wiring diagram kontrol dan proteksi

Upload: hasbi-basith-fitranda

Post on 31-Oct-2015

426 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Wiring

TRANSCRIPT

Wiring Diagram Kontrol dan Proteksi

Wiring Diagram Kontrol dan Proteksi

Schematic diagram berfungsi untuk memberikan pemahaman tentang fungsi dan cara kerja dari suatu instalasi secara rinci, menggambarkan peralatan / bagian instalasi (dalam bentuk simbol) besrta sambungan sambungannya.

Tujuan dibuatnya schematic diagram adalah:

untuk menjelaskan fungsi setiap alat dalam instalasi.

memberikan informasi yang dibutuhkan dan jelas dalam membuat wiring diagram.

membantu dalam hal trouble shooting.

Blok diagram adalah suatu area gambar yang dibatasi/diblok oleh garis terputusputus yang menunjukkan lokasi suatu peralatan instalasi gardu induk itu dipasang.

Peralatan Hubung Bagi (Switch Gear)

1. Pemutus Tenaga ( Circuit Breaker )

Kode : Q50 ( hyundai )

A0 ( goldstar )

Q0 ( holec hh )

Gambar 73. Simbol PMT2. Pemisah (Disconnecting Switch)

Kode : Q21, Q22 (hyundai)

Q21, Q22 (merlin gerin)A1 , A2 (goldstar)Q1, Q2 (holec hh)

Gambar 74. Simbol PMSPeralatan Pengukuran

1. Trafo Arus (Current Transformer)

Gambar 75. Simbol CTFungsi :a. Menurunkan besaran arus

b. Untuk keperluan pengukuran atau proteksi

c. Rangkaian dihubungkan secara seri

d. Rangkaian tidak boleh terbuka

e. Dimungkinkan adanya CT multi core atau CT multi ratio

2. Trafo Tegangan (Potensial Transformer)

a. Menurunkan besaran teangan

b. Untuk keperluan pengukuran atau proteksi

c. Rangkaian dihubungkan secara paralel

d. Jenis lain : capacitor voltage transformer

Gambar 76. Simbol PT

Gambar 77. Simbol Alat UkurPeralatan Pengaman

Lightning Arrester

Fungsi :

1. Pelindung peralatan terhadap surja petir dan surja hubung

2. Dilengkapi penghitung surja (surge counter)

3. Tahanan pentanahan serendah mungkin ( 10 ohm)

Gambar 78. Simbol Lightning Arester

Gambar 79. Simbol Peralatan Proteksi

Peralatan Trafo Tenaga

a. Dua belitan atau tiga belitan

b. Jenis belitan :

i. 2 belitan = Ynyn0

ii. 3 belitan = Ynyn0 (d1)

Gambar 80. Simbol Trafo Tenaga

Peralatan Perbaikan Kualitas Tenaga Listrik

1. Reaktor Shunt

Fungsi :

1. Kompensator terhadap kapasitansi penghantar

2. Menyerap daya reaktif

3. Terpasang pada sistem transmisi jarak jauh tegangan ekstra tinggi

4. Penyambungan langsung pada sistem tegangan 500 kV atau lewat belitan tersier 66 kV trafo tenaga

Gambar 81. Simbol Reaktor Shunt

2. Kondensator (Capasitor Bank)

Fungsi:

a. Stabilitas

Mengurangi reaktansi induktif dan meningkatkan kapasitas transmisi

b. Faktor kerja

Menyediakan daya reaktif kapasitif dan menurunkan susutc. Tegangan

Meminimalkan fluktuasi tegangan

d. Harmonik

Menyaring gelombang harmonik dan memperbaiki kualitas daya

Terpasang pada Gardu Induk sisi tegangan 150 kV .

Gambar 82. Simbol Capasitor BankWiring Control (Pengawatan) Gardu IndukRangkaian pengawatan (wiring) yang berfungsi sebagai sarana pengawasan atau monitoring, pengaturan, pengoperasian, terhadap suatu peralatan/instalasi listrik dalam suatu Gardu Induk.

Wiring gardu induk terbagi atas:

1. wiring sistem AC: pengawatan yang menghubungkan komponen trafo ukur (CT/PT ) dengan input alat ukur, alat kontrol atau alat proteksi.

2. wiring sistem DC: pengawatan yang menghubungkan antara kontakkontak relai, relai bantu, suplai DC, rangkaian pemutusan (tripping), alarm, dan announciator.

Gambar 83. Suplai Tegangan 220/380 volt AC

Gambar 84. Suplai Tegangan DCLay Out Gardu Induk

Lay out gardu induk atau tata letak peralatan gardu induk mempunyai fungsi agar dapat mempermudah mengetahui lokasi suatu peralatan instalasi dipasang pada gardu induk.

Terbagi atas:

1. di luar ruangan (outdoor): Switchyard2. di dalam ruangan (indoor): Main BuildingSistem Catu Daya Gardu Induk

Catu daya AC tegangan 220/ 80 V diperoleh dari trafo pemakaian sendiri, digunakan untuk penggerak motor PMT/PMS, tap changer trafo tenaga, penerangan GI, rectifier.

Catu daya DC tegangan 110 V, 48 V, dan 12 V diperoleh dari rectifier dan rangkaian baterei alkali yang digunakan untuk :

1. Rangkaian kontrol

: close / open CB atau DS

2. Rangkaian proteksi

: tripping CB (main & back up)

3. Rangkaian signalling

: announciator, alarm, lampu

4. Rangkaian general

: rectifier, komunikasi

Pada GI generasi baru, rangkaian DC dipisahkan antara DC untuk HV dan untuk MV. Pada GI dan pembangkit generasi lama, rangkaian DC masih menjadi satu dan menjadikan rangkaian ini kurang andal. Kegagalan sistem DC berarti juga kegagalan dari sistem proteksi. Sistem DC terpasang secara radial dan diamankan oleh Mini Circuit Breaker pada (+) dan (-).

Rangkaian Sumber DC

T1 +/ : - CB tripping 1 circuit

- Main 1 protection devices processingT2 +/- : - CB tripping 2 circuit

- Back up protection devices processingC1 +/- : - Isolators & Earthing Switch Control

- CB closing & controlS1 +/- : - Alarm processing

- Signalling & discrepancy indicationsG1 +/-: - Miscellaneous uses- General interlocking- Synchronization processingPenggerak Kontak

SECARA ELEKTRIK:

Penggerak kontak dalam bentuk kumparan/koil yang mendapat tenaga secara elektrik dari suatu sumber tegangan listrik.

SECARA MEKANIK:

Penggerak kontak mendapat tenaga secara mekanik dari gerakan poros/tuas suatu peralatan.

Pengertian Kontak NO dan NC

Kontak Normally Open (NO) :

Suatu kontak yang berada dalam posisi terbuka pada saat penggeraknya dalam kondisi tidak bekerja (deenergized), dan apabila penggeraknya bekerja (energized) maka kontak tersebut akan berubah posisi menjadi tertutup (make contact).

Kontak Normally Close (NC) :

Suatu kontak yang berada dalam posisi tertutup pada saat penggeraknya dalam kondisi tidak bekerja (deenergized), dan apabila penggeraknya bekerja (energized) maka kontak tersebut akan berubah posisi menjadi terbuka (brake contact).

SUPLAI TEGANGAN 220/380 V0LT AC

SUPLAI TEGANGAN 110 V0LT DC