repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...dr. h. arif...

54

Upload: others

Post on 14-Jan-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M
Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulilahirabbil’alamin, puji serta syukur saya panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya saya

dapat menyelesaikan penelitian ini. Shalawat serta salam semoga tetap

tercurah limpahkan pada Nabi besar Muhammad SAW, yang membawa

cahaya kebenaran sampai akhir zaman.

Penelitian ini tidak dapat terlepas dari bantuan berupa masukan,

kritik maupun saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan

rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M. Epid, SpOT selaku Ketua

Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, serta seluruh dosen Program Studi Kedokteran dan

Profesi Dokter yang selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada

saya selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Kedokteran dan

Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Nurlaely Mida Rachmawati, M. Biomed, DMS, dan dr. Devy Ariany,

M. Biomed selaku dosen pembimbing penelitian saya, yang selalu

membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan penelitian ini

dengan baik. Juga para dewan penguji dr. Djauhari Widjajakusumah, AIF,

PFK dan dr. Ahmad Azwar Habibi, M.Biomed.

3. Kedua orang tua saya yang tercinta, H.Mulia Nasution dan Hj. Samroh

Nasution yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang, memberikan

doa, nasihat, serta semangat dalam hidup saya.

4. Kakak saya, Sutan Rijal Hakim Nasution dan adik saya, Putri Amalia

Nasution yang menjadi penyemangat hidup saya dan banyak membantu

saya dalam penelitian ini.

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

vi

5. Drg Laifa selaku penanggungjawab (PJ) laboratorium Riset. Ibu Laely

selaku PJ Animal house dan Ibu Endah Wulandari selaku PJ laboratorium

Biokimia yang telah memberikan izin atas penggunaan lab pada penelitian

ini.

6. Untuk teman seperjuangan penelitian, Fahrizal Harris Harahap, Fadel

Askary dan annisa Mardhiyah.

7. Seluruh mahasiswa PSPD 2013 yang selalu memberi dukungan dan

berjuang bersama meraih mimpi di masa depan.

8. Laboran yang terlibat Ibu Ai, Ibu Lilis, Mas Rachmadi. Juga pada Mas

Haris, Mas Panji yang sangat membantu berlangsungnya penelitian ini.

9. Semua pihak yang tidak bisa saya sebitkan satu persatu.

Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dalam penelitian ini agar

dapat terus dilanjutkan dan bermanfaat untuk berbagai pihak Karena

Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, saya sangat mengharapkan

kritik dan saran untuk perbaikan dan kelanjutan penelitian ini. Demikian

laporan penelitian ini saya tulis, semoga dapat memberikan manfaat bagi

penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 23 Desember 2016

Penulis

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

vii

ABSTRAK

Fathur Rahman N. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter . Efek

Pemberian Ekstrak Kayu Nigella sativa terhadap Glukosa Darah, HDL Dan

LDL Tikus Diabetes Mellitus yang Diinduksi Streptozotocin. 2016.

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan

hiperglikemia yang berhubungan dengan defisiensi atau resistensi insulin.

Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah dan gangguan

metabolisme salah satunya lemak. Habbatusauda (Nigella sativa) merupakan

tanaman dari timur tengah yang menjadi pengobatan alternatif untuk menurunkan

glukosa darah. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa ektrak Nigella sativa

dapat memberikan efek signifikan (p<0.05) terhadap penurunan kadar glukosa

darah dan LDL serta peningkatan HDL. Untuk itu dilakukan penelitian dengan

tujuan untuk mengetahui efek pemberian ektrak Nigella sativa 300 mg/kgbb per

hari terhadap glukosa darah, HDL dan LDL tikus DM strain Sprague dawley yang

diinduksi Streptozotocin selama 21 hari. Hasil penelitian didapatkan penurunan

kadar glukosa darah (p<0.05), peningkatan HDL (p<0.05) yang signifikan dan

penurunan LDL (p>0,05) yang tidak signifikan. Pada penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa ekstrak Nigella sativa dapat menurunkan kadar glukosa darah

dan LDL serta meningkatkan kadar HDL pada tikus diabetes strain Sprague

dawley yang diinduksi Streptozotocin.

Kata kunci: Nigella sativa, glukosa darah, HDL,LDL, DM, tikus

ABSTRACT

Fathur Rahman N. School of Medicine. Effect of Nigella sativa Extracts on

Blood Glucose, HDL and LDL in streptozotocin-induce diabetic rat. 2016.

Diabetes mellitus (DM) is a chronic disease characterized by hyperglycemia

associated with a deficiency or insulin resistance. The disease is characterized by

elevated blood glucose levels and metabolic disorders such as fat. Habbatusauda

(Nigella sativa) is a plant from the middle east which is an alternative treatment to

lowering blood glucose. Previous research suggests that Nigella sativa extract can

provide a significant effect (P <0.05) towards a decrease in blood glucose levels

and LDL and increase HDL. This study was carried out to investigate the effects

of Nigella sativa extract, 300 mg / kg per day for 21 days on blood glucose, HDL and LDL level in streptozotocin-induce diabetic rats. The result showed

significant decrease of blood glucose levels (p <0.05), an increase of HDL (p

<0.05), and not significant decrease of LDL level (p> 0.05) . In conclusion,the

administration of Nigella sativa could decrease blood glucose and LDL and

increase HDL level in streptozocin-induced diabetic rats.

Keywords: Nigella sativa, blood glucose, HDL, LDL, DM, rat

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ..........................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................iv

KATA PENGANTAR ...................................................................................v

ABSTRAK ...................................................................................................vii

DAFTAR ISI ...............................................................................................viii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................x

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .................................................................................1

1.2 Rumusan masalah ...........................................................................2

1.3 Hipotesis .........................................................................................2

1.4 Tujuan penelitian ............................................................................2

1.4.1 Tujuan umum ........................................................................2

1.4.2 Tujuan khusus ........................................................................2

1.5 Manfaat penelitian ..........................................................................3

1.5.1 Bagi peneliti ..........................................................................3

1.5.2 Bagi institusi ..........................................................................3

1.5.3 Bagi masyarakat ....................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metabolisme Nutrien ......................................................................4

2.1.1 Karbohidrat ...........................................................................4

2.1.2 Protein ...................................................................................5

2.1.3 Lipid ..........................…........................................................6

2.1.4 Diabetes Melitus ...................................................................7

2.1.5 Patofisiologi Diabetes Melitus ............................................7

2.1.6 HDL dan LDL pada DM ….................................................9

2.1.7 Streptozotocin ...………….................………....................10

2.1.8 Habbatusauda (Nigella sativa) ............................................11

2.2 Kerangka Teori ………………………………………………....14

2.3 Kerangka Konsep .........................................................................15

2.4 Definisi Operasional .....................................................................16

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

ix

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Disain Penelitian ............................................................................17

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................17

3.2.1 Waktu Penelitian ................................................................17

3.2.2 Tempat Penelitian ...............................................................17

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian .....................................................17

3.3.1 Kriteria Inklusi ....................................................................18

3.4 Cara Kerja Penelitian ....................................................................18

3.4.1 Alat Penelitian .....................................................................18

3.4.2 Bahan Penelitian ..................................................................19

3.4.3 Adaptasi Hewan Sampel ......................................................19

3.4.4 Induksi Tikus dengan Streptozotocin ..................................19

3.4.5 Pemberian Ekstrak Nigella sativa .......................................20

3.4.6 Pengukuran Sampel .............................................................20

3.4.6.1 Glukosa Darah .........................................................20

3.4.6.2 HDL dan LDL..........................................................20

3.5 Pengolahan dan Analisis Data ......................................................21

3.6 Alur Penelitian ……………..........................................................22

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan ...…...….…...…....…………………........23

4.1.1 Glukosa Darah......................................................................23

4.1.2 High Density Lipoprotein (HDL).........................................25

4.1.3 Low Density Lipoprotein (LDL)..........................................27

4.2 Keterbatasan penelitian ...............................................................29

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ........................................................................................30

5.2 Saran ..............................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................31

LAMPIRAN .................................................................................................34

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rata-rata Glukosa Darah Tikus Setiap Kelompok Penelitian …..23

Tabel 4.2 Hasil Analisa Data Glukosa darah setiap Kelompok Penelitian ..24

Tabel 4.3 Rata-rata Kadar HDL dari Setiap Kelompok ...............................25

Tabel 4.4 Hasil Analisa Data HDL Tikus Setiap Kelompok Penelitian.......26

Tabel 4.5 Rata-rata Kadar LDL dari Setiap Kelompok ...............................27

Tabel 4.6 Hasil Analisa Data LDL Tikus Setiap Kelompok Penelitian ......28

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rata-rata Glukosa Darah Tikus Setiap Kelompok Penelitian ....24

Grafik 4.2 Rata-rata Kadar HDL dari Setiap Penelitian ..............................26

Grafik 4.3 Rata-rata Kadar LDL dari Setiap Kelompok Tikus ...................28

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Tikus Sehat ..................................................34

Lampiran 2 Hasil Determinasi Tanaman .....................................................35

Lampiran 3 Hasil Pengujian Ekstrak ...........................................................36

Lampiran 4 Gambar Proses Penelitan ..........................................................37

Lampiran 5 Cara Perhitungan ......................................................................40

Lampiran 6 Riwayat Penulis ........................................................................42

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metabolisme Karbohidrat ............................................................5

Gambar 2.2 Metabolisme Lipid ………………………...................................6

Gambar 2.3 Akibat Akut Diabetes Melitus .....................................................7

Gambar 2.4 Struktur Kimia STZ ....................................................................10

Gambar 2.5 Fase reaksi glukosa darah setelah induksi STZ (fase II-IV) ......11

Gambar 2.6 Nigella sativa .............................................................................12

Gambar 6.1 Surat keterangan tikus sehat .......................................................34

Gambar 6.2 Surat hasil determinasi tanaman .................................................35

Gambar 6.3 Surat hasil pengujian ekstrak ......................................................46

Gambar 6.4 sampel .........................................................................................37

Gambar 6.5 Pengukuran bb ............................................................................37

Gambar 6.6 Induksi STZ pada sampel ...........................................................37

Gambar 6.7 Pemberian ekstrak Nigella sativa ...............................................37

Gambar 6.8 Pengambilan glukosa darah sampel ...........................................37

Gambar 6.9 Proses sacrificed dan pengambilan darah sampel ......................37

Gambar 6.10 Alat untuk Pengukuran HDL dan LDL ....................................38

Gambar 6.11 Proses sentrifugasi ...................................................................38

Gambar 6.12 Alat centrifuge ..........................................................................38

Gambar 6.13 Freezer .....................................................................................38

Gambar 6.14 Streptozotocin ...........................................................................38

Gambar 6.15 Hasil Uji HDL .........................................................................39

Gambar 6.16 Hasil Uji LDL ...........................................................................39

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit gangguan

metabolik menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi

nilai normal. Dengan kata lain DM merupakan suatu kelompok penyakit

metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hal tersebut berhubungan

kerusakan jangka panjang, disfungsi, atau kegagalan beberapa organ

tubuh.1,2

Penelitian epidemiologi telah menunjukkan adanya kecendrungan

peningkatan angka insiden dan prevalensi diabetes melitus di berbagai

penjuru dunia. WHO membuat perkiraan bahwa pada tahun 2000 jumlah

pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 orang dan dalam

kurun waktu 25 tahun kemudian yaitu 2025, jumlah itu akan meningkat

menjadi 300 juta orang. Data terakhir WHO (2005) menunjukkan

peningkatan tertinggi jumlah penderita diabetes melitus justru terjadi di

Asia Tenggara. Indonesia akan menempati peringkat 5 dunia dengan

jumlah penderita 12,4 juta orang pada tahun 2025. dan menurut

Kementerian Kesehatan tahun 2013 di Indonesia yang mengidap penyakit

diabetes melitus diatas umur 15 tahun sebanyak 6,9 %. Diabetes tertinggi

dari diagnosis dokter di Indonesia adalah Yogyakarta.2,3

Besarnya insidensi, prevalensi, dan komplikasi diabetes melitus

menggambarkan betapa pentingnya pencegahan dan penatalaksanaan dini

penyakit tersebut. Biji jintan hitam atau Nigella sativa (NS) merupakan

bahan obat alternatif yang digunakan semenjak ribuan tahun silam. Nabi

Muhammad SAW bersabda bahwa biji jintan hitam digunakan untuk

mengobati segala penyakit kecuali maut. Berdasarkan hasil riset UNS

ekstrak Nigella sativa dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

2

diabetes. Disini peneliti ingin mengetahui penurunan kadar glukosa darah

tikus diabetes yang diinduksi STZ (sreptozotocin).2,4

Dalam penelitian Kanter (2003) dilaporkan bahwa Nigella sativa

memiliki efek anti diabetik pada tikus diabetik. Dilaporkan juga bahwa

Nigella sativa dapat mempengaruhi profil lipid yaitu dengan menurunkan

trigliserida, kolestrol total dan LDL serta meningkatkan HDL, dengan

dosis 400-600 mg/kg. Namun pada penilitian ini peneliti menggunakan

dosis 300 mg/kgbb dengan tujuan mendapatkan dosis minimal dengan efek

yang signifikan.5,6,7

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) dapat menurunkan kadar

glukosa darah, LDL dan meningkatkan HDL pada tikus Sprague dawley

diabetes melitus yang diinduksi streptozotocin?

1.3 Hipotesis

Ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) dapat menurunkan kadar glukosa,

LDL dan meningkatkan HDL pada tikus Sprague dawley diabetes melitus

yang diinduksi Streptozotocin.

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mengetahui efek pemberian ekstrak jintan hitam (Nigella sativa)

terhadap kadar glukosa darah serta HDL dan LDL pada tikus

Sprague dawley diabetes melitus yang diinduksi Streptozotocin.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui efek pemberian ekstrak Nigella sativa dosis 300

mg/kgBB terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus

Sprague dawley diabetes melitus yang diinduksi Streptozotocin.

2. Mengetahui efek pemberian ekstrak Nigella sativa dosis 300

mg/kgBB terhadap penurunan kadar LDL pada tikus Sprague

dawley diabetes melitus yang diinduksi Streptozotocin.

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

3

3. Mengetahui efek pemberian ekstrak Nigella sativa dosis 300

mg/kgBB terhadap peningkatan kadar HDL pada tikus Sprague

dawley diabetes melitus yang diinduksi Streptozotocin.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan memiliki manfaat bagi:

1.5.1 Institusi

Menjadi salah satu hasil penerapan Tri Darma Perguruan Tinggi

yaitu Penelitian.

1.5.2 Peneliti

a. Mendapat kesempatan menambah wawasan dan pengetahuan

tentang efek Nigella sativa terhadap kadar glukosa darah

b. Sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar serjana kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1.5.3 Masyarakat

a. Menambah informasi kepada maryarakat tentang efek ekstrak

Nigella sativa terhadap kadar gula darah serta HDL dan LDL.

b. Menurunkan angka persentase penyakit DM.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Metabolisme Nutrien

2.1.1 Karbohidrat

Dalam pencernaan tubuh terbentuk 80% glukosa dan sisanya yaitu

fruktosa dan galaktosa yang akan dirubah secara cepat menjadi glukosa

dalam hati, sehingga glukosa merupakan jalur umum akhir untuk

mentranspor kahbohidrat ke seluruh jaringan. Kemudian glukosa akan

ditranspor melalui membran sel jaringan menuju sitoplasma sel dengan

mekanisme difusi terfasilitasi13

.

Setelah diabsorbsi dalam sel, glukosa dapat disimpan dalam bentuk

glikogen melalui proses glikogenesis. Jika glukosa tersebut dibutuhkan

oleh tubuh maka glikogen akan dipecah melalui proses glikogenolisis13

.

Dalam proses pembentukan ATP diawali dengan proses glikolisis

yang akan menghasilkan 2 asam piruvat, 2 ATP dan 4 atom H per molekul

glukosa. Kemudian asam piruvat akan dikonversi menjadi asetil koenzim

A. Kemudian asetil koenzim A akan masuk kedalam siklus asam sitrat

yang hasil akhirnya terbentuk 4 CO2 + 6 atom H + 2 CoA + 2 ATP.

Setelah itu akan terjadi proses dehidrogenasi, dekarboksilasi dan

fospolirasi oksidatif yang akan menghasilkan ATP13

.

Dalam proses glikolisis dan siklus asam sitrat dalam sel hati juga

dapat terbentuk trigliserida yang merupakan gabungan dari gliserol 3-P

dan asam lemak KoA. Kemudian trigliserida akan menjadi VLDL dengan

bantuan lipoprotein B-100 dan lemak lainnya13

.

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

5

Gambar 2.1 Metabolisme Karbohidrat

Sumber : Liberman

2.1.2 Protein

Asam amino yang didapatkan dari protein akan melalui proses

deaminasi dalam hati dengan dibantu oleh enzim amino transferase. Ketika

asam amino telah dideaminasi, asam keto yang dihasilkan dapat dioksidasi

melalui dua proses yang berurutan, yaitu : (1) asam keto diubah menjadi

zat kimia yang sesuai, yang dapat masuk kedalam siklus asam sitrat. (2)

zat tersebut dipecah oleh siklus asam sitrat dan digunakan sebagai energi

dengan cara yang sama seperti penggunaan asetil koenzim A yang

dihasilkan dari metabolisme karbohidrat dan lemak. Zat tersebut juga

mempunyai kerja yang sama seperti asetil koenzim A dalam pembentukan

trigliserida13

.

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

6

2.1.3 Lipid

Dalam pencernaan sebagian besar trigliserida dipecah menjadi

monogliserida dan asam lemak. Kemudian ketika melalui sel epitel usus

monogliserida dan asam lemak akan disintesis kembali menjadi trigliserida

baru yang masuk kedalam limfe dalam bentuk droplet kecil yang tersebar

yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron akan dihidrolisis oleh

Lipoprotein lipase (LPL) membentuk kilomokron remnant yang

merupakan substrat hati untuk menjadikannya Very low density lipoprotein

(VLDL), selain dari kilomikron remnant hati juga mendapat substrat lain

berupa asam lemak bebas yang di dapatkan dari sel adiposa dan asam

lemak bebas yang bersirkulasi dalam darah. Kemudian VLDL ini akan di

ekskresikan oleh hati ke pembuluh darah dan di hidrolisis oleh LPL untuk

membentuk Intermediate density lipoprotein (IDL), LDL, asam lemak

bebas dan gliserol.13

Gambar 2.2 Metabolisme Lipid

Sumber: guyton

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

7

Selain dari VLDL dan LDL terdapat liporotein lain yang memiliki

fungsi baik pada tubuh yakni HDL, karena HDL memiliki fungsi sebagai

RCT (Revers Cholestrol Tansport) yakni HDL berperan menerima

kolestrol dari perifer dan mengirimnya ke hati untuk di sintesis kembali.

Sedangkan LDL memiliki fungsi membawa kolestrol ke seluruh tubuh

untuk mensintesis dinding-dinding sel.14,15

2.1.4 Diabetes Melitus (DM)

Menurut World Health Organization (WHO) diabetes

merupakan kumpulan masalah anatomik dan kimiawi yang disebabkan

oleh difisiensi absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin.

Sedangkan menurut American Diates Association (ADA) Diabetes

adalah kumpulan penyakit yang dikarakteristikkan dengan tingginya

kadar glukosa darah yang disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh

menghasilkan dan atau menggunakan insulin.8,9

2.1.5 Patofisiologi Diabetes Melitus

Diabetes melitus merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan

terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang

disebabkan oleh defisiensi insulin dan atau penurunan sensitivitas jaringan

terhadap insulin.13

Pada umumnya kedua tipe diabetes mengganggu metabolisme

semua bahan makanan utama. Pengaruh resistensi atau tidak adanya

insulin terhadap metabolisme glukosa adalah mencegah efisiensi

penggunaan dan pengambilan glukosa oleh sebagian besar tubuh, sehingga

mengakibatkan konsentrasi gula darah meningkat, penggunaan glukosa

menurun dan penggunaan lemak dan protein meningkat.13

Diabetes melitus dibagi menjadi dua, yaitu tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 disebabkan karena kerusakan sel β pankreas atau penyakit

yang mengganggu produksi insulin. Infeksi virus atau kelainan autoimun

dapat menyebabkan kerusakan sel beta pankreas pada pasien diabetes tipe

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

8

1. Faktor herediter juga berperan penting pada kerusakan sel beta pankreas

meskipun tanpa infeksi virus dan kelainan autoimun, penghancuran Pulau

langerhans diinfiltrasi oleh lifosit T dan autoantibodi yang menyerang

jaringan pulau langerhans dan insulin. Pada 80% pasien terbentuk antibodi

yang menyerang glutamat dekarboksilase. Sedangkan diabetes tipe 2

ditandai dengan hiperinsulinemia disebabkan dari kompensasi oleh sel

beta pankreas pada penururan sensitivitas insulin yang dikenal sebagai

resistensi insulin. Sebagian besar pasien diabetes tipe 2 mengalami

kelebihan berat badan. Peningkatan berat badan . Hal ini menyebabkan

penurunan penggunaan glukosa pada jaringan otot dan lemak. Sehingga

menakibat peningkatan masa sel lemak menyebabkan turunnya

adiponektin dan meningkatnya TNF α, sehingga menyebabkan resistensi

insulin yang memaksa kenaikan pelepasan insulin. Penurunan sensitivitas

insulin sebagian besar mengganggu metabolisme glukosa namun tidak

pada lemak dan protein.13,16

Peningkatan kadar glukosa menimbulkan berbagai pengaruh dalam

tubuh. Akumulasi glukosa ekstraseluler menyebabkan hiperosmolaritas.

Transpor maksimum glukosa berlebihan pada ginjal sehingga glukosa

diekskresikan di urin. Hal ini menyebabkan diuresis osmotik dengan

kehilangan air pada ginjal (poliuri). Sel kemudian akan kehilangan fosfat

dan magnesium yang juga di ekskresikan oleh ginjal. Protein akan dipecah

menjadi asam amino pada otot yang menyebabkan gangguan elektrolit dan

kelemahan otot. Selain itu terjadi juga lipolisis akibat defisiensi insulin

yang menyebabkan pelepasan asam lemak ke dalam darah. Asam lemak

didalam darah ini akan diubah oleh hepar menjadin VLDL dan LDL

sehingga kadar VLDL dan LDL dalam darah tinggi. Sementara itu pada

diabetes mellitus juga terjadi peningkatan jumlah dan aktivitas dari CETP

(Cholesterol Ester Transfer Protein). Tingginya CETP akan membuat

HDL menjadi kaya akan trigliserida sehingga menyebabkan HDL banyak

yang dipecah. Banyaknya HDL yang dipecah akan menurunkan kadar

HDL dalam plasma.16

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

9

Gambar 2.3 Akibat akut diabetes mellitus

Sumber: Silbernagl

2.1.6 HDL dan LDL pada Diabetes Melitus

Pada DM tipe 2 kadar LDL plasma biasanya normal, namun terdapat

gangguan pada katabolisme LDL di hati. Hal ini disebabkan salah satunya

karena penurunan jumlah reseptor LDL B/E yang berfungsi untuk

mengikat apolipoprotein B dan E. Apabila terjadi penurunan reseptor LDL

menyebabkan dua hal yakni penurunan katabolisme LDL oleh hati dan

peningkatan waktu tinggal LDL dalam plasma, sehingga menyebebkan

kadar LDL dalam plasma pada pasien diabetes melitus biasanya normal

atau sedikit meningkat.17

Pada pasien diabetes mellitus tipe 2 juga terjadi penurunan HDL

plasma, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya yakni

terjadi peningkatan enzim lipase hepar yang menyebabkan peningkatan

katabolisme HDL. Faktor yang lain yakni pada diabetes mellitus tipe 2

terjadi peningkatan pool of triglyceride-rich yang menyebabkan banyak

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

10

trigliserida yang ditransfer ke HDL sehingga trigliserida dalam HDL

meningkat. Pada HDL yang memiliki jumlah trigliserida yang banyak akan

menyebabkan peningkatan aktivitas lipase hepar sehingga katabolisme

HDL meningkat. Peningkatan katabolisme HDL ini akan menyebabkan

HDL dalam plasma turun.17

2.1.7 Streptozotocin

Streptozotocin (STZ) adalah agen anti mikroba dan juga digunakan

sebagai agen kemoterapi. Streptozotocin dilaporkan sebagai diabetogenik.

Streptozotocin memiliki nama kimia 2-Deoxy-2-

([(methylnitrosoamino)carbonyl]amino)-D-glucopyranose. Memiliki sifat

kimia hydrophilic dan cell-toxic glucose.18

Gambar 2.4 Struktus Kimia Streptozotocin

Sumber : lenzen.s. 2008

STZ menginhibisi sekresi insulin dan menyebabkan diabetes

mellitus dependen insulin. Kedua efek tersebut berhubungan dengan sifat

kimianya yang disebut dengan potensi alkilasi. Toksisitas STZ tergantung

pada aktivitas alkilasi DNA transfer gugus metil dari streptozotocin ke

molekul DNA menyebabkan fragmentasi DNA. Hal ini menyebabkan

stimulasi berlebihan dari poly (ADP-ribose) polymerase sehingga terjadi

kekurangan NAD+

seluler dan ATP. Kekurangan simpanan energi seluler

(NAD+

dan ATP) menyebabkan nekrosis dari sel β pankreas.18

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

11

Gambar 2.5 Fase Reaksi Glukosa Darah Setelah Induksi STZ (fase II-IV)

Sumber : Lenzen.s. 2008

Terdapat 3 fase yang terjadi setelah pemberian STZ pada hewan

percobaan. Fase pertama terjadi kenaikan konsentrasi gula darah satu jam

setelah pembrian. Kenaikan gula darah ini terjadi karena inhibisi sekresi

insulin. Fase kedua terjadi hipoglikemi dalam 4 sampai 8 jam setelah

pemberian. Hipoglikemi terjadi karena banyaknya insulin di sirkulasi

akibat streptozotocin merangsang pecahnya sel membran dan granul

sekretori. Fase ketiga adalah fase hiperglikemi diabetik permanen, ditandai

dengan hilangnya integritas sel beta. Fase ini terjadi dalam 12 sampai 48

jam setelah pemberian.18

2.1.8 Habbatusauda (Nigella sativa)

Nigella sativa dikenal sebagai benih hitam atau black cumin dalam

bahasa inggris dan habbat al-barakah dalam bahasa Arab. Dinamakan

Nigella sativa, hidup di Timur Tengah, Afrika Timur dan Asia. Nigella

sativa merupakan keluarga Ranunculaceae, memiliki ukuran 2-4 mm,

bijinya berbentuk seperti perahu berwarna hitam dan sering digunakan

untuk bahan makanan dan obat-obatan. Nigella sativa merupakan obat

yang sudah digunakan semenjak ribuan tahun silam. Nabi Muhammad

S.A.W bersabda bahwa Nigella sativa dapat digunakan untuk mengobati

semua penyakit kecuali maut.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

12

Gambar 2.6 Nigella sativa

Yarnell. E. 2011

Nigella sativa mengandung campuran terpenoid berat molekul

rendah. Dapat di isolasi dengan distilasi uap atau supercritical carbon

dioxide.sehingga menghasilkan minyak volatil. Minyak volatil dengan

kualitas yang baik mengandung 18%-24% Thymoquinone yang bekerja

menurunkan sintesis kolesterol, selain itu juga mengandung asam lemak,

terdiri atas omega 6 sebanyak 50%,omega 9 sebanyak 25 %, dan asam

palmitat 18%. Konsentrasi thymoquinone pada minyak sebesar 3,5-8,7

mg/g.19

Nigella sativa juga mengandung flavonoid yang bekerja

meningkatkan densitas reseptor LDL dan berikatan dengan

apolippoprotein B sehingga menurunkan kadar LDL dan meningkatkan

kadar HDL dalam darah.

Nigella sativa dilaporkan memiliki efek hipoglikemik yang

signifikan pada tikus yang normal maupun diabetes yang di induksi

dengan Streptozotocin. Dilaporkan juga terdapat penurunan level lipid

serum dan berat badan pada tikus yang diberikan Nigella sativa. Kenaikan

peroksidasi lipid pada tikus yang di induksi STZ mengalami penurunan

yang signifikan setelah diberikan Nigella sativa. Hal ini menunjukkan sifat

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

13

protektif Nigella sativa yang merupakan efek anti oksidatif pada

flavonoid.20

Penurunan aktivitas SOD, GPx dan CAT pada hepar dan ginjal

selama diabetes menunjukkan produksi radikal bebas oksigen reaktif.

Pengobatan dengan Nigella sativa meningkatkan aktivitas enzim-enzim

ini, sehingga melawan kerusakan yang diakibatkan radikal bebas selama

diabetes. Pengobatgan dengan nigella sativa meningkatkan level GSH

yang terdapat pada sel β pulau langerhans dan melindungi dari kerusakan

oksidatif dengan meregulasi status redoks pada protein di membran.21

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

14

2.2 Kerangka Teori

Defisiensi

insulin

(-) Mempengaruhi

metabolisme lipid

Stimulasi poli

(ADP-ribose)

Fragmentasi DNA

Transfer gugus

alkil dari

streptozotocin ke

molekul DNA

Gugus alkil

Streptozotocin

Nekrosis sel β

pankreas

Kekurangan

NAD+ dan ATP

Peningkatan

kadar glukosa

Diabetes

melitus

↓ produksi

insulin

↑ FFA

↑Lipolisis

↑ aktivitas

lipoprotein lipase

↓HDL ↑ LDL

↑ VLDL

Menekan

inflamasi oleh NO

dan ROS

Menghambat

glukoneogenesis

Nigella sativa

Pertumbuhan

dan fungsi normal

jaringan

Phytosterol Thymoquin

one

Asam

linoleat

↓ absorbsi

kolesterol

Hambat enzim

HMG-CoA

reduktase

Kolesterol ↓

↑ aktivitas

CETP

↑ HDL kaya

trigliserida

↑pemecahan

HDL

(-)

(-)

(-)

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

15

2.3 Kerangka Konsep

(-)

(-)

Nigella sativa

Asam

linoleat

Phytosterol Thymoquinone

↓ HDL ↑LDL

↑ glukosa

darah

Destruksi sel

β pankreas

Diinduksi

Streptozotocin

Tikus Strain

Sprague Dowley

Diabetes

mellitus

↑ lipolisis

Hiperglikemi

(-)

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

16

2.4 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

operasional

Alat ukur Cara

pengukuran

Skala

pengukuran

1 Gula darah

sewaktu

(GDS)

Hasil pemeriksaan

gula darah sampel

tanpa

mempertimbangkan

waktu terakhir

makan

Strip dan

glukometer

(NESCO)

Sampel darah

diteteskan pada

strip glukometer,

tunggu sampai

interpretasi

muncul pada alat

Numerik

2 High

Density

Lipoprotein

Lipoprotein

berdensitas tinggi,

diproduksi di hati

dan usus halus.

ELISA

Reader

Sampel serum

dicampurkan

dengan reagen

HDL,

selanjutnya

dinilai dengan

ELISA reader

Numerik

3 Low

Density

Lipoprotein

Lipoprotein yang

berfungsi

mengangkut

kolesterol,

trigliseerida dan

lemak lain (lipid)

dari hati ke

jaringan.

ELISA

Reader

Sampel serum

dicampurkan

dengan reagen

LDL,

selanjutnya

dinilai dengan

ELISA reader

Numerik

4 Nigella

sativa

Ekstrak etanol

70%, daun Nigella

sativa dengan dosis

300 mg/kg BB

yang dilarutkan

dengan akuades

Timbangan

analitik

Menimbang

ekstrak dengan

timbangan

analitik

Numerik

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

17

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah desain eksperimental.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

3.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2014 – Desember 2016

3.2.2 Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Animal House, Laboratorium Biologi dan

Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, jl.

Kertamukti No. 05, Pisangan, Ciputat 15419, Tangerang Selatan.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus jantan strain

Sprague dawley berumur 90 hari, dengan berat badan rata-rata 180-200

gram. Sampel diperoleh dari Departemen Patologi, Institut Pertanian Bogor

(IPB). (Lampiran 1)

Terdapat tiga kelompok pada penelitian ini, yaitu : 1). Kelompok

kontrol negatif yang terdiri dari 9 ekor tikus yang tidak diberikan

perlakuan. 2). Kelompok kontrol positif atau kelompok tikus DM yang

diinduksi dengan Streptozotocin 48-60 mg/kgbb terdiri dari 6 ekor tikus. 3).

Kelompok perlakuan, yaitu tikus DM yang telah diinduksi dengan

Streptozotocin dan diberikan terapi ekstrak Habbatusauda dengan dosis 300

mg/kgBB/hari terdiri dari 8 ekor tikus.

Untuk menentukan jumlah sampel pada setiap kelompok

penelitian, digunakan rumus Mead’s Resource Equation Formula sebagai

berikut :

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

18

Keterangan

E = Error Component (10-20)

N = jumlah individu percobaan (sampel) dalam semua kelompok (dikurangi 1)

B = Blocking Component (dikurangi 1)

T = Jumlah kelompok terapi (dikurangi 1)

E = N – 0 – T E = N – 0 – T

≥ 10 = ( N – 1 ) – ( T – 1 ) ≤ 20 = ( N – 1 ) – ( T– 1 )

≥ 10 = ( N – 1 ) – ( 3 – 1 ) ≤ 20 = ( N – 1 ) – ( 3– 1 )

≥ 10 = ( N – 1 ) – 2 ≤ 20 = N – 3

≥ 10 = N – 3 N ≤ 23

N ≥ 13

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka jumlah sampel yang

didapat dalam rentang 13 - 23. Pada penelitian ini jumlah sampel yang

digunakan adalah 18 ekor tikus untuk tiga kelompok penelitian.

3.3.1 Kriteria Inklusi

1. Kelompok kontrol negatif : Tikus jantan strain Sprague dawley dengan

glukosa darah sewaktu < 200 mg/dl.

2. Kelompok kontrol positif dan perlakuan: Tikus jantan strain Sprague

dawley dengan glukosa darah sewaktu >200 mg/dl.

3.4 Cara Kerja Penelitian

3.4.1 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah glukometer

beserta strip dan lansetnya, kit HDL dan LDL, centrifuge, vorteks,

E = N – B – T

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

19

spektrofotometer, minor set, tabung EDTA dan tabung mikro, timbangan

untuk mengukur berat badan tikus, sonde, kandang tikus, botol minuman

dan tempat makanan tikus.

3.4.2 Bahan Penelitian

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah ekstak dari

biji Habbatusauda (Nigella sativa) yang diperoleh dari pusat konservasi

Kebun Raya Bogor sebanyak 2 kg.

Bahan-bahan kimia yang digunakan pada proses induksi adalah:

Streptozotocin, dapar sitrat dan aquades. Untuk proses sacrifice

menggunakan dietileter (ether). Sedangkan untuk proses pengukuran kadar

HDL dan LDL digunakan reagen kit HDL dan LDL.

Makanan yang diberikan pada tikus adalah pelet dan minuman

dengan air bersih serta alas kandang diberikan serbuk kayu.

3.4.3 Adaptasi Hewan Coba

Hewan coba diadaptasikan di Animal house selama 14 hari. Hewan

coba diadaptasikan baik terhadap tempat tinggal baru maupun adaptasi

terhadap makanan dan minuman dengan tetap memastikan higienitas

kandang dan makanan.

Hewan coba ditempatkan pada kandang yang berisikan serbuk kayu

sebagai alas kandang. Jumlah hewan coba dalam setiap kandang adalah 3

ekor tikus. Hewan coba diberikan makanan pellet dan minuman air bersih

setiap hari serta serbuk kayu sebagai alas kandang diganti maksimal setiap

3 hari sekali atau setiap serbuk kayu kotor.

3.4.4 Induksi Tikus Dengan Streptozotocin

Hari ke-15 tikus dipuasakan selama 10 jam sebelum diinduksi dengan

streptozotocin 48-60 mg/kgBB secara intraperitoneal. Injeksi STZ

mengarah pada degenerasi sel beta pankreas pada pulau langerhans.

Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan 5 hari setelah induksi (hari ke-

21). Tikus dengan glukosa darah lebih dari 200 mg/dl digunakan untuk

kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan.

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

20

3.4.5 Pemberian Ekstrak Nigella sativa Terhadap Tikus

Setelah tikus dinyatakan DM, dilakukan pemberian ekstrak Nigella

sativa setiap hari selama 3 minggu (hari ke-21-41), ekstrak Nigella sativa

diberikan secara oral menggunakan alat sonde dengan dosis 300

mg/kgBB/hari.

3.4.6 Pengukuran Sampel

3.4.6.1 Glukosa Darah

Pengambilan darah dilakukan dua kali, yaitu pertama saat sebelum

pemberian ekstrak dan terakhir saat pemberian ekstrak selesai (hari ke-42).

Pengambilan darah dilakukan dengan memotong sedikit ujung ekor tikus.

Sebelum pemotongan ekor terlebih dahulu tikus dibius sampai tidak sadarkan

diri menggunakan larutan eter yang memiliki efek anastesi (secara inhalasi),

proses ini bertujuan untuk mengurangi rasa sakit saat dipotong ujung

ekornya. Darah diteteskan pada strip pengukur glukosa darah dan diukur

dengan glukometer. Pengukuran yang dilakukan adalah untuk mengukur

kadar glukosa darah tikus.

3.4.6.2 HDL dan LDL

Setelah mendapatkan data glukosa darah tikus selama 3 minggu

pemberian ekstrak Nigella sativa, maka tikus akan di sacrifice (hari ke-42)

dengan cara dibius terlebih dahulu menggunakan larutan eter hingga terbius

dalam, yaitu jika dilakukan penekanan pada tungkai tidak berespon.

Kemudian dilakukan pengambilan darah tikus sebanyak 3 ml melalui vena

cava inferior. Darah yang diambil dimasukan dalam tabung mikro (1,5 ml)

untuk selanjutnya dilakukan sentrifugasi. Sentrifugasi dilakukan selama 15

menit, dengan kecepatan 3000 rpm. Plasma yang diperoleh kemudian

dipisahkan dan disimpan kembali ke tabung mikro dan disimpan pada suhu

-80˚C, untuk pengukuran kadar HDL dan LDL selanjutnya. Pengukuran

kadar HDL dan LDL plasma sampel menggunakan kit HDL dan LDL dan

dibaca dengan menggunakan dengan alat ELISA reader.

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

21

3.5 Pengolahan dan Analisa Data

Data glukosa darah, HDL dan LDL yang terkumpul dilakukan

pengolahan dan pengujian data secara komputerisasi menggunakan SPSS

22. Uji statistik yang digunakan adalah One-Way Anova karena variabel yang

diteliti adalah numerik lebih dari 2 kelompok dengan data tidak berpasangan.

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

22

3.6 Alur Penelitian

Tikus Tiba di Animal House

(hari 1)

Adaptasi selama 2 minggu

Makan, minum dan serbuk

kandang ad libitum

(hari 1-14)

Kontrol (-) n=9, Gula darah

< 200 mg/dl

(hari 15)

Tikus yang akan diinduksi

N= 18 tikus

Gula darah <200 mg/dl

Induksi STZ 60 mg/kgbb

(Hari 15)

Kontrol (+) n=9

Gula darah pada hari ke 21

>200 mg/dl

Makan, minum dan serbuk

kandang ad libitum

(Hari 21)

Perlakuan, n=9

Gula darah pada hari ke 21

>200 mg/dl

Makan, minum dan serbuk

kandang ad libitum

(Hari 21))

Sonde oral aquades 3 ml

Makan, minum dan serbuk

kandang ad libitum

(hari 21-41)

Sonde oral aquades 3 ml

Makan, minum dan serbuk

kandang ad libitum

(hari 21-41)

Sonde oral Ekstrak Nigella

sativa 300 mg/kgbb/hari

dalam aquades 3 ml

Makan, minum dan serbuk

kandang ad libitum

(hari 21-41)

Sacrifice

Ukur Gula darah ,

Sacrifice, ether dan pengambilan darah dari vena cava inferior

sebanyak 3 cc

(Hari 42)

Sentrifugasi darah 3000 rpm

Hasil plasma disimpan di

refrigerator -80°c

Plasma dicampur dengan kit

HDL dan LDL

Analisis HDL dan LDL

Kadar gula

darah

Kadar HDL

dan LDL

Analisis

statistik

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah hewan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 27 ekor tikus.

Higga akhir pengamatan, jumlah hewan yang tersisa tinggal 23 ekor tikus.

Empat ekor tikus mati setelah proses induksi Streptozotocin dan selama

penelitian berlangsung. Jumlah hewan yang tersisa masing-masing adalah: 9

ekor tikus kelompok kontrol negatif, 6 ekor tikus kelompok kontrol positif dan 8

ekor tikus kelompok perlakuan. Kematian hewan penelitian diduga antara lain

akibat efek toksisitas Streptozotocin.

4.1 Hasil dan Pembahasan

4.1.1 Glukosa Darah

Data glukosa darah yang diambil adalah jumlah rata-rata glukosa darah

pada 1 minggu setelah diinduksi Streptozotocin dan akhir penelitian selama 3

minggu. Induksi Streptozotosin bertujuan untuk mendapatkan tikus DM

dengan kadar glukosa darah minimal 200 mg/dl. Tikus DM ini akan

dimasukkan dalam kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan.

Adapun data yang didapatkan adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1 Rata-rata Glukosa Darah Tikus Setiap Kelompok Penelitian

1 minggu Setelah

Diinduksi

(mg/dl)

Akhir Minggu ke-3

Perlakuan

(mg/dl)

presentase

penurunan

(%)

Kontrol Negatif 122 133 -9

Kontrol Positif 469 516 -10

Perlakuan 513 349 32

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

24

Grafik 4.1 Rata-rata Glukosa Darah Tikus Setiap Kelompok Penelitian

Dari tabel dan grafik rata-rata glukosa tikus didapatkan pada kelompok

perlakuan mengalami penurunan kadar glukosa darah setelah minggu ketiga

terapi, sedangkan pada kelompok kontrol positif dan kontrol negatif

mengalami mengalami kenaikan kadar glukosa darah. Pada kelompok kontrol

positif terjadi kenaikan kadar glukosa darah disebabkan oleh efek dari

Streptozotocin, sedangkan pada kelompok kontrol negatif kenaikan glukosa

darah disebabkan oleh fluktuasi kadar glukosa darah yang dipengaruhi oleh

faktor makanan. Selanjutnya dilakukan penghitungan statistik menggunakan

uji One-Way Anova untuk melihat perbedaan dari setiap kelompok yang satu

dengan yang lainnya terhadap glukosa darah.

Tabel 4.2 Hasil Analisa Data Glukosa Darah Setiap Kelompok Penelitian

Kelompok Glukosa darah

(mg/dl)*

p-value

Kontrol Negatif 133.33 ± 23.62

0.0000

Kontrol Positif 516.67 ± 64.18

Perlakuan 348.5 ± 36.29

*Data adalah mean ± St. Deviasi

0

200

400

600

Sebelum Diinduksi 1 minggu SetelahDiinduksi

Setelah Minggu ke-3Terapi

Kontrol (-)

Kontrol (+)

Perlakuan

GDS (mg/dl)

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

25

Dari tabel di atas diperoleh nilai p<0.05 pada uji one-way anova,

Yang menunjukkan terdapat perbedaan glukosa darah yang bermakna,

selanjutnya dilakukan uji Post Hoc untuk mengetahui hubungan antar

kelompok penelitian. Dan didapatkan perbedaan yang bermakna pada tiap

kelompok penelitian. Dapat disimpulkan dengan pemberian ekstrak Nigella

sativa dosis 300 mg/kgBB/hari selama 3 minggu memberikan efek penurunan

kadar glukosa darah tikus yang diinduksi Streptozotocin.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kaleem et.al. (2006) yaitu terjadinya penurunan kadar glukosa darah pada

tikus yang diberikan ekstak Nigella sativa secara oral dengan dosis 300

mg/kgBB selama 30 hari. Pada penelitian yang dilakukan Abbasi (2014) juga

terjadi penurunan kadar glukosa darah pada pemberian ekstrak Nigella sativa

secara oral dengan dosis 50 g/kgBB selama 14 hari pada tikus yang diinduksi

Alloxan dengan dosis 120 mg/kgBB.21,23

Nigella sativa merupakan antioksidan yang dapat melindungi sel dari

keadaan stres oksidatif akibat radikal bebas dan dapat meningkatkan produksi

insulin. Nigella sativa meningkatkan sensitivitas insulin sel dan uptake

glukosa di adiposit sehingga dapat menurunkan kadar glukosa darah.22,24

4.1.2 High Density Lipoprotein (HDL)

Data HDL yang diperoleh adalah data rata-rata kadar HDL dari setiap

kelompok yang diambil pada akhir penelitian yaitu tiga minggu setelah

diberikan perlakuan. Data HDL yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.3 Rata-rata Kadar HDL dari Setiap Kelompok

Kelompok Rata-rata kadar HDL ± SD

Kontrol Negatif 87,2 ± 78,72

Kontrol Positif 180,2 ± 35,99

Perlakuan 187,7 ± 40,19

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

26

Grafik 4.2 Rata-rata Kadar HDL dari Setiap Kelompok

Dari tabel 4.3 menunjukkan rata-rata kadar HDL pada kelompok

kontrol positif (180,2 mg/dl) dan rata-rata kelompok perlakuan (187,7

mg/dl), sedangkan rata-rata kadar HDL kelompok negatif (87,2 mg/dl).

Pada kelompok kontrol positif terjadi peningkatan kadar HDL melebihi

kelompok kontrol negatif hal ini tidak sesuai dengan teori.

Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas, diketahui data

memiliki distribusi yang normal dan varians yang identik, sehingga

dapat dilakukan uji One-Way Anova. Data yang didapat adalah:

Tabel 4.4 Hasil Analisa Data HDL Tikus Setiap Kelompok Penelitian

Kelompok HDL

(mg/dl)*

p-value

Kontrol Negatif 87,2 ± 78,72

0,004 Kontrol Positif 180,2 ± 35,99

Perlakuan 187,7 ± 40,19

*Data adalah mean ± St. Deviasi

Hasil dari uji One-Way Anova menunjukkan adanya perbedaan

kadar HDL pada minimal dua kelompok percobaan (p<0,05), dan hasil

0,0

50,0

100,0

150,0

200,0

250,0

Kontrol (-) Kontrol (+) Perlakuan

mg/

dl

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

27

uji Post Hoc menunjukkan hasil bermakna antara kelompok negatif

dengan kelompok perlakuan dan kelompok positif (p<0,05). Namun hasil

tidak bermakna ditunjukkan antara kelompok positif dengan kelompok

perlakuan (p>0,05).

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Kaleem (2006) yang menunjukkan peningkatan kadar HDL pada

pemberian ekstrak Nigella sativa secara oral pada tikus dengan dosis 300

mg/kgBB selama 30 hari. Demikian juga dengan hasil penelitian Kataabi

(2012) yang menunjukkan peningkatan kadar HDL pada pemberian

ekstrak Nigella sativa dengan dosis 2 gram/hari pada pasien diabetes

mellitus tipe dua selama 12 minggu.

4.1.3 Low Density Lipoprotein (LDL)

Data LDL yang diperoleh adalah data rata-rata kadar LDL dari

setiap kelompok yang diperoleh pada akhir penelitian yaitu selama tiga

minggu setelah diberikan perlakuan. Data LDL yang diperoleh sebagai

berikut:

Tabel 4.5 Rata-rata Kadar LDL dari Setiap Kelompok

Kelompok Rata-rata kadar LDL ± SD

Kontrol Negatif 32,6 ±14,56

Kontrol Positif 40,7 ± 6,21

Perlakuan 38,1 ± 13,29

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

28

Grafik 4.3 Rata-rata Kadar LDL dari Setiap Kelompok

Berdasarkan uji normalitas dan homogenitas, diketahui data

memiliki distribusi yang tidak normal dan varians yang identik, sehingga

tidak dapat dilakukan uji One-Way Anova. Selanjutnya dilakukan

perhitungan statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis. Data yang didapat

adalah:

Tabel 4.6 Hasil Analisa Data LDL Tikus Setiap Kelompok Penelitian

Kelompok LDL

(mg/dl)*

p-value

Kontrol (-) 32,6 ±14,56

0,433 Kontrol (+) 40,7 ± 6,21

Perlakuan 38,1 ± 13,29

*Data adalah mean ± St. Deviasi

Dari tabel 4.6 menunjukkan tidak terdapat pengaruh pemberian ekstrak

Nigella sativa dengan dosis 300 mg/kgBB terhadap kadar LDL tikus

yang diinduksi streptozotocin (p=0,433).

Dalam penelitian ini penurunan kadar LDL setelah pemberian

300 mg/dl/hari ekstrak Nigella sativa selama 3 minggu menunjukkan

hasil yang tidak bermakna (p=0.433). Berbeda dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Kaleem (2006) yang menunjukkan penurunan kadar

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

Kontrol (-) Kontrol (+) Perlakuan

mg/

dl

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

29

LDL yang bermakna pada pemberian ekstrak Nigella sativa secara oral

dengan dosis 300 mg/kgBB selama 30 hari. Demikian juga dengan

penelitian Kataabi (2012) yang menunjukkan penurunan kadar LDL pada

pemberian ekstrak Nigella sativa dengan dosis 2 gram/hari pada pasien

diabetes mellitus tipe dua selama 12 minggu. Lamanya pemberian

Nigella sativa pada penelitian ini lebih pendek (3 minggu = 21 hari)

dibandingkan yang dilakukan oleh Kaleem (30 hari). Walaupun

pemberian Nigella sativa pada penelitian ini menunjukkan tidak adanya

perbedaan pada kadar LDL antara kelompok perlakuan dan kelompok

kontrol positif, namun pemberian Nigella sativa ini menunjukkan

kecenderungan menurunkan kadar LDL. Pemberian Nigella sativa

selama 21 hari menunjukkan penurunan 5% pada kelompok kontrol

perlakuan dibandingkan kontrol positif.21,25

Nigella sativa diketahui memiliki efek hipolipidemik karena

memiliki beberapa kandungan yang bekerja secara sinergis, antara lain

thimoquinone, nigellamin, serat larut air, sterol, dan flavonoid.

Thimoquinone dan nigellamin bekerja menurunkan sintesis kolesterol,

sementara serat larut air dan sterol bekerja menurunkan absorpsi

kolesterol di usus. Flavonoid pada Nigella sativa bekerja meningkatkan

densitas reseptor LDL dan berikatan dengan apolipoprotein B sehingga

dapat menurunkan kadar LDL dan meningkatkan kadar HDL dalam

darah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini dimana terjadi penurunan

LDL dan peningkatan HDL.27,28

4.2 Keterbatasan Penelitian

Selama berlangsungnya penelitian ada beberapa hal yang menghambat

berkangsungnya penelitian, antara lain:

1. Proses ekstraksi tanaman tidak dilakukan sendiri.

2. Jumlah sampel yang digunakan sedikit terutama pada kelopok kontrol

positif dan kelompok perlakuan.

3. Dosis ekstrak yang diberikan hanya satu dosis (300 mg/kgBB/hari).

Sehingga belum ditemukan perbedaan data yang bervariasi.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

30

BAB V

SIMPULAN DAN SASARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uji statistik dan pembahasan pada penelitian ini,

dapat disimpulkan bahwa :

1. Pemberian ekstrak Nigella sativa dengan dosis 300 mg/kgBB selama

21 hari dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus Sprague

dawley diabetes melitus yang diinduksi Streptozotocin dengan hasil

yang signifikan (p<0.05)

2. Pemberian ekstrak Nigella sativa dengan dosis 300 mg/kgBB selama

21 hari dapat meningkatkan kadar HDL pada tikus Sprague dawley

diabetes melitus yang diinduksi Streptozotocin dengan mendapatkan

hasil signifikan (p<0.05).

3. Tidak terdapat pengaruh secara bermakna pemberian ekstrak Nigella

sativa dengan dosis 300 mg/kgBB selama 21 hari terhadap LDL tikus

Sprague dawley diabetes melitus yang diinduksi streptozotocin ( p =

0,540 ). Namun terdapat penurunan 9,6 % dari kelompok kontrol

positif dengan kelompok perlakuan.

5.2 Sasaran

1. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai

pemberian ekstrak Nigella sativa dengan dosis bervariasi, jumlah

hewan coba yang lebih besar, dan rentang waktu penelitian yang lebih

lama.

2. Diharapkan proses ektraksi berikutnya dapat dilakukan sendiri, untuk

menjamin ekstrak yang dipakai sesuai dengan yang diinginkan.

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

31

DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI. Pedoman Pengendalian Diabetes Melitus dan Penyakit

Metabolik. Jakarta: Depkes RI. 2008

2. Yuriska A. Efek Aloksan Terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar.

Semarang: UNDIP. 2009

3. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kemenkes RI. 2013.

4. Husna M. Pengaruh Pemberian Minyak Jinten Hitam (Nigella Sativa L.)

Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Diabetes Mellitus Akibat

Induksi Aloksan. Surakarta: UNS. 2008.

5. Kanter M, Meral I, Yener Z, Ozbek H, Demir H. Partial

Regeneration/Proliferation of the .BETA.-Cells in the Islets of Langerhans

by Nigella sativa L. in Streptozotocin-Induced Diabetic Rats. The Tohoku

Journal of Experimental Medicine 2003;201:213–9.

doi:10.1620/tjem.201.213.

6. Buriro MA, 2007, Tayyab M. Effect of nigella sativa on lipid profile in

albino rat. Gomal J. Med. Sci, January – June, 2007, vol 5, No. 8

7. Kocyigit Y, 2009, The effect of dietary supplementation of Nigella sativa

L. on serum lipid profile in rats. Saudi Med J 2009; Vol. 30(7): 893-896

8. World Health Organization. Definition and Diagnosis of Diabetes Mellitus

and Intermediate Hyperglycaemia. 2006.

9. American Diabetic Association. Diagnosis and Classification of Diabetes

Mellitus. 2013.

10. Aagaard EM. Pathophysiology of Disease. New York McGraw-Hill. 2006

11. Harrison TR, Fauci AS. Harrison's principles of internal medicine. New

York, N.Y.: McGraw-Hill; 2008.

12. Perkeni, Konsensus Pengendalian Dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe

2 di Indonesia 2011.

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

32

13. Hall JE, Guyton AC. Guyton and Hall textbook of medical physiology.

Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier; 2011

14. Lieberman M, Marks AD, Peet A. Marks' basic medical biochemistry: a

clinical approach. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/Lippincott

Williams & Wilkins; 2013.

15. Fisher EA. High-Density Lipoprotein Function, Dysfunction, and Reverse

Cholesterol Transport. Arterioscler Thromb Vasc Biol. 2012;32:2813-

2820.

16. Silbernagl S, Lang F. Color atlas of pathophysiology. Stuttgart: Thieme;

2000.

17. Verges B. Lipid modification in type 2 diabetes: the role of LDL and

HDL, Francaise de Pharmacologie et de The´ rapeutique Fundamental &

Clinical Pharmacology 2009 (23) 681–685

18. Lenzen S, 2007,The mechanisms of alloxan- and streptozotocin-induced

diabetes, Springer-Verlag 2007

19. Yarnell E et al, Nigella sativa Holy Herb of the Middle East, 2011;17 (2),

99-105

20. Halima R et al, Nigella sativa seed extracts enhance glucose-induced

insulin release from rat-isolated Langerhans islets, 2004; 18, 525-529

21. Kaleem M et al, Biochemical effect of Nigella sativa L seeds in diabetic

rats, Indian Journal of Experimental Biology, 2006. Vol. 40

22. Ali Benhaddou-Andaloussi et al, The In Vivo Antidiabetic Activity of

Nigella sativa Is Mediated through Activation of the AMPK Pathway and

Increased Muscle Glut4 Content, Hindawi Publishing Corporation

Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine Volume 2011.

23. Abbasi P, Blood Glucose Lowering Effect of Nigella sativa in Alloxan

Induced Diabetic Rat, 2014; 2(2), 10-13

24. Ahmad A. A review on therapeutic potential of Nigella sativa: A miracle

herb. Asian Pac J Trop Biomed. 2013 May; 3(5): 337–352.

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

33

25. Huda Kaatabi et al, Favorable impact of Nigella sativa seeds on lipid

profile in type 2 diabetic patients, Journal of Family and Community

Medicine.

26. S. Asgary, Ameliorative effects of Nigella sativa on dyslipidemia, Italian

Society of Endocrinology (SIE) 2015.

27. Bahram P , Effect of dietary supplementation with Nigella sativa L.on

serum lipid profile, lipid peroxidation and antioxidant defense system in

hyperlipidemic rabbits, Journal of Medicinal Plants Research 2009 Vol.

3(10)

28. Elrehany M, Theraupetic Effect of Nigella Sativa on Patiens With

Coronary Artery Disease, Internal Medicine and **Cardiolgy, Faculty of

Medicine .Minia University1 and Al-Azhar Assiut University2, (Egypt), 1

january 2012, AAMJ, Vol. 10.

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

34

LAMPIRAN

Lampiran 1

Surat Keterangan Tikus Sehat

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

35

Gambar 6.1 Surat Keterangan Tikus Sehat

Lampiran 2

Hasil Determinasi / Identifikasi Bahan Uji

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

36

Gambar 6.2 Hasil Determinasi Tanaman

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

37

Lampiran 3

Surat Pengujian Ekstrak

Gambar 6.3 Hasil Pengujian Ekstrak

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

38

Lampiran 4

Gambar Proses Penelitian

Gambar 6.4 Sampel

penelitian

Gambar 6.5 Pengukuran bb (bb- 50)

Gambar 6.6 Induksi STZ pada

sampel

Gambar 6.7 Pemberian

ekstrak Nigella sativa

Gambar 6.8 Pengambilan

Glukosa darah sampel

Gambar 6.9 Proses sacrificed

dan pengambilan darah sampel

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

39

(Lanjutan)

(Lanjutan)

Gambar 6.10 Alat-alat untuk

pengukuran HDL & LDL

Gambar 6.11 Proses

Sentrifugasi

Gamba 6.12 Alat Sentrifuge

Gambar 6.13 Freezer

Gambar 6.14 Streptozotocin

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

40

Gambar 6.15 Hasil uji HDL

Gambar 6.16 Hasil uji LDL

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

41

Lampiran 5

Cara Perhitungan

1. Induksi Streptozotocin

Dosis yang digunakan 60 mg/kgbb

Dosis untuk tikus dengan rata-rata 300 g

= 300g x 60 mg

1000 g

= 18 mg

Untuk 30 tikus dengan rata-rata berat badan 300 g

= 30 x 300g x 60 mg

1000 g

= 540 mg

Jadi untuk penyuntikan 30 ekor tikus membutuhkan 540 mg Streptozotocin

Konsentrasi obat 6 mg jadi untuk 1 dosis pada tikus 300 g

0,1 ml

adalah 0,3 ml

Untuk 30 ekor tikus

6 = 540

0,1 α

α = 0,1 x 540 = 9 ml

6

Jadi untuk 540 mg Streptozotocin dibutuhkan 9 ml aquades

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

42

(Lanjutan)

2. Dosis Pemberian Ekstrak

Dosis 300 mg/kgbb

300 mg/1000grbb

30/100gbb

Konsentrasi obat 30 mg

0,1 ml

Pemberian ekstrak Nigella sativa :

30 mg x 300 = 90 mg 0,3 ml

100 g

Jadi untuk tikus dengan BB 300 g diberikan ekstrak Nigella sativa sebanyak

0,3 ml

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34266...Dr. H. Arif Sumantri, M. Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, M

43

Lampiran 6

Riwayat Penulis

Identitas

Nama : Fathur Rahman Nasution

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Tanjung Balai, 25 juli1995

Agama : Islam

Alamat : Tangga Bosi II, kec. Siabu, Kab. Mandailing Natal,

Prov.Sumatera Utara

e-Mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

1997-1999 : TK Huraba

2001-2007 : SD II Tangga Bosi

2007-2010 : Pesantren Darul Mursyid

2010-2012 :Pesantren Darul Mursyid3

2012-2013 :MAN 1 Huraba

2013 - sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta