dr. ir. muhammad hudori, m

18
Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si Medan, 24 Juni 2019 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

Dr. Ir. Muhammad Hudori, M.Si

Medan, 24 Juni 2019

SAMBUTANDIREKTUR JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH

Page 2: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M
Page 3: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

3

30,8%

22,2%Balita di dunia

mengalamistunting

Indonesia negara ke-5 dengan jumlah balita tertinggi mengalami

stunting

Page 4: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

Kerangka Penyebab Stunting

Page 5: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

Konvergensi Multi Sektor Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting

DINAS PERKIM &

LH

DINAS

PU & PR

DINAS KESEHATA

N

DINAS PENDIDIKA

N

DINAS PERTANIAN

, PETERNAK

AN & PERKEBUN

AN

DINAS SOSIAL,PP,P

A & KB

DINAS KETAHAN

AN PANGAN

& PERIKANA

N

DINAS PM & PEMDES

KEPALA DAERAH & DPRD (Komitmen & Kebijakan

BAPPEDA (Koordinator Program)

ENABLING FACTOR

1) Layanan PMT untuk bumil KEK dan balita kurus

2) Pemberian tablet tambah darah untk bumil dan remaja putri

3) Layanan bumil K4

4) Pemberian vitamin A untuk balita (6 bulan – 59 bulan)

5) Imunisasi dasar lengkap

6) Pelayanan ibu Nifas

7) Pemberian zinc balita diare

8) Balita gizi mendapat perawatan

9) ASI eksklusif dan MP ASI

10) Penyediaan sanitasi yang layak

11) Penyediaan air minum yang layak

12) Konseling gizi dan Bina keluarga balita

13) Layanan Pendidikan anak usia dini (PAUD)

14) Program perlindungan sosial : JKN/ Jamkesda, program keluarga harapan

15) Kawasan rumah pangan Lestari

INTERVENSI SPESIFIK | Sektor Kesehatan INTERVENSI SENSITIF | Sektor Non-Kesehatan

Page 6: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

6

KEMENDAGRI TELAH MENETAPKAN INMENDAGRI NOMOR 440/1959 SJ TENTANG INTERVENSI PENURUNAN STUNTING TERINTEGRASI TAHUN 2018

Page 7: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

7

SURAT MENDAGRI KEPADA GUBERNUR DAN BUPATI/WALIKOTA TERKAIT PELAKSANAAN INTERVENSI PENURUNAN STUNTING KEPADA KAB/KOTA

Page 8: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

Kerangka Penanganan Stunting

Intervensi Gizi Spesifik

(berkontribusi 30%)

Intervensi yangditujukan kepada anakdalam

1.000Hari Pertama Kehidupan (HPK).Kegiatan

ini umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan.

Intervensi spesifik bersifat jangka pendek,

hasilnya dapat dicatat dalamwaktu relatif

pendek.

Intervensi Gizi

Sensitif

(berkontribusi 70%)

Intervensi yangditujukanmelalui berbagai

kegiatan pembangunan diluar sektor

kesehatan.Sasarannya adalahmasyarakat

umum,tidak khusus untuk 1.000HPK.

1

2

PEMDA MELAKSANAKAN 8 AKSI KONVERGENSI

DALAM UPAYA PENCEGAHAN DAN

PENURUNAN PREVALENSI STUNTING

DILAKSANAKAN PENILAIAN

KINERJA PEMDA TERHADAP

PELAKSANAAAN 8 AKSI

KONVERGENSI PADA BULAN

AGUSTUS SETIAP TAHUNYA.

TAHUN 2019 PELAKSANAAN

AKSI 1-AKSI 4 DAN TAHUN 2020

SELURUH AKSI KONVERGENSI

Page 9: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

8 Aksi Konvergensi / Integrasi penurunan stunting

Aksi #2 RENCANA KEGIATAN

Aksi #3 REMBUK STUNTING

Aksi #4 PERBUP / PERWALI TENTANG

PERAN DESA

Aksi #1 ANALISA SITUASI

Aksi #5 KADER PEMBANGUNAN MANUSIA (KPM)

Aksi #6 MANAJEMEN DATA

Aksi #7 PENGUKURAN & PUBLIKASI

Aksi #8 REVIU KINERJA TAHUNAN

Page 10: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

10

Pengorganisasian merupakan unsur manajemenyang penting untuk memberi arah sehinggaintervensi penurunan stunting terintegrasi bisaberjalan dengan baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan dan evaluasi, danreviu kinerja. Dalam memastikan efektivitaspelaksanaan intervensi penurunan stunting terintegrasi di daerah, perlu pembagian peran dantanggung jawab yang jelas antara pemerintahprovinsi, pemerintah kabupaten/kota, sampaidengan pemerintahan di tingkat desa.

Data tim koordinasiyang dibentuk baru78 Pemda Kab/Kota dan 21 Provinsi.

DALAM MELAKSANAKAN 8 AKSI KONVERGENSI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING MEMBUTUHKAN

PENGORGANISASIAN

Page 11: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

11

HASIL MONITORING KEMENDAGRI TERHADAP PENGORGANISASIAN PEMDA DALAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING

01Semua tim koordinasi dipimpin

langsung oleh Kepala Daerah

dengan ketua pelaksana oleh

Sekretaris Daerah atau Kepala

Bappeda.

03Tim koordinasi telah memiliki uraian

tugas, dalam meningkatkan

keterpaduan/konvergensi intervensi

gizi, sebagaimana tercantum dalam

Strategi Nasional Percepatan

Pencegahan Stunting.

02Masih terdapat struktur tim

koordinasi yang belum melibatkan

OPD yang menangani urusan

pekerjaan umum, sosial, pendidikan,

dan pemberdayaan masyarakat dan

desa..

04Tim koordinasi belum dilengkapi

dengan rencana kerja tim.

Page 12: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

12

1. ACEH TIMUR2. ACEH TENGAH3. PIDIE4. KERINCI5. TANJAB TIMUR6. KEP. SERIBU7. KULON PROGO8. BANTUL9. PANDEGLANG10.LEBAK11.GIANYAR12.BULELENG13.BOLMONG14.BOLMUT

1. ACEH2. JAMBI3. DKI JAKARTA4. DI YOGYAKARTA5. BANTEN6. BALI7. SULUT8. SULTRA9. MALUKU10.PAPBAR

2018-2019masih terdapat 24 kabupaten/kota

di 10 (sepuluh) provinsi yang belum mengikuti bimbingan teknis

8 (delapan) aksi konvergensi, sehingga belum melaksanakan aksi

ke-1

15. BUTON16. KOLAKA17. MALUKU TENGAH18. KEP. ARU19. SERAM BAGIAN BARAT20. MANOKWARI21. SORSEL22. TAMBRAUW23. PEG. ARFAK24. KOTA SORONG

DAERAH YANG BELUM MENDAPATKAN BIMTEK 8 AKSI KONVERGENSI

Page 13: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

13

01

Meningkatkan kapasitas Pemerintah Provinsidalam melakukan pembinaan, pemantauan dan

evaluasi kepada pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan Aksi Konvergensi

.

02Meningkatkan kapasitas PemerintahKabupaten/Kota.

03Memperkuat kapasitas pemerintah provinsi

dalam melakukan penilaian kinerja untukkonvergensi program di Kabupaten/Kota.

SASARAN PENGUATAN KAPASITAS PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN AKSI KONVERGENSI/INTEGRASI

04Memfasilitasi pembelajaran praktik yang baikantar kabupaten.

Page 14: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

14

PERAN PROVINSI DALAM PENCEGAHAN STUNTING

Penguatan kapasitas sumberdaya provinsi dan kabupaten/kota.

Menyiapkan kebijakan berkaitan dengan

pencegahan stunting

Kampanye dan promosi pencegahan stunting dengan pendekatan

behavior change communication (BCC)

Stakeholder learning review pembelajaran

antar kabupaten/kota.

Membentuk tim koordinasi yang sudah ada untuk pencegahan

stunting

Kampanye dan promosi pencegahan stunting dengan pendekatan

behavior change communication (BCC)

Melakukan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan 8 Aksi penurunan stunting

terintegrasi di kab/kota.

Penilaian kinerja kab/kota dalam pencapaian aksi konvergensi pencegahan stunting

Menyiapkan sistem reward terhadap pencapaian kinerja kabupaten/kota dalam pencegahan stunting

Page 15: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

Peran Provinsi dalam Pembinaan dan Pengawasan KinerjaKabupaten/Kota

Ukuran keberhasilan

• Jumlah Kab/Kota yang melaksanakan seluruh aksi integrasi

• Tingkat realisasi program/kegiatan intervensi gizi terintegrasi di tingkatkabupaten/kota

• Kenaikan cakupan intervensi gizi

• Kenaikan cakupan Rumah Tangga 1000 HPK yang mengakses intervensi gizi secarasimultan

Provinsi diharapkan mengembangkan cara-cara inovatif dalam pembinaan danpengawasan sehingga Kab/Kota termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya

Page 16: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

16

Saat ini konvergensi masih pada aksi 1-4 yang masih menjadi domain Kemendagri sebagai sektor utama, sementara untuk aksi 5-7 membutuhkan peran lintas sektor terutama kemenkes dan Kemendes untuk memastikan tools penurunan prevensi di pedomani dan dilaksanakan oleh daerah

Dukungan lintas kementerian agar Kab/Kota memang siap mengikutipenilaian kinerja pada Agustus 2019.

Dukungan pembiayaan penilaiankinerja, mengantisipasi pemerintahprovinsi tidak memiliki anggaran yang cukup untuk melaksanakannya padatahun pertama (Agustus2019).

Intervensi pencegahan dan penurunanprevalensi stunting masih belum masihbelum optimal pada sasaran 1000 HPK.

Insentif bagi kabkota dengan predikatkinerja teratas dan pemberianpenghargaan terhadap upayaPemerintah Daerah dalam upayakonvergensi pencegahan danpenurunan stuntung tion.

Pemerintah Pusat melalui KementerianDalam Negeri akan menyediakandukungan teknis melalui tenaga ahliyang berbasis di Provinsi, dukunganmonitoring pelaksanaan aksi berbasisweb dan fasilitasi koordinasipembinaan teknis dengan kementerianteknis.

DUKUNGAN PEMERINTAH PUSAT DAN ISU-ISU YANG MEMBUTUHKAN KESEPAKATAN LINTAS KEMENTERIAN DALAM UPAYA KONVERGENSI PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENURUNAN PREVALENSI STUNTING

Page 17: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

17

DATA ANGGARAN URUSAN KESEHATAN PROVINSI TAHUN 2018

14.19

4.44

9.65

10.75

8.19

10.06

11.79

5.16

9.66

6.81

13.87

3.6

4.8

8.99

2.8

12.44 12.4

0

2

4

6

8

10

12

14

16

AC

EH

SUM

UT

SUM

BA

R

RIA

U

KEP

RI

JAM

BI

BEN

GK

ULU

SUM

SEL

BA

BEL

LAM

PU

NG

DK

I JA

KA

RTA

JAB

AR

BA

NTE

N

JATE

NG DI.…

JATI

M

KA

LBA

R

Persentase Penganggaran

9.71

14.9

11.68

8.98

10.33

16.69

7.22

11.36

7.11

8.72 8.43

9.83

6.21

8.17 7.93

6.41

1.37

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

KA

LTEN

G

KA

LSEL

KA

LTIM

KA

LTA

RA

SULB

AR

SULU

T

GO

RO

NTA

LO

SULT

ENG

SULS

EL

SULT

RA

BA

LI

NTB

NTT

MA

LUK

U

MA

LUK

U U

TAR

A

PA

PU

A

PA

PU

A B

AR

AT

Persentase…

Page 18: Dr. Ir. Muhammad Hudori, M

TERIMA KASIH