© pn pelalawanpn-pelalawan.go.id/wp-content/uploads/2019/02/renstra-ilovepdf-compressed.pdf ·...
TRANSCRIPT
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... II
DAFTAR ISI ......................................................................................................................................................III
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 2
1.1. KONDISI UMUM ................................................................................................................................... 2
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN ........................................................................................................... 3
BAB 2 VISI,MISI,TUJUAN ............................................................................................................................. 10
2.1. VISI DAN MISI ..................................................................................................................................... 10
2.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS .................................................................................................... 11
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI ..................................................................................................... 20
3.1. ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI ............................................................................................................ 20
3.2. PENGUKURAN KINERJA ...................................................................................................................... 22
3.3. KERANGKA REGULASI .............................................................................................................................. 24
3.4. KERANGKA KELEMBAGAAN ....................................................................................................................... 27
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN .............................................................................. 37
BAB 5 PENUTUP ......................................................................................................................................... 40
© PN P
elalaw
an
BA
B 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
REVIU RENSTRA 2015-2019
PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
2
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran
Pengadilan Negeri Pelalawan dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, dibidang
Administrasi, Organisasi, Perencanaan dan Keuangan.Pengadilan Negeri Pelalawan
merupakan lingkungan Peradilan Umum di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia
sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Negeri Pelalawan sebagai kawal depan
Mahkamah Agung Republik Indonesia bertugas dan berwenang menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk ditingkat pertama.
Perencanaan strategis suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai
selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan
berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada pada
lingkungan Pengadilan Negeri Pelalawan. Rencana Strategis ini dijabarkan kedalam
program yang kemudian diuraikan kedalam rencana tindakan. Rencana Strategis ini kelak
didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang
kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan
lingkungan Pengadilan Negeri Pelalawan, baik lingkungan internal maupun eksternal
sebagai variable strategis
Pengadilan Negeri Pelalawan dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut
adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia
sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia. Pengadilan Negeri
Pelalawan sebagai salah satu lembaga peradilan di bawah Mahkamah Agung mempunyai
peranan yang cukup strategis di bidang kekuasaan kehakiman, tentunya peran strategis
Pengadilan Negeri Pelalawan turut menjadi penentu keberhasilan Mahkamah Agung dalam
melaksanakan kekuasaan kehakiman (yudikatif) dan manajemen di bidang administratif,
personil, financial serta sarana prasarana. Pengadilan Negeri Pelalawan sebagai
kepanjangan tangan Mahkamah Agung dalam penegakan hukum, khususnya di bidang
pidana dan perdata tidak lepas dari birokrasi. Birokrasi bertugas mengelola pelayanan dan
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
3
melaksanakan berbagai keputusan politik kedalam berbagai kebijakan politik baik secara
teknis maupun dalam kegiatan operasional. Birokrasi merupakan faktor penentu
keberhasilan keseluruhan agenda program termasuk dalam rangka mewujudkan aparatur
peradilan yang bersih dan bebas dari KKN sehingga para birokrat yang ada dapat
mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance). Mahkamah Agung dan
lembaga peradilan di bawahnya termasuk Pengadilan Negeri Pelalawan sebagai reformasi
birokrasi di Indonesia tentunya berkewajiban untuk mendorong pembaharuan yang
komprehensif, sistematis dan berkelanjutan untuk menciptakan birokrasi di lembaga
peradilan yang professional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
Termasuk pembaharuan di bidang manajemen perkara dilaksanakan untuk
mewujudkan misi Mahkamah Agung dalam memberikan pelayanan hukum yang
berkeadilan kepada pencari keadilan dan meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan
peradilan. Untuk menjalankan pembaruan di bidang manajemen perkara, Undang-Undang
Kekuasaan Kehakiman telah mewajibkan badan peradilan untuk membantu pencari
keadilan dan berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat tercapainya
peradilan yang cepat, sederhana, dan biaya ringan.
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Analisis kondisi Strategis sangat signifikan dalam menentukan perencanaan yang
baik dan berorentasi pada kebutuhan dan keserasian lingkungan, sehingga perencanaan
yang disusun sesuai dengan harapan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder,
pencari keadilan (justitiabelen).
Analisis kondisi Strategis menggunakan metode analisis SWOT
(strenghts,weaknesses, oppotuneties, and theats), terhadap kondisi real Pengadilan Negeri
Pelalawan dan wilayah hukumnya. Dengan melakukan analisis kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki, dan melakukan analisis peluang/kesempatan yang tersedia dan hambatan
yang ada, maka dapat dirumuskan kebijakan dalam bentuk rumusan rencana Strategis
Pengadilan Negeri Pelalawan kedepan.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
4
Analisis SWOT (strenghts = kekuatan, weaknesses = kelemahan,oppotuneties =
kesempatan, and theats = ancaman), tersebut dibagi dalam bentuk; Lingkungan internal
memiliki dua sisi, sisipertama, kondisi internal Pengadilan Negeri Pelalawan yang memiliki
kekuatan atau keunggulan. Sisi kedua, merupakan kondisi sebaliknya, yaitu kondisi internal
yang memiliki kekurangan atau kelemahan. Kedua sisi tersebut merupakan kajian dalam
menetapkan faktor kunci keberhasilan.
A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Negeri Pelalawan mencakup hal-hal yang memang sudah
diatur dalam peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang
dikembangkan kemudian,mencakup:
1. Aspek Proses Peradilan
a) Alur Proses atau Prosedur beracara di Pengadilan sudah disosialisasikan
dengan baik melalui Papan pengumuman maupun melalui media
elektronik/internet melalui website : www.pn-pelalawan.go.id
b) Telah ditingkatkan layanan persidangan dengan system “ One
Door Service” Pelayanan persidangan satu pintu melalui petugas
meja informasi.
c) Telah disediakan Meja PTSP ( Pelayanan Terpadu Satu Pintu)
informasi sebagai pemberi informasi yang lengkap kepada para
pencari keadilan yang berkunjung ke Pengadilan Negeri
Pelalawan. Meja informasi juga berfungsi untuk memberikan
penjelasan mengenai proses persidangan yang sedang dijalani
para pencari keadilan.
d) Proses Peradilan telah dituangkan kedalam SOP (Standar
Operasional Prosedur) yang dilakukan Review dan Perbaikan
setiap tahunnya, dan telah disosialisasikan kepada seluruh Hakim
dan Pegawai Pengadilan Negeri Pelalawan.
e) Pengadilan Negeri Pelalawan telah berhasil memperoleh Sertifikat
Akreditasi Penjaminan Mutu Badan Peradilan Umum dengan
terakreditasi “A” (Excellent) tentunya ini bukan saja sangat
membanggakan, namun juga menjadi cambuk agar Pengadilan
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
5
Negeri Pelalawan dapat mempertahankan penghargaan dengan
terus meningkatkan layanan publik dan kinerjanya di masa yang
akan datang.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
a) Jumlah Hakim, Panitera Pengganti dan Jurusita Pengadilan Negeri
Pelalawan dinilai belum mencukupi untuk menangani perkara
yang ada, di mana Jumlah Hakim Pengadilan Negeri Pelalawan
berjumlah 6 Orang (termasuk Ketua dan Wakil Ketua), Panitera
Pengganti berjumlah 8 Orang dan Jurusita 2 Orang.
b) Sumber Daya Manusia pada Pengadilan Negeri Pelalawan secara
berkala diberikan pengarahan dan bimbingan disetiap bulannya
oleh unsur pimpinan Pengadilan Negeri Pelalawan.
c) Tidak ada konflik antar Hakim dan Pegawai Pengadilan Negeri
Pelalawan, dimana Hakim dan Pegawai termasuk unsur pimpinan
dapat bekerjasama sebagai tim yang kompak dan solid.
d) Hakim dan Pegawai Pengadilan Negeri Pelalawan, sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung RI, secara berkala
dan terstruktur telah mendapatkan pengarahan, pembinaan,
pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan
skill dalam bekerja, baik yang diadakan oleh Balitbangdiklatkumdil
MARI atau Pengadilan Tinggi Pekanbaru.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
a) Hakim Pengawas aktif membuat Laporan Pengawasan tiap
bulannya dan dilakukan evaluasi dan pemecahan masalah atas
temuan yang didapat oleh Hakim Pengawas.
b) Secara Rutin dilakukan Rapat Rutin Bulanan yang membahas
semua capaian kinerja dan kendala atau permasalahan yang
dihadapi, serta solusi pemecahannya.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
6
c) Mesin Absensi Elektronik yang dapat membantu pemantau
kehadiran/absensi Hakim dan Pegawai, yang hasilnya dipantau
setiap bulan sehingga bagi yang melanggar ketentuan disiplin jam
kerja dapat diberikan peringatan lisan ataupun tertulis.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
a) Telah dibuat SOP teknis dan non teknis yang dilakukan review
setiap tahun, yang digunakan sebagai panduan pelaksanaan tugas
seluruh Hakim dan pegawai Pengadilan Negeri Pelalawan.
b) Telah dilakukan pengecekan setiap bulannya terhadap penulisan
buku-buku register perkara, pembukuan keuangan biaya perkara,
serta pembukuan keuangan anggaran (DIPA) yang ditandatangani
setiap bulannya.
c) Pelaksanaan aplikasi SIPP Versi 3.2.0-5 dan Direktori Putusan
telah berjalan baik dan dipantau pelaksanaannya setiap harinya.
d) Pelaksanaan Monitoring Implementasi SIPP (MIS) Pengadilan
Negeri Pelalawan Versi 1.2.
e) Pelaksanaan Aplikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Pengadilan Negeri Pelalawan Versi 1.2.
f) Telah dibuat Rencana Strategis (Renstra) 2015-2019 sebagai arah /
panduan dalam pelaksanaan tugas dan Fungsinya sebagai
pelaksana kekuasaan kehakiman tingkat pertama
B. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Negeri Pelalawan pada saat ini
meliputi beberaoa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
7
Putusan Pengadilan Negeri Pelalawan belum dapat diunduh/diakses dengan
cepat oleh masyarakat pencari keadilan; Aspek Sumber Daya Aparatur
Peradilan.
Sering terkendala untuk Perkara-Perkara yang memerlukan panggilan
delegasi, sehingga penyelesaian perkara bisa melebihi dari 5 bulan.
Para pihak datang terlambat yang berimplikasi terhadap terlambatnya
pelaksanaan sidang.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Tidak ada penambahan pegawai baru sehingga jumlah Pegawai
Pengadilan Negeri Pelalawan masih sangat kurang, akibatnya banyak
pegawai yang melakukan tugas rangkap dan banyak pekerjaan yang
dilakukan oleh pegawai honorer.
Pengadilan Negeri Pelalawan hanya memiliki 1 orang staff IT, untuk
mendukung berjalan baiknya modernisasi pengadilan di Pengadilan
Negeri Pelalawan, paling tidak dibutuhkan 2 orang staff IT yang
ditempatkan sebagai Admin dan Operator IT di Pengadilan Negeri
Pelalawan.
Jumlah Staff yang ada di Pengadilan Negeri Pelalawan saat ini hanya
berjumlah 3 Orang yang ditempatkan di 2 bagian kepaniteraan, 1
bagian kesekretariatan. Pengadilan Negeri Pelalawan memerlukan
tambahan sebanyak 15 orang agar roda administrasi berjalan baik
dan lancar. Tidak ada rangkap jabatan/tugas.
C. Peluang (Opportunities)
Berikut adalah peluang-peluang yang untuk melakukan perbaikan, sebagai
berikut:
1. Aspek Proses Peradilan
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
8
Adanya website Pengadilan Negeri Pelalawan yang memberikan
informasi kepada masyarakat tentang alur proses berperkara,
layanan informasi, informasi laporan bulanan, jadwal sidang dan
sistem informasi penelusuran perkara (SIPP).
Teknologi Informasi mempermudah masyarakat untuk mendapatkan
informasi pengadilan dan mengakses produk pengadilan.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan.
Adanya tunjangan kinerja/remunerasi sebagai motivasi dalam
peningkatan kinerja.
Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan
Pengadilan Negeri Pelalawan, Pengadilan Tinggi Pekanbaru maupun
Mahkamah Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia.
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan.
Adanya kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan secara
berkala di Pengadilan Negeri Pelalawan.
Kebijakan Pemberdayaan Hakim Tinggi sebagai pengawas internal
peradilan.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan.
Dukungan dan koordinasi yang baik antar pengadilan di wilayah
hukum Pengadilan Tinggi Pekanbaru.
Adanya kerjasama antar lembaga yang berkaitan dengan percepatan
pelayanan publik dan akuntabilitas kinerja.
5. Aspek Sarana dan Prasarana.
Terpenuhinya rencana anggaran pengadaan alat pengolah data
komunikasi dan pendukung SIPP sebagai penunjang kebutuhan
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
9
kantor dan pelayanan di Pengadilan Negeri Pelalawan berupa
Komputer, Laptop, Printer, CCTV, Infocus, UPS, Scaner, TV LED,
Finger print.
D. Tantangan yang dihadapi (Threats)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Negeri Pelalawan yang
dihadapi serta untuk tetap dapat melakukan perbaikan sebagaimana yang
diharapkan.
1. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan.
Dengan personil yang sangat minim, masing sering ditemukannya jabatan
yang merangkap di Pengadilan Negeri Pelalawan.
2. Aspek Pengawasan dan Pembinaan.
Adanya kegiatan pengawasan dari Pengadilan Tinggi dan surveillance dari
Dirjen Badan Peradilan Umum untuk mengontrol kinerja dan pelayanan
aparat peradilan.
3. Aspek Sarana dan Prasarana.
Anggaran yang diberikan pusat untuk pengadaan sarana dan prasarana
penunjang kinerja serta pelayanan masyarakat yang tidak sesuai dengan
kebutuhan.Anggaran yang
© P
N Pela
lawan
BA
B 2
BAB 2 VISI, MISI, TUJUAN
VISI DAN MISI
TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
REVIU RENSTRA 2015-2019
PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
10
BAB 2 VISI,MISI,TUJUAN
2.1. VISI DAN MISI
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Pelalawan Tahun 2015 –2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan – tahapan yang terencana
dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap system kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolak ukur kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005–2025
dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015–2019, sebagai pedoman dan
pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai
visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015–2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Negeri
Pelalawan. Visi merupakan gambaran mendatang tentang keadaan masa depan yang
berisikan cita-cita atau bahkan tujuan hukum (rechtsidea) yang ingin diwujudkan. Visi
berkaitan dengan pandangan ke depan yang menyangkut kemana Pengadilan Negeri
Pelalawan akan dibawa dan diarahkan dapat berkarya secara konsisten, tetap eksis,
antisipatif, inofatif dan needed (dibutuhkan) oleh masyarakat-stkeholder/justitiabelen.
Visi Pengadilan Negeri Pelalawan mengacu pada Visi Mahkamah Agung Republik
Indonesia adalah sebagai berikut :
“TERWUJUDNYA PENGADILAN NEGERI PELALAWAN YANG AGUNG”
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
11
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Negeri Pelalawan,adalah sebagai berikut:
1. Menjaga kemandirian badan peradilan;
2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan;
3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan;
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan;
2.2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi
Pengadilan Negeri Pelalawan.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Pelalawan adalah sebagai berikut :
1. Pencari Keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi;
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan;
3. Publik Percaya bahwa Pengadilan Negeri Pelalawan telah memenuhi butir 1 dan 2
diatas.
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015 sampai
dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Negeri Pelalawan
adalah sebagai berikut :
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
12
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
Indikator Kinerja untuk mengukur capaian sasaran ini adalah:
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
- Perdata
- Pidana
b. Persentase perkara :
- Perdata
- Pidana yang diselesaikan tepat waktu
c. Persentase penurunan sisa perkara:
- Perdata
- Pidana
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara
lengkap dan tepat waktu
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
13
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang
dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan
Bantuan Hukum (Posbakum)
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
a. Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
14
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja Utama diperlukan sebagai tolak ukur atas keberhasilan sasaran
strategis dalam mencapai tujuan. Hubungan tujuan, sasaran dan indikator kinerja utama
dengan digambarkan sebagai berikut:
MATRIK HUBUNGAN TUJUAN STRATEGIS, SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
TUJUAN STRATEGIS
SASARAN STRATEGIS INDIIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan, dan akuntabel
1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: – Perdata – Pidana
2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu: – Perdata – Pidana
3. Persentase
penurunan sisa perkara: – Perdata – Pidana
4. Persentase
Perkara yang tidak mengajukan upaya Hukum: – Banding – Kasasi – PK
5. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan secara Diversi
1. Perbandingan antara jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
2. Perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan tahun berjalan dengan jumlah perkara yang ada
3. Perbandingan sisa
perkara tahun sebelumnya dikurangi dengan sisa perkara tahun berjalan dengan sisa peraka tahun sebelumnya.
4. Perbandingan antara jumlah perkara yang tidak mengajukan upaya hukum dengan jumlah putusan perkara
5. Perbandingan jumlah perkara pidana anak yang diselesaikan secara diversi dengan
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
15
2. Peningkatan
Efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
6. Index Responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
1. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
jumlah perkara pidana anak
6. Survey index kepuasan pencari keadilan
1. Perbandingan jumlah isi putusan yang diterima tepat waktu dengan Jumlah putusan
2. Persentase
perkara yang diselesaikan melalui Mediasi
3. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
4. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
2. Perbandingan
jumlah perkara yang diselesaikan melalui mediasi dengan jumlah perkara yang dilakuka mediasi
3. Perbandingan
jumlah berkas perkara yang diajukan banding, kasasi, PK secara lengkap dengan Jumlah berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi, dan PK
4. Perbandingan
jumlah putusan perkara Tipikor yang diupload di website dengan jumlah perkara Tipikor yang diputus.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
16
2. Setiap Pencari
keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Meningkatnya
Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
4. Meningkatnya
kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
1. Persentase
perkara prodeo yang diselesaikan
2. Persentase Perkara yang diselesaikan diluar Gedung Pengadilan
3. Persentase
Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
1. Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (Dieksekusi)
1. Perbandingan antara
jumlah perkara prodeo yang diselesaika dengan jumlah perkara prodeo
2. Perbandingan antara jumlah perkara yang diselesaikan diluar gedung dengan jumla perkara yang diselesaikan di pengadilan
3. Perbandingan antara
jumlah Pencari Keadilan golongan tertentu yang mendapatkan Layanan Bantuan Hukum dengan Jumlah pencari keadilan golongan tertentu
1. Perbandingan
jumlah temuan hasil pemeriksaaan eksternal yang ditindaklanjuti dengan temuan yang dilaporkan
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
17
PROGRAM DAN KEGIATAN
Program Utama merupakan unsur utama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan.
Kegiatan Pokok adalah bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa
satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran strategis Pengadilan Negeri Pelalawan, perlu ditetapkan
berbagai program dan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas-tugas untuk
mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Adapun program dan kegiatan pokok Pen
NO PROGRAM KEGIATAN KEBIJAKAN
1 Peningkatan
Manajemen Peradilan
Umum
Peningkatan
manajemen peradilan
umum
a. Batas waktu penyelesaian perkara di Pengadilan
b. Pemberlakuan template putusan c. Standar pelayanan peradilan d. Pemberlakuan SOP Eksekusi e. Pemberian layanan hukum bagi
masyarakat tidak mampu f. Penerapan Sistem informasi
penelusuran perkara
2 Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Pembinaan
Administrasi dan
Pengelolaan Keuangan
Badan Urusan
Administrasi
1. Pola promosi Hakim dan
Kepaniteraan di lingkungan
peradilan
2. Pembinaan tenaga teknis dan non
teknis peradilan
3. Pedoman pengawasan di Lingkungan
Peradilan
4. Kepuasan masyarakat pencari
keadilan
gadilan Negeri Pelalawan mengacu pada Mahkamah Agung RI adalah sebagai berikut
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
18
Program dan kegiatan tersebut untuk mencapai sasaran strategis:
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
HUBUNGAN PROGRAM UTAMA, KEGIATAN POKOK, SASARAN, INDIKATOR
PROGRAM
UTAMA
KEGIATAN
POKOK
SASARAN INDIKATOR KINERJA
UTAMA
Peningkatan
Manajemen
Peradilan Umum
Peningkatan
manajemen
peradilan umum
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
1. Persentase sisa perkara yang diselesaikan: – Perdata – Pidana
2. Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu: – Perdata – Pidana
3. Persentase
penurunan sisa perkara: – Perdata – Pidana
4. Persentase Perkara
yang tidak mengajukan upaya Hukum: – Banding – Kasasi – PK
5. Persentase perkara pidana anak yang diselesaikan secara Diversi
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
19
6. Index Responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan
Tugas Teknis
Lainnya
Mahkamah Agung
Pembinaan
Administrasi dan
Pengelolaan
Keuangan Badan
Urusan
Administrasi
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
1. Persentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu.
2. Persentase perkara yang diselesaikan melalui Mediasi
3. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi, dan PK secara lengkap dan tepat waktu
4. Persentase putusan
perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
1. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
2. Persentase Perkara yang diselesaikan diluar Gedung Pengadilan
3. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
1. Persentase putusan
perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
© PN P
elalaw
an
BA
B 3
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI
3.2. PENGUKURAN KINERJA
3.3. KERANGKA REGULASI
3.4. KERANGKA KELEMBAGAAN
REVIU RENSTRA 2015-2019
PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
20
BAB 3 ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN & STRATEGI
Amandemen Ketiga Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 24 ayat (1) menegaskan sifat dan karakter kekuasaan kehakiman dengan menyatakan
“Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuahMahkamah Agung dan Badan Peradilan yang
ada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,
lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha Negara dan oleh sebuah
Mahkamah Konstitusi.
Mahkamah Agung sebagai salah satu puncak kekuasaan kehakiman serta peradilan
negara tertinggi yang mempunyai posisi dan peran strategis dibidang kekuasaan kehakiman,
karena selain membawahi 4 (empat) lingkungan peradilan tetapi juga Mahkamah Agung
sebagai puncak manajemen dibidang administrative, personil dan financial serta sarana dan
prasarana. Kebijakan “satu atap” memberikan tanggungjawab dan tantangan, karena
Mahkamah Agung dituntut untuk menunjukkan kemampuannya guna mewujudkan
organisasi sebagai lembaga yang professional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
Pengadilan Negeri Pelalawan adalah bagian dari lingkungan Peradilan Umum yang
berada dibawah Mahkamah Agung sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman diharapkan
dapat membantu mewujudkan organisasi sebagai lembaga yang professional, efektif,
efisien, transparan dan akuntabel sesuai dengan (kebijakan “satu atap”) Mahkamah Agung
Republik Indonesia.
Untuk menindaklanjuti kebijakan tersebut Pengadilan Negeri Pelalawan telah
menentukan arah kebijakan dan strategi sebagai berikut :
1. PENINGKATAN KINERJA
Peningkatan kinerja sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen
perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat
memperoleh kepastian hukum. Kinerja sangat mempengaruhi tinggi rendahnya angka
penyelesaian perkara, proses peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel.
Peningkatan kinerja harus ditunjang dengan peningkatan integritas sumber daya aparatur
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
21
peradilan. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi
peningkatan kinerja adalah sebagai berikut :
Sistem karir merupakan perbaikan dalam mekanisme promosi dan
mutasi sesuai dengan kompetensi
Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk
menjamin berjalannya proses penegakan hukum yang akuntabel, dan
memenuhi rasa keadilan masyarakat.
Sistem Pendidikan dan Pelatihan yang terprogram dengan baik dan
berkelanjutan.
Menguasai Standar Operasional Pekerjaan (SOP) sesuai bidangnya.
Pembimbingan dan pengawasan melekat dari unsur pimpinan.
Adanya penentuan / penetapan target yang akan dicapai.
Disamping itu, perlu adanya dukungan sarana dan prasarana dan
teknologi informasi yang memadai untuk meningkatkan kinerja.
2. PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan
kebijakan yang memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Memiliki standar pelayanan bagi pencari keadilan mengatur dengan jelas
hak dan kewajiban penyelenggaraan pelayanan maupun penerima
layanan.
Melaksanakan terobosan dan inovasi mengenai peningkatan layanan
kepada Masyarakat.
Memiliki mekanisme penanganan pengaduan.
Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan
publik.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
22
3.2. PENGUKURAN KINERJA
Sebagaimana ditetapkan dalam Intruksi Nomor 7 tahun 1999 tentang sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Rencana strategis ini akan dijadikan dasar
pertanggungjawaban pimpinan. Demikian juga rencana stratejik ini menjadi landasan dalam
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) Pengadilan komitmen
bersama mengenai hal apa yang harus dicapai oleh Pengadilan Negeri Pelalawan di masa
mendatang. Sebagai dasar akuntabilitas (pertanggungjawaban) dan sebagai alat pengendali
jalannya organisasi, manajemen Pengadilan Negeri Pelalawan melakukan pengukuran
kinerja setiap tahunnya. Pengukuran kinerja merupakan evaluasi atas kinerja dengan
membandingkan antara rencana atau standar yang ditetapkan pada rencana startegis
dengan realisasinya. Dengan perbandingan inilah akan diketahui tingkat capaian kinerja
setiap program, beserta tindakan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki kinerja di
masa-masa mendatang.
Pengukuran kinerja Pengadilan Negeri Pelalawan dilakukan meliputi capaian kinerja
atas indikator utama Pengadilan Negeri Pelalawan, capaian kinerja atas setiap sasaran yang
ditetapkan dalam rencana strategis dan capaian kinerja setiap kegiatan. Pelaporan atas
capaian kinerja tersebut selanjutnya akan dituangkan melalui laporan akuntabilitas kinerja.
1. Indikator Kinerja Utama
Seperti sudah disebutkan sebelumnya, Pengadilan Negeri Pelalawan mempunyai
4 Sasaran Strategis yang telah ditetapkan, yaitu :
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel;
2. Peningkatan Evektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara;
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan terpinggirkan;
4. Meningkatnya kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan.
Keempat sasaran strategis tersebut dapat dinilai / di ukur tingkat keberhasilannya
dengan 14 Indikator Kinerja Utama :
1. Persentase sisa perkara yang di selesaikan
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
23
2. Persentase sisa perkara yang diselesaikan tepat waktu
3. Persentase penurunan sisa perkara
4. Persentase perkara yang tidak mengajuka uoaya hukum Bangding, Kasasi, dan PK
5. Persentase Perkara Pidana Anak yang diselesaikan dengan diversi
6. Indeks Responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
7. Presentase isi putusan yang diterima oleh pihak tepat waktu
8. Persentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
9. Persentase berkas perkara yang diajukan banding, kasasi, dan PK secara lengkap dan
tepat waktu
10. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses
secara online dalam wakktu 1 hari setelah putus
11. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
12. Persentase perkara yang diselesaikan diluar gedung pengadilan
13. Persentase Pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan
hukum (POSBAKUM)
14. Persentase Putusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (eksekusi)
2. Target Kinerja
Target kinerja setiap indikator sasaran, diuraikan dalam formolir Rencana Strategis
sebagaimana terlampir pada dokumen. Metode penetapan target kinerja utama disesuaikan
dengan kondisi yang ada dengan beberapa metode seperti metode analisis trend, metode
rata-rata ataupun identifikasi serta penggunaan standar tertentu yang direkomendasikan
untuk digunakan. Pemilihan metode tersebut diserahkan kepada masing-masing instansi
yang penting metode yang digunakan realistis dan dapat dipertanggungjawabkan.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
24
3. Perhitungan Capaian Kinerja
Perhitungan capaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan tingkat realisasi
dengan tingkat rencana capaian kinerja. Dalam kondisi normal, tingkat capaian kinerja
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
3.3. Kerangka Regulasi
Dalam melaksanakan program prioritas pemerintah yang tertuang dalam RPJM
tahun 2015-2019 yang diamanatkan kepada setiap kementrian/lembaga maka
kementerian/lembaga dimaksud harus menetapkan kerangka regulasi yang dijadikan
sebagai instrument guna pencapaian sasaran kelembagaan. Pada Pengadilan Negeri
Pelalawan kerangka regulasi merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam rangka
memfasilitasi, mendorong dan mengatur perilaku dan penyelenggaran peradilan dalam
rangka mencapai tujuan.
Perlunya dimasukkan kerangka regulasi dalam rencana strategi tahun 2015-2019 adalah :
a. Mengarahkan proses perencanaan pembentukan regulasi sesuai kebutuhan
pembangunan pengadilan.
b. Meningkatkan kualitas regulasi dalam rangka mendukung pencapaian prioritas
pembangunan
c. Meningkatkan efisiensi pengalokasian anggaran untuk keperluan pembentukan
regulasi.
𝑪𝑨𝑷𝑨𝑰𝑨𝑵 = 𝑹𝑬𝑨𝑳𝑰𝑺𝑨𝑺𝑰
𝑹𝑬𝑵𝑪𝑨𝑵𝑨 × 𝟏𝟎𝟎%
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
25
Isu Strategis Arah Kebijakan 2015-
2019
Regulasi Tahun 2018
Penanggung Jawab
1. Peningkatan Penyelesaian Perkara
1. Penyederhanaan
proses
berperkara.
2. Penguatan akses
pada keadilan.
3. Moderniasasi
manajemen
perkara.
4. Penataan ulang
organisasi
manajemen
perkara.
1. SK Ketua tentang
penunjukan
majelis hakim.
2. Penunjukan
majelis hakim
yang menangani
keberatan dalam
gugaan
sederhana.
3. SK Koordinator
delegasi.
4. SK susunan Hakim
mediator.
5. SK
Penyelenggaraan
Pelayanan
Terpadu Satu
Pintu.
6. SK Ketua Tentang
Petugas Direktori
Putusan.
7. SK Ketua tentang
Penunjukan
protokoler
persidangan.
8. SK tentang Tim
Resume
Permohonan
Eksekusi.
9. SK Penunjukan
Tim Reformasi
Birokrasi.
10. SK tentang
Penanganan
bantuan delegasi.
1. Hakim
2. Kepaniteraan PN
2. Optimalisasi
Manajemen Peradilan Umum
1. Peningkatan
penyelesaian
perkara
2. Peningkatan
aksesibilitas
masyarakat
terhadap peradilan
3. Peningkatan
1. Implementasi SK
KMA tentang
percepatan
penyelesaian
perkara.
2. Penambahan
volume
Penanganan
1. Hakim
2. Kepaniteraan PN
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
26
Kualitas SDM Posbakum bagi
masyarakat kurang
mampu.
3. MOU dengan
lembaga bantuan
Hukum/Advokat.
4. SK Standar
Pelayanan
Pengadilan.
5. Penunjukan TIM
Pemilihan Role
Model.
3. Peningkatan
Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
Optimalisasi
pemanfaatan
teknologi
informasi,
peningkatan
kualitas sumber
daya manunisa
1. SK Ketua tentang
Tim Pelaksana SIPP.
2. Penunjukan Admin
dan Operator SIPP.
3. Penunjukan
Pengelola SIKEP.
4. Tim Pengelola
Informasi dan
Dokumentasi.
5. Penunjukan
Operator SIMAK
BMN
6. Penunjukan
Operator SAIBA
7. Pengangkatan
Petugas Admin
SIRUP
1. Kesekretariatan PN
4. Sarana dan prasarana
Peningkatan sarana
dan prasarana
pendukung kinerja
aparatur peradilan.
1. SK Ketua tentang
pemberlakuan
baner,papan
fisual,papan
pengumuman dan
media informasi
lainnya yang
dipajang di area
gedung
Pengadilan.
2. Penunjukan
Petugas Genset
3. Penunjukan
petugas pengelola
ruang arsip
4. Penunjukan tim
penanggungjawab
1. Kesekretariatan PN
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
27
penataan parkir
5. Optimalisasi pengawasan
1. Peningkatan
efektifitas
pengelolaan
penyelesaian
perkara
2. Peningkatan
kualitas
pengawasan
1. SK TIM Audit
Internal sistem
Akreditasi
Penjamin Mutu.
2. Penunjukan Hakim
Pengawas Mediasi
3. Penunjukan Hakim
Pengawas Eksekusi.
4. Pembentukan Tim
pengendali
gratifikasi
5. Penunjukan
penanggungjawab
absen dan petugas
absen
6. Penunjukan tim
pengawas
kebersihan
ruangan.
3.4. Kerangka Kelembagaan
Pengadilan Negeri Pelalawan mempunyai tugas pokok dan fungsi “menerima,
memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama.” Untuk
dapat terlaksananya Tugas Pokok dan fungsi Pengadilan Negeri Pelalawan tersebut,
makaperlu dilakukan pembagian tugas pokok dan fungsi sesuai dengan susunan bagan
organisasi yang telah ditentukan. Berikut pembagian tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
struktur organisasi Pengadilan Negeri Pelalawan.Sesuai dengan Peraturan MahkamahAgung
RI No. 7 Tahun 2015 Tanggal 7 Oktober 2015, yaitu :
Ketua (Pimpinan Pengadilan Negeri)
Tugas dan Fungsinya :
Ketua mengatur pembagian tugas para hakim, membagikan berkas perkara dan
mendisposisi surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang ditujukan
kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
28
Mengadakan Pengawasan dan pembinaan terhadap pelaksanaan tugas serta tingkah
laku hakim, Panitera/Sekretaris, Pejabat struktural, PejabatFungsional serta
perangkat administrasi Peradilan lainnya baik yang berstatus PNS maupun Honorer
secara berkala.
Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan optimal dan
seksama.
Mengembangkan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat oleh
Mahkamah Agung untuk kelancaran pelaksanaan Tupoksi.
Wakil Ketua
Tugas dan fungsinya :
Melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan
Melaksanakan tugas yang didelegasikan oleh Ketua kepadanya.
Melaksanakan tugas sebagai pembina dan pengawas hakim dan pegawai
secara internal serta melaporkannya kepada Ketua Pengadilan.
Menunjuk hakim dalam perkara perdata permohonan dan pidana tipiring/lalu
lintas.
Majelis Hakim
Tugas dan Fungsinya :
Menetapkan hari sidang.
Mengeluarkan Pemerintah Penahanan dengan Penetapan terhadap diri terdakwa
jika dipandang perlu.
Melaksanakan proses persidangan sesuai dengan ketentuan hukum acara yang
berlaku.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
29
Hakim bertanggung jawab atas pembuatan dan kebenaran berita acara persidangan
dan menandatanganinya.
Mengemukakan pendapat dalam musyawarah.
Hakim dapat menandatangani putusan yang sudah diucapkan dalam persidangan.
Hakim bertanggung jawab terhadap minutasi berkas perkara yang sudah putus.
Melaksanakan tugas pengawasan/pembinaan (hakim pengawas bidang) yang
ditugaskan kepadanya.
Panitera
Tugas dan Fungsi :
Pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas dalam
pemberian dukungan di bidang teknis;
Pelaksanaan pengelolaan administrasi perkara perdata, pidana dan pengelolaan
administrasi perkara khusus;
Pelaksananaan pengelolaan administrasi perkara, penyajian data perkara,dan
transparansi perkara;
Pelaksanaan administrasi keuangan dalam program teknis dan keuangan perkara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan dan perundang - undangan, minutasi,
evaluasi dan administrasi Kepaniteraan;
Pelaksanaan mediasi;
Pembinaan teknis kepaniteraan dan kejurusitaan;
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Ketua Pengadilan Negeri.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
30
Panitera Muda Perdata
Tugas dan Fungsi :
Melaksanakan administrasi perkara perdata.
Menerima Pendaftaran perkara, Memberi nomor register pada setiap
perkara yang diterima dikepaniteraan perdata.
Mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku register.
Bertanggung jawab atas ketertiban pengisian buku register keperdataan.
Membuat penetapan-penetapan perkara.
Membuat berta acara sidang.
Pengetikan putusan.
Memasukkan data perkara ke CTS (SIPP).
Minutasi Perkara.
Menyerahkan arsip berkas perkara yang telah berkekuaan hukum tetap dan
telah diminutasi ke Panitera Muda Hukum.
Tugas Panitera Muda Pidana
Tugas dan Fungsi :
Melaksanakan administrasi perkara Pidana.
Menerima Pendaftaran perkara, Memberi nomor register pada setiap
perkara yang diterima dikepaniteraan Perdata.
Mencatat setiap perkara yang diterima kedalam buku register.
Bertanggung jawab atas ketertiban pengisian buku register Pidana.
Membuat penetapan-penetapan perkara.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
31
Membuat berta acara sidang.
Pengetikan putusan.
Memasukkan data perkara ke CTS (SIPP).
Minutasi Perkara.
Menyerahkan arsip berkas perkara yang telah berkekuaan hukum tetap dan
telah diminutasi ke Panitera Muda Hukum.
Tugas Panitera Muda Hukum
Tugas dan Fungsi :
Mengumpul, mengolah dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara.
Menyusun laporan perkara bulanan, caturwulan,semester dan Tahunan.
Menengirim hasil evaluasi dan laporan ke Pengadilan Tinggi.
Menyimpan arsip berkas perkara .
Sekretaris
Tugas dan Fungsi :
Menyusan dan membuat Program rencana kerja Tahunan.
Mengelola Anggaran Tahun berjalan.
Melaksanakan Pengawasan dan evaluasi bidang keseketariatan.
Melaksanakan kordinasi ke Pengadilan Tinggi.
Kepala Sub. Bagian Umum dan Keuangan
Tugas dan Fungsi :
Melaksanakan tugas dibidang pengelolaan dan pembinaan keuangan di
lingkungan Pengadilan Negeri Pelalawan.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
32
Melakukan Pengujian Surat Perintah Pembayaran.
Mendatangani Surat Perintah Membayar.
Melakukan Rekonsiliasi ke KPPN.
Membuat Laporan-laporan keuangan.
Mengelola Aplikasi Keuangan.
Melaksanakan tugas membina dan melaksanakan urusan tata usaha,
pengarsipan surat-menyurat dan kelengkapan peralatan kantor/barang-
barang inventaris.
Melaksanakan Rekonsiliasi BMN semester ke KPKNL.
Membuat laporan urusan umum.
Mengadakan pengawasan terhadap tugas dan bawahan.
Kepala Sub. Bagian Kepegawaian dan organisasi tatalaksana
Tugas dan Fungsi :
Melaksanakan Tugas dalam mengelola dan membina administrasi
kepegawaian di Pengadilan Negeri Pelalawan.
Meneliti surat-surat masuk.
Menyiapkan bahan laporan dan bahan- bahan rapat.
Menyiapkan bahan usul kenaikan pangkat, mutasi dll.
Penataan organisasi dan tata laksana.
Kepala Sub. Bagian Perencanaan, IT dan Pelaporan
Tugas dan Fungsi :
Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan, program, dan anggaran.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
33
Pengelolaan teknologi informasi / SIPP.
Melakukan Evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
35
Dari keterangan tupoksi tersebut diatas, dapat dipahami bahwa dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi dibidang teknis dan administrasi yustisial dipimpin
oleh seorang Panitera sementara pelaksanaan tugas dan fungsi dibidang dukungan teknis
dan administratif dipimpin oleh seorang Sekretaris. Kerangka kelembagaan yang ditetapkan
Mahkamah Agung sebagaimana tersebut diatas dipandang cukup efektif dan ideal dalam
mewujudkan sasaran dan tujuan strategis serta arah pembangunan pemerintah yang
tertuang dalam RPJMN III tahun 2015-2019 khususnya yang terkait dengan pembangunan
hukum nasional yang ditujukan untuk semakin mengembangkan kesadaran dan penegakan
hukum dalam berbagai aspek. Tahapan Sasaran Pembangunan Hukum Nasional Jangka
Menengah RPJMN tahun 2015-2019 adalah Kesadaran dan penegakan hukum dalam
berbagai aspek kehidupan berkembang makin mantap serta profesionalisme aparatur
negara di pusat dan daerah makin mampu mendukung pembangunan nasional.
Dapat dipahami bahwa tugas dan fungsi kepaniteraan pada organisasi tata kerja
kepaniteraan pada dasarnya melakukan proses percepatan penyelesaian administrasi
perkara, menerima berkas, memeriksa berkas, dan membantu hakim dalam proses
persidangan,sehingga seluruh kegiatan tersebut akan berjalan secara efektif dan efisien
dengan menfungsikan seluruh tugas-tugas di kepaniteraan. Mulai proses pendaftaran,
proses persidangan memutus perkara sampai dengan pelaksanaan eksekusi, dalam hal ini
memerlukan kecerdasan kerja dalam penataan administrasi perkara. Kedudukan Panitera
pada pengadilan merupakan unsur pimpinan. Hal ini mengandung konsekwensi bahwa
segala tindakan atau aktivitas Panitera harus dipertanggung jawabkan langsung kepada
ketua Pengadilan.
Begitu juga dengan tugas dan fungsi kesekretariatan dapat difahami bahwa fungsi
dan Tata Laksana yang ada pada organisasi tata kerja kesekretariatan Pengadilan Negeri
Pelalawan pada dasarnya melakukan salah satu proses percepatan penyelesaian
administrasi umum, menyelenggarakan koordinasi dan pembinaan dukungan teknis,
administrasi, organisasi dan finansial di lingkungan pengadilan Negeri Pelalawan. Sekretaris
bertanggung jawab langsung kepada Ketua Pengadilan sebagai pimpinan pengadilan yang
juga bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi umum pelaksanaan
perencanaan, pengorganisasian, administrasi kepegawaian, finansial, dan perlengkapan.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
36
Kerangka kelembagaan yang dibangun dalam rangka pelaksanaan dukungan tugas
teknis dan administrasi adalah membangun sistem kerja dibidang sekretariat yang ideal
dengan membangun koordinasi kinerja antar lini, melakukan penataan dan pembinaan
secara berkala terkait dengan peningkatan sumber daya manusia bidang teknis maupun
administrasi umum, menyiapkan perencaan yang matang sehingga kebutuhan anggaran
terpenuhi secara proporsional, melakukan penatausahaan keuangan dan asset yang
memenuhi standar akuntansi, serta melakukan pengawasan secara komprehensif.
Secara keseluruhan kerangka kelembagaan tersebut dapat dipahami bahwa pada
dasarnya tugas pokok dan fungsi pada masing-masing bagian adalah mendukung
terlaksananya tugas pokok dan fungsi Mahkamah Agung di bidang pelayanan masyarakat
pencari keadilan. Bagaimana agar dukungan tersebut dapat berjalan secara optimal
sehingga terwujud pelayanan masyarakat pencari keadilan secara prima dan sewajarnya,
baik untuk Perkara Perdata dan Pidana yang mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta penelaahan perangkat kelengkapan formal
berkas perkara kasasi kemudian mengirimkan kelengkapan berkas perkara tersebut ke
Kepaniteraan serta melaksanakan penyiapan bahan penerimaan, pengagendaan,
penyusunan laporan berkas perkara dan pembuatan konsep surat kepada pengadilan
pengaju untuk memenuhi kelengkapan formal berkas perkara kasasi yang kurang lengkap
serta pengiriman berkas yang telah lengkap kebagian Kepaniteraan, apa tidak lebih efektif
dan efisien apabila tugas pemberkasan tersebut dilakukan oleh pejabat dilingkungan
Kepaniteraan karena terkait langsung dengan pelayanan kepada masyarakat pencari
keadilan dan bukan merupakan tugas dukungan. Hal ini untuk memudahkan koordinasi
dalam rangka pelaksanaan tugas core business Mahkamah Agung dan memudahkan
tercapainya pelayanan masyarakat pencari keadilan secara prima dan sewajarnya.
© PN P
elalaw
an
BA
B 4
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
REVIU RENSTRA 2015-2019
PENGADILAN NEGERI PELALAWAN KELAS II
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
37
BAB 4 TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, Pengadilan Negeri
Pelalawan memiliki 3 program yang akan dilaksanakan yaitu :
PROGRAM
UTAMA
KEGIATAN
POKOK
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
UTAMA
TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan
Manajemen
Peradilan
Umum
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan, dan Akuntabel
a
.
b
.
c
.
d
.
e
.
Persentase
sisa perkara
yang
diselesaikan:
-Perdata
- Pidana
Persentase
perkara:
- Perdata
- Pidana
yang
diselesaikan
tepat waktu
Persentase
penurunan
sisa perkara:
- Perdata
- Pidana
Persentase
perkara yang
tidak
mengajukan
upaya
hukum:
- Banding
- Kasasi
- PK
Persentase
Perkara
Pidana Anak
yang
diselesaikan
dengan
100%
100%
60%
90%
5%
5%
50%
50%
90%
10%
100%
100%
60%
90%
5%
5%
50%
50%
90%
10%
100%
100%
60%
90%
5%
5%
50%
50%
90%
10%
100%
100%
70%
95%
6%
6%
55%
55%
90%
20%
100%
100%
70%
95%
6%
6%
60%
60%
90%
20%
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
38
f
.
Diversi
Index
responden
pencari
keadilan
yang puas
terhadap
layanan
peradilan
80%
80%
80%
90%
95%
2. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung
Pembinaan
Administrasi
dan
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Urusan
Administrasi
2. Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a
.
b
.
c
.
d
.
Persentase
isi putusan
yang
diterima oleh
para pihak
tepat waktu
Persentase
perkara yang
diselesaikan
melalui
mediasi
Persentase
berkas
perkara yang
diajukan
Banding,
Kasasi, dan
PK secara
lengkap dan
tepat waktu
Persentase
Putusan
perkara yang
menarik
perhatian
masyarakat
yang dapat
diakses
secara online
dalam waktu
1 hari setelah
diputus
100%
1%
100%
100%
100%
1%
100%
100%
100%
1%
100%
100%
100%
1%
100%
100%
100%
1%
100%
100% © PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
39
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
b
.
Persentase
Pencari
Keadilan
Golongan
Tertentu
yang
mendapat
Layanan
Bantuan
Hukum
(Posbakum)
100%
100%
100%
100%
100%
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
a
.
Persentase
putusan
perkara
perdata yang
ditindak f
lanjuti
(dieksekusi)
10% 10% 10% 10% 10%
Untuk alokasi anggaran per kegiatan lebih detilnya ada pada matrik kinerja pendanaan
terlampir.
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
42
MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015 – 2019
PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
Visi : Mewujudkan Pengadilan Negeri Pelalawan Yang Agung Misi :
1. Menjaga kemandirian badan peradilan; 2. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan; 3. Meningkatkan kualitas kepemimpinan badan peradilan; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan;
No
Tujuan Target Jangka Menen
gah
Sasaran Target Strategis
Uraian Indikator
kinerja Uraian Indikator kinerja
2015
2016
2017
2018
2019 Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Anggaran
1.
Pencari Keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :
- Perdata - Pidana
100% 100%
1. Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
100% 100%
1. Program peningkatan manajemen peradilan umum
1. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1. Pos Bantuan Hukum
100%
Rp.24.000.000
b. Persentase perkara:
- Perdata - Pidana Yang diselesai kan tepat waktu
70% 95%
b. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana yang
diselesaikan tepat waktu
60% 90%
60% 90%
60% 90%
70% 95%
70% 95%
2. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahakamah Agung
2. Perkara Pidana diselesaikan ditingkat pertama di wilayah Riau
100% Rp. 233.042.000,-
c. Persentase penurunan sisa perkara: - Perdata - Pidana
s
6% 6%
c. Persentase penurunan sisa perkara: - Perdata - Pidana
5% 5%
5% 5%
5% 5%
6% 6%
6% 6%
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
3. Perkara peradilan yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara di wilayah Riau
100% Rp. 1.160.000,- © PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
43
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
- Banding
- Kasasi
- PK
60% 60% 90%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum - Banding - Kasasi - PK
50% 50% 90%
50% 50% 90%
50% 50% 90%
55% 55% 90%
60% 60% 90%
2. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan Badan Urusan Administrasi
1. Layanan Dukungan manajemen Satker Daerah
100% Rp. 56.402.000,-
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
10% 10% 10% 20% 20%
2. Layanan Perkantoran Gaji dan tunjangan
100% Rp.3.867.190.000,
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
95% f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
80% 80% 80% 90% 95%
3. Operasional dan pemeliharaan kantor
100% Rp. 881.414.000,-
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu
100% 2. Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu
100% 100% 100% 100% 100%
3. Pengadaan Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung
1. Layanan Internal
100% Rp. 213.000.000,-
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
1% b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
1% 1% 1% 1% 1%
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100% 100% 100% 100% 100%
d. Persentase 100% d. Persentase 100% 100% 100% 100% 100%
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
44
2.
Setiap Pencari Keadilan Dapat menjangkau Badan Peradilan
putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
3. Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
- - - - -
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
- - - - -
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100% 100% 100% 100% 100%
4. Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)
10% 10% 10% 10% 10%
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
45
MATRIK KINERJA DAN PENDANAAN TAHUN 2018 PENGADILAN NEGERI PELALAWAN
Sasaran Strategis Indikator kinerja Utama Target Program Kegiatan Indikator Kegiatan Target Anggaran
Terwujudnya Proses Peradilan yang Pasti, Transparan dan Akuntabel
a. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perdata - Pidana
100 % 100%
1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
1. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
2. Pembinaan
Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi
1. Perkara Pradilan Umum yang diselesaikan ditingkat pertama dan banding secara tepat waktu
2. Penyelenggaraan Operasional dan Non Operasional Satker Daerah
- 240 Jam Layanan
- 373 Perkara - 12 layanan - 12 Bulan
Rp. 258.502.000 Rp 3.923.592.000
b. Persentase perkara : - Perdata - Pidana Yang diselesaikan tepat
waktu
70% 95%
c. Persentase penurunan sisa perkara: - Perdata - Pidana
6% 6%
d. Persentase perkara yang Tidak Mengajukan Upaya Hukum :
Banding
Kasasi
PK
55% 55% 90%
e. Persentase Perkara Pidana Anak yang Diselesaikan dengan Diversi
20 %
f. Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
90 %
Peningkatan Efektivitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a. Persentase Isi Putusan Yang Diterima Oleh para pihak Tepat Waktu
100 % 1. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1. Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1. Perkara Pradilan Umum yang diselesaikan ditingkat pertama dan banding secara tepat waktu
- 240 Jam Layanan - 373 Perkara
Rp. 258.502.000
b. Persentase Perkara yang Diselesaikan melalui Mediasi
1 %
c. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding, Kasasi dan PK secara lengkap dan tepat waktu
100 %
© PN P
elalaw
an
Reviu RENSTRA 2015 - 2019
46
d. Persentase putusan perkara yang menarik perhatian masyarakat yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari setelah diputus
100 % 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
2. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Badan Urusan Administrasi
3. Pengadaan
Sarana dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung
2. Penyelenggaraan Operasional dan Non Operasional Satker Daerah
3. Pengadaan Sarana
dan Prasarana di Lingkungan Mahkamah Agung
- 12 layanan - 12 Bulan - 1 Layanan
Rp 3.923.592.000 Rp. 213.000.000
Meningkatnya Akses Peradilan bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan
a. Persentase Perkara Prodeo yang diselesaikan
- Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
1. Pos Bantuan hukum
2. Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan ditingkat pertama dan banding yang tepat waktu
3. Perkara Peradilan
Umum yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara
- 240 Jam Layanan - 373 Perkara - 2 perkara
Rp. 24.000.000 Rp. 233.042.000 Rp. 1.160.000
b. Persentase Perkara yang diselesaikan di luar Gedung Pengadilan
-
c. Persentase Pencari Keadilan Golongan Tertentu yang Mendapat Layanan Bantuan Hukum (Posbakum)
100 %
Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Putusan Pengadilan
Persentase Putusan Perkara Perdata yang Ditindaklanjuti (dieksekusi)
10 % Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Peningkatan Manajemen Peradilan Umum
Perkara Peradilan Umum yang diselesaikan melalui pembebasan biaya perkara
2 perkara Rp. 1.160.000
© PN P
elalaw
an