irvanoesman.files.wordpress.com€¦ · author: hp created date: 4/7/2017 3:02:39 pm

21
MAKALAH ELEMEN MESIN II “PENGGUNAAN RODA GIGI PADA PESAWAT TERBANGDosen Pengampu: Catur Pramono, S.T., M.Eng. Disusun oleh: Irvan Usman Nur Rais (1510502006) Ahmad Bashori (1510502004) Laelan Farikh Aoladi (1510502005) Abdullah Labib (1510502007) Alfauzan Sofiafat N (1510502010) Ari Aprianto (1510502011) Rofik Munanjar (1510502012) Ari Bagaskara (1510502013) Tegar Adi Prabowo (1510502014) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TIDAR 2017

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MAKALAH ELEMEN MESIN II

    “PENGGUNAAN RODA GIGI PADA PESAWAT TERBANG”

    Dosen Pengampu:

    Catur Pramono, S.T., M.Eng.

    Disusun oleh:

    Irvan Usman Nur Rais (1510502006)

    Ahmad Bashori (1510502004)

    Laelan Farikh Aoladi (1510502005)

    Abdullah Labib (1510502007)

    Alfauzan Sofiafat N (1510502010)

    Ari Aprianto (1510502011)

    Rofik Munanjar (1510502012)

    Ari Bagaskara (1510502013)

    Tegar Adi Prabowo (1510502014)

    PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS TIDAR

    2017

  • ii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan

    karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah ini.

    Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang penggunaan roda gigi

    khusunya pada pesawat terbang, yang saya sajikan berdasarkan materi yang telah kami

    peroleh pada mata kuliah elemen mesin II. Dengan penuh kesabaran makalah ini dapat

    terselesaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya pada diri

    saya sendiri dan semua yang membaca laporan ini, dan mudah-mudahan juga dapat

    memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.

    Dalam penyelesaian tugas ini kami banyak menerima bantuan dan dukungan dari

    banyak pihak, dan kesempatan ini kami berterimakasih kepada :

    1. Kedua orang tua kami yang telah memberikan kasih sayang dan dukungan baik

    Moril maupun Materiil sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

    2. Dosen mata kuliah elemen mesin II, Bapak Catur Pramono, S.T., M.Eng.

    3. Pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini.

    Akhir kata kami sebagai penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para

    pembaca. Dari kami mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan

    saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan praktik ini.

    Magelang, 7 April 2017

    Penyusun

  • iii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

    DAFTAR ISI ................................................................................... iii

    BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

    1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1

    1.2. Rumusan Masalah ................................................................................... 1

    1.3. Tujuan Penulisan ................................................................................... 1

    BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................... 2

    1.1. Definisi Roda Gigi ................................................................................... 2

    2.2. Klasifikasi Roda Gigi ................................................................................... 2

    2.3. Aplikasi Roda Gigi Pada Pesawat Terbang .............................................. 13

    BAB III. PENUTUP ................................................................................... 17

    3.1. Kesimpulan ................................................................................... 17

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................18

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Roda gigi saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat,jauh dibandingkan

    pada saat awal mula ditemukannya yang hanya terbuat dari kayu dan disisipi gigi.Roda gigi

    dibuat dengan tujuan agar mengurangi gejala slip yang berakibat berkurangnya transmisi

    gerakan dan tenaga pada suatu shaft dari system.

    Seiring perkembangan teknologi,roda gigi telah banyak mengalami perubahan,baik dari

    segi geometri maupun bahannya yg telah disesuaikan pada kegunaan roda gigi tersebut.Ada

    banyak tipe roda gigi yang dipergunakan dalam mesin-mesin pada kehidupan sehari-hari, tapi

    yang akan dibahas kali ini adalah penggunaan roda gigi pada pesawat terbang.

    Pada makalah ini penulis akan mengulas tentang aplikasi pemakaian roda gigi yang telah

    banyak dipergunakan dalam mesin-mesin pesawat terbang.

    1.2.Rumusan Masalah

    Adapun permasalahan yang sering ditemui dalam aplikasinya adalah:

    1. Apakah yang dimaksud dengan roda gigi tersebut?

    2. Bagaimana klasifikasi roda gigi?

    3. Bagaimana aplikasi roda gigi pada mesin pesawat terbang?

    1.3.Tujuan Penulisan

    1. Pembaca mengetahui definisi tentang roda gigi.

    2. Pembaca mengetahui jenis – jenis roda gigi.

    3. Pembaca dapat memahami aplikasi roda gigi pada mesin pesawat terbang.

  • 2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1.Definisi Roda Gigi

    Definisi roda gigi adalah salah satu bentuk sistem transmisi yang mempunyai fungsi

    mentransmisikan gaya, membalikkan putaran, mereduksi atau menaikkan putaran/ kecepatan.

    Umumnya roda gigi berbentuk silindris, di mana di bagian tepi terdapat bentukan-bentukan

    yang menyerupai (mirip) gigi ( bergerigi ).

    Konstruksi roda gigi mempunyai prinsip kerja berdasarkan pasangan gerak.Bentuk gigi

    dibuat untuk menghilangkan keadaan slip,sehingga penyaluran putaran dan daya dapat

    berlangsung dengan baik.

    Selain itu dapat dicapai kecepatan keliling (Vc) yang sama pada lingkaran singgung

    sepasang roda gigi. Lingkaran singgung ini disebut lingkaran pitch atau lingkaran tusuk yang

    merupakan lingkaran khayal pada pasangan roda gigi, tapi berperan penting dalam

    perencanaan konstruksi roda gigi. Pada sepasang roda gigi maka perlu diperhatikan, bahwa

    jarak lengkung antara dua gigi yang berdekatan (pitch) pada kedua roda gigi harus sama,

    sehingga kaitan antara gigi dapat berlangsung dengan baik. Bentuk lengkung pada suatu

    profil gigi, tidak dapat dibuat semaunya, melainkan mengikuti kurva-kurva tertentu yang

    dapat menjamin terjadinya kontak gigi dengan baik.

    2.2.Klasifikasi Rodagigi

    Rodagigi diklasifikasikan sebagai berikut :

    Menurut letak poros.

    Menurut arah putaran.

    Menurut bentuk jalur gigi

  • 3

    2.2.1. Menurut Letak Poros

    Menurut letak poros maka rodagigi diklasifikasikan seperti tabel berikut :

    Letak Poros Rodagigi Keterangan

    Rodagigi

    dengan poros

    sejajar

    Rodagigi lurus

    Rodagigi miring

    Klasifikasi atas dasar

    bentuk alur gigi

    Rodagigi miring ganda

    Rodagigi luar

    Rodagigi dalam dan pinion

    Batang gigi dan pinion

    Arah putaran berlawanan

    Arah putaran sama

    Gerakan lurus dan

    berputar

    Rodagigi

    dengan poros

    berpotongan

    Rodagigi kerucut lurus

    Rodagigi kerucut spiral

    Rodagigi kerucut zerol

    Rodagigi kerucut miring

    Klasifikasi atas dasar

    bentuk jalur gigi

    Rodagigi kerucut miring ganda

    Rodagigi permukaan dengan poros

    berpotongan

    Rodagigi dengan poros

    berpotongan berbentuk

    istimewa

    Rodagigi

    dengan poros

    silang

    Rodagigi miring silang

    Batang gigi miring silang

    Kontak gigi

    Gerak lurus dan berputar

    Rodagigi cacing silindris

    Rodagigi cacing selubung ganda

    Rodagigi cacing samping

    Rodagigi hiperboloid

    Rodagigi hipoid

    Rodagigi permukaan silang

  • 4

    2.2.2. Menurut arah putaran

    Menurut arah putarannya, rodagigi dapat dibedakan atas :

    Rodagigi luar ; arah putarannya berlawanan.

    Rodagigi dalam dan pinion ; arah putarannya sama

    2.2.3. Menurut bentuk jalur gigi

    Berdasarkan bentuk jalur giginya, roda gigi dapat dibedakan atas :

    2.2.3.1 Roda gigi Lurus

    Roda gigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau

    paralel. Dibandingkan dengan jenis roda gigi yang lain rodagigi lurus

    ini paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining) sehingga

    harganya lebih murah. Rodagigi lurus ini cocok digunakan pada sistim

    transmisi yang gaya kelilingnya besar, karena tidak menimbulkan gaya

    aksial.

    Gambar 2.1 Rodagigi Lurus

    Ciri-ciri rodagigi lurus adalah :

    1. Daya yang ditransmisikan < 25.000 Hp

    2. Putaran yang ditransmisikan < 100.000 rpm

    3. Kecepatan keliling < 200 m/s

    4. Rasio kecepatan yang digunakan

    Untuk 1 tingkat ( i ) < 8

    Untuk 2 tingkat ( i ) < 45

    Untuk 3 tingkat ( i ) < 200

    ( i ) = Perbandingan kecepatan antara penggerak dengan yang

    digerakkan

  • 5

    5. Efisiensi keseluruhan untuk masing-masing tingkat 96% - 99%

    tergantung disain dan ukuran.

    Jenis-jenis rodagigi lurus antara lain :

    1. Rodagigi lurus (external gearing)

    Roda gigi lurus (external gearing) ditunjukkan seperti gambar

    2.2. Pasangan roda gigi lurus ini digunakan untuk menaikkan atau

    menurunkan putaran dalam arah yang berlawanan.

    Gambar 2.2 Roda gigi Lurus Luar

    2. Roda gigi dalam (internal gearing)

    Roda gigi dalam dipakai jika diinginkan alat transmisi yang

    berukuran kecil dengan perbandingan reduksi besar.

    3. Roda gigi Rack dan Pinion

    Roda gigi Rack dan Pinion (gambar 2.3) berupa pasangan

    antara batang gigi dan pinion rodagigi jenis ini digunakan untuk

    merubah gerakan putar menjadi lurus atau sebaliknya.

    Gambar 2.3 Roda gigi Rack dan Pinion

  • 6

    4. Roda gigi permukaan

    Roda gigi lurus permukaan (gambar 2.4) memiliki dua sumbu

    saling berpotongan dengan sudut sebesar 90.

    Gambar 2.4 Roda gigi Permukaan

    2.2.3.2 Roda gigi Miring

    Roda gigi miring (gambar 2.5) kriterianya hampir sama dengan

    roda gigi lurus, tetapi dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih

    lembut dan tingkat kebisingannya rendah dengan perkontakan antara

    gigi lebih dari 1.

    Gambar 2.5 Roda gigi Miring

    Ciri-ciri roda gigi miring adalah :

    1. Arah gigi membentuk sudut terhadap sumbu poros.

    2. Distribusi beban sepanjang garis kontak tidak uniform.

    3. Kemampuan pembebanan lebih besar dari pada roda gigi lurus.

    4. Gaya aksial lebih besar sehingga memerlukan bantalan aksial

    dan roda gigi yang kokoh.

  • 7

    Jenis-jenis roda gigi miring antara lain :

    1. Roda gigi miring biasa

    Gambar 2.6 Roda gigi Miring Biasa

    2. Roda gigi miring silang

    Gambar 2.7 Rodagigi Miring Silang

    3. Roda gigi miring ganda

    Gambar 2.8 Roda gigi Miring Ganda

    4. Roda gigi ganda bersambung

  • 8

    Gambar 2.9 Roda gigi Ganda Bersambung

    2.2.3.3 Roda gigi Kerucut

    Roda gigi kerucut (gambar 2.10) digunakan untuk

    mentransmisikan 2 buah poros yang saling berpotongan.

    Gambar 2.10 Roda gigi Kerucut

    Jenis-jenis roda gigi kerucut antara lain :

    1. Roda gigi kerucut lurus

    Gambar 2.11 Roda gigi Kerucut Lurus

  • 9

    2. Roda gigi kerucut miring

    Gambar 2.12 Roda gigi Kerucut Miring

    3. Roda gigi kerucut spiral

    Gambar 2.13 Roda gigi Kerucut Spiral

    4. Roda gigi kerucut hypoid

    Gambar 2.14 Roda gigi Kerucut Hypoid

    2.2.3.4 Roda gigi Cacing

    Ciri-ciri roda gigi cacing adalah:

    1. Kedua sumbu saling bersilang dengan jarak sebesar a, biasanya

    sudut yang dibentuk kedua sumbu sebesar 90.

    2. Kerjanya halus dan hampir tanpa bunyi.

  • 10

    3. Umumnya arah transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan

    putaran dari roda cacing ke cacing (mengunci sendiri).

    4. Perbandingan reduksi bisa dibuat sampai 1 : 150.

    5. Kapasitas beban yang besar dimungkinkan karena kontak

    beberapa gigi (biasanya 2 sampai 4).

    6. Rodagigi cacing efisiensinya sangat rendah, terutama jika sudut

    kisarnya kecil.

    Batasan pemakaian rodagigi cacing adalah:

    a) Kecepatan rodagigi cacing maksimum 40.000 rpm

    b) Kecepatan keliling rodagigi cacing maksimum 69 m/s

    c) Torsi rodagigi maksimum 70.000 m kgf

    d) Gaya keliling rodagigi maksimum 80.000 kgf

    e) Diameter rodagigi maksimum 2 m

    f) Daya maksimum1.400 Hp

    Peningkatan pemakaian rodagigi cacing seperti gambar 2.15,

    dibatasi pada nilai i antara 1 sampai dengan 5, karena dengan ini bisa

    digunakan untuk mentransmisikan daya yang besar dengan efisiensi

    yang tinggi dan selanjutnya hubungan seri dengan salah satu tingkat

    rodagigi lurus sebelum atau sesudahnya untuk dapat mendapat reduksi

    yang lebih besar dengan efisiensi yang lebih baik.

    Gambar 2.15 Roda gigi Cacing

    Pemakaian dari roda gigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk

    semua tipe transmisi sampai daya 1.400 Hp, diantaranya pada lift,

    motor derek, untuk mesin tekstil, rangkaian kemudi kapal, mesin bor

    vertikal, mesin freis dan juga untuk berbagai sistim kemudi kendaraan.

  • 11

    Adapun bentuk profil dari rodagigi cacing ditunjukkan seperti pada

    gambar 2.16 :

    N-worm E-worm K-worm H-

    worm

    i ii iii iv

    Gambar 2.16 Profil Roda gigi Cacing

    1. N-worm atau A-worm

    Gigi cacing yang punya profil trapozoidal dalam bagian

    normal dan bagian aksial, diproduksi dengan menggunakan

    mesin bubut dengan pahat yang berbentuk trapesium, serta tanpa

    proses penggerindaan.

    2. E-worm

    Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring

    dengan antara 87sampai dengan 45o .

    3. K-worm

    Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai

    bentuk trapezoidal, menunjukkan dua kerucut.

    4. H-worm

    Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk

    cembung.

  • 12

    Tipe-tipe dari penggerak rodagigi cacing antara lain :

    a. Cylindrical worm gear dengan pasangan gigi globoid

    Gambar 2.17 Cylindrical Worm Gear Dengan

    Pasangan Gigi Globoid

    b. Globoid worm gear dipasangkan dengan roda gigi lurus

    Gambar 2.18 Globoid Worm Gear Dipasangkan

    Dengan Roda gigi Lurus

    c. Globoid worm drive dipasangkan dengan roda gigi globoid

    Gambar 2.19 Globoid worm drive

    dipasangankan dengan roda gigi globoid

    d. Rodagigi cacing kerucut dipasangkan dengan roda gigi kerucut

    globoid yang dinamai dengan rodagigi spiroid (gambar 2.20)

  • 13

    Gambar 2.20 Roda gigi cacing kerucut

    dipasangkan dengan roda gigi kerucut globoid

    2.3. Aplikasi Roda Gigi pada Pesawat Terbang

    2.3.1. Pesawat T34C-1 Charlie menggunakan turboprop engine PT6A-25 dan

    pesawat DHC-6 Twin Otter menggunakan turboprop engine PT6A-27.

    Penggunaan roda gigi pada pesawat jenis ini yakni pada :

    a. Power Turbine

    Fungsinya mengubah energi panas untuk memutar shaft power

    turbine yang menggunakan reduction gear box melalui putaran shaft

    tersebut sehingga dapat menggerakan propeller/baling-baling. Roda

    gigi yang digunakan pada power turbine untuk menggerakan shaft

    power turbine yaitu sun gears.

    Gambar 2.21. Roda gigi lurus pada power turbine

    b. Batang propeller / baling-baling

    Fungsinya untuk menghasilkan gaya dorong (thrust) bagi

    pesawat bermesin turboprop, yang dihasilkan dari energi yang

  • 14

    diekstrasikan dari putaran power turbine yang memutar shaft power

    turbine dan reduction gearbox sehingga memutar propeller. Roda gigi

    yang digunakan pada reduction gearbox yaitu roda gigi lurus yang

    digunakan untuk mengubah RPM tinggi.

    Gambar 2.22. Roda gigi lurus pada batang baling-baling

    2.3.2. Helicopter Lynx menggunakan mesin turboshaft GEM/RR 1004

    bertenaga 900 shp dan Helicopter Sea King menggunakan mesin

    turboshaft Gnome 1.660 shp (1.238 kW).

    Penggunaan roda gigi pada mesin turboshaft yang digunakan pada

    helikopter yaitu pada:

    a. Reduction gearbox

    Reduction gearbox yang dihubungkan langsung dengan power

    turbine untuk memutar propeller shaft/batang baling-baling. Roda gigi

    yang digunakan pada reduction gearbox ini adalah roda gigi lurus.

  • 15

    Gambar 2.23. Roda gigi lurus pada reduction box mesin helikopter

    b. Roda gigi bevel juga digunakan pada jenis helikopter tertentu,

    digunakan untuk merubah arah putaran dari power turbin yaitu vertikal

    menjadi horizontal yang diteruskan ke-shaft propeller/baling-baling.

    Gambar 2.24. Roda gigi bevel pada baling-baling helikopter

    http://4.bp.blogspot.com/_fuYFqFOuPc4/SfRrpefwPsI/AAAAAAAAAK0/CHJvKEFXFw4/s1600-h/pt6a-schema+turbo+shaft.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_fuYFqFOuPc4/SfRrpefwPsI/AAAAAAAAAK0/CHJvKEFXFw4/s1600-h/pt6a-schema+turbo+shaft.gif

  • 16

    2.3.3. Pesawat Light Aircraft menggunakan engine piston.

    Penggunaan roda gigi pada pesawat ini mirip seperti yang digunakan

    pada sepeda motor. Seperti pada gambar dibawah ini:

    Gambar 2.25. Roda gigi lurus pada piston engine pesawat light aircraft

    Pada nomor 1, 2, dan 3, ditunjukan pada bagian mesin pesawat

    light aircraft yang menggunakan piston engine. Roda gigi yang

    digunakan yakni roda gigi lurus.

    Gambar 2.26. Roda gigi lurus pada piston engine pesawat light aircraft

  • 17

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. Kesimpulan

    Roda gigi adalah suatu benda berbentuk silindris, di mana di bagian tepinya terdapat

    profil yang menyerupai gigi. Ada beberapa macam bentukan profil roda gigi. Di

    antaranya roda gigi silindris, roda gigi payung, roda gigi cacing, dan bentukkan khusus

    lainnya. Setiap macam bentukan memeiliki fungsi dan karakteristik yang berbeda beda.

    Namun pada intinya berfungsi mentransmisikan gaya dan merubah arah putaran. Terdapat

    fungsi lain roda gigi salah satunya untuk menaikkan atau menurunkan putaran

    (kecepatan).

  • 18

    DAFTAR PUSTAKA

    Green, W. and Cross, R.The Jet Aircraft of the World (1955). London: MacDonald

    Van Sickle, Neil D. et al. (1999). "Turboprop Engines". Van Sickle's modern airmanship.

    McGraw-Hill Professional. p. 205. ISBN 978-0-07-069633-4.

    Wikipedia.(2017, 31 Januari).Turboprop. https://id.wikipedia.org/wiki/Turboprop

    (diakses pada 7 april 2017)

    Wikipedia.(2017, 31 Januari).Turboshaft.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_Turboshaft (diakses pada 7 april 2017)

    Wikipedia.(2016, 10 Oktober). Mesin Pesawat Terbang.

    https://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pesawat_terbang (diakses pada 7 April

    2017)

    https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neil_D._Van_Sickle&action=edit&redlink=1http://books.google.com/books?id=Ol-KVtOk_ZEC&pg=PA205https://id.wikipedia.org/wiki/International_Standard_Book_Numberhttps://id.wikipedia.org/wiki/Istimewa:Sumber_buku/978-0-07-069633-4https://id.wikipedia.org/wiki/Turboprop%20(diakseshttps://id.wikipedia.org/wiki/Turboprop%20(diakseshttps://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_Turboshaft%20(diakseshttps://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_Turboshaft%20(diakseshttps://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_pesawat_terbang