ipinrangkab.go.id/bahanupload/rjpd.pdf · 2.1.4.3 drainase ii - 25 . rencana pembangunan jangka...
TRANSCRIPT
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 1
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG
2008 D A F T A R I S I
Halaman
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 2
DAFTAR ISI i
DAFTAR TABEL iii
BAB I P E N D A H U L U A N I - 1
1.1 Latar belakang I - 1
1.2 Pengertian I - 5
1.3 Maksud Dan Tujuan I - 5
1.4 Landasan Hukum I - 6
1.5 Hubungan RPJPD dengan Dokumen
Perencanaan Lainnya
I - 9
1.6 Tahapan Penyusunan RPJPD I - 11
BAB II KONDISI UMUM PEMBANGUNAN DAN
PERKEMBANGAN LINGKUNGAN
STRATEGIS DAERAH
II - 1
2.1. Profil Capaian Pembangunan Daerah
Eksisting
II - 1
2.1.1. Pemerintahan Umum II - 1
2.1.2. Sosial Budaya II - 5
2.1.2.1 Pendidikan II - 7
2.1.2.2 Kesehatan II - 12
2.1.2.3 Sosial II - 15
2.1.3. Ekonomi dan Keuangan II - 16
2.1.3.1. Ekonomi II - 16
2.1.3.2 Keuangan II - 21
2.1.4. Infrastruktur II - 23
2.1.4.1. Air Bersih II - 23
2.1.4.2 Transportasi II - 24
2.1.4.3 Drainase II - 25
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 3
2.2. Analisis Lingkungan Strategis (Potensi
dan Tantangan)
II - 26
2.2.1. Pemerintahan Umum II - 26
2.2.2. Sosial Budaya II - 27
2.2.2.1 Pendidikan II - 28
2.2.2.2 Kesehatan II - 29
2.2.2.3 Parawisata dan Budaya II - 31
2.2.3. Ekonomi dan Keuangan II - 31
2.2.3.1 Ekonomi II - 31
2.2.3.2 Keuangan II - 31
2.2.4. Infrastruktur II - 33
BAB III VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG KABUPATEN
PINRANG
III - 1
3.1. V i s i : III - 1
3.2. M i s i : III - 5
1. Menjadikan Pengamalan Nilai – Nilai Keagamaan, Pancasila, dan
Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan Pembangunan
III - 6
2. Membangun Kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat yang
maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional
III - 6
3. Membangun Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan,
Pembangunan, Dan Kemasyarakatan
III - 7
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 4
4. Mewujudkan Optimasi Layanan Sarana Dan Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung Sektor
Pertanian
III - 7
5. Membangun Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan
Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang berorientrasi Pasar
III - 7
6. Mewujudkan Pemerataan
Pembangunan Berwawasan Lingkungan
III - 8
7. Mewujudkan keamanan dan ketertiban umum
III - 8
BAB IV ARAH KEBIJAKAN , TAHAPAN , DAN
AGENDA PEMBANGUNAN JANGKA
PANJANG
IV - 1
4.1. Arah Pembangunan Jangka Panjang
Daerah
IV - 1
4.1.1. Terimplementasinya Pengamalan Nilai – Nilai
Keagamaan, Pancasila, dan Budaya Lokal sebagai Pijakan
Dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan dan
Pembangunan
IV - 1
4.1.2. Terbangunnya Kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat
yang maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional
IV - 2
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 5
4.1.3. Terbangunnya Kualitas
Pelayanan Dibidang Pemerintahan, Pembangunan,
Dan Kemasyarakatan
IV - 4
4.1.4. Terwujudnya Optimasi Layanan
Sarana Dan Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung
Sektor Pertanian
IV - 5
4.1.5. Terbangunnya Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan Agroindustri dalam
memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang
berorientrasi Pasar
IV - 6
4.1.6. Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
IV - 7
4.1.7. Terwujudnya Keamanan Dan Ketertiban umum
IV - 8
4.2 Pentahapan dan Agenda
Pembangunan
IV - 9
4.2.1 Rencana Tahap I (Periode Tahun 2009 – 2014)
IV - 9
4.2.2 Rencana Tahap II (Periode Tahun 2014 - 2019)
IV - 11
4.2.3 Rencana Tahap III (Perode Tahun 2019 - 2024)
IV - 13
4.2.4 Rencana Tahap IV (Perode
Tahun 2024 - 2029)
IV - 14
BAB V P E N U T U P V - 1
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehadiran Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional telah membawa perubahan dalam
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Daerah dibanding dengan
Sistem Perencanaan sebelumnya. Perubahan tersebut antara lain terletak
pada penamaan dokumen-dokumen perencanaan yang digunakan selama ini.
Sebelumnya, di tingkat daerah dikenal dokumen perencanaan berupa Pola
Dasar (Poldas) atau Garis-Garis Besar Haluan Daerah, Rencana Strategis
(Renstra) Pemerintah Daerah, Program Pembangunan Daerah (Propeda) yang
rentang waktu berlakunya masing-masing lima tahun. Kemudian oleh
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, dikenal dokumen perencanaan
pembangunan daerah berupa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) yang rentang waktu berlakunya dua puluh tahun dan Rencana
Pembangunan jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang rentang waktu
berlakunya lima tahun. Dari sisi ini, jelas adanya usaha untuk
mensistematisasi dokumen perencanaan tersebut sesuai masa berlakunya
sehingga tidak terkesan tumpang tindih.
Pada sisi yang lain, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 mencoba
membenahi kelemahan pada sistem perencanaan sebelumnya dengan
mengintegrasikan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
secara bersamaan. Hal ini dapat dilihat dari mekanisme penyusunan dan
penetapan perencanaan yang pada ujungnya diharapkan agar permasalahan
daerah dan permasalahan nasional baik melalui dokumen perencanaan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 7
daerah maupun melalui dokumen perencanaan nasional dapat dijawab
melalui arah pembangunan yang ditetapkan.
Hal terakhir ini sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran sebagian
pihak akan adanya kemungkinan kepentingan daerah sebagai perwujudan
dari otonomi daerah tidak terakomodir secara maksimal melalui sistem
perencanaan yang diatur oleh Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004.
Dengan pendekatan penyusunan perencanaan pembangunan daerah yang
mengkombinasikan aspek politik, teknokratik, top down dan bottom up,
semangat otonomi daerah tersebut akan tetap terpelihara. Kemudian akan
mendapat pinjaman perhatian ketika kepentingan-kepentingan daerah
dirumuskan pada musrenbang provinsi, musrenbang regional dan
musrenbang nasional.
Dalam konteks inilah, maka dokumen perencanaan pembangunan
Kabupaten Pinrang memerlukan penyesuaian dengan memperhatikan kondisi,
potensi, permasalahan dan harapan-harapan masyarakat Kabupaten Pinrang
untuk dapat dirumuskan secara sistematis dan ditetapkan secara legal formal.
Harapan masyarakat menjadikan Kabupaten Pinrang yang maju,
mandiri melalui pendekatan agrobisnis dan agroindustri yang berwawasan
lingkungan, kemudian dihadapkan dengan berbagai permasalahan, kendala
serta keterbatasan-keterbatasan sebagaimana layaknya daerah-daerah lain
yang tengah tumbuh dan berkembang sesuai dinamikanya.
Permasalahan tersebut dapat muncul dari beragam tuntutan akan
percepatan dan cita-cita daerah ke depan yang begitu pesat dengan berbagai
konsekuensinya, tuntutan atas peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan
kebutuhan masyarakat yang terus berkembang, keterbatasan kapasitas
lingkungan atas kebutuhan dan perkembangan daerah serta permasalahan
mendasar lainnya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 8
Menghadapi situasi yang demikian ini, diperlukan adanya upaya
sistematis dalam mengarahkan perkembangan Kabupaten Pinrang sesuai
harapan masyarakat pada satu sisi yang lain, dengan dukungan potensi
Kabupaten Pinrang sebagai faktor yang dapat menggerakkan pembangunan
daerah.
Dalam konteks ini perencanaan pembangunan daerah memiliki
kedudukan strategis dalam rangka mengarahkan harapan-harapan
masyarakat dalam bentuk arah pembangunan daerah dengan tekanan pada
aspek kebutuhan yang mendasar dan paling mendesak sebagai skala
prioritas, karena adanya keterbatasan untuk memenuhi seluruh kebutuhan
dari dinamika dan perkembangan daerah. Dengan demikian perencanaan
pembangunan dimaksud merupakan wujud dari sistematisasi kebutuhan
daerah dalam rentang waktu tertentu dikaitkan dengan kemampuan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Hal terakhir ini kemudian diformulasi dalam
bentuk kebijakan program dan rencana kerja daerah.
Dalam bentuk sistematisasi yang dikemukakan di atas maka
kepentingan daerah akan diletakkan secara proporsional sebagaimana
dimaksud dan diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang memberi tekanan dan ruang gerak
penyelenggaraan pembangunan daerah dalam kerangka Otonomi Daerah.
Semangat otonomi daerah tersebut secara proporsional pula
diletakkan pada kepentingan nasional, karena itu sistem perencanaan
pembangunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2004 mencoba mengintegrasikan antara kepentingan daerah dan kepentingan
nasional secara bersamaan. Model perencanaan yang demikian ini pada
akhirnya akan menciptakan sinergi penyelesaian masalah nasional dalam
skala lokal dan penyelesaian masalah lokal dalam kebijakan nasional.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 9
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 mengemukakan bahwa
Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah merupakan dokumen
perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun. Dengan rentang waktu
tersebut dimaksudkan agar tercipta kesinambungan program pembangunan
tersebut dalam jangka panjang 20 (dua puluh) tahun. Untuk kepentingan
nasional RPJPD dapat disinergikan dengan perkembangan dinamika
pembangunan daerah yang mencakupi pembangunan sumberdaya manusia,
pembangunan sosial budaya, pembangunan ekonomi, pembangunan wilayah
dan kawasan, pembangunan hukum, pembangunan pemerintahan dan
pembangunan politik.
Mencermati pembangunan Kabupaten Pinrang dan kecenderungan ke
depan, cakupan pembangunan nasional yang dimaksud memiliki relevansi
atas dinamika dan kebutuhan daerah. Namun tetap perlu digaris bawahi, segi
karakteristik perkembangan Kabupaten Pinrang, sehingga di dalam RPJPD ini
nuansa kepentingan daerah mendapat perhatian secara serius. Dengan
demikian maka integrasi antara kepentingan nasional pada satu sisi dan
kepentingan daerah pada sisi yang lain menjadi satu kesatuan yang sinergis.
Beberapa isu-isu penting berskala nasional dan regional (provinsi) yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan kebijaksanaan pembangunan daerah antara
lain: isu peningkatan kesejahteraan masyarakat, isu pendidikan dan
kesehatan seperti yang tertuang dalam Millenium Development Goals (MDGs),
optimalisasi pengelolaan sumber daya alam, pengembangan kawasan pesisir,
dan suistainable development program (program pembangunan
berkelanjutan.
Perlunya penyiapan RPJP, terkait dengan adanya isu – isu strategis
yang menjadi tantangan kabupaten Pinrang dimasa mendatang yang
menyangkut:
Kesenjangan kesejeahteraan masyarakat
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 10
Pembangunan masyarakat
Kehidupan demokratis
Koordinasi antar pelaku pembangunan
Ketimpangan pembangunan desa – kota dan antar wilayah
Pemanfaatan sumber daya alam
Konsistensi dan transparansi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
Partisipasi masyarakat
Penegakan hukum
1.2. Pengertian
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah adalah dokumen
perencanaan pembangunan daerah yang disusun dengan mengacu pada
RPJP Nasional, sesuai karakteristik dan potensi daerah yang berisikan
Visi, Misi, dan Arahan serta prioritas Pembangunan Daerah secara
menyeluruh yang akan dilakukan secara bertahap untuk mewujudkan
cita–cita daerah untuk kurun waktu 20 (dua puluh) tahun ke depan.
1.3. Maksud dan Tujuan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Pinrang tahun 2009 – 2029 ditetapkan dengan maksud mempersiapkan dan
memberikan arah serta acuan kebijakan yang jelas bagi seluruh komponen
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 11
masyarakat daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan.
Terkait dengan maksud tersebut, maka RPJPD kabupaten Pinrang
ditetapkan dengan tujuan untuk untuk mewujudkan kehidupan yang
demokratis, toleran, transparan, partisipatif, akuntabel, berkeadilan sosial,
melindungi hak asasi manusia, menegakkan supremasi hukum dalam tatanan
masyarakat daerah yang beradab, berakhlak mulia, mandiri, bebas, maju dan
sejahtera dalam kurun waktu 20 (2009 – 2029) tahun ke depan.
1.4. Landasan Hukum
Landasan idiil RPJPD Kabupaten Pinrang ini adalah Pancasila dan
Landasan Konstitusional UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Sedangkan landasan operasionalnya meliputi ketentuan perundang-undangan
yang berkaitan langsung dengan pembangunan nasional dan daerah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 , tentang Pembentukan Daerah-
daerah Tk. II di Sulawesi (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1822);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4022);
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 12
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan Pengelolaan
dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4022);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4437);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007, tentang Rencana Pembangunan
jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025
9. Undang-Undang Nomor 26 Thun 2007, tentang Penataan Ruang
10. Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil.
11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tatacara
Pelaksanaan Peran Serta masyarakat dalam Penyelenggaraan Negara
(Lembaran Negara RI Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 3866);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara RI Tahun 2000 Nomor 54 Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
3952);
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 13
13. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2000
Nomor 202, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4022);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengelolaan, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah.
17. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (RKP);
18. Perturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 26 Tahun 2007 tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Privinsi Sulawesi Selatan tahun 2008
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (RKP);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 10 Tahun 2003 tentang
Perencanaan Pembangunan Partisipatif.
20. Peraturan Daerah Kabupaten Pinrang Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten
Pinrang.
21. Peraturan Bupati Kabupaten Pinrang Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pos
Pelayanan Publik Paripurna.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 14
1.5. Hubungan RPJPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
RPJP Kabupaten Pinrang mempunyai hubungan dengan beberapa
dokumen perencanaan lainnya. Hubungan tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pinrang
merupakan dokumen perencanaan untuk periode 20 (dua puluh) tahun,
mengacu pada arah pembangunan yang tercantum pada RPJP Nasional
dan RPJP Provinsi, di samping tetap memperhatikan tujuan dibentuknya
daerah, dan kondisi spasial daerah. RPJPD selanjutnya seyogyanya
menjadi pedoman dalam penyusunan RPJMD Pinrang. Rencana
Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pinrang
sebagai dokumen perencanaan yang bersipat jangka panjang untuk
periode 20 (dua puluh) tahun. Rentang waktu tersebut diperinci dalam
empat tahapan pembangunan periode jangka menengah yang masing-
masing berumur lima tahun. Selanjutnya rencana pembangunan jangka
menengah daerah (RPJMD) yang mempunyai rentang waktu lima tahunan
akan disesuaikan pada masing-masing tahapan yang telah diatur pada
RPJPD.
b. Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Pinrang yang
akan disusun kali ini dengan rentang waktu 2009-2029, akan menjadi
acuan dalam menyusunan RPJM Pinrang pada tahap awal (RPJPD tahap I)
yaitu tahun 2009-2013. Dalam hal ini Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) adalah dokumen perencanaan pembangunan
daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang merupakan penjabaran RPJP
Daerah serta visi, misi, dan program kepala daerah terpilih.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 15
c. Selanjutnya secara hirarki RPJMD tersebut diharapkan menjadi acuan
masing-masing SKPD di Kabupaten Pinrang dalam penyusunan
Renstranya, dan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
sebagai sebuah implementasi rencana pembangunan Kabupaten Pinrang
setiap tahun.
Selanjutnya hubungan tersebut dapat digambarkan dalam skema di bawah ini
Bagan 1 : Alur Perencanaan dan Keterkaitan dengan dokumen perencanaan
lainnya
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 16
Bagan 2: Keterkaitan PRJPD Kabupaten Pinrang dengan dokumen perencanaan
Daerah
1.6. Tahapan Penyusunan RPJPD
1. Tahap Pertama:
Pemerintah Kabupaten Pinrang menyusun prediksi kondisi umum daerah,
yang meliputi: Geomorfologi & lingkungan, urusan wajib dan pilihan
daerah (Ekonomi & SDA, Demografi, Prasarana dan sarana, sosial ekonomi
dan budaya, pemerintahan, dll). Di samping itu juga dilengkapi dengan
analisis tentang potensi dan permasalahan daerah dari beberapa sektor
unggulan.
2. Tahap Kedua:
RPJP Kab. Pinrang
RPJM Kab. Pinrang
RKPD
APBD Kab. Pinrang
RENSTRA SKPD KAB.
PINRANG
RENJA SKPD
dipedomani
Dipedoma
ni
dipedomani
dipedomani
diacu dijabarkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 17
Pemerintah Daerah dan stakeholders daerah melaksanakan kegiatan
penyamaan persepsi tentang visi, misi, dan pokok-pokok kebijakan
pembangunan jangka panjang Kabupaten Pinrang, yang menghasilkan
sebuah rumusan tentang Visi, Misi, dan Arah Kebijakan Pembangunan
jangka panjang Kabupaten Pinrang.
3. Tahap Ketiga:
Pemerintah Daerah Kabupaten Pinrang menyiapkan rancangan awal
RPJPD Kabupaten Pinrang sebagai representasi dari visi, misi, dan arah
kebijakan pembangunan daerah serta hasil analisis terhadap potensi dan
permasalahan daerah.
Draft awal RPJPD yang disusun oleh Bappeda ini seyogyanya juga tetap
mempertahankan tercapainya visi jangka panjang sesuai dengan arahan
yang tercantum dalam RPJP Propinsi dan Nasional, sehingga isinya
diharapkan dapat mengakomodasi beberapa isu-isu penting pada tingkat
provinsi maupun tingkat nasional.
Stakeholders juga dapat melakukan penajaman atau penyesuaian yang
diperlukan atas rincian lima tahunan yang bersumber dari kondisi daerah
saat ini dan kondisi eksternal yang akan terjadi.
4. Tahap Keempat :
Rancangan awal RPJPD yang telah diselesaikan selanjutnya menjadi
acuan bagi Unit–Unit Kerja Daerah dalam menyesuaikan agenda kerjanya
sesuai dengan tugas dan fungsi (tupoksi) nya.
5. Tahap Kelima:
Pemerintah Daerah mempasilitasi pelaksanaan musrenbang RPJP
Kabupaten Pinrang dalam rangka urung rembug dan memberikan
masukan terhadap rancangan awal RPJPD yang telah disusun
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 18
sebelumnya. Di samping bertujuan untuk menyesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat yang bersifat makro dan jangka panjang.
6. Tahap Keenam:
Draft RPJPD yang telah disusun sebelumnya selanjutnya direvisi
berdasarkan berbagai masukan baik dari pihak SKPD, DPRD, maupun
beberapa stakeholders. Hasil revisi tersebut menjadi RPJP Kabupaten
Pinrang setelah mendapat pengesahan melalui Peraturan Daerah.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 19
1.7. Sistematika Penyusunan RPJPD
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten
Pinrang Tahun 2009-2029 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab I : Mencakup Pendahuluan yang berisi Latar belakang, Maksud dan
Tujuan, Pengertian, serta Landasan Hukum, terkait dengan
penyusunan dan Penulisan RPJPD.
Bab II : Kondisi Umum dan Perkembangan Lingkungan Strategis Daerah
, menggambarkan situasi – analisis dan perkiraan dimasa
mendatang mencakup lingkungan hidup, demografi, ekonomi
dan SDA, Sosial Budaya dan politikm prasarana dan sarana,
pemerintahan / pelayanan umum, tata ruang dan keuangan
daerah
Bab III : Berisikan Visi dan Misi Pembangunan Daerah Jangka Panjang
Kabupaten Pinrang, sebagai rujukan dalam menentukan
sasaran pembangunan
Bab IV : Mencakup Arah, tahapan dan prioritas Kebijakan
Pembangunan Jangka Panjang
Bab V : Penutup
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 20
BAB II
KONDISI UMUM DAN PERKEMBANGAN LINGKUNGAN STRATEGIS DAERAH
2.1. Profil Capaian Pembangunan Daerah Eksisting
2.1. 1. Pemerintahan Umum
Kabupaten Pinrang dengan ibukota Pinrang terletak disebelah 185 km
utara ibukota Propinsi Sulawesi Selatan, berada pada posisi 4°10’30” sampai
30°19’13” lintang selatan dan 119°26’44” sampai 119°47’20” bujur timur.
Secara administratif, Kabupaten Pinrang terdiri atas 12 kecamatan, 39
kelurahan dan 65 desa. Batas wilayah kabupaten ini adalah sebelah Utara
dengan Kabupaten Tana Toraja, sebelah Timur dengan Kabupaten Sidenreng
Rappang dan Enrekang, sebelah Barat dengan Propinsi Sulawesi Barat,
sebelah Selatan dengan Kota Parepare. Luas wilayah Kabupaten mencapai
1.961,77 km² atau sekitar 3,1 persen luas wilayah daratan Sulawesi Selatan
dan sangat strategis karena merupakan jalur lalu lintas darat yang
menghubungkan Propinsi Sulawesi Selatan dengan Kalimantan Timur dan
Sulawesi Tengah melalui Kabupaten Mamuju. Berdasarkan struktur
perekonomiannya Kabupaten Pinrang merupakan daerah agraris dengan
berbagai potensi pertanian yang dimiliki, dengan rincian sebagai berikut :
Wilayah Daratan : 1.961,77 Ha, terdiri atas
Areal Hutan : 93.360 Ha (47,59%)
Areal Sawah : 48.090 Ha (24,51%)
Areal Perkebunan : 13.340 Ha (6,8%)
Areal Tambak : 11.613 Ha (5,92%)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 21
Areal Rawa : 1.205 Ha (0,61%)
Areal Kolam : 160 Ha (0,08%)
Areal Padang Rumput : 6.905 Ha (3,52%)
Areal Pemukiman : 11.167 Ha (5,69%)
Lain-lain : 10.337 Ha (5,27%)
Kondisi Topografi wilayah pada umumnya berbukit-bukit dengan
ketinggian 100 – 2000 meter di atas permukaan laut. Iklim di Kabupaten ini
adalah tropis dengan suhu udara rata-rata mencapai 28°C dengan curah
hujan rata-rata mencapai 174,93 mm/bln.
Jumlah Desa / Kelurahan pada tiap Kecamatan
Di Kabupaten Pinrang, Tahun 2007
No. Kecamatan Luas (ha) Status
Jumlah Desa Kelurahan
1 Suppa 7.420 8 2 10
2 Mattiro Sompe 9.699 7 2 9
3 Lanrisang 7.301 7 0 7
4 Mattiro Bulu 13.249 7 2 9
5 Watang Sawitto 5.897 0 8 8
6 Tiroang 7.773 0 5 5
7 Patampanua 13.685 6 4 10
8 Cempa 9.030 7 0 7
9 Duampanua 29.186 9 5 14
10 Lembang 73.309 12 2 14
11 Paleteang 3.729 0 6 6
12 Batulappa 15.899 5 0 5
Jumlah 196.177 68 36 104
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 22
Jumlah penduduk pada tahun 2003 sebesar 322.429 jiwa yang terdiri
atas 155.192 jiwa laki-laki atau 48,13% dan 167.237 jiwa perempuan atau
51,87% dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 164,36 jiwa/km².
Jumlah Penduduk Kabupaten Pinrang pada tahun 2007 sebanyak
332.921 jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan. Kepadatan penduduk adalah
170 jiwa / Km² dengan rata-rata 3,201 jiwa penduduk / desa-kelurahan.
Distribusi penduduk Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pinrang dalam kurun waktu 1980 –
1990 sekitar 1,02 %/tahun, 1990 – 2000 menjadi 0,46 %, sedangkan dalam
kurun waktu 2005 – 2007 tumbuh sekitar 1,46%/tahun. Pertumbuhan
penduduk yang tinggin ini merupakan suatu masalah tersendiri bila tidak
dibarengi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang
positif pada akhirnya akan memperluas lahan hunian dan mengurangi lahan
usaha bagi pendidik itu sendiri.
P e n d u d u k No
Kecamatan
Luas
(Km²) Laki-laki Wanita Jumlah
Rumah
Tangga
Kepada
tan pdkk
(Km²)
1. 2.
3.
4. 5.
6. 7.
8.
9. 10.
11. 12.
Suppa Mattiro Sompe
Mattiro Bulu
Watang Sawitto Patampanua
Cempa Duampanua
Lembang
Lanrisang Tiroang
Paleteang Batulappa
74,20 96,99
132,49
58,97 136,85
90,30 291,86
733,09
73,01 37,29
77,73 158,99
13.821 13.080
12.148
20.479 14.912
8.110 21.506
18.861
8.184 9.246
14.634 4.584
14.710 14.743
13.753
23.018 15.953
9.926 23.163
19.462
9.190 9.926
15.953 4.862
28.531 27.823
25.901
43.497 30.917
16.663 44.669
38.323
17.374 19.172
30.587 9.464
6.491 6.445
6.279
10.934 6.615
3.708 9.591
8.192
3.937 4.731
6.681 1.953
385 287
195
738 226
185 153
52
238 247
820 60
J u m l a h 1961,77 159.583 173.338 332.921 75.557 170
Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab. Pinrang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 23
P E N D U D U K
Tahun
No
Kecamatan
2003 2004 2005 2006 2007
Rata2
Kepadatan
Penduduk
per km2
(2007)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Suppa
Mattiro Sompe
Mattiro Bulu
Watang Sawitto
Patampanua
Cempa
Duampanua
Lembang
Lanrisang
Tiroang
Paleteang
Batulappa
27.679
26.846
24.347
41.471
28.733
15.874
42.523
37.086
16.531
17.654
27.884
9.426
27.870
27.021
25.437
41.562
30.307
16.151
42.759
37.222
16.981
17.628
30.060
37.222
28.101
27.309
25.659
43.250
30.604
16.299
42.907
37.852
17.151
18.732
30.210
9.442
28.354
27.561
25.777
43.441
30.718
16.610
44.072
38.002
17.215
18.803
30.456
9.429
28.531
27.823
25.901
43.497
30.917
16.663
44.669
38.323
17.374
19.172
30.587
9.464
385
287
195
738
226
185
153
52
238
247
820
60
J u m l a h 315.874 322.429 327.516 330.438 332.921 170
Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa kecamatan Paleteang
merupakan suatu kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk
yang sangat tinggi di Kabupaten Pinrang, dari data tahun 2007 menunjukkan
bahwa tingkat kepadatan rata-rata per km2 adalah 820 penduduk / Km2,
sedangkan kepadatan tingkat kabupaten hanya 170 penduduk / Km2.
Kepadatan di Kecamatan Paleteang berkembang sejalan dengan letak
geografis kecamatan ini yang terletak di ibu kota Kabupaten.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 24
2.1. 2. Sosial Budaya
Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui seberapa
jauh upaya pemberdayaan yang telah dicapai masyarakat secara cepat adalah
indikator komposi. Beberapa indikator komposit yang telah dikembangkan dan
direkomendasikan UNDP adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks
Pembangunan Jender (IPJ), Indeks Pemberdayaan Jender (IDJ) dan Indeks
Kemiskinan Manusia (IKM).
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 25
IPM digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian upaya
pembangunan manusia secara keseluruhan dan bersifat agregatif. IPM
merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari
indeks harapan hidup, indeks pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama
sekolah) dan indeks standar hidup layak. Nilai indeks hasil hitungan masing-
masing komponen tersebut adalah antara 0 (keadaan terburuk) dan 1
(keadaan terbaik). Indeks dinyatakan dalam ratusan (dikalikan 100) untuk
mempermudah penafsiran.
Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM
Sumber : Indonesian Human Development Report 2001
Persentase mata pencaharian penduduk terbesar di Kabupaten Pinrang pada
tahun 2007 adalah sektor pertanian yaitu sebesar 68,82 % (170,022 KK),
sedangkan mata pencaharian penduduk terkecil adalah dibidang perbankan,
jasa dan bidang lainnya. Uraian lebih rinci tentang mata pencaharian
penduduk Kabupaten Pinrang dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Indikator Komponen IPM Nilai
Maksimal
Nilai
Minimal
catatan
Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global UNDP
Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global UNDP
Rata-rata lama sekolah 15 0 Sesuai standar global UNDP
Konsumsi perkapita yang
disesuaikan (pendekatan terhadap daya beli)
732.720 300.000
(1996) 360.000 (1999)
UNDP menggunakan PDB
perkapita riil yang disesuaikan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 26
Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Pinrang
Tahun 2007
Mata Pencaharian Jumlah ( KK ) Persentase ( % )
Petani Industri
Konstruksi Perdagangan Angkutan & Komunikasi
Perbankan/Keuangan
170.022 8.029
2.496 30.882 7.733
642
68..82 3.25
0.90 12.50 3.13
0.26
Jasa 17.936 7.26
Lainnya 9.388 3.80
J u m l a h 247.053 100.00
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997, talah menyebabkan
bertambahnya penduduk yang hidup di bawah garis kemisikinan di Kabupaten
Pinrang. Tahun 2000 perbaikan ekonomi dan situasi politik yang sedikit
membaik telah mempengaruhi jumlah penduduk miskin. Keadaan ekonomi di
Kabupaten Pinrang juga semakin membaik hingga tahun 2005. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin menurunnya persentase penduduk miskin dari
sekita 14,8 persen tahun 2000 menjadi 8,59% tahun 2005. Seperti tergambar
dalam tabel dibawah ini :
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Pinrang
Tahun % Penduduk Miskin
2000 14,8%
2004 8,84%
2005 8,59%
Sumber : diolah dari Susenas KOR
2.1.2.1. Pendidikan
Dalam era reformasi sekarang ini, otonomi daerah telah diterapkan
secara menyeluruh sejak tahun 2001, sehingga roda pembangunan
diharapkan lebih dekat ke masyarakat, lebih cepat pelayanannya, lebih murah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 27
biayanya dan lebih sesuai dengan kebutuhan riilnya. Salah satu kinerja
pembangunan yang menjadi ukuran adalah kinerja pembangunan manusia
yang disajikan dalam satu indikator komposit (angka tunggal) yaitu Indeks
Pembangunan Manusia (IPM). IPM dapat digunakan sebagai ukuran kebijakan
dan upaya yang dilakukan dalam kerangka pembangunan manusia khususnya
upaya pemberdayaan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
dan partisipasi dalam pembangunan.
Dalam bidang pendidikan, ada dua komponen IPM, yaitu angka melek
huruf dan rata-rata lama sekolah. Indeks pendidikan di Kabupaten Pinrang
mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 71,18 tahun 2002
menjadi 74,73 tahun 2007.
Peningkatan ini disebabkan karena komponen angka melek huruf juga
mengalami peningkatan dari 86,1% tahun 2002, menjadi 89,1 tahun 2007.
Sementara itu rata-rata lama sekolah juga mengalami peningkatan dari 6,2
pada tahun 2002 menjadi 6,9 tahun 2007.
Secara keseluruhan IPM di Kabupaten Pinrang pada tahun 2002 sekitar
66,0 kemudian mengalami peningkatan menjadi 70,5 tahun 2007. Pada tahun
2002 posisi Kabupaten Pinrang berada di peringkat 9 dari 23 Kabupaten/Kota
se Sulawesi Selatan dan pada tahun 2007 menjadi peringkat ke 8, sedangkan
IPM Sulawesi Selatan tahun 2007 adalah 68,8.
KRITERIA IPM MENURUT UNDP
Sumber : Indonesian Human Development Report 2001
Nilai IPM
≤ 51 Sedang
51 ≤ 79 Menengah
79 ≤ Tinggi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 28
Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Pinrang tergolong
menengah.
Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh
tingkat pendidikan penduduknya, karena meningkatnya pendidikan penduduk
berarti kualitas manusia sebagi sumber daya semakin baik yang pada
akhrinya akan meningkatkan pula produktifitas dalam semua sektor
pembangunan. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya menyediakan
sarana dan prasarana yang memadai. Seperti program wajib belajar,
pendidikan luar sekolah, sekolah terbuka dan lain sebagainya. Progam ini
diharapkan dapat meningkatkan partisipasi sekolah, menurunkan angka buta
huruf serta meningkatkan jenjang pendidikan penduduk.
Rasio murid sekolah SD/MI di Kabupaten Pinrang pada tahun 2005,
sekitar 140,63, mengalami kenaikan menjadi sekitar 151,90 tahun 2007. Hal
ini menunjukkan bahwa dalam 1 sekolah terdapat sekitar 152 murid SD/MI
pada tahun 2007. Kenaikan yang sama juga terjadi pada rasio murid sekolah
SLTP / NTs yaitu sekitar 252,30 tahun 2005 menjadi sekitar 256,75 tahun
2007. Demikian pula rasio murid sekolah SLTA/MA mengalami penurunan
sekitar 333,55 tahun 2005 menjadi sekitar 295,14 tahun 2007.
Hasil Susenas 2007 di Kabupaten Pinrang menunjukkan bahwa angka
melek huruf (AMH) penduduk usia 10 tahun keatas sekitar 89,1. Angka
tersebut menunjukkan adanya peningkatan bila dibanding tahun 2002 yaitu
sekitar 86,1. Berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2002 selisih AMH laki-laki
dan perempuan sekitar 5,54 point. Penurunan ini menunjukkan meningkatnya
kesadaran akan pentingnya pendidikan, tanpa melihat status jenis kelamin.
Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Pinrang pada tahun 2002
sekitar 6,2 tahun, kemudian menjadi 6,9 tahun pada tahun 2007. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tahun 2002 hanya pada tingkat SD.
Dan Pada tahun 2007 masih pada tingkat SD, hal ini mencerminkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 29
kesadaran masyarakat dalam bidang pendidikan di Kabupaten Pinrang masih
perlu ditingkatkan lagi.
% PENDUDUK 10 TAHUN KEATAS
MENURUT JENJANG PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN 2002 –
2007, DI KABUPATEN PINRANG
SUMBER : Susenas 2002 - 2007
Berdasarkan jenis kelamin untuk tingkat pendidikan yang tidak tamat/tidak
sekolah, laki-laki mengalami peningkatan dan perempuan mengalami
penurunan. Pada tingkat pendidikan yang tidak tamat SD dan tamat SD baik
laki-laki maupun perempuan, sedangkan tingkat pendidikan SMTP dan SMTA
keduanya menunjukkan angka peningkatan.
ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH (APS)
PENDUDUK USIA SEKOLAH (7-24 TAHUN) DALAM TAHUN 2002 - 2007
TINGKAT PENDIDIKAN 2002 2007
L P L+P L P L+P
Tidak Tamat SD/Belum pernah sekolah
35,58 42,04 38,92 35,05 37,65 36,37
SD 35,08 33,54 34,28 27,35 28,92 28,15
SMTP 14,52 12,54 13,49 15,89 14,47 15,17
SMTA Keatas 14,84 11,88 13,30 20,21 18,97 20,31
Jumlah 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Kelompok Umur / Jenis Kelamin
2002 2007
7 – 12 94,18 98,24
Laki-Laki 94,31 97,91
Perempuan 94,04 98,61
13 – 15 72,66 77,05
Laki-Laki 71,66 72,66
Perempuan 73,64 81,15
16 – 18 37,92 47,60
Laki-Laki 34,56 45,41
Perempuan 41,99 50,70
19 – 24 3,64 9,65
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 30
SUMBER : Susenas 2002 - 2007
Menurut jenis kelamin, baik 2002 maupun 2007 APS perempuan pada usia SD
sampai usia perguruan tinggi pada 2007 APS laki-laki lebih tinggi dari APS
perempuan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat
untuk menyekolahkan anak perempuan sampai jenjang pendidikan masih
kurang. Salah satu penyebabnya adalah adanya kebiasaan sebagian
masyarakat untuk lebih cepat mengawinkan anak perempuannya disamping
adanya persepsi terhadap kegiatan perempuan adalah kegiatan
kerumahtanggaan yang tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi.
Jenis dan Jumlah Fasilitas Pendidikan Taman Kanak Kanak
Kabupaten Pinrang Tahun 2007
No Kecamatan Jumlah
Sekolah Murid Guru
1 Suppa 11 405 36
2 Mattiro Sompe 16 553 61
3 Lanrisang 8 194 29
4 Mattiro Bulu 10 375 35
5 Watang sawitto 13 959 95
6 Tiroang 9 258 22
7 Paleteang 14 448 52
8 Patampanua 12 259 39
9 Cempa 6 182 18
10 Duampanua 18 615 58
11 Lembang 14 325 41
Laki-Laki 2,76 9,52
Perempuan 2,55 9,77
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 31
12 Batu Lappa 3 116 12
JUMLAH 134 4.725 498
Jenis dan Jumlah Fasilitas Pendidikan SD
Kabupaten Pinrang Tahun 2007
No
Kecamatan
SEKOLAH DASAR ( SD ) MADRASAH IBTIDAIYAH ( MI )
Negeri Swasta Negeri Swasta
Skl Siswa Guru Skl Sisw Guru Skl Sisw Guru Skl Siswa Guru
1 Suppa 27 3.577 179 - - - - - - 2 393 14
2 Mattiro Sompe 25 3.624 127 - - - - - - 2 202 16
3 Lanrisang 18 1.992 81 1 108 9 1 137 6 2 109 20
4 Mattiro Bulu 27 3.584 175 - - - - - - 1 88 7
5 Wtg. Sawitto 32 7.091 257 1 68 7 - - - 4 181 32
6 Tiroang 19 2.927 129 - - - - - - - - -
7 Paleteang 22 4.339 143 1 137 17 - - - - - -
8 Patampanua 31 4.402 166 - - - - - - 4 386 32
9 Cempa 18 2.557 90 - - - - - - - - -
10 Duampanua 40 6.627 214 - - - - - - 3 207 15
11 Lembang 44 7.322 239 2 203 23 - - - 2 123 9
12 Batu Lappa 15 1.625 57 - - - - - - 2 188 14
JUMLAH 318 49.667 1.857 5 499 59 1 137 6 22 1.877 159
Sumber Data : Hasil Pemetaan Pendidikan BEP Kabupaten Pinrang TA. 2005
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 32
2.1.2.2. Kesehatan
Indeks kesehatan diwakili dengan angka harapan hidup, diharapkan
dapat mencerminkan pembangunan manusia dibidang kesehatan. Tahun
2002 Indeks Kesehatan Kabupaten Pinrang 73,5 meningkat menjadi sekitar
76,0 tahun 2007. Sementara indeks kesehatan Sul-Sel juga mengalami
peningkatan sekitar 72,76 tahun 2002 menjadi 72,83 tahun 2007. Adanya
peningkatan indeks ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi penduduk,
kesehatan dan lingkungan di Kabupaten Pinrang pada khususnya dan di Sul-
Sel pada umumnya semakin membaik.
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah dan
merata. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan akan tercapai derajat
kesehatan yang baik. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain dengan memberikan
penyuluhan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup sehat dan
manyediakan beberapa fasilitas kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil.
Salah satu indikator kesejahteraan rakyat dibidang kesehatan adalah
Angka kematian bayi (AKB)/1000 kelahiran hidup, selama 4 tahun terakhir
AKB di Kabupaten Pinrang menunjukkan penurunan dari 37/1000 kelahiran
hidup tahun 2002 menjadi 32/1000 tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
dari setiap 1000 kelahiran hidup 32 diantaranya meninggal dunia sebelum
mencapai 1 tahun. Terjadi penurunan AKB merupakan indikasi terjadinya
derajat kesehatan masayarakat.
Angka Harapan Hidup (AHH) mengalami sedikit peningkatan dari 69,1
tahun 2002 menjadi 70,7 tahun 2007. Angka tersebut memberikan gambaran
bahwa penduduk kabupaten Pinrang rata-rata dapat menjalani hidup sekitar
70,1 tahun sedang AHH di Sul-Sel 2007 sekitar 69,2 tahun. Besar kecilnya
AHH ditentukan oleh beberapa variabel baik yang bersifat endogen (kondisi
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 33
bawaan) maupun eksogen (pengaruh luar). Eksogen antara lain input
makanan, upaya kesehatan dan kondisi lingkungan yang juga dipengaruhi
variabel lainnya. Pengaruh variabel-variabel tersebut dapat bersifat langsung
maupun tidak langsung.
Dalam rangka pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, disamping
tersedianya RSU di ibukota Kabupaten, tahun 2007 terdapat 13 puskesmas
yang tersebar di 12 Kecamatan, Pustu 54, Posyandu 344, 2 rumah bersalin.
Sedang tenaga kesehatan 679 orang.
Pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar semua lapisan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan
merata di tambah lagi dengan misi nasional Menuju Indonesia sehat tahun
2010 . Dengan adanya upaya tersebut diharapkan agar tercapai derajat
kesehatan yang baik. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain dengan memberikan
penyuluhan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup sehat dan
menyediakan bebrapa fasilitas kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil.
Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Pinrang yang terdiri dari berbagai
pusat pelayanan kesehatan diantaranya adalah Rumah Sakit Umum Type C 1
buah dan beberapa puskesmas, puskesmas pembantu (PUSTU) dan BKIA
yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan dan kelurahan di Kabupaten
Pinrang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel berikut
Jenis dan Jumlah Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pinrang Tahun
2007
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 34
2.1.2.3. Sosial
Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan jumlah
angkatan kerja meningkat. Peningkatan jumlah angkatan kerja yang tidak
diimbangi oleh penciptaan lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran.
Oleh karena itu sasaran utama pembangunan adalah terciptanya lapangan
kerja baru dalam jumlah dan kualitas yang memadai sehingga dapat
menyerap tambahan angkatan kerja yang terjadi setiap tahun.
Tahun 2007 penduduk usia 15 tahun keatas yang termasuk usia kerja
terdiri dari 55,61% angkatan kerja dan sekitar 44,38% bukan angkatan kerja.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 35
Penduduk usia kerja di Kabupaten Pinrang menurut jenis pekerjaan utama
terbagi menjadi bekerja sekitar 49,03% sedang mencari pekerjaan sekitar
6,48%. Sementara yang bukan angkatan kerja yaitu sekolah 9,27%
mengurus RT 27,50% dan lainnya 7,61%.
Kabupaten Pinrang adalah salah satu andalan Propinsi Sulawesi Selatan
sebagai penghasil beras dan hasil bumi lainnya. Oleh sebab itu sektor
pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang banyak menyerap teanaga
kerja. Berdasarkan sakernas 2007 banyaknya penduduk yang bekerja di
sektor pertanian 64,74% menurun dibanding 2005 yaitu 76,64%, sedangkan
sektor industri mengalami peningkatan 1,88% tahun 2005 menjadi sekitar
3,37% tahun 2007. Selain sektor pertanian, sektor lain yang banyak
menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan jasa. Tahun 2007
pendududk yang bekerja di sektor perdagangan sekitar 14,54% dan disektor
jasa 10,66%. Bila dibandingkan tahun 2005 sektor perdagangan mengalami
kenaikan sekitar 2,27% point sedangkan sektor jasa turun sekitar 0,85%
point..
2.1.2.4. Pariwisata dan Budaya
Pembangunan yang dilakukan dalam paska krisis ekonomi disertai
dengan derasnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah
membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, ditandai dengan pemulihan
dengan kondisi perekonomian, terkait dengan pembangunan kebudayaan,
keberhasilan pemulihan ekonomi tersebut perlu diantisipasi dengan adanya
kesiapan masayarakat, sehingga stabilitas yang diraih dapat berkelanjutan.
Disamping itu harus mampu mengantisipasi arus globalisasi yang semakin
pasif. Dengan adanya ketahanan budaya yang mampu menjadi penyelaras
nilai global dan nilai lokal, sehingga dapat menghindarkan benturan antar
budaya. Pariwisata, menitikberatkan pada peningkatan kualitas pelayanan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 36
kepariwisataan dan peningkatan kelestarian budaya, melalui pengembangan
pemasaran pariwisata dan budaya, pengembangan tujuan wisata,
pengembangan sarana, prasarana budaya dan wisata, pemeliharaan
prasarana wisata dan budaya, pembinaan kualitas.
2.1.3. Ekonomi dan Keuangan
2.1.3.1. Ekonomi
a. Potensi Unggulan Daerah
Pertanian
Potensi sektor pertanian di Kabupaten Pinrang terutama tanaman pangan
dengan komoditas andalan padi, sangat besar sehingga dapat diandalkan
sebagai salah satu andalan stimulator perekonomian daerah ini. Dengan
potensi dan keunggulan tersebut Kabupaten Pinrang ditetapkan sebagai
salah satu sentra produksi utama pengembangan tanaman padi di
Sulawesi Selatan. Adapun lahan panen untuk produksi padi tahun 2007
adalah seluas 78.502 Ha dan mampu memproduksi padi sebanyak
489.617 ton, komoditas lainnya yang juga merupakan komoditas andalan
adalah tanaman palawija seperti jagung. Produksi jagung di Kabupaten
Pinrang Tahun 2007 sebesar 2.260 ton dengan luas panen 883 Ha.
Sedangkan hortikultura (buah-buahan) sebanyak 185.749 ton dan sayur
- sayuran seluas 1.326 Ha dengan produksi sebesar 7.800 ton.
Perkebunan
Tanaman perkebunan yang cukup dominan di Kabupaten Pinrang antara
lain kakao yang berproduksi 24.553 ton dan kelapa (kelapa dalam dan
kelapa hybrida) dengan produksi sebanyak 8.987 ton.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 37
Peternakan
Jenis ternak yang diusahakan petani di Kabupaten Pinrang yaitu sapi,
kerbau, kuda dan kambing. Sedangkan jenis unggas yaitu ayam buras,
ayam ras petelur, ayam ras pedaging serta itik. Populasi ternak yang
paling banyak diusahakan di Kabupaten Pinrang adalah ternak sapi
dengan jumlah populasi 37.711, kerbau sebanyak 4.447 ekor pada tahun
2007. Sedangkan ternak yang kurang diusahakan adalah kuda dengan
jumlah populasi 2.723 ekor. Kemudian jenis unggas yang diusahakan
adalah ayam buras dengan populasi sebanyak 1.442.961 ekor, ayam ras
petelur sebanyak 368.978 ekor dan itik sebanyak 518.949 ekor serta
produksi daging sebanyak 1.934.923 kg dan telur sebanyak 5.559.005
butir.
Perikanan dan Kelautan
Potensi sumber daya laut untuk Kabupaten Pinrang yang mempunyai
panjang pantai ± 93 Km sangat berlimpah dengan komoditas andalan
antara lain perikanan laut dan darat khususnya komoditas ikan dan udang.
Produksi udang di Kabupaten Pinrang sebagian besar dipasarkan keluar
daerah antar pulau maupun ekspor dengan produksi perikanan darat
tahun 2007 sebsar 880,85 ton dengan luas areal pengusahaan seluas
17.173,45 Ha yang terdiri dari budidaya air payau maupun air tawar.
Kehutanan
Peranan hutan erat hubungannya dengan munculnya industri sebagai
dimensi baru dalam kehidupan ekonomi manusia. Saat ini hutan tidak lagi
semata-mata dipandang sebagai sumber diperolehnya tanah pertanian
baru melainkan sebagai sumber bahan mentah untuk industri, misalnya
kayu, rotan dan damar.. Areal hutan yang ada di Kabupaten Pinrang
seluas 72.828 Ha dengan rincian fungsi yaitu : Hutan lindung seluas
46.782 Ha, Hutan produksi terbatas seluas 26.049 Ha dan lahan kritis
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 38
seluas 19.000 Ha serta untuk pesisr pantai yang memungkinkan untuk
rehabilitasi hutan mangrov sepanjang ± 92 km .
b. Pertumbuhan Ekonomi / PDRB
Struktur Ekonomi dan PDRB
Struktur ekonomi digunakan untuk mengetahui sumbangan atau peranan
masing-masing kegiatan ekonomi atau sektor dalam perekonomian
Kabupaten Pinrang yang dinyatakan dalam PDRB Kabupaten Pinrang.
Persentase PDRB persektor dalam PDRB total Kabupaten Pinrang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Produk Domistik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha atas dasar
Harga berlaku tahun 2002 - 2007
Sektor 2003 2004 2005 2006 2007
1. Pertanian 1.204.878,37 1.293384,38 1.410.416,30 1.528.658,06 1.612.321,45
2. Penggalian/
Pertambangan 13.857,42 15.600,25 17.374,82 19.519,80 22.346,31
3. Industri Pengolahan
77.818,90 85.541,36 95.867,68 109.139,06 121.205,32
4. Listrik,gas & air 11.309,18 12.714,63 15.592,49 18.307,20 21.585,65
5. Bangunan 60.910,12 69.243,44 79.040,61 90.938,08 105.248,94
6. Perdagangan Restoran, hotel
195.573,19 212.285,11 238.301,55 284.321,55 323.050,54
7. Angkutan & komunikasi
195.573,19 212.285,11 238.301,55 112.009,27 116.113,85
8. Bank & lembaga Keuangan
71.905,88 79.149,44 92.423,23 84.348,81 98.495,21
9. Jasa-jasa 147.619,27 156.394,79 173.528,37 208.875,07 262.740,86
J u m l a h 1.833.682,76 1.987.193,13 2.198.905,05 2.456.116,91 2.685.110,14
Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab.Pinrang.
Uraian tabel diatas menunjukkan bahwa kontribusi terbesar terhadap
PDRB Kabupaten Pinrang adalah berasal dari sektor pertanian yang tiap tahun
mengalami peningkatan untuk tahun 2003 sebesar Rp. 1.833.682,76 dan
pada tahun 2007 naik menjadi Rp. 2.685.110,14 Sedangkan data
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 39
mengenai perkembangan PDRB Kabupaten Pinrang selama lima tahun
terakhir dalam harga konstan dan harga berlaku dapat dilihat pada tabel 10
berikut :
Tahun Harga Berlaku Harga Konstan
Milyar(Rp) Pertumbuhan(%) Milyar(Rp) Pertumbuhan(%)
2003
2004
2005
2006
2007
1.833,68
1.987,19
2.198,81
2.456,12
2.685,11
9,68
8,37
10,65
11,70
9,32
1.611,66
1.688,28
1.787,71
1.895,72
1.973,87
4,23
4,75
5,89
6,04
4,12
Rata-rata - 9,94 - 5,01
Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab.Pinrang
c. Laju Pertumbuhan Ekonomi
Untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang dari
tahun ke tahun digunakan indikator perkembangan PDRB untuk periode
yang sama. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang disajikan pada
Tabel dibawah ini :
Pertumbuhan Ekonomi menurut Lapangan Usaha Kabupaten Pinrang atas
Dasar Harga Konstan Tahun 2003-2007 (%)
Lapangan Usaha
T A H U N
2003 2004 2005 2006 2007
Pertanian
Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas & Air
Bangunan Perdagangan Restoran Dan Hotel Angkutan dan Komunikasi
Keuangan Jasa
3,06
6,44 2,88 6,95
9,37 9,37 3,58
12,05 6,02
3,84
6,67 6,30
12,08
9,08 9,08 5,26
22,23 1,39
4,82
7,64 8,07
12,70
9,93 9,93
10,97
17,05 3,38
4,99
7,87 7,73 2,93
10,11 8,09 9,41
5,87 8,41
1,92
8,56 4,90
10,98
11,32 8,16 1,71
9,22 12,33
PERTUMBUHAN 4,23 4,75 5,89 6,04 4,12
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 40
Dari tabel diatas terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang
pada tahun 2003 mengalami kenaikan jika dibandingkan pada tahun 2004
dari 4,23 menjadi 4,75 sedangkan pada tahun 2007 mengalami penurunan
menjadi 4,12 %. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2005 dan 2006
terjadi kenaikan produksi khususnya di sektor pertanian dan jasa yang
memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB
d. Pendapatan dan Pertumbuhan Perkapita
Data mengenai Pendapatan dan Pertumbuhan Perkapita Kabupaten
Pinrang dari tahun 2003 s/d 2007 setiap tahunnya mengalami kenaikan
atas dasar harga berlaku, sedangkan untuk atas dasar harga konstan
dari tahun 2003 s/d 2007 juga mengalami kenaikan setiap tahunnya
dengan gambaran pada tabel dibawah ini :
PDRB Perkapita atas dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan
Kabupaten Pinrang Tahun 2003 - 2007
Tahun
PDRB Perkapita
Ket Harga Berlaku
(Milayar Rp)
Harga Konstan
(Milyar Rp)
2003 5.805,108 5.102,211 -
2004 5.986,585 5.086,090 -
2005 6.586,147 5.354,790 -
2006 7.323.997 5.652.940 -
2007 7.887.199 5.798.013
Rata-Rata 8,97 3,41 %
Sumber data : Badan Pusat Statistik Kab.Pinrang
Perkembangan PDRB Kabupaten Pinrang atas dasar harga berlaku
menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun
yaitu untuk tahun 2003 PDRB sebesar Rp 5.805,108 Milyar naik
menjadi Rp 7.887.199 Milyar pada tahun 2007 dengan rata-rata
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 41
pertumbuhan 8,97 % pertahun, sedangkan untuk PDRB atas dasar
harga konstan yang juga mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2003 PDRB sebesar
Rp. 5.102,211 Milyar menjadi Rp. 5.798.013 Milyar pada tahun 2007
ini berarti mengalami pertumbuhan sebesar rata-rata 3,41 % per
tahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan daerah cukup
baik sebagai indikator ekonomi.
2.1.3.2. Keuangan
Lembaga Perbankan yang telah beroperasi di Kabupaten Pinrang
adalah merupakan lembaga perbankan yang sudah mapan dan profesional di
bidangnya dengan omset yang cukup besar antara lain ; Bank Rakyat
Indonesia (BRI), Bank Sul Sel (BPD), Bank BNI 46, Bank Danamon, Bank
Mandiri, Bank Al Birri, dan Koperasi Unit Desa serta koperasi Primer pada tiap
kecamatan di Kabupaten Pinrang. Bank Danamon adalah merupakan bank
swasta dengan joint venture antara Indonesia dengan Singapure.
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di daerah ini telah meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam penggunaan jasa koperasi dan perbankan.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang yang mencapai rata-rata 6,04.
pertahun (2001 - 2005), membuka peluang bagi investor untuk menanamkan
investasinya di Kabupaten Pinrang
Jumlah Badan Usaha yang telah terdaftar di Kabupaten Pinrang adalah
sebanyak 2.089. Perincian Badan Usaha disajikan pada Tabel dibawah ini
Jumlah Badan Usaha di Kabupaten Pinrang
Tahun 2007
Badan Usaha Jumlah (Unit) Persentase
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 42
1. PT 6 3,3
2. CV 185 9,85
3. Koperasi 17 10,7
4. Usaha Perorangan 1.620 76,15
5. Usaha lainnya - -
Jumlah 1.828 100.00
Sumber data : Pinrang dalam angka 2007
Jenis dan Jumlah Industri Kabupaten Pinrang Tahun 2007
Kelompok Industri Jumlah Usaha
Nilai Investasi (Rp)
Nilai Tambah/ Produksi (Rp)
Tenaga Kerja
(Jiwa)
Ket
Industri Hasil
Pertanian dan hutan
836 3.160.479 4.964.168 2.281
Industri Bambu,
Rotan, Rumput dan sejenisnya
638 3.094.667 7.509.158 2.972
Percetakan dan
Penerbitan
27 1.093.881 141.750 110
Industri Aneka Tekstil 644 586.076 235.853 941
Industri Logam dan
Kimia
612 2.387.128 25.082.546 3.041
JUMLAH 2.757 10.322.231 37.933.475 9.345
Sumber data : Pinrang dalam angka 2007
2.1.4 Infrastruktur
2.1.4.1. Air Bersih
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 43
Cakupan pelayanan yang dilakukan PDAM Pinrang terhadap
masyarakat kota dan sekitarnya mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Sumber air bersih tersebut berasal dari sungai dengan kapasitas 50 liter/detik.
Pelayanan air bersih tersebut sudah menjangkau berbagai lapisan
masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk industri.
Jumlah pelanggan yang dilayani pihak PDAM Pinrang untuk tahun 2007
sebanyak 6.749 sambungan.
Jumlah Sambungan PDAM di Kabupaten Pinrang Tahun 2007
Lokasi Kapasitas (L/Dtk)
Jumlah sambungan
Jml Pelgg TA Aktif Non Aktif
SR HU/KU SR HU/KU
Kota Pinrang 80 5.543 75 170 - 5.667 27
Tuppu 5 114 11 - - 125 -
Majennang 5 218 15 13 - 247 -
Langnga 10 544 - 10 - 554 -
Wt. Pulu 2,5 150 - 6 - 156 -
Jumlah 102,5 6.569 101 199 - 6.749 27
2.1.4.2. Transportasi
Prasarana transportasi di Kabupaten Pinrang pada tahun 2007 umumnya
sudah beraspal dengan status pengelolaannya terdiri dari :
- Jalan Negara : 84,91 Km, Jalan Propinsi : 72,67 Km, Jalan Inspeksi :
115,67 Km, Jalan Desa : 473,16 Km, Form Road : 310,84 Km, Jalan HPH:
117, 23 Km
Dari perkerasannya terdiri dari :
- Jalan aspal : 602,27 Km
- Jalan kerikil / pengerasan : 780,95 Km dan
- Jalan tanah : 443,85 Km
- Tidak di perkeras : 61,80 Km
Gambaran kondisi jaringan jalan di Kab. Pinrang disajikan pada Tabel 22.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 44
Kondisi Jaringan Jalan Kabupaten Pinrang Tahun 2007
No Keadaan Tingkat Kewenangan Jalan (Km)
Ne-gara
Pro-pinsi
Kabu-paten
Ins- Peksi
Desa Form road
HPH Jumlah
I Jenis Permukaan
1 Diaspal 84,91 72,67 485,31 - - - - 642,89
2 Kerikil/Pengerasan - - 124,87 115,67 112,34 310,84 117,23 780,95
3 Tanah -- -- 83,03 - 360,82 - - 443,85
4 Tidak diperkeras - - 61,80 - - - - 61,80
Jumlah 84,91 72,67 714,39 115,67 473,16 310,84 117,23 1.888,87
II Kondisi Jalan 1 Baik 69,33 11,23 93,59 - - - - 174,15
2 Sedang 15,56 61,44 332,77 115,67 473,16 310,84 117,23 1.426,69
3 Rusak - - 222,67 - - - - 222,67
4 Rusak Berat - - 65,36 - - - - 65,36
Jumlah 84,91 72,67 714,39 115,67 473,16 310,84 117,23 1.888,87
Sumber data : Dinas PUD Kab. Pinrang
Jenis dan Jumlah Kendaraan Transportasi
Kabupaten Pinrang Tahun 2007
Jenis Jumlah Kualitas
Kendaraan Darat ( buah ) Kondisi
1. Bus 50 Baik
2. Truk 251 Baik
3. Panther 105 Baik
4. Mikrolet 557 Baik
5. Gerobak 15 Baik
6. Becak 1.249 Baik
7. Ojek 1.300 Baik
2.1.4.3. Drainase
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 45
Jaringan drainase di Kabupaten Pinrang terdiri dari drainase sekunder yang
terdapat di jalan-jalan utama dan drainase tersier sebagian telah ada di jalan
lokal dan pada kawasan perumahan seperti yang terlihat pada tabel dibawah
ini
Panjang Jaringan Drainase Kabupaten Pinrangtahun 2007
No Kecamatan Drainase (M)
Ket Primer Sekunder Tersier Kwartet
1 Suppa - 24.368 161.391 -
2 Mattrio Sompe - 68.083 136.332 - 3 Lanrisang - 28.621 130.632 - 4 Mattiro Bulu - 42.698 93.261 -
5 Watang Sawitto - 38.500 76.816 - 6 Tiroang - 34.521 69.307 - 7 Patampanua - 28.169 84.228 -
8 Cempa - 40.510 102.438 - 9 Duampanua - 46.214 46.249 - 10 Lembang - - - -
11 Paleteang - 21.472 56.117 - 12 Batu Lappa - - - -
Jumlah - 373.173 956.771 -
Sumber data : Dinas Pengairan Kab. Pinrang
2.2. Analisis Lingkungan Strategis (Potensi & Tantangan)
2.2. 1. Pemerintahan Umum
Luas wilayah Kabupaten Pinrang yang mencapai 1.961,77 km² atau
sekitar 3,1 persen luas wilayah daratan Sulawesi Selatan mempunyai posisi
yang sangat sangat strategis karena merupakan jalur lalu lintas darat yang
menghubungkan Propinsi Sulawesi Selatan dengan Kalimantan Timur dan
Sulawesi Tengah melalui Kabupaten Mamuju. Letak yang strategis ini juga
ditunjang batas wilayah yang secara keseluruhan berbatasan dengan wilayah
yang mempunyai potensi ekonomi yang baik seperti, Kota Parepare,
Kabupaten Sidrap dan daerah lain yang berbatasan dengan Propinsi Sulawesi
Barat.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 46
Berdasarkan struktur perekonomiannya Kabupaten Pinrang merupakan
daerah agraris dengan berbagai potensi pertanian yang dimiliki, yang secara
garis besar wilayah tersebut sebagaian besar berupa areal hutan sebesar
47,59%7%.
Kondisi Topografi wilayah pada umumnya berbukit-bukit dengan
ketinggian 100 – 2000 meter di atas permukaan laut. Iklim di Kabupaten ini
adalah tropis dengan suhu udara rata-rata mencapai 28°C dengan curah
hujan rata-rata mencapai 174,93 mm/bln.
Jumlah penduduk pada tahun 2003 sebesar 322.429 jiwa yang terdiri atas
155.192 jiwa laki-laki atau 48,13% dan 167.237 jiwa perempuan atau 51,87%
dengan tingkat kepadatan penduduk mencapai 164,36 jiwa/km².
Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Pinrang dalam kurun waktu
1980 – 1990 sekitar 1,02 %/tahun, 1990 – 2000 menjadi 0,46 %, sedangkan
dalam kurun waktu 2005 – 2007 tumbuh sekitar 1,46%/tahun. Pertumbuhan
penduduk yang tinggi ini merupakan suatu masalah tersendiri bila tidak
dibarengi pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Pertumbuhan penduduk yang
positif pada akhirnya akan memperluas lahan hunian dan mengurangi lahan
usaha bagi pendidik itu sendiri.
Dari gambaran diatas menunjukkan bahwa kecamatan Paleteang
merupakan suatu kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk
yang sangat tinggi di Kabupaten Pinrang, dari data tahun 2007 menunjukkan
bahwa tingkat kepadatan rata-rata per km2 adalah 820 penduduk / Km2,
sedangkan kepadatan tingkat kabupaten hanya 170 penduduk / Km2.
Kepadatan di Kecamatan Paleteang berkembang sejalan dengan letak
geografis kecamatan ini yang terletak di ibu kota Kabupaten.
2.2. 2. Sosial Budaya
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 47
Persentase mata pencaharian penduduk terbesar di Kabupaten Pinrang
pada tahun 2007 adalah sektor pertanian yaitu sebesar 68,82 % (170,022
KK), sedangkan mata pencaharian penduduk terkecil adalah dibidang
perbankan, jasa dan bidang lainnya.
Kompleksitas masalah kemiskinan tentu tidak bisa dijawab melalui
program pembangunan yang bersifat parsial, tetapi diperlukan suatu rumusan
kebijakan yang menyeluruh sehingga secara bertahap penurunan jumlah
penduduk miskin. Jumlah penduduk miskin tahun 2007 sebesar 20.337 KK
atau sekitar 80.300 jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan melalui penerapan
program dan kegiatan antara lain : upaya pengembangan kapasitas SDM
khususnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan, program
pengembangan infrastruktur, pengembangan potensi ekonomi lokal dan
penyempurnaan kebijakan pengentasan kemiskinan.
2.2.2.1. Pendidikan
Secara keseluruhan IPM di Kabupaten Pinrang pada tahun 2002 sekitar
66,0 kemudian mengalami peningkatan menjadi 70,5 tahun 2007. Pada tahun
2002 posisi Kabupaten Pinrang berada di peringkat 9 dari 23 Kabupaten/Kota
se Sulawesi Selatan dan pada tahun 2007 menjadi peringkat ke 8, sedangkan
IPM Sulawesi Selatan tahun 2007 adalah 68,8. Dari gambaran diatas
menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Pinrang tergolong menengah.
Rasio murid sekolah SD/MI di Kabupaten Pinrang pada tahun 2005,
sekitar 140,63, mengalami kenaikan menjadi sekitar 151,90 tahun 2007. Hal
ini menunjukkan bahwa dalam 1 sekolah terdapat sekitar 152 murid SD/MI
pada tahun 2007. Kenaikan yang sama juga terjadi pada rasio murid sekolah
SLTP / NTs yaitu sekitar 252,30 tahun 2005 menjadi sekitar 256,75 tahun
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 48
2007. Demikian pula rasio murid sekolah SLTA/MA mengalami penurunan
sekitar 333,55 tahun 2005 menjadi sekitar 295,14 tahun 2007.
Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Pinrang pada tahun 2002
sekitar 6,2 tahun, kemudian menjadi 6,9 tahun pada tahun 2007. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tahun 2002 hanya pada tingkat SD.
Dan Pada tahun 2007 masih pada tingkat SD, hal ini mencerminkan
kesadaran masyarakat dalam bidang pendidikan di Kabupaten Pinrang masih
perlu ditingkatkan lagi.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Pinrang dalam meningkatkan kualitas
pendidikan telah dirasakan manfaatnya sekarang, karena ditunjang oleh
pemberian biaya subsidi atau pendidikan murah untuk semua jenjang
pendidikan, namun demikian upaya perluasan pemerataan kesempatan
memperoleh pendidikan yang bermutu secara terarah, terpadu dan
menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaksi oleh seluruh
komponen melalui upaya
Peningkatan kualitas pendidikan
Peningkatan penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada
kecakapan hidup
Meningkatkan kompetensi pendidikan kejuruan dan pendidkan non
formal
Memamfaatkan sistem pendidikan jarak jauh
Penyusunan strategi perencanaan serta manajemen pembenahan
program data
Pemberdayaan orang tua siswa dan masyarakat sebagai stakeholder
sekolah
Meningkatkan mutu guru
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 49
Terciptanya manajemen yang baik
2.2.2.2. Kesehatan
Tahun 2002 Indeks Kesehatan Kabupaten Pinrang 73,5 meningkat
menjadi sekitar 76,0 tahun 2007. Sementara indeks kesehatan Sul-Sel juga
mengalami peningkatan sekitar 72,76 tahun 2002 menjadi 72,83 tahun 2007.
Adanya peningkatan indeks ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi
penduduk, kesehatan dan lingkungan di Kabupaten Pinrang pada khususnya
dan di Sul-Sel pada umumnya semakin membaik.
Salah satu indikator kesejahteraan rakyat dibidang kesehatan adalah
Angka kematian bayi (AKB)/1000 kelahiran hidup, selama 4 tahun terakhir
AKB di Kabupaten Pinrang menunjukkan penurunan dari 37/1000 kelahiran
hidup tahun 2002 menjadi 32/1000 tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
dari setiap 1000 kelahiran hidup 32 diantaranya meninggal dunia sebelum
mencapai 1 tahun. Terjadi penurunan AKB merupakan indikasi terjadinya
derajat kesehatan masayarakat.
Angka Harapan Hidup (AHH) mengalami sedikit peningkatan dari 69,1
tahun 2002 menjadi 70,7 tahun 2007. Angka tersebut memberikan gambaran
bahwa penduduk kabupaten Pinrang rata-rata dapat menjalani hidup sekitar
70,1 tahun sedang AHH di Sul-Sel 2007 sekitar 69,2 tahun.
Pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar semua lapisan
masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan
merata di tambah lagi dengan misi nasional Menuju Indonesia sehat tahun
2010. Dengan adanya upaya tersebut diharapkan agar tercapai derajat
kesehatan yang baik. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain dengan memberikan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 50
penyuluhan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup sehat dan
menyediakan bebrapa fasilitas kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil.
Upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat / penduduk miskin melalui :
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
Peningkatan mutu layanan
Pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan
Peningkatan kesehatan ibu dan anak
Perbaikan gisi masyarakat
Peningkatan jangkauan dan layanan kesehatan masyarakat
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Peningkatan ketersediaan obat serta meningkatkan pengetahuan untuk
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
2.2.2.3. Sosial
Kabupaten Pinrang adalah salah satu andalan Propinsi Sulawesi Selatan
sebagai penghasil beras dan hasil bumi lainnya. Oleh sebab itu sektor
pertanian merupakan lapangan pekerjaan yang banyak menyerap teanaga
kerja. Berdasarkan sakernas 2007 banyaknya penduduk yang bekerja di
sektor pertanian 64,74% menurun dibanding 2005 yaitu 76,64%, sedangkan
sektor industri mengalami peningkatan 1,88% tahun 2005 menjadi sekitar
3,37% tahun 2007. Selain sektor pertanian, sektor lain yang banyak
menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan jasa. Tahun 2007
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 51
pendududk yang bekerja di sektor perdagangan sekitar 14,54% dan disektor
jasa 10,66%.
2.2.2.4. Pariwisata dan Budaya
Dengan adanya ketahanan budaya yang mampu menjadi penyelaras
nilai global dan nilai lokal, sehingga dapat menghindarkan benturan antar
budaya. Pariwisata, menitikberatkan pada peningkatan kualitas pelayanan
kepariwisataan dan peningkatan kelestarian budaya, melalui pengembangan
pemasaran pariwisata dan budaya, pengembangan tujuan wisata,
pengembangan sarana, prasarana budaya dan wisata, pemeliharaan
prasarana wisata dan budaya, pembinaan kualitas.
2.2.3. Ekonomi dan Keuangan
2.2.3.1. Ekonomi
Kebijakan ekonomi lebih diarahkan kepada peningkatan Usaha Mikro
dan Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dan keikutsertaan pihak
investor/swasta untuk mendorong percepatan laju pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dari tahun 2000 – 2005, rata-rata meningkat sebesar
5,65% dan diproyeksikan pada tahun 2008 akan tumbuh sebesar 7 – 7,5%.
Pertumbuhan ekonomi sangat ditentukan oleh sektor pertanian dan
perdagangan yang masing-masing tumbuh sekitar 1,92% dan 8,16%, dan
juga ditunjang oleh sektor jasa sekitar 12,06% , sektor pembangunan
11,32%, pertambangan dan galian 8,56%.
Struktur ekonomi tahun 2007 bertumbuh pada sektor pertanian, yang
memberikan andil sekitar 60,05%, perdagangan 12,83%, jasa 9,79%,
angkutan dan komunikasi 4,40%, industri pengolahan 4,51% tehadap nilai
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 52
PDRB. Sedangkan yang terkecil adalah listrik, gas dan air bersih sebesar
0,80%
Dengan berkembangnya perekonomian dan melambatnya
pertambahan jumlah penduduk akan berdampak pada peningkatan PDRB
perkapita. Angka tersebut tidak menggambarkan penerimaan penduduk
secara nyata, karena angka tersebut angka rata-rata. Tahun 2001 – 2007
PDRB atas dasar harga berlaku, terus meningkat dari Rp.5.357.673 tahun
2001, menjadi Rp.7.887.179 tahun 2007, sedangkan propinsi Sulawesi
Selatan Rp. 7.987.346 tahun 2007.
Peningkatan ekonomi yang menggembirakan, ditunjukkan dengan
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita masyarakat yang terus
meningkat. Namun secara umum masih ada beberapa sektor ekonmi yang
perlu ditingkatkan agar mampu mencapai proyeksi pertumbuhan seperti yang
direncanakan. Pencapaian proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dapat
dicapai dangan asumsi bahwa faktor-faktor seperti stabilitas keamanan,
berkembangnya perekonomian pedesaaan, lancarnya distribusi barang dan
jasa, adanya jaminan harga yang stabil, lancarnya pemasaran hasil produksi,
berkembangnya usaha kecil dan menengah, terbangunnya infrastruktur yang
menunjang pembangunan ekonomi daerah dan mendorong pihak swasta dan
investor untuk berperan aktif, harus didukung.
Diproyeksikan pendapatan perkapita tahun 2008, sebesar
Rp.9.515.722 dengan asumsi kenaikan rata-rata 10%/tahun dihitung sejak
tahun 2005 sebagai tahun dasar, dimana tahun 2007 sudah mencapai
sebesar Rp.7.887.199.
2.2.3.2. Keuangan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 53
Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di daerah ini telah meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam penggunaan jasa koperasi dan perbankan.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang yang mencapai rata-rata 6,04.
pertahun (2001 - 2005), membuka peluang bagi investor untuk menanamkan
investasinya di Kabupaten Pinrang
2.2.4 Infrastruktur
Pembangunan infrrastruktur jalan dan jembatan diarahkan kepada
pembangunan dan rehabilitasi serta pemeliharaan jalan-jalan lintas strategis
yaitu jalan negara dan propinsi, sedangkan jalan kabupaten diupayakan pada
pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang menghubungkan
sentra-sentra produksi. Pembukaan dan perintisan untuk daerah yang terisolir
dilaksanakan secara bertahap.
Pembangunan diarahkan pada peningkatan keselamatan dan
keamanan transportasi darat dan laut, peningkatan pelayanan angkutan
umum, pengaturan lalu lintas.
Untuk sektor perumahan dan pemukiman diarahkan kepada penataan
rumah layak huni di pesisir dan pegunungan, pembangunan dan penataan
fasilitas air minum dan kesehatan lingkungan, peningkatan cakupan layanan
kesehatan, pendidikan dan penataan lembaga ekonomi.
Pembangunan energi listrik diarahkan kepada pemasangan jaringan
listrik pada daerah-daerah pedesaan yang belum mempunyai aliran listrik
PLN, pemasangan lampu penerangan jalan pedesaan dan penataan lampu
jalan. Dan yang lebih penting adalah penghematan penggunaan energi listrik
dan regulasi tentang PPJ (Pajak Penerangan Jalan). Dan diupayakan listrik
tenaga surya.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 54
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 55
BAB III
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN
JANGKA PANJANG KABUPATEN PINRANG
Visi diformulasikan sebagai suatu perspektif dan inspirasi
kedepan, yang menggambarkan kondisi – kinerja yang diinginkan dan
dicapai dalam kurun waktu .
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya – upaya untuk
mewujudkan Visi dan merupakan acuan pokok - kerangka dan pola
operasional pengembangan pelasanaan pembangunan .
3.1 V i s i
Berdasarkan Realita yang ada , potensi dan unggulan besar Kabupaten
Pinrang saat ini, ditenggarai berada pada bidang Pertanian dalam arti
luas terutama pada sektor tanaman pangan , serta sebagaian pada
sektor tanaman keras , perikanan dan peternakan .
Namun demikan potensi dan unggulan besar tersebut , sementara ini
ditenggarai pula memiliki tantangan ketahanan daya saing yang relatif
kurang memadai , yang disebabkan kemampuan meningkatkan nilai
tambah pada sektor unggulan tersebut relatif masih rendah .
Oleh karena itu , masyarakat Kabupaten Pinrang dalam menumbuh
kembangkan semua potensi tersebut , bertekad mengoptimalkan semua
potensi dan mengendalikan tantangan dalam kurun waktu 20 tahun
mendatang atas kemandirian dan kemampuan daerah tanpa
mengabaikan kelestarian lingkungan .
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 56
Tekad tersebut yang merupakan aspirasi masyarakat dan terakumulasi
kedalam cita-cita masyarakat , dituangkan kedalam VISI Pembangunan
jangka Panjang Kabupaten Pinrang , dan diformulasikan dalam
pernyataan :
Visi Kabupaten Pinrang :
”Terwujudnya Masyarakat Pinrang Yang Maju,
Mandiri melalui Pengembangan Agribisnis dan
Agroindustri Yang Berwawasan Lingkungan”
Pernyataan Visi tersebut terintegrasi dengan Visi pembangunan Nasional,
merupakan Visi Kabupaten Pinrang pada periode sebelumnya , dan dengan
memperhatikan Capaian kondisi pada saat ini yang masih belum
memenuhi sasaran yang diharapkan mengingat berbagai hambatan ,
keterbatasan , dan kecenderungan perkembangan yang terjadi , masih
tetap memerlukan Komitmen keberlanjutan .
Dengan demikian , untuk mengetahui sejauh dan seberapa besar Visi
pembangunan tersebut dapat dicapai , maka visi ini harus dapat diukur,
yang mendefinisikan batasan tingkat kemajuan Masyarakat ,
kemandirian , pendekatan Agribisnis , pendekatan Agroindustri ,
dan wawasan Lingkungan .
Namun demikian , dalam perjalanan pelaksanaan RPJPD kedepan , besar
kemungkinan dapat dilakukan review Visi terkait dengan terjadinya
perubahan strategis sesuai dengan aspirasi daerah .
Untuk mengetahui Makna yang terkandung dalam visi Kabupaten
diartikulasikan sebagai berikut :
Masyarakat Pinrang Yang Maju :
Diartikulasikan sebagai Masyarakat yang memiliki komitmen , terbuka , demokratis , partisipatif , Inisiasi dan dinamis
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 57
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang Ekonomi yang
dinyatakan dalam Indeks Daya Beli (IDB) tergolong membaik menuju kestandar ideal , dengan sebagaian besar tergolong pada
pendapatan menengah ke atas .
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang Kesehatan (IK) yang dinyatakan dalam Indeks Harapan Hidup (IHH) tergolong membaik
menuju kestandar ideal , diatas angka 70
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bidang Pendidikan (IP) yang
dinyatakan dalam Indeks Melek Huruf (IMH) dan Indeks Lama Sekolah (ILS) tergolong membaik menuju kestandar ideal .
Kemandirian
Diartikulasikan mampu membangun kesetaraaan antar komponen masyarakat dan dengan daerah lain yang lebih maju. Perwujudan itu bisa dibangun dengan percepatan pembangunan dan untuk
meningkatkan daya saing dengan daerah lain
Kemandirian yang mampu mewujudkan terbangunnya konstelasi
dan nilai – nilai positif yang saling menguntungkan antar masyarakat, antar daerah dalam kerangka globalisasi yang setiap
saat mengalami perubahan, dengan pendekatan proaktif dan dinamis
Dalam jangka panjang , semua aktivitas daerah berdasarkan atas inisiatif masyarakat , baik perencanaan , pelaksanaan maupun
evaluasi hasil, dalam menentukan apa yang terbaik bagi daerahnya , yang tercermin dalam aspek kehidupan (nilai sosial budaya, ekonomi , taat azas, kelembagaan)
Dibangun atas ketersediaan SDM yang berkualitas dalam memenuhi
tuntutan pembangunan , serta kemandirian SDM Aparatur
Kemampuan untuk membangun kapasitas pembiayaan pembangunan hasil berdasarkan hasil usaha sendiri dalam
kerangka otonomi daerah dengan memperkecil bahkan meniadakan beban pembiayaan yang bergantung pada daerah lain .
Kemampuan dalam memenuhi kebutuhan pokok daerah sendiri tanpa ketergantungan yang berlebihan dengan daerah lain .
Kemandirian adalah mampu mewujudkan kesejahteraan dan kualitas
hidup masyarakat berdasarkan pendekatan ekonomi masyarakat dan kewilayahan dengan memperhatkan nilai – nilai kearifan lokal.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 58
Pengembangan Agribisnis
Pengembangan yang memicu aktivitas perdagangan berdasarkan produksi komoditi pertanian unggulan
Aktivitas yang dapat menjadi motor penggerak proses industrialisasi berbasis komoditi pertanian yang memungkinkan terjadinya peningkatan nilai tambah.
Pengembangan yang dipandang dalam perspektif masa depan, dalam kerangka pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).
Pengembangan AgroIndustri
Pengembangan yang mengetengahkan implementasi konsep pengembangan pusat - pusat pertumbuhan berbasis pertanian
(resource based) , dimana Kabupaten Pinrang relatif cukup potensial dilihat dari segi keberadaan sumber daya pertanian, tingkat
eksessibilitas, dukungan sarana dan prasarana , yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya berbagai aktivitas, seperti industri pengolahan, perdagangan, lembaga keuangan dan lain sebagainya yang
kesemuanya tertuju pada pengembangan sektor pertanian.
Pengembangan yang dipandang mampu merubah komoditi pertanian
(unggulan) menjadi produk - produk hasil olahan , sehingga mampu meningkatkan Nilai Tambah .
Pengembangan yang dapat meningkatkan perekonomian daerah dan
perekonomian masyarakat berdasarkan disparitas harga (melalui pendekatan agribisnis) .
Aktivitas yang dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja pertanian maupun tenaga industri berbasis komoditi pertanian .
Berwawasan Lingkungan
Dimaknai sebagai pelestarian keberlangsungan pembangunan dengan memperhatikan pengelolaan yang baik dan benar tanpa adanya
eksploitasi Sumber Daya Alam secara berlebihan dan tak terkontrol
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 59
Dimaknai sebagai kegiatan yang berlangsung , dengan tetap
menjaga harmonisasi , integrasi , dan sinkronisasi aktivitas dalam pemanfaatan Semua Sumber Daya.
3.2 M i s i
Dengan memperhatikan kondisi objektif , kinerja hasil
pembangunan , serta prospek perkembangan daerah ke depan ,
diindikasikan terdapat 7 (tujuh) pokok pembangunan berkelanjutan yang
perlu mendapat perhatian, yaitu berkaitan dengan;
1. Penerapan nilai – nilai Agama dan kearifan lokal dalam
penyelenggaraan pembangunan
2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang Pendidikan
3. Pembangunan SDM bidang Kesehatan
4. Pemberdayaan Masyarakat dan Penguatan Kelembagaan
5. Pembangunan Bidang Pertanian dan Kelautan
6. Pembangunan infrastruktur wilayah
7. Pengembangan kepariwisataan
Ke 7 pokok pembangunan berkelanjutan tersebut diarahkan pada
pencapaian sasaran / target pembangunan yang berorientasi pada ;
1. Optimasi Kualitas SDM dan Kesejahteraan Sosial .
2. Penguatan Ekonomi Lokal Serta Kelembagaan Pedesaan
3. Optimasi Pelayanan Publik dan Supremasi Hukum
4. Optimasi Layanan Infrastruktur Wilayah dan Permukiman
5. Penanggulangan Dan Pengentasan Kemiskinan
Oleh karena itu , untuk mewujudkan Visi Pembangunan daerah
serta pencapaian target tersebut , ditempuh melalui pendekatan 7 (tujuh)
Misi Pembangunan berdimensi perwujudan perilaku/sikap sebagai pelaku
pembangunan dan perwujudan kualitas hasil – hasil pembangunan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 60
Rumusan Misi pembangunan Kabupaten Pinrang dalam mewujudkan Visi
tersebut , adalah sebagai berikut :
8. Menjadikan Pengamalan Nilai – Nilai Keagamaan, Pancasila,
dan Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan
Kepemerintahan dan Pembangunan
Misi yang menjadikan nilai – nilai Keagamaan, Pancasila dan Budaya
Lokal sebagai pedoman dan sumber kearifan dalam
pembentukan kualitas karakter atau kepribadian masyarakat Pinrang
dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pengejawantahan dari pada misi ini adalah ; Reinterpretasi –
Transformasi - Reaktualisasi nilai - nilai pada setiap tahapan
penyelenggaraan pembangunan ; pengembangan sarana – dan
prasarana peribadatan , mengedepankan semangat dan prilaku
menuju Good Governance (Tata Pemerintahan yang Baik)
berdasarkan tata nilai yang disepakati bersama
9. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur
Pemerintah dan Masyarakat yang maju , Dinamis , Terbuka
serta Profesional
Misi yang mengarah pada pemenuhan kualitas pembangunan untuk
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat ; pengembangan dan
pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Sipil dan Aparatur yang
berkualitas sebagai masyarakat madani, yang mampu berdaya saing
sebagai pelaku pembangunan melalui pendekatan Pembangunan
Manusia ; menjadikan masyarakat yang memilki kemampuan
berkreasi / inovasi, demokratis, transparansi , dan akuntabilitas , serta
kaya akan pengalaman bekerja ; menjadikan masyarakat yang
mampu mendorong kemitraan internal dan eksternal dengan daerah
lain yang saling menguntungkan ;
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 61
10. Membangun Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan,
Pembangunan, Dan Kemasyarakatan
Misi ini mengedepankan perwujudan Pelayanan Publik pada tataran
(optimasi) Pelayanan Prima disemua lini, dalam kerangka hak dan
kewajiban Pemerintah ; Pengembangan kompetensi SDM aparatur
sebagai pamong / Pelayan terhadap masyarakat ; penyederhanaan
tatacara perizinan ; Penerapan sistem layanan Informasi dan
Teknologi (I & T) secara bertahap dan berkelanjutan; penyebarluasan
Hak dan Kewajiban masyarakat dalam ruang publik
11. Mewujudkan Optimasi Layanan Sarana Dan Prasarana Serta
Infrastruktur Pendukung Sektor Pertanian
Misi ini pada dasarnya adalah menyediakan sarana dan
infrastruktur baik kualitas maupun kuantitas yang cakupan
layanannya dapat mempercepat perkembangan ekonomi pertanian
dalam bentuk ; Optimasi infrastruktur jalan pada daerah pertanian
(farm road); optimasi layanan irigasi ; optimasi layanan Saprodi
dan Saprotan untuk menjamin kualitas hasil untuk mewujudkan
sistem Agribisnis dan Agroindustri sebagai motor penggerak
perekonomian daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat
12. Membangun Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan
Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal
Yang berorientrasi Pasar
Misi yang mengedepankan kemandirian dan kompetitif daerah dengan
mendorong akselerasi kualitas dan kuantitas beragam produk komoditi
pertanian (unggulan) yang berorientasi Pasar ; Memperkuat dan
pemberdayaan kelembagaan dan infrastruktur pendukung produk
pertanian ; pemenuhan kebutuhan dasar masyakat atas potensi daerah
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 62
yang ada ; Memperkuat kualitas otonomi dan desentralisasi daerah
melalui penataan manajemen pemerintahan yang berorientasi pada
kualitas pelayanan publik ; Harmonisasi pemanfaatan dan pengelolaan
Sumber Daya Alam yang berkelanjutan
13. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Berwawasan
Lingkungan
Misi yang menekankan dan mengedepankan pemerataan
pembangunan yang berorientasi pada keseimbangan antar ruang ,
dan antar komponen masyarakat dengan mempertimbangkan
kelestarian lingkungan ; optimasi kesetaraan penyediaan layanan
yang sama pada masyarakat .
14. Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban Umum.
Misi yang mempersyaratkan terciptanya kondisi daerah yang
kondusif dari sisi keamanan dan ketertiban bagi pengembangan
aktifitas perekonomian dan interaksi sosial kemasyarakatan ;
Menciptakan rasa aman dan tertib dalam interaksi ekonomi dan
sosial ; penegakan hukum , regulasi / perda ; tranparansi , akuntabel,
dan responsif dalam penyelenggaraan pembangunan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 63
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN , TAHAPAN , DAN AGENDA
PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
Visi Kabupaten Pinrang hinggga tahun 2029, mengagendakan
terwujudnya kemajuan dan kemandirian masyarakat yang bertumpu pada
pendekatan Agribisnis dan Agroindustri dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan .
Seberapa besar tolok ukur untuk mencapai perwujudan kemajuan dan
kemandirian yang bertumpu pada kemampuan menumbuh kembangkan
Nilai tambah bidang pertanian dalam arti luas tersebut , diarahkan pada
pencapaian agenda - agenda utama , yaitu ;
4.1 Arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah
4.1.1. Terimplementasinya Pengamalan Nilai – Nilai
Keagamaan, Pancasila, dan Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan
dan Pembangunan
Arah pembangunan ini adalah membangun terciptanya
lingkungan penyelengaraan pembangunan dan interaksi sosial
didasarkan pada esensi nilai – nilai yang terkandung dalam sariah
agama, falsafah negara Pancasila dan kearifan lokal yang
diangkat dari budaya setempat , yang ditenggarai dalam hal ;
Penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan dilakukan
dengan efektif dan efesien dengan mengikut sertakan masyarakat secara partispatif , responsif gender , kesetaraan , dan penuh toleransi .
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 64
Terbangunya interaksi sosial dan aktivitas perekonomian
bernuansa sariah dan kearifan budaya lokal
Terwujudnya kinerja hasil – hasil penyelenggaraan
kepemerintahan dan pembangunan dimana kolerasi antara input – out put – hasil , tepat sasaran.
Ukuran pengamalan nilai – nlai keagamaan , pancasila dan
budaya lokal dalam penyelenggaraan Kepemerintahan dan Pembangunan adalah
- Penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan berdasarkan pada aturan (yang mengakomodasi nilai – nilai yang menjadi panutan bersama) yang jelas dan terukur.
- Penyelenggaraan kepemerintahan dan pembangunan , secara tegas dilakukan berdasarkan prinsip – prinsip Penyelenggaraan
tata Kepemerintahan Yang Baik / Good Governance yang mengandung nilai – nilai dalam tatacara bernegara – berbangsa
dan interaksi sosial
4.1.2. Terbangunnya Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat yang maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional
Arah Kebijakan pembangunan jangka panjang untuk mewujudkan keadaan dan kualitas SDM/masyarakat yang maju ,
dinamis , terbuka serta profesional tersebut , ditenggarai dalam hal ;
Terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat bidang / sektor :
- Pendidikan - Kesehatan
- Pangan - Papan
- Sandang - Persamaan
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia, yang ditandai
dengan membaiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) Kabupaten Pinrang .
Terbangun dan terbentuknya masyarakat madani yang berkarakter , inovatif , transparan , demokratis , komonikatif
dan bertanggung jawab
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 65
Terbangunnya masyarakat madani yang memiliki Etos Kerja ,
produktif dan profesional .
Terjadinya kerjasama ekonomi antar Daerah yang didukung
oleh hasil penelitian / kajian kelayakan yang strategis.
Memfasilitasi adanya Penanaman Modal PMDN/PMA yang mempunya komitmen dalam pertumbuhan kawasan strategis
cepat tumbuh
Terjalinnya kemitraan antar komponen masyarakat, dengan
daerah lain, dan investor / pengusaha besar sekaligus sebagai Bapak Angkat UMKM dalam membangun jaringan pemasaran
komoditi dan hasil olahan pertanian
Ukuran Masyarakat yang Maju, Dinamis , Terbuka, dan
Profesional, mencakup ;
- Tersedia dan optimasi pemenuhan sejumlah sarana dan prasarana
pendidikan , kesehatan , perumahan , ekonomi , yang dapat memenuhi kebutuhan mendasar masyarakat , sesuai dengan
standar Pelayanan Prima .
- Peningkatan etos kerja aparatur ( ≥ 40 jam / minggu) , rasio pendidikan menengah – atas sesuai dengan Standar Minimal .
- Indeks Pembangunan Manusia semakin meningkat (IPM) > 71,4 , peringkat IPM Kabupaten dalam konteks Provinsi Sulawesi
Selatan tetap masuk dalam 8 besar, menuju peringkat yang semakin membaik, dengan Indeks Pembangunan Gender (IPG) > 30 %
• IPM Pendidikan : AMH ≤ 100 , APM ≤ 100 , Rasio Rata – rata lama sekolah ≤ 15
• IPM Kesehatan : AHH > 77 thn., dengan Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran, ≤ 10 dan Angka Kematian Ibu
Hamil (AKIB) per 1000 kelahiran ≤ 10 ; Komponen & Capaian Indikator Jangka Panjang
Kesehatan ; o Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) : PKD > 30
o Perbaikan Gizi Masyarakat (PGM) : PKG > 40 o PelayananKesehatan Rujukan & Penunjang (PKRP): > 50 o Pemberantasan Penyakit Menular (PPM) : PPM > 30
o Kesehatan Lingkungan & Sanitas Dasar (KLSD) : > 50 o Pelayanan Kefarmasian (PK) : > 80
• IPM Daya Beli, tergolong pendapatan menengah – atas dengan pertumbuhan pendapatan / Kapita > 10 % / thn
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 66
- Demokratisasi , partisipatif , akuntablitas dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan .
- Profesionalisme SDM aparatur daerah dan masyararakat dalam
mengelola pemerintahan dan pelayanan publik sesuai dengan bidangnya .
- Terciptanya iklim yang kondusif untuk beraktivitas dan
berinvestasi
- Terbentuk dan terntegrasinya nya para pelaku penggagas
pembangunan di semua tingkatan yang saling menguntungkan
4.1.3. Terbangunnya Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan, Pembangunan, Dan Kemasyarakatan
Arah Kebijakan Pembangunan untuk pencapaian agenda ini,
diarahkan pada ;
Terselenggaranya pelayanan (Publik) prima aspek kepemerintahan , pembangunan , dan kemasyarakatan tepat
sasaran , efektif dan efesien
Terselenggaranya pelayanan (Publik) prima , tanpa memberatkan dan menjadi beban masyarakat
Terbangunnya proses pelayanan (Publik) prima dilakukan dan ditenggarai melalui jalur birokrasi yang relatif pendek sesuai
dengan kebutuhan, dan secara bertahap pada tataran pelayanan publik bidang sosial, diharapkan menuju nirlaba
Terbangunnya Kompetensi dan kapabel Aparatur penyelenggara
pelayanan publik
Ukuran dari pada tercapainya Arah Pembangunan ini adalah ;
- Pelayanan (Publik) Prima , tepat dalam hal waktu pengurusan dengan persyaratan yang sederhana , memuaskan dalam
layanan dan profesional dalam penanganan
- Pengurusan Pelayanan (Publik) Prima, disiapkan dengan
pembiayaan yang dapat ditekan seminimal mungkin.
- Dibangun dan dioperasionalisasikan Institusi yang menangani Pelayanan Publik Satu pintu, untuk mengurangi jalur birokrasi
yang panjang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 67
- Memperkuat institusi pemerintah daerah yang menangani
langsung kebutuhan dasar masyarakat, al di bidang kesehatan, pendidikan
- Tersedianya sejumlah staf pemerintah (sesuai dengan kebutuhan) yang kompeten, kapabel dan mumpuni dalam layanan publik
4.1.4. Terwujudnya Optimasi Layanan Sarana Dan
Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung Sektor Pertanian
Arah Kebijakan Pembangunan untuk pencapaian Misi ini,
diarahkan pada ;
Terbangunnya sarana dan prasarana yang cukup dan dapat
menjangkau pelosok daerah dengan kondisi yang relatif baik
Terbangunnya infrastruktur pendukung sektor pertanian
penyedia air baku berupa perluasan sistem jaringan irigasi dan jaringan jalan pertanian (Farm Road)
Terpenuhinya layanan pre produksi pertanian yang memadai dalam bentuk penyediaan Saprodi dan Saprotan
Ukuran tercapainya Arah Pembangunan Misi ini adalah ;
Secara fisik, tersedia layanan sarana dan prasarana yang
memadai dan cakupan layananya menjangkau semua pelosok daerah, terutama daerah – daerah pedesaan dan pemasok
komoditi unggulan
Tersedianya jaringan irigasi penyedia air baku yang memadai
dan menjangkau daerah – daerah potensial pertanian
Tersedianya jaringan jalan pedesaan dan pertanian (Farm Road)
yang memadai dan menjangkau daerah – daerah potensial pertanian . Penyediaan jaringan farm road tersebut diharapkan
dapat meningkatkan partispasi masyarakat pedesaan dan pelaku ekonomi dalam berinteraksi ekonomi dan sosial
4.1.5. Terbangunnya Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang berorientrasi
Pasar
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 68
Arah kebijakan untuk pencapaian agenda ini diarahkan pada ;
Tersusunnya dan ditetapkannya Master Plan pengembangan daerah berbasis pertanian dalam arti luas , mencakup
pola dan struktur pemanfaatan ruang , hierarkie Penetapan pusat – pusat pertumbuhan / permukiman dengan fungsi dan peran dalam konstelasi yang jelas .
Terbangunnya sarana dan prasarana dasar(jalan , jembatan , irigasi , industri komoditi pertanian , Saprotan) untuk
memperkuat dan memperkokoh pengembangan wilayah serta ketahanan bidang pertanian dalam arti luas
Revitalisasi pertanian unggulan dan hasil olahan yang memiliki nilai jual - Tanaman pangan (padi, jagung, buah-buhan, kedele, dll)
- Tanaman keras unggulan (kelapa, kopi, coklat/kakao) - Tanaman Holtikultura
- Perikanan (udang, kepiting, rumput laut, ikan tuna/cakalang, bandeng, dll)
- Peternakan (unggas, sapi) - Kehutanan (kayu, rotan, getah vinus
Terbangunnya proritisasi sarana dasar yang berfungsi untuk
mendukung kemudahan dalam pola pengembangan Agribisnis dan Agroindustri
Terbangun dan Terbentuknya Sistem Informasi pengembangan Agribisnis dan Agroindustri yang dapat diakses cepat dan selalu ada pemutahiran
Terbangunnya struktur dan tercapainya pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat yang kuat berbasis aktivitas pertanian
, menuju pada pendapatan (perkapita) jangka panjang tergolong yang sejahtera pada katagori perekonomian
menengah – keatas .
Pengentasan kemiskinan dengan memberi perhatian terhadap keluarga rentan sosial – ekonomi (kebutuhan dasar).
Ukuran dari pada tercapainya Arah Pembangunan ini adalah ;
- Ditetapkannya dan disepakatinya Masterplan Pembangunan Daerah berbasis pertanian oleh stakeholder Kabupaten Pinrang, sebagai acuan pembangunan daerah dengan
pendekatan Agribisnis, Agroindustri, serta industri manufaktur lainnya .
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 69
- Terbentuk dan Optimasi ( 100 %) Sistem Informasi
Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri (mapping – prospek – kemudahan pelayanan , paska panen , dll) yang dapat di akses
luas oleh masyarakat.
- Tersedianya sarana dan prasarana kelengkapan usaha post dan paska pertanian komoditas unggulan (sistem irigasi, infrastruktur produksi dan pengolahan hasil pertanian, kelengkapan Saprotan , pergudangan, etalase produk, kemudahan pasar, kompleks industri berbasis pertanian, akses perbankan, Diklat pertanian , kemudahan pemasaran , dan sarana pendukung lainnya) ,
- Kemandirian Produk Pertanian : swa sembada produk pertanian dalam memenuhi kebutuhannya dan mampu memenuhi permintaan pasar dengan kualitas yang baik.
- Terpenuhinya utilitas daerah (listrik, Air minum, komonikasi, jaringan irigasi) = 100 %
- Tingkat Pengangguran,semakin mengecil dengan sasaran < 6 %
- Penduduk Miskin, dapat ditekan hingga ≤ 10 %
- Laju Pertumbuhan Ekonomi semakin meningkat ≥ 7 % / tahun
- Pertumbuhan sektor riel pertanian > 6 % / tahun
- Optimasi Pelembagaan daerah yang berfungsi sebagai
fasilitator - regulator - katalisator – mediator untuk mendukung optimasi aktivitas Agribisnis dan Agroindustri .
4.1.6. Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Arah kebijakan untuk pencapaian pemerataan pembangunan
berwawasan lingkungan diarahkan pada ;
Terbangunnya Optimasi pemanfaatan dan fungsi lahan sesuai
dengan peruntukan yang telah disepakati , dengan memperhatikan harmonisasi ramah lingkungan .
Diversifikasi pemanfaatan Lahan yang berkelanjutan, pada dimensi pegunungan, daratan dan wilayah pesisir pantai
Optimasi Pemerataan dan keadilan pembangunan (antar wilayah , kota – desa , antar sektor , pesisir – dataran – pegunungan/pedalaman , antar strata masyarakat , antar pelaku ekonomi) secara terpadu (Integrated programs
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 70
Ukuran Terwujudnya Pemerataan Pembangunan Berwawasan
Lingkungan , mencakup ;
- Tersedianya dokumen perencanaan berkekuatan hukum yang mempertegas arah dan peruntukan dan pemanfaatan lahan
- Eksplorasi dan eksplotasi pemanfaatan lahan dan Sumber Daya
Alam lainnnya dengan memperhatikan harmonisasi lingkungan
- Terimplementasi Pembangunan dengan memperhatikan
kesetaraan antar : wilayah , kota – desa , sektor , pesisir – dataran – pegunungan/pedalaman , masyarakat , pelaku ekonomi
.
- Penguatan manajemen pelembagaan pemerintahan dalam pencapaian pelayanan publik yang berbasis pada layanan prima (LP) .
4.1.7. Terwujudnya Keamanan Dan Ketertiban Umum
Arah kebijakan untuk pencapaian Keamanan dan Ketertiban
Umum , diarahkan pada ;
Tercapainya situasi daerah yang kondusif dimana interaksi
sosial dan ekonomi dapat berjalan dengan baik
Penerapan dan penegakan hukum, Perda tepat sasaran dan
terukur
Terselenggaranya interaksi sosial ekonomi secara transparan , dapat dipertanggung jawabkan dan merasakan keterlibatan
diantara pelaku / pilar – plar pembangunan .
Ukuran Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban Umum, mencakup;
- Adanya situasi keamanan dan ketertiban umum yang kondusif
- Tersedianya sejumlah aparat sebagai penegak – pengawas
Perda yang berkaitan dengan keamanan dan ketertiban.
- Tersedianya sejumlah regulasi sebagai payung hukum untuk meneliminir gangguan keamanan dan pencegahan terhadap
pelanggaran ketertiban umum, sehingga para pelaku pembangunan dapat melakukan aktivitasnya dengan rasa
aman.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 71
4.2 Pentahapan dan Agenda Pembangunan
Pentahapan dan (skala) prioritas pembangunan, dimaksudkan untuk
pencapaian Visi – Misi jangka panjang Kabupaten Pinrang dengan
menetapkan arah kebijakan dan indikasi strategi penerapan
pembangunan secara periodik dan bertahap . Arah kebijakan dan
indikasi strategis pada kurun waktu tertentu tersebut , didasarkan
pada agenda pembangunan , agregat pencapaian secara terarah ,
prioritisasi , dan tingkat kepenting pentahapan .
Berdasarkan kriteria yang dimaksud , priodesasi dan Agenda
Pembangunan dalam kerangka Perencanaan Jangka Panjang secara jelas
dan terukur, dibagi kedalam 4 (empat) katagori periode 5 tahunan atau
periode Pembangunan Jangka Menengah , yaitu periode ;
Rencana Tahap I (Periode Tahun 2009 – 2014)
Rencana Tahap II (Periode Tahun 2014 – 2019)
Rencana Tahap III (Periode Tahun 2019 – 2024)
Rencana Tahap IV (Periode Tahun 2024 – 2029)
Rincian Arah Kebijakan dan Agenda Pembangunan periode 5
tahunan tersebut , diperlihatkan pada uraian berkut .
4.2.1. Rencana Tahap I (Periode Tahun 2009 – 2014)
Rencana Tahap I periode Tahun 2008 - 2014, merupakan
agenda peletakan dan penguatan dasar – dasar menuju
kemandirian daerah. Oleh karena itu , rencana tahap pertama
dapat dikatagorikan sebagai Tahap Konsolidasi Peletakan dan
Penguatan Dasar Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis
Dan Agroindustri .
Tahap ini , diarahkan pada Agenda ;
Peletakan dasar – dasar kerangka pengembangan dan
pemberdayaan ekonomi lokal berbasis pertanian unggulan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 72
yang berorientasi pada pertambahan nilai melalui mekanisme
bisnis dan industri .
Penguatan Ekonomi Lokal dalam kerangka Kemandirian Daerah
Pengembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang
saling bersinergi (pengembangan Daya Beli, Pengembangan
masyarakat Pinrang yang cerdas dan sehat) .
Merintis dan membangun pengembangan kerja sama dengan
daerah lain serta pihak lain yang saling menguntungkan.
Tindak lanjut dari Arahan Kebijakan pengembangan pada periode
tahap I (pertama) ini, adalah mengatur serangkaian indikasi
Strategi pengembangan, dengan Sasaran bahwa perangkat yang
mendukung operasional Agribisnis dan agroindustri secara
bertahap, dipersiapkan dengan baik , dalam bentuk ;
- Dipersiapkannya Cetak Biru jangka panjang maupun jangka
menengah rencana tata ruang kabupaten dan rencana
pengembangan Agribisnis dan Agroindustri, yang dapat
dipergunakan sebaga pedoman dan rujukan bagi para
penyelenggara pembangunan untuk membangun kabupaten
Pinrang kedepan.
- Dipersiapkannya dan ditetapkannya perangkat regulasi yang
berkaitan pengembangan ekonomi lokal.
- Pengembangan dasar pijakan Sumber Daya Manusia yang
sehat dan berpendidikan dalam bentuk Revitalisasi,
refungsionalisasi, redistribusi, dan pembangunan, Sarana dan
Prasarana kebutuhan dasar masyarakat bidang kesehatan,
pendidikan, permukiman , dan peluang usaha .
- Dibangun dan dikembangkannya perangkat keras (al.
kawasan Agribisnis, kawasan agroindustri, processing,
pergudangan, diklat khusus, dll.) dan perangkat lunak (al.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 73
database pertanian. perizinan, pelayanan prima, adminstrasi,
dukngan perbankan, Pusat informasi bisnis dan industri berbasis
E lingkup pertanian yang dapat diakses luas, dll.) yang
mendukung akselerasi dan pemberdayaan pengembangan
ekonomi berbasis bisnis dan industri .
- Penguatan Pelembagaan dan Profesionalisme aparatur
pemerintah daerah sebagai fasilitator – mediator - regulator –
operator dalam Pelayanan Publik
- Penguatan Pelembagaan Masyarakat dalam kerangka
untuk memperkuat partispasi , pelibatan , kemitraan dan
tanggung jawab dalam membangun .
- Dibangunnya kemitraan dan relasi antar para pelaku ekonomi
dan antar daerah dan dengan pihak lain dalam kerangka
membangun ekonomi wilayah yang kuat .
4.2.2. Rencana Tahap II (Periode Tahun 2014 – 2019)
Rencana Tahap II periode Tahun 2014 - 2019 (sebagian
telak dilaksanakan) , merupakan tahapan yang berkelanjutan
dengan tahap sebelumnya dengan penekanan pada penguatan dan
pemberdayaan dasar – dasar Agribisnis dan Agroindustri.
Dilihat dari rancang bangunnya , rencana tahap kedua ini
dikatagorikan sebagai Tahap Percepatan Pembangunan.
Tahap ini , diarahkan pada Agenda ;
Keberlanjutan pembangunan yang telah dirintis pada tahap
sebelumnya, dengan Agenda prioritas pada pertumbuhan –
pemerataan dan - pengentasan kemiskinan dengan
memperhatikan kelestarian Lingkungan.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 74
Kompetensi Pelembagaan pemerintah dalam Pelayanan
Publik .
Mendorong semangat / etos kerja berdasarkan nilai – nilai
kearifan lokal untuk mebangun kemandirian daerah
Berdasarkan arahan kebijakan dan Agenda pada Tahap II , maka
indikasi strategi pengembangan diarahkan pada ;
- Optimalisasi operasi kapasitas Kawasan bisnis dan
kawasan industri sebagai Kawasan Strategis Cepat Tumbuh
dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dalam kerangka
Pemberdayaan ekonomi lokal dan kemandirian daerah.
- Optimalisasi paska panen komoditi pertanian dalam arti
luas berorientasi bisnis dan hasil produk industri
- Pemberdayaan networking usaha bisnis dan hasil industri
pertanian berdasarkan permintaan pasar
- Optimasi kebutuhan pokok masyarakat bidang pangan -
permukiman – kesehatan – pendidikan – kesempatan dan
kemudahan berusaha.
- Membangun etos / semangat kerja masyarakat , dengan
memperhatikan nilai dan kearifan lokal dimana masyarakat
terlibat dan berkarya untuk mendukung visi dan misi daerah
.
- Optimalisasi sumber – sumber yang mengarah pada
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah .
4.2.3. Rencana Tahap III (Periode Tahun 2019 – 2024)
Rencana tahap III (ketiga) periode Tahun 2019 – 2024 adalah
tahap keberlanjutan dan kesinambungan pelaksanaan pembangunan
yang dilakukan pada tahap - tahap sebelumnya, dengan kondisi yang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 75
memasuki tahap berkembang sekaligus dihadapkan pada hambatan
yang kemungkinan banyak terjadi tetapi lambat laun dapat diatasi.
Dua situasi yang kemungkinan timbul tersebut , menjadikan
Rencana pada Tahap ke III ini , dikatagorikan sebagai Tahap
Pencapaian Kemandirian .
Tahap ke III ini , diarahkan pada Agenda ;
Memastikan Keberlanjutan pembangunan yang telah
dilaksanakan pada tahap sebelumnya, dengan tetap
mengedepankan kelestarian Lingkungan.
Pencapaian pelayanan publik prima , berdasarkan
pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Optimasi Pelembagaan pemerintah dan masyarakat,
berdasarkan kualitas dan kompetensi SDM dan Potensi Lokal
Tindak lanjut dari Arahan Kebijakan dan Agenda pada Tahap III,
mencakup indikasi strategi ;
- Penguatan komoditi unggulan dan paska panen
- Penguatan sistem jaringan Agribisnis dan Agroindustri
dan kerja sama / kemitraan antar pihak , dalam
memasyarakatkan hasil produk komoditi .
- Pengembangan kualitas SDM , mengarah pada
profesionalisme , kompetensi , dan semangat kerja
- Pemenuhan kebutuhan dan layanan dasar masyarakat di
bidang permukiman – Pendidikan / keterampilan dalam
pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (TTG) – kesehatan –
kesempatan kerja .
- Profesionalisme aparat dan kelembagaan penyelenggaraan
kepemerintahan dan kelembagaan di tingkat masyarakat ,
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 76
dalam kerangka memperkuat pencapaian IPM dalam frame
Visi – Misi Daerah.
- Memperkuat sumber – sumber Pendapatan Asli Daerah .
4.2.4. Rencana Tahap IV (Periode Tahun 2024 – 2029)
Rencana Tahap IV periode Thn. 2024 – 2029 tetap
merupakan tahap keberlanjutan untuk pencapaian Visi – Misi
Jangka panjang , dimana komponen – komponen pembangunan
berjalan dengan baik , sesuai dengan harapan .
Dengan demikian , sebagai suatu langkah pencapaian prestasi ,
maka rencana pada Tahap IV ini , dikatagorikan sebagai Tahap
Memperkokoh Kemandirian .
Tahap ke IV ini , diarahkan pada ;
Keberlanjutan pemerataan pembangunan antar wilayah –
antar sektor – layanan publik
Memperkokoh kompetitif hasil olahan komoditi pertanian
setengan jadi dan hasil olahan industri berorientasi pada
perdagangan antar daerah dan berorientasi ekspor
Memperkokoh pelayanan publik prima , merujuk pada
SPM .
Tindak lanjut dari Arahan Kebijakan dan Agenda pada Tahap IV,
mencakup indikasi strategi ;
- Pemerataan pembangunan antar komponen .
- Memperkuat posisi swasta dan Masyarakat dalam
penyelenggaraan aktivitas Agribisnis dan Agroindustri dan
pemenuhan kebutuhan dasar
- Penyelenggaran aktivitas berorientasi pada kesejahteraan
sosial
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 IV - 77
- Kemudahan dan optimasi iklim berusaha yang kondusif
- Optimasi pengelolaan Sumber Daya Alam dan Mineral
berwawasan lingkungan
Pencapaian hasil Visi dan Misi pelaksanaan rencana pembangunan
jangka panjang , diharapkan sebagai landasan perencanaan
Pembangunan Jangka Panjang berikutnya .
Keterkaitan RPJP Kabupaten Pinrang yang mengacu pada RPJP Nasional
dan RPJP Propinsi Sulawesi Selatan, dan Rekapitulasi kerangka
Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Pinrang, diperlihatkan pada
Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut ini
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 I - 78
Tabel 4.1
Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Kab. Pinrang
R P J P
KETERKAITAN
NASIONAL PROV. SULAWESI
SELATAN KAB. PINRANG
V I S I
Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil
Dan Makmur
Sulawesi Selatan
menjadi/sebagai Provinsi terkemuka di Indonesia dengan pendekatan
kemandirian lokal yang bernafaskan keagamaan
Terwujudnya Masyarakat Pinrang
Yang Maju, Mandiri Dengan Pengembangan Agribisnis Dan Agroindustri Yang Berwawasan
Lingkungan
• Kemandirian
• Maju/terkemuka
M I S I
1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral,
beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila
2. Mewujudkan bangsa yang berdaya-saing
3. Mewujudkan masyarakat
demokratis berlandaskan hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman,
damai, dan bersatu
5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari
7. Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional
8. Mewujudkan Indonesia
berperan penting dalam
1. Mewujudkan Peningkatan kualitas manusia Sulsel
2. Mewujudkan Sulsel sebagai komunitas pembelajar
3. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah yang kondusif
4. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai satu kesatuan sosial-ekonomi yang berkeadilan
5. Meningkatkan peran Sulawesi Selatan sebagai wilayah kepulauan yang mandiri, maju dan kuat
1. Menjadikan Pengamalan Nilai – Nilai Keagamaan, Pancasila, dan Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan dan Pembang.
2. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat yang maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional
3. Membangun Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan, Pembangunan, Dan Kemasy.
4. Mewujudkan Optimasi Layanan Sarana Dan Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung Sektor Pertanian
5. Membangun Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang berorientrasi Pasar
6. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Beretika, pancasila
Kompetensi SDM
Maju, mandiri, profesional
Membangun wil. Yang kondusif
Kemitraan
Berbasis unggulan
Optimasi pelayanan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 I - 79
R P J P
KETERKAITAN
NASIONAL PROV. SULAWESI
SELATAN KAB. PINRANG
pergaulan dunia Internasional
7. Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban Umum
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
1. Mewujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya, Dan Beradab
• memantapkan agama sbg landasan moral dan etika dalam pemb.
• pemantapan jati diri bangsa
• Pengembangan budaya iptek
2. Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya-saing • pembangunan SDM berkualitas
dan berdaya saing
• memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan
• Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, & penciptaan penget.
• Membangun infrastruktur yang maju
• reformasi di bidang hukum dan aparatur negara.
3. Mewujudkan Indonesia Yang Demokratis Berlandaskan Hukum
• Kemandirian • Pemb. & penegakan hukum
• Penataan budaya politik
4. Mewujudkan Indonesia Yang Aman, Damai Dan Bersatu
• Pemb. Sistem pertahanan
• Profesionalisme TNI & Polri
5. Mewujudkan Pembangunan Yang Lebih Merata Dan Berkeadilan
• Pengemb. & percepatan pemb. Wil - kota - desa
• Pengemb. Daerah tertinggal • Kessejahteraan sosial &
Pengentasan kemisknan
A. Mewujudkan Peningkatan kualitas manusia Sulsel
• Pengemb. Kualitas SDM base pendidikan & Kesehatan
• Pengemb. Pemuda & O Raga
• Penerapan nilai2 agama
B. Mewujudkan Sulsel sebagai komunitas pembelajar • Pengemb. Sosial
budaya
• Pengemb. Sosial ekonomi & Kemasyarakatan
• Pemb. Sosial politik
• Kelembagaan berbasis gender
• Kelembagaan IPTEK
C. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai wilayah yang kondusif
• Pemb. Keamanan, Ketenteraman , Ketertiban Masy.& Hukum
• Pemb. Informasi, Komunikasi & Media Massa
• Pemb.Tt Kelola Kepemerintahan yg Berkualitas
D. Mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai satu kesatuan sosial-ekonomi yang berkeadilan
• Penguatan Struktur Sosial Ekonomi
• Pembangunan Sarana dan Prasarana Wilayah
1. Menjadikan Pengamalan Nilai – Nilai Keagamaan, Pancasila, dan Budaya Lokal sebagai Pijakan Dalam Penyelenggaraan Kepemerintahan dan Pembang. • Interaksi kepemerintahan &
Pemb. Bernuansa sariah & kearifan lokal
• Good governance
• Etos kerja berbasis kinerja
2. Membangun Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Pemerintah dan Masyarakat yang maju , Dinamis , Terbuka serta Profesional
• Tercukupinya basic needs
• Pengemb. Kualitas SDM & responsif gender
• Terbanentuknyamasy. Madani • Kemudahan investasi &
kemitraan
3. Membangun Kualitas Pelayanan Dibidang Pemerintahan, Pembangunan, Dan Kemasy. Optimasi pelayanan prima
Profesonalisme SDM pelayanan prima
4. Mewujudkan Optimasi Layanan Sarana Dan Prasarana Serta Infrastruktur Pendukung Sektor Pertanian
• Pemb. Sarana & prasarana ke semua wil.
• Tercukupinya SAPRODI & SAPROTAN
5. Membangun Kemandirian Daerah Berbasis Agribisnis dan Agroindustri dalam memperkuat kemandirian Ekonomi Lokal Yang berorientrasi Pasar
Pemb. Bernuansa sariah, pancasila , budaya lokal
Kompetensi dan profesionalsme SDM Aparat & Masyarakat
Pemb. Berbasis potensi unggulan dan kelautan dan Industri
Pemb. Infrastruktur yang menjangkau wilayah terpencil
Maju, mandiri, terbuka, tranparan
Suasana Yang kondusif
Kemitraan / kerjasama saling menguntungkan antar region
Berbasis unggulan
Optimasi pelayanan
Harmonisasi ramah lingkungan dalam pemanfaatan lahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 I - 80
R P J P
KETERKAITAN
NASIONAL PROV. SULAWESI
SELATAN KAB. PINRANG
6. Mewujudkan Indonesia Yang Asri Dan Lestari
• Pengemb. SDAlam & SDAir
• Pengemb. SDKelautan
7. Mewujudkan Indonesia Menjadi Negara Kepulauan Yang Mandiri, Maju, Kuat Dan Berbasiskan Kepentingan Nasional
• Pengemb. (industri) Kelautan
• Pengembb. Ks pesisir
8. Mewujudkan Indonesia Yang Berperan Aktif Dlm Pergaulan Internasional • penguatan kredibilitas L
Negeri • Networking kerjasama
Internasional
• Pembangunan Kawasan
• Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup
• Pembangunan Perdesaan dan Perkotaan
E. Meningkatkan peran Sulawesi Selatan sebagai wilayah kepulauan yang mandiri, maju dan kuat
• Pusat Pelayanan
• Industri Strategis
• Promosi Bahari
• Revitalisasi perttanian dlm arti luas
• Pengemb. Sistem informasi agribisnis & agroindustri
• Penguatan struktur ekonomi unggulan
• Pengentasan kemiskinan
6. Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Optimasi fungsi & pemanfaatan lahan
Diversivikasi pemanfaatan lahan
Harmonisasi pemb. Berwawasan lingkungan
7. Mewujudkan Keamanan Dan Ketertiban Umum
• Pengemb. Kondisi yang kondusif
• Penegakan hukum, perda dan
norma2
• Interaksi sos – ekonomi prima
Tabel : 4.2
Arah Kebijakan dan Agenda Tahapan Pembangunan
Rencana Thp I Thn. 2009 – 2014
Rencana Thp II Thn. 2014 – 2019
Rencana Thp III Thn. 2019 - 2024
Renc. Thp IV Thn. 2024 - 2029
Arah Kebijakan :
Penetapan Kerangka pemb.
Pengemb. Nilai2
Penguatan IPM
Arah Kebijakan:
Keberlanjutan Penguatan kelembagaan Memperkokoh IPM
Arah Kebijakan:
o Keberlanjutan o Pemantapan Pelayanan Prima o Partisipasi Masyarakat
Arah Kebijakan:
Kebelanjutan Kompetitif Memperkokok Pelayanan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 I - 81
kemitraan Etos Kerja
Publik
Agenda Pemb.:
Blue print J Panjang & Jmenengah
Penguatan Profesionalisme
Penguatan Regulasi
Prof. SDM & Kemitraan
Pengemb. Kemitraan
Agenda Pemb. :
Optimasi komoditi paska panen Networking
Optimasi Nilai 2
lokal Optimasi Sumber
2 Pendapatan
Agenda Pemb. :
o Penguatan paska panen o Kualtas SDM o Pemenuhan Basic Needs o Memperkuat Sumber
2
Pendapatan
Agenda Pemb. :
Pemerataan Penguatan sektor swasta &
Masy Kondusifitas Optimasi Pengelolaan SDA
berwawasan Lingkungan
Capaian :
IPM : 71,4 – 73,5
LPE, % : 6,0 – 6,3
Pdd Miskin,%: 25,0 - 20,0
Penc. kerja,%: 5,9 – 5.5
Kont. Pertanian, % : 56 - 58
Kont. Perdag. % : 20 - 22,5
Kont. Industri , % : 4,5 – 4,8
Kont. Lain2 : 14,7 – 19,5
PAD dari total APBD , % : 6 - 9
Capaian : IPM : 73,5 – 75,5 LPE, %: 6.3 – 6,7 Pdd Miskin,%: 20,0 – 15,0 Penc. kerja, % : 5,5 - 5,0 Kont. Pertanian,% : 53- 56 Kont. Perdag.% : 22,5-25 Kont. Industri ,% : 4,8 - 5,1 kont. Lain2 : 13,9 – 18,7 PAD dari total APBD, % : 9 - 12
Capaian : o IPM : 75,5 – 79 o LPE, %: 6.7 – 7,0 o Pdd Miskin,%: 15,0 – 10 o Penc. kerja, % : 5,0 - 4,5 o Kont. Pertanian, % : 50-53 o Kont. Perdag.% : 25 – 27.5 o Kont. Industri , % : 5,1 - 5,5 o Kont. Lain2 : 14,0 – 19,9 o PAD dari total APBD, % : 12- 15
Capaian : IPM : ≥ 79,0 LPE , % : ≥ 7,0 Pddk Miskin,% : ≤ 10,0 Penc. kerja, % : ≤ 4,5 Kont. Pertanian,% : ≤ 50 Kont. Perdag. % : ≥ 27,5 Kont. Industri , % : ≥ 5,5 Kont. Lain2 : ± 17 ,0 PAD dari total APBD, % : ≥ 15
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 I - 82
BAB V
P E N U T U P
Kaidah - Kaidah Pelaksanaan dalam Perencanaan Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pinrang Tahun 2009 – 2029
sebagaimana diamanatkan Regulasi , ditetapkan dan diarahkan sebagai
berikut :
RPJPD Kabupaten Pinrang, disusun dengan Mengacu pada
RPJPNasional 2005 – 2025, dan RPJPProvinsi Sulawesi Selatan,
dengan memperhatikan dokumen Perencanaan Lainnya.
RPJPD Kabupaten Pinrang, yang substansinya berisikan visi - misi
dan arah pembangunan daerah merupakan pedoman bagi Pelaku
pembangunan di daerah di dalam penyelenggaraan pembangunan
Kabupaten Pinrang selama 20 tahun kedepan
RPJPD Kabupaten Pinrang, disusun sebagai pedoman dalam
rangka penyusunan RPJMDaerah periode 5 (lima) tahunan .
RPJPD Kabupaten Pinrang, disusun sebagai Pedoman bagi calon
Bupati dan Wakil Bupati dalam rangka mengelaborasi dan
menyusun Visi – Misi – program prioritas Kepala Daerah , dalam
rangka menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ,
yang selanjutnya menjadi arahan bagi para SKPD dalam rangka
menyusun Rencana – Strategis SKPD
Dokumen RPJPDaerah Kabupaten Pinrang 2009 – 2029,
dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Pinrang , ditetapkan dengan Peraturan Daerah , menjadi dokumen
resmi Perencanaan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 I - 83
Bupati Kabupaten Pinrang, berkewajiban melaksanakan Peraturan
Daerah tentang RPJPD tersebut sesuai dengan lingkup kewenangan
penyelenggaraan otomomi daerah untuk kemaslahatan
masyarakatnya, dengan melibatkan para pelaku / pilar
penyelenggara pembangunan.
DPRD Kabupaten Pinrang, berkewajiban mengawasi pelaksanaan
dan pencapaian target dan manfaatnya , sebagaimana digariskan
dalam RPJPD, sesuai dengan priodesasinya yang diatur dalam
fungsi, tugas dan kewenangannya.
Para pelaku pembangunan (stakeholders), menjadi bagian dalam
interval pembangunan secara aktif dan responsif sesuai dengan
fungsi yang diembannya, sehingga Penyelenggaraan Tata
Pemerintahan Yang Baik / Good Governance dapat berjalan dengan
baik.
Selain kewajiban menyusun RPJMD bagi Bupati terpilih, adalah
kewajiban menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
yang merupakan penjabaran program 5 (lima) tahunan kedalam
program tahunannya secara terinci
Namun demikian, situasi perencanaan jangka panjang kedepan pada
prinsipnya tidak terlepas dari kondisi eksisting dan objektifitas yang
terjadi ditengah masyarakat yang selalu berkembang .
Oleh karena itu implementasi RPJP, pada periode tertentu dimungkinkan
adanya line up penguatan dokumen perencanaan dengan memperhatikan
kondisi riel yang terjadi , dan diarahkan untuk mewujudkan
kesejahteran masyarakat yang lebih konkrit .
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pinrang
2009 - 2029 I - 84