skripsidigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/digitalcollection/... · penelitian ini...

85
SKRIPSI PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN ETHICAL JUDGEMENT TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN NUR KHASANAH SAHIDIN DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Upload: vonhi

Post on 26-Apr-2019

242 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

SKRIPSI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN ETHICAL JUDGEMENT TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN

NUR KHASANAH SAHIDIN

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 2: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

SKRIPSI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN ETHICAL JUDGEMENT TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi

disusun dan diajukan oleh

NUR KHASANAH SAHIDIN

A31112270

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 3: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

iii

SKRIPSI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN ETHICAL JUDGEMENT TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN

disusun dan diajukan oleh

NUR KHASANAH SAHIDIN A31112270

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 8 Februari 2018

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA NIP 196503201992032002

Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M.Si., CA

NIP 195511171987031001

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA

NIP 196509251990022001

Page 4: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

iv

SKRIPSI

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN ETHICAL JUDGEMENT TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN

disusun dan diajukan oleh

NUR KHASANAH SAHIDIN A31112270

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi

pada tanggal 26 April 2018 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. Grace T. Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA Ketua 1 .......................

2. Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M.Si., CA Sekretaris 2 .......................

3. Drs. H. Kastumuni Harto, Ak., M.Si., CPA., CA Anggota 3 .......................

4. Drs. M. Natsir Kadir, Ak., M.Si., CA Anggota 4 .......................

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA

NIP 196509251990022001

Page 5: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

nama : Nur Khasanah Sahidin

NIM : A31112270

departemen/program studi : Akuntansi/Strata Satu

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

Pengaruh Pengendalian Internal dan Ethical Judgement terhadap Pencegahan Kecurangan

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam

naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang

lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan

terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 9 Februari 2018

Yang membuat pernyataan,

Nur Khasanah Sahidin

Page 6: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

vi

PRAKATA

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini

merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak.) pada

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terselesaikannya skripsi ini. Pertama-tama, ucapan terima kasih

peneliti berikan kepada Ibu Dr. Grace Theresia Pontoh, S.E., Ak., M.Si., CA, dan

Bapak Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M.Si., CA, sebagai dosen

pembimbing atas waktu yang telah diluangkan untuk membimbing, memberi

motivasi, dan memberi bantuan literatur, serta diskusi-diskusi yang telah

dilakukan dengan peneliti.

Ucapan terima kasih juga peneliti tujukan kepada Bapak Ikrar Saimun

atas pemberian izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di PT Pelindo IV.

Hal yang sama juga peneliti sampaikan kepada Bapak/Ibu Pegawai Pelindo yang

bersedia meluangkan waktunya dalam mengisi kuesioner penelitian. Semoga

bantuan yang diberikan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Terakhir, ucapan terima kasih kepada ayah, Sahidin Syamsuddin dan ibu,

Nurlaelah Hamzah serta bunda, Fitriah Tri Suciani juga keluarga besar peneliti

atas bantuan, nasihat, dan motivasi yang diberikan selama penelitian skripsi ini.

Tak lupa pula ucapan terimakasih peneliti sampaikan untuk sahabat dan teman

atas dukungan dan motivasi yang diberikan. Semoga semua pihak mendapat

balasan dari-Nya atas bantuan yang diberikan hingga skripsi ini terselesaikan

dengan baik.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna walaupun telah menerima bantuan

dari berbagai pihak. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam skripsi ini

sepenuhnya menjadi tanggung jawab peneliti dan bukan para pemberi bantuan.

Kritik dan saran yang membangun akan lebih menyempurnakan skripsi ini.

Makassar, 9 Februari 2018

Peneliti

Page 7: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

vii

ABSTRAK

Pengaruh Pengendalian Internal dan Ethical Judgement terhadap Pencegahan Kecurangan

The Effect of Internal Control and Ethical Judgement to Fraud Prevention

Nur Khasanah Sahidin

Grace T. Pontoh

Muhammad Ishak Amsari

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh pengendalian internal dan ethical judgement terhadap pencegahan kecurangan. Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori perkembangan moral kognitif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 45 karyawan yang menjabat sebagai manajer, asisten manajer, supervisor dan pelaksana pada beberapa unit biro dan sub direktorat PT Pelindo IV. Data diolah dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan pengendalian, aktivitas pengendalian, dan ethical judgement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pencegahan kecurangan. Penilaian risiko, informasi dan komunikasi, dan pemantauan memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap pencegahan kecurangan.

Kata kunci: pengendalian internal, ethical judgement, pencegahan

kecurangan

This research aims to prove and analyze the effect of internal control and ethical judgement to fraud prevention. This research uses agency theory and cognitive moral development theory. The data was collected using a questionnaire given to 45 employees who served as manager, assistant manager, supervisor, and implementers in several unit biro and sub directorate in PT Pelindo IV. Data is processed by using Partial Least Square (PLS). The results indicate that control environment, control activity, and ethical judgement have a significant affect on fraud prevention. Risk assessment, information and communication, and monitoring have no significant affect on fraud prevention. Keywords: internal control, ethical judgement, fraud prevention

Page 8: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

viii

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... v PRAKATA ..................................................................................................... vi ABSTAK ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .................................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah . ........................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................ 4 1.4. Kegunaan Penelitian ........................................................... 5 1.5. Sistematika Penulisan ......................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7

2.1. Landasan Teori ................................................................... 7 2.1.1. Teori Keagenan .......................................................... 7 2.1.2. Teori Perkembangan Moral Kognitif ........................... 8

2.2. Pengendalian Internal ......................................................... 11 2.2.1. Definisi Pengendalian Internal.................... ................ 11 2.2.2. Tujuan Pengendalian Internal ..................................... 12 2.2.3. Jenis Pengendalian Internal ....................................... 13 2.2.4. Komponen Pengendalian Internal .............................. 14

2.3. Ethical Judgement ............................................................... 15 2.3.1. Ethical Process Througput Model ............................... 15 2.3.2. Definisi Ethical Judgement ......................................... 16

2.4. Kecurangan ......................................................................... 17 2.4.1. Definisi Kecurangan ................................................... 17 2.4.2. Faktor Penyebab Kecurangan .................................... 19 2.4.3. Pencegahan Kecurangan ........................................... 21

2.5. Penelitian Terdahulu ........................................................... 24 2.6. Kerangka Pemikiran ............................................................ 26 2.7. Hipotesis ............................................................................. 28

2.7.1. Pengaruh Lingkungan Pengendalian terhadap Pencegahan Kecurangan ........................................... 28

2.7.2. Pengaruh Penilaian Risiko terhadap Pencegahan Kecurangan ................................................................ 28

2.7.3. Pengaruh Aktivitas Pengendalian terhadap Pencegahan Kecurangan ........................................... 29

2.7.4. Pengaruh Informasi dan Komunikasi terhadap Pencegahan Kecurangan ........................................... 30

2.7.5. Pengaruh Pemantauan terhadap Pencegahan Kecurangan ................................................................ 31

Page 9: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

ix

2.7.6. Pengaruh Ethical Judgement terhadap Pencegahan Kecurangan ................................................................ 31

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 34 3.1. Rancangan Penelitian ......................................................... 34 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................. 34 3.3. Populasi dan Sampel .......................................................... 34 3.4. Jenis dan Sumber Data ....................................................... 36 3.5. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 36 3.6. Variabel dan Definisi Operasional ....................................... 36 3.7. Instrumen Penelitian ............................................................ 40 3.8. Analisis Data ....................................................................... 41

3.8.1. Pengujian Outer Model ............................................... 41 3.8.2. Pengujian Inner Model ............................................... 43 3.8.3. Pengujian Hipotesis ................................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 44

4.1. Deskripsi Data ..................................................................... 44 4.2. Teknik Analisis Data ............................................................ 48

4.2.1. Pengujian Outer Model ............................................... 48 4.2.1.1. Uji Validitas ................................................... 49 4.2.1.2. Uji Validitas Diskriminan ................................ 49 4.2.1.3. Uji Reliabilitas ............................................... 50

4.2.2. Pengujian Inner Model ................................................ 51 4.2.3. Pengujian Hipotesis .................................................... 52

4.2.3.1. Pengujian Pengaruh Lingkungan Pengendalian terhadap Pencegahan Kecurangan ............... 52

4.2.3.2. Pengujian Pengaruh Penilaian Risiko terhadap Pencegahan Kecurangan .............................. 53

4.2.3.3. Pengujian Pengaruh Aktivitas Pengendalian terhadap Pencegahan Kecurangan ............... 53

4.2.3.4. Pengujian Pengaruh Informasi dan Komunikasi terhadap Pencegahan Kecurangan ............... 54

4.2.3.5. Pengujian Pengaruh Pemantauan terhadap Pencegahan Kecurangan .............................. 54

4.2.3.6. Pengujian Pengaruh Ethical Judgement terhadap Pencegahan Kecurangan ............... 54

4.3. Pembahasan ....................................................................... 55 4.3.1. Pengaruh Lingkungan Pengendalian terhadap

Pencegahan Kecurangan ........................................... 55 4.3.2. Pengaruh Penilaian Risiko terhadap Pencegahan

Kecurangan ................................................................ 56 4.3.3. Pengaruh Aktivitas Pengendalian terhadap

Pencegahan Kecurangan ........................................... 57 4.3.4. Pengaruh Informasi dan Komunikasi terhadap

Pencegahan Kecurangan ........................................... 57 4.3.5. Pengaruh Pemantauan terhadap Pencegahan

Kecurangan ................................................................ 58 4.3.6. Pengaruh Ethical Judgement terhadap Pencegahan

Kecurangan ................................................................ 59

Page 10: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

x

BAB V PENUTUP .................................................................................. 61 5.1. Kesimpulan .......................................................................... 61 5.2. Saran ................................................................................... 64 5.3. Keterbatasan Penelitian ....................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 65 LAMPIRAN ................................................................................................... 68

Page 11: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Tahapan Perkembangan Moral Kognitif Kohlberg ....................... 10

4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ............................................... 44

4.2 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................. 45

4.3 Persentase Responden Berdasarkan Usia ................................. 45

4.4 Persentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......... 46

4.5 Persentase Responden Berdasarkan Jabatan ............................ 46

4.6 Persentase Responden Berdasarkan Lama Menjabat di Bagian /Unit ........................................................................................... 47

4.7 Persentase Responden Berdasarkan Lama Bekerja di Perusahaan ................................................................................ 48

4.8 Hasil Uji Keandalan .................................................................... 50

4.9 Path Coefficients ........................................................................ 52

Page 12: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 EPTM of Individual’s Decision Processes Diagram ..................... 15

2.2 Fraud Triangle ............................................................................ 19

2.3 Kerangka EPTM dalam Fraud Triangle ....................................... 23

2.4 Kerangka Pemikiran ................................................................... 27

2.5 Model Penelitian ......................................................................... 33

Page 13: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Biodata ....................................................................................... 69

2 Peta Teori ................................................................................... 70

3 Kuesioner ................................................................................... 78

4 Hasil Pengolahan Data dengan SmartPLS 3.2.7 ....................... 84

Page 14: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap aktivitas organisasi memiliki ketidakpastian yang identik dengan

risiko, diantaranya adalah risiko kecurangan. Kecurangan adalah perbuatan

menyimpang dan melanggar hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam

maupun luar organisasi dengan sengaja untuk tujuan tertentu yang

menguntungkan pelakunya dan merugikan entitas (Karyono, 2013:4). Dalam

melakukan kecurangan, setiap orang selalu dipicu oleh suatu kondisi dan

motivasi yang beraneka ragam. Kecurangan umumnya terjadi akibat adanya

tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan

kesempatan yang ada dan adanya pembenaran atas tindakan yang dilakukan

akibat rendahnya tingkat etika yang dimiliki seseorang (Hall, 2011:114).

Penelitian yang dilakukan di luar negeri mengindikasikan bahwa

kecurangan yang terungkap merupakan bagian kecil dari seluruh kecurangan

yang sebenarnya terjadi sehingga hal ini disebut sebagai gejala gunung es.

Gejala gunung es ini terlihat besar pada permukaan namun bagian yang tidak

terlihat di bawah permukaan jauh lebih besar lagi (Tuanakotta, 2014:272).

Dampak dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh kecurangan bukan saja

berakibat pada berkurangnya aset dan kerugian yang signifikan tetapi juga dapat

mengurangi reputasi suatu entitas. Tindakan pencegahan sangat diperlukan

keberadaannya dalam suatu entitas untuk mengatasi potensi timbulnya

kecurangan.

Page 15: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

2

Peran utama pencegahan kecurangan terletak pada pimpinan organisasi,

baik itu pada pimpinan tertinggi maupun pimpinan pada setiap lini. Pencegahan

kecurangan yang utama adalah dengan menciptakan pengendalian internal yang

baik dalam perancangan struktur maupun pelaksanaannya.

Perkembangan kecurangan di beberapa negara semakin parah baik dari

segi kuantitas maupun kualitas. Praktek dalam dunia bisnis sering dianggap telah

menyimpang jauh dari aktivitas moral, bahkan ada anggapan bahwa dunia bisnis

merupakan dunia yang tidak lagi mempertimbangkan etika. Padahal

pertimbangan etika penting bagi status profesional dalam menjalankan

kegiatannya karena permasalahan profesi saat ini banyak dipengaruhi masalah

kemerosotan standar etika dan krisis kepercayaan. Kasus kegagalan akuntansi

dan audit yang tengah berkembang saat ini meliputi Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) di Indonesia.

Berdasarkan data yang dikemukakan oleh Praditya (2016), hasil

pemeriksaan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) menyimpulkan adanya

penyimpangan terhadap peraturan perundangan-undangan yang dilakukan oleh

PT Pelindo II. Pelaksana Harian Kepala Biro Humas Komisi Pemberantasan

Korupsi (KPK), Yuyuk Andriati menjelaskan RJ Lino diduga melakukan

penyalahgunaan wewenang sebagai Dirut Pelindo II dalam proyek pengadaan

Quay Container Crane untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi.

Dugaan kerugian keuangan negara mencapai USD 3.629.922 atau sekitar Rp 47

miliar sebagaimana hasil penghitungan KPK dan ahli yang dilibatkan.

Segala tindakan yang bersifat kecurangan bisa dikategorikan sebagai

pelanggaran etika (Fahmi, 2015:157). Kasus pelanggaran etika seharusnya tidak

terjadi apabila setiap individu mempunyai pengetahuan, pemahaman, dan

kemauan untuk menerapkan nilai-nilai moral dan etika secara memadai dalam

Page 16: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

3

pelaksanaan pekerjaan profesionalnya. Terjadinya kasus sebagaimana

disebutkan di atas seharusnya memberi kesadaran untuk lebih memerhatikan

etika dalam melaksanakan setiap profesi. Penilaian atas sesuatu yang baik dan

buruk yang harus ditentukan pada situasi tertentu berdasarkan pengalaman dan

pembelajaran masing-masing individu disebut dengan ethical judgement.

Selama ini para pengambil keputusan sering menempatkan pendekatan

normatif dalam setiap pengambilan keputusan mereka, namun pada

kenyataannya pendekatan normatif saja tidak cukup untuk mencegah terjadinya

tindak kecurangan. Oleh karena itu, untuk membuat suatu keputusan menjadi

jauh lebih aspiratif maka dibuatlah bentuk pendekatan ethical judgement dalam

pengambilan keputusan. Ethical judgement dianggap dapat memengaruhi

perilaku dalam suatu organisasi ketika memecahkan masalah. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Rodgers et al. (2014:876) menunjukkan bahwa ethical

judgement dipandang sebagai hal yang paling dominan dan berpengaruh dalam

pengambilan keputusan yang diatur oleh perspektif moral tertentu sehingga

dapat meningkatkan sistem pengendalian internal untuk mengurangi risiko

kecurangan.

PT Pelindo pada dasarnya adalah perusahaan yang bergerak dibidang

jasa kepelabuhan yang beroperasi pada empat kota besar di Indonesia. Salah

satunya adalah PT Pelindo IV yang terletak di Makassar yang akan menjadi

gambaran pada penelitian ini sebagai salah satu BUMN yang menerapkan

sistem pengendalian internal dan ethical judgement dalam mencegah

kecurangan.

Page 17: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap pencegahan

kecurangan?

2. Apakah penilaian risiko berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan?

3. Apakah aktivitas pengendalian berpengaruh terhadap pencegahan

kecurangan?

4. Apakah informasi dan komunikasi berpengaruh terhadap pencegahan

kecurangan?

5. Apakah pemantauan berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan?

6. Apakah ethical judgement berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh lingkungan pengendalian

terhadap pencegahan kecurangan.

2. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh penilaian risiko terhadap

pencegahan kecurangan.

3. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh aktivitas pengendalian

terhadap pencegahan kecurangan.

4. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh informasi dan komunikasi

terhadap pencegahan kecurangan.

5. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh pemantauan terhadap

pencegahan kecurangan.

Page 18: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

5

6. Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh ethical judgement terhadap

pencegahan kecurangan

. 1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kegunaan Teoretis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan

bukti empiris untuk meningkatkan pengetahuan tentang sejauh mana

pengaruh pengendalian internal dan ethical judgement terhadap pencegahan

kecurangan.

2. Kegunaan Praktis. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan sebagai informasi dan saran perbaikan yang diperlukan PT

Pelindo IV sehubungan dengan pengaruh pengendalian internal dan ethical

judgement terhadap pencegahan kecurangan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini mengacu pada Pedoman Penulisan

Skripsi (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, 2012). Bab

pertama berisi pendahuluan berupa latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua berisi tinjauan pustaka yang memuat dua hal pokok, yaitu

deskripsi teoretis tentang objek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang

kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan

dalam bab pendahuluan. Untuk dapat memberikan deskripsi teoretis terhadap

variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya tinjauan teori yang mendalam.

Selanjutnya, argumentasi atas hipotesis yang diajukan menuntut untuk

Page 19: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

6

mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan penelitian dengan hasil

kajian mengenai temuan penelitian yang relevan.

Bab ketiga berisi metode penelitian. Metode penelitian mencakup

rancangan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, jenis

dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian dan

definisi operasional, instrumen penelitian, serta analisis data.

Bab keempat berisi hasil penelitian. Penulisan mengenai hasil yang

diperoleh dalam penelitian yang menguji hipotesis sebaiknya dibagi menjadi dua

bagian besar. Bagian pertama berisi uraian tentang karakteristik masing-masing

variabel. Bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian hipotesis. Jika

memungkinkan dapat ditambahkan pembahasan atas temuan penelitian. Isi

pembahasan adalah justifikasi mengapa hipotesis diterima atau ditolak.

Bab kelima merupakan bagian penutup. Bab ini merupakan bab terakhir

dari skripsi yang memuat tiga hal pokok, yaitu kesimpulan, saran, dan

keterbatasan penelitian.

Page 20: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Keagenan

Teori keagenan (agency theory) merupakan basis teori yang mendasari

praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini (Anthony dan Govindarajan,

2011:11). Teori ini dicetuskan oleh Jensen and Meckling (1976) yang berakar

dari sinergi teori ekonomi, teori sosiologi, teori keputusan, dan teori organisasi.

Prinsip utama teori ini menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah suatu

hubungan kerja sama berdasarkan kontrak yang telah disepakati antara

pemegang saham (principal) dengan manajer (agent).

Jensen and Meckling (1976) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa

terjadinya konflik kepentingan atara pemegang saham dengan manajer

cenderung membuat manajer untuk mengejar kepentingan pribadi dan tidak

mendasari pengambilan keputusan pendanaannya pada maksimalisasi nilai.

Manajer tidak menanggung risiko atas kesalahan dalam pengambilan keputusan,

risiko tersebut sepenuhnya ditanggung oleh pemegang saham. Hal ini

menyebabkan manajer cenderung melakukan pengeluaran yang bersifat

konsumtif dan tidak produktif untuk kepentingan pribadi, seperti peningkatan gaji

dan status.

Watts and Zimmerman (1986) secara empiris membuktikan bahwa

hubungan prinsipal dan agen seringkali ditentukan oleh angka akuntansi. Hal

tersebut dapat digunakan oleh agen sebagai sarana untuk memaksimalkan

kepentingannya. Menurut Ali (2002) dalam Siddiq (2016:21), manajer yang telah

Page 21: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

8

diberi wewenang untuk mengelola perusahaan bertanggung jawab untuk

memaksimalkan keuntungan pemegang saham dan melaporkan tanggung

jawabnya melalui media laporan keuangan. Kompensasi akan diberikan sesuai

kontrak yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Kompensasi tersebut

diberikan dengan tujuan agar manajer tidak memanipulasi laporan kondisi

perusahaan demi keuntungan pribadinya.

Manipulasi laporan keuangan biasanya dilakukan dengan merubah angka

akuntansi yang sebenarnya atau mengabaikan aturan akuntansi yang berlaku

dalam proses penyusunannya. Kedua hal tersebut merupakan perilaku

menyimpang dan termasuk sebagai tindakan kecurangan. Pengendalian internal

mempunyai tujuan untuk mengantisipasi tindakan menyimpang yang dapat

dilakukan oleh pihak manajemen. Mekanisme pengendalian internal perusahaan

yang baik dianggap mampu mengurangi masalah keagenan termasuk adanya

perilaku menyimpang dalam sistem pelaporan seperti kecurangan akuntansi.

2.1.2 Teori Perkembangan Moral Kognitif

Jean Piaget merupakan seorang psikolog yang pertama kali

mengemukakan pendapat yang relevan mengenai teori kontemporer dari

perkembangan moral. Jiwo (2011:10) menjelaskan bahwa Piaget (1958)

memfokuskan penelitiannya pada perkembangan moral dari anak-anak.

Penelitiannya mengobservasi cara anak-anak bermain untuk mengetahui

bagaimana anak-anak dalam rentang usia yang berbeda mampu memahami

aturan dari permainan. Piaget (1958) kemudian mengembangkan sebuah

kerangka kerja yang menggambarkan tahapan konseptual dari kesadaran akan

peraturan pada anak-anak dan remaja selama perkembangan penilaian moral

mereka.

Page 22: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

9

Teori perkembangan moral Piaget (1958) dikembangkan oleh seorang

peneliti bernama Lawrence Kohlberg yang memperluas gagasan Piaget (1958)

sehingga mencakup penalaran remaja dan orang dewasa. Kohlberg (1969)

melakukan penelusuran perkembangan pemikiran anak-anak dan remaja.

Kohlberg (1969) meneliti cara berpikir anak-anak melalui pengalaman mereka

yang meliputi pemahaman konsep moral, misalnya konsep justice, rights,

equality, dan human welfare (Jiwo, 2011:10). Riset awal dilakukan pada anak-

anak usia 10-16 tahun. Berdasarkan riset tersebut Kohlberg (1969)

mengemukakan teori perkembangan moral kognitif (cognitive moral development

theory).

Riset Kohlberg (1969) berfokus pada pengembangan moral kognitif anak

muda yang menguji proses kualitatif pengukuran respon verbal dengan

menggunakan Kohlberg’s Moral Judgement Interview (MJI). Menurut prospektif

pengembangan moral kognitif, kapasitas moral individu menjadi lebih piawai dan

kompleks jika individu tersebut mendapatkan tambahan struktur moral kognitif

pada setiap peningkatan level pertumbuhan perkembangan moral. Pertumbuhan

eksternal berasal dari rewards dan punishment yang diberikan, sedangkan

pertumbuhan internal mengarah pada prinsip dan keadilan universal (Jiwo,

2011:11).

Terdapat enam tingkatan dalam teori perkembangan moral kognitif. Dua

tahap pertama dari perkembangan moral adalah pre-conventional, dimana

orang-orang (biasanya anak-anak) membuat keputusan moral berdasarkan

imbalan atau hukuman. Tahap ketiga dan keempat adalah conventional dimana

seseorang sudah memerhatikan aturan-aturan sosial dan kebutuhan sesama.

Tahap kelima dan keenam adalah post-conventional yang menunjukkan tahapan

perkembangan moral dimana kebaikan bagi masyarakat telah dimasukkan ke

Page 23: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

10

dalam pemikiran moral seseorang. Tahapan perkembangan moral seseorang

dapat dilihat secara lebih jelas pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Tahapan Perkembangan Moral Kognitif Kohlberg

Level Hal yang Benar

Level 1: Pre-Conventional

Tingkat 1:

Orientasi Ketaatan dan Hukuman

(Punishment and

Obedience Orientation)

Tingkat 2:

Pandangan Individualistik

(Instrumental Relativist Orientation)

1. Menghindari pelanggaran aturan untuk menghindari hukuman atau kerugian. Kekuatan otoritas superior menentukan “right”.

2. Mengikuti aturan ketika aturan

tersebut sesuai dengan kepentingan pribadi dan membiarkan pihak lain melakukan hal yang sama. “right” didefinisikan dengan equal exchange yaitu suatu kesepakatan yang adil.

Level 2: Conventional

Tingkat 3:

Mutual Ekspektasi Interpersonal,

Hubungan dan Kesesuaian

(Good Boy or Nice Girl Orientation)

Tingkat 4:

Sistem Sosial dan Hati Nurani

(Law and Order Orientation)

3. Memperlihatkan stereotype perilaku yang baik. Berbuat sesuai dengan apa yang diharapkan pihak lain.

4. Mengikuti aturan hukum dan masyarakat (sosial, legal, dan sistem keagamaan) dalam usaha untuk memelihara kesejahteraan masyarakat.

Level 3: Post-Conventional

Tingkat 5:

Kontrak Sosial dan Hak Individual

(Social-Contract Legal Orientation)

Tingkat 6:

Prinsip Etika Universal

(Universal Ethical Principle

Orientation)

5. Mempertimbangkan relativisme padangan personal, tetapi masih menekankan aturan dan hukum.

6. Bertindak sesuai dengan pemilihan pribadi prinsip etika keadilan dan hak (perspektif rasionalitas individu yang mengakui sifat moral).

Sumber: Jiwo, 2011

Manajemen merupakan kumpulan individu yang juga memiliki tahapan

moral. Pada tahap pra-konvensional, pertimbangan moral didasarkan atas

pemahaman aturan sosial, hukum-hukum, keadilan, dan kewajiban. Pada tahap

konvensional, manajemen mulai membentuk moralitas manajemennya dengan

Page 24: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

11

menaati peraturan yang dalam penelitian ini adalah pengendalian internal dan

aturan akuntansi sebelum akhirnya terbentuk kematangan moral manajemen

yang tinggi pada tahap pasca-konvensional.

Kematangan moral menjadi dasar dan pertimbangan manajemen dalam

merancang tanggapan dan sikap terhadap isu-isu etis. Perkembangan

pengetahuan moral menjadi indikasi pembuatan keputusan yang secara etis

serta positif berkaitan dengan perilaku pertanggungjawaban sosial. Karena

adanya tanggung jawab sosial, manajemen dengan moralitas yang tinggi

diharapkan mampu mengambil keputusan secara etis sehingga dapat mencegah

kecurangan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.

2.2 Pengendalian Internal

2.2.1 Definisi Pengendalian Internal

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission

(COSO) mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang dipengaruhi

oleh dewan komisaris suatu entitas, manajemen dan personel lainnya. Proses ini

dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan

dari efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan, serta

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku (Karyono, 2013:49).

Sementara itu Munawir (2008:233) menyimpulkan pengendalian internal

merupakan alat untuk meletakkan kepercayaan auditor mengenai bebasnya

laporan keuangan dari kemungkinan kesalahan dan kecurangan, sehingga

masalah sejauh mana terdapatnya struktur pengendalian internal serta

pelaksanaannya sangat menjadi perhatian auditor. PP No. 8 Tahun 2006

menjelaskan bahwa pengendalian internal merupakan suatu proses yang

dipengaruhi oleh manajemen yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang

Page 25: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

12

memadai dalam pencapaian efektivitas, efesiensi, ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan penyajian laporan keuangan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pengendalian internal merupakan suatu proses komprehensif yang dijalankan

oleh manajemen untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber daya

suatu organisasi. Pengendalian internal berperan penting untuk mencegah dan

mendeteksi kecurangan serta melindungi sumber daya organisasi baik yang

berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun yang tidak berwujud (seperti

reputasi dan hak kekayaan intelektual berupa merek dagang).

Sistem akuntansi yang memadai menjadikan akuntan perusahaan dapat

menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para

pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder)

yang menjadi dasar pengambilan keputusan. Lebih rinci lagi, kebijakan dan

prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk mencapai

sasaran serta menjamin ditaatinya hukum dan peraturan yang berlaku. Hal

tersebut menjelaskan bahwa pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan

prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menyediakan

informasi keuangan yang handal, serta menjamin dipatuhinya peraturan dan

hukum yang berlaku.

2.2.2 Tujuan Pengendalian Internal

Hall (2011:124) menjelaskan bahwa fungsi dari sistem pengendalian

internal terdiri dari empat hal sebagai berikut.

1. To safeguard assets of the firm. 2. To ensure accuracy and reliability of accounting records and Information. 3. To promote efficiency of the firm’s operations. 4. To measure compliance with management’s prescribed policies and procedures.

Page 26: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

13

Pendapat lain dikemukakan oleh Tuanakotta (2013:127) yang

menjelaskan bahwa tujuan pengendalian internal secara garis besarnya dapat

dibagi dalam empat kelompok sebagai berikut.

1. Strategis, sasaran-sasaran utama (high-level goals) yang mendukung misi entitas.

2. Pelaporan keuangan (pengendalian internal atas pelaporan keuangan). 3. Operasi (pengendalian operasional). 4. Kepatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian

internal dapat mencegah kerugian atau pemborosan pengolahan sumber daya

perusahaan. Pengendalian internal dapat menyediakan informasi tentang

bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen perusahaan, serta

menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman dalam

perencanaan.

2.2.3 Jenis Pengendalian Internal

Karyono (2013:50) menyatakan bahwa berdasarkan jenisnya

pengendalian internal dapat dikelompokkan ke dalam lima bagian sebagai

berikut.

1. Pengendalian preventif (preventive controls) ialah pengendalian yang dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya penyimpangan serta upaya antisipasi manajemen sebelum terjadinya masalah yang tidak diinginkan.

2. Pengendalian detektif (detective controls) ialah pengendalian yang menekankan upaya penemuan kesalahan yang mungkin terjadi.

3. Pengendalian korektif (corrective controls) ialah upaya mengoreksi penyebab terjadinya masalah yang diidentifikasi melalui pengendalian detektif, sebagai antisipasi agar kesalahan yang sama tidak berulang di masa yang akan datang.

4. Pengendalian langsung (directive controls) ialah pengendalian yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung, dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan.

5. Pengendalian kompensatif (compensative controls) ialah upaya penguatan pengendalian karena diabaikannya suatu aktivitas pengendalian.

Tuanakotta (2014:278) menambahkan bahwa pengendalian internal

terdiri atas pengendalian internal aktif dan pasif. Pengendalian internal aktif

Page 27: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

14

merupakan bentuk pengendalian internal yang banyak diterapkan dan kasat

mata. Kata kunci dari pengendalian aktif adalah mencegah (to prevent).

Sebaliknya pengendalian internal pasif tidak kasat mata dan tidak dapat diduga,

dan kata kunci dari pengendalian internal pasif adalah (to deter) yaitu mencegah

karena frekuensinya yang terlalu besar.

2.2.4 Komponen Pengendalian Internal

Boynton (2002:379) menjelaskan bahwa Laporan COSO dan

Consideration of Internal Control in the Financial Statement Audit (SAS 78)

mengidentifikasi lima komponen pengendalian internal yang saling berhubungan

sebagai berikut.

1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian menetapkan suasana dari suatu organisasi yang memengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya yang menyediakan disiplin dan struktur. Sejumlah faktor pembentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas diantaranya adalah integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen, struktur organisasi, penetapan wewenang dan tanggung jawab, serta kebijakan dan praktik sumber daya manusia.

2. Penilaian Risiko Penilaian risiko adalah proses identifikasi, analisis, dan pengelolaan risiko suatu entitas yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penilaian harus mencakup semua risiko yang dihadapi. Baik risiko individual maupun secara keseluruhan, yang meliputi risiko kredit, risiko hukum, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko reputasi, risiko strategik, dan risiko kepatuhan.

3. Informasi dan Komunikasi Sistem informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan terdiri dari metode-metode dan catatan-catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi entitas (dan juga kejadian-kejadian serta kondisi-kondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas dari aktiva dan kewajiban yang berhubungan. Komunikasi melibatkan penyediaan sesuatu yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab individu berkenaan dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

4. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu memastikan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan aplikasi pada

Page 28: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

15

berbagai tingkatan organisasional dan fungsional. Aktivitas pengendalian meliputi pemisahan tugas, pengendalian pemrosesan informasi, pengendalian fisik, dan review kinerja.

5. Pemantauan Pemantauan adalah suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian internal pada suatu waktu. Pemantauan ini melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian pengendalian dengan dasar waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan.

Kelima komponen pengendalian internal ini saling berkaitan antara satu

dengan yang lainnya. Komponen pengendalian internal dapat memberikan

sistem kinerja terintegrasi yang dapat merespon perubahan kondisi secara

dinamis.

2.3 Ethical Judgement

2.3.1 Ethical Process Throughput Model

Ketika sebuah masalah muncul, para pengambil keputusan menjadi sadar

terhadap beberapa dimensi dari masalah tersebut termasuk dimensi etika.

Setelah menyadari adanya isu terkait etika, para pengambil keputusan akan

membuat suatu pertimbangan atas masalah tersebut dan beberapa solusi yang

mungkin diambil kemudian mengambil tindakan yang sesuai.

Sumber: Rodgers et al., 2014

Gambar 2.1 EPTM of Individual’s Decision Processes Diagram

Gambar 2.1 mengilustrasikan sebuah model pengambilan keputusan

secara etis berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Rodgers et al. (2014:872).

Judgment

Decision

Perception

Information

Page 29: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

16

Diagram di atas menyatakan bahwa terdapat empat unsur yang mendasari

individu dalam model pengambilan keputusan secara etis yaitu sebagai berikut.

1. Persepsi (perception) melibatkan proses individu memetakan bagaimana

cara memecahkan masalah yang mereka hadapi.

2. Informasi (information) meliputi segala informasi keuangan maupun non

keuangan yang tersedia bagi pengambil keputusan untuk tujuan pemecahan

masalah.

3. Penilaian (judgment) mengandung proses dimana individu menerapkan

informasi yang masuk baik itu informasi keuangan maupun non keuangan

untuk dianalisis.

4. Pemilihan keputusan (decision choice) merupakan proses penentu apakah

suatu tindakan diputuskan untuk diambil atau tidak berdasarkan sumber-

sumber yang diperoleh dari tahapan sebelumnya seperti menimbang aturan

yang diterapkan, menyortir dan mengklasifikasikan pengetahuan dan

informasi untuk memecahkan masalah untuk tujuan pengambilan keputusan.

2.3.2 Definisi Ethical Judgement

Ethical judgement adalah sebuah keputusan yang baik secara moral

maupun legal dapat diterima oleh masyarakat luas. Jones (1991) dalam Jiwo

(2011:18) menyatakan terdapat tiga unsur utama dalam pembuatan ethical

judgement. Pertama adalah moral issue yang menyatakan seberapa jauh

seseorang melakukan tindakannya. Jika seseorang secara bebas melakukan

sebuah tindakan maka hal tersebut akan mengakibatkan kerugian atau

keuntungan bagi orang lain. Kedua adalah moral agent yaitu seseorang yang

membuat keputusan moral. Ketiga adalah ethical judgement yang merupakan

Page 30: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

17

penilaian atas sesuatu yang baik dan buruk, yang harus ditentukan pada situasi

tertentu berdasarkan pengalaman dan pembelajaran masing-masing individu.

Fishbein dan Ajzen (1975) dalam Jiwo (2011:20) menyatakan bahwa

sikap seseorang terhadap setiap tindakan, bersama dengan norma subjektifnya

terhadap tindakan tersebut akan memengaruhi pertimbangan individual atas

setiap pilihan tindakan. Pada tindakan-tindakan tertentu, seseorang akan memilih

solusi terbaik atas setiap masalah yang muncul.

Dalam teori ini sikap (attitude) adalah hasil dari keyakinan dan nilai atas

suatu tindakan sedangkan norma subjektif (subjective norms) merupakan

keyakinan seseorang terhadap tindakan-tindakan yang mungkin diambil oleh

orang lain. Terbentuknya tindakan tersebut setidaknya memenuhi dua kriteria

baik sikap maupun norma subjektif. Oleh karena itu, setiap pertimbangan

pengambilan keputusan dipengaruhi oleh sikap individual dan norma subjektif

yang dimilikinya.

2.4 Kecurangan

2.4.1 Definisi Kecurangan

Berbagai ketentuan perundangan merujuk pada beberapa tindak pidana

yang dikenal sebagai fraud. Kecurangan atau perbuatan curang hanyalah salah

satu dari berbagai tindak pidana tersebut. Tuanakotta (2014:212) menyatakan

bahwa terdapat banyak istilah untuk kejahatan dengan penipuan, antara lain

dapat disebut dengan kecurangan, kejahatan kerah putih (white collar crime),

dan penggelapan (embezzlement). Kecurangan adalah sebuah representasi

yang salah atau penyembunyian fakta-fakta yang material untuk memengaruhi

seseorang agar mau ambil bagian dalam suatu hal yang berbeda.

Page 31: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

18

Kejahatan kerah putih didefinisikan sebagai serangkaian tindakan

kejahatan yang dilakukan dengan cara-cara nonfisik melalui penyembunyian

ataupun penipuan untuk mendapatkan uang ataupun harta benda, untuk

menghindari pembayaran atau hilangnya uang atau harta benda, atau untuk

mendapatkan keuntungan bisnis atau pribadi. Penggelapan adalah konversi

secara tidak sah untuk kepentingan pribadi harta benda yang secara sah berada

di bawah pengawasan pelaku kejahatan.

SPAP, Seksi 316 (2011:316.2) mendefinisikan kecurangan akuntansi

sebagai: (1) salah saji yang timbul dari kecurangan pelaporan keuangan yaitu

salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam

laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan, (2) salah saji

yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aset (seringkali disebut

dengan penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aset

entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Gondodiyoto (2007) dalam Meulila (2016:18) menyatakan bahwa

berdasarkan pelakunya, kecurangan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan

besar, yaitu kecurangan karyawan (employee fraud) dan kecurangan manajemen

(management fraud). Kecurangan karyawan biasanya disebut internal fraud dan

occupational crime yang mengacu pada perbuatan mengambil harta dari majikan

(pemberi kerja). Adapun kecurangan manajemen mengacu kepada kejahatan

organisasional, perbuatan para manajer untuk membuat laporan keuangan

secara curang, mamalsukan, membesar-besarkan (atau mengecilkan) aktiva

atau keuntungan dengan tujuan untuk menipu pihak-pihak diluar organisasi.

Page 32: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

19

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

kecurangan adalah serangkaian tindakan melawan hukum yang dilakukan

dengan sengaja untuk tujuan tertentu, yang dilakukan oleh seseorang atau

kelompok dari dalam ataupun luar entitas, untuk mendapatkan keuntungan baik

secara langsung atau tidak langsung merugikan pihak lain.

2.4.2 Faktor Penyebab Kecurangan

Pada umumnya diyakini bahwa terdapat tiga kondisi yang menyebabkan

terjadinya kecurangan atau penggelapan (Tuannakotta, 2014:207). Dalam

perkembangannya hal ini lebih dikenal sebagai fraud triangle seperti yang terlihat

pada gambar 2.2.

Sumber: Rodgers et al., 2014

Gambar 2.2 Fraud Triangle

1. Kesempatan (opportunity) adalah situasi yang membuka kesempatan bagi

manajemen atau karyawan yang memungkinkan terjadinya kecurangan.

Para pelaku kecurangan percaya bahwa aktivitas mereka tidak akan

terdeteksi. Kesempatan dapat terjadi karena pengendalian internal yang

lemah, pengawasan manajemen yang kurang baik, atau melalui penggunaan

posisi.

Page 33: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

20

Tuanakotta (2014:211) mengungkapkan hasil penelitian Cressey (1953),

bahwa pelaku kecurangan selalu memiliki pengetahuan dan kesempatan

untuk melakukan tindakan agar tidak terdeteksi. Cressey (1953)

berpendapat bahwa terdapat dua komponen peluang, yaitu sebagai berikut.

a. General information merupakan pengetahuan bahwa kedudukan yang mengandung kepercayaan dapat dilanggar tanpa konsekuensi. Pengetahuan ini diperoleh dari pelaku yang ia dengar atau lihat, misalnya dari pengalaman orang lain yang melakukan kecurangan dan tidak ketahuan atau terkena sanksi. Informasi yang dimiliki membentuk keyakinan bahwa karena kedudukan dan kepercayaan institusi yang melekat pada dirinya maka kecurangan yang dilakukannya tidak akan diketahui.

b. Technical skill merupakan keahlian yang dimiliki seseorang dan yang menyebabkan seseorang tersebut mendapat kedudukan. Tanpa kemampuan yang memadai menyembunyikan kecurangan atau korupsi tentu tidak mungkin untuk dilakukan apalagi untuk kasus-kasus korupsi yang bersifat sistemik.

Kesempatan inilah yang memiliki kontrol paling atas diantara ketiga elemen

segi tiga kecurangan. Dalam mendeteksi adanya aktivitas kecurangan maka

perusahaan atau instansi perlu membangun sebuah proses, prosedur, dan

kontrol yang efektif.

2. Tekanan (pressure) adalah dorongan seseorang untuk melakukan

kecurangan. Tekanan dapat mencakup hampir semua hal termasuk gaya

hidup, tuntutan ekonomi, hal finansial dan non finansial, dan lain-lain.

Tuanakotta (2014:208) mengungkapkan dari penelitian Cressey (1953)

bahwa status sosial pun dapat menjadi suatu tekanan bagi seseorang untuk

melakukan kecurangan. Cressey (1953) mengelompokkannya menjadi enam

kelompok sebagai berikut.

a. Violation of ascribed obligation, yaitu suatu keadaan melakukan kecurangan akibat seseorang harus menjaga martabatnya saat memiliki kedudukan atau jabatan.

b. Problems resulting from personal failure, yaitu suatu keadaan melakukan kecurangan karena kegagalan yang terjadi pada diri sendiri akibat perbuatan sendiri.

c. Business reversals, yaitu suatu keadaan melakukan kecurangan yang diakibatkan oleh faktor eksternal. Contohnya tingkat bunga yang tinggi.

d. Physical isolation, yaitu suatu keadaan melakukan kecurangan yang diakibatkan oleh keterpurukan dalam kesendirian.

Page 34: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

21

e. Status gaining, yaitu suatu keadaan melakukan kecurangan yang diakibatkan oleh tidak mau kalah dengan orang lain.

f. Employer-employee relations, yaitu suatu keadaan melakukan kecurangan yang diakibatkan oleh kekesalan atau kebencian kepada perusahaannya.

3. Rasionalisasi (rationalization) menjadi elemen penting dalam terjadinya

kecurangan, dimana pelaku mencari pembenaran atas perbuatannya.

Rasionalisasi menjadi bagian fraud triangle yang paling sulit untuk diukur

karena merupakan sikap karakter atau serangkaian nilai-nilai etis yang

membolehkan manajemen atau karyawan melakukan tindakan tidak jujur,

atau mereka berada dalam lingkungan yang cukup menekan yang membuat

mereka merasionalisasikan tindakan yang tidak jujur.

Dalam hal ini integritas manajemen merupakan penentu utama dari kualitas

laporan keuangan. Ketika integritas manajemen dipertanyakan, keandalan

laporan keuangan diragukan, bagi mereka yang umumnya tidak jujur maka

akan lebih mudah merasionalisasikan kecurangan. Bagi mereka dengan

standar moral yang lebih tinggi, mungkin tidak begitu mudah. Pelaku

kecurangan selalu mencari pembenaran rasional untuk membenarkan

perbuatannya.

2.4.3 Pencegahan Kecurangan

Pada pembahasan sebelumnya telah diuraikan bahwa kecurangan terjadi

karena terdapat kondisi dan kesempatan yang mendorong seseorang untuk

melakukan kecurangan. Berbagai kondisi dan cara tersebut harus dicegah agar

tidak terjadi atau kemungkinan terjadinya dapat diminimalisir. Mencegah

kecurangan merupakan segala upaya untuk menangkal pelaku potensial,

mempersempit ruang gerak, dan mengidentifikasi kegiatan yang berisiko tinggi

terjadinya kecurangan. Karyono (2013:47) menjelaskan bahwa pencegahan

kecurangan memiliki tujuan sebagai berikut.

Page 35: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

22

1. Prevention (Mencegah terjadinya kecurangan). 2. Deference (Menangkal pelaku potensial). 3. Description (Mempersempit gerak langkah pelaku kecurangan). 4. Resertification (Mengidentifikasi kegiatan berisiko tinggi dan kelemahan

pengendalian internal). 5. Civil action prosecution (Tuntutan kepada pelaku).

Pencegahan kecurangan yang utama ialah dengan menerapkan sistem

pengendalian internal dalam setiap aktivitas organisasi. Pengendalian internal

harus andal dalam rancangan struktur pengendalian dan praktik yang sehat

dalam pelaksanaannya agar dapat berlaku secara efektif dalam mencegah

kecurangan.

Pengendalian internal tidak dapat berlaku secara efektif mencegah

kecurangan apabila terjadi kolusi dan pengabaian oleh manajemen. Pencegahan

kecurangan lain dilakukan dengan mengeliminasi faktor-faktor penyebabnya

seperti mengurangi tekanan, kesempatan, perbaikan moral, serta penerapan

sanksi yang tegas terhadap pelaku.

Gambar 2.3 menunjukkan penelitian Rodgers et al. (2014:875) yang

menghadirkan sebuah kerangka Ethical Process Throughput Model (EPTM).

Kerangka EPTM tertanam dalam fraud triangle yang dicetuskan oleh Cressey

(1953) untuk lebih memahami keterkaitan antara posisi etika dan pengendalian

internal untuk mencegah kecurangan.

Page 36: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

23

Sumber: Rodgers et al., 2014

Gambar 2.3 Kerangka EPTM dalam Fraud Triangle

Hasil penelitian Rodgers et al. (2014:875) menunjukkan bahwa tekanan

dapat menciptakan motif atau insentif untuk melakukan kecurangan sehingga

dapat memengaruhi persepsi seseorang. Selain itu, tekanan yang berkaitan

dengan informasi keuangan dapat menciptakan motivasi atau insentif tindakan

kecurangan yang cakupannya lebih luas.

Kesempatan pada fraud triangle menyiratkan adanya hal yang saling

berkaitan antara persepsi dan informasi. Informasi keuangan dan non keuangan

pada kerangka EPTM akan memengaruhi persepsi seseorang dalam

mengeksploitasi kelemahan pengendalian internal sehingga memiliki

kesempatan untuk melakukan dan menyembunyikan tindakan kecurangan.

Rasionalisasi merupakan upaya untuk mengurangi perasaan mengganjal

pada pelaku saat akan mengambil keputusan untuk melakukan kecurangan.

Cressey (1953) dalam Rodgers et al. (2014:875) menegaskan bahwa seseorang

yang memiliki keinginan untuk melakukan kecurangan mencoba membenarkan

tindakan mereka agar tetap berada dalam zona kenyamanan moral sehingga

tidak melihat diri mereka dengan cara yang negatif.

Page 37: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

24

Beberapa profesional telah berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja

dimana sensitivitas etis berusaha ditingkatkan agar pengambil keputusan lantas

berpikir dua kali sebelum melakukan tindakan kecurangan. Ethical judgement

dianggap dapat memengaruhi perilaku dalam suatu organisasi ketika

memecahkan masalah termasuk masalah kecurangan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rodgers et al. (2014) menunjukkan

bahwa ethical judgement dipandang sebagai hal yang paling dominan dan

berpengaruh dalam pengambilan keputusan yang diatur oleh perspektif moral

tertentu sehingga dapat meningkatkan sistem pengendalian internal untuk

mengurangi risiko kecurangan.

2.5 Penelitian Terdahulu

Meulila (2016) melakukan penelitian mengenai determinan pengaruh

pengendalian internal dan komitmen organisasi seseorang terhadap pencegahan

kecurangan pengadaan barang. Penelitian ini mengemukakan beberapa faktor

yang berpengaruh dalam mencegah kecurangan pengadaan barang pada PT

Telkomsel Cabang Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komponen

pengendalian internal berupa lingkungan pengendalian, penilaian risiko,

informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian serta pemantauan berpengaruh

signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan pengadaan barang.

Siddiq (2016) melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

pengaruh keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan

aturan akuntansi, asimetri informasi, dan moralitas manajemen terhadap adanya

kecenderungan kecurangan akuntansi pada salah satu BUMN. Indikator yang

digunakan dalam mengukur variabel keefektifan pengendalian internal berupa

lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan

Page 38: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

25

komunikasi, serta pemantauan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan antara keefektifan pengendalian

internal dengan kecenderungan kecurangan akuntansi secara statistik pada PT

Pelindo I Sumatera Utara.

Agustia (2012) melakukan penelitian mengenai pengaruh filosofi moral

etika yang terdiri dari keadilan, deontologi, relativisme, egoisme, utilitarianisme

terhadap ethical judgement akuntan. Hasil penelitian pada uji parsial

menunjukkan hanya ada satu variabel filosofi moral etika yaitu variabel moral

egoisme yang berpengaruh terhadap ethical judgement akuntan pada kasus

pengiriman barang lebih awal. Untuk kasus penyisihan piutang tak tertagih

menunjukkan hanya satu variabel filosofi moral etika yaitu moral utilitarianisme

yang berpengaruh terhadap ethical judgement akuntan.

Rubiyono (2003) melakukan penelitian untuk menganalisis dampak

Multidimensional Ethics Scale (MES) terhadap pertimbangan etika bagi praktisi

pajak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur MES mendukung

pertimbangan etika dalam konteks praktek pajak bagi praktisi pajak.

Penelitian kali ini berbeda dengan penelitian di atas dimana penelitian ini

akan mencoba menguji pengaruh beberapa variabel dari penelitian yang

berbeda. Penelitian ini mencoba mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh

Rodgers et al. (2014) yang menerapkan kerangka Ethical Process Throughput

Model untuk meningkatkan sistem pengendalian internal dan mengurangi

kecurangan. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan

komunikasi, pemantauan, ethical judgement, dan pencegahan kecurangan.

Page 39: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

26

2.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan bagan komprehensif yang menunjukkan

gambaran mengenai penyusunan skripsi berdasarkan pemaparan studi teoretik

dan studi empirik. Studi teoretik dilakukan dengan cara mempelajari teori-teori

yang relevan dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu

Teori Keagenan oleh Jensen and Meckling (1976), dan Teori Perkembangan

Moral Kognitif oleh Kohlberg (1969). Ketika melakukan studi teoretik, terjadi

proses berpikir deduktif, yaitu proses berpikir dari yang bersifat umum ke bersifat

khusus.

Studi empirik merupakan studi yang dilakukan dengan cara mempelajari

hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan permasalahan yang diangkat

dalam penelitian ini. Berdasarkan studi teoretik dan studi empirik, penelitian ini

menentukan variabel penelitian sehingga menghasilkan hipotesis, yaitu

hubungan antara lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas

pengendalian, informasi dan komunikasi, pemantauan, ethical judgement dan

pencegahan kecurangan. Hipotesis merupakan jawaban sementara dari

rumusan masalah yang harus diuji kebenarannya dengan menggunakan alat

bantu uji statistik. Kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut.

Page 40: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

27

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

STUDI TEORETIK

Teori Keagenan

Jensen and Meckling

(1976)

Teori Perkembangan

Moral Kognitif

Kohlberg (1969)

VARIABEL

Lingkungan Pengendalian

Penilaian Risiko

Aktivitas Pengendalian

Informasi dan Komunikasi

Pemantauan

Ethical Judgement

Pencegahan Kecurangan

Lingkungan pengendalian dan Pencegahan Kecurangan Jensen and Meckling (1976); Meulila (2016); Siddiq (2016) Penilaian risiko dan Pencegahan Kecurangan Jensen and Meckling (1976); Lubis (2014); Siddiq (2016) Aktivitas pengendalian dan Pencegahan Kecurangan Jensen and Meckling (1976); Meulila (2016); Siddiq (2016) Informasi dan komunikasi dan Pencegahan Kecurangan Jensen and Meckling (1976); Meulila (2016); Siddiq (2016) Pemantauan dan Pencegahan Kecurangan Jensen and Meckling (1976); Meulila (2016); Siddiq (2016) Ethical Judgement dan Pencegahan Kecurangan Jiwo (2011); Rodgers et al. (2014); Rodgers and Gago (2011)

STUDI EMPIRIK

Page 41: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

28

2.7 Hipotesis

2.7.1 Pengaruh Lingkungan Pengendalian terhadap Pencegahan Kecurangan

Teori keagenan yang dicetuskan oleh Jensen and Meckling (1976)

menjelaskan bahwa adanya perilaku dari manajer (agent) yang bertindak hanya

untuk menguntungkan dirinya sendiri dengan mengorbankan kepentingan pihak

lain atau pemegang saham (principal). Lingkungan pengendalian mencerminkan

sikap sekaligus tindakan para pemilik dan manajer perusahaan. Mekanisme

pengendalian internal yang baik dianggap mampu mengurangi masalah

keagenan. Efektivitas penerapan pengendalian internal sangat ditentukan oleh

kondisi yang diciptakan lingkungan pengendalian.

Meulila (2016) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa lingkungan

pengendalian berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan

pengadaan barang. Penelitian lain yang juga menunjukkan adanya hubungan

positif antara lingkungan pengendalian dengan pencegahan kecurangan

akuntansi secara statistik dilakukan oleh Siddiq (2016). Hal tersebut

menunjukkan bahwa lingkungan pengendalian sebagai komponen dari

pengendalian internal berpengaruh terhadap pencegahan kecurangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan

sebagai berikut.

H 1: Lingkungan pengendalian berpengaruh positif terhadap pencegahan

kecurangan.

2.7.2 Pengaruh Penilaian Risiko terhadap Pencegahan Kecurangan

Penilaian risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi, analisis, dan

pengelolaan entitas terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya.

Teori yang dikemukakan oleh Jensen and Meckling (1976) menunjukkan konflik

Page 42: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

29

yang terjadi antara manajer (agent) dengan pemegang saham (principal)

cenderung membuat manajer untuk tidak mendasari pengambilan keputusan

pendanaannya pada maksimalisasi nilai. Hal ini memengaruhi ketidaksesuaian

peran manajer dalam menilai risiko suatu entitas.

Lubis (2014) membuktikan bahwa penilaian risiko berpengaruh terhadap

pencegahan kecurangan. Penilaian risiko sebagai praktik manajemen

menghasilkan informasi risiko internal dan eksternal serta informasi potensi

kolusi yang dibutuhkan untuk mencegah kecurangan.

Penelitian lain yang juga menunjukkan adanya hubungan positif antara

penilaian risiko dengan pencegahan kecurangan akuntansi secara statistik

dilakukan oleh Siddiq (2016). Hal tersebut menunjukkan bahwa penilaian risiko

sebagai komponen dari pengendalian internal berpengaruh terhadap

pencegahan kecurangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan

sebagai berikut.

H 2: Penilaian risiko berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan.

2.7.3 Pengaruh Aktivitas Pengendalian terhadap Pencegahan Kecurangan

Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang

membantu memastikan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Dalam

penelitiannya Jensen and Meckling (1976) menjelaskan bahwa terjadinya konflik

kepentingan atara pemegang saham (principal) dengan manajer (agent)

cenderung membuat manajer untuk mengejar kepentingan pribadi. Aktivitas

pengendalian yang dilaksanakan secara efektif akan memengaruhi proses

antisipasi tindakan menyimpang yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen.

Meulila (2016) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa aktivitas

pengendalian berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan

Page 43: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

30

pengadaan barang. Penelitian lain dilakukan oleh Siddiq (2016) menunjukkan

adanya pengaruh aktivitas pengendalian secara simultan terhadap pencegahan

kecurangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa aktivitas pengendalian sebagai

komponen dari pengendalian internal berpengaruh terhadap pencegahan

kecurangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan

sebagai berikut.

H 3: Aktivitas pengendalian berpengaruh positif terhadap pencegahan

kecurangan.

2.7.4 Pengaruh Informasi dan Komunikasi terhadap Pencegahan Kecurangan

Terdapat asimetri informasi dalam pola komunikasi antara pemegang

saham (principal) dengan manajer (agent) yang sering ditentukan oleh angka

akuntansi. Jensen and Meckling (1976) menjelaskan bahwa manajer (agent)

dapat termotivasi untuk melaporkan informasi yang tidak sebenarnya kepada

pemegang saham (principal), terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan

pengukuran kinerja agen.

Meulila (2016) dalam penelitiannya membuktikan bahwa kualitas

informasi yang dihasilkan oleh sistem akan berdampak pada kemampuan

manajemen dalam mengambil keputusan, untuk keperluan mengolah dan

mengendalikan aktivitas instansi, serta mencegah terjadinya tindak kecurangan.

Pembukaan saluran komunikasi membantu memastikan bahwa penyimpangan

dilaporkan dan ditindaklanjuti.

Penelitian lain yang juga menunjukkan adanya hubungan positif antara

informasi dan komunikasi terhadap pencegahan kecurangan akuntansi secara

statistik dilakukan oleh Siddiq (2016). Hal tersebut menunjukkan bahwa informasi

Page 44: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

31

dan komunikasi sebagai komponen dari pengendalian internal berpengaruh

terhadap pencegahan kecurangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan

sebagai berikut.

H 4: Informasi dan komunikasi berpengaruh positif terhadap pencegahan

kecurangan.

2.7.5 Pengaruh Pemantauan terhadap Pencegahan Kecurangan

Pemantauan merupakan proses penilaian kualitas kinerja pengendalian

internal sepanjang waktu. Teori keagenan yang dikemukakan oleh Jensen and

Meckling (1976) menunjukkan adanya pengaruh pemantauan untuk

mengantisipasi adanya perilaku menyimpang dalam sistem pelaporan, termasuk

tindakan kecurangan yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen sebagai agen.

Meulila (2016) dalam penelitiannya juga menemukan bahwa pemantauan

berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan pengadaan

barang. Penelitian lain yang juga menunjukkan adanya hubungan positif antara

pemantauan dengan pencegahan kecurangan akuntansi secara statistik

dilakukan oleh Siddiq (2016). Hal tersebut menunjukkan bahwa pemantauan

sebagai komponen dari pengendalian internal berpengaruh terhadap

pencegahan kecurangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan

sebagai berikut.

H 5: Pemantauan berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan.

2.7.6 Pengaruh Ethical Judgement terhadap Pencegahan Kecurangan

Teori perkembangan moral kognitif yang dicetuskan oleh Kohlberg (1969)

dalam Jiwo (2011) membagi moral menjadi enam tingkatan yang dikelompokkan

menjadi tiga tahap, yaitu pra-konvensional, konvensional, dan pasca-

Page 45: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

32

konvensional. Dalam kaitannya dengan ethical judgement, manajemen dengan

moralitas yang tinggi dianggap dapat memengaruhi pencegahan kecurangan

yang dilakukan oleh manajemen perusahaan.

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Rodgers et al. (2014)

mengemukakan bahwa ethical judgement dapat menghasilkan kebijakan yang

tepat yang sangat diperlukan dalam pencegahan dan deteksi kecurangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Rodgers and Gago (2011) menunjukkan apabila

hasil ethical judgement diterapkan dengan sesuai, hal tersebut dapat

memberikan keamanan yang tak tertandingi, meningkatkan kenyamanan,

menghasilkan akuntabilitas yang tinggi serta pendeteksian kecurangan yang

lebih baik dan sangat efektif dalam menekan kecurangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis dapat dikemukakan

sebagai berikut.

H 6: Ethical judgement berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan.

Berdasarkan penelitian sebelumnya dan rumusan hipotesis di atas, maka

diperoleh hubungan variabel. Hubungan variabel dapat diprediksikan seperti

pada gambar 2.5 berikut.

Page 46: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

33

Gambar 2.5 Model Penelitian

Pengendalian Internal

Lingkungan Pengendalian (X1)

Aktivitas

Pengendalian (X3)

Penilaian

Risiko (X2)

Informasi dan

Komunikasi (X4)

Pemantauan (X5)

Ethical

Judgement (X6)

Pencegahan

Kecurangan (Y)

Page 47: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian terdiri dari tujuan penelitian, jenis investigasi,

intervensi peneliti, setting penelitian, unit analisis, dan horizon waktu (Sekaran

dan Bougie, 2013:102). Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis

(hypothesis testing) dengan melakukan pengujian hubungan antara

pengendalian internal dan ethical judgement terhadap pencegahan kecurangan

pada karyawan yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan di PT

Pelindo IV.

Jenis penelitian yang dilakukan bersifat korelasional, yaitu untuk

mengetahui hubungan antar variabel. Setting yang digunakan dalam penelitian

ini adalah noncontrived settings, yaitu dilakukan pada kondisi lingkungan dimana

pekerjaan berjalan normal. Objek penelitiannya tidak direkayasa. Penelitian ini

merupakan cross-sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan sekali

dalam satu periode.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Pelindo IV yang beralamat di Jl.

Soekarno No. 1, Makassar. Waktu penelitian dilaksanakan selama satu

semester.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok ke seluruhan orang, peristiwa, atau hal-hal

yang ingin diselidiki oleh peneliti (Sekaran dan Bougie, 2013:102). Populasi

Page 48: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

35

dalam penelitian ini adalah karyawan yang menjabat sebagai manajer, asisten

manajer, supervisor dan pelaksana pada beberapa unit biro dan sub direktorat di

PT Pelindo IV. Populasi ini dipilih karena memiliki wewenang untuk mengambil

keputusan dalam struktur biro dan sub direktorat di PT Pelindo IV.

Sampel adalah beberapa anggota atau bagian yang dipilih dari populasi.

Diharapkan dengan mempelajari sampel, kesimpulan yang akan diambil dapat

menggambarkan keseluruhan populasi (Sekaran dan Bougie, 2013:102). Sampel

dalam penelitian ini tersebar dalam beberapa unit biro dan sub direktorat pada

PT Pelindo IV. Unit-unit biro dan sub direktorat tersebut adalah sebagai berikut.

1. Sub Direktorat Fasilitas Pelabuhan, 7 karyawan.

2. Sub Direktorat Peralatan Pelabuhan, 8 karyawan.

3. Sub Direktorat Akuntansi Manajemen, 7 karyawan.

4. Sub Direktorat Akuntansi Keuangan, 9 karyawan.

5. Sub Direktorat Perbendaharaan dan Keuangan Perusahaan, 8 karyawan.

6. Satuan Pengawasan Internal, 2 karyawan.

7. Biro Perencanaan dan Strategi Perusahaan, 4 karyawan.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

non-probability sampling. Jenis non-probability sampling yang digunakan adalah

sampling jenuh atau sampling sensus dimana semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2011:96). Kuesioner yang diperoleh

kembali setelah diisi secara lengkap dan benar oleh responden akan menjadi

sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Page 49: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

36

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek. Data

subjek merupakan data penelitian yang dilaporkan sendiri oleh responden secara

individual atau secara kelompok.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber yang langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sekaran dan Bougie, 2013:113).

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian survei, yaitu penelitian lapangan yang dilakukan terhadap anggota

sampel dari satu populasi dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner diantar

langsung kepada responden di PT Pelindo IV, kemudian kuesioner yang

diperoleh kembali setelah diisi secara lengkap dan benar oleh responden akan

menjadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

3.6 Variabel dan Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel, yaitu variabel independen

dan variabel dependen. Variabel independen merupakan variabel yang

memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (Sekaran dan Bougie, 2013:70). Variabel independen dalam penelitian

adalah pengendalian internal yang memiliki lima variabel dan ethical judgement.

Lima variabel yang merupakan kategori pengendalian internal adalah lingkungan

pengendalian (X1), penilaian risiko (X2), aktivitas pengendalian (X3), informasi

dan komunikasi (X4), dan pemantauan (X5). Variabel ethical judgement kemudian

diberi simbol (X6).

Page 50: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

37

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen (Sekaran dan Bougie,

2013:69). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pencegahan

kecurangan yang diberi simbol (Y).

Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel yang telah

dijabarkan di atas sebagai berikut.

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian didefinisikan sebagai hal yang memengaruhi

kesadaran akan pengendalian bagi orang-orang yang terdapat dalam

organisasi tersebut. Lingkungan pengendalian juga merupakan fondasi bagi

komponen pengendalian internal lainnya.

Variabel ini diukur menggunakan empat indikator yang telah digunakan

dalam penelitian Meulila (2016), yaitu integritas dan nilai etika, komitmen

terhadap kompetensi, filosofi manajemen dan gaya kepemimpinan, serta

kebijakan dan praktik SDM. Indikator-indikator tersebut diukur dengan skala

Likert 5 poin dari kategori sangat tidak setuju sampai kategori sangat setuju.

2. Penilaian Risiko

Penilaian risiko didefinisikan sebagai proses identifikasi perusahaan,

analisis, dan pengelolaan terhadap risiko yang berkaitan dengan

penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Penilaian risiko diukur menggunakan dua indikator yang telah digunakan

dalam penelitian Meulila (2016), yaitu penetapan tujuan perusahaan, dan

identifikasi risiko yang mungkin terjadi. Indikator-indikator tersebut diukur

dengan skala Likert 5 poin dari kategori sangat tidak setuju sampai kategori

sangat setuju.

Page 51: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

38

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian didefinisikan sebagai kebijakan dan prosedur

yang membantu manajemen mencapai tujuan dan diterapkan pada berbagai

jenjang organisasi dan fungsi, seperti pengambilan langkah menghadapi

risiko untuk mencapai tujuan perusahaan.

Aktivitas pengendalian diukur menggunakan dua indikator yang telah

digunakan dalam penelitian Meulila (2016), yaitu pemisahan tugas, dan

pengendalian pemrosesan informasi. Indikator-indikator tersebut diukur

dengan skala Likert 5 poin dari kategori sangat tidak setuju sampai kategori

sangat setuju.

4. Informasi dan Komunikasi

Sistem informasi meliputi sistem akuntansi dan terdiri dari metode-

metode dan catatan-catatan yang ditetapkan untuk mengidentifikasi,

menggabungkan, menganalisis, mengelompokkan, mencatat, dan

melaporkan transaksi–transaksi perusahaan, serta menetapkan

pertanggungjawaban atas aktiva dan kewajiban. Komunikasi meliputi

pemberian pengertian yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab

individu sehubungan dengan sistem pengendalian internal atas pelaporan

keuangan.

Informasi dan komunikasi diukur menggunakan empat indikator yang

telah digunakan dalam penelitian Meulila (2016), yaitu terkomputerisasi,

sarana komunikasi, Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Informasi

Manajemen cukup memadai serta informasi dihasilkan secara cepat dan

tepat waktu. Indikator-indikator tersebut diukur dengan skala Likert 5 poin

dari kategori sangat tidak setuju sampai kategori sangat setuju.

Page 52: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

39

5. Pemantauan

Pemantauan didefinisikan sebagai proses yang dilakukan personel yang

tepat untuk menilai kualitas kinerja sistem pengendalian internal sepanjang

waktu, termasuk penilaian apakah rancangan telah dioperasikan

sebagaimana dikehendaki, dan apakah modifikasi telah dilakukan untuk

perubahan kondisi yang terjadi.

Pemantauan diukur menggunakan tiga indikator yang telah digunakan

dalam penelitian Meulila (2016), yaitu pemantauan secara berkelanjutan,

evaluasi secara terpisah, serta bentuk tindak lanjut. Indikator-indikator

tersebut diukur dengan skala Likert 5 poin dari kategori sangat tidak setuju

sampai kategori sangat setuju.

6. Ethical Judgement

Ethical judgement didefinisikan sebagai sebuah keputusan yang baik

secara moral maupun legal dapat diterima oleh masyarakat luas. Variabel ini

menggunakan contoh kasus yang digunakan dalam penelitian Wicaksono

(2015) dan diukur menggunakan dua indikator yang telah digunakan dalam

penelitian Agustia (2012).

Pertama, anggapan apakah situasi yang dihadapi individu etis atau tidak

etis. Kedua, apakah responden setuju atas tindakan individu atau tidak

setuju atas tindakan individu. Indikator variabel ini diukur dengan skala Likert

5 poin dari kategori sangat tidak setuju sampai kategori sangat setuju.

7. Pencegahan Kecurangan

Pencegahan kecurangan didefinisikan sebagai segala upaya untuk

menangkal pelaku potensial, mempersempit ruang gerak, dan

mengidentifikasi kegiatan yang berisiko tinggi terjadinya kecurangan pada

Page 53: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

40

setiap elemen perusahaan yang dilakukan dari waktu ke waktu oleh

manajemen.

Pencegahan kecurangan diukur menggunakan lima indikator yang telah

digunakan dalam penelitian Meulila (2016), yaitu merahasiakan informasi

mengenai peluang untuk mendapatkan kontrak, mengajukan standar teknis

yang tidak bersifat diskriminasi, data keuangan dilaporkan secara

transparan, mencuri sesuatu yang berharga (aktiva), serta mengonversi

aktiva tersebut ke bentuk yang dapat digunakan (kas). Indikator-indikator

tersebut diukur dengan skala Likert 5 poin dari kategori sangat tidak setuju

sampai kategori sangat setuju.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner

yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan mengenai

identitas responden yang menanyakan nama, jenis kelamin, usia, lama bekerja,

dan pendidikan terakhir. Bagian kedua dari kuesioner berisi pernyataan tentang

pengendalian internal, ethical judgement dan pencegahan kecurangan.

Pengendalian internal dan pencegahan kecurangan diadopsi dari penelitian

Meulila (2016) sedangkan ethical judgement diadopsi dari penelitian Wicaksono

(2015) dan Agustia (2012) dengan beberapa penyesuaian sesuai kebutuhan

penelitian.

Kuesioner tersebut akan mengukur jawaban responden melalui

pemberian skor yang telah ditentukan dalam bentuk skala Likert 5 poin, mulai

dari sangat setuju yang akan diberi poin 5, setuju yang akan diberi poin 4, netral

yang akan diberi poin 3, tidak setuju yang akan diberi poin 2, dan sangat tidak

Page 54: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

41

setuju yang akan diberi poin 1, yang akan menghasilkan hasil akhir yang akurat

dan tepat.

3.8 Analisis Data

Data dianalisis menggunakan program Partial Least Square (PLS). PLS

adalah salah satu teknik Structural Equation Modeling (SEM) yang mampu

menganalisis variabel laten, variabel indicator dan kesalahan pengukuran secara

langsung. PLS dikembangkan sebagai alternatif apabila teori yang digunakan

lemah atau indikator yang tersedia tidak memenuhi model pengukuran reflektif.

Analisis data pada PLS dilakukan dengan tiga tahap, yaitu pengujian outer

model, pengujian inner model, dan pengujian hipotesis (Sarwono dan

Narimawati, 2015:18).

3.8.1 Pengujian Outer Model

Analisa outer model dilakukan untuk memastikan bahwa pengukuran

yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran (valid dan reliabel). Analisa

outer model dapat dilihat dari beberapa indikator berikut.

1. Uji Validitas

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut

(Ghozali, 2011:30). Terdapat dua cara pengujian validitas, yaitu validitas

konvergen dan validitas diskriminan. Validitas konvergen merupakan

validitas yang terjadi jika seperangkat indikator mewakili satu variabel laten

dan yang mendasari variabel laten tersebut. Validitas ini berhubungan

dengan prinsip bahwa pengukur-pengukur dari suatu konstruk seharusnya

berkorelasi tinggi. Validitas diskriminan merupakan konsep tambahan yang

Page 55: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

42

mempunyai makna bahwa dua konsep berbeda secara konseptual harus

menunjukkan keterbedaan yang memadai.

Uji validitas konvergen dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan melihat

nilai outer loading masing-masing indikator konstruk dengan syarat nilai

outer loading > 0,7 dan melihat nilai average variance extracted (AVE)

dengan syarat nilai AVE > 0,5 untuk masing-masing konstruk (Latan dan

Ghozali, 2012:30). Uji validitas diskriminan dilakukan dengan dua metode,

yaitu.

a. Cross loadings, yaitu nilai loading masing-masing indikator pada

konstruk yang sama harus lebih besar daripada nilai loading indikator

tersebut dengan konstruk lain (Latan dan Ghozali, 2012:30).

b. Metode Fornell–Larcker, yaitu metode dengan cara melihat nilai akar

AVE suatu konstruk harus lebih besar daripada nilai korelasi konstruk

tersebut dengan konstruk yang lain (Latan dan Ghozali, 2012:30).

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas digunakan untuk menilai konsistensi pada objek

dan data, memastikan bahwa instrumen yang digunakan beberapa kali untuk

mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2011:47). Untuk menguji reliabilitas dalam dalam PLS dapat menggunakan

dua metode, yaitu cronbach’s alpha dan composite reliability. Cronbach’s

alpha mengukur batas bawah nilai reliabilitas suatu konstruk dan dikatakan

reliabel apabila nilainya harus > 0,6. Composite reliability mengukur nilai

sesungguhnya reliabilitas suatu konstruk dan metode ini diyakini lebih baik

Page 56: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

43

dalam melakukan pengestimasian konsistensi internal suatu konstruk dan

dikatakan reliabel apabila nilainya > 0,7.

3.8.2 Pengujian Inner Model

Pengujian inner model dilakukan untuk memastikan bahwa model yang

dibangun robust dan akurat. Evaluasi inner model dapat dilihat dari indikator

Koefisien Determinasi (R2). Hasil dari PLS R2 mempresentasikan jumlah varians

dari konstruk yang dijelaskan oleh model.

Evaluasi model berikutnya dilakukan dengan melihat nilai signifikansi

untuk mengetahui pengaruh antar variabel melalui prosedur bootstrapping.

Pendekatan bootstrap menggunakan seluruh sampel asli untuk melakukan

resampling.

3.8.3 Uji Hipotesis

Ukuran signifikansi keterdukungan hipotesis dapat diukur menggunakan

perbandingan nilai T-table dan T-statistic. Kriteria penerimaan/penolakan

hipotesis adalah jika T-statistic lebih tinggi dibandingkan nilai T-table, berarti

hipotesis terdukung atau diterima. Analisis PLS yang digunakan dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan program SmartPLS versi 3.2.7.

Page 57: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

61

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh

pengendalian internal dan ethical judgement terhadap pencegahan kecurangan

dengan sampel manajer, asisten manajer, supervisor dan pelaksana pada

beberapa unit biro dan sub direktorat pada PT Pelindo IV. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah pengendalian internal dan ethical judgement. Lima

variabel yang merupakan kategori pengendalian internal adalah lingkungan

pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi,

serta pemantauan. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pencegahan

kecurangan. Penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) dalam

menganalisis hubungan antar variabel. Berdasarkan analisis dan pembahasan

pada pembahasan pada bagian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut.

1. Lingkungan pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pencegahan kecurangan. Hasil ini sesuai dengan teori keagenan, serta

mendukung hasil temuan penelitian yang dilakukan oleh Siddiq (2016) yang

menyatakan adanya hubungan positif antara lingkungan pengendalian dan

pencegahan kecurangan akuntansi secara statistik. Hasil penelitian ini juga

mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Meulila (2016)

yang menyatakan bahwa lingkungan pengendalian berpengaruh signifikan

positif terhadap pencegahan kecurangan pengadaan barang. Hal ini

Page 58: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

62

menunjukkan bahwa lingkungan pengendalian memiliki pengaruh yang kuat

dan mampu meningkatkan pencegahan kecurangan.

2. Penilaian risiko berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

pencegahan kecurangan. Hasil ini sesuai dengan teori keagenan, namun

tidak mendukung hasil temuan penelitian yang dilakukan Lubis (2014) yang

menyatakan bahwa penilaian risiko berpengaruh terhadap pencegahan

kecurangan. Namun hasil penelitian ini mendukung penelitian Siddiq (2016)

yang menunjukkan adanya hubungan positif antara penilaian risiko dengan

pencegahan kecurangan akuntansi secara statistik. Hal ini menunjukkan

bahwa penilaian risiko memiliki pengaruh terhadap pencegahan kecurangan

namun tidak mampu meningkatkan pencegahan kecurangan.

3. Aktivitas pengendalian berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pencegahan kecurangan. Hasil ini sesuai dengan teori keagenan, serta

mendukung hasil temuan penelitian yang dilakukan Meulila (2016) yang

menyatakan bahwa aktivitas pengendalian berpengaruh signifikan positif

terhadap pencegahan kecurangan pengadaan barang. Hasil penelitian ini

juga mendukung penelitian Siddiq (2016) yang menunjukkan adanya

pengaruh aktivitas pengendalian secara simultan terhadap pencegahan

kecurangan. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas pengendalian memiliki

pengaruh yang kuat dan mampu meningkatkan pencegahan kecurangan.

4. Informasi dan komunikasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

pencegahan kecurangan. Hasil ini tidak sesuai dengan teori keagenan, serta

tidak mendukung hasil temuan penelitian yang dilakukan Meulila (2016) yang

membuktikan bahwa kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem akan

berdampak pada kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan,

untuk keperluan mengolah dan mengendalikan aktivitas instansi, serta

Page 59: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

63

mencegah terjadinya tindak kecurangan. Hasil penelitian ini juga tidak

mendukung penelitian Siddiq (2016) yang menunjukkan adanya hubungan

positif antara informasi dan komunikasi terhadap pencegahan kecurangan

akuntansi secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa informasi dan

komunikasi memiliki pengaruh yang lemah dan tidak mampu meningkatkan

pencegahan kecurangan.

5. Pemantauan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap

pencegahan kecurangan. Hasil ini sesuai dengan teori keagenan, serta

mendukung hasil temuan penelitian yang dilakukan oleh Siddiq (2016) yang

menyatakan adanya hubungan positif antara pemantauan dan pencegahan

kecurangan akuntansi secara statistik. Namun tidak mendukung hasil

penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Meulila (2016) yang menyatakan

bahwa pemantauan berpengaruh signifikan positif terhadap pencegahan

kecurangan pengadaan barang. Hal ini menunjukkan bahwa pemantauan

memiliki pengaruh terhadap pencegahan kecurangan namun tidak mampu

meningkatkan pencegahan kecurangan.

6. Ethical judgement berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencegahan

kecurangan. Hasil ini sesuai dengan teori perkembangan moral kognitif,

serta mendukung hasil temuan penelitian yang dilakukan Rodgers et al.

(2014) yang mengemukakan bahwa ethical judgement dapat menghasilkan

kebijakan yang tepat yang sangat diperlukan dalam pencegahan dan deteksi

kecurangan. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian Rodgers and

Gago (2011) yang menunjukkan apabila hasil dari ethical judgement

diterapkan dengan sesuai, hal tersebut dapat memberikan keamanan yang

tak tertandingi, meningkatkan kenyamanan, menghasilkan akuntabilitas yang

tinggi serta pendeteksian kecurangan yang lebih baik dan sangat efektif

Page 60: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

64

dalam menekan kecurangan. Hal ini menunjukkan bahwa ethical judgement

memiliki pengaruh yang kuat dan mampu meningkatkan pencegahan

kecurangan.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan adalah sebagai berikut.

1. Penelitian yang akan datang mengenai topik serupa sebaiknya mereview

kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dan melakukan pre-test

terlebih dahulu untuk memperkecil kemungkinan menggunakan indikator-

indikator yang tidak valid sehingga data yang diperoleh memberikan

gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan yang sesungguhnya.

2. Penelitian yang akan datang mengenai topik serupa sebaiknya melakukan

penelitian pada beberapa perusahaan agar jumlah populasi yang digunakan

jauh lebih besar.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dari penelitian ini yang perlu diperhatikan untuk penelitian

selanjutnya adalah sebagai berikut.

1. Instrumen penelitian yang digunakan diambil dari penelitian terdahulu yang

belum sepenuhnya sesuai dengan penelitian ini, sehingga beberapa

indikator dari instrumen penelitian yang digunakan memiliki nilai yang

rendah.

2. Penelitian ini dilakukan hanya pada satu perusahaan, sehingga ukuran

populasi yang digunakan terbilang relatif kecil.

Page 61: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

65

DAFTAR PUSTAKA

Agustia, Devi. 2012. Pengaruh Filosofi Moral Etika dan Emosi Terhadap Ethical Judgement Akuntan: Studi Empiris dengan Menggunakan Multidimensional Ethics Scale Pada PT Bank BRI dan PT Telkom di Medan. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Anthony, N. Robert., dan Govindarajan, Vijay. 2011. Management Control System. 11th Edition. New York: Mc. Graw-Hill. Terjemahan Tjakrawala, K. 2011. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 11. Tanggerang: Karisma Publishing Group.

Ardiyanti, Sitti. 2015. Analisis Net Benefit Sistem Informasi Manajemen Daerah dengan Menggunakan Model DeLone dan McLean Pada Pemerntah Kota Baubau. Skripsi tidak diterbitkan. Makassar: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Arista, Ovi engga. 2015. Pengaruh Persepsi atas Corporate Social Responsibility Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi (Survey Pada Hotel Bintang V di Yogyakarta). Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Yogyakarta.

Boynton, William C., Raymond N. Johnson., and Walter G. Kell. 2001. Modern Auditing. Seventh Edition. Terjemahan oleh Paul A. Rajoe., Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi. Edisi Ketujuh Jilid I. 2002. Jakarta: Erlangga.

Fahmi, Irham. 2015. Etika Bisnis Teori, Kasus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 19, Edisi Kelima. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hall, J.A. 2011. Principles of Accounting Information Systems. Asia Edition. Singapore: Cengage Learning.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik 31 Maret 2011. Jakarta: Salemba Empat.

Jensen, and Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior,agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics. Vol. 3, hal.305-360.

Jiwo, Pranan. 2011. Analisis Faktor-Faktor Individual dalam Pengambilan Keputusan Etis oleh Konsultan Pajak. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Karyono. 2013. Forensic Fraud. Yogyakarta: Andi Offset.

Latan, H., dan Ghozali, I. 2012. Partial Least Square Konsep, Teknik dan Aplikasi SmartPLS 2.0 M3 untuk Penelitian Empiris. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Page 62: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

66

Lubis. 2014. Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Meulila, Cut. 2016. Pengaruh Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) Terhadap Pengadaan Barang di PT Telkomsel Cabang Medan. Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Munawir, S. H. 2008. Auditing Modern. Buku Satu. Yogyakarta: BPFE.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 2006. Jakarta: Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Praditya, Ilyas Istanur. 2016. BPK Serahkan Hasil Perhitungan Kerugian Kasus PT Pelindo II, (Online), (http://bisnis.liputan6.com/read/2420303/bpk-serahkan-hasil-perhitungan-kerugian-kasus-pt-pelindo-ii, diakses 10 Februari 2017).

Rodgers, Waymond., Soderbom, Arne., and Guiral, Andres. 2014. Corporate Social Responsibility Enchanced Control Systems Reducing the Likehood of Fraud. Journal of Business Ethics. Vol. 131, hal. 871-882.

Rodgers, Waymond., and Gago, Susana. 2011. Cultural and Ethical Effects on Managerial Decisions: Examined in a Throughput Model. Journal of Business Ethics. Vol. 31, hal.355-367.

Rubiyono. 2003. Analisis Multidimensional Terhadap Pertimbangan Etika bagi Praktisi Pajak (Studi Empiris Pada Akuntan yang Bekerja di BPKP Perwakilan DKI Jakarta). Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Program Studi Magister Akuntansi Universitas Diponegoro.

Sarwono, J., dan Narimawati, U. 2015. Membuat Skripsi, Tesis, dan Disertasi dengan Partial Least Square SEM (PLS SEM). Yogyakarta: Andi.

Sekaran, Uma., and Bougie, Roger. 2013. Research Methods for Business A Skill-Building Approach. Sixth Edition. United Kingdom: John Wiley & Sons.

Siddiq, Muhammad. 2016. Pengaruh Faktor Internal dan Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi pada PT Pelindo I Sumatera Utara). Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Page 63: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

67

Tuanakotta, Theodorus M. 2014. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.

, 2013. Audit Berbasis ISA (International Standards on Auditing). Jakarta: Salemba Empat.

Watts, R. L., and Zimmerman, W. H. 1986. Positif Accounting Theory. New

Jersey: Prentice-Hall International Inc. Wicaksosno, Ade. 2015. Pengaruh Kepatuhan Pengendalian Intern, Moralitas

Manajemen, dan Sistem Kompensasi terhadap Perilaku Etis Karyawan dalam Sistem Penggajian (Studi Kasus pada PT Bank Syariah Mandiri Kanwil Medan). Skripsi tidak diterbitkan. Medan: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Page 64: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

68

LAMPIRAN

Page 65: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

69

Lampiran 1 BIODATA

Identitas Diri

Nama : Nur Khasanah Sahidin

Tempat, Tanggal Lahir : Kendari, 19 September 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Pampang II No.68 RT.007 RW.001 Makassar

Nomor HP : 089674640555

Alamat E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

- Pendidikan Formal

1. TK Tunas Makarti Kendari – Sulawesi Tenggara : 1999-2000

2. SDN 18 Baruga Kendari – Sulawesi Tenggara : 2000-2006

3. SMP Negeri 2 Lumajang – Jawa Timur : 2006-2009

4. SMA Negeri 2 Lumajang – Jawa Timur : 2009-2012

5. S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin – Makassar : 2012-Sekarang

- Pendidikan Non Formal

1. School of English and Computer ‘Dennys Bunch’ : 2007

Riwayat Prestasi

Pengalaman Organisasi

1. Anggota Departemen Pengaderan Ikatan Mahasiswa Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Hasanuddin (Periode 2014 – 2015)

2. Wakil Sekretaris Umum Bidang Keperempuanan HmI Komisariat Ekonomi

Unhas (Periode 2014-2015)

3. Sekretaris Umum Ikatan Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Hasanuddin (Periode 2015 – 2016)

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Makassar, 14 September 2017

Nur Khasanah Sahidin

A31112270

Page 66: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

70

Lampiran 2

PETA TEORI

No. Penulis/Topik/

Judul Buku/Artikel

Tujuan Penelitian/ Penulisan Buku/

Artikel Konsep/Teori/Hipotesis

Variabel Penelitian dan Teknik Analisis

Hasil Penelitian/Buku

1. Jensen, and Meckling, W. H. 1976. Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs and ownership structure.

Menjelaskan sifat, fungsi, peran dan kritik terhadap teori keagenan.

Konsep/Teori: 1. Teori Ekonomi 2. Teori Sosiologi 3. Teori Keputusan 4. Teori Organisasi

Variabel Penelitian: 1. Sistem

Pengendalian Internal

2. Konflik Kepentingan

3. Biaya Agensi Teknik Analisis: Studi Literatur

Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Prinsip utama teori

keagenan menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah suatu hubungan kerja sama berdasarkan kontrak yang telah disepakati antara pemegang saham (principal) dengan manajer (agent).

2. Konflik kepentingan atara pemegang saham dengan manajer cenderung membuat manajer untuk mengejar kepentingan pribadi dan tidak mendasari pengambilan keputusan pendanaan pada maksimalisasi nilai.

3. Teori keagenan dilandasi

Page 67: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

oleh beberapa asumsi. Asumsi-asumsi tersebut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu asumsi tentang sifat manusia, asumsi keorganisasian, dan asumsi informasi.

2. Meulila, Cut. 2016. Pengaruh Pengendalian Internal dan Komitmen Organisasi Terhadap Pencegahan Kecurangan (Fraud) Terhadap Pengadaan Barang di PT Telkomsel Cabang Medan.

Menguji determinan pengendalian internal dan komitmen organisasi seseorang dalam pencegahan kecurangan pengadaan barang di sebuah perusahaan.

Konsep/Teori: 1. Teori Keagenan Hipotesis: 1. Pengendalian internal

berpengaruh secara parsial terhadap pencegahan kecurangan pengadaan barang.

2. Komitmen organisasi berpengaruh secara parsial terhadap pencegahan kecurangan dalam pengadaan barang.

3. Pengendalian internal dan komitmen organisasi secara simultan berpengaruh positif terhadap pencegahan kecurangan dalam pengadaan barang.

Variabel Penelitian: 1. Pengendalian

Internal 2. Komitmen

Organisasi 3. Pencegahan

Kecurangan Teknik Analisis: Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Pengendalian internal

berpengaruh secara signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan pengadaan barang.

2. Komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan positif terhadap pencegahan kecurangan dalam pengadaan barang.

3. Pengendalian internal dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap pencegahan kecurangan dalam pengadaan barang.

71

Page 68: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

3. Siddiq, Muhammad. 2016. Pengaruh Faktor Internal dan Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi pada PT Pelindo I Sumatera Utara).

Menganalisis pengaruh keefektifan pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi, dan moralitas manajemen terhadap adanya kecenderungan kecurangan akuntansi.

Konsep/Teori: 1. Teori Keagenan 2. Teori Perkembangan

Moral Hipotesis: 1. Keefektifan

pengendalian internal berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

2. Kesesuaian kompensasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

3. Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4. Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh positif terhadap

Variabel Penelitian: 1. Keefektifan

Pengendalian Internal

2. Kesesuaian Kompensasi

3. Asimetri Informasi

4. Ketaatan Aturan Akuntansi

5. Moralitas Manajemen

6. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Teknik Analisis : Analisis Regresi Linear Berganda

Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Keefektifan pengendalian

internal tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

2. Kesesuaian kompensasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

3. Asimetri informasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4. Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

5. Moralitas manajemen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

72

Page 69: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

kecenderungan kecurangan akuntansi.

5. Moralitas manajemen berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

4. Lubis. 2014. Pengaruh Keefektifan Pengendalian Internal, Gaya Kepemimpinan, Dan Pengembangan Mutu Karyawan terhadap Pencegahan Kecurangan Akuntansi Pada RSU. Dr. Pirngadi Medan.

Menguji dan menganalisis pengaruh peran auditor internal, pengendalian internal, dan pencegahan kecurangan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Konsep/Teori: 1. Teori Keagenan Hipotesis: 1. Peran auditor

internal, pengendalian intern dan pencegahan kecurangan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan baik secara parsial dan simultan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

2. Peran auditor internal berpengaruh

Variabel Penelitian: 1. Peran Auditor

Internal 2. Pengendalian

Intern 3. Pencegahan

Kecurangan 4. Kinerja

Perusahaan Teknik Analisis: 1. Multiple

Regression Analysis

2. Path Analysis

Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Secara simultan

pengaruh peran auditor internal, pengendalian intern dan pencegahan kecurangan berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan pembiayaan (leasing), sehingga dapat dikatakan bahwa peran auditor internal, pengendalian intern serta pencegahan kecurangan berkaitan dengan kinerja perusahaan pada perusahaan pembiayaan (leasing).

2. Secara parsial peran

73

Page 70: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

3. Pengendalian intern berpengaruh terhadap kinerja perusahaan melalui pencegahan kecurangan pada perusahaan pembiayaan yang terdaftar di Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

auditor internal dan pencegahan kecurangan tidak berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja perusahaan perusahaan pembiayaan, sedangkan pengendalian intern berpengaruh langsung signifikan terhadap kinerja perusahaan.

3. Pencegahan kecurangan dalam penelitian sebagai variabel intervening ternyata tidak dapat memediasi peran auditor internal dan pengendalian intern tehadap kinerja perusahaan pada perusahaan pembiayaan.

5. Jiwo, Pranan. 2011. Analisis Faktor-Faktor Individual dalam Pengambilan Keputusan Etis oleh Konsultan Pajak.

Menguji pengaruh tiga faktor individual, yaitu sifat machiavellian, persepsi pentingnya etika dan tanggung

Konsep/Teori: 1. Teori Perkembangan

Moral Kognitif Hipotesis: 1. Sifat machiavellian

berpengaruh negatif

Variabel Penelitian: 1. Sifat

Machiavellian 2. Persepsi

Pentingnya Etika dan Tanggung

Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Sifat machiavellian

berpengaruh secara signifikan terhadap pembuatan keputusan etis oleh konsultan

74

Page 71: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

jawab sosial, serta pertimbangan etis terhadap pembuatan keputusan etis oleh konsultan pajak.

terhadap pembuatan keputusan etis oleh konsultan pajak.

2. Persepsi pentingnya etika dan tanggung jawab sosial berpengaruh positif terhadap pembuatan keputusan etis oleh konsultan pajak.

3. Pertimbangan etis berpengaruh positif terhadap pembuatan keputusan etis oleh para profesional pajak.

Jawab Sosial 3. Pertimbangan

Etis 4. Pembuatan

Keputusan Etis Teknik Analisis: Analisis Regresi Linear Berganda

pajak. 2. Persepsi pentingnya

etika dan tanggung jawab sosial berpengaruh secara signifikan terhadap pembuatan keputusan etis oleh konsultan pajak.

3. Pertimbangan etis tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pembuatan keputusan etis oleh para profesional pajak.

6. Rodgers, Waymond., Soderbom, Arne., and Guiral, Andres. 2014. Corporate Social Responsibility Enchanced Control Systems Reducing the Likehood of Fraud.

1. Memahami hubungan antara posisi etis dan sistem pengendalian internal dalam menghadapi situasi fraud.

2. Membuktikan adanya pengaruh dukungan dari posisi etis terhadap peningkatan

Konsep/Teori: 1. Teori Stakeholder 2. Konsep Ethical

Process Throughput Model (EPTM)

Variabel Penelitian: 1. Posisi Etis 2. Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan

3. Sistem Pengendalian Internal

4. Fraud Teknik Analisis: Studi Literatur

Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Enam jalur etis yang

meliputi egoisme, deontologi, utilitarian, relativis, etika kebajikan, dan etika kepedulian memiliki kekuatan serta kelemahan masing-masing dalam memengaruhi individu dalam mengubah perilaku mereka sehingga dapat memperkuat

75

Page 72: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

sistem pengendalian internal, pendeteksian fraud yang lebih baik dan efektif dalam menekan fraud, serta meningkatkan tanggung jawab sosial suatu perusahaan.

pengendalian internal dan mengurangi rasionalisasi dalam kaitannya dengan fraud triangle.

2. Enam jalur etis secara signifikan dapat membatasi perilaku kecurangan.

3. Enam jalur etis dapat membantu manajemen untuk menghindari rusaknya reputasi sebuah perusahaan.

7. Rodgers, Waymond., and Gago, Susana. 2011. Cultural and Ethical Effects on Managerial Decisions: Examined in a Throughput Model.

1. Menganalisis tahap moralitas individu dan proses penalaran etis melalui Konsep Throughput Modeling

2. Memahami proses pengambilan keputusan dengan mengintegrasikan faktor budaya dan etika dalam pengimplementa

Konsep/Teori: 1. Teori Etika 2. Teori Konsekuensialis 3. Konsep Throughput

Modeling

Variabel Penelitian: 1. Budaya 2. Egoisme

Psikologis 3. Deontologi 4. Relativis 5. Utilitarianisme 6. Etika Moralitas 7. Etika

Kepedulian 8. Pengambilan

Keputusan Etis Teknik Analisis: Studi Literatur

Hasil penelitian sebagai berikut: 1. Posisi etika yang besar

dapat membantu membuat panduan atas keputusan tidak hanya di tingkat domestik tetapi juga di tingkat internasional.

2. Konsep Throughput Modeling dapat menyoroti berbagai jalur pertimbangan etis yang dapat membantu memengaruhi pengambilan keputusan untuk masa depan.

76

Page 73: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

siannya pada tindakan individu.

3. Komunikasi dan arus informasi dapat ditingkatkan dengan pengembangan model yang menangkap dan mengintegrasikan proses pengambilan keputusan bersama dengan pertimbangan etika.

4. Egoisme psikologis, deontologi, relativis, utilitarianisme, etika moralitas, dan etika kepedulian mewakili enam filsafat terkemuka etika. Memahami enam filsafat etika yang menonjol ini akan membantu dalam proses pengambilan keputusan keuangan dan manajerial lintas budaya.

77

Page 74: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

78

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN ETHICAL JUDGEMENT

TERHADAP PENCEGAHAN KECURANGAN

Kepada

Ibu/Bapak/Saudara(i) Responden

Di-

Tempat

Dengan hormat,

Sesuai dengan amanah Tri Dharma Perguruan Tinggi, dalam rangka

menyelesaikan tugas akhir Strata Satu (S1) pada Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar dimana salah

satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah penulisan skripsi, maka saya

bermaksud melakukan penelitian pada instansi tempat Ibu/Bapak/Saudara(i)

bekerja. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner

(terlampir).

Sesuai dengan kode etik penelitian, data dan informasi yang

Ibu/Bapak/Saudara(i) berikan akan dijamin kerahasiaannya dan hanya ditujukan

untuk kepentingan ilmiah. Kesediaan Ibu/Bapak/Saudara(i) mengisi kuesioner ini

adalah bantuan yang tak ternilai bagi saya. Semoga penelitian ini ke depan dapat

berkontribusi terhadap perusahaan ini. Akhir kata, atas segala perhatian dan

bantuan Ibu/Bapak/Saudara(i) saya menyampaikan terimakasih.

Makassar, 14 September 2017

Hormat Kami,

Nur Khasanah Sahidin A31112270

Page 75: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

79

A. Identitas Responden

1. Nama Responden : …………………………………………………………

2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Usia : ……. Tahun

4. Pendidikan Terakhir : SLTA Diploma

Sarjana Pascasarjana

Lainnya ………….

5. Nama Bagian/Unit : ………………………………………………………….

6. Jabatan : ………………………………………………………….

7. Lama Menjabat : < 1 tahun 6-10 tahun (Bagian/Unit saat ini)

1-5 tahun >10 tahun

8. Lama bekerja : 1-5 tahun 11-15 tahun (di perusahaan ini)

6-10 tahun >15 tahun

B. Daftar Pernyataan Kuesioner

Berilah tanda (√) pada satu alternatif jawaban yang paling sesuai dengan

tanggapan atau penilaian Anda tentang pengaruh pengendalian internal dan

ethical judgement terhadap pencegahan kecurangan. Bentuk

tanggapan/penilaian yang Anda pilih adalah sebagai berikut.

SS : Jika Anda Sangat Setuju terhadap pernyataan tersebut.

S : Jika Anda Setuju terhadap pernyataan tersebut.

N : Jika Anda Netral terhadap pernyataan tersebut.

TS : Jika Anda Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut.

STS : Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap pernyataan tersebut.

Page 76: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

80

No. PERNYATAAN NILAI

SS S N TS STS

1 Perusahaan menerapkan integritas kepada semua

karyawan maupun pimpinan.

2 Perusahaan menerapkan nilai etika kepada semua

karyawan maupun pimpinan.

3

Manajemen perusahaan mengharapkan karyawan

menerapkan komitmen terhadap kompetensi hasil

pekerjaannya.

4 Filosofi manajemen yang ada dalam perusahaan

sudah tepat terhadap kebijakan yang berlaku.

5

Gaya kepemimpinan yang ada dalam perusahaan

sudah tepat terhadap prosedur aturan yang

berlaku.

6 Manajemen perusahaan menghapus kebijakan

yang dapat mendorong perilaku tidak etis.

7 Pimpinan menjelaskan arahan yang spesifik

kepada karyawan mengenai tujuan perusahaan.

8 Perusahaan menjelaskan kemungkinan risiko yang

akan terjadi di dalam bekerja.

9 Pimpinan perusahaan menjamin seluruh aspek

utama transaksi tidak dikendalikan oleh satu orang.

10

Manajemen perusahaan mengelola, memelihara,

dan memutakhirkan dokumentasi secara berkala

yang mencakup seluruh transaksi.

11

Manajemen perusahaan mengelola, memelihara,

dan memutakhirkan dokumentasi secara berkala

yang mencakup seluruh sistem pengendalian

internal.

12 Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan

dikelola dengan komputer.

Page 77: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

81

No. PERNYATAAN NILAI

SS S N TS STS

13

Sarana komunikasi yang dilakukan di dalam

perusahaan menggunakan komunikasi lisan

maupun tulisan.

14

Sistem informasi akuntansi sangat memadai untuk

menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan

tepat waktu.

15

Sistem informasi manajemen sangat memadai

untuk menghasilkan informasi yang lengkap, akurat

dan tepat waktu.

16

Sistem pengolahan data dengan teknologi

digunakan untuk memroses dan menyajikan

informasi dengan cepat dan tepat waktu pada

semua transaksi.

17

Pimpinan perusahaan memantau dan

menindaklanjuti hasil pekerjaan karyawannya

secara berkelanjutan.

18

Internal audit secara rutin mengadakan penelaahan

atas sistem informasi akuntansi guna mendukung

terciptanya pengendalian internal.

19

Internal audit secara rutin mengadakan penelaahan

atas sistem informasi manajemen guna

mendukung terciptanya pengendalian internal.

20 Hasil audit dan review lainnya mengenai

perusahaan harus dilakukan tindak lanjut.

Page 78: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

82

Untuk jawaban nomor 21 dan 22 Anda diberikan kasus yang tidak terjadi

sebenarnya. Berikan jawaban yang menurut Anda paling sesuai.

Tiga bulan yang lalu Drs. Jamaludin, Ak pindah ke perusahaan PT ABC

lalu diangkat sebagai manajer akuntansi. Selama tiga tahun ini laporan

keuangan PT ABC diaudit oleh KAP XYZ dan Rekan. Hasil audit selalu

memberikan opini wajar tanpa pengecualian.

Setelah tiga bulan bekerja di PT ABC, Drs. Jamaludin, Ak menemukan

bahwa laporan keuangan perusahaan tidak menunjukkan gambaran

kegiatan perusahaan yang sebenarnya. Terdapat berbagai rekayasa

akuntansi, sehingga menunjukkan bahwa perusahaan dalam kondisi yang

selalu menghasilkan laba dan likuid.

Mengetahui hal ini, Drs. Jamaludin, Ak menyampaikan permasalahan

tersebut kepada Direksi PT ABC. Namun direksi meminta kepada Drs.

Jamaludin, Ak untuk tidak mengubah proses penyusunan laporan

keuangan yang telah berjalan. Drs. Jamaludin, Ak diminta untuk

menyusun laporan keuangan tahun ini dengan tetap menunjukkan bahwa

perusahaan dalam kondisi yang baik, dari sisi profitabilitas maupun

likuiditas.

Drs. Jamaludin,Ak menyarankan agar Direksi PT ABC mempertimbangkan

untuk menunjukkan gambaran kegiatan perusahaan yang sebenarnya

demi kepentingan perusahaan itu sendiri agar tidak terkena sanksi

undang-undang, termasuk mempertimbangkan prinsip kesejahteraan bagi

semua pihak yang mempunyai kepentingan atas perusahaan, serta tidak

merugikan profesi akuntan secara keseluruhan.

Nilailah keputusan Drs. Jamaludin, Ak sebagai manajer akuntansi bila

kondisi yang dihadapi beliau terjadi di perusahaan Anda bekerja.

No. PERNYATAAN NILAI

SS S N TS STS

21 Situasi tersebut dapat dianggap sebagai hal yang

etis.

22 Sebagai manajer akuntansi, Drs. Jamaludin, Ak

sudah seharusnya melakukan tindakan tersebut.

Page 79: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

83

No. PERNYATAAN NILAI

SS S N TS STS

23

Bagian pengadaan barang selalu merahasiakan

informasi mengenai peluang untuk mendapat

kontrak.

24 Bagian pengadaan barang mengajukan standar

teknis yang tidak bersifat diskriminasi.

25 Karyawan membuat data keuangan yang

dilaporkan secara transparan.

26

Manajemen perusahaan pernah mendapati

karyawan melakukan penggelapan pengadaan

barang.

27

Manajemen perusahaan pernah mendapati

karyawan mengonversi anggaran pengadaan

barang.

Terima kasih atas bantuan Ibu/Bapak/Saudara(i) yang telah mengisi kuesioner

ini. Atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan Terima Kasih.

Page 80: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

84

Lampiran 4 Hasil Pengolahan Data dengan SmartPLS 3.2.7

1. Hasil outer loadings sebelum dilakukan eliminasi

Page 81: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

85

2. Hasil outer loadings setelah dilakukan eliminasi

Page 82: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

86

3. Gambar bagan sebelum dilakukan eliminasi

Page 83: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

87

4. Gambar bagan setelah dilakukan eliminasi

Page 84: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

88

5. Hasil Uji SmartPLS untuk Uji Validitas

6. Hasil Uji SmartPLS untuk Uji Reliabilitas

Page 85: SKRIPSIdigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/... · Penelitian ini menggunakan teori keagenan dan teori ... Deskripsi Data ... 4.5 Persentase Responden Berdasarkan

89

7. Hasil Uji SmartPLS untuk Uji R-Square

8. Hasil Uji SmartPLS untuk Uji Path Coefficient (setelah dilakukan

boostrapping)