repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44573/1/felasufah... ·...
TRANSCRIPT
PENGARUH KETERAMPILAN BERTANYA GURU
TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN
SOSIAL (IPS) SISWA KELAS VIII
DI SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT.
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
FELASUFAH MAULINA
NIM: 1110015000049
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN
Pengaruh Keterampilan Bertanl'a Guru Dala.m Terhadap Hasil Belajar NIata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Sisn'a Kelas VIII di SNIP Nluhammadiyah l7 Ciputat
SKRIPSI
Diajukan Untuk Nlemenuhi Persyaratan Nlemperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
Disusun Oleh:
Felasufah Maulina
NrNI.1110015000049
PEMBIMBING
Dr. H. Nurochim. MMNIP : 19590715 198403 I 003
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS ILMU TARBIYAI{ DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAI{ JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
Skripsi berjudul "Pengaruh Keterampilan Bertanya Guru TerhadapHasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VIII di SMPMuhammadiyah 17 Ciputat". disusun oleh Felasufah Maulina, Nomor IndukMahasiswa 1110015000049, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah danKeguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam UjianMunaqasah pada tanggal 14 April2015 di hadapan dewan penguji. Karena itu,penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang Pendidikan IPS.
Jakarta,20 April2015
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua JurusarVProdi)
Dr. Iwan Purwanto. M.PdNrP. 1 9730 42420080110t2
Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Drs. Syaripulloh. M.SiNrP. 1 96709092001 01t033
Penguji IDr. Muhammad Arif. M.PdNIP. 19700606197702 | 002
Penguji IIDrs. Syaripulloh. M.SiNIP. l 967 0909200701 1 033
Tanggal
u-'[: !^'c
*t/*/ *o,>
Dekan F Ilmu Tarbiyah dan K
ib Ra MA
Tanda Tangan
,l -/uftf*,' "17
4lt f *,s
NIP. 19 198203 1 007
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Felasufah Maulina
NIM :1110015000049
Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA
Bahwa skripsi yang berjudul " Pengaruh Keterampilan Bertanya Guru Terhadap Hasil Belajar
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa kelas VIII di SMP Muhammadiyah 17
Ciputat" adalah benar hasil karya sendin dibawah ini dosen :
Nama : Dr. H. Nurochim, MM
NIDN :2015075901
Dosen Jurusan: Pendidikan IPS
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima
segala konsekuensinya apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Jakarta, Maret 2015
Yang Menyatakan,
ERAN S.fl,J[PE&., WT6L
qDF224268993
P&Felasufah Maulina
NrM.1110015000049
i
ABSTRAK
Felasufah Maulina, 1110015000049, Jurusan Pendidikan Pengetahuan Sosial,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Pengaruh Keterampilan Bertanya
Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
antara keterampilan bertanya guru terhadap hasil belajar IPS siswa.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, dari
tanggal 12 sampai 17 Januari 2015. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun Pelajaran
2015/2016. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah proporsional random sampling, sebanyak 50 siswa atau 50% dari jumah
populasi. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear
sederhana dengan taraf kesalahan 5%. Koefiesien regresi diperoleh untuk
komponen a = 65,128, dan komponen b = 0,228. Maka dapat diperoleh regresi
65,128 + 0,028 X. Dari persamaan regresi linear tersebut diketahui bahwa
nilai positif pada konstanta sebesar 65,128 menyatakan bahwa keterampilan
bertanya guru mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.
Nilai koefisien determinan (R square) diperoleh sebesar 0,29 atau 29%.
Artinya bahwa besarnya pengaruh keterampilan bertanya guru terhadap belajar
siswa hanya 29% sedangkan selebihnya yaitu 71% dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
Dari hasil uji t diperoleh nilai thitung untuk variabel X yaitu variabel
keterampilan bertanya guru 0,000 dan ttabel -21,669. Hal ini dapat ditunjukan
dengan harga thitung ttabel atau 0,000 -21,669 pada taraf signifikansi 0,05,
maka Ha diterima. Kesimpulannya adalah ada pengaruh yang signifikan
mengenai keterampilan bertanya guru terhadap hasil belajar siswa.
Kata Kunci : Keterampilan bertanya, Hasil Belajar IPS siswa
ii
ABSTRACT
Felasufah Maulina, 1110015000049, Department of Education and Social
Sciences, Faculty of Tarbiyah and Science Teaching. The Influence of
Teachers Asking Skill Toward Student Learning Outcomes on IPS Subject
Class VIII in Muhammadiyah 17 Senior High School Ciputat.
This study aims to determine how much influence between teacher’s
asking skill toward student learning outcomes of social science.
The research was conducted in Muhammadiyah 17 Senior High School
Ciputat, from 12 to 17 January 2015. This study used quantitative descriptive
method. The population in this study is student of Class VIII Muhammadiyah
17 Senior High School Ciputat, Academic year 2015/2016. Sampling technique
used proportional random sampling, as much as 50 students or 50% of total
population. The data analysis method used simple linear regression analysis
with 5% error level. Koefiesien regression obtained for a components =
65.128, and b components = 0.228. Accordingly obtained Y regression =
65.128 + 0.028 X. From the linear regression equation is known that a positive
value in constant is 65.128, This value states that the teacher’s asking skills
have a positive effect on student learning outcomes. Determinant coefficient
value (R square) obtained 0.29 or 29%. This means that the influence of the
teacher’s asking skills students toward student learning outcomes only 29%
while the remaining 71% are influenced by other factors that are not described
in this study.
From the results of the t test obtanined value of tcount for the X variable is
variable of teacher’s asking skills 0,000 and ttable -21.669. It can be shown by
price thitung > ttable or 0,000 > - 21.669 at a significance level of 0.05, then Ha
accepted. The conclusion is that there is any significant effect about teacher’s
asking skill toward students' learning outcomes.
Keywords: Asking Skills, Student Learning Outcomes of Social Science
iii
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum wr.wb
Alhamdulillahirrobbil’alamin, penulis ucapkan atas kemahabesaran Allah
SWT, menciptakan manusia dengan kesempurnaan akal agar berpikir dan belajar
untuk membaca tanda-tanda yang tersirat di alam raya. Shalawat serta salam
semoga senantiasa tercurah untuk Baginda Rasulullah Muhammad SAW,
memberi ajaran Rahmata lil ‘alamin, agar kita menjadi orang yang bermanfaat.
Puji syukur karena penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Pengaruh Keterampilan Bertanya Guru Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VIII di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat”
sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana (SI) Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK), Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Terima kasih sembah baktiku untuk Ibu dan Abah, Masrinah, sosok ibu
yang sabar dan penyayang, Slamet Riyadi sosok ayah yang sabar dan kuat. Yang
tak pernah kenal lelah mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan. Yang tak pernah bosan mendengarkan keluh kesah, dan selalu
memberikan dukungan berupa ridho, doa, restu, nasihat, dan materi. Selama
menyelesaikan skripsi, penulis memperoleh bimbingan, arahan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimaksih kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah da
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Bapak H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
iv
4. Bapak Drs. H. Nurochim, MM dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan motivasi untuk penulis dalam mengerjakan serta
menyelesaikan skripsi. Semoga bimbingan dan motivasi yang diberikan
kepada penulis menjadi amal kebaikan di hadapan Allah SWT.
5. Bapak dan ibu dosen Jurusan IPS yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk penelitian
6. Teman-teman seperjuangan IPS 2010 yang selalu membantu dan mengukir
tulisan dalam lembar cerita hidupku.
7. Bapak Sayuti, selaku Kepala SMP Muhammadiyah 17 Ciputat yang telah
memberikan izin untuk penelitian di sekolah.
8. Ibu Nurlita Marya, S.Pd, selaku guru IPS SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
yang memberikan arahan dalam penelitian.
9. Dewan Guru SMK Bintang Nusantara terimakasih atas doa dan
semangatnya.
10. Kakak-kakakku terhebat, Inayatul Maula, A.Md, Ikhsan Pujianto, S.Sos.I,
Muhammad Rifqi Maulana, A.Md terimakasih untuk dukungan semangat
dan doanya.
11. Adikku tercantik dan tersayang Hidayatul Maula yang telah memberikan
senyum semangatnya untuk menyelesaikan skripsi.
12. Keluarga besar Sholihin dan H.Abdul Hamid Mustofa untuk semua
dukungan baik secara moril maupun materil selama penulis menyelesaikan
skripsi.
13. Septian Nur Husaeni yang selalu setia menemani penulis dalam
menyelesaikan skripsi yang tak pernah lelah untuk mendengarkan keluh
kesah,memberi dukungan, motivasi dan doanya.
14. Sahabatku, Yunika, Mulia, Teguh, Andri, Syarif, Yeyen, Titin, Dini, Risa,
Wilda yang selalu setia menemani, bawelan kalian membuat semangat
untuk menyelesaikan skripsi ini, terimakasih teman.
15. Hani, Maw, Titi terimakasih untuk transfer semangatnya.
v
16. Untuk teman sekamarku, Anaa, terimakasih untuk perhatian, semangat,
dan senyumannya yang selalu menemani begadang dalam menyelesaikan
skripsi.
17. Penghuni apartement lantai 2, Fatma, kak Ayu, Mba ili, Nae, Elita, Puput,
Kak Dewi, Kak Eni, Ririn(pesek), Quin terimakasih untuk omelan kalian,
dan terimakasih mau mendengar ceritaku disaat lagi terperuk dan galau.
18. Teman-teman Cordova EO, Pak Sandris, bang Moel, Opik, Aban, Pak Aja,
Uda, yang telah memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
19. Teman-teman IMPP Jakarta yang telah memberikan dukungannya.
20. Khaerul Muslimin, Basarudin, Faur Rasid, Khairul Umam terimakasih
untuk doa dan dukungannya.
21. Seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat atas
partisipasinya dalam penelitian.
22. Murid-muridku di SMK BINUSA doa dan senyum termanis kalian
memberikan suntikan semangat.
23. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Untuk itu semua pihak yang telah membantu penulis baik secara
moril maupun materil, penulis mengucapkan terimakasih dan semoga
Allah membalas semua amal baik yang telah diberikan, amin. Penulis
menyadari banyak kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis
berharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi
ini, agar bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum wr.wb
Jakarta ,Maret 2015
Penulis
vi
MOTTO
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ~ Sesungguhnya
sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS. Al Insyirah : 5-6)
“Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan,
tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya di kala
ia marah”
(Hadist Nabi Muhammad SAW)
“Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putusnya dipukul oleh
ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kokoh, bahkan ia menentramkan amarah dan
ombak dan gelombang itu”.
(Marcu Aurelius)
“Lakukan semua kewajiban dengan senang hati dan ketenangan jiwa dan
berusahalah menggapai cita-cita dengan sungguh-sungguh agar mendatangkan
hasil yang memuaskan”
(Penulis)
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
MOTTO ............................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ………………………………………………… ................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………… .................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah …………………………… .............................. 5
D. Perumusan Masalah ……………………………................................ 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………… .............................. 6
1. Tujuan Penelitian ……………………………. ......................... 6
2. Manfaat Penelitian …………………………….. ...................... 6
BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakikat Belajar dan Hasil Bekajar
1. Hakikat Belajar...............................................................................7
2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................................... 8
3. Hasil Belajar .................................................................................. 10
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................... 11
5. Penilaian Hasil Belajar .................................................................. 12
B. Hakikat Pembelajaran IPS .................................................................. 13
C. Keterampilan Bertanya Guru
1. Keterampilan Bertanya .................................................................. 14
viii
2. Tujuan Pertanyaan yang diajukan kepada siswa ........................... 14
3. Komponen Bertanya ...................................................................... 16
4. Jenis-jenis Pertanyaan yang Baik .................................................. 19
5. Prinsip-prinsip Keterampilan Bertanya ......................................... 22
6. Fungsi Pertanyaan ......................................................................... 23
7. Teknik Bertanya ............................................................................ 24
D. Metode Tanya Jawab
1. Pengertian Metode Tanya Jawab ................................................... 26
2. Tujuan Metode Tanya Jawab......................................................... 26
3. Kelebihan Metode Tanya Jawab ................................................... 27
4. Kelemahan Merode Tanya Jawab ................................................. 27
E. Penelitian Yang Relevan .................................................................... 29
F. Kerangka Berpikir .............................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 31
B. Metode Penelitian .............................................................................. 31
C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 32
D. Instrumen Penelitian ........................................................................... 34
E. Skala Keterampilan Bertanya ............................................................. 42
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 42
1. Uji Prasyarat Analisis Data .......................................................... 45
2. Analisi Regresi Linear .................................................................. 46
3. Koefisien Determinasi .................................................................. 46
4. Uji Hipotesis ................................................................................. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Keterampilan Bertanya Guru ......................................................... 48
2. Hasil Belajar .................................................................................. 51
B. Hasil Penelitian
1. Uji Prasyarat Analisis Data ........................................................... 52
ix
2. Analisis Regresi Linear Sederhana ................................................ 55
3. Koefisien Determinasi ................................................................... 56
4. Uji Hipotesis .................................................................................. 57
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................. 58
D. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 61
B. Saran ............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 65
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Penelitian
Tabel 3.2 Validitas Variabel Keterampilan Bertanya Guru
Tabel 3.3 Uji Realibilitas
Tabel 4.1 Distribusi Data Keterampilan Bertanya Guru
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
Tabel 4.3 Distribusi Data Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
Tabel 4.7 Hasil Uji Linearitas
Tabel 4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Tabel 4.9 Hasil Uji t
Tabel 4.10 Koefisien Determinasi
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Keterampilan Bertanya Guru
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
Gambar 4.3 P-Plot Uji Normalitas Data
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Profil SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.................................... 65
Lampiran 2 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian.................................................. 71
Lampiran 3 : Validitas Angket Penelitian..................................................... 72
Lampiran 4 : Nilai Ulangan Harian............................................................... 75
Lampiran 5 : Daftar Responden Penelitian.................................................... 77
Lampiran 6 :Tabulasi Angket Peneitian Variabel Keterampilan Bertanya
Guru.......................................................................................... 78
Lampiran 7 : Distribusi Frekuensi Keterampilan Bertanya Guru................... 79
Lampiran 8 : Distribusi Frekuensi Hasil Belajar............................................ 80
Lampiran 9 : Uji Normalitas........................................................................... 81
Lampiran 11 : Uji Homogenitas........................................................................ 84
Lampiran 12 : Uji Linearitas............................................................................. 85
Lampiran 13 : Analisis Regresi Linear Sederhana.......................................... 86
Lampiran 14 : Koefisien Determinasi.............................................................. 88
Lampiran 15 : Uji Hipotesis............................................................................. 89
Lampiran 16 : Uji Referensi............................................................................. 100
Lampiran 18 : Surat Pernyataan Pelaksanaan Observasi................................. 104
2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sedang berusaha melaksanakan pembangunan di segala
bidang, berbicara mengenai pembangunan tidak terlepas pada sumber daya
manusia yang merupakan unsur terpenting dalam pembangunan. Salah satu
cara yang dilakukan untuk membentuk sumber daya manusia adalah
melalui pendidikan.Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan
dalam pencapaian kualitas sumber daya manusia karena cukup disadari
bahwa kemampuan masyarakat dapat dilihat dari perkembangan
pendidikannya.
Pemerintah telah berusaha keras untuk menyiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan melalui peningkatan mutu pendidikan
nasional. Langkah konkrit dari pemerintah Republik Indonesia adalah
disusunnya Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, dinyatakan dalam :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watakserta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
perkembangan potensi siswa didik agar menjadi peserta didik yang
beriman, bertakwa pada Tuhan, beraklak mulia, sehat berilmu, kreatif,
mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab.1
Tujuan pendidikan nasional itu adalah untuk mengembangkan potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. Dengan
demikian, untuk mengembangkan potensi siswa, salah satu upaya yang
dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas pendidikan.
1Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 3,2003
2
Dalam undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pasal 1 dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”2 Ditinjau
dari undang-undang tersebut, bisa dikatakan bahwa guru merupakan suatu
jabatan profesional pada jenjang pendidikan usia dini sampai jenjang
pendidikan menengah.
Untuk menjadi seorang tenaga pendidik yang profesional, seorang
guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan, yang
diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi
edukatif. Keterampilan mengajar merupakan salah satu komponen dalam
pembentukan kemampuan profesional seorang guru. Untuk itu, seorang
guru wajib menguasai keterampilan mengajar, karena dengan memiliki
keterampilan mengajar, seorang guru diharapkan dapat mengelolah proses
pembelajaran dengan baik dan diharapkan berimplikasi pada peningkatan
hasil belajar.
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari
itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan
melainkan pengubahan kelakuan. Dalam belajar yang terpenting adalah
proses bukan hasil yang diperolehnya. Artinya belajar harus diproleh
dengan usaha sendiri, adapun orang lain hanya sebagai perantara atau
penunjang dalam kegiatan belajar agar belajar itu mendapatkan hasil lebih
baik3.
Proses pembelajaran diharapkan dapat membuat siswa tidak hanya
mendapatkan informasi dari guru akan tetapi dapat pula menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar dan bertahan dalam
pikiran serta dapat diaplikasikan dalam kehidupanya. Piaget dan Vygotsky
2Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. 3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT.Bumi Aksara,2001), Cet.I, h.27
3
mengemukakan bahwa, “siswa benar-benar dapat memahami dan
menerapkan pengetahuan mereka serta dapat memecahkan masalah untuk
menemukan segala sesuatu untuk ide-ide”.4
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh dilapangan, sering sekali
siswa kurang memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung,
sehingga apabila diberi kesempatan untuk bertanya oleh gurunya hanya
diam saja, ketika diberi tugas tidak dapat menjawabnya. Hal ini disebabkan
karena siswa kurang memperhatikan pelajaran yang telah diberikan.
Sementara didalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 bab 1 pasal 1 ayat 1
dijelaskan sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan rencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.5
Pembelajaran yang diharapkan adalah pembelajaran inovatif, relevan,
dengan kebutuhan dan peran aktif siswa dalam pembelajaran. Proses
pembelajaran yang inovatif itu berpusat pada siswa (student center) dan
terkait dengan permasalahan kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam proses
pembelajaran lebih menekankan agar siswa sendiri membangun
pengetahuanya, sedngkan guru harus merangsang kegiatan pembelajaran
bagi siswa untuk meningkatkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa.
Mata pelajaran IPS sebagai salah satu bagian dari kurikulum
pendidikan nasional yang diajarkan di sekolah kepada siswa sekolah
menengah pertama hingga sekolah menengah atas, memiliki andil bagi
pertumbuhan dan perkembangan bangsa.
Sejalan dengan hal tersebut bahwa dengan mengembangkan
keterampilan ilmu pengetahuan sosial (IPS), siswa akan dibuat kreatif
4Robert E.Slavin, Cooperative Learning: teori, Riset dan Praktik, (Bandung :Nusa Media,
2008) ,h. 37 5Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab 1 Pasal 1 ayat 1, 2003
4
sehingga mereka akan mampu mempelajari IPS ditingkat yang lebih tinggi
dalam waktu yang lebih singkat.
Proses pembelajaran merupakan interaksi yang dilakukan antara guru
dengan siswa dalam situasi pendidikan atau pengajaran untuk mewujudkan
tujuan yang ditetapkan. Wujud interaksi pengajaran dapat dilakukan melalui
berbagai keterampilan untuk menghendaki adanya pertimbangan, keunikan,
dan keberagaman siswa. Guru dituntut kemampuannya untuk menggunakan
berbagai keterampilan dalam proses belajar mengajar
Guru yang profesional adalah guru yang dapat melakukan tugas
mengajarnya dengan baik. Dalam mengajar diperlukan keterampilan-
keterampilan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar
secara efektif dan efisien.6 Keterampilan dasar dalam mengajar merupakan
salah satu keterampilan yang menuntut latihan yang terprogram untuk dapat
menguasainya. Dalam penguasaan ketrampilan dasar mengajar, guru
diharapkan mampu meningkatkan kualitas proses pembelajarannya.
Terdapat delapan keterampilan mengajar yang sangat berperan dan
menentukan kualitas pembelajaran yaitu : keterampilan membuka dan
menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya,
keterampilan memberi penguatan, keterampilan menggunakan media
pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil,
keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi.7
Dari delapan keterampilan diatas, maka keterampilan bertanya
merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh guru, karena
dengan bertanya akan mendapatkan tanggapan dari siswa. Keterampilan
bertanya sangat perlu dikuasai guru karena hampir setiap tahap
pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas
6Burhani,Alma,dkk. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.
Bandung : CV. Alfabeta,2010, hal 55 7ibid
5
pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta
didik.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang hasil belajar ditinjau dari faktor yang
mempengaruhinya yaitu keterampilan bertanya dan hasil belajar siswa.
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini Berjudul Pengaruh
Keterampilan Bertanya Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VIII SMP di Muhamadiyah 17
Ciputat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas sehingga
banyak yang perlu diteliti. Sehubungan dengan latarbelakang diatas maka
dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Kurangnya perhatian siswa selama proses belajar
2. Pada saat pelajaran berlangsung, ada beberapa siswa yang
mengobrol dan melakukan aktivitas lain yang tidak ada
hubungannya dengan pembelajaran IPS.
3. Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS.
4. Guru kurang terampil dalam melontarkan pertanyaan kepada siswa
5. Kurangnya pengetahuan guru tentang keterampilan mengajar yang
baik akan mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari melebarnya permasalahan, maka perlu adanya
pembatasan masalah dalam penelitian ini, adapun pembatasan masalah
tersebut adalah:
1. Keterampilan guru yang diteliti adalah keterampilan bertanya
yaitu teknik keterampilan bertanya di kelas pada materi yang telah
diajarkan sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan
baik dan terarah.
6
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah
melalui kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka,
huruf, kalimat yang diberikan oleh guru dalam bentuk nilai.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan penelitian ini penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut :
1. Bagaimana keterampilan bertanya guru IPS di SMP Muhammadiyah 17
Ciputat?
2. Bagaimana hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat?
3. Bagaimana pengaruh keterampilan bertanya guru terhadap hasil belajar
Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP Muhammadiyah 17
Ciputat?
E. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui keterampilan bertanya guru pada mata pelajaran
IPS di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
b. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas
VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
c. Untuk mengetahui pengaruh keterampilan bertanya guru terhadap
hasil belajar siswa pada SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
2. Adapun manfaat penelitian ini adalah :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang terlibat baik guru, peneliti, maupun peneliti lain.
a. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan calon guru untuk
mengembangkan cara belajar siswa aktif dan memberikan
7
rangsangan pada para siswa agar mereka berpikir kritis dan kreatif
dan guru lebih mendorong siswa untuk mengemukakan pendapat.
b. Bagi Sekolah
Dapat membantu menciptakan panduan pembelajaran dalam proses
belajar mengajar pada pelajaran lain, dan sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih model pembelajaran demi kemajuan
proses pembelajaran dimasa yang akan datang.
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi peneliti, yakni peneliti
mendapatkan pengalaman langsung menerapkan ketrampilan
bertanya gurusehingga dapat dijadikan bekal ketika terjun di
lapangan
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Aktivitas belajar di sekolah merupakan inti dari proses pendidikan
di sekolah. Belajar merupakan alat utama bagi peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran sebagai unsur proses pendidikan
disekolah. Perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik melalui
aktivitas belajar sebagai hasil dari interaksi peserta didik dengan
lingkungan pendidikan dan dengan guru disebut belajar1. Lebih lanjut
pengertian belajar didefinisikan oleh para ahli sebagai berikut:
Menurut Ernes ER. Hilgard mendefinisikan belajar sebagai“
leaning is the process by which n activity originates or is charged
throught training procedures (whether in the labpratory or in the natural
enivironments) as distinguished from changes by factor not atributable to
training” yang artinya seseorang dapat dikatakan belajar kalau dapat
melakukan sesuatu dengan cara latihan –latihan sehingga yang
bersangkutan menjadi berubah.2
Cronbach dalam bukunya Education psychology menyatakan
bahwa, “learning is shown by a change in behavior as a result of
experience. Jadi menurut Cronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah
dengan mengalami, dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan
pancainderanya”.3
Sedangkan Menurut Witherington, menyatakan bahwa “belajar
merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai
pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap,
1 Abdul Hadis, Psikologi dalam Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2008),h 59
2Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta : Kencana Prenada
Media Group,2010), h 4-5 3Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidika,( Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2005), h
231
9
kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan. Pendapat yang hampir sama
dinyatakan oleh Crow and Crow, menurutnya belajar merupakan
diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.4
Kompleksitas belajar tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari
siswa dan juga dari guru.
Lebih lanjut Slameto mengemukakan bahwa : “ Belajar ialah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dengan lingkungannya”5
Menurut pengertian psikologis, belajar merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan
–perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.
Belajar dapat didefinisikan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.6
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa
belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses yang dilakukan setiap
individu sehingga menghasilkan suatu perubahan tingkah laku,
pengetahuan, dan sikap dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungan.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dalam usaha menyiapkan situasi belajar yang efisien, perlu
diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar itu. Menurut
Muhibbin Syah Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu 1) faktor internal
4Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya,2011),
h11-12. 5Hadis, op.cit, h.60
6Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2003),h.2
10
(dalam diri siswa) yang terdiri dari aspek fisiologis dan aspek psikologis,
2) faktor eksternal yang terdiri dari lingkungan sosial dan lingkungan
nonsosial, 3) faktor pendekatan belajar7.
Ketiga faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan/kondisi
jasmani dan rohani siswa, terbagi menjadi 2 aspek yaitu :
1) Aspek fisiologis yaitu kondisi umum jasmani dan tonus (
tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran otot dan
sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intesitas
siswa dalam mengikuti belajar.
2) Aspek psikologis yaitu tingkat kecerdasan/inteligensi siswa,
sikap, bakat, minat dan motivasi siswa.
b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), merupakan kondisi
lingungan disekitar siswa. Terdiri dari dua macam :
1) Lingkungan sosial yaitu lingkungan sosial sekolah seperti guru,
staf administrasi dan teman-teman sekelas, lingkungan sosial
siswa adalah masyarakat dan tetangga serta teman-teman
sepermainan, sedangkan lingkungan sosial yang banyak
mempengaruhi siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu
sendiri.
2) Lingkungan nonsosial yaitu gedung sekolah dan letaknya,
rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat
belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan oleh
siswa.
c. Faktor pendekatan belajar, menurut Lawson dapat dipahami
“sebagai cara atau strategi yang digunakan siswa untuk menunjang
keefektifan dan efisiensi dalam proses belajar materi tertentu.
Berdasarkan penjelasan diatas mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar siswa, dapat penulis simpulkan bahwa faktor-
7Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta :PT Logos Wacana Ilmu, 1999), h.130-140
11
faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa adalah dari keaktifan dan
keasadaran siswa itu sendiri dan yang paling utama adalah peran dan
dukungan dari orang tua dan guru untuk mencapai proses belajar agar
lebih baik, disamping itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
3. Pengertian Hasil Belajar
Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi
dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilaku,
membentuk sikap dan bertambah ilmu pengetahuan. Untuk mengetahui
seberapa besar perkembangan hasil yang telah dicapai individu dalam
belajar, maka harus dilakukan evaluasi. Menurut Winkel didalam buku
evaluasi hasil belajar menjelaskan bahwa “ belajar adalah aktivitas
mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan
yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan sikap8. Jadi hasil belajar adalah suatu hasil yang dicapai
individu setelah melakukan proses belajar.
Menurut Abdurrahman, “hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Belajar itu sendiri
merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh
suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap”9.
Sedangkan menurut Oemar Hamalik menyatakan bahwa hasil
belajar adalah “ pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian
dan sikap-sikap, serta apresepsi dan abilitas. Senada dengan Juliah, hasil
belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat
dari kegiatan belajar yang dilakukannya”10
. Dari kedua pendapat tersebut
dapat penulis tarik kesimpulan bahwa hasil belajar adalah perubahan
perilaku siswa setelah melakukan proses belajar mengajar sesuai dengan
tujuan pengajaran.
Menurut Gagne, hasil belajar adalah “terbentuknya konsep, yaitu
kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada dilingkungan, yang
8Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2011), h,38-39
9Asep Jihad, Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran,(Yogyakarta: Multi Pressindo,2010)h,14
10Asep, Abdul, op,cit.,h,15
12
menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-
stimulus baru”11
.
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil
belajar memahami dua kata yang membentuknya yaitu “hasil” dan
“belajar”. Pengertian hasil (produk) adalah menunjuk pada suatu
perolehan aktivitas atau proses yang mengakibatkannya berubahnya input
dalam diri siswa, sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan
adanya perubahan pada diri individu. Jadi hasil belajar adalah prestasi
belajar yang telah dicapai oleh individu dalam proses kegiatan belajar
dan mengajar. Dikatakan proses belajar berhasil adalah apabila tujuan
pembelajaran dapat dicapai. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan
belajar, seorang guru perlu mengadakan tes formatif untuk mengetahui
sejauh mana siswa telah menguasai tujuan pembelajaran.
4. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan
penting dalam proses pembelajaran, karena merupakan salah satu ukuran
terhadap penguasaan materi yang disampaikan.
Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan
informasi terhadap guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai
tujuan belajar melalui kegiatan belajar12
.
Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor dalam diri siswa dan
faktor yang datang dari luar diri siswa, Menurut Munadi, faktor –faktor
yang mempengaruhi dalam hasil belajar meliputi faktor internal dan
eksternal, yaitu:
a. Faktor Internal
1) Faktor Fisiologis
11
Purwanto, op,cit., h,42 12
Rusman, Belajar dan Pembelajaran berbasis Komputer, Mengembangkan Proses
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung : Alfabeta),h,124
13
Yang termasuk dalam faktor fisiologis, seperti kondisi kesehatan
yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam
keadaan cacat jasmani dan sebagainya.
2) Faktor Psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki
kondisi psikologis yang berbeda-beda. Fakor psikologis meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi,
kognitif dan daya nalar siswa.
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial.
2) Faktor Instrumental
Faktor instrumental adalah faktor yang berada faktor yang
keberadaan dan penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil
belajar yang diharapkan. Faktor ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai sarana untuk tercapainya tujuan belajar yang
diharapkan13
.
Dapat ditarik kesimpulan, banyak faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar. Selain faktor dari diri siswa itu sendiri, ada
faktor dari luar yang dapat mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor
lingkungan dan faktor intrumental yang keberadaan dan penggunaannya
dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.
5. Penilaian Hasil Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain
mengungkapkan, bahwa untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar
siswa tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan
tujuan dan ruang lingkupnya, tes prestasi belajar kedalam jenis penilaian,
sebagai berikut :
a. Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil
tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dalam waktu tertentu.
b. Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran
tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap
siswa untuk meningkatkan tigkat prestasi dan belajar atau hasil
belajar siswa. Hasil tes ni dimanfaatkan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan diperhitungkan dalam nilai raport.
13
Ibid,h,124
14
c. Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa
terhadap bahan pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu
semester. Tujuannya adalah untuk menetapkan taraf atau tingkat
keberhasilan belajar siswa dalam suatu periode belajar tertentu.
Hasil tes sumatif ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun
peringkat (rangking) atau sebagai ukuran mutu sekolah14
.
B. Hakikat Pembelajaran IPS
1. Pengertian IPS
Menurut Trianto “Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar
realitas dan fenomena social yang mewujudkan satu pendekatan
interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu-ilmu social (sosiologi,
sejarah, geografi, ekonomi, politik, hokum, dan budaya)”.15
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan
di sekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai ke pendidikan
menengah.
Sedangkan menurut Social Science Education (SSEC) dan National
Council For Social Studies (NCSS) menyebutkan IPS sebagai “Social
Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain IPS
mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran
geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi,
psikologi dan sebagainya16
.
Jadi bisa disimpulkan bahwa IPS adalah sebuah bidang keilmuan
yang mempelajari tentang keadaan masyarakat yang dipelajari dalam
disiplin ilmu geografi, ekonomi, sosiologi, sejarah dan sebagainya.
2. Konsep IPS
“Konsep IPS, yaitu (1) interaksi, (2) saling ketergantungan, (3)
kesinambungan dan perubahan, (4) keragaman/kesamaan/perbedaan, (5)
14
Aina mulyana, pengertian Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya,2014,(http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar-dan-
faktor.html) 15
Trianto.Model Pembelajaran Terpadu: Konsep,Strategi,dan Implementasinya dalam
Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP),( Jakarta: Bumi Aksara, 2010), h.171
16 Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, Filosofi, Konsep, dan Aplikasi (Edisi Revisi), (Bandung
:Cv. Alfabeta), h.2
15
konflikdanconsensus, (6) pola (patron), (7) tempat, (8) kekuasaan
(power), (9) nilaikepercayaan, (10) keadilan dan pemerataan, (11)
kelangkaan (scarcity), (12) kekhususan, (13) budaya (culture), dan (14)
nasionalisme”.17
Dalam pembelajaran IPS bukan hanya menekankan pada
transfer konsep saja, tetapi lebih menekankan pada aspek pendidikan dan
diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep untuk
menerapkan sikap, moral, nilai dan keterampilan dari konsep yang
dimilikinya.
Pengembangan aspek kognitif dapat diupayakan melalui
penguasaan materi (Subtansi) mata pelajaran IPS yang berasal dari ilmu-
ilmu sosial, seperti: sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan tata negara.
Oleh karena itu, pemilihan materi IPS yang bersumber pada ilmu-ilmu
sosial bukan didasarkan atas pemikiran bahwa materi itu penting dilihat
dari disiplin ilmunya, tapi karena penting dalam upaya untuk mencapai
tujuan pendidikan. Sedangkan untuk pengembangan aspek nilai dan
kepribadian dalam pembelajaran IPS perlu diperhatikan bagaimana
keterkaitan antara murid atau siswa dengan masyarakat. tentang
bagaimana antara murid atau siswa (pendidikan) dan masyarakat.
3. Tujuan IPS
Dari penyelenggaraan pendidikan IPS tersebut tujuan mata
pembelajaran IPS menurut Nursid Sumaatmaja adalah “ membina anak
didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan
kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan
negara”, sedangkan secara rinci Oemar Hamalik merumuskan tujuan
pendidikan IPS berorintasi pada tingkah laku para siswa, yaitu (1)
pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup dan belajar, (3) nilai-nilai
sosial dan sikap, (4) keterampilan18
.
Menurut kurikulum 2004 tujuan Ilmu Pengetahuan IPS adalah
mengajarkan konsep-konsep sosiologi, geografi, sejarah dan sebagainya,
17
Ibid., h.173. 18
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, Filosofi, Konsep dan Aplikasi (Edisi Revisi), (Bandung
: Cv Alfabeta,2013), h.3
16
mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif, memecahkan
masalah dan keterampilan sosial, membangun komitmen dan kesadaran
nilai sosial19
. Jadi tujuan mata pembelajaran IPS adalah untuk membina
siswa menjadi warga negara yang baik yang berorientasi pada tingkah
laku, yaitu pengetahuan, sikap hidup, nilai sosial dan keterampilan.
C. Keterampilan Bertanya Guru
1. Pengertian Keterampilan Bertanya
Bertanya adalah salah satu teknik untuk menarik perhatian para
pendengarnya, khususnya menyangkut hal-hal yang penting yang
menuntut perhatian dan perlu dipertanyakan20
. Pada hakikatnya melalui
bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan informasi tentang apa
saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan proses pembelajaran maka
kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa, antara siswa menunjukan
adanya interaksi dikelas yang dinamis dan multi arah.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya berasal dari
kata tanya yang berarti meminta diberikan keterangan atau penjelasan
dan sebagainya. Sedangkan keterampilan berasal dari kata terampil yang
berarti“kecakapan untuk menyelesaikan tugas”21
.
Sedangkan menurut Udin Syaefudin su’ud “bertanya merupakan
pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa. Cara
untuk mengajukan pertanyaan yang berpengaruh positif bagi kegiatan
belajar siswa tidak mudah. Oleh sebab itu, sebagai guru harus berusaha
memahami dan menguasai penggunaa keterampilan bertanya”.22
Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang diajukan
berbobot, mudah dimengerti.
19
Rudy Gunawan, op.cit, h.3 20
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung : PT
Remaja Rosdakarya,2012), Cet. I, h.284 21
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta : Balai Pustaka,2002),h.1180 22
Udin Syaefudin Su’ud, Pengembangan Profesi Guru,(Bandung: CV.Alfabeta, 2009), h.62
17
Menurut Laboratorium Pengembangan Pendidikan dan
Pembelajaran Islam (LP3I) Keterampilan bertanya adalah suatu
pengajaran itu sendiri, sebab pada umumnya guru dalam pengajarannya
melibatkan/menggunakan tanya jawab. Keterampilan bertanya
merupakan keterampilan yang digunakan untuk mendapatkan jawaban
atau balikan dari orang lain23
. Keterampilan bertanya dasar mencakup :
pertanyaan yang jelas dan singkat, pemberian acuan, pemusatan
perhatian, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan, pemberian waktu
berpikir, pemberian tuntunan.24
Keterampilan bertanya sangat peru dikusai guru untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena
hampir setiap tahap pembelajaran dituntut untuk mengajukan pertanyaan,
dan kualitas pertanyaan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta
didik.
2. Tujuan Pertanyaan yang Diajukan Kepada Siswa
Menurut Udin Syaefudin, tujuan pertanyaan yang diajukan
kepada siswa yaitu:
a. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
masalah yang sedang dibicarakan.
b. Memusatkan perhatian siswa pada suatu masalah yang sedang
dibahas.
c. Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa
dalam belajar.
d. Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghasilkan
informasi.
f. Mendorong siswa mengemukakan pendapat dalam diskusi.
g. Menguji dan mengukur hasil belajar.25
Pada dasarnya tujuan pertanyaan guru yang diajukan kepada siswa
adalah agar merangsang rasa ingin tahu siswaterhadap suatu masalah
23
Laboratorium Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Islam(LP3I) . Keterampilan
Dasar Mengajar , (Jogyakarta:Ar ruzz media,2010) h. 25 24
E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya, 2009),h.70 25
Udin Syaefudin, op.cit.,h.62
18
yang sedang dibicarakan dan melatih siswa untuk berani berbicara dan
mengemukakan pendapat dalam diskusi.
Menurut Rusman prinsip-prinsip pokok keterampilan bertanya
yang harus diperhatikan guru antara lain :
a. Berikan pertanyaan secara hangat dan antusias kepada siswa
dikelas
b. Berikan waktu berpikir untuk menjawab pertanyaan
c. Berikan kesempatan kepada yang bersedia menjawab terlebih
dahulu
d. Tunjuk peserta didik untuk menjawab setelah diberikan waktu
untuk berpikir.
e. Berikan penghargaan atas jawaban yang diberikan.26
3. Komponen Keterampilan Bertanya
Keterampilan yang perlu dikuasai guru meliputi keterampilan
bertanya dasar dan bertanya lanjut.
a. Keterampilan Bertanya Dasar
Menurut E. Mulyasa komponen –komponen yang termasuk
dalam keterampilan bertanya dasar meliputi pertanyaan guru harus
diungkapkan secara jelas dan singkat, pemberian acuan, pemindahan
giliran, penyebaran, pemberian waktu berpikir27
.
Keterangan dari komponen-komponen keterampilan bertanya dasar
sebagai berikut :
1. Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat
dengan menggunakan kata-kata yang dipahami oleh siswa sesuai
dengan taraf perkembangannya.
2. Pemberian acuan, sebelum memberikan pertanyaan, terkadang
guru perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang
berisi informasi yang relevan dengan jawaban yang diharapkan
dari siswa.
3. Pemindahan giliran. Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab
oleh lebih dari seorang siswa karena jawaban siswa benar atau
belum memadai.
26
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada, 2011), Cet. III, h.82 27
E. Mulyasa, op.cit., h.62
19
4. Penyebaran. Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya di
dalam pelajaran, guru perlu menyebarkan giliran menjawab
pertanyaan secara acak. Guru hendaknya berusaha agar semua
siswa mendapat giliran secara merata.
5. Pemberian waktu berpikir. Setelah mengajukan pertanyaan
kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu beberapa detik
untuk berpikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk
menjawabnya.
6. Pemberian tuntunan. Bila siswa itu menjawab salah atau tidak
dapat menjawab, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada
siswa itu agar ia dapat menemukan jawaban yang benar.
b. Keterampilan Bertanya Lanjut
Keterampilan bertanya lanjut merupakan kelanjutan dari
bertanya keterampilan dasar. Keterampilan bertanya lanjutan perlu
dikuasai guru meliputi tingkat kognitif, pengaturan urutan
pertanyaan, pertanyaan pelacak, dan peningkatan jawaban yang
terjadi28
.
Keterampilan bertanya lanjutan dibentuk atas dasar
penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Oleh sebab itu,
komponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan
keterampilan bertanya lanjut.
Adapun menurut Udin Syaefudin komponen-komponennya
adalah pengubahan tuntutan kognitif, pengaturan urutan
pertanyaan,pengaturan pertanyaan pelacak, peningkatan terjadinya
interaksi 29
.
Adapun keterangan diatas dapat dijabarkan dibawah ini :
1) Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
guru. Dalam mengajukan pertanyaan hendaknya berusaha
mengubah tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan,
dari tingkat mengikat kembali fakta-fakta ke berbagai tingkat
kognitif lainnya yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
28
E. Mulyasa, op.cit.,h.74 29
Udin Syaefudin, op,cit,.63-64
20
2) Pengaturan urutan pertanyaan. Untuk mengembangkan tingkat
kognitif dari yang sifatnya rendah ke yang lebih tinggi dan
kompleks, guru hendaknya dapat mengatur urutan pertanyaan
yang diajukan kepada siswa dari tingkat mengingat, kemudian
pertanyaan pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
3) Penggunaan pertanyaan pelacak. Jika jawaban yang diberikan
oleh siswa dinilai benar oleh guru, tetapi masih dapat ditingkatkan
menjadi lebih sempurna, guru dapat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan pelacak kepada siswa tersebut. Berikut ini adalah
beberapa teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan,
diantaranya yaitu:
a) Klasifikasi, jika siswa menjawab dengan kalimat yang kurang
tepat, guru dapat memberikan pertanyaan pelacak yang
meminta siswa terebut menjelaskan dengan kata-kata lain
sehingga jawaban siswa menjadi lebih baik.
b) Meminta siswa memberikan alasan (argumentasi) yang dapat
menunjang kebenaran pandangannya dalam menjawab
pertanyaan guru.
c) Meminta kesempatan pandangan kepada siswa lain untuk
menyatakan persetujuan atau penolakan disertai alasan
terhadap jawaban dari temannya, agar diperoleh pandangan
yang dapat diterima oleh semua pihak.
d) Meminta kesempatan jawaban, guru dapat meminta siswa
untuk meninjau kembali jawaban yang diberikan apabila
kurang tepat.
e) Meminta jawaban yang lebih relevan, bila jawaban kurang
relevan, guru dapat meminta jawaban yang benar dan relevan
dari siswa tersebut.
21
f) Meminta contoh, bila siswa menjawab dengan samar-samar,
guru dapat meminta siswa memberikan ilustrasi atau contoh
konkret tentang apa yang dikemukakannya.
g) Meminta jawaban yang lebih kompleks, guru dapat meminta
siswa tersebut untuk memberi penjelasan atau ide-ide penting
lainya sehingga jawaban yang diberikan menadi lebih
kompleks.
4) Peningkatan terjadinya interaksi, agar siswa lebih terlihat secara
pribadi dan lebih bertanggung jawab atas kemajuan dan hasil
diskusi, guru hendaknya menguarangi atau menghilangkan
sebagai penanya sentral dengan cara mencegah pertanyaan
dijawab oleh seorang siswa. Dan jika siswa mengajukan
pertanyaan, guru tidak segera menjawab, tetapi melontarkan
kembali kepada siswa lainnya.
4. Jenis-Jenis Pertanyaan yang Baik
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan
penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik dan teknik
pelontaran yang tepat akan memberikan respon yang baik. Menurut Uzer,
Pertanyaan yang baik dibagi menjadi dua jenis, yaitu pertanyaan menurut
maksudnya dan pertanyaan menurut Taksonomi Bloom. Pertanyaan
menurut maksudnya terdiri dari : pertanyaan permintaan (compliance
question), pertanyaan retoris (rhetorical question), pertanyaan
mengarahkan atau menuntun (prompting question) dan pertanyaan
menggali (probing question) sedangkan menurut Taksonomi Bloom,
yaitu pertanyaan pengetahuan (recoll question atau knowledge question),
Pertanyaan pemahaman (comprehension question), Pertanyaan penerapan
(aplication question), Pertanyaan sintesis (synthesis question),
Pertanyaan evaluasi (evaluation questions).30
Jenis pertanyaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Jenis pertanyaan menurut maksudnya
30
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : PT Rosdakarya,2008), h.75-76
22
1. Pertanyaan permintaan (compliance question), yakni pertanyaan
yang mengharapkan agar siswa mematuhi perintah yang
diucapkan dalam bentuk pertanyaan.
Contoh : Dapatkah Anda tenang agar suara saya dapat didengar
seluruh kelas?
2. Pertanyaan retoris (rhetorical question), yakni pertanyaan yang
tidak menghendaki jawaban, tetapi dijawab sendiri oleh guru.
Contoh :
Guru : “apakah yang dimaksud dengan mengajar?
Mengajar adalah......”
3. Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question),
yakni pertanyaan yang diajukan untuk memberi arah kepada
siswa dalam proses berpikirnya.
Contoh :
Guru : “Minggu lalu kita telah membicarakan jenis-jenis peta.
Coba Anaa, jenis peta menurut isinya?”
Ana : Diam (sedang berpikir)
Guru :“silakan ingat kembali pengertian peta, kemudian
klasifikasikan. Nah... bagaimana .... Anaa?
4. Pertanyaan menggali (probing question), yakni pertanyaan
lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami
jawabannya terhadap pertanyaan pertama.
Contoh :
Guru : “Kemarin kita bersama-sama meninjau keadaan
Pasar Ciputat, Bagaimana pendapatmu tentang pasar tersebut,
Fatma?”
Fatma : “sangat ramai bu”
Guru : “faktor apa yang membuat ramai?”
Dan seterusnya.
b. Jenis pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom
Pertanyaan menurut Taksonomi Bloom meliputi:
23
1) Pertanyaan pengetahuan atau ingatan (recoll question atau
knowledge question), yakni pertanyaan dengan menggunakan
kata-kata apa, siapa, dimana, kapan, sebutkan.
Contoh :
- Siapa presiden Republik Indonesia ke-2?
- Apa nama ibukota Indonesia?
2) Pertanyaan pemahaman (comprehension question), yakni
pertanyaan yang menghendaki jawaban yang bersifat
pemahaman dengan kata-kata sendiri.
Contoh :
- Jelaskan dengan kata-kata kamu sendiri apa manfaat
mempelajari sejarah?
3) Pertanyaan penerapan (aplication question), yakni pertanyaan
yang menghendaki jawaban untuk menerapkan pengetahuan
atau informasi yang diterimanya.
Contoh :
- Berdasarkan proses tersebut, kesimpulan apa yang dapat anda
berikan?
4) Pertanyaan sintesis (synthesis question), yakni pertanyaan yang
mengehendaki jawaban yang benar, tidak tunggal, tetapi lebih
dari satu dan menuntut siswa untuk membuat prediksi,
memecahkan masalah, mencari komunikasi.
Contoh :
- Apa yang terjadi bila musim kemarau tiba?
5) Pertanyaan evaluasi (evaluation questions), yakni pertanyaan
yang menghendaki jawaban dengan cara memberikan penilaian
atau pendapatnya terhadap suatu isu yang ditampilkan.
Contoh :
- Bagaimana pendapat Anda tentang program transmigrasi?
24
5. Prinsip-prinsip Keterampilan Bertanya
Prinsip – prinsip keterampilan bertanya menurut Udin Syaefudin
adalah kehangatan dan antusias dan hal-hal yang perlu dihindari dalam
mengajukan pertanyaan31
. Keterangan prinsip-prinsip keterampilan
bertanya sebagai berikut:
a. Kehangatan dan antusias
Peningkatan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, guru perlu
menunjukan sikap, baik pada waktu mengajukan pertanyaan maupun
ketika menerima jawaban dari siswa. Sikap dan gaya guru termasuk
suara, ekspresi, wajah, gerakan, dan posisi badan menampakan ada
tidaknya kehangatan dan keantusiannya.
b. Pada saat guru mengajukan pertanyaan ada beberapa hal yang perlu
dihindari dalam menerapkan keterampilan bertanya :
1) Jangan mengulang-ulang pertanyaan apabila siswa tak mampu
menjawabnya
2) Jangan mengulang-ulang jawaban siswa
3) Jangan menjawab sendiri pertanyaan yang diajukan sebelum
siswa memperoleh kesempatan untuk menjawabnya
4) Pertanyaan yang memancing jawaban yang serentak, karena
guru tidak mengetahui dengan pasti siapa yang menjawab
dengan benar dan siapa yang salah.
5) Menunjuk siswa tertentu sebelum mengajukan pertanyaan, oleh
karena itu pertanyaan hendaknya ditunjukan lebih dulu kepada
seluruh siswa, baru kemudian guru menunjukan salah seorang
untuk menjawab.
6) Pertanyaan ganda, guru kadang-kadang mengajukan pertanyaan
yang yang sifatnya ganda, menghendaki beberapa jawaban atau
kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa.
Jadi keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang tidak
dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar karena metode apapun
31
Udin Syaefudin, op.cit.,h,64-65
25
yang digunakan dan keadaan siswa yang dihadapi, maka bertanya kepada
siswa tidak dapat ditinggalkan. Sehingga diharapkan guru mampu
menguasai keterampilan bertanya pada situasi yang tepat.
6. Fungsi Pertanyaan
Fungsi pertanyaan didalam kegiataan pembelajaran menurut
Turney (1979) mendefinisikan 12 fungsi pertanyaan seperti :
a. Membangkitkan minat dan keingintahuan siswa tentang suatu topik
b. Memusatkan perhatian pada masalah tertentu
c. Menggalakkan penerapan belajar aktif
d. Merangsang siswa mengajukan pertanyaan sendiri
e. Menstruktur tuas-tugas hingga kegiatan belajar dapat berlangsung
secara maksimal
f. Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
g. Mengkomunikasikan dan merealisasikan bahwa semua siswa harus
terlibat secara aktif dalam pembelajaran
h. Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mendemonstrasikan
pemahamannya tentang informasi yang diberikan
i. Melibatkan siswa dalam memanfaatkan kesimpulan yang dapat
mendorong mengembangkan proses berpikir
j. Mengembangkan kebiasaan menanggapi pertanyaan teman atau
pertanyaan guru
k. Memberi kesempatan untuk belajar diskusi.
l. Menyatakan perasaan dan pikiran yang murni bagi siswa.32
Dalam sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan bertanya
berguna untuk :
a. Kegiatan guru yang mendorong , membimbing menilai
kemampuan berpikir siswa
b. Bagi siswa merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang
berbasis inquiry.
c. Mengecek pemahaman siswa
d. Membangkitkan respon siswa.
e. Menyegarkan kembali pengetahuan siswa
f. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa.33
Hampir pada semua aktivitas belajar, dapat menerapkan
questioning (bertanya) antara siswa dan siswa, antara guru dengan siswa,
32
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), Cet. I,
h.236 33
Sudarmaji Lamiran, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: PT Prestasi
Pustaka,2011), Cet. I,h. 85.
26
antara siswa dengan orang lain yang didatangkan di kelas, dan
sebagainya.
7. Teknik-teknik Bertanya
Suatu pertanyaan yang baik ditinjau dari segi isinya, tetapi cara
mengajukannya tidak tepat, akan mengakibatkan tidak tercapai tujuan
yang dikehendaki. Oleh karena itu teknik pertanyaan harus dilatih, agar
pengajar dapat menggunakan pertanyaan secara efektif dalam proses
belajar mengajar. Menurut Hasibuan, faktor-faktor yang harus
diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan adalah kejelasan dan
keterkaitan pertanyaan, kecepatan dan selang waktu, arah dan distribusi
penunujukan, teknik reinforcement, teknik menuntun dan menggali
(prompting and probing).34
Keterangan faktor yang mempengaruhi mengajukan pertanyaan
sebagai berikut:
a. Kejelasan dan kaitan pertanyaan
Pertanyaan hendaknya diajukan dengan jelas, serta nampak
kaitannya antara jalan pikiran yang satu dengan yang lain. Hindari
kebiasaan yang tidak bagus dalam bertanya.
b. Kecepatan dan selang waktu
Usahkan menyampaikan pertanyaan dengan jelas serta tidak
tergesa-gesa. Begitu pertanyaan selesai diucapkan, berhentilah
sejenak untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir,
sementara itu sambil memonitor kelas, apakah ada yang sudah siap
menjawab.
c. Arah dan distribusi penunjukan
Pertanyaan hendaknya diajukan ke seluruh kelas. Sesudah diberi
kesempatan berpikir, barulah menunjuk seseorang untuk
menjawabnya. Diusahakan agar pertanyaan didistribusikan secara
merata ke seluruh kelas.
34
J.j Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet.Xl, h. 19-20
27
d. Teknik reinforcement
Dimaksudkan untuk menimbulkan sikap yang positif pada siswa
serta meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar
mengajar sehingga memungkinkan tercapainya tujuan belajar yang
lebih baik.
e. Teknik menuntun dan menggali (prompting and probing)
D. Metode Tanya Jawab
a. Pengertian Metode Tanya Jawab
Penerapan metode tanya jawab merupakan strategi atau cara agar
proses belajar menjadi aktif, karena dalam metode tanya jawab tidak
hanya guru yang berbicara dan menjelaskan materi pembelajaran, namun
juga terjadi interaksi antara guru dengan siswa.
Menurut Daryanto,” metode tanya jawabmerupakan suatu cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama dari penyaji kepada peserta, tetapi dapat pula peserta kepada
penyaji”.35
Metode tanya jawab umumnya digunakan guru untuk
menanyakan apakah siswa atau peserta telah mengetahui fakta tertentu
yang sudah diajarkan.
b. Tujuan Metode Tanya Jawab
Menurut Daryanto tujuan metode tanya jawab adalah :
1. Menciptakan suasana yang hidup (setiap peserta ikut serta dan
aktif) dalam KBM
2. Menggali ide-ide peserta
3. Memberikan rangsangan pada siswa untuk merumuskan ide-ide
yang tergali dengan menggunakan kalimat sendiri.
4. Mengetahui posisi pemahaman siswa terhadap tema yang
dibahas
35
Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Keterampilan Dasar Bagi
Guru,(Bandung : Yrama Widya, 2013), Cet I, h.6
28
5. Menciptakan kesempatan bagi siswa untuk mengosolidasikan
pemahamannya.36
Tujuan metode tanya jawab pada dasarnya untuk menarik
perhatian siswa agar terpusat pada proses pembelajaran sehingga siswa
akan muncul ide-ide yang tergali dengan menggunakan kalimatnya
sendiri.
c. Kelebihan Metode Tanya Jawab
Metode mengajar memungkinkan terjadinya komunikasi langsung
mempunyai banyak kelebihan, yaitu dapat menarik dan memusatkan
perhatian siswa. Menurut pendapat Martinis Yamin, kelebihan meode
tanya jawab yaitu:
1. Dapat memperoleh sambutan yang lebih efektif bila dibandingkan
dengan metode ceramah yang bersifat menolong.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan
pendapat sehingga nampak mana yang belum jelas atau belum
dimengerti.
3. Mengetahui perbedaan-perbedaan pendapat yang ada, yang dapat
dibawa ke arah suatu diskusi.37
Dari penjabaran diatas dapat diambil kesimpulan kelebihan metode
tanya jawab adaah guru dapat segera mengetahui perkembangan yang
dicapai oleh siswa, dapat menghidupkan suasana kelas yang tadinya pasif
menjadi aktif.
4. Kelemahan Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab memiliki kekurangan , antara lain banyak
waktu yang terbuang. Menurut Subari dan dilengkapi oleh Ramayulis,
kelemahan metode tanya jawab yaitu :
a. Dengan tanya jawab kemungkinan dapat menimbulkan
penyimpangan, persoalan/masalah, jika salah dikendalikan.
36
Ibid,h.6 37
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi,(Jakarta : Gaung Persada
Pers,2007),h.67
29
b. Bagi siswa yang lemah sulit untuk mengembangkan daya
pikiraanya.
c. Bagi siswa yang pandai akan mendominasi pertanyaan tersebut.38
d. Pemakaian waktu yang lebih banyak jika dibandingkan dengan
metode ceramah. Jalan pembelajarannya lebih lambat sehingga
kadang-kadang menyebabkan bahan pelajaran tak dapat
dilaksanakan menurut yang ditetapkan.
e. Apabila peserta didik terlalu banyak tidak cukup wakt memberi
giliran kepada peserta didik.39
Dari penjelasan diatas maka hal yang harus diperhatikan oleh
pengajar saat bertanya adalah jelas dan tegas yaitu saat memberikan
pertanyaan yang dilontarkan harus jelas dan tidak menimbulkan
kebingungan bagi siswa. Disamping itu pertanyaan yang dilontarkan
harus mudah dipahami dan sistematis.
E. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Arnes Anandita (2011) dengan judul “
Pengaruh Cara Belajar Siswa dan Keterampilan Mengajar Guru Terhadap
Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kearsipan Pada Siswa Kelas XII
Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran
2010/2011”. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) terdapat pengaruh
yang signifikan antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa mata
atau 3,578 1,676 dengan taraf signifikasi 5%. 2) ada
pengaruh antara keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar
siswa kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta. tahun
pelajaran 2010/2011. Hal ini dapat ditunjukan dengan harga
atau 2,625 1,676 pada taraf signifikansi 5%.40
38
Subari, Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 1994), Cet.I, h.82 39
Ramayulis, Metodologi Penelitian Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet.IV,
h.312 40
Arnes Anandita,”Pengaruh Cara Belajar Siswa dan Keterampilan Mengajar Guru
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kearsipan Pada siswa Kelas XII Administrasi
30
2. Penelitian yang dilakukan oleh Hulliah (2012) dengan judul “
Peningkatan Keterampilan Bertanya Siswa dalam Pembelajaran PKN
dengan menggunakan media gambar di MI Al-Hidayah Kembangan,
Jakarta Barat”. Indikator keberhasilan penelitian ini adalah sebanyak
85%, siswa mengalami ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu
minimal 60. Dari hasil analisi didapatkan bahwa prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan siklus I sampai siklus II yaitu siklus I siswa
mengalami ketuntasan belajar sebanyak (80%), siklus II (100%).41
3. Penelitian yang dilakukan oleh Zulhani Risovi (2014) dengan judul “
Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06
Bekasi”. Hasil penelitian keterampilan bertanya guru memancing dan
memotivasi siswa untuk bertanya dan mengalami peningkatan, dan
keaktifan siswa kelas VII MTs At-Taqwa 06 Bekasi dalam pembelajaran
fiqih juga meningkat.42
F. Kerangka berpikir
Uma Sekaran dalam bukunya Business Research mengemukakan
bahwa, kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang identifikasikan sebagai
masalah penting43
. Kerangka berpikir dalam penelitian menjelaskan secara
teoritis model konseptual variabel penelitian, tentang bagaimana pertautan
teori-teori yang berhubungan dengan variabel yang diteliti.
Keterampilan bertanya merupakan hal yang tidak boleh diabaikan
bila menginginkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.Dengan
Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2010/2011” Solo, Skripsi pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan UNS, 2011, tidak dipublikasikan 41
Hulliah, “ Peningkatan Keterampilan Bertanya Siswa Dalam Pembelajaran PKN
Dengan Menggunakan Media Gambar di MI Al-Hidayah Kembangan, Jakarta Barat”,Jakarta,
Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah, 2012, tidak dipublikasikan. 42
Zulhani Risovi,”Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-Taqwa 06 Bekasi”, Jakarta, Skripsi
Pada UIN, 2014, tidak dipublikasikan 43
Sugiono,Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantatif, Kualitatif dan
R&D),(Bandung: CV Alfabeta,2012),h.91
31
menggunakan keterampilan bertanya dengan tepat maka secara otomatis
siswa akan lebih mudah meyerap materi pelajaran yang disampaikan guru.
Logikanya semakin tepat keterampilan bertanya guru maka semakin tinggi
pula daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran sehingga akan semakin
tinggi hasil yang diraih siswa. Jadi jelas bahwa keterampilan bertanya
mempengaruhi hasil belajar siswa.
Dalam penelitian ini, beberapa faktor diatas dijadikan sebagai
variabel X yaitu keterampilan bertanya guru yang akan mempengaruhi
variabel Y yaitu hasil belajar siswa.
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teoritis diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :
H0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara keterampilan bertanya
guru terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII
di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan bertanya guru
terhadap hasil belajar siswa pada matapelajaran IPS kelas VIII di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat,
pada siswa kelas VIII semester II (genap) tahun pelajaran 2015/2016 yang
berlokasi dijalan Ir. H. Juanda no.211, Rempoa, Ciputat Timur, Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Adapun penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Februari tahun 2015, dengan rencana waktu pelaksanaan sebagai
berikut :
No Kegiatan
Bulan
Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Ap
r
1. Penyususnan
Proposal
2. Pengumpulan
Proposal
3. Seminar
Proposal
4. Revisi
Proposal
5. Pengumpulan
Revisi
Proposal
6. Bimbingan
Bab 1-3
7. Penyusunan
Surat Izin ke
Lapangan
8. Penlitian ke
Lapangan
9. Pengolahan
Data
10. Penyusunan
Bab 4-5
11. Sidang
Munaqosah
12. Revisi Skripsi
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian untuk mendapatkan kebenaran diperlukan tata cara
atau prosedur tertentu. Sebelum penelitian dilaksanakan perlu ditentukan
terlebih dahulu metodologi penelitian yang digunakan. Adapun metode yang
33
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bersifat
kuantitatif. Menurut Sukardi metode deskriptif yaitu “ metode penelitian
yang menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa
adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek yang diteliti secara tepat”1.Hal ini dipilih karena, dalam
pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang
berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang, peneliti melaporkan
keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2
Adapun yang ditetapkan sebagai populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun pelajaran
2015/2016.
2. Sampel
Jumlah populasi dalam suatu penelitian biasanya sangatlah besar, untuk
itu perlu diambil sebagian dari jumlah populasi yang ada agar mempermudah
dalam pelaksanaan penelitian. Hal tersebut biasa disebut dengan sampel.
Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti3.
Untuk memperoleh Sampel yang representatif diperlukan cara atau
teknik pengambilan smpel yang biasa disebut dengan teknik sampling. Dalam
penelitian memelurkan adanya suatu teknik agar diperoleh sampel yang
representatif. Dalam penelitian ini di uji dengan teknik proporsional untuk
1 Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya,(Jakarta: PT
Bumi Aksara,2012) h. 158 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV Alfabeta, 2012), cet. Ke-15,
hlm. 117 3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), h.173
34
menentukan banyaknya sampel dan teknik random sampling di uji untuk
menentukan banyaknya sampel yang diambil.
Adapun penjelasannya sebagai berikut :
a) Teknik Proporsional Sampilng atau Sampel Imbangan
Teknik pengambilan sampel proporsional atau sampel imbangan ini
dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan teknik sampel berstrata
atau sampel wilayah. Karena ada kalanya banyak subjek yang terdapat
pada setiap strata atau wilayah tidak sama4. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini menggunakan teknik proporsional sampling karena ingin
mengetahui jumlah sampel yang akan diambil. Dalam pengambilan
sampel dengan mempertimbangkan proporsi atau pertimbangan jumlah
sampel siswa di setiap kelas VII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
b) Teknik simple Random Sampling atau sampel acak
Teknik simple random sampling adalah teknik yang paling sederhana
(simpel). Sampel diambil secara acak, tanpa memerhatikan tingkatan yang
ada dalam populasi, tiap elemen populasi memiliki peluang yang sama dan
diketahui untuk terpilih sebagai subjek5. Setiap subjek yang terdaftar
sebagai populasi, diberi nomor urut mulai dari 1 sampai dengan
banyaknya subjek, maka sampel random dapat peneliti lakukan dengan
salah satu :
1) Cara Undian (untung-untungan)
Pada kertas kecil-kecil kita tulis nomor subjek, satu nomor untuk
setiap kertas. Kemudian kertas ini digulung. Dengan tanpa
prasangka peneliti mengambil gulungan kertas, sehingga nomor
yang ada digulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan
nomor subjek sampel penelitian.
4 Ibid, h.182
5 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertai,Dan Karya Ilmiah,(
Jakarta : Kencana Media Group, 2012)h.151
35
2) Ordinal
Cara ini dilakukan dengan mengambil subjek dari atas ke bawah.
Ini dilakukan dengan mengambil nomor absen yang ganjil atau
genap tergantung ketentuan yang dibuat oleh peneliti.
3) Menggunakan tabel bilangan random
Biasanya terdapat di dalam buku-buku statistik, biasanya terdapat
halaman yang memuat angka-angka yang disusun secara acak.
Angka-angka tersebut dapat dicari letaknya menurut baris dan
kolom.
Oleh karena itu sehubungan dengan pengambilan sampel yang
representatif menurut Winarno Surakhmad, ”untuk pedoman umum saja
populasi dikatakan bahwa bila populasi cukup homogen terhadap populasi
dibawah 100, maka dapat digunakan sampel sebesar 50% dan diatas 1000
sebesar 15%. Untuk jaminan ada baiknya sampel ditambah sedikit lagi dari
jumlah matematik tadi”6. Dalam penelitian ini jumlah populasinya adalah 96
siswa berdasarkan pendapat diatas maka peneliti menetapkan jumlah sampel
sebanyak 50 dari jumlah kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
D. Instrumen Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan :
1. Lembar observasi
Lembar observasi ini terdiri dari tiga yaitu lembar observasi guru
dalam belajar mengajar, lembar observasi aktifitas siswa dan lembar
observasi aktivitas pembelajaran. Lembar observasi proses kegiatan belajar
mengajar yaitu Untuk mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai
aktivitas belajar siswa, aktifitas guru dan proses pembelajaran dengan
menggunakan ketrampilan bertanya guru.
6 Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar, Metoda dan
Teknik,(Bandung : Bumi Aksara, 2004)h.100
36
Pada penelitian ini peneliti menggunakan observasi non partisipan
yakni peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen7.
Pengumpulan data dengan observasi non partisipan ini tidak akan
mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna.
Peneliti juga menggunakan observasi terstruktur, yakni observasi yang
terstruktur, yakni observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang
apa yang akan diamati kapan dan dimana tempatnya. Melalui observasi ini
peneliti ingin memperoleh data-data yang dibutuhkan sesuai dengan
kenyataan.
2. Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya.8 diberikan kepada siswa setelah
berakhirnya penelitian, tujuannya adalah mengetahui respon siswa setelah
belajar IPS menggunakan ketrampilan bertanya dasar dan bertanya lanjut.
Respon siswa yang ingin diketahui adalah apakah responnya baik, sedang,
ataupun buruk.
Menurut Suharsimi Arikunto terdapat beberapa alasan penggunaan
angket sebagai alat atau instrumen pengumpulan data adalah :
b. Tidak memerlukan hadirnya peneliti
c. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden
d. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-
masing dan menurut waktu senggang responden
e. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur, dan tidak
malu menjawab
f. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat
diberi pertanyaan yang benar-benar sama9.
Adapun jenis angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga responden tinggal memberikan tanda centang (√) pada kolom atau
7 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D, (Bandung: CV
Alfabeta,2013), Cet.XVIII, h.145 8 Sugiyono, op.cit., h.199
9 Suharsimi, op.cit., h.195
37
tempat yang sesuai.10
Jenis angket ini dipilih untuk membatasi jawaban
responden dengan memilih jawaban-jawaban yang sudah disediakan.
Dalam penelitian ini yang akan diukur menggunakan angket adalah
keterampilan bertanya yang mempengaruhi hasil belajar siswa pada
matapelajaran IPS kelas VIII di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
Mengenai cara penilaian terhadap angket yang dipakai dalam
penilaian ini adalah sebagai berikut:
a) Setiap pertanyaan terdiri dari dari 4 pilihan jawaban
b) Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu
jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda chek ( )
pada kolom jawaban yang dipilih
c) Dengan diberikan penilaian sebagai berikut:
Jawaban sangat setuju nilai = 4
Jawaban setuju nilai = 3
Jawaban tidak setuju nilai = 2
Jawaban sangat tidak setuju nilai = 1
Adapun kisi-kisi instrumen pengumpulan data dengan metode angket
adalah sebagai berikut:
Variabel bebas (X) : keterampilan bertanya
Variabel terikat (Y) : Hasil belajar siswa mata pelajaran IPS
10
Suharsimi , loc. cit.
38
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Angket Penelitian
Keterampilan Bertanya Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran
IPS
No Variabel
Penelitian Instrumen Penelitian
Nomor
Soal
1. 1
.
Keterampilan
bertanya dasar
dan bertanya
lanjut
a. Mengungkapkan pertanyaan
secara singkat dan jelas
1,2,3
b. Memberikan acuan 4,5
c. Pemberian pemusatan 6,7
d. Pemindahan giliran 8,9
e. Penyebaran pertanyaan pada
seluruh kelas
10,11
f. Penyebaran respon siswa 12,13
g. Memberikan waktu siswa
untuk berpikir
14,15
h. Menanyakan pertanyaan lain
dengan cara sederhana
16
i. Mengulangi penjelasan
sebelumnya
17
3. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi, yaitu
cara memperoleh informasi dengan bertanya langsung pada yang
diwawancarai11
. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur, yakni wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Teknik wawancara dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui
keterampilan bertanya guru pada hasil belajar dari pihak yang berwenang.
11
Masri Singarimbun, Sofian Efendi, (Penyuting), Metode Penelitian Survai, (Jakarta :
LP3ES,1989), h.192
39
Tabel 3.2
Pedoman Wawancara Guru IPS
No Variabel Pertanyaan
1. Keterampilan Bertanya
Guru
Metode apa saja yang pernah
bapak/ibu terapkan selama
mengajar IPS dikelas VIII?
Menurut Bapak/Ibu, apakah
teknik keterampilan bertanya ini
baik diterapkan dalam kelas?
Jika, ada materi yang kurang
dimengerti oleh siswa, apakah
siswa tersebut bertanya kepada
Bapak/Ibu?
Apabila ada salah satu siswa
yang bertanya atau memberi
tanggapan, apakah siswa yang
lain memperhatikan?
Apabila Bapak/Ibu memberikan
pertanyaan, bagaimana respon
siswa terhadap pertanyaan
Bapak/Ibu?
Apakah Bapak/Ibu selama
pembelajaran di kelas
menanyakan siswa yang belum
mengerti dengan materi
pelajaran?
2. Hasil Belajar IPS Bagaimana tingkat kemampuan
siswa dalam pembelajaran IPS
di kelas?
Bagaimana kemampuan siswa
dalam mengerjakan soal-soal
IPS?
Apakah siswa memperhatikan
penjelasan materi pelajaran yang
bapak/ibu sampaikan?
Apakah siswa merasa senang
dalam pembelajaran IPS?
Sebagai seorang guru bidang
studi IPS, upaya apa yang telah
Bapak/Ibu lakukan untuk
meningkatkan hasil belajar?
Dilihat dari hasil belajar siswa,
apakah penggunaan teknik
keterampilan bertanya sudah
dapat dikatakan efektif?
40
2. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian dan
sebagainya12
.Adapun alasan peneliti menggunakan metode dokumrntasi
sebagai alat pengumpukan data sebagai berikut :
a. Dokumen lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
b. Sumber dokumen adalah data yang lengkap
Teknik ini digunakan untuk memproleh data dan informasi mengenai
profil lembaga yang memuat visi, misi, tujuan, sarana, dan prasarana, dan
susunan pengurus. Teknik ini juga digunakan untuk memperoleh gambaran
mengenai kegiatan belajar yang di gambarkan melalui nilai pelajaran IPS.
Adapun jenis dokumen yang dibutuhkan pada penelitian ini lebih rincinya
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Dokumen Hasil Belajar
No. Nama
Nilai
UH 1
Nilai
UH 2
1 ABDUL FIKRI 70 50
2 ADELIA PUTRI DARNASYAH 80 80
3 ADIK NUR ROHMAD 72 62
4 AGNIA BARIQ 80 68
5 AHMAD RENALDI 85 80
6 AHMAD RIFKI 65 73
7 AHMAD SETIAWAN 80 70
8 AJENG SETIOWATI 70 83
9 AKBAR FAUZI 65 56
10 AMANDA KARTIKA 74 60
11 ANGGIE RAHAYUNINGTYAS 74 65
12 ANGGITO FEBRIANTORO 85 75
13 ANNISA VIRA IRAWAN 60 80
14 ARASYIFA FADHILLAH 70 60
15 ARIFAH DWI HASTUTI 65 72
12
Suharsimi, op.cit.,h.202
41
16 AZHARUN FAKIH 85 79
17 BAGAS KURNIA AKBAR 78 70
18 BAGUS ARI WIBOWO 78 76
19 BAGUS PRIYO UTOMO 78 75
20 BAGUS RAMADHAN 80 60
21 BOY HERNANDES RASIDIN 85 70
22 CHANDRA DENNYS WICAKSONO 82 73
23 CHOIRUN NI'MAH 75 70
24 CINDY FLORAPRILLIA 78 74
25 DEA SAPITRIYANI 72 70
26 DIFA DINULLAH 78 80
27 DITA KARUNIA 82 80
28 DIVARA AZZAHRA DE LAREZI 74 76
29 DWI NUGRAHA JUFRIADI 78 70
30 FAJRI FERDIANSYAH 80 80
31 FAZILAH AWALIA RAMADANI 78 75
32 FERDY FIRMANSYAH 80 70
33 FIERZA AL-AZZAIDAN 86 77
34 FIKY ALFIAN HIDAYAT 75 83
35 FRIDA AGUSTIN 70 65
36 GLEN NADA SETIAWAN 84 86
37 GURUH SUKASNO PUTRA 74 86
38 HAFIFAH NUR ROCHMAN 76 72
39 KARINA AMELIA SADEWA 78 66
40 KARINA SILVANI 95 86
41 LEONY RAHMAWATI 80 77
42 LINDIA DWI HERAWATI 78 76
43 MAWARDHA 86 55
44 MAYA SULISTIANA 70 50
45 MEGA JAYA SANTIKA 68 70
46 MIFTAH CAHYA PRATAMA 82 64
47 MUHAMAD AZIS RIANDANA 84 64
48 MUHAMMAD AL FAZRI 84 76
49 MUHAMMAD FADIL 84 78
50 MUHAMMAD FAHJRIANSYAH 72 84
51 MUHAMMAD FAHMI ABDILLAH 78 67
52 MUHAMMAD FAHRI 72 80
53 MUHAMMAD IDRIS 78 70
54 MUHAMMAD IKHSAN 76 72
55 MUHAMMAD KEVIN DWI PUTRA 80 70
56 MUHAMMAD RIDWAN 86 70
42
57
MUHAMMAD RIFQI NABIL PUTRA
YADINAR 75 80
58 MUHAMMAD RIO IRWANSYAH 64 70
59 MUHAMMAD SUBALI 80 84
60 MUHAMMAD UMAR SHEIKA 90 60
61 MUZAKY RIZKY YADI 78 74
62 NABILA GUMAYANG AYU 80 74
63 NANA GUSTIAN 74 80
64 NANDA RASMIYATI 75 74
65 NOVIA LISANDRA 80 80
66 NUR ANNISA 80 78
67 NURAINI 84 65
68 PANDU PRATAMA 95 53
69 PUTRI ZANNAH SETIANINGRUM 72 81
70 RAFIL RIZQULLAH 78 68
71 RAFIQO MAUDRIYA 74 80
72 RAHMAT ZIKRI 78 78
73 RANDI MUHAMMAD 84 80
74 REIZKA NISABILA 80 80
75 RINI ANEYANI 70 72
76 RISKA FITRIA LESTARI 76 83
77 RISMA ADELLAROSA 74 70
78 RIYAN YUDISTIRA 72 65
79 RIZKY DIMAS SEPTIAN 78 80
80 RIZKY FERDINA MALIK 85 69
81 ROSARUM ARIMBIYANTI 85 80
82 RYZKI KUSUMANDARU 85 89
83 SABILLAH DAMAI CALIBERTY 74 76
84 SAHRUL RAMADHAN 75 78
85 SETYO AJI PANGESTU 80 71
86 SIFA NABILA 64 87
87 SOFI DWI YANTI 86 78
88 SUCI SUMARNI 72 65
89 TARA FATHIA IRAWAN 80 60
90 TEDDY ALAMSYAH 78 80
91 THORIQ ADI BASKORO 88 89
92 TYAS OKTASARI 70 75
93 YOLANDA VEBBY YANTI 78 69
94 YONDRA FADHILA YURDARLIS 75 80
95 ZALFA ALEZRA PUTRI 78 80
96 ZEFTA PUTRA PRATAMA 80 30
43
E. Skala Keterampilan Bertanya
Skala keterampilan bertanya dibuat untuk menentukan standar/ hirarki
keterampilan bertanya guru. Pada penelitian ini nilai yang akan diberikan
pada test didasarkar pada standar mutlak artinya pemberian nilai pada test
dilaksanakan dengan jalan membandingkan antara skor mentah dengan Skor
Maksimum Ideal (SMI) yang mungkin dapat dicapai oleh test jika seluruh
soal tes dapat dijawab dengan betul13
.
Cara perhitunganya = Skor Mentah/Skor Maksimum Ideal X 100
Tabel 3.4
Skala Keterampilan Bertanya Guru
Rendah Sedang Tinggi
Nilai 50 50-70 70
F. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Untuk mengetahui keabsahan dari suatu instrumen dalam
pengumpulan data, maka peneliti menggunakan uji validitas dan uji
reliabilitas sebagai alat ukur sebagai berikut :
a) Uji validitas
Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur berfungsi
dengan baik atau kesahihan untuk dijadikan alat ukur. Penelitian ini untuk
menguji tingkat validitas angket/kuesioner menggunakan rumus korelasi yang
dikemukakan oleh Pearson yang dikenal dengan korelasi product moment
dengan angka kasar.14
= N∑ – (∑ ) - (∑ )
√* ∑ (∑ )+ * ∑ ∑ +
13
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/197603182
001122-LENI_PERMANA/PAP_dan_PAN.pdf 14
Ibid, h. 212,
44
Keterangan :
koefisien korelasi variabel x dan y
∑ : jumlah skor rata-rata X
∑ : jumlah skor rata-rata Y
N : jumlah responden
Hasil dari dikonsultasikan dengan tabel harga kritis product
moment. Apabila hasil yang diperoleh dengan taraf
signifikan 5% maka angket tersebut valid.
b) Uji reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan uji untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul data.
Penelitian ini menggunakan rumus alpha atau K-R. 21dari Kuder dan
Richardson.15
= [
] [
( )
]
Keterangan :
= reliabilitas instrumen
= banyaknya butir soal
= skor rata-rata
= variansi total
Adapun kriteria pengujiannya adalah :
r11 = 0,00-0,20 = Reliabilitas kecil
r11 = 0,20-0,40 = Reliabilitas rendah
r11 = 0,40-0,70 = Reliabilitas sedang
r11 = 0,70-0,90 = Reliabilitas tinggi
r11 = 0,90-1,00 = Reliabilitas sangat tinggi
r>r tabel instrumen hasil belajar reliabel
r<r tabel instrumen hasil belajar tidak reliabel16
.
15
Ibid ,h.232 16
Suharsimi Arikunto, ibid., h. 90.
45
Setelah semua data selesai dikumpulkan dengan lengkap, maka tahap
selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Adapun langkahnya sebagai
berikut:
1) Editing, semua angket harus diteliti satu persatu tentang kelengkapan
dan kebenaran pengisian sehingga terhindar dari kekeliruan dan
kesalahan.
2) Skoring, setelah melalui tahap editing, maka selanjutnya adalah
memberikan skor terhadap item-item pernyataan yang terdapat pada
angket. Untuk memudahkan perhitungan masing-masing diberi bobot
nilai yang bergerak dari 4 sampai 1 sesuai dengan kualitas jawaban
yang disusun sebagai berikut :
a. Alternatif jawaban sangat setuju dengan nilai 4
b. Alternatif jawaban setuju dengan nilai 3
c. Alternatif jawaban tidak setuju dengan nilai 2
d. Alternatif jawaban sangat tidak setuju dengan nilai 1
3) Tabulating yaitu mentabulasi data jawaban yang telah diberikan
kedalam bentuk tabel selanjutnya dinyatakan dalam bentuk
frekuensidan prosentase.
2. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis setiap variabel digunakan teknik analisis
secara deskriptif (dengan prosentase), yaitu dengan menggunakan rumus
frekuensi relatif sebagai berikut:
Rumus : P =
x 100%
Keterangan : P = angka persentase
F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N = number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya
individu) .17
17
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafido Persada, 1999), cet.
Ke-5, h. 40.
46
100% = bilangan tetap (kostanta).
Angka prosentase
No Presentase Penafsiran
1 100% Seluruhnya
2 90-99% Hampir Seluruhnya
3 60-89% Sebagian Besar
4 51-59 Lebih Dari Setengah
5 50% Setengahnya
6 40-49% Hampir Setengah
7 10-39% Sebagian Kecil
8 1-9% Sedikit sekali
9 0% Tidak Ada
a) Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diambil
berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.18
Apabila data
distribusi normal, berarti data tersebut dapat dipakai untuk penelitian ini
sebagai salah satu syarat analisis regresi linear nantinya digunakan untuk
menguji hipotesis. Langkah yang dilakukan dalam uji ini adalah
menggunakan One sample Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf
signifikansi 0,05.
2) Uji Homogenistas
Uji homogenitas dibuat untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel tersebut berasal dari kelompok yang sama atau tidak19
. Uji
homogenitas bertujuan untuk membuktikan data yang dianalisis berasal dari
populasi yang tidak jauh berbeda keberagamannya.
18
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), Edisi Pertama, h.174 19
Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis dan Penelitian, (Bandung:Rafika
Aditama,2010), h.161
47
3) Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh suatu
variabel dengan variabel lain. Pengujian linearitas diperlukan beberapa
kelompok data X dan data Y.
b) Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi digunakan untuk menguji bagaimana variabel
dependen (Y) dapat diprediksi melalui variabel independen (X). Perhitungan
linearitas regresi sederhana menggunakan persamaan :
a+ b. X
Keterangan :
= Linearitas Regresi
a = Nilai linearitas regresi apabila harga X dimanipulasi
b = Nilai koefisien regresi
X = Nilai variael X
Jika ada satu variabel bebas atau terikat (dependent variabel)
tergantung pada satu atau lebih variabel bebas atau peubah bebas
(independent variabel) hubungan antara kedua variabel tersebut dicirikan
melalui model matematika (statistik) yang disebut sebagai model regresi.
c) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan kuadrat dari korelasi pada
persamaan regresi20
. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel independent memberikan pengaruh
yang cukup terhadap variabel dependent. Sedangkan nilai yang mendekati 0
berarti variabel independent tidak memberikan pengaruh terhadap variabel
dependent. Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur
kemampuan model dalam menerangakan variasi variabel dependent yaitu
nilai adjusted R square.
20
Bambang Suharjo, Statistik Terapan, Disertasi Contoh Aplikasi dengan SPSS,
(Yogyakarta:Graha Ilmu,2013),h.93
48
d) Uji Hipotesis
Untuk menghindari salah pengertian dalam memahami judul
penelitian perlu ditegaskan beberapa variabel penelitian sebagai berikut:
1. Hasil belajar
a. Definisi konseptual
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada peserta
didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor akibat dari
interaksinya dengan lingkungan.
b. Definisi operasional
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada peserta
didik dalam hal kognitif, afektif, dan psikomotor akibat dari
interaksinya dengan lingkungan. Variabel ini merupakan
variabel terikat (Y). Teknik pengumpulan datayang digunakan
untuk mendapatkan variabel hasil belajar adalah dokumentasi.
2. Keterampilan bertanya guru
a. Definisi konseptual
Kemampuan atau kecakapan guru dalam menggunakan
berbagai jenis pertanyaan dan teknik bertanya untuk
merangsang siswa berpikir dalam menjawab pertanyaan yang
diajukan guru.
b. Definisi operasional
Keterampilan bertanya guru merupakan hal yang tidak bisa
diabaikan bila menginginkan proses belajar berjalan dengan
baik. Karena pertanyaan guru merupakan metode utama untuk
mengetahui pemahaman siswa
Dalam penelitian ini, beberapa faktor diatas akan dijadikan sebagai
variabel X yaitu kemampuan belajar guru yang akan mempengaruhi variabel
Y yaitu hasil belajar.
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji t.
uji t-test dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
49
terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel
atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing thitung.
Untuk menguji pengaruh secara individual mengenai keterampilan
bertanya guru terhadap hasil belajar siswa digunakan kreteria, apabila dari
perhitungan dengan bantuan SPSS Windows ver.20 diperoleh probabilitas (p
value) 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel keterampilan bertanya
guru berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Begitu juga sebaliknay apabila
diperoleh probabilitas (p value) 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variabel
keterampilan bertanya guru tidak berpengaruh terhadap hasil belajar.
G. Hipotesis Statistik
Secara stastistik kriteria pengujian hipotesis yang digunakan pada
penelitian ini, sebagai berikut:
Ho : µ1 ≤ µ2
Ha : µ1 > µ2
Keterangan:
µ1 = Rata-rata skor hasil belajar siswa
µ2 = Rata-rata skor peningkatan keterampilan bertanya guru pada
pelajaran IPS
50
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat dan
berlangsung pada bulan Januari sampai Febuari tahun 2015. Adapun sebagai
objek adalah kelas VIII, yang terdiri tiga kelas. Variabel dalam penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu keterampilan bertanya guru sebagai variabel bebas
(X) dan hasil belajar IPS sebagai variabel terikat (Y). Deskripsi data yang
disajikan, untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran
data yang diperoleh di lapangan. Data yang disajikan berupa data mentah yang
diolah menggunakan teknik statistik deskripsi. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan program SPSS for Windows ver.2.0.
Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih
dahulu digunakan try out. Try out tersebut digunakan untuk mengetahui item –
item yang tidak memenuhi syarat validitas dan reliabilitas angket sebagai
instrumen penelitian. Dalam penelitian ini ada 17 item soal yang dinyatakan
valid.
Setelah diadakan pengumpulan data melalui angket dan melalui proses
tabulasi data keterampilan bertanya guru sebagai variabel X dan hasil belajar
sebagai variabel Y, maka peneliti mengemukakan data sebagai berikut :
1. Data variabel keterampilan bertanya guru (X)
Tabel 4.1
Distribusi Data
Variabel N Mean Median Modus Std.
Deviation Min Max
Keterampilan
bertanya
guru
50 55,76 55,50 55 4,70154 42 66
51
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap data
variabel keterampilan bertanya guru diketahui bahwa jumlah sampel adalah 50
responden dan diperoleh rata-rata sebesar 55,50, pada hasil penelitian diketahui
bahwa modus (nilai yang sering muncul) adalah nilai 55, nilai terendah
diperoleh 42 dan nilai tertingginya adalah 66, standar deviasi sebesar 4,70154,
ini menunjukan bahwa distribusi angket yang dibagikan kepada responden
cukup baik.
Dari data tersebut dapat dihitung kelas interval dan banyaknya kelas.
Dari hasil perhitungan dapat diketahui, panjang interval 3 dan banyaknya kelas
adalah 9. Selanjutnya dapat dihitung distribusi frekuensi variabel X, yaitu
sebagai berikut :
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi
Keterampilan Bertanya Guru
No. Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Frekuensi
Kumulatif
1. 42-44 1 2,0 2,0
2. 45-47 1 2,0 4,0
3. 48-50 3 6,0 10,0
4. 51-53 8 16,0 26,0
5. 54-56 18 36,0 62,0
6. 57-59 9 18,0 80,0
7. 60-62 6 12,0 92,0
8. 63-65 3 6,0 98,0
9. 66-68 1 2,0 100,0
Jumlah 50 100
Berdasarkan data tabel dapat diketahui frekuensi skor terbanyak
adalah 18, berada pada kelas interval 54-56, dengan skor rata-rata (mean)
52
sebesar 55,76. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan skor untuk
variabel X, maka jumlah skor diatas skor rata-rata sebanyak 37 responden atau
setara 74% dan responden yang memperoleh skor kurang dari skor rata-rata
sejumlah 13 responden atau setara 26%. Dengan membandingkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa, keterampilan bertanya guru adalah baik. berikut
disajikan keterampilan bertanya guru dalam bentuk histrogram.
Gambar 4.1
Diagram Distribusi Frekuensi
Keterampilan Bertanya Guru
2. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar mata pelajaran IPS adalah variabel terikat (Y). Data yang
terkumpul melalui teknik dokumentasi yaitu nilai ulangan. Banyak hal yang
mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa baik dari faktor intern
maupun faktor ekstern. Deskripsi data dapat dijelaskan sebagai berikut :
53
Tabel 4.3
Distribusi Data
Variabel N Mean Median Modus Std.
Deviasi Min Max
Hasil
Belajar 50 77,86 78,00 78 6,325 64 95
Berdasarkan data tabel, dapat diketahui jumlah responden adalah
50, nilai tertinggi pada mata pelajaran IPS adalah 95, nilai terendah 64.
Sedangkan mean atau nilai rata-rata sebesar 77,68 dengan standar deviasi
6,325. Dari data tersebut dapat dihitung panjang kelas interval dan banyaknya
kelas. Dari hasil perhitungan diketahui, panjang interval adalah 4 dan
banyaknya kelas 8. Selanjutnya dapat dihitung tabel frekuensi variabel Y,
sebagai berikut :
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi
Hasil Belajar
No. Kelas
Interval Frekuensi Persentase
Persentase
kumulatif
1. 64-67 3 6,0 6,0
2. 68-71 4 8,0 14,0
3. 72-75 11 22,0 36,0
4. 76-79 10 20,0 56,0
5. 80-83 11 22,0 78,0
6. 84-87 9 18,0 96,0
7. 88-91 1 2,0 98,0
8. 92-95 1 2,0 100,0
Jumlah 50 100
54
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui frekuensi skor terbanyak
adalah ada 11, berada pada kelas interval 72-75 dan 80-83, sedangkan
frekuensi skor terkecil adalah 3 yaitu pada kelas interval 64-67. Dengan skor
rata-rata (mean) sebesar 77,86. Apabila skor rata-rata dijadikan batas perolehan
untuk skor untuk variabel Y, maka skor yang lebih besar dari rata-rata adalah
32 responden atau setara 64 %. Sedangkan perolehan skor yang lebih kecil dari
rata-rata adalah 18 responden atau setara 36%. Dengan membandingkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar pada mata pelajaran IPS dapat
dikatakan cukup. Berikut dapat disajikan hasil belajar dalam bentuk histogram.
Gambar 4.2
Diagram distribusi
Hasil Belajar Siswa
B. Hasil Penelitian
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum data dianalisis, ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi
untuk dapat diteruskan dalam pengujian hipotesis. Penghitungan uji prasyarat
pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS For Windows Ver. 20.
Uji prasyarat dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil dari populasi memiliki distribusi normal atau tidak. Distribusi normal
55
yang dimaksud adalah penyebaran nilai-nilai dari sampel yang dimiliki oleh
masing-masing variabel dapat mencerminkan populasinya.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov.
Taraf signifikansi yang digunakan adalah = 0,05. Dengan demikian, data
dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi 0,05. Hasil pengujian
normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.5
Uji Normalitas
Uji Kolmogorov-Sminov
Berdasarkan data hasil uji Kolmogorov-Sminov diatas, untuk varibel
keterampilan bertanya guru (X) dengan signifikansi sebesar 0,091 karena
signifikan hitung lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data
variabel keterampilan bertanya guru (X) berdistribusi normal.
Hasil uji Kolmogorov-Sminov untuk hasil belajar siswa (Y) dengan
signifikansi sebesar 0,193 karena signifikan hitung lebih besar dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data variabel keterampilan bertanya guru (Y)
berdistribusi normal. Berikut ini disajikan P-plot uji normalitas data.
Variabel N Sig. Keterangan
Keterampilan
Bertanya Guru 50 0,091 0,05
Berdistribusi
Normal
Hasil Belajar
Siswa 50 0,193 0,05
Berdistribusi
Normal
56
Gambar 4.3
P-plot Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk membuktikan data yang dianalisis
berasal dari populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Taraf
signifikansi yang digunakan dalam uju normalitas adalah = 005. Kriteria
homogenitas varians yaitu apabila p value signifikansi 0,05. Berdasarkan
hasil perhitungan uji homogenitas dapat diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6
Uji homogenitas
Dari perhitungan data diatas, dapat diperoleh nilai p value signifikan
adalah 0,189. Sehingga dapat disimpulkan nilai p value sig. 0,05, dengan
demikian semua variabel bersifat homogen.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas digunakan untuk
menentukan regresi yang digunakan apakah menggunakan regresi linear atau
Variabel Sig. Keterangan
Keterampilan
bertanya guru 0,189 0,05 Homogen
57
nonlinear. Kriteria linearitas antara variabel X dan Y bersifat linear apabila
nilai P Value sig. 0,05. Hasil uji linearitas dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.7
Uji Linearitas
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Deviation
from
Linearity
1960,020 49 44,592 1,175 0,337
Berdasarkan tabel hasil perhitungan uji linearitas diatas, diperoleh
nilai p value sig. Sebesar 0,337. Dengan demikian nilai p value sig. 0,337
0,05 menunjukan bahwa hubungan keterampilan bertanya guru terhadap
hasil belajar siswa bersifat linear.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi adalah teknik analisis untuk mengetahui bagaimana
variabel hasil belajar siswa (Y) dapat diprediksi melalui variabel keterampilan
bertanya guru (X). Dalam penelitian ini analisis regresi yang digunakan adalah
analisis regresi sederhana, karena variabel penelitian hanya terdiri dari satu
variabel dependen yaitu tentang keterampilan bertanya guru (X) dan satu
variabel independent yaitu tentang hasil belajar siswa (Y). Perhitungan analisis
regresi linear dilakukan melalui analisa statistk dengan menggunakan program
SPSS for Windows ver.20. Hasil perhitungan dapat dilihat sebagai berikut :
58
Tabel 4.8
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 65,128 10,707 6,083 ,000
keterampilan bertanya ,228 ,191 ,170 1,193 ,239
a. Dependent Variable: hasil belajar
Dari tabel diatas, koefisien regresi diperoleh harga komponen a =
65,128 dan harga komponen b = 0,228. Maka dapat diperoleh persamaan
regresi linear sebagai berikut:
65,128 + 0,028 X
Persamaan regresi linear tersebut bernilai positif pada konstanta
sebesar 65,128 menyatakan bahwa keterampilan bertanya guru berpengaruh
secara positif terhadap hasil belajar siswa. Koefisien regresi variabel X
menyatakan bahwa setiap persepsi siswa meningkat sebesar satu satuan maka
akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan hasil belajar siswa sebesar
0,028.
3. Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh antara variabel X terhadap Y secara simultan
dapat diketahui dari besarnya korelasi antara variabel keterampilan bertanya
guru dan variabel hasil belajar siswa yang dikuadratkan (R square). Berikut
hasil perhitungan koefisien determinasi :
59
Tabel 4.10
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai R square model sebesar 0,29 atau
29 %. Artinya bahwa besarnya pengaruh keterampilan bertanya guru terhadap
hasil belajar siswa hanya 29 % sedangkan selebihnya, yaitu 71% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
4. Uji Hipotesis
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat signifikansi
yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari derajat
kepercayaan maka Ha diterima yang menyatakan pengaruh yang signifikan
antara keterampilan bertanya guru dengan hasil belajar siswa. Berikut hasil
perhitungan uji t.
Tabel 4.11
Hasil Uji t
Paired Samples Test
Paired Differences T Df Sig. (2-
tailed)
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
keterampilan bertanya - hasil belajar
-22,100 7,212 1,020 -24,150 -20,050 -21,669 49 ,000
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,170a ,029 ,009 6,297
a. Predictors: (Constant), keterampilan bertanya
b. Dependent Variable: hasil belajar
60
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh thitung variabel keterampilan
bertanya guru (X) sebesar 0,000 dan ttabel sebesar -21,669 dengan taraf
signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa thitung ttabel. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh positif yang
signifikan antara keterampilan bertanya guru dengan hasil belajar siswa mata
pelajaran IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat tahun pelajaran
2014/2015” dapat diterima.
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan pada hasil analisis data diatas, maka peneliti dapat
mengemukakan pembahasan sebagai berikut :
1. Keterampilan bertanya guru
Untuk keterampilan bertanya guru, pada SMP Muhammadiyah 17
Ciputat tingkat pencapainannya sebesar 29 %. Hasil tersebut menunjukan
bahwa keterampilan bertanya masih perlu ditingkatkan karena masih ada
beberapa aspek yang kurang mendukung. Dari hasil analisis angket dapat
diketahui frekuensi skor terbanyak adalah 18, berada pada kelas interval 54-56,
dengan skor rata-rata (mean) sebesar 55,76. Apabila skor rata-rata dijadikan
batas perolehan skor untuk variabel X, maka jumlah skor diatas skor rata-rata
sebanyak 37 responden atau setara 74% dan responden yang memperoleh skor
kurang dari skor rata-rata sejumlah 13 responden atau setara 26%. Dengan
membandingkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, keterampilan
bertanya guru adalah baik.
2. Hasil belajar siswa
Tingkat pencapaian hasil belajar di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
dapat diketahui nilai tertinggi pada mata pelajaran IPS adalah 95, nilai terendah
64. Sedangkan mean atau nilai rata-rata sebesar 77,68. berada pada kelas
interval 72-75 dan 80-83, sedangkan frekuensi skor terkecil adalah 3 yaitu pada
kelas interval 64-67. Dengan skor rata-rata (mean) sebesar 77,86. Apabila skor
rata-rata dijadikan batas perolehan untuk skor untuk variabel Y, maka skor
yang lebih besar dari rata-rata adalah 32 responden atau setara 64 %.
61
Sedangkan perolehan skor yang lebih kecil dari rata-rata adalah 18 responden
atau setara 36%. Dengan membandingkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa, hasil belajar di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat pada mata pelajaran
IPS dapat dikatakan cukup.
3. Koefisien regresi diperoleh harga komponen a = 65,128 dan harga
komponen b = 0,228. Maka diperoleh persamaan regresi linear sebagai berikut:
65,128 + 0,028X. Dari persamaan regresi linear tersebut, dapat diketahui
regresi linear tersebut bernilai positif pada konstanta sebesar 65,128
menyatakan bahwa keterampilan bertanya guru berpengaruh secara positif
terhadap hasil belajar siswa. Koefisien regresi variabel X menyatakan bahwa
setiap persepsi siswa meningkat sebesar satu satuan maka akan menyebabkan
peningkatan atau kenaikan hasil belajar siswa sebesar 0,028.
4. Nilai koefisien determinan (R square) diperoleh sebesar 0,29 atau 29
%. Artinya bahwa besarnya pengaruh keterampilan bertanya guru terhadap
hasil belajar siswa hanya 29 % sedangkan selebihnya, yaitu 71% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
5. Dari hasil perhitungan Uji t diperoleh thitung variabel keterampilan
bertanya guru (X) sebesar 0,000 dan ttabel sebesar -21,669 dengan taraf
signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa thitung ttabel. Dengan
demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh positif yang
signifikan antara keterampilan bertanya guru dengan hasil belajar siswa mata
pelajaran IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat tahun pelajaran
2014/2015” dapat diterima.
Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan bertanya guru mempunyai
pengaruh positif namun tidak signifikan dengan hasil belajar IPS siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa tinggi rendahnya keterampilan bertanya guru tidak
berpengaruh besar terhadap hasil belajar IPS siswa pada SMP Muhammadiyah
17 Ciputat.
Dapat disimpulkan juga bahwa keterampilan bertanya guru IPS
rendah, sesuai dengan perhitungan skala keterampilan bertanya guru. Hal ini
bisa dilihat dari perhitungan dari uji t, dengan nilai yang diperoleh adalah 29%.
62
Banyaknya faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik faktor
internal maupun eksternal. Faktor internal sangat mempengarugi hasil belajar
siswa walaupun tidak dapat dipungkiri bahwa ada faktor eksternal yang juga
mempunyai andil dalam menetukan hasil belajar siswa. Karena hasil belajar
siswa merupakan hasil usaha dari usaha belajar yang dilakukan oleh siswa
yang meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang telah terlaksana tentunya mempunyai banyak
keterbatasan. Keterbatasa yang dimaksuda antara lain:
1. Keterbatasan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama penyusunan skripsi, waktu yang
singkat ini menjadi kendala bagi penulis untuk segera melakukan
penelitian. Sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian yang
dilaksanakan oleh penulis.
2. Keterbatasa Biaya
Biaya merupakan faktor yang menunjang keberhasilan penelitian . karena
kurangnya biaya yang dimiliki penulis sehingga menghambat
penyelesaian penelitian ini dengan waktu yang lebih lama.
3. Keterbatasan Tempat
Penelitian yang terlaksana hanya terbatas pada satu tempat saja, yaitu
SMP Muhammadiyah 17 Ciputat, sehingga dimungkinkan hasil yang
berbeda jika dilakukan penelitian yang sama ditempat yang berbeda.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut
1. Keterampilan bertanya guru pada SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
diperoleh nilai 0,29 atau 29%, ini menunujukan bahwa kemampuan
keterampilan bertanya guru IPS masih rendah.
2. Tingkat pencapaian hasil belajar di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
dapat diketahui nilai tertinggi pada mata pelajaran IPS adalah 95, nilai
terendah 64. Sedangkan mean atau nilai rata-rata sebesar 77,68. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat pada mata pelajaran IPS dapat dikatakan
cukup. Dari hasil perhitungan Uji t diperoleh thitung variabel keterampilan
bertanya guru (X) sebesar 0,000 dan ttabel sebesar -21,669 dengan taraf
signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa thitung ttabel.
3. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa “Ada pengaruh
positif yang signifikan antara keterampilan bertanya guru dengan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah 17
Ciputat tahun pelajaran 2014/2015” dapat diterima. Jadi dapat
disimpulkan bahwa keterampilan bertanya guru mempunyai pengaruh
positif yaitu 29 % dengan hasil belajar IPS siswa. Hal ini menunjukkan
bahwa tinggi rendahnya keterampilan bertanya guru tidak berpengaruh
besar terhadap hasil belajar IPS siswa pada SMP Muhammadiyah 17
Ciputat.Untuk keterampilan bertanya guru, pada SMP Muhammadiyah
17 Ciputat tingkat pencapainannya sebesar 29 %. Hasil tersebut
menunjukan bahwa keterampilan bertanya masih perlu ditingkatkan
karena masih ada beberapa aspek yang kurang mendukung.
64
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang penelitian yang telah
penulis kemukakan diatas, maka penulis dapat mengemukakan saran
sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Mengingat hasil penelitian yang menunjukan bahwa pengaruh
keterampilan bertanya guru hanya sedikit mempengaruhi hasil belajar
siswa, alangkah baiknya guru berupaya untuk meningkatkan hasil belajar
dengan baik. alternatif yang dapat dilaksanakan adalah lebih melibatkan
siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi Sekolah
Hendaknya menyediakan sarana dan prasarana pendukung yang memadai
agar siswa lebih semangat untuk belajar sehingga pencapaian hasil belajar
lebih optimal.
3. Bagi peneliti lain, meneliti lebih lanjut tentang pengaruh keterampilan
bertanya guru terhadap hasil belajar IPS siswa.
64
Daftar Pustaka
Alma, Burhani, dkk. Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil
Mengajar. Bandung : CV. Alfabeta,2010,
Anandita, Arnes,”Pengaruh Cara Belajar Siswa dan Keterampilan Mengajar
Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kearsipan Pada siswa
Kelas XII Administrasi Perkantoran SMK Batik 2 Surakarta Tahun
Pelajaran 2010/2011”( Solo : Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan, 2011)
Arikunto, Suharsimi , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010
Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Keterampilan Dasar Bagi
Guru,Bandung : Yrama Widya, 2013
E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, Bandung : Pt. Remaja Rosdakarya, 2009
E.Slavin, Robert, Cooperative Learning: teori, Riset dan Praktik, Bandung : Nusa
Media, 2008
Gunawan, Rudy, Pendidikan IPS, Filosofi, Konsep dan Aplikasi (Edisi Revisi),
Bandung : Cv Alfabeta,2013
Hadis, Abdul, Psikologi dalam Pendidikan, Bandung: CV Alfabeta, 2008
Hariyanto dan Suyono, Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Remaja
Rosdakarya,2011
Hulliah, “ Peningkatan Keterampilan Bertanya Siswa Dalam Pembelajaran PKN
Dengan Menggunakan Media Gambar di MI Al-Hidayah Kembangan,
Jakarta Barat”,(Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012)
J.j Hasibuan, Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006
Jihad,Asep, Haris,Abdul, Evaluasi Pembelajaran,Yogyakarta: Multi
Pressindo,2010
Laboratorium Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran Islam(LP3I) .
Keterampilan Dasar Mengajar , Jogyakarta:Ar ruzz media,2010
Lamiran, Sudarmaji, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta: PT
Prestasi Pustaka,2011
Majid, Abdul, Strategi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013
Majid, Abdul, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya,2012
Noor ,Juliansyah , Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertai,Dan Karya
Ilmiah, Jakarta : Kencana Media Group, 2012
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,Yogyakarta : Pustaka Pelajar,2011,
65
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta : Balai Pustaka,2002
Ramayulis, Metodologi Penelitian Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005
Risovi,Zulhani,”Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-
Taqwa 06 Bekasi”, (Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014)
Riyanto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi
Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan
Berkualitas, Jakarta : Kencana Prenada Media Group,2010
Rusman, Belajar dan Pembelajaran berbasis Komputer, Mengembangkan Proses
Profesionalisme Guru Abad 21, Bandung : Alfabeta,2010
Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2003
Su’ud, Udin Syaefudin , Pengembangan Profesi Guru,Bandung: CV.Alfabeta,
2009
Subari, Supervisi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1994
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafido
Persada, 1999
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantatif, Kualitatif dan
R&D),Bandung: CV Alfabeta,2012
Sukardi, Metodelogi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, Jakarta:
PT Bumi Aksara,2012
Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah : Dasar, Metoda dan
Teknik,Bandung : Bumi Aksara, 2004
Surapranata, Sumarna, Panduan Penulisan Tes Tertulis, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2004
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2005
Syah, Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta :PT Logos Wacana Ilmu, 1999
Trianto. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep,Strategi,dan Implementasinya
dalam Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Bumi
Aksara, 2010
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3,2003
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1 ayat 1, 2003
66
Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Bandung : PT Rosdakarya,2008
Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta : Gaung
Persada Pers,2007
65
Lampiran 1
PROFIL SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT
A. Data Sekolah
Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Alamat : Jl. Ir. H. Juanda No. 211, Rempoa, Ciputat
No. Telp : (021) 7401364
Nama Kepala Sekolah : Drs. Sayuti Sufriatna, MM
No. Telp/Hp : 0817-6363-217
Kategori sekolah : Reguler
Tahun didirikan / beroperasi :1974
B. Visi dan Misi SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
1. Visi
Menjadikan SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Kota Tangerang Selatan
sebagai lembaga pendidikan yang mampu mencetak unsur yang
berakhlakul Karimah, berkualitas dan menguasai Iptek
2. Misi
a. Melaksanakan pengembangan sarana prasarana dan media
pembelajaran.
b. Melaksanakan pengembangan prestasi bidang akademik.
c. Melaksanakan pengembangan prestasi non akademik.
d. Melakukan transpormasi dan inovasi dalam Pengelolaan
Pendidikan yang sejalan dengan perkembangan masyarakat,
Sains, dan Teknologi.
e. Menumbuh kembangkan semangat pengabdian yang tinggi dan
luhur, akhlakul karimah melalui ketauladanan.
66
C. Data siswa
No Kelas Siswa laki-laki
Siswa
perempuan
Jumlah
siswa
1. VII (A,B,C,D) 81 siswa 60 siswa 141
siswa
2. VIII (A,B,C) 56 siswa 42 siswa 98
siswa
3. IX (A,B,C,D) 79 siswa 76 siswa 155
siswa
Total 394
siswa
D. Data Guru
NO NAMA L/P JABATAN
STRUKTURAL
GURU
BIDANG
STUDI
STATUS
GURU/
PEGAWAI
1 Drs. SAYUTI
SUFRIATNA L KEPALA SEKOLAH
IPS
TERPADU
GURU
TETAP
YAYASAN
2 TATANG
SETIAWAN, S.Pd. L
WAKASEK BIDANG
KURIKULUM
MATEMATI
KA
GURU
TETAP
YAYASAN
3 Drs. SOBARI L WAKASEK BIDANG
KESISWAAN
PENDIDIKA
N
KEWARGAN
EGARAAN
GURU
TETAP
YAYASAN
4 Drs. H. AHMAD
MULYADI L
WAKASEK BIDANG
ISMUBA
IPS
TERPADU
GURU
TETAP
YAYASAN
5 MARYADI HM,
SE. L
WAKASEK BIDANG
SARANA
PRASARANA
BP/BK
GURU
TETAP
YAYASAN
67
6 AMIR MAHMUD,
S.Pd. L
WALI KELAS VII –
A
PENDIDIKA
N
KEWARGAN
EGARAAN
GURU
TETAP
YAYASAN
7
Hj. INA
SUNARSYIH,
S.Pd.
P WALI KELAS VII –
B
BAHASA
INDONESIA
GURU
TETAP
YAYASAN
8 Hj. DIANA DEWI,
S.Pd. P
WALI KELAS IX –
A
BAHASA
INGGRIS
GURU
TETAP
YAYASAN
9 Hj. LATIFAH,
S.Ag. P
WALI KELAS IX –
B
PENDIDIKA
N AGAMA
ISLAM
GURU
TETAP
YAYASAN
10 Dra. NURIDA P WALI KELAS VIII
– A
PENDIDIKA
N AGAMA
ISLAM
GURU
TETAP
YAYASAN
11
ROSMAWATI
TUMANGGOR,
S.Pd.
P GURU
KEMUHAM
MADIYAHA
N
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
12 SYARIFAH, S.Pd. P GURU BAHASA
INGGRIS
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
13 SOHRIL, S.Pd. L GURU PENJASKES
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
14 Drs. H. BUSTOMI,
M.Pd. L GURU
BAHASA
ARAB
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
15 HAMDI
RAMAWI, S.Pd. L GURU
MATEMATI
KA
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
16
NURDIN
ABDULLAH,
S.Pdi.
L GURU IPA
TERPADU
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
17 AMRAN
SYAHID, S.Pd. L GURU
IPA
TERPADU
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
68
18 NOOR MU'ZIZAH
SYARI, S.Sos.I. L GURU
ENGLISH
CONVERSAT
ION
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
19 SHOLIHIN IBNU
SYAFE'I L GURU
SENI
BUDAYA
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
20 DIDAH
NURYATIN, S.Pd. P
WALI KELAS VII -
C
BAHASA
INGGRIS
DAN BTQ
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
21 ELFARDAS,
S.Pdi. L
WALI KELAS VIII -
B PENJASKES
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
22 NURLITA
MARYA, S.Pd. P
WALI KELAS IX -
D
IPS
TERPADU
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
23
RIMA
NURJAYANTI,
S.Pd.
P WALI KELAS VII -
D
IPA
TERPADU
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
24 LILIS SUMARNI,
S.Pd. P GURU
MATEMATI
KA
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
25 VIVI FITRIA,
S.Pd. P GURU
BAHASA
INDONESIA
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
26 NURZAIDAH,
S.Pd. P GURU
TATA
BUSANA
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
27 MUSTOFA, S.Pd. L GURU PENJASKES
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
28 SITI RUSDIAH,
S.Pd. P GURU
MATEMATI
KA
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
69
29 ROMINA
GUSTIANI P
WALI KELAS VIII -
C
ENGLISH
CONVERSAT
ION
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
30 RENDRA AL-
MUBAROK, SE. L GURU
TEKHNOLO
GI
INFORMASI
DAN
KOMUNIKA
SI
(KOMPUTER
)
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
31 Hj. N. ERY
SUERY, S.Pd. P GURU TATA BOGA
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
32 YENNI, S.Pd. P GURU BAHASA
INDONESIA
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
33
IRNA
PURNAMASARI,
S.Pd.
P GURU IPA
TERPADU
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
34 YULIA YASIN,
BA. P
STAF ADM
PEMBANTU UMUM
GURU
PIKET
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
35 ADE SOPIAN L BACA TULIS
AL-QUR'AN
GURU
TIDAK
TETAP
YAYASAN
36 ASLIH ROSI L KEPALA TATA
USAHA
KEMUHAM
MADIYAHA
N
PEGAWAI
TETAP
YAYASAN
37 ROSMAIDA
TUMANGGOR P
BENDAHARA /
TELLER SPP
PEGAWAI
TETAP
YAYASAN
38 H. M. MUSA
NOOR L
GURU/STAF ADM
BID SARANA
PRASARANA
BACA TULIS
QUR'AN
PEGAWAI
TETAP
YAYASAN
39 MOH FACHRI
FARID, S.Pd. L
STAF ADM BID
UMUM/SISWA
PEGAWAI
TETAP
YAYASAN
70
40 AHMAD AKBAR,
S.Pd. L
STAF ADM BID
KEGURUAN/HUMA
S
TIK
(KOMPUTER
)
PEGAWAI
TETAP
YAYASAN
41 UPI MAYANG
SARI P
STAF ADM BID
PEMBANTU UMUM
PEGAWAI
TIDAK
TETAP
YAYASAN
42
AZHAR
KHAIRUL RIZKI
SHOFA
L PENGELOLA
PERPUSTAKAAN
PEGAWAI
TIDAK
TETAP
YAYASAN
43 WAWAN
SETIAWAN L
MAINTENANCE
LAB KOMPUTER
PEGAWAI
TIDAK
TETAP
YAYASAN
44
MUHAMMAD
ALI JAFAR
SIDIQ, SHI
L STAF ADM BID
PEMBANTU UMUM
PEGAWAI
TIDAK
TETAP
YAYASAN
45 NUREDI L CARAKA
PEGAWAI
TETAP
YAYASAN
46 ASIKIN L CARAKA
PEGAWAI
TIDAK
TETAP
YAYASAN
47 RUSLI SAMAN L KEAMANAN
PEGAWAI
TIDAK
TETAP
YAYASAN
E. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat:
1. Perpustakaan,
2. Lapangan olahraga,
3. Alat-alat kesenian,
4. Laboratorium MIPA,
5. Laboratorium Komputer,
6. Laboratorium Bahasa,
7. Ruang UKS
71
Lampiran 2
Kisi-Kisi Angket Penelitian
Keterampilan Bertanya Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa
No Variabel
Penelitian Instrumen Penelitian Nomor Soal
1. 1
.
Keterampilan
bertanya dasar
dan bertanya
lanjut
a. Mengungkapkan pertanyaan
secara singkat dan jelas
1,2,3
b. Memberikan acuan
4,5
c. Pemberian pemusatan
6,7
d. Pemindahan giliran
8,9
e. Penyebaran pertanyaan pada
seluruh kelas
10,11
f. Penyebaran respon siswa
12,13
g. Memberikan waktu siswa untuk
berpikir
14,15
h. Menanyakan pertanyaan lain
dengan cara sederhana
16
i. Mengulangi penjelasan
sebelumnya
17
72
Lampiran 3
SURAT PENGANTAR ANGKET
Kepada,
Yth. Siswa/Siswi Kelas VIII
SMP Muhammadiyah 17 Ciputat
Dengan hormat,
Dalam rangka menyelesaikan tugas studi di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saya mengadakan
penelitian yang berjudul “Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa IPS kelas VIII SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Tahun
Pelajaran 2014/2015”
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, guna memperoleh dan
mengumpulkan data yang diperlukan, maka dengan ini saya mohon Saudara untuk
meluangkan waktu guna mengisi angket yang saya lampirkan.
Perlu diketahui bahwa daftar pertanyaan ini semata-mata untuk penelitian,
sehingga jawaban yang telah saudara berikan merupakan bantuan yang sangat
berharga bagi terselesainya penelitian ini. Semua jawaban yang diberikan tidak
akan mempengaruhi nilai maupun prestasi belajar saudara.
Atas Perhatian dan kerjasamanyasaya ucapkan terimakasih.
Ciputat, Januari 2015
Hormat saya,
Peneliti
Felasufah Maulina
73
ANGKET RESPONDEN UNTUK SISWA
PENGARUH KETERAMPILAN BERTANYA GURU DALAM
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS
PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
B. Petunjuk Pengisian Angket
1. Tulislah identitas Anda
2. Sebelum menjawab, bacalah pertanyaan dengan cermat dan teliti.
3. Berilah tanda check ( ) pada kolom yang menurut Anda paling tepat.
C. Keterangan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
74
Daftar Pertanyaan
No. Pertanyaan SS S TS STS
1. Guru memberikan pertanyaan secara jelas
dan singkat
2. Guru memberikan pertanyaan dengan kata-
kata yang mudah dipahami
3. Guru mengungkapkan pertanyaan
menggunakan bahasa yang sederhana
4. Guru memberikan acuan berupa penjelasan
dalam memberikan soal
5. Guru memberikan informasi pendahuluan
sebelum memberikan pertanyaan
6. Dalam memberikan pertanyaan
menggunakan media gambar
7. Guru memberikan pemusatan pertanyaan
8. Guru memberikan kesempatan siswa untuk
menjawab pertanyaan
9. Guru memberikan kesempatan siswa lain
untuk menjawab pertanyaan yang sudah
dijawab siswa
10. Guru memberikan pertanyaan secara acak
kepada seluruh siswa
11. Memberikan kesempatan semua siswa untuk
menjawab
12. Guru selalu menganalisis jawaban siswa
13. .Guru selalu memberikan kesempatan semua
siswa untuk berpartisipasi
14. Guru selalu memberikan waktu kepada
siswa untuk berpikir untuk menjawab
75
pertanyaan
15. Menunjuk siswa yang tidak memperhatikan
untuk menjawab pertanyaan
16. Guru menanyakan pertanyaaan lain yang
lebih sederhana.
17. Guru mengulangi penjelasan sebelumnya
75
Lampiran 5
Nilai Ulangan Harian
No. Nama Nilai UH 1 Nilai UH 2
1 ABDUL FIKRI 70 50
2 ADELIA PUTRI DARNASYAH 80 80
3 ADIK NUR ROHMAD 72 62
4 AGNIA BARIQ 80 68
5 AHMAD RENALDI 85 80
6 AHMAD RIFKI 65 73
7 AHMAD SETIAWAN 80 70
8 AJENG SETIOWATI 70 83
9 AKBAR FAUZI 65 56
10 AMANDA KARTIKA 74 60
11 ANGGIE RAHAYUNINGTYAS 74 65
12 ANGGITO FEBRIANTORO 85 75
13 ANNISA VIRA IRAWAN 60 80
14 ARASYIFA FADHILLAH 70 60
15 ARIFAH DWI HASTUTI 65 72
16 AZHARUN FAKIH 85 79
17 BAGAS KURNIA AKBAR 78 70
18 BAGUS ARI WIBOWO 78 76
19 BAGUS PRIYO UTOMO 78 75
20 BAGUS RAMADHAN 80 60
21 BOY HERNANDES RASIDIN 85 70
22 CHANDRA DENNYS WICAKSONO 82 73
23 CHOIRUN NI'MAH 75 70
24 CINDY FLORAPRILLIA 78 74
25 DEA SAPITRIYANI 72 70
26 DIFA DINULLAH 78 80
27 DITA KARUNIA 82 80
28 DIVARA AZZAHRA DE LAREZI 74 76
29 DWI NUGRAHA JUFRIADI 78 70
30 FAJRI FERDIANSYAH 80 80
31 FAZILAH AWALIA RAMADANI 78 75
32 FERDY FIRMANSYAH 80 70
33 FIERZA AL-AZZAIDAN 86 77
34 FIKY ALFIAN HIDAYAT 75 83
35 FRIDA AGUSTIN 70 65
36 GLEN NADA SETIAWAN 84 86
37 GURUH SUKASNO PUTRA 74 86
38 HAFIFAH NUR ROCHMAN 76 72
39 KARINA AMELIA SADEWA 78 66
40 KARINA SILVANI 95 86
76
41 LEONY RAHMAWATI 80 77
42 LINDIA DWI HERAWATI 78 76
43 MAWARDHA 86 55
44 MAYA SULISTIANA 70 50
45 MEGA JAYA SANTIKA 68 70
46 MIFTAH CAHYA PRATAMA 82 64
47 MUHAMAD AZIS RIANDANA 84 64
48 MUHAMMAD AL FAZRI 84 76
49 MUHAMMAD FADIL 84 78
50 MUHAMMAD FAHJRIANSYAH 72 84
51 MUHAMMAD FAHMI ABDILLAH 78 67
52 MUHAMMAD FAHRI 72 80
53 MUHAMMAD IDRIS 78 70
54 MUHAMMAD IKHSAN 76 72
55 MUHAMMAD KEVIN DWI PUTRA 80 70
56 MUHAMMAD RIDWAN 86 70
57 MUHAMMAD RIFQI NABIL PUTRA YADINAR 75 80
58 MUHAMMAD RIO IRWANSYAH 64 70
59 MUHAMMAD SUBALI 80 84
60 MUHAMMAD UMAR SHEIKA 90 60
61 MUZAKY RIZKY YADI 78 74
62 NABILA GUMAYANG AYU 80 74
63 NANA GUSTIAN 74 80
64 NANDA RASMIYATI 75 74
65 NOVIA LISANDRA 80 80
66 NUR ANNISA 80 78
67 NURAINI 84 65
68 PANDU PRATAMA 95 53
69 PUTRI ZANNAH SETIANINGRUM 72 81
70 RAFIL RIZQULLAH 78 68
71 RAFIQO MAUDRIYA 74 80
72 RAHMAT ZIKRI 78 78
73 RANDI MUHAMMAD 84 80
74 REIZKA NISABILA 80 80
75 RINI ANEYANI 70 72
76 RISKA FITRIA LESTARI 76 83
77 RISMA ADELLAROSA 74 70
78 RIYAN YUDISTIRA 72 65
79 RIZKY DIMAS SEPTIAN 78 80
80 RIZKY FERDINA MALIK 85 69
81 ROSARUM ARIMBIYANTI 85 80
82 RYZKI KUSUMANDARU 85 89
83 SABILLAH DAMAI CALIBERTY 74 76
84 SAHRUL RAMADHAN 75 78
77
85 SETYO AJI PANGESTU 80 71
86 SIFA NABILA 64 87
87 SOFI DWI YANTI 86 78
88 SUCI SUMARNI 72 65
89 TARA FATHIA IRAWAN 80 60
90 TEDDY ALAMSYAH 78 80
91 THORIQ ADI BASKORO 88 89
92 TYAS OKTASARI 70 75
93 YOLANDA VEBBY YANTI 78 69
94 YONDRA FADHILA YURDARLIS 75 80
95 ZALFA ALEZRA PUTRI 78 80
96 ZEFTA PUTRA PRATAMA 80 30
77
Lampiran 6
Data Responden Penelitian
No. Kode Nama Responden
1 R001 ABDUL FIKRI
2 R002 ADELIA PUTRI DARNASYAH
3 R003 ADIK NUR ROHMAD
4 R004 AGNIA BARIQ
5 R005 AHMAD RENALDI
6 R006 AHMAD RIFKI
7 R007 AHMAD SETIAWAN
8 R008 AMANDA KARTIKA
9 R009 ANGGIE RAHAYUNINGTYAS
10 R010 ANGGITO FEBRIANTORO
11 R011 ARIFAH DWI HASTUTI
12 R012 BAGUS ARI WIBOWO
13 R013 BAGUS PRIYO UTOMO
14 R014 CHANDRA DENNYS WICAKSONO
15 R015 CHOIRUN NI'MAH
16 R016 CINDY FLORAPRILLIA
17 R017 DEA SAPITRIYANI
18 R018 DIFA DINULLAH
19 R019 DITA KARUNIA
20 R020 DIVARA AZZAHRA DE LAREZI
21 R021 DWI NUGRAHA JUFRIADI
22 R022 FAJRI FERDIANSYAH
23 R023 FAZILAH AWALIA RAMADANI
24 R024 FERDY FIRMANSYAH
25 R025 FIERZA AL-AZZAIDAN
26 R026 FIKY ALFIAN HIDAYAT
27 R027 FRIDA AGUSTIN
28 R028 HAFIFAH NUR ROCHMAN
29 R029 KARINA AMELIA SADEWA
30 R030 SOFI DWI YANTI
31 R031 LINDIA DWI HERAWATI
32 R032 RIYAN YUDISTIRA
33 R033 MIFTAH CAHYA PRATAMA
34 R034 MUHAMAD AZIS RIANDANA
35 R035 MUHAMMAD AL FAZRI
36 R036 MUHAMMAD FADIL
37 R037 MUHAMMAD FAHMI ABDILLAH
38 R038 ANNISA VIRA IRAWAN
39 R039 MUHAMMAD FAHJRIANSYAH
40 R040 MUHAMMAD IDRIS
41 R041 MUHAMMAD RIDWAN
42 R042 MUHAMMAD RIO IRWANSYAH
43 R043 MUHAMMAD SUBALI
44 R044 MUHAMMAD UMAR SHEIKA
45 R045 MUZAKY RIZKY YADI
46 R046 NABILA GUMAYANG AYU
47 R047 NUR ANNISA
48 R048 NURAINI
49 R049 TYAS OKTASARI
50 R050 PUTRI ZANNAH SETIANINGRUM
78
Lampiran 7
TABULASI PENELITIAN VARIABEL KETERAMPILAN BERTANYA
NO Res
p
Keterampilan Bertanya Guru Juml
ah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 2 4 5 11 14 15 16 17 20 22 23 24 25 26 27 33
1
R00
1 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 2 54
2
R00
2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 59
3
R00
3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 51
4
R00
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 52
5
R00
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 54
6
R00
6 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 53
7
R00
7 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 56
8
R00
8 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 54
9
R00
9 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53
10
R01
0 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 3 4 3 3 3 4 3 55
11
R01
1 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 58
12
R01
2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 55
13
R01
3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 56
14
R01
4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 53
15
R01
5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 58
16
R01
6 2 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 50
17
R01
7 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 47
18
R01
8 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 58
19
R01
9 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 56
20
R02
0 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 4 2 3 58
21
R02
1 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 60
79
22
R02
2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 49
23
R02
3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 44
24
R02
4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 55
25
R02
5 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 54
26
R02
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
27
R02
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 66
28
R02
8 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 64
29
R02
9 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 59
30
R03
0 3 3 2 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
31
R03
1 4 3 4 3 3 4 3 2 1 3 3 3 3 3 4 4 3 53
32
R03
2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
33
R03
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 51
34
R03
4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 52
35
R03
5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 60
36
R03
6 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 56
37
R03
7 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 1 3 4 4 4 2 56
38
R03
8 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 55
39
R03
9 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 61
40
R04
0 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 56
41
R04
1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 56
42
R04
2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 55
43
R04
3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 48
44
R04
4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 60
45
R04
5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 62
46 R04 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 60
80
6
47
R04
7 4 3 4 4 3 4 3 2 1 3 3 3 4 3 4 4 4 56
48
R04
8 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3 57
49
R04
9 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 59
50
R05
0 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 50
51
R05
1 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 52
52
R05
2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 56
53
R05
3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 58
54
R05
4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 58
55
R05
5 3 4 3 3 3 3 2 1 3 1 2 4 2 3 4 3 4 48
56
R05
6 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 58
57
R05
7 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 55
58
R05
8 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 55
59
R05
9 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 59
60
R06
0 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 54
61
R06
1 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 62
62
R06
2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 3 60
63
R06
3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 55
64
R06
4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 56
65
R06
5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 64
66
R06
6 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 59
67
R06
7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 52
68
R06
8 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 4 2 51
69
R06
9 3 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 58
70
R07
0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 67
81
71
R07
1 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 63
72
R07
2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 2 49
73
R07
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 46
74
R07
4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
75
R07
5 2 4 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 50
76
R07
6 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 2 4 4 4 3 4 4 60
77
R07
7 4 3 4 4 4 3 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 58
78
R07
8 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 1 55
79
R07
9 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 4 2 4 3 54
80
R08
0 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 61
81
R08
1 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 63
82
R08
2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 42
83
R08
3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 1 3 2 2 3 3 3 3 45
84
R08
4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 48
85
R08
5 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 50
86
R08
6 3 3 4 4 4 3 2 3 2 4 3 2 2 2 2 4 4 51
87
R08
7 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 63
88
R08
8 3 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 54
89
R08
9 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 4 50
90
R09
0 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 47
91
R09
1 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2 1 3 3 3 4 45
92
R09
2 2 2 3 4 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 51
93
R09
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 46
94
R09
4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 56
95 R09 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 52
82
5
96
R09
6 3 3 4 3 4 3 3 3 1 3 2 3 3 3 4 4 2 51
79
Lampiran 8
Distribusi Frekuensi Keterampilan Guru
Tabel Frekuensi Keterampilan Bertanya Guru
Statistics
Keterampilan Bertanya Guru
N Valid 50
Missing 0
Mean 55,76
Median 55,50
Mode 55
Std. Deviation 4,702
Variance 22,104
Range 24
Minimum 42
Maximum 66
Sum 2788
Keterampilan Bertanya Guru
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
42-44 1 2,0 2,0 2,0
45-47 1 2,0 2,0 4,0
48-50 3 6,0 6,0 10,0
51-53 8 16,0 16,0 26,0
54-56 18 36,0 36,0 62,0
57-59 9 18,0 18,0 80,0
60-62 6 12,0 12,0 92,0
63-65 3 6,0 6,0 98,0
66-68 1 2,0 2,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
80
Lampiran 9
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa
Tabel Hasil Belajar Siswa
Hasil Belajar
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
64-67 3 6,0 6,0 6,0
68-71 4 8,0 8,0 14,0
72-75 11 22,0 22,0 36,0
76-79 10 20,0 20,0 56,0
80-83 11 22,0 22,0 78,0
84-87 9 18,0 18,0 96,0
88-91 1 2,0 2,0 98,0
92-95 1 2,0 2,0 100,0
Total 50 100,0 100,0
Statistics
Hasil Belajar
N Valid 50
Missing 0
Mean 77,86
Median 78,00
Mode 78a
Std. Deviation 6,325
Variance 40,000
Range 31
Minimum 64
Maximum 95
Sum 3893
a. Multiple modes exist. The smallest
value is shown
81
Lampiran 10
Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
keterampilan bertanya ,116 50 ,091 ,981 50 ,579
hasil belajar ,109 50 ,193 ,980 50 ,557
a. Lilliefors Significance Correction
82
83
84
Lampiran 11
Uji Normalitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Belajar Siswa
Levene
Statistic
df1 df2 Sig.
1,485 10 33 ,189
ANOVA
Hasil Belajar Siswa
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 719,237 16 44,952 1,196 ,321
Within Groups 1240,783 33 37,599
Total 1960,020 49
85
Lampiran 12
Uji Linearitas
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Hasil Belajar *
Keterampilan Bertanya
Guru
Between Groups
(Combined) 719,237 16 44,952 1,196 ,321
Linearity 56,473 1 56,473 1,502 ,229
Deviation from
Linearity 662,764 15 44,184 1,175 ,337
Within Groups 1240,783 33 37,599
Total 1960,020 49
Measures of Association
R R Squared Eta
Eta
Squared
Hasil Belajar *
Keterampilan Bertanya
Guru
,170 ,029 ,606 ,367
88
Lampiran 13
Koefisen Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,170a ,029 ,009 6,297
a. Predictors: (Constant), keterampilan bertanya
b. Dependent Variable: hasil belajar
86
Lampiran 13
Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 65,128 10,707 6,083 ,000
Keterampilan
Bertanya Guru ,228 ,191 ,170 1,193 ,239
a. Dependent Variable: hasil belajar
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation N
Predicted Value 74,72 80,20 77,86 1,074 50
Residual -12,458 17,085 ,000 6,233 50
Std. Predicted
Value -2,927 2,178 ,000 1,000 50
Std. Residual -1,978 2,713 ,000 ,990 50
a. Dependent Variable: hasil belajar
87
102
Lampiran 15
Uji Hipotesis (Uji t)
Paired Samples Statistics
Mean N Std.
Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
Keterampilan
Bertanya Guru 55,76 50 4,702 ,665
Hasil Belajar 77,86 50 6,325 ,894
Paired Samples Correlations
N Correlatio
n
Sig.
Pair 1
Keterampilan
Bertanya Guru
& Hasil
Belajar
50 ,170 ,239
103
Paired Samples Test
Paired Differences
T df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviation
Std.
Error
Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1
Keterampilan
Bertanya
Guru - Hasil
Belajar
-
22,10
0
7,212 1,020 -
24,150 -20,050 -21,669 49 ,000
Lampiran 15
Dokumentasi Foto Penelitian
Gambar 1.1 Peneliti Menjelaskan Cara Pengisian Angket
Gambar 1.2 Responden Mengisi Angket Penelitian
Lembar Fengesahan Uji Referensi
Nama : Felasufah Maulina
NIM : 1110015000049
Jurusan : Pendidikan IPS
Judul Skripsi :Pengaruh Keterampilan Bertanya Guru Dalam Meningkatkan
Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa Kelas VIII
SN{P Muhammadiyah 17 Ciputat
No. Buku Referensi HalParaf
Pembimbins
IUndang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 20A3 rcntung SistemPendidikan Nasional Pasal 3,2003
2
2
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional.
J
J
Robert E.Slavin" Cooperative Learning:teori, Riset dan Praktik, (Bandung :NusaMedia,2008)
37 4/4
Undang-undang Republik Indonesia Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional Bab I Pasal I ayat 1. 2003
/r5
Burhani,Alma,dkk. Guru ProfesionalMenguasai Metode dan Terampil Mengajar.(Bandung : CV. Alfabeta,20l0)
55 ,z6
Abdul Hadis, Psikologi dalam Pendidikan,(Bandung: CV Alfabeta. 2008)
59,60 4/7
Yatim Riyanto, Paradigma BaruPembelajaran Sebagai Referensi BagiGuru/Pendidik dalam ImplementasiPembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas,(Jakarta : Kencana Prenada MediaGroup,2010).
4-5 ,4/8
Sumadi Suryabrata, PsikologiPendidikan.(Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada, 2005)
231 z/U/
9
Suyono dan Hariyanto, Belajar danP e mb e I aj a r a n, (B andung : R em aj a
Rosdakarya,20ll) l1-12^/
10
Slameto. Belajar dttn Faktor-faktor yangmempengaruhinya. (Jakarta:PT RinekaCiota.2003)
2/'(_/
ll Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,Qakarta :
PT Logos Wacana Ilmu, 1999)I 30,140
"(-'12
Purwanto, Evaluasi HasilBelaj ar,(Yogyakarta : Pustaka Pelajar,201 1 )
38,39 4/13
Asep Jihad, Abdul Haris, EvaluasiPembelajaran, (Yogyakarta: MultiPressindo.2010)
14,15 -t(-/
t4
Rusman, Belajar dan Pembelajaranberbasis Komputer, Mengembangkan ProsesProfesionaiisme Guru Abad 2/, (Bandung :
Alfabeta)
1,24 </l5
Tianto.Model Pembelajaran Terpadu:Konsep,Strategi,dan Implementasinya dalamKurikulum Tingkat satuan Pendidikan(KTSO, Qakarta: Bumi Aksara, 2010)
171,173
t6Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, Filosofi,Konsep dan Aplikasi (Edisi Revisi),(Banduns : Cv Alfabeta.20l3).
J
17
Abdul Majid, Belajar dan PembelajaranPendidikan Agama Islam, (Bandung : PTRemaia Rosdakarya.20l2). Cet. I
284
18
Pusat Bahasa Departemen PendidikanNasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta : Balai Pustaka,2002
1 180
19Udin Syaefudin Su'ud, Pengembangan
P r o fes i Guru,(B andung: CV.Alfabeta, 2009) 62-65<-r/
20
Laboratorium Pengembangan Pendidikandan Pembelajaran Islam(LP3i)Keterampilan Dasar Mengajar ,(Jogyakarta : Ar ruzz media,20 1 0)
25
21
E.Mulyasa, Menjadi Guru ProfesionalMenciptaknn Pembelajaran Kreatif danMenyenangkan, (Bandung : Pt. RemajaRosdakarya, 2009),
62,70,74
22
Rusman, Model-Model PembelajaranMengembangkan Profesionalisme Guru,(Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2011)
82/L,-
23
Moh. Uzer Usman, Menjadi GuruProfesional, (Bandung : PTRosdakarya,2008),
75-76 4--24
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013),Cet. I
236
25Sudarmaji Lamiran, Strategi Pembelajaran
Sekolah Terpadu, (Jakarta: PT PrestasiPustaka,2Ol1). Cet. I
85
26Jj Hasibuan, Proses Belajar Mengajar,(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),Cet.Xl
19-20 /(---
27Daryanto, Strategi dan Tahapan MengajarBekal Keterantpilan Dasar BagiGuru,(Bandung : Yrama Widya, 2013
6 .t'7l---.--
28Martinis Yamin, Strategi PembelcjaranBerbasis Kompetensi,(Jakarta : GaungPersada Pers.2007)
67
29Subari, Supervisi Pendidikan, (Jakarta: PTBumi Aksara, 1994), Cet.I 82 .-"'(-
30Ramayulis, Metodologi Penelition Agama
Islam, (Jakarta: Kalam Mulia. 2005). Cet.IV312 4_.--
31
Arnes Anandita,"Pengaruh Cara BelajarSiswa dan Keterampilan Mengajar GuruTerhadap Prestasi Belajar Mata PelajaranKearsipan Pada siswa Kelas XIIAdntittistrasi Perkantoran SMK Batik 2Surakarta Tahun Pelajaran 2010/201 1 "(Solo : Skripsi Fakultas Keguruan dan IlmuPengetahuan,2}ll)
V
32
Hulliah, " Peningkatan KeterampilanBertanya Siswa Dalam Pembelajaran PKNDengan Menggunakan Media Gambar di MIAl-Hidayah Kembangan, JakartaBarat",(lakarta : UIN Syarif HidayatullahJakarta,2012)
I
55.
Zulhani Risovi,"Keterampilan BertanyaGuru dalam Meningkatkan Aktivitas BelajarSiswa Pada Mata Pelajaran Fiqih diMadrasah Tsanawiyah At-Taqwa 06Bekasi", (Jakarta : UIN Syarif HidayatullahJakarta,2014\
13
34
Sugrono,lletode Penelitian Pendidikan(Pendekatan Kuantatif, Kualitatif danRAD),(Bandung: CV Alfabeta,20l2).
91 //u35
Sukardi, Metodelogi Penelitian PendidikanKompetensi dan Praktiknya.(Jakarta: PTBumi Aksara,2012)
ls8 4-36
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung: CV Alfabeta,2012), cet. Ke-15
75,111,199
JI Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian 90,773,195, -/-') ,/
Suatu Pendekntan Praktik, ( Jakarta: RinekaCiota.2010Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian:Skripsi, Tesis, Disertai,Dan Karya llmiah,(Jakarta : Kencana Media Grouo. 2012Winarno Surakhmad, Pengantar PenelitianIlmiah : Dasar, Metoda danTelcnik.(Banduns : Bumi Aksara. 2004Sumama Surapranata, Panduan PenulisanTes Tertulis, (Bandung: PT. Remaja
66,212Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan, (Jakarta: PT Bina Aksara,
Sumarna Surapranata, Panduan PenulisanTes Tertulis, (Bandung: PT. RemajaRosdakarva. 2004). Cet. ISuharsimi Arikunto, Dasar-dasar EvaluasiPendidikan Edisi Revisi, (Jakarta: BumiAksara.2010). Cet. XI
207-208
Jakarta, 18 Maret 201
Dosen Pembirybing,
Dr. H. Nurochim. MMNIP: 19590715 198403 1
=N,%'y':/%
MAIELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHPIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH CIPUTAT TIMUR
Falasufah Maulina
1110015000049
Pendidikan IPS
lX ( Sembilan )
" Keterampilan Bertanya Guru dalam meningkatkan Hasil Belajar
Mata Pelajaran IPS Kelas Vlll SMP Muhammadiyah 17 Ciputat "
B[43E--YtIit..S SMP MUHAMMADIYAH 17 CIPUTAT,(&lld\ rERAKREDrrASI"A,,EEIE ! Jl.lr. H. Juanda 21'1, Rempoa CiputatTimurKode Pos 15412Tetp./Fax. (021)7401364
SURAT KETERANGANNOIvIOR : 077 /tY.A.AU/r/m/2014
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SMP Munamntadiyah'17 Ciputat Kota Tangerang Selatan Provinsi
Banten, menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
Bahwa Mahasiswa tersebut telah melaksanakan Penelitian (Riset) di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat Kota
Tangerang Selatan dari harisenin, 12 Januari 2015 sld sabtu 17Januari2015.
Demikianlah surat keterangan ini kami buat, agar bisa dipergunakan sebagaimana mestinya.
Ciputat Timur, 09 Januari2015
Tembusan :
1. Kepada Yth. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Ciputat Tinnur2. Kepada Yth. Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Ciputat Timur3. Kepada Yih. Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Kota Tangerang Seiatan4. Yang bersangkutan5, Arsip