repository.unand.ac.idrepository.unand.ac.id/23943/6/variasi gambaran tomografi pada pasien... ·...

7
Variasi Gambaran Tomografi Komputer Pada Pasien Rinosinusitis Kronis Setelah rerapi Medikamentosa Maksimal di RsUp. DR. M. Djamil padang Periode Januari 20l0-Desember 2012 Bestari Jaka Budiman, Dolht Idandv. yurni, Dini Novianti Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RSUp.dr. M. Djamil padang Abstrak Latar Belakang: Rinosinusitis kronis adalah proses inflamasi kronis pada mukosa sinus paranasal yang berlangsung lebih dari lbulan. Tomografi komputer merupakan pemeriksaan penunjang esensial untuk diagnosis dan pJnatalaksanaan rinosinusitis kronis. Tujuan: untuk melihat variasi gurnb** tomografi komputer pada pasien rinosinusitis kronis di RSUP. DR. M. Djamil padLg, setelah pemberian terapi medikamentosa maksimal. Metode: -Menggunakan analisis retrospektif pada pasien rinosinusitis kronis yang berobat te f|UUinit THT-KL RSUP Dr.M. Djamil Padang periode Januari 20lo-Desember 2012 setelah pemberian terapi medikamentosa maksimal untuk persiapan operasi bedah sinus endoskopi. Hasil: DidapatkanT6 pasien rinosinusitis tronis yang dilakukan pemeriksaan tomografi komputer sinus paranasal untuk persiapan- opirasi bedah sinus endoskopi , terdiri dari 34 pasien laki-raki, 42 pasiin perempuan . Dari 76 pasien didapatkan rinosinusitis bilateral pada 47 paiier, 1oi,axy, dengan sinus yang terbanyak dikenai adalah sinus maksilaris pada 72 p,asien. t*iuri anatomi terbanyak adalah septum deviasi pada 33 pasien ( 70,2yo), tipe keros terbanyak adalah keros 2 sebanyak 43 pasien (56,6yo), rinoiinusitis aengan fotip sebanyak 20 pasien (26,3%), 9 pasien (4,5%) diantaranya dengan varias] anatomi dan skor Lund-Mackay terbanyak adalah diatas 5 pada 53 pasien (69,7%). Kesimpulan: Gambaran tomografi komputer pada pasien rinosinusitis kronis dengan variasi anatomi adalah 6l,gyo, tanpa variasi anatomi 3g,2yo. variasi anatomi terbanyak adalah septum deviasi (70,2%). Absract Background: Chronic rhinosinusitis (CRS) is an chronic inJlammatory disease ofparanasal stnuses mucosa more than 3 months. Computed tomography is an essential imaging in diagnostic and management of CRS. Purpose: To obserye variation appearance of computed tomography in CRS patient at M Djamil Hospiral Padang after undergoing maximum medical theraphy. Method: retrospective review in CRS potients on January 2010 to December 2012 undergoing maximum medicql theraphy for preparing endoscopic sinus Results: There were 76 CRS patients which performed paranasal sinus tomography for preparing endoscopic sinus surgery, 34 males and 42 Among 76 CRS patients, 47 cases (61,8%o) with biloteral rhinosinusitis, stnus as the most common site in 72 cases. The most anatomical was septal deviation in 33 cases (70,2%o), 43 cases (56,6%o) with keros 20cases (26,3%0) were CRS with nasal polyp, 9 cases (4, 5%o) nasal polyp anatomic variation and Lund-Mackay score were above 5 in 53 cases overview of computed tomography in CRS patients 7%o). Conclusion: the 287 I

Upload: others

Post on 13-Sep-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unand.ac.idrepository.unand.ac.id/23943/6/Variasi Gambaran Tomografi pada Pasien... · Created Date: 4/5/2017 9:43:29 AM

Variasi Gambaran Tomografi Komputer Pada Pasien Rinosinusitis KronisSetelah rerapi Medikamentosa Maksimal di RsUp. DR. M. Djamil padang

Periode Januari 20l0-Desember 2012

Bestari Jaka Budiman, Dolht Idandv. yurni, Dini Novianti

Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan LeherFakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RSUp.dr. M. Djamil padang

AbstrakLatar Belakang: Rinosinusitis kronis adalah proses inflamasi kronis pada

mukosa sinus paranasal yang berlangsung lebih dari lbulan. Tomografi komputermerupakan pemeriksaan penunjang esensial untuk diagnosis dan pJnatalaksanaanrinosinusitis kronis. Tujuan: untuk melihat variasi gurnb** tomografikomputer pada pasien rinosinusitis kronis di RSUP. DR. M. Djamil padLg,setelah pemberian terapi medikamentosa maksimal. Metode:

-Menggunakan

analisis retrospektif pada pasien rinosinusitis kronis yang berobat te f|UUinitTHT-KL RSUP Dr.M. Djamil Padang periode Januari 20lo-Desember 2012setelah pemberian terapi medikamentosa maksimal untuk persiapan operasi bedahsinus endoskopi. Hasil: DidapatkanT6 pasien rinosinusitis tronis yang dilakukanpemeriksaan tomografi komputer sinus paranasal untuk persiapan- opirasi bedahsinus endoskopi , terdiri dari 34 pasien laki-raki, 42 pasiin perempuan . Dari 76pasien didapatkan rinosinusitis bilateral pada 47 paiier, 1oi,axy, dengan sinusyang terbanyak dikenai adalah sinus maksilaris pada 72 p,asien. t*iuri anatomiterbanyak adalah septum deviasi pada 33 pasien ( 70,2yo), tipe keros terbanyakadalah keros 2 sebanyak 43 pasien (56,6yo), rinoiinusitis aengan fotipsebanyak 20 pasien (26,3%), 9 pasien (4,5%) diantaranya dengan varias] anatomidan skor Lund-Mackay terbanyak adalah diatas 5 pada 53 pasien (69,7%).Kesimpulan: Gambaran tomografi komputer pada pasien rinosinusitis kronisdengan variasi anatomi adalah 6l,gyo, tanpa variasi anatomi 3g,2yo. variasianatomi terbanyak adalah septum deviasi (70,2%).

AbsractBackground: Chronic rhinosinusitis (CRS) is an chronic inJlammatory

disease ofparanasal stnuses mucosa more than 3 months. Computed tomographyis an essential imaging in diagnostic and management of CRS. Purpose: Toobserye variation appearance of computed tomography in CRS patient at MDjamil Hospiral Padang after undergoing maximum medical theraphy. Method:

retrospective review in CRS potients on January 2010 to December 2012undergoing maximum medicql theraphy for preparing endoscopic sinus

Results: There were 76 CRS patients which performed paranasal sinustomography for preparing endoscopic sinus surgery, 34 males and 42

Among 76 CRSpatients, 47 cases (61,8%o) with biloteral rhinosinusitis,stnus as the most common site in 72 cases. The most anatomical

was septal deviation in 33 cases (70,2%o), 43 cases (56,6%o) with keros20cases (26,3%0) were CRS with nasal polyp, 9 cases (4, 5%o) nasal polypanatomic variation and Lund-Mackay score were above 5 in 53 cases

overview of computed tomography in CRS patients7%o). Conclusion: the

287

I

Page 2: repository.unand.ac.idrepository.unand.ac.id/23943/6/Variasi Gambaran Tomografi pada Pasien... · Created Date: 4/5/2017 9:43:29 AM

I

I

J

:

. with anotomic variation were 61,8 % ,without anatomic variation were 38,2. The

most common anotomic variation was septal deviation (70,2%0).

Rinosinusitis KronisRinosinusitis kronis merupakan

salah satu penyakit kronis yang

sangat mempengaruhi kualitas hidup

seseorang dan membutuhkan biaya

besar untuk pengobatannya.

Prevalensi rinosinusitis diperkirakan

mencapai 16% dari populasi di

Amerika Serikat.r'2 Data RS dr.

M.Djamil Padang pada periode

Oktober 20ll sampai September

2012 ditemukan 106 kasus baru

rinosinusitis kronis.3

Rinosinusitis kronis adalah

proses inflamasi kronis pada mukosa

sinus paranasal berlangsung lebih

dari 3 bulan yang disertai dengan

remodeling jaringan. Etiologirinosinusitis kronis berhubungan

dengan tiga faktor yaitu patensi

kompleks osteomeatal (KOM),transport mukosiliar serta kualitasdan kuantitas sekresi mukus.4

Diagnosis rinosinusitis kronisditegakkan berdasarkan anamnesis

dan pemeriksaan fisik. Gejalarinosinusitis kronis bervariasi, secara

terdiri dari kriteria mayor dan

minor.2'6 Berdasarkan

Academy of Otolarynglogforce 1997, dikatakan

kronis apabila terdapat 2

mayor atau 1 kriteria mayorkriteria minor dalam jangkapaling sedikit 12 minggu.

mayor meliputi sekret

pencluman,

wajah. Kriteria minor meliputidemam, nyeri kepala, halitosis,

fatique, nyeri gigi, batuk dan

otalgia.6

Pemeriksaan radiologikhususnya tomografi komputer sinus

paranasal berperan untukmenegakkan diagnosis dan

penatalaksanaan rinosinusitiskronis.s-7

Tomografi Komputer pada

Rinosinusitis KronisTomografi komputer sinus

paranasal diindikasikan pada pasien

yang gagal terhadap terapi

medikamentosa, dan dianggap

sebagai pemeriksaan standar sebelum

tindakan operasi pada rinosinusitis

kronis. Selain untuk menegakkan

diagnosis secara objektif, tomografikomputer telah digunakan untukmengidentifikasi faktor penyebab

rinosinusitis kronis seperti kelainan

anatomi dan variasi anatomi sinus

paranasal.a-7

Tomografi komputer telah

menggantikan foto polos sebagai

pemeriksaan standar untuk diagnosis

rinosinusitis kronis. Pada tomografikomputer akan terlihat gambaran air

fluid level pada sinus, penebalan

mukosa dan perubahan tulang.6

Tujuan pemeriksaan tomografikomputer pada pasien rinosinusitiskronis pre operasi bedah sinus adalah

untuk menilai kelainan sinus,nyeri pada

288

Page 3: repository.unand.ac.idrepository.unand.ac.id/23943/6/Variasi Gambaran Tomografi pada Pasien... · Created Date: 4/5/2017 9:43:29 AM

menenfukm adanya variasi-variasi

anatomi, menentukan tindakan ataupendekatan bedah yang akandilakukan dan untuk/ollow up pasca

operasi bedah sinus.6-13

Variasi anatomi yang ditemukanberbeda-beda pada masing-masingindvidu. Tetapi variasi anatomitertentu sering ditemukan padapemeriksaan tomografi komputerseperti konka bulosa, konka paradok,sel Haller, sel Onodi, septum deviasi,sel ager nasi, dan pneumatisasiprosesus unsinatus.a-7

Konka bulosa merupakanpneumatisasi konka media baikunilateral atau bilateral. Konkabulosa adalah salah satu variasianatomi paling umum dari meatusmedia.a'5

Konka paradok diidentifikasikansaat lengkungan konka media ke sisilateral. Sel Haller merupakanpneumatisasi sel etmoid pada bagianmedial atap sinus maksila.Sel inidapatnempersempit infundibulum

mengganggu drainase sinus

onodi merupakansel etmoid posterior ke

sphenoid. Pneumatisasi ininervus optikus

dalam sinus ermoid.a's

septum merupakanyang senng

sumbatan hidungfisik dapat

adanya deviasi

yang dapat

komputer

kribriformis terhadap atap etmoidyang sering dikenal dengan keros.Keros tipe 1 jarak 1-3 mm, keros tipe2 jarak 4-7 mm dankeros 3 jarak 8-16mm. Tipe ini diperlukan untukmengetahui risiko terjadinyakebocoran cairan serebrospinal padaoperasi sinus. a's

Gambaran rinosinusitis kronispada tomografi komputer yaitutampak berupa perselubunganradioopak yang menunjukkanpenebalan mukosa, air fluid levelpada sinus dan perubahan tulang. 5-7

Beberapa sistem gradasi tomografikomputer diperkenalkan untukevaluasi rinosinusitis kronis.Amer ic an Ac ade my of Ot olarynglo g,,telah merekomendasikan sistem skorLund- Mackay sebagai metode pilihanuntuk gradasi rinosinusitis kronis.Sistem skor Lund-Mackay padatomografi komputer telah digunakansecara luas dalam menilai kelainanpada pasien rinosinusitis kronis.T

Kennedy dikutip dariMoghaddasi-Payrafi7 menemukanadanya hubungan antara skor Lund-Mackay dengan gejala klinisrinosinusitis kronis berupa pos t nasaldrip, hidung tersumbat, penurunanpenciuman dan penurunan kualitastidur di malam hari. Sistem Lund-Mackay membagi sinus paranasalkanan dan kiri masing masingmenjadi enam bagian yang terdiridari sinus maksila, sinus etmoidanterior, sinus etmoid posterior, sinusfrontal, sinus sfenoid dan kompleksosteomeatal (KOM). Derajatinflamasi mukosa atau akumulasicairan dibagi menjadi: skor 0 ( lusenlamina

289

4,5

foariasi ,.4natomi

flltemutcaa.Keluhanil.n ,lp.qreriksaangqengidentifrkasi

fuigro.rs

Page 4: repository.unand.ac.idrepository.unand.ac.id/23943/6/Variasi Gambaran Tomografi pada Pasien... · Created Date: 4/5/2017 9:43:29 AM

Gambaran Tomografi Komputer Pada Pasien Rinosinusitis

Tabel 1. Jumlah pasien rinosinusitis kronis pada temuan tomografi komputer

Tabel2. Sisi sinus paranasal yang dikenai

Tabel3. Sinus paranasal yang dikenai

Tabel4. Rinosinusitis Kronis Dengan atau tanpa Variasi anatomi

komplit), I (lusen parsial) atau 2

(opak komplit). Pada KOM dibagi

menjadi: skor 0 ( tidak ada

obstruksi), skor 2 ( obtsruksi).

Jurnlah total skor adalah 24 untuk

bilateral.s-r2

Skor Lund- Mackay memberikan

evaluasi dalam menentukan rencana

terapi dan prognosis tindakan bedahpada pasien rinosinusitis kronis. Skor

medikamentosa yang maksimal.

Sedangkan skor >2 dianjurkan untuktindakan bedah.s-12

Laki-laki 42 5513

Perempuan 34 44,7Total 76 100

Unilateral 29 38,2Bilateral 47 61,8Total 76 100

Maksilaris 72Etmoid anterior 46Etmoid posterior 38Frontal 33Sfenoid 26

Dengan variasi anatomi 47 61,8fgnpa variasi anatomi 29 38,2Total 76

290

==ri|iW$ffi$$.$e==ta,f,,

:' =

&

r:r-'- iJumlan-- 1

100

Page 5: repository.unand.ac.idrepository.unand.ac.id/23943/6/Variasi Gambaran Tomografi pada Pasien... · Created Date: 4/5/2017 9:43:29 AM

Septum Deviasi 33 70,2Sel Onodi 5 10,6Konka Bulosa 3 6,4Sel Haller 2 t)rr-Sel ager nasi 2 4,2Konka Paradok 2Total 47 100

Tabel 5. Variasi Anatomi

Tabel6. TipeKeros

Tabel6. Rinosinusitis dengan atau tanpa polip

Tabel 7. skor Lund-Mackay (LMS) periode Januari 2010 - Desember 2012

DISKUSI

Berasarkan tabel 1 dan 2 padapasien rinosinusitis yang berobat kepoli rinologi THT-KL RS M DjamilPadang periode Januari 2010-Desember 2012 didapatkan 76 kasus(34 laki-laki, 42 perempuan).Pemeriksaan tomografi komputerdilakukan untuk persiapan operasi

sinus endoskopi. Dari 76 kasus

bilateral dengan sinus maksilasebagai sinus yang terbanyakdikenai. Hal ini berbeda dengan Nairdkk2 yang melaporkan komplekosteomeatal sebagai lokasiterbanyak yang dikenai.

Septum deviasi merupakanvariasi anatomi yang terbanyakditemukan (tabel 3). Hal ini sesuaidengan laporan Fadda dkkr3 yang

Keros 1 26 34,3Keros 2 43 56,6Keros 3 9 1l,g

Total 76 100

Denganpolip 20 26,3Tanpapolip 56 73,7

Total 76 100

0-2 1t 14,512 15,8

>5 53 69,7Total 76 100

(61,8%) mengenai sinus

291,

ffi W

4,2

3-5

Page 6: repository.unand.ac.idrepository.unand.ac.id/23943/6/Variasi Gambaran Tomografi pada Pasien... · Created Date: 4/5/2017 9:43:29 AM

mendapatkan 82 kasus (58,5%)

deviasi septum diantara 140 Pasien

rinosinusitis kronis.

Tipe keros terbanYak secara

berurutan adalah keros 2 Yaitu

sebanyak 43 kasus (56,60 ), keros 1

sebanyak 26 kasus (34,3%) dan keros

3 sebanyak 9 kasus (11,9%).

Diantara 76 kasus rinosinusitis

yang berobat kepoli rinologi

didapatkan 53 kasus (73,7%) tanpa

disertai polip nasi dan 20 kasus

(26,3%) dengan polip nasi.

Skor Lund-Mackay terbanYak

diatas skor 5 yaitu 53 kasus (69,7%).

Berdasarkan Bhattarcharyyalskor

diatas 4 menunjukkan mumi

rinosinusitis kronis, skor 2-3

dicurigai rinosinusitis kronis yang

memerlukan evaluasi klinis lebih

lanjut, sedangkan skor 0-1 tidak

menunj ukkan tanda rinosinusitis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Bhattacharrya N, Fried MP.

The Accuracy of ComputedTomography in the Diagnosisof Chronic Rhinosinusitis. TheLaryngoscpe LiPPincottWilliams &. Wilkins,Philadelpia. 2003 ;l 13 :125 -9.

2. Nair LCS, Bhadauria CR,

Sharma LCS. Impact ofEndoscopic Sinus Surgery on

Symptom Manifestation ofChronic Rhinosinusitis. MJAFI(66),2010

3. Data Poli Rawat Jalan Sub

Bagian Rinologi, Bagian THTFK Unand - RSUP dr. M.

Djamil, Padang 207\-20L2.4. Zinreich S James,

GotwaldT. Rad iograph icanatomy of the sinuses. In:

Kennedy DVy', Bolger W,Zinreich SJ, editors. Diseases ofthe Sinuses Diagnosis andManagement. Ontario: BCDecker Inc; 2001. p. l3-16

5. Walsh WE, Kom RC. Sinonasalanatomy, fungtion, andevaluation. In:Bailey BJ,Johnson JT, Head and NeckSurgery- Otolaryngology,Fourth edition, Volume one.Philadelphia: LippincottWilliams & Wilkins, 2006, p:

307- 3346. Agius AM. Chronic

Rhinosinusitis in Malta-correlation between symptomsand CT scan. Rhinolory, ENTSurgery, the Medical School,University of Malta 2010; 48:59-64.

7. Chen JJ, Chen DL, Chen CJ.The Lund-Mackay Score forAdult Head and NeckComputed Tomography.Journal Radiology Science,Taiwan 2011.36.'203-8.

8. Moghadasi H, Taheri MS,Yazimezami M,Mohammadpour H, Jalali AH,Delavari H, et al[. AssociationBetween Clinical Symptomsand CT Findings in ChronicRhinosinusitis. Iran JournalRadiology 2008; 5(3): 145-9.

9. Mortuaire G, Bahij J,MaetzB,Chevalier D. Lund-Mackayscore is predictive of bleedingin ethmoidectomy for nasalpolyposis. Rhinology,Department ofOtorhinolaryngology Head andNeck Surgery, France 2008;46:285-8.

10. Stankiewics JA, Chow JM. ADiagnostic Dilemma forChronic Rhinosinusitis:Definition Accuracy andValidity. American Journal ofRhinology. 20011' l6: 199-202.

1 1. Hwang PH, Irwin SB, GriestSE, Caro JE, Nesbit GM.Radiologic correlates of

292

Page 7: repository.unand.ac.idrepository.unand.ac.id/23943/6/Variasi Gambaran Tomografi pada Pasien... · Created Date: 4/5/2017 9:43:29 AM

symptom-based diagnosticcriteria for chronicrhinosinusitis. AmericanAcademic of OtolaryngologyHead Neck Surgery 2003;128:489-96.

12. Hopkins C, Browne JP, SlackR, Lund V, Brown P. TheLund-Mackay staging systemfor chronic rhinosinusitis: Howis it used and what does itpredict? American Academic ofOtolaryngology Head NeckSurgery 2007 ; 137 : 555-61.

13. Fadda G.L, Rosso S, Aversa T,Petrelli A, Ondoo C, Succo G.Multiparametric statisticalcorrelations between paranasal

sinus anatomic variation andchronic rhinosinusitis.ActaOtorhino laryngologicaltal ica2012:32:244-251

293