web viewpraktikum kesehatan lingkungan. identifikasi tikus. kelompok 7 b ikma 2010. awwalul...

41
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN IDENTIFIKASI TIKUS Kelompok 7 b IKMA 2010 AWWALUL CHASANAH 101011235 NUR JANNAH 101011253 CAHYA PAWIKA RATRI 101011270 FEBRIAN RIZKY PRATAMA 101011430

Upload: lamphuc

Post on 01-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

LAPORAN HASIL

PRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN

IDENTIFIKASI TIKUS

Kelompok 7 b IKMA 2010

AWWALUL CHASANAH 101011235

NUR JANNAH 101011253

CAHYA PAWIKA RATRI 101011270

FEBRIAN RIZKY PRATAMA 101011430

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2013

Page 2: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................ i

Daftar Isi......................................................................................... ii

Daftar Tabel.................................................................................... iii

Daftar Gambar................................................................................ iv

Bab 1 Pendahuluan……………………………………............... 1

1.1 Latar Belakang………………………………………......... 1

1.2 Rumusan Praktikum………………………………………. 2

1.3 Tujuan Praktikum……………………………………….... 2

1.4 Manfaat Praktikum……………………………………….. 2

Bab 2. Tinjauan Pustaka………………………………………… 3

2.1 Hubungan antara Tikus dengan Kesehatan Masyarakat ...... 3

2.2 Rumah Sehat....................................................................... 4

2.3 Tikus................................................................................... 5

2.3.1 Morfologi Tikus........................................................ 6

2.3.2 Mengenali Tanda Kehidupan Tikus........................... 6

2.3.3 Kebiasaan dan Habitat Tikus..................................... 7

2.3.4 Kemampuan Alat Indera dan Fisik Tikus................. 7

2.4 Identifikasi Tikus................................................................. 10

2.5 Metode Trapping................................................................. 12

Bab 3. Metode Praktikum…………………………………......... 14

3.1 Kerangka Pikir…………………………………........ 14

3.2 Alat dan Bahan……………………………................. 14

3.3 Prosedur Kerja……………………………………… 15

3.4 Lokasi Praktikum………………………………….... 15

3.5 Waktu Pelaksanaan Praktikum……………………… 15

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

4.1 Hasil Identifikasi Rodent............................................ 16

4.2 Hambatan identifikasi Rodent..................................... 18

Bab 5 Penutup............................................................................ 19

5.1 Kesimpulan................................................................ 19

Page 3: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 4: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Morfologi Tikus .................................................................. 6

Tabel 2 Jenis Tikus ............................................................................ 10

Tabel 3 Hasil Penangkapan Tikus.................................................... 16

Tabel 4 Identifikasi Tikus 1............................................................. 16

Tabel 5 Identifikasi Tikus 2............................................................... 17

Page 5: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jenis Tikus .................................................................... 12

Gambar 1. Kerangka Berfikir ......................................................... 14

Page 6: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan bersih identik dengan lingkungan yang jauh dari unsur kotor

dan pengganggu lainnya. Pengganggu ini tidak hanya dengan adanya sampah

yang berserakan atau tempat yang kumuh, akan tetapi lingkungan yang bersih

juga harus jauh dari unsur hewan pengganggu yang akan menambah

kekumuhan tempat tersebut. Dinamakan hewan pengganggu karena beberapa

hewan ini akan menyebabkan ketidaknyamanan bagi suatu tempat tersebut.

Hewan pengganggu ini biasanya senang dengan tempat-tempat yang memiliki

unsur bisa memberikan mereka kenyamanan, salah satunya hewan ini senang

berada di tempat yang kumuh. Salah satu hewan pengganggu ini adalah

rodent. Rodent merupakan salah satu ordo dari binatang menyusui. Bahasa

LatinnyaRodentia. Ada sekitar 2000 sampai 3000 spesies binatang pengerat

yang ditemukan di semua benua kecuali Antarktika. Hewan pengerat

memiliki gigi depan yang selalu tumbuh dan harus diasah dengan

menggerigiti sesuatu. Hewan pengerat telah digunakan manusia

sebagai hewan percobaan, diambil kulitnya, untuk makanan, dan juga untuk

mendeteksi ranjau.

Kehadiran hewan pengganggu mulai dirasakan menimbulkan masalah bila

populasinya telah melampaui batas dan menimbulkan problematika kesehatan

dan aspek hygiene lingkungan, berbagai kerugian ekonomi dapat

ditimbulkan, demikian pula berbagai penyakit tanaman, hewan ataupun

Page 7: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

manusia dapat ditularkan oleh hama tersebut, antara lain dengan timbulnya

berbagai macam penyakit seperti typhus, cholera, pes, malaria dan demam

berdarah yang dibawa oleh hama-hama tersebut. Tindakan antisipatif untuk

menekan akibat langsung ataupun tidak langsung perlu diupayakan

pengelolaan yang komprehensif dan terpadu antara lain dengan program

Integrated Pest Management (IPM). Program pengelolaan ini dapat meliputi

Pengendalian Hama Serangga (lalat, kecoa,dan nyamuk) dan Pengendalian

Hama Rondensia (tikus).

Berdasarkan keterangan diatas bahwa salah satu yang mempengaruhi

kondisi kenyamanan sebuah lingkungan adalah keberadaan hewan yang dapat

menggaggu populasi suatu lingkungan tersebut. Oleh karena itu perlu adanya

pengawasan dan penilaian dengan metode Trapping mengenai keadaan ini

agar tercapai lingkungan yang bersih dan menyehatkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka ditentukan bahwa rumusan

masalah yang ada adalah bagaimana cara menangkap tikus dengan metode

trapping serta cara mengetahui jenis/ spesies melalui ciri-ciri morfologi

rodent/ tikus?

1.3 Tujuan Praktikum

1. Mempraktekkan cara menangkap tikus dengan metode trapping

2. Mempraktekkan klasifikasi jenis/ spesies tikus melalui ciri-ciri morfologi

rodent/ tikus.

Page 8: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

1.4 Manfaat Praktikum

1. Meningkatkan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai tata cara

penangkapan tikus menggunakan metode trapping.

2. Meningkatkan pengetahuan pada mahasiswa mengenai jenis tikus yang

berada di sekitar kos / rumah dengan cara mengidentifikasi tikus melalui

pengamatan morfologi tikus.

Page 9: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Hubungan Antara Tikus dengan Kesehatan Masyarakat

Rodent sangat berhubungan erat dengan kesehatan masyarakat, karena

distribusinya yang luas dan hubungannya dengan manusia, berpotensi

menyebabkan penyakit yang penting. Penderitaan yang ditimbulkan akibat

tikus ini mulai dari yang ringan berupa rasa tidak enak pada tempat bekas

gigitan sampai keadaan yang serius, seperti typhoid murine fever, dan yang

fatal seperti pes bubonic.Demam gigitan tikus, sesuai dengan namanya

ditularkan ke manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi oleh binatang

pengerat.Walaupun memiliki angka presentase kasus yang rendah, penyakit

ini sering menjadi masalah kesehatan dibeberapa daerah perkotaan tempat

ratusan orang, digigit oleh binatang pengerat setiap tahunnya.

Penyakit weil atau hemorrhagic jaundice mungkin ditularkan ke

manusia melalui makanan yang terkontaminasi atau akibat kontak dengan

tikus atau ekskreta tikus yang infeksius. Tikus dapat berperan dalam

penularan berbagai macam penyakit seperti disentry amuba, cacing

trichinosis, dan sebagainya.Tikus rumah (mus musculus) dikenal sebagai

reservoid pada rickettsial poks dibaagian timur laut amerika dan diketahui

dapat berperan sebagai reservoir penyakit pes.

Sejumlah penyakit yang dihubungkan atau ditularkan melalui pengerat,

antara lain :

1. Penyakit akibat bakteri contoh :

Page 10: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

Sampar atau pes, tularemia, dan salmonellosis.

2. Penyakit akibat virus contoh :

Lassa fever, haemorragic fever, dan ensefalitis.

3. Penyakit akibat rickettsia contoh :

Scrub typus, murine typus, dan rickettsial pox

4. Penyakit akibat parasit contoh :

Hymonelepis diminuta, leishamaniasis, amebiasis, trichinosis, dan

penyakit chagas.

5. Penyakit lain contoh :

Demam gigitan tikus, leptospirosis, histoplamosis, dan ringworm(kurap)

Berikut beberapa tipe kontak dengan tikus dan contoh penyakit yang

ditularkan akibat kontak tersebut.

a. Melalui gigitan tikus, misalnya rat bit fever

b. Melalui kontaminasi pada makanan atau air, misalnya salmonellosis dan

leptospirosis.

c. Melalui pinjal tikus, misalnya sampar dan tifus.

2.2 Rumah Sehat

Rumah sehat merupakan konsep dari perumahan sebagai faktor yang

dapat meningkatkan standar kesehatan penghuninya. Konsep tersebut

melibatkan pendekatan sosiologis dan teknis pengelolaan faktor risiko dan

berorientasi pada lokasi, bangunan, kualifikasi, adaptasi, manajemen,

penggunaan, dan pemeliharaan rumah serta lingkungan di sekitarnya, yang

juga mencakup unsur apakah rumah tersebut memiliki penyediaan air minum

Page 11: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

dan sarana yang memadai untuk memasak, mencuci, menyimpan makanan,

serta pembuangan kotoran manusia maupun limbah lainnya (Komisi WHO

mengenai Kesehatan dan Lingkungan, 2001). Soedjajadi K., Enam Kebutuhan

Fundamental Perumahan 185 Menurut American Public Health Association

(APHA) rumah dikatakan sehat apabila : (1) Memenuhi kebutuhan fisik dasar

seperti temperatur lebih rendah dari udara di luar rumah, penerangan yang

memadai, ventilasi yang nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A.; (2) Memenuhi

kebutuhan kejiwaan; (3) Melindungi penghuninya dari penularan penyakit

menular yaitu memiliki sarana penyediaan air bersih, sarana pembuangan

sampah dan saluran pembuangan air limbah yang saniter dan memenuhi syarat

kesehatan; serta (4) Melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya

kecelakaan dan bahaya kebakaran, seperti pondasi rumah yang kokoh, tangga

yang tidak curam, bahaya kebakaran karena arus pendek listrik, keracunan,

bahkan dari ancaman kecelakaan lalu lintas (Sanropie, 1992; Azwar, 1996).

Committee on the Hygiene of Housing yang ditunjuk oleh APHA pada

tahun 1938 (Ehlers and Steel, 1965), telah membuat prinsip prinsip dasar

perumahan sehat yang menyediakan pedoman berkaitan dengan kebutuhan

fundamental perumahan yang dibutuhkan penghuninya. Kebutuhan

fundamental tersebut meliputi (1) kebutuhan fisiologis; (2) kebutuhan

psikologis; (3) kebutuhan perlindungan terhadap bahaya penularan penyakit

penyakit; (4) perlindungan terhadap kecelakaan; (5) perlindungan terhadap

bahaya kebakaran dan arus pendek listrik; (6) perlindungan terhadap gas

beracun dan eksplosif.

Page 12: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

Binatang kecil seperti tikus telah lama dihubungkan dengan kerusakan

properti, menghabiskan panenan padi dan gandum, serta menularkan berbagai

macam penyakit. Pemberantasan pes terintegrasi bersama dengan konstruksi

rumah yang telah sempurna. Untuk melaksanakan prinsip rumah sehat yang ke

3 perlu adanya sanitasi yang baik di dalam maupun di luar rumah serta

melakukan penyimpanan makanan dengan baik, untuk menghindari penularan

penyakit melalui tikus.

2.3 Tikus

Tikus dan mencit termasuk familia Muridae dari kelompok mamalia

(hewan menyusui). Para ahli zoologi (ilmu hewan) sepakat untuk

menggolongkannya kedalam ordo Rodensia (hewan yang mengerat),

subordo Myomorpha, famili Muridae, dan sub famili Murinae.

2.3.1 Morfologi Tikus

Tabel 1. Morfologi Tikus

No. TingkatanTakson Golongan

1. Dunia Animalia

2. Phyllum (Filum) Chordata

3. Sub filum Vertebrata (Craniata)

4. Kelas Mammalia

5. Sub kelas Theria

6. Infra Kelas Eutheria

7. Ordo Rodentia

8. Sub ordo Myomorpha

9. Famili Muridae

10. Sub family Murinae

Page 13: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

11. Genus Bandicota

2.3.2 Mengenali Tanda Kehidupan Tikus

Keberadaan tikus dapat dideteksi dengan beberapa cara, paling

umum adalah adanya kerusakan barang atau alat. Tanda berikut

merupakan penilaian adanya kehidupan tikus

a. Gnawing (bekas gigitan)

b. Burrowa (galian/ lubang tanah )

c. Droppling (kotoran tikus)

d. Runways (jalan tikus)

e. Foot print (bekas telapak kaki)

f. Tanda lain (adanya bau tikus, bekas urine dan kotoran tikus,

suara, bangkai tikus).

2.3.3 Kebiaaan dan Habitat Tikus

Tikus dikenal sebagai binatang kosmopolitan yaitu menempati

hampir disemua habitat. Habitat dan kebiasaan jenis tikus yang dekat

hubungnnya dengan manusia adalah sebagai berikut :

a. R. norvegicus

Menggali lubang, berenang dan menyelam, menggigit benda-

benda kerasseperti kayu bangunan, aluminium dsb. Hidup dalam

rumah, toko makanan dan gudang, diluar rumah, gudang bawah

tanah, dok dan saluran dalam tanah/ riol/ got.

b. R. ratus diardii

Page 14: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

Sangat pandai memanjat, biasanya disebut sebagai pemanjat yang

ulung, menggigit benda-benda yang keras. Hidup dilobang pohon,

tanaman yang menjalar. Hidup dalam rumah tergantung pada

cuaca.

c. M. musculus

Termasuk rondensia pemanjat, kadang-kadang menggali lobang,

menggigit hidup di dalam dan di luar rumah.

2.3.4 Kemampuan Alat Indera dan Fisik Tikus

Rodensia termasuk binatang nokturnal, keluar sarangnya dan

aktif pada malam hari untuk mencari makan. Untuk itu diperlukan

suatu kemampuan yang khusus agar bebas mencari makanan dan

menyelamatkan diri dari predator (pemangsa) pada suasana gelap.

a. Kemampuan alat indera

1) Membau

Rodensia mempunyai daya cium yang tajam, sebelum

aktif/ keluar sarangnya ia akan mencium dengan menggerakkan

kepala kekiridan kekanan. Mengeluarkan jejak bau selama

orientasi sekitar sarangnya sebelum meninggalkannya. Urin dan

sekresi genital yang memberikan jejak bau yang selanjutnya akan

dideteksi dan diikuti olehtikus lainnya. Bau penting untuk

Rodensia karena dari bau ini dapat membedakan antara tikus

sefamili atau tikus asing. Bau juga memberikan tanda akan

bahaya yang telah dialami.

Page 15: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

2) Menyentuh

Rasa menyentuh sangat berkembang dikalangan rodensia

komensal, ini untuk membantu pergerakannya sepanjang jejak

dimalam hari. Sentuhan badan dan kibasan ekor akan tetap

digunakan selama menjelajah, kontak dengan lantai, dinding dan

benda lain yang dekat sangat membantu dalam orientasi dan

kewaspadaan binatang ini terhadap ada atau tidaknya rintangan

didepannya.

3) Mendengar.

Rodensia sangat sensitif terhadap suara yang mendadak.

Disamping iturondesia dapat mendengar suara ultra. Mengirim

suara ultrapun dapat.

4) Melihat.

Mata tikus khusus untuk melihat pada malam hari, Tikus dapat

mendekteksi gerakan pada jarak lebih dari 10 meter dan dapat

membedakan antara pola benda yang sederhana dengan obyek

yang ukurannya berbeda-beda. Mampu melakukan persepsi/

perkiraan pada jarak lebih 1 meter, perkiraan yang tepat ini

sebagai usaha untuk meloncat bila diperlukan.

5) Mengecap.

Rasa mengecap pada tikus berkembang sangat baik. Tikus dan

mencit dapat mendekteksi dan menolak air minum yang

mengandung phenylthio carbamide 3 ppm, pahit. Senyawa racyu.

b. Kemampuan fisik.

Page 16: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

1) Menggali

R. norvegicus adalah binatang penggali lubang. Lubang digali

untuk tempat perlindungan dan sarangnya. Kemampuan menggali

dapat mencapai 2-3 meter tanpa kesulitan.

2) Memanjat.

R. komensal adalah pemanjat yang ulung. Tikus atap atau tikus

rumahyang bentuk tubuhnya lebih kecil dan langsing lebih

beradaptasi untuk memanjat dibandingkan dengan tikus riol/got.

Namun demikian kedua spesies tersebut dapat memanjat kayu dan

bangunan yang permukaannya kasar. Tikus riol/got dap memanjat

pipa baik di dalam maupun di luar.

3) Meloncat dan melompat.

R.norvegicus dewasa dapat meloncat 77 cm lebih (vertikal). Dari

keadaan berhenti tikus got dapat melompat sejauh 1,2 meter.

M.musculus meloncat arah vertikal setinggi 25 cm.

4) Menggerogoti.

Tikus menggerogoti bahan bangunan/ kayu, lembaran almunium

maupun campuran pasir, kapur dan semen yang mutunya rendah.

5) Berenang dan menyelam.

Baik R. norvegicus, R. rattus dan M. musculus adalah perenang

yang baik. Tikus yang disebut pertama adalah perenang dan

penyelam yang ulung, perilaku yang semi akuatik, hidup disaluran

air bawah tanah, sungai dan areal lain yang basah.

Page 17: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

2.4 Identifikasi tikus

Identifikasi tikus merupakan penetapan atau penentuan jenis tikus

berdasarkan ciri-ciri atau identitas tertentu.

Tabel 2. Jenis Tikus

Keterangan Tikus gotR.norvegicus

TikusrumahR. rattus

Tikusnying-nyingMusmussulus

BADAN Besar, kuat Langsing, lincah, lebih kecil daripada rikus got

Kecil ramping

UKURAN BADAN DEWASA

• Berat rata-rata; panjang kepala,badan sampaiujung ekor

• 300 g• 190-250 mm• 150-220 mm

• 200 g• 150-220 mm• 180-250 mm

• 15 g• 60-90 mm• 70-100 mm

MONCONG HIDUNG

• Tumpul • Lancip • Lancip

TELINGA • Keciltertutupdenganrambutpendek

• Besartanparambutpendek

• Besar

MATA • Kecil Besar, menonjol

• Kecil

Page 18: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

EKOR • Bagian atas

gelap bagian

bawah terang

• Polosgelap • Kecil, polosgelap

RAMBUT Rambut kasar

berwarna

coklat dengan

rambut kasar

coklat

tersebar tak

teratur di

seluruh

badan:

rambut perut

abu-abu

sampai putih

• Abu-

bausampaihit

am,

rambuthalus

• Coklat mengkilat

abu-abu

mengkilat

Feses/

kotoran

• Bentukkapsul

(20mm)

• Gelendong

(12 mm)

• Balok (3-6 mm)

INDERA;

Penglihatan,

penciuman,

pengecap,

pearasa dan

pendengar

• Kurang baik,

buta warna,

baik

• Kurang

baik, buta

warna, baik

• Kurang baik, buta

warna, baik

MAKANAN • Omnivorous,

memakan

segala

makanan:

daging, ikan,

biji-bijian dll

(28g/hari)

• Omnivorous

, terutama;

buah-

buahan,

kacang

sayuran,

biji-bijian

dll

• Lebihmenyukaibij

isereal (3 gr/hari)

Page 19: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

(28g/hari)

KELEBIHA

N

• Dapat

memanjat,

tetapi kurang

lincah

• Lincah,

aktifmeman

jat

• Pemanjatulung

SARANG •Membuatlian

g

• Celah

dinding,

atap dan

pohon

• Di almari

pakaian, buku,

atau tempat

penyim-panan

barang lainnya.

DAYA

JELAJAH

• Luas :150-

390 mm

• Luas :150-

390 mm

• Sempit : 30-60

mm

Gambar 1. jenis tikus

2.5 Metode Trapping

Trapping adalah metode pengendalian yang efektif. Ketika hanya

beberapa tikus yang hadir dalam sebuah bangunan, biasanya metode kontrol

yang lebih disukai. Trapping memiliki beberapa keuntungan:

1. Tidak bergantung pada racun inheren berbahaya.

2. Memungkinkan pengguna untuk memastikan bahwa tikus telah tewas.

Page 20: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

3. Memungkinkan untuk pembuangan bangkai tikus, sehingga menghindari

tikus mati bau yang mungkin terjadi saat keracunan dilakukan dalam

bangunan.

Metode ini sederhana murah, perangkap jepret efektif dan dapat dibeli

di hardware dan took kelontong. Umpan perangkap dengan ikan asin atau

ikan pindang. Tempatkan perangkap tikus di jalan yang biasa dilalui tikus,

biasanya dekat dengan dinding. Tikus jarang usaha jauh dari tempat tinggal

mereka dan pasokan makanan, sehingga perangkap tempat tidak lebih dari

10 kaki terpisah di daerah dimana tikus yang aktif. Meninggalkan perangkap

unset sampai umpan telah diambil minimal sekali (pre biting) sering

meningkatkan keberhasilan perangkap.

BAB 3

METODE PRAKTIKUM

Page 21: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

3.1 Kerangka Pikir

Gambar 2 . Kerangka Berfikir

3.2 Alat dan Bahan

a. Alat

1. Perangkap Tikus (Trap)

a. Kurungan besi

b. Penjepit bergerigi besi

2. Kantong Plastik

3. Mistar 30 cm

4. Sarung tangan

b. Bahan

1 Umpan tikus

2 Tikus hidup

3.3 Prosedur Kerja

a. Pre Biting

1. Pasanglah berbagai makanan di halaman rumah dan di dapur yang akan

dipasang perangkap tikus. Hindarkan kemungkinan termakan oleh

binatang.

Proses

Pre baiting

Trapping

Menghitung jumlah tikus yang

tertangkap

Identifikasi tikus

Input

Perumahan

Lokasi Pemasangan Trap

Dapur

Halaman Rumah

Output

Jumlah Tikus

Jenis Tikus

Page 22: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

2. Biarkan selama sehari semalam, kemudian amati jenis makanan yang

paling banyak dimakan oleh tikus.

b. Trapping

1. Pasanglah perangkap dibeberapa tempat dengan menggunakan umpan

ikan asin atau pindang.

2. Waktu pemasangan dilakukan sore atau siang hari, dilakukan secara

kondisional.

c. Identifikasi Tikus

1. Tikus yang ditangkap dimatikan dengan meletakkan perangkap yang

berisi tikus kedalam air dan dibiarkan selama 5 menit sampai tikusnya

mati.

2. Tikus yang sudah mati dikeluarkan dari tempat perangkap

3. Tikus di rentangkan dan di ukur jenis panjangnya

4. Tikus di dilihat morfologinya sesuai dengan yang ada pada dasar teori

5. Dari hasil tersebut digunakan untuk menentukan jenis tikus yang

ditangkap

3.4 Lokasi Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan di salah satu kos anggota kelompok yaitu, di jalan

Mulyorejo Utara no. 123 Surabaya. Dilakakukan di dapur dan halaman rumah.

3.5 Waktu Pelaksanaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan selama 3 hari antara tanggal 23 April 2013 sampai

tanggal 25 April 2013.

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Rodent

Tabel 3 hasil penangkapan tikus

Page 23: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

Tanggal Penangkapan

Lokasi Trap Keterangan

23 April 2013 Halaman rumah Tidak dapat

Dapur Tertangkap 1 tikus

24 April 2013 Halaman Rumah Tertangkap 1 tikus

Dapur Tidak dapat

25 April 2013 Halaman Rumah Tidak dapat

Dapur Tidak dapat

Penangkapan tikus ini dilakukan selama 3 hari dengan memasang trapping di dapur dan halaman rumah. Sebelum melakukan pemsangan trapping, yang pertama dilakukan adalah mengidentifikasi adanya kehidupan tikus. Identifikasi kehidupan tikus ini berdasarkan bau tikus, adanya pinjal tikus.

1. Identifikasi tikus yang tertangkapTabel 4. Identifikasi tikus 1

No. Keterangan Hasil Pengamatan Keterangan Gambar

1 Badan Lansing lincah lebih kecil dari tikus got

2 Ukuran badan 10,5 cm

3 Moncong Hidung Lancip

4 Telinga Besar tanpa bulu pendek

5 Mata Besar menonjol

Page 24: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

6 Ekor Kecil Polos gelap

7 Rambut Abu – abu

8 Feses Gelendong

Tabel 5. Identifikasi tikus 2

No. Keterangan Hasil Pengamatan

Keterangan Gambar

1 Badan Kecil ramping

2 Ukuran badan 6,5 cm

3 Moncong Hidung

Lancip

4 Telinga Besar tanpa bulu

5 Mata Kecil

6 Ekor Polos gelap

7 Rambut Abu – abu

8 Feses -

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa tikus pertama

merupakan jenis tikus R.rattus atau tikus rumah. Sedangkan untuk tikus

kedua merupakan jenis tikus nying nying atau musmussulus. Jenis tikus

rumah ini tertangkap pada waktu memasang jebakan di dapur, sedangkan

Page 25: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

tikus nying nying tertangkap pada saat memasang jebakan di halaman

rumah dengan memakai umpan yang sama yaitu ikan pindang.

4.2 Hambatan Identifikasi rodent

a. Beberapa kali melakukan pemasangan trapping ikan pindang yang

dijadikan sebagai umpan habis sedangkan tikus tidak tertangkap.

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Page 26: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

Identifikasi rodent ini digunakan untuk menentukan jenis tikus yang

berada di sekitar rumah kos, seperti tikus R norvegicus, R Rattus, dan tikus

Musmussulus. Penangkapan tikus ini dilakukan dengan menggunakan

trapping. Dari hasil penangkapan tikus yang dilakukan selama 3 hari di rumah

kos anggota kelompok didapatkan tikus jenis R. Rattus pada hari pertama dan

tikus jenis musmussulus pada hari kedua.

DAFTAR PUSTAKA

Samsudrajat, Agus. 2008. Pemasangan Perangkap , Pemeriksaan (identifikasi), dan Penyisiran Tikus (Penangkapan Ektoparasit) : Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta

Page 27: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

ebookbrowse.com/ru/ rumah - sehat diakses tanggal 1 Mei 2013 pukul 21.00

[email protected] diakses tanggal 20 April pukul 08.00

tikabasri.files.wordpress.com/2011/04/ tugas - kesehatan-lingkungan 2.docx diakses tanggal 1 mei pukul 21.30

LAMPIRAN

1. Lembar Pengamatan Pre Bitting

No Lokasi Trap Keterangan

Page 28: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

1. Lembar Pemeriksaan Jenis TikusTabel Pemeriksaan ini dilakukan secara visulal sesuai dengan tabel

jenis tikus yang ada di dasar teori

No. Keterangan Hasil Pengamatan

1 Badan

2 Ukuran badan

3 Moncong Hidung

4 Telinga

5 Mata

6 Ekor

7 Rambut

Lampiran

Page 29: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

Lokasi Pemasangan Trapping

Tahap Pemasangan Trapping

Page 30: Web viewPRAKTIKUM KESEHATAN LINGKUNGAN. IDENTIFIKASI TIKUS. Kelompok 7 b IKMA 2010. AWWALUL CHASANAH101011235. ... 2.3.4 Kemampuan Alat

Hasil Penangkapan tikus