laporan...- pelabuhan sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun...

33
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI DI PROVINSI RIAU TANGGAL 13 – 15 FEBRUARI 2020 KOMISI V DPR-RI JAKARTA, 2020

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

LAPORANKUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RIDALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR

DAN TRANSPORTASI DI PROVINSI RIAUTANGGAL 13 – 15 FEBRUARI 2020

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2020

Page 2: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 2

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN……………………………………………………………….…………………. 3

I.1. Dasar Hukum ………………………………………………………..………………....… 3

I.2. Maksud dan Tujuan ……………………….…………………………..……………..…. 3

I.3. Lokasi dan Waktu ………………………………………………………..…………….. 4

I.4. Agenda Kunjungan …............................................................................................ 4

II. HASIL PENINJUAN LAPANGAN…………………………………………………………….. 5

II.1. Temuan dan Permasalahan ……….…………………………………………………. 5

II.2. Kesimpulan dan Rekomendasi .................................................................……… 29

III. PENUTUP……………………………………………………………………..………………….. 31

LAMPIRAN……………………………………………………………………..…………………….. 32

L.1. DAFTAR ANGGOTA ROMBONGAN

L.2. DAFTAR MITRA KERJA

L.3. DOKUMENTASI

Page 3: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 3

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RIDALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI

DI PROVINSI RIAUTANGGAL 13 – 15 FEBRUARI 2020

=================================================================

I. PENDAHULUANI.1. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20,Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan RakyatDaerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang TataTertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

4. Keputusan Rapat Intern Komisi V DPR RI Tanggal 14 Januari 2020.

I.2. Maksud dan TujuanMaksud Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka pertemuan peninjauanInfrastruktur dan Transportasi di Provinsi Riau pada Tanggal 13 – 15 Februari 2020 adalahuntuk melihat secara langsung pembangunan infrastruktur dan transportasi di ProvinsiRiau khususnya yang dibiayai dari anggaran pembangunan dan belanja negara (APBN).

Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi danTugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan RakyatIndonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia, yaitu:

butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk

APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup

tugasnya;

Page 4: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 4

butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalammelaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindaklanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”

butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan

kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi

untuk ditindaklanjuti.

I.3. Lokasi dan WaktuKunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dilaksanakan dalam rangka PeninjauanInfrastruktur dan Transportasi di Provinsi Riau pada Tanggal 13 – 15 Februari 2020.

I.4. Agenda KunjunganAgenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam Peninjauan Infrastruktur danTransportasi adalah1. Peninjauan jalan 2 (dua) jalur Pekan Baru-Bengkinang;2. Peninjauan jalan tol Pekanbaru-Dumai;3. Peninjauan Kawasan Techno Park di Kabupaten Pelalawan;4. Pertemuan dengan Gubernur Provinsi Riau.

Page 5: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 5

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN

II.1. Temuan dan PermasalahanBeberapa temuan dan permasalahan yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Spesifikrangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi di Provinsi Riau ini antara lain:

A. PENINJAUAN JALAN 2 (DUA) JALUR PEKAN BARU-BENGKINANG;

Page 6: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 6

Selama ini jalan dua jalur yang dikunjungi merupakan penghubung di Provinsi Riau yaituKota Pekanbaru dengan kabupaten lain. Jalur jalan ini juga merupakan penghubung keprovinsi lainnya dari Provinsi Riau, dengan kepadatan tinggi yang terdapat di Riau karenaramai dilalui kendaraan. Sehingga pembangunan hingga 4 jalur jalan menuju Bengkinangdari Pekanbaru melalui pembiayaan APBN, sangat tepat dan didesak untuk dilakukanpercepatan pembangunan

Page 7: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 7

B. PENINJAUAN JALAN TOL PEKANBARU-DUMAI;1) Pembangunan jalan tol ruas Pekanbaru-Padang ini diharapkan dapat segera

terbangun, sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat diSumatera Barat dan Riau.

2) PT Hutama Karya (Persero) membangun ruas tol Pekanbaru-Padang seksi I(sepanjang 131 kilometer), Biaya kontruksi Rp12,18 T, dan biaya investasiRp16,21 T telah dimulai ground breaking pada tanggal 9 Februari 2018 danprogres pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai mencapai 90 persen untuksemua seksi hingga pekan ketiga Januari 2020.

SEKSI PANJANG(Km)

PROGRES (%)

KONSTRUKSI TANAHSeksi 1:Pekanbaru–Minas 9,5 85,5 100

Seksi 2:Minas–Petapahan 24,1 71,46 99,97

Seksi 3:Petapahan–Kandis Utara 16,9 68,6 95,73

Seksi 4:Kandis Utara–Duri Selatan 26,25 87,41 93,28

Seksi 5:Duri Selatan–Duri Utara 29,4 67,6 100

Seksi 6:Duri Utara-Dumai 25,44 71,88 100

TOTAL 131,5 74,55 98,26

3) Jalan Tol Pekanbaru-Dumai merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra(JTTS) yang merupakan proyek strategis dan sangat dinantikan oleh masyarakatdi Sumatera. Jalan tol yang menghubungkan Lampung hingga Aceh ini akanmelalui 24 ruas Jalan Tol Trans Sumatra sepanjang kurang lebih 2.765 km,dengan prioritas di delapan ruas jalan tol sepanjang kurang lebih 614 km.

Page 8: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 8

Fokus pembangunan konstruksi Trans Sumatera pada 2020 adalah RuasPekanbaru-Padang sepanjang 254,80 km. Ruas ini merupakan koridor yangmenghubungkan Riau dan Sumatera Barat, yang terdiri dari enam seksi yaituSeksi I Padang-Sicincin (36,15 km), Seksi II SicincinBukittinggi (38 km), Seksi IIIBukittinggi-Payakumbuh (34 km), Seksi IV PayakumbuhPangkalan (58 km),Seksi V Pangkalan-Bangkinang (56 km), dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru(38 km).

Sebagai catatan, sampai dengan akhir tahun lalu, Hutama Karya telahmembangun 548 km Jalan Tol Trans Sumatera dengan 364 km jalan tol yangsudah beroperasi penuh, yakni ruas Bakauheni-Terbangi besar 140 km, ruasTerbangi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung 189 km, ruas Medan-Binjai 13km, dan ruas Palembang-Indralaya 22 km.

4) Rencana awalnya ruas tol Padang-Sicincin 30,4 km, namun sekarang berubahmenjadi 36,15km, karena warga di Nagari Sungai Abang, Nagari Lubuk Alungdan Nagari Sicincin menolak tanahnya dibebaskan. Alasannya, merupakantanah pusaka tinggi dan lahan produktif.

Page 9: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 9

C. PENINJAUAN KAWASAN TECHNO PARK DI KABUPATEN PELALAWAN;1) Pemerintahan Kabupaten Pelalawan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi (BPPT) telah mengembangkan kawasan Techno Park Pelalawansebagai wahana edukasi, pengembangan inovasi, dan teknologi sawit.

2) Sebelumnya, Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam rangkapeninjauan infrastruktur dan transportasi Kabupaten Pelalawan Provinsi Riaupada tanggal 20 – 22 Juni 2019 juga telah mengunjungi Techno Park, dan saatitu dikeluhkan konektivitas ke dalam kawasan Tecno Park sehingga diperlukandukungan pembangunan akses jalan oleh Ditjen Bina Marga serta diperlukandukungan pembangunan sarana prasarana air bersih untuk Kawasan TechnoPark oleh Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum.Untuk itu, saat kunjungan kerja kali ini, terdapat realisasi atas hasil kunjungankerja sebelumnya, baru teralisir jalan sepanjang 2 kilometer. Sedangkanterhadap usulan dukungan pembangunan sarana prasarana air bersih, DitjenCipta Karya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau untukmenangguhkannya karena pembangunan kawasan masih sementaradilaksanakan, sehingga target penyediaan sarana prasarna tersebut belumteralisir.

Page 10: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 10

3) Techno Park Pelalawan merupakan kawasan Techno Park terluas di Indonesiayang mencapai 3.754 ha. Kawasan ini terbagi atas tujuh zona antara lainpendidikan, riset, pemukiman, industri, pemukiman, konservasi, komersial, danzona publik.

4) Techno Park Pelalawan, Riau merupakan salah satu dari lima techno parkpercontohan di Indonesia.Keberadaan techno parkPelalawan ini diharapkanakan mendorongpengembangan inovasi danpeningkatan kesejahteraanekonomi masyarakat sekitar.

5) Techno park seluas 3.754 hektare (ha) ini akan menjadi pendukung bagi kerjaPemerintah Pusat dalam bidang pendidikan vokasi. Dalam kawasan ini telahberdiri Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) sehingga akan membantudunia pendidikan tinggi. Pembangunan Techno Park Pelalawan merupakanbagian dari perwujudan pengembangan seumber daya manusia antara lain 100pusat sains dan Techno Park.

Page 11: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 11

Page 12: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 12

D. USULAN DUKUNGAN DI KABUPATEN PELALAWAN;D.1. DUKUNGAN SARANA PRASARANA INFRASTRUKTUR UNTUK

PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BONO

Obyek Wisata Bono merupakan fenomena gelombang sungai yangdimanfaatkan untuk berselancar, baik dari wisatawan mancanegara dandomestik dalam jumlah besar dan berlangsung secara regular.Permasalahan yang ditemui dan butuh perhatian Pemerintah Pusat, antara lain:- Dukungan Prasarana jalan belum memadai. Untuk itu diperlukan

pembangunan jalan lintas Bono dan juga akses ke Pulau BurungKabupaten Indragiri Hilir.

- Belum ada pelabuhan sebagai akses point masuk dari Singapura danBatam.

- Prasarana wisata dan pendukung daerah masih sangat minim (wahanawisata, hotel/homestay, air bersih dan listrik). Untuk itu diperlukandukungan Penataan Kawasan dan Pembangunan Prasarana KawasanWisata Bono.

Page 13: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 13

Obyek wisata Bono

Kondisi Jalan Lintas Bono saat ini.

Page 14: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 14

D.2. DUKUNGAN SARANA PRASARANA INFRASTRUKTUR UNTUKPENGEMBANGAN KAWASAN PELABUHAN SOKOI

- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baiksecara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untukdikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional dan mendukung TolLaut Indonesia.

- Pelabuhan ini berfungsi sebagai pelabuhan penumpang, pelabuhan petikemas, pelabuhan curah dan pelabuhan Ro-Ro.

- Merupakan akses penting bagi logistik di Riau Bagian Tengah.- Berjarak relative dekat dengan Batam Kepulauan Riau, Singapura dan

Johor Bahru Malaysia (1,5 – 2 Jam).- Berjarak relatif dekat sebagai Pelabuhan Roro dari Tanjung Balai

Karimun- Kondisi saat ini merupakan pelabuhan rakyat yang melayani pelayaran

dalam wilayah Kabupaten Pelalawan dan ke Wilayah Pelabuhan ProvinsiKepulauan Riau.

- Tersedianya Masterplan dan DED Pembangunan Pelabuhan Sokoi.

Page 15: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 15

Permasalahan yang dihadapi:- Terbatasnya kemampuan anggaran Pemerintah Daerah Kab. Pelalawan

dalam mengembangkan Pelabuhan tersebut. Saat ini telah terbangundermaga penumpang senilai Rp. 6,9 M. Untuk itu diperlukan BantuanPembiayaan melalui APBN untuk Pengembangan Pelabuhan Sokoiuntuk Pembangunan Pelabuhan Barang dan Pelabuhan PenumpangSokoi.

- Akses jalan darat masih belum selesai yang saat ini merupakan JalanProvinsi Riau. Untuk itu, diperlukan bantuan pembiayaan APBN untukmemberikan aksesbilitas yang memadai menuju lokasi dimaksud.

D.3. DUKUNGAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN PADI KUALAKAMPAR.

- Merupakan kawasan potensial budidaya padi seluas 9.000 Ha dan sudahdikembangkan seluas 5.793 Ha dengan produksi sebanyak 39.321 TonGKG/Th. Saat ini telah berhasil mengembangkan IP200 sebanyak 650 Hadan merupakan Lumbung Pangan Berorientasi Ekspor Wilayah Perbatasanberdasarkan Kep. Mentan No. 830 Tahun 2016.

- Sedang dikembangkan Model Cooperative Farming, yang membawahi 9Blok, dan terdapat Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu.

Page 16: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 16

Permasalahan yang dihadapi:- Terbatasnya sarana dan prasarana pengembangan dan intensifikasi IP200

dan terbatasnya penggunaan dan penguasaan teknologi serta masih relatifrendahnya kualitas hasil.

- Untuk itu, Pemerintah Provinsi Rau mengusulkan dukungan PemerintahPusat untuk pembiayaan Pengembangan Kawasan Pertanian Padi KualaKampar, antara lain:1) Pengadaan Alat dan Mesin Pertanian (Traktor Roda 4, Jalan Usaha Tani,

Vertical Dryer, Rice Milling Unit dan lainnya)2) Pembangunan Irigasi, Pengaman Pantai, Saluran Air, Tanggul Benteng,

Pembangunan Long Storage dan Prasarana Lainnya.

E. USULAN DUKUNGAN LAINNYAa. Pembangunan infrastruktur yang merupakan kewenangan Pusat

1) Ibu Kota Kecamatan Bandar Seikijang: (Pembangunan Jalan 2 (dua) Jalur,Pembuatan Box Culvert, dan Pengadaan Lampu Jalan)

2) Pemeliharaan Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci sepanjang 10 Km3) Pembangunan Jalur 2 Jembatan Nilo sepanjang 200 m (Jalur 1 sudah

Berumur 30 Tahun). Kabarnya telah tertangani pada tahun 2020.4) Ibu Kota Kecamatan Pangkalan Lesung (Pembangunan Jalan 2 Jalur

sepanjang 2 Km, Pemasangan Lampu Jalan)5) Ibu Kota Kecamatan Ukui (Pembangunan Jalan 2 Jalur, Pemasangan Box

Culvert, Pemasangan Lampu Jalan).

b. Pembangunan infrastruktur Strategis Daerah1) Jalan alternatif Lintas Timur Sumatera (Ruas Simpang Langgam -Langgam

(Kawasan teknopolitan) – Penarikan -Pangkalan Papan - Simpang Bunut)Sepanjang 42 km

2) Jalan Lintas Bono sepanjang 102,7 Km.

Page 17: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 17

Page 18: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 18

F. PERTEMUAN DENGAN GUBERNUR PROVINSI RIAU.Provinsi Riau merupakan salah satu penyumbang devisa yang cukup besar bagiperekonomian nasional, dengan potensi melimpah dan luar biasa, sehinggadiperlukan komunikasi yang intens antara DPR RI, Pemerintah Pusat danPemerintah Provinsi Riau dalam rangka mendukung program pembangunaninsfrastruktur di Riau, termasuk didalamnya untuk mendukung Kawasan TechnoPark Pelalawan. Diskusi dan pendalaman dengan Gubernur Provinsi Riau, selainmembahas hasil sejumlah obyek kunjungan yang dikunjungi Tim Kunjungan KerjaSpesifik Komisi V DPR RI, juga turut membahas hal-hal lain yang menjadi isustrategis bagi Provinsi Riau.

Beberapa usulan dari pemerintah Provinsi Riau, adalah :1) PENANGANAN ABRASI DI 3 PULAU TERLUAR PROVINSI RIAU

Diperlukan upaya serius dari Kementerian Pekerjaan Umum dan PerumahanRakyat untuk mengambil langkah-langkah dalam mengatasi abrasi di 3 (tiga)pulau terluar dari Provinsi Riau, yaitu Pulau Rupat, Pulau Rangsang dan PulauBengkalis (Keppres No. 6 Tahun 2017), sebagai upaya menegakkan kedaulatansehubungan dengan batas continental dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)Indonesia dan Malaysia.

Ketiga pulau yang juga merupakanKawasan Strategis Nasional Tertentu.tersebut mengalami kerusakan mangrovedan abrasi yang parah sepanjang 167,22km (yang berpotensi mengakibatkanhilangnya garis pantai dan mengancamberkurangnya batas Negara Indonesia

dengan Negara lain, dalam hal ini yaitu Malaysia.Upaya rehabilitasi dengan menggunakan pemecah ombak oleh Pemerintahtelah dan terus dilakukan, Namun hanya untuk panjang beberapa ratusmeter setiap tahun dan tidak signifikan terhadap panjang pantai yangrusak.

Page 19: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 19

PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI PROVINSI RIAUYANG MELIPUTI:a. Jalan Tol, sesuai Perpres 56 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua Atas

Peraturan Presiden Nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan PelaksanaanProyek Strategis Nasional, terdiri dari:- Tol Pekanbaru – Kandis – Dumai (131,5 km)- Tol Pekanbaru - Bangkinang - Payakumbuh - Bukit Tinggi (185 km)- Tol Jambi – Rengat (190 km)- Tol Rengat – Pekanbaru (175 km)- Tol Dumai – Simpang Sigambal – Rantau Prapat (175 km)

b. Konektivitas daerah pesisir, perbatasan, pulau terluar dan destinasipariwisata.

c. Infrastruktur menuju Kawasan Industri Tanjung Buton (KI-TB) danKawasan Industri Kuala Enok (KI-KE), termasuk peningkatan ruas jalannasional menuju KI-TB dan KI-KE.

d. Pembangunan Jalan Kereta Api Trans Sumatera di Provinsi Riaue. Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Pulau

Rupat sebagai tindaklanjut dari PP nomor 50 Tahun 2011 yang kedepannya diharapkan menjadi sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

2) RELOKASI BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II

Page 20: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 20

Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru memiliki panjang Runway 2.600 M x45 M dengan ketebalan 62 PCN. Bandara SSK II Pekanbaru berada di tengahkota dan berpotensi bahaya cukup tinggi ditinjau dari aspek KawasanKeselamatan Operasi Penerbangan (KKOP). Kondisi eksisting saat ini:a. Belum available untuk pesawat berbadan lebar sehingga tidak bisa diakses

langsung oleh wisatawan mancanegarab. Runway digunakan bersama oleh Lanud RSN dengan pesawatF-16 dan

Hawk 200, sehingga terjadi percepatan penurunan Pavement Classification

Number ( PCN )c. Lanud RSN yang saat ini sudah memiliki 4 pesawat F-16 dan 12 Hawk 200

akan menjadi satu skuadron yang akan memiliki 24 pesawat F-16 sehinggatrafik/kegiatan lalu lintas udara di Lanud RSN akan meningkat, hal ini dapatmenggangu trafik penerbangan sipil

d. Prosedur kedatangan Bandara SSK II dari Utara tidak ada permasalahannamun kedatangan dari Malaysia langsung menuju ke PKB-VOR akanterjadi konflik dengan daerah latihan TNI-AU sebelah Utara

e. Terbatasnya lahan pengembangan bandara untuk mendukung Riausebagai hub Sumatera

f. Mulai menghambat perkembangan Kota Pekanbaru sebagai IbukotaProvinsi Riau dan sebagai Pusat Kegiatan Nasional

Sehingga, Pemerintah Provinsi Riau pada usulan dalam RPJMN 2020-2024,meminta Relokasi Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk mendukung Kawasanaglomerasi PEKANSIKAWAN (Pekanbaru-Siak-Kampar-Pelalawan).

Page 21: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 21

3) USULAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR RORO DUMAI – MALAKA

a. Kondisi Prasarana Pelabuhan Bandar Sri Junjungan di Dumai dari sisi daratyang memerlukan perhatian:- Gedung operasional pelabuhan yang belum dihibahkan dari ditjen

hubdat ke Pemda- Belum adanya fasilitas jembatan timbang dan portal- Belum tersedianya fasilitas Custom, Immigration, Quarantine dan

Security- Belum terpenuhinya fasilitas pelabuhan sesuai ISPS Code dan standar

Internasional- Belum adanya SOP tentang Embarkasi dan Debarkasi Penumpang dan

Kendaraan.

b. Kondisi Sarana Pelabuhan Bandar Sri Junjungan di Dumai:- Kapasitas Kapal dapat sandar Maksimal 1500 GT- Saat ini terdapat pelayanan domestic lintas Dumai – Rupat yang dilayani

2 kapal Ro-Ro (KMP. Muria ,419 GT milik PT. ASDP Indonesia Ferry(Persero) dan KMP. Swarna Darma, 285 GT milik Jembatan Nusantara)dengan jarak tempuh 4 mil dan waktu berlayar 30 menit dan jadwalkeberangkatan 14 s/d 16 Trip PP setiap hari.

Page 22: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 22

c. Kondisi Operasional Pelabuhan Bandar Sri Junjungan di Dumai- Dapat meningkatkan Ekonomi Nasional melalui Jalan Tol Trans

Sumatera yang merupakan bagian dari Asian Highway Network- Belum Terintegrasinya Antarmoda dengan Angkutan Jalan- Belum adanya SOP kendaraan yang keluar Masuk Pelabuhan- Belum adanya Pembatasan Ruang Gerak Kendaraan Antar Negara di

Provinsi Riau- Kebijakan Pemerintah terkait Bea Cukai- Belum adanya Konsep MOU Pengoperasian Ro-Ro lintas Dumai –

Malaka.

4) USULAN PENINGKATAN STATUS JALAN MENJADI JALAN NASIONALa) Pemerintah Provinsi Riau telah menyampaikan usulan Pengembangan

Jaringan Jalan Nasional berdasarkan Surat Bappeda Provinsi Riau Nomor:050/Bappeda-IV/727 tanggal 21 Juni 2018, Perubahan Ruas JalanProvinsi yang Menurut Fungsinya Layak Menjadi Ruas Jalan Nasionalsebanyak 12 ruas dengan rincian sebagai berikut :

Mahato – Simpang Manggala

Dumai – Sepahat

Sepahat – Sei. Pakning (Km 130)

Sei. Pakning (Km 130)- Teluk Mesjid – Simpang Pusako

Air Molek – Simpang Japura

Cerenti (Batas Inhu) – Air Molek

Taluk Kuantan - Cerenti (Batas Inhu)

Jalan Akses Siak IV (Pekanbaru)

Rantau Berangin – Tandun

Tandun – Pasir Pangaraian

Pasir Pangaraian – Batas Sumut

Dalu – Dalu – Mahato.

Page 23: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 23

b) Berdasarkan Hasil Rakor Gubernur Se Sumatera terdapat ruas jalanProvinsi Riau yang direkomendasikan untuk menjadi ruas Nasionalkarena menghubungkan 2 Provinsi (Riau dan Sumatera Barat):

Lipat Kain – Lubuk Agung

Lubuk Agung – Batu Sasak – Batas Sumbar

Ujung Batu – Rokan – Batas Sumbarc) Berdasarkan Usulan Pemerintah Kab/Kota terdapat ruas jalan Kab/Kota

yang mendukung Kebijakan Strategis Nasional:

Tanjung Kapal – Batu Panjang – Pangkalan Nyirih –Tanjung Medang,di Pulau Rupat Bengkalis

Simpang Batang – Lubuk Gaung, di Dumai.

5) USULAN PEMBANGUNAN JEMBATAN UNTUK MENGHUBUNGKAN ANTARPULAU DI WILAYAH PESISIR PROVINSI RIAU

Page 24: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 24

6) USULAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KERETA APIRencana pengembangan jalan kereta api di Provinsi Riau mencakuppengembangan trunk line (jalur utama) dan feeder (jalur lokal).Jalur Utama (Trunk Line):

Prapat - Duri – Dumai = 327 Km

Duri – Pekanbaru = 124 km

Pekanbaru – Muara Lembu = 161 km

Pekanbaru - Rengat – Jambi = 224 km

Muara Lembu – Taluk Kuantan – Muaro= 138 km

Argumentasi yang dikemukakan, sebagai berikut:Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi dengan pertumbuhan ekonomi terendahdi Pulau Sumatera, namun memiliki potensi sektor ekstraktif yang cukup besar (luasperkebunan kelapa sawit 3,3 juta Ha, karet 486 ribu Ha, kelapa 420 ribu Ha, kakao6300 Ha, kopi 4500 Ha, pinang 19.500 Ha, sagu 73.500 Ha) Oleh karena itu jika haltersebut tidak diantisipasi dengan pembangunan jalan alternatif dan moda angkutanmassal alternatif, maka lalulintas kendaraan menerus (through traffic) akanmenimbulkan dampak lalu lintas dan ekonomi biaya tinggi dan pengembanganjaringan kereta api sebagai transportasi massal yang efisien.

Page 25: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 25

Page 26: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 26

7) USULAN PENINGKATAN KONEKTIVITAS DENGAN RIAU PERAIRANPengembangan Layanan angkutan SDP (Program Merangkai Pulau)

Page 27: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 27

8) USULAN PENGEMBANGAN KOTA METRO PEKANSIKAWANProvinsi Riau sebagai salah satu provinsi di Pulau Sumatera memiliki posisiyang strategis yaitu:

memiliki akses jalur laut menuju Negara Singapura dan Malaysia

dilalui jalan nasional yang menghubungkan ke Provinsi Sumatera Utara,Sumatera Barat, Jambi melalui jalur tengah Trans Sumatera

menghubungkan sepanjang Pantai Timur dan Pantai Barat.Untuk itu, Pemerintah Provinsi Riau menilai bahwa Kawasan perkotaan diProvinsi Riau perlu direncanakan dan dibangun secara terpadu.

9) BALAI PELAKSANAAN JALAN NASIONAL RIAUDukungan untuk dimekarkannya Balai Pelaksanaan Jalan yang khusus untukProvinsi Riau, yang sebelumnya merupakan Balai Besar Pelaksanaan JalanNasional II yang membawahi Sumatera Utara dan Riau. Hal ini dimaksudkanagar penanganan Jalan Nasional yang kompleks di Riau dapat lebih difokuskan.

Page 28: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 28

REKAPITULASI USULAN PEMERINTAH PROVINSI RIAU1) Penanganan abrasi di 3 pulau terluar Provinsi Riau2) Percepatan pembangunan infrastruktur di Provinsi Riau3) Relokasi Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru4) Pembangunan infratstruktur Roro Dumai-Malaka di Provinsi Riau5) Peningkatan status jalan menjadi jalan nasional di Provinsi Riau6) Pembangunan jembatan untuk menghubungkan antar pulau di wilayah pesisir

Provinsi Riau7) Pembangunan infrastruktur Kereta Api di Provinsi Riau8) Peningkatan konektivitas dengan Riau perairan dalam rangka merangkai pulau

di Provinsi Riau (jalan, jembatan & pelabuhan)9) Pengembangan Kota Metro PEKANSIKAWAN di Provinsi Riau10) Pembentukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di Provinsi Riau.

Page 29: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 29

II.2. Kesimpulan dan RekomendasiBeberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Spesifik dalamrangka Peninjauan Infrastruktur dan Transportasi di Provinsi Riau pada Tanggal 13– 15Februari 2020 ini antara lain:1. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur

secara umum dan dukungan penambahan alokasi pembiayaan APBN di ProvinsiRiau.

2. Komisi V DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatuntuk mempercepat penyelesaian pekerjaan 4 jalur jalan Pekan Baru - Bengkinangagar dapat mengurai kepadatan di jalan tersebut.

3. Komisi V DPR RI meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyatuntuk meningkatkan koordinasi dengan PT Hutama Karya (Persero) dalam halpembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai sehingga dapat mempercepat realisasiaksesbilitas dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Riau dan Sumatera Barat.

4. Komisi V DPR RI mendukung langkah upaya untuk membantu aksesbilitas jalan danjembatan (termasuk pembangunan jembatan antar pulau di wilayah pesisir ProvinsiRiau) menuju sejumlah kawasan strategis Techno Park, pelabuhan, bandara, dankawasan destinasi wisata di Provinsi Riau, termasuk sejumlah akses jalan yangdibutuhkan sejumlah kawasan strategis di Kabupaten Pelalawan (jalan alternativeLintas Timur Sumatera ((Ruas Simpang Langgam -Langgam (Kawasanteknopolitan) – Penarikan -Pangkalan Papan - Simpang Bunut), Kawasan TechnoPark Pelalawan, Pelabuhan Sokoi, Kawasan Destinasi Wisata Bono, dan KawasanSentra Pertanian Kuala Kampar). Untuk itu Komisi V DPR RI meminta Ditjen BinaMarga untuk mengkaji secara komprehensif sesuai ketentuan perundang-undangandan menyampaikan hasil kajian tersebut kepada Komisi V DPR RI.

5. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Sumber Daya Air untuk berkoordinasi denganPemerintah Kabupaten Pelalawan dalam hal mendukung Pengembangan KawasanPertanian Kuala Kampar (pembangunan irigasi, Pengaman Pantai, Saluran Air,Tanggul Benteng, Pembangunan Long Storage, dan prasarana Sumber Daya Airlainnya)

Page 30: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 30

6. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubunganuntuk mempertimbangkan usulan dan berkoordinasi dengan Pemerintah ProvinsiRiau dalam merelokasi Bandara Sultan Syarif Kasim II untuk mendukung Kawasanaglomerasi PEKANSIKAWAN (Pekanbaru-Siak-Kampar-Pelalawan).

7. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untukmempertimbangkan pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sumatera di Provinsi Riaumencakup pengembangan jalur utama (trunk line) dan jalur local (feeder line).

8. Komisi V DPR RI mendukung upaya pembangunan sarana dan prasaranainfrastruktur Pelabuhan Bandar Sri Junjungan di Dumai dan mempercepatoperasional Roro Dumai Malaka. Untuk itu, Komisi V DPR RI meminta itjenPerhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk mengkaji dalam bekerjasamadengan pemerintah setempat dan instasni lain terkait dalam rangka MoUpengoperasian Ro-Ro lintas Dumai – Malaka.

9. Sejalan dengan itu, Komisi V DPR RI juga meminta Ditjen Perhubungan LautKementerian Perhubungan untuk menghadirkan sejumlah SOP yang tentangembarkasi dan Debarkasi Penumpang dan kendaraan di Pelabuhan tersebut. Sejalandengan hal dimaksud, Komisi V DPR RI meminta Itjen Kementerian Perhubunganuntuk turut serta mengawasi proses pelaksanaan SOP tersebut.

10. Komisi V DPR RI meminta Pemerintah untuk tidak hanya fokus membangunKawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) saja, namun juga fokus untukmembangun di Kawasan Strategis Nasional Tertentu. Terkait dengan hal ini, KomisiV DPR RI mendesak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untukmelakukan upaya serius untuk memprioritaskan langkah-langkah mengatasi abrasi di3 (tiga) pulau terluar dari Provinsi Riau, sebagai upaya menegakkan kedaulatansehubungan dengan batas continental dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Indonesiadan Malaysia.

11. Komisi V DPR RI mendukung Pemerintah Provinsi Riau dalam pengusulanpeningkatan sejumlah status jalan menjadi jalan nasional.

Page 31: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 31

12. Komisi V DPR RI mendukung Pemerintah Provinsi Riau upaya konektivitas denganRiau Perairan dalam rangka merangkai pulau sebagai langkah yang berpotensiefisien untuk menghubungkan antar pulau. Untuk itu, Komisi V DPR RI memintaDitjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk mengkaji lebih lanjut danhasilnya disampaikan ke Komisi V DPR RI.

13. Komisi V DPR RI mendukung langkah usulan pemerintah Provinsi Riau dalamPembentukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional di Provinsi Riau yang sebelumnyamerupakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II yang membawahi SumateraUtara dan Riau.

III. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR-RI dalam rangka PeninjauanInfrastruktur dan Transportasi di Kabupaten Provinsi Riau pada Tanggal 13 – 15 Februari2020. Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan semoga dapatditindaklanjuti Pemerintah untuk melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur yangsaat ini sangat dibutuhkan bagi rakyat Indonesia.

Ketua Tim

RIDWAN BAEA – 345

Page 32: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 32

LAMPIRAN:

Target Rencana Aksi Yang Dipaparkan Pemerintah Provinsi Riau

Page 33: LAPORAN...- Pelabuhan Sokoi merupakan kawasan pelabuhan yang berpotensi baik secara teknis maupun dalam sistem logistik nasional, untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Internasional

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Prov. Riau Hal 33