welcome [] · berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi...

21

Upload: duongdiep

Post on 15-Aug-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

1Media Jamkrindo

Page 2: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

2 3Media JamkrindoMedia Jamkrindo

WELCOME

DAFTAR ISI

06

14

30 23

37

optimistis menyambut 2017

bisnis penjaminanDiprediksi Tumbuh 20%

KonFeRensi aCsiC Ke-29di Bangkok

jamKRindo - KbiJamin Komoditi Melalui SRG

jamKRindo jamin KRedit umKmBinaan Koperasi MSP

upaya pemutaKhiRan data umKm

menghimpun data umKm

seRunya media gatheRingdi Pulau Royal

peRum jamKRindoRaih Dua Penghargaan di Bidang Marketing

Kadin minta peRCepatan Pembangungan Infrastruktur

sRiKandi KopiSRG Tanah Gayo

belajaR daRi sang legendaChris Gardner

mendeKatKan modalKe Masyarakat Luas

membangun netwoRKingdi Vietnam dan Myanmar

05

08

10

12

14

16

19

22

26

28

30

33

36

38

Page 3: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

4 5Media JamkrindoMedia Jamkrindo

tak terasa kita sudah memasuki penghujung tahun 2016. Tahun baru 2017 sudah di depan mata. Akhir tahun se-lalu memberikan tantangan tersendiri bagi insan Perum Jamkrindo. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan bekerja makin keras, melakukan akselerasi, guna meng-

gapai target-target yang sudah ditetapkan sejak awal tahun.

Kami sadar bahwa Perum Jamkrindo sedang memasuki masa-masa ‘pertumbuhan’. Lihat saja, dari tahun ke tahun volume pen-jaminan, aset, ekuitas, pendapatan dan laba terus bertumbuh. Di tengah lemahnya ekonomi global yang dampaknya dirasakan di ne-geri ini, Perum Jamkrindo tetap tumbuh secara positif.

Tentu saja momentum yang baik ini tidak boleh diabaikan. Per-tumbuhan itu harus terus berkelanjutan, di tahun ini dan di tahun-tahun mendatang. Target-target telah ditetapkan, tinggal bagaima-na memanfaatkan waktu tersisa untuk menggapainya.

Memasuki tahun 2017, insan Perum Jamkrindo makin optimis. Seperti telah diutarakan Direktur Utama, Bapak Diding S. Anwar di berbagai kesempatan, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi bisnis inti Jamkrindo memiliki potensi sangat besar. Bahkan, banyak yang belum tergarap.

Karena itu, tidak ada alasan untuk tidak bersikap optimistis. Pe-rum Jamkrindo akan terus bertumbuh bersama UMKM, untuk mema-jukan perekonomian nasional. (*)

SALAM DARI KEMAYORAN

Menjaga MomentumP E R T U M B U H A N

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) mencatatkan volume penjaminan kredit sebesar Rp 102,78 triliun hingga Oktober 2016, atau 88 persen dari target

tahun ini. Dalam sisa waktu dua bulan, BUMN bidang penjaminan ini melakukan akselerasi untuk mengejar target yang telah ditetapkan. Tahun depan, target volume penjaminan kredit

dinaikan lagi menjadi Rp 145,9 triliun.

BERITAUTAMA

Optimistis Menyambut

ABDUL BARIPemimpin Redaksi

Direktur Utama Perum Jam-krindo Diding S. Anwar men-jelaskan, dari volume penja-minan kredit sebesar 102,78

triliun yang telah dicapai hingga Okto-ber 2016, penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 38,93 triliun. Sedangkan penjaminan non KUR masih

mendominasi yakni Rp 63,85 triliun.”Kami optimis target volume pen-

jaminan kredit sebesar Rp 115 triliun sesuai Rencana Kerja Anggaran Peru-sahaan (RKAP) 2016 dapat terealisasi. Jamkrindo kan fokus menjamin kerdit UMKM, ini potensinya sangat besar,” kata Diding pada acara Media Gath-

ering di Marina Sunda Kelapa, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Dia menjelaskan, potensi penjami-nan kredit bagi UMKM, baik dalam pro-gram KUR maupun non KUR, ke depan sangat besar sekali. Apalagi pemerintah memiliki perhatian sangat besar ter-hadap pengembangan UMKM. Modal

C. Redaktur : 1. Hafizah2. Puspita Dewi3. Zachri4. Jehezkiel M. Hutapea

D. Editor : 1. Yana Suryana2. Dwi Putra Renaldo K3. Erna Nova4. Azwar Annas Fahmi5. Harjanto6. Yeti Nurmayati7. Cahyadi Haryo Pratomo8. Rully Ariefandi

F. Bendahara : 1. Lies Nun2. Anzil Firdausi Nuzul

G. Desain Grafis/Fotografer : 1. Endar Muktar Jaelani2. Shahnaz Fakhrial

H. Sirkulasi : 1. Rudiman

i. pelindung ii. penasihat

iii. tim pelaksanaa. pemimpin Redaksi / penanggung jawab

::

:

Direksi1. Sekretaris Perusahaan 2. Kepala SPI 3. Seluruh Kepala Divisi

Abdul Bari

penerbit : Perum Jamkrindo

alamat RedaksiGedung Jamkrindo, Jl. Angkasa Blok B-9 Kavling 6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat 10610 Indonesia. Telp. (62-21) 6540335. Fax. (62-21) 6540344.6540348Website : www.jamkrindo.co.id, E-Mail : [email protected]

Susunan Redaksi

Page 4: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

6 7Media JamkrindoMedia Jamkrindo

dibutuhkan oleh UMKM untuk mening-katkan daya saing, sehingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelan-jutan dengan skala yang lebih besar.

Banyak sekali UMKM yang pro-duktif dan memiliki kelayakan usaha, tetapi belum bankable atau belum me-

menuhi persyaratan kredit/pembiayaan bank. Akibatnya, sulit bagi mereka mendapatkan kredit untuk menambah permodalan.

Di sinilah Jamkrindo berperan. Jamkrindo menjamin UMKM untuk mendapatkan kredit dari bank atau lem-

baga pembiayaan, baik itu KUR maupun non KUR. Dengan adanya jaminan dari Jamkrindo, UMKM yang belum bankable tetap bisa mendapatkan kredit dari bank ataupun dari lembaga pembaiayaan lainnya.

Diding menjelaskan, menurut Kementerian Koperasi dan UKM, saat ini ada sekitar 56,7 juta UMKM dan koperasi yang ada di Indonesia. Dari jumlah tersebut, ternyata yang bisa mengakses pembiayaan ke perbankan dan lembaga keuangan non bank baru sekitar 20%. ”Jadi, potensinya masih sangat besar,” ujarnya.

Dengan potensi yang begitu be-sar, wajar ketika Jamkrindo sangat opti-mis menyambut tahun 2017. Di tahun depan, satu-satunya BUMN bidang penjaminan ini menargetkan volume penjaminan kredit sebesar Rp 145,9 tri-liun. Jumlah ini meningkat signifikan dari target tahun ini sebesar Rp 115 triliun.

Porsi penjaminan kredit non KUR masih akan menjadi kontributor utama terhadap volume penjaminan kredit tahun depan, yaitu ditargetkan sebesar Rp 95,9 triliun. Sementara target volume penjaminan KUR sebesar Rp 50 triliun.

”Perum Jamkrindo berupaya terus tumbuh secara agresif. Salah satu lang-kah kami menuju rencana tersebut adalah dengan menjalankan road map penguatan daya saing, untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi perusahaan,” tandasnya. (*)

BERITA UTAMA BERITA UTAMA

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar

Potensi penjaminan kredit bagi UMKM, baik dalam program

KUR maupun non KUR, ke depan sangat besar sekali. Apalagi

pemerintah memiliki perhatian sangat besar terhadap pengem-

bangan UMKM.

Page 5: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

8 9Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Salah satu faktornya adalah semakin banyaknya jumlah perusahaan pen-jaminan baru terutama yang dibentuk pemerintah daerah.

Nanang Waskito, Ketua Umum Asosiasi Perusa-haan Penjaminan Indonesia (Asippindo), me-nuturkan estimasi pertumbuhan yang cerah tersebut karena semakin banyaknya perusa-haan penjaminan yang baru lahir khususnya di lima provinsi. “Otomotis banyak pelaku us-

aha kecil dan menengah di daerah yang akan mendapatkan fasilitas penjaminan,” kata dia di Jakarta, Senin (28/11/2016).

Selain itu, katanya, perkiraan pertumbuhan ekonomi In-donesia di atas 5% pada tahun depan juga akan menggairah-kan industri penjaminan. Dengan estimasi pertumbuhan ini potensi usaha mikro kecil dan menengah menyerap kredit

semakin tinggi.

Hal lain yang mendorong industri penjaminan tumbuh di tahun depan adalah dibukanya bisnis yang lebih luas bagi pe-rusahaan penjaminan seiring hadirnya Undang-Undang Pen-jaminan. “Diterbitkannya POJK yang merupakan tindak lanjut pelaksanaan UU Penjaminan mendorong pertumbuhan in-dustri,” ujar Nanang.

Hingga triwulan III/2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding penjaminan yang telah disalurkan in-dustri mencapai Rp128,65 triliun. Jumlah ini terdiri dari pen-jaminan usaha produktif senilai Rp66,72 triliun, sedangkan selebihnya untuk penjaminan usaha non produktif senilai

Bisnis Penjaminan

Diprediksi Tumbuh 20%

BERITA UTAMA

Rp61,92 triliun.

Dengan capaian itu maka gearing ratio usaha produktif telah mencapai enam kali ekuitas, atau masih di bawah ketentuan yang diizinkan yakni 10 kali. Adapun gearing ratio usaha non pro-duktif mencapai enam kali dari 30 kali yang diperbolehkan.

Sementara itu, untuk pilihan in-vestasi OJK mencatat industri penja-minan menempatkan sebagian besar dananya di instrumen deposito. Dari Rp9,4 triliun dana investasi, sebanyak Rp6,1 triliun ditempatkan pada de-posito, diikuti reksa dana Rp1,5 triliun, obligasi Rp900 miliar, surat utang neg-ara Rp374 miliar, saham Rp264 miliar, penyertaan langsung Rp250 miliar, dan efek beragunan aset Rp22 miliar.

Jumlah nasabah yang mendapat-kan fasilitas penjaminan mencapai 5,36 juta orang, atau tumbuh 29% diband-ingkan dengan periode yang sama ta-hun sebelumnya yang tercatat 4,17 juta orang. Hingga triwulan III/2016, industri penjaminan membukukan laba bersih Rp470 miliar, atau lebih rendah ketim-bang periode yang sama tahun sebel-umnya Rp488 miliar.

Diding S. Anwar, Direktur Uta-ma Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), menuturkan perusahaan menargetkan memberikan penjaminan Rp135 triliun pada 2017. Jumlah itu naik 17% dari target 2016 sebesar Rp115 triliun.

Dia mengatakan sebanyak Rp85 triliun diharapkan datang dari penjam-inan non Kredit Usaha Rakyat (KUR), se-dangkan sisanya Rp50 triliun dari kredit KUR.

Diding mengatakan ruang ekspansi yang tersedia tidak cukup lebar akibat keterbatasan ekuitas, sehingga pihakn-ya tidak dapat berekspansi agresif. Ke-terbatasan itu membuat gearing ratio perusahaan sudah hampir mencapai batas ketentuan yang diizinkan teruta-ma untuk penjaminan produktif.

Gearing ratio ialah jumlah pin-jaman dibandingkan dengan modal

sendiri. Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling tinggi 40 kali.

Diding berharap OJK dapat melong-garkan kebijakan gearing ratio. Apalagi di berbagai negara, gearing ratio in-dustri penjaminan cenderung longgar. Menurutnya, Jepang menganut gearing ratio 80 kali ekuitas. “Di Indonesia tidak perlu sebesar itu 25 kali saja sudah san-gat membantu,” kata Diding.

Aset MeningkatSementara itu Ororitas Jasa Keuan-

gan (OJK) berharap animo yang tinggi pada pendirian perusahaan penjam-inan kredit daerah (Jamkrida) dapat meningkatkan akses pembiayaan di daerah khususnya bagi UMKM dan ko-perasi.

Plt Direktur Pengawasan Lembaga Keuangan Khusus OJK Irfan S. Sitang-gang mengatakan hadirnya Jamkrida diharapkan dapat memigitasi resiko penyaluran kredit macet yang selama ini menjadi alasan terbatasnya akses UMKM terhadap produk perbankan.

OJK mencatat pertumbuhan aset perusahaan penjaminan per Agus-tus 2016 juga tumbuh positif sebesar Rp14,12 triliun. Angka itu meningkat sebesar Rp9,026 triliun dengan persen-tase pertumbuhan mencapai 177,2 % dibandingkan dengan 2011 yang hanya sebesar Rp5,094 triliun dengan rata-ra-ta pertumbuhan 22,62% per tahun.

“Untuk nilai penjaminan juga tum-buh positif, dari 2011-Oktober 2016 pertumbuhan rata-rata pertahunnya mencapai 21%, dengan ekuitas ra-ta-rata diatas 20%. Artinya, Jamkrida ini diterima oleh masyarakat kita,” kata Irfan seusai menghadiri FGD pemben-tukan PT Jamkrida Jambi, di Hotel Aston Jambi, Rabu (30/11/2016).

Di tempat yang sama, Ahmad Bu-chori, Kepala Departemen pengawasan IKNB 2B mengatakan berdasarkan data statistik perbankan Indonesia dari OJK

dan Bank Indonesia, versi kredit UMKM per Agustus 2016mencapai 18% dari total kredit yang disalurkan perbankan nasional.

Menurut Buchori, total kredit UMKM yang disalurkan didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 55,2% dari total kredit UMKM. Diikuti oleh sektor pertanian sebesar 26,1% dan sektor konstruksi sebesar 4,5% dalam sektor pertanian karet dan kelapa sawit masih menjadi komoditas yang mendominasi.

Hal ini menunjukkan bahwa kedua komoditas ini perlu mendapatkan per-hatian dari pihak terkait untuk dapat terus dikembangkan menjadi potensi daerah.

Ahmad Bukhori mengatakan salah satu hal yang mengakibatkan rendahn-ya produktivitas UMKM adalah kecilnya permodalan yang dimiliki oleh UMKM. Itu kata dia disebabkan karena sulitnya UMKM memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.

“UMKM banyak yang tidak mam-pu menyediakan agunan sehingga dinilai tidak bankable. Oleh kare-nanya, kehadiran lembaga penjamin diharapkan dapat mengatasi perma-salahan yang dihadapi oleh UMKM menyediakan penjaminan atas kredit,” ujar Buchori.

Kepala OJK Perwakilan Jambi Dar-wisman mengatakan keberadaan lembaga penjaminan menjadi sangat relevan dan strategis dalam memberi-kan jaminan bagi UMKM dan koperasi sehingga layak untuk memperoleh ak-ses keuangan. Apalagi, resiko bagi Jam-krida untuk melakukan penjaminan di Jambi sangat kecil.

“Tingkat kepatuhan masyarakat kita terhadap pelunasan kredit sangat baik. Ini dilihat dari Rp 30 triliun kredit yang disalurkan bank umum, NPL nya hanya 2,75%. Ini menunjukkan bisnis perbankan di Jambi dalam kondisi san-gat baik. Pastinya, ini akan mendukung eksistensi Jamkrida di Jambi,” ucapnya. (berbagai sumber)

BERITA UTAMA

Produk UMKM

Page 6: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

10 11Media JamkrindoMedia Jamkrindo

ACSIC beranggotakan 12 negara dan 16 institusi. Negara-negara yang bergabung dalam Konfer-ensi ACSIC ke-29 ini adalah Thailand, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Taiwan, India,

Mongolia, Nepal, dan Sri Langka.

Melalui forum ini, perusahaan penjaminan berbagi pen-galaman bagaimana institusi penjaminan ikut mendorong sektor small and medium enterprise (SME) atau UMKM. Del-egasi dari Indonesia dihadiri perwakilan dari 8 perusahaan penjaminan yang menjadi anggota Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) yang beranggotakan 22 perusahaan penjaminan.

Menurut Nanang Waskito, Ketua Umum Asippindo yang memimpin delegasi dari Indonesia, melalui ACSIC perusa-haan-perusahaan penjaminan bisa saling bertukar pengala-man dan belajar bagaimana skema penjaminan kredit ber-peran penting dalam mendorong kredit lembaga keuangan, terutama sektor UMKM yang seringkali kesulitan mengakses pembiayaan.

“Banyak negara menjadikan skema penjaminan kredit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklu-sif dengan mengembangkan sektor UMKM. Itu bukan hanya negara berkembang, tapi juga negara maju misalnya Jepang dan Korea,” ujar Nanang yang juga menjabat Direktur SDM, Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo di Bangkok, Kamis, 24 November 2016.

Konferensi ACSIC ke-29 DI BANGKOK

BUSANA

Forum perusahaan-perusahaan penjaminan se-Asia kembali menyelenggarakan pertemuan Asian Credit Supplementation Institution Confederation (ACSIC) yang tahun ini menginjak ke-29 tahun. ACSIC tahun ini digelar di Bangkok, Thailand, pada 23-25 November 2016, yang dihadiri sekitar 200 orang dari 11 negara.

Peran Industri Penjaminan di Tengah New Normal Economy

Pada ACSIC ke-29 ini, perusa-haan-perusahaan penjaminan kem-bali menunjukkan komitmennya untuk membantu pemerintah di negaranya dalam menjaga sustainability pertum-buhan ekonomi yang menjadi tantan-gan sejak krisis global 2008. Di tengah pelemahan ekonomi global yang dise-but banyak ekonom sebagai new nor-mal economy, kredit perbankan sangat dibutuhkan untuk mendukung kegiatan produktif dan lembaga penjaminan menjadi penting untuk mem-back up risiko kredit seperti di sektor UMKM.

Nanang menjelaskan bahwa in-dustri penjaminan Indonesia telah mengambil peran penting dalam pem-bangunan ekonomi melalui sistem pen-jaminan kredit sektor usaha mikro, ke-cil dan menengah (UMKM).

“Pemerintah Indonesia cukup se-rius mengembangkan UMKM, dengan mendorong lembaga perbankan mau-pun nonbank untuk menyalurkan kredit program maupun komersial, dan kami sebagai perusahaan penjaminan siap me-back up melalui credit guarantee scheme,” ujar Nanang.

Menurutnya, industri penjami-nan Indonesia yang terus tumbuh dan berkontribusi dalam memperluas ak-ses keuangan dan meningkatkan bank-ability pelaku UMKM, telah memiliki payung hukum dengan hadirnya UU Nomor 1 Tahun 2016.

“Dengan adanya payung hukum, industri penjaminan bisa lebih eksis dan bisa meningkatkan kontribusinya untuk meningkatkan akses keuangan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sesuai agenda pembangunan ekonomi banyak nega-ra, termasuk Indonesia,” jelas Nanang.

Selain payung hukum dan dukun-gan pemerintah terhadap skema pen-jaminan untuk mengembangkan sektor UMKM, perusahaan penjaminan di In-donesia juga dituntut untuk menjalank-an 16 prinsip penjaminan hasil studi Bank Dunia yang telah diumumkan pada ACSIC ke-28 di Bali pada 2015.

Prinsip-prinsip penjaminan dalam hal legal dan aturan, pengelolaan dan manajemen risiko, hingga operational dan monitoring, merupakan area pent-

ing untuk keberhasilan perusahaan penjaminan. Menurut Nanang Waskito, standar dan prinsip-prinsip pengelo-laan penjaminan sangat penting kare-na operasional di perusahaan penjami-nan bisa makin kompleks mengingat di dunia penjaminan terdapat lebih dari 100 produk penjaminan, mulai dari penjaminan kredit mikro, sistem resi gudang, hingga infrastruktur.

H.E. Wisudhi Srisuphan, Depu-ti Menteri Keuangan Thailand dalam opening remarks-nya di ACSIC ke-29 mengatakan, di Thailand skema penja-minan kredit untuk SME menjadi suple-men untuk menghadapi krisis. ”Mem-bantu SME dalam mengakses kredit, berkontribusi dalam prosperity, securi-ty, and sustainability,” ujar Srisuphan. (*)

BUSANA

Suasana Konferensi ACSIC ke-29 di Bangkok, Thailand.

Delegasi Indonesia untuk Konferensi ACSIC ke-29 berfoto bersama di Bangkok

Nanang Waskito, Ketua Umum Asippindo yang juga menjabat Direktur SDM, Umum dan Kepatuhan Perum Jamkrindo.

Dengan adanya payung hukum, industri penjaminan bisa lebih eksis dan bisa meningkatkan kontri-

businya untuk meningkatkan akses keuangan sebagai kunci pertumbuhan ekonomi yang berkelanju-

tan, sesuai agenda pembangunan ekonomi banyak negara, termasuk Indonesia

Page 7: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

12 13Media JamkrindoMedia Jamkrindo

krindo Nasaruddin Umar, juga jajaran di-reksi Jamkrindo lainnya; I. Rusdonobanu, Nanang Waskito, dan R. Sophia Alizsa.

Bagi Bagi KuePT KBI adalah salah satu BUMN yang

bergerak dalam kegiatan penjaminan penyelesaian transaksi berjangka ko-moditi di Indonesia.

Tris mengatakan, bahwa dengan kerja sama ini kedua belah pihak sepa-kat untuk melakukan kerjasama dengan prinsip saling menguntungkan dalam bidang bisnis penjaminan dengan keten-tuan, prosedur yang berlaku dan sesuai dengan peran, kewenangan, tugas serta fungsi masing-masing.

“Namun tidak terbatas pada Pe-manfaatan Jasa Penjaminan termasuk Penjaminan terkait implementasi Sistem Resi Gudang. Kerjasama juga bisa dilaku-kan baik untuk (proyek) yang bersifat program pemerintah maupun nonpro-gram,” katanya.

Tris menegaskan, terkait komoditi, peluang untuk kerjasama dengan Jam-krindo sangat besar. “Kami sudah mel-akukan berbagai survey, di banyak sektor, mulai dari pertanian, kelautan sampai pertambangan. Peluangnya sangat be-sar. Mari kita eksplorasi bareng-barang. Ibarat kue, hayuk kita bagi bagi,” katanya bersemangat.

Mendengar itu, Diding berujar, “Wah, tidak sangka beliau sudah survey. Kita masih belum. Boleh juga bagi-bagi hasil (data)nya,” katanya kepada Media Jamkrindo dengan setengah berbisik.

SRG Belum Jalan

Diding mengatakan Sistem Resi Gu-dang merupakan salah satu instrumen yang dapat dimanfaatkan oleh para petani, kelompok tani, gapoktan, kopera-si tani maupun pelaku usaha (pedagang,

prosesor, pabrikan) sebagai instrumen tunda jual dan pembiayaan perdagan-gan, karena dapat menyediakan akses kredit bagi dunia usaha dengan jaminan barang (komoditi) yang disimpan di gu-dang.

“Dengan tersedianya mekanisme ja-minan pada Sistem Resi Gudang, maka pengelola gudang akan mampu melak-sanakan kewajibannya untuk mengem-balikan barang yang disimpan jika terjadi kelalaian yang menyebabkan kegagalan Pengelola Gudang. Di sinilah peran Pe-rum Jamkrindo diperlukan, untuk menja-min pengelolaan gudang tadi,” jelasnya.

Untuk itu, penerapan penjaminan dalam pelaksanaan Sistem Resi Gudang perlu didukung dengan regulasi dan ket-entuan yang tidak merugikan salah satu pihak. Badan Pengawas, dalam hal ini adalah Bappebti, memiliki

peran penting dalam menentukan apakah suatu kondisi dapat dikategori-kan sebagai wanprestasi yang dilindungi dana jaminan.

Meski langkah-langkah persipan

dalam mengelola Sistem Resi Gudang sudah tersusun dengan baik, namun pelaksanaan ini masih menanti campur tangan pemerintah.

Diding kembali menegaskan, pi-haknya baru akan menjalankan peran sebagaii Lembaga Pelaksana Penajam-inan Sistem Resi Gudang setelah dana Penyertaan Modal Negara (PMN) cair.

“Pemerintah menganggarkan PMN sebesar Rp705 miliar dan dana opera-sional sebesar Rp82 Miliar bagi Perum Jamkrindo untuk melaksanakan penjam-inan Sistem Resi Gudang. Saat ini, masa-lah PMN sedang dalam proses legislasi di DPR,” pungkasnya.

Ironisnya, APBN 2017 telah diketok palunya. Dan di dalamnya tidak termuat anggaran PMN untuk Perum Jamkrindo. Padahal, aturan yang menujuk Perum Jamkrindo sebagai Lembaga Pelaksana Penjaminan SRG, yakni PP No.1/2016 telah disahkan beberapa bulan lalu.

“Ya peluangnya menunggu pem-bahasan APBN Perubahan,” ujar Diding dengan nada terdengar pasrah.(*)

Jamkrindo-KBI

Demi meningkatkan pelayanan penjamin komoditi, Perum Jamkrindo dan PT KBI sepakat bersinergi dalam pengembangan SRG. Dengan kerjasama ini, diharapkan masing-masing bisa

saling berbagi dengan memanfaatkan potensi.

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) bekerja sama dengan PT Kliring Berjang-ka Indonesia (KBI) untuk pengembangan SRG (Sistem Resi Gudang). Nota kesepakatan ditandatangani di Ho-

tel Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali, 10 Nopember 2016.

Menurut Direktur Utama PT KBI, Tris Sudarto, kerja sama pengembangan RSG ini adalah bentuk sinergi Badan Usaha Mi-lik Negara (BUMN) dalam memberikan peningkatan pelayanan di dalam penjaminan komoditi.

Sementara menurut Diding S. Anwar, Direktur Utama Jam-krindo, kegiatan penjaminan komoditi melalui SRG adalah sa-lah satu cara untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan

menengah (UMKM).

Selain itu, kerja sama ini juga merupakan bentuk komit-men Jamkrindo sebagai Lembaga Pelaksana Penjaminan Sis-tem Resi Gudang (LPP SRG).

“Dengan kerja sama ini maka akan tercipta sinergi bisnis pemanfaatan potensi masing-masing terkait penjaminan resi gudang,” jelas nya di Denpasar, hari ini.

Hadir pada perjanjian kerja sama yang ditandatangani kedua perusahaan tersebut adalah Tris Sudarto, Direktur Uta-ma PT KBI beserta beberapa jajarannya. Sedangkan dari pihak Jamkrindo, turut hadir Anggota Dewan Pengawas Perum Jam-

Dari kiri: Direktur Keuangan, Investasi dan Manajemen Risiko Perum Jamkrindo Rusdonobanu, Anggota Dewan Pengawas Perum Jamkrindo Nazaruddin Umar, Direktur Utama PT KBI Tris Sudarto, Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar, Direktur SDM, Umum, & Kepatuhan Perum Jamkrindo Nanang Waskito, Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza pada acara penandatanganan nota kesepahaman di Bali.

jAMiN KoModiti MelAlui srg

SINERGI SINERGI

Ilustrasi Komoditi Beras

Page 8: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

14 15Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Prasetyo berjabat tangan dengan Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga (kanan) disaksikan oleh Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial (kiri) dan Ketua Pengurus Koperasi MSP, Edward H Naibaho (dua dari kanan) pada acara penandatanganan MoU.

Produk UMKM

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) melakukan penandatangan nota kesepahaman (Memorandum Of Understanding/MoU) penjaminan bersama Lembaga Pengelo-laan Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Koperasi Jasa Mitra Sarana Perjuangan (MSP).

Binaan Koperasi MSPJamkrindo Jamin Kredit UMKM

Tujuan dari Nota Kesepahaman ini adalah member-ikan akses keuangan bagi para UMKM yang men-jadi binaan koperasi.

Penandatangan ini dilakukan oleh Direktur Bisnis Penjaminan Perum Jamkrindo Bakti Pra-

setyo, Ketua Pengurus Koperasi Jasa Mitra Sarana Perjuangan Edward H Naibaho dan Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial di Jakarta, Senin, 5 Desember 2016.

Bakti mengatakan bahwa kerja sama kemitraan ini sangat

strategis dimana Perum Jamkrindo akan memfasilitasi Usa-ha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mitra binaan Koperasi MSP untuk memperoleh kredit melalui penjaminan. Hal ini se-jalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan per-tumbuhan ekonomi dengan memperkuat UMKM.

Nantinya, mitra binaan koperasi akan mengajukan per-mohonan pinjaman dana kepada LPDB-KUMKM yang selan-jutnya akan disalurkan kepada Mitra Binaan Koperasi sebagai modal kerja untuk meningkatkan produktivitas serta daya

SiNergi

saing ekonomi UMKM. Penyaluran pin-jaman diberikan kepada koperasi den-gan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LPDB-KUMKM.

“Perum Jamkrindo sebagai penja-min akan memberikan jaminan yang jumlah plafon jaminannya sesuai den-gan jumlah pinjaman koperasi,” kata Bakti.

Koperasi Mitra Sarana Perjuangan (MSP) merupakan koperasi simpan pin-jam (KSP). Saat ini memiliki lebih dari 3.000 mitra UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Koperasi ini didiri-kan untuk menyatukan kekuatan UMKM Indonesia agar mampu meningkatkan daya saing global dan menciptakan pasar e-commerce bersama.

Bersamaan dengan itu, MSP meng-gelar pameran produk UMKM bertajuk MSP EXPO 2016 yang diselenggara-

kan pada 2-4 Desember 2016 di Ge-dung Smesco. Pameran ini diikuti oleh 300 UKM mitra Koperasi MSP dari 11 provinsi di Indonesia.

Pembina Koperasi MSP Emir Moes mengatakan dengan pameran produk UMKM ini akan mengangkat derajat UMKM juga mengangkat ekonomi ker-akyatan.”Koperasi dan UMKM merupa-kan tulang punggung ekonomi ker-akyatan. Jadi pameran ini merupakan bentuk penghargaan untuk penggerak ekonomi kerakyatan,” tandasnya.

Selain menampilkan produk un-ggulan dari tangan UMKM secara langsung, pameran ini juga diisi oleh berbagai seminar, hiburan, dan lomba yang diikuti oleh pengunjung. Pengun-jung tidak dipungut biaya dan diundi doorprize yang menarik bagi pengun-jung yang beruntung. (*)

Koperasi dan UMKM merupakan tulang punggung ekonomi kerakyatan. Jadi pa-

meran ini merupakan bentuk penghargaan

untuk penggerak ekonomi kerakyatan

SINERGI

Page 9: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

16 17Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Nota Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Perum Jamkrindo dengan tujuh perguruan tinggi ditandatangani di kan-tor pusat Perum Jamkrindo, Kemayoran, Ja-karta, Selasa (28/11/2016).

Tujuh perguruan tinggi tersebut adalah Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Hasanu-din, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Indo-nesia (UKM Center UI) serta Universitas Syiah Kuala (UKM Center).

Sebelumnya, juga telah dilakukan Nota Kesepahaman Bersama dengan berbagai pihak pendukung seperti Bank In-donesia, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Dalam

Negeri (Dukcapil), dan penandatanganan Perjanjian Kerjasa-ma dengan perguruan tinggi seperti Universitas Brawijaya dan Politeknik Negeri Malang.

Kerjasama ini ditandatangani oleh Direktur Utama Pe-rum Jamkrindo Diding S. Anwar dan perwakilan dari tujuh perguruan tinggi diantaranya yakni Rudi Siahaan dari LM UI, Ketua LPPM UNJ Ucu Cahyana, FEB Unpad/ISEI Ina Primi-ana, Dekan FEB IPB Yusman Syaukat, Dekan FMIPA ITB Edy Baskoro, Dekan FEB Universitas Lambung Mangkurat M. Riza Firdaus, Dekan FE Universitas Hasanudin Gagaring Pagalung, Rektor UNJ Djaali dan Ketua UKM Centre Universitas Syiah Kuala Iskandar Madjid.

Selain itu juga hadir tamu undangan dari India yakni Shankar Cakraborti, Chief Executive Officer SMERA (Small &

Perum Jamkrindo melalui Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajemen menggandeng tujuh perguruan tinggi dalam pendataan dan pemuktahiran data us-aha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pendataan dan updating data diperlukan untuk mendukung pengelolaan database UMKM dalam rangka pemeringkatan dan pelaksanaan konsultasi manajemen kepada UMKM.

Upaya Pemutakhiran DataUMKM

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar (tengah) menandatangani nota perjanjian kerjasama disaksikan oleh Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK, Dumoly F. Pardede (kiri) dan perwakilan perguruan tinggi.

SiNergi

Medium Enterprises Rating Agency), sebuah lembaga pemeringkat UMKM di India yang telah banyak membantu UMKM di negara tersebut.

Dirut Perum Jamkrindo Diding S. Anwar mengatakan bahwa sebagai tindak lanjut arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan upaya Perum Jamkrindo dalam fokus mengembang-kan UMKM nasional, telah membentuk Divisi Pemeringkatan UMKM dan Kon-sultasi Manajemen pada awal tahun 2016 sebagaimana diamanatkan UU No.1/2016 tentang Penjaminan serta PP No. 41/2008.

”Sampai saat ini, telah disusun metodologi pemeringkatan UMKM ser-ta telah dilakukan kunjungan langsung kepada UMKM Terjamin Perum Jam-krindo. Kunjungan langsung kepada UMKM Terjamin ini merupakan bentuk updating data Terjamin, termasuk ke-giatan pengendalian kredit Terjamin,” kata Diding.

Dijelaskan bahwa dalam sinergi tersebut, Perum Jamkrindo berper-an menyusun panduan pendataan, pemutakhiran data UMKM, memberi-kan pelatihan teknis pendataan serta pemutakhiran data UMKM. Sementa-

ra tujuh perguruan tinggi dalam hal ini menyediakan tenaga pelaksana (enu-merator) dalam kegiataan pendataan dan updating data serta bersinergi dalam pelaksanaan konsultasi mana-jemen.

“Dengan adanya kerja sama ini kita harapkan akan ada pemutakhiran (updating) data UMKM sehingga akan memiliki basis data UMKM dan men-dukung pengelolaan basis data UMKM dalam rangka Pemeringkatan UMKM,” kata Diding.

Disampaikan Diding bahwa UMKM Indonesia saat ini berjumlah sekitar 56,7 juta unit usaha, yang dibina oleh sekitar 23 kementerian dan lembaga. Data dan informasi yang tersedia saat ini sangat beragam, tersebar dan ku-rang terkoordinasi dengan baik. Hal ini memerlukan upaya yang fokus untuk menghimpun database UMKM dengan lingkup nasional, dan dikelola dengan baik,” katanya.

Lebih lanjut, kata Diding, kegiatan pembangunan database UMKM saat ini telah dilakukan di Perum Jamkrindo dengan memanfaatkan database Ter-jamin yakni ada sekitar 5 juta UMKM yang tercatat dari periode 2012-2015,

SINERGI

Dengan adanya keterli-batan kalangan akademisi ini, maka Perum Jamkrin-do sebagai Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Pen-jaminan atas Kredit bagi Usaha Mikro, Usaha Ke-cil, Usaha Menengah dan Koperasi (UMKMK) akan memperoleh data dasar

UMKM sebagai panduan pendataan dan pelatihan

teknis pendataan dan pemutakhiran data UMKM

Page 10: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

18 19Media JamkrindoMedia Jamkrindo

yang meliputi Terjamin KUR maupun ek-sisting. Sementara yang sudah dilaku-kan penyusunan profil baru 200 UMKM di wilayah Jabodetabek yang masih di-proses secara manual.

“Dengan adanya keterlibatan kalan-gan akademisi ini, maka Perum Jamkrin-do sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang Pen-jaminan atas Kredit bagi Usaha Mikro,

Usaha Kecil, Usaha Menengah dan Ko-perasi (UMKMK) akan memperoleh data dasar UMKM sebagai panduan pendata-an dan pelatihan teknis pendataan dan pemutakhiran data UMKM,” katanya.

Bersamaan dengan ini, Diding men-yampaikan bahwa pihaknya kedatangan tamu perwakilan dari lembaga pemer-ingkatan yaitu SMERA (Small & Medium Enterprises Rating Agency) dari India

yang merupakan salah satu negara yang cukup menonjol di bidang pemer-ingkatan UMKM. Selanjutnya untuk menambah pengetahuan, khususnya menggali pengalaman dan kompetensi SMERA dalam melakukan kegiatan pe-meringkatan UMKM, Perum Jamkrindo bersama dengan SMERA menggelar workshop dengan tema “IT Database Dvelopment & Rating System for SMEs”.

Beberapa kerjasama International telah kita lakukan antara lain dengan Korea, India dan Chile yaitu :

1. MOU dengan Korea (KODIT) tentang pengembangan layanan pen-jaminan kredit di Negara masing mas-ing dan pertumbuhan UMKM.

2. MoU dengan India antara lain:

a. Dengan Credit Guarantee Fund Trust for Micro and Small Enterpris-es(CGTMSE).

b. Dengan National Credit Guar-antee Trustee Company Ltd (NCGTC).

MoU tentang Peningkatan Pengembangan Pelayanan Penjami-nan Kredit dan Pengembangan UMKM serta sektor ekonomi lain di kedua negara.

3. MoU Di Chile ada 2:

a. Antara Jamkrindo dan FOGAPE (Perusahaan milik Pemerintah Chile).

b. Antara Asippindo dan ALIGA (Asosiasi Perusahaan Penjaminan Amerika Latin).

Kedua MoU ttg pertukaran knowl-edge, experience bid Penjaminan kredit serta pertukaran personil, infor-masi kredit, penjaminan dan UMKM.

Kerjasama dengan Kodit terkait sharing product knowlegment melalui working grup senior manager level pada tanggal 20-23 Desember 2015 dilaksanakan di Bali. Tahun 2012 di Seoul dan Incheon. Masing-masing institusi meminta dua topik utama ke pihak tamu dan pihak tamu akan menambahkan tiga topik tambahan free information apa saja dan sebali-knya.

Kerjasama dengan Fogape Chile dan Aliga Amerika Latin intinya sama seperti kerjasama dengan Kodit yai-tu utk tukar menukar staf level da-

lam rangka pembelajaran di masing- masing institusi.

Dalam kesempatan kali ini, juga mengundang Bank Indonesia, se-bagai lembaga yang sejak 2009 telah melakukan kajian dan penelitian se-hubungan pembentukan lembaga pe-meringkatan di Indonesia, untuk juga hadir sebagai panelis dalam workshop dan memberikan pengalaman dan pandangannya sehubungan pemben-tukan lembaga pemeringkatan UMKM.

“Kami sangat mengharap agar kegiatan pada hari ini membawa man-faat, khususnya untuk Perum Jam-krindo, sehubungan rencana pemba-ngunan database dan pemeringkatan UMKM,” kata Diding. Lebih lanjut ke-giatan ini juga dapat bermanfaat bagi segenap pemangku kepentingan yang nantinya akan mengambil manfaat dan bekerjasama dari produk database & pemeringkatan Perum Jamkrindo. (*)

Menghimpun Data UMKMNina Kurnia Dewi, Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Management Perum Jamkrindo

Jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi di Indonesia diklaim mencapai 56,7 juta. Tetapi data tersebut masih diragukan karena tidak terdapat nama dan alamat yang jelas (by name by address), disimpan dimana dan apakah selalu update. Tugas yang diemban oleh Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Management Perum Jamkrindo adalah mengelola data Terjamin Perum Jamkrindo, mendata seluruh UMKM yang ada di Indonesia, melakukan pemeringkatan, serta memberi layanan konsul-tasi manajemen.

SiNergi

Page 11: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

20 21Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Divisi ini lahir di awal tahun 2016 atas dorongan kebu-tuhan penghimpunan data UMKM dan koperasi. Maklum,

data UMKM yang ada saat ini selain ti-dak rinci dan updated, juga tersebar di puluhan kementerian/lembaga yang mengurusi UMKM. Dengan demikian pada kenyataannya Indonesia tidak memiliki data UMKM secara nasional.

”UMKM itu banyak pembinanya, terdata 23 kementerian dan lembaga yang membina UMKM. Masing-mas-ing punya data sendiri-sendiri, dengan format sendiri-sendiri, program sendi-ri-sendiri dan prioritas sendiri-sendiri, tentu sektoral sifatnya,” kata Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM dan Kon-sultasi Management Perum Jamkrindo,

Nina Kurnia Dewi.

Diskusi tentang perlunya pendata-an UMKM memang bergulir sejak lama, dan terus menghangat belakangan ini. Para pemangku kepentingan seper-ti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuan-gan mendorong Perum Jamkrindo un-tuk menjadi pelopor pendataan dan pemeringkatan UMKM secara nasional.

Sebab, selama ini pemerintah da-lam hal ini Kementerian Keuangan ke-sulitan ketika akan menyusun program subsidi. UMKM mana yang perlu diber-ikan subsidi. Bingung harus tanya ke siapa. Kalau bertanya ke Kementerian Pertanian, misalnya, data UMKM yang ada di sana hanya bidang pertanian

saja.

Pada pertengahan tahun 2015, OJK berinisiatif mengundang pihak-pihak terkait untuk sama-sama memikirkan tentang kebutuhan nasional pendataan UMKM. Harapannya kelak pemerintah cukup bertanya ke satu lembaga yang terpercaya yang memiliki data UMKM secara nasional.

”Belajar dari pengalaman nega-ra lain, perusahaan penjaminan atau group perusahaan penjaminan banyak dipercaya melakukan penilaian dan pemeringkatan UMKM, dan kegiatan tersebut diawali dengan menghimpun data UMKM,” kata Nina. Sebab, lanjut-nya, perusahaan penjaminan dinilai leb-ih independen. Itulah alasan mengapa Perum Jamkrindo sebagai satu-satun-ya BUMN bidang penjaminan yang di-dorong oleh OJK untuk menjadi pelopor pendataan dan pemeringkatan UMKM.

Nina menjelaskan, dibutuhkan te-knologi yang handal untuk mendata seluruh UMKM di Indonesia. Karena kuncinya adalah kerjasama dengan lembaga-lembaga yang punya data UMKM itu. ”Tahun ini kami mulai mem-persiapkan membangun infrastruktur dan dan roadmap, tahun depan mulai membangun teknologi yang sesuai dan memadai. Perusahaan sudah mengang-garkan dana cukup besar untuk kebutu-han itu,” kata Nina.

Sebagai tahap awal, yang dilakukan adalah memelihara data Terjamin Perum Jamkrindo. Ini adalah data UMKM yang mendapat kredit dari bank maupun non bank dan dijamin oleh Jamkrindo sejak tahun 2008. Jumlahnya telah mencapai 16,8 juta hingga Oktober 2016.

Uniknya, data yang dimiliki Jam-krindo ini adalah data perbankan juga. Sehingga memang banyak informa-si tentang kredit di situ. Tetapi belum lengkap. Misalnya data nasabah A, nama dan alamat lengkap sudah ada. Bidang usahanya ada, misal sektor jasa. Tetapi tidak ada informasi yang lebih detail tentang usaha si nasabah ini.

”Data Terjamin selama ini juga be-lum terkelola dengan baik. Bisa jadi orang sudah ngutang di 2008, kemu-dian lunas tahun 2010. Setelah itu dia pinjam lagi ke bank tahun 2012, namanya bisa muncul dua kali di data ini,” jelas wanita yang sudah 20 tahun berkarir di Perum Jamkrindo ini.

Dari 16,8 juta data Terjamin Perum Jamkrindo, terdapat sekitar 5 juta yang datanya lebih bagus. Karena sudah ada E-KTP dan/atau nomor NPWP. Tetapi setelah dilihat satu per satu, ada juga nomor E-KTP yang tidak lengkap. Ha-rusnya 15 digit, ini hanya ada 13 digit. Bisa karena human error saat pengisian.

Untuk melakukan updating data-base UMKM, Perum Jamkrindo beker-jasama dengan beberapa perguruan tinggi. Tentunya yang didata terlebih dahulu adalah terjamin Jamkrindo. Para dosen dari perguruan tinggi yang men-jalin kerjasama akan dilatih mengisi format pendataan UMKM yang sudah dibuat oleh Jamkrindo. Para dosen akan menugaskan mahasiswa untuk mendata UMKM terjamin Jamkrindo yang dekat

dengan tempat tinggal masing-masing.

”Setelah menghimpun data, baru-lah dilakukan pemeringkatan UMKM,” jelas Nina. OJK memiliki perhatian besar terhadap pemeringkatan UMKM ini. Se-bab data yang baik ada kaitan langsung dengan menurunnya biaya perolehan calon debitur, sehingga diharapkan kredit dapat dijual lebih murah. Dengan adanya pemeringkatan UMKM, bank ti-dak perlu bersusah payah dan menge-luarkan biaya besar untuk menelisik mana UMKM yang layak mendapat kredit. Karena data UMKM yang bagus sudah tersaji.

”Bank tinggal melakukan sedikit upaya evaluasi, kemudian dapat meny-alurkan kredit. Tidak perlu keluar ong-kos banyak. Dengan demikian bunga bisa ditekan lebih rendah,” jelas Nina.

Dia menjelaskan, mendata dan melakukan update data UMKM ada-lah pekerjaan yang cukup menantang. Karena hampir semua UMKM belum memiliki catatan keuangan atau track record usaha, maka hal ini harus diban-

tu.

Selanjutnya memeringkat UMKM adalah memberikan penilaian terhadap kemampuan finansial dan non-finansial, sekaligus memberikan proyeksi tentang kapasitas UMKM misalnya dalam 1-2 tahun mendatang (forward looking). Kemampuan financial itu mencakup modal, asset, casflow dan sebagainya. Sedangkan non-financial adalah karak-ter pelaku UMKM itu sendiri. Untuk Pen-gusaha Kecil, karakter pengusaha dapat dikenali melalui hubungannya dengan tetangga, ketaatannya beragama dan sebagainya.

”Paling tidak nanti ada tiga kate-gori UMKM, yaitu sangat direkomen-dasikan, direkomendasikan, dan be-lum direkomendasikan,” ujar Nina. Dalam rekomendasi itu akan ada pen-jelasan lebih lanjut. Misalnya, UMKM direkomendasikan, namun perlu pembi-anaan dalam bidang pemasaran, teknis produksi, dan seterusnya. Dengan de-mikian, rekomendasi akan lebih rinci sehingga dapat dijadikan acuan oleh pihak penyalur kredit. (*)

pEMERINGKATAN UMKM pEMERINGKATAN UMKM

Nina Kurnia Dewi

Ilustrasi UMKM

Page 12: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

22 23Media JamkrindoMedia Jamkrindo

SERUNYA MEDIA GATHERING DI PULAU ROYAL

HABIS INI kITA pESTA BARBEkYU IkAN lAUT DAN kAMBING GUlING DI pINGGIR pANTAI, TEM-pAT TADI MENIkMATI SUNSET

gan. Perjalanan lancar. Cuma sesekali perahu berhenti karena menghindari jeratan sampah yang berserak di ten-gah laut.

Satu jam lebih feri melaju. Men-jelang senja, rombongan tiba. Pulau Royal nampak indah di dalamnya. Ha-nya sedikit penduduk setempat. Jum-lahnya ditambah dengan keberadaan pengelola resort.

Tak lama setelah bagi-bagi kamar, panitia mengingatkan rombongan untuk menikmati sunset. Ada tempat khusus untuk itu. Seperti laron kelu-ar sarang, peserta Media Gathering Jamkrindo bergegas menuju pantai.

Pas matahari mulai tenggelam, langit didominasi warna jingga. Lama-lama hitam gelap. Menjelang habis, belasan wartawan berebut mengabadikan sosok Ratu dengan latar belakang sunset. Gambarnya jadi siluet, sangat indah.

Puas menikmati sunset, satu demi satu kembali ke penginapan untuk bersih-bersih badan.

KAMBING GULING, AWAS KOLESTEROL!

Malam Minggu di Pulau Royal. Seluruh peserta mulai lapar. Habis maghrib, satu persatu mulai menyerbu menu yang tersaji di pendopo pinggir pantai. Santap malam dengan lahap.

“Habis ini kita pesta barbekyu ikan laut dan kambing guling di pinggir pantai, tempat tadi menikmati sunset”, tutur Rully, staf Humas Perum Jamkrin-do.

Peserta menyambut girang.Tapi ada yang mengeluh terlanjur kenyang makan malam. “Ah.. tidak bilang dari

tadi,” ujar bang Edi, wartawan Buletin Bappebti.

Tanpa dikomando, peserta ges-er ke lokasi pesta barbekyu. Dari jauh, asap ikan bakar dan kambing guling menyengat hidung. Sungguh menggoda selera.

Beberapa peserta mendekat ke panggangan. Ada yang hanya meli-hat karena penasaran. Ada juga yang langsung selfi, untuk pamer ke akun medsos. Dudi, desainer layout Media

Jamkrindo tidak tahan untuk icip-icip.

“Hanaas..” daging gurita pang-gang yang digigit Dudi, disemburkan. Panitia yang memanggang ngakak.

Abdul Bari, Plt. Sekretaris Peru-sahaan Perum Jamkrindo mendekati kambing guling. “Masih berani?” tan-tang Achmad Sonhadji, Kepala SPI Jamkrindo. Yang ditanya menggeleng.

Kambing guling memang sum-ber kolesterol. Bisa menaikkan tensi.

Peserta media gathering Perum Jamkrindo sedang snorkeling

SABTU pagi (19/11), puluhan wartawan berbagai media berkumpul di halaman depan kantor ­Perum­Jamkrindo.­Mereka­adalah­peserta­Media­Gathering­yang­akan­dijamu­panitia­di­Pulau­

Royal, Kepulauan Seribu.

MEDIA GATHERING

Lewat jam 8, dengan naik bus, mereka digeser ke Ma-rina Sunda Kelapa untuk menyeberang.

Direktur Utama Perum Jamkrindo, Diding S. Anwar melepas rombongan. Sedianya beliau mau ikut. “Tapi mo-hon maaf, ada panggilan tugas ne-gara. Saya harus ke Yogjakarta untuk menghadiri undangan Menteri BUMN,” katanya.

Sebelum melepas rombongan, Diding sempat bagi-bagi doorprice un-tuk wartawan.

BIDADARI DI BALIK SUNSET

Lepas tengah hari, rombongan naik kapal cepat. Lalu meluncur menu-ju Pulau Royal.

Beruntung cuaca lagi baik. Ada sedikit mendung, tapi tidak jadi halan-

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar (tengah) berbincang dengan (dari kiri) Kepala Divisi Bisnis Penjaminan Program Lusy Susanti, Kepala Satuan Pengawas Intern Achmad Sonhadji, Kepala Divisi Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajemen, Nina Kurnia Dewi dan Sekretaris Perusahaan Abdul Bari saat akan melepas peserta Media Gathering di Jakarta, Sabtu 19 November 2016.

Page 13: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

24 25Media JamkrindoMedia Jamkrindo

“Gak ada lawan. Pak Son enak bawa istri. Lha saya?” jawab Bari. Keduanya lantas tertawa.

BALONKU OGAH TERBANG

Lewat jam 7 malam, pesta dimu-lai. Dibuka oleh Bari dan Sonhadji den-gan sambutan singkat. Lalu dilanjut-kan dengan hiburan malam. Suasana berubah bak arena ajeb-ajeb. Semua bergoyang riang.

Lima belas menit kemudian, MC cantik mengumumkan acara dilanjut lepas balon. Puluhan lampion dibagi-kan. Lalu semua sibuk membakar paravin, agar balon mengembang dan

siap terbang.

Namun sial, mendadak angin ken-cang datang. Agak aneh karena sebel-umnya udara pantai sangat tenang. Sepi, tidak ada angin. Ee.. tau-tau wush wush....

Semua berjuang menyulut api ke paravin. Sangat susah karena digang-gu angin. Ada yang berhasil membakar paravin, tapi sekaligus membakar ker-tasnya. Lalu, balon terbakar habis sebelum terbang.

Beberapa ada yang berhasil mengembangkan balon, tapi juga kesulitan menerbangkan. Sekalinya terbang langsung nyungsep ke laut

diseruduk angin.

Dari puluhan balon itu, yang ber-hasil melangit cuma dua. Sisanya han-gus sebelum mengembang atau kece-bur laut.

“Bahan gas padat (paravin)nya jelek. Yang bagus mudah terbakar. Disundut rokok aja nyala. Ini sampai isi korek gas habis, nggak juga nyala,” keluh Sonhadji.

SELFIE DI TENGAH KARANG

Besok paginya, rombongan ber-siap pesiar ke dekat pulau Pramuka. Mencari titik spot untuk snorkeling,

menikmati keindahan alam bawah laut.

Meski terlihat lelah, semua wajah masih bisa ceria. Hampir semua warta-wan ingin turun. Pun para staf humas Perum Jamkrindo. Diantaranya malah sengaja bawa alat snoekeling sendiri.

Ketika perahu lempar jangkar, semua yang ingin snorkeling bersiap. “Oo uwoo uwoo!” ... byuuur! Ringgie paling dulu “nyebur”.

Yang lain menyusul. Dalam seke-jap, samping perahu terlihat seperti mangkuk sop.Laut ibarat kuah, dan para penyelam sayurannya.

“Kok gak ada ikan mendekat ya?” seru beberapa wartawan.

Ada yang menyahut, “Lepas cela-namu, ntar ikan pada mendekat, men-gira ada belut, kawan ikan juga”. Yang lain ngakak.

Penyelaman tambah seru keti-ka panitia ada yang menawarkan sesi pemotretan bawah laut. Beberapa yang pandai berenang tak menyia-ny-iakan kesempatan langka itu. Berself-ie ria diantara karang. Hasilnya pasti Wow.

Puas menyelam, rombongan kem-bali ke hotel. Setelah makan siang, semua balik pulang ke Jakarta. Men-inggalkan kenangan indah. (*)

Ata ipiderferumMandit firium ciem etiam igilicam, nostri, dan Catus Mae

MEDIA GATHERING MEDIA GATHERING

Page 14: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

26 27Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) berhasil menyabet dua penghargaan sekaligus yakni sebagai ‘’The Best BUMN Marketing dan The Best CEO in Marketing Leadership” karena dinilai telah menunjukan performance unggul

dari sisi marketing.

pENGHARGAAN

Perum Jamkrindo Raih Dua Penghargaandi Bidang Marketing

Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza (dua dari kanan) berfoto bersama Sekretaris Perusahaan Abdul Bari (dua dari kiri), Kepala Bagian Humas Jehezkiel (kiri) dan Kasie Pelayanan Internal Dwi Suwandono.

empat kalinya ini didukung oleh ARRBEY Consulting dan Ru-mah Perubahan dipimpin oleh Ketua Dewan Juri Prof Rhenald Kasali. Penghargaan ini adalah apresiasi terhadap BUMN dan anak perusahaannya yang telah menunjukan performa ung-gul baik dari sisi branding dan marketing sehingga memiliki daya saing global dan menjadi regional champion.

Anggota Dewan Juri SH Sutarto mengatakan melalui ajang penghargaan ini diharapkan memacu insan korporasi untuk terus memperbaiki performance perusahaan. ”Selain itu, para pelaku branding dan marketing BUMN dapat mengukur daya saing perusahan dengan bertukar ide, pikiran dan pengala-man sehingga menjadi inspirasi bagi BUMN lainnya,”kata Su-tarto.

Proses penjurian dilaksanakan dalam dua tahap yakni ka-jian kuesioner dan pedalaman kuesioner melalui wawancara oleh Dewan Juri. Dari sekian BUMN dan anak perusahaan BUMN yang mengisi dan mengembalikan kuisioner sebagai tahap seleksi awal.

Terpilih sebanyak 38 BUMN dan anak perusahaan BUMN yang diundang untuk presentasi pedalaman kuesioner di ha-dapan Dewan Juri untuk menyampaikan konsep dan strategi yang unik dalam hal branding dan marketing yang menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaannya.

Antusiasme peserta dalam mengikuti ajang ini mencer-minkan bahwa perusahaan milik negara telah memiliki kasa-daran dan jiwa kompetisi yang tinggi untuk meningkatkan daya saing di kancah global. Selain itu, ajang ini juga menjadi forum bagi para pelaku branding dan marketing BUMN untuk bertukar ide, pengalaman seerta excellence dalam mengha-dapi pasar bebas MEA. (*)

Penghargaan diterima oleh R. Sophia Alizsa, Direk-tur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo mewakili Dirut Perum Jamkrindo Diding S Anwar pada Awarding Night di Jakarta, Rabu (23/11/2016) malam.

Diding S. Anwar menyatakan rasa terima kasih dan bangga atas penghargaan yang diraih oleh Perum

Jamkrindo. Dia juga memohon maaf karena tidak bisa hadir dalam acara tersebut. ”Semoga acara BUMN Branding & Mar-keting Award yang diselenggarakan BUMN Track terus berlan-jut dan terus mendorong kemajuan semua BUMN, dan bisa jadi yang terbaik dalam branding dan marketing,” katanya.

Sebanyak 38 BUMN dan anak perusahaan mengikuti kompetisi yang diselenggarakan oleh BUMN Track untuk ke-

pENGHARGAAN

Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza menerima piala penghargaan dari Rhenald Kasali.

Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza menerima piala penghargaan dari Said Didu.

Page 15: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

28 29Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Pasca Terbitnya Tax Amnesty

Kadin Minta Percepatan Pembangunan Infrastruktur

rAkerNAS kAdiN

Wakil Ketua Umum Kadin Erwin Aksa (kiri) berbincang dengan narasumber dan pengurus Kadin pada acara Rakernas.

“Pe m b a n g u n a n berbagai program infrastruktur yang ada kita harapkan dapat memberikan

nilai tambah ekonomi serta mengede-pankan local content dan memprioritas-kan SDM dalam negeri, sehingga bisa mendorong tumbuhnya perusahaan nasional yang berkompeten di bidangn-

ya untuk mampu melaksanakan proyek infrastruktur dengan dukungan skema pembiayaan yang memadai,” ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kon-struksi dan Infrastruktur, Erwin Aksa di sela-sela Rakernas Kadin di Jakarta, (17/11/2016).

Rapat Kerja Nasional Bidang Kon-struksi dan Infrastruktur Kadin Indone-sia ini digelar di Hotel Bidakara. Rapat

yang dihadiri ratusan pengurus Kadin dari seluruh wilayah Indonesia ini men-gambil tema “Mewujudkan Percepatan Pembangunan Infrastruktur yang Dapat Memberikan Nilai Tambah Ekonomi Pas-ca Terbitnya Tax Amnesty.”

Rakernas dibuka oleh Menteri Koor-dinator Bidang Perekonomian, yang diwakili oleh Deputi Bidang Percepa-tan Infrastruktur dan Pengembangan

Wilayah, Wahyu Utomo. Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Mardias-mo tampil sebagai pembicara bersama para pejabat dari kementerian dan lem-baga terkait.

Berdasarkan catatan Kadin, se-belumnya pemerintah mengalokasikan dana APBN dalam jumlah besar untuk pembangunan infrastruktur. Tahun 2016 dana infrastruktur sebesar Rp 300 triliun lebih atau 15 persen dari total anggaran belanja. Kenaikan dana infrastruktur hingga tiga kali lipat ada-lah keputusan politik pemerintah yang dinilai sangat tepat.

Mengingat anggaran infrastruktur pemerintah terbatas, sekitar Rp 300 triliun per tahun atau sekitar Rp 1.500 triliun dibanding total kebutuhan yang mencapai Rp 5.519 triliun hingga 2019, pemerintah perlu segera memobilisasi penggalangan dana infrastruktur dari dalam maupun luar negeri.

Kadin mengapresiasi pemerin-tah yang telah melakukan terobosan dengan mengeluarkan aturan tentang

pengampunan pajak (tax amnesty), sebagai upaya peningkatan pajak yang digunakan untuk menutupi defisit fiskal yang mencapai Rp296,7 triliun atau 2,35% dari Produk Domestik Bruto. Pe-merintah memperkirakan potensi yang bisa masuk ke kas negara dari hasil uang tebusan tersebut sebesar Rp165 triliun, sehingga dengan adanya dana dari tax amnesty maka APBN menjadi lebih sustainable.

“Kemampuan pemerintah untuk spending atau belanja harusnya se-makin besar sehingga akan banyak membantu program percepatan pem-bangunan infrastruktur, konstruksi, dan bahan material,” ungkap Erwin.

Dia juga mengatakan, dengan meningkatnya dana anggaran pem-bangunan infrastruktur pada 2016 diharapkan dapat lebih memacu lang-kah-langkah persiapan yang matang sebagai antisipasi meningkatkan alo-kasi belanja infrastruktur, dari mulai feasibility-study, mekanisme lelang, land-clearing, serta aspek-aspek teknis lainnya.

“Penyerapan anggaran yang berkualitas merupakan salah satu ind-ikator efisiensi alokasi, semakin optimal penyerapan anggaran mengindikasikan efisiensi dalam pengalokasian, tentun-ya dengan tetap memperhatikan kuali-tas output/outcome,” kata Erwin.

Menurutnya, dengan tersedian-ya infrastruktur, pusat-pusat ekonomi baru pasti bermunculan, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi na-sional dan mengurangi ketimpangan antarwilayah. Hingga kini, Jawa masih mendominasi ekonomi nasional kare-na infrastrukturnya paling maju, den-gan 58 persen produk domestik bruto (PDB) nasional berasal dari pulau ini. Sebaliknya, Maluku dan Papua yang minim infrastruktur baru bisa menyum-bang 2,37 persen PDB, padahal luasnya lebih dari tiga kali Jawa.

Ketua Panitia Pelaksana Rakernas, Diding S. Anwar mengatakan, setidak-nya ada dua hal yang ingin dihasilkan dari kegiatan ini. Yaitu menyusun ren-cana kerja dan memberikan rekomen-dasi untuk pemerintah. (*)

rAkerNAS kAdiN

Deputi Bidang Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Ekonomi, Wahyu Utomo memukul gong tanda rakernas Kadin resmi dibuka.

Kemampuan pemerintah untuk spending atau

belanja harusnya semakin besar sehingga akan

banyak membantu program percepatan pembangunan

infrastruktur, konstruksi, dan bahan material.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong percepatan pembangunan infrastruktur dan implementasinya pasca diterbitkan pro-gram Tax Amnesty yang diharapkan dapat menjadi sumber pembiayaan

infrastruktur nasional.

Page 16: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

30 31Media JamkrindoMedia Jamkrindo

SRG Tanah Gayo‘Srikandi Kopi’

Bermula sebagai pedagang kecil, kini Rahmah mampu mengelola PT Ketiara sebagai eksportir kopi Gayo dan Pengelola Gudang SRG di Kabupaten Aceh Tengah.

Kemasyhuran kopi Gayo sepertinya tak perlu diragu-kan lagi. Kopi varietas arabika ini sudah dikenal dan dipasarkan ke seantero dunia. Hal yang wajar kopi Gayo popular, karena dunia telah mengenalnya sejak

tahun 1908. Tak hanya itu, kopi Gayo menjadi salah satu jenis kopi specialty- kopi dengan pengolahan khusus yang berasal dari satu daerah dan memiliki cita rasa khas.

Jadi, meski kopi jenis arabika ada di banyak daerah dan negara, tapi kopi arabika Gayo hanya tumbuh di daerah dataran tinggi Gayo yang meliputi Kabupaten Aceh Tengah,

Bener Meriah dan Gayo Luwes. Melihat potensi ekonomis yang tinggi tersebut, jauh-jauh hari Kementerian Perdagan-gan telah membangun gudang SRG di daerah ini. Salah sat-unya terletak di Kabupaten Aceh Tengah dengan luas 1.000 m2 dengan kapasitas 3.000 ton kopi.

Implementasi gudang SRG ini memang cukup membang-gakan. Data terakhir mencatat, jumlah Resi Gudang yang terbit 15 Resi Gudang dengan volume 490 ton kopi senilai lebih Rp 29 miliar. Dari Resi Gudang tersebut, Bank BRI Aceh Tengah telah membiayai 13 Resi dengan nilai Rp 17,5 miliar.

SiStem reSi gUdANg

Rahmah, pemilik PT. Ketiara.

SISTEM RESI GUDANG

Sejak awal beroperasi SRG di Aceh Tengah, Pengelola Gudang SRG adalah PT Bhanda Ghara Reksa-BGR, sedang-kan PT Ketiara mendampingi yang akan sebagai calon Pengelola Gudang. Dan kemudian pada tanggal 13 Okto-ber 2016 lalu, PT Ketiara telah resmi mendapatkan persetujuan sebagai Pen-gelola Gudang SRG Aceh Tengah.

Untuk efisiensi dan kecepatan pen-gujian mutu kopi, Bappebti juga tel-ah memberikan persetujuan kepada laboratorium milik PT Ketiara sebagai Lembaga Penilaian Kesesuaian- LPK Uji mutu SRG untuk komoditi kopi. Kedua persetujuan tersebut secara simbolik diserahkan kepada Bupati Aceh Tengah dan selanjutnya diserahkan kepada PT Ketiara pada tanggal 20 Oktober 2016 lalu.

Pedagang KecilDi balik terpilihnya PT Ketiara se-

bagai Pengelola Gudang SRG Aceh Ten-gah, terdapat satu nama yakniRahmah. Dan di tangan wanita paruh baya inilah gudang kopi SRG Aceh Tengah berop-erasi.

Kepada Buletin Bappebti, saat ditemui dibilangan Cikini, Jakarta, be-berapa waktu lalu, wanita kelahiran 16 Oktober 1966 ini bertutur tentang per-jalanan PT Ketiara yang didirikanya dan dikelolanya.

“Awalnya hanya UD-Usaha Dagang Ketiara, tapi sekarang sudah menjadi PT- Perseroan Terbatas,” kata Rahmah.

UD. Ketiara dirintis sekitar dua pu-luh tahun lalu, dan ibu dari empat orang anak ini bukanlah siapa-siapa. Dia han-ya seorang pedagang kecil yang mem-beli beberapa kilo kopi jenis gelondon-gan- kopi merah belum diproses yang langsung ia proses sendiri menjadi kopi biji hijau dan menjualnya ke pedagang setempat.

“Semula saya hanya pemain lokal yang berdagang dari desa ke desa,” kenang Rahmah. Kemudian pada tahun 2002, Rahmah membuat badan usa-ha yang diberi nama UD Ketiara. Pada waktu itu, dia memulai peruntungannya dengan menjual kopi Gayo ke Medan, Sumut. Seiring perjalanan waktu, usa-hanya terus meningkat. Karena itu, di tahun 2012, dia mengembangkan usa-hanya menjadi PT Ketiara.

Tak sia-sia, sejak berdirinya PT Ke-tiara, selain menjual di dalam negeri, dia juga mulai menjual kopi ke luar neg-eri alias ekspor. “Kami sudah ekspor ke Amerika, Eropa, Taiwan, Belanda, Hong-kong, Timur Tengah, dan negara lainn-

ya,” imbuhnya.

Dalam pengembangan bisnisnya, PT Ketiara telah menjalin kerjasama dengan sejumlah buyer yang memili-ki pasar di luar negeri. Seperti Royal Coffee Inc., Atlas Coffee, Trabocca BV., First Economy Company, Bailies Han-droasted Coffee, PT Olam Indonesia, Colectivo, dan lainnya.

‘Srikandi Kopi’Harus diakui, Rahmah memang

sangat piawai menjadi pedagang kopi yang sukses. Bagaimana tidak, menjadi pedagang kopi sebenarnya telah dila-koninya sejak kecil. Jadi, jangan heran

Ilustrasi Kopi Gayo

Page 17: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

32 33Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Christopher Paul “Chris” Gardner (lahir pada 9 Februari 1954) adalah seorang entrepreneur, investor, broker saham, pembicara, motivator, penulis dan seorang yang dermawan, yang selama 1980an berjuang dalam keadaan

homeless disaat anaknya sedang balita (Christopher Gardner, Jr.).

Dia pernah menulis sebuah buku riwayat hidup yang fenomenal berjudul “The Pursuit of Happiness” yang dipublikasikan pada tahun 2006. Pada tahun 2012 buku itu akhirnya difilmkan dengan judul yang sama dan dibintangi oleh Will Smith dengan sutradara Gabriele Muccino.

Hidupnya yang pahit membentuk pribadi seorang Chris Gardner menjadi seorang pejuang sejati, namun disisi lain keadaan yang pahit tersebut dan adanya seorang anak yang terus saja mendampinginya membuat dia menjadi pejuang yang hanya tangguh tapi juga lembut hatinya.

Baiklah, penulis hanya ingin membagi apa saja yang sempat disampaikan seorang Chris Garner sebagai pelaku perjuangan hidup yang akhirnya mampu bangkit dari keterpurukan menjadi kesejahteraan dan kebahagiaan. Walaupun apa yang saya sampaikan tidaklah mampu mengurai semuanya namun saya berharap tulisan ini mampu memberi inspirasi yang positif bagi penulis pribadi dan para pembaca pada umumnya.

Jika kita memikirkan suatu rencana, maka pastikan bah-wa hanya ada plan A dan pompalah spirit dan energi untuk menfokuskan untuk mengejar plan A tersebut sampai pada titik darah penghabisan. Menyiapkan Plan B hanyalah seper-ti menyiapkan pintu belakang bagi sebuah kepasrahan dan keputusasaan pada Plan A.

Menyiapkan Plan B sebelum mengupayakan 110% de-dikasi pada plan A hanya seperti menyiapkan belati untuk membunuh Plan A sebelum berfikir untuk mengupayakannya (Plan A). Padahal Plan A itulah impianmu yang sebenar- benarnya.

CHRIS GARDNER“THE PURSUIT OF HAPPINESS”

(The movie) is the story of my life, but it’s not about me. It’s about anybody who ever dreamed big and had someone tell them

‘No, you can’t do it.’ But YES, THEY CAN.”

1. Commit to Plan A (“There is no Plan B for passion”)

Belajar dari Sang Legenda

SiStem reSi gUdANg

jika alumni SMAN 1 Pegasing, Takengon ini sangat paham sekali dengan dunia perkopian.

“Kakek dan bapak saya adalah pedagang kopi. Karena itu saya ban-yak belajar dan ikut meneruskan pro-fesi mereka,” ungkapnya. Kini, selain menjadi pedagang besar kopi, Rahmah juga semakin sibuk mengomandani PT Ketiara menjadi Pengelola Gudang SRG Aceh Tengah.

Banyak yang menilai, sifatnya yang tegas dan pantang menyerah akan menjadikan Rahmah sukses juga di bidang SRG. Bahkan, ada yang memberi julukan Rahmah sebagai Srikandi SRG dari Gayo, Takengon.

Penyematan kata srikandi itu lan-taran mayoritas pekerjanya, baik yang tetap dan lepas di PT Ketiara ada-lah kaum perempuan. “Hampir 90 % semuanya perempuan. Jadi, kalau da-hulu perempuan tidak boleh maju dan hanya mengurus rumah saja, sekarang mereka memiliki penghasilan dan kegia-tan,” ujarnya.

Lantaran itu juga, Rahmah mendapatkan julukan “Ratu Kopi” dari para buyer luar negeri. “Masalah gen-der dan lingkungan ternyata sangat menarik perhatian para buyer luar neg-eri. Hal ini bisa menjadi ajang promosi yang positif bagi usaha kami,” ungkap-nya.

Saat ini, PT Ketiara memiliki karyawan tetap sebanyak 8 orang, 50 orang karyawan lepas dan 984 orang petani binaan dengan luas areal binaan lahan kopi 1.234 hektar, yang tersebar di sembilan kecamatan dan dua kabu-paten, yaitu Aceh Tengah dan Bener Meriah.

Sebagai catatan, pada dasarnya PT Ketiara hanya membina petani dari

kaum perempuan saja. Tapi karena es-timasi produksi kopi tidak mencukupi, maka perusahaan ini juga memasukkan petani dari kaum lelaki dengan syarat yang dibina adalah istri atau ibu-ibunya saja.

“Kami membina petani mulai dari memilih bibit kopi yang baik, menanam bibit kopi, merawat lahan kopi, memetik hasil sampai memprosesnya untuk di-jual,” terang Rahmah.

Penyambung NyawaKopi Gayo dapat dikatakan menjadi

penyambung nyawa bagi para petanin-ya. Mengapa? “Karena para petani ha-nya mengandalkan hasil kopi untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Tidak ada usaha yang lain,” kata wanita yang hobi berolahraga ini.

Dulu, lanjutnya, para petani men-jual murah hasil kebunnya kepada ek-sportir kopi di Medan. Memang, dia mengakui, harga kopi Gayo berfluktuasi dan naik turun harganya mengacu pada bursa berjangka yang ada di New York, Amerika Serikat.

“Ketika harga bergerak naik, petani senang dan gembira mendapatkan hasil produksi baik, sementara ketika harga jatuh petani kopi sedih dan tidak ba-hagia karena hitungan biaya produksi lebih besar dari pendapatan, sehingga petani merugi,” ujarnya.

Nah, dengan adanya gudang SRG, petani merasa tertolong. Petani atau pemilik barang dapat melakukan tunda jual dan memasukkan komoditi ke da-lam gudang SRG, dan pemilik barang akan mendapatkan surat berharga yaitu Resi Gudang senilai barang dalam gu-dang. Kertas berharga RG dapat dibawa ke bank sebagai agunan pinjam uang tanpa jaminan lainnya.

Di samping itu, pemilik barang atau pelaku usaha dapat menggunakan RG sebagai agunan untuk melakukan penambahan permodalan. Misalnya, pinjaman dari RG pertama dapat diper-gunakan kembali untuk menambah modal dengan kembali membeli barang lagi, kemudian dimasukkan ke gudang SRG, sehingga menambah jumlah ba-rang.

“Pola ini sangat berguna ketika pemilik barang mempunyai kontrak dengan buyer dalam jumlah tertentu,” ujar Rahmah.

Selain itu, SRG juga dapat menja-ga kualitas komoditi, dimana komoditi yang disimpan dalam SRG telah ter-jamin kualitasnya. Dengan demikian, SRG dapat mencegah terjadinya aksi pengoplosan yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. “Mereka mencampur kopi Gayo dengan kopi lainnya dari daerah lain, sehingga memberikan dampak buruk terhadap mutu kopi Gayo yang tentu berimbas kepada para petaninya,” ungkapnya.

Karena itu, dengan dipercayanya PT Ketiara sebagai pengelola gudang, dia bertekad akan mengangkat kesejahter-aan para petani kopi Gayo. “Minimal tidak dijual dengan harga murah,” im-buhnya.

Beberapa program juga akan dilakukan istri dari Agus Sulistiawan ini. Pertama, menggiatkan sosialisasi dan edukasi kepada para petani. “Kami akan terjun langsung mensosialisasikan SRG ke desa-desa. Kedua, sebelum melaku-kan ekspor kopi, kami akan mengisi ter-lebih dahulu gudang SRG,” bebernya.

Terakhir, dia juga berniat menja-dikan gudang milik PT Ketiara sebagai gudang SRG. “Tentunya agar dapat menampung kopi lebih banyak lagi,” pungkas Rahmah. (*)

Mereka mencampur kopi Gayo dengan kopi lainnya dari daerah lain, sehingga memberikan dampak

buruk terhadap mutu kopi Gayo yang tentu berimbas kepada para petaninya.

Maka kerahkan seluruh potensimu untuk Plan A dan bunuhlah detik itu juga Plan B, Plan C,

Plan D dan seterusnya. Fokuslah pada Plan A, No Way Back !!!!! Do or Die!!!!!

-Bayu Firmansyah-

KOLOM

Bayu Firmansyah

Page 18: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

34 35Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Letakkan keluargamu pada Plan A-mu hingga membuatmu tak pernah berpaling dari Plan A itu dan memikirkan plan yang lain. Jadikan keluarga sebagai ujung dari mata anak panah cita-cita-mu, ketika anak panah Plan A itu sudah siap kau lepaskan pastikan bahwa kelu-argamu yang pertama kali bersentuhan dengan hasil yang diciti-citakan.

Berapa banyak orang yang sukses dalam kehidupan pekerjaan dan karirn-ya, namun berakhir dengan kekeringan dan kesendirian. Itulah kesuksesan semu, yang ada hanyalah kefanaan dan kepura-puraan.

Dan ingatlah bahwa darah daging tak pernah sama dengan sahabat seja-ti manapun. Jadikan keluarga sebagai bahan bakar utama atas kesuksesanmu dan jadikan pula keluarga sebagai ala-sanmu mengejar cita-cita itu.

lah perusahaan mereka. Jadikan plan A anda adalah plan A bagi tim anda. Bisa jadi pemikiran mereka ada yang brilian dan tak terfikirkan oleh anda. Dan Jadikan plan A anda ada-lah plan A bagi tim anda.

pergilah keluar ruang lingkup lingkun-gan Anda yang sempit, dan berkelilin-glah kesetiap lokasi dimana Anda dapat melayani siapapun, agar Anda dapat mencium sendiri aneka macam wangi dan bau yang ada ditarget Plan A Anda.

Menjadi pelayan di dunia nyata be-rarti Anda memahami semua sudut tar-get yang Anda lalui secara inci per inci. Anda adalah pelayan di dunia nyata, bu-kan penjual dari konsep dan teori yang ada di text book Anda.

Seorang pelayan sejati memiliki penciuman yang hebat terhadap apa-apa saja yang ada ditargetnya, ia selalu mampu melihat semua potensi manusia, dan ia juga tahu semua sasaran yang te-pat buat menjual Plan A nya.

Oleh sebab itu, pelayan haruslah bertindak dari hati terdalam untuk me-layani semua pihak yang ada di jalur Plan A anda dengan tulus dan ikhlas tanpa pamrih.

Walau tugas pelayan penuh den-gan pamrih, tapi dalam pendekatan pe-layanan cobalah bersikap tulus, ikhlas, profesional, sopan, baik, peduli, perha-tian, dan tanpa pamrih dan be World Class.

Tahukah anda, bahwa setiap manu-sia memiliki motivasi yang berbeda an-tara satu dengan yang lainnya, banyak yang menganggap bahwa uang adalah motivasi terbesar manusia. Dan tahukah anda, bahwa dari beberapa survei yang telah dilakukan mengatakan bahwa uang adalah peringkat lima atau lebih rendah oleh kebanyakan orang.

Jadilah pelayan atas segala hal, melayani bukan berarti merendahkan diri terhadap yang dilayani. Ingatlah hidup adalah marketing, dan marketing bukanlah menjual sesuatu tetapi lebih dari itu, marketing adalah melayani. Dan melayani hanyalah memberikan yang terbaik, Decide to be World Class for service

Anda adalah pelayan di dunia nyata, pelayan di dunia nyata adalah market-ing dengan seribu satu akal yang hebat dan kreatif. Pelayan bukanlah sekedar berkutak-katik dalam obsesi bersama karya-karya text book marketing, tapi

Mau tahu bagaimana agar anda akan selalu move on? Yaitu anda selalu menggerakkan kaki yang satu kedepan terus menerus, lalu anda tempatkan passion anda dalam perjalanan itu.

Yang menjadi pertanyaan, apa hal penting yang dapat memampukan anda menggerakkan kaki anda setapak demi setapak. Perhatikan baik-baik kalimat berikut ini :

“Dimana jalan pulang? Laut berada dibelakang kalian. Musuh ada dihadapan kalian.

Dan perahu kalian telah aku Bakar!!!! Dan tidak ada lagi yang tertinggal pada diri kalian,

Kecuali Kebenaran dan Kesabaran”

-Thariq Bin Ziyad- (Panglima Perang)

You must be the change you wish to see in the

world.

-Mahatma Gandhi-

“The secret to success : find something you love to do so much,

That You can’t wait for the sun to rise to do it All over again”-Chris Gardner-

Kept moving forward, one foot in front of the

other

2. Put family First

3. Decide to be World Class for service

5. Follow Your Passion,

4. Keep Your Team Motivat-ed

Lalu apa yang memotivasi orang , terutama pada saat kondisi ekonomi global seperti saat ini?? Berikut tiga hal yang selalu mendapat skor tinggi ketika orang ditanya apakah apa yang paling penting bagi mereka :

a. Respect (Rasa hormat);

b. A sense of accomplishment (Rasa ingin berprestasi);

c. Recognition (Pengakuan/peng-hargaan);

Jadi mari kita perhatikan baik-baik apa kata Chris Gardner mengenai cara menjaga motivasi tim anda :

a. Involve people and empower them.

Libatkan dan berdayakan tim anda. Banyak anggota tim ingin menja-di terlibat dan diberdayakan dalam perkembangan dan kemajuan yang berkelanjutan organisasi mereka. Mereka seringkali memiliki ide-ide hebat yang dapat membuat per-bedaan yang signifikan. Dan hal ini akan menimbulkan self belonging kepada perusahaan dan lebih pent-ing mereka akan menjadi pilar-pilar penting bagi Plan A anda.

b. Communicate

Komunikasikanlah. Selalu libatkan tim bahkan atas informasi-informa-si penting dari perusahaan anda. Berkomunikasilah, berbicara den-gan anggota tim anda secara tera-tur , makan siang atau kopi dengan mereka, biarlah mereka tahu apa-kah organisasi anda berada di jalur. Beritahukan tim anda apa tantan-gan yang saat ini sedang dihadapi, ajak mereka berfikir seolah ini ada-

Carilah sesuatu yang anda cintai untuk dilakukan, ses-uatu yang membuat anda tidak sabar menunggu matahari terbit untuk segera melakukannya, terus dan seterusnya.

*Penulis adalah staf Divisi Penjaminan SRG Perum Jamkrindo

KOLOM KOLOM

Page 19: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

36 37Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Ole

h: D

idin

g S.

Anw

ar*

KE M

ASYA

RAKA

T LU

AS

PEREKONOMIAN dunia sudah cukup lama melemah. Kondisi ini menambah tantangan baginegara-negara yang sedang berupaya mengurangi angka kemiskinan

dan kesenjangan sosial. Di dalam kondisi ekonomi yang lemah biasanya mengakibatkan likuiditas di pasar

mengetat.

MEN

DEKA

TKAN

MOD

ALCAtAtAN direkSi

Kondisi ini lebih memberi keuntungan kepada pi-hak-pihak yang menguasai modal karena mereka bisa membeli aset lebih murah.

Tapi di sisi lain makin membatasi ka-langan yang tidak memiliki akses pem-biayaan. Merespon masalah ini, banyak negara pun membuat kebijakan un-tuk mendekatkan modal kepada mas-yarakat luas, terutama sejak ekonomi global dilanda krisis akibat subprime mortgage.

Pemikiran dan langkah untuk mem-perluas akses keuangan atau inklusi keuangan pun kemudian berkembang untuk menyasar masyarakat maupun pelaku usaha in the bottom of the pyr-amid yang jumlahnya sangat besar tapi sulit mendapatkan pembiayaan. Di sana sebagian besar pelaku usaha mikro, ke-cil dan menengah (UMKM) berada dan dengan keterbatasannya mampu men-jadi penopang perekonomian di saat krisis dan menyebarkan kue ekonomi di masa pertumbuhan.

Di Indonesia, kontribusi UMKM dalam perekonomian pun begitu nya-ta karena dari 58 juta pelaku usaha 99,98%-nya adalah UMKM dan kontri-businya terhadap penyerapan tenaga

kerja mencapai 96,70%. Selain Indo-nesia, banyak negara lain seperti Je-pang, India, Brazil, Italia, hingga Chile, mempedulikan sektor UMKM. Bah-kan, ketika Hillary Clinton melakukan kampanyenya sebagai kandidat pres-iden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, dia mengatakan bahwa AS harus mengembangkan sektor usaha kecilnya.

Karena likuiditas yang ketat bisa membuat kucuran kredit ke UMKM menjadi seret, maka banyak negara pun membuat kebijakan agar lembaga per-bankan tetap bersedia memberi kredit ke pelaku UMKM. Salah satunya den-gan mendorong implementasi sistem penjaminan kredit (credit guarantee). Dengan skema ini, perusahaan pen-jaminan menyerap risiko kredit yang diberikan lembaga keuangan kepada pelaku UMKM yang feasible namun ti-dak bankable oleh perbankan.

Pemerintah Indonesia pun sudah menjadikan skema penjaminan sebagai credit supplementation system un-tuk mensukseskan program-program yang bertujuan meningkatkan keuan-gan inklusif dan pengembangan sek-tor UMKM. Salah satunya kredit usaha rakyat (KUR) yang tujuannya jelas yaitu

memberdayakan sektor usaha mikro dan kecil. Untuk mengambil alih risiko kredit yang dikucurkan bank-bank, pemerintah menugaskan Perum Jam-krindo untuk menjalankan fungsinya sebagai perusahaan penjaminan. Peru-sahaan-perusahaan penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia bahkan telah berkembang menjadi sebuah industri, yang tidak hanya menjamin kredit pro-gram yang menjadi bagian dari agenda pembangunan pemerintah, tapi juga kredit-kredit komersial dengan imbal jasa penjaminan yang kompetitif.

Membuka akses keuangan kepada masyarakat luas sangat penting bagi Indonesia. Selain untuk mengurangi tingkat kemiskinan maupun kesenjan-gan sosial, Indonesia memiliki resourc-es yang melimpah disertai potensi pasar yang sangat luas. Ada sejumlah indikator lain yang menguntungkan ekonomi Indonesia, diantaranya adan-ya bonus demografi yang terjadi sam-pai 2030 dan bertambahnya kelas me-nengah 5 juta orang per tahun. Selain memiliki daya serap yang tinggi ter-hadap produk dan jasa, kita memiliki budaya yang diperkaya dengan modal sosial (social capital) terutama masih berjalan di daerah-daerah seperti ke-bersamaan dan gotong royong, yang itu bisa menambah lahan subur bagi pengembangan sektor UMKM di Indo-nesia. Agar semua itu memberi manfaat nyata dalam pembangunan ekonomi yang berkualitas maka peranan modal atau investasi sangat dibutuhkan untuk memacu aktivitas-aktivitas produktif di masyarakat.

*Penulis adalah Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), juga mendapat Direktur Utama Perum Jamkrindo.

CAtAtAN direkSi

Page 20: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

38 39Media JamkrindoMedia Jamkrindo

workShop

Kegiatan ini diikuti perwakilan BUMN dari berbagai sektor usaha. Yaitu Perum Jamkrin-do, PT. Pertamina, PT Pupuk Indonesia Holding Compa-ny, PT. Wijaya Karya (Perse-

ro) Tbk, PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasin-do), PT. Pelindo I, dan PT Askrindo.

Perum Jamkrindo ikut serta dalam kegiatan ini dengan mengirimkan dua orang pejabatnya, yaitu Plt. Sekretaris Perusahaan Abdul Bari dan Kepala Divisi Bisnis Penjaminan Bank, Suwarsito.

Abdul Bari menjelaskan, keikutser-taan Perum Jamkrindo dalam workshop dan kunjungan ke Vietnam serta Myan-mar tersebut adalah untuk mempelajari kegiatan perusahaan di dua negara ASE-AN tersebut. Dengan kunjungan tersebut, mereka bisa melihat lebih dekat bagaima-na perusahaan di luar negeri mengelola sumber daya manusia (SDM) dan men-jalankan operasional perusahaan.

Di dua Negara itu, delegasi mengun-jungi perusahaan-perusahaan yang dike-nal memiliki reputasi baik di sana, serta mengunjungi perusahaan asal Indone-sia yang beroperasi di negara tersebut. Kunjungan semacam ini penting sebagai bekal menghadapi persaingan global.

”Semua perusahaan harus memiliki IT dan SDM yang handal serta network-ing yang baik jika ingin bisa bersaing di kancah global,” jelas Abdul Bari.

Dalam workshop tersebut disam-

paikan potensi pasar 350 juta populasi ASEAN di luar Indonesia cukup menjan-jikan. Apalagi memasuki new frontier sep-erti Myanmar, Laos dan Vietnam.

Di Vietnam, potensi pertumbuhan ekonomi relatif tinggi, yakni di atas 6% dalam 2 tahun terakhir. Selain upah SDM yang kompetitif dan potensi domestik market yang besar, posisi strategis bagi manufacturing location membuat inves-tor berbondong-bondong masuk pasar Vietnam.

Saat ini investor terbesar adalah Ko-rea, Jepang, Singapura, Taiwan. Sementa-ra Indonesia berada pada urutan ke-30, dengan jumlah perusahaan Indonesia yang beroperasi di Vietnam sebanyak 25-30 perusahaan.

Salah satunya adalah Thang Long Ce-ment, perusahaan yang 70% sahamnya dikuasai Semen Indonesia. Saat ini, pe-rusahaan yang mempekerjakan delapan expat Indonesia yang membawahi lebih dari 600 pegawai ini memiliki kapasitas

produksi sekitar 2,2 juta ton yang seba-gian besar produksi dikirim untuk pasar ekspor di Philipina.

Tak hanya di Vietnam, peluang in-vestasi di Myanmar juga menunjukkan potensi serupa. Adanya penawaran ber-investasi dan skema insentif pajak, terma-suk wit holding tax dan insentif di custom & duty menawarkan kemudahan di ham-pir semua sektor, terutama telekomuni-kasi, perbankan, konstruksi, pelabuhan dan pariwisata.

Business network di Myanmar dilaku-kan dengan kunjungan ke Shwee Taung Group, konglomerat nomor lima terbesar di Myanmar. Delegasi Indonesia diterima langsung oleh Chairman sekaligus own-er, Mr Aik Htan. Perusahaan ini bergerak hampir di semua lini bisnis, terutama sek-tor konstruksi, oil & gas, pelabuhan dan sektor finansial. Mitra usaha terdapat hampir di 12 negara, termasuk Indonesia, bekerjasama dengan WIKA dalam pem-bangunan jalan negara. (*)

Membangun NetworkingDI VIETNAM DAN MYANMAR

BUMN dituntut bergerak lincah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah gencar membidik peluang bisnis

di negara lain. Berkaitan dengan hal tersebut, Lembaga Management FEB UI menyelenggarakan workshop

“Strategic Leader Briefing & Business Networking to Vietnam and Myanmar” pada 28 November-2 Desem-

ber 2016.

Peserta workshop “Strategic Leader Briefing & Business Networking to Vietnam and Myanmar” berfoto bersama.

Page 21: WELCOME [] · Berdasarkan regulasi yang ada saat ini gearing ratio perusahaan penja-minan dibatasi maksimal 10 kali untuk kredit produktif dan total gearing ratio ditetapkan paling

40 Media Jamkrindo