wkpt 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.pid.2014.pdf · spk (surat perjanjian kerja) no....

23
Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 1 dari 23 Halaman. P E N E T A P A N Nomor 229/Pid/2014/PT. Bdg. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa perkara PERLAWANAN Penuntut Umum, telah memberikan PENETAPAN sebagai berikut dalam perkara Terdakwa : ------------------------------------------------------------- -------------------------- H. MUNTOHA SAMOEN bin SAMOEN -------------------------- Lahir di Malang, umur 57 tahun (07 Pebruari 1967), jenis kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di Jalan Bendungan Hilir III/8 Rt. 04/01 Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat ; ------------------------------------------------------------------ Terdakwa berada diluar tahanan/tidak ditahan ; ------------------------------------------- PENGADILAN TINGGI tersebut ; --------------------------------------------- Setelah membaca berkas perkara maupun surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara Terdakwa sebagaimana terlampir dalam berkas perkara ini ; ------------------------------------------------------------------------------------------ Setelah membaca PUTUSAN SELA Pengadilan Negeri Karawang tanggal 20 Mei 2014 Nomor 96/Pid.B/2014/PN. Krw., yang amarnya berbunyi sebagai berikut : ----------------------------------------------------------------------------------- 1. Menyatakan keberatan dari Terdakwa H. MUNTOHA SAMOEN Bin SAMOEN tersebut diterima ; -------------------------------------------------------------- 2. Menyatakan bahwa perkara ini adalah perkara perdata ; ---------------------- 3. Menyatakan dakwaan Penuntut Umum tidak dapat diterima ; ------------------ 4. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor PDM- 50/KRWNG/02/2014 tanggal Pebruari 2014 batal demi hukum ; ----------------

Upload: others

Post on 21-Jan-2020

43 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 1 dari 23 Halaman.

P E N E T A P A N

Nomor 229/Pid/2014/PT. Bdg.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN TINGGI BANDUNG, yang memeriksa perkara

PERLAWANAN Penuntut Umum, telah memberikan PENETAPAN sebagai

berikut dalam perkara Terdakwa : -------------------------------------------------------------

-------------------------- H. MUNTOHA SAMOEN bin SAMOEN --------------------------

Lahir di Malang, umur 57 tahun (07 Pebruari 1967), jenis kelamin laki-laki,

kebangsaan Indonesia, agama Islam, pekerjaan Swasta, bertempat tinggal di

Jalan Bendungan Hilir III/8 Rt. 04/01 Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan

Tanah Abang, Jakarta Pusat ; ------------------------------------------------------------------

Terdakwa berada diluar tahanan/tidak ditahan ; -------------------------------------------

PENGADILAN TINGGI tersebut ; ---------------------------------------------

Setelah membaca berkas perkara maupun surat-surat lain yang

berhubungan dengan perkara Terdakwa sebagaimana terlampir dalam berkas

perkara ini ; ------------------------------------------------------------------------------------------

Setelah membaca PUTUSAN SELA Pengadilan Negeri Karawang

tanggal 20 Mei 2014 Nomor 96/Pid.B/2014/PN. Krw., yang amarnya berbunyi

sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------------------------

1. Menyatakan keberatan dari Terdakwa H. MUNTOHA SAMOEN Bin

SAMOEN tersebut diterima ; --------------------------------------------------------------

2. Menyatakan bahwa perkara ini adalah perkara perdata ; ----------------------

3. Menyatakan dakwaan Penuntut Umum tidak dapat diterima ; ------------------

4. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor PDM-

50/KRWNG/02/2014 tanggal Pebruari 2014 batal demi hukum ; ----------------

Page 2: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 2 dari 23 Halaman.

5. Menyatakan bahwa terdakwa H. MUNTOHA SAMOEN Bin SAMOEN tidak

dapat dipersalahkan dan dihukum berdasarkan atas surat dakwaan yang

batal demi hukum tersebut ; ---------------------------------------------------------------

6. Membebankan biaya perkara kepada Negara ; --------------------------------------

Mengingat akan risalah/akta Nomor 04/Plw/Akta.Pid/2014/PN. Krw.,

yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Karawang yang menerangkan,

bahwa pada tanggal 26 Mei 2014 Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri

Karawang telah mengajukan PERLAWANAN terhadap Putusan Sela

Pengadilan Negeri Karawang tersebut, Perlawanan mana dengan suratnya

tertanggal 02 Juni 2014 Nomor W11.U.10/931/HN.01.10/VI/2014 telah

dimintakan bantuan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk

memberitahukannya kepada Terdakwa ; ----------------------------------------------------

Memperhatikan memori perlawanan (verzet) tertanggal 02 Juni 2014

yang diajukan oleh Penuntut Umum dan diterima di Kepaniteraan Pengadilan

Negeri Karawang pada tanggal 06 Juni 2014, memori perlawanan mana dengan

suratnya tertanggal 09 Juni 2014 Nomor W11.U.10/1003/HN. 01.10/VI/2014

telah dimintakan bantuan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk

memberitahukan dan menyerahkan kepada Terdakwa ; --------------------------------

Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan

Tinggi Bandung guna pemeriksaan perkaranya di Pengadilan Tinggi untuk

diputuskan dengan Penetapan yaitu apakah putusan (sela) Pengadilan Negeri

Karawang tersebut harus dibatalkan atau dapat dikuatkan, kepada Penuntut

Umum maupun kepada Terdakwa telah diberikan kesempatan untuk memeriksa

dan mempelajari berkas perkaranya di Kepaniteraan Pengadilan Negeri

Karawang, yaitu sebagaimana tersebut dalam surat pemberitahuan untuk

mempelajari berkas perkara masing-masing tertanggal 09 Juni 2014 ; -------------

Page 3: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 3 dari 23 Halaman.

Menimbang, bahwa Terdakwa H. Muntoha Samoen bin Samoen

tersebut diajukan kemuka persidangan Pengadilan Negeri Karawang karena

didakwa sebagai berikut : ------------------------------------------------------------------------

PERTAMA :

Bahwa ia Terdakwa H. Muntoha Samoen Bin Samoen pada hari

Jumat tanggal 17 Mei 2013, bertempat di PT. Achikiki Autoparts Indonesia Jl.

Maligi IV Lot M-5 Kawasan Industri KIIC Kab. Karawang, atau setidak-tidaknya

pada suatu tempat yang masih termasuk kedalam daerah hukum Pengadilan

Negeri Karawang, dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang

lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,

dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang

lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi

hutang maupun menghapuskan piutang, perbuatan mana terdakwa lakukan

dengan cara sebagai berikut : ------------------------------------------------------------------

- Bahwa saksi M Toha Sugianto, SH sebagai direktur CV. Mitra Utama sesuai

SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari

2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts Indonesia) terhadap

CV. Mitra Utama telah melakukan kerjasama dengan PT. KAAI untuk

melakukan pengolahan limbah plastik yang bernilai ekonomis, namun pada

tanggal 15 Oktober 2003 PT. AAI dengan direkturnya sdr. Hidio Kamugisaki

telah menerbitkan surat yang ditujukan kepada saksi M Toha Sugianto, SH

sebagai direktur CV. Mitra Utama perihal penilaian kerja, bahwa

pelaksanaan pekerjaan oleh H. Toha Sugianto, SH. untuk pengangkutan

dan pengeluaran limbah dari PT. AAI telah melakukan pelanggaran-

pelanggaran, antara lain : ------------------------------------------------------------------

a. Pengambilan limbah sering terlambat/tidak tepat waktu ; --------------------

b. Harga yang sudah menjadi kesepakatan masih sering melakukan

penawaran ulang dengan alasan masih rugi ; -----------------------------------

c. Sering melakukan pengambilan barang yang ada nilainya tanpa

melakukan pembayaran terhadap barang tersebut ; ---------------------------

d. Tidak ada kerjasama antara pengelola limbah dengan perwakilan

masyarakat yang telah ditunjuk oleh perusahaan sehingga mengganggu

aktifitas kerja dan stabilitas keamanan di sekitar lingkungan

perusahaan; ------------------------------------------------------------------------------

Page 4: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 4 dari 23 Halaman.

- Bahwa dengan adanya surat tanggal 15 Oktober 2003 dari PT. AAI tersebut

maka pengerjaan pengelolaan dan pembelian limbah dikuasai oleh PT.

Harapan Baru Sejahtera Pelastik dengan direktur sdr. H. Ali Muaddas Said;

- Bahwa dengan adanya surat dari PT. AAI tersebut sekaligus merupakan

pemutusan hubungan kerja sama oleh PT. AAI terhadap saksi M. Toha

Sugianto, SH yang mana saksi M. Toha Sugianto, SH memandang alasan-

alasan tersebut diatas adalah tindakan benar dan merupakan pemutusan

secara sepihak, dengan demikian pada tahun 2007 saksi M. Toha Sugianto,

SH melakukan gugatan perdata terhadap PT. AAI di PN. Karawang; ---------

- Bahwa pada tahun 2008 masih dalam proses sengketa tersebut Terdakwa

Muntoha Samoen Bin Samoen bertindak sebagai mediator (penengah) dari

PT. AAI dengan jabatan Penasehat untuk permasalahan pengelolaan

limbah PT. AAI yang mempertemukan saksi H. Toha Sugianto dengan sdr.

Ali Mukaddas bertempat di restoran Alam Sari Karawang agar bisa

bersama-sama melakukan pengambilan limbah dan pengangkutan limbah

secara bergantian per seminggu sekali sebagaimana tertuang dalam

putusan dalam putusan Pengadilan Negeri Karawang No.13/Pdt.G/2007/

PN.Krw tanggal 22 Mei 2008 yang dituang dalam isi kesepakatan dalam

surat perjanjian pada tahun 2008 ; -------------------------------------------------------

- Bahwa sesuai dengan tanggal pada kwitansi yaitu 13 April 2011 Terdakwa

Muntoha Samoen Bin Samoen dalam tipu dayanya telah meminjam uang

kepada saksi H. Toha Sugianto, SH sebagai dana talangan hutang H. Ali

Mukaddas Said kepada PT. AAI sebesar Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus

delapan puluh juta rupiah) yang masing-masing dibayarkan secara bertahap

oleh saksi M Toha Sugianto, SH kepada Terdakwa Muntoha Samoen Bin

Samoen yaitu tanggal 13 April 2011 sebesar Rp. 340.000.000,- (tiga ratus

empat puluh juta rupiah) dan 13 Mei 2011 sebesar Rp. 640.000.000,- (enam

ratus empat puluh juta rupiah) dengan janji dan tipu dayanya Terdakwa

menjaminan saksi H. Toha Sugianto bisa melakukan pengangkut dan

pengolahan limbah secara sendiri tanpa dibagi dua dengan H. Ali Muaddas

Said sehingga pada akhirnya sdr. H. Ali Mukkadas diputus kontrak

pengelolaan limbah PT. AAI diambil dan dikelola seluruhnya oleh sdr. M

Toha Sugianto ; -------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa sesuai dengan amar putusan Mahkamah Agung RI

No.179K/Pdt/2009 tanggal 16 Desember 2009 dengan amar putusan yang

dituangkan dalam Akta Kesepakatan perdamaian No. 2 tanggal 30 April

Page 5: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 5 dari 23 Halaman.

2011 di Notaris Hj. Yenni Srie Mulyani, SH yang salah satu aktanya

berbunyi “menghukum tergugat I (Martin Sahala sebagai kuasa atas nama

Masashi Isaji sebagai Direktur PT. AAI) untuk membayar ganti rugi kepada

penggugat saksi M. Toha Sugianto, SH secara kontan dan sekaligus

sejumlah Rp. 559.750.000,- (lima ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus

lima puluh ribu rupiah) ; ---------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 23 April 2013 PT. AAI mengirimkan surat kepada saksi

M. Toha Sugianto, SH sebagai direktur CV. Mitra Utama yang berisi bahwa

PT. AAI berada dalam kondisi mengalamai hambatan pengelolaan limbah

yaitu mengenai keharmonisan hubungan dengan masyarakat lingkungan

sekitar PT. AAI yaitu Desa Sukaluyu dan Desa Margakarya serta mengenai

hambatan tentang pembayaran uang bulan terahir yaitu dari bulan

Nopember 2012, Januari 2013, Pebruari 2013 dan bulan Maret 2013 belum

diterima PT. AAI, kemudian pada tanggal 17 Mei 2013 PT. AAI mengirimkan

surat kepada saksi H. Toha Sugianto, SH perihal pemutusan hubungan

transaksi jual beli dan pengakutan limbah produksi PT. AAI dengan saksi M.

Toha Sugianto selaku direktur CV. Mitra Utama, padahal saksi M. Toha

Sugianto telah melakukan pembayaran limbah ke PT. AAI melalui Terdakwa

Muntoha Samoen (dikuatkan dengan adanya bukti kwitansi dan transfer

pembayaran serta Rekening Koran Bank BII dari PT. AAI), dan untuk

masalah pembayaran limbah pabrik ke PT. AAI tersebut sudah lunas dan

tidak ada masalah dan hanya keterlambatan waktu pembayaran ; -------------

- Bahwa terhadap pinjaman uang kepada Terdakwa kepada saksi H. Toha

Sugianto sebesar Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus delapan puluh juta

rupiah) dengan alasan sebagai dana talangan untuk menutupi hutang

pembayaran limbah sdr. H. Ali Mukkadas Said menerangkan bahwa dirinya

tidak mempunyai hutang pembayaran limbah ke PT. AAI dan tidak

mengetahui tentang masalah adanya pinjaman uang yang digunakan

sebagai dana talang Terdakwa Muntoha Samoen kepada M. Toha

Sugianto, dan saksi M. Toha Sugianto tidak pernah menerima

pengembalian uang pinjaman oleh Terdakwa Muntoha Samoen yang

digunakan sebagai dana talangan untuk menutupi hutangnya sdr H. Ali

Mukkadas Said tersebut ; ------------------------------------------------------------------

- Bahwa kemudian terhadap putusan Mahkamah Agung RI No.

179K/Pdt/2009 tanggal 16 Desember 2009 yang dituangkan dalam akta

kesepakatan perdamaian No. 2 pada tanggal 30 April 2011 yang dibuat oleh

Page 6: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 6 dari 23 Halaman.

Notaris Hj. Yennie Sri Mulyani, SH pada poin No 8 bahwa PT. AAI harus

membayar uang ganti rugi sebesar Rp. 559.750.000,- (lima ratus lima puluh

sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada saksi M. Toha

Sugianto selaku direktur CV. Mitra Utama, namun sampai saat ini saksi H.

Toha Sugianto tidak pernah menerima uang pembayaran ganti rugi sebesar

Rp. 559.750.000,- dari PT. AAI tersebut, padahal sesuai dengan bukti satu

buah kwitansi pembayaran uang ganti rugi dari PT. AAI No.

020/KWT/ST/2008 yang ditandatangai oleh Terdakwa Muntoha Samoen di

Bekasi pada tanggal 23 April 2012 PT. AAI telah melakukan pembayaran

ganti rugi tersebut dari hasil pemotongan pembayaran hutang/ tunggakan

pengambilan limbahTerdakwa Muntoha Samoen sebesar

Rp. 1.018.430.724 terhitung sampai bulan Nopember 2012 kepada PT. AAI;

- Bahwa atas kejadian tersebut diatas saksi H. M Toha Sugianto merasa

dirugikan secara materil sebesar Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus delapan

puluh juta rupiah) dan sebesar Rp. 559.750.000,- dengan total jumlah

sebesar Rp. 1.539.750.000,- (satu miliar lima ratus tiga puluh sembilan juta

tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemutusan hubungan kerjasama

sesuai surat PT. AAI tanggal 17 Mei 2013 karena dianggap tidak bisa

melakukan pembayaran terhadap PT. AAI dengan baik ; -------------------------

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam

Pidana dalam Pasal 378 KUHP ; --------------------------------------------------------------

ATAU

KEDUA :

Bahwa ia Terdakwa H. Muntoha Samoen Bin Samoen pada hari

Jumat tanggal 17 Mei 2013, bertempat di PT. Achikiki Autoparts Indonesia Jl.

Maligi IV Lot M-5 Kawasan Industri KIIC Kab. Karawang, atau setidak-tidaknya

pada suatu tempat yang masih termasuk kedalam daerah hukum Pengadilan

Negeri Karawang, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang

sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi

yang ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, perbuatan mana

terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut : ------------------------------------------

- Bahwa saksi M Toha Sugianto, SH sebagai direktur CV. Mitra Utama sesuai

SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari

2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts Indonesia) terhadap

CV. Mitra Utama telah melakukan kerjasama dengan PT. KAAI untuk

Page 7: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 7 dari 23 Halaman.

melakukan pengolahan limbah plastik yang bernilai ekonomis, namun pada

tanggal 15 Oktober 2003 PT. AAI dengan direkturnya sdr. Hidio Kamugisaki

telah menerbitkan surat yang ditujukan kepada saksi M Toha Sugianto, SH

sebagai direktur CV. Mitra Utama perihal penilaian kerja, bahwa

pelaksanaan pekerjaan oleh M Toha Sugianto, SH untuk pengangkutan dan

pengeluaran limbah dari PT. AAI telah melakukan pelanggaran-

pelanggaran, antara lain : ------------------------------------------------------------------

a. Pengambilan limbah sering terlambat/tidak tepat waktu ; --------------------

b. Harga yang sudah menjadi kesepakatan masih sering melakukan

penawaran ulang dengan alasan masih rugi ; -----------------------------------

c. Sering melakukan pengambilan barang yang ada nilainya tanpa

melakukan pembayaran terhadap barang tersebut ; ---------------------------

d. Tidak ada kerjasama antara pengelola limbah dengan perwakilan

masyarakat yang telah ditunjuk oleh perusahaan sehingga mengganggu

aktifitas kerja dan stabilitas keamanan di sekitar lingkungan

perusahaan; ------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa dengan adanya surat tanggal 15 Oktober 2003 dari PT. AAI tersebut

maka pengerjaan pengelolaan dan pembelian limbah dikuasai oleh PT.

Harapan Baru Sejahtera Pelastik dengan direktur sdr. H. Ali Muaddas Said;

- Bahwa dengan adanya surat dari PT. AAI tersebut sekaligus merupakan

pemutusan hubungan kerja sama oleh PT. AAI terhadap saksi M. Toha

Sugianto, SH yang mana saksi M. Toha Sugianto, SH memandang alasan-

alasan tersebut diatas adalah tindakan benar dan merupakan pemutusan

secara sepihak, dengan demikian pada tahun 2007 saksi M. Toha Sugianto,

SH melakukan gugatan perdata terhadap PT. AAI di PN. Karawang ; ---------

- Bahwa pada tahun 2008 masih dalam proses sengketa tersebut Terdakwa

Muntoha Samoen Bin Samoen bertindak sebagai mediator (penengah) dari

PT. AAI dengan jabatan Penasehat untuk permasalahan pengelolaan

limbah PT. AAI yang mempertemukan saksi H. Toha Sugianto dengan sdr.

Ali Mukaddas bertempat di restoran Alam Sari Karawang agar bisa

bersama-sama melakukan pengambilan limbah dan pengangkutan limbah

secara bergantian per seminggu sekali sebagaimana tertuang dalam

putusan dalam putusan Pengadilan Negeri Karawang No.13/Pdt.G/2007/

PN.Krw tanggal 22 Mei 2008 yang dituang dalam isi kesepakatan dalam

surat perjanjian pada tahun 2008 ; -------------------------------------------------------

Page 8: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 8 dari 23 Halaman.

- Bahwa sesuai dengan tanggal pada kwitansi yaitu 13 April 2011 Terdakwa

Muntoha Samoen Bin Samoen dalam tipu dayanya telah meminjam uang

kepada saksi H. Toha Sugianto, SH sebagai dana talangan hutang H. Ali

Muaddas Said kepada PT. AAI sebesar Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus

delapan puluh juta rupiah) yang masing-masing dibayarkan secara bertahap

oleh saksi M Toha Sugianto, SH kepada Terdakwa Muntoha Samoen Bin

Samoen yaitu tanggal 13 April 2011 sebesar Rp. 340.000.000,- (tiga ratus

empat puluh juta rupiah) dan 13 Mei 2011 sebesar Rp. 640.000.000,- (enam

ratus empat puluh juta rupiah) dengan janji dan tipu dayanya Terdakwa

menjaminan saksi H. Toha Sugianto bisa melakukan pengangkut dan

pengolahan limbah secara sendiri tanpa dibagi dua dengan H. Ali Muaddas

Said sehingga pada akhirnya sdr. H. Ali Mukkadas diputus kontrak

pengelolaan limbah PT. AAI diambil dan dikelola seluruhnya oleh sdr. M

Toha Sugianto ; -------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa sesuai dengan amar putusan Mahkamah Agung RI

No.179K/Pdt/2009 tanggal 16 Desember 2009 dengan amar putusan yang

dituangkan dalam Akta Kesepakatan perdamaian No. 2 tanggal 30 April

2011 di Notaris Hj. Yenni Srie Mulyani, SH yang salah satu aktanya

berbunyi “menghukum tergugat I (Martin Sahala sebagai kuasa atas nama

Masashi Isaji sebagai Direktur PT. AAI) untuk membayar ganti rugi kepada

penggugat saksi M. Toha Sugianto, SH secara kontan dan sekaligus

sejumlah Rp. 559.750.000,- (lima ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus

lima puluh ribu rupiah) ; ---------------------------------------------------------------------

- Bahwa pada tanggal 23 April 2013 PT. AAI mengirimkan surat kepada saksi

M. Toha Sugianto, SH sebagai direktur CV. Mitra Utama yang berisi bahwa

PT. AAI berada dalam kondisi mengalamai hambatan pengelolaan limbah

yaitu mengenai keharmonisan hubungan dengan masyarakat lingkungan

sekitar PT. AAI yaitu Desa Sukaluyu dan Desa Margakarya serta mengenai

hambatan tentang pembayaran uang bulan terahir yaitu dari bulan

Nopember 2012, Januari 2013, Pebruari 2013 dan bulan Maret 2013 belum

diterima PT. AAI, kemudian pada tanggal 17 Mei 2013 PT. AAI mengirimkan

surat kepada saksi H. Toha Sugianto, SH perihal pemutusan hubungan

transaksi jual beli dan pengakutan limbah produksi PT. AAI dengan saksi M.

Toha Sugianto selaku direktur CV. Mitra Utama, padahal saksi M. Toha

Sugianto telah melakukan pembayaran limbah ke PT. AAI melalui Terdakwa

Muntoha Samoen (dikuatkan dengan adanya bukti kwitansi dan transfer

pembayaran serta Rekening Koran Bank BII dari PT. AAI), dan untuk

Page 9: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 9 dari 23 Halaman.

masalah pembayaran limbah pabrik ke PT. AAI tersebut sudah lunas dan

tidak ada masalah dan hanya keterlambatan waktu pembayaran ; -------------

- Bahwa terhadap pinjaman uang kepada Terdakwa kepada saksi H. Toha

Sugianto sebesar Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus delapan puluh juta

rupiah) dengan alasan sebagai dana talangan untuk menutupi hutang

pembayaran limbah sdr. H. Ali Mukkadas Said menerangkan bahwa dirinya

tidak mempunyai hutang pembayaran limbah ke PT. AAI dan tidak

mengetahui tentang masalah adanya pinjaman uang yang digunakan

sebagai dana talang Terdakwa Muntoha Samoen kepada M. Toha

Sugianto, dan saksi M. Toha Sugianto tidak pernah menerima

pengembalian uang pinjaman oleh Terdakwa Muntoha Samoen yang

digunakan sebagai dana talangan untuk menutupi hutangnya sdr H. Ali

Mukkadas Said tersebut ; ------------------------------------------------------------------

- Bahwa kemudian terhadap putusan Mahkamah Agung RI No.

179K/Pdt/2009 tanggal 16 Desember 2009 yang dituangkan dalam akta

kesepakatan perdamaian No. 2 pada tanggal 30 April 2011 yang dibuat oleh

Notaris Hj. Yennie Sri Mulyani, SH pada poin No 8 bahwa PT. AAI harus

membayar uang ganti rugi sebesar Rp. 559.750.000,- (lima ratus lima puluh

sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada saksi M. Toha

Sugianto selaku direktur CV. Mitra Utama, namun sampai saat ini saksi H.

Toha Sugianto tidak pernah menerima uang pembayaran ganti rugi sebesar

Rp. 559.750.000,- dari PT. AAI tersebut, padahal sesuai dengan bukti satu

buah kwitansi pembayaran uang ganti rugi dari PT. AAI No.

020/KWT/ST/2008 yang ditandatangai oleh Terdakwa Muntoha Samoen di

Bekasi pada tanggal 23 April 2012 PT. AAI telah melakukan pembayaran

ganti rugi tersebut dari hasil pemotongan pembayaran hutang/ tunggakan

pengambilan limbahTerdakwa Muntoha Samoen sebesar

Rp. 1.018.430.724 terhitung sampai bulan Nopember 2012 kepada PT. AAI;

- Bahwa atas kejadian tersebut diatas saksi H. M Toha Sugianto merasa

dirugikan secara materil sebesar Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus delapan

puluh juta rupiah) dan sebesar Rp. 559.750.000,- dengan total jumlah

sebesar Rp. 1.539.750.000,- (satu miliar lima ratus tiga puluh sembilan juta

tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dan pemutusan hubungan kerjasama

sesuai surat PT. AAI tanggal 17 Mei 2013 karena dianggap tidak bisa

melakukan pembayaran terhadap PT. AAI dengan baik ; -------------------------

Page 10: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 10 dari 23 Halaman.

Perbuatan Terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan Diancam

dalam pasal 372 KUHP ; -------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa adapun alasan-alasan dan keberatan yang

dikemukakan Penuntut Umum dalam memori perlawanannya tersebut pada

pokoknya adalah sebagai berikut : ------------------------------------------------------------

1) Bahwa putusan Pengadilan Negeri Karawang yang menerima eksepsi

Terdakwa dengan pertimbangan dan alasan bahwa perbuatan yang

didakwakan kepada Terdakwa termasuk dalam ruang lingkup/ranah

perdata, adalah pertimbangan hukum dan putusan yang tidak benar ; -------

Bahwa tindakan Pengadilan Negeri yang didalam Putusan Sela nya

menyatakan bahwa Pengadilan pidana tidak berwenang memeriksa dan

mengadili perkara Terdakwa dengan alasan yang berwenang adalah

Pengadilan perdata, adalah keliru. Bahwa putusan sela dijatuhkan

Pengadilan sebelum memeriksa pokok perkara yang terdapat dalam surat

dakwaan, yaitu berkaitan dengan adanya eksepsi bahwa Pengadilan tidak

berwenang mengadili perkara, atau dakwaan tidak dapat diterima, atau

surat dakwaan harus dibatalkan/atau batal demi hukum ; -------------------------

Bahwa sedangkan dalam perkara ini, Pengadilan Negeri dengan melalui

putusan sela nya telah menyinggung pokok/materi perkaranya, yaitu

dengan menilai alat bukti berupa Akte Notaris Nomor 02 tanggal 30 April

2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Hj. Yenni Sri Mulyani, SH,. dimana

Pengadilan Negeri kemudian berpendapat dan menyimpulkan bahwa uang

sebesar Rp. 559.750.000,- (lima ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus

lima puluh ribu rupiah) yang menjadi dasar surat dakwaan adalah berasal

dari putusan perkara perdata Nomor 13/Pdt.G/2007/PN.Krw., yang

kemudian dibuat akta kesepakatan perdamaian dihadapan Notaris Ny. Hj.

Yenni Sri Mulyani, SH,. Demikian pula uang sebesar Rp. 980.000.000,-

Page 11: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 11 dari 23 Halaman.

(sembilan ratus delapan puluh juta rupiah) yang disebut sebagai uang

pinjaman Terdakwa dengan Ali Mukkadas Said kepada PT AAI, seharusnya

baru dinilai dan dipertimbangkan setelah Pengadilan Negeri memeriksa

fakta-fakta dan bukti-bukti yang diajukan ke persidangan. Dengan demikian

hal tersebut baru dapat dilakukan setelah pemeriksaan materi perkara dan

dituangkan dalam putusan akhir ; --------------------------------------------------------

2) Bahwa pertimbangan dan pendapat Pengadilan Negeri yang menyatakan

surat dakwaan Penuntut Umum kabur dan membingungkan dengan alasan

uraian perbuatan yang tersebut dalam dakwaan kesatu (pasal 378 KUHP)

dan dalam dakwaan kedua (pasal 372 KUHP) adalah sama dan tidak ada

perbedaan sedikitpun, adalah pendapat yang tidak benar. Demikian pula

pendapat Pengadilan Negeri yang menyatakan bahwa surat dakwaan tidak

memenuhi unsur yang ditentukan dalam pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP,

dan karenanya menyebabkan dakwaan batal demi hukum, adalah pendapat

yang keliru, sebab surat dakwaan Penuntut Umum telah diuraikan secara

cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh

Terdakwa, termasuk waktu dan tempat terjadinya tindak pidana ; --------------

Bahwa berdasarkan alasan tersebut diatas, Penuntut Umum berharap

Pengadilan Tinggi menerima perlawanan Penuntut Umum dan

membatalkan putusan sela Pengadilan Negeri Karawang tanggal 20 Mei

2014 Nomor 96/Pid.B/2014/PN.Krw., serta memerintahkan Pengadilan

Negeri Karawang untuk melanjutkan pemeriksaan/persidangan perkara

Terdakwa ini ; ---------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa sebelum Pengadilan Tinggi mempertimbangkan

apakah keberatan yang diajukan oleh Penuntut Umum beralasan menurut

hukum, dan apakah putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Karawang

Page 12: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 12 dari 23 Halaman.

telah tepat menurut hukum, terlebih dahulu Pengadilan Tinggi akan

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : ----------------------------------------------

Menimbang, bahwa putusan (sela) Pengadilan Negeri Karawang

tanggal 20 Mei 2014 Nomor 96/Pid.B/2014/PN.Krw., yang dijatuhkan oleh

Pengadilan Negeri Karawang adalah berkaitan dan berkenaan dengan adanya

keberatan atau diajukannya eksepsi oleh Terdakwa yang berisikan : ---------------

- Bahwa dakwaan Penuntut Umum kabur dan tidak jelas, dimana

permasalahan uang sebesar Rp. 1.539.750.000,- (satu milyar lima ratus tiga

puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) yang diuraikan dalam

surat dakwaan, sebenarnya adalah masalah hubungan hukum dan perkara

perdata yang seharusnya diselesaikan melalui jalur perdata, akan tetapi

dipaksakan menjadi perkara pidana ; -----------------------------------------------------

- Bahwa dengan telah dilaksanakannya kewajiban oleh PT Achikiki Autoparts

Indonesia, maka adalah aneh jika Toha Sugianto/CV Mitra Utama masih

mempermasalahkan uang sebesar Rp. 1.539.750.000,- (satu milyar lima

ratus tiga puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setelah

hubungan hukum pengelolaan limbah produksi yang dikelolanya diputus atau

berakhir akibat wanprestasinya sendiri ; -------------------------------------------------

- Bahwa adalah wajar oleh PT Achikiki Autoparts Indonesia sebagai pemilik

limbah produksi memutuskan hubungan kerjasama pengelolaan limbah

akibat kecewa terhadap Toha Sugianto/CV Mitra Utama telah melakukan

wanprestasi ; ------------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa bila saksi Toah Sugianto tidak puas dengan pemutusan hubungan

pengelolaan limbah tersebut, seharusnya upaya hukum yang dilakukan

adalah mengajukan gugatan perdata, bukan mempidanakan persoalan

tersebut, dalam hal ini terhadap Terdakwa Muntoha Samoen bin Samoen ; -

Page 13: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 13 dari 23 Halaman.

Menimbang, bahwa berkenaan dengan eksepsi tentang kwalifikasi

perdata tersebut, Pengadilan Negeri berpendapat bahwa dari alasan-alasan

Terdakwa yang dikemukakan dalam eksepsinya, dihubungkan dengan surat

dakwaan Penuntut Umum serta bukti surat yang diajukan Terdakwa berupa

Akte Notaris Nomor 02 tanggal 30 April 2011, yang dibuat dihadapan Notaris

Ny. Hj. Yenni Sri Mulyani, SH., dapat disimpulkan bahwa ternyata benar bahwa

uang sebesar Rp. 559.750.000,- (lima ratus lima puluh sembilan juta tujuh ratus

lima puluh ribu rupiah) yang menjadi dasar dakwaan Penuntut Umum adalah

berawal dari adanya putusan perkara perdata Nomor 13/Pdt.G/2007/PN.Krw.,

yang selanjutnya dibuat Akta kesepakatan perdamaian dihadapan Notaris Ny.

Hj. Yenni Sri Mulyani, SH., demikian pula uang sebesar Rp. 980.000.000,-

(sembilan ratus delapan puluh juta rupiah) yang didalam surat dakwaan

disebutkan merupakan pinjaman uang oleh Terdakwa dengan alasan untuk

menutupi hutang pembayaran limbah Ali Mukkadas Said kepada PT AAI,

dihubungkan dengan bukti Terdakwa tertanda bukti 1, maka jelas bahwa

masalah tersebut adalah merupakan hubungan keperdataan/perkara perdata.

Karenanya persoalan antara saksi pelapor Toha Sugianto dengan Terdakwa,

seharusnya diajukan dalam bentuk gugatan perdata. Bahwa atas dasar itulah

Pengadilan Negeri Karawang menerima/mengabulkan eksepsi Terdakwa ; -----

Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Negeri menerima eksepsi

Terdakwa dan menyatakan bahwa perkara Terdakwa adalah dalam

lingkup/ranah perkara perdata, maka Pengadilan Negeri memutuskan bahwa

dakwaan Jaksa Penuntut Umum harus dinyatakan tidak dapat diterima ; ------

Menimbang, bahwa selain telah menerima eksepsi Terdakwa dan

menyatakan perkara Terdakwa adalah termasuk perkara perdata dan

karenanya menyatakan dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak dapat diterima,

Pengadilan Negeri juga mempertimbangkan dan menyimpulkan bahwa

dakwaan Penuntut Umum membingungkan dan kabur (obscuurlibel) dengan

Page 14: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 14 dari 23 Halaman.

alasan dakwaan atas pelanggaran pasal 378 KUHP dan pelanggaran atas pasal

372 KUHP dituangkan dalam bentuk/susunan dakwaan alternatif. Bahwa

perbuatan pidana yang ada dalam pasal 378 KUHP dan pasal 372 KUHP

adalah berbeda, sehingga susunan dakwaan yang tepat digunakan adalah

bentuk dakwaan alternatif. Bahwa akan tetapi ternyata uraian perbuatan antara

dakwaan kesatu pasal 378 KUHP dan uraian perbuatan dalam dakwaan kedua

pasal 372 KUHP adalah sama, tidak ada perbedaan sedikitpun ; --------------------

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan itulah Pengadilan Negeri

Karawang berpendapat dan menyimpulkan bahwa surat dakwaan Penuntut

Umum dalam perkara Terdakwa ini tidak memenuhi syarat yang ditentukan

dalam pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, dan karenanya dakwaan Penuntut

Umum harus dinyatakan batal demi hukum ; -------------------------------------------

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Karawang dalam putusan

(sela) nya mendasarkan pada ketentuan pasal 156 ayat (1) dan (2) KUHAP,

yang berkaitan dengan adanya keberatan atau eksepsi yang diajukan oleh

Terdakwa atau Penasihat Hukum yang isinya menyatakan bahwa Pengadilan

tidak berwenang mengadili perkaranya, atau dakwaan Penuntut Umum tidak

dapat diterima, atau surat dakwaan harus dibatalkan/atau batal demi

hukum; -----------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 156 ayat (2)

KUHAP, secara jelas dan tegas ditentukan bahwa jika Hakim menyatakan

keberatan/eksepsi tersebut diterima, maka perkaranya tidak diperiksa lebih

lanjut. Hal ini berarti pemeriksaan perkara di Pengadilan Negeri berhenti atau

berakhir (dengan putusan yang menerima eksepsi tersebut, maka akan

mengakhiri proses). Dengan demikian dalam hal dalam proses persidangan/

pemeriksaan di Pengadilan Negeri diajukan keberatan/esksepsi oleh Terdakwa

atau Penasihat Hukumnya, dan Hakim/Majelis Hakim berpendapat eksepsi

Page 15: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 15 dari 23 Halaman.

tersebut beralasan dan diterima, maka putusan yang diambil/dijatuhkannya

adalah berupa putusan akhir, bukan putusan sela seperti yang dilakukan

Pengadilan Negeri Karawang dalam perkara ini, sebab apabila putusannya

berupa putusan sela, berarti untuk selanjutnya harus ada putusan akhir. Mana

mungkin Pengadilan Negeri masih melanjutkan pemeriksaaan dan menjatuhkan

putusan akhir, sedangkan sebelumnya Pengadilan Negeri telah menerima

eksepsi Terdakwa atau Penasihat Hukumnya, baik atas alasan Pengadilan

Negeri tidak berwenang mengadili perkaranya, atau karena dakwaan Penuntut

Umum tidak dapat diterima ataupun karena dakwaan harus dibatalkan atau

dinyatakan batal demi hukum ; -----------------------------------------------------------------

Bahwa berkenaan dengan adanya eksepsi tersebut, Pengadilan Negeri bisa

menjatuhkan putusan sela, yaitu manakala Hakim berpendapat bahwa

eksepsi tersebut tidak beralasan sehingga harus dinyatakan tidak dapat

diterima ataupun berisikan menolak eksepsi Terdakwa/Penasihat Hukum.

Atau jika Hakim berpendapat bahwa hal tersebut baru dapat diputuskan setelah

selesai pemeriksaan ; ----------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa dengan demikian sangatlah jelas makna dan

pengaturannya didalam pasal 156 ayat (1) dan ayat (2) KUHAP, yaitu bahwa : --

a). Dalam hal keberatan/eksepsi diterima, maka Hakim menjatuhkan putusan

yang bersifat putusan akhir karena mengakhiri proses dan pemeriksaan

perkaranya tidak dilanjutkan ; -------------------------------------------------------------

b). Dalam hal keberatan/eksepsi dipandang tidak beralasan dan tidak diterima

atau eksepsi ditolak, maka Hakim mengambil dan melanjutkan putusan sela

serta memerintahkan pemeriksaan perkara/persidangannya dilanjutkan.

Demikian pula jika terhadap eksepsi tersebut baru dapat diputus setelah

pemeriksaan perkara/setelah ada pembuktian ; --------------------------------------

Page 16: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 16 dari 23 Halaman.

Menimbang, bahwa karena itu putusan Pengadilan Negeri Karawang

tanggal 20 Mei 2014 Nomor 96/Pid.B/2014/PN.Krw., yang menerima eksepsi

Terdakwa, akan tetapi dituangkan dalam putusan sela adalah keliru dan

karenaya harus diperbaiki dan dianggap sebagai putusan akhir ; -------------------

Menimbang, bahwa terhadap putusan Pengadilan Negeri Karawang

tanggal 20 Mei 2014 Nomor 96/Pid.B/2014/PN.Krw., yang isinya menerima

eksepsi Terdakwa, maka sesuai ketentuan pasal 156 ayat (3) KUHAP, maka

apabila Penuntut Umum tidak dapat menerima atau berkeberatan terhadap

putusan tersebut, ia bisa menempuh upaya hukum, yaitu berupa

PERLAWANAN, yang dahulu dikenal dengan istilah Requisitoir Verzet

sebagaimana diatur dalam pasal 251 HIR Jo pasal 7 Undang-undang Nomor 16

Tahun 1961 ; ----------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa oleh karena itu adalah tepat upaya yang

ditempuh oleh Penuntut Umum untuk melawan putusan (sela) Pengadilan

Negeri Karawang tersebut, dengan menempuh uapaya pengajuan

PERLAWANAN, sebagaimana tertuang dalam akta Nomor

04/Plw/Akta.Pid/2014/PN.Krw., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri

Karawang yang menerangkan bahwa pada hari Senin tanggal 26 Mei 2014

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Karawang telah mengajukan

Perlawanan terhadap putusan sela Pengadilan Negeri Karawang tanggal 20

Mei 2014 Nomor 96/Pid.B/2014/ PN.Krw., atas nama Terdakwa H. Muntoha

Samoen bin Samoen ; ----------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa namun demikian Judul formulir Model 52/Pdt/PN.

Krw-Akta Permintaan banding (pasal 233 Jo pasal 67 KUHAP) seharusnya

diganti dan diperbaiki formatnya menjadi “Akta Perlawanan” (pasal 156

KUHAP) ; --------------------------------------------------------------------------------------------

Page 17: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 17 dari 23 Halaman.

Bahwa demikian pula “Akta Tanda Terima Memori Banding” Nomor

96/Pid.B/2014/PN.Krw., tertanggal 6 Juni 2014 harus diganti, diperbaiki dan

dibaca sebagai Akta Tanda Terima Memori Perlawanan ; ------------------------------

Menimbang, bahwa putusan (sela) Pengadilan Negeri Karawang

tersebut dijatuhkan pada tanggal 20 Mei 2014, dengan dihadiri oleh Penuntut

Umum maupun Terdakwa, dan selanjutnya Penuntut Umum mengajukan

perlawanan pada tanggal 26 Mei 2014, sehingga sesuai dengan ketentuan

pasal 149 ayat (1) huruf a dan b KUHAP yang mengatur tentang tenggang

waktu pengajuan perlawanan, permohonan perlawanan oleh Penuntut Umum

tersebut secara formal dapat diterima ; ------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Karawang dalam putusan

(sela) nya menyatakan bahwa perkara Terdakwa ini adalah perkara perdata.

Dengan pernyataan demikian berarti Pengadilan Negeri telah menyimpulkan

bahwa permasalahan dan perkara Terdakwa bukanlah suatu tindak pidana,

akan tetapi merupakan masalah dan perkara perdata yang harus diselesaikan

melalui peradilan perdata. Bahwa hal ini dapat disimpulkan dari pertimbangan

hukum putusan Pengadilan Negeri Karawang halaman 14 yang menyatakan

“bahwa ternyata benar bahwa uang sebesar Rp. 559.750.000,- (lima ratus lima

puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) yang menjadi dasar

dakwaan Penuntut Umum adalah berawal dari hasil putusan perdata Nomor

13/Pdt.G/2007/PN.Krw., yang selanjutnya dibuat akta kesepakatan perdamaian

dihadapan Notaris Ny. Hj. Yenni Sri Mulani, SH., demikian pula uang sejumlah

Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus delapan puluh juta rupiah) dalam dakwaan

disebutkan merupakan pinjaman uang kepada Terdakwa dengan alasan

Terdakwa untuk menutupi hutang pembayaran limbah Sdr. Ali Mukaddas Said

kepada PT. Achikiki Auotparts Indonesia, maka sesuai butki 1 yang dilampirkan

dalam eksepsinya maka hal tersebut juga lebih merupakan suatu tindakan

perdata ; ----------------------------------------------------------------------------------------------

Page 18: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 18 dari 23 Halaman.

Menimbang, bahwa dalam hal Pengadilan/Hakim berpendapat bahwa

perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu

tidak merupakan suatu tindak pidana, maka sesuai dengan ketentuan pasal 191

ayat (2) KUHAP, amar putusan yang dijatuhkan kepada Terdakwa adalah

“Melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum” ; ------------------------------

Menimbang, bahwa oleh karena itu adalah keliru dan tidak tepat

pertimbangan hukum putusan Pengadilan Negeri Karawang halaman 15 yang

menyatakan “bahwa oleh karena keberatan/eksepsi dikabulkan, bahwa perkara

dinyatakan masuk dalam ranah lingkup perdata, maka oleh karenanya

dakwaan Jaksa Penuntut Umum harus dinyatakan tidak dapat diterima” ; --

Bahwa demikian pula amar putusan Pengadilan Negeri Karawang angka 2 dan

3 yang berbunyi : ----------------------------------------------------------------------------------

2). Menyatakan bahwa perkara ini adalah perkara perdata ; ---------------------------

3). Menyatakan dakwaan Penuntut Umum tidak dapat diterima ; --------------------

Adalah amar putusan yang keliru atau tidak tepat. Sebab sebagaimana telah

dipertimbangkan diatas, dalam hal Pengadilan berpendapat bahwa perbuatan

yang didakwakan kepada Terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak

merupakan suatu tindak pidana, maka seharusnya amar putusannya adalah

sebagai berikut : -----------------------------------------------------------------------------------

- Menyatakan bahwa perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa terbukti,

akan tetapi perbuatan itu bukan/tidak merupakan suatu tindak pidana ; ------

- Melepaskan Terdakwa oleh karena itu dari segala tuntutan hukum ; -----------

Menimbang, bahwa dengan demikian apabila Pengadilan Negeri

memutuskan bahwa perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa terbukti,

akan tetapi ternyata bukan merupakan suatu tindak pidana, dan oleh karenanya

melepaskan Terdakwa dari segala tuntutan hukum, maka sesuai dengan

Page 19: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 19 dari 23 Halaman.

ketentuan pasal 67 KUHAP, upaya hukum yang dapat ditempuh oleh Penuntut

Umum adalah mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung, bukan

upaya hukum perlawanan sebagaimana diatur dalam pasal 148 dan pasal 149

KUHAP serta pasal 156 KUHAP ; -------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa selain dari pada itu Pengadilan Tinggi

berpendapat, terdapat kekeliruan yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri

Karawang dalam mengadili dan memutus perkara ini. Bahwa sesuai dengan

ketentuan pasal 191 KUHAP, antara lain ditentukan : -----------------------------------

1). Jika Pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di sidang,

kesalahan Terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak

terbukti secara sah dan meyakinkan, maka Terdakwa diputus bebas ; --------

2). Jika Pengadilan berpendapat bahwa perbuatan yang didakwakan kepada

Terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak

pidana, maka Terdakwa diputus lepas dari segala tuntutan hukum ; ---------

Bahwa dari bunyi dan rumusan pasal tersebut secara jelas mengandung makna

dan karenanya harus diturut yaitu bahwa untuk menentukan apakah perbuatan

yang didakwakan kepada Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan, serta

untuk menilai dan menentukan apakah benar Terdakwa melakukan perbuatan

yang didakwakan, akan tetapi perbuatan tersebut tidak/bukan suatu tindak

pidana, haruslah didasarkan hasil pemeriksaan dalam sidang. Disini berarti

pula bahwa materi/substansi perkaranya telah diperiksa baik keterangan saksi-

saksi dari Penuntut Umum, keterangan Terdakwa, keterangan saksi-saksi yang

diajukan oleh Terdakwa (jika ada), diperiksa dan diteliti alat-alat bukti lain serta

barang bukti, yang selanjutnya setelah pemeriksaan dinyatakan selesai,

Penuntut Umum mengajukan tuntutan pidana, dan selanjutnya

Terdakwa/Penasihat Hukumnya mengajukan pembelaan. Jika acara tersebut

telah selesai, maka Hakim Ketua sidang menyatakan bahwa pemeriksaan

Page 20: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 20 dari 23 Halaman.

dinyatakan ditutup, dan kemudian Majelis Hakim bermusyawarah dan

menjatuhkan putusan (pasal 182 KUHAP) ; ------------------------------------------------

Menimbang, bahwa sedangkan dalam perkara Terdakwa H. Muntoha

Samoen bin Samoen ini, Pengadilan Negeri Karawang belum melakukan

pemeriksaan materi perkaranya, belum mendengar keterangan saksi-saksi

maupun Terdakwa, akan tetapi langsung menyatakan bahwa perkara ini adalah

perkara perdata ; -----------------------------------------------------------------------------------

Bahwa oleh karena itu Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa putusan (sela)

yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Karawang tersebut terlalu prematur, dan

karenanya perlu diperintahkan kepada Pengadilan Negeri Karawang untuk

membuka kembali persidangan perkara ini dan selanjutnya melakukan

pemeriksaan saksi-saksi, mendengar keterangan Terdakwa dan memeriksa

alat-alat bukti lain maupun barang buti yang ada ; ----------------------------------------

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi berpendapat bahwa dari

uraian perbuatan yang didakwakan oleh Penuntut Umum kepada Terdakwa,

maka harus dicari fakta-fakta dan bukti-bukti antara lain : ------------------------------

1. Benarkah PT. Achikiki Autoparts Indonesia (PT. AAI) telah memenuhi

kewajibannya membayar uang sebesar Rp. 559.750.000,- (lima ratus lima

puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) sebagaimana tersebut

dalam putusan Pengadilan Negeri Karawang Nomor 13/Pdt.G/2007/PN.Krw.,

Jo putusan Mahkamah Agung Nomor 179 K/Pdt/2009 yang kemudian

ditindaklanjuti dengan dibuatnya Kesepakatan Perdamaian Nomor 2 tanggal

30 April 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Hj.Yenni Sri Mulyani, SH., ;

Bahwa kalau benar telah membayar, apakah pembayaran itu dilakukan

langsung kepada saksi korban Toha Sugianto/CV. Mitra Utama, ataukah

dibayar melalui Terdakwa H. Muntoha Samoen bin Samoen yang bertindak

sebagai mediator ; -----------------------------------------------------------------------------

Page 21: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 21 dari 23 Halaman.

Jika terdapat bukti bahwa pembayaran uang itu dilakukan melalui Terdakwa

H. Muntoha Samoen bin Samoen, selanjutnya harus dibuktikan pula apakah

Terdakwa telah menyerahkan uang sebesar Rp. 559.750.000,- (lima ratus

lima puluh sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) kepada saksi

Toha Sugianto/CV. Mitra Utama ; ----------------------------------------------------------

2. Bahwa selain itu harus pula dibuktikan melalui pemeriksaan dalam sidang,

benarkah H. Ali Mukkadas Said/PT. Harapan Baru Sejahtera Plastik, ada

berhutang kepada PT. Achikiki Autoparts Indonesia (PT.AAI) sebesar

Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus delapan puluh juta rupiah) ; ------------------

Benarkah kemudian saksi Toha Sugianto/CV. Mitra Utama menyerahkan

uang sebesar Rp. 980.000.000,- (sembilan ratus delapan puluh juta rupiah)

kepada Terdakwa sesuai dengan perkataan Terdakwa bahwa uang itu

adalah sebagai dana talangan untuk membayar hutangnya H. Ali Mukkadas

Said kepada PT AAI, supaya kelak pengelolaan limbah dikembalikan

sepenuhnya kepada H. Toha Sugianto. Jika memang ada buktinya, untuk

selanjutnya harus dibuktikan apakah uang sebesar Rp. 980.000.000,-

(sembilan ratus delapan puluh juta rupiah) oleh Terdakwa diserahkan kepada

PT. AAI ; ------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa selain hal-hal yang telah dipertimbangkan diatas,

Pengadilan Tinggi berpendapat adanya kerancuan didalam amar putusan (sela)

Pengadilan Negeri Karawang tersebut diatas, dimana dalam amar ke 3

“Menyatakan dakwaan Penuntut Umum tidak dapat diterima” dan pada amar ke

4 “Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor PDM-

50/KRWNG/02/2014 tanggal...Pebruari 2014 batal demi hukum” ; Sedangkan

kedua hal tersebut adalah berbeda alasan dan dasar hukumnya ; -------------------

Menimbang, bahwa apabila dilihat dari dasar hukum putusan

Pengadilan Negeri Karawang a quo yang menunjuk pada pasal 143 ayat (2)

Page 22: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 22 dari 23 Halaman.

dan (3) KUHAP, maka dapat disimpulkan bahwa surat dakwaan Penuntut

Umum batal demi hukum. Selanjutnya oleh karena putusan Pengadilan Negeri

tersebut juga menunjuk pasal 156 ayat (1) dan (2) KUHAP, maka dapat

disimpulkan bahwa Pengadilan Negeri Karawang memutus perkara itu

berkenaan dengan adanya keberatan/eksepsi dari Terdakwa yang menyangkut

dakwaan tidak dapat diterima dan/atau surat dakwaan dibatalkan atau batal

demi hukum. Dengan demikian sesuai dengan ketentuan pasal 156 KUHAP,

maka upaya hukum yang dapat ditempuh oleh Penuntut Umum terhadap

putusan (sela) Pengadilan Negeri Karawang tanggal 20 Mei 2014 Nomor

96/Pid.B/2014/PN.Krw., adalah benar berupa upaya hukum PERLAWANAN,

bukan upaya hukum banding seperti diatur dalam pasal 67 KUHAP Jo pasal

233 sampai dengan pasal 243 KUHAP dan bukan pula upaya hukum kasasi

seperti diatur dalam pasal 67 KUHAP Jo Pasal 244 sampai dengan pasal 258

KUHAP ; ---------------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan dan pertimbangan

diatas, maka keberatan Penuntut Umum dalam perlawanannya tersebut cukup

beralasan dan dibenarkan, oleh karenanya putusan (sela) Pengadilan Negeri

Karawang tanggal 20 Mei 2014 Nomor 96/Pid.B/2014/PN.Krw., harus

dibatalkan, dan kepada Pengadilan Negeri Karawang diperintahkan untuk

membuka kembali persidangan, dan selanjutnya memeriksa, mengadili dan

memutus perkara Terdakwa H. Muntoha Samoen bin Samoen tersebut

berdasarkan surat dakwaan Penuntut Umum tertanggal....Pebruari 2014 Nomor

Reg. Perkara : PDM-50/KRWNG/02/2014 ; -------------------------------------------------

Mengingat pasal 149 Jo pasal 156 KUHAP (Undang-undang Nomor 8

Tahun 1981), Undang-undang Nomor 48 Tahun 2009 mapun ketentuan-

ketentuan hukum lain yang bersangkutan ; -------------------------------------------------

Page 23: WKPT 229 2014 - pt-bandung.go.id 2014/229.Pid.2014.pdf · SPK (Surat Perjanjian Kerja) No. 04/PGA-AAI/1/2013 tanggal 15 Pebruari 2003 yang diterbitkan oleh PT. AAI (Achikiki Autoparts

Putusan Nomor 229/Pid/2014/PT.Bdg. Hal 23 dari 23 Halaman.

--------------------------------- MENETAPKAN -----------------------------------

- Menerima perlawanan dari Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri

Karawang ; ---------------------------------------------------------------------------------------

- Membatalkan putusan (sela) Pengadilan Negeri Karawang tanggal 20 Mei

2014 Nomor 96/Pid.B/2014/PN.Krw., yang dimohonkan perlawanan tersebut ;

- Memerintahkan Pengadilan Negeri Karawang untuk membuka kembali

persidangan, dan selanjutnya memeriksa, mengadili dan memutus perkara

Terdakwa H. MUNTOHA SAMOEN bin SAMOEN tersebut ; ----------------------

- Menetapkan supaya tembusan/salinan Penetapan ini disampaikan kepada

Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Karawang ; --------------------------------

Demikianlah penetapan ini dibuat dan ditandatangani pada hari

RABU tanggal 6 AGUSTUS 2014 oleh kami ; Moerino, SH., Hakim Tinggi/Wakil

Ketua Pengadilan Tinggi Bandung yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Tinggi

untuk memeriksa perkara tersebut, dibantu oleh H. Ade Usman, SH. MH.,

Panitera/Panitera Pengganti pada Pengadilan Tinggi Bandung ;

Panitera/Panitera Pengganti,

ttd

H. ADE USMAN, SH. MH.

Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi

tersebut,

ttd

M O E R I N O, SH.