yesus memaklumkan yubileum hari‐hari minggu selama tahun ini kita ditemani oleh penginjil lukas...

68
1 Memahami Khotbah Yesus di Nazareth Luk 1:14 Luk 1:1430 oleh P. Otello Pancani, sx Yesus memaklumkan YUBILEUM tahun rahmat Tuhan

Upload: vanbao

Post on 14-May-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

MemahamiKhotbah

Yesus

di

NazarethLuk

1:1‐4Luk

1:14‐30oleh

P. Otello

Pancani, sx

Yesus memaklumkan YUBILEUM

tahun rahmat Tuhan

2

3

Luk 1: 1-

4

Luk 1: 14 -

30

Yesus memaklumkan YUBILEUM

tahun rahmat Tuhan

4

"Roh

Tuhan

ada

pada‐Ku, oleh

sebab

Ia

telah

mengurapi

Aku, untuk

memberitakan

tahun

rahmat

Tuhan

telah

datang! "

5

6

7

8

9

10

Tujuan perjumpaan‐perjumpaan kita adalah lebih mengenal Pribadi Yesus. Semakin

kita

mengenal

Yesus

semakin

kita

mengenal

juga

wajah

dan

hati

Allah, 

Bapa

Yesus. Dampaknya

dalam

hidup

kita

adalah

rasa

bebas

dan

damai

yang semakin

mendalam.Tahun ini adalah Tahun Liturgi C.Pada hari‐hari Minggu selama tahun ini kita ditemani oleh Penginjil Lukas – penginjil 

kerahiman Allah.Kalau di Tahun Liturgi A, kita ditemani oleh Penginjil Matius, dan di Tahun Liturgi B, oleh Penginjil Markus di Tahun Liturgi C, kita ditemani oleh Penginjil Lukas.

Hari ini kita coba memahami 2 momen dari Injil Lukas: momen

pertama

adalah

pembukaan

injil

Lukas (Luk

1:1‐4). momen

kedua

adalah

khotbah

Yesus

yang pertama

di

tempat

asalnya, 

Nazareth. (Luk

4:16‐30) Mari kita lihat kedua momen ini satu per satu, sebagaimana disampaikan oleh 

penginjil Lukas.

Tapi, sebelumnya mari kita lihat – secara singkat ‐

Siapaka penginjil Lukas dan kepada siapa Lukas mengalamatkan karyanya. 

11

PENGINJIL LUKAS, SIAPA?dan 

kepada siapa Lukas mengalamatkan karyanya ?

12

PENGINJIL LUKAS, SIAPA ?  

Dari studi terkini, nampak bahwa Lukas adalah seorang RABI.Siapakah seorang RABI? Kata Rabi berarti Tuan‐ku. Rabi adalah orang awam yang  sepanjang hidupnya menekuni studi tentang Sabda 

Allah dalam dua bentuknya: Tertulis dan lisan.Diyakini bahwa Musa di atas gunung Sinai menerima Sabda Allah – Hukum Taurat –

dalam dua bentuk: Tertulis

dan lisan.Sabda Allah yang tertulis terdapat pada kedua loh batu: Tuhan berfirman kepada Musa, "Datanglah kepada‐Ku di atas gunung dan 

tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk pengajaran

bagi bangsa 

itu.“(Kel 24:12)Dan Sabda Allah dalam bentuk lisan

suka disebut: TALMUD. Talmud merupakan penjabaran Hukum Taurat yang tertulis itu. DalamTalmud dijelaskan bagaimana penerapan sabda Allah secara detail, terperinci 

dalam hal‐ihwal kehidupan sehari‐hari. Rabi adalah orang awam yang  sepanjang hidupnya menekuni studi tentang Sabda 

Allah dalam dua bentuknya: Tertulis dan lisan.

13

Dan pada usia 40 th – yang pada waktu itu – sdh merupakan usia yang lanjut –ia ditahbiskan menjadi rabi lewat ritus penumpangan tangan. Dengan menerima ritus penumpangan tangan diayakini bahwa roh Musa menanungi 

si rabi itu. Sejak itu kaum Rabi menjadi “magisterium”

institusi agama Yahudi. Seorang Rari kebal salah.Di Israel tak ada orang yang lebih penting dari pada seorang rabi.Rabi lebih penting dari pada raja, bahkan lebih penting juga dari pada imam besar –

meski imam besar itu diyakini adalah wakil Allah di dunia – sebab ajaran rabi adalah 

sabda Allah sendiri.Dalam Talmud tertulis bahwa kata‐kata rabi adalah kata‐kata Allah. Diayakini

bahwa

rabi

adalah

satu‐satunya

penafsir

resmi

sabda

Allah.Bahkan lebih dari itu.Diayakini

bahwa

ajaran

seorang

rabi

lebih

berwibawa

dari

pada

wibawa

sabda

Allah 

yang tertulis, sehingga

kalau

ada

ayat

dari

kitab

suci

yang kurang

jelas, tafsiran

yang 

diberikan

oleh

rabi

lebih

penting

dari

sabda

Allah yang tertulis, dan

yang harus

diikuti

adalah

penafsiran

dan

ajaran

rabi. –Dalam

satu

kata

saja: Rabi mempunyai

mandat

ilahi. (Mrk

1:22)Dan  LUKAS

adalah seorang RABI !

Dan

TEOFILUS  SIAPA ?

14

Penginjil Lukas telah menghasilkan sebuah karya

dalam dua bab:Bab pertama adalah apa yang disebut Injil

dan Bab kedua adalah adalah apa yang disebut Kisah para rasul.Dari karyanya – Injil dan Kisah para rasul – nampak bahwa Lukas adalah seorang rabi 

yang eminen dari segi intelektual.Ia adalah seorang sastrawan dan teolog yang unggul yang memahami

betul sejarah 

dan tradisi bangsanya, bangsa Israel.  

Lukas mengawali

injilnya

dengan

menulis:

Teofilus yang mulia, banyak orang telah berusaha menyusun suatu berita tentang 

peristiwa‐peristiwa –

yaitu Yesus dan ajarannya ‐

yang telah terjadi di antara kita, ‐adalah seperti yang disampaikan kepada kita oleh mereka, yang dari semula 

adalah saksi mata dan pelayan Firman.Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu  ‐

dengan seksama dari 

asal mulanya ‐

aku mengambil keputusan untuk mem‐buku‐kan‐nya dengan 

teratur bagimu, Teofilus,supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan 

kepadamu sungguh benar. (Luk 1:1‐4)

15

Teofilus yang mulia ...Lukas mengalamatkan karyanya kepada seorang yang bernama Teofilus.Dan Lukas menyapa Teofilus

itu dengan gelar “yang mulia”

Teofilus

“yang mulia”“yang mulia”

adalah

sebuah

gelar

yang dikhususkan

oleh

Lukas dalam

kisah

para

rasul

bagi

orang

penting

dalam

masyarakat, seperti

para

gubernur.Kata TEOFILUS terdiri dari 2 kata: TEO dan FILEO.TEO yang berarti ALLAH dan FILEO yang berarti BERSAHABAT.  Teofilus berarti sahabat Allah – atau – yang dikasihi Allah.

TEOFILUS ini, siapa?

‐Hasil studi terkini mengatakan bahwa Teofilus adalah anak ke‐3 Imam Besar 

Hana, mertua Imam Besar Kayafas.Dan Teofilus

sendiri

adalah

Imam Besar

yang menjabat

sebagai

imam besar

antara

th

37‐41 ses

M.Jadi

Lukas mengalamatkan

KARYANYA kepada

seorang

imam besar, yang keluarganya

telah

memainkan

peranan

penting

dalam

perisitwa

Yesus

dari

Nazaret.

Lukas menitipkan

pesan

bahwa

Teofilus, Imam Besar

itu, tertarik

oleh

peristiwa

Yesus

dan

ajarannya, maka

ia

minta

dari

Rabi Lukas informasi

lebih

lanjut.Maka

rabi

Lukas menaggapi

permintaan

Teofilus, imam besar

itu.

16

Lukas sendiri

berada

dalam

situasi

seperti

kita. Maksudnya, Lukas tidak

hidup

sezaman

Yesus. Ia

tak

pernah

berjumpa

dengan

Yesus. 

Ia

termasuk

generasi

murid‐murid

Yesus

yang ketiga. Ia

tertarik

sama

pribadi

Yesus

dan

ajaranNya, maka

katanya: “aku menyelidiki segala peristiwa itu  ‐

dengan 

seksama dari asal mulanya" ‐

Lukas dapat melakukan itu sebab di antara murid‐

murid Yesus, masih hidup saksi mata yang pernah berjumpa dengan Yesus yang dari 

semula adalah saksi mata dan pelayan Firman –

dan sekarang Lukas meneruskan 

kepada Teofilus – imam besar itu – data‐data ‐

“seperti yang disampaikan kepada 

kita oleh mereka.”Kemudian Lukas

“mengambil keputusan untuk mem‐buku‐kan‐nya dengan teratur 

bagimu, Teofilus, supaya engkau dapat mengetahui, bahwa segala sesuatu yang diajarkan kepadamu 

sungguh benar.”

Dalam

karyanya

yang dialamatkan

kepada

imam besar

Teofilus, Lukas  mencantumkan

beberapa

nama

Imam besar

dan

tokoh‐tokoh

lainnya

jumlahnya

sekitar

50 orang

yang kebanyakannya

dikenal

oleh

Teofilus, maka

Teofilus

bisa

mencek

kebenarannya, 

kalau

informasi

Lukas punya

dasar

atau

tidak.

17

Lukas menulis

satu

karya

dalam

Dua

Bab: Injilnya

serta

Kisah

para

Rasul.

Tujuan: supaya

engkau, Teofilus, dapat

mengetahui, bahwa

segala

sesuatu“yang diajarkan”

kathch,qhj (katekeses)

kepadamu

sungguh

benar. Ternyata

Teofilus, imam besar

itu, punya

interes

pada

Yesus, sehigga

dikatekisasi

oleh

rabi

Lukas.

Secara

singkat, apakah

materi

atau

topik‐topik

yang disampaikan

oleh

Lukas 

kepada

Teofilus

yang mulia

itu

dan

bagaimana

telah

distrukturkannya?Atau

dengan

kata

baku

yang dipakai

oleh

pakar

kitab

suci

‐apakah

Rencana

Teologis

Penginjil

Lukas dalam

menulis

karyanya

kepada

Teofilus?Sampai

beberapa

puluhan

tahun

yang lalu

para

penginjil

Markus, Matius, Lukas 

dan

Yohanes

dianggap

orang

yang ber‐pengetahuan

terbatas. Setelah

dianalisa

karya

mereka, orang

menyadari

bahwa

para

penginjil

itu

adalah

sastrawan

dan

teolog

yang unggul.Disadari

pula bahwa

masing‐masing

penginjil

telah

menyusun

injilnya

pesan

Yesus

satu

dan

sama

itu

dengan

mengikuti

suatu

Rencana

Teologis

tersendiri

dan

masing‐

masing

penginjil

mempergunakan

teknik‐teknik

sastra

tersendiri

dalam

menyampaikan

pesannya. 

18

Rencana

Teologis

Penginjil

Lukas

Apakah

yang dimaksudkan

dengan

Rencana

Teologis?Pesan

Yesus

yang diwartakan

oleh

para

penginjil

itu

adalah

satu

dan

sama, yaitu, 

bahwa

Allah BapaNya, mencintai

masing‐masing

manusia

sebagai

anaknya. Namun

cara, rumusan, teknik‐teknik

sastra

yang dipakai

berbeda, terutama

mengingat

kebutuhan

komunitas

yang ditujui.  

Dalam

“katekese”

kepada

Teofilus, Lukas merasa

perlu

menyampaikan

beberapa

hal

penting:

1.

Lukas mengatakan

bahwa

Allah mempunyai

suatu

rencana

untuk

menyampaikan

kasihNya

kepada

manusia.2.

Rencana

itu

dilaksanakan

Allah dalam

3 tahap.Tahap

1. adalah Perjanjian Lama (janji

Allah)Tahap

2.

adalah

Peristiwa

Yesus

peristiwa

hidup

Yesus

dari

kelahirans/d

kebangkitannyaTahap

3.

adalah

Gereja. Zaman

Gereja.Lukas mengatakan

bahwa

ketiga

tahap

itu

terkait

dan

bersinabungan

satusama

lain. Tetapi

pusatnya

tetap

KRISTUS, TUHAN.Maksudnya: Perjanjian

Lama mencapai

kepenuhannya

dalam

diri

Kristus, Tuhan. 

19

Perjanjian

Lama itu

ibarat

satu

jalan, atau

banyak

jalan

yang mengantar

kepada

satu

tujuan

saja: Yesus, Kristus, Tuhan.Lalu

dari

Yesus

terpancarlah

Gereja

yang “keluar

menuju

dunia”‐

misinya

adalah

dunia.

Pusatnya

tetap

Yesus, Kristus,Tuhan.Zaman

Gereja

adalah

zaman

“Kristus‐Tuhan”,

yang berkarya

di

dalam

dan

melalui

murid‐muridNya. Zaman

Gereja

adalah

zaman: “KRISTUS‐GEREJA”.

Zaman

Gereja

itu

sangatlah

penting

bagi

Lukas.Zaman

Gereja

itu

mengandung

kekayaan

yang besar, sebab

dalam

dirinya

hadirlah

kembali

peristiwa

hidup

Yesus

dengan

kepenuhan

yang sama,  dengan

kesempatan

yang sama

bagi

manusia

utuk

memperoleh

keselamatan.Dalam

zaman

Gereja

tetap

hadir

dan

tetap

berkarya

tokoh‐tokoh

yang sama

yang berperan

dalam

hidup

Yesus, yaitu, Roh

Kudus,Sabda

Allah, Tuhan

Yesus

yang hidup

mulia, Murid‐murid,Ke

12 rasul

danMaria, ibu

Yesus!Artinya: Hidup

Yesus

berkesinambungan

dalam

hidup

Gereja!

20

Topik‐topik

yang digemari

oleh

Lukas adalah:•Kemiskinan,•Perhatian

terhadap

manusia

yang terpinggirkan

dan•Kerahiman

ilahi.

Itulah

Rencana

Teologis

Penginjil

Lukas!

Dengan

mengetahui

Rencana/Strategi

Teologisnya, bacaan

Injil

Lukas akan

bersinarlah

dengan

terang

baru

dalam

hati

kita!

21

Lukas menulis kepada seorang yang bernama Teofilus dan mengatakan bahwa 

“banyak orang”

pernah menyusun suatu berita tentang peristiwa‐peristiwa yang 

telah terjadi di antara kita... yaitu tentang Yesus dan ajaranNya. –

Di

antara

“banyak

orang

itu”

yang sebelum

Lukas sudah

menulis

tentang

Yesus

dan

ajrannya

ada

Markus. Penginjil Markus.Kalau kita buka kitab suci, injil pertama yang kita temukan adalah Injil Matius. Akan

tetapi

injil

pertama

yang telah

ditulis

bukan

injil

Matius, melainkan

injil

Markus.  

– Dan Markuslah yang telah menciptakan sastra injil.  Urutannya

menurut

terbitnya

adalah: Markus, Matius, Luka

dan

Yohanes. 

Lukas menulis

injilnya, di

mana

2/3 dari

bahan

injilnya

diambil

dari

penginjil

Markus. –Jangan

terkejut, Lukas tidak menyontek, melainkan mempergunakan bahan dari 

Markus dan dikemas dengan cara tersendiri untuk menjawab kebutuhan komunitasnya 

yang ditujui. Itu suka disebut: Rencana teologis. 

Apakah

yang dimaksudkan

dengan

Rencana

Teologis? Kita ulangi:Pesan

Yesus

yang diwartakan

oleh

para

penginjil

itu

adalah

satu

dan

sama, yaitu, 

bahwa

Allah BapaNya, mencintai

masing‐masing

manusia

sebagai

anaknya. Namun

cara, rumusan, teknik‐teknik

sastra

yang dipakai

berbeda, terutama

mengingat

kebutuhan

komunitas

yang ditujui.  

22

Menyelidiki dasar iman kita –

untuk mengerti dasar iman kita, ITU PERLU DAN MERUPAKAN HAK MANUSIA! 

Memang kita akan percaya, tetapi kita perlu dan wajib mengetahui

mengapa kita 

percaya. – Suatu iman yang “menelan bulat”

segala yang diajarkan tanpa menyelidiki apa yang 

diajarkan itu, nampak suatu iman besar, tapi sebenarnya tidak. St Agustinus

telah

mengatakan: Fides quaerens

intellectum

= Faith seeking understanding = Iman

berikhtiar

untuk

mengerti.Kemudian

St. Anselmus

bertitik

tolak

dari

pernyataan

St Agustinus

yang di

atas

ini

suka

mengatakan,”Credo ut

intelligam

= I believe so that I may undertand

= saya

percaya

supaya

aku

dapat

mengerti.Dan sebaliknya: Intellego

ut

credam

= I think so that I may believe = Saya

menyelidiki

untuk

memahami

agar aku

dapat

percaya.Lihat

juga

Ensiklik

Paus

Yoh

Paulus

II: Fides et ratio = iman

dan

dan

akal

budi.

CATATAN Lukas telah

menyelidiki

dasar

imannya

“aku menyelidiki segala peristiwa itu  

dengan seksama dari asal mulanya untuk mengetahui, bahwa segala 

sesuatu yang diajarkan sungguh benar.”

23

khotbah

Yesus

yang pertamadi

tempat

asalnya, 

Nazareth. (Luk

4:16‐30)

Setelah

dibekali

oleh

informasi‐informasi

yang di

atas

ini, mari

kita

memasuki

Momen

yang kedua

yaitu

khotbah

Yesus

yang pertama

di

tempat

asalnya, Nazareth. (Luk

4:16‐30)

24

25

14 Dalam

kuasa

Roh

kembalilah

Yesus

ke

Galilea. 16 Ia

datang

ke

Nazaret

tempat

Ia

dibesarkan, dan

menurut

kebiasaan‐Nya pada hari

Sabat

Ia

masuk

ke

rumah

ibadat, lalu

berdiri

hendak

membaca

dari

Alkitab.17 Kepada‐Nya

diberikan

kitab

nabi

Yesaya

dan

setelah

dibuka‐Nya, Ia

menemukan

nas, di

mana

ada

tertulis:18 "Roh

Tuhan

ada

pada‐Ku, oleh

sebab

Ia

telah

mengurapi

Aku, untuk

menyampaikan

kabar

baik

kepada

orang‐orang

miskin; dan

Ia

telah

mengutus

Aku19 untuk

memberitakan

pembebasan

kepada

orang‐orang

tawanan, dan

penglihatan

bagi

orang‐orang

buta, untuk

membebaskan

orang‐orang

yang tertindas, untuk

memberitakan

tahun

rahmat

Tuhan

telah

datang."20 Kemudian

Ia

menutup

kitab

itu, memberikannya

kembali

kepada

pejabat, lalu

duduk; dan

mata

semua

orang

dalam

rumah

ibadat

itu

tertuju

kepada‐Nya.21 Lalu

Ia

memulai

mengajar

mereka, kata‐Nya: "Pada

hari

ini

genaplah

nas

ini

sewaktu

kamu

mendengarnya." 

Pembacaan

Inji

Lukas,  4 : 14.16‐21 

26

Lukas menulis: 14 Dalam kuasa Roh

kembalilah Yesus ke Galilea. Istilah “kuasa Roh”

berarti “seluruh daya kasih Allah, napas dan kehidupan Allah”

yang 

telah dicurahkan dalam hati Yesus ketika telah dibaptis oleh Yohanes pembaptis. (Luk 

3:21‐22)Kuasa Roh

itu menggerakkan Yesus.

16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan .... 

Nazareth, terdapat di pegunungan Galilea.Studi terkini – berdasarkan penemuan arkeologi – mengatakan bahwa penduduk 

Nazareth pada waktu sekitar 300 orang.Masyarakat

Nazareth orang

miskin

lagi

diperas

oleh

pajak

raja Herodes

dan

oleh

penjajah

Roma. Masyarakat

Nazareth terkenal

sebagai

gerilyawan

yang panas

(Kis

5:37). Setiap

saat

mereka

siap

angkat

senjata

untuk

mengusir

penjajah

Roma. Mereka

antusias

mendengar

bahwa

Yesus, orang

mereka, berjalan

ke‐liling

seluruh

Palestina

sambil

melakukan

perbuatan‐perbuatan

ajaib. Itulah

mesias

yang mereka

nanti‐nantikan

untuk

memimpin

revolusi

dan

menjadikan

Israel penguasa

bangsa‐bangsa.

27

16 …

dan

menurut

kebiasaan‐Nya

pada

hari

Sabat

Ia

masuk

ke

rumah

ibadat, lalu

berdiri

hendak

membaca

dari

Alkitab.

Perhatian!“kebiasaan

Yesus

pada

hari

Sabat

masuk

ke

rumah

ibadat”

tidak

berarti

bahwa

Yesus

pada

hari

sabat

biasa

pergi

ke

rumah

ibadat

untuk

mengikuti

ibadah.Melainkan

ketika

Yesus

pergi

ke

tempat

ibadat

punya

kebiasaan

membaca

dari

Alkitab.Para penginjil

tak

pernah

mengatakan

bahwa

Yesus

satu

kali pun ‐

pergi

ke

rumah

ibadat

atau

ke

kenisah

di

Yerusalem

untuk

berdoa

atau

untuk

beribadah., 

melainkan

hanya

untuk

mengajar.

17 ... Kepada‐Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka‐Nya, Ia 

menemukan nas, di mana ada tertulis ....

Di sini Yesus menyalahi ketentuan yang ditetapkan oleh Institusi

agama 

Yahudi.Untuk mengerti apa yang telah dilakukan oleh Yesus, perlu kita ingat bahwa 

– di Israel  dijalankan siklus trienial dalam membaca Alkitab. Gereja

Katolik

belajar

dari

orang

Israel kebiasaan

itu, sehingga

Konsili

Vatikan

II –

1962‐1965 ‐

menetapkan

agar siklus

trienial

dalam

membaca

alkitab

itu

djalankan

juga

dalam

Gereja

Katolik. Maka sejak Konsili Vat II  kita punya Tahun Liturgi A – B – C

28

Jadi

di

tempat

ibadat

itu

sudah

ditentukan

bacaan

tertentu

untuk

hari

sabat

tertentu.Mereka mengadakan 2 bacaan. Bacaan pertama dari kitab Taurat dan bacaan kedua dari kitab nabi‐nabi.Tetapi Yesus tidak membaca bacaan yang telah ditentukan untuk hari itu, 

melainkan Yesus mencari bacaan lain dan setalah menemukannya Ia berdiri 

hendak membacanya...

Terjemahan “Ia menemukan nas”

benar. Namun untuk mengerti maksud Lukasdengan kata “menemukan “ perlu ingat bahwa Lukas pakai kata “eureka”!      Dalam bhs yunani  “eureka”

berarti “menemukan”

setelah orang ‐

di sengaja ‐

telah 

mencari.Eureka adalah

kata

seruan

yang digunakan

untuk

melambangkan

penemuan

suatu

hal. Kata

ini

berasal

dari

bahasa

Yunani

“Εuρηκα” = "Eureka!" yang berarti

"Aku

telah

menemukannya."Seruan

ini

terkenal

karena

digunakan

oleh

Archimedes. Ia

mengucapkan

kata

"Eureka!" ketika

ia

masuk

kedalam

bak

mandi

dan

menyadari

bahwa

permukaan

air 

naik, sehingga

ia

menemukan

bahwa

berat

air yang tumpah

sama

dengan

gaya

yang 

diterima

tubuhnya. Ia

dikatakan

gencar

untuk

membagi

penemuannya

hingga

ia

berlari

telanjang

di

Syracuse, kotanya!Archimedes telah

menemukan

karena

ia

telah

mencari. 

29

Demikian

juga

Yesus. Yesus

telah

menemukan

nas

Yesaya,

karena

telah

dicariNya. Tapi

dengan

berbuat

demikian

Yesus

menyalahi

ketetapan

liturgi

yang resmi. Lukas menulis:17 Kepada‐Nya

diberikan

kitab

nabi

Yesaya

dan

setelah

dibuka‐Nya, Ia

menemukan

nas, di

mana

ada

tertulis:18 "Roh

Tuhan

ada

pada‐Ku, oleh

sebab

Ia

telah

mengurapi

Aku, untuk

menyampaikan

kabar

baik

kepada

orang‐orang

miskin; dan

Ia

telah

mengutus

Aku19 untuk

memberitakan

pembebasan

kepada

orang‐orang

tawanan, dan

penglihatan

bagi

orang‐orang

buta, untuk

membebaskan

orang‐orang

yang tertindas, untuk

memberitakan

tahun

rahmat

Tuhan

telah

datang.“

Yesus berhenti di sini.  Titik! Tetapi teks nabi Yesaya tidak berhenti di sini, ada juga “dan memberitakan  hari 

pembalasan Allah kita.”Nubuat Yesaya ini sangat populer dan dikenal oleh semua lapisan masyarakat sebab 

berbicara tentang Utusan Allah, yaitu tentang Mesias. Mesias

yang terurapi

itu

datang

untuk

melakukan

misinya. Dan Misinya

menurut

tradisi

Israel ‐

adalah

membebaskan

bangsa

Israel dari

penjajahan

orang

kafir

Roma ‐

dan

menegakkan

kerajaan

Israel, 

yang berarti

menjadikan

Israel bangsa

adikuasa

dengan

menaklukkan

segala

bangsa

kafir. Itulah

maksudnya

“memberitakan

hari

pembalasan

Allah kita.”

(Yes, 61:1‐2.)

30

haripembalasan Allah

kita”

31

Dan bagaimana

dengan

“hari

pembalasan

Allah kita, sebagaimana

dikatakan

oleh

nabi

Yesaya? –

Yesus

tidak

menyetujui

pernyataan

nabi

Yesaya

itu. Maka

perkataan

itu

tidak

diucapkan

oleh

Yesus. Sebab

dengan

Yesus

dimulai

relasi

baru

antara

Allah dan

manusia. Allah, Bapa

Yesus, tidak

menjadi

sekutu

dengan

bangsa

Israel untuk

membinasakan

para

musuhnya

dan

menjadikan

Israel bangsa

yang adikuasa: kerajaan

Israael.Yesus

tidak

datang

untuk

membalas

dendam

atau

untuk

membinasakan

musuh‐

musuh, sebab

Yesus

tidak

memusuhi

siapa‐siapa. Yesus

datang

bukan

untuk

membunuh

orang, melainkan

untuk

menghidupkan

orang. Ia

menyerahkan

hidupnya

agar manusia

memperoleh

kehidupan

dalam

kepenuhannya

dan

kebahagiaan

dalam

kepenuhannya

.Yesus

tidak

datang

untuk

menegakkan

kerajaan

Israel, sebagaimana

dimengerti

oleh

masyarakat

Nazareth. Yesus

datang

untuk

menegakkan

kerajaan

Allah, atau

kerajaan

surga. Memberi

kesempatan

kepada

Allah untuk

meraja.

32

Kerajaan

Allah atau

kerajaan

surga

tidak

berarti

“kerajaan

di

dalam

surga”

yaitu

kerajaan

setelah

manusia

mati.Kerajaan

Allah atau

kerajaan

surga

menurut

Matius

bukanlah

suatu

kerajaan

setelah

manusia

mati, melainkan

adalah

masyarakat

baru, masyarakat

alternatif

yang dibangun

Yesus

di

dunia

ini.

Dunia punya logika sendiri.Logika

dunia

mengatakan

bahwakalau saya mau menjadi orang sukses saya harus berkuasa dan menundukkan oranglain melayani

kepentingan

saya; saya harus kejar harta dan uang sebanyak mungkin hanya untuk diri saya, dansaya harus menggeser siapa saja yang merintangi jalan saya menuju sukes menjadimanusia

nomor

satu

di

dunia, juga

lewat

pembunuhan

moril, yaitu

fitnah, ataupembunuhan

fisik. –

Inilah

orang

yang sukses

menurut

logika

dunia.

Kerajaan

Allah, atau

Kerajaan

surga

maknanya

persis

sama. Markus dan

Lukas 

pakai

kata

“Allah”. Matius

pakai

istilah

“surga”

bukan

“Allah”

sebab

Matius

adalah

orang

Israel dan

menulis

injilnya

untuk

komunitas

yag

terdiri

dari

orang‐orang

Israel. Orang

Israel –

sebagai

tanda

kehormatan

tidak

menulis

dan

tidak

mengucapkan

nama

“Allah”

gantinya

mereka

pakai

sebuah

simbol: surga.

33

Yesus

juga

punya

logika

sendiri.Yesus

punya

logika

dan

kriteria

tersendiri

yang ditawarkan

kepada

manusia

kalau

manusia

mau

menjadi

orang

yang terealisir, orang

yang dewasa

dan

bebas.Logika

dan

kriteria

yang ditawarkan

Yesus, adalah:melayani terdorong oleh kasihberbagi apa yang dimiliki ‐ mulai dari kekayaan kepribadian, pengetahuan pun pula harta

dan

uang

sebatas

kemampuan

untuk

mengurangi

penderitaan

sesamadan

untuk

mendukung

kehidupan

dan

kebahagiaan

sesama.menjadi yang terakhir terdorong oleh kasih. Menjadi yang terakhir berarti bahwatak

ada

satu

orang

pun yang saya

kucilkan

dari

relasi

saya

dan

tak

ada

satu

orangpun yang saya

anggap

lebih

rendah

dari

saya.

Dunia punya logika sendiri.Logika

dunia

mengatakan

bahwakalau saya mau menjadi orang sukses saya harus berkuasa dan menundukkan oranglain melayani

kepentingan

saya; saya harus kejar harta dan uang sebanyak mungkin hanya untuk diri saya, dansaya harus menggeser siapa saja yang merintangi jalan saya menuju sukes menjadimanusia

nomor

satu

di

dunia, juga

lewat

pembunuhan

moril, yaitu

fitnah, ataupembunuhan

fisik. –

Inilah

orang

yang sukses

menurut

logika

dunia.

34

Logika

dan

kriteria

Yesus, tidak

diwajibkan

dan

tidak

dipaksakan. Hanya

ditawarkan.Mengapa

Yesus

hanya

menawarkan

pesanNya? Mengapa

Yesus

tidak

menetapakan

ajarannya

dengan

ancaman

dan

dengan

hukuman, kalau

pesannya

ditolak?Sebab

pesan

Yesus

adalah

eu‐angelion

= kabar

baik

=  yang menjawab

kebutuhan

hati

manusia

yang terdalam. Pesan

Yesus

bukan

doktrin

melainkan

kasih

sayang

Allah Bapa‐Nya

yang 

mencintai

setiap

manusia

senantiasa, tanpa

syarat, dan satu arah, …

apa

pun 

tanggapan

manusia.Allah, Bapa

Yesus, hanya

berikan

jawaban

kasih

kepada

manusia.Makin

besar

penolakan

manusia, makin

besar

pula kasih

sayangNya.Dan, berbahagialah

orang

yang menyambut

kasih

sayang

Bapa

yang dihadirkan

oleh

Yesus, sebab

ia

akan

menjadi

orang

yang terealisir, orang

yang dewasa

dan

orang

yang bebas.Jika

manusia

menutup

dirinya

terhadap

penawaran

kasihNya, Yesus

tidak

mengancam, hanya

menangisi

dia

sebagai

orang

yang tak

akan

bahagia.Hidupnya

akan

hampa, yang tak

terealisir, seperti

sampah…

35

Kita akan

saksikan

Orang

Nazareth antusias

mendengar

bahwa

Yesus, orang

mereka, 

berjalan

keliling

seluruh

Palestina

sambil

melakukan

perbuatan‐perbuatan

ajaib. Itulah

mesias

yang mereka

nanti‐nantikan

untuk

memimpin

revolusi

dan

menjadikan

Israel penguasa

bangsa‐bangsa. Ternyata

mereka

keliru.Sebab

Yesus

bukan

mesias

yang datang

untuk

membunuh

orang, untuk

melenyapkan

nyawa

orang

untuk

berkuasa, melainkan

Ia

adalah

mesias

yang menyerahkan

nyawanya

untuk

menyelamatkan

nyawa

orang

lain, untuk

mengurangi

penderitaan

manusia, untuk

mendukung

kehidupan

dan

kebahagiaan

manusia.Orang

Nazareth yang antusias

menyambut

Yesus

dalam

sekejap

mata

mereka

menjadi

agresif

dan

mau

membunuh

Yesus.Maka

jelaslah

bahwa

masyarakat

Nazareth dan

juga

bangsa

Israel ‐

salah

orangnya. 

Salah

Mesias. Mesias

yang mereka

nantikan

bukan

itu! Yesus

tidak

memenuhi

aspirasi

mereka! Mereka

kesal

dan

marah

…. Yesus

mengkhianati

aspirasi

nasionalis

bangsaNya.Mari kita

ikuti

saat‐saat

yang terakhir

di

tempat

ibadat

di

Nazaret

pada

hari

itu. 

Logika

Yesus

dan

logika

dunia

dalam

membangun

hidup

manusiasaling

mengeliminir

Tak

ada

kompromi.Jelaslah

bahwa

Yesus

dalam

menjalankan

misiNya

sebagai

Mesias

tak

akan

melayani

logika

dunia, sebagaimana

dibisikkan

kepadaNya

oleh

Setan

di

padang

gurun.

36

Lukas mencatat, bahwa

dalam

tempat

ibadat

di

Nazareth itu:…

semua

orang

itu

“memberikan

kesaksian

melawan

Dia”

dan

mereka

heran

akan

kata‐kata

yang indah

yang diucapkan‐Nya

……

“memberikan

kesaksian

melawan

Dia”

Dalam

teks

kita

tertulis: Dan semua

orang

itu

“membenarkan

Dia”. Lukas

pakai

istilah

“martireo

= martir= saksi. 

Kesaksian

bisa

merupakan

kesaksian

yang mendukung

atau

kesaksian

yang  

melawan.  Dalam

situasi

yang tercipta

oleh

sikap

Yesus

di

tempat

ibadat

di

Nazareth –

mereka

tidak

memberikan

kesaksian

untuk

membenaran

dia, untuk

mendukung

Yesus, 

melainkan

untuk

“melawan

Yesus”

‐Sebab:

orang

Nazareth mengharapkan

dari

Yesus

sebagai

mesias

tindakan

untuk

memusnahkan

musuh. Tetapi

Yesus

berbicara

tentang

kasih

bagi

semua

orang, bahkan

bagi

musuh

juga. Sehingga

mereka

heran

akan

kata‐kata

yang indah

yang diucapkan‐Nya

ini

…Maka

semua

orang

itu

“memberikan

kesaksian

melawan

Dia”

37

Dan kata

mereka: "Bukankah

“Ia

ini”

anak

Yusuf?“

‐Mereka

tidak

meragukan

bahwa

Yesus

adalah

anak

Yusuf, sebab

penginjil

sudah

mengatakan

bahwa

mereka

tahu

bahwa

Yesus

anak

Yusuf.Dalam

kebudayaan

Israel, anak

adalah

dia

yang bukan

saja

lahir

dari

ayahnya

tetapi

juga

yang menyerupai

ayahnya

dalam

perilaku. Masyarakat

Nazareth mengenal

Yusuf, dan

Yusuf

dikenal

sebagai

orang

yang 

berhaluan

nasionalis

seperti

mereka

dan

siap

mempergunakan

kekerasan

untuk

melawan

penjajah. –

Lalu

pertanyaan

mereka

"Bukankah

Ia

ini

anak

Yusuf?“

Kalau

Yusuf

orang

seperti

ini

mana

bisa

punya

anak

seperti

Yesus?

Akan

tetapi

Yesus

daripada

berikan

penjelasan

untuk

menenangkan

hati

mereka, 

malah

ia

memanaskan

situasi

dengan

mengangkat

sebuah

pepatah

yang umum

di

antara

mereka.Yesus

berkata, "Tentu

kamu

akan

mengatakan

pepatah

ini

kepada‐Ku: Hai

tabib, 

sembuhkanlah

diri‐Mu

sendiri. Perbuatlah

di

sini

juga, di

tempat

asal‐Mu

ini, segala

yang kami

dengar

yang telah

terjadi

di

Kapernaum!“Artinya,”

Bantulah

bangsamu

sendiri! Bebaskanlah

bangsamu

dari

orang

kafir

–orang

Roma – yang menjajah

kami

selama

70 tahun!”‐Bagi

orang

Nazareth sudah

tiba

waktunya

bagi

Yesus

untuk

bertindak

sebagai

Mesias

yang mereka

nanti‐nantikan, yaitu

sebagai

Mesias

yang angkat

senjata

dan

melenyapkan

musuh‐musuh

Israel.

38

Mereka

mengharapakan

balasan, tetapi

Yesus

berbicara

tentang

kasih

Bapanya

yang 

universal, yang meng‐global.Yesus

memang

orang

baik, tapi

betul‐betul

bukan

seorang

diplomatik. Dari pada

coba

menenangkan

hati

para

hadiri, malah

Ia

memprovokasi

mereka

dengan

mengangkat

dua

peristiwa, yang mau

dilupakan

oleh

orang

Israel.Katanya:Pada

zaman

Elia

terdapat

banyak

perempuan

janda

di

Israel ketika

langit

tertutup

selama

tiga

tahun

dan

enam

bulan

dan

ketika

bahaya

kelaparan

yang 

hebat

menimpa

seluruh

negeri.26 Tetapi

Elia

diutus

bukan

kepada

salah

seorang

dari

mereka, melainkan

kepada

seorang

perempuan

janda

di

Sarfat, di

tanah

Sidon.27 Dan pada

zaman

nabi

Elisa banyak

orang

kusta

di

Israel dan

tidak

ada

seorangpun

dari

mereka

yang ditahirkan, selain

dari

pada

Naaman, orang

Siria

itu."28 Mendengar

itu

sangat

marahlah

semua

orang

yang di

rumah

ibadat

itu.

Artinya:Yesus

seperti

Elia

dan

Elisa telah

diutus

Bapa

bukan

hanya

untuk

bangsa

Israel 

melainkan

untuk

segala

bangsa.

39

Lewat

dua

contoh

tadi, Yesus

berusaha

membantu

masyarakat

Nazareth beralih

dari

'kerajaan

Israel' kepada

'kerajaan

Allah', yaitu, membuka

hatinya

...pada

"kasih

yang universal, yang meng‐global",  yang merangkul

juga

orang

kafir

dan

orang

musuh, seperti

telah

dilakukan

oleh

nabi

Elia

yang menyelamatkan

dari

kelaparan

bukan

seorang

Israel, melainkan

seorang

ibu

janda

dari

Libanon,  dan oleh nabi Elisa 

yang menahirkan

dari

kusta

bukan

seorang

Israel, melainkan

Naaman, orang

Siria. Orang

Libanon

dan

Surya

adalah

orang

kafir

lagi

musuh

Israel. Ini

betul‐betul

membuat

mereka

marah. Maka

Warga

Nazareth bangkit

hendak

membunuh

Yesus

sebagai

pengkhianat

agama, tradisi

Yahudi

dan

aspirasi

rakyat.Mendengar

itu

sangat

marahlah

semua

orang

itu, yang bangun

hendak

membunuh

Yesus.Tetapi

Ia

berjalan

lewat

dari

tengah‐tengah

mereka, lalu

pergi. 

40

Dengan

demikian

khotbah

Yesus

berakhir

secara

dramatis.Kali pertama

Yesus

berkhotbah

di

Nazareth, tempat

ia

dibesarkan,masyarakat

berikhtiar

membunuh

Yesus. Hati

mereka

tertutup

pada

kasih

yang universal yang dihadirkan

dan

yang 

ditawarkan

oleh

Yesus.Kasih

yang universal Yesus, dibalas

dengan

kebencian

yang universal pula.

41

42

43

44

Lukas menulis:Setelah

Yesus

masuk

tempat

ibadah

di

Nazareth, Yesus

berdiri

hendak

membaca

dari

kitab

suci.17 Kepada‐Nya

diberikan

kitab

nabi

Yesaya

dan

setelah

dibuka‐Nya, Ia

menemukan

nas, di

mana

ada

tertulis:18 "Roh

Tuhan

ada

pada‐Ku, oleh

sebab

Ia

telah

mengurapi

Aku, untuk

menyampaikan

kabar

baik

kepada

orang‐orang

miskin; dan

Ia

telah

mengutus

Aku19 untuk

memberitakan

pembebasan

kepada

orang‐orang

tawanan, dan

penglihatan

bagi

orang‐orang

buta, untuk

membebaskan

orang‐orang

yang tertindas, untuk

memberitakan

tahun

rahmat

Tuhan

telah

datang.“

45

Apakah

yang perlu

dicatat

di

sini?Dalam

programNya

yang di

atas

ini

yang akan

dijalankan

selama

hidupNya

Yesus

tidak

menyebut

nama

Allah, pun pula Ia

tidak

mengatakan

bahwa

Ia

diutus

utk

mengajar

bagaimana

manusia

harus

berdoa, harus

berliturgi, beribadah, agar 

Allah merasa

disembah, dihormati

dan

dimuliakan. Nama

Allah tidak

dicantumkan

sama

sekali.Dalam

programNya

itu

hanya

Ia

cantumkan

kebutuhan

manusia:orang‐orang–miskin

orang‐orang

tawanan

orang‐orang

buta

orang‐orang

yang 

tertindas. Nampak

bahwa: Keprihatinan

Yesus

bukanlah

kemuliaan

Allah, melainkan

kebutuhan

manusia.Programnya

bukan

mengajar

manusia

berelasi

dengan

Allah, melainkan

berelasi

dengan

manusia

dan

dengan

manusia

yang menderita.

Pertanyaan

adalah: Kapan

Allah merasa

dihormati

dan

dimuliakan?Allah sudah

pernah

menunjukkan

caranya, jauh

sebelum

Yesus

datang,  melalui

suara

nabi‐nabi, seperti

nabi

Yesaya.

46

Dengarlah

apa

yang dikatakan

Tuhan

kepadamu, "Sangkamu

Aku

suka

akan

semua

kurban

yang terus‐menerus

kaupersembahkan

kepada‐Ku? Aku

bosan

dengan

domba‐domba

kurban

bakaranmu

dan

lemak

anak

sapimu. Darah

sapi

jantan, domba

dan

kambing

tidak

Kusukai.Siapa

menyuruh

kamu

membawa

segala

persembahan

itu

pada

waktu

kamu

datang

beribadat

kepada‐Ku? Siapa

menyuruh

kamu

berkeliaran

di

Rumah

Suci‐Ku?Percuma

saja

membawa

persembahanmu

itu. Aku muak dengan baunya. Aku

benci

dan tak tahan melihat kamu merayakan Bulan Baru, hari‐hari

Sabat

dan

hari‐hari

raya

serta

pertemuan‐pertemuan

keagamaan. Semua

itu

kamu

nodai

dengan

dosa‐dosamu

dan

merupakan

beban

bagi‐Ku; Aku sudah lelah menanggungnya.Apabila

kamu

mengangkat

tanganmu

untuk

berdoa, Aku

tak

mau

memperhatikan. Tak

perduli

berapa

banyak

doamu, Aku

tak

mau

mendengarkannya, sebab

dengan

tanganmu

itu

kamu

telah

banyak

membunuh.Tegakkanlah

keadilan

dan

berantaslah

penindasan; berilah

kepada

yatim

piatu

hak

mereka

dan

belalah

perkara

para

janda.“(Yes

1:10‐17)

Jelas! Allah tidak

merasa

dihormati, dimuliakan

oleh

perayaan

liturgi, oleh

ibadah, oleh

persembahan, oleh

novena, oleh

devosi, oleh

doa

yang dilakukan

setiap

malam

pukul

01:00 ….

47

Allah merasa

dihormati

dan

dimuliakan

apabila

manusia

dihormati

dan

dimuliakan!

Lalu, apakah

masih

perlu

berdoa, beribadah

….?Berhubungan

dengan

Tuhan

melalui

doa, ibadah, devosi‐devosi, novena‐novena 

….  mutlak, untuk

memperoleh

kekuatan

guna

mampu

melayani

manusia. Ibadat

itu

sendiri, biar

meriah

dan

angun, kalau

tidak

menghasilkan

perbuatan

kasih

belum

memuliakan

Allah, "Sangkamu

Aku

suka

akan

semua

kurban

yang terus‐menerus

kaupersembahkan

kepada‐Ku? Siapa

menyuruh

kamu

membawa

segala

persembahan

itu

pada

waktu

kamu

datang

beribadat

kepada‐Ku? Aku benci dan tak tahan melihat kamu merayakan hari‐hari

Sabat

dan

hari‐hari

raya

serta

pertemuan‐pertemuan

keagamaan. Tegakkanlah

keadilan

dan

berantaslah

penindasan; berilah

kepada

yatim

piatu

hak

mereka

dan

belalah

perkara

para

janda.“

‐NB.  Pada

waktu

itu

yatim

piatu

dan

janda

adalah

orang

yang paling lemah

dalam

masyarakat

sebab

mereka

tidak

punya

seorang

lelaki

yang melindungi

mereka. 

Yatim

piatu

tidak

punya

ayah dan

janda

tidak

punya

suami.

48

Dengan

Yesus

telah

terjadi

perubahan

besar, dalam

arti

bahwa

bukan

manusia

harus

mempersembahkan

dirinya

beserta

miliknya

kepada

Allah untuk

memuliakan

Allah,  

sebab

Allah‐lah

mempersembahkan

diri

kepada

manusia, agar manusia

bersama

Allah 

dan

seperti

Allah mempersembahkan

diri

berserta

milikynya

untuk

membantu

sesama

manusia.Kita tidak

diminta

mencintai

Allah, melainkan

kita

diminta

mencintai

seperti

Allah 

mencintai.  Mencintai

manusia

seperti

Allah mencintai

manusia. Setelah

membasuh

kaki murid‐muridNya

Yesus

bersabda, “Aku

memberikan

perintah

baru

kepada

kamu, yaitu

supaya

kamu

saling

mengasihi; sama

seperti

Aku

telah

mengasihi

kamu

demikian

pula kamu

harus

saling

mengasihi. (Yoh

13: 34) Perhatikan! Yesus

tidak

mengatakan,”Sama

seperti

Aku

telah

mengasihi

kamu

demikian

pula 

kamu harus mengasihi Aku!”Yesus

tidak

minta

agar kita

mencintai

Dia, melainkan

Yesus

minta

agar kita

mencintai

seperti

Ia

mencintai: sama

seperti

Aku

telah

mengasihi

kamu

demikian

pula kamu

harus

saling

mengasihi. 

49

"Roh

Tuhan

telah

mengurapi

Aku,  dan

Ia

telah

mengutus

Akuuntuk

memberitakan

“tahun

rahmat

Tuhan

telah

datang."

Tahun

rahmat

Tuhan, apakah

itu?  Tahun rahmat Tuhan adalah Tahun Sabat. Tahun rahmat Tuhan atau Tahun Sabat , ada

kaitan

dengan

sejarah

bangsa

Israel.

Apakah yang terjadi dalam sejarah Israel?  Terjadi bahwa ketika orang‐orang Israel telah memasuki tanah Kanaan,(=tanah terjanji), tanah itu telah dibagi menurut ke 

12 suku, dan setiap suku membaginya menurut masing‐masing klannya dan 

klannya menurut masing‐masing keluarga. Dalam kebudayaan bangsa israel ‘memiliki tanah’

sangatlah penting, sebab orang 

yang memiliki tanah ia dapat menghidupi keluarga, ia bermartabat

dan ia 

mempunyai reputasi dan wibawa dalam masyarakat. Tanah berarti hidup, martabat, reputasi yang baik dan wibawa.

TAHUN RAHMAT TUHAN

Kepada

orang

Nazareth Yesus

mengatakan”

Yesus

diutus

untuk

memberitakan

“tahun

rahmat

Tuhan

telah

datang”

50

Setelah beberapa generasi, terjadi bahwa tanah itu jatuh dalam tangan beberapa 

orang yang lincah dan serakah, sedangkan yang lain kehilangan tanah yang pernah 

mereka warisi. Mereka

ini

dirampas

tanahnya

dengan

kekerasan, dan

tak

berdaya

untuk

memperolehnya

kembali.Tetapi kehendak Allah adalah,”Jangan ada orang miskin di antaramu”

(Ul 15:4)

Maka supaya tidak ada orang miskin di antara merekadalam kitab Imamat ditetapkan adanya: Tahun Sabat.Tuhan minta agar Tahun Sabat diselenggarakan dalam dua versi : versi yang mini dan versi yang besar.Tahun Sabat – versi yang mini ‐

dirayakan tiap 7 tahun.  Versi yang besar dirayakan tiap 50 tahun, yang disebut Yubileum.

Selama Tahun Sabat itu dicita‐citakan empat hal: tanah tidak dikerjakan,hutang dihapuskan,tanah dikembalikan kepada pemiliknya yang semula,dan budak dibebaskan. 

51

Tuhan berfirman,“Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.”

Dalam Tahun

Yobel (Yubileum), ladang harus dipulangkan kepada orang yang menjualnya kepadanya,yakni kepada orang yang mula‐mula memiliki tanah itu. (Im 27:24)

“Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh,dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya.”Itu harus menjadi:

Tahun

Yobel (Yubileum) bagimu,dan kalian harus masing‐masing pulang ke tanah miliknya 

dan kepada kaumnya.(Im 25:8‐10)

52

Yobel

berarti

domba

jantan, yang tanduknya

dikelola

sehingga

dapatdipakai

sebagai

sangkakala

53

54

55

Yubileum

mendapat makna

dari tiga kata

bahasa Hibrani:DARI kata Yobel. 

Yobel

berarti

domba

jantan, yang tanduknya

dikelola

sehingga

dapatdipakai

sebagai

sangkakala;  DARI kata Yobil.

Yobil –

yang berarti: memanggil ‐

umat agar berhimpun; DARI kata Yobal.

Yobal –

yang

berarti:

pembebasan.Sesuai dengan

bab 25 kitab Imamat, di mana:Umat Israel diminta membunyikan Yobel – sangkakala setiap 49 tahun untukYobil = memanggil umat Israel agar berhimpununtuk mengumumkan Yobal = pembebasan bagi seluruh umat.

CATATAN:

Yubileum itu adalah... “hari sabat”yang berlangsung selama satu tahun penuh!

Tahun Sabatikal !

56

Yesus

mengumumkan,"Roh

Tuhan

ada

pada‐Ku, oleh

sebab

Ia

telah

mengurapi

Aku, untukmemberitakan

tahun

rahmat

Tuhan

telah

datang.”

Roh

Tuhan:Roh

berarti

nafas, berarti

hidup, energi

hidup. Orang

Israel sangat

konkrit. Mereka

katakan: selagi

orang

bernapas, ia

masih

hidup. Kalau

orang

sudah

tidak

bernapas

lagi, ia

sudah

mati.Jadi

Roh

Tuhan

berarti

napas

Tuhan, berarti

kehidupan

Tuhan, energi

hidup

Tuhan.Allah itu

adalah

kasih. Maka

Roh

Allah adalah

daya

kasih

Allah, kemapuan

kasih

Allah.

CATATANRoh

itu

jika

datang

dari

Allah disebut

“kudus”.Kata

‘kudus’

berarti

terpisah.Maka

kegiatan

Roh

Allah adalah

“menguduskan, memisahkan”

manusia

dari

yang negatif

agar terbuka

pada

yang positif, agar membangun

hidupnya

atas

nilai‐nilai

yang positif.

Yesus

mengatakan:

Roh

Tuhan

ada

pada‐Ku. Mengapa

ia

tidak

mengatakan

Roh

“Kudus”

ada

padaKu? –Sebab

Yesus

tidak

perlu

‘di‐kudus‐kan’

yaitu

dipisahkan

dari

‘yang negatif’

yang 

berkaitan dengan dosa.

57

Roh

jika

tidak

datang

dari

Allah disebut

roh“najis” atau roh“jahat”.Dalam

injil

yang dimaksudkan

dengan

roh“najis”

atau

roh

“jahat”

adalah

segala

sesuatu

yang menghalangi

manusia

menerima

pesan

Yesus, antara

lain ideologi

politik

yang fanatik, nasionalime

yang fanatik

atau

juga

fanatisme

agama.Orang

yang fanatik

agama, orang

yang mabuk

dan

fanatik

nasionalime

pada

waktu

itu

dikatakan

bahwa

ia

dikuasai

oleh

roh

jahat

atau

roh

najis.

Kata

Yesus, "Roh

Tuhan

ada

pada‐Ku”‐

artinya, seluruh

daya

kasih

Allah menaungi

Yesus

untuk

memberitakan

YUBILEUM telah

datang!Jadi

YUBILEUM membawa

kerahiman

Allah ke

dalam

hati

manusia. membawa

belas

kasih

Allah dalam

relasi

manusia

satu

sama

lain. 

Kerahiman

tidak

sama

dengan

Belas

kasih

Kerahiman

menerjemahkan

kata

splagcni,zomai = splangk‐nizomaisplangk

berarti

= rahim

seorang

ibu. splangk‐nizomai

= berarti

‘tergerak

oleh

kerahiman”

dan

merupakan

suatu

tindakan

yang khusus

yang dapat

dilakukan

hanya

oleh

Allah  dalam

Perjanjian

Lama dan

oleh

Yesus

dalam

Injil, sebab

berarti:“membangkitkan

kehidupan

di

mana

kehidupan

tidak

ada”

seperti

dilakukan

oleh

Yesus

yang menghidupkan

anak

sulung

seorang

ibu

janda

di

Nahin

(Luk

7:13).  Lihat

juga: Mat 9:36; Mat 14:14; Mrk

6:34;Luk 10:33; Luk

15:20.‐Manusia

hanya

bisa

berbagi

“belas

kasih”

kepada

sesama: perasaan

iba

atau

sedih

melihat

orang

lain menderita.

Manusia

tidak

mampu

membangkitkan

kehidupan

di

mana

kehidupan

tidak

ada.

58

Tahun

Yubileum

ditetapkan

agar “di

tengah

umatKu

jangan

ada

orang

miskin.”Tujuan

Yubileum

adalah

menegakkan

keadilan

di

tengah

Bangsa

Israel, supaya

semua

lapisan

myarakat

dapat

menikmati

kesejahteraan.Pemakluman

program Yesus, tujuannya

hanya

itu:menyampaikan

kabar

baik

kepada

orang

miskin

orang

tawanan

orang

buta

orang

tertindas

…. 

"Pada hari ini

genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." Artinya:

Dengan kedatangan Yesus, Yubileum itu tidak hanya terjadi setiap 50 tahun, 

melainkan terjadi "pada hari ini“

yaitu  menjadi aktual setiap hari, apabila manusia menerima LOGIKA Yesus:  

berbagi, melayani, menjadi yang terakhir terdorong oleh kasih, untuk

mengurangi

penderitaan

sesama,untuk

mendukung

kehidupan

dan

kebahagiaan

manusia.

Rangkuman

tentang

YUBILEUM.

“untuk

memberitakan

tahun

rahmat

Tuhan,”yaitu

TAHUN YUBILEUM

Tujuan

TAHUN YUBILEUM adlah:  kesejateraan

dan

kebahagiaan

manusia,sebagai

buah

keadilan.

59

Merayakan Tahun Yubileum 

berarti:  menyadari bahwa kita dirahmati bukan setimpal dengan jasa‐kepantasan‐kesalehan  kita melainkan setimpal dengan kebutuhan dan kelemahan kita.Kita dilimpahi kasih, kerahiman dan pengampunan oleh Allah, Bapa Yesus,  agar  kitabersama

Allah dan

seperti

Allah kita

teruskan

kepada

sesama

kasih, kerahiman

danpengampunan

yang kita

alami

dari

Allah, sehingga

melalui

kita, semua

orang

yang  kita

jumpai

mengalami

sentuhan

kasih, kerahiman

dan

pengampunan

Bapa.Dengan

demikian

diharapkan

agar relasi

antar

manusia

dijiwai

oleh

kasih, kerahimandan

pengampunan

Bapa.

YUBILEUM KERAHIMANTingkat dunia

Maka Paus Fransiskus telah memaklumkan Tahun Yubileum Kerahiman

dengan 

tema:”Wajah Kerahiman”

yang telah dimulai pada tgl 8 Desember 2015 – pada 

HUT ke 50 Konsili Vatikan II ‐

dan akan ditutup pada tgl 26 November 2016.

TAHUN PERSEKUTUAN [KOINONIA]tingkat

Keuskupan

PadangBapa

Uskup

kita

Mgr Martinus

Dogma Situmorang, OFMcap

telah

memaklumkan

tahun

2016 sebagai

Tahun

persekutuan

[koinonia]

untuk

seluruh

keukupan

Padang. 

Persekutuan

[koinonia] adalah

buah

pertama

yang dipetik

dan

dinikmati

dari

pohon

kerahiman.

60

KARYA‐KARYA BELAS KASIHRAGAWI

dan

ROHANI

Paus Fransiskus dalam BULLA (= dekret) pemakluman Yubileum yang berjudulWAJAH KERAHIMAN, pada no. 15 menulis: Keinginan

saya

sungguh

bernyala‐nyala

agar, selama

Yubileum

ini, umat

Kristiani

merenungkan

dan

melakukan

karya‐karya

belas

kasih

ragawi

danrohani.

Karya‐karya

belas

kasih

ragawi

dan

rohani,Masing‐masing

sebanyak

7 karya.

Karya‐karya

belas

kasih

ragawi:1.

Memberi

makan

kepada

orang

yang lapar, 2.

memberi

minum

kepada

orang

yang haus, 3.

memberi

pakaian

kepada

orang

yang telanjang, 4.

memberi

tumpangan

kepada

orang

asing, 5.

merawat

orang

sakit, 6.

melawat

orang

yang ada

dalam

penjara, dan7.

menguburkan

orang

mati. 

YUBILEUM KERAHIMANTingkat dunia

61

62

memberi nasihat kepada orang yang bimbang, mengajar orang yang kurang pengetahuan, menasihati orang berdosa, menghibur orang yang berdukacita, mengampuni orang yang bersalah kepada kita, bersikap sabar dengan orang‐orang yang rewel, mendoakan semua orang, yang hidup dan yang mati. 

KE – 7  KARYA BELAS KASIH ROHANI

63

64

"di

saat

hidup

kita

terbenam,  kita

akan

dinilai

atas

dasarkasih.“

Paus

Franskus

mengingatkan

kita

dengan

mempergunakan

kataSanto Fransiskus

dari

Sales, uskup

Jenewa

Swiss

65

66

1 ‐

MEMPEROLEH INDULGENSI YUBILEUMuntuk umum

Perlu:berziarah ke pintu suci di Roma atau di keuskupan sendiri.menerima sakramen rekonsilisasimengikuti Perayaan Ekaristiberdoa menurut intensi bapa suci

indulgensi dapat diperoleh dengan:mengikuti Perayaan Ekaristi di kapel di penjara.Pintu suci yang perlu dilewati adalah  pintu selnya itu sendiri.

2 ‐

UNTUK ORANG SAKIT dan JOMPO

indulgensi dapat diperoleh dengan mengikuti Perayaan Ekaristi via Radio atau TV

3 ‐

UNTUK ORANG DI PENJARA

YUBILEUM DALAM 7 POINT YANG DITENTUKAN OLEH PAUS FRANSISKUSUNTUK MEMPEROLEH INDULGENSI YUBILEUM

67

Orang yang telah melakukan ABORTUS untuk memperoleh indugensi penuh  perlu:menyesali sikap yang tertutup terhadap penyambutan kehidupan.Bapa suci sadar bahwa abortus dialami sebagai drama eksistensial dan  moral.semua imam diberi kuasa untuk memberikan absolusi untuk abortus.

orang yang melakukan sendirian salah satu dari ke 7  karya belaskasih       ragawi atau rohani, ia memperoleh indulgensi penuh.   

4 ‐

KARYA RAGAWI dan ROHANI

5 ‐

BAGI ORANG YANG TELAH MENINGGAL

Indulgensi penuh dapat diperoleh juga untuk orang yang telah meninggal dengan memenuhi syarat‐syarat di No. 1 di atas.

6 ‐

ABORTUS

absolusi penuh bagi anggota‐anggota komunitas itu dapat diperoleh dengan:    mengaku dosa kepada imam‐imam mereka.

7 – KOMUNITAS IMAM‐IMAM St. PIUS X  [Lefevrian]

68