web viewpotret suram pendidikan di kecamatan suela lombok timur ntb. ... siswa kelas ix yaitu pada...

6
POTRET SURAM PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUELA LOMBOK TIMUR NTB Agustus 2016 ini sampai juga saya di Desa Mekarsari untuk satu kegiatan yaitu Kunjungan Lapangan dengan tujuan untuk memonitoring semua kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Pelaksana Kegiatan Desa Mekarsari kecamatan Suela.Diantaranya mulai dari kegiatan Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita di Posyandu, PMT Bumil diposyandu,PMT Pemulihan untuk Bumil KEK dan Anemia,PMT Pemulihan untuk Balita BGM dan Gizi kurang, Pelatihan Kelas ibu Bayi Balita( Kelas Gizi), Pelatihan Konsling Pemberian Makanan Balita dan Anak ( PMBA ) Pelatihan Kelas Ibu Hamil, Pelatihan Administrasi Kader Posyandu dan membawa saya untuk berkunjung juga kesalah satu kegiatan pendidikan yaitu melihat secara langsung dari dekat keberadaan sekolah Satu Atap IV Suela Desa Mekarsari Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB. Sesampainya kita di lokasi Sekolah Satu Atap IV suela, saya FKG bersama PL bapak Kusumahadi juga ketua Pelaksana Kegiatan bapak Hirmayadi, alhamdulillah dapat bertemu langsung untuk bersilaturrahmi dengan Kepala Sekolah SDN VI Perigi sekaligus Kepala sekolah SMP Satu Atap IV Suela bapak Sabirin, S.Pd,beliau menerima kami dengan sangat senang hati dan secara perlahan lahan mulai menceritakan awal mula berdirinya sekolah SMP Satu Atap yakni sejak tahun 2012 dan sudah dua kali meluluskan siswa kelas IX yaitu pada tahun 2014 sebanyak 3 orang siswa dan tahun 2015 juga sebanyak 3 orang siswa , hingga sampai kepada keadaan yang sebenarnya dari sekolah Satu Atap tersebut.Di sekolah ini kami menggunakan ada tiga istilah kelas untuk murid-muridnya papar bapak Sabirin, S.Pd kepala Sekolahnyakepada kami diantarnya : 1. Kelas Loncat 2. Kelas Menunggu 3. Kelas Menetap Adapun Kelas Loncat yaitu apabila murid SD yang kelas satu melaksanakan kegiatan olahraga, setelah itu baru bisa kami manfaatkan ruangan kelas satu untuk memasukkan siswa kelas VII SMP satu atapnya. Selanjutnya Kelas Menunggu yaitu apabila kelas satu dan kelas dua pulang sekolah baru kita bisa memanfaatkan ruangan kelasnya untuk memasukkan kelas VIII SMP Satu atapnya untuk

Upload: hathuan

Post on 03-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewPOTRET SURAM PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUELA LOMBOK TIMUR NTB. ... siswa kelas IX yaitu pada tahun 2014 sebanyak 3 orang siswa dan tahun 2015

POTRET SURAM PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUELA LOMBOK TIMUR NTB

Agustus 2016 ini sampai juga saya di Desa Mekarsari untuk satu kegiatan yaitu Kunjungan Lapangan dengan tujuan untuk memonitoring semua kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh Pelaksana Kegiatan Desa Mekarsari kecamatan Suela.Diantaranya mulai dari kegiatan Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita di Posyandu, PMT Bumil diposyandu,PMT Pemulihan untuk Bumil KEK dan Anemia,PMT Pemulihan untuk Balita BGM dan Gizi kurang, Pelatihan Kelas ibu Bayi Balita( Kelas Gizi), Pelatihan Konsling Pemberian Makanan Balita dan Anak ( PMBA ) Pelatihan Kelas Ibu Hamil, Pelatihan Administrasi Kader Posyandu dan membawa saya untuk berkunjung juga kesalah satu kegiatan pendidikan yaitu melihat secara langsung dari dekat keberadaan sekolah Satu Atap IV Suela Desa Mekarsari Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur Provinsi NTB.

Sesampainya kita di lokasi Sekolah Satu Atap IV suela, saya FKG bersama PL bapak Kusumahadi juga ketua Pelaksana Kegiatan bapak Hirmayadi, alhamdulillah dapat bertemu langsung untuk bersilaturrahmi dengan Kepala Sekolah SDN VI Perigi sekaligus Kepala sekolah SMP Satu Atap IV Suela bapak Sabirin, S.Pd,beliau menerima kami dengan sangat senang hati dan secara perlahan lahan mulai menceritakan awal mula berdirinya sekolah SMP Satu Atap yakni sejak tahun 2012 dan sudah dua kali meluluskan siswa kelas IX yaitu pada tahun 2014 sebanyak 3 orang siswa dan tahun 2015 juga sebanyak 3 orang siswa , hingga sampai kepada keadaan yang sebenarnya dari sekolah Satu Atap tersebut.Di sekolah ini kami menggunakan ada tiga istilah kelas untuk murid-muridnya papar bapak Sabirin, S.Pd kepala Sekolahnyakepada kami diantarnya :

1. Kelas Loncat2. Kelas Menunggu3. Kelas Menetap

Adapun Kelas Loncat yaitu apabila murid SD yang kelas satu melaksanakan kegiatan olahraga, setelah itu baru bisa kami manfaatkan ruangan kelas satu untuk memasukkan siswa kelas VII SMP satu atapnya.Selanjutnya Kelas Menunggu yaitu apabila kelas satu dan kelas dua pulang sekolah baru kita bisa memanfaatkan ruangan kelasnya untuk memasukkan kelas VIII SMP Satu atapnya untuk melaksanakan kegiatan belajarnya mengajarnya, yang sebelumnya mereka pada belajar dahulu di sekolahnya yang beratapkan alang alang.Sedangkan untuk Kelas Menetap yaitu dengan menggunakn gudang sekolah SDN VI Perigi untuk menempatkan kelas IX SMP Satu Atapnya.

SSA itu kependekan dari Sekolah Satu Atap.Yang mungkin ada yang merasa aneh dengan istilah Sekolah Satu Atap.Sekolah Satu Atap maksudnya adalah sekolah yang didalamnya ada SD dan SMP.Jangan dipikir siswanya banyak loh,karena ada dua tingkatan sekolah, justru sekolah satu atap sangat minim siswanya, sangat minim gurunya dan sangat minim fasilitasnya. Siswanya hanya 41 orang terdiri dari kelas VII empat belas ( 14 ) siswa, kelas VIII Dua Puluh Satu ( 21 ) siswa dan kelas X enam ( 6 ) siswa.

Kepala Sekolah SDN IV Perigi kecamatan Suela mendirikan sekolah Satu Atap untuk menjangkau siswa siswa yang tinggalnya jauh dipelosok yang tidak terjangkau oleh sekolah Negeri,dan siswa siswanya terdiri dari anak-anak yang putus sekolah, anak-anak yang berasal dari keluarga miskin dan juga tidak mampu , dimana-mana sekolah satu atap itu,

Page 2: Web viewPOTRET SURAM PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUELA LOMBOK TIMUR NTB. ... siswa kelas IX yaitu pada tahun 2014 sebanyak 3 orang siswa dan tahun 2015

pasti lokasinya jauh di dusun terpencil dan terpelosok.Dan lokasi yang terjauh dari tempat sekolah mereka namanya Bukit Kontrak yaitu jaraknya sekitar kurang lebih 4 empat kilo dari rumah mereka, kemudian Gubuk Rame sekitar kurang lebih 2 dua kilo dari rumah mereka dan mereka menempuhnya ke sekolah dengan berjalan kaki sehari harinya baik datang maupun pulangnya tanpa ada bantuan transportasi lainnya.

Dari perjalanan kunjungan kami kesana banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan, diantaranya gurunya hanya berjumlah sepuluh orang, jumlah yang sangat minim untuk ukuran SMP, mengingat mata pelajaran SMP yang banyak, sehingga menjadikan ada satu guru mengajarkan dua mata pelajaran bahkan lebih, dengan pendapatan gurunya yang tidak sesuai dengan jerih payahnya yaitu hanya sebesar Rp. 150.000 dan dibayarkan pada setiap tiga bulan sekali, sekali lagi hanya 150.000 Rupiah, jumlah yang sangat minim bukan??? ..... sebuah gambaran yang sangat ...M I R I S memang ....akan tetapi walaupun keadaannya seperti itu, para guru yang mendidik disana selalu bersemangat dan berusaha untuk tidak mengeluh, karena ada satu cita-cita dari niat tulus dari mereka para pendidik disana adalah “Mencerdakan Anak Bangsa” begitu juga keadaan murid-muridnya yang penuh dengan kesederhanaan dan keterbatasan , dengan baju seragam seadanya, ada yang sudah sobek, ada yang sudah lusuh dan ada juga yang memakai celana levis sebagai seragam sekolahnya, disebabkan karena tidak memiliki seragam sekolah seperti teman-temanya yang lain, sehingga GSC sangat memberikan apresiasi yang luar biasa terhadap semangat mereka para pendidik dan murid murid SMP Satu Atap IV suela dengan memberikan bantuan berupa Seragam Sekolah, Tas Sekolah, Sepatu, Jilbab dan ATK sesuai dengan permintaan mereka yaitu ingin diberikan Perlengkapan Sekolah dan dibangunkan gedung sekolah yang layak seperti yang lainnya, sehingga kami bisa nyaman belajar tidak lagi kepanasan dan kehujanan dan tidak lagi belajar dibawah atap alang-alang imbuh mereka para siswa SMP Satu Atap IV Suela kabupaten Lombok Timur NTB.

Dan untuk membayar janji GSC terhadap mereka, tepatnya hari Jumat tanggal 4 November 2016 kami berkunjung kembali ke sekolah Satu Atap IV Suela atas undangan kepala sekolahnya untuk bersama sama mengikuti rapat Komite Sekolah untuk perbaikan atap sekolahnya yang sudah rusak lagi diterbangkan oleh angin, sekaligus kehadiran kami disana untuk penyaluran bantuan berupa perlengkapan Sekolah mulai dari Seragam Sekolah, Tas Sekolah, Sepatu, Jilbab, Peci dan ATK dari GSC melalui Pelaksana Kegiatan Desa Mekarsari bapak Hirmayadi. Dan bersyukur sekali saya selaku Fasilitatornya diberikan kesempatan oleh kepala sekolahnya untuk memberikan penyuluhan kepada Wali murid dan Siswa SMP Satu Atap IV Suela, dan ada beberapa point yang saya sampaikan pada saat itu adalah dengan membuat perjanjian dengan Wali murid dan siswanya untuk tidak boleh lagi terjadinya adanya Pernikahan Dini, Droup Out atau Putus Sekolah dan mengadakan kesanggupan untuk menyelesaikan pendidikannya sampai tamat SMP dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi lagi, semua mereka sanggup dan menerimanya dengan senang hati dan bertepuk tangan. Akhirnya kami akhiri pertemuan pada hari itu dengan pembagian seragam sekolah secara simbolis kepada murid perempuan satu dan murid laki-laki satu orang disuruh maju kedepan untuk mewakili teman-temanya yang lain, dan setelah itu kami ijin pamit pulang kepada mereka dan ditutup dengan sesi photo bersama.

Page 3: Web viewPOTRET SURAM PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUELA LOMBOK TIMUR NTB. ... siswa kelas IX yaitu pada tahun 2014 sebanyak 3 orang siswa dan tahun 2015

Tampak Luar Gedung Sekolah SMP Satu Atap IV Suela.tanggal 18 Agustus 2016

Wajah suram Pendidikan Kecamatan Suela. tanggal 18 Agustus 2016

FKG dan PL didampingi Kepala Sekolah melihat dari dekat kondisi Sekolah SMP Satu Atap IV Suela tanggal 18 Agustus 2016

Wajah Pendidikan Kecamatan Suela tanggal 18 Agustus 2016

Penyuluhan pendidikan dari FK tentang bahayanya Pernikahan Dini dan Putus Sekolah kepada wali Murid dan Siswa SMP satu Atap IV Suela tanggal 4 November 2016

FK bersama Wali Murid Siswa yang kebanyakan hadir dari ibu-ibu karena suaminya rata-rata menjadi buruh migran ke Malaisia tanggal 04 November 2016

Page 4: Web viewPOTRET SURAM PENDIDIKAN DI KECAMATAN SUELA LOMBOK TIMUR NTB. ... siswa kelas IX yaitu pada tahun 2014 sebanyak 3 orang siswa dan tahun 2015

Pembagian seragam secara simbolis dari GSC kepada siswa SMP Satu Atap IV Suela di dampingi oleh Kepala Sekolah ( Bapak Sabirin, S.Pd) dan Pelaksana Kegiatan Desa Mekar Sari Bapak Hirmayadi tanggal 4 November 2016

Foto Bersama FKG dengan Wali Murid siswa di depan Sekolah SMP Satu Atap IV Suela dalam kondisi rusak, yang dihadiri oleh sebagian besar ibu-ibu yang suaminya menjadi buruh migran ke Malaysia tanggal 4 November 2016