yasjudan jejak 10 tahun fuldfk
DESCRIPTION
Jejak fuldfkTRANSCRIPT
JEJAK 10 TAHUN FULDFK
KESAN
FULDFK bagi kami ia adalah lebih dari sekedar organisasi biasa. Ia adalah wadah
silaturahim, laboratorium kehidupan dan ladang untuk berdakwah di jalan Allah. Di FULDFK
kami alhamdulillah mendapat kesempatan untuk turut serta memperjuangkan dakwah sebagai
Kadep P&K DEW 4, Staff P&K DEP dan Ketum FULDFK. Pada tulisan kali ini kami akan
lebih banyak membahas saat kami menjadi Ketum FULDFK dengan diawali perjalan dari awal
perkenalan dengan FULDFK.
Perkenalan dengan FULDFK saat itu di tahun 2010 berawal dari keterpaksaan. Saat itu
kami yang menjabat sebagai Kepala Departemen Humas dan Jaringan di SKI FK UNS otomatis
sangat berhubungan dengan FULDFK. Maka saat awal-awal berkenalan dengan FULDFK di
Muskerwil DEW 4 di FK UMS langsung diminta menjadi Kadep P&K DEW 4. Bagi kami yang
masih baru dengan FULDFK tentu hal ini sangat mengejutkan namun dengan bimbingan dari
senior dan Ketua DEW 4 kala itu Akhi Bima dari FK UII alhamdulillah bisa menjalankan
amanah semaksimal mungkin.
1 tahun 8 bulan menjabat sebagai Kadep P&K DEW 4 (tahun kami sebagai Kadep P&K
adalah tahun penyesuaian awal masa jabatan sehingga lebih lama dari biasanya), akhirnya tiba
juga saatnya untuk meletakkan amanah. Hadir pada Munas FULDFK ke 7 alhamdulillah bisa
lebih mengenal FULDFK lebih dalam dengan memahami AD/ART serta GBHO nya. Selain itu
juga semakin akrab dengan ikhwah dari seluruh penjuru tanah air. Menjadi momen yang sangat
membahagiakan jika bisa bertemu lagi dengan ikhwah dari FK lain pada kesempatan yang
berbeda. Walau baru mengenal seakan-akan sudah merupakan teman akrab, karena imanlah yang
mengikat hati kami.
Pada tahun kepengurusan 2011-2012 kami melamar sebagai Staff P&K DEP. Dari sini
kami mulai bisa mengenali pola kerja FULDFK secara nasional yang ternyata sangat bergantung
pada kelancaran komunikasi. Karena organisasi dijalan antar pulau antar provinsi, alhamdulillah
sarana komunikasi saat itu sudah mulai maju. Penataan jalur komunikasi sangat penting,
feedback sangat diperlukan untuk memastikan komunikasi berjalan dengan lancar. Saat
melakukan pendataan dengan LDFK kami bisa merasakan ukhuwah yang luar biasa dari Aceh
sampai Jayapura, walau kendala komunikasi tentu saja terkadang ada.
1
Pada Munas FULDFK ke 8 di UNAND Padang qadarallah peserta Munas
mengamanahkan kepada kami jabatan ketua umum FULDFK. Tentu saja ini adalah jabatan
berat, dengan tugas memastikan semua LDFK di seluruh FK di Indonesia bisa berjalan dengan
baik dan produktif, dan didalam tugas berat ini juga tersimpan kesempatan untuk banyak
beramal. Kesan yang kami dapat selama menjabat diantaranya adalah FULDFK ini adalah
organisasi lembaga dakwah fakultas se Indonesia yang paling mapan walaupun masih banyak
kekurangannya. Diisi oleh pengurus-pengurusnya yang merupakan utusan kader-kader terbaik
dari tiap LDFK. Bahkan untuk setiap pengurus inti DEP kami selalu meminta rekomendasi dari
kader senior untuk diberikan nama ikhwah yang sekiranya bisa menjalankan amanah tersebut,
dan setiap sebelum mentelfon nomor calon pengurus inti kami selalu melakukan 2 rakaat shalat
istikhoroh agar diberikan team pengurus inti DEP FULDFK yang terbaik.
Maka dengan pengelolaan yang baik harapannya FULDFK bisa memajukan LDFK yang
mana tujuannya adalah mencetak lulusan fakultas kedokteran, tenaga-tenaga kesehatan yang
“minimal” berafiliasi terhadap islam. Dan yang sangat diharapkan adalah bisa memperjuangkan
islam dalam ranah profesi kesehatan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
PENCAPAIAN-PENCAPAIAN YANG TELAH DIRAIH
Beberapa hal yang telah dilakukan pada tahun kami sebagai Ketum 2012-2013 adalah
penyusunan RENSTRA (Rencana Strategis ) jangka menengah 2013-2017, perubahan komposisi
DEW, RMDFK, Special Task Force untuk pembangunan RS Khusus Bedah di Gaza, kerjasama
sebagai student chapter dari PROKAM/IMANI dan Penyatuan web FULDFK. Beberapa hal ini
menurut kami perlu kami lakukan sesuai dengan tantangan dan kondisi yang kami alami. Dilain
kepengurusan yang beda tantangan dan kondisinya tentu beda pula strategi yang dilaksanakan
untuk mendapatkan hasil dakwah yang maksimal.
Renstra FULDFK disusun pada masa kepengurusan kami, tahun 2012-2013, sebelumnya
merupakan pesanan dari Ketum FULDFK sebelumnya yaitu Akhi Nesta Enggra. Secara pribadi
beliau meminta kami untuk membuat draft Renstra FULDFK, namun karena sebelum bisa
selesai masa kepengurusan beliau sudah berakhir maka Renstra belum jadi di launching di masa
kepemimpinan beliau. Setelah mendapat kabar dari Munas 8 di Padang , bahwa telah
diamanahkan posisi Ketum FULDFK, maka salah satu hal yang pertama kami lakukan setelah
2
menyususn kepengurusan adalah menyusun Renstra. Renstra jangka menengah tersebut disusun
dengan tujuan mencapai LDFK Berjaya 2017.
Penyusunan Renstra menggunakan pendekatan strata LDFK. Stratifikasi LDFK semacam
akreditasi LDFK yaitu menilai berbagai komponen yang ada di LDFK dengan menggunakan
kuiosioner yang diberikan FULDFK kepada LDFK kemudian setelah diisi oleh LDFK
dikembalikan lagi kepada FULDFK untuk dilakukan analisis dan rencana tindak lanjut.
Diantaranya adalah penentuan strata LDFK apakah Mula, Madya atau Mandiri. Kuisioner
tersebut secara umum berisi lingkup kerja, eksistensi LDFK, kuantitas kader, sarana-prasarana,
jaringan, struktur, kaderisasi dan core competence. Kemudian selain penyusunan Renstra secara
umum juga disusun renstra tiap departemen dari FULDFK, kali ini pendekatan yang dipakai
adalah pencapaian-pencapaian dari LDFK yang sifatnya perdepartemen. (Renstra Terlampir)
Tujuan utama dari dibuatnya Renstra FULDFK 2013-2017 ini adalah agar adanya
kesinambungan pengembangan LDFK oleh FULDFK. Tujuan utamanya adalah 80% LDFK di
tahun 2017 sudah berstatus Mandiri. Karena jika LDFK telah mencapai status Mandiri hal ini
menunjukkan tingginya kualitas dan kuantitas dakwahnya sehingga diharapkan akan
memberikan dampak yang lebih besar. Salah satu alasan disusunnya Rentra adalah karena saat
itu dirasa senantiasa terjadi perubahan fokus pengembangan seiring dengan adanya perbuahan
kepengurusan. Dengan adanya Renstra harapannya adalah ada gambaran yang jelas tentang apa
saja yang harus dicapai siapapun pengurusnya. Hal ini penting untuk mendapatkan efek
kumulatif dari perjuangan yang telah dilakukan. Saat dibacakan laporan pertanggung jawaban
Ketua Umum FULDFK tahun 2012-2013 di Sidang MUNAS IX di FK Universitas YARSI
ketercapaiannya adalah sebagai berikut, LDFK Mula 28,3 % , LDFK Madya 26,4 %, LDFK
Mandiri 45,3%, sedangkan untuk targetnya di tahun 2017 adalah sebagai berikut LDFK Mula
5%, LDFK Madya 15%, LDFK Mandiri 80 % hal ini disebut dengan ”LDFK Berjaya 2017”.
Hal yang dilakukan pada kepengurusan kami di tahun 2012-2013 yang cukup berdampak
signifikan adalah perubahan kompisisi DEW (Dewan Eksekutif Wilayah) yang awalnya 5 DEW
menjadi 4 DEW. Hal ini menindaklanjuti dari usulan Munas 8 tentang kurang efektifnya biaya
transportasi antar LDFK di DEW 2. Sebelum Rakernas tahun 2013, DEW 2 meliputi pulau
Kalimantan dan Sulawesi dengan kondisi ini membuat ikhwah dari LDFK jika hendak
berkunjung antar LDFK saat ada agenda FULDFK DEW 2 saat itu,misal dari Universitas
Mulawarwan, Samarinda Kalimantan Timur ke Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
3
Kalimantan Selatan dengan naik pesawat harus transit di Jakarta terlebih dahulu. Hal ini
membuat biaya transportasi walau satu pulau Kalimantan menjadi sangat besar. Menyikapi hal
ini maka dirasa perlu untuk menyusun ulang komposisi DEW untuk meningkatkan efektifitas
transportasi dan administrasi.
Adapun komposisi perubahan DEW sebelum Rakernas tahun 2013 ada 5 DEW dengan
komposisi sebagai berikut
Ada 5 DEW dengan DEW 1 meliputi LDFK di Pulau Sumatra, DEW 2 meliputi LDFK di Pulau
Kalimantan dan Sulawesi, DEW 3 meliputi LDFK di Jabar, Banten dan Jakarta, DEW 4
meliputi LDFK di Jateng-Jogja, dan DEW 5 meliputi LDFK di Jatim, Bali, NTT dan NTB.
Adapun setelah Rakernas 2013 di FK UNS, komposisi DEW diperingkas menjadi 4
DEW dengan komposisi sebagai berikut:
4
DEW 1 meliputi LDFK di Pulau Sumatra. DEW 2 meliputi LDFK di Jatim, Bali, NTT, NTB,
Sulawesi, Maluku dan Papua. DEW 3 meliputi LDFK di Jabar, Banten, DKI, Kalbar, dan
Kalteng. DEW 4 meliputi Jateng, Jogja, Kaltim, Kalsel dan Kalimantan Utara.
Setelah perubahan ini bukan berarti tanpa tantangan. Tantangan baru yang harus dihadapi
adalah penyesuaian. Di mana yang DEW 3 hanya lingkup Pulau jawa bagian barat mendapat
tambahan saudara dari Kalbar dan Kalteng, dan DEW 4 yang awalnya hanya lingkup Jateng-
Jogja mendapat tambahan saudara dari Kalsel, Kaltim dan Kalimantan Utara. Biaya transportasi
yang anggota DEW 3 dan 4 yang berasal dari Pulau Jawa tentu saja akan naik seiring dengan
adanya kegiatan di Kalimantan. Selain itu perbedaan pola kerja juga mempengaruhi performa
DEW setelah rekomposisi ini, namun seiring dengan berjalannya waktu hal ini bisa teratasi.
Hal yang kami capai berikutnya saat kepengurusan kami tahun 2012-2013 adalah
terselesaikannya pembuatan RMDFK (Risalah Managemen Dakwah Fakultas Kedokteran)
sebanyak 2 jilid masing-masing setebal 96 halaman. Penyusunan RMDFK ini sebenarnya sudah
digagas sejak kurang lebih 2 tahun sebelum kami menjabat. Saat di tahun kepengurusan kami
penyusunan RMDFK mendapat prioritas dan harus dapat terselesaikan dengan tuntas. Hal ini
karena RMDFK yang berisi panduan pengelolaan LDFK dari awal pendirian LDFK sampai pada
maintenance LDFK yang sudah maju ada semua disana. Maka RMDFK ini penting bagi LDFK
yang baru berdiri untuk menata pondasinya. Dan sangat bermanfaat bagi LDFK yang sudah
5
mapan untuk melebarkan dakwahnya. Kontributor RMDFK disesuaikan dengan bidang yang
didalami oleh kontributor tersebut. Setelah selesai dibuat RMDFK bisa didownload di website
resmi kebanggaan FUDLFK, medicalzone.org sehingga mudah didapat oleh LDFK dari seluruh
Indonesia. Semoga RMDFK ini bisa menjadi warisan yang akan senantiasa bermanfaat untuk
FULDFK dan LDFK.
Penghujung tahun 2012 adalah masa yang relatif aman bagi saudara-saudara kita di Gaza,
Palestina. Dengan demikian maka ide untuk pembangunan fisik pun banyak digagas. Salah
satunya adalah oleh Sahabat Al-Aqsha, lembaga yang konsen dalam maasalah Palestina. Salah
satu proyek yang dikerjakan oleh Sahabat Al-Aqsha pembangunan RS Khusus Bedah di Gaza,
yang pembangunannya sudah mendapat persetujuan dari PM Ismail Haniyah untuk
mengembangkan bangunan tujuh lantai di daerah Beit Lahiya, Gaza untuk menjadi rumah sakit.
Untuk melakukan penggalangan dana ini maka Sahabat Al-Aqsha menjalin kerjasama dengan
FULDFK.
Untuk menindak lanjuti tawaran kerjasama dari Sahabat Al-Aqsha tersebut maka kami
membentuk Special Task Force, atau Gugus Tugas Istimewa, yang tugasnya melakukan berbagai
hal untuk fund rising pembangunan RS Khusus Bedah di Gaza. Beberapa kali kami bertemu
dengan petinggi Sahabat Al-Aqsha, seperti Ustadz Salim A. Fillah, Ustadz Dzikrullah dan Akh
Fani. Dalam perbincangan-perbincangan yang dilakukan kedua belah pihak bersepakat untuk
melakukan usaha fund rising pembangunan RS Khusus Bedah tersebut.
Namun qadarallah, seiring berjalannya waktu banyak hambatan-hambatan yang dialami
sehingga realisasi dari kerjasama ini masih jauh dari yang diharapkan walau tim dari FULDFK
sudah sangat siap untuk menindaklanjuti hal ini. Ini merupakan hal yang sangat kami
sayangkan , karena potensi kebaikkan sangat luar biasa, kami sudah berusaha semaksimal
mungkin tapi memang kenyataan berkata lain. Sampai kami membacakan pidato pertanggung
jawaban ketua umum dana yang berhasil kami himpun untuk program ini “hanya” Rp
1.635.000,00 dari rencana target awal adalah 200 juta. Di akhir kepengurusan, kami sudah
mengkontak ikhwah dari Sahabat Al-Aqsha untuk menjelaskan bahwa pada prinsipnya FULDFK
siap jika hendak dilakukan pembicaraan ulang kerjasama.
Pencapaian yang telah dicapai pada kepengurusan kami berikutnya adalah diakuinya
FULDFK sebagai Student Chapter dari PROKAMI/IMANI (Perhimpunan Profesi Keseheatan
Muslim Indonesia / Islamic Medical Association and Network of Indonesia) yang mana hal ini
6
membuka pintu untuk FULDFK bisa aktif di luar negeri, karena PROKAMI adalah merupakan
bagian dari FIMA (Federation of Islamic Medical Association) yang merupakan persatuan
tenaga kesehatan internasional. Pengakuan sebagai student chapter ini diawalai dari undangan
untuk menghadiri MUNAS PROKAMI di Jakarta kepada FULDFK. Saat Munas FULDFK
diakui sebagai student chapter bersama dengan lembaga dakwah fakultas lainnya semisal
FDKMI (Forum Dakwah Kesehatan Masyarakat Indoneisa) , FULDMKG (Forum Ukhuwah
Lembaga Dakwah Mahasiswa Kedokteran Gigi).
Perwakilan FIMA yang hadir saat itu adalah Prof. Abdul Rashid dari Malaysia sebagai
Ketua FIMA Asia-Pasific. Saat sesi santai beliau berbincang-bincang dengan para mahasiswa
yang duduk memanjang di depan beliau. Dari pembicaraan itu muncul tawaran yang tidak
diduga-duga, yaitu beliau ingin student chapter khususnya FULDFK untuk menyelenggarakan
FIMA Student Camp, suatu kegiatan yang akan diikuti oleh mahasiswa kedokteran muslim dari
seluruh dunia, tentu hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi kami, sebelumnya acara ini
diselenggarakan di Turki.
Persiapan demi persiapan kami lalui. Untuk Opperational Committee dipilih ikhwah dari
UNISBA untuk menjalankannya. Hal ini karena dinilai daerah Jawa Barat banyak memiliki
lokasi yang cocok untuk student camp . Untuk melancarkan prosesnya, maka kami dari
FULDFK dan PROKAMI melakukan lobi-lobi kepada dekanat FK UNISBA, mengingat ini
adalah acara yang besar. Lobi-lobi berhasil, waktu sudah disepakati, komunikasi dengan FIMA
terus dijalin, konsep acara sudah dibuat dan tempat sudah ditentukan. Dan ternyata qadarallah
acara yang seharusnya mendapatkan suntikan dana dari WAMY (World Assembly Muslim Youth)
yang berkedudukkan di Arab Saudi harus dibatalkan karena WAMY tidak bisa mengirimkan
dana ke luar negeri berhubung saat itu Arab Saudi mengadakan pembatasan pengiriman dana
keluar negeri , hal ini berkaitan dengan gejolak di wilayah Timur Tengah. Maka usai sudah
persiapan dan publikasi yang telah kami lakukan, walau tentu ada rasa kecewa dalam hati kami,
namun kami yakin apa-apa yang telah kami perjuangkan telah dipersaksikan oleh Allah,
Allahumma isyhad.
FULDFK adalah organisasi jaringan yang sangat erat hubungannya dengan dunia maya
internet. Berbagai koordinasi, publikasi, sampai instruksi dilakukan dengan menggunakan
internet. Maka pada kepengurusan kami dipandang perlu untuk menyatukan website FULDFK,
dimana semua DEW dan Departemen bernaung di bawah medicalzone.org. Jadi misal untuk
7
DEW 4 adalah dew4.medicalzone.org dan seterusnya. Karena pada saat itu tiap-tiap DEW
mempunyai website sendiri-sendiri, demikian juga untuk departemen-departemennya. Maka
dengan penyatuan ini diharapkan bisa mempererat tiap DEW serta memudahkan pengunjung
website untuk memahami FUDLFK lebih dalam.
HAMBATAN
Walau secara umum roda organisasi berjalan dengan baik bukan berarti hal ini tanpa
hambatan. Secara umum ada 3 hambatan yang kami temui dalam menjalan kan roda organisasi,
yaitu benturan kepetingan dengan kuliah, antar pengurus jarang atau bahkan tidak pernah saling
berjumpa dan kesulitan komunikasi . Benturan dengan kepentingan kuliah adalah permasalahan
klasik semua organisasi baik itu organisasi intra kampus apalagi organisasi jaringan sebesar
FULDFK. Hal ini tentu menuntut kami untuk lebih meningkatkan kualitas diri dalam
managemen waktu dan managemen diri seiring meningkatnya tuntutan amanah. Ada kalanya
pengurus sempat “menghilang” tanpa berita atau memang ijin rehat sejenak untuk menyelesaikan
keperluan kuliahnya, yang paling sering adalah untuk menyelesaikan skripsi atau mendekati
jadwal ujian stase coass.
Bagi yang telah melewati masa-masa skripsi pasti memiliki cerita tersendiri tentang hal
ini, hambatannya, suka dukanya dan pressure nya. Disamping bagi yang sudah co-ass, pasti akan
menemukan kesibukkan yang memiliki karakter sangat berbeda dengan saat preklinik, tentu
menuntut penyesuaian diri yang baik. Jika disaat preklinik kita sibuk belajar dengan membaca
buku, mengikuti kuliah dll. Saat co-ass maka kesibukkan kita adalah seperti orang yang sedang
“bekerja” plus belajar. Jadi ada jaga malam, follow up pasien, ujian stase dst. Maka penting bagi
para aktifis dakwah untuk bisa memangemen diri dan waktunya agar tetap bisa sinergis antara
kuliah dan amanah dakwahnya.
Hambatan berikutnya adalah antar pengurus FULDFK sendiri, pengurus FULDFK
dengan LDFK, yang sering berkoordinasi seringkali jarang bertemu secara tatap muka atau
bahkan sama sekali tidak pernah bertemu dengan saudaranya seiman ini. Hal ini bisa menjadi
penghambat karena kita tidak bisa mengetahui karakter tiap-tiap ikhwah secara langsung, yang
mana hal ini bisa sangat berbeda beda. Walau secara umum dalam group-group chating seiring
berjalannya waktu maka interaksi yang baik antar ikhwah bisa mencair karena adanya iman yang
mempersatukan.
8
Hambatan berikutnya yang ditemui berhubungan dengan hambatan sebelumnya yaitu
kesulitan berkomunikasi dan follow up amanah yang diberikan jika salah satu pihak memutuskan
jalur komunikasi. Hal ini mungkin merupakan penghambat terbesar yang kami temui selama
kami beramanah di FULDFK. Saat salah seseorang mendapatkan amanah, yang mana amanah
yang ia kerjakan itu adalah bagian dari konsep besar saat ia sulit dihubungi tentu ini akan
menghambat laju roda organisasi. Untuk mengatasi hal ini maka di tahun kepengurusan 2012-
2013 diwajibkan untuk semua pengurus untuk memberikan CP nomor hp teman terdekatnya.
Tujuannya adalah untuk mengantisipasi, jika sewaktu-sewaktu ikhwah tersebut sulit dihubungi
karena suatu alasan yang tidak diketahui. Kami bisa melakukan tabayyun kepada teman dekatnya
tersebut. Dan alhamdulillah dengan cara ini lumayan berhasil untuk mengatasi kebuntuan
komunikasi.
MOTIVASI
Dalam menjalankan amanah sebagai Ketua Umum FULDFK alhamdulillah kami
mendapatkan motivasi dari banyak arah. Mulai dari motivasi dari Al-Quran, Hadist, Sirah
Nabawiyah, Tarikh para Khulafaur Rosyidin sampai motivasi yang didapat dari tokoh-tokoh
yang bisa ditemui di dunia nyata semisal, dr. Pukovisa, Sp. S, Prof. Dr. dr. Zaenal Arifin A,
Sp.PD-KR, serta dr. Rosyid Ridho.
Ayat Al-Quran yang sangat memberi motivasi untuk menjalankan amanah sebagai ketua
umum adalah firman Allah : Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. QS Muhammad (47) : 7 . Dalam
ayat yang mulia ini Allah memberikan jaminan bagi orang-orang yang beriman bahwa Allah
pasti akan memberikan pertolongannya bagi orang-orang yang menolong mendakwahkan,
meninggikan agama Allah. Hal ini sangat penting karena dalam menjalankan amanah, banyak
sekali tantangan yang seakan sangat berat, dan juga konsekuensi dari menjalankan amanah itu
sendiri, semisal harus bisa membagi waktu dengan kegiatan coass. Dan alhamdulillah, secara
umum berbagai tantangan dalam menjalankan amanah ini bisa dilalui dengan baik dan berbagai
state coass bisa dilalui dengan langsung lulus tanpa harus ada stase yang crash.
Rasulullah SAW bersabda "Barangsiapa dapat menunjukkan suatu kebaikan, maka dia
akan mendapatkan pahala seperti orang yang melakukannya." (HR. Muslim). Kebaikkan yang
dilakukan oleh seseorang karena perantaraan dakwah seorang da’i maka da’I tersebut akan
9
memperoleh pahala sama dengan orang yang melakukan kebaikkan itu. Dengan usaha dakwah
yang tersistem semisal dalam FULDFK, maka peluang untuk mengajak pada kebaikkan lebih
besar dan lebih luas.
Sirah nabawiyah memberikan kepada kita gambaran yang utuh tetang dakwah islam.
Sungguh jika dibandingkan, tantangan dakwah yang dihadapi saat ini tidak ada apa-apanya jika
dibandingkan dengan di zaman Rasulullah SAW. Pendakwah di masa awal-awal Rasulullah
SAW tidak jarang mendapat ejekkan, hinaan bahkan sampai kekerasan fisik yang
menghilangkan nyawa. Hal ini memberikan motivasi tambahan bagi kami agar memanfaatkan
kondisi yang jauh lebih kondusif ini untuk bisa mendakwahkan agama Allah ini.
Di SKI (Sentra Kegiatan Islam) FK UNS, diberlakukan profil minimal untuk pengurus
yaitu diantaranya membaca Sirah Nabawiyah dan Tarikh Khulafa’ (kisah khulafaur rasyidin) .
Selain mendapatkan inspirasi dari Sirah Nabawiyah, tarikh khulafa’ juga memberi inspirasi dan
motivasi. Diantaranya adalah pembentukkan kantor-kantor dan baitul mal serta perluasan
wilayah islam yang luar biasa pada zaman Umar bin Khotob RA, yang mana hal ini
menginsyaratkan bahwa islam juga memperhatikan sistem untuk mengoptimalkan dakwah,
terutama dalam meningkatkan efektifitasnya dengan banyaknya ladang dakwah baru. Kondisi ini
dalam skala lebih kecil juga semisal dengan yang kami alami yaitu banyaknya bermunculan
fakultas kedokteran baru dan disana mulai muncul LDFK-LDFK baru yang merupakan salah
satu tugas FULDFK untuk melakukan pendampingan.
Dr. Pukovisa Prawiroharjo, Sp. S (K) adalah tokoh utama pendiri serta ketua umum
pertama FULDFK, ditengah-tengah kesibukkan beliau tetap menyempatkan untuk mendapingi
para pengurus dan sering kali meluangkan waktu jika diminta untuk menjadi pengisi acara. Dan
pada beberapa kali kesempatan berkenan untuk berdiskusi secara langsung tentang
pengembangan FULDFK agar lebih bermanfaat dan tertata. Motivasi yang kami dapat dari
beliau adalah bagaimana menjaga komitmen jangka panjang terhadap dakwah, ditengah berbagai
kesibukkan.
Kami merasa sangat beruntung bisa menempuh studi kedokteran yang mana dekan
fakultas kedokteran tersebut adalah seorang ketua MUI Kota. Prof. Dr. dr. Zaenal Arifin A,
Sp.PD-KR adalah dekan FK UNS dan juga seorang ketua MUI Surakarta. Sepak terjang dan
semangat beliau dalam dunia dakwah di kota Surakarta tidak perlu ditanyakan lagi. Beliau sudah
aktif dalam dunia dakwah sejak usia muda. Dibawah kepemimpinan beliau FK UNS menjadi
10
semakin islami. Salah satu prinsip beliau, dimanpun beliau berada maka disitu harus ada
pengajian. Ditengah kesibukkannya, beliau tetap bisa ditemui di ruang dekan dan juga masih ada
waktu untuk berdiskusi dan memberi nasehat. Hal ini memberikan dorongan motivasi untuk bisa
menerapkan dan menumbuhkan nilia-nilai islam dimanapun kita berada.
Tokoh inspiratif dan sumber motivasi yang berikutnya adalah dr. Rosyid Ridho, beliau
adalah seorang pengusaha sukses, pemilik dan direktur RS. Amal Sehat Wonogiri. Dibalik
kesuksesannya itu beliau sangat rendah hati. Pernah suatu ketika akan kami undang untuk
mengisi acara FULDFK DEW 4 di FK UMS, beliau memberitahu bahwa beliau ini bukan
seorang yang pandai bicara. Dan memang benar beliau bukan tipe pembicara yang meledak-
ledak, beliau lebih cenderung kalem dan tawadhu’nya luar biasa, bahkan beliau memohonkan
ampun bagi orang-orang yang memujinya. Dibalik sikap beliau yang sederhana itu ternyata ada
tindakkan luar biasa, kami merasa beruntung setelah sesi materi di FK UMS dan beliau pamitan
pulang tiba-tiba beliau menelfon kami mengundang kami untuk mengunjungi RS beliau. Di RS
beliau suasana keislaman sangat kuat, setiap jam shalat para karyawan laki-laki harus shalat
berjama’ah, untuk pasien miskin (yang jaman itu belum ada BPJS) bisa menunda pembayaran
dan tetap bisa pulang dulu, kalau benar-benar tidak mampu bisa tidak bayar. Selain itu juga
mendirikan rumah tahfidz serta menangkal kristenisasi di Wonogiri. Pernah juga berangkat
sebagai relawan ke Gaza, Palestina dan Suriah. Bagi kami beliau adalah contoh hidup dari Level
5 Leader yang digambarkan Jim Collins dalam Good to Great sebagai pemimpin level tertinggi
yang memiliki dua nilai paradoksal, personal humility dan professional will.
HARAPAN
Harapan kami yang utama tentunya adalah dengan 10 tahun FULDFK berdiri semakin
kokoh secara organisasi dan semakin besar kemanfaatannya. Hambatan-hambatan dapat diatasi
terutama yang berhubungan dengan komunikasi. Beberapa terobosan yang sudah dilakukan di
kepengurusan kami semoga selalu bisa dilanjutkan tentunya dengan evaluasi keberjalannnya.
Restrukturasisi DEW yang dimulai pada kepengurusan tahun ini membawa harapan besar akan
peningkatan efektifitas kerja dan komunikasi organisasi tentunya dengan adanya tantangan
berupa perubahan yang cukup mendasar pada pola komunikasi dan pola kerja DEW yang selama
ini sudah berakar.
11
Harapan berikutnya adalah semoga program-program kerja FULDFK bisa mewakili visi,
misi dan tujuan FULDFK. Program kerja baik yang sifatnya berkelanjutan dan yang sifatnya
eventual sama-sama dengan seimbang dijalankan dengan sebaik-baiknya untuk peningkatan
kualitas dakwah di fakultas kedokteran. Jangan sampai FULDFK kehilangan ruh perjuangannya
dan sekedar hanya menjadi event organizer.
TESTIMONI
Menjadi bagian dari FULDFK bagi kami adalah sebuah pengalaman yang merubah jalan hidup.
Bertemu dengan ikhwah dari seluruh penjuru tanah air, kesempatan diskusi dengan tokoh-tokoh
menjadikan wawasan dakwah yang semakin luas dan sadar bahwa persoalan dakwah di fakultas
kedokteran pada khususnya dan Indonesia pada umumnya, tidak akan bisa diselesaikan oleh satu
atau dua orang, melainkan harus dimanagemen dengan kerjasama banyak pihak.
12