digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii pengelolaan...

180
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan O l e h : Widarti NIM: S811108056 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: lydat

Post on 17-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Teknologi Pendidikan

O l e h :

Widarti

NIM: S811108056

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012

Page 2: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI

Oleh :

Widarti

S811108056

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing

Dewan Pembimbing Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Pembimbing I

Prof. (Em). Dr. Sri Yutmini, M. Pd. NIP.

.......................

Pembimbing II

Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd NIP. 194404041976031001

.......................

Mengatahui Ketua Program Studi Tekonologi Pendidikan

Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

NIP. 19661109 199003 2 001

Page 3: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6

DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI

Oleh: Widarti

S811108056

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji

Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Ketua

Prof. Dr. H. Mulyoto, M.Pd NIP. 19430712 197301 1 001

.......................

Sekretaris

Dr. Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 19661108 199004 2 001

.......................

Anggota Penguji 1.

Prof. (Em). Dr. Sri Yutmini, M. Pd.

.......................

Anggota Penguji 2. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd NIP. 194404041976031001

.......................

Mengetahui Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

Dr. Nunuk Suryani, M.Pd

NIP. 19661108 199004 2 001

.......................

Direktur Program Pascasarjana

Prof. Dr. Ahmad Yunus, M.S

.......................

Page 4: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Widarti NIM : S811108056

PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR

NEGERI 4 PURWODADI adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang

bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam

daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, Okober 2012

Yang membuat pernyataan

Widarti

Page 5: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.

(Aristoteles)

Kebijakan dan kebajikaan adalah perisai terbaik.

(Aspinal)

Page 6: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini kupersembahkan kepada: Almamater yang memberikan ilmu dan pengetahuan Suamiku yang selalu setia memberikan dukungan

Anak-anakku tersayang

Page 7: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kupanjatkan kehadirat-Mu ya Allah atas rahmat, nikmat dan

penyertaan, tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Tesis ini disusun sebagai

salah satu persyaratan dalam mencapai derajat Magister Program Studi Teknologi

Pendidikan pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapatkan dorongan,

bimbingan, bantuan, dan saran dari berbagai pihak sehingga tesis ini dapat selesai.

Perkenankanlah pada kesempatan ini penulis mengucapkan ucapan terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. Selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus M.S Selaku Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta Periode Tahun 2012.

3. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd selaku Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan

pada Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi.

4. Dr Suharno, M.Pd selaku sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan pada

Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi.

5. Prof. (Em). Dr. Sri Yutmini, M. Pd., selaku pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu serta dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,

petunjuk dan arahan yang sangat berharga sehingga tesis ini dapat

terselesaikan.

Page 8: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

6. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M. Pd., selaku pembimbing II yang telah bersedia

meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan,

petunjuk serta arahan yang sangat berharga sehingga tesis ini dapat

terselesaikan.

7. Para dosen Program Studi Teknologi Pendidikan pada Program Pascasarjana

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bekal ilmu

pengetahuan kepada penulis.

8. Karyawan kantor Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah melayani administrasi dengan baik untuk keperluan penyusunan

tesis.

9. Kepala sekolah, guru, dan siswa SD Negeri 4 Purwodadi yang telah berkenan

memberi ijin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpinnya.

10. Keluarga SD Negeri 3 Genuksuran dan SD Negeri 1 Karanganyar yang selalu

memberikan kesempatan.

11. Rekan-rekan mahasiswa Program studi Teknologi Pendidikan dan segenap

pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian sehingga terselesainya

tesis ini.

Semoga segala kebaikan dan ketulusan yang diberikan mendapatkan

limpahan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari penyusunan tesis

ini masih ada kekurangan, namun besar harapan penulis tegur sapa dan saran

sangat penulis harapkan sehingga tesis ini dapat bermanfaat bagi yang

memerlukannya. Amin.

Surakarta, Oktober 2012 Penulis

Widarti

Page 9: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS .................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... iv

HALAMAN MOTO .............................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ ix

ABSTRAK ............................................................................................................. x

ABSTRACT ............................................................................................................ xi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

BAB II. KAJIAN TEORI ..................................................................................... 9

A. Kajian Teori ......................................................................................... 9

1. Konsep Manajemen ................................................................... 9

2. Konsep Pembelajaran ................................................................... 17

3. .......... 24

4. Hakikat Pembelajaran Matematika ................................................. 55

5. Pengelolaan Pembelajaran Matematika .......................................... 61

6. ........... 73

B. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 82

C. Kerangka Berfikir ................................................................................. 83

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 86

A. Jenis dan Desain Penelitian .................................................................. 86

Page 10: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

B. Lokasi Penelitian ................................................................................. 87

C. Kahadiran Peneliti ................................................................................ 88

D. Data, Sumber Data dan Nara Sumber ................................................. 88

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 91

F. Teknik Analisis Data ........................................................................... 94

G. Keabsahan Data .................................................................................... 96

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 98

A. ....................... 98

B. Hasil Penelitian .................................................................................... 106

1. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi ........................................................................................ 106

2. Hasil yang Dicapai Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi ......................................................................... 124

3. Kendala yang Dialami Dalam Pembelajaran Matematika Kelas

6 SD Negeri 4 Purwodadi ................................................................ 137

C. Pembahasan .......................................................................................... 141

1. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi ........................................................................................ 141

2. Hasil yang Dicapai Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi ......................................................................... 148

3. Kendala yang Dialami Dalam Pembelajaran Matematika Kelas

6 SD Negeri 4 Purwodadi ................................................................ 154

BAB V. SIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI ............................................ 158

1. Simpulan............................................................................................... 158

2. Implikasi ............................................................................................... 162

3. Saran ..................................................................................................... 163

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 166

Page 11: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman ............... 169

2.Catatan L ................ 172

3.Lembar Ob ................ 221

4.Si ............... 222

5.RP .............. 223

.......... 225

Page 12: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK

Widarti. S811108056. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan Pengelolaan pembelajaran Matematika Kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi. (2 Mendeskripsikan hasil yang dicapai pembelajaran Matematika Kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi. (3) Mendeskripsikan kendala yang dialami dalam pembelajaran Matematika Kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain holistik. Nara sumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model pembelajaran matematika kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi menggunakan model pembelajaran diagnosis. Guru melakukan analisis kesulitan pembelajaran yang ditindakanjuti dengan program remedial dan pengayaan . Program pelengkap tindak lanjut dari model diagnosis adalah penyelenggaraaan klinik matematika di mana siswa yang memilki kemampaun lebih akan menjadi dokter matematika bagi siswa-siswa lainnya. Pembelajaran matematika dikemas dengan menggunakan pendekatan CTL di mana materi diberikan dengan mengaitkan dengan lingkungan di sekitar siswa termasuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas seperti di alun-alun untuk menghitung keliling alun-alun yang berbentuk lingkaran. Evaluasi dilakukan secara rutin baik dalam bentuk tes maupun non tes. (2) Hasil yang dicapai dalam pembelajaran matematika kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi tidak hanya dinilai dari prestasi akademiknya saja, namun juga terlihat dari nilai-nilai karakter bangsa yang diberikan melalui kegiatan pemgintegrasian dengan pembelajaran matematika. Siswa mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah senilai 75. Disamping itu, siswa mampu mencapai nilai tertinggi ujian nasional se Kabupaten Purwodadi. Kegiatan lomba tingkat kabupaten dan nasional juga diraih oleh siswa kelas 6. (3) Kendala yang dialami dalam pembelajaran matematika kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi belum signifikan dirasakan. Hanya kendala dalam diri siswa yang menjadi tantangan bagi guru untuk bisa mengtasinya. Siswa terkesan malas belajar matematika sehingga guru melakukan pendekatan individual baik di sekolah maupun mendatangi rumah siswa untuk melakukan koordinasi dengan orang tua siswa. Selain itu, di awal kegiatan pembelajaran siswa masih kurang siap dalam menerima materi, sehingga guru melakukan kegiatan berbagai kegiatan apersepsi untuk menarik perhatian siswa.

Kata Kunci: matematika, model, hasil, kendala

Page 13: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

DINAS PENDIDIKAN

UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN PURWODADI

SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI

Alamat : Jln. Jendral Sudirman No. 10 Purwodadi , Telp. (0292)422056

SURAT KETERANGAN

Nomor :

Yang bertanda tangan di bawah ini akepala SD Negeri 4

Purwodadi UPTD Pendidikan Kecamatan Purwodadi, Kabupaten

Grobogan menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :

Nama : WIDARTI

NIM : S811108056

Program Studi : Teknologi Pendidikan

Program : Pasca Sarjana

Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Sesuai dengan surat permohonan ijin Penelitian No.

4636/UN.27.10/PG/ 2012 tertanggal 26 September 2012, yang

bersangkutan telah mengadakan penelitian di SD Negeri 4 Purwodadi

mulai tanggal 2 Oktober sampai dengan 1 Nopember 2012 dengan judul

penelitian

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6

DI SD NEGERI 4 PURWODADI

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Purwodadi, 31 Oktober 2012

Kepala SD Negeri 4 Purwodadi

SUKARDI, S.IP

NIP. 19530501 197512 1 003

Page 14: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Page 15: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Widarti. S811108056. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan Pengelolaan pembelajaran Matematika Kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi. (2 Mendeskripsikan hasil yang dicapai pembelajaran Matematika Kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi. (3) Mendeskripsikan kendala yang dialami dalam pembelajaran Matematika Kelas 6 di Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain holistik. Nara sumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan: (1) Model pembelajaran matematika kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi menggunakan model pembelajaran diagnosis. Guru melakukan analisis kesulitan pembelajaran yang ditindakanjuti dengan program remedial dan pengayaan . Program pelengkap tindak lanjut dari model diagnosis adalah penyelenggaraaan klinik matematika di mana siswa yang memilki kemampaun lebih akan menjadi dokter matematika bagi siswa-siswa lainnya. Pembelajaran matematika dikemas dengan menggunakan pendekatan CTL di mana materi diberikan dengan mengaitkan dengan lingkungan di sekitar siswa termasuk melakukan kegiatan pembelajaran di luar kelas seperti di alun-alun untuk menghitung keliling alun-alun yang berbentuk lingkaran. Evaluasi dilakukan secara rutin baik dalam bentuk tes maupun non tes. (2) Hasil yang dicapai dalam pembelajaran matematika kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi tidak hanya dinilai dari prestasi akademiknya saja, namun juga terlihat dari nilai-nilai karakter bangsa yang diberikan melalui kegiatan pemgintegrasian dengan pembelajaran matematika. Siswa mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan sekolah senilai 75. Disamping itu, siswa mampu mencapai nilai tertinggi ujian nasional se Kabupaten Purwodadi. Kegiatan lomba tingkat kabupaten dan nasional juga diraih oleh siswa kelas 6. (3) Kendala yang dialami dalam pembelajaran matematika kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 4 Purwodadi belum signifikan dirasakan. Hanya kendala dalam diri siswa yang menjadi tantangan bagi guru untuk bisa mengtasinya. Siswa terkesan malas belajar matematika sehingga guru melakukan pendekatan individual baik di sekolah maupun mendatangi rumah siswa untuk melakukan koordinasi dengan orang tua siswa. Selain itu, di awal kegiatan pembelajaran siswa masih kurang siap dalam menerima materi, sehingga guru melakukan kegiatan berbagai kegiatan apersepsi untuk menarik perhatian siswa.

Kata Kunci: matematika, model, hasil, kendala

Page 16: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan elemen penting dalam kehidupan seseorang dan

merupakan aspek strategis bagi suatu Negara. Sifat pendidikan adalah komplek,

dinamis dan kontekstual. Oleh karena itu pendidkan bukanlah hal yang mudah

atau sederhana untuk dibahas. Kompleksitas pendidikan ini menggambarkan

bahwa pendidikan itu adalah sebuah upaya yang serius karena pendidkan

melibatkan aspek kognitif, afektif dan keterampilan yang akan membentuk diri

seseorang secara keseluruhan menjadi manusia seutuhnya. Mengacu pada

kompleksitas dan dinamisasi pendidikan tersebut, maka para pakar dan pemerhati

pendidikan telah banyak menyumbangkan pemikirannya dengan maksud untuk

memperbaiki mutu dan memajukan pendidikan (Sagala, 2006:1).

Berbicara tentang pendidikan, kita sebenarnya sedang membicarakan suatu

aspek kehidupan yang melibatkan semua manusia, tidak ada manusia yang tidak

pernah bersentuhan dengan pendidikan, akan tetapi tidak semua manusia mau

memperhatikan pendidikan atau memiliki kepedulian yang besar terhadap dunia

pendidikan. Padahal pendidikan diselenggarakan oleh manusia dan sasarannya

juga manusia. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan,

baik dilihat dari aspek kuantitatif maupun kualitatif, secara nasional pemerintah

telah mengambil kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan, seperti perubahan

dan penyempurnaan kurikulum pendidikan nasional, undang-undang dan

1

Page 17: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

peraturan pendidikan, peningkatan angka partisipasi belajar anak usia sekolah

pada semua jenjang sekolah, penambahan alokasi anggaran pendidikan dan

konsep manajemen pendidikan berbasis sekolah.

Salah satu usaha dalam bidang pendidikan adalah melalui pengelolaan

pembelajaran pada peserta didik. Proses pembelajaran dianggap penting dalam

pendidikan karena pembelajaran merupakan komponen yang paling utama.

Pembelajaran terdiri dari dua hal yaitu asosiasi dan diferensiasi. Asosiasi adalah

pembelajaran bahwa dua hal itu harus dijalankan secara bersama. Misalnya, kita

belajar bahwa sendok akan selalu digunakan bersama dengan pisau, cangkir

dengan piring, Guntur akan diiikuti dengan kilat cahaya, rasa sakit disebabkan

karena luka, dst. Diferensiasi adalah pembelajaran untuk membedakan satu hal

dengan hal lain. Kita belajar bahwa hijau dalam melihat lampu lalu lintas,yang

berarti kita harus jalan; bahwa kucing bukan anjing, dengan demikian jelas bahwa

asosiasi dan diferensiasi merupakan dua sisi dari satu koin, di mana yang satu

kadang tampak lebih jelas sedangkan yang lain tidak (Boeree, 2008 : 40-41).

Mengingat pembelajaran merupakan aspek yang sangat penting, maka

dalam prosesnya perlu dilakukan pengelolaan dengan baik. Proses pembelajaran

sendiri sangat terkait dengan berbagai komponen yang sangat komplek. Antara

komponen yang satu dengan yang lain memiliki hubungan yang bersifat sistemik,

artinya masing-masing komponen memiliki peranan sendiri-sendiri tetapi

memiliki hubungan yang saling terkait (Suwardi, 2007 : 1).

Masing-masing komponen dalam proses pembelajaran perlu dikelola

dengan baik. Tujuannya agar masing-masing komponen tersebut dapat

Page 18: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dimanfaatkan secara optimal. Hal ini akan terwujud, jika guru sebagai desainer

pembelajaran memiliki kompetensi manajemen pembelajaran. Secara sederhana

manajemen pembelajaran dapat diartikan usaha untuk mengelola sumber daya

yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai

secara efektif dan efisien (Suwardi, 2007 : 1).

Dalam pendidikan istilah manajemen dapat diartikan sebagai aktivitas

memadukan sumber-sumber pendidikan agar terpusat dalam mencapai tujuan

pendidikan yang telah ditentukan sebelumnya. Manajemen merupakan aktivitas

kelompok bukan individu, artinya akativitas yang berhubungan dengan kerja sama

antar anggota organisasi untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan, aktivitas

tersebut berupa kegiatan-kegiatan rutin, seperti administrasi pengajaran,

kesiswaan, kepegawaian, keuangan dan sarana prasarana (Pidarta, 2004 : 4).

Menurut Suryosubroto (2004 : 16-17) menyatakan bahwa manajemen

mengandung pengertian proses pengelolaan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Proses tersebut dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pertama,

Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana

mencapai, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak

biayanya. Perencanaan dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan. Kedua,

pelaksanaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan rencana menjadi tindakan

nyata dalam rangka mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Dalam

pelaksanaan, setiap organisasi harus memiliki kekuatan yang mantap dan

meyakinkan sebab jika tidak kuat, maka proses pendidikan seperti yang

diinginkan sulit terealisasi. Ketiga, evaluasi merupakan upaya mengamati secara

Page 19: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

sistematis dan berkesinambungan, di samping itu kegiatan evaluasi digunakan

untuk mengetahui sampai sejauhmana perencanaan telah mencapai tujuan, dan

kesulitan apa yang ditemui selama pelaksanaan tersebut. Selanjutnya dengan

mengetahui kelemahannya maka dapat digunakan untuk perbaikan pengelolaan

selanjutnya.

Pembelajaran sendiri berasal dari kata belajar yang berarti adanya

perubahan pada diri seseorang. Perubahan yang dimaksudkan mencakup aspek

kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dengan demikian pembelajaran dapat

diartikan proses yang dirancang untuk mengubah diri seseorang, baik aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik (Suwardi, 2007 : 30).

Pada dasarnya suatu proses pembelajaran terkait dengan berbagai

komponen yang sangat komplek. Komponen tersebut meliputi tujuan materi,

media, siswa, guru dan komponen lainnya. Masing masing komponen tersebut

saling terkait sebagai sebuah sistem, oleh karena itu dalam mengelola

pembelajaran perlu didasarkan pada pendekatan sistem tersebut (Suwardi, 2007 :

31).

Terkait dengan pengelolaan pembelajaran, tampaknya penting juga

diperkenalkan tentang pendekatan dan strategi kontekstual dalam pembelajaran.

Apalagi kalau dikaitkan dengan pelaksanaan kurikulum yang berbasis kompetensi,

pendekatan ini menjadi relevan dan mendukung dalam proses pembelajaran

(Sardiman, 2008 : 222).

Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran atau lebih dikenal dengan

sebutan Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep

Page 20: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan

situasi dunia nyata si siswa, yang dapat mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dipelajari dengan penerapannya dalam kehidupan para

siswa sebagai anggota keluarga masyarakat. Berangkat dari konsepsi ini

diharapkan hasil pembelajaran akan lebih bermakna. Proses pembelajarannya

akan berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan

mengalami, bukan hanya sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa

(Suwardi, 2007 : 222).

Salah satu contoh pembelajaran dengan pendekatan kotekstual atau

realistik tersebut adalah pembelajaran matematika yang memberikan peluang

pada siswa untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan matematika. Dalam

menyelesaikan suatu masalah yang dimulai dari masalah-masalah yang dapat

dibayangkan oleh siswa, siswa diberi kebebasan menemukan strategi sendiri, dan

secara perlahan-lahan guru membimbing siswa menyelesaikan masalah tersebut

secara matematis formal melalui matematisasi horisontal dan vertikal. Ada istilah

kontekstual dan juga ada istilah realistik.

Pada pembelajaran matematika istilah kontekstual dikenal sebagai

pendekatan Contextual Teaching and Learning atau yang lebih dikenal dengan

pendekatan CTL dan realistik dikenal sebagai pendekatan Realistic Mathematic

Education (RME) dan di Indonesia dikenal dengan istilah Pendidikan Matematika

Realistik Indonesia (PMRI) (Supinah, 2008: 7). SD Negeri 4 Purwodadi

merupakan SD yang mempunyai prestasi matematika yang baik di tingkat

kecamatan, kanupaten, maupun provinsi. Sekolah ini memiliki alat dan media

Page 21: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

pembelajaran yang cukup lengkap di banding sekolah lain yang ada di kecamatan

Purwodadi, kabupaten Grobogan sehingga mendukung proses pembelajaran,

selain itu sekolah ini juga telah menghasilkan output yang baik, terbukti dari

prestasi kejuaraan siswa pada bidang matematika, serta rata-rata siswa

memperoleh hasil yang baik pada pelajaran tersebut

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengambil judul

mengenai Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4

Purwodadi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini

Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di

Fokus tersebut dijabarkan menjadi tiga sub fokus yaitu

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4

Purwodadi?

2. Bagaimana hasil yang dicapai pada pembelajaran Matematika Kelas 6 SD

Negeri 4 Purwodadi?

3. Bagaimana Kendala yang dialami dalam pembelajaran Matematika Kelas 6

SD Negeri 4 Purwodadi?

Page 22: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pengelolaan Pembelajaran

Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi dalam tiga hal.

1. Tujuan Umum

Mengetahui Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri

4 Purwodadi

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan pengelolaan pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD

Negeri 4 Purwodadi.

b. Mendeskripsikan hasil yang dicapai pada pembelajaran Matematika Kelas 6

di SD Negeri 4 Purwodadi.

c. Mendeskripsikan kendala yang dialami dalam pembelajaran Matematika

Kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu matematika dalam

rangka pemecahan masalah.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengungkap permasalahan sejenis yang

memerlukan penelitian lebih lanjut.

Page 23: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dinas Pendidikan dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengambil

kebijakan di bidang pendidikan untuk pengembangan dan peningkatan

kreativitas pembelajaran guru matematika secara keseluruhan.

b. Bagi Kepala sekolah dapat dijadikan landasan dalam meningkatkan

motivasi dan supervisi mengenai pengelolaan pembelajaran guru-guru

matematika

c. Bagi Guru matematika dapat memotivasi agar terus meningkatkan

kemampuan mengajarnya dalam lingkungan guru SD Negeri 4 Purwodadi,

khususnya mata pelajaran matematika, sehingga mata pelajaran matematika

tidak dianggap sebagai mata pelajaran menakutkan, tetapi menjadi mata

pelajaran yang disukai oleh seluruh siswa.

Page 24: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Konsep Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris to manage yang berarti mengurus,

mengatur, melaksanakan dan mengelola (Muhroji dkk, 2004 :1). Definisi yang

menurut Stoner dalam TIM FKIP UMS, manajemen adalah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota

organisasi dan penggunaan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan

organisasi yang telah ditetapkan. Ini berarti bahwa manajer atau pemimpin

organisasi apapun berusaha agar tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat

tercapai.

Manajemen adalah serangkaian kegiatan merencanakan,

mengorganisasikan, menggerakkan, mengembangkan terhadap segala upaya

dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan

prasarana, untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, secara efisien

dan efektif Wahjosumidjo (2000: 117).

Pengelolaan atau manajemen diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan

atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian

kerja dalam mencapai tujan tertentu. Definisi pengelolaan oleh para ahli terdapat

perbedaan-perbedaan hal ini disebabkan karena para ahli meninjau pengertian dari

sudut yang berbeda-beda. Ada yang meninjau pengelolaan dari segi fungsi, benda,

9

Page 25: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

kelembagaan dan yang meninjau pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika

dipelajari pada prinsipnya definisi- definisi tersebut mengandung pengertian dan

tujuan yang sama.

Berikut ini adalah pendapat dari beberapa ahli tentang manajemen. Antara

lain yakni Wardoyo (1980:41) memberikan definisi bahwa pengelolaan atau

manajemen adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan

,pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan atau manajemen adalah suatu

bertujuan untuk menggali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara

efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan

sebelumnya.

Pengelolaan atau manajemen sendiri merupakan komponen integral dan

tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Pengelolaan

adalah suatu proses kerjasama sistematik, sistemik, dan komprehensif dalam

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pengendalian dapat disebut pula sebagai

pengendalian suatu usaha, yaitu: (1) Proses pendelegasian atau pelimpahan

wewenang kepada beberapa penanggung jawab dengan tugas-tugas

kepemimpinan, (2) Proses pergerakan serta bimbingan pengendalian semua

sumber daya manusia dan sumber daya materiil dalam kegiatan pencapaian tujuan

organisasi (Kartono, 2004: 75).

Page 26: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Manajemen didefinisikan oleh Parker Follet dalam Sagala (2006: 49)

sebagai proses pencapaian tujuan melalui pendayagunaan sumber daya manusia

dan material secara efisien. Manajemen seringkali diartikan dalam pengertian

yang sempit yaitu kegiatan ketata usahaan yang intinya adalah kagiatan rutin catat

mencatat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-menyurat

dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan Suryosubroto (2004: 21).

Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan

pekerjaan melalui orang lain (Tim, 2004: 1). Definisi ini mengandung arti bahwa

para manajer dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain

untuk melakukan tugas-tugas yang mungkin diperlukan, jadi manajer tidak

bekerja sendiri.

Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan

pengelolaan atau manajemen adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan

menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk

mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

Sampai saat ini, masih belum ada kesepakatan baik di antara praktisi

maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi

pengelolaan,atau sering pula disebut unsur-unsur pengelolaan.

Menurut Terry (2006: 4) fungsi-fungsi pengelolaan adalah sebagai berikut:

Page 27: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai,

bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan dan

berapa banyak biayanya. Perencanaan itu dibuat sebelum suatu tindakan

dilaksanakan (Suryosubroto, 2004 : 16).

Langkah-langkah pokok dalam perencanaan, yaitu:

a). Penentuan tujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1) Menggunakan kata-kata yang sederhana,

2) Mempunyai sifat fleksibel,

3) Mempunyai sifat stabilitas,

4) Ada dalam perimbangan sumber daya, meliputi semua tindakan yang

diperlukan.

b). Pendefinisian gabungan situasi secara baik, yang meliputi unsur sumber

daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya modal.

c). Merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara jelas dan tegas.

Terdapat empat tahap dalam perencanaan, yaitu : (a) menetapkan tujuan

atau serangkaian tujuan; (b) merumuskan keadaan saat ini; (c)

mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan; (d) mengembangkan

rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Perencanaan

juga dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu:

a). Rencana global yang merupakan penentuan tujuan secara menyeluruh dan

jangka panjang,

Page 28: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b). Rencana strategis merupakan rencana yang disusun guna menentukan

tujuan-tujuan kegiatan atau tugas yang mempunyai arti strategis dan

mempunyai dimensi jangka panjang,

c). Rencana operasional yang merupakan rencana kegiatan-kegiatan yang

berjangka pendek guna menopang pencapaian tujuan jangka panjang,

baik dalam perencanaan global maupun perencanaan strategis.

Perencanaan strategi akhir-akhir ini menjadi sangat penting sejalan

dengan perkembangan lingkungan yang sangat pesat dan sangat sulit

diprediksikan, seperti perkembangan teknologi yang sangat pesat, pekerjaan

manajerial yang semakin kompleks, dan percepatan perubahan lingkungan

eksternal lainnya. Secara ringkas langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan

strategik, sebagai berikut:

a). Penentuan misi dan tujuan, yang mencakup pernyataan umum tentang

misi, falsafah dan tujuan.

b). Pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal

dan kemampuan perusahaan dan merupakan hasil analisis internal untuk

mengidentifikasi tujuan dan strategi sekarang, serta memerinci kuantitas

dan kualitas sumber daya -sumber daya perusahaan yang tersedia.

c). Analisa lingkungan eksternal, dengan maksud untuk mengidentifikasi

cara-cara dan dalam apa perubahan-perubahan lingkungan dapat

mempengaruhi organisasi.

Meski pendapat di atas lebih menggambarkan perencanaan strategik

Page 29: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

dalam konteks bisnis, namun secara esensial konsep perencanaan strategik ini

dapat diterapkan pula dalam konteks pendidikan, khususnya pada tingkat

persekolahan, karena memang pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang

menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal, sehingga

membutuhkan perencanaan yang benar-benar dapat menjamin sustanabilitas

pendidikan itu sendiri.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Suryosubroto (2004 : 16) menyatakan bahwa pengorganisasian

diartikan sebagai kegiatan membagi tugas tugas kepada orang-orang yang

terlibat dalam kerja sama pendidikan, karena tugas-tugas ini demikian banyak dan

tidak dapat diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas-tugas ini dibagi untuk

dikerjakan masing-masing anggota organisasi.

Berkenaan dengan pengorganisasian ini, beberapa asas dalam

organisasi, diantaranya adalah :

a). Organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang

sesuai dengan kebutuhan;

b). Pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja;

c). Organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab;

d). Organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol;

e). Organisasi harus mengandung kesatuan perintah; dan

f). Organisasi harus fleksibel dan seimbang.

Terdapat juga tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu :

Page 30: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

a). Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan organisasi;

b). Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik

dapat dilaksanakan oleh satu orang;

c). Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk

mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang

terpadu dan harmonis.

c. Pelaksanaan (actuating)

Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating)

merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan

pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses

manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan

yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Dalam hal ini,

Terry (2006 : 73) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha

menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka

berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran

anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin

mencapai sasaran-sasaran tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan

(actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi

kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap

karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas

dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan

Page 31: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

(actuating) ini adalah bahwa seseorang akan termotivasi untuk mengerjakan

sesuatu jika :

1) Merasa yakin akan mampu mengerjakan

2) Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya

3) Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih

penting, atau mendesak,

4) Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan

5) Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

d. Pengawasan (Controlling)

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian sebagai

salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu

mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke

jalan yang benar dengan maksud atau tujuan yang telah digariskan semula.

Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk

mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan

memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di

mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk

mengatasinya.

Proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu :

a). Penetapan standar pelaksanaan;

b). Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;

c). Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;

Page 32: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

d). Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan

penyimpangan-penyimpangan; dan

e). Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.

Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait

mengkait antara satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut

dengan proses manajemen. Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya

merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.

Seringkali terlihat bahwa manajemen pendidikan masih cenderung

menggunakan kurikulum nasional yang kaku baik pada tingkat nasional, regional

atau lokal. Kondisi ini membawa isi pendidikan itu, terutama pendidikan dasar,

menjadi sangat akademik sifatnya dan oleh karena itu cenderung lebih bersifat

memorisasi. Proses pembelajaran menjadi sangat rutin dan mekanistik karena

bertujuan menguasai standar nasional. Kondisi ini lebih menjadi parah lagi dengan

adanya sistem evaluasi nasional yang cenderung menyamaratakan (Tilaar, 2008 :

42).

2. Konsep Pembelajaran

Fontana seperti yang dikutip oleh Udin S. Winataputra (1995:2)

dikemukakan bahwa learning (belajar) mengandung pengertian proses perubahan

yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.

Pengertian belajar juga dikemukakan oleh Slameto (2003:2) yakni belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Page 33: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Proses belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang mengandung dua

makna yaitu agar siswa menguasai substansi yang dipelajari dan agar siswa

memiliki nilai kemampuan sikap dan watak yang dibentuk dari proses belajar

mengajar. Di dalam dunia pendidikan siswa harus mampu untuk learn to know,

learn to do, learn to live together, learn to be. Makna pembelajaran yang seperti

ini akan mampu membentuk karakter atau watak siswa yang diwujudkan dalam

bentuk menyatunya antara pikiran, perasaan dan tindakan atau perbuatan.

Menurut Mulyadi (2002:17) Belajar merupakan suatu proses perubahan

tingkah laku yang terjadi berdasarkan adanya rangsangan dan respon, rangsangan

tersebut berasal dari luar kemudian direspon. Tidak hanya perubahan pada tingkah

laku saja tetapi juga dapat berupa keterampilan, dan pengetahuan pada individu.

Dari definisi di atas diartikan bahwa belajar mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

a. Belajar adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan diri individu yang

belajar, baik aktual maupun potensial.

b. Perubahan tersebut pokoknya berupa perubahan kemampuan baru yang

berlaku dalam waktu yang relatif sama.

c. Perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha

Dalam proses pendidikan, di sekolah kegiatan belajar merupakan hal yang

pokok di mana guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pembelajar. Belajar

merupakan suatu proses yang membawa perubahan individu. Menurut Taba

pembelajaran dipengaruhi oleh karakteristik guru dan peserta didik, bahan ajar

Page 34: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

seseorang mengalami proses belajar kalau ada perubahan pada diri individu.

Belajar pada hakekatnya adalah usaha yang direncanakan melalui

pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan

kegiatan belajar seoptimal mungkin sehingga dapat dilihat bahwa pengajaran

adalah peristiwa yang komplek dan dapat dipandang sebagai suatu sistem.

Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka

menciptakan suatu perubahan pada diri individu yang melakukannya. Perubahan

tidak hanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga dapat terbentuk

perubahan keterampilan dan sikap, sesuai dengan pendapat Arikunto (1992:19):

Secara sederhana belajar diartikan sebagai suatu proses yang

terjadi karena adanya usaha untuk mengadakan perubahan terhadap

diri manusia yang melakukannya dengan maksud memperoleh

perubahan dalam dirinya baik berupa pengetahuan, keterampilan atau

sikap.

Hal serupa juga disampaikan oleh Hamalik (2001: 4) sebagai berikut:

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi

antar individu dan lingkungan. Proses dalam hal ini merupakan

kegiatan yang berlangsung terarah melalui tahapan-tahapan tertentu,

Page 35: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

berkesinambungan serta merupakan kegiatan yang terpadu secara

keseluruhan mewarnai dan memberikan karakteristik terhadap

belajar mengajar itu.

Dari keterangan di atas tergambar bahwa belajar merupakan suatu proses

dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan yang baru yang menghasilkan

perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, sehingga seseorang yang akan

belajar mengalami perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dibandingkan

sebelum mengalami proses belajar. Hal ini tidak terlepas dari usaha individu itu

dalam berinteraksi dengan individu lainnya dan lingkungannya.

Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran baik secara fisik

maupun mental mampu memberikan kontribusi terhadap hasil belajar secara

optimal. Menurut Dimyati (2006: 297) pembelajaran adalah kegiatan guru secara

terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar aktif, yang

menekankan pada penyediaan sumber belajar. Maka pembelajaran fisik

hendaknya selalu melibatkan siswa secara aktif guna mengembangkan

kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, mengaplikasikan konsep

dan melaksanakan penelitian serta mengkomunikasikan hasil penemuan.

Pembelajaran dengan menggunakan model STAD mengharapkan siswa mampu

belajar aktif sehingga dapat menggali lebih banyak konsep-konsep yang sedang

dipelajari.

Semua pembelajaran pada akhirnya terjebak pada asosiasi dan diferensiasi.

Keduanya merupakan mekanisme dasar pembelajaran (dan memori) yang telah

Page 36: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

diajukan selama berabad-abad. Asosiasi adalah pembelajaran bahwa dua hal itu

harus dijalankan bersama, sedangkan diferensiasi adalah pembelajaran untuk

membedakan salah satu hal dengan hal yang lain (Boeree, 2008: 39).

Proses pembelajaran meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi

pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan langkah yang paling penting

dalam mencapai suatu keberhasilan pembelajaran (Suwardi, 2007: 31)

Perencanaan pembelajaran dilakukan untuk: (1) perencanaan pembelajaran dapat

dijadikan alat untuk menemukan dan memecahkan masalah, (2) perencanaan

pembelajaran dapat mengarahkan proses pembelajaran (3) perencanaan

pembelajaran dapat dijadikan dasar dalam memanfaatkan sumber daya secara

efektif, dan perencanaan pembelajaran dapat dijadikan alat untuk meramalkan

hasil yang akan dicapai.

Salah satu aspek dalam pembelajaran adalah interaksi belajar mengajar di

dalam kelas, sehingga diperlukan usaha dalam mengelola kelas. Menurut

Suharsimi dalam Suwardi (2007: 107) pengelolaan kelas berarti suatu usaha yang

dilaksanakan penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang

membantunya dengan maksud agar tercapai suatu kondisi optimal sehingga

terlaksana kegiatan belajar mengajar sehingga dapat dicapai seperti tujuan yang

diharapkan. Agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka guru

perlu menghindari timbulnya gangguan atau masalah di dalam kelas.

Pembelajaran, khususnya dalam pendidikan dasar, bukan sekedar transmisi

ilmu pengetahuan sebagai fakta, tetapi lebih dari itu ialah mengolah daya

penalaran peserta didik sebagai bekal dasar setiap warga negara yang bertanggung

Page 37: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

jawab. Teori belajar mengatakan bahwa proses belajar tidak berjalan di ruang

kosong. Data, ilmu pengetahuan hanya bisa diserap dengan dalam kaitannya

dengan dunia nyata, terutama bagi peserta didik muda dibangku pendidikan dasar

(Tilaar, 2008 : 42).

Proses belajar dan mengajar merupakan dua hal yang berbeda tetapi

membentuk satu kesatuan, ibarat sebuah mata uang yang bersisi dua. Belajar

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa, sedang mengajar adalah kegiatan

yang dilakukan oleh guru. Pembelajaran menurut Hamalik (2008: 57) adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,

perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Lebih lanjut Hamalik (2008: 65-66) menyebutkan bahwa terdapat

tiga ciri khas dalam sistem pembelajaran, yaitu rencana, saling ketergantungan

dan tujuan.

Menurut Suharsimi dalam Suwardi (2007: 107) pengelolaan kelas berarti

suatu usaha yang dilaksanakan penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau

yang membantunya dengan maksud agar tercapai suatu kondisi optimal sehingga

terlaksana kegiatan belajar mengajar sehingga dapat dicapai tujuan seperti yang

diharapkan. Agar proses pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik, maka

guru perlu menghindari timbulnya gangguan atau masalah di dalam kelas. Hal-hal

yang perlu diperhatikan adalah:

a. Guru menerapkan suatu sistem, misalnya membuat keputusan secara

terencana dan dilaksanakan dengan konsisten, adil dan tepat;

b. Memberi ganjaran yang berarti memahami kebutuhan yang diperlukan siswa;

Page 38: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Menjelaskan peraturan artinya menunjukkan kepada siswa tentang perilaku

yang baik dan tidak serta batas-batas perilaku yang boleh dilakukan dan

tidak;

d. Menghindari terjadinya penilaian watak kepada siswa jangan mengumpat

jangan meragukan nilai pribadi siswanya;

e. Masalah insiden artinya bila terjadi permasalahan secara individu maupun

kelompok, satu dan yang lain tidak berkaitan;

f. Mendekati siswa yang bertingkah artinya jika ada gejala siswa akan

berperilaku negatif, sesegera mungkin menghentikan perbuatan siswa dengan

cara tanpa menegur tetapi cukup memberi isyarat;

g. Melakukan humor artinya persoalan dianggap ringan dan sambil membuat

suasana baik, kegaduhan dapat terhindari, terjadinya pelanggaran;

h. Tidak mengacuhkan artinya memperhatikan gejala dan pelanggaran yang

terjadi, terutama terhadap teman yang mengerjakan pelajaran;

i. Menggunakan teknik yang keras artinya; apabila guru dihadapkan pada

perilaku distruktif yang jelas tidak terkendalikan;

j. Mengadakan diskusi secara terbuka artinya siswa dapat menyampaikan

keluhan-keluhannya secara terbuka baik guru maupun siswa sehingga

persoalan atau kesulitan di dalam kelas;

k. Mengadakan Analisis; artinya guru mencari penyebab terjadinya gangguan

kelas yang terus menerus serta berusaha menguranginya;

Page 39: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

l. Mengadakan perubahan kegiatan artinya guru segera merespon terhadap

kegiatan yang kurang tepat dan merevisinya untuk mencapai pembelajaran

yang efektif dan kognitif.

Proses pembelajaran yang bermutu pada hakekatnya terkait erat dengan

kemampuan guru itu sendiri. Beberapa keterampilan yang perlu diperhatikan

dalam proses pembelajaran menurut Djamarah dan Zain dalam Suwardi (2007:

111) adalah:

a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan

kondisi belajar yang optimal. Hal ini mencakup sikap tanggap, memberi

perhatian dalam kelas, memusatkan perhatian kelompok kegiatan, memberi

petunjuk yang jelas, menegur perilaku siswa yang mengganggu, dan

memberi penguatan,

b. Keterampilan yang berkaitan dengan pengembalian kondisi belajar yang

optimal. Keterampilan ini mencakup modifikasi tingkah laku, artinya guru

hendaklah menganalisis tingkah laku siswa yang mengalami masalah dan

kesulitan, dengan cara memberi penguatan secara sistematis dan pemecahan

masalah dengan cara memperlancar tugas-tugas dan memelihara kegiatan

kelompok.

3. Pendekatan dan Strategi Kontekstual

a. Pengertian Kontekstual

Johnson dalam Nurhadi, Burhanuddin, dan Agus Gerrad Senduk

The CTL is on

educational process that aims to help student see meaning in the academic

Page 40: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

material they are studying by connecting academic subjects with the context

of their daily lives, that is, with the context of their personal, social, and

cultural circumstances. To achieve this aim, the system encompasses the

following eight components : making meaningful, collaborating, critical, ang

creative thinking, nurturing the individual, reaching high standard, using

authentic assesment (CTL merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan

membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari

dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari

hari, yaitu, dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem CTL akan menuntun siswa melalui

kedelapan komponen utama CTL: melakukan hubungan yang bermakna,

mengerjakan pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja lama,

berpikir kritis dan kreatif, memelihara/merawat pribadi siswa, mencapai standar

tinggi, dan menggunakan assesment autentik).

Menurut para penulis NWREL (Johnson, 2002:38), ada tujuh atribut

yang mencirikan konsep CTh yaitu : meaningfulnes, application of knowledge,

higher order thinking, standards based curricula , cultures focused,

active engagement, and authentic assessment (Ada tujuh atribut yang

mencirikan konsep CTL, yaitu: kebermaknaan, penerapan ilmu, berpikir

tingkat tinggi, kurikulum yang digunakan harus standar, berfokus pada budaya,

keterlibatan siswa secara aktif, dan asesmen autentik).Pendekatan pembelajaran

kontekstual (Contextual teaching and learning) merupakan konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia

Page 41: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai

anggota masyarakat (Depdiknas, 2003:5). Pembelajaran Kontekstual dirancang

dan dilaksanakan berdasarkan landasan filosofis kontruktivisme yaitu filosofi

belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal.

Siswa harus mengontruksi pengetahuan di benak pikiran mereka, karma pada

dasarnya pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan menjadi fakta atau

proporsi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat

diterapkan (Sugandi, 2004: 41).

Dari rumusan pengertian di atas, berikut disampaikan pernyataan

kunci, sebagai penjelasan.

1) Pembelajaran kontekstual merupakan konsepsi belajar yang membantu

guru mengaitkan isi pelajaran dengan dunia nyata dan memotivasi siswa

membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam

kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan warga negara.

2) Pembelajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan

siswa menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan

keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan

dalam-sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah -

masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan.

3) Siswa belajar tidak dalam proses seketika. Pengetahuan dan keterampilan

siswa diperoleh sedikit demi sedikit, berangkat dari penggtahuan yang

dimiliki sebelumnya.

Page 42: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4) Kemajuan belajar siswa diukur dari proses, kinerja, dan produk,

berbasis pada prinsip authentic assesment.

b. Karekteristik Pembelajaran Kontekstual

Menurut Nurhadi, Burhanuddin, dan Agus Gerrad Senduk (2003:3 1),

pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual teaching and learning)

memiliki tujuh komponen utama pembelajaran yang efektif, yaitu:

kontruktivisme (constructivism), menemukan (inquiry), bertanya (questioning),

masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modeling), refleksi

(reflection), penilaian yang sebenarnya (authentic assessment).

Gambar : Keterkaitan antar komponen pembelajaran kontekstual

(Sumber : Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK,

Nurhadi, Burhanudin, dan Agus G.S 2003 : 31)

Penerapan masing-masing komponen pembelajaran kontekstual di atas

dijelaskan dalam uraian berikut

1) Kontruktivisme (contructivism) Kontruktivisme merupakan landasan

berfikir (filosofi) pendekatan Contextual teaching and learning (CTL),

Konstruktivism

menemukan

pemodelan

penilaian

bertanya

Masyarakat

refleksi

Page 43: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit,

dan hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) serta

tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-

fakta, konsep-konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.

Manusia harus mengontruksi pengetahuan itu dan memberi makna

melalui pengalaman nyata. Berdasarkar hal tersebut pembelajaran harus

dikemas menjadi proses mengkonstruksi bukan menerima

pengetahuan. Proses pembelajaran, siswa membangun sendiri

pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses beIajar

mengajar. Siswa menjadi pusat kegiatan bukan guru.

Pandangan kontruktivisme lebih diutamakan

dibandingan seberapa banyak siswa memperoleh dan rrtengingat pengetahuan.

Untuk itu tugas guru adalah memfasilitasi proses tersebut dengan :

a) Menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa.

b) Memberikan kesempatan siswa menemukan dan menerapkan

idenya sendiri.

c) Menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri.

2) Menemukan (inquiry) .

Menemukan merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis

kontekstual. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa

diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi d4ri

menemukan sendiri. Guru hares merancang kegiatan yang merujuk

pada kegiatan menemukan, apapun materi yang diajarkannya.

Page 44: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Observasi (Observation)

Bertanya (Questioning)

Mengajukan dengan (Hipotesis)

Pengumpulan data (Data ghatering)

Penyimpulan (Conculation)

Gambar : Proses Inkuiri

(Sumber : Pembelajaran Kontekstual, Depdiknas 2003 : 12)

Page 45: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Langkah-langkah yang dilaksanakan:

a) Merumuskan masalah (dalam mata pelajaran apapun)

b) Mengamati atau melakukan observasi.

c) Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan,

bagan, label, dan karya lainnya.

d) Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca,

teman sekelas, guru atau audien lain.

3) Bertanya (questioning) Bertanya (Questioning) merupakan strategi

utama dalam pembelajaran yang berbasis Contextual Teaching and

Learning (CTL). Bertanya dipandang sebagai kegiatan guru untuk

mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berfikir siswa. Bagi

siswa, kegiatan bertanya merupakan bagian paling dalam

melaksanakan pembelajaran yang berbasis inquiry, yaitu menggali

informasi, mengkonfirmasi apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan

pada aspek yang belum diketahuinya. Pertanya adalah sua tu strategi

yang digunakan secara aktif oleh siswa untuk menganalisis dan

mengeksplorasi gagasan-gagasan. Pertanyaan-pertanyaan spontan yang

diajukan siswa dapat digunakan untuk merangsang siswa berfikir,

berdiskusi, dan berspekulasi. Guru dapat menggunakan teknik

bertanya dengan cars memodelkan keingintahuan siswa dan mendorong

siswa agar mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam sebuah

pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya berguna untuk

a) Menggali informasi

Page 46: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

b) Mengecek pemahaman siswa;

c) Memecahkan persoalan yang dihadapi;

d) Membangkitkan respon kepada siswa;

e) Mengetahui sejauhmana keingintahuan siswa;

f) Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa;

g) Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikqhendaki

guru;

h) Membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa;dan

i) Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.

4) Masyarakat belajar (learning community) Konsep (learning community)

menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerja sama dengan

orang lain. Hasil belajar diperoleh dari sharing, antar teman, antar

kelompok, dan antara mereka yang tahu ke mereka yang belum tahu.

Dalam pembelajaran Contextual Teaching and learning (CTL), guru

disarankan selalu melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-

kelompok belajar. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang

anggotanya heterogen. Yang pandai mengajari yang lemah, yang tahu

memberi tahu yang belum tahu, yang cepat menangkap mendorong

temannya yang lambat. Masyarakat pembelajar atau learning

community mengandung arti sebagai berikut:

a) Adanya kelompok belajar yang berkomunikasi untuk berbagai

gagasan dan pengalaman.

b) Ada kerja sama untuk memecahkan masalah.

Page 47: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

c) Pada umumnya hash kerja kelompok lebih baik daripada kerja

individual.

d) Ada rasa tanggung jawab kelompok, semua anggota dalam

kelompok mempunyai langgung jawab yang lama.

e) Upaya membangun motivasi belajar bagi anak yang belum mampu

dapat diadakan.

f) Menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan seorang anak

belajar dengan anak lainnya.

g) Ada rasa tanggung jawab dan kerja lama antara anggota

kelompok untuk saling memberi dan menerima.

h) Ada guru yang memandu proses belajar dalam kelompok.

i) Harus ada komunikasi dua arah atau multi arah.

j) Ada kemauan untuk menerima pendapat yang lebih baik.

k) Ada kesediaan untuk menghargai pendapat orang lain.

l) Tidak ada kebenaran yang hanya satu raja

m) Dominasi siswa yang pintar perlu diperhatikan agar yang lambat

bisa berperan

5) Pemodelan (modeling) Pemodelan artinya, dalam sebuah pembelajaran

keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang biasa ditiru.

Model itu bisa cara pengoperasian sesuatu, cara memperbesar dan

memperkecil skala peta, cara menggunakan peta, cara mengukur

suhu udara dan sebagainya. Pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL), guru bukan satu-satunya model, model dapat

Page 48: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dirancang dengan melibatkan siswa, model juga dapat didatangkan dari

luar. Contoh pemodelan di dalam atau di luar kelas:

a) Guru menyuruh siswa, yang menjadi juara lomba puisi, untuk

memberi contoh cara membaca puisi.

b) Guru bahasa Inggris memberi contoh cara melafalkan kata yang

benar.

c) Guru IPA mendemonstrasikan cara menggunakan jangka sorong.

d) Guru olah raga menunjuk siswa, yang pandai bermain sepak bola,

untuk melaksanakan drible dan tendangan yang benar

e) Guru IPS Ekonomi mendatangkan seseorang yang sukses dalam

berdagang ke kelas lalu siswa diminta bertanya tentang beberapa hal

dengan orang itu.

f) Guru agama Islam mempraktekkan cara beribadah haji di lapangan

(manasik haj i )

6) Refleksi (reflection) Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru

dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang telah kita

lakukan di masa yang lalu. Siswa mengedepankan apa yang barn

dipelajari sebagai struhtur pengetahuan yang baru, yang merupakan

pengayaan atau revisi dari perlgetahuan sebelumnya. Realisasi refleksi

dapat berupa

a) Pernyataan langsung tentang apa-apa yang diperolehya hari itu.

b) Catatan atau jurnal di buku siswa.

c) Kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu.

Page 49: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

d) Diskusi

e) Hasil karya.

7) Penilaian yang Sebenarnya (authentic assessment) Penilaian adalah

proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan

gambaran perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan

belajar siswa perlu diketahui oleh guru agar bisa memastikan bahwa

siswa mengalami proses pembelajaran. Apabila data yang

dikumpulkan oleh guru mengidentifikasi bahwa siswa mengalami

kemacetaq dalam belajar, maka guru segera bisa mengambil tindakan

yang tepat agar siswa terbatas dari kemacetan belajar. Gambaran

tentang kemajuan belajar itu diperlukan sepanjang prows

pembelajaran, maka assessment tidak hanya dilakukan diakhir periode

(semester) pembelajaran seperti pada kegiatan evaluasi hasil belajar

seperti US/UN, tetapi dilakukan bersama dengan secara terintegrasi

(tidak terpisahkan) dari kegiatan pembelajaran. Data yang

dikumpulkan dalam assessment bukanlah untuk mencari informasi

tqntang belajar siswa. Pembelajaran yang benar memang seharusnya

dilekankan pada upaya membantu siswa agar mampu mempelajari,

bukan ditekankan pada perolehan sebanyak mungkin informasi di

akhir pembelajaran. Karena assessment menekankan proses

pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus di peroleh dari

kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses

pembelajaran.

Page 50: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Prinsip-prinsip yang dipakai dalam penilaian autentik adalah sebagai

berikut :

a) Harus mengukur semua aspek pembelajaran : proses, kinerja, dan

produk.

b) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran

berlangsung

c) Menggunakan berbagai cara dan berbagai sumber.

d) Tes hanya sebagai salah satu alat pengumpul data penilaian.

e) Penilaian harus menekankan kedalaman pengetahuan dan

keahlian siswa bukan keluasannya.

f) Tugas-tugas yang diberikan harus mencerminkan bagian kehidupan

siswa yang nyata setiap hari.

Karakteristik authentic assessment dapat dikemukaan butir-butir

berikut:

(1) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran

berlangsung.

(2) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif.

(3) Yang diukur ketrampilan performance, bukan megingat fakta.

(4) Berkesinambungan

(5) Terintegrasi

(6) Dapat digunakan untuk feed back Jenis penilaian yang

digunakan dalam authentic assesment adalah penilaian proyek,

hasil tes tertulis, portofolio, pekerjaan rumah, kuis, karya

Page 51: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

wisata, presentasi atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan,

jurnal, karya tulis, kelompok diskusi, dan wawancara.

c. Penerapan Pembelajaran Kontekstual

1) Perencanaan Pembelajaran. Perencanaan pembelajaran merupakan

salah satu togas guru yang wajib dilaksanakan sebelum guru tampil di

depan peserta didiknya. Dengan perencanaan yang matang diharapkan

hasil pembelajaran akan maksimal. Menurut Mulyasa (2005 : 2)

perencanaan pembelajaran adalah rangkaian kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam proses pembelajaran/interaksi antara peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Kegiatan perencanaan pembelajaran oleh guru meliputi penyusunan

perangkat pembelajaran antara lain Program Tahunan (PROTA),

Program Semester (PROMES), Silabus, Rencana Pembelajaran, Buku

Siswa serta Instrumen Evaluasi yang mengacu pada format

pembelajaran kontekstual.

2) Proses Pembelajaran. Proses pembelajaran yang mengacu pada

pendekatan konteksutal, proses belajar mengajar didominasi oleh

aktivitas siswa sedangkan guru hanya berperan sebagi fasilitator bagi

siswa dalam menempkan suatu konsep atau memecahkan, suatu

masalah. Kegiatan pembelajan dilaksanakan tidak hanya di dalam kelas,

tetapi juga dilaksanakan di luar kolas atau lingkungan sekitar dengan

menggunakan berbagai media pembelajaran yang efektif dan

menggunakan strategi pengajaran yang berasosiasi dengan pendekatan

Page 52: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

kontekstual. Dalam pembelajaran kontekstual sumber belajar tidak

hanya berasal dari guru tetapi dari berbagai sumber, seperti buku

paket, media masa, lingkungan dan lain-lain.

3) Evaluasi Pembelajaran Kegiatan evaluasi dalam pembelajaran

kontekstual mengacu pada prinsip penilaian yang sebenarnya (authentic

assesment). Kegiatan evaluasi dilaksanakan selama dan sesudah proses

pembelajaran, dengan menggunakan berbagai cara dan berbagai

sumber yang mengukur semua aspek pembelajaran, yaitu: proses,

kinerja dan produk.

d. Prinsip Penerapan Pembelajaran Kontekstual.

Penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual guru harus memegang

beberapa prinsip pembelajaran berikut ini

1) Merencanakan pembelajaran sesuai dengan perkembangan mental.

2) Membentuk kelompok belajar yang sating bergantung

3) Menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran mandiri.

4) Mempertimbangkan keragaman siswa (diversity ofstudent).

5) Memperhatihan multi-intelegensi (multiple inteligences) siswa.

6) Melakukan teknik-teknik bertanya (questioning).

7) Menerapkan penilaian authentic (authentic assessment).

e. Strategi Pembelajaran Pembelajarau Kontekstual

1) Pengajaran Berbasis Masalah.

Pengajaran be rbasis masalah (Problem-based learning) adalah suatu

pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai

Page 53: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan

ketrampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Pembelajaran ini memacu siswa untuk berpikir tingkat tinggi, di

dalam pembelajaran ini adalah bagaimana siswa belajar bagaimana

belajar. Pernah guru sebagai penyaji masalah, mengajukan pertanyaan,

dan memfasilitasi terjadinya dialog antar siswa. Tahapan Pengajaran

Berbasis Masalah

a) Guru menjelaskan rajuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang

dibutuhkan, memotivasi siswa agar terlibat dalam akt ivitas

pemecahan masalah

b) Guru membantu siswa mendefinisikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah tersebut

c) Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan ipformasi yang sesuai,

melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan atau

pemecahan masalah

d) Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang

sesuai seperti laporan, video, dan model yang membantu mereka

berbagi tugas dengan temannya

e) Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap

penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

2) Pengajaran Kooperatif. Di samping sebagai mahluk individual, yang

segala sesuatu kebutuhan dapat dicukupi sendiri, manusia juga sebagai

Page 54: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial manusia tidak bisa berdiri

sendiri, mahluk yang harus berinteraksi dengan sesamanya. Sebagai

pribadi manusia mempunyai perbedaan latar belakang, harapan serta

potensi yang berbeda-beda. Perbedaan yang tidak dikelola dengan

baik dapat menimbulkan ketersinggungan dengan sesamanya. Agar

tidak terjadi ketersinggungan dan kesalahpahaman antar sesamanya

perlu ada interaksi yang saling memberi. Pembelajaran kooperatif

adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan

interaksi yang saling mengasihi antar sesama siswa.

Menurut Nurhadi, Burhanuddin, dan Agus Gerrad Senduk (2003:60)

unsure - unsur dasar pembelajaran kooperatif adalah :

a) Saling ketergantungan positif Guru harus menciptakan suasana agar

siswa membutuhkan. Tidak ada siswa yang paling penting semua

penting, hubungan ini disebut ketergantungan positif. Saling

ketergantungan yang dilakukan siswa adalah ketergantungan

mencapai tujuan, ketergantungan dalam menyelesaikan pekerjaan,

ketergantungan sumber atau bahan, dan ketergantungan peran.

b) Interaksi tatap muka

Dalam kegiatan pembelajaran terjadi tatap muka antara siswa

dengan guru dan siswa dengan siswa. Interksi semacam ini

memungkinkan siswa belajar saling memberikan informasi, yang

pandai membantu yang lemah.

Page 55: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

c) Akuntabilitas individu

Pembelajaran secara berkelompok ini tujuannya agar individu

menguasai materi pembelajaran secara maksimal. Hasil penilaian

secara individu agar disampaikan guru pada kelompok agar

mereka tahu siapa anggota kelompok yang perlu mendapat

bantuan. Nilai kelompok berdasarkan komulatif nilai yang

diperoleh individu. Penilaian kelompok bersadarkan komulatif nilai

individu ini yang disebut dengan akuntabilitas individual.

d) Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi

Keterampilan sosial akan muncul dengan sendirinya ketika

pembelajaran koopratif dilaksanakan. Siswa akan memiliki rasa

tenggang rasa, menghargai orang lain, berani mengkritik, tidak

memaksakan kehendak, mandiri dan sebagainya. Siswa yang tidak

dapat menyesuaikan diri dengan menjalin antar teman akan

mendapat teguran baik dari guru maupun teman.

Peran Guru dalam Pembelajaran Kooperatif

(1) Merumuskan tujuan pembelajaran

(2) Menentukan jumlah anggota dalam kelompok belajar

(3) Menentukan tempat duduk siswa

(4) Merancang bahan untuk meningkatkan saling ketergantungan

positif

(5) Menentukan peran siswa untuk menunjang saling ketergantungan

positif

Page 56: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

(6) Menjelaskan tugas akademik

(7) Menjelaskan kepada siswa mengenai tujuan dan keharusan

bekerja sama

(8) Menyusun akuntabilitas individual

(9) Menyusun kerja sama antar kelompok

(10) Menjelaskan kriteria keberhasilan

(11) Menjelaskan perilaku siswa yang diharapkan mem antau

perilaku siswa

(12) Membantu siswa yang kesulitan menyelasaikan tugas

(13) Melakukan intervensi untuk mengajarkan keterampilan

bekerja sama

(14) Menutup pelajaran

(15) Menilai kualitas atau hasil belajar siswa

(16) Menilai kualitas kerja lama antar anggota kelompok

3) Pengajaran berbasis inkuiri. Merupakan pembelajaran yang mendorong

siswa untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan

konsep-konsep atau prinsip-prinsip dan guru mendorong siswa untuk

melakukan percobaan yang memungkinkan siswa untuk menemukan

sendiri prinsip-psinsip atau konsep-konsep.

Pembelajaran berbasis inkuiri mempunyai banyak keuntungan,

pembelajaran ini memacu siswa untuk mengetahui materi yang

diajarkan, memotivasi melanjutkan pekerjaan hingga mereka

menemukan jawabannya. Siswa terdorong untuk memecahkan masalah

Page 57: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

yang dihadapi secara mandiri dan berpikir kritis karena mereka selalu

menganalisis dan menangani informasi. Langkah-langkah pembelajaran

berbasis inkuiri adalah a) observasi, b) bertanya, c) mengajukan dugaan,

d) pengumpulan data, e) penyimpulan

4) Pengajaran Berbasis Proyek atau tugas. Merupakan strategi

pembelajaran komperhensif dimna lingkungan belajar siswa didesain

agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah - masalah

authentik.

Menurut Nurhadi, Burhanuddi, dan Agus G. Senduk (2003:35)

perbedaan antara Pendekatan Konstekstual dengan pendekatan

Tradisional adalah sebagai berikut :

No Pembelajaran Konstektual Pembelajaran Tradisional

1 Siswa secara aktif terlibat

dalam proses pemebelajaran

Siswa adalah penerima

informasi secara pasif

2 Siswa belajar dari teman

melalui kerja

kelompok,diskusi, saling

mengoreksi

Siswa belajar seacra

individual

3 Pemeblajaran dikaitkan

dengan dunia nyata dan atau

masalah yang disimulasikan

Pembelajaran sangan abstrak

dan teoritis

4 Perilaku dibangun atas adsar Perilaku dibangun atas dasar

Page 58: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

kesadaran diri kebiasaan

5 Ketrampilan dikembangkan

atas dasar pemahaman

Ketrampilan dikembangkan

atas dasar latihan

6 Hadiah untuk perilaku baik

adalah kepuasan diri

Hadiah untuk perilaku baik

adalah pujian atau nilai

(angka) rapor

7 Seseorang tidak melakukan

yang jelak karena dia sadar

hal itu keliru dan merugikan

Seseorang tidak melakukan

yang jelek karena dia takut

hukum

8 Bahasa diajarkan dengan

pendekatan komunikatif,

yakni siswa diajak

menggunakan bahasa dalam

konteks nyata

Bahasa diajarkan dengan

pendeketan structural : rumus

diterangkan sampai paham,

kemudian dilatihkan (drill)

9 Pemahaman rumus

dikembnagkan atas dasar

schemata yang sudah ada

dalam diri siswa

Rumus itu ada di luar diri

siswa yang harus

diterangkan, diterima,

dihafalkan, dan dilatihkan

10 Pemahaman rumus

dikembangkan atas dasar

skemata yang sudah ada

dalam diri siswa yang satu

dengan yang lainnya, sesuai

Rumus adalah kebanaran

absulut (sama untuk semua

orang). Hanya ada dua

kemungkinan yaitu

pemahaman rumus yang salah

Page 59: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

dengan skemata siswa

(Ongoing process of

development)

atau pemahaman rumus yang

benar

11 Siswa menggunakan

kemampuan berpikir kritis,

terlibat penuh dalam proses

mengupayakan terjadinya

proses pembelajaran yang

efektif , ikut bertanggung

jawab atas terjadinya proses

pemeblajaran yang efektif,

dan membawa skemata

masing amsing ke dalam

proses pembelajaran manusia

sendiri. Manusia menciptakan

atau membangun pengetahuan

dengan cara member arti dan

memahami pengalamannya

Siswa secara pasif menerima

rumus atau kaidah (membaca ,

mendengarkan, mencatat,

menghafal) tanpa memberikan

kontribusi ide dalam proses

pembelajaran atau hukum

yang berada di luar diri

manusia

13 Karena ilmnu pengetahuan itu

dikembangkan oleh manusia

sendiri, sementara manusia

selalu mengalami peristiwa

baru, maka pengetahuan itu

Kebenaran bersifat absulut

dan pengetahuan bersifat final

Page 60: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

tidak pernah stabil, selalu

berkembang

14 Siswa diminta betanggung

jawab memonitor dan

mengembangkan

pembelajaran mereka masing

masing

Guru adalah penentu jalannya

proses pembelajaran

15 Penghargaan terhadap

pengalaman siswa sangat

diutamakan

Pembelajaran tidak

memperhatikan pengalaman

siswa

16 Hasil belajar diukur dengan

berbagai cara : proses,

bekerja, hasil karya,

penampilan, rekaman, tes dan

lain lain

Hasil belajar hanya diukur

dengan tes

17 Pembelajaran terjadi di

berbagai tempat, konteks, dan

setting

Pembelajaran terjadi di dalam

kelas

18 Penyesuaian adalah hukuman

dari perilaku jelek

Sanksi adalah hukuman dari

perilaku jelek

19 Perilaku baik berdasarkan

motivasi intrinsik

Perilaku baik berdasarkan

motivasi ektrinsik

20 Seseorang berperialaku baik Seseorang berperilaku baik

Page 61: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

karena di ayakin itulah yang

terbaik dan bermanfaat

karena dia terbiasa melakukan

begitu. Kebiasaan ini

dibangun dengan hadiah yang

menyenangkan

Menurut Depdiknas (2003:520) karakteristik pembelajaran

kontekstual adalah :

1) Kerja sama

2) Saling menunjang

3) Meneyenangkan, tidak membosankan

4) Belajar dengan bergairah

5) Pembelajaran terintegrasi

6) Menggunakan berbagai sumber

7) Siswa aktif

8) Sharing dengan teman

9) Siswa kritis guru kreatif

10) Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya

siswa, peta - peta, gambar, artikel, humor dan lain-lain

11) Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor tetapi hasil karya

siswa, laporan hasil karya siswa, laporan hash praktikum,

karangan siswa, dan sebagainya

Page 62: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4. Penilaian Pembelajaran Kontekstual

a. Penilaian hasil belajar

Robert L. Lin, Noman E. Grotllund (2000: 32) menjelaskan Assesment:

Any of a variety of procedures used to obtain information about student

performance. Includes traditional paper and pencil tests as well as extended

responses (e.g., essays) and performances of authentic tasks (e.g., laboratory

experiments). Assessment answers the question, "How well does the individual

perform ? ". Test : An Instrument or systematic procedure for measuring a

sample of behavior by posing a set of questions in a uniform manner.

Because a test is a form, of assessment, test also answer, the question, "How

well does the individual perform either in comparison with other or in

comparison with a domain of performance task s ?."Measurement: The

process of oblainig a numerical description of the degree to which an

individual possesses a particular characteristic. Measurement answer the

question, "How much ? " (Penilaian : Berbagai macam prosedur digunakan

untuk mendapatkan informasi tentang tampilan/unjuk kerja siswa. Termasuk tes

tertulis dan juga respon - respon yang lebih luas (contoh: esai) dan tampilan

tugas-tugas autentik (contoh: percobaan (laboratorium) penaksiran menjawab

pertanyaan, Bagaimana terbaiknya memainkan individu ? Tes : Sebuah alat

atau prosedur sitematis untuk mengukur sebuah sampel tindak tanduk dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengaq cara seragam. Karena tes yaitu

sebuah bentuk taksiran, tes juga menjawab pertanyaan, "Bagaimana sebaiknya

memainkan individu atau meinbandingkan dengan yang lain atau

Page 63: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

membandingkan dengan melaksanakan tugasnya ?. Pengukuran: yaitu proses

mendapatkan gambaran angka persetujuan yang mana milik pribadi yang

bersifat khusus. Pengukuran menjawab pertanyaan, Berapa banyak ? ).

Menurut Sizer dalam Johnson (2002: 165) menyebutkan Authentic

assessment focuses on objectives, involves hands on learning, requires

making connection.! and collaborating, and inculcates higher order thinking

because authentic assessment tales use these strategies, they allow students

to display mastery of obyectives and depth of understanding, while at the

same time increasing their knowledge and discovering ways to improve.

(Penilaian otentik fokus pads tujuan - tujuan yang telah ditetapkan melibatkan

pembelajaran yang berkesinambungan, membuat hubungan kolaborasi dan

meningkatkan pemikiran yang lebih tinggi. Karena tugas-tugas penilaian

otentik menggunakan strategi-strategi ini yang dapat memberikan

kemungkinan bagi siswa untuk menunjukkan penguasaannya terhadap

tujuan-tujuan dan pemahaman yang mendalam, pada saat yang lama dapat

meningkatkan pengetahnan dan menemukan cara-cara untuk meningkatkan

pengetahuan).

Ada empat istilah yang terkait dengan konsep penilaian yang digunakan

untuk mengetahui keberhasilan peserta didik, yaitu pengukuran, pengujian,

penilaian, dan evaluasi. Pengukuran (measurement) adalah proses penetapan

ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu (Guilford,1982).

Pengukuran pendidikan berbasis kompetensi berdasar pada klasifikasi

observasi unjuk kerja atau kemampuan peserta didikk dengan menggunakan

Page 64: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

suatu standar. Pengukuran dapat menggunakan tes atau non tes. Pengukuran

dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif. Kuantitatif hasilnya berupa angka

sedangkan kualitatif berupa predikat misalnya sangat baik, baik, cukup, kurang,

atau sangat kurang.

Penilaian adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang

biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik.

Proses penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian

proses belajar peserta didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan

sejumlah fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu

(Griffin & Nix, 1991). Penilaian mencakup semua proses pembelajaran. Oleh

karena itu kegiatan penilaian tidak terbatas pada karakteristik peserta didik

saja tetapai mencakup karakteristik metode mengajar, kurikulum, fasilitas, dan

administrasi sekolah.

Evaluasi (evaluation) adalah penilaian yang sistematis tentang

manfaat atau kegiatan suatu objek (Mehrens & Lehmann, l991). Dalam

melakukan evaluasi terdapat judgement untuk menentukan niiai suatu

program yang sedikit banyak mengandung unsur subjektif. Evaluasi

memerlukan data hasil pengukuran dan informasi hasil penilaian yang

memiliki banyak dimensi, seperti kemampuan, kreativitas, sikap, minat, dan

sebagainya. Oleh karena itu dalam kegiatan evaluasi alat ukur yang digunakan

juga bervarisi bergantung pada jenis. data yang diperoleh.

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untk memperoleh,

Page 65: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta

didik yamg dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga

menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.

Penilaian dalam KTSP adalah penilaian berbasis kompetensi yaitu

bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian

kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan atau setelah proses

pembelajaran berakhir. Subtansi penilaian adalah keberhasilan belajar peserta

didik dalam mencapai standar kompetensi yang ditentukan. Pada tingkat mata

pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD). Untuk satuan pendidikan , kompetensi yang dicapai

peserta didik adalah Standar Kompetensi Lulusan(SKL).

Penilaian dalam KTSP menggunakan penilaian acuan kriteria. Hasil

yang dicapai peserta didik ditentukan dengan kriteria atau standard yang telah

ditetapkan. Apabila hasil penilaian yang dicapai peserta didik mencapai

standard kompetensi yang ditentukan maka yang bersangkutan dinyatakan

tuntas sebaliknya apabila hasil yang dicapai peserta didik kurang dari

standard kompetensi yang ditentukan maka yang bersangkutan haruus

mengikuti kegiatan perbaikan atau remedial. Kegiatan remedial dilaksanakan

sampai peserta didik mencapai kompetensi minimal yang ditentukan.

Dalam rangka mengendalikan mutu hasil pendidikan sesuai standar

nasional pendidikan yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan,

pemerintah, melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, menetapkan standar

Page 66: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

penilaian pendidikan. Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional

pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen

penilaian hasil belajar peserta didik.

Menurut Permendiknas nomor 27 tahun 2007 tentang standar

penilaian, penilaian pendidikan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan,

dan pemerintah. Penilaian Nasil belajar yang dilakukan pendidik dilakukan

secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan

belajar peserta didik dan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan

pembelajaran. Jenis penilaian pendidik adalah: (1) ulangan harian, ulangan

yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar atau lebih, (2) ulangan

tengah semester , kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur

pencapaian kompetensi siswa setelah melaksanakan 8 - 9 minggu kegiatan

pembelajaran, (3) ulangan akhir semester, kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta dididk di akhir

semester, (4) ulangan kenaikan kelas, kegiatan yang dilakukan pendidik di

akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik

di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem

paket. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu,

menyeluruh, dan berkesinambungan. Kegiatan penilaian yang dilakukan

pendidik dapat digunakan untuk 1) mengetahui kompetensi yang telah

dicapai peserta didik, 2) meningkatkan motivasi belajar peserta didik, 3)

mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan,

Page 67: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

4) memperbaikai strategi pembelajaran, dan 5) meningkatkan akuntabilitas

sekolah. Menurut Permendiknas nomor 27 tahun 2007 tentang standar

penilalan pada jenjang sekolah menengah pertama (SMP) didasarkan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut: (1) sahih, penilaian didasarkan pada data

yang mencerminkan kemampuan yang diukur, (2) objektif, penilaian

didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi oleh

subjektivitas penilai, (3) adil, penilaian tidak menguntungkan atau merugikan

peserta didik karena karena perbedaan latar belakang agama, suku, budaya,

adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender, (4) terpadu, penilaian

merupakan salah satu komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan

pembelajaran,(5) terbuka, prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dara

pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan, (6)

menyeluruh dan berkesinambungan, penilaian mencakup semua aspek

kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,

untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik, (7) sistematis,

penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti

langkah-langkah baku, (8) beracuan kriteria, penilaian didasarkan pada ukuran

pencapaian kompetensi yang ditetapkan, dan (9) akuntabel, penilaian dapat

dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Pendidik melaksanakan penilaian secara berkesinambungan dengan

tujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk

meningkatkan efektivitas pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan pendidik

dalam penilaian meliputi kegiatan : (1) menginformasikan silabus mata pelajaran

Page 68: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

yang di dalamnya memuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal

semester, (2) mengembangkan indikator pencapaian KD dan memilih teknik

penilaian yang sesuai pada asaat menyususn silabus mata pelajaran, (3)

mengembangkan instrumen dan pedoman penilaian sesuai dengan bentuk dan

teknilk penilaian yang dipilih, (4) melaksanakan tes, pengamatan, penugasan,

dan atau bentuk lain yang diperlukan, (5) mengolah hasil penilaian untuk

mengetahui kemajuan hasil belajar dan kesulitan belajar peserta didik (6)

mengembalikan hasil pemeriksaan pekerjaan peserta didik diser tai balikan

atau komentar yang mendidik, (7) memanfaatkan hasil penilaian untuk

perbaikan pembelajaran, (8) melaporkan hash penilaian mata pelajaran pada

setiap akhir semester kepada kepala sekolah dalam bentuk satu nilai prestasi

diserta deskripsi singkat sebagai cerminan kompetensi penuh, dan (9)

melaporkan hasil penilaian akhlak kepada guru Pendidikan Agama dan hasil

penilaian kepribadian kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan sebagai

informasi untuk menentukan nilai akhir semester akhlak mulia dan

kepribadian peserta didik dengan kategori sangat baik, baik, atau kurang baik.

b. Penilaian pembelajaran Kontekstual

Penilaian pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)

menggunakan penilaian yang sebenarnya ( authentic assessment). Menurut

Nurhadi, Burhanuddin, Agus G. Senduk (2003: 52), ciri-ciri penilaian

autentik adalah sebagai berikut, 1) harus mengukur semua aspek

pembelajaran : proses, kinerja, dan produk, 2) dilaksanakan selama dan

sesudah proses pembelajaran berlangsung, 3) menggunakan berbagai cara dan

Page 69: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

berbagai sumber, 4) tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian, 5) tugas-

tugas siswa harus mencerminkan bagian-bagian kehidupan siswa yang nyata

setiap hari, mereka harus dapat menceritakan pengalaman atau kegiatan yeng

mereka lakukan setiap hari, 6) penilaian harus menekankan kedalaman

pengetahuan dan keahlian siswa bukan keluasannya( kuantitas)

Elaine B. Johnson (2002) menyatakan beberapa keuntungan penilaian

yang sebenarnya bagi siswa, yaitu: 1) mengungkapkan secara total seberapa

baik pemahaman materi akademik siswa, 2) mengungkapkan dan memperkuat

penguasaan kompetensi mereka seperti mengumpulkan informasi, menggunakan

sumber daya, menangani teknologi, dan berpikir secara sistematis, 3)

menghubungkan pembelajaran dengan dengan pengalaman mereka sendiri,

dunia mereka dan masyarakat luas, 4) mempertajam keahlian

berpikir dalam lingkungan yang lebih tinggi saat mereka menganalisis,

memadukan, mengidentifikasi masalah, menciptakan solusi, dan mengikuti

hubungan sebab akibat, 5) memerima tanggung jawab dan membuat pilihan,

6) berhubungan dan kerja sama dengan orang lain dalam mengerjakan tugas,

7) belajar mengevaluasi tingkat prestasi sendiri.

Prinsip-prinsip yang dipakai dalam penilaian authentik adalah sebagai

berikut

1) Harus mengukur semua aspek pembelajaran : proses, kinerja, dan

produk.

2) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung

3) Menggunakan berbagai macam dan berbagai sumber.

Page 70: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

4) Tes hanya sebagai salah satu alat pengumpul data penilaian.

5) Penilaian hares menekankan kedalaman pengetahuan dan keahlian siswa

bukan keluasannya.

6) Tugas-tugas yang diberikan harus mencerminkan bagian kehidupan siswa

yang nyata setiap hari.

Menurut Depdiknas ( 2003:20 ) karakteristik authentic assessment dapat

dikemukaan butir-butir berikut:

1) Dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung.

2) Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif.

3) Yang diukur ketrampilan performance, bukan mengingat fakta.

4) Berkesinambungan

5) Terintegrasi

6) Dapat digunakan untuk feed back

Jenis penilaian yang digunakan dalam authentic assesment adalah

penilaian proyek, basil tes tertutis, portofolio, pekejaan rumah, kuis, karya

wisata, presentasi atau penampilan siswa, demonstrasi, laporan, jurnal, karya

tulis, kelompok diskusi, dan wawancara.

4. Hakikat Pembelajaran Matematika

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dewasa

ini matematika sebagai salah satu ilmu dasar dan telah berkembang sangat pesat,

baik materi-materi maupun kegunaannya. Dalam kurikulum tingkat satuan

pendidikan pembelajaran matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan

di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, sehingga dalam hal ini

Page 71: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

matematika SD adalah matematika sekolah yang diajarkan di tingkat SD,

matematika SMP adalah matematika yang diajarkan di SMP sedang matematika

SMA adalah matematika yang diajarkan di SMA (Mulyono, 2006 : 87).

Mulyono (2006: 88) juga mengungkapkan mengenai tujuan pembelajaran

matematika, yaitu sebagai berikut :

a. Memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan, melalui kegiatan

matematika.

b. Memiliki keterampilan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke

pendidikan menengah.

c. Memiliki keterampilan matematika sebagai peningkatan dan perluasan dari

metematika sekolah dasar untuk dapat digunakan dalam kehidupan sehari-

hari.

d. Mempunyai pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap logis, kritis,

cermat, kreatif dan disiplin serta pemikiran dedukatif yang ketat, disusun

struktur dedukatif terbatas untuk sebagian geometri.

Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang matematika. Akibatnya, ada

banyak definisi tentang matematika. Diantaranya adalah Flower dalam Suyitno

(2004:51) yang mendefinisikan bahwa mathematics is the abstract science of

space and number. Menurut Soedjadi dan Masriyah dalam Suyitno (2004:52)

meskipun terdapat berbagai definisi matematika yang tampak berlainan, tetapi

dapat ditarik ciri-ciri yang sama yakni: (1) matematika mempunyai obyek kajian

yang abstrak, (2) matematika mendasarkan diri pada kesepakatan-kesepakatan, (3)

Page 72: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

matematika sepenuhnya menggunakan pola pikir deduktif, dan (4) matematika

dijiwai dengan kebenaran konsistensi.

Berdasarkan hal di atas pembelajaran matematika adalah suatu proses atau

kegiatan guru mata pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada

siswanya yang didalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan

pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa

tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru

dengan siswa serta antara siswa dengan siswa dalam mempelajari matematika

tersebut (Suyitno, 2004:2).

Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di pendidikan

dasar dan menengah. Matematika sekolah tersebut terdiri atas bagian-bagian

matematika yang dipilih guna :

a. Menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan

b. Membentuk pribadi siswa

c. Berpandu pada perkembangan IPTEK

Menurut Suyitno (2004:52), obyek matematika ada 2, yaitu:

a. Objek langsung matematika adalah sebagai berikut :

1) Fakta, yakni konvensi-konvensi sembarang dalam matematika.

Contohnya: 2, Î, dsb. Juga kalimat seperti 2+3=5

2) Konsep, adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengadakan

adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk mengklasifikasikan

apakah suatu bangun geometri, datar, termasuk segitiga atau tidak.

Page 73: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

3) Prinsip, adalah pola huungan fungsional diantara konsep-konsep. Salah

satu wujud prinsip adalah teorema.

4) Skil, adalah keterampilan mental untuk menjalankan prosedur atau

algoritma guna menyelesaikan suatu masalah matematika.

b. Obyek tidak langsung matematika ada 7 macam yaitu:

1). bukti teorema,

2). pemecahan masalah,

3). transfer belajar,

4). pengembangan intelektual,

5). kerja individu,

6). kerja kelompok, dan

7). sikap positif.

Suharjo (2005: 1) Menyatakan bahwa Pembelajaran matematika di SD

mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya untuk mewujudkan

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran matematika adalah

untuk:

a). Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan

bilangan sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari);

b). Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui

kegiatan matematika;

c). Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal belajar lebih

lanjut di SLTP; dan

d). Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.

Page 74: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Berdasarkan hal di atas tujuan pembelajaran matematika tersebut tidak

hanya dimaksudkan agar siswa terampil melakukan operasi penjumlahan,

pengurangan, perkalian, dan pembagian, tetapi juga untuk mengusahakan agar

siswa mampu menggunakan keterampilan tersebut untuk menyelesaikan masalah

(problem solving). Pembelajaran soal cerita (word/story problem) dapat digunakan

sebagai wahana untuk melatih murid SD dalam menyelesaikan masalah.

Hakikat pembelajaran matematika adalah suatu aktivitas mental untuk

memahami arti dan hubungan-hubungan serta simbol-simbol, kemudian

diterapkannya pada situasi nyata. Schoenfeld dalam Uno (2008 : 130)

mendefinisikan bahwa pembelajaran matematika berkaitan dengan apa dan

bagaimana menggunakannya dalam membuat keputusan untuk memecahkan

masalah.Matematika melibatkan pengamatan, penyelidikan dan keterkaitannya

dengan fenomena fisik dan sosial. Berkaitan dengan hal ini, maka pembelajaran

matematika merupakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan penyeleksian

himpunan-himpunan dari unsur-unsur matematika yang sederhana dan merupakan

himpunan-himpunan baru, yang selanjutnya membentuk himpunan-himpunan

baru yang lebih rumit.

Pembelajaran tersebut berjalan secara terus menerus sehingga dalam

pembelajaran matematika harus dilakukan secara hierarkis. Dengan kata lain,

pembelajaran matematika pada tahap yang tinggi, harus didasarkan pada tahap

pembelajaran yang lebih rendah.

Seseorang akan merasa mudah memecahkan masalah dengan bantuan

matematika, karena ilmu matematika itu sendiri memberikan kebenaran

Page 75: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

berdasarkan alasan logis dan sistematis. Matematika dapat memudahkan dalam

pemecahan masalah karena proses kerja matematika dilalui secara berurutan

melalui tahap observasi, menebak, menguji hipotesis, mencari analogi dan

akhirnya merumuskan teorema-teorema (Uno, 2008 : 130).

Matematika memiliki konsep struktur dan hubungan hubungan yang

banyak menggunakan simbol-simbol. Simbol-simbol ini sangat penting dalam

membantu memanipulasi aturan-aturan yang beroperasi dalam struktur-struktur.

Simbolisasi juga memberikan fasilitas komunikasi sehingga dapat memungkinkan

untuk mendapatkan sejumlah informasi, dan dari informasi ini dapat dibentuk

informasi-informasi baru, dengan demikian simbol-simbol matematika sangat

bermanfaat untuk mempermudah cara kerja berpikir, karena sismbol-simbol ini

dapat digunakan untuk menginformasikan ide-ide, dengan jalan memahami

karakateristik matematika seperti yang telah dikemukakan (Uno, 2008 : 130).

Pelajaran matematika sebagai suatu ilmu yang tersusun menurut struktur,

maka sajiannya hendaknya dilakukan dengan cara sistematis, teratur dan logis

sesuai dengan perkembangan intelektual anak. Cara penyajian seperti ini

membantu siswa dalam menerima pelajaran dilihat dari segi perkembangan

intelektualnya. Dalam hal ini siswa pada jenjang pada tingkat dasar sajiannya

bersifat konkret, dan semakin tinggi jenjang pendidikan siswa maka sajian

matematika semakin abstrak ((Uno, 2008 : 132).

Bruner dalam Uno (2008: 133) menyatakan bahwa persoalan inti dari

pembelajaran memecahkan masalah matematika terletak pada bagaimana

informasi yang didapatkan disimpan dalam memori sedemikian rupa sehingga

Page 76: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

mudah dipanggil pada saat diperlukan. Saat yang dimaksud adalah ketika

seseorang dihadapkan pada situasi atau permasalahan yang polanya baru, untuk

itu perlu dioptimalkan mengenai hasil pembelajaran matematika.

Uno (2008 : 133) menyatakan bahwa Optimalisasi hasil belajar siswa pada

mata pelajaran matematika, sebaiknya dalam proses pembelajarannya perlu

memperhatikan teori pemrosesan informasi. Sedikitnya ada empat tahap yang

dilalui dalam teori pemrosesan informasi, yaitu :

1). Pemasukan informasi yang akan dicatat melalui indra

2). Simpanan jangka pendek, dimana infromasi yang diterima hanya bertahan

selama 0,5 sampai 2,0 detik.

3). Memori jangka pendek atau memori kerja, dimana data dalam jumlah

terbatas dipertahankan selama 20 detik.

4). Memori jangka panjang, dimana data yang telah disandikan menjadi

bagian dari suatu sistem pengetahuan. Memori yang tidak tersandikan

akan hilang dari sistem memori.

Apabila informasi pembelajaran matematika telah melampui kapasitas

memori penerima maka akan banyak informasi yang hilang. Dalam hal ini

diperlukan proses penyelekasian informasi oleh guru. Informasi akan dianggap

efektif apabila yang disampaiakan adalah bagian-bagian penting saja.

5. Pengelolaan Pembelajaran Matematika

a. Model Pembelajaran Matematika

Model pembelajaran adalah pola interaksi siswa dengan guru di dalam

Page 77: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran

yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar di kelas (Jupri, 2010: 4). Model pembelajaran

matematika yang lazim diterapkan antara lain model pembelajaran klasikal, ,

diagnostik, remidial, terprogram, dan modul.

1) Model Pembelajaran Klasikal

Pengajaran klasikal adalah model pembelajaran yang biasa kita lihat

sehari-hari. Pada model ini, guru mengajar sejumlah siswa, biasanya antara 30

sampai dengan 40 orang siswa di dalam sebuah ruangan. Guru tampaknya sangat

mendominasi dalam menentukan semua kegiatan pembelajaran. Banyaknya

materi yang akan diajarkan, urutan materi pelajaran, kecepatan guru mengajar dan

lain-lain sepenuhnya ada di tangan guru (Dewin, 2009: 1).

2) Model Pembelajaran Diagnostik

Model pembelajaran diagnostik adalah model pembelajaran yang

dilakukan dengan mengevaluasi dan menganalisis pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Dalam pembelajaran diagnostik guru dituntut untuk selalu

mendiagnosa kesulitan belajar siswa baik melalui pengamatan, tanya jawab

maupun dengan pemberian test dan akhirnya dapat memberikan pembelajaran

remedial yang sesuai dengan kelemahan siswa (Mujono, 2008: 1).

3) Model Pembelajaran Remedial

Pembelajaran remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan

kepada peserta didik untuk memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai

kriteria ketuntasan yang ditetapkan (Sudrajat, 2008: 1).

Page 78: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

4) Model Pembelajaran Terprogram

Metode ini menggunakan bahan pelajaran yang disiapkan secara khusus

(Widiarni, 2008: 8-9). Ketika menggunka metode ini , yang harus diperhatikan

adalah :

a. Siswa-siswa harus benar-benar memiliki seluruh bahan, alat-alat dan

perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pelajaran

tersebut

b. Siswa harus benar-benar tahu bahwa bahan tersebut bukan tes

c. Tersedianya sumber yang dapat membantu siswa apabila mengalami

kesulitan

d. Secara periodik, siswa harus dicek kemampuannya untuk memuatnya

benar-benar belajar

5) Model Pembelajaran Modul

Modul merupakan satu satuan atau unit pembelajaran terkecil berkenaan

dengan sesuatu topik atau masalah. Secara umum suatu modul mengandung

komponen-komponen pembelajaran sebagai berikut: Identitas modul, Petunjuk

pengerjaan modul, Tujuan pembelajaran, Bahan bacaan, Kegiatan belajar

mengakar aktif, Media dan sumber pembelajaran, dan Tes (Anonim, 2010: 8).

Pembelajaran modul menerapkan strategi belajar siswa aktif,

karena dalam proses pembelajarannya siswa tidak lagi berperan sebagai

pendengan dan pencatat ceramah guru, tetapi mereka adalah pelajar yang aktif.

Dalam pembelajaran modul, guru berperan sebagai pengelola, pengarah,

pembimbing, fasilitator, dan pendorong aktivitas belajar siswa. Pembelajaran

Page 79: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

modul juga menerapkan konsep multi media dan multi metode. Meskipun pada

prinsipnya pembelajaran modul bersifat individual, tetapi ada saat / tugas-tugas

tertentu yang menuntut siswa bekerjasama dalam kelompok.

b. Perencanaan Pembelajaran Matematika

Rosyada (2004:134) dalam Suwardi (2007:30) menyatakan bahwa

perencanaan pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses dan cara

berpikir mengenai suatu hal yang akan dilakukan dengan tujuan agar diri

seseorang dapat berubah. Perubahan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif,

maupun psikomotorik. Perencanaan pembelajaran itu meliputi rumusan tentang

apa yang akan diajarkan, cara mengajar, dan tingkat penguasaan siswa terhadap

bahan yang akan diajarkan. Secara sederhana perencanaan pembelajaran itu

memuat materi yang diajarkan dalam kegiatan pembelajaran, strategi

pembelajaran, dan evaluasi yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran merupakan langkah penting untuk mencapai

keberhasilan pembelajaran. Apabila rencana pembelajaran disusun secara baik

akan menjadikan tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien,

oleh sebab itu perencanaan pembelajaran memiliki beberapa manfaat.

a). Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan alat untuk menemukan dan

memecahkan masalah

b). Perencanaan pembelajaran dapat mengarahkan proses pembelajaran

Page 80: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

c). Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan dasar dalam memanfaatkan

sumber daya secara efektif

d). Perencanaan pembelajaran dapat dijadikan alat untuk meramalkan hasil

yang akan dicapai (Suwardi, 2007:31).

Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut dengan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran

per unit yang akan diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas.

Berdasarkan RPP inilah seorang guru (baik yang menyusun RPP itu sendiri

maupun bukan) diharapkan bisa menerapkan pembelajaran secara terprogram,

karena itu RPP harus mempunyai daya terap yang tinggi. Tanpa perencanaan yang

matang, mustahil target pembelajaran bisa tercapai secara maksimal. Pada sisi

lain, melalui RPP pun dapat diketahui kadar kemampuan guru dalam menjalankan

profesinya (Anonim, 2007:53).

Berkaitan perencanaan pembelajaran matematika pada umumnya.

Secara teknis rencana pembelajaran mata pelajaran matematika minimal

mencakup komponen-komponen sebagai berikut.

a). Standar komptensi, kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil

belajar

b). Tujuan pembelajaran

c). Materi pembelajaran

d). Pendekatan dan metode pembelajaran

e). Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

f). Alat dan sumber belajar

Page 81: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

g). Evaluasi pembelajaran

c. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika

Terdapat beberapa langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran yaitu sebagai berikut :

1). Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan

pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan

memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam

proses pembelajaran. Beberapa contoh dalam melakukan kegiatan awal

dalam pembelajaran matematika adalah

a). Siswa diajak untuk melihat alat peraga yang dibawa/diperlihatkan

oleh guru

b). Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi yang telah

disampaikan (Anonim, 2007:61).

2). Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

Kompetensi Dasar. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini

dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi (Anonim, 2009:5-6).

Page 82: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Berkaitan dengan pembelajaran matematika dalam kegiatan inti

adalah sebagai berikut:

a). Siswa diminta berdiskusi untuk menyelesaikan soal matematika yang

diberikan oleh guru secara berkelompok

b). Guru dan siswa mendiskusikan cara cepat dalam menyelesaikan soal

matematika

c). Siswa mengerjakan soal-soal dalam buku latihan matematika yang

sudah ditetapkan dalam RPP

Dalam melakukan kegiatan pembelajaran matematika khususnya pada

kegaitan inti dapat menggunakan berbagai metode seperti metode

ceramah, metode ekspositori, metode demonstrasi, metode drill dan

latihan, metode tanya jawab, metode penemuan (discovery), metode

inkuiri, dan metode permainan (Lidinillah, 2006: 10-13)

3). Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman

atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindaklanjut.

Dalam kegiatan penutup ini ada beberapa cara yang dilakukan oleh guru

yaitu sebagai berikut:

a). Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat

rangkuman/simpulan.

b). Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat dengan

memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta peserta didik

Page 83: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

untuk mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam

bentuk tanya jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai

sampelnya.

c). Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran, dapat berupa

kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian

remidi/pengayaan (Anonim, 2009:9).

d. Evaluasi Pembelajaran Matematika

Ada empat langkah pokok yang dilakukan dalam evaluasi keseluruhan

program pengajaran, yaitu sebagai berikut :

1). Evaluasi awal

Evaluasi awal atau pre test dilakukan sebelum pelajaran diberikan.

Tujuan dan fungsinya adalah untuk mengetahui kemampuan awal siswa

mengenai pembelajaran yang bersangkutan. Dengan mengetahui kegiatan

awal siswa, guru akan dapat menentukan cara-cara penyampaian yang

akan ditempuh nanti. Untuk bahan-bahan yang telah dikuasai siswa,

misalnya guru tidak akan memberikan penjelasan yang banyak lagi, di

samping itu dengan adanya evaluasi awal guru akan dapat melihat hasil

yang betul-betul dicapai melalui program yang dilaksanakannya, setelah

membandingkannya dengan hasil evaluasi akhir.

2) Pelaksanaan Pengajaran

Langkah berikutnya adalah melakukan pengajaran sesuai dengan

langkah-langkah kegiatan belajar mengajar yang sudah direncanakan.

Selama langkah ini berlangsung, kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh

Page 84: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

guru antara lain dalam bentuk kuis, tugas-tugas, observasi dan bertanya

langsung kepada siswa tentang pelajaran yang disajika, apakah cukup

jelas, dsb. Dari kegiatan evaluasi ini, guru dapat mengetahui bagian-

bagian manadari materi yang belum begitu dipahami oleh sisw, dan

bagian mana dari kegiatan belajar mengajar yang tampaknya kurang

efektif atau sulit dilaksanakan dengan baik.

3) Evaluasi akhir

Evaluasi akhir atau post test berfungsi untuk memperoleh gambaran

tentang kemampuan yang dicapai siswa pada akhir pengajaran. Jika hasil

evaluasi akhir kita bandingkan dengan evaluasi awal, maka dapat

diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah

kita berikan, disamping sekaligus dapat pula diketahui bagian-bagian

mana dari bahan pengajaran yang masih belum dipahami oleh sebagian

besar siswa.

Menurut Setiawan (2008: 30-32) menyatakan bahwa berkaitan dengan

evaluasi pembelajaran matematika ada beberapa pertimbangan mengapa perlu

diadakan suatu pengujian, di antaranya:

1) Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran yang diprogramkan di sekolah diarahkan

untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan pembelajaran ini dimaksudkan untuk

tercapainya suatu kompetensi dasar, yang dirumuskan guru di dalam

skenario/rancangan pembelajarannya. Apabila materi pokok yang telah

dijabarkan dalam suatu uraian materi telah selesai dibelajarkan, sebelum guru

Page 85: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

melanjutkan ke rancangan pembelajaran selanjutnya, ia perlu mengadakan

ujian. Ujian ini dikenal dengan nama, ujian formatif atau ulangan harian.

2) Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa.

Sebelum guru menyusun rancangan pembelajaran, setiap guru harus

menyusun program semester dan program tahunan, yaitu menyusun

pengalaman belajar apa yang harus dia berikan kepada siswa dalam satu

semester serta satu tahun agar dicapainya standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang sudah ditentukan. Kecuali itu sebelum memulai

suatu kegiatan pembelajaran disusun program penilaian berkelanjutan.

Dalam satu semester disusun dalam berapa blok ujian, di mana satu blok

pengujian dilaksanakan setelah dilangsungnya pembelajaran untuk satu

atau beberapa KD (Kompetensi Dasar), dari hasil ujian ini siswa yang

sudah dinyatakan tuntas mengikuti program pengayaan sedang yang belum

tuntas mengikuti program remidiasi. Ujian ini dikenal sebagai tes sumatif,

ujian tengah semester, akhir semester maupun ujian kenaikan kelas.

Dalam proses pembelajaran guru tentu melakukan penilaian dan akan

lebih baik bila sekaligus menganalisis hasil tes. Apabila tingkat ketuntasan

kelas masih di bawah 75% (jumlah siswa yang telah kompeten) meskipun

dalam KTSP tidak dikenal istilah ketuntasan kelas, namun ini hanya

sekedar wacana, yang ini berarti pelajaran yang telah diberikan guru belum

diserap dengan baik oleh siswa. Untuk itu perlu dikaji kembali apakah

soalnya yang terlalu sulit, atau soalnya telah benar-benar sesuai dengan

indikator, namun cara pembelajarannya kurang baik sehingga siswa

Page 86: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

kurang memahami materi pembelajarannya. Dari beberapa pertimbangan

di atas, tampak bahwa ujian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

kegiatan belajar mengajar matematika di sekolah

e. Upaya Peningkatan Prestasi Anak Dalam Pembelajaran Matematika

Untuk dapat meningkatkan prestasi anak dalam pembelajaran

matematika, salah satu faktor penunjang adalah adanya proses belajar yang

efektif. Proses belajar matematika dapat berlangsung dengan efektif jika orang tua

bersama dengan guru mengetahui tugas apa yang akan dilaksanakan mengenai

proses belajar matematika. Sifat-sifat proses belajar matematika adalah :

1) Belajar matematika merupakan suatu interaksi antara anak dengan

lingkungan. Dari lingkungannya si anak memilih apa yang ia butuhkan

dan apa yang dapat ia pergunakan untuk pertumbuhan dan

perkembangannya. Menyediakan suatu lingkungan belajar matematika

yang kaya dengan stimulus (rangsangan-rangsangan) berarti membantu

anak dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

2) Belajar berarti berbuat. Belajar matematika adalah suatu kegiatan,

dengan bermain, berbuat, bekerja dengan alat-alat. Dengan berbuat anak

menghayati sesuatu dengan seluruh indera dan jiwanya. Konsep-konsep

matematika menjadi lebih jelas dan mudah dipahami oleh anak sehingga

konsep itu benar-benar tahan lama di dalam ingatan siswa.

3) Belajar matematika berarti mengalami. Mengalami berarti menghayati

sesuatu aktual pengahayatan. Dengan mengalami berulang-ulang

perbuatan maka belajar matematika akan menjadi efektif, teknik akan

Page 87: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

menjadi lancar, konsep makin lama makin jelas dan generalisasi makin

mudah disimpulkan. Belajar matematika adalah suatu aktivitas yang

bertujuan supaya tujuan matematika yang dirumuskan tercapai, maka

pembelajaran harus menimbulkan aktivitas pada anak didik sebab

dengan aktivitas dapat diperoleh pengalaman baru yang kelak

merupakan. Dengan meningkatnya aktivitas anak maka semakin

meningkat pula pengalaman anak.

4) Belajar matematika memerlukan motivasi, motivasi dapat dirangsang

melalui: Merencanakan kegiatan belajar matematika dengan

memperhitungkan kebutuhan minat dan kesanggupan anak didik serta

menggunakan perencanaan pembelajaran matematika bersama dengan

anak didik.

5) Belajar matematika memerlukan kesiapan anak didik. Kesiapan artinya

bahwa anak sudah matang dan sudah menguasai apa yang diperlukan.

Anak yang belum siap tidak boleh dipaksa untuk belajar matematika

karena akan membuat anak itu malas belajar dan merasa tidak mampu

belajar.

6) Belajar matematika harus menggunakan daya pikir. Untuk membantu

anak berpikir abstrak, harus banyak diberikan pengalaman-pengalaman

dengan berbagai alat peraga.

7) Belajar matematika melalui latihan (drill), untuk memperoleh

keterampilan dalam matematika diperoleh latihan berkali-kali atau terus

menerus.

Page 88: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

6. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pada prinsipnya, pengembangan budaya dan karakter bangsa tidak

dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,

pengembangan diri, dan budaya sekolah. Oleh karena itu, guru dan sekolah perlu

mengintegrasikan nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan

karakter bangsa ke dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Silabus

dan Rencana Program Pembelajaran (RPP) yang sudah ada.

Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan budaya

dan karakter bangsa mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima

nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai milik mereka dan bertanggung

jawab atas keputusan yang diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai

pilihan, menentukan pendirian, dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai

dengan keyakinan diri. Dengan prinsip ini, peserta didik belajar melalui proses

berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses ini dimaksudkan untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan kegiatan sosial dan

mendorong peserta didik untuk melihat diri sendiri sebagai makhluk sosial.

Berikut prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan

budaya dan karakter bangsa.

1. Berkelanjutan; mengandung makna bahwa proses pengembangan nilai-

nilai budaya dan karakter bangsa merupakan sebuah proses panjang,

dimulai dari awal peserta didik masuk sampai selesai dari suatu satuan

pendidikan. Sejatinya, proses tersebut dimulai dari kelas 1 SD atau tahun

Page 89: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

pertama dan berlangsung paling tidak sampai kelas 9 atau kelas akhir

SMP. Pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA adalah kelanjutan

dari proses yang telah terjadi selama 9 tahun.

2. Melalui semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah;

mensyaratkan bahwa proses pengembangan nilai-nilai budaya dan karakter

bangsa dilakukan melalui setiap mata pelajaran, dan dalam setiap kegiatan

kurikuler dan ekstrakurikuler. Gambar 1 berikut ini memperlihatkan

pengembangan nilai-nilai melalui jalur-jalur itu:

Gambar 2. Pengembangan Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Pengembangan nilai budaya dan karakter bangsa melalui berbagai mata pelajaran

yang telah ditetapkan dalam Standar Isi (SI), digambarkan sebagai berikut ini.

MATA PELAJARAN

NILAI PENGEMBANGAN DIRI

BUDAYA SEKOLAH

Page 90: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

NILAI

MP 1

MP 2

MP 3

MP 4

MP 5

MP6

MP .n

Gambar 3. Pengembangan Nilai Budaya dan Karakter Bangsa

melalui Setiap Mata Pelajaran

3. Nilai tidak diajarkan tapi dikembangkan; mengandung makna bahwa

materi nilai budaya dan karakter bangsa bukanlah bahan ajar biasa;

artinya, nilai-nilai itu tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan

seperti halnya ketika mengajarkan suatu konsep, teori, prosedur, ataupun

fakta seperti dalam mata pelajaran agama, bahasa Indonesia, PKn, IPA,

IPS, matematika, pendidikan jasmani dan kesehatan, seni, dan

ketrampilan.

Materi pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk

mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa. Oleh karena itu,

guru tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada, tetapi

menggunakan materi pokok bahasan itu untuk mengembangkan nilai-nilai

budaya dan karakter bangsa. Juga, guru tidak harus mengembangkan

proses belajar khusus untuk mengembangkan nilai. Suatu hal yang selalu

Page 91: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

harus diingat bahwa satu aktivitas belajar dapat digunakan untuk

mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor.

Konsekuensi dari prinsip ini, nilai-nilai budaya dan karakter bangsa tidak

ditanyakan dalam ulangan ataupun ujian. Walaupun demikian, peserta

didik perlu mengetahui pengertian dari suatu nilai yang sedang mereka

tumbuhkan pada diri mereka. Mereka tidak boleh berada dalam posisi

tidak tahu dan tidak paham makna nilai itu.

4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan

menyenangkan; prinsip ini menyatakan bahwa proses pendidikan nilai

budaya dan karakter bangsa dilakukan oleh peserta didik bukan oleh guru.

setiap perilaku yang

ditunjukkan peserta didik. Prinsip ini juga menyatakan bahwa proses

pendidikan dilakukan dalam suasana belajar yang menimbulkan rasa

senang dan tidak indoktrinatif.

Diawali dengan perkenalan terhadap pengertian nilai yang dikembangkan

maka guru menuntun peserta didik agar secara aktif. Hal ini dilakukan

tanpa guru mengatakan kepada peserta didik bahwa mereka harus aktif,

tapi guru merencanakan kegiatan belajar yang menyebabkan peserta didik

aktif merumuskan pertanyaan, mencari sumber informasi, dan

mengumpulkan informasi dari sumber, mengolah informasi yang sudah

dimiliki, merekonstruksi data, fakta, atau nilai, menyajikan hasil

Page 92: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

rekonstruksi atau proses pengembangan nilai, menumbuhkan nilai-nilai

budaya dan karakter pada diri mereka melalui berbagai kegiatan belajar

yang terjadi di kelas, sekolah, dan tugas-tugas di luar sekolah.

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa

diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini.

1. Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena

itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada

ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, kehidupan kenegaraan

pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Atas dasar

pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa

harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.

2. Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-

prinsip kehidupan kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila.

Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD 1945 dan dijabarkan lebih

lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya, nilai-

nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur

kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni.

Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan peserta

didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang

memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila

dalam kehidupannya sebagai warga negara.

Page 93: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

3. Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup

bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui

masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian

makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antaranggota

masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan

masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam

pendidikan budaya dan karakter bangsa.

4. Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus

dimiliki setiap warga negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai

satuan pendidikan di berbagai jenjang dan jalur. Tujuan pendidikan

nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki warga

negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah

sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya

dan karakter bangsa.

Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk

pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai berikut ini.

Tabel 1. Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Kaarakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI

1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam

melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,

toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,

Page 94: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

NILAI DESKRIPSI

dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya

menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu

dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

pekerjaan.

3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan

agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan

orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan

patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-

sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan

belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya.

6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk

menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu

yang telah dimiliki.

7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-

tugas.

Page 95: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

NILAI DESKRIPSI

8. Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang

menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan

orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

mengetahui lebih mendalam dan meluas dari

sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di

atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang

menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan

politik bangsa.

12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi

masyarakat, dan mengakui, serta menghormati

keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/

Komuniktif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan

orang lain.

Page 96: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

NILAI DESKRIPSI

14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan

aman atas kehadiran dirinya.

15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca

berbagai bacaan yang memberikan kebajikan

bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

mencegah kerusakan pada lingkungan alam di

sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya

untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah

terjadi.

17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi

bantuan pada orang lain dan masyarakat yang

membutuhkan.

18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang

seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,

masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Page 97: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

B. Penelitian Terdahulu

Yushau, Mji and Wessels (2003) , Creativity and Computer in the

Teaching and Learning of Mathematics yang berisi mengenai pembelajaran murid

dengan menggunakan media pembelajaran computer, selain itu juga menggunakan

kalkulator atau sistem video, metode pendekatan ini memudahkan siswa dalam

mempelajari pelajaran matematika daripada menggunakan metode tradisional.

Hall (2008), Learning Support Systems for Management Education:

Screening for Success menjelaskan bahwa salah satu solusi dalam malaksanakan

program manajemen pembelajaran adalah dengan menyediakan system

pendukung pembelajaran yang disesuaikan dengan ketertarikan dan latarbelakang

murid. Selain itu dilakukan juga pelatihan-pelatihan untuk membentuk tenaga

pendidik professional sehingga mendukung kegiatan tersebut.

Wood (2008), Learning Excellence and Development Team Leading

Change in Learning and Teaching menyatakan bahwa pembelajaran dan

pengajaran merupakan dua komponen penting yang diperlukan baik oleh murid

maupun tenaga pendidik, untuk itu dalam pengelolaannya salah satunya dengan

melaksanakan program pelatihan agar mendukung dalam pelaksanaan tersebut.

Patton and Spencer (2008), Personal responsibility: the creation,

implementation and evaluation of a school-based program bertujuan untuk

mempelajari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pendidikan yang

bertanggung jawab berdasarkan kerangka kerja dalam pembelajaran.

Alison and Har (2009), Online Learning on Instructional Strategies as a

Substantial Support to Education Reform-"Active Classroom" in the Context of

Page 98: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Hong Kong menyatakan bahwa salah satu strategi pembelajaran yang berbeda

adalah melalui metode kelas yang aktif, hal ini dijadikan sebagai acuan dasar oleh

guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang ada lebih banyak membahas

mengenai manajemen pembelajaran secara umum, baik subjek maupun lokasi

penelitian, sedangkan posisi penelitian ini adalah lebih memfokuskan pada

manajemen pembelajaran matematika di tempat yang lebih spesifik, yaitu siswa

kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi.

C. Keranga Berfikir

Pembelajaran matematika adalah suatu proses atau kegiatan guru mata

pelajaran matematika dalam mengajarkan matematika kepada siswanya yang

didalamnya terkandung upaya guru untuk menciptakan iklim dan pelayanan

terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa tentang

matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan

siswa serta antara siswa dengan siswa dalam mempelajari matematika tersebut.

Pengelolaan atau manajemen adalah suatu rangkaian kegiatan yang

berintikan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang

bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif

untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Pengelolaan atau

manajemen pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang

berintikan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam

proses pembelajaran yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya

Page 99: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

ditentukan. Kegiatan pengelolaan pembelajaran meliputi perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Perencanaan pembelajaran atau biasa disebut dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang

akan diterapkan oleh guru dalam pembelajaran di kelas. Pelaksanaan

pembelajaran merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

berlandaskan perencanaan yang sebelumnya sudah disusun. Pendekatan yang

diterapkan dalam pelaksnaan pembelajaran matematika adalah pendekatan

kontekstual, dengan tujuan agar meteri pelajaran yang diterima siswa di sekolah

sesuai dengan keadaan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Pada pelaksanaan

pembelajarn juga dikembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang diintegrasikan

dalam setiap kegiatan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan tahap

akhir dari sebuah kegiatan pembelajaran. Fungsi dari evaluasi ini adalah untuk.

mengetahui hasil yang didapatkan setelah pelaksanaan pembelajaran dilakukan.

Di dalam pengeloaan pembelajaran ada faktor-faktor pendukung dan ada pula

faktor penghambat atau kendala yang dihadapi.

Berdasarkan kajian teori tersebut maka peneliti mengembangkan kerangka

berfikir sebagai berikut :

Pengelolaan Pembelajaran matematika menyangkut tiga kegiatan yaitu

Perencanaan, Pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Di dalam mengelola

pemebelajaran matematika mestinya ada faktor-faktor yang mendukung

keberhasilan pengelolaan itu sendiri. Selain faktor pendudkung juga ditemui

Page 100: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

kendala yang dapat menghambat keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu

kendala tersebut harus diupayakan bagaimana mengatasi kendala tersebut

sehingga dapat di capai hasil pembelajaran matematika yang baik. Berikut ini di

sajikan bagan kerangka berfikir.

Gambar 1

Kerangka berfikir

Pengelolaan Pembelajaran Matematika

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan Pembelajaran 3. Evaluasi Pembelajaran

Faktor Pendukung: 1. SDM 2. Sarpras Hasil Yang

dicapai/Prestasi yang diraih

Upaya menghadapi kendala

Faktor Pendukung Penghambat/

Kendala.

Page 101: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan kajian dan pusat perhatian dari penelitian ini yang berusaha

untuk mengetahui Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri

4 Purwodadi, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Kelompok

yang diteliti merupakan satuan kecil yaitu SD Negeri 4 Purwodadi . Penelitian

kualitatif menghasilkan deskripsi analitik tentang fenomena-fenomena secara

murni bersifat informatif dan berguna bagi masyarakat peneliti, pembaca dan

juga partisipan (Sukmadinata, 2007: 107).

Penelitian ini berusaha untuk mengetahui Pengelolaan Pembelajaran

Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi, oleh karena itu jenis penelitian

ini termasuk jenis penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara

induktif. Analisis data secara induktif ini digunakan karena beberapa alasan

(Moleong, 2007: 10). Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan

kenyataan-kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data. Kedua, analisis

induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi

eksplisit, dapat dikenal, dan akuntabel. Ketiga, analisis demikian lebih dapat

menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat keputusan tentang dapat

tidaknya pengalihan pada suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih

dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan.

86

Page 102: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Kelima, analisis demikian dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit

sebagai bagian dari struktur analitik.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian holistik,

berbagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tulisan atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

Penelitian kualitatif memiliki beberapa ciri yaitu, natural setting, permasalahan

masa kini, pemusatan pada deskripsi, peneliti sebagai alat utama riset, makna

sebagai perhatian utama riset. Penelitian ini juga didekati secara emik dan etik.

Pendekatan emik ialah pengungkapan dan penguraian sistem perilaku bersama

satuan strukturnya dan kelompok satuan-satuannya. Pendekatan etik terdiri atas

kumpulan rumit antara tujuan dan prosedur yang dikembangkan peneliti

(Harsono, 2008:156).

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini tentang Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6

dilaksanakan di SD Negeri 4 Purwodadi. Sekolah ini memiliki alat dan media

pembelajaran yang cukup lengkap sehingga mendukung proses pembelajaran,

selain itu sekolah ini juga telah menghasilkan output yang baik. Lokasi ini

dikatakan khas atau istimewa karena keahliannya, reputasinya, konsepnya,

kekritisannya, kebijaksanaannya, tanggung jawabnya (Sukmadinata, 2007: 103).

Peneliti mengambil lokasi di SD Negeri 4 Purwodadi dengan alasan karena

sekolah ini telah menghasilkan output yang baik dalam mata pelajaran

matematikanya sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana prosedur

Page 103: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

pengelolaan pembelajaran matematika di SD Negeri 4 Purwodadi dari tahap

perencanaan sampai tahap evaluasinya.

C. Kehadiran Peneliti

Kedudukan peneliti dalam penelitian ini sebagai instrumen penelitian disini

dimaksudkan sebagai alat pengumpul data. Selain itu peneliti juga menjadi siswa

yang mengikuti proses pembelajaran. Ciri-ciri umum manusia sebagai instrumen

mencakup segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan,

mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses dan mengikhtisarkan, dan

memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim atau idiosinkratik

(Moleong, 2006: 168-169).

D. Data, Sumber Data Dan Subjek Penelitian

1. Data

Data adalah tulisan-tulisan atau catatan-catatan mengenai segala sesuatu

yang didengar, dilihat, dialami dan bahkan yang dipikirkan oleh peneliti selama

kegiatan pengumpulan data dan merefleksikan kegiatan tersebut ke dalam

etnografi. Lofland (dalam Moleong, 2006: 57). Sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

a. Kata-kata dan tindakan.

Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai

merupakan sumber utama yang dicatat melalui catatan tertulis atau rekaman

video atau tape, foto atau film. Wawancara atau pengamatan merupakan hasil

usaha gabungan dari melihat, mendengar, dan bertanya. Bentuk kata-kata dan

Page 104: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

tindakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dengan subjek

penelitian yaitu kepala sekolah dan guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi.

b. Rekaman

Sumber data rekaman diperoleh melalui hasil wawancara antara

peneliti dengan para informan yang terdiri dari kepala sekolah, Guru, dan

siswa kelas 6 SDN 4 Purwodadi. Sumber data rekaman yang lain juga

diperoleh dari Silabus dan RPP Pembelajaran Matematika, administrasi

pembelajaran, Laporan Pengelolaan mengenai perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi Pembelajaran matematika, Profil Sekolah, Laporan Keuangan untuk

Biaya Pengelolaan Pembelajaran matematika dan lainnya.

c. Foto.

Menurut Moleong (2006: 160), ada dua kategori foto yang dapat

dimanfaaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu foto yang dihasilkan orang

dan foto yang dihasilkan sendiri. Pada umumnya foto yang tidak digunakan

secara tunggal untuk menganalisis data saja, namun dengan kata lain

sebaiknya foto digunakan sebagai pelengkap pada cara dan teknis lainnya.

Bentuk foto penelitian ini adalah kegiatan guru dan siswa dalam proses

pembelajaran matematika, Wawancara dengan guru dan Kepala Sekolah

mengenai Pengelolaan Pembelajaran matematika, Sarana prasarana yang

digunakan untuk pembelajaran matematika, dsb.

2. Sumber data

Menurut Lofland dan Lofland (1984) dalam Moleong (2007: 33) sumber

data utama dalam penelitian kualitatif adalah Informasi berupa jawaban dari

Page 105: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

tanya jawab antara peneliti dan objek peneliti yang diamati, diwawancarai, atau

tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen, arsip dan lain-lain.

Berdasarkan hal tersebut, maka jenis data yang diungkapkan oleh peneliti dibagi

kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis dan data statistik. Adapun

sumber data dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Informan

Data utama diperoleh dari para informan yaitu orang-orang yang terlibat

secara langsung dalam kegiatan yang menjadi fokus penelitian dan yang

mengetahui kegiatan tersebut.

Sumber data merupakan orang atau sumber lain yang dapat memberi

informasi tentang Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri

4 Purwodadi. Sumber data dalam penelitian ini sebagai informan pangkal (key

informan) yang memberikan kata-kata dan tindakan penelitian di SD Negeri 4

Purwodadi terdiri dari:

a) Kepala Sekolah, Guru dan siswa kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi.

b) Guru di SD Negeri 4 Purwodadi

c) Tempat dan Peristiwa

Selain data diperoleh dari Informan, data dalam penelitian ini juga diperoleh

melalui pengamatan dan observasi yang dilakukan peneliti di tempat penelitian

yaitu di SD Negeri 4 Purwodadi, dengan fokus pengamatan dan observasi

dilakukan pada kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran

matematika di kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi.

Page 106: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

b. Dokumen

Sumber data lain dalam penelitian ini adalah analisis data dari dokumen yang

dimiliki oleh subyek penelitian. Data yang diperoleh dari dokumentasi berupa

kutipan, segala macam naskah, catatan program, korespondensi, laporan dan

publikasi resmi sekolah dan kegiatan guru dalam pelaksanaan portofolio

pembelajaran matematika.

c. Tempat dan Aktifitas

Sumber data yang ke tiga dalam penelitian ini adalah tempat dan aktifitas.

Tempat yang dimaksud adalah lokasi penelitian yaitu SD Negeri 4 Purwodadi

khususnya di kelas 6. Sedangkan aktifitas yang menjadi sumber penelitian ini

adalah aktifitas pembelajaran matematika yang meliputi aktifitas guru dan siswa

dalam pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, informan tidak disebut sebagai subjek

penelitian, karena sumber data menyangkut orang mempunyai kedudukan yang

sama antara yang diteliti dan peneliti. Dalam penelitian ini melibatkan orang

yang berperan sebagai orang kunci (key person) atau orang yang berkompeten.

Dalam penelitian ini subjek penelitian adalah kepala sekolah , guru, dan siswa

kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Dalam pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.

Page 107: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada

pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data pada pengumpul data (Sugiyono, 2006 : 253).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa

metode yaitu:

1. Wawancara Mendalam

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan informan langsung.

Wawancara mendalam dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan

terbuka, yang memungkinkan responden memberikan jawaban secara luas. Data

yang diperoleh dari wawancara mendalam berupa pengalaman, pendapat,

perasaan, dan pengetahuan key informan.Wawancara dilakukan oleh peneliti

kepada kepala sekolah dan guru mengenai pengelolaan pembelajaran

matematika dari perencanaan hingga evaluasi.

2. Observasi

Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk menjaring data yang

diperlukan guna melengkapi data dari wawancara. Peneliti hadir sebagai peneliti

murni bukan sebagai guru atau siswa. Teknik observasi ini dilakukan untuk

mendapat data tentang langkah-langkah yang dilakukan guru. Observasi

dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan, dalam hal ini SD Negeri 4

Purwodadi secara aktif untuk memperoleh gambaran dan keterangan riil

mengenai sikap dan perilaku informan. Keterangan dan informasi yang

diperoleh kemudian dianalisis, ditafsirkan, dan disimpulkan. Untuk memperoleh

Page 108: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

data, peneliti berlaku sebagai pengamat sekaligus menjadi anggota utuh dari

kelompok yang diamati, sehingga kesan subjektif dapat direndam.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diproses melalui dokumen-

dokumen. Data yang diperoleh dari dokumentasi berupa kutipan, segala macam

naskah, catatan program, korespondensi, laporan dan publikasi resmi sekolah

dan kegiatan guru dalam pelaksanaan portofolio. Metode dokumentasi

merupakan alat pengumpulan data dengan sumber data berupa catatan,

transkrip, buku, majalah, jurnal, dan lain-lain. Dalam penelitian ini, teknik

dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen resmi

yang berupa karya siswa dari waktu-ke waktu yang disimpan dalam sebuah file.

Dokumen dalam penelitian ini adalah laporan mengenai rencana atau

persiapan, pelaksanan dan evaluasi mengenai pembelajaran matematika, laporan

mengenai inventarisasi status sarana prasarana sekolah, seperti misalnya

dokumen mengenai alat bantu mengajar dan buku-buku koleksi yang digunakan

dalam pembelajaran matematika. Dokumen lain misalnya laporan mengenai

penerimaan dana APBS Dokumen dalam penelitian ini adalah laporan mengenai

rencana dan persiapan administrasi kepemimpinan kepala sekolah di SD Negeri

4 Purwodadi, tingkat pendidikan terakhir guru yang berfungsi dalam

penempatan tugas dan fungsi kerja guru, laporan supervisi kepala sekolah

kepada komponen yang bersangkutan, laporan mengenai inventarisasi status

sarana prasarana sekolah, seperti misalnya dokumen mengenai alat bantu

mengajar dan buku-buku koleksi. Dokumen lain misalnya laporan mengenai

Page 109: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

penerimaan dana APBS SD Negeri 4 Purwodadi yang akan digunakan selama

pengelolaan pembelajaran matematika untuk kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi.

F. Teknik Analisis Data

Data yang sudah terkumpul dalam penelitian ini kemudian dianalisis

berdasarkan model analisis interaktif yang dikembangkan oleh Miles & Huberman

dalam Sugiyono (2006 : 234) ada empat komponen analisis yang dilakukan

dengan model ini, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan

penarikan kesimpulan/verifikasi. Masing-masing komponen berinteraksi dan

membentuk suatu siklus.

1. Pengumpulan Data

Data yang berhasil dikumpulkan melalui wwancara, observasi, dan

dokumentasi dicatat dalam bentuk catatan lapangan (field notes). Catatan

lapangan tersebut berisi apa yang dikemukakan oleh informan dan juga catatan

tentang tafsiran peneliti terhadap informasi yang diberikan kepada responden.

2. Reduksi Data

Reduksi data diperlukan karena banyaknya data dari masing-masing

informan yang dianggap tidak releven dengan fokus penelitian, sehingga perlu

di buang atau dikurangi. Reduksi data dilakukan dengan memilih hal-hal pokok

yang sesuai dengan penelitian ini. Data yang telah direduksi akan memberikan

gambaran yang lebih tajam, tentang objek pengamatan yang telah dilakukan

dalam penelitian.

Page 110: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

3. Display Data

Data yang sudah direduksi tersebut selanjutnya disajikan dalam bentuk

tabel atau gambar, tulisan yang telah tersusun sistematis. Dengan demikian data

tersebut mudah dikuasai dan memudahkan pula dalam penarikan kesimpulan.

4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Penarikan kesimpulan sudah dilakukan sejak awal penelitian berlangsung.

Setiap perolehan data dianalisis dan disimpulkan walaupun masih agak kabur,

tetapi lama kelamaan akan semakin jelas dengan semakin banyaknya data yang

diperoleh dan mendukung verifikasi. Demikian seterusnya sehingga membentuk

sebuah siklus.

Model analisis interaktif menurut Miles dan Huberman adalah sebagai

berikut.

Gambar 2

Model analisis Data (Sugiyono, 2006)

Data Collection

Data Reduction

Data display

Conclusions: Drawing / verifying

Page 111: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Gambar di atas menunjukkan bahwa dalam menganalisis data pada

penelitian ini, melalui beberapa proses, yaitu mulai dari pengumpulan data sesuai

tehnik yang ditentukan. Selama proses pengumpulan data tersebut juga dilakukan

reduksi data untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, mengorganisir,

sehingga dapat dibuat kesimpulan dari verifikasi. Selanjutnya menjadikan data

(display data) dalam bentuk yang sistematis kemudian diakhiri dengan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.

G. Keabsahan Data

Data yang diperoleh dikatakan valid apabila temuan dan interpretasi data

memiliki kredibilitas. Dalam penelitian ini, yang dapat dilakukan oleh peneliti

terbatas pada kredibilitas dengan mengusahakan semaksimal mungkin peneliti

tinggal di lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi berkali-kali

sehingga diperoleh dan konsisten. Cara berfikir kualitatif, informasi dapat

dikatagorikan valid manakala memiliki karakteristik informasi yang sama antar

berbagai sumber (Harsono, 2011: 35). Misalnya data dokumen sama dengan data

observasi, bahkan sama juga dengan informasi dari informan.

Keabsahan data dilakukan melalui triangulasi data melalui pengamatan

kinerja guru dan kegiatan siswa. Menurut Harsono (2011: 36), cara menguji

apakah data itu valid atau tidak, biasanya kita memkai cara triangulasi yang

meliputi berbagai cara triangulasi.

1. Triangulasi sumber, adalah cara mempertemukan tiga sumber informasi

atau lebih untuk menentukan suatu informasi itu valid atau tidak.

Page 112: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

2. Triangulasi metode, adalah cara mengkomparasikan antara tiga metode

atau lebih untuk menguji validitas informasi.

3. Konfirmasi, adalah cara mengkonfirmasikan ulang suatu hasil

wawancara dengan orang yang sama tetapi pada waktu yang berbeda.

Biasanya hasil wawancara ditranskip terlebih dahulu, kemudian nara

sumber diminta membaca, dan menandatangani naskah itu.

4. Dependabilitas, adalah cara berkonsultasi kepada ahli yang sangat

memahami apa yang diteliti untuk menguji keashihan sebuah informasi

atau lebih.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber,

yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Page 113: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Keadaan Umum SD Negeri 4 Purwodadi

Penelitian ini bertempat di SD Negeri 4 Purwodadi khususnya di

kelas 6. SD Negeri 4 Purwodadi beralamat di jalan Jendral Sudirman no. 10

Purwodadi kabupaten Grobogan. Sekolah ini berdiri tahun 1975. Sekarang

statusnya adalah sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN), dan merupakan

sekolah favorit di kecamatan Purwodadi khususnya dan di kabupaten

Grobogan pada umumnya. Dikatakan favorit karena sekolah ini merupakan

tujuan utama masyarakat Purwodadi untuk menyekolahkan putra-putrinya.

Tidak hanya masyarakat kecamatan Purwodadi saja tetapi juga masyarakat di

luar kecamatan Purwodadi memilih sekolah ini sebagai pilihan utama sebelum

mendaftar di sekolah lain. Hal ini dibuktikan dari animo masyarakat yang mau

masuk ke SD Negeri 4 Purwodadi juga cukup tinggi, terbukti dari ketika

penerimaan siswa baru pendaftar yang masuk selalu melebihi kapasitas kelas I

yang ada di sekolah ini yaitu 2 rombongan belajar. Sekolah ini memiliki 6

kelas yang terdiri dari 12 rombongan belajar di mana setiap kelas memiliki 2

rombongan belajar yang rata rata jumlah murid tiap rombongan belajar 45

siswa. Untuk kelas 6 sendiri ada 109 siswa yang terbagi dalam 2 rombongan

belajar. Total jumlah siswa di sekolah ini ada 624 siswa. Tenaga pendidik

yang ada di sekolah ini terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 12 orang guru

Page 114: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

kelas, 2 orang guru olah raga, 2 orang guru agama Islam, 1 orang guru agam

kristen, 1 orang guru agama Katolik, 1 orang guru agama Hindu, dan 2 orang

guru bahasa Inggris. Memiliki 1 orang tenaga perpustakaan, 1 orang tenaga

administrasi, dan 1 orang penjaga. Total tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan di sekolah ini ada 25 orang, terdiri dari 16 PNS dan 9 wiyata

bakti. Semua guru di sekolah ini berkaulifikasi pendidikan S1, dan 14 dari 16

PNS di sekolah ini sudah berstatus sertifikasi. Sekolah ini melaksanakan

pembelajaran di pagi hari dengan sistem pembagian guru kelas. Tetapi khusus

kelas 6 menggunakan sistem semi guru mata pelajaran, maksudnya setiap

orang guru kelas 6 yang terdiri dari 2 orang guru memegang beberapa mata

pelajaran yang mengajar di kelas 6 A dan kelas 6 B.

2. Keadaan umum kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi

Kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi terdiri dari 109 siswa yang terbagi

dalam 2 rombongan belajar yaitu kelas 6 A dan kelas 6 B. Kelas 6 A jumlah

siswanya ada 57 siswa terdiri dari 32 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan.

Kelas 6 B jumlah siswanya ada 52 siswa terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 24

siswa perempuan. Tiap rombongan belajar atau tiap kelas diampu oleh 1 orang

wali kelas yaitu Kusdi, S.Pd sebagai wali kelas 6 A dan Muhamad Khamim,

S,Pd sebagai wali kelas 6 B. Guru yang mengampu mata pelajaran di kelas 6

ini adalah semi guru mata pelajaran, maksudnya mata pelajaran yang

biasanya diampu oleh guru kelas diajarkan oleh 2 orang guru dengan

pembagian mata pelajaran sebagai berikut :

Page 115: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

a) Kusdi, S,Pd mengampu mata pelajaran PKn, IPA, IPS, dan Muatan

lokal pertanian.

b) Muhamad Khamim, S.Pd mengampu mata pelajaran Matematika,

Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa, dan SBK.

c) Purmadi, S.Pd mengampu mata pelajaran Olah Raga.

d) Suwoto S.Pd.I mengampu mata pelajaran Agama Islam

e) Feranita Fitriyani, S.Pd mengampu mata pelajaran Bahasa Inggris.

3. Jumlah siswa dalam 3 (tiga) Tahun terakhir

KELAS JUMLAH SISWA

KETERANGAN 2010/2011 2011/2012 2012/2013

I 96 110 100

II 110 95 109

III 105 113 97

IV 102 102 107

V 92 101 102

6 93 95 109

JUMLAH 598 616 624

4. Data Bangunan

NO GEDUNG JUMLAH RUANG

KONDISI KETERANGAN

1 Kelas 12 Baik

2 Perpustakaan 1 Baik 3 Guru 1 Baik

4 Kepala Sekolah 1 Baik

5 Rudin Penjaga 1 Rusak Ringan

6 Mushola 1 Baik 7 Gudang 1 Rusak Ringan

8 Koperasi 1 Baik

9 UKS 1 Baik

Page 116: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

10 Gudang 1 Rusak Ringan

11 Lab. Komputer 1 Baik

12 WC/Toilet 1 Baik

5. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan

NO PENDIDIK DAN

TENAGA KEPENDIDIKAN

JUMLAH

1 Kepala Sekolah 1

2 Guru Kelas PNS 12

3 Guru Kelas wiyata bakti 0

4 Guru Agama PNS 2

5 Guru Agama Wiyata Bakti

2

6 Guru Olah Raga PNS 1

7 Guru Olah Raga Wiyata Bakti

1

8 Guru Bahasa Inggris wiyata bakti

2

9 Tenaga Perpustakaan 1

10 Petugas Koperasi 1

11 Tenaga administrasi 1

12 Penjaga PNS 1

JUMLAH 25

6. Sumber dana operasional dan perawatan

Biaya Operasional Sekolah BOS)

7. Sarana Penunjang Lainnya :

a. Perpustakaan

NO KELAS BUKU

TEKS PENUNJANG BACAAN

1 I 120 18

2 II 90 18

3 III 200 20

Page 117: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

4 IV 200 20

5 V 200 20

6 6 200 20

JUMLAH 1010 116

b. Alat Peraga NO JENIS ALAT JUMLAH KETERANGAN

1 Alat Olah Raga 20 2 Peta 20 3 Globe 20 4 KIT IPA 8 5 KIT Matematika 6

8. Prestasi Nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) 4 tahun terakhir :

TAHUN

NILAI MATA PELAJARAN

NILAI RATA-RATA

B. INDONESI

A

MATEMATIKA

IPA IPS

2008/2009 7,83 8,II 8,66 8,38 8,29

2009/2010 8,06 8,28 8,10 8,05 8,27

2010/2011 8,26 8,41 8,65 8,05 8,44

2011/2012 8,02 8,58 8,38 8,14 8,28

9. Kondisi Orang Tua Peserta Didik

a. Latar Belakang Sosial Ekonomi

PNS SWASTA PETANI LAIN-LAIN

JUMLAH

276 213 14 121 624

Page 118: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

b. Latar Belakang Pendidikan

SD SMP SMA D-II/D-III/S-1 JUMLAH

2 16 243 363 624

10. Visi SD Negri 4 Purwodadi

Visi yang ingin dicapai oleh SD Negeri 4 Purwodadi adalah Beriman,

bertagwa, beraklak mulia, berbudaya tinggi, cinta tanah air dan bangsa sebagai

modal penguasaan IPTEK

11. Misi Sekolah

Mengacu pada 6si sekolah di atas maka misi SD Negeri 4 Purwodadi

adalah sebagai berikut :

1. Beriman, taqwa dan berakhlak mulia

2. Emansipasi sesama anak bangsa

3. Ramah anak dan lingkungan

4. Sehat jasmani dan rohani

5. Etos kerja

6. Meningkatkan kualitas, loyalitas dan moralitas

7. Inovatif, aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam

mencerdaskan anak bangsa.

Page 119: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

12. Tujuan Sekolah

Sejalan dengan tujuan pendidikan dasar yaitu meletakkan kecerdasan

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta ketrampilan untuk hidup

mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang

ingin dicapai SD Negeri 4 Purwodadi terdiri dari tujuan umum dan tujuan

khusus, yaitu :

a. Tujuan Umum

1) Meningkatkan dan mempertebal keimanan maupun ketaqwaan

siswa kepada Tuhan Yang Maha Esa

2) Meningkatkan dan mempertebal akhlak mulia siswa dalam

menghadapi era globalisasi yang berkembang sangat pesat

3) Meningkatkan, mempertebal serta mencintai budaya nasional yang

bersumber dari kebudayaan daerah.

4) Menumbuhkan, meningkatkan dan mempertebal semangat cinta

tanah air dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

5) Meningkatkan kecerdasan dan ketrampilan siswa menuju

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui sistem

pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

b. Tujuan Khusus

1) Proses belajar mengajar yang efektifitasnya tinggi

2) Kepemimpinan sekolah yang kuat

Page 120: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

3) Lingkungan sekolah yang aman dan tertib

4) Pengelolaan Tenaga Kependidikan yang efektif

5) Sekolah memiliki budaya mutu

6) kompak, cerdas dan dinamis

7) Sekolah memiliki kemandirian

8) Partisipasi yang tinggi dari wali murid dan masyarakat (bagian dari

warga sekolah)

9) Sekolah memiliki keterbukaan (transparansi) managemen

a. Kesiswaan

b. Ketenagaan

c. Keuangan

d. Sarana dan prasana

e. dll

10) Sekolah memiliki kemauan untuk berubah (psikologis dan fisik)

11) Sekolah melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkelanjutan

12) Sekolah responsip dan antisipatif terhadap kebutuhan

13) Memiliki komunikasi yang baik

14) Sekolah memiliki akuntabilitas

15) Sekolah memiliki kemampuan menjaga stabilitas (CL No. 01)

Page 121: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

B. Hasil Penelitian

1. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4

Purwodadi

Salah satu usaha dalam bidang pendidikan adalah melalui pengelolaan

pembelajaran pada peserta didik. Mengingat pembelajaran merupakan aspek

yang sangat penting, maka dalam prosesnya perlu dilakukan pengelolaan

dengan baik.

Model pembelajaran merupakan pola interaksi siswa dengan guru di

dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik

pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di

kelas. Model pembelajaran akan memberikan dampak pada hasil yang dicapai

dari suatu kegiatan belajar mengajar. Demikian juga model pembelajaran

matematika yang diterapkan di kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi. Adapun

model pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran matematika kelas 6

SD Negeri 4 Purwodadi terkait erat dengan pengelolaan kelas atau

pengelolaan pembelajaran. Seperti dijelaskan oleh Sukardi Kepala SD Negeri

4 Purwodadi sebagai berikut.

lah model pembelajaran menurut saya terkait erat dengan pengelolaan kelas atau pengelolaan pembelajaran. Demikian juga model pembelajaran matematika kelas 6 di sekolah ini saya artikan sebagai pengelolaan pembelajaran matematika yang dilaksanakan menyangkut 3 kegiatan yaitu mulai dari kegiatan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan Penilaian Pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dilakukan dengan menyusun silabus dan RPP, Pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas, sedangkan evaluasi pembelajaran dilakukan melalui kegitan ulangan harian,

Page 122: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Selanjutnya Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi menjelaskan tentang model pembelajaran matematika kelas 6

SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut :

Purwodadi dilaksanakan melalui 3 kegiatan yaitu dimulai kegiatan perencanaan pembelajaran yang kami lakukan dengan menyusun silabus, RPP, dan rencana harian, Pelaksanaan pembelajaran yaitu proses kegiatan pembelajaran matematika yang kami laksanakan di kelas 6, dan Evaluasi pembelajaran yang kami laksanakan melalui berbagai kegiatan ulangan untuk mengetahui hasil pembelajaran. Selain 3 kegiatan tersebut kami juga melakukan kegiatan remedial bagi siswa yang belum tuntas KKM dan kegiatan pengayaan bagi

Agar pembelajaran matematika berjalan optimal dan mampu

membawa siswa mengukir prestasi, kegiatan pembelajaran matematika

dilakukan dengan penuh perencanaan. Perencanaan Pembelajaran merupakan

kegiatan yang dilaksanakan sebelum proses pembelajaran dilaksanakan.

Demikian juga dengan perencanaan pembelajaran matematika kelas 6 SD

Negeri 4 Purwodadi. Perencanaan yang matang diharapkan memperlancar

proses pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi. Berikut

ini penjelasan Sukardi Kepala SD Negeri 4 Purwodadi mengenai perencanaan

pembelajaran matematika.

Perencanaan pembelajaran matematika di kelas 6 kami susun sesuai pedoman yang tertuang dalam standar proses, dan isi serta muatannya kami sesuaikan dengan keadaan yang ada di SD Negeri 4 Purwodadi. Sejalan dengan adanya pesan karakter bangsa, kami memasukkan karakter bangsa pada silabus dan RPP yang sesuai dengan SK dan KD

Lebih lanjut, Sukardi kepala SD Negeri 4 Purwodadi menjelaskan

tentang perencanaan pembelajaran sebagai berikut :

Page 123: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

merencanakan terlebih dahulu tentang apa yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran, menyangkut tujuan, sumber, metode, dan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan guru dengan menyusun silabus dan RPP sesuai dengan juklak dan juknis yang berlaku. Silabus dan RPP disusun guru pada awal semester sedangkan sebelum pelaksanaan pembelajaran guru di sini juga menyusun rencan harian yang menyangkut tentang kegiatan pembelajaran hari itu sesuai

Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa

perencanaan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi

disesuaikan dengan kurikulum yang ada yaitu KTSP. Salah satu perencanaan

tersebut adalah penyusunan silabus dan RPP yang juga memuat nilai-nilai

karakter bangsa yang akan dikembangkan dalam kompetensi dasar yang akan

diajarkan. (CL No. 03)

Perencanaan pembelajaran yang berupa silabus dan RPP dalam

pembelajaran matematika di SD Negeri 4 Purwodadi dijelaskan oleh

Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai

berikut.

dari penyusunan perencanaan pembelajaran yang berupa silabus, RPP, dan rencana harian. Pada silabus kami mencantumkan standar kompetensi, dan kompetensi dasar yang diambil dari standar isi.selanjutnya dari standar kompetensi dan kompetensi dasr tadi dianalisis tentang nilai-nilai karakter yang dapat dikembangkan, materi pokok, pengalaman belajar yang diharapkan, indikator pencapaian kompetensi, penilaian yang dilakukan, alokasi waktu yang diperlukan, dan sumber/alat belajar yang diperlukan. Kemudian dari komponen komponen pada silabus tersebut disusun RPP yang juga memuat komponen-komponen pada silabus ditambah tujuan pembelajaran yang harus dicapai siswa, langkah-langkah pembelajaran secara detail yang meliputi 3 tahap yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi, dan penilaian yang menyangkut prosedur penilaian, jenis penilaian, dan soal-soal evaluasi. Selain silabus dan RPP kami juga menyusun rencana

Page 124: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

harian yang kami susun sebelum pembelajaran dimulai. Dalam rencana harian komponen yang kami cantumkan adalah mata pelajaran, waktu, materi pokok, kegiatan pembelajaran, sumber, dan keterangan. Rencana harian ini selain berfungsi sebagai seluruh rencana kegiatan pembelajaran hari itu juga dapat digunakan sebagai pedoman oleh guru lain yang mengisi kelas apabila guru yang bersangkutan terpaksa tidak hadir. Perencanaan pembelajaran matematika ini kami susun dengan mengacu pada standar isi, SKL, standar proses maupun standar penilaian. Penyusunan silabus dan RPP kami sesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa serta dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang

Kemudian dari studi dokumen peneliti juga memperoleh temuan adanya

perangkat pembelajaran matematika yang merupakan dokumen perencanaan

pembelajaran yang terdiri dari 3 dokumen yaitu silabus, RPP, dan rencana

harian yang disusun oleh guru sebelum pembelajaran matematika

dilaksanakan. Pada silabus dan RPP, sudah direncanakan tentang kegiatan

belajar yang akan dilaksanakan dan nilai-nilai karakter bangsa yang akan

dikembangkan sesuai dengan standar kompetensi maupun kompetensi dasar

yang akan diajarkan. Selain itu dalam silabus, RPP, dan rencana harian

dicantumkan juga media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru. Ketika

peneliti masuk ke dalam kelas 6, terlihat guru sedang mempersiapkan LCD

dan juga CD pembelajaran yang akan ditayangkan melalui LCD tersebut.

Selain menyiapkan perangkat pembelajaran dan juga media yang akan

digunakan, guru juga menyiapkan mental siswa seperti yang dijelaskan oleh

Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai

berikut.

kami sebagai guru juga wajib menyiapkan kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Untuk mempersiapkan kesiapan siswa, selain apersepsi juga motivasi kami berikan kepada siswa. Motivasi tidak

Page 125: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

selalu berupa hadiah atau pujian saja tetapi berupa kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, yaitu kegiatan pembelajaran yang kami kemas dalam bentuk permainan, diskusi atau pemecahan masalah,

(CL No. 04)

Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi di atas

dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran matematika kelas 6 di SD

Negeri 4 Purwodadi diawali dengan perencanaan dan dipersiapkan secara

matang oleh guru. Persiapan tersebut disesuaikan dengan kurikulum dan juga

ketentuan yang sudah ditentukan oleh BSNP. Perencanaan yang dibuat

dituliskan dalam bentuk perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus,

RPP, dan rencana harian. Adapaun format penulisan perangkat pembelajaran

tersebut disajikan dalam lampiran.

Setelah kegiatan perencanaan pembelajaran, kegiatan pengelolaan

pembelajaran yang dilakukan adalah pelaksanaan pembelajaran. Kegiatan

pelaksanaan pembelajaran ini semuanya sudah direncanakan melalui

penyusunan RPP. Mulai dari metode yang digunakan, strategi pembelajaran

yang akan dilaksanakan, alat-alat yang digunakan, semuanya telah disusun

dalam RPP. Jadi pelaksanaan pembelajaran ini merupakan aplikasi dari

perencanaan pembelajaran yang telah disusun. Hasil pengamatan yang

dilakukan peneliti, pelaksanaan pembelajaran matematika kelas 6 di SD

Negeri 4 Purwodadi menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning atau yang lebih dikenal dengan CTL. Dengan pendekaran CTL

materi yang disampaikan dikaitkan dengan kondisi riil, sehingga siswa

Page 126: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

berpikir kongkrit yang memudahkan dalam menerima materi. Seperti yang

dijelaskan oleh kepala SD Negeri 4 Purwodadi berikut ini :

Materi pembelajaran matematika memang sangat kompleks. Namun oleh guru proses pembelajaran itu disesuaikan dengan muatan kurikulum yang ada dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas. Artinya proses pembelajaran itu dilaksanakan secara urut dari taraf yang mudah ke yang sukar, dimulai dari pengenalan konsep, pemahaman konsep, dan kemudian diaplikasikan dengan permasalahan hidup sehari-hari. Misal pembelajaran materi aritmatika sosial tentang uang, siswa dikenalkan langsung dengan uang asli dan kegunaannya. Dalam pengenalan uang tersebut, siswa diberi kesempatan untuk

Selanjutnya Muhamad Khamin guru matematika kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi juga menjelaskan tentang pendekatan yang dipakai dalam

pembelajaran matematika kelas 6 sebagai berikut :

menyampaikan materi sesuai dengan konsteksnya. Dengan memberikan materi yang dikaitkan dengan lingkungan siswa, maka siswa tidak akan berpikir abstrak namun dapat berpikir secara kongkrit. Disamping itu pembelajaran yang kami lakukan kami kemas dalam bentuk permasalahan yang harus diselesaikan sidwa melalui kegiatan pembelajaran yang menyenangkan sehingga anak menjadi tertarik dan tidak bosan. Misalnya saja pembelajaran yang digemari siswa adalah

Berdasarkan hasil observasi peneliti pada pelaksanaan pembelajaran

matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi terdiri dari 3 tahap kegiatan

yaitu :

1. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal pembelajaran kegiatan yang dilakukan guru antara

lain :

a) Mengucap salam

Page 127: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

b)

c) Presensi siswa

d) Menanyakan khabar siswa

e) -

serentak siswa mengucap yel-

f) Mengadakan tanya jawab tentang pelajaran pertemuan sebelumnya

g) Menyampaikan tujuan pembelajaran

h)

Kegiatan-kegiatan tersebut di atas merupakan kegiatan motivasi dan

apersepsi yang dilakukan guru untuk mempersiapkan dan memotivasi

siswa agar siap mengikuti pemeblajaran matematika. Ungkapan yel-yel

kepada siswa agar mereka senang, tidak takut, bersemangat, dan tertarik

dengan pembelajaran matematika. Seperti yang dijelaskan oleh Sukardi,

Kepala SD Negeri 4 Puwodadi sebagai berikut:

disiapkan betul oleh guru. Apalagi matematika oleh sebagian orang menjadi momok sebagai pelajaran yang menakutkan karena sulit, gurunya galak, pelajaran yang membuat pusing dsb. Untuk menghindari hal tersebut, dan untuk mempersiapkan mental serta memompa semangat siswa agar siap mengikuti pembelajaran matematika, guru melakukan motivasi dan apersepsi yang

Hal yang sama juga dijelaskan oleh Muhamad Khamim, Guru

matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut :

atematika itu sulit. Untuk menarik siswa agar senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran matematika maka mental mereka harus dipersipakan

Page 128: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

terlebih dahulu. Hal ini kami lakukan dengan memotivasi dan mengadakan apersepsi pada awal pembelajaran. Yel-

agar mereka yakin kalau matematika itu tidak sulit. Kegiatan lain yang kami lakukan untuk memotivasi siswa adalah dengan bernyanyi bersama. Setiap awal pembelajaran kami selalu mengajak siswa menyanyikan bersama salah satu lagu wajib. Ini kami lakukan selain untuk membuat siswa merasa senang juga untuk menanamkan rasa patriotisme terhadap siswa. Kemudian kami mengadakan tanya jawab tentang pembelajaran pertemuan sebelumnya dengan tujuan untuk mengingat kembali dan mencari hubungan keterkaitan antara pelajaran yang lalu dengan pelajaran

2. Kegiatan Inti

Pada saat pelaksanaan pembelajaran pengukuran luas segi banyak,

peneliti mengamati bahwa kegiatan inti pembelajaran terdiri dari 3 tahap yaitu

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Pada tahap eksplorasi guru memberikan

penjelasan singkat secara klasikal tentang materi pengukuran luas yang akan

dipelajari. Kemudian siswa diberi tugas untuk mengukur luas benda-benda

yang ada si sekitar lingkungan kelas. Ada yang mengukur luas permukaan

meja, megukur luas dinding, mengukur luas sisi almari, mengukur luas taplak

meja, ada juga yang mengukur luas halaman kelas. Selama 10 menit kegiatan

ini berlangsung, guru berkeliling mendampingi siswa dalam melaksanakan

kegiatan ini. Kemudian guru secara klasikal menunjukkan kertas warna warni

berbentuk bangun datar yang terdiri dari gabungan 2 bangun datar atau lebih.

Kertas yang ditunjukkan pertama kali adalah yang berbentuk gabungan dari

perse

Page 129: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

maju di depan kelas memegang kertas yang ditunjukkan guru sambil

etul, banyak cara untuk mengukur luas bangun

yang terdiri dari gabungan beberapa bangun dengan cara melihat dahulu

bangun-

elaborasi guru memberikan tugas kepada siswa untuk mengukur luas gambar

berbentuk gabungan bangun datar di mana setiap baris siswa diberi gambar

bangun yang tidak sama. Sekitar 5 menit siswa selesai mengukur luas gambar

bangun yang ditugaskan guru. Kemudian setiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya di depan kelas. Jika ada kelompok yang jawabannya sama

cukup satu kelompok yang mewakilinya. Pada tahap konfirmasi guru

mengulas satu persatu jawaban setiap kelompok dan selanjutnya siswa diajak

bersama-sama membuat simpulan dan rangkuman dari materi yang dipelajari.

Jika ada siswa yang menjawab tidak benar, guru mendekati siswa tersebut dan

di lihat salahnya di mana, kemudian dijelaskan letak kesalahannya dan

dijelaskan pula bagaimana seharusnya. Selama proses pembelajaran

berlangsung, guru mengamati implementasi nilai-nilai karakter bangsa yang

nampak pada perilaku siswa ketika melaksanakan kegiatan pembelajarn.

Misalnya pada kegiatan diskusi kelompok diamati bagaimana kontribusi siswa

dalam kegiatan diskusi tersebut, apakah siswa dapat menghargai temannya,

bagaimana siswa bekerja sama dengan temannya, bagaimana rasa ingin tahu

Page 130: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

siswa, bagaimana kreatifitas siswa, dsb. Pengamatan ini dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi nilai karakter bangsa (NKB).

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti tersebut di atas ditemukan

bahwa pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi dilaksanakan

melalui pendekatan siswa aktif yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan

yang dekat dengan siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan berpusat

pada siswa sebagai subyek belajar. Dengan cara tersebut siswa akan lebih

mudah dalam menerima materi pembelajaran matematika . Suasana

pembelajaran dibuat menyenangkan dan merangsang rasa ingin tahu siswa

sehingga siswa merasa tertantang dan tidak bosan tetapi tetap fokus hingga

pembelajaran berakhir. Pada setiap kegiatan pembelajaran guru tidak

mendominasi kegiatan pembelajaran, tetapi guru lebih banyak. berperan

sebagai fasilitator yang siap membantu siswa ketika mengalami kesulitan

pembelajaran dan memberikan kesempatan siswa untuk menunjukkan

kemampuan yang dimilikinya. Bagimana peran guru dalam kegiatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa dijelaskan oleh Muhamad Khamim

guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

lebih banyak bertindak sebagai fasilitator. Sebagai guru kami lebih banyak membantu kesulitan siswa, menjembatani siswa agar dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang ditemui. Hal ini dilakukan dengan lebih banyak memberikan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir menemukan solusi permas

Penjelasan guru di atas memberikan informasi bahwa dalam

pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi guru lebih banyak

Page 131: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

berperan sebagi fasilitator yang siap membantu siswa dalam menyelesaikan

masalah dan kesulitan siswa dalam pembelajaran.

3. Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dari pembelajaran adalah kegiatan penutup. Kegiatan

penutup ini diawali dengan tanya jawab guru dan siswa tentang materi

pelajaran yang baru saja dilaksanakan. Kemudian guru memberikan 5 soal

evaluasi untuk diselesaikan siswa. Setelah soal selesai dikerjakan siswa guru

mengoreksi pekerjaan siswa dengan cara beberapa siswa mengerjakan soal di

depan kelas kemudian siswa mencocokkan sendiri hasil pekerjaannya. Sekali

lagi jika ada siswa yang salah menyelesaikan soal guru menanyakan letak

kesalahannya dan menjelaskan bagaimana seharusnya. Dari hasil analisis nilai

pada kegiatan evaluasi tadi guru merencanakan kegiatan tindak lanjut berupa

kegiatan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM dan kegiatan

pengayaan bagi siswa yang telah mampu mencapai KKM. Jadi pada kegiatan

tindak lanjut ada 2 kelompok yaitu kelompok siswa yang melaksanakan

remedial dan siswa yang melaksanakan kegiatan pengayaan. Sebelum

menutup pelajaran guru menyampaikan manfaat mempelajari materi ini dan

menyampaikan kegiatan pembelajaran berikutnya. Yang menarik dari kegiatan

pembelajaran matematika ini ditutup dengan suasana ceria dengan yel-yel

Sebagai tindak lanjut dari hasil analisis hasil pembelajaran yang telah

dilaksanakan adalah kegiatan remedial dan pengayaan. Kegiatan remedial

diperuntukkan bagi siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM dan kegiatan

Page 132: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

pengayaan diperuntukkan bagi siswa yang memperoleh nilai sama dengan atau

melebihi KKM yang ditentukan pihak sekolah untuk mata pelajaran

matematika kelas 6. Kegiatan remedial dan pengayaan ini dilaksanakan di luar

jam pembelajarn efektif di sekolah, misalnya ketika les matematika yang

diadakan setelah jam pembelajaran, atau berupa tugas-tugas yang harus

dikerjakan siswa di rumah baik secara indi6du maupun kelompok.

Selain kegiatan remedial dan pengayaan untuk mengatasi kesulitan

siswa dan meningkatkan prestasi belajar matematika juga diadakan kegiatan

pendukung yaitu kegiatan klinik matematika dengan menugaskan siswa yang

memiliki prestasi baik di bidang matematika sabagai dokter matematika (tutor

sebaya) bagi teman-temannya. Kegiatan ini dilakukan pada jam ke 0 atau

sebelum jam pelajaran pertama dimulai. Kegiatan ini memiliki dampak yang

cukup positif bagi penanaman nilai-nilai karakter bangsa. Karena melalui

kegiatan ini siswa akan mengahargai teman yang memiliki prestasi lebih dan

rasa menolong terhadap teman yang memiliki prestasi kurang. Melalui

kegiatan ini juga dilatih usaha keras dan rasa tanggung jawab akan tugas yang

diberikan. Karena kepada siswa yang mendapat tugas sebagai dokter

matematika akan berusaha dan bertanggung jawab untuk dapat menjelaskan

meteri matematika kepada teman-temannya. Melalui kegiatan ini pula akan

terbentuk rasa percaya diri pada diri siswa terutama kepada siswa yang

bertugas sebagai dokter matematika. (CL No. 07)

Page 133: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

Tanggapan siswa dengan adanya kegiatan klinik matematika

ternyata cukup positif. Berikut ini hasil wawancara dengan beberapa siswa

dari kelas 6 A dan 6 B terkait dengan kegiatan klinik matematika :

-teman harus datang ke sekolah lebih awal tepatnya sebelum jam 6.30 pagi. Nanti siswa yang sudah dipilih oleh guru menjadi dokter matematika akan berbagi pengalaman dengan teman-teman dan mencatat hasil pelaksanaan dokter matematika. Jika Saya mengalami kesulitan dalam memberikan penjelasan, maka saya segera akan meminta bantuan guru. Karena saya sering disuruh menjadi dokter matematika, saya berusaha mengerti dulu tentang materi yang ditugaskan, bila saya tidak bisa maka saya harus belajar lebih giat lagi. Senang sekali bisa menolong teman yang belum mengerti, dan bangga bisa ngajari teman-Anissa, kelas 6 A)

saya harus belajar lebih giat dari biasanya. Kan harus bisa ngajari teman-teman? Kalau nanti ada teman yang nggak tahu caranya terus bertanya pada kita dan tidak bisa menjawab, aduh, malu rasanya. Tapi asyik kok jadi dokter matematika, harus bangun pagi-pagi dan cepat berangkat untuk nulis soal di papan tulis, teman-teman juga senang belajar pagi-pagi, masih sepi dan enak. Terus nanti kalau sudah masuk pelajaran nggak

ika, bisa belajar bareng teman-teman dan kalau nggak bisa bisa minta tolong sama dokternya. Asal dokternya nggak galak aja. Tapi teman-teman dokter matematika baik kok, dan teman-teman dokter itu memang pintar matematika, dulu di kelas V sering jadi juara

-soal, tapi Cuma sedikit, kadang 3, kadang 5, nggak nyampai 10 soal. Kalau sudah sudah selesai dikerjakan dicocokkan dokternya, kalau nggak tau caranya juga bisa tanya dokternya. Senang belajar di klinik matematika. Nggak bosan

Regita, dan Erlangga siswa kelas 6 A dan 6 B)

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi di atas dapat diketahui

bahwa model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika

kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi adalah model pembelajaran diagnostik. Model

Page 134: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

pembelajara diagnostik yang dilaksanakan pada pembelajarn matematika kelas

6 SD Negeri 4 Purwodadi adalah melalui evaluasi proses yaitu dengan

menganalisa dan mengevaluasi pembelajaran yang sedang berlangsung.

Dalam pembelajaran diagnostik guru dituntut untuk selalu mendiagnosa

kesulitan belajar siswa baik melalui pengamatan, tanya jawab maupun dengan

pemberian test dan akhirnya dapat memberikan pembelajaran remedial yang

sesuai dengan kelemahan siswa (Mujono, 2008: 1). Demikian juga

pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi, guru matematika

mendiagnosa kesulitan belajar siswa dengan pemberian test, tanya jawab, dan

pengamatan. Hal ini ditemukan peneliti pada saat pelaksanaan pembelajaran.

Guru mengamati kegiatan siswa, kemudian dalam menjelaskan materi

pelajaran guru mengadakan tanya jawab dengan siswa. jika dalam tanya

jawab tersebut siswa menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang kurang

tepat guru kembali menanyakan alasan jawaban tersebut. Dan jika dalam suatu

test ada jawaban siswa yang salah, maka guru akan menanyakan di mana letak

kesalahan siswa. Dari sini guru akan mengetahui letak kesalahan siswa dan

menentukan kegiatan tindak lanjut yang akan dilaksanakan. Diagnosa

kesulitan siswa tersebut ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan kegiatan

remedial dan juga pengayaan. Program tersebut dilakukan setelah jam belajar

yang dipandu oleh guru dengan membagi siswa yang memperoleh nilai di

bawah KKM masuk dalam kelompok remedial, sedangkan siswa yang

memperoleh nilai sama dengan atau melampaui KKM masuk dalam

kelompok pengayaan. Dalam kegiatan remedial dan pengayaan ini,

Page 135: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

kegiatannya juga tidak perpusat pada guru tetapi tetap berpusat pada siswa

sebagai subyek belajar. Guru berperan sebagai fasilitator yang siap membantu

kesulitan yang dialami siswa. Kegiatan remedial dilaksanakan dengan cara

menjelaskan kembali point-point materi yang menjadi kesulitan siswa, atau

melalui pemberian tugas membuat ringkasan materi pembelajaran, dan

menugaskan siswa untuk mempelajari kembali materi dan selanjutnya siswa

kembali menempuh ulangan harian sampai siswa mencapai nilai sama dengan

atau melampaui KKM. Apabila nilai rata-rata kelas dalam suatu ulangan

harian di bawah KKM, atau 50%/lebih dari jumlah siswa memperoleh nilai di

bawah KKM maka guru akan mengulang kembali pembelajaran kompetensi

dasar yang bersangkutan secara klasikal. Untuk kegiatan pengayaan

dilaksanakan dengan memberikan tugas-tugas kepada siswa untuk

mengerjakan soal-soal pengembangan dari kompetensi dasar yang

bersangkutan. Soal dapat diambil dari majalah, internet, perpustakaan, atau

soal yang disusun oleh guru.

Di samping model pembelajaran diagnostik dan remedial, kelas 6 SD

Negeri 4 Purwodadi juga melaksanakan kegiatan pendukung pembelajaran

matematika. Untuk mendukung jalannya kegiatan mengatasi kesulitan siswa,

guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi menyelenggarakan program pendukung

kegiatan remedial dan pengayaan yaitu kegiatan klinik matematika.

Berbeda kegiatan remedial dan pengayaan yang dilakukan setelah jam

belajar selesai, kegiatan klinik matematika ini diselenggarakan sebelum jam

belajar tepatnya jam ke 0 atau sekitar jam 06.30 pagi. Program klinik

Page 136: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

matematika adalah kegiatan yang memberikan kesempatan kepada siswa yang

memiliki kemampuan lebih untuk menjadi tutor bagi teman-temannya yang

belum memiliki pemahaman. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memberikan

tugas kepada siswa untuk megerjakan soal matematika. Soal pada klinik

matematika lebih bersifat soal untuk pemahaman konsep. Misalnya konsep

perkalian atau pembagian. Soal pada klinik matematika paling banyak 5 soal.

Dengna prosentase 60% soal tentang kompetensi dasar yang sudah

dilaksanakan dan 40% soal perkalian dan pembagian. Selain bertujuan

untuk meningkatkan prestasi belajar matematika, melalui klinik matematika

ini juga bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa pada diri

siswa seperti semangat kerja keras, menghargai prestasi teman, menolong

teman, tanggung jawab, dan membangun rasa percaya diri.(CL No. 08)

Pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi juga

dipersiapkan untuk mengikuti ujian akhir. Persiapan itu dilakukan sejak dini

oleh guru matematika kelasa 6 SD negeri 4 Purwodadi. Kegiatan persiapan

tersebut dilakukan dengan cara memberikan soal-soal latihan model soal ujian

sehingga siswa siap ketika menghadapi soal ujian sekolah maupun ujian

nasional. Pemberian soal-soal latihan untuk siswa kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi dijelaskan oleh Sukardi kepala sekola SD Negeri 4 Purwodadi

sebagai berikut:

Dalam mempersiapkan siswa kelas 6 dalam menghadapi ujian kami terus memberikan soal latihan. Soal latihan diambilkan dari berbagai sumber, ada yang diambilkan dari soal ujian tahun sebelumnya atau dari kumpulan soal-

Page 137: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa

pemberian soal-soal latihan dilakukan untuk mempersiapkan siswa agar tidak

asing dengan soal pada waktu ujian nasional berlangsung. Guru tentu saja

memberikan soal-soal dengan berpedoman pada kisi-kisi soal dan juga

penyampaian materi yang disesuaikan dengan kisi-kisi soal. Informasi tersebut

sesuai dengan hasil wawancara dengan Muhamad Khamim guru matematika

kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

kan materi saya berusaha menyesuaikan dengan kisi-kisi soal untuk ujian . Untuk materi dipadatkan ketika semester I sehingga di semester II waktu yang tersisa akan digunakan untuk pemberian soal latihan kepada siswa. Biasanya kami sudah megarsipkan kisi-kisi soal latihan dari ujian pada tahun sebelumnya. Anak akan merasa terbantu dengan soal-soal tersebut untuk latihan. Selain itu di perpustakaan juga tersedia buku-buku soal latihan ujian yang dapat digunakan guru ketika mengadakan latihan di sekolah juga dapat dipinjam siswa untuk dipelajari di rumah. Jika mereka tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan, maka dapat bertanya kepada guru

Penjelasan guru di atas memberikan informasi tentang kegiatan siswa

dalam mempersiapkan diri mengikuti ujian matematika. Siswa berlatih

mengerjakan soal-soal ujian dari arsip soal ujian tahun lalu atau dari buku-

buku latihan soal ujian yang tersedia di perpustakaan sekolah. Ketika peneliti

melakukan observasi terlihat beberapa siswa sedang menanyakan soal kepada

guru. Setelah peneliti menanyakan langsung kepada siswa ternyata siswa

mengalami kesulitan belajar dalam mengerjakan soal yang ditemui dari buku

latiah soal yang dipinjam di perpustakaan.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas dapat diketahui

bahwa pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi sejak dini

Page 138: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

telah dipersiapkan. Agar siswa kelas 6 siap mengikuti ujian, maka persiapan

yang dilakukan adalah dalam bentuk pemberian soal-soal latihan. Pemberian

soal latihan tersebut dilakukan agar siswa tidak asing dalam mengerjakan soal

ujian sekolah maupun ujian nasional. Materi pembelajaran dipadatkan di

semester I, sehingga waktu yang tersisa di semester II digunakan untuk latihan

soal dan pendalaman materi. Apabila menemui kesulitan siswa dapat

menanyakan soal yang diberikan guru di dalam kelas maupun di luar kelas.

(CL No. 09)

Dalam melakukan kegiatan pembelajaran matematika, sarana

prasarana pendukung sudah disediakan oleh pihak sekolah sehingga

memperlancar kegiatan pembelajaran. Ketersediaan sarana dan prasarana

pembelajaran matematika di SDN 4 Purwodadi dijelaskan oleh Sukardi

Kepala SDN 4 Purwodadi sebagai berikut.

Sarana dan prasarana pendukung untuk pembelajaran matematika di SD ini meskipun tidak lengkap tetapi sudah cukup mendukung. Ruang laboratorium matematika memang belum ada, tetapi sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk pelaksanaan pembelajarn matematika di kelas sudah ada. Selain beberapa alat peraga kami juga sudah melengkapi kelas dengan dengan sarana ICT seperti screen dan LCD. CD interaktif pembelajaran matematika juga sudah kami lengkapi dari kelas 1 sd kelas 6. Khusus kelas 6 kami melengkapi dengan buku-buku latihan soal-soal model Ujian Nasional yang dapat digunakan siswa latihan menghadapi soal-soal setelah konsep pembelajaran

Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa

sarana prasarana yang disediakan oleh pihak sekolah bukan hanya dalam

bentuk teknologi saja, namun juga berupa buku referensi yang turut membantu

siswa dalam menghadapi ujian nasional. (CL No. 10)

Page 139: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Kelengkapan fasilitas atau sarana dan prasarana pembelajaran

matematika juga dijelaskan oleh Muhammad Khamim guru kelas 6 SDN 4

Purwodadi sebagai berikut.

k menyampaikan materi kepada siswa. Kami diberikan CD interaktif yang menampilkan animasi yang menarik. Buku-buku referensi juga sudah diberikan seperti buku kumpulan soal-soal. Buku pendalaman materi dan juga koneksi internet sudah diberikan sehingga kami sangat terbantu, siswa-siswa kami juga

Penjelasan guru di atas sesuai dengan hasil pengamatan peneliti.

Ketika peneliti masuk ke dalam pembelajaran matematika di dalam kelas

terlihat guru menampilkan media animasi yang menarik yang menampilkan

animasi bergerak, dengan warna yang menarik. Untuk materi luas bangun

datar terlihat animasi yang menampilkan animasi persegi panjang yang

dilengkapi dengan tampilan rumus-rumus persegi panjang.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

pembelajaran matematika dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang

mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika. Sekolah tidak hanya

sudah menyediakan laboratorium komputer namun juga fasilitas buku

penunjang baik buku untuk pendalaman materi ataupun buku kumpulan soal-

soal latihan. ( CL No. 10)

4. Hasil yang Dicapai pada Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD

Negeri 4 Purwodadi

Pembelajaran matematika untuk sebagian siswa merupakan

pembelajaran yang menakutkan. Namun hal ini tidak berlaku bagi siswa kelas

6 SD Negeri 4 Purwodadi. Semangat pembelajaran yang ditunjukkan baik oleh

Page 140: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

guru maupun siswa menjadikan visi dan misi pembelajaran matematika yang

ditentukan oleh SD Negeri 4 Purwodadi dapat tercapai. Pencapaian visi dan

misi pembelajaran matematika dijelaskan oleh Muhamad Khamim guru kelas

6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

Rumusan dari kegiatan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri

n menciptakan pembelajaran matematika yang menyenangkan, kesan bahwa pelajaran matematika itu sulit, guru matematika itu galak, matematika itu membuat pusing, ini akan hilang. Untuk menciptakan pembelajaran matematika menjadi menyenangkan maka kami mengemas pembelajaran matematika dalam bentuk permasalahan yang harus diselesaikan siswa. Melalui bentuk kegiatan penyelesaian masalah ini kami tanamkan nilai-nilai karakter bangsa untuk melatih siswa agar memiliki rasa ingin tahu, mau bekerja keras, dan bertanggung jawab untuk dapat menyelesaikan masalah yang ditemui. 6si pembelajaran yang kami harapkan adalah pembelajaran yang menyenangkan kreatif dan juga bermakna. Hal ini Alhamdulillah sudah terlihat dari kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru S

Penjelasan guru di atas memberikan informasi bahwa visi

tersebut dapat dicapai dengan dibuktikan dari kegiatan pembelajaran yang

interaktif dan bermakna.

Kebermaknaan pembelajaran matematika dijelaskan oleh Sukardi

Kepala SDN 4 Purwodadi sebagai berikut.

yang diberikan mampu diimplementasikan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh untuk materi pembagian, siswa dapat membagi uang saku yang diterimanya untuk membeli jajan dikantin. Bukan hanya itu saja, ketika siswa sudah mengetahui konsep dari luas persegi siswa dapat menghitung luas kelas yang ditempatinya untuk belajar yang kebetulan juga berbentuk persegi panjang. Kebermaknaan

Page 141: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

tersebut tidak lepas dari pengelolaan pembelajaran yang dikemas

Pembelajaran yang menyenangkan seperti yang dijelaskan kepala

sekolah tersebut sesuai dengan hasil observasi yang peneliti peroleh. Dalam

pembelajaran matematika kelas 6 terlihat pembelajaran inetraktif, di mana

pembelajaran berlangsung tidak hanya satu arah saja namun juga dua arah.

Siswa bertanya, siswa berdiskusi, melakukan presentasi, dan guru menjadi

fasilitator yang aktif di dalam kelas.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas dapat diketahui

bahwa hasil pembelajaran matematika yang diselenggarakan oleh SD Negeri 4

Purwodadi adalah mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,

kreatif, dan bermakna. Penciptaan suasana pembelajaran tersebut

membuktikan bahwa visi dan misi pembelajaran matematika SD Negeri 4

Purwodadi tercapai. Sebagai dampak pengiring dari hasil pembelajaran

matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi adalah terbentuknya nilai-nilai

karakter bangsa pada diri siswa. Misalnya siswa terbiasa bekerja keras untuk

menyelesaikan masalah yang ditemui, siswa terbiasa bertanggung jawab

dengan apa yang dilakukan, dan yang lebih menarik adalah siswa terbiasa

menghargai keberhasilan teman, seperti temuan peneliti ketika melakukan

wawancara dengan sekelompok siswa kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi setelah

selesai mengikuti kegiatan pembelajaran menemukan rumus dalam dialog

sebagai berikut:

Peneliti

Page 142: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

Siswa

Nadia

Zendi

Canda

Peneliti

Anissa

Nadia

Zendi

Peneliti

Canda

senang karena ini hasil kerja kerasku dan bisa ikut

Semangat, ketekunan, kerja keras, kerjasama,keberanian, kegembiraan dan

kepuasan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dapat dilihat

dalam foto yang diambil peneliti dalam kegiatan pembelajaran materi luas

bangun datar melalui bermain puzel sebagai berikut :

Page 143: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

Dari pengamatan pada foto pembelajaran di atas dapat dilihat suasana

pembelajaran matematika yang biasa terjadi di kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi. Dengan suasana pembelajaran seperti itu siswa tidak lagi merasa

takut dan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran matematika.

Melalui kegiatan pembelajaran matematika yang menyenangkan seperti

terlihat dalam foto di atas juga dapat terbentuk nilai-nilai karakter bangsa pada

diri siswa. (CL No. 11)

Hasil prestasi belajar siswa kelas 6 khususnya dalam pembelajaran

matematika cukup memuaskan. Siswa sudah mampu mencapai nilai KKM

yang ditentukan oleh pihak sekolah. Rata-rata kelas juga mampu mencapai

nilai ketuntasan yang ideal, sehingga berdasarkan nilai yang dicapai siswa

pihak SD Negeri 4 Purwodadi dapat menentukan KKM yang tinggi untuk

pembelajaran matematika. prestasi akademik siswa dalam pembelajaran

matematika seperti tercapainya nilai KKM dijelaskan oleh Sukardi kepala SD

Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

dapat dikatakan cukup memuaskan. Ini dapat dilihat dari perolehan nilai mata pelajaran matematika pada setiap kegiatan ulangan. Tetapi meskipun cukup memuaskan namun hasil belajar siswa dalam

Page 144: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

pembelajaran matematika harus tetap ditingkatkan. Ini dapat dilihat dari hasil penilaian terhadap ulangan harian, ulangan tengah semester, semester, maupun nilai ujian. Dari situlah kami dapat menentukan KKM mata pelajaran matematika kelas 6 adalah 75.

Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa KKM

yang ditentukan sekolah dapat dicapai oleh siswa baik secara indivdual

maupun secara klasikal.

Hal ini diperjelas oleh Muhamad Khamim guru kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi sebagai berikut.

KKM. Rata-rata kelas sudah mencapai nilai 78 di mana nilai tersebut sudah melampui nilai KKM. Nilai siswa setiap tengah semester juga baik, hal ini terlihat dari sedikitnya siswa yang mengikuti kegiatan

Penjelasan guru tersebut menjelaskan mengenai berkurangnya jumlah

siswa yang mengikuti kegiatan remedial dan bertambahnya jumlah siswa yang

mengikuti kegiatan pengayaan sesuai dengan hasil studi dokumentasi oleh

peneliti. Berdasarkan dokumentasi yang berupa daftar nilai, jumlah siswa

dalam program pengayaan dan juga remedial, terlihat bahwa jumlah siswa

yang mengikuti program remedial hanya 7 siswa dari 109 siswa pada ulangan

harian pertama, 10 siswa dari 109 siswa pada ulangan harian ke dua,10 siswa

dari 109 siswa pada ulangan harian ke tiga, dan 8 siswa dari 109 siswa pada

ulangan tengah semester.. (CL No. 12)

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi peneliti dapat diketahui

bahwa hasil belajar siswa meningkat dan mampu mencapai nilai KKM yang

sudah ditentukan oleh pihak SD Negeri 4 Purwodadi. Secara indivdual dan

klasikal prestasi belajar siswa cukup memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari

Page 145: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

hasil prestasi belajar matematika yang dicapai oleh siswa kelas 6 SD negeri 4

Purwodadi pada ulangan harian dan ulangan tengah semester. Pada ulangan

harian yang sudah dilakasanakan selama tiga kali yaitu ulangan harian pada

kompetensi dasar Menggunakan sifat-sifat operasi hitung termasuk operasi

campuran, FPB dan KPK, Mengenal dan Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan satuan debit, Menghitung luas segi banyak yang merupakan

gabungan dari dua bangun datar sederhana. Dalam daftar analisis nilai

matematika kelas 6 A dan 6 B untuk ulangan harian ketiga kompetensi dasar

tersebut menunjukkan nilai yang cukup memuaskan, yaitu nilai rata kelas 6 A

adalah 82,24; 80,59, dan 79 pada ulangan harian serta 82,14 pada ulangan

tengah semester, sedangkan daftar analisis nilai siswa kelas 6 B adalah 79, 79,

80, dan 80 untuk nilai tengah semester. Melihat nilai rata-rata yang dicapai

siswa tersebut menunjukkan bahwa nilai KKM yang telah ditentukan untuk

mata pelajaran matematika dapat tercapai, nilai ketuntasan ideal untuk mata

pelajaran matematika secara klasikal juga dapat dicapai. Dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi cukup

berhasil terbukti dari nilai prestasi yang dicapai siswa pada ulangan harian

maupun nilai ulangan tengah semester dapat nelampaui KKM yang telah

ditentukan. Daftar nilai selengkapnya disajikan dalam lampiran (CL No. 12).

Tidak hanya nilai KKM saja yang dapat dicapai oleh siswa SD Negeri

4 Purwodadi, nilai ujian nasional yang diraih siswa juga cukup memuaskan.

Siswa SDN 4 Purwodadi mampu bersaing dengan sekolah dasar lainnya

khususnya di kecamatan Purwodadi maupun di kabupaten Grobogan. Hal ini

Page 146: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

dapat dilihat dari daftar nilai ujian akhir kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi

selama 4 tahun terakhir pada tabel di bawah ini :

Nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) 4 tahun terakhir :

TAHUN NILAI MATA PELAJARAN NILAI

RATA-RATA

B. INDONESIA

MATEMATIKA IPA IPS

2008/2009 7,83 8,II 8,66 8,38 8,29

2009/2010 8,06 8,88 8,10 8,05 8,27

2010/2011 8,26 8,81 8,65 8,05 8,44

2011/2012 8,02 8,98 8,38 8,14 8,38

Dari daftar nilai ujian matematika tersebut ditunjukkan bahwa prestasi ujian

matematika siswa kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi selama 4 tahun terakhir

menunjukkan prestasi yang baik. Demikian juga jika dibandingkan dengan

prestasi ujian untuk mata pelajaran yang lain, prestasi matematika lebih baik

Prestasi belajar matematika siswa dalam ujian nasional dijelaskan

oleh Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi

sebagai berikut.

pembelajaran matematika kami selalu masuk dalam 10 besar untuk sekolah dasar di seluruh kabupaten Grobogan. Untuk tiga tahun terakhir ini nilai tertinggi matematika diraih oleh siswa SD Negeri 4

Page 147: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Penjelasan guru di atas memberikan informasi bahwa jika dilihat dari

ujian nasional, prestasi pembelajaran matematika di SD Negeri 4 Purwodadi

juga cukup memusakan. Prestasi matematika yang lain sealain dalam ujian

nasional juga dijelaskan oleh Muhamad Khamim guru matematika kelas 6 SD

Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

Grobogan. Bukan tidak hanya nilai tertinggi matematika saja yang mampu kami capai. Nilai rata-rata untuk pembelajaran matematika, sekolah kami selalu menempati peringkat atas. Selain berprestasi dalam ujian nasional, siswa kami juga sering memenangkan perlombaan seperti lomba cerdas cermat ataupun olimpiade. Pihak sekolah mempersiapkan program pendalaman materi dengan menyiapkan

Penjelasan guru di atas menjelaskan tentang prestasi yang sudah

diraih siswa dalam lomba matematika. Hasil lomba matematika tersebut juga

dibuktikan dari piala-piala yang terpajang di ruang kelapa Sekolah SD Negeri

4 Purwodadi (CL No. 12)

Hal yang sama juga sesuai dengan hasil wawancara dengan Sukardi

kepala SDN 4 Purwodadi sebagai berikut.

Tujuan utama dari pembelajaran matematika yaitu memahami konsep matematika dan mampu mengaplikasikan konsep matematika tersebut pada permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Namun di SD 4 Purwodadi ini memang selain tujuan tersebut ada semacam tujuan yang tersembunyi, yaitu dapat memenangkan lomba matematika di kecamatan, Kabupaten, Pro6nsi, maupaun tingkat nasional. Dan hal ini sudah dicapai oleh siswa-

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa hasil

pembelajaran matematika yang diselenggarakan melalui model pembelajaran

diagnostik di kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi mampu membawa siswa kepada

tercapainya nilai ujian yang tinggi. SD Negeri 4 Purwodadi mampu

Page 148: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

menempati 10 besar untuk peringkat nilai tertinggi mata pelajaran matematika

se Kabupaten Grobogan. Bukan hanya masuk dalam nilai tertinggi dalam mata

pelajaran matematika, namun secara rata-rata selama tiga tahun terakhir SD

Negeri 4 Purwodadi mampu menempati peringkat atas. (CL NO. 12)

Adanya ketentuan pelaksanaan karakter bangsa dalam bentuk

pengintegrasian dalam proses pembelajaran setiap mata pelajaran, menjadikan

guru matematika SD Negeri 4 Purwodadi juga melakukan pembelajaran

dengan sasaran tertanamnya nilai-nilai karakter bangsa dalam diri siswa.

Ternyata hal ini memberikan hasil yang bagus, siswa tidak hanya paham akan

materi yang diberikan guru namun mampu menunjukkan nilai-nilai karakter

bangsa. Terwujudnya nilai-nilai karaketer bangsa dalam pembelajaran

matematika dijelaskan oleh Muhammad Khamim guru kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi sebagai berikut.

-nilai karakter bangsa kami sisipkan dalam kegiatan pembelajaran. Perancangan pembelajaran karakter bangsa yang terintegrasi dalam pembelajaran matematika sudah terkonsep dalam RPP yang sudah kami susun. Sebagai contoh diawal kegiatan pembelajaran kami meminta siswa untuk tidak mencontek, maka dalam pembelajaran tersebut nilai kejujuran kami terapkan dalam pembelajaran matematika. Bukan hanya itu saja ketika kegiatan diskusi siswa sudah dilatih memiliki nilai demokrtais, kerjasama, dan juga

Penjelasan guru di atas memberikan informasi bahwa nilai-nilai

karakter bangsa ditanamkan dalam setiap tahap pembelajaran. Hal ini sesuai

dengan hasil wawancara dengan Muhamad Khamim guru matematika kelas 6

SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

aspek afektif. Saat ini aspek afektif yang dinilai dapat berupa nilai-nilai

Page 149: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

karakter bangsa yang ditunjukkan oleh siswa. system penilaian untuk karakter bangsa adalah dengan melakukan pengamatan. Sejauh ini siswa-siswa kami menampilkan nilai-nilai karakter bangsa dengan baik. Misalnya saja tentang kedisiplinan baik disiplin waktu maupun disiplin

Kedisiplinan siswa yang termasuk sikap yang mencerminkan nilai-

nilai karakter bangsa sesuai dengan hasil pengamatan yang peneliti

peroleh.juga sudah tertanam pada diri siswa. Dalam pembelajaran matematika

kelas 6 B yang dimulai jam pertama, tidak terlihat siswa yang terlambat.

Ketika guru meminta menyiapkan buku tugas dan hasil tugas yang diberikan

dalam pertemuan sebelumnya, semua siswa mengelurakan buku tugas dan

menunjukkan kepada guru. Semua siswa mengerjakan tugas yang diberikan

oleh guru sehingga mereka mendapatkan aplaus dan pujian dari guru.

Berdasarkan temuan-temuan di atas dapat diketahui bahwa

pembelajaran matematika SD Negeri 4 Purwodadi tidak hanya menghasilkan

siswa yang pandai saja, namun juga menghasilkan siswa yang bersikap sesuai

dengan karakter bangsa. Dalam melaksanakan pembelajaran matematika guru

SD Negeri 4 Purwodadi mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa ke dalam

semua kegiatan pembelajaran sehingga siswa tidak hanya berhasil

memperoleh nilai baik dalam matematika tetapi juga berakhlak mulia karena

tertanamnya nilai-nilai karakter bangsa pada diri siswa. (CL No. 13)

Hasil yang dicapai dalam pembelajaran matematika SD Negeri 4

Purwodadi seperti terlihatnya pembelajaran interaktif, tercapainya nilai KKM,

nilai ujian nasional yang tinggi serta terlihatnya nilai-nilai karakter bangsa

tidak lepas dari peranan kepala sekolah dan juga berbagai pihak termasuk

Page 150: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

guru. Keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika dijelaskan oleh Sukardi Kepala SD Negeri 4 Purwodadi sebagai

berikut.

Dalam melaksanakan pembelajaran tidak hanya mengandalkan guru saja, pihak orang tua yang merupakan lingkungan yang paling dekat dengan siswa sangat berperan penting. Untuk itu pihak sekolah mengadakan hubungan baik dengan orang tua terutama meminta masukan dan partisipasinya dalam melaksanakan pembelajaran

Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa hasil

pembelajaran matematika yang baik yang diraih oleh SDN 4 Purwodadi tidak

terlepas dari wujud koordinasi dari kepala sekolah, guru, dan orang tua siswa.

Informasi ini juga sesuai dengan hasil wawancara dengan Muhamad Khamim

guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

berprestasi dan juga suka terhadap pembelajaran matematika. Kami selalu melaporkan hasil belajar kepada kepala sekolah. Kami juga mengkonsultasikan mengenai seluruh kegiatan pembelajaran termasuk masalah yang kami hadapi. Kepala sekolah memberikan informasi dengan sabar, dan meminta kami untuk tetap melakukan kegiatan pembelajaran dengan optimal. Kepala sekolah juga meminta kami untuk melakukan koordinasi dengan orang tua siswa sebagai jembatan

Koordinasi dengan orang tua siswa selanjutnya dijelaskan oleh Muhamad

Khamim guru matematika SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

untuk menyampaikan hasil belajar siswa baik hasil belajar harian, tengah semester, maupun akhir semester. Hasil evaluasi siswa akan dimintakan tandatangan orang tua siswa, sehingga orang mengetahui kondisi anaknya dan mengkonsultasikan dengan pihak sekolah dalam

Page 151: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

tercapainya hasil belajar matematika yang optimal tidak lepas karena

dukungan dan koordinasi yang baik antara kepala sekolah, guru, dan juga

orang tua siswa. Kepala SD Negeri 4 Purwodadi menerima keluhan guru dan

juga memberikan solusi atas masalah yang dihadapi guru dalam melakukan

kegiatan pembelajaran matematika. Orang tua juga dilibatkan dalam

pembelajaran meskipun hanya memberikan masukan atau menjadi pemantau

siswa ketika mereka belajar di rumah.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal kepala SD Negeri 4

Purwodadi juga menyelenggarakan kegiatan pengembangan kompetensi

professional guru. Kegiatan peningkatan kompetensi tersebut diharapkan

mampu mendorong guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran matematika

yang lebih optimal. Program peningkatan kompetensi guru dijelaskan oleh

Sukardi Kepala SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

penyelenggaraan kegiatan workshop, IHT, seminar, pelatihan, study banding, dan lain sebagainya. Selain program tersebut saya sebagai kepala sekolah siap melakukan kegiatan diskusi bagi guru yang membutuhkan. Saya dan guru juga saling memberikan masukan demi

Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa

banyak program yang diselenggarakan pihak sekolah untuk meningkatkan

kompetensi guru.

Informasi ini diperjelas oleh Muhamad Khamim guru matematika SD

Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

Page 152: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

ram pengembangan kompetensi. Misalnya saja mengikuti kegiatan seminar, workshop, study banding dan lain seagainya. Dari program-program tersebut saya lebih paham bagaimana harus menggunakan media pembelajaran dan juga bagaimana mengkondisikan siswa. Kepala sekolah kami juga memberikan banyak waktu untuk melakukan diskusi. Pada waktu istirahat ketika saya ingin menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran beliau dengan senang hati mempersilahkan saya untuk melakukan diskusi di ruang kepala

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat dikatahui bahwa bentuk

pengembangan kompetensi guru SDN 4 Purwodadi dalam melakukan kegiatan

pembelajaran berupa pengelenggarakan program seminar, workshop, IHT dan

lain sebagainya. Selain program tersebut kepala sekolah memberikan waktu

bagi guru jika akan menyampaikan informasi atau melakukan diskusi

berkaitan dengan kegiatan pembelajaran matematika. (CL No. 15)

5. Kendala yang Dialami Dalam Pembelajaran Matematika Kelas 6

SD Negeri 4 Purwodadi

Pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi meskipun

sudah berjalan dengan lancar di mana sudah tersedia berbagai sarana

pendukung, namun ada beberapa kendala yang dihadapi. Kendala utama yang

dihadapi guru adalah mental siswa yang tidak sama. Ada kalanya siswa

merasa malas sehingga tidak fokus dalam menerima materi pembelajaran

matematika. Masalah pribadi siswa tersebut yang menjadi kendala dalam

pembelajaran matematika dijelaskan oleh Muhammad Khamim guru

matematika SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

yang dihadapi secara signifikan kami rasakan tidak ada. Kalaupun ada hambatan adalah menghadapi anak-anak yang malas belajar dan takut mengikuti pembelajarn matematika. Beberapa waktu

Page 153: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

yang lalu ada beberapa siswa yang takut mengikuti pembelajaran matematika. Untuk menghadapinya kami lakukan dengan pendekatan personal baik dengan siswa sendiri maupun dengan orang tua siswa. Guru tidak segan-segan datang ke rumah siswa untuk melakukan pendekatan dan mengetahui penyebabnya. Dari sinilah kemudian dicari solusi pemecahan masalahnya. Dari pengalaman inilah kami memiliki komitmen bersama bahwa matematika harus dikemas menjadi pembelajaran yang menyenangkan, dengan cara belajar sambil

Penjelasan guru di atas memberikan informasi bahwa faktor pribadi

siswa merupakan kendala yang dihadapi guru dimana cara untuk

mengatasinya adalah dilakukannya pendekatan secara pribadi. Selanjutnya

Muhamad Khamim menjelaskan sebagai berikut.

terhadap pembelajaran matematika. Matematika memang dianggap monster bagi sebagian besar siswa. Siswa yang malas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan sulit dalam menerima materi yang diberikan sehingga ditakutkan siswa tidak dapat mengerjakan soal pada waktu ujian nasional. Kami melakukan pendekatan baik dengan siswa maupun dengan orang tua siswa untuk memantau kegiatan pembelajaran siswa dan melaporkan hasil pengamatannya kepada pihak

Kemalasan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika

di SD Negeri 4 Purwodadi sesuai dengan hasil dokumentasi peneliti. Ketika

guru menjelasakan bangun ruang, ada beberapa siswa yang asyik mengobrol

tanpa memperhatikan penjelasan guru. Siswa lain juga terlihat hanya

memainkan alat tulis yang ada di meja dan mereka tidak menghiraukan guru

ketika siswa diminta untuk membuka buku paket dan mencatat materi yang

disampaikan guru.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas dapat diketahui

bahwa kendala utama dalam melakukan kegiatan pembelajaran adalah pribadi

Page 154: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

siswa yang malas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa tidak

mendengarkan penjelasan guru dan sibuk dengan akti6tasnya sendiri yang

akan mengganggu jalannya pembelajaran. Untuk mengatasi masalah tersebut,

guru melakukan pendekatan indi6du baik kepada siswa maupun orang tua

siswa. (CL No. 16)

Sarana dan prasarana pembelajaran matematika di SD Negeri 4

Purwodadi sudah cukup memadai, namun perlu ditambah. Sarana prasarana

tersebut berupa buku-buku pelajaran matematika dari beberapa penerbit yang

ada disetiap kelas,, Buku soal-soal latihan, buku panduan olimpiade

matematika, dan buku pendalaman materi yang tersedia di perpustakaan

screen dan LCD yang sudah terpasang permanen di setiap kelas, jaringan

internet yang dapat diakses setiap saat, laboratorium komputer, KIT

matematika yang tersedia di setiap kelas, CD Interaktif yang tersedia di

perpustakaan, dan arsip soal-soal ujian dari tahun ke tahun yang tersedia di

perpustakaan sekolah. Alat peraga lain yang tersedia adalah alat-alat peraga

buatan guru sendiri. Misalnya gambar-gambar bangun datar dan bangun ruang

beserta rumus volum dan luasnya yang digambar sendiri oleh gurunya dan

sudah terpampang di dinding kelas 6 sebagai aransi. Dan yang lebih manarik

di kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi teredia alat permainan matematika yang

guru dan siswa dan berhasil memenangkan festifal kreatifitas matemtika

sebagai juara 3 di tingkat nasional pada tahun 2010. Dana untuk menambah

jumlah sarana dan prasarana matematika masih belum tersedia, sehingga

Page 155: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

masih mengandalkan dari dana BOS. Masih terbatasnya sumber dana

pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran matematika dijelaskan oleh

Sukardi kepala SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

komputer, LCD, media pembelajaran, dan juga ruang kelas yang representative. Namun kami perlu menambah fasilitas untuk pembelajaran khususnya untuk KIT matematika. Kami masih mengandalkan dana BOS untuk pengadaan sarana dan prasarana

Penjelasan kepala sekolah di atas memberikan informasi bahwa

sumber dana pengadaan sarana dan prasarana hanya bersumber dari dana

BOS. (CL No. 16)

Informasi ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Muhamad

Khamim guru matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi sebagai berikut.

peranan KIT sangat mendukung lancarnya penyampaian materi kepada siswa sehingga siswa paham akan materi yang kami berikan. Sumber dana saat ini masih dialokasikan untuk pembangunan fisik sekolah, sehingga khusus untuk pengadaan sarana dan prasarana matematika

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa

pengadaan sarana dan prasarana baru untuk pembelajaran matematika masih

terhambat dalam pengadaan dana. Pengadaan KIT matematika masih

mengandalkan dari dana BOS, sebab sumber dana yang lain masih

dialokasikan untuk pembangunan fisik sekolah. (CL No. 14)

Page 156: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

C. Pembahasan

1. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4

Purwodadi

Menurut Suryosubroto (2004 : 16-17) menyatakan bahwa

manajemen mengandung pengertian proses pengelolaan untuk mencapai

tujuan pendidikan. Proses tersebut dimulai dari perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi. Pertama, Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang

ingin dicapai, bagaimana mencapai, berapa lama, berapa orang yang

diperlukan dan berapa banyak biayanya. Perencanaan dibuat sebelum suatu

tindakan dilaksanakan. Kedua, pelaksanaan merupakan kegiatan untuk

merealisasikan rencana menjadi tindakan nyata dalam rangka mencapai

tujuan secara efektif dan efisien. Dalam pelaksanaan, setiap organisasi harus

memiliki kekuatan yang mantap dan meyakinkan sebab jika tidak kuat, maka

proses pendidikan seperti yang diinginkan sulit terealisasi. Ketiga, evaluasi

merupakan upaya mengamati secara sistematis dan berkesinambungan,

disamping itu kegiatan evaluasi digunakan untuk mengetahui sampai

sejauhmana perencanaan telah mencapai tujuan, dan kesulitan apa yang

ditemui selama pelaksanaan tersebut. Selanjutnya dengan mengetahui

kelemahannya maka dapat digunakan untuk perbaikan pengelolaan

selanjutnya.

Model Pembelajaran merupakan pola interaksi siswa dengan guru di

dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode, dan teknik

Page 157: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

di kelas. Model pembelajaran akan memberikan dampak pada hasil yang

dicapai dari suatu kegiatan belar mengajar. Model pembelajaran adalah pola

interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi,

pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran yang diterapkan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

di kelas (Jupri, 2010: 4). Model pembelajaran matematika yang lazim

diterapkan antara lain model pembelajaran klasikal, indi6dual, diagnostik,

remidial, terprogram, dan modul.

Model pembelajaran diagnostik adalah model pembelajaran yang

dilakukan dengan mengevaluasi dan menganalisis pembelajaran yang sudah

dilaksanakan. Dalam pembelajaran diagnostik guru dituntut untuk selalu

mendiagnosa kesulitan belajar siswa baik melalui pengamatan, tanya jawab

maupun dengan pemberian test dan akhirnya dapat memberikan

pembelajaran remedial yang sesuai dengan kelemahan siswa (Mujono, 2008:

1).

Pembelajaran Kontekstual atau Contextual teaching and learning

(CTL) merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan membantu siswa

melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari dengan cara

menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari hari, yaitu,

dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya. Untuk

mencapai tujuan tersebut, sistem CTL akan menuntun siswa melalui

kedelapan komponen utama CTL: melakukan hubungan yang bermakna,

Page 158: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

mengerjakan pekerjaan yang berarti, mengatur cara belajar sendiri, bekerja

lama, berpikir kritis dan kreatif, memelihara/merawat pribadi siswa, mencapai

standar tinggi, dan menggunakan assesment autentik). (Johnson dalam

Nurhadi, Burhanuddin, dan Agus Gerrad Senduk ,2003:12)

Contextual teaching and learning merupakan konsep belajar yang

membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi

dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan

mereka sebagai anggota masyarakat (Depdiknas, 2003:5)

Berdasarkan teori di atas, model pembelajaran yang dilakukan dalam

pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi dilakukan melalui

perencanaan yang matang baik dari segi metode, sarana prasarana, strategi

pembelajarannya, maupun evaluasinya. Model pembelajaran matematika yang

dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi adalah Model pembelajaran

diagnostik yaitu model pembelajaran yang dilakukan dengan mengevaluasi

dan menganalisis pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Dalam mendiagnosa

kesulitan belajar siswa dilakukan dengan analisis melalui pengamatan, tanya

jawab, dan pendekatan dengan siswa pada proses pembelajaran. Diagnosa

kesulitan belajar siswa juga dilakukan melalui test yang dilakasanakan di awal

berupa tanya jawab pada kegiatan apersepsi maupun test di akhir

pembelajaran dan test uji kompetensi.. Hasil analisis tersebut kemudian

ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan kegiatan remedial dan pengayaan.

Page 159: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

. Kegiatan remedial dan pengayaan dilaksanakan di luar jam

pembelajaran efektif, misalnya pada jam pelajaran tambahan yang diadakan

setiap minggu 3 kali, yaitu dilaksanakan setelah jam pembelajaran di sekolah

selesai atau melalui pemberian tugas di rumah. Dalam kegiatan remedial dan

pengayaan, kegiatan tidak perpusat pada guru. Guru berperan sebagai

fasilitator yang siap membantu siswa ketika mengalami kesulitan. Guru lebih

banyak memberikan pertanyaan pertanyaan yang dapat mendorong siswa

untuk berfikir menemukan solusi permasalahan yang dihadapi. Agar tidak

merasa asing dengan isi mata pelajaran matematika, pembelajaran dilakukan

dengan pendekatan CTL, yaitu mengkaitkan pelajaran dengan keadaan

lingkungan sehari-hari. Misalnya untuk menhitung luas bangun datar, siswa

diajak untuk menghitung luas benda sebenarnya. Dengan begitu ada

hubungan antara pengalamn hidup dengan isi mata pelajaran yang dipelajari

siswa..

Selain mendiagnosis kesulitan siswa guru juga mendiagnosis strategi

pembelajaran dengan merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.

Dari hasil refleksi ini guru akan mengetahui tingkat keefektifan strategi

pembelajaran yang telah dilakukan. Jika ternyata dari hasil refleksi kegiatan

pembelajaran dinilai kurang efektif yang dapat dilihat dari hasil tes terhadap

hasil belajar siswa maka guru akan menggunakan strategi yang berbeda pada

pembelajaran berikutnya. Apabila setelah selesai kegiatan pembelajaran

matematika siswa yang mengikuti kegiatan remedial lebih banyak dari pada

Page 160: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan maka guru akan mengulang

kembali kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi yang berbeda.

Dalam memberikan layanan pembelajaran Matematika Guru kelas 6

SD Negeri 4 Purwodadi memberikan penekanan pembelajaran pada

pemahaman konsep. Hal ini dilakukan dengan berusaha mendiagnosis gaya

belajar siswa. Karena gaya belajar tiap siswa berbeda, maka guru harus

menyesuaikan kegiatan pembelajaran dengan gaya belajar mereka agar siswa

benar-benar memahami konsep matematika. Selain melalui pembelajaran

Remedial, guru juga memberikan program pengayaan bagi mereka yang sudah

mencapai ketuntasan. Program remedial dan pengayaan diberikan pada jam

pelajaran juga di luar jam pembelajaran yaitu setelah pembelajaran hari itu

berakhir, atau dapat juga melalui tugas-tugas di rumah.

Guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi juga menerapkan program klinik

matematika yang diberikan pada jam ke 0, artinya program klinik matematika

ini diadakan sebelum jam pembelajaran dimulai yang dilayani oleh siswa yang

lebih memahami matemetika (yang nilainya lebih baik) sebagai dokter

matematikanya. Jika ada kesulitan yang tidak terpecahkan oleh dokter

matematika dapat dikonsultasikan pada guru .

Untuk mempersiapkan siswa kelas 6 mengikuti ujian khususnya untuk

pembelajaran matematika, guru kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi memberikan

latihan soal-soal model soal ujian dengan tujuan siswa terbiasa dengan model

soal-soal ujian sehingga ketika ujian sekolah maupun ujian nasional mereka

sudah siap dan tidak merasa asing lagi dengan model soal yang ditemui. Selain

Page 161: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

itu kisi-kisi soal ujian juga diberikan kepada siswa dan selanjutnya guru dan

siswa bersama-sama membidik kisi-kisi tersebut dengan memberikan soal-soal

latihan dan pembahasan yang sesuai dengan kisi-kisi. Setiap kompetensi dasar

selesai diajarkan maka kisi-kisi soal ujian tahun yang lalu yang sesuai dengan

kompetensi itu dibahas. Materi pemebelajaran kelas 6 hampir seluruhnya

diselesaikan di semester pertama, sehingga pada semester 2 waktu lebih

banyak digunakan untuk memperdalam materi dan latihan soal-soal sesuai

kisi-kisi soal ujian. Sebelum kisi-kisi tahun yang bersangkutan keluar maka

yang digunakan adalah kisi-kisi tahun yang lalu digunakan sebagai acuan.

Dalam melakukan kegiatan pembelajaran matematika, sarana

prasarana pendukung sudah disediakan oleh pihak sekolah sehingga

memperlancar kegiatan pembelajaran. Sarana dan prasarana pendukung untuk

pembelajaran matematika di SD ini meskipun tidak lengkap tetapi sudah

cukup mendukung. Ruang laboratorium matematika memang belum ada,

tetapi sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk pelaksanaan

pembelajarn matematika di kelas sudah ada. Selain beberapa alat peraga SD

Negeri 4 Purwodadi juga sudah melengkapi kelas dengan dengan sarana ICT

seperti screen dan LCD. Khusus kelas 6 dilengkapi dengan buku-buku

latihan soal model Ujian Nasional yang dapat digunakan oleh siswa dengan

meminjam buku-buku tersebut pada perpustakaan.

CD interaktif pembelajarn matematika juga sudah lengkap tersedia

dari kelas 1 sd kelas 6. CD pembelajaran merupakan media yang membantu

siswa dalam memahami materi matematika. Guru dapat menggunakan fasilitas

Page 162: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

di kelas masing-masing. Peranan media pembelajaran matematika ini sangat

membantu siswa kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi dalam memahami materi

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yushau,

Mji and Wessels (2003) , Creati6ty and Computer in the Teaching and

Learning of Mathematics yang berisi mengenai pembelajaran murid dengan

menggunakan media pembelajaran computer, selain itu juga menggunakan

kalkulator atau sistem 6deo, metode pendekatan ini memudahkan siswa dalam

mempelajari pelajaran matematika daripada menggunakan metode tradisional.

Dalam melaksanakan pembelajaran matematika hal sangat dihindari

guru SD Negeri 4 Purwodadi adalah tidak menganggap siswa sebagai botol

kosong. Jika mengajarkan kompetensi dasar baru guru selalu menanyakan

pembelajarn matematika di kelas 6 sebagian besar sudah diajarkan di kelas 4

maupun 5. oleh karena itu guru kelas 6 selalu koordinasi dengan kelas 4 dan 5

tentang materi mana yang belum benar-benar dikuasai oleh siswa. Jadi dalam

melaksanakan pembelajarn matematika, guru sedapat mungkin menghindari

bahwa guru lebih tahu dari siswa.

Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menerima materi

pembelajaran matematika guru SD Negeri 4 melakukan kegiatan evaluasi.

Hasil evaluasi tersebut dapat dijadikan pertimbangan mengenai kesiapan siswa

dalam menghadapi ujian sekolah maupun ujian nasional. Evaluasi

dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Sedangkan untuk uji kompetensi

dlakukan evaluasi dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, dan

Page 163: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

juga ulangan akhir semester. Evaluasi yang berupa ulangan harian

dilaksanakan setiap akhir kompetensi dasar selesai diajarkan. Soal Ulangan

disusun oleh guru yang bersangkutan sesuai dengan kedalam materi dan

tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hasil ulangan dianalisa

kemudian ditindak lanjuti dengan kegiatan remedial dan pengayaan. Apabila

50 % dari jumlah siswa belum mencapai KKM maka guru harus mengulang

pembelajaran Kompetensi dasar yang bersangkutan dengan menggunakan

strategi dan metode yang lebih sesuai.

Disamping penilaian yang dilakukan secara terprogram, pihak sekolah

juga menyelenggarakan kegiatan lomba. Lomba tersebut dapat dilakukan antar

kelas ataupun di luar kelas. Siswa yang mampu menunjukkan prestasi dalam

kegiatan lomba akan menunjukkan hasil evaluasi pembelajaran matematika.

Penilaian ini berfungsi untuk mengukur sampai di mana ketercapaian tujuan

pembelajaran matematika, sebagai umpan balik terhadap kegiatan pembelajarn

yang sudah dilaksanakan, sebagai bahan laporan terhadap orang tua maupun

instansi terkait tentang hasil pembelajaran matematika, serta untuk

menentukan peta kompetensi siswa di kelas .

2. Hasil yang Dicapai Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi

Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajarn baik secara fisik

maupun mental mampu memberikan kontribusi terhadap hasil belajar secara

optimal. Menurut Dimyati (2006: 297) pembelajaran adalah kegiatan guru

Page 164: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar

aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Maka pembelajaran

fisika hendaknya selalu melibatkan siswa secara aktif guna mengembangkan

kemampuan siswa antara lain kemampuan mengamati, mengaplikasikan

konsep dan melaksanakan penelitian serta mengkomunikasikan hasil

penemuan. Pembelajaran dengan menggunakan model STAD mengharapkan

siswa mampu belajar aktif pada mengharapkan siswa dapat menggali lebih

banyak konsep-konsep yang sedang dipelajari.

Pembelajaran matematika untuk sebagian siswa merupakan

pembelajaran yang menakutkan. Namun hal ini tidak berlaku bagi sebagian

siswa kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi. Semangat pembelajaran yang

ditunjukkan baik oleh guru maupun siswa menjadikan visi dan misi

pembelajaran matematika yang ditentukan oleh SD Negeri 4 Purwodadi yaitu

dan visinya dapat

tercapai.

Ketercapaian visi pembelajaran matematika terlihat dari pembelajaran

yang bermakna di SD Negeri 4 Purwodadi. Sebagai contoh pemahaman siswa

terhadap konsep dari luas persegi siswa dapat menghitung luas kelas yang

ditempatinya untuk belajar yang kebetulan juga berbentuk persegi panjang.

Untuk suasana yang kreatif terlihat dari aktifitas siswa dan guru dalam

melakukan kegiatan pembelajaran matematika, siswa bertanya, siswa

berdiskusi, melakukan prsentasi, dan guru menjadi fasilitator yang aktif di

Page 165: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

dalam kelas. Keaktifan siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran tidak

lepas dari peran guru yang menggunakan metode inovatif yang disesuaikan

dengan kondisi siswa. Strategi yang digunakan guru SD Negeri 4 Purwodadi

adalah berpusat pada siswa dimana pembelajaran berlangsung interaktif.

Aktifnya siswa dalam pembelajaran mendukung tercapaianya tujuan

pembelajaran yang di ditetapkan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Alison and Har (2009), Online Learning on Instructional

Strategies as a Substantial Support to Education Reform-"Active Classroom"

in the Context of Hong Kong menyatakan bahwa salah satu strategi

pembelajaran yang berbeda adalah melalui metode kelas yang aktif, hal ini

dijadikan sebagai acuan dasar oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar.

Hasil belajar siswa kelas 6 khususnya dalam pembelajaran

matematika cukup memuaskan. Siswa sudah mampu mencapai nilai KKM

yang ditentukan oleh pihak sekolah. Rata-rata kelas juga mampu mencapai

nilai KKM sehingga pihak SD Negeri 4 Purwodadi dapat menentukan KKM

yang tinggi untuk pembelajaran matematika. Nilai KKM untuk pembelajaran

Matematika yang ditentukan oleh pihak sekolah adalah 75. Untuk kelas 6

rata-rata kelas mencapai nilai 78 sehingga sudah melampaui nilai KKM yang

ditentukan. Dari program remedial dan juga pengayaan, terlihat bahwa jumlah

siswa yang mengikuti program remedial lebih sedikit dari siswa yang

mengikuti program pengayaan.

Prestasi pembelajaran matematika pada siswa kelas 6 di SD Negeri 4

Purwodadi cukup menyenangkan. Ini terbukti dari hasil nilai yang dicapai oleh

Page 166: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

siswa pada saat ulangan harian, ulangan tengah semester, maupun ulangan

semester. Tentang hasil akhir dapat dilihat dari hasil nilai ujian kelas 6 untuk

mata pelajaran matematika yang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.

Lebih khusus untuk kelas 6 adalah mencapai nilai yang tinggi pada ujian

matematika, bahkan peringkat 1 sd 10 pada ujian matematika tingkat

kabupaten banyak diraih oleh siswa SD Negeri 4 Purwodadi. Disamping

menempati 10 besar nilai tertinggi mata pelajaran matematika untuk tingkat

kabupaten, tiga tahun terakhir nilai rata rata ujian matematika tertinggi di

raih oleh siswa SD Negeri 4 Purwodadi. Demikian juga untuk di tingkat

kabupaten Grobogan prosentase nilai rata-rata ujian matematika SD 4

Purwodadi juga selalu ada diperingkat atas. Berbagai lomba matematika juga

diraih oleh siswa mulai dari tingkat kecamatan, Kabupaten, Pro6nsi, maupaun

tingkat nasional.

Adanya ketentuan pelaksanaan karakter bangsa dalam bentuk

pengintegrasian dalam mata pelajaran, menjadikan guru matematika SD

Negeri 4 Purwodadi melakukan pembelajaran dengan sasaran adalah

tertanamnya nilai-nilai karakter bangsa dalam diri siswa. Ternyata hal ini

memberikan hasil yang bagus, siswa tidak hanya paham akan materi yang

diberikan guru namun mampu menunjukkan nilai-nilai karakter bangsa. Nilai

karakter dimasukkan terintegrasi dengan pembelajaran matematika.

Pengintegrasian nilai karakter sudah mulai dari silabus maupun RPP yang

disusun. Hasilnya dinilai melalui catatan hasil pengamatan yang dijadikan

pertimbangan untuk menentukan hasil penilaian siswa.

Page 167: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Nilai-nilai karakter bangsa diintegrasikan dalam kegiatan

pembelajaran. Sebagai contoh diawal kegiatan pembelajaran guru meminta

siswa untuk tidak mencontek, maka dalam pembelajaran tersebut nilai

kejujuran diterapkan dalam pembelajaran matematika. Bukan hanya itu saja,

ketika siswa sedang menyelesaikan tugas mereka sudah terlatih untuk bekerja

keras untuk menyelesaikan tugas dan bertanggung jawab dengan keputusan

yang diambil. Keberanian dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain

juga dilatih melalui kegiatan presentasi hasil diskusi kelompoknya. Ketika

kegiatan diskusi siswa dilatih memiliki nilai demokrtais, kerjasama, dan juga

menghormati pendapat orang lain. Untuk nilai kedisiplinan dapat dilihat dari

siswa SDN 4 Purwodadi yang tidak terlambat ketika masuk di dalam kelas dan

juga disiplin dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Hasil yang dicapai dalam pembelajaran matematika SD Negeri 4

Purwodadi seperti terlihatnya pembelajaran interaktif, tercapainya nilai KKM,

nilai ujian nasional yang tinggi serta terlihatnya nilai-nilai karakter bangsa

tidak lepas dari peranan kepala sekolah dan juga berbagai pihak termasuk

guru. Hasil pembelajaran matematika yang baik yang diraih oleh SD Negeri 4

Purwodadi tidak terlepas dari wujud koordinasi dari kepala sekolah, guru, dan

orang tua siswa. Hubungan antara kepala sekolah, guru, dan orang tua

khususnya dalam peningkatan pembelajaran matematika memang saling

mendukung. Guru memiliki komitmen bahwa pembelajaran matematika harus

bisa diterima dengan senang hati oleh anak-anak. Bahkan kalau perlu anak-

anak memiliki rasa kangen dengan pembelajarn matematika.

Page 168: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Guru SD Negeri 4 Purwodadi selalu berkoordinasi dengan kepala

sekolah tentang segala perkembangan pembelajaran khususnya matematika,

demikian juga segala permasalahan yang ditemui dalam pembelajaran

matematika dibicarakan dengan kepala sekolah dan dicari solusinya secara

bersama-sama. Guru selalu menyampaikan perkembangan hasil belajar siswa

kepada orang tua siswa, tidak hanya ketika penerimaan rapor semester, tetapi

hal ini dilakukan minimal setiap selesai ulangan harian . Hasil ulangan harian

dimintakan tanda tangan orang tua. Biasanya setelah melihat hasil ulangan

anaknya orang tua akan minta penjelasan guru tentang kesulitan yang ditemui

anaknya.

Untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal kepala SD Negeri 4

Purwodadi menyelenggarakan kegiatan pengembangan kompetensi

professional guru. Peningkatan kompetensi tersebut diharapkan mampu

mendorong guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran matematika yang

lebih optimal. program pengembangan kompetensi guru seperti

penyelenggaraan kegiatan workshop, IHT, seminar, pelatihan, study banding,

dan lain sebagainya. Penyelnggaraan pelatihan mendukung profesionalisme

guru dan juga meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di SD Negeri

4 Purwodadi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hall

(2008), Learning Support Systems for Management Education: Screening for

Success menjelaskan bahwa salah satu solusi dalam malaksanakan program

manajemen pembelajaran adalah dengan menyediakan system pendukung

Page 169: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

pembelajaran yaitu penyelenggarakan pelatihan-pelatihan untuk membentuk

tenaga pendidik professional sehingga mendukung kegiatan tersebut.

Kepala SD Negeri 4 Purwodadi berusaha agar hubungan personal

antar tenaga kependidikan di Negeri 4 Purwodadi selalu dalam keadaan

kondusif, saling menghormati satu sama lain, saling membutuhkan satu sama

lain. Hal ini terlihat sekali ketika waktu istirahat, di ruang guru terjadi tukar

pendapat tentang hal-hal/permasalahan / kesulitan yang ditemuai di kelas.

Secara kebetulan SD Negeri 4 Purwodadi memiliki satu orang guru sarjana

matematika, dan sering diminta menjadi fasilitator matematika di LPMP Jawa

Tengah. Kepada guru inilah kesulitan pembelajarn matematika sering

dikonsultasikan. Kepala sekolah juga tidak segan-segan ikut berdiskusi

tentang kesulitan yang ditemui.

3. Kendala yang Dialami Dalam Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD

Negeri 4 Purwodadi

Menurut Suharsimi dalam Suwardi (2007: 107) pengelolaan kelas

berarti suatu usaha yang dilaksanakan penanggung jawab kegiatan belajar

mengajar atau yang membantunya dengan maksud agar tercapai suatu kondisi

optimal sehingga terlaksana kegiatan belajar mengajar dapat dicapai seperti

yang diharapkan. Agar proses pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan

baik, maka guru perlu menghindari timbulnya gangguan atau masalah di

dalam kelas.

Pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi meskipun

sudah berjalan dengan lancar dimana sudah tersedia berbagai sarana

Page 170: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

pendukung, namun ada beberapa kendala yang dihadapi. Kendala utama yang

dihadapi guru adalah mental siswa yang tidak sama. Ada kalanya siswa

merasa malas sehingga tidak fokus dalam menerima materi pembelajaran

matematika. Hambatan secara signifikan memang tidak begitu dirasakan oleh

guru SD Negeri 4 Purwodadi. Jika ada hambatan dalam pembelajaran

matematika khususnya di kelas 6 adalah menghadapi siswa yang malas, atau

takut mengikuti pembelajarn matematika. Hal ini diselesaikan dengan

melakukan pendekatan terhadap siswa itu sendiri dan konsultasi dengan orang

tua siswa. Sering guru kelas berkunjung ke rumah siswa atau sebaliknya orang

tua yang berkunjung ke sekolah atau ke rumah guru untuk membicarakan

tentang kesulitan yang dihadapinya oleh putra putrinya.

Di awal kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan kegiatan yang

dapat menarik perhatian siswa. Kegiatan awal tersebut dilakukan untuk

mempersiapkan siswa agar siap menerima materi pembelajaran matematika.

Hal ini menajadi cacatan khusus bagi guru SD Negeri 4 Purwodadi, sebab di

awal kegiatan pembelajaran siswa kelas 6 SD Negeri 4 Purwoadadi sering

belum siap menerima materi pembelajaran. Belum siapnya siswa dalam

melakukan kegiatan pembelajaran disebabkan karena siswa masih melakukan

bermacam-macam ati6tas di awal kegiatan pembelajaran matematika. Ada

yang sudah siap mengikuti pembelajaran, ada yang masih ribut dengan

permainannya, ada yang masih asyik membicarakan pengalaman mereka, ada

juga yang masih merenung berkutat dengan masalah mereka. Hal ini

merupakan salah satu kendala dalam melakukan kegiatan pembelajaran.

Page 171: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Di sinilah guru SD Negeri 4 Purwodadi sebagai guru kelas dituntut

untuk pandai-pandai menarik perhatian dan memotivasi mereka agar siap, mau

dan senang mengikuti pembelajaran matematika. Salam, sapaan, dan senyum

guru pasti harus disampaikan pada siswa untuk memancing perhatian mereka.

Salam Selamat pagi, halo, apa khabar hari ini adalah hal pertama yang selalu

yang disampaikan pada siswa sebelum memulai pembelajaran tersebut

dilakukan secara bervariasi agar tidak membosankan siswa. Untuk membuat

suasana senang dan membangkitkan rasa nasionalisme pada siswa, guru

mengajak siswa menyanyikan salah satu lagu wajib. Kegiatan ini rutin

dilakukan setiap awal pembelajaran dan merupakan salah satu bentuk

pengintegrasian nilai karakter bangsa dalam pembelajaran. Kebetulan dari 3

kali pertemuan pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi

selalu ada pada jam pertama. Sehingga setiap awal pembelajaran matematika

selalu diawali dengan menyanyikan salah satu lagu wajib. Melalui kegiatan inj

nilai-nilai karakter bangsa seperti patriotisme, semangat berjuang, pantang

menyerah, dan rasa cinta tanah air ditanamkan pada siswa.

Sarana dan prasarana pembelajaran matematika di SD Negeri 4

Purwodadi dirasa sudah cukup memadai, namun masih perlu ditambah. Dana

untuk menambah jumlah sarana dan prasana matematika masih belum

tersedia, sehingga masih mengandalkan dana BOS. Pihak sekolah memang

sudah memiliki fasilitas yang lengkap seperti laboratorium komputer, LCD,

media pembelajaran, dan juga ruang kelas yang representative. Namun masih

perlu menambah fasilitas untuk pembelajaran khususnya untuk KIT

Page 172: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

matematika. Pihak sekolah menganggarkan pengadaan sarana dan prasarana

pembelajaran matematika melalui dana BOS. Sumber dana lain saat ini yang

dimiliki pihak sekolah,masih dialokasikan untuk pembangunan fisik sekolah,

sehingga untuk pengadaan sarana dan prasarana matematika masih menunggu

datangnya sumber dana lainnya.

Page 173: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan temuan-temuan di lapangan serta analisis terhadap teori-

teori yang telah dungkapkan di bagian awal atas rumusan masalah yang

diangkat dalam penelitian ini, maka pengelolaan pembelajaran matematika

kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengelolaan Pembelajaran Matematika Kelas 6 di SD Negeri 4

Purwodadi

Pengelolaan pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4

Purwodadi dilaksanakan dengan mealalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan

dan evaluasi pembelajaran. Kegiatan perencanaan pembelajaran dilaksanakan

dengan penyusunan silabus, RPP, dan rencana harian dengan memperhatikan

juklak dan juknis sesuai standar isi dan standar proses, dan memasukkan nilai-

nilai karakter bangsa yang akan dikembangkan sesuai dengan standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang akan diajarkan. Pelaksanaan

pembelajaran dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah disusun mengikuti

alur kegiatan pembelajaran sesuai standar proses yaitu melalui kegiatan

eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Dalam pelaksanaan pembelajaran

matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi menerapkan model pembelajaran

diagnostik yaitu strategi pembelajaran dengan menganalisis kesulitan siswa.

Model pembelajaran diagnostik pada pembelajaran matematika kelas 6 SD

Page 174: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

Negeri 4 Purwodadi dilaksanakan melalui pendekatan kontekstual /Contxtual

Teaching Learning (CTL) yaitu mengaitkan materi pembelajaran dengan

situasi dunia nyata siswa. Di dalam pelaksanaannya pendekatan ini lebih

banyak mengajak siswa unuk mengalami sendiri pengalaman belajar dan

akhirnya siswa membangun sendiri pemehaman materi pembelajaran

matematika atas pengalaman belajar yang dialami. Misalnya saja dalam

menemukan rumus luas bangun datar siswa menemukan sndiri rumusnya

melalui pengalaman belajar yang dialami yaitu bermain puzel. Demikian juga

tentang aritmatika sosial seperti penggunaan uang, pembelajaran materi

penggunaan uang diberkan dengan mengajak siswa bermain jual beli dengan

teman temannya secara berkelompok. Untuk mrnganalisa kesulitan siswa

dilaksnakan melalui evaluasi proses yaitu saat kegiatan pembelajaran sedang

berlangsung. Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan metode tanya

jawab untuk menganalisis kesulitan-kesulitan belajar siswa. Apabila siswa

menjawab pertanyaan guru, guru tidak langsung menyalahkan atau

membenarkan jawaban siswa, tetapi guru akan menanyakan alasan dan dasar

jawaban siswa tersebut, jika ternyata jawaban siswa salah, guru akan

menanyakan di mana letak kesalahan siswa dan selanjutnya guru melakukan

pendekatan kepada siswa untuk memberikan solusi penyelesaiannya. Analisis

kesulitan belajar siswa juga dilakukan melalui test pada akhir pembelajaran,

melalui ulangan harian, ulangan tengah semseter maupun ulangan semester.

Melalui kegiatan analisis kesulitan belajar siswa pada proses pembelajaran

maupun melalui test tersebut guru akan mengetahui letak kesulitan sisswa dan

Page 175: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

ditindaklanjuti dengan kegiatn remedial dan pengayaan yang dilaksnakan di

luar jam pembelajaran efektif. Sebagai program pendukung untuk

memperbaiki kesulitan siswa dan untuk meningkatkan keberhasilan

pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi menerapkan

program klinik matematika yang dilaksnakan pada jam ke 0 yaitu sebelum

pembelajaran efektif dimulai dengan menugaskan siswa yang beeprestasi baik

dalam matematika sebagai dokter matematika bagi teman-temannyavaluasi

dilaksnaknan melalui kegiatn ulangan harian, ulangan tengah semester, dan

ulangan semester. Untuk mengetahui hasil pembelajaran matematika

diadakan kegiatan evaluasi. Selain tiga kegiatan tersebut, dalam mengelola

pembelajaran matematika kelas 6 di SD Negeri 4 Purwodadi guru dan kepala

sekolah memperhatikan sarana dan prasarana yang ada untuk dapat

dimanfaatkan semaksimal mungkin serta menganalisis kendala yang dialami

dalam pembelajaran matematika yaitu berupa kemalasan siswa untuk belajar

matematika. Kemudian kendala tersebut ditindaklanjuti dengan mencari solusi

atas kendala yang dialami yaitu dengan memotivasi serta mempersiapkan

mental siswa sebelum mengikuti pembelajaran.

2. Hasil yang Dicapai Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD Negeri 4

Purwodadi

Hasil yang dicapai dalam pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri

4 Purwodadi tidak hanya dinilai dari prestasi akademiknya saja, namun juga

terlihat dari nilai-nilai karakter bangsa yang diintegrasikan melalui kegiatan

pembelajaran matematika. Melalui model diagnosis tersebut ternyata siswa

Page 176: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi mampu mencapai nilai KKM yang ditentukan

sekolah yaitu 75. Disamping itu, siswa juga mampu mencapai nilai tertinggi

pada ujian nasional matematika se Kabupaten Grobogan. Kegiatan lomba

tingkat kabupaten dan nasional juga diraih oleh siswa kelas 6. Selain dilihat

dari prestasi yang dicapai siswa dalam mata pelajaran matematika, hasil

pembelajaran matematika juga dapat dilihat dari ketercapaian visi dan misi

pembelajaran matematika kelas 6 SD Negeri 4 Purwodadi, yaitu

mneyelenggarankan pembelajaran matematika yang kreatif, bermakna, dan

menyenangkan. Hai ini dapat dilihat dari suasana pembelajaran matematika .

Hasil yang dicapai tersebut tidak lepas dari wujud koordinasi antara kepala

sekolah, guru dan juga orang tua siswa. Guru dalam mengelola pembelajaran

menciptakan suasana yang menyenangkan, kreatif dan bermakna sehingga

siswa paham akan materi yang disampaikan. Melalui pengintegrasian nilai-

nilai karakter bangsa dalam pembelajaran matematika pula maka nilai-nilai

karakter bangsa seperti jujur, kerja keras, tanggung jawab, mandiri, kreatif,

kerja sama, menghargai prestasi, dsb dapat tertanam dalam dalam diri siswa.

Melalui kegiatan menyanyikan lagu wajib di awal kegiatan pembelajaran juga

tertanam nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme seperti semangat berjuang,

pantang menyerah, rela berkorban, dan rasa cinta tanah air.

3. Kendala yang Dialami Dalam Pembelajaran Matematika Kelas 6 SD

Negeri 4 Purwodadi

Kendala yang dialami dalam pembelajaran matematika kelas 6 SD

Negeri 4 Purwodadi tidak begitu signifikan dirasakan. Hanya kendala dalam

Page 177: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

diri siswa yang menjadi tantangan bagi guru untuk bisa mengatasinya. Masih

ada siswa yang terkesan malas belajar matematika, oleh karena itu guru

melakukan pendekatan indi6dual baik di sekolah maupun mendatangi rumah

siswa untuk melakukan koordinasi dengan orang tua siswa. Selain itu, di awal

kegiatan pembelajaran dilakukan berbagai kegiatan untuk memotivasi dan

menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran matematika.

B. Implikasi

1. Model pembelajaran diagnostik pada pembelajaran matematika

dilakasanakan melaui kegiatan evaluasi proses yaitu menggunakan metode

tanya jawab untuk menganalisis kesulitan siswa. Melalui model

pembelajarn diagnostik guru dapat mengetahui letak kesalahan siswa dan

selanjutnya ditindaklanjuti memalui kegiatan remedial.

2. Kegiatan remedial merupakan kegiatan layanan kepada siswa berdasarkan

kesulitan-kesulitan yang dialami siswa. kegiatan ini dilaksanakan di luar

jam pembelajaran efektif sehingga kegiatan efektif pembelajaran tetap

berlangsung.

3. Program pendukung kegiatan remedial dapat diterapkan program

kegiatan klinik matematika yaitu kegiatan untuk memberikan latihan soal-

soal tentang kesulitan siswa. misalnya tentang perkalian dan pembegian

serta soal-soal meteri pembelajaran yang masih dirasakan ada kesulitan.

Sebagi dokter matematika ditugaskan siswa yang berprestasi baik dalam

matematika sebagai tutor sebaya bagi temen-temannya.

Page 178: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

4. Model pembelajaran direncanakan secara matang melalui berbagai

persiapan dan dirancang dengan menggunakan pendekatan siswa aktif

sebagi subyek belajar yang sesuai dengan lingkungan, maka siswa akan

lebih mudah menerima materi pembelajaran matematika secara optimal.

5. Dari hasil pembelajaran matematika dapat ditunjukkan siswa dalam bidang

akademik maupun non akademik, menandakan bahwa model pembelajaran

matematika yang dilakukan efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang

diharapkan.

6. Jika kendala dalam pembelajaran matematika dapat diatasi, maka

pembelajaran berjalan lancar dan suasana pembelajaran akan lebih

kondusif.

C. Saran

1. Bagi kepala sekolah

a) Kepala sekolah diharapkan melakukan kegiatan evaluasi mulai dari

perencanaan, penggunaan model pembelajaran, hingga hasil yang

sudah dicapai dalam pembelajaran matematika. evaluasi tersebut

nantinya dapat dilakukan pertimbangan untuk melakukan kegiatan

pembelajaran matematika di periode berikutnya dengan memperbaiki

kesalahan yang terjadi.

b) Kepala sekolah diharapkan memberikan kesempatan kepada guru

untuk meningkatkan kompetensinya tentang pengelolaan pembelajaran

matematika terutama model pembelajaran diagnostik, kegiatan

Page 179: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

remedial, dan klinik matematika dengan memberikan pelatihan

pelatihan melalui kegiatan IHT, KKG, Seminar, dan kegiatan lainnya.

c) Kepala sekolah bersama jajarannya diharapkan unuk mencari

terobosan agar dapat menambah sarana dan prsarana pembelajaran

matematika terutama KIT matematika sehingga pembelajaran

matematika dapat berhasil secara optimal.

2. Bagi guru

a) Guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensimya tentang model

pembelajaran diagnostik, remedial, dan klinik matematika sehingga

dapat menerapkan model pembelajaran tersebut dalam pembelajaran

sehari-hari.

b) Guru diharapkan selalu meningkatkan kompetensinya sehingga

mampu mengelola pembelajaran yang lebih menyenangkan, kreatif,

dan bermakna. Selain hal tersebut guru juga dituntut lebih peka

terhadap diri siswa, sehingga kesulitan belajar yang dialami siswa

segera dapat diatasi.

3. Bagi siswa

Untuk mencapai hasil yang optimal maka siswa lebih baik selalu

aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga aktif dalam program yang

diselenggarakan pihak sekolah baik di dalam jam pelajaran maupun di luar

jam pelajaran.

4. Bagi orang tua siswa

Page 180: digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS 6 DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 PURWODADI Oleh : Widarti S811108056

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

Agar terjadi hubungan timbal balik antara guru dan orang tua

siswa, maka orang tua diharapkan selalu koordinasi dan bersikap

kooperatif kepada pihak sekolah guna memberikan dukungan atas

berlangsungnya pembelajaran matematika.