wrapup jurnal readingg

2

Click here to load reader

Upload: juwita

Post on 20-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

wrapup jurnal reading

TRANSCRIPT

Kolesterol dapat berfungsi sebagai regulator fisiologis dalam homeostasis kolesterol. Proses biosintesis kolesterol ada lima tahap yaitu pertama tahap sintesis mevalonat, kedua tahap sintesis isopetenyl, ketiga tahap sintesis squalence, ke empat pembentukan lanosterol dan ke lima pembentukan lanosterol menjadi kolesterol.Proses biosintesis kolesterol dimulai dengan tahap sintesis mevalonate : Asetil CoA mengalami kondensasi menjadi asetoasetil CoA dikatalis oleh enzim tiolase. Kemudian Asetoasetil CoA menjadi HMG-CoA dengan dikatalis oleh HMG-CoA sintase, kemudian HMG-CoA direduksi menjadi mevalonat oleh NADPH, dan dikatalis oleh HMG-CoA reduktase. Ini adalahh jalur sintesis kolesterol yang paling efektif yaitu inhibitor HNG-CoA reduktase. Kemudian mevalonate mengalami fosforilasi menjadi isopentenyl difosfat dengan menggunakan ATP dan menghasilkan CO2. Isopentenyl difosfat mengalami isomerisasi membentuk dimetyally difosfat. Kemudia dimetyl difosfat mengalami kondensasi menjadi geranyl difosfat, dan geranyl difosfat berkondensasi lebih lanjut membentuk farnesil difosfat. Kemudian farnesil difosfat membentuk squalence.Dari squalence membentuk squalence epoksida dengan dikatalis enzim squalence epoksidase, kemudian squalence epoksida membentuk lanosterol di RE sewaktu terjadi siklisasi di katalis oleh lanosterol siklase. Kemudian lanosterol diubah menjadi 14- dimetil lanosterol dengan bantuan NADPH dan O2, menghasilkan H-COOH. Kemudian 14- dimetil lanosterol menjadi zimosterol, dan zimeosterol dikatalis oleh enzim isomerase berisomerasi menjadi kolestadierol, kemudian kolestadierol membentuk demosterol 24- dehidrokolesterol dengan bantuan NADPH dan O2. Kemudian demosterol 24- dehidrokolesterol membentuk kolesterol dengan bantuan NADPH dan enzim 24-Reduktase.Kolesterol itu terdapat pada plasma darah dan jaringan. Asetil CoA merupakan sumber karbon dalam kolesterol. Seperti tahap yang sudah dijelaskan sintesis kolesterol itu dikontrol oleh pengaturan enzim HMG-CoA reduktase. HMG adalah enzim yang paling intensif dipelajari dalam sintesis kolesterol.Keseimbangan kolesterol pada umumnya dipertahankan antara faktor-faktor yang menyebabkan diperolehnya kolesterol (misalnya sintesis kolesterol lewat LDL) dan faktor-faktor yang menyebabkan hilangnya kolesterol (misalnya sintesis kolesterol lewat HDL).Sterol yang paling berperan dalam sintesis kolesterol yaitu golongan oxysterol yaitu 24S,25-Epoxycholesterol karena lebih cepat mensintetis kolesterol . 24S,25-Epoxycholesterol yang terkenal sebagai sterol regulator. 24S,25-Epoxycholesterol memiliki asal yang unik, diproduksi dalam jalur shunt dari mevalonate bukan berasal dari kolesterol seperti oxysterol lainnya. 24S,25-Epoxycholesterol dianggap paling relevansi khususnya di otak karena merupakan oxysterol paling berlimpah di otak dan juga sebagai berperan penting dalam regulasi homeostaasis kolesterol di otak. Ditemukan bahwa sel-sel otak primer manusia, terutama astrosit juga memiliki kemampuan untuk mensintesis dan mensekresi 24S,25-Epoxycholesterol untuk penyerapan sel saraf, dan dapat digunakan sebagai pengaturan oxysterol untukmengendalikan homeostasis kolesterol saraf. 24S,25-Epoxycholesterol juga menjadi sasaran terapi yang menarik khususnya sebagai tambahan untuk meningkatkan efektifitas dan keamanan obat-obatan yang biasanya digunakan untuk menurunkan tingkat kolesterol dalam darah. *astrosit : sel-sel yang paling banyak ditemukan dalam sistem saraf. Sel-sel tersebut tidak berperan secara langsung dalam pengolahan informasi dan transmisi dan berfungsi untuk menyokong kebutuhan dari selneuron. erperan dalam memeliharahomeostasisinternal pembuluh darah otak melalui pembentukansawar darah otak. Ketika sistem saraf pusat mengalami cidera, astrosit bertanggung jawab untuk pembentukan jaringan parutgliosis.DAFTAR PUSTAKABrown Andrew J. 2012. Review Article : Cholesterol versus other sterols: How do they compare as physiological regulators of cholesterol homeostasis?. BABS, School of Biotechnology and Biomolecular Sciences, The University of New South Wales,Sydney, Australia