web viewhormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang...

21
TUGAS AKHIR BIOKIMIA1 tentang HORMON Disusun oleh ; Nama : Zettry NIM/BP : 17514/2010 Prodi : Pendidikan Kimia ISTE Dosen : Fitri Amelia M.Si

Upload: doankien

Post on 31-Jan-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

TUGAS AKHIR BIOKIMIA1tentang

HORMON

Disusun oleh ;

Nama : Zettry

NIM/BP : 17514/2010

Prodi : Pendidikan Kimia ISTE

Dosen : Fitri Amelia M.Si

PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

Page 2: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

1. Pengertian Hormon.

Berikut ini adalah definisi dan pemaparan tentang apa itu Hormon :

Hormon di sintesis dan di sekresikan oleh sel khusus yang mempunyai

pengaruh pada sel target atau sel sasaran. Dimana hormon yang disekresikan

oleh sel di sebut dengan hormon endokrin. Biasanya hormon mempengaruhi

atau memberi efek pada sel di dekatnya. (McKee, Trudy dan James McKee.

1996 : 5410 )

Hormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang

sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat

atau jaringan spesifik. Hormon di sekresikan lansung ke dalam darah dengan

jumlah yang sangat kecil oleh sel khusus, sering dikelompokkan bersama

dalam struktur anatomik berbeda yang di sebut kelenjar endoktrin. Hormon-

hormon di angkut lewat darah ke jaringan spesifik yang di sebut jaringan

sasaran, dimana mereka melakukan pengaruh pengaturannya. (Montgomery,

Rex dkk. 1983 : 1139 )

Hormon adalah zat organik yang di perlukan untuk kelanjutan hidup dan

fungsi normal tubuh, dimana zat itu dapat di buat oleh tubuh kita. Hormon

hanya di butuhkan dalam jumlah kecil, sehingga dapat di anggap sebagai

pengatur kimiawi untuk proses-proses vital yang berlansung dalam tubuh

manusia. Hormon di keluarkan oleh kelenjar-kelenjar endoktrin. (Gultom,

Togu. 2001 : 119 )

Hormon di definisikan secara klasik sebagai zat yang di sintesa pada berbagai

kelenjar tanpa saluran yang di sekresikan ke berbagai jaringan tubuh tertentu.

Hormon berfungsi mengatur proses metabolisme tubuh. Hormon di sekresikan

ke dalam darah sebelum di gunakan, maka kadar hormon ini dapat merupakan

indikasi aktivitas saat kontak dengan organ sasaran. (Azmi, Johny. 1999 :

110)

Hormon adalah molekul yang di hasilkan oleh jaringan tertentu (kelenjar) dan

hormon di keluarkan lansung ke dalam darah yang membawanya ke tempat

tujuan dan hormon secara khas mengubah kegiatan suatu jaringan tertentu

yang menerimanya. ( Poedjiadi, Anna dan Titin. 2009 : 345)

Hormon adalah suatu pesan kimia yang di sintesis pada sel-sel khusus dan di

transpor ke sel sasaran yang jauh letaknya melalui peredaran darah.

Page 3: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

Kebanyakan hormon di sekresi lansung ke dalam sirkulasi darah. ( Colby, S

Diane. 1988 : 263)

Hormon adalah senyawa organik yang di produksi oleh tubuh organisme

multiseluler yang berperan sebagai pembawa informasi kimia dan mereka

bergerak pada aliran darah untuk menuju jaringan atau organ sasaran. ( Bakar,

Usman dan Iswendi. 2010 : 141)

2. Klasifikasi hormon berdasarkan fungsinya.

Hormon dapat di klasifikasikan berdasarkan fungsi hormon itu sendiri di dalam tubuh

manusia. Terdapat 7 ( tujuh ) klasifikasi hormon jika kita lihat berdasarkan fungsinya.

Klasifikasi tersebut adalah :

Hormon Singkatan Nama Tambahan Jaringan Sasaran Fungsi Utama

Somatotropin SH Hormon pertumbuhan Banyak Sintesis protein.

Prolaktin PRL Hormon laktogen Kelenjar payudara Produksi susu.

Hormon

stimulasifolikel

FSH -- Pada wanita, folikel

Pada laki, testes

Folikel yang matang.

Spermatogenesis.

Hormon luteinisasi LH Hormon stimulasi sel

Intestinal (ICSH)

Pada wanita, folikel

Pada laki, testes

Pembuahan, formasi

dari corpus

progesteron luteum.

Produksi testosteron.

Tirotropin TSH Hormon stimulasitiroid Tiroid Memproduksi T4 dan

T3.

Adrenokortikotropi

n

ACTH -- Korteks adrenal Melepaskan dan

mensintesis

kortikosteroid.

Melanotropin Β-MSH Hormon

stimulasimelanosit

Melanosit Pigmentasi.

Page 4: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

(Montgomery, Rex dkk. 1983 : 1163 )

Berikut adalah uraian masing-masing hormon tersebut :

Somatotropin (SH)

SH di sekresika oleh sel asidofil adenohipofisis yang mempunyai efek anabolik yang

banyak pada jaringan. Dengan demikian SH biasa di sebut dengan hormon

pertumbuhan. SH tersusun atas rantai polipeptida tunggal terdiri dari 188 sisa asam

amino. SH memicu pengambilan asam amino oleh otot dan meningkatkan sintesis

protein dalam beberapa jaringan. Di samping itu, SH juga meningkatkan kadar

glukosa dan kadar asam lemak bebas plasma. Karenanya, SH mempunyai pengaruh

anti-insulin. Pelepasan SH ke dalam plasma di pacu oleh kadar asam amino plasma

yang tinggi dan di tekan oleh kadar glukosa plasma yang tinggi. Hanya SH manusia

yang aktif pada manusia, sehingga terkadang terapi hormon tidak berdampak apa-apa.

Prolaktin (PRL)

PRL berfungsi untuk memacu produksi air susu dalam kelenjar susu. Prolaktin

mengimbas sintesis dua protein dalam kelenjar susu yang membentuk sintase laktose,

enzim yang bertanggung jawab dalam sintesis laktosa atau gula susu. Salah satu protei

tersebut adalah transferase uridin difosfagalaktosil terikat membran. Protein yang lain

α-laktalbumin, protein yang memodifikasi spesifisitas transferase sehingga glukosa

merupakan akseptor untuk bagian galaktosil, dan dengan ini memungkinkan

terjadinya sintesis laktose atau gula susu. Di samping itu, PRL menyebabkan

proliferase dan hipertropi aparatus golgi kelenjar susu. Aparatus golgi merupakan

organel tempat melepaskan laktosa, protein dan bulatan lemak penyusun air susu dari

sel alveoli kelenjar susu ke dalam saluran pengumpul. Sebelum PRL dapat melakukan

kerjanya, sel kelenjar susu harus di mulai dengan pemaparannya terhadap insulin dan

kortisol. Prolaktin terdapat pada pria dan wanita. Urutan asam amino prolaktin dan

SH sama, ini dapat menerangkan pengaruh tumpang tindih kedua hormon ini.

Gonadotropin (FSH dan LH)

Mereka bekerja pada kelenjar kelamin. FSH menyebabkan maturasi folikel ovarium

pada wanita, dan menstimulasi spermatogenesis pada pria. LH mempunyai beberapa

kerja pada wanita, termasuk memacu ovulasi, pembentukan korpus luteum, dan

produksi progesteron

Tirotropin (TSH)

Page 5: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

TSH memacu pelepasan T3 dan T4, hormon tiroid. TSH merupakan glikoprotein yang

mengandung satu rantai α dan satu rantai β. Selain itu TSH juga bekerja pada adiposit

untuk memacu lipolisis. Kerja TSH paling sedikit di perantarai lewat mekanisme

siklase adenilat cAMP.

Adrenokortikotropin (ACTH)

ACTH memacu produksi dan sekresi glukokortikoid dalam korteks adrenal. ACTH

merupakan polipeptida kecil, yang hanya mengandung 39 asam amino pertama.

ACTH bekerja lewat mekanisme cAMP untuk menstimulasi hidrolisis ester kolesterol

yang di simpan dalam sel penghasil glukokortikoid korteks adrenal. Kemudian terjadi

hidriksilasi dan pemecahan rantai samping kolesterol pada C20-22 dan menghasilkan

prognenolon. ACTH juga memicu lipolisis dalam adiposit lewat mekanisme cAMP.

Melanotropin (β-MSH)

β-MSH di sekresi oleh sel basofil adenohipofisisyang sama dengan yang mensekresi

ACTH. Pemberian β-MSH dalam jumlah banyak menyebabkan deposisi pigmen

dalam kulit. (Montgomery, Rex dkk. 1983 : 1162 -1166 )

3. Klasifikasi hormon berdasarkan tempat pembentukannya.

Hormon dapat di klasifikasikan berdasarkan tempat pembentukannya atau

berdasarkan kelenjar endoktrin yang mengeksresikannya. Terdapat 7 ( tujuh )

klasifikasi hormon jika kita lihat berdasarkan kelenjar endokrin yang

mengeksresikannya :

Sumber Hormon Fungsi

Hipotalamus Gonadotropin-releasing hormon (GnRH)

Kortikotropin-releasing hormon (CRH)

Hormon pertumbuhan-releasing hormon

(GHRH)

Somatostatin

Thyrotropin-releasing hormon (TRH)

Merangsang sekresi LH dan FSH

Merangsang sekresi ACTH

Merangsang sekresi GH

Menghalangi sekresi GH dan TSH

Merangsang sekresi TSH dan prolaktin

Pituitary Hormon liteunizing (LH)

Hormon perangsang folikel (FSH)

Merangsang sintesis hormon seks pada

ovarium dan testes.

Persiapan ovulasi dan sintesis estrogen

pada ovarium dan sperma pada testes.

Page 6: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

Kortikotropin (ACTH)

Hormon pertumbuhan ( GH)

Thyrotropin (TSH)

Prolaktin

Oksitosin

Vasopressin

Merangsang sintesis steroid pada korteks

adrenal.

Mempengaruhi proses anabolik pada

berbagai jaringan.

Merangsang hormon tiroid.

Merangsang produksi susu pada

reproduksi betina.

Mengatur kontraksi uterus dan sekresi

susu.

Mengatur tekanan darah dan air tubuh.

Gonad Estrogen

Progesteron

Androgen

Pematangan fungsi sistem reproduksi

laki.

Fertilisasi telur dan persiapan kehamilan.

Pematangan fungsi sistem reproduksi

betina.

Korteks

adrenal

Glukokortikoid

Mineralokortikoid

Mengurangi respons efek peradangan.

Metabolisme mineral.

Tiroid Triodotironin T3

Troksin T4

Merangsang banyak reaksi seluler.

Gastrointestina

l

Gastrin

Sekretin

Kolesitokinin

Somatostatin

Merangsang sekresi asam lambung dan

enzi pankreas.

Mengatur sekresi eksokrin pankreas.

Merangsang sekresi enzim pencernaan.

Menghambat sekresi gastrin dan

glukagon.

Pankreas Insulin

Glukagon

Somatostatin

Membantu efek anabolik dan lipogenesis

Glikogenolisis dan lipolisis.

Menghambat sekresi glukagon.

Page 7: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

(McKee, Trudy dan McKee James. 1996 : 544)

(Gultom, Togu. 2001 : 119 – 120)

(http://arizta.mywapblog.com/macam-macam-endokrin-dan-hormon.xhtml )

(http://biologi-ed.blogspot.com/2012/09/system-koordinasi-hormon.html)

Page 8: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

4. Biosintesa dan sekresi hormon

Biosintesa Hormon

Untuk hormon polipeptida, mereka di sintesis pada retikulum endoplasma dan di matangkan

di matangkan di aparatus golgi. Pada banyak hal, proses proteolitik berperan pada

pembentukan kematangan hormon. Salah satu contohnya adalah hormon insulin yang di

hasilkan oleh sel B pankreas, yang berfungsi mengatur gula darah. Kadar glukosa darah yang

tinggi ,rangsang pelepasan protein dari endokrin pankreas. Sebaliknya, insulin mempermudah

penurunan glukosa dalam sirkulasi dengan merangsang metabolisme glukosa. Jaringan

sasaran utama hormon insulin adalah jaringan adiposa, otot dan hati.

Insulin ini terdiri dari 2 rantai polipeptida, dinamai rantai A dan rantai B yang di hubungkan

dengan jembatan disulfida. Insulin berasal dari prekursor polipeptida (preproinsulin) yang

mengandung dua rangkaian asam amino yang tidak di temukan dalam hormon yang matang;

suatu rangkaian sinyal pada N terminal dan peptida penghubung, peptida C, yang terletak

pada rangkaian primer prekursor antara rangkaian A dan rangkaian B. Preproisulin di sintesis

Page 9: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

oleh ribosom yang melekat pada permukaan retikulum endoplasma kasar. Waktu polipeptida

memanjang, polipeptida ini terletak dalam lumen retikulum endoplasma kasar, dimana

rangkaian sinyaldi buang. Langkah proteolitik ini mengubah preproinsulin menjadi

proinsulin. Pelipatan polipeptida dan pembentukan ikatan disulfida terjadi dalam lumen

retikulum endoplasma kasar. Pada langkah pematangan akhir, dimana proinsulin di pecah

menjadi insulin dan peptida C berlansung dalam aparatus golgi secara serentak dengan

pembentukan granula sekresi. Insulin dan peptida C di simpan sampai sekresinya di rangsang

oleh peningkatan kadar glukosa darah. Reseptor awal sintesis ini terdiri atas 4 rantai, yang

terdiri atas 2 rantai α dan 2 rantai β yang di hubungkan oleh jembatan peptida. ( Colby, S

Diane. 1985 : 264 )

Sekresi Hormon

(Soewoto, Hafiz. 2009. Hormon-Hormon yang Berperan pada Proses

metabolisme.ppt . Depok : FK UI)

Sekresi hormon dari kelenjar endokrin asalnya di kendalikan lewat mekanisme-pelayanan.

Dengan kata lain, kadar hormon dalam plasma itu sendiri ata suatu senyawa yang di produksi

Page 10: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

oleh sel sasaran sebagai tanggapan terhadap hormon, mengatur pelepasan hormon selanjutnya

dari kelenjar. Lebih lagi, hormon yang di lepas dari kelenjar endokrin sering mengatur

hormon lain dari kelenjar kedua, yang selanjutnya mengendalikan produksi hormon di dalam

dan pelepasannya dari kelenjar pertama. Hal ini di gambarkan dengan pengaturan kadar

hormon tiroid dalam sirkulasi.

Kelenjar tiroid memproduksi dua hormon, tiroksin (3,5, 3’,5’- terteyodotironin, yang biasa di

sebut T4) dan 3,5,3’-triyodotironin (T3). Hormon-hormon ini di lepaskan oleh kelenjar

sebagai tanggapan terhadap TSH, suatu glikoproteib yang di produksi dalam adenohipofisis

dalam plasma mempengaruhi adenohipofisis untuk menghambat pelepasan TSH, suatu kerja

sesuai dengan mekanisme hambatan- umpan balik. Pengendalian peringkat lain terdapat

dalam sistem TSH-T4, T3 ; pelepasan TSH di tingkatkan oleh hormon pelepas tirotropin

(TRH), suatu tripeptida yang di sintesis dalam hipotalamus. TRH mencapai adenohipofisis

lewat sistem vena porta yang menghubungkan kelenjar dengan hipotalamus. Pelepasan TRH

di acu oleh rendahnya kadar T4 dan T3 dalam sirkulasi. Bila kadarnya dalam sirkulasi tinggi ,

pelepasan TSH tertekan, dan rangsang untuk meneruskan pelepasan hormon tiroid di

hilangkan. Hal berlansung lewat hambatan terinduksi T4 terhadap kerja TRH pada

adenohipofisis. Sebaliknya, apabila kadar T4 dan T3 rendah, pelepasan TRH dari hipotalamus

di perlancar, yang selanjutnya menstimulasi pelepasan TSH dan dengan demikian hormon

tiroid terlepas.

Pada keadaan lain, pelepasan hormon dari kelenjar endokrin di atur oleh produk pengaruh

hormon dan bukan oleh hormon kedua. Misalnya, hormon paratiroid bekerja meningkatkan

TSH adenohipofisis

Tiroid T4, T3

Gambar...Pengaturan sekresi hormon tiroid

+=+

+=+

_=+

Page 11: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

kadar kalsium plasma. Apabila kadar kalsium plasma rendah, pelepasan hormon paratiroid di

pacu. Sebaliknya, pelepasan hormon paratiroid di hambat bila kadar kalsium plasma

meningkat. (Montgomery, Rex dkk. 1983 : 1143 – 1144 )

5. Mekanisme kerja hormon.

Adanya ransangan dari luar maupun dari dalam menyebabkan kelenjar endokrin

memproduksi dan mengeluarkan hormon ke dalam plasma darah. Setelah sampai pada

sel yang menjadi tujuan, hormon bergabung dengan reseptor dan meningkatkan

aktivitas adenil siklase yang terdapat pada membran.Aktivitas adenil siklase yang

meningkat ini menyebabkan peningkatan pembentukan AMP siklik yang terdapat

dalam plasma sel yang dapat mengubah proses di dalam sel tersebut, misalnya

aktivitas enzim, permeabilitas membran dan sebagainya. Keseluruhan proses yang

berubah ini dapat terwujud dalam tindakan sebagai jawaban fisiologik atau usaha

yang di lakukan oleh manusia. Proses yang bersifat hormonal ini terdiri atas dua

tahap, yaitu tahap pertama pembentuka hormon sampai tiba pada dinding sel atau

plasma, sedangkan tahap kedua adalah peningkatan jumlah AMP siklik hingga

terjadinya pertumbuhan atas proses dalam sel. ( Poedjiadi, Anna dan Titin. 2009 :

348 )

Secara umum ada lima macam kerja hormon yang terjadi dalam tubuh makhluk

hidup, yaitu :

a. Induksi sintesis enzim pada tingkat inti.

Hormon hidrofobik seperti tiroksin dan steroid beredar dalam plasma yang terikat

pengemban protein spesifik. Oleh karena itu, kosentrasi totalnya dalam plasma

berubah lambat sekali bergantung pada keseimbangan antara bentuk bebas dan

terikatnya. Hormon-hormon ini merangsang pembentukan RNA dalam inti sel

target dan oleh karena itu menaikan sintesis enzim tertentu. Hormon steroid mula-

mula bekerja dengan mengikat protein reseptor tertentu dalam sitosol. Kompleks

yang terbentuk ini kemudian di transport ke dalam inti sel dan bereaksi dengan

kromatin DNA. Penggabungan ini selanjutnya mempengaruhi sintesis m-RNA

yang bertindak sebagai cetakan pada pembentukan protein enzim tertentu.

b. Perangsangan sintesis protein pada tingkat ribosom.

Page 12: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

Aktivitas hormon terdapat pada tingkat “translasi informasi” yang di bawa oleh

m-RNA ke ribosom untuk pembentukan protein enzim. Ribosom yang di ambil

dari binatang yang di beri hormon pertumbuhan, misalnya, mempunyai kapasitas

yang berubah meningkat untuk mensintesis protein sesuai dengan adanya m-RNA

normal.

c. Pengaktifan lansung pada tingkat enzim.

Walaupun pengaruh lansung hormon pada enzim murni sukar diperlihatkan,

namun pemberian beberapa hormon pada binatang atau jaringan terisolasi

mengakibatkan peningkatan aktivitas enzim. Biasanya pengaruh hormonal ini

berlansung sangat cepat. Karena membran sel biasanya di perlukan pada setiap

pentransferan senyawa maka di duga ada kemungkinan peristiwa hormonal

permulaan adalah pengaktivan reseptor membran.

d. Kerja hormon pada tingkat membran.

Banyak hormon secara spesifik ikut serta pada transpor berbagai zat untuk

melewati membran sel, termasuk protein, karbohidrat, asam amino, kation, dan

nukleotida. Pada umumnya hormon ini secara spesifik bergabung dengan

membran sel. Hormon ini menyebabkan perubahan metabolik sekunder yang

cepat dalam jaringan tetapi mempunyai sedikit pengaruh terhadap aktivitas

metabolik sediaai-sediaan bebas membran. Sebagian besar “hormon protein” dan

katekolamin mengaktifkan sistem enzim membran. Hormon dalam hal ini

menstimulasi reseptor membran agar enzim-enzim di dalam membran aktif, yang

lebih lanjut meningkatkan jumlah cAMP yang berfungsi mengaktifkan protein

kinase. Enzim ini di butuhkan untuk meningkatkan berlansungnya reaksi di dalam

sel.

e. Kerja hormon dan hubungannnya dengan kadar siklik nukleotida.

Siklik nuklotida atau cAMP adalah suatu nukleotida yang mempunyai peranan

unik dalam fungsi banyak hormon. Kadarnya dapat di naikkan atau di turunkan

melalui kerja hormon. Pengaruhnya bermacam-macam tergantung pada jaringan.

Glukagon dapat menyebabkan kenaikan siklik AMP dalam hati, tetapi dalam otot

naik dengan perbandingan yang seimbang. Sebaliknya epinefrin menimbulkan

kenaikan cAMP yang lebih besar dalam otot di bandingkan dengan hati. Hormon

insulin dapat menurunkan jumlah cAMP hati yang berlawanan dengan kenaikan

yang di sebabkan oleh glukagon. (Gultom, Togu. 2001 : 120 – 121 )

Page 13: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

6. Transpor hormon.

Untuk transpor atau pengangkutan oksitosin dan vasopresin di angkut melalui lintasan

saraf hipotalamik-neurohipofisis sebagai kompleks fisis dengan protein yang di sebut

neurofisin. Estrogen menyebabkan pelepasan oksitosin neurofisin; nikotin

menyebabkan pelepasan vasopresin neurofisin. Hormon kemudian di lepaskan dengan

pemecahan proteolitik dan berikatan dengan komponen protein yang tersisa. Tiap

molekul neurofisin mengikat molekul hormon tunggal dan membawanya turun dari

hipotalamus ke hipofisis posterior, tempat di simpannya hormon sebagai kompleks

neurofisin.Kedua hormon dan neurofisinya dikeluarka waktu pelepasannya dari

neurohipofisis, tetapi lepas dari neurofisin dan bersirkulasi dalam plasma darah tanpa

berikatan dengan protein mana pun. (Montgomery, Rex dkk. 1983 : 1167 )

Sedangkan untuk T3 dan T4 dalam plasma darah di angkut oleh globulin pengikat

tiroksin (TBG-thyroxine binding globulin). Tetapi protein plasma lain, prealbumin

dan albumin juga bertindak sebagai pembawa untuk hormon ini. (Montgomery, Rex

dkk. 1983 : 1169 )

7. Apa peranan hormon terhadap perasaan sedih dan bahagia.

Pengaruh emosi terhadap tubuh sangat berhubungan erat dengan kelenjar Pituitari

yang di hasilkan oleh Hipotalamus . Kelenjar ini bertanggung jawab untuk mekanisme

yang memicu penyakit, yaitu kelenjar yang berada tepat di bawah otak yang memiliki

koneksi dengan area jaringan di otak. Kelenjar inilah yang menghasilkan hormon

yang mengendalikan semua fungsi tubuh. Emosi dan perasaan yang kuat berdampak

pada pengendalian hormon oleh kelenjar pituitari, selanjutnya berpengaruh pada

sistem syaraf tubuh dan ahirnya menimbulkan atau memperparah penyakit peredaran

darah, pencernaan, pernafasan dan kulit.. Selain itu, hormon TRH juga bekerja

sebagai peningkat keadaan hati “mood”. Khususnya hormon serotonin dan dopamin.

Ini adalah hormon yang mengendalikan emosi dan nafsu makan. Secara umum

keseimbangan hormon dalam tubuh juga sangat mempengaruhi kondisi emosional

seseorang. Stabilnya kadar hormon dalam plasma akan berdampak pada baiknya

kondisi emosional seseorang. (Montgomery, Rex dkk. 1983 : 1161 )

(http://www.seizeurfuture.com/education/index.php?link=content-article-

detail&id=128&jdl=Bermainlah.dengan.Emosi.Anda)

(http://preventionindonesia.com/article.php?name=/mood-vs-nafsu-

makan&channel=weight_loss%2Fdiets)

Page 14: Web viewHormon merupakan senyawa kimia, ada dalam darah dengan kadar yang sangat rendah, yang mempunyai pengaruh pengatur pada metabolisme alat atau jaringan spesifik

DAFTAR PUSTAKA

Azmi, Johny. 1999. Biokimia 1 (Biomolekul). Padang. UNP

Bakar, Usman dan Iswendi. 2010. Biochemistry 1. Padang : UNP

Colby, S Diane. 1988. Ringkasan Biokimia Harper. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

Gultom, Togu. 2001. Biokimia Struktur dan Fungsi. Yogyakarta : JICA

McKee, Trudy dan McKee James. 1996. Biochemistry : The Molecular Basis of Life 3rd Edition. New York : University of the Sciences

Montgomery, Rex dkk. 1983. Biokimia : Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus. Yogyakarta : UGM Press

Poedjiadi, Anna dan Titin. 2009. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UIP

Soewoto, Hafiz. 2009. Hormon-Hormon yang Berperan pada Proses metabolisme.ppt .

Depok : FK UI

(http://arizta.mywapblog.com/macam-macam-endokrin-dan-hormon.xhtml )

(http://biologi-ed.blogspot.com/2012/09/system-koordinasi-hormon.html)

(http://www.seizeurfuture.com/education/index.php?link=content-article-

detail&id=128&jdl=Bermainlah.dengan.Emosi.Anda)

(http://preventionindonesia.com/article.php?name=/mood-vs-nafsu-

makan&channel=weight_loss%2Fdiets)