shinta.lecture.ub.ac.idshinta.lecture.ub.ac.id/files/2012/04/agrise-rizqi.pdf · created date:...
TRANSCRIPT
AGRISB -.Iurnal Sosiar Ekonom i pertanian
AGRISE adalah Jurnal Sosial EkonomiPertanian yang berada di lingkungan
Fakultas Pertanian Universitas Brawiiavayang berupa hasil penelitian. srudl
kepustakaan maupun tulisan ilmiah terkait.
SUSUNAN PENCURUSKetua RedaksiNuhfil Hanani
Dewan PenyuntingSujarwo
Rosihan AsmaraP enyunt ing P elaks ana dan Admi nis tras i
Niken Widiastuti
ALAMAT REDAKSIJurusan Sosial Ekonomi pertanian,
Fakultas Pertani an, Un i versitas B rawijaya,JI. Veteran Malang -65145, Jawa Timur.
Telp. (034 I )5800s4. Fax (034 I ) -580054.E-mail redaksi
fp-sosek@brarv i_i ar-a. ac. i cl
JADWAL PENERBITAN
Habitat diterbitkan tiga kali setahun (bulanJanuari, Mei, dan Agustus). Frekuensi
penerbitan akan ditambah bila diperlukan.ISSN: t 4t2-t425
PENERBITAN NASKAHNaskah yang diajukan untuk diterbitkan
adalah karya ilmiah asli atau hasilpenelitian yang ditulis dalam bentuk baku.
Naskah yang layak unruk diterbitkanditentukan oleh Redaksi setelah mendapat
rekornendasi dari Dewan penyunring.Naskah yang memerlukan perbaikan
menjadi tanggung jawab penulis. Naskahyang belum layak diterbitkan akan
dikernbalikan kepada penulis, jika disertaiperangko secukupnya.
DAFTAR ISI
Analisis Sikap dan Norma SubyektifSebagai Faktor yang MempengaruhiKeputusan Pembel ian petani terhadapPupuk Organik KemasanNuhfil Hanani, dkk......... ....
lnlegrasi Pasar Dalam SistemPemasaran Bawang MerahRosihan Asmara, Ruri Ardhiani, .....
Potensi Agroindustri BerdasarkanKinerja Usaha Dan StrategiPengembangannyaHeru Santoso, dkk.
Strategi Pengembangan AgroindustriTapioka Pada Skala Usaha KecilAbdul Wahib Muhaimin, RatnaPrawiyanti
Analisis Kelayakan FinansialUsahatani Melati Dan Usahatani SedapMalamAgustina Shinta, Risq i Ainiyah.......
Anal isis Kelayakan FinansialUsahatani Anggur prabu BestariSilvana Maulidah, Destyana EllinggaPrqtiwi
r55
165
r9i
t77
zl)
226
238
Analisis Preferensi Petani Jagungterhadap Insectisida Seed TreatmentRiyanti Isaskar
Analisis Karakteristik Intemal RumahTangga yang MempengaruhiDiversifikasi Konsumsi panean diDusun Klagen Desa Kepuh Kembeng,Kecamatan Peterongan KabupatenJombangSujarwo, dkk
Volume X No.3 Bulan Agustus 20 l0 ISSN: l4l2 - 1425
AGRISE -Jurnal Sosial Ekonom i Pertanian
UCAPAN TERIMA KASIH
Disampaikan terima kasih dan penghargaan pada Mitra Bestari ucapan terima kasih dan
penghargaan oiu*r*.an [efuaa puru p"nJ*h"ya.,g telah diundang AGRISE - Jurnal Sosial
'etono*i Peroanian, Yaitu : !
l. Prof. Dr. lr. Moch. Muslich Mustadjab, MSc (Fak' Pertanian uB)
2. lr. Ratya Anindita, MSc' Ph'D (PERHEPPI Cab' Malang)
3. Dr- lr. F. Kasijadi' MS (BPTP Jawa Timur)
4. Dr. lr. A. Wahib Muhaimin' MS (Fak' Pertanian UB)
5. Dr. Ir. Nuhfil Hinani AR'' MS (PERHEPPI Jawa Timur)
Volume X No.3 Bulan Agustus 2010 ISSN: l412 - 1425
:j, l0
1_':-r g
l-ttuN
l3nVaj - ^^*-:l-'J I
--at I
:::3.n
i-iu
l:: ih
::.93n
.{GRISE Volume X No. 3 Bulan Asustus 20 l0ISSN: l4l2-1425
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHATANI IvIEL ATI (Jasminum sambacL\DAN USAHATANI SEDAP MALAM (Potianthes tuberose L)
(THE FINANCIAL ANALYZE OF JASMINE AND TUBEROSE /Agustina Shintar, Risqi Ainiyahr
')Jurusan Sosial Ekonomi Perlanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran MalangE-mai I : shi nt4_7 I [email protected]
ABSTRACT
Jasmine (Jasminum sambac L) and Tuberose (Polianthes tuberose L) are two of thepopular ornamental plants in Indonesia especially in East Java. Beside is used asfreshJlowerand cutflower, both of them can be used as basic material of flower oil industry. Especially,for jasmine flower, its demand tend to increase along with the used ofjasmine circerirat, fo,rea industry. The purpose of this research is to analyse thefnancialfeasibitity level ofjasmineand tuberose farming and to analyse their sensitivie tevel. The collected data is anaiysed byttsing investment criteria analysis which is ltlet Present Value, Net Benefit Cost Ratio, InternalRate of Return, Payback Period and also sensitivity analysis.
Result offinancialfeasibility analysis indicates that in tevet of OCC l2 96, the value of NpVfor jasminefarming is Rp15.732.336 andfor tuberosefarming is Rp 6.178.255. The vilue of1RR ls 60,5 %foriasminefarming and 19,5%for tuberosefarming. The value of Net B/C is2,85 in jasmine farming and 1,99% in tuberose farming. Beside that the the payback period ofjasminefarming is 3 years 5 months and tuberose.fanningis I year 8 months.'From'the resultcan be concluded that jasmine and tuberose farming are feasible to be developed and the.feasibility level of jasmine farming is higher, which is mean that more profitabie to developthan tuberose.farming although its pal;fua6]( period is longer. Result olieniitirity analysis inlevel of OCC I2 '% shov'ed that in condition o.f increasing cost and decreasing outpit untill5'% and also decre-asing output price until 2591,, jasmine and tuberose-farming stilllinancially feasible to be developed. But in condition of increasing cost I 5% that fottoied bydecreasing outpul l5?6, jasmine and tuberose larming are no longer financially feasibleto bedeveloped anymore. Because the value of Npv is negative, IRR<occ and Net B/C<1.Key words: Feasibility Financial.
ABSTRAK
Melati (Jasminum sambac L) dan sedap malam (Polianthes tuberctse L) merupakantanaman hias populer di Indonesia khususnya di Jawa Timur. Selain digunakan sebagai bungasegar dan bunga potong, keduanya banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku industri minyakatsiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kelayakan finansial iantingkat kepekaan usahatani raelati dan usahatani sedap malam, dan kemudian membandingkannilai dari keduanya. Data -vang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis kriieriainvestasi yairuNet Present Value (NPY'),Net Beneft Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate ofReturn (lRR), Payback Period serta analisis kepekaan.
Hasil uji kelayakan finansial menunjukkan bahwa pada tingkat OCC (Opportunity Costof Capital') 120lo memberikan hasil NPV sebesar Rp15.732.336 dan untuk usahatani seoapmalam sebesar Rp 6.178.255. Nilai IRR untuk usahatani melati sebesar 60,5% dan untukusahatani sedap malam sebesar 49,5%. Sedangkan untuk nilai Net B/C sebesar nilai 2.g5 oadausahatani Inelati dan 1.99 untuk usahatani sedap malam. Usahatani melati mempunyai
PT.
204 ACRISE Volume X No. 3 Bulan Agustus 2010
Payback Period selarna i tahun 5 bulan, sedangkan sed'.p malam selama 1 tahun 8 bulan. Dari
hasil tersebur dapar disinrpulkan bahwa usahatani melati dan usahatani sedap malam layak
untuk dikernbangkan. Hasil perhitungan analisis kepekaan menunjukkan hasil bahwa dengan
meningkatkan biala produksi dan menurunkan hasil produksi sampai sebesar l5o/o serta
menurunkan harga produksi sampai sebesar 25%o, usahatani melati dan sedap malam masih
layak dikembangkan. Apabila terjadi peningkatan biaya produksi sebesar l5o/o yang disertai
penurunan hasil produksi I50 , usahatani melati dan usahatani sedap malam sudah tidak layak
lagi untuk diusahakan. karena memberikan nilai NPV negatifi, IRR < OCC dan Net B/C < 1.
\la\a kunc\'. \ie\ ar a\an \ \ nans\ a\ .
PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian sub sektor horlikultura di lndonesia sangat potensial untuk
dikernbangkan sebagai salah satu sumber perekonomian yang diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani. Sejalan dengan hal tersebut, sub sektor hortikulturapenting untuk diarahkan melalui pendekatan yang lebih sistetnatis, yaitu yang berwawasan
agribisnis y'ang bermuara pada upaya peningkatan kesejahteraan bagi petani.
I\4elati dan sedap malam termasuk komoditas hortikultura yang berpotensi dan perlu
dikembangkan secara intensif dan berkelanjutan. Kedua bunga tersebut merupakan tanaman
hias popuier. Bunga melati dan sedap malam tidak saja dijumpai di rumah-rumah, tetapi juga
di sedrrns-sedrrns nertemuan, hotel-hotel berbintang bahkan di rumah sakit. Selain digunakan
sebagai bunga segar dan bunga potong, keduanya banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku
industri min; ak atsiri. Khusus untuk melati, permintaannya semakin meningkat seiring dengan
pemantaatan konsentratnya untuk perusahaan pengolahan teh.
Bunga melati dapat dipanen 7 bulan setelah ditanam, sedangkan bunga sedap malam baru
dapat dipanen I buian kernudian, yaitu 9 bulan setelah tanam. Selain itu bunga melati dapat
dipanen seriap harinl'a. sedangkan sedap malam hanya dapat dipanen seminggu sekali.
Perbedaan iiekuensi panen ini dapat menyebabkan perbedaan akan besarnnya tingkatpenerimaan ranl diperoleh dari pengusahaan keduajenis bungatersebut. Sedangkan dari segi
biaya panen. usahatani melati rnemiliki pengeluaran yang lebih besar dibandingkan biaya
panen sedap rlalarl rang hany,a dikeluarkan satu minggu sekali. Akan tetapi usahatani bunga
ntelati akan retap lel'ih rrenguntungkan dibandingkan mengusahakan bunga sedap malam,
karena harga dari bunga melati yang lebih tinggi yaitu Rp 10.000 perkilogramnya, sedangkan
bunga sedap malam dijual dengan harga hanya Rpl50 per tangkainya, sehingga biaya panen
yang besar dalam usahatani rrelati tidak akan berpengaruh. Jumlah kuantitas produksi bunga
rnelati 1,ang lebih besar dan harga yang lebih tinggi akan memberikan jumlah selisih
penerimaan dan blar a (kelrntungan) ;-ang lebih besar dibandingkan keuntungan yang diperoleh
dari usahatani sedap malarn.
Potensi dan prospek I ans cukup besar dari bunga melati ini tidak sejalan dengan keaadaan
petani sebagai pelaku dari usahatani ini. kebanyakan dari petani merupakan golongan ekonomi
lemah sedangkan harga sarana produksi seperli pupuk dan pestisida cenderung naik. Hal ini
berakibat pada tidak optimaln\a tehnik budidaya sehingga kuantitas dan kualitas produksi
rendah. Sebagian besar petani rnelakukan usahatani secara turun temurun. Petani
mengandalkan pengalaman semata karena terbatasnya informasi dan teknologi yang tersedia.
Disamping itu pada umumn\a petani juga memiliki pengetahuan tentang teknologi pasca
produksi, pemasaran dan keuangan yang masih terbatas.
{eustina Shinta dkk - .4nalisis Kelaysftzn F inansial Melali dan Sedap lr4alam 20_i
Terjadinya pergantian musim dapat berpengaruh terhadap harga jual melati maupun harga
iual sedap malam. Pada saat musim kemarau harga melati maupun harga sedap malam lebihiinggi dibandingkan pada saat musim hujan. Disamping itu harga melati maupun harga sedap
malam cenderung meningkat pada saat bulan-bulan tertentu saja, misalnya hari raya ldul Fitri,\atal, Imlek dan hari besar lainnya. Selain itu, khusus untuk bunga melati, harga juga akanmeningkat seiring dengan penggunaannya di dalam berbagai upacara-upacara keagamaansepertihalnya upacara perkawinan yang biasanya dilaksanakan hanya pada bulan-bulantertentu saja. Harga jual bunga melati maupun harga sedap malam yang sangat berfli-rktuatiftersebut sangat mempengaruhi tingkat pendapatan petani. Selain itu mekanisme pasar seringmenyebabkan petani menerima harga yang ditetapkan oleh pihak lain dengan harga relatifrendah.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan usahatani melati danusahatani sedap malam, serta untuk menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) usahatanimelati dan sedap malam. Pada penelitian ini akan dilihat hasil kelayakan finansial dari keduausahatani baik melati maupun sedap malam. Bunga melati memiliki tingkat permintaan danpeluang pasar yang lebih besar dibandingkan sedap malam Disamping itu diketahui dari surveipendahuluan bahwa tanaman melati dipanen sctiap hari sedangkan sedap malam baru dipanensetelah tujuh hari. Hal ini berarti tingkat produksi melati lebih tinggi. Selain itu tingkat hargajual dari melati juga lebih tinggi dibandingkan harga sedap malam. Tingkat permintaan,jumlah produksi dan tingkat harga jual yang dimiliki bunga melati mengakibatkan besar
-iumlah keuntungannya lebih tinggi dibandingkan keuntungan sedap malam. Besarnya nilaikeuntungan tersebut akan mempengaruhi besarnya nilai kriteria investasi, Oleh karena itu,diperkirakan bahwa usahatani rnelati tingkat kelayakannya lebih tinggi untuk diusahakandibandingkan dengan usahatani sedap malam. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapatdijadikan perlimbangan bagi petani untuk mengambil keputusan usahatani mana yang lebihmenguntungkan.
METODE PENELITIAN
\letode Penentuan LokasiPenentuan lokasi ditentukan dengan purposive (sengaja), yaitu di Kelurahan Dermo,
Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. daerah tersebut merupakan salah satu daerahpengernbangan tanaman melati dan sedap malam di Kabupaten Pasuruan dan sangat potensialuntuk dikembangkan mengingat kondisi iklim dan tanahnya yang cocok ditanami tanamannrelati rnaupun sedap malam..
\'Ietode Analisis Data
A. Analisis kelayakan finansial: \iet Present Value (NPV)
llet Present Value (NPV) merupakan selisih antara present value dari penerimaan elan
present value dari biaya.
NPV- fBI-CIfi' (l+ i)'
Dimana :
Bt : Penerimaan Usahatani pada Tahun ke-t
206 AGRISE Volume X No. 3 Bulan Agustus 2010
Ct : Biaya Usahatani Tahun ke-t
i : Tingkat Bunga yaitu l2%o
t : Tahun ke-t, t : 0, l, 2,.-.' 4
Suatu proyek usahatani layak dikembangkan apabila NPV: 0
2. Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C)Analisis ini digunakan:untuk mengetahui sejauh mana tingkat perbandingan peneritnaan
dengan tingkat biaya yang digunakan.
f&-cl untukNPV>o; (l+t)'
fry;kNPV<of;' (l + i)'Net B/C =
Dimana:Bt : Penerimaan Usahatani pada Tahun ke-t
Ct : Biaya Usahatani Pada Tahun ke-t
i : Tingkat Bunga yaitu l2oh
t : Tahun ke-t t : 0, 1,2,..., 4
Usahatani dimyatakan layak apabila Net B/C > I
3.lnternal Rate of Return (lRR)Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat
value sama dengan 0 (nol).
NPVI (i. - i, )IRR: i, +NPVt - NPV2
bunga yang menghasilkan net presenl
Dimana:ir.NPVr : Pasangan tingkat bunga dan NPV bernilai positif yang mendekati nol.
ir'NpV, : Pasangan tingkat bunga dan NPV bernilai negatif yang mendekati nol-
Suatu ployek usahatani dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat bunga yang
ber\aku.
4. Analisis jangka waktu pengembalian modal (payback period)
Jangka waktu pengembalian modal atau Payback Period merupakan jangka waktu periode
yang iiperlukan untuk membayar kembali (mengembalikan) semua biaya-biaya yang telah
dikeluarkan di dalam investasi suatu proyek.
B. Analisis kepekaan (sensitivity analysis)Analisis ini mencoba melihat realiths analisis suatu proyek didasarkan pada kenyataan
bahwa rencana suatu proyek sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur ketidakpastian mengenai apa
yang akan terjadi.
Agustina Shinta dkk - Analisis Kelayakon Finansial Melati dan,Sedap Malant 201
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
l. Biaya lnvestasi Usahatani Melati dan Usahatani Sedap malam
Biaya investasi dalam usahatani melati maupun usahatani sedap malam merupakan biaya yang
harus dikeluarkan saat mulai persiapan usahatani seperti persiapan lahan, sewa lahan,
pembelian bibit dan sebagainya sampai penatraman.
Tabel l. Rata-rata Biaya Investasi Usahatani Melati dan Usahatani Sedap malam Per Ha di
Kelurahan Dermo, Bangil, Pasuruan
No URAIANMelati Sedan malam
Jumlah (Rp) o//o Jumlah (Rn) -/o
Sewa Lahan 4 tahun 4.106.000 sq5 3.28t .143 55.8
2. Canekul I4I,JJJ 2 l+J 2
Sabit s3.000 I 45.429 0,8
4. Hand Sprayer 403.3 3 3 5R 381.072
5. Gunting 70.661 I 60.572 I
o. Parang s3.000 45.429 0,8
1. Bibit awal 342.16'7 5 273.429 4'7
8. Puouk Kandans 342.t50 5 275.000 479. PunLrk Urea 198.457 2.1 3 80.61 3 6510. Persiapan Lahan 833.3 3 3 l2 666.114 I 1.5
ll Penanaman 349.33 3 5 3 3 0.464 \'7TOTAL BIAYA 6.892.773 100 5.86 r .008 100
Sumber: Data Primer ),ang diolah
2. Biaya Produksi Usahatani Melati dan Usahatani Sedap malam
Biaya produksi merupakan biay'a Iang harus dikeluarkan setiap tahunnya selama umurekonomis melati maupun sedap malam 1'aitu 4 tahun. Perhitungan biaya produksi usahatani
melati dan biaya produksi usahatani sedap malam adalah sebagai berikut:Tabel 2. Rata-rata Biaya Produksi Usahatani Melati per Ha di Kelurahan Dermo, Bangil,
Pasuruan
URAIAN Jumlah Biaya Tahun ke (Rn)I 2 J 4
l. Paiak lahan 85.542 85.542 85.542 8s.5422. Iuran air 164.240 t64.240 t64.240 164.240
3. Bibit untuk Sulaman 13.687
4. Pupuk urea 351.222 8 r9.733 918.261 l.l I 1.280
5. Pestisida 54.t 67 105.83 3 140.000 105.833
o. TK Penyularnan 35.333
7. TK Pemupukan dan Penyiangan 739.000 985.3 i 3 985.33 3 985 "3 33
8. TK Peneendalian Hama 2t2.000 282.661 282.661 282.6619. TK Panen s.300.000 t2.896.661 t2.896.661 t2.896.661Total Biava Produksi 6.96t.192 15.340.015 | 5 .532.1 16 15.63 1.562
Surnber: Data Prirner 1,ang diolah
ACRISE Volume X No.3 Bulan Agustus 2010
Tabel 3. Rata-rata Biaya Produksi Usahatani Sedap malam per Ha Kelurahan
il. Pasu ruan
URAIAN Jumlah Biay Tahun ke (Rp)2 J A
L Paiak laltan 68.3 5 7 68.3 57 68.357 68.3s1
2. Iuran air t31.276 t3t.276 131.276 r31.276
3. Bibit untuk Sulaman 10.940
4. Pupuk urea 380.613 888.096 t.014.967 r . r 41.837
5. Pestisida 82.029 109.37 r 142.857 t09.311
6.TK Penvulaman 30.286
7. TK Pemupukan dan PenYiangan 7 52.186 1 .003.7 r 5 L003.71 5 1 .003.71 5
8. TK Peneendalian Hama t7 5.286 233.114 233.714 Z)J.J L+
9. TK Panen 701 143 2.103.429 2.143.429 2.103.429
Total Biava Produksi 2.332.7l6 4.si7.95 8 4.698.3 15 4.791.699
Sumber: Data Primer 1'ang diolah
3. Produksi dan Penerimaan Usahatani Melati dan Usahatani Sedap Malamproduksi merupakan keseluruhan hasil yang dicapai dalam usahatani. Sedangkan penerimaan
usahatani adalah perkalian antara jumlah produksi dengan harga jual. Tanaman melati dipanen
dalam bentuk bunga segar dengan harga jual Rp 10.000 per kilogram (kg). Sedangkan untuk
sedap malam dipanen dalam bentuk bunga potong dengan harga Rp I 50 per tangkai. Berikut
rincian jumlah hasil produksi dan total penerimaan usahatani melati dan usahatani sedap
malamTabel 4. Rata-rata
ralam Per
Melati dan UsaliataniQed
Tahun Melati Sedap malam
Produksi(Ks)
Penerimaan(Rp)
Produksi(tanekai)
Penerimaan(Rn)
0 U 0 0 0
5.132.500 13.t24 r.968.686
2 l 873.3625 l 8.733.625 91.812 1 3.780.800
J 3146,125 31.461.250 6s.623 9.843.429
4 2491,8t67 24.9'78.t67 45.936 6.890.400
Sumber: Data Primer Yang diolah
Hasil Produksi dan Penerimaan Usahatani
Ha di Kelurahan Dermo
4. Analisis Kelayakan FinansialAnalisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelayakan
usahatani sedap malam, dengan tingkat suku bunga l27o
analisis kelayakan financial tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Analisis Kelal'akan Finansial Usahatani Melati dan Usahatani Sedap malam di
Keluralran Dertno, Bangil. Pasuruan
finansial dari usahatani melati dan
per tahun. Hasil perhitungan dari
No [J raian NilaiMelati Sedap malam
NPV (Df I2%) Rp 15.732.336 Rp 6.178.255
2. IRR 60j% 49j%J. Net BC Ratio (Df 12o/o) ? R5 r.99
Agustina Shinta dkk - Analisis Kelayakan Finansial lv'lelati dan Sedap ,N{alant
Pada tabel 5 tersebut daoat diketahui bahwa nilai NPV dari usahatani melati adalah
sebesar Rp 15.732.336 dan untuk usahatani sedap malam sebesar Rp6.178.255 padatingkatbungayangsamayaitu l2%o. Internal Rate of Return (lRR) rnenunjukkan suatu tingkatbunga dirnana diperoleh nilai NPV sama dengan nol (NPV : 0), Pada tabel tersebut nilai IRRadalah sebesar 60,5% untuk usahatani melati dan sebesar 49,5% untuk usahatani sedap malanr.Net BC ratio berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai 2,85 untuk usahatani melati dan
1,99 untuk usahatani sedap malam.Berdasarkan-hasil perhitungan payback period didapatkan hasil bahwa larnanya jangka
waktu pengembalian investasi adalah selama 3 tahun 5 bulan untuk usahatani melati dan untukmodal usahatani sedap rnalam akan dikembalikan saat usahatani mencapai waktu 1 tahun 8
bulan.Dari hasil analisa perhitungan di atas dapat diketahui bahwa usahatani melati maupun
usahatani sedap malam di daerah penelitian pada tingkat bunga l2Yo sama-sama layak untukdikembangkan. Usahatani dengan tingkat kelayakan atau nilai kriteria investasinya yang lebihtinggi merupakan usahatani yang lebih layak dan menguntungkan rvalaupun paybackperiodnya lebih lama. Apabila dilihat dari perbandingan besarnya nilai NPV, IRR, Net BCratio dan payback period di atas, menunjukkan bahrva tingkat kelayakan usahatani melatilebih tinggi dibandingkan sedap malam walaupun jangka waktu pengembalian modalnya lebihlama. Tingkat kelayakan finansial usahatani melati lebih tinggi disebabkan antara lain karenatingkat permintaan terhadap melati yang lebih besar, frekuensi panen yang tinggi sehinggatingkat produksinya lebih tinggi serla tingkat harga jualnya yang lebih tinggi dibandingkansedap malam.
5. Analisis Kepekaan (Sensitivity Antlysis)a. Menaikkan biaya produksi sebesar Soh dan l5o,/o
Tabel 6. Hasil Analisis Sensitivitas Usahatani lr4elati dan Sedap malam dengan MenaikkanBiava Produksi sebesar 57o dan 15 0lu /o
No Uraian 50 l5(,hNlelati Sedap
malamMelati Sedap
malamNPV (DF l2olo) Rp 1 3.41 5.980 Rp 5.280.715 Rp 8.783.269 Ro3.485.635
2. IRR 51.6 o o 13.4 o,',o 37,8 % 32,204
Net BC Rarlo 2..+6 i.80 1.84 | 4'7
Sumber: Data Prirner yang diolah
Tabel 6 rnenunjukkan bahwa pada saat terjadi kenaikan biaya produksi sebesar 5oh dan l5o/0,
usahatani melati dan sedap malam masih iayak dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari nilaiNPV>0, IRR>12% dan Net B/C>l
b. Menurunkan tingkat produksi sebesar l0o/" dan l1ohTabel 7. Hasil analisis Sensitivitas Usahatani Melati dan Sedap malam dengan MenurunkanProduksi sebesar l}oh dan 15 oh
No Uraian lA'/o 150
Melati Sedapmalam
Melati Sedapmalam
NPV (DF I2%) Rp 9.526.191 Rp i.765.i49 Rp 6.423.4 I 9 Rp 2.558.8972 IRR 43.5 % 36.5 % jz1. I ozo 29,3 %J. Net BC Ratio 2,06 t5q 1.69 ltq
209
Harsa Produksi sebesar Z9!1" la"2!4
SJmber: Data Primer Yang diolah
145.991217.474t.352.444Ro 3.320.441NPV (DF 12%
Net B/C Ratio
AGRISE Volume X No. 3 Bulan Agustus 20102t0
Sumber: Data Primer Yang diolah
Tabel 7 menunjukkan bahrva saat terjadi
usahatani melati dan sedap malam masih
NPV>0,lRR>12% dan Net B/C>l
penurunan tingkat produksi sebesar 10o/o dan l5ok'
layak dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari nilai
c. Menurunkan harga output sebesar 20oh dan25oh
Tabel 8. Hasil Analisis Sensitivitas Usahatani Melati dan Sedap malam dengan Menurunkan
Tabel 8. menunjukkan bahwa saat terjadi penurunan harga produksi sebesar 20o/o dan 25Vo'
usahatani melati dan sedap malam masih iayak dikembangkan' Hal ini dapat dilihat dari nilai
NPV>0, IRR> l2% dan Net B/C> I '
biaya input dan menurunkan hasil produksi (output)
Rnatisis'Sensitivitas Usahatani Melati dan Sedap malam dengan Menaikkand. MenaikkanTabel 9. Hasil
Bia a Produksi dan Menurunkan Produksi
Sumbet, Data Primer Yang diolah
Tabel 9. menunjukkan bahwa ketika terjadi kenaikan biaya produksi sebesar5%o diseltai
penurunan tingkat produksi sebesar l0%, kenaikan biaya produksi sebesar l5% disertai
penurunan tingkat produksi sebesar l0%0, dan pada saat terjadi kenaikan biaya produksi
sebesar 5% disertai p*.rnun tingkat produksi sebesar 1502, usahatani melati dan sedap
malam rnasih layak diusahakan. Hat ini dapat dilihat dari nilai NPV>0' IRR>12% dan Net
B/C>1. Namun pada saat terjadi kenaikan biaya produksi sebesar l0% disertai penurunan
tingkat produksi sebesar 20lo usahatani melati dan sedap malam sudah tidak layak untuk
diLiahakan lebih lanjut karena nilai NPV<0' IRR<lZoh dan Net B/C<l '
No Uraian NPV (Df 12"/o) rRR (Df 12%) Net BC ralio
Melati Sedapmalam
Melati Sedapmalam
Melati Sedapmalam
I Biaya naik 5%,produksi turun109,'0
Rp7.210.036
Rp2.867.809 35,5 % 30,9 % |,74 | 4t
2 Bia,v'a naik l5%,produksi turun10%
Rp2.571.32s
Rpt.012.729 20,3 o/o 18,8 % 1)) I,l4
J Biaya naik 5%,
produksi turunt5%
Rp4.10'7.064
Rp 994.351 25,9% t8,'7 0h I,4r I l4
4 Biaya naik 15%'produksi turun| 5o/n
-Rp 525.648 -Rp 800.728 10,3 % 6.-7 % 0.96 0,89
Agustina Shinta dkk - .4nalisis Kelayakan Finansial Melati dan Sedap Malant
Dari perhitungan analisis kepekaan diatas, dapat diketahui bahwa walaupun usahatani melati
masih memiliki nilai kriteria investasi yang lebih besar, usahatani melati memiliki persen
tingkat penurunan dari nilai kriteria investasi sebelum ada perubahan biay4 produksi dan
harga yang lebih besar dibandingkan usahatani sedap malam. Hal ini berarti bahwa usahatani
melati cenderung lebih tinggi kepekaannya dibandingkan usahatani sedap malam. Tingginyatingkat kepekaan yang dimiliki usahatani melati tersebut merupakan resiko dari nilaikeuntungannya yang cukup besar.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hasil uji kelayakan finansial menunjukkan bahwa pada tingkat OCC (Opportunity Cost ofCapital) l2%o memberikan hasil NPV (Ner Present Value) sebesar Rp15.732.336, nitai IRR(lnternal Rate of Return) sebesar 60,50/0 dan nilai Net B/C (Beneft/Cosr) ratio sebesar 2,85
dengan jangka waktu pengembalian modal (Payback Periocf) selama 3 tahun 5 bulan untukusahatani melati. Sedangkan untuk usahatani sedap malam memberikan hasil NPV sebesar Rp
6.118.255, nilai IRR sebesar 49,5% dan nilai Net B/C ratio sebesar 1,99 dengan PaybackPeriod selama l tahun 8 bulan. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa usahatani melati dan
usahatani sedap malam layak untuk dikembangkan. Dan dari perbandingan besarnya nilai hasilperhitungan menunjukkan bahwa usahatani melati memiliki tingkat kelayakan yang lebihtinggi atau dengan kata lain lebih menguntungkan untuk dikembangkan dalam skala yang
lebih luas dibandingkan usahatani sedap malam walaupun jangka waktu pengembalian
modalnya lebih lama.Berdasarkan hasil analisis kepekaan dapat disirnpulkan bahrva usahatani melati tingkat
kepekaannya lebih tinggi dibandingkan usahatani sedap malam. Hal ini dikarenakan persen
tingkat penurunan nilai kriteria investasinya lebih besar dibandingkan sedap malam. Tingginyatingkat kepekaan usahatani melati merupakan resiko dari keuntungannya yang cukup besar.
Petani lebih baik berusahatani melati daripada berusahatani sedap malam karena tingkatkelayakan dan keuntungann),a lebih tinggi tetapi cenderung lebih peka terhadap perubahan
atau beresiko tinggi.Untuk rnerrgurangi resiko dari ketidakpastian ekonomi 1,ang dapat mengurangi keuntungan
usahatani rnelati, dapat dilakukan melalui:
211
a. Peningkatan keaktifan petani dalarn kelornpok tani yang dapat mernbantu petani
lebih mengefisienkan tehnik budidayany4 dapat memudahkanperoleham bantuan
dan sarana produksi serta mempunyai posisi tarvar dalam pasar.
b. Pengaturan waktu pelaksanaan intensifikasi budidaya melati yang dilaksanakanlebih 4 bulan sebelum tingkat harga melati mengalami peningkatan, misalnya 4
sebelum bulan Syawal.c. Menjalin kemitraan dengan industri kosmetik, parfum, sabun, makanan, pabrik teh
maupun industri fannasi dapat meningkatkan jumlah permintaan melati dan keuntunganpetani.
DAFTAR PUSTAKA
Agustining, 2003. Analisis Pendapatan dan EJisiensi Usahatani Bunga Potong dan Bungatabur Sedap Malam di Desa Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Pasuruan.(Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Perlanian Universitas Brawijaya. Malang
untukmodal
kurangbulan
212 AGRISE Volume X No.3 Bulan Asustus 2010
Erawati' Santi' 1999' Anatisis (Jsahatani dan Efisiensi pemasaran sedap Malam sebagarBunga Potong.. di .Desa Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten pasuruan.(Skripsi tidak diterbitkan). Fakurtas peftanian Universitas Brawi.laya. Malang
Kadarsan' Halimah w'-l 993. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan perusahaan Agribisnis.PT Gramedia pustaka Utama. Jakarta.
Santoso, Agung' 2003. Analisis Efisiensi dan Prospek [Jsaha Tani padi organik. (Skripsitidak diterbitkan). Faku r ras pertan ian Un i versi tas B.;;ij"y; Marangsoekartawi, Rusmandi, dan Damaijah. 1993. Resiko dan Ketidakpastian dalam Agribisnis. pr
Grafi ndo persada. Jakarta.