25eprints.umm.ac.id/35624/4/jiptummpp-gdl-nurkholifa-49352-4-babiii.pdf · menentukan...
TRANSCRIPT
25
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Model Penelitian dan Pengembangan
Menurut Ardhana (2002:9) setiap pengembangan tentu dapat memilih dan
menentukan langkah-langkah yang paling tepat bagi peneliti dengan
mempertimbangkan kondisi yang dihadapi dalam proses pengembangan. Model
pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model penelitian dan
pengembangan (Research & Development) yang dikemukakan oleh Lee &
Owens. Alasan pemilihan model ini karena model ini merupakan model yang
dikhususkan untuk mengembangkan multimedia (Lee & Owens, 2004:2). Model
pengembangan ini dikatakan sebagai model prosedural karena urutan langkah
dalam prosesnya tersusun secara sistematis dan setiap langkah pengembangan
memiliki urutan langkah pengembangan yang tersusun jelas.
Prosedur penelitian dan pengembangan dalam model Lee & Owens terdiri
dari lima tahap, yaitu penilaian/analisis (assessment/analysis) yang meliputi
analisis kebutuhan (need assessment) dan analisis awal akhir (front-end analysis),
desain (design), pengembangan (development), implementasi (implementation),
dan evaluasi (evaluation). Rancangan pengembangan produk disusun dalam bagan
yang dapat dilihat di halaman selanjutnya :
25
26
Gambar 3.1 : Model Prosedur Pengembangan Lee & Owens (2004:3)
B. Prosedur Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan ini menggunakan prosedur pengembangan
yang meliputi 5 langkah penelitian yang dikemukakan oleh Lee & Owens. Hal ini
disebabkan karena langkah-langkah yang diambil disesuaikan dengan kebutuhan
penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan. Adapun prosedur penelitian
dan pengembangan yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran
berbasis multimedia interaktif materi Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia dapat dilihat di halaman selanjutnya:
Penilaian/analisis
(assessment/analysis)
Penilaian kebutuhan (need assessment)
Analisis awal akhir (front-end analysis)
Desain (design)
Evaluasi (evaluation)
Pengembangan (development)
Implementasi (implementation)
27
1. Tahap Pertama
Tahap pertama adalah tahap penilaian dan analisis (assessment/analysis)
yang dibagi menjadi dua bagian yaitu penilaian kebutuhan (need assessment) dan
analisis awal akhir (front-end analysis) (Lee & Owens, 2004:XXVIII).
a. Need Assessment (Analisis Kebutuhan)
Analisis kebutuhan dilakuan dengan metode wawancara langsung dan
observasi. Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi di SD Muhammadiyah
08 Dau. Peneliti melakukan wawancara awal terhadap guru dan siswa. Tujuan dari
analisis ini adalah untuk mengetahui kesenjangan antara kondisi nyata dan kondisi
yang diinginkan.
b. Front-end Analysis
Tahap front-end analysisbertujuan untuk mendapatkan informasi yang
lebih lengkap mengenai apa yang akan dikembangkan. Tahap ini dilakukan
audience analysis, technology analysis, situation analysis, taks analysis, critical
analysis, objective analysis, issue analysis, media analysis, extand-data analysis
dan cost analysis (Lee & Owens, 2004:XXVIII). Berikut penjelasan dari masing-
masing tahapan:
1) Audience Analysis (Analisis Siswa)
Analisis siswa adalah langkah untuk mengidentifikasi karakteristik siswa.
Hasil dari analisis ini yang akan disesuaikan dengan pengembangan media
pembelajaran. Analisis siswa ini meliputi jumlah siswa yang terdapat pada kelas 5
di SD Muhammadiyah 08 Dau, karakteristik siswa dalam proses pembelajaran,
respon siswa terhadap pembelaaran oleh guru. Berdasarkan informasi tersebut,
28
guru dapat membuat dan menerapkan media pembelajaran sesuai dengan kondisi
dan karakteristik siswa.
2) Technology Analysis (Analisis Teknologi)
Analisis ini mengidentifikasi kemampuan teknologi yang ada di SD
Muhammadiyah 08 Dau. Sekolah tersebut memiliki berbagai fasilitas yang dapat
menunjang proses pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran
interaktif. Fasilitas yang disediakan adalah seperti laboratorium komputer,
proyektor, serta laptop yang dimiliki guru. Hasil dari analisis ini kemudian
dijadikan acuan dalam perancangan spesifikasi media.
3) Situation Analysis (Analisis Situasi)
Analisis ini mencakup analisis situasi lingkungan belajar peserta didik.
Terlihat dari segi letak geografis, SD Muhammadiyah 08 Dau Malang terletak
ditempat yang strategis. Analisis tempat sekolah dan kondisi lingkungan belajar
termasuk dalam analisis ini. Hasil dari analisis ini juga berpengaruh terhadap
perancangan media pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses
pembelajaran.
4) Taks Analysis (Analisis Tugas)
Analisis tugas merupakan prosedur untuk tugas-tugas yang perlu dikuasai
oleh siswa terhadap materi pembelajaran. Materi diambil pada pembelajaran yang
dianggap sulit dipahami oleh siswa. Pada tahap analisis ini peneliti mengkaji
tentang indikator dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dalam proses
pembelajaran. Hasil dari analisis ini digunakan sebagai penentuan materi
pembelajaran yang akan digunakan dalam media.
29
5) Critical Analysis (Analisis Kejadian Penting)
Analisis berikutnya yang dilakukan adalah Critical Analysis (analisis
kejadian penting). Analisis ini penting dilakukan untuk menentukan mana yang
harus diajarkan dan mana yang tidak harus diajarkan. Hal itu dilakukan guna
secara efektif dapat menetapkan kinerja yang dilakukan. Selain itu juga agar dapat
mengetahui apa yang diharapkan termasuk solusi masalah yang dihadapi.
6) Objective Analysis (Analisis Tujuan)
Menentukan tujuan atau sasaran pengembangan media pembelajaran.
Analisis tujuan dilakukan dalam rangka menentukan apa yang akan menjadi isi
(materi pengetahuan), bagaimana agar efektif diukur keberhasilannya, memilih
media yang digunakan. Perumusan tujuan juga disesuaikan dengan kompetensi
yang telah ditentukan. Terdapat lima domain belajar yang perlu diperhatikan
dalam rangka membuat tujuan yaitu, kognitif, afektif, gerak, psikomotor dan
metakognitif.
7) Issue Analysis (Analisis Masalah)
Mengidentifikasi pokok persoalan untuk menentukan media apa yang
dibutuhkan siswa. Kegiatan ini diperlukan karena untuk lebih fokus terhadap
produk yang dikembangkan. Identifikasi pokok persoalan ini lebih mengacu pada
tingkat pemahaman dan gaya belajar siswa. Hasil dari analisis ini digunakan
sebagai penentuan materi pembelajaran dan media yang sesuai dengan
permasalahan dan kebutuhan.
8) Media Analysis (Analisis Media)
Strategi penyampaian media yang sesuai berdasarkan hasil observasi dan
wawancara. Analisis media ini digunakan untuk menentukan bentuk dan isi dari
30
media tersebut. Terdapat berbagai jenis media pembelajaran yang dapat
digunakan, media tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lapang.
Media pembelajaran ini harus disesuaikan dan berkaitan dengan hasil analisis
sebelumnya yang telah dilakukan.
9) Extand-Data Analysis (Analisis Data yang Sudah Ada)
Analisis berikutnya yang harus dilakukan adalah Extant Data Analysis
(analisis data). Analisis data dilakukan dalam rangka memecahkan masalah yang
ditemui. Untuk melaksanakan analisis data ada beberapa kegiatan yang harus
dilakukan yaitu:
a) Mengidentifikasi sumber informasi
b) Mengumpulkan informasi dan bahan-bahan pembelajaran
c) Mengevaluasi informasi berdasarkan tujuan, pembelajar dan kebutuhan
d) Putuskan apakah akan membeli atau membuat
e) Mengevaluasi apa yang sudah diputuskan
f) Dokumentasikan hasil-hasilnya
10) Cost Analysis (Analisis Biaya)
Analisis biaya merupakan analisis analisis akhir penleitian. Analisis ini
diperlukan untuk mengukur tingginya biaya yang diperlukan dalam pembuatan
media pembelajaran. Pada tahap analisis biaya ini mencakup kegiatan penentuan
biaya, penggunaan biaya dan mencatat hasil akhir biaya. Banyaknya biaya yang
diperlukan dalam pembuatan media dijelaskan secara rinci.
31
2. Tahap Kedua
Tahap kedua adalah tahap desain. Tahap desain mencakup serangkaian
kegiatan seperti membuat jadwal dalam pengembangan multimedia. Pada tahap
ini juga meliputi kegiatan merancang spesifikasi media yang akan dikembangkan
dan merancang struktur materi yang akan dikembangkan dalam multimedia.
Pengembangan juga menyiapkan perangkat yang diperlukan dalam proses validasi
ahli dan uji coba audiens.
3. Tahap Ketiga
Tahap ketiga adalah tahap pengembangan produk yaitu menerjemahkan
spesifikasi produk ke dalam wujud fisik, yaitu software multimedia interaktif.
Tahap pengembangan ini meliputi pembuatan storyboard. Storyboard tersebut
berfungsi sebagai pedoman bagi pengembang dalam input materi, engembangkan
desain interface yang akan digunakan dalam produk multimedia interaktif.
Mengembangkan penyajian konten yang disajikan dalam multimedia interaktif,
melakukan review atau perbaikan yang diperlukan sehingga produk dinilai layak
untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran dan yang terakhir
pengemasan produk dalam bentuk CD (compact disk).
4. Tahap Keempat
Tahap keempat adalah implementasi. Pada tahap ini, dilakukan validasi
ahli media dan validasi ahli materi. Setelah produk dinyatakan layak oleh ahli,
selanjutnya diujicobakan kepada siswa. Tahap implementasi ini mencakup
serangkaian kegiatan uji coba audiens yang terdiri dari uji coba kelompok kecil
32
dan uji coba kelompok besar. Kegiatan uji coba kelompok kecil dan uji coba
kelompok besar melibatkan siswa sebagai subjek uji coba. Uji coba kelompok
kecil melibatkan beberapa sampel siswa yang diambil berdasarkan tingkat
pemahaman materi atau hasil belajar yang dicapai melalui data nilai dari guru
kelas. Uji coba kelompok besar melibatkan siswa satu kelas, namun siswa yang
telah mengikuti uji coba kelompok kecil tidak di ikut sertakan pada uji coba
kelompok besar.
5. Tahap Kelima
Tahap kelima adalah tahap evaluasi, pengembang melakukan evaluasi
terhadap produk multimedia interaktif. Evaluasi yang dilakukan pada penelitian
pengembangan ini adalah evaluasi yang berorientasi pada kevalidan multimedia
yang dikembangkan melalui validasi ahli media, ahli materi serta hasil uji coba
produk. Tahap evaluasi ini berkaitan dengan tahap sebelumnya, yaitu tahap
keempat. Tahap evaluasi dilakukan setelah masing-masing serangkaian kegiatan
di tahap keempat (validasi ahli dan uji coba produk) dilakukan. Tahap evaluasi
dilakukan berdasarkan hasil validasi ahli dan uji coba produk.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SD Muhammadiyah 08 Dau Malang.
Penelitian ini melibatkan siswa kelas V sekolah dasar sebagai subjek uji coba.
Peneliti memilih SDN ini karena terdapat permasalahan dalam pembelajaran.
Alasan lain yaitu karena belum pernah diadakan penelitian pembelajaran yang
33
berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran berbasis multimedia interaktif
Pembelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kelas 5 sekolah
dasar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2017, pada tahun ajaran
2016-2017. Lamanya waktu penelitian disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
di lapang.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data
mengenai respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif materi
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menggunakan observasi, wawancara,
kuesioner dan dokumentasi.
1. Observasi
Merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan cara
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Observasi
merupakan kegiatan awal dalam prosedur pengembangan media. Observasi ini
untuk mengidentifikasi kebutuhan dalam pengembangan media. Observasi yang
digunakan peneliti adalah observasi terus terang atau tersamar. Observasi terus
terang atau tersamar yaitu dalam penelitian, peneliti terus terang kepada sumber
data bahwa melakukan penelitian, tetapi penelitijuga tidak terus terang yang dicari
merupakan data yang masih dirahasiakan (Sugiyono, 2015: 228).
34
2. Wawancara
Menurut Sugiyono (2014:137) wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti. Wawancara atau yang sering
disebut interview merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic
tertentu (Sugiyono, 2015: 231). Materi wawancara yang digunakan peneliti adalah
persoalan yang akan ditanyakan kepada narasumber.
3. Uji Coba Produk
Pengumpulan data uji coba produk, menggunakan angket penilaian.
Angket penilaian digunakan untuk mengetahui pendapat responden atau siswa
terhadap media pembelajaran berbasis multimedia interaktif materi Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau. Jenis angket yang
digunakan pada uji coba produk adalah angket tertutup. Pada angket tertutup,
pertanyaan atau pernyataan-pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang
tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak dapat memberikan jawaban atau
respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban (Nana Syaodih,
2006:219).
4. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2010:274) metode dokumentasi yaitu mencari data
mengenai hal-hal tau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
majalah dan sebaginya. Pada penelitian ini metode dokumentasi untuk
mengumpulkan data berupa daftar nama siswa dan daftar nilai UAS dan UH mata
35
pelajaran IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah 08 Dau. Serta gambaran selama
pembelajaran berlangsung.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2009:184), instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun untuk mengukur fenomena
sosial yang diamati secara spesifik. Semua fenomena tersebut disebut variabel
penelitian. Jadi, instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan pada
waktu meneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen dalam penelitian ini
menggunakan lembar wawancara dan angket.
1. Instrumen Wawancara
Instrumen ini disusun sebelum mengembangakan media pembelajaran
berupa multimedia interaktif. Sebelum melakukan pengembangan media
pembelajaran, dilakukan wawancara kepada guru kelas V sekolah dasar untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran. Hasil
wawancara ini akan dijadikan bahan masukan dalam pengembangan media
pembelajaran berupa multimedia interaktif.
2. Instrumen Angket
Angket merupakan salah satu alat pengumpulan data yang berisikan
pertanyaan-pertanyaan yang disusun secara tertulis yang diajukan untuk
memperoleh jawaban dari pertanyaan yang telah disusun (Ali, 2013:95). Menurut
Arikunto (2006:151), angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-
hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:199), angket atau
36
kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Angket-angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa
aspek, yaitu :
a. Aspek Validasi
Instrumen validasi ini digunakan dengan memberikan penilaian terhadap
multimedia interaktif yang dikembangkan oleh peneliti. Validasi dilakukan oleh
para ahli. Validasi produk merupakan proses kegiatan menilai apakah rancangan
produk lebih efektif dari produk yang sekarang ini telah beredar (Sugiyono,
2009:267). Angket validasi menggunakan skala Rating Scale (Sugiyono, 2009:97-
98), dalam skala ini terdapat 4 kategori yaitu, sangat baik (4), baik (3), kurang
baik (2) dan sangat kurang baik (1). Beberapa validasi yang digunakan dalam
penelitian yaitu:
1) Instrumen untuk Ahli Media
Instrumen yang digunakan untuk ahli media berupa angket tertutup. Angket
tertutup terdiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah jawaban tertentu
sebagai pilihan (Nasution, 2012:128). Pada instrumen ahli media berisikan poin
tentang aspek yang berhubungan dengan media pembelajaran.
2) Instrumen untuk Ahli Materi
Instrumen yang digunakan untuk ahli materi berupa angket tertutup, sama
halnya dengan angket ahli media. Pada instrumen ahli materi berisikan poin
tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan materi media pembelajaran
meliputi dari aspek pembelajaran, materi dan kebenaran isi.Poin-poin aspek
disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan pengembangan.
37
3) Instrumen untuk Ahli Pembelajaran
Instrumen yang digunakan untuk ahli pembelajaran berupa angket tertutup.
Arikunto (2010:195) menjelaskan bahwa, angket tertutup adalah angket yang
sudah disediakan jawabannya sehingga reponden tinggal memilih.Pada instrumen
ahli pembelajaran berisikan poin tentang aspek tampilan, materi dan manfaat.
Tabel 3.1 Kriteria Validator Penelitian Pengembangan Multimedia Interaktif
Validator Kriteria Bidang Ahli Dosen media pembelajaran Lulusan S2 Ahli media pembelajaran Dosen materi pembelajaran Lulusan S2 Ahli materi pembelajaran Guru Lulusan S1 Ahli pembelajaran sekolah dasar
(guru kelas 5 sekolah dasar)
Tabel 3.2 Kriteria Responden Penelitian Pengembangan Multimedia Interaktif
Responden Kriteria Uji coba kelompok kecil 5 orang siswa (kelas 5)
Siswa dipilih berdasarkan tingkat kemampuan siwa (dilihat dari hasil belajar siswa)
Uji coba kelompok besar Siswa satu kelas (kelas 5) Siswa yang belum mengikuti uji coba kelompok kecil.
38
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media
No. Aspek Komponen Indikator No.
Butir ∑
1 Tampilan a. Desain Layout/ tata letak
Ketepatan pemilihan background dengan materi
1 1
Ketepatan proporsi layout 2 1 b. Teks/
tipografi Ketepatan pemilihan font agar mudah dibaca
3 1
Ketepatan ukuran huruf agar mudah dibaca
4 1
Ketepatan warna teks agar mudah dibaca
5 1
c. Image Komposisi gambar 6 1 Ukuran gambar 7 1 Kualitas tampilan gambar 8 1
d. Animasi Kesesuaian animasi dengan materi
9 1
Kemenarikan animasi 10 1 e. Audio Ketepatan pemilihan
backsound dengan materi 11 1
Ketepatan sound effect dengan animasi
12 1
f. Video Ketepatan pilhan video dengan materi
13 1
Kualitas video 14 1 g. Kemasan Kemenarikan cover depan 15 1
Kesesuaian tampilan dengan isi
16 1
Keawetan media 17 1 2 Pemrograma
n h. Penggunaan Kesesuaian dengan pengguna 18 1
Fleksibilitas (dapat digunakan mandiri dan terbimbing)
19 1
Kelengkapan petunjuk penggunaan
20 1
Tampilan petunjuk penggunaan
21 1
Menyajikan tolok ukur keberhasilan pembelajaran
22 1
i. Navigasi dan interactive link
Ketepatan penggunaan tombol navigasi
23 1
Ketepatan kinerja interactive link
24 1
Jumlah 24
39
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Materi
No. Aspek Komponen Indikator No.
Butir ∑
1 Isi Kurikulum Kesesuaian SK/KD IPS KTSP
1 1
Kesesuaian indikator dengan SK/KD
2 1
Kesesuaian materi dengan ruang lingkup IPS
3 1
Pengguna Kesesuaian media dengan karakteristik siswa
4 1
Kesesuaian cara penyampaian materi dengan perkembangan siswa
5 1
Memberi kesempatan untuk belajar sendiri
6 1
Menuntut aktivitas siswa 7 1 Memperhatikan perbedaan individu 8 1
2 Pembelajaran Tampilan Kemenarikan tampilan 9 1 Kesesuaian gambar dengan materi 10 1
Bahasa Ketepatan struktur kalimat 11 1 Keefektifan kalimat 12 1 Ketepatan penggunaan kaidah bahasa
13 1
Konsistensi penggunaan istilah dan symbol
14 1
Materi Penyajian materi 15,16 2 Kemudahan pemahaman materi 17,18 2 Kejelasasan soal evaluasi 19 1 Kesesuaian soal evaluasi dengan indikator
20 1
Pemberian contoh dalam evaluasi 21,22 2 Manfaat Kemudahan belajar 23 1
Ketertarikan siswa dalam menggunakan media
24 1
Jumlah 24
40
Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Pembelajaran
No. Aspek Komponen Indikator No.
Butir ∑
1 Isi Kurikulum Kesesuaian SK/KD IPS KTSP
1 1
Kesesuaian indikator dengan SK/KD
2 1
Kesesuaian materi dengan ruang lingkup IPS
3 1
Pengguna Kesesuaian media dengan karakteristik siswa
4 1
Kesesuaian cara penyampaian materi dengan perkembangan siswa
5 1
Memberi kesempatan untuk belajar sendiri
6 1
Menuntut aktivitas siswa 7 1 Memperhatikan perbedaan individu
8 1
2 Pembelajaran Pembukaan Kemenarikan judul 9 Kesesuaian apersepi dengan tujuan dan materi pembelajaran
10 1
Inti Keruntutan penyajian materi
11 1
Kebenaran materi 12 1 Kejelasan materi 13 1 Kedalaman materi 14 1 Keluasan materi 15 1 Kemenarikan penyajian materi
16 1
Kesesuaian penyajian contoh
17 1
Kelengkapan penyajian contoh
18 1
Kesesuaian bahasa dengan EYD
19 1
Kesesuaian bahasa dengan sasaran pengguna
20 1
Penutup Kesesuaian soal latihan dengan indikator
21 1
Sistematika soal latihan 22 1 Proporsi soal latihan 23 1 Kualitas umpan balik 24 1
Jumlah 24
b. Respon Siswa
Media pembelajaran berupa multimedia interaktif dikatakan praktis dilihat
dari respon pengguna.Instrumen yang digunakan untuk siswa berupa angket
41
tertutup. Angket tertutup teridiri atas pertanyaan atau pernyataan dengan sejumlah
jawaban tertentu sebagai pilihan (Nasution, 2012:128). Instrumen untuk pengguna
ditinjau dari aspek pembelajaran, materi, desain tampilan.
Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen untuk Siswa (Pengguna)
No. Aspek Indikator No.
Butir ∑
1. Tampilan Kemenarikan tampilan 1 1 Kejelasan teks 2 1 Kejelasan dan kesesuaian gambar 3,4 2
2. Materi Penyajian materi 5,6 2 Kemudahan memahami materi 7,8 2 Kejelasan kalimat 9,10 2 Kejelasan soal evaluasi 11 1 Kesesuaian soal evaluasi 12 1 Pemberian contoh dalam soal evaluasi 13,14 2 Kejelasan symbol 15 1
Interaktifitas media 16 1
3. Manfaat Kemudahan belajar 17,18 2
Ketertarikan menggunakan media 19,20 2
Peningkatan motivasi belajar 21 1
Jumlah 21
Jawaban angket respon peserta didik menggunakan angket skala Guttman.
Skala Guttman yang digunakan terdiri dari dua kategori yang dibuat dalam bentuk
pilihan “Ya atau Tidak” dengan menggunakan checklist (√) (Sugiyono, 2015:96).
Adapun kategori skala Guttman pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.7 Kategori Penilaian pada Skala Guttman
No Skor Keterangan 1 Skor 1 Ya 2 Skor 0 Tidak
42
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul dari hasil pemantauan harus secepatnya diolah
dan dimaknai sehingga segera dapat diketahui apakah tujuan penelitian tercapai
atau tidak (Arikunto, 2008:126). Analisis data yang digunakan dalam penelitian
dan pengembangan pembelajaran Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ini
menggunakan teknik analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
1. Analisis Kualitatif
Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis hasil pengumpulan data dari
evaluasi para ahli menggunakan pendekatan kualitatif berupa wawancara. Data
kualitatif ini dapat berupa saran, masukan, komentar dan lain-lain.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil pengumpulan data dari
evaluasi para ahli menggunakan pendekatan kuantitatif dengan melakukan
penyebaran angket. Berikut merupakan berbagai aspek hasil analisis kuantitatif:
a. Analisis Kuantitatif Data Kevalidan Multimedia Interaktif
Analisis data dari hasil kevalidan media pembelajaran dengan menentukan
nilai rata-rata (X̄ ) total aspek kevalidan media pembelajaran berupa multimedia
interaktif. Untuk mengetahui nilai akhir dari berbagai butir pertanyaan, maka
dapat dilakukan dengan mencari nilai rata-rata setiap validator dengan
menghitung jumlah nilai semua aspek yang dibagi dengan banyaknya pertanyaan
atau indikator yang diberikan kepada responden. Dapat dirumuskan dengan
perhitungan pada halaman selanjutnya (Akbar, 2013:83):
43
P = �
�� x 100%
Keterangan :
P = Presentase
x = Jumlah skor penilaian
xi = Jumlah skor ideal (maksimal)
Setelah nilai rata-rata setiap validator diketahui, maka selanjutnya adalah
menghitung rata-rata total dengan menjumlahkan nilai rata-rata semua validator
dan membagi dengan jumlah validator. Dapat dirumuskan dengan perhitungan
sebagai berikut (Akbar, 2013:83)):
P = ∑�
∑�� x 100%
Keterangan :
P = Presentase
∑x = Jumlah nilai rata-rata semua validator
∑xi = Jumlah validator
Hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan rumus di
atas digunakan untuk menentukan kevalidan media pembelajaran berupa
multimedia interaktif. Kevalidan multimedia interaktif ditentukan berdasarkan
interval penentuan tingkat kevalidan pada table dibawah ini (Arikunto, 2008:43):
Tabel 3.8 Interval Tingkat Kevalidan
Besarnya X̄ Kategori Keterangan
80% ≤ x ≤ 100% Valid Digunakan 66% ≤ x ≤ 80% Cukup Valid Digunakan 56% ≤ x ≤ 66% Kurang Valid Diganti 40% ≤ x ≤ 56% Tidak Valid Diganti 0% ≤ x ≤ 40% Tidak Valid Diganti
44
b. Analisis Kuantitatif Data Respon Siswa Multimedia Interaktif
Analisis data respon siswa multimedia interaktif dilihat dari respon siswa
terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peneliti. Persentase
respon siswa dapat dilihat dari data yang diperoleh dengan cara sebagai berikut
(Utomo, 2009:136):
RS = �
� x 100%
Keterangan :
RS = Rata-rata persentase respon siswa
f = Jumlah skor yang diperoleh
n = Jumlah skor maksimal
Setelah nilai rata-rata setiap siswa diketahui, maka selanjutnya adalah menghitung
rata-rata total dengan menjumlahkan nilai rata-rata semua siswa dan membaginya
dengan jumlah siswa. Dapat dirumuskan dengan perhitungan sebagai berikut
(Utomo, 2009:137):
RtS = ∑�
� x 100%
Keterangan :
RtS = Rata-rata total persentase siswa
∑f = Jumlah nilai rata-rata semua siswa
n = Jumlah siswa
45
Setelah mendapat nilai RStotal, maka nilai dicocokkan kedalam interval
kepraktisan nilai RStotal seperti pada tabel di halaman selanjutnya (Utomo,
2009:137):
Tabel 3.9 Presentase Hasil Evaluasi Respon siswa
Prosentase Hasil Nilai Respon Siswa Kriteria
85% ≤ x ≤ 100% Sangat Baik
70% ≤ x ≤ 84% Baik
55% ≤ x ≤ 69% Cukup
40% ≤ x ≤ 54% Kurang
0% ≤ x ≤ 39% Sangat Kurang