weight training untuk meningkatkan power otot …/weight... · menyatakan bahwa skripsi saya...

88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL Skripsi Oleh: Anugrah Nur Warthadi NIM K5608036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2012

Upload: others

Post on 11-Oct-2019

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN

PITCHER SOFTBALL

Skripsi

Oleh:

Anugrah Nur Warthadi

NIM K5608036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 2: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Anugrah Nur Wartahdi

NIM : K5608036

Jurusan/Program Studi : JPOK/PENKEPOR

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK

MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang

dikutip penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalm daftar

pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini jiplkaan saya

bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya

Surakarta, juli 2012

Yang membuat pernyataan

Anugrah Nur W

Page 3: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGAJUAN

WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN

PITCHER SOFTBALL

Oleh :

Anugrah Nur Warthadi

NIM K5608036

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

Juli 2012

Page 4: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing,

Pembimbing I

Dra. Ismaryati, M.Kes

NIP. 19630505198903 2 001

Pembimbing II

Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes

NIP. 196205181989021001

Page 5: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Jumat

Tanggal : 27 Juli 2012

Tim Penguji Skripsi

Ketua : Drs. Agustiyanto,M.Pd. _______________

Sekretaris : Islahuzzaman Nuryadin, S.Pd, M.Or ._______________

Anggota I : Dra. Ismaryati, M.Kes _______________

Anggota II : Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes. _______________

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan

a.n

Pembantu Dekan I

Prof. Dr. Rer.nat. Sajidan, M.Si

NIP19660415 199103 1 002

Page 6: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAK

Anugrah Nur Warthadi. WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN

POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL. Skripsi, Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarata.Juli.2012.

Penelitian ini bertujuan meningkatkan power otot lengan pitcher softball.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini action reaserch, dengan rancangan

eksperimen pre test-post test.

Subjek penelitian adalah pitcher klub softball buffaloes yang berjumlah 6

orang. Teknik pengumpulan data mengunakan tes dan pengukuran, serta observasi.

Tes Vertical Arm Pull untuk mengukur power otot lengan, observasi untuk

mengamati keaktivan latihan, kebenaran teknik gerak weight training.

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data yang telah dilakukan

ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut:Dari hasil observasi mengenai keaktivan latihan, kebenaran

teknik gerak weight training, dan ketepatan beban latihan pada pitcher club Softball

Buffaloe’s UNS sebanyak 6 orang dapat disimpulkan bahwa subjek melakukan

latihan dengan teknik yang benar.Ada perbedaan yang signifikan antara pretes

dengan postest teknik pelatihan weight training pada pitcher club Softball Buffaloe’s

UNS, analisis statistik t-test antara pretest dan postest diperoleh nilai sebesar 18.871

dan ttabel dengan taraf signifikan 5% dan n=10 sebesar 2.447. (thitung 2.240 > ttabel

2.228) dan nilai rata-rata postest lebih tinggi daripada nilai rata-rata pretest.

Page 7: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Anugrah Nur Warthadi. WEIGHT TRAINING TO INCREASE ARM MUSCLE

POWER SOFTBALL PITCHER A Thesis, Surakarta: Teacher Training and

Educational Faculty Sebelas Maret University Surakarata.July.2012.

This study aims to increase muscle power softball pitcher's arm. The method

used in this study action reaserch, design experiments pre-post test.

The subjects were softball pitcher Buffaloes club numbering 6 people.

Data collection techniques using test and measurement, and observation.

Vertical Arm Pull test to measure muscle power arms, liveliness of observation to

observe the exercise and the proper motion weight training techniques.

Based on research results from analysis of data was done acceptable

hypothesis. Thus the conclusion can be obtained as follows: From the observation of

active exercise, the proper motion weight training techniques, and accuracy on the

training load Buffaloe's Softball pitcher club UNS as many as 6 people can be

concluded that subjects with exercise the techniques correctly. There were significant

difference between postest pretest with weight training techniques on the training

pitch softball club Buffaloe's UNS, statistical analysis t-test between pretest and

postest obtained a value of 18 871 and a TTable with a significant level of 5% and n

= 10 for 2447. (tcount 2240> TTable 2228) and the average value postest higher than

the average pretest value.

Page 8: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

MOTTO

Sabar, narimo lan ikhlas

(penulis)

“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang!”

(Penulis)

Men are born with two eyes, but only one tongue, in order that they should see twice

as much as they say.

( Charles Caleb Colton )

Page 9: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

1. Bapak dan Ibu Tercinta yang selalu mengiringi dan memberiku

kekuatan dalam setiap langkahku. Matur sembah nuwun.

2. Mas Jati & Keluarga, Mbak Anik & Keluarga Tercinta yang

selalu memberiku inspirasi dan semangat yang terbarukan.

3. Sholikhah Wahyu Nur Astuti Tersayang yang selalu bisa

membuatku tenang, stand by me til end,.....

4. Keluarga besar ORHIBA Magetan yang telah mengajariku untuk

lebih mengerti kesejatian hidup. Damai......,

5. Saudaraku-Saudaraku

RANDUBUTI(Ajik,Sinyo,Gundul,Galek,Irul,Nunu,Aba,Vera)

Yang telah menagjariku untuk survive. Karena gunung kita

menjadi satu.

6. Teman-teman seperjuangan PENKEPOR 2008.

7. Buffaloes Softball Club & Staff, terimaksih ku karena telah

memberiku tempat untuk tetap berusaha menjadi yang terbaik.

8. Almamater.

Page 10: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah, dipanjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karuniaNya, taufiq dan hidayahnNya, penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan

baik, sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis merasa memperoleh

kebahagiaan tersendiri. Meskipun demikian tidak berarti penulisan ini tanpa

hambatan, namun setidaknya pula hambatan tersebut dapat diantisipasi dan diatasi.

Hal tersebut tidak lain berkat dorongan, motivasi, dan saran dari berbagai pihak, baik

secara langsung maupun secara tidak langsung. Oleh sebab itu , penulis ingin

mengucapkan terimaksaih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakata, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyusun skripsi ini.

2. Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si, Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan

ijin penelitian guna menyususn skripsi ini.

3. Drs. Amir Fuady, M.Hum, Pembantu dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan ijin

penelitian guna menyusun penelitian guna menyusun skripsi ini.

4. Drs. Mulyono, MM., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

Page 11: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

5. Drs. Agustiyanto, M. Pd.,Ketua Program Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu.

6. Dra. Ismaryati, M.Kes Pembimbing I yang dengan sabar telah memberikan

pengarahan, bimbingan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

7. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes Pembimbing II yang dengan sabar telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan selama penilis

menyelesaikan skripsi ini.

8. Rifa Galindra Ketua Klub Sofball Buffaloes yang telah memberikan ijin

penelitian.

9. Segenap Bapak/Ibu dosen JPOK FKIP UNS yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan, sehingga peneliti mampu menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

10. Berbagai pihak yang telah membantu peneliti demi lancarnya penulisan

skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi majunya

ilmu pendidikan di sekitar kita.

Surakarta, 15 Juli 2012

Penulis

Page 12: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN. ..................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v

ABSRTAK ................................................................................................... vi

ABSTACK ................................................................................................... vii

HALAM MOTTO ........................................................................................ viii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... .. 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................ 5

Page 13: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5

1. Tinjauan Softball ................................................................ 5

2. Teknik Dasar Permainan Softball ......................................... 6

3. Analisis Teknik Pitching Softball ........................................ 8

a. Posisi Awal .................................................................... 8

b. Ayunan Belakang (backswing) ....................................... 10

c. Pergerakan yang Menghasilkan Kekuatan ....................... 14

d. Langkahan (Stride) ......................................................... 17

e. Putaran Badan Pada Lemparan ....................................... 20

f. Perpindahan Lengan dalam Penyampaian ....................... 25

g. Tindakan Cepat Melepas Bola (Release) ........................ 29

h. Penggunan Bagian Proximal ........................................... 31

i. Gerak Lanjutan (Follow Trough) .................................... 34

4. Power ................................................................................. 36

a. Pengertian Power ........................................................... 36

b. Jenis – jenis Power ......................................................... 37

5. Power Otot Lengan ............................................................. 39

a. Faktor yang Mempengaruhi Power ................................. 40

b. Otot – otot Penunjang Otot Lengan ................................ 40

c. Latihan Meningkatkan Power Otot Lengan ..................... 41

6. Latihan ............................................................................... 42

Page 14: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

7. Dosisi Latihan.. .................................................................... 47

8. Latihan Berbeban ................................................................ 48

B. Penelitian yang Relevan ........................................................... 54

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 55

D. Hipotesis .................................................................................. 55

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 56

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 56

B. Subjek Penelitian ..................................................................... 57

C. Data Dan Sumber Data ............................................................. 57

D. Pengumpulan Data ................................................................... 57

E. Uji Validitas Data ..................................................................... 58

F. Analisis Data ........................................................................... 58

G. Indikator Kinerja Penelitian ...................................................... 58

H. Prosedur Penelitian ................................................................... 59

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN .................................. 61

A. Deskripsi Data………………………………………………...61

B. Pengujian Persyaratan Analisis……………………………….62

1.Uji Realibilitas………………………………………………62

2.Uji Normalitas………………………………………………63

C. Pengujian Hipotesis………….……………………………….64

D. Pembahasan Hasil Analisis Data……………….…………….65

Page 15: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN………………………….67

A. Kesimpulan…………………………………………………...67

B. Implikasi……………………………………………………...67

C. Saran………………………………………………………….68

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..69

Page 16: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Stance Phase .......................................................................... 9

Gambar 2. Ayunan Belakang ................................................................... 11

Gambar 3. push-off ................................................................................ 12

Gambar 4. Putaran lengan ...................................................................... 13

Gambar 5. Jari kaki sejajar ...................................................................... 14

Gambar 6. Gerakkan pinggang sebelum melepaskan bola ........................ 15

Gambar 7. Gerakan sendi bahu ................................................................ 16

Gambar 8. Stride .................................................................................... 17

Gambar 9. Sudut kaki depan 45 derajat .................................................. 18

Gambar 10. Panjang langkah ..................................................................... 19

Gambar 11. Lengan lemparan sejajar ......................................................... 21

Gambar 12. : Gerakan pinggul ..................................................................... 22

Gambar 13. Kedua beban pelempar bertumpu pada kaki belakang ............. 23

Page 17: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Gambar 14: Gerakan sendi pinggul. ........................................................... 24

Gambar 15: Pelempar menggunakan pinggul. ............................................ 25

Gambar 16: Pronation lengan bawah ........................................................ 26

Gambar 17: Flexi siku saat melepas bola .................................................. 27

Gambar 18: Gerakan lengan .................................................................... 29

Gambar 19. Gerakan relaese bola .............................................................. 31

Gambar 20: Badan condong ke lengan lemparan ....................................... 32

Gambar 21: Posisi pronasi siku. ............................................................... 33

Gambar 22: Putaran pinggul ...................................................................... 34

Gambar 23: Kaki belakang ....................................................................... 35

Gambar 24: Pelempar siap dilapangan dengan bola sebelum gerak

lanjutannya ............................................................................ 36

Gambar 25. Stuktur Otot-otot Lengan........................................................ 40

Gambar 26. Bent-Arm Fly ........................................................................ 49

Gambar 27. Chest Press ........................................................................... 50

Gambar 28. Push up .................................................................................. 50

Page 18: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Gambar 29. Low Pulley Bicep Curl .......................................................... 51

Gambar 30. Tricep press down ................................................................ 52

Gambar 31. Twisting trunk curl ................................................................ 53

Page 19: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian ............... 58

Tabel 2: Pengumpulan Data ....................................................................... 59

Tabel 3: Indikator kinerja penelitian ........................................................... 60

Tabel 4 Diskripsi Data Tes Awal…. .......................................................... 63

Tabel 5 Diskripsi Data Tes akhir............................................................... 63

Tabel 6 Hasil Uji Realibilitas Tes… .......................................................... 64

Tabel 7 Tabel Range Kategori Realibilitas. ................................................ 64

Tabel 8 Uji Normalitas…….. ..................................................................... 65

Tabel 9 Rangkuman Hasil Uiji Perbedaan. ................................................. 66

Page 20: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data……………………………………………………...71

Lampiran 2. Analisis Data…………………………………………….74

Lampiran 3. Program Latihan Weight Training……………………….81

Lampiran 4. Petunjuk Pelaksanaan Vertical Arm Pull Test…………..87

Lampiran 5. Dokumentasi….. ………………………………………...88

Lampiran 6. Prosedur Latihan…………………………………………91

Page 21: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup popular di

Indonesia, hal ini terlihat dengan semakin banyaknya perkumpulan-perkumpulan

softball di kota-kota besar maupun di daerah-daerah. Selain itu juga minat para

generasi muda terhadap cabang olahraga ini seperti di perguruan-perguruan tinggi

maupun di sekolah semakin menunjukan perhatian yang tinggi. Hal ini sangat

mempengaruhi untuk pembinaan dan prestasi dimasa yang akan datang. Setiap

cabang olahraga mempunyai karakteristik yang berbeda, ciri dari permainan softball

dapat dilihat dari sifat permainan, teknik-teknik gerak, peraturan permainan, dan

perlengkapan yang digunakan.

Softball adalah permainan yang membutuhkan aspek power otot untuk

melakukan unjuk kerja khususnya untuk para pitcher karena posisi ini memegang

peranan penting didalam tim, seperti pendapat Kneer dan Cord (1976 :36) “The

pitcher is crucial to success in softball. The initiation of activity begins with the

pitcher and probably seventy five percent of winning will defend upon pitching”. Dari

kutipan tersebut jelas bahwa seorang pitcher mempunyai peranan yang sangat penting

dalam mematahkan serangan lawan, untuk menjadi seorang pitcher yang terampil

harus memiliki komponen kondisi fisik yang baik untuk mendukung performa

seorang pitcher dalam bertanding pitcher harus memiliki komponen gerak sepeti

agilitas, fleksibilitas yang tinggi, power dan keseimbangan. Hanya dengan kondisi

fisik yang baik pitcher akan merasa siap dalam melakukan latihan yang diaplikasikan

dalam setiap pertandingan dan harus mampu melempar secara tepat ke daerah strike

zone selama 7 inning atau bahkan lebih.

Prestasi klub softball buffaloes belum maksimal, hal ini terlihat dari kejurnas

parta jogja pada tahun 2011 buffaloes hanya mampu barsaing pada babak penyisihan

grup. Ada beberapa hal yang menyebabkan belum tercapainya prestasi maksimal

Page 22: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pada klub ini, di antaranya kondisi fisik yang belum mencapai puncak penampilan

khususnya pada pitcher. Hal ini terlihat pitcher belum mampu mempertahankan

performa lemparan pada strike zone selam 7 inning atau lebih dan bola dari pitcher

mudah dipukul oleh lawan. Hal ini tentu saja menyebabkan terjadinya kelelahan yang

berakibat menurunya koordinasi gerak, dan ketepatan melempar pada strike zone.

Untuk menyusun program latihan fisik yang tepat bagi pitcher diperlukan

analisis kerja fisik saat kompetisi. Hal inilah yang dijadikan dasar untuk mengetahui

kebutuhan unsur fisik bagi seorang pitcher saat kompetisi, dalam melakukan pitching

terbagi dalam beberapa tahap, yaitu: (1) sikap berdiri (stance), seorang pitcher harus

berdiri dengan kedua kaki menginjak pitcher’s plate. Sikap badan menghadap ke

pemukul, sebagai patokan bahu kiri mengarah ke base ketiga. (2) Langkah (stride)

cara melangkah sebelum pitcher melemparkan bola yang dimulai dengan

memindahkan berat badan ke kaki depan (kaki kanan bagi yang bukan kidal)

kemudian melangkahkan kaki belakang (kaki kiri) ke depan, sehingga bahu kiri

menghadap kearah catcther, kedua lengan ditarik kedepan dada sebagai awalan untuk

melakukan wind up atau putaran lengan. Sedangkan ujung kaki kanan menekan

pitcher’s plate, hal ini berfungsi sebagai poros atau penumpu. (3) Gerakan lengan

(arm action), gerakan lengan dimulai dengan memutarkan tangan yang memegang

bola (lengan kanan) ke depan atas kepala, putaran lengan ini berpusat pada bahu yang

dipengaruhi dua gaya yaitu gaya sentripetal yang mengarah ke pusat putaran dan gaya

senrtifugal yang mengarah menjauhi pusat lemparan yang diakibatkan dari adanya

gerak anguler atau gerak rotasi lengan yang disertai dengan melangkahkan kaki kiri

kedepan kaki tumpu. Pada saat pitcher memutarkan lengan kanannya ke belakang

untuk mengambil ancang-ancang dan mengayunkan kedepan untuk melemparkan

bola, posisi tangan yang memegang harus dalam keadaan hyperextensi, kemudian

dilecutkan kearah fleksi yang bersamaan dengan bola dilepas lurus kedepan (stike

zone), sedangkan jari-jari tangan yang memegang bola hanya bergerak kearah oposisi

sambil melepaskan bola gerakan jari-jari tangan akan mengikuti pergelangan tangan

kearah fleksi. Yang berkontraksi pada gerakan ini adalah otot-oto disekitar bahu yaitu

Page 23: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

flexor carpi radialis dan Palmaris longus serta kontraksi otot-otot jari tangan yaitu

extensor digitorum yang menghasilkan lecutan atau gaya ledak otot terhadap bola.

Gerak lanjut (follow through), gerakan selanjutnya yang dilakukan oleh pitcher

setelah bola dilepaskan yakni dengan melengkahkan kaki kanan kedepan kaki kiri,

dan membiarkan lengan, pergelangan tangan mengikuti sisa gerakan setelah

melepaskan bola, yang hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan keseimbangan

setelah melakukan pitching yang maksimal dan agar gerakan tidak menjadi kaku dan

terputus.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan wawancara dengan pelatih,

dperoleh kesimpulan bahwa latihan fisik yang selama ini dilakukan belum pernah

memakai metode latihan weight training untuk meningkatkan power lengan pada

pitcher.

B. Perumusan Masalah

Dari latarbelakang masalah yang diuraikan di atas, masalah dalam penelitian

ini adalah:

Bagaimanakah weight training dapat meningkatkan power otot lengan pitcher

softball ?

1. Definisi Operasional Variabel

a. Weight training yang akan dilatihkan adalah latihan dengan menggunakan

beban luar untuk meningkatkan power otot: bicep brachii, pectoralis major,

pectoralis major, brachioradialis, ticeps brachii, deltoideus, trapezius,

lattisimus dorsi, suprasupinatus, infrasupinatus, teres minor, teres major.

Macam latihan berbeban yaitu: Arm fly, Chest press, Push up, Low pulley

bicep curl, Tricep press down, Twisting trunk curl.

b. Power otot lengan adalah kemampuan pengeluaran kekuatan otot maksimal

dalam waktu secepatnya yang diukur dengan Vertical Arm-Pull Test

Page 24: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan penelitian perumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan power otot lengan pitcher softball melalui weight training.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat untuk meningkatkan power otot lengan

pitcher dengan metode latihan weight training dan klub mempunyai alternatif latihan

dalam meningkatkan power otot lengan pitcher.

Page 25: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Permainan Softball

Induk Organisasi olahraga yang menaungi Baseball Softball adalah

Persatuan Baseball Softball Amatir Seluruh Indonesia atau disingkat dengan

PERBASASI. Awalnya softball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi saja dan

dilakukan di lapangan tertutup, namun ternyata softball dalam waktu singkat justru

jadi permainan yang banyak digemari masyarakat. Softball dapat dimainkan oleh

setiap orang dengan tidak memandang usia, baik pria maupun wanita.

Softball adalah permainan yang termasuk dalam kelompok bola pukul, yang

dimainkan oleh sembilan orang sebagai regu pemukul dan sembilan orang sebagai

regu penjaga. Cara memainkannya adalah dengan pemukul (bat) dan si pemukul

memukul bola yang dilemparkan oleh pitcher sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Lama permainan adalah tujuh inning yaitu masing-masing regu mendapat giliran

tujuh kali menjadi regu pemukul dan tujuh kali menjadi regu penjaga. Regu pemukul

menjadi penjaga setelah tiga kali mati kesembilan orang regu penjaga tersebut

mempunyai tugas yang berbeda-beda sesuai dengan posisinya. Adapun tugas-tugas

dari masing-masing penjaga tersebut adalah :

a. Posisi satu adalah pitcher, bertugas melambungkan bola.

b. Posisi dua adalah catcher, bertugas menangkap bola dari pitcher dan menjaga

home base.

c. Posisi tiga adalah first base, bertugas menjaga base satu.

d. Posisi empat adalah second base, bertugas menjaga antara base satu dan base dua.

e. Posisi lima adalah third base, bertugas menjaga base tiga.

Page 26: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

f. Posisi enam adalah shortstop, bertugas menjaga base dua dan base tiga.

g. Posisi tujuh adalah left fielder, bertugas menjaga di lapangan luar (out fielder

bagian kiri).

h. Posisi delapan adalah center fielder, bertugas menjaga lapangan luar bagian

tengah.

i. Posisi sembilan adalah right fielder, bertugas menjaga lapangan luar bagian

kanan.

Untuk menjadi pemain yang baik tentunya harus menguasai teknik dasar yang

ada dalam permainan tersebut selain mempunyai fisik yang baik dan mental yang

baik.

2. Teknik Dasar Permainan Softball

Di dalam situasi bermain sangat penting keterampilan-keterampilan khusus

yang harus dikuasai untuk dapat bermain dengan baik. Keterampilan ini merupakan

kecakapan yang dapat diperoleh dari penguasaan teknik dasar yang asa dalam

permainan olahraga tersebut. Begitu juga dalam permainan softball teknik dasar yang

ada perlu dipelajari dengan baik karena nantinya berkaitan erat dengan keterampilan

yang dibutuhkan untuk mendukung taktik dan strategi pertahanan dan menyerang.

Untuk dapat menjadi pemain softball yang baik, teknik dasar harus dikuasai

dengan baik dan benar menurut Arma Abdoelah (1981:464-465), sebagai berikut :

1. Melambungkan Bola

Yaitu cara menyajikan bola ke suatu sasaran yang telah ditentukan, yang akan

dipukul oleh pemukul (batter) sebagai lawan atau penyerang.

2. Melempar bola (Throwing)

Melempar harus dilakukan dengan cara yang tepat dan cepat yang ditujukan

kepada teman, untuk mematikan pelari yang menuju base atau menahan lajunya

Page 27: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

pelari. Jenis lemparan yang ada dan biasa ada tiga macam yaitu lemparan atas,

lemparan samping, lemparan bawah.

3. Menangkap bola (Catching)

Menangkap adalah suatu usaha yang dilakukan oleh pemain untuk dapat

menguasai bola dengan tangan memakai glove, baik itu menangkap bola dari

hasil pukulan lawan maupun lemparan dari teman dengan tujuan untuk

mematahkan serangan lawan atau mematikan pelari.

4. Memukul Bola (Batting)

Memukul bola dilakukan untuk menyerang. Seorang pemukul yang

berpengalaman bisa mengayunkan alat pemukulnya ke segala arah hanya dengan

merubah posisi kakinya atau dengan melakukan ayunan pada waktu yang tepat,

Pelari (Runner).Setelah memukul, pemukul diharuskan untuk berlari menuju

base dan sedapat mungkin untuk mencetak poin atau menyumbangkan angka

bagi regunya.

5. Meluncur (Sliding)

Meluncur merupakan suatu gerakan meluncurkan badan untuk mencapai base

yang dituju. Meluncur dilakukan untuk mengurangi kecepatan laju lari agar

dapat tepat berhenti pada base dan untuk menghindari sentuhan atau ketikan bola

dari lawan sehingga selamat mencapai base yang dituju.

6. Teknik Dasar Pitching

Dalam melakukan pitching terbagi dalam beberapa tahap, yaitu: (1) sikap berdiri

(stance), seorang pitcher harus berdiri dengan kedua kaki menginjak pitcher’s

plate. Sikap badan menghadap ke pemukul, sebagai patokan bahu kiri mengarah

ke base ketiga. (2) Langkah (stride) cara melangkah sebelum pitcher

melemparkan bola yang dimulai dengan memindahkan berat badan ke kaki

depan (kaki kanan bagi yang bukan kidal) kemudian melangkahkan kaki

belakang (kaki kiri) ke depan, sehingga bahu kiri menghadap kearah catcther,

kedua lengan ditarik kedepan dada sebagai awalan untuk melakukan wind up

atau putaran lengan. Sedangkan ujung kaki kanan menekan pitcher’s plate, hal

ini berfungsi sebagai poros atau penumpu. (3) Gerakan lengan (arm action),

Page 28: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

3. Analisis Gerakan Pitching Softball

Lemparan sofbol merupakan skil terpenting dalam permainan sofbol, karena

seorang pelempar dapat menguasai teknik itu ketika tidak ada pemain lain yang dapat

melakukannya. Sofbol biasanya merupakan permainan berskor rendah yang mana

hanya satu atau dua angka yang dapat dicetak dalam satu permainan penuh, hal itu

sering dikarenakan oleh skil pelempar yang tinggi. Para pelempar memerlukan

beberapa tahun untuk menyempurnakan teknik serta kamampuan mengontrol mereka

terhadap kecepatan dan arah lemparan mereka.

Pelempar sofbol menggunakan pergerakan underhand dimana persendian

bahu tidak terlalu tegang karena lemparan overhand digunakan pada bisbol. Seorang

pelempar sofbol dapat sering melempar pada beberapa permainan dalam sehari, dan

mempunyai karir yang panjang dalam beberapa tahun dikarenakan tingkat

ketegangan yang rendah pada persendian bahu. Seorang pelempar sofbol dapat

melempar sebanyak enam kali dalam 7-babak permainan selama satu pekan

turnamen; dan pelempar terbaik dalam tim universitas banyak melakukan lemparan,

jika tidak bermain dalam semua permainan pada setiap musim.

Setiap olahraga mempunyai teknik-teknik yang harus di pelajari sebelumnya

agar olahraga tersebut bermanfaat dan juga tidak membahayakan. Teknik pitching

softball yang tepat dan benar adalah suatu sikap yang ditinjau dari segi mekanika

gerak yang benar dan efisien. Berikut tahapan gerak pitching softball menurut M.

Alexander & C. Taylor (coachesinfo.com: diakses 27 maret 2012) :

a. Posisi Awal

Pelempar harus memulai lemparan dengan posisi kedua kaki menyentuh karet

lemparan, kedua tangan pada bola dan harus berhenti sejenak setidaknya satu detik

sebelum melempar bola. Bahu harus direntangkan pada marka awal (home plate) dan

bola dipegang di bagian tengah badan. Bola digenggam dekat ujung jari-jari dengan

Page 29: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

jari-jari pada jahitan. “Genggaman yang spesifik ditentukan oleh tipe lemparan yang

sedang di lempar dan variasi lemparan” (Regitano 1982). Lemparan dimulai ketika

kedua tangan terpisah dan lengan lemparan berpindah kebelakang pada posisi di

belakang badan.

Penting membedakan antara kaki belakang dan kaki depan dari seorang

pelempar. Kaki belakang merupakan kaki pelempar yang tidak terdorong (push off)

selama lemparan- kaki ini berada pada karet lemparan dan sering bergeser kedepan

dari mound selama lemparan. Kaki itu sering disebut kaki berputar (pivot foot) atau

kaki lemparan, dan merupakan kaki kanan untuk pelempar tangan kanan. Kaki depan

merupakan kaki tempat bertumpuannya berat badan saat lemparan, atau juga disebut

kaki langkahan (stride leg). Langkah yang panjang di ambil oleh kaki langkahan

selama lemparan, dan semua berat badan bertumpu pada kaki ini ketika bola

disampaikan. Ini merupakan kaki kiri untuk pelempar tangan kanan; atau bukan kaki

lemparan.

Gambar 1: stance phase

Pada stance phase seorang pelempar seharusnya beranggapan bahwa sebuah wide

stance dengan kedua kaki (tumit kaki depan dan jari-jari kaki belakang) menyentuh

Page 30: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

karet (gambar 3). “Wide stance ini membolehkan seorang pelempar untuk membuat

momentum melebihi jarak yang panjang daripada sebuah narrower stance” . Kaki

sejajar dengan bahu yang melebar ke arah samping (gambar 2).

b. Ayunan belakang (backswing)

Ayunan belakang dimulai ketika lengan lemparan berpindah ke belakang,

sebuah perpindahan yang dikenal sebagai perpanjangan bahu, yang terlebih dulu

merenggangkan otot arterior bahu untuk gerakan penyampain yang bertenaga

(Gambar 3). Pergerakan ini sering diikuti oleh flexion badan, yang sebelumnya

merenggangkan otot extensor belakang untuk perpanjangan punggung selama

penyampaian. Ketika lengan berpindah ke belakang, kaki lemparan (kaki pada sisi

yang sama seperti lengan lemparan) (yang disebut juga kaki berputar) sedikit

melangkah ke depan. Langkah ini tidak diperbolehkan terlalu panjang (oleh

peraturan), karena kaki lemparan diduga terlalu dekat dengan karet ketika gerakan

melempar terjadi. Kaki lemparan juga harus tetap menyentuh tanah ketika berpindah

ke depan, tidak diperbolehkan meninggalkan tanah selama pergerakan ke depan.

Ketika kaki lemparan berada didepan karet, lengan lemparan mulai berpindah

kedepan (flexion bahu) ke arah depan badan. “Kaki putaran sedikit berbelok ke

samping pelempar mengikuti putaran pinggang pada posisi terbuka” (Werner 1994).

Page 31: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Gambar 2: Otot anterior bahu diregangkan selama tahap keahlian ayunan belakang

Kebanyakan pelempar windmill menampilkan pergerakan yang dilarang

selama lemparan windmill, sebelumnya mengambil lompatan atau loncatan tinggi

diatas kaki belakang untuk meletakan kaki depan selama lemparan. Meskipun

langkah pendek kedepan atau menyeret kaki diperbolehkan, langkah atau lompatan

tinggi di atas kaki belakang sebenarnya dilarang. “Penelitian terakhir pada olimpiade

pelempar sofbol menguji apakah seorang pelempar sebenarnya terbang, menyeret

kaki belakangnya, atau apakah ada peletakan dan perputaran kedua” (Byrd, Werner et

al. 2003). Dari 21 pelempar yang diuji, 10 diantaranya terbang ketika kaki belakang

meninggalkan karet dan 4 diantaranya melakukan peletakan dan perputaran kedua.

Tidaklah tindakan-tindakan terlarang tersebut menghasilkan keuntungan dalam

kecepatan bola ketika dibandingkan dengan pelempar yang menggunakan teknik

yang diperbolehkan. “Sehingga kecemasan atas kemungkinan yang terjadi tidak

menjamin meningkatkan kecepatan bola yang disebabkan pergerakan yang dilarang

tersebut” (Byrd, Werner et al. 2003). Perlu dicatatat bahwa wasit jarang

memperingatkan pelempar ketika menyeret kaki belakang, bahkan itu sering terjadi

pada banyak pelempar.

Page 32: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Lengan lemparan bergerak ke depan pada kecepatan sudut yang sama ketika

kaki lainnya (bukan kaki lemparan) mulai melangkah ke depan. Pergerakan ke depan

dari kaki depan sangatlah penting dalam meningkatkan push-off yang bertenaga dari

kaki lemparan (gambar 4). Kaki bebas (free leg) dan lengan lemparan yang lebih

bertenaga bergerak ke depan, tekanan yang kuat ke tanah dan ke belakang pada kaki

push-off dan kecepatan yang besar pada pusat gravitasi dapat dipindahkan ke bola.

Percepatan ke depan dari anggota badan tersebut meningkatkan kekuatan pada kaki

belakang dan meningkatkan kekuatan reaksi yang mendorong pada atlet ke depan.

Gambar 3: Kaki bebas (free leg) berpindah ke depan ketika lengan lemparan

berpindah ke depan. Hal ini dapat membantu pelempar push-off pada

marka lemparan dengan lebih kuat.

Page 33: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Ketika kaki depan berpindah ke depan dalam selangkah, badan memutar ke

samping ke arah lengan lemparan. Untuk seorang pelempar tangan kanan, badan

memutar ke kanan sehingga menghadap pada marka ketiga pada puncak ayunan

belakang, dan bahu yang berlawanan menghadap ke pemukul. Putaran badan ke

samping tersebut meningkatkan jangkauan dari pergerakan lengan lemparan ke

belakang dan sebelumnya merenggangkan otot badan untuk putaran ke belakang yang

kuat menghadap pemukul (gambar 4).

Gambar 4: Ketika pelempar push-off pada marka lemparan dan melangkah ke depan,

pelempar memutar badan dari marka awal yang memperbolehkan pelempar

Page 34: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

merenggangkan otot-otot tubuhnya bagian depan. Posisi ini juga membantu

pelempar menyembunyikan bola dari pemukul.

c. Pergerakan yang menghasilkan kekuatan

Ketika langkah pendek di atas kaki berputar (pivot foot) dilakukan, seorang

pelempar mungkin condong kedepan untuk merenggangkan otot extensor tulang

belakang. Lengan lemparan kemudian bergerak ke atas menggunakan flexion bahu di

depan badan, ketika kaki depan mulai bergerak ke bawah ke arah tanah. Badan dan

pinggang diputar ke posisi menghadap samping ke arah lemparan ketika lengan

melingkar ke atas dan ke depan badan. Kaki belakang juga diputar sehingga jari kaki

menunjuk ke samping ke arah lemparan, yang memastikan satu putaran penuh ke

samping dari pinggang dan badan (Gambar 6).

Gambar 5: Jari kaki sejajar dengan marka lemparan dan tegaklurus ke arah lemparan.

“Lengan lemparan seharusnya tetap membentang pada sendi siku selama

bagian pertama dilakukan, karena pada kecepatan akhir pengungkit yang panjang

besar diasumsikan bahwa kecepatan sudut dapat dipertahankan” (Werner 1993).

Karena lengan dibentangkan lebih panjang secara penuh untuk berputar di sekitar

poros bahu, hal ini memberikan banyak waktu untuk gerakan badan. Sebuah lengan

pendek di ayun dengan kelenturan siku yang lebih cepat mungkin dihubungkan

Page 35: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dengan menurunnya putaran badan dalam putaran yang tidak sempurna, yang akan

menurunkan kecepatan bola pada saat pelepasan.

Gambar 6: Kedua pelempar terbaik menunjukkan lengan lemparan tetap dekat dengan

telinga ketika lengan lemparan bergerak ke atas dan berputar serta keduanya

menggerakkan pinggang sebelum melepaskan bola.

Ketika lengan diayun ke atas dan ke belakang selama penyampaian, lengan

lemparan seharusnya tetap dekat dengan kepala dan telinga kanan, dan sebelumnya

harus mengerakkan pinggang kanan untuk penyampaian (Gambar 7). “Isyarat ini

akan membantu pelempar agar lengan tetap pada posisi lurus” (Mogill:1984).

“Menjaga lengan pada posisi ini akan menghasilkan pengukuran yang akurat bagi

pelempar windmil”l (Werner : 1993). Jika putaran lengan dilakukan maka lengan

Page 36: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

berada di belakang atau terlalu jauh dari kepala, lengan mungkin akan lebih jauh dari

pinggang saat bola dilepas. “Seorang pelempar windmill yang lengannya dekat

dengan badan akan mempunyai kontrol yang lebih bagus” (Werner :1993). Meskipun

pada mulanya pergerakan pada sendi bahu mengutamakan perpanjangan bahu, ketika

badan berputar keposisi samping marka, gerakan ini menjadi gerakan utama pada

bahu, yang kemudian menunjukkan lengan bergerak ke belakang ke arah badan.

Gambar 7: Bukan lengan lemparan berayun ke bawah yang paling kuat (melalui

perpanjangan bahu) dan tertarik ke balakang untuk membantu memutar badan.

Gerakan dari lengan bebas ini membantu bahu lemparan berputar kedepan.

Page 37: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Lengan lemparan juga memberikan kontribusi untuk kekuatan lemparan.

Bukan lengan lemparan diperpanjang kedepan selama ayunan ke atas dari lengan

lemparan (gambar 8). “Ketika lengan lemparan bergerak ke bawah dan badan mulai

berputar, bukan lengan lemparan dapat berkontribusi dengan memutar ke bawah dan

ke belakang secara menyilang membantu putaran badan yang kuat” (Werner: 1994).

Dari posisi di depan badan pada saat lemparan dimulai, bukan lengan lemparan dapat

digunakan untuk menarik bukan sisi belakang lemparan karena sisi lemparan

bergerak kedepan (gambar 8). Hal ini menghasilkan putaran yang kuat dari girdle

bahu mengelilingi poros melalui punggung, dan gerakan ke depan dari bahu

lemparan.

d. Stride

Gambar 8: Gambar 1 mengilustrasikan dimana pelempar berhenti dari marka

lemparan. Pada bingkai 2 jari kaki kanan pelempar bergeser sejauh tanah yang

diperbolehkan oleh peraturan, bagaimana juga kaki ini bukan kaki tumpuan. Bingkai

3 menunjukkan dimana pelempar “mendarat”. Idealnya, pelempar yang bagus akan

Page 38: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

tetap berdiri pada sebagian besar dari lingkaran lemparan sehingga mereka dapat

melepas bola sedekat mungkin dengan marka awal.

Saat lengan lemparan bergerak ke depan dan badan berputar ke depan oleh

putaran kaki belakang, pelempar akan sering menunjukkan lompatan panjang ke atas

kaki berputar (pivot foot) pada arah pemukul (gambar 9). Lompatan ini diperbolehkan

selama kaki belakang tidak meninggalkan tanah. Lompatan ini sering dapat

mencakup beberapa langkah, dan membantu meningkatkan kecepatan dari pusat

gravitasi ke arah pemukul. Kaki ini tidak dapat meninggalkan tanah selama meluncur,

tetapi kaki hanya dapat berputar ke depan sepanjang tanah. Pendaratan dari meluncur

diatas kaki berputar juga membantu untuk membawa kaki belakang selama push-off

terakhir ke arah pemukul, sehingga seharusnya ada beberapa flexion dari kaki

belakang pada pendaratan cepat yang diikuti luncuran. “Kaki berputar (pivot foot)

berbelok ke arah marka ketiga untuk mengikuti pinggang yang berputar ke posisi

terbuka atau ke arah samping” (Werner :1994). “Karena berat badan dipindah ke

depan dari kaki belakang, pusat gravitasi dengan titik lurus dibawa ke arah target

dengan sedikit lonjakan ke atas sampai kontak langkah kaki” (Werner: 1994).

“Kaki depan seharusnya diletakan segaris dengan marka awal, dan tidak terlalu jauh

dari kanan atau kiri sehingga momentum dari putaran kaki belakang semuanya

langsung ke arah target. Tujuan dari langkah kaki seharusnya mendekati 45 derajat

saat mendarat untuk mengikuti jangkaun penuh dari lompatan memutar ke belakang

pada akhir ayunan belakang” (Werner :1994).

Gambar 9: kaki depan 45 derajat dari marka

Page 39: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Panjang langkah ke atas kaki depan merupakan variabel terpenting dalam

lemparan. Semakin panjang langkah semakin bagus skil pelempar. Panjang langkah

seharusnya dalam jangkauan 80% sampai 100% dari ketinggian berdiri pelempar

(Gambar 11). “Sebuah Penelitian dari delapan pelempar terbaik di Amerika Serikat

dilaporkan rata-rata panjang langkah adalah 73% dari ketinggian berdiri dengan

jangkauan dari 56 sampai 86%” (Werner:1994). Langkah yang panjang akan

meningkatkan keakuratan dengan meluruskan lengkungan pada ayunan ke depan

bagian bawah dan meningkatkan waktu selama lemparan dapat dilepas secara tepat

(Kirby :1969).

Gambar 10: panjang langkah adalah 83% dari ketinggian berdiri.

Berat badan bertumpu pada kaki depan dengan sudut jari kaki 45 derajat ke

arah pemukul dan lutut diluruskan. “Rata-rata sudut lutut pada SFC (Stride Foot

Contact) adalah 115 derajat” (Werner, Murray et al: 1997). Lutut diluruskan selama

perpindahan berat badan ke kaki dan kaki depan menjadi tumpuan dimana badan

dapat berputar jika putaran pinggul dan badan digunakan selama penyampaian. “Kaki

biasanya tetap diluruskan saat pelepasan bola, meskipun hiperekstensi lutut tidak

ideal” (Werner :1994). Beberapa flexion kaki depan selama penyampaian bola

mungkin mengurangi kekuatan lutut depan selama perputaran pinggul dan badan

membantu mengurangi kekuatan saat penyampaian. Kekuatan ini termasuk kekuatan

Page 40: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

yang memindah beban ke kaki depan sebaik putaran cepat dari badan dan tulang

pinggang mengelilingi pinggang depan.

“Kekuatan mendarat di atas kaki langkahan pada lemparan windmill dapat

mengakibatkan cidera pada lutut” (Werner, Guido et al. 2005). Kondisi dan kekuatan

jaringan dianjurkan untuk memperkuat otot besar dari kaki langkahan untuk menahan

kekuatan kontraksi yang terlalu tinggi pada saat mendarat dan melepas.

Kaki depan ditempatkan (Stride Foot Contact- SFC) pada saat lengan mulai

bergarak ke bawah ke arah tanah. Pada Stride Foot Contact yang singkat lengan

berada pada titik terjauh di belakang pelempar. Pola ini membantu untuk memperluas

otot anterior badan dari pelempar untuk menghasilkan putaran badan yang lebih kuat

ke arah pemukul. Langkah kaki depan tidak harus terlalu panjang; karena jika

langkah kaki pelempar terlalu panjang, tidak dapat memutar pinggul dan badan secara

penuh pada posisi menghadap pemukul saat pelepasan. Singkatnya, lengan berada di

titik tertinggi (ayunan belakang tertinggi - TOB) kaki depan harus menyentuh tanah,

jadi lengan dan kaki bebas (free leg) bergerak ke bawah pada waktu yang sama.

“Waktu dari TOB ke SFC memerlukan 0,06 detik” (Werner 1994). Saat lengan mulai

bergerak ke arah tanah, beban dipindahkan dari kaki belakang ke kaki depan, dan

putaran badan dari samping ke arah depan dimulai ketika beban dipindahkan ke

depan. Pemindahan beban ke depan adalah aspek penting dari lemparan windmill, dan

sangatlah penting untuk memulai putaran badan dan memindahkan beban ke kaki

depan dan ke arah lemparan untuk menambah kekuatan bola (Werner 1995).

e. Putaran Badan Pada Lemparan

Pada lemparan sofbol, badan tidak berputar secara terpisah, tetapi badan

bagian atas (girdle bahu atau bahu) dan badan bagian bawah (girdle pinggul atau

pinggul) berputar dengan kekuatan berbeda secara berurutan. Perputaran bebas dari

dua bagian tersebut adalah penting untuk memaksimalkan kontribusi badan untuk

kekuatan bola saat melempar. Ketika menguji pelempar, kekuatan untuk setiap

Page 41: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

perpindahan harus diperhitungkan secara terpisah. “Disampaikan bahwa kekuatan

putaran maksimal bahu adalah 750 derajat/detik dengan rata-rata 400 – 1200

derajat/detik, dan kekuatan putaran maksimal pinggul adalah 800 derajat/detik

dengan rata-rata 300 derajat/detik sampai 1200 derajat/detik” (Werner:1995).

Gambar 11: Lengan lemparan sejajar dengan tanah dan pinggul mulai berputar- tapi

tidak banyak, sebanyak yang dibutuhkan.

Ketika lengan lemparan mencapai posisi sejajar dengan tanah, beban harus

dipindahkan semuanya ke kaki depan dan putaran badan seharusnya setengah putaran

penuh (Gambar 12). Putaran badan harus membawa lengan pada posisi pelepasan,

jadi pinggul selalu menghadap ke pemukul ketika lengan mendekati posisi vertikal

saat pelepasan. Untuk putaran yang penuh dari badan pada posisi pelepasan, kaki

belakang harus ringan dan meluncur ke depan ke arah kaki depan. Kaki belakang

diangkat saat melempar. “Putaran badan secara cepat dikurangi sebelum melempar

bola, jadi badan selalu seimbang saat melempar. Pengurangan yang cepat pada badan

mungkin memberikan momentum sudut yang lebih besar pada lengan dengan

menyalurkan beberapa momentum dari badan ke lengan” (Alexander dan Haddow

1982).

Page 42: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 12: banyak pelempar sobol tidak dapat memutar total pinggul mereka dan

meluruskan pinggul dengan marka. Pelempar putra yang berada disebelah kiri adalah

satu dari tiga pelempar diatas yang harus meluruskan pinggul nya ke marka.

“Kesalahan umum pada lemparan adalah menahan beban di kaki belakang,

tidak diperbolehkan pinggul dari sisi lemparan secara penuh berputar ke depan”

(Alexander 1998). Kaki belakang harus bebas di atas tanah, atau setidaknya meluncur

kedepan dengan jari kaki untuk mendapatkan perpindahan beban yang optimal. “Jika

pinggul tidak berputar ke depan, seperti yang terlihat pada kebanyakan pelempar

windmill (Gambar 13), pelempar akan kehilangan kekuatan yang didapat dari

kekuatan otot badan” (Alexander 1998). “Pinggul membutuhkan putaran untuk posisi

terdekat dengan marka awal selama tahap penyampaian, dan posisi ini dipermudah

oleh putaran kaki belakang yang kuat” (Werner 1994). Perputaran badan secara total

Page 43: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

memberikan pemindahan momentum yang stgnifikan dari badan ke lengan lemparan.

Pada posisi ini, kaki belakang harus ringan dengan hanya jari kaki atau kaki secara

penuh berada di tanah (Gambar 14).

Gambar 13: Kedua beban pelempar bertumpu pada kaki belakang.

Jumlah putaran pinggul yang terlihat pada pelempar windmill yang ahli adalah

bermacam –macam dan menjadi kontroversi di kalangan pelatih lemparan. Prinsip

biomekanikal menyarankan bahwa jangkauan penuh putaran badan dan pinggul yang

dibutuhkan untuk melempar bola dalam mencapai kontribusi maksimum dari badan

untuk kecepatan bola. Putaran pinggul dimana girdle panggul menghadap marka awal

pada saat melepas bola adalah tehnik yang diinginkan. Putaran pinggul memberi

kontribusi total dari badan bagian bawah ke lemparan. Bagaimanapun, kebanyakan

pelempar windmill modern tidak memutar pinggul mereka kedepan untuk menghadap

pemukul sebelum melepas bola- pinggul mereka menghadap ke samping saat bahu

dan lengan lemparan pindah ke depan untuk melepas (Gambar 15). Perubahan

perpindahan bahu menyebabkan lengan mengalami penyilangan bahu ke badan saat

pelepasan, begitu juga flexion bahu. “Tehnik ini memaksa pelempar untuk melempar

badannya ke samping dan kehilangan kontribusi tenaga dari putaran badan dan

pinggul” (Werner 1994). “Hal itu juga telah disarankan bahwa jangkauan putaran

Page 44: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

pinggul berdasarkan pada tipe lemparan yang akan dilempar, dengan drop ball yang

membutuhkan sedikit putaran badan daripada rise ball” (Kinne 1987).

Ada beberapa alasan dari kekurangan putaran pinggul (putaran tulang

pinggul) untuk menghadap pemukul. Telah disarankan bahwa kekurangan putaran

pinggul saat melepas akan mengurangi kekuatan pada bahu lemparan saat melepas.

Ini sepertinya dikarenakan berkurangnya perenggangan anterior bahu saat badan

tidak berputar secara penuh ke depan sebelum gerakan lengan lengkap. Pengalihan

secara horizontal memaksa penyilangan bahu yang dikurangi saat putaran badan

berkurang. Pada posisi samping ini juga membolehkan pelempar untuk

menyembunyikan bola secara lebih efektif sampai bola disampaikan, hal itu membuat

lebih sulit pemukul untuk mengetahui bola.

Gambar 14: Kedua gambar tersebut adalah pemain tim nasional. Pelempar disebelah

kiri memperlihatkan putaran pinggul yang lebih bagus daripada pelempar sebelah

kanan. Ini bisa digolongkan ke tipe lemparan atau pilihan mereka sendiri. Dari sudut

pandang biomekanikal, tehnik dari pemain sebelah kiri adalah lebih tepat.

Page 45: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Gambar 15: pelempar menggunakan pinggul nya menghadap ke samping untuk

menyembunyikan bola.

f. Perpindahan lengan saat relaese

Sendi bahu yang mengalami kecepatan flexion bahu dan adduction selama

penyampaian, terjadi pada kecepatan tinggi 2000 derajat/detik dengan rata-rata

kekuatan lengan windmill dalam jangkauan 1800 – 2400 derajat/detik. “Kekuatan

pergerakan pada sendi bahu ini dua kali lebih besar daripada kekuatan flexion siku

yang telah disampaikan” (Werner 1995). Flexion yang cepat akan mengakibatkan

gangguan pada bahu (diskolasi) kekuatan itu mengakibatkan cidera bahu. “Kecepatan

lengan lemparan windmill sebelum melepas bola harus dikurangi sebelum bola

dilepaskan. Pelempar dengan kecepatan putaran bahu yang lebih cepat saat melepas

akan mempunyai kecepatan lemparan bola yang lebih rendah” (Werner, Murray et al.

1997). “Perlambatan putaran bahu sebelum melempar mungkin meningkatkan

kecepatan pergerakan lengan untuk disalurkan ke bola" (Alexander dan Haddow

1982).

Perlambatan putaran bahu sebelum melepas memerlukan kontraksi yang luar

biasa kuat dari extensor bahu sebelum melepas bola. Ketika bahu diperlambat, siku

Page 46: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

dilenturkan untuk meningkatkan efektifitas dari putaran bahu tengah dan pronation

lengan bawah (Gambar 17).

“Telah disampaikan bahwa pelempar yang mempunyai sedikit gangguan

kekuatan bahu lebih cenderung melengkungkan siku pada saat melepas dan dalam

gerak lanjutan” (Werner 1995). “Dengan melenturkan siku, sedikit tarikan dihasilkan

oleh bahu. Beberapa tenaga dari bahu diambil dengan melengkungkan siku, dan

putaran windmill dihentikan lebih cepat” (Werner 1995). Ini mungkin dikarenakan

rotasi bahu tengah yang lebih besar yang terjadi saat siku dilenturkan seperti

dibandingkan dengan perpanjangan siku: pelempar yang menahan lengan tetap lurus

dalam gerak lanjutan cenderung meneruskan pergerakan windmill yang panjang

setelah bola dilempar.

Gambar 16: siku dilenturkan sebelum melepas bola (bingkai kiri atas) dan akan

meningkatkan keefektifan putaran bahu tengah dan pronation lengan bawah.

Page 47: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Meskipun siku direntangkan untuk gerakan windmill yang banyak, siku

mengalami flexion sebelum melepas bola (Gambar 17). “Rata-rata sudut siku untuk

pelempar terampil adalah 140 – 165 derajat saat memukul”.(Werner 1994) (Gambar

18).

“Flexion siku ini membantu meningkatkan gerakan lengan untuk putaran bahu

tengah dan meningkatkan kecepatan bola. Laporan terakhir menyampaikan bahwa

kecepatan flexion untuk pelempar dengan tangan kanan adalah 966 derajat/detik,

dengan jangkauan nilai antara 645 sampai 1700 derajat/detik” (Werner 1995).

Gambar 17: tiga pelempar dengan tahap pengembangan yang berbeda-beda itu

termasuk kriteria flexion siku saat melepas.

Page 48: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Lemparan lengan harus tetap dibelakang badan dan pada posisi putaran sejajar

serta melengkung selama ayunan k ebawah di belakang badan. Kecepatan bola pada

tahap ini berasal dari flexion bahu yang terjadi pada saat ayunan ke bawah, sebaik

putaran badan yang terjadi. “Otot yang paling aktif selama tahap ini adalah otot

pectoralis major yang aktif secara kuat dari atas ayunan ke belakang untuk melepas

bola” (Maffet, Jobe et al. 1997).

Pada titk dua bingkai sebelum melepas (0,066 detik), lengan lemparan mulai

gerakan putaran yang penting untuk meningkatkan kekuatan bola: pronation lengan

bawah dan putaran lengan atas. “Ukuran tenaga perputaran internal tenaga relatif

untuk berat badan menjadi lebih besar untuk lemparan underhand daripada lemparan

overhand” (Barrentine 1999). Ini dapat disimpulkan bahwa pergerakan internal dari

humerous.

Page 49: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 18: lengan lemparan dimulai pada posisi sejajar putaran bahu dan lengan

bawah melengkung (terlihat pada bingkai 1) posisi putaran bahu tengah dan pronation

dari bahu bawah (bingkai 5).

Bola dilempar pronation tengah dan putaran tengah (Gambar 19-3) ketika

kecepatan sudut pada perpindahan ini. Sebelum bola dilepas dengan kecepatan

putaran internal maksimal sebesar 4600 derajat/detik mencapai tenaga putaran

perpanjangan bahu didapat ketika flexion siku dimulai, memungkinkan momentum

dari lengan atas disalurkan ke lengan bawah. Bagian lengan atas diperlambat seperti

bagian lengan bawah sebelum meningkatkan kecepatan saat melempar bola.

Putaran bahu tengah dan pronation kemudian mencapai kecepatan sudut

tertinggi dan kemudian dikurangi; diikuti dengan flexion dan adduction pergelangan

tangan. Waktu untuk setiap perpindahan bagian - bagian adalah lebih banyak bagian

proximal mencapai bagian tertinggi sebelum bagian distal yang lain. “Setelah

mencapai kecepatan tertinggi, bagian proximal dikurangi untuk menyalurkan

momentum ke bagian distal” (Alexander dan Haddow 1982). Penguasaan lemparan

tergantung pada kemampuan pemain untuk mengurangi bagian proximal.

Dengan cara tersebut beberapa bagian disalurkan dari proximal ke bagian

distal, satu implikasi dari temuan ini adalah bukan hanya agonist (pemindah) otot

harus diperkuat dalam tipe keahlian ini, tapi sama pentingnya kemampuan otot

antagonist yang luar biasa dari bagian perpindahan yang cepat (Alexander dan

Haddow 1982).

g. Tindakan Cepat Melepas Bola (Relaese)

Pada lemparan cepat (REL), bola harus berada di anterior badan, atau hanya

di pinggul depan pada sisi lemparan. Lengan harus melewati posisi vertikal. Sebelum

melempar, lengan lemparan harus berada pada posisi putaran sejajar dan putaran

melengkung, dimana telapak tangan dan bola menghadap ke samping (menghapdap

marka 3 untuk R handed).

Page 50: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Siku harus dilenturkan secara ringan untuk menghasilkan gerakan lengan

secara maksimal untuk putaran bahu tengah. Posisi cocked dari lengan lemparan

sangat penting dalam memperbolehkan memutar pada arah berlawanan selama

melepas bola. Selama pelepasan, lengan bawah harus pronating dan putaran bahu

tengah meningkatkan kecepatan melepas bola. Saat pelepasan, lengan harus berada di

tengah pronation (berada diantara supination dan pronation) dan putaran tengah, jadi

pronation dan putaran tengah terjadi pada saat kecepatan tercepat. Dilihat dari sisi

samping, tangan bagian belakang harus terlihat saat melempar untuk menunjukkan

putaran yang terjadi, karena tangan berpindah dari posisi telapak tangan menghadap

ke atas sebelum melepas ke posisi telapak tangan menghadap ke bawah yang diikuti

pelepasan karena perputaran lengan (Gambar 19).

(Barrentine 1999).

Gerakan ini dilakukan dengan siku dilipat dengan cepat dan pergelangan

tangan digerakkan untuk memaksimalkan panjang gerakan lengan untuk perputaran

ini dari poros bola. Poros putaran bahu tengah yang melewati poros panjang dari

lengan atas; dan poros pronation terjadi melalui poros panjang dari lengan bawah.

Kelenturkan siku dan pergerakan pergelangan tangan akan membantu meningkatkan

gerakan lengan untuk menghentikan bola.

Page 51: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Pelempar juga menunjukkan kecondongan badan yang sejajar dengan arah

lengan lemparan selama pelepasan- gerakan ini meningkatkan gerakan lengan untuk

kedua putaran tulang belakang dan putaran sekitar pinggul kiri. Poros putaran pinggul

kiri melewati tulang belakang, sehingga pergerakan ringan lengan disekitar sendi

bahu akan meningkatkan jarak. Poros perputaran pada pinggul kiri melewati paha

kiri, dan condong ke samping dari poros ini akan meningkatkan lengan gerakan untuk

putaran disekitar poros.

Gambar 20: badan condong ke lengan lemparan adalah nampak pada keempat

pelempar

h. Pengurangan Bagian Proximal

Kecepatan sudut dari bagian badan harus dikurangi, dari proximal ke distal

jadi setiap bagian dapat memberi kontribusi maksimal ke kecepatan bola. Pertama

Page 52: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

badan mencapai kecepatan sudut yang maksimal, kemudian akan berkurang dan

beberapa momentum sudut yang dihasilkan oleh badan akan disalurkan ke lengan

lemparan. Kemudian bahu mencapai kecepatan sudut flexion yang maksimal, yang

dikurangi sebelum melepas bola. Sebelum bola dilepas, tenaga pergerakan maksimal

dan tenaga maksimal membantu untuk menyalurkan momentum ke bagian distal yang

paling banyak dan pengurangan kecepatan dari lengan atas (Berrentine 1999). Selama

lemparan, puncak

Gambar 21 : Dilihat dari samping seorang pelempar dalam latihan pengembangan

untuk sebuah kemenangan. Sebelum melepas ( gambar tengah ), telapak tangan

menghadap ke atas, dalam pertengahan gerakan ini dari awal posisi melengkung ke

akhir posisi pronate.

Beberapa pelempar windmill yang ahli akan menyentuh bagian samping paha

mereka pada saat melepas, di mana hal itu akan menghentikan atau melambatkan

langkah maju dari tulang kaki depan. Sentuhan dengan paha ini mungkin membantu

meningkatkan ketepatan dengan menghasilkan point pelepasan yang umum untuk

setiap lemparan dan meningkatkan ketetapan pelepasan. Gerakan ini juga akan

menurunkan beban pada otot pemutar dalam perlambatan kecepatan putaran tengah

dan triceps dalam perlambatan flexion dari tulang kaki depan. “Penelitian telah

menunjukkan sedikit aktivitas memutar dari pelempar yang menyentuh paha mereka

dengan tulang kaki depan saat pelepasan” (Werner, guido et al.2005). Hal ini

Page 53: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

mungkin bertujuan untuk mengurangi cidera pemutar pada pelempar yang megadopsi

strategi ini.

Berat badan seharusnya ditumpukan pada kaki depan saat pelepasan, pinggul

(girdle tulang pinggul) seharusnya mengarah ke depan, dan badan tegak lurus dan

tidak terlalu sering dilenturkan ke depan. Banyak pelempar modern menggunakan

gaya lemparan dimana pinggul tidak berputar ke depan selama pelemparan, tetapi

pinggul tetap menghadap ke samping sementara girdle bahu diputar ke depan untuk

menghadap pemukul. Hal ini mungkin mengurangi kontribusi dari perputaran

pinggang (perputaran tulang pinggang) tetapi mungkin juga menghasilkan kekuatan

yang besar dari perputaran tubuh dengan menyediakan marka yang kuat dimana

pemutar tubuh dapat menarik selama penyampaian (gambar 22). Sebaiknya ini

mungkin membantu pelempar untuk menyembunyikan bola dari pemukul yang lebih

lama selama penyampaian.

Gambar 22 : kedua pelempar dari tim nasional tidak memutar pinggul mereka secara

penuh sebelum melempar bola. Posisi ini mengakibatka pelempar menahan sisi

kanannya dan menggunakan pemutar badan mereka untuk menarik tubuh bagian atas

untuk menghadap marka awal.

Page 54: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

i. Gerak Lanjutan (Follow through)

Tujuan dari gerak lanjutan adalah untuk memperlambat lengan lemparan atas

kemungkinan waktu dan jarak, untuk mengurangi tekanan di setiap unit waktu dan

untuk mengurangi potensi cidera. Semua berat badan harus di pindahkan ke kaki

depan, dan kaki belakang harus bergeser ke depan ke posisi di belakang kaki depan.

Seharusnya tidak ada tumpuan yang tertinggal di kaki belakang selama gerak

lanjutan. (gambar 23)

Gambar 23: kaki belakang tidak menahan beban selama gerak lanjutan agar pinggul

melanjutkan putaran.

Lemparan lengan seharusnya melakukan gerak lanjutan menyilang badan dan

ke atas, dan berakhiri pada posisi yang mencapai setidaknya setinggi bahu. Lengan

lemparan juga akan melanjutkan perputaran pada arah pronation dan perputaran

tengah, untuk memperlambat kecepatan pronation pada kemungkinan terbesar yaitu

waktu dan jarak. “Otot teres minor harus melakukan aktivitas otot tertinggi saat fase

ini, gerakan yang berkelanjutan untuk mencegah penarikan yang berlebihan selama

pelapasan” (Souza 2005). Banyak pelempar windmill berpengalaman dalam

perputaran posisi yang ekstrim pada lengan lemparan selama gerak lanjutan, yang

bertujuan untuk memperlambat perputaran lengan pada kemungkinan terbesar waktu

dan jarak. Karena gerak lanjutan telah selesai, beban bertumpu pada kaki depan, kaki

belakang bergerak ke atas menuju posisi sejajar ke kaki depan, dan lengan sejajar

Page 55: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

bahu dan berputar ke posisi telapak tangan menghadap ke bawah. Pelempar

seharusnya menyeimbangkan badannya lurus dengan sarung tangan dan mata pada

pemukul.

Kaki harus berada di posisi yang siap dengan kaki setidaknya merenggang

setara bahu dan lutut melentur untuk menangkap sebuah pukulan yang mungkin

dikembalikan ke pelempar.(Gambar 24).

Gambar 24 : Pelempar siap dilapangan dengan bola sebelum gerak lanjutannya

Page 56: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

4. Power

a. Pengertian Power

Power merupakan salah satu unsur yang digunakan dalam berbagai cabang

olahraga untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan. Power juga diartikan sebegai

eksplosif power atau muscular power. Menurut M. Sajoto (1995:8) “daya ledak atau

muscular power adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimum

dengan usaha yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya”. Menurut

Suahrno HP (1993:5) mengemukakan “eksplosif power ialah kemampuan otot untuk

mengatasi tahanan beban dengan kekuatan atau kecepatan maksimal dalam satu gerak

yang utuh”. Sedangkan Harsono (1998:200) “Power adalah kemampuan otot untuk

mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat”.

Secara umum yang dimaksud dengan power otot adalah kemampuan otot

ataus ekumpulan otot untuk mengatasi suatu beban atau tahanan dalam menjalankan

suatu aktivitas. Dari pengertian tersebut dapat dikemukakan bahwa power otot lengan

merupakan kemampuan otot atau sekumpulan otot untuk mengatasi suatu beban atau

tahanan dalam menjaklankan suatu aktiuvitas.

Begitu juga pada seorang pitcher softball memerlukan adanya kemampuan

yang besar pada otot . peranan power otot terhadap kecepatan maksimal merupakan

factor pendukung dalam meraih prestasi, menuruit Suharno HP (1993:39-40) faktor

pendukung tersebut antara lain:

1) Besar kecilnya potongan melintang otot (potongan morfologis yang tergantung

dari proses hypertrophy otot).

2) Jumlah fibril otot yang turut bekerja dalam melawan beban, semakin banyak

fibril otot yang bekerja kekuatan bertambah besar.

3) Tergantung besar-kecilnya rangka tubuh, makin besar skelet makin besar

kekuatan.

4) Intervensi otot baik pusat maupun poriter

5) Keadaaan zat kimia dalam otot (glycogen, ATP)

6) Keadaan tonus otot saat istirahat, tonus makin rendah berarti kekuatan otot

tersebut pada saat bekerja makin besar.

7) Umur dan jenis kelamin juga menentukan baik dan tidaknya kekutan otot

Page 57: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Faktor utama yang mempengaruhi power otot adalah besarnyadan banyaknya

fibril otot. Semakin besar ukuran dan banyaknya fibril otot, semakin kuat pula

kemampuan otot tersebut. Besarnya otot dapat ditingkatkan dengan melakukan

melalui latihan fisik, salah satunya adalah dengan latihan berbeban. Dengan latihan

beban secara teratur akan menimbulkan pembesaran (hypermetropy) fibril otot.

Semakin sering latihan yang dilakukan maka akan semakin baik pula pembesaran

fibril otot yang akan dicapai. Pembesaran fibril itulah yang menyebabkan

peningkatan power otot.

Supaya latihan yang dilakukan dapat mencapai hasil yang sesuai yang

diharapkan, maka latihan yang dilakukan harus disusundengan program latihan yang

tepat.

b. Jenis – jenis Power

Power merupakan komponen fisik yang sangat mendasar. Sebagian unsur yang

mendasari kemampuan fisik secara keseluruhan, unsur power ini harus dimiliki

terlebih dahulu. Power yang dibutuhkan oleh setiap orang dalam menjalankan

aktivitas tidaklah sama, tergantung dari aktivitas yang dilakukan. Menurut Suharso

HP (1993:40) power dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yitu:

1) Kekutan maksimal adalah kemampuan otot dalam kontraksi maksimal serta

dapat melawan beban yang maksimal pula. Pada perlombaan angkat besi,

kekutan maksimal sangat diperlukan bagi lifter.

2) Eksplosif power adalah kemampuan sebuah otot atau sekumpulan otot atau

sekumpulan otot untuk mengatasi suatu tahanan beban dengan kecepatan

tinggi dalam satu gerak yang utuh.

3) Power endurance adalah kemampuan tahan lamanya kekuatan otot untuk

melakukan tahanan beban dengan intensitas tinggi.

Perbedaan jenis power tersebut didasarkan jenis power tersebut didasarkan pada

beban yang harus diatasi dan dihadapai. Jenis power yang yang diperlukan seseorang

untuk melakukan aktivitas sangat tergantung pada beban yang harus diatasi dan

Page 58: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

dihadapi. Padapada seorang pitcher softball jenis power yang diperlukan terutama

adalah power eksplosif dan power endurance.

Selain jenis power diatas, jenis power dapat dibedakan pula berdasarkan pada

perbedaan gerak yang dilakukan. Menurut Bompa (1990:285) power dibagi menjadi

2 macam yaitu “Power asiklik dan power siklik”.

a. Power Siklik

Power siklik sering kali digunakan pada suatu kegiatan dimana dalam kegiatan

olahraga tersebut dalam pelaksanaanya didasarkan pada kegiatan motorik yang

dilakukan secara berulang-ulang dimana frekuensi amplitudo merupakan produk

siklik. Power siklik merupakan istilah yang sering melekat pada atributif gerak fisik

yang diulang-ulang dalam waktu yang sangat lama dan bersifat terus-menerus

(continue). Gerakan ini identik dengan gerakan majunya tubuh seseorang dalam

perpindahan tempatnya. Sehingga dalam pergerakan tersebut tidak hanya

dilaksanakan sekali bahkan berkali-kali dan dalam pelaksanaanya dilaksanakan

secara utuh dan dilaksankan dalam bentuk yang sama mulai dari bentuk gerakan awal

sampai gerakan akhir. Contoh dalam kegiatan olahraga tersebut berupa lari, renang,

jalan, dan lain sebagainya.

b. Power Asiklik

Power asiklik merupakan istilah yang sering melekat pada stributif gerak fisik

yang dilihat dari struktur dan fungsi keterampilan gerak dalam olahraga serta

memiliki tiga struktur fase. Dalam power asiklik terdapat fase persiapan, fase utama

dan fase akhir itulah yang membedakan dengan gerakan power siklik. Dalam power

asiklik ini merupakan kebalikan dari pada power siklik dimana dalam pelaksanaanya

dilkasanakan secara berubah tanpa adanya kemiripan antara gerakan awal sampai

gerakan akhir serta ditandai oleh kecepatan kontraksi otot secara maksimal dan

gerakanya dilakukan secara eksplosif . contoh dalam olahraga yang membutuhkan

power asiklik adalah gerakan nomor-nomor lempar maupun lompat dalam atletik,

Page 59: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

gerakan smash dalam bola voli, gerakan mengankis pada karate dan lain sebagainya.

Misalkan dalam hal ini pada keterampilan tolak peluru ada bagian-bagianya mulai

dari awalan, saat memutar, dan pada waktu melaksanakan tolakan. Hal ini yang

mendasari gerakan asiklik yang pada gerakan awal sampai akhir tidak sama bentuk

gerakanya.

5. Power Otot Lengan

Power juga disebut daya ledak. Menurut Suharno HP (1983:37) bahwa:

”Daya ledak ialah kemampuan sebuah otot atau segrombolan otot untuk mengatasi

tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam situasi gerakan yang utuh”. Adapun

pengertian daya ledak (muscular power), menurut Sajoto (1995:9) adalah

”Kemampuan seseorang untuk melakukan kekuatan maksimal, dengan usaha yang

dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya”. Daya ledak (power) adalah

kemampuan melakukan gerakan eksplosif. Power adalah hasil perkalian kekuatan

maksimal (force) dengan kecepatan (velocity). Power pada dasarnya adalah

kemampuan otot seseorang untuk mengatasi tahanan secara maksimal dengan

kecepatan tinggi dalam suatu gerakan utuh.

Berdasarkan pada batasan mengenai power otot yang telah dikemukakan maka dapat

disimpulkan bahwa power merupakan gabungan dua unsur yaitu kekuatan dan

kecepatan dalam berkonstraksi, dengan demikiaan untuk dapat menghasilkan power

otot lengan yang baik diperlukan latihan kekuatan dan kecepatan konstraksi otot.

Dalam olahraga softball komponen fisik power sangat diperlukan, yaitu dalam

melakukan berlari, memukul, melempar. Seperti pendapat Dr.Sudjarwo : ”Power

adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam suatu

gerakan”. Batasan ini sangat jelas bahwa power otot lengan dalm situasi yang

serentak untuk menghasilkan tenaga yang meledak, semakin kuat dan cepat tenaga

seseorang maka semakin besar daya yang dihasilkan.

Page 60: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

a. Faktor yang Mempengarui Power

Ditinjau dari unsur bentuknya power, kekuatan dan kecepatan merupakan

faktor utama yang menentukan baik dan tidaknya power yang dimiliki seseorang.

Dalam hal ini Sudjarwo (1995:27) berpendapat: ”Power adalah hasil perkalian antara

kekuatan dan kecepatan (P = F x V)”. Menurut hasil Penelitian Sarwono dkk (1999:6)

unsur-unsur penentu power adalah: ”kekuatan otot, kecepatan rangsangan syaraf,

kecepatan konstraksi otot, produksi energi secara biokimia dan pertimbangan

mekanik gerak”. Sedangkan Suharno HP (1993:56-60) berpendapat bahwa faktor

yang menentukan baik tidaknya power yaitu:

1) Banyak sedikitnya macam fibril otot putih (phasic) dari otot.

2) Kekuatan dan kecepatan otot. Rumus P = F x V

P = Power, F = Force, V = Velocity.

3) Waktu rangsang dibatasi secara kongkrit lamanya.

4) Koordiasi gerakan yang harmonis.

5) Tergantung banyak sedikitnya zat kimia yang terkandung dalam otot

(ATP).

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, kekuatan dan

kecepatan merupakan unsur utama dari power. Selain faktor kekuatan dan kecepatan,

faktor lain yang menentukan baik tidaknya power antara lain banyak sedikitnya fibril

otot putih, waktu rangsangan, koordinasi gerakan secara zat kimia dalam otot. Upaya

untuk meningkatkan power, maka faktor-faktor tersebut harus dimiliki dan dilatih

secara sistematis dan kontinyu.

b. Otot-otot Penunjang Power Otot Lengan

Lengan merupakan bagian tubuh yang dominan dalam permainan softball.

Ditinjau dari anatomi , lengan merupakan anggota gerak atas. Sebagai anggota gerak

atas lengan terdiri dari seluruh lengan, mulai dari pangkal lengan sampai ujung jari

tangan.

Adapun kelangsungan gerak dalam melakukan pitching terdiri dari gerakan

push-off dengan otot-otot penggerak soles, gastrocanemius, quadriceps dan

gluteals.Gerakan trunk rotation, otot penggeraknya obliques dan spinal erectors,

Page 61: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

serta gerakan pukulan swing dengan otot penggerak yaitu, anterior deltoid, pectoral,

shoulder internal rotators, elbow flexor (biceps) dan serratus anterior.Sebagian dari

otot-otot penggerak dalam memukul bola softball tersebut seperti tampak pada

gambar 10 dibawah ini :

Gambar 25.Stuktur Otot-otot Lengan

http://learningjust4u.files.wordpress.com/2011/09/skeletal.jpg

c. Latihan untuk Meningkatkan Power Otot Lengan

Power otot lengan merupakan komponen fisik yang sangat penting dalam

permainan softball. Hal ini dikarenakan dalam permainan softball sangat memerlukan

gerakan-gerakan eksplosif dari otot-otot lengan untuk melakukan lemparan dan

pukulan. Karena pentingnya power otot lengan dalam pencapaian prestasi maksimal

dalam softball, maka perlu pengembangan dan pembinaan power otot lengan secara

terprogram dan intensif.

Untuk meningkatkan power otot (daya ledak) diperlukan peningkatan

kekuatan dan kecepatan secara bersama-sama dan terpadu. Oleh karena itu metode-

Page 62: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

metode latihan yang digunakan untuk meningkatkan power otot harus memiliki ciri-

ciri yang mencakup pengembangan unsur kekuatan dan kecepatan. Menurut Suharno

HP (1993:38) ciri-ciri latihan daya ledak adalah:

1) Meningkatkan beban relatif ringan (berat badan atau tambahan beban

luar)

2) Gerakan latihan dinamis

3) Gerakan-gerakan merupakan suatu gerakan yang singkat dan selaras.

Untuk mengembangkan bisa digunakan dengan metode weight training,

interval training, repetition training, dan pliometrik. Latihan yang digunakan untuk

meningkatkan daya harus dilakukan secara sistematis dan hati-hati.

6. Latihan

Latihan merupakan suatu proses yangdilakukan secara teratur guna

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan utama latihan dalam olahraga prestasi

adalah untuk mengembangkan kemempuan biomotrik ke standart yang paling tinggi,

atau dalam arti fisiologis atlet berusaha mencapai tujuan sistem organisme dan

fungsinya untuk mengoptimalkan prestasi atau penampilan olahraganya. Berkaitan

dengan latihan A. Hamidsyah Noer (1996: 6) menyatakan, “Latihan suatu proses

yang sistematis dan kontinyu dari berlatih atau bekerja yang dilakukan dengan

berulang-ulang secara kontinyu dengan kian hari kian menambah jumlah beban

latihan untuk mencapai tujuan”. Menurut Yusuf Adisasmita dan Aip Syarifudin (

1996 : 145) bahwa, “Latihan suatu proses yang sistematis dari berlatih yang

dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah beban latihan

serta intensitas latihannya”. Menurut Bompa (1990 : 3) bahwa, “Latihan merupakan

aktivitas olahraga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara

progresif dan individual yang mengarah pada cirri-ciri fungsi fisiologis dan

psikologis manusia untuk mencapai sasran yang telah ditentukan.

Berdasarkan pengertian latihan yang diungkapkan para ahli tersrebut pada

dasarnya mempunyai pengertian latihan yang hampir sama, sehingga dapat

Page 63: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

disimpulkan bahwa, latihan merupakan proses kerja atau berlatih yang sistematis dan

kontinyu, dilakukan secara brulang-ulang dengan beban beban latihan yang semakin

meningkat. Dalam pelaksanaan latihan dapat dilakukan dengan berbagai metode atau

cara seperti metode kontinyu, metode interval, metode bagian, metode keseluruhan.

Dalam latihan harus mempunyai tujuan yang jelas serta mempunyai prinsip

latihan yang berpengaruh terhadap cabang olahraga yang diikutinya bahkan ada

pengaruh terhadap kehidupannya sehari-hari. Tujuan dari latihan adalah mencapai

prestasi maksimal disamping kesehatan serta kesegaran jasmani atlet. Usaha-usaha

untuk mencapai tujuan latihan haruslah menganut prinsip-prinsip latihan menurut

spesialisasi cabang olahraga yang ditekuninya. Untuk mencapai mutu prestasi

maksimal perlu adanya penekanan beban latihan secara teratur, terarah dan kontinyu

seperti yang dikemukakan Sudjarwo (1993 : 13-14) sebagai berikut:

Sesuai dengan tujuannya maka urutan penekanana latihan sebagai berikut:

1) Pembentukan kondisi physic (physical build up)

2) Pembentukan teknik (Technical build up)

3) Pembentukan taktik (Tachtical build up)

4) Pembentukan mental (Mental build up)

5) Pembentukan kematangan juara

a. Prinsip Latihan

Latihan merupakan suatu proses yang dilakukan secara teratur guna mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan latihan maka harus

berpedoman pada prinsip latihan yang benar. Menurut Sudjarwo (1993:21),

“prinsip-prinsip latihan digunakan agar pemberian dosis latihan dapat

dilaksanakan secara tepat dan tidak merusak atlet”.

Prinsip latihan merupakan garis pedoman yang hendaknya dipergunakan

dalam latihan yang terorganisir dengan baik. Agar tujuan latihan dapat dicapai

secara optimal, hendaknya diterapkan prinsip-prinsip latihan yang baik dan tepat.

Page 64: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Menurut Sudjarwo (1993 : 21-23) prinsip-prinsip latihan diantaranya: “(1) prinsip

individu, (2) prinsip penambahan beban, (3) prinsip interval, (4) prinsip latihan

sepanjang tahun”.

Prinsip-prinsip latihan tersebut sangat penting untuk diperhatikan dalam latihan.

Prinsip-prinsip latihan yang harus diperhatikan meliputi prinsip individu, prinsip

penambahan beban, prinsip interval, prinsip latihan sepnjang tahun. Tujuan

latihan dapat tercapai dengan baik, jika prinsip-prinsip latihan tersebut

dilaksanakan dengan baik, jika prinsip-prinsip latihan tersebut dilaksanakan

dengan baik dan benar.

Untuk lebih jelasnya prinsip-prinsip latihan dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Prinsip individu

Manfaat latihan akan lebih berarti, jika dalam pelaksanaan latihan

didasarkan pada karakteristik atau kondisi atlet yang dilatih. Sudjarwo (1993 :21)

Menyatakan, “pemberian beban latihan harus selalu mengingat kemampuan dan

kondisi masing-masing atlet. Factor individu yang harus mendapat perhatian

misalnya tingkat ketangkasan atlet, umur atau lamanya berlatih, kesehatan dan

kesegaran jasmani serta psychologis”. Perbedaan antara atlet yang satu dengan

yang lainya tentunya tingkat kemampuan dasar serta prestasinya juga berbeda.

Oleh karena perbedaan individu harus diperhatikan dalam pelaksanaan latihan.

Sadoso Sumosardjuno (1994: 13) menyatakan, “Meskipun sejumalah atlet dapat

diberi program pemantapan kondisi fisik yang sama, tetapi kecepatan kemajuan

dan perkembanganya tidak sama”.

2) Prinsip Penambahan Beban

Prinsip beban lebih merupakan dasar dan harus diphami seorang atlet dan

pelatih. Prinsip beban lebih merupakan prinsip latihan yang mendasar untuk

memperoleh peningkatan kemampuan kerja. Kemampuan seseorang dapat

meningkat jika mendapat rangsangan berupa beban latihan yang cukup berat, yaitu

di atas dari beban latihan yang diterimanya. Andi Suhendro (1992: 37)

Page 65: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

menyatakan “Seorang atlet tidak akan meningkat prestasinya apabila dalam latihan

mengabaikan prinsip beban lebih”. Sedangkan Rusli Lutan dkk. (1992: 95)

berpendapat:

Setiap bentuk latihan untuk keterampilan teknik, taktik, fisik, dan mental

sekalipun harus berpedoman pada prinsip beban lebih. Kalau beban latihan

terlalu ringan, artinya di bawah kemampuannya, maka berapa lama pun atlet

berlatih, betapa sering pun dia berlatih atau sampai bagaimana capek pun dia

mengulang-ulang latihan itu, prestasinya tidak akan meningkat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, prinsip beban lebih

bertujuan untuk meningkatkan perkembangan kemampuan tubuh, pembebanan

latihan yang lebih berat dari sebelumnya akan merangsang tubuh untuk

beradaptasi dengan beban tersebut, sehingga kemampuan tubuh akan meningkat.

Kemampuan tubuh yang meningkat mempunyai peluang untuk mencapai prestasi

yang lebih baik.

Salah satu hal yang harus tetap berada di atas ambang rangsang latihan. Beban

latihan yang terlalu berat tidak akan meningkatkan kemampuan atlet, tetapi justru

sebaliknya yaitu kemunduran kondisi fisik atau dapat mengakibatkan atlet menjadi

sakit.

3) Prinsip Interval

Interval atau istirahat merupakan bagian penting dalam latihan. Hal ini

dimaksudkan untuk menjaga kondisi atelet. Berkaitan dengan prinsip interval

Sudjarwo (1993: 22) menyatakan, “Latihan secara interval adalah merupakan

serentetan latihan yang diselingi dengan istirahat tertentu (interval). Faktor

istirahat (interval haruslah diperhatikan setelah jasmani melakukan kerja berat

akibat latihan).”

Istirahat atau interval merupak faktor yang harus diperhatikan dalam latihan.

Kelelahan akibat dari latihan harus diberi istirahat. Dengan istirahat akan

memulihkan kondisi atlet, sehingga untuk melakukan latihan berikutnya

kondisinya lebih baik.

Page 66: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

4) Prinsip Penekanan Beban

Pemberian beban latihan pada suatu saat harus dilakukan dengan tekanan

yang berat atau bahkan dapat dikatakan membuat atlet stress. Penekanan beban

latihan harus sampai menimbulkan kelelahan yang sungguh-sungguh, baik

kelelahan lokal maupun kelelahan total jasmani dan rohani atlet. Dengan waktu

tertentu serta beban latihan dengan intensitas maksimal akan berakibat timbulnya

kelelahan lokal yaitu otot-otot tertentu atau fungsi organism. Kelelahan total

disebabkan adanya beban latihan dengan volume yang besar, serta intensitasnya

maksimal dengan waktu yang cukup lama. Prinsip penekanan beban diberikan

guna meningkatkan kemampuan organism, penggemblengan mental yang sangat

diperlukan untuk menghadapi pertandingan-pertandingan.

5) Prinsip Makan Baik

Makanan yang sehat dan baik sangat penting bagi seorang atelt. Makanan

yang dikonsumsi atlet harus sesuai dengan tenaga yang diperlukan dalam latihan.

Untuk menentukan jenis makanan yang harus dikonsumsi seorang atelt harus

bekerjasama dengan ahli gizi. Sudjarwo (1993 :23) menyatakan, “Untuk seorang

atelet diperlukan 25-35% lemak, 15% putih telur, 50-60% hidrat arang dan vitamin

serta mineral lainnya”. Pentingnya peranana makanan yang baik untuk seorang

atlet, maka harus diperhatikan aagar kondisi atlet tetap terjaga, sehingga akan

mendukung pencapaian prestasi maksimal.

6) Prinsip Latihan Sepanjang Tahun

Pencapaian prestasi yang tinggi dibutuhkan latihan yang teratur dan

terperogram. Sudjarwo (1993: 23) menyatakan, “Kembali kepada sistematis dari

latihan yang diberikan secara teratur dan ajeg serta dilaksanakan sepanjang tahun

tanpa berseling. Hal ini bukan bertarti tidak ada istirahat sama sekali, ingat akan

prinsip interval”. Sistematis suatu latihan sepanjang tahun akan diketahui melalui

periode-periode latihan. Melalui penjabaran dalam periode-periode latihan, maka

tujuan akan lebih focus, sehingga prestasi yang tinggi akan dapat dicapai.

Page 67: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

7. Dosis Latihan

Dalam menyusun program latihan perlu memperhatikan beberapa factor,

diantaranya bebean latihan atau loading. Beban latihan harus ditentukan dengan

tepat agar proses latihan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang optimal.

Beban latihan atau loading merupakan suatu bentuk latihan jasmani dan rohani

atlet untuk mencapai prestasi olahraga. Adapun ciri-ciri beban latihan jasmani

menurut Sudjarwo (1995:15) adalah sebagai berikut:

a. Intensitas

Adalah merupakan ukuran kesungguhan dalam melakukan latihan

yang betul pelaksanaanya. Apabila kita dapat melaksanakan penuh sesuai

dengan kemampuan ini berarti kita menjalankan intensitas 100% (maksimal),

tingkat intensitas dapat dibedakan:

1. 100% atau lebih kategori super maksimal

2. 100% penuh kategori maksimal

3. 80% s/d 99% kategori sub maksimal

4. 60% s/d 79% kategori medium

5. 59% s/d ke bawah kategori rendah

b. Volume

Jumlah beban yang dinyatakan dalam satuan jarak, waktu, berat,

jumlah beban latihan.

c. Duration

Adalah lamanya waktu latihan seluruhnya (penuh) setelah dikurangi

dengan waktu yang dipergunakan untuk latihan.

d. Frekuensi

Adalah beberapa kali suatu latihan dilakukan setiap minggunya.

e. Rytme

Merupakan irama dari latihan atau repetisi yang dipergunakan

misalnya berat dan ringannya latihan atau tinggi rendahnya tempo latihan.

Page 68: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

8. Latihan Berbeban (Weight Training)

Latihan berbeban (weight training) adalah suatu cara menerapkan prosedur

pengkondisian secara sistematis pada berbagai otot tubuh, Furqon (1996: 1).

Latihan berbeban merupakan latihan fisik dengan bantuan alat sebagai beban, yang

tujuan utamanya untuk memberikan efek terhadp otot-otot rangka dan memberikan

perubahan secara morfologis, khususnya ditujukan untuk meningkatkan kekuatan

dan ketahanan otot guna membantu kemajuan penampilan seseorang, sesuai

dengan batasan strength yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan

terhadap suatu tahanan, maka latihan-latihan yang cocok untuk mengembangkan

kekuatan adalah latihan tahanan (resistance exercise) dimana kita mengangkat,

mendorong, atau menarik suatu beban, Harsono (2001: 25). Beban yang dimaksud

adalah beban dari dalam yaitu beban dari anggota tubuh sendiri (internal

resistance) dan beban yang berasal dari luar (external resistance).

Sebagai hasil latihan kekuatan adalah terbentuknya beberapa tipe kekuatan

otot, antara lain yang dijelaskan Bompa dan Haff (2009: 268) yaitu:

(1) Kekuatan umum (general strength): mengacu pada kekuatan dari

seluruh system otot. Karena kekuatan umum merupakan dasar dari dasar

dari seluruh program kekuatan, maka semua otot dalam tubuh harus

dikembangkan, (2) kekuatan spesifik (specific strength): mengacu pada

kekuatan otot khusus diperlukan pada cabang olahraga tertentu, (3)

kekuatan kecepatan (speed strength): adalah kemampuan untuk

mengembangkan tahanan secara cepat dan saat percepatan yang tinggi.

Kekuatan kecepatan sangat penting pada kebanyakan cabang olahraga,

khususnya cabang olahraga beregu. Tipe kekuatan ini baik

dikembangkan pada saat fase persiapan khusus dan di dalam fase

latihan. (4) kekuatan maksimal (maximum strength) : kemampuan untuk

mengangkat suatu beban yang hanya bisa diangkat dalam satu kali

angkatan, kekuatan maksimal telah dihubungkan dengan factor-faktor

seperti, daya tahan otot, performa angkat berat, dan kecepatan. (5) Daya

tahan otot (muscular endurance): merupakan kemampuan otot untuk

bekerja teru- menerus dalam waktu yang lama, sebagai hasil dari

penekanan latihan daya tahandan kekuatan. Jumlah total repetisi yang

Page 69: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dapat diangkat dengan spesifik angkatan adlah tanda dari daya tahan

otot. (6) Kekuatan absolute (absolute strength): merupakan kemampuan

atlet untuk menggunakan kekuatan maksimumnya tanpa memperhatikan

berat badanya sendiri. Pada beberapa cabang-cabang olahraga (tolak

peluru, American football, atau angkat berat kelas super dalam angat

besi dan gulat) atlet harus mempunyai kekuatan otot dengan level yang

sangat tinggi. Kekuatan otot maksimal atlet dapat diukur dengan

menggunakan tes 1 repetisi maksimal (1RM).

Dapat disimpulkan bahwa kekuatan otot umum merupakan dasar dari

seluruh program kekuatan. Sehingga semua otot dalam tubuh harus dikembangkan

sesuai dengan cabang olahraga masing-masing. Banyaknya tipe kekuatan otot

sebagai hasil dari latihan kekuatan memiliki dampak yang berbeda-beda.

a. Sistem energi latihan

Di dalam latihan beben, aktivitas yang trjadi adalah proses

menggerakkan/mengkontraksikan bagian otot-otot tertentu pada tubuh. Misalnya

gerakan biceps curl, latihan ini hanya bertujuan untuk melatih otot bisep saja tetapi

tidak menutup kemungkinan otot lain juga dapat bergerak sebagai penggerak pasif.

Kontraksi otot ini membutuhkan energi yang didapat dari perubahan makanan

yang berada pada sel otot melalui energi tinggi yang biasa disebut dengan

adenosine triphosphate atau yang disingkat ATP yang tersimpan di dalam sel otot.

Penyediaan ATP didapat didapatkan dengan 3 cara yaitu: 1) sistem ATP-PC, 2)

sistem lactic acid 3)sistem oksigen(O₂), (Bompa,1993:26). Sistem ATP-PC dan

lactic acid disebut dengan sistem anarerobic, karena dalam proses penyediaan

ATP tanpa menggunakan (O₂), sedangkan sistem yang ke tiga disebut sistem

aerobic dikarenakan proses pemecahan ATPnya dengan menggunakan O₂.

Page 70: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

b. Program Latihan

Arm fly, Chest press, Push up, Low pulley bicep curl, Tricep press down, Twisting

trunk curl.

1. Bent-Arm Fly

Gambar 26. Bent-Arm Fly (Thomas & Barney :2003 : 74-75)

Posisi awal :

Kepala, pundak dan punggung bersandar ke bantal belakang, kedua pundak sejajar

dengan cam, gengam setiap handle dengan ibu jari dan telunjuk, kedua lengan bagian

atas berada pada bantal sandaranya.

Gerakan :

Doronglah dengan kedua lengan bagian bawah, bukan dengan tangan, kepala dan

tubuh bagian atas tetap pada bantal sandarannya, sentuhlah bantal-bantal lengan di

muka dada, keluarkan nafas saat kedua siku menjadi satu berhetilah sebentar,

kembalilah ke posisi awal, tariklah nafas selama pengembalian ke posisi awal

Page 71: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

2. Chest Press

Gambar 27. Chest Press (Thomas & Barney :2003 : 76-77)

Posisi awal :

Posisi tubuh seprti terlihat pada gambar, pegangan pada grip posisi tangan sedikit

lebar dari dada, pastikan jarak kepala 2 inchi dari beban

Gerakan :

Dorong beban sampai kedua siku menjadi lurus, keluarkan nafas, ketika sampai pada

titik akhir, kembali pada posisi awal, tarik nafas selama gerakan ke bawah.

3. Push Up

Gambar 28. Push up (http://id.wikipedia.org/wiki/Push-up)

Page 72: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gerakan :

a. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan.

b. Kemudian badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan.

c. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap.

d. Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki

tetap lurus.

e. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah.

f. Naik lagi dan dilakukan secara berulang.

4. Low pulley bicep curl

Gambar 29. Low Pulley Bicep Curl (Thomas & Barney :2003 : 117-118)

Posisi awal :

Tubuh bagian atas tegak, kedua lutut sedikit ditekuk, kepala tegak, mengahdap ke

depan, pundak sedikit ditarik ke belakang, bntuk pegangan tangan yaitu underhand

grip, kedua siku direntangkan secara penuh, bar berada di dekat paha.

Page 73: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gerakan :

Tariklah bar sampai setinggi pundak, lengan atas tidak boleh bergerak, keluarkan

nafas saat bar mendekati pundak, turunkan perlahan-lahan bar ke posisi permulaan,

kepala tetap tegak, tarik nafas saat menurunkan bar.

5. Tricep press down

Gambar 30. Tricep press down (Thomas & Barney :2003 : 130-131)

Posisi awal :

Berdiri tegak, jarak antara kedua kaki selebar pundak, pegangan tangan overhand

grip jarak antara kedua tangan tidak boleh lebih dari 6 inchi, pada permulaan bar

setinggi dada, tekanlah lengan atas pada tulang iga.

Gerakan :

Luruskan kedua lengan bawah sehingga bar menyentuh paha, jangan menggerakan

lengan atas, keluarkan nafas saat melewati titik ganjal, tariklah nafas saat

menggembalikan bar secara perlahan-lahan ke posisi awal.

Page 74: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

6. Twisting trunk curl

Gambar 31. Twisting trunk curl (Thomas & Barney :2003 : 148-149)

Posisi awal :

Punggung diletakkan pada lantai, kedua kaki di atas bangku atau kursi, kedua lengan

diatas dada.

Gerakan :

Dada ke dagu terlebih dahulu, secara bergantian kedua pundakdan punggung atas

ditekuk ke arah lutut yang berlawanan, keluarkan nafas saat mendekati titik tertinggi,

dengan perlahan-lahan kembalilah ke posisi semula, dagu tetap pada dada sampai

kedua punda kmenyentuh, tariklah nafas saat gerakan ke bawah.

B. Penelitian yang Relevan

Penulis dalam penelitian ini terinspirasi serta mendapatkan banyak

pengetahuan, dan penelitian ini adalah bentuk pengembangan dari penelitian-

penelitian sebelumnya yang relevan, diantaranya :

1) Weight training untuk meningkatkan kekuatan-daya tahan otot pemanah

Skripsi: Nurida Setyorini.

2) Perbedaan pengaruh metode latihan dan power otot lengan terhadap keterampilan

memukul bola dalam permainan softball bagi pemain klub softball Giant solo

tahun 2011.Skripsi: Agus Nur Rohman.

Page 75: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

C. Kerangka Berpikir

Latihan fisik yang dilakukan pitcher softball belum spesifik dan belum sesuai

untuk meningkatkan power otot, yang diperlukan untuk melakukan pitching. Hal ini

disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan pelatih dalam menyusun

program latihan, sehingga program latihan yang disusun tidak tepat. Metode latihan

untuk meningkatkan power otot yang dilakukan oleh pelatih kurang

mempertimbngkan komponen otot yang dominan dipakai dalam softball.untuk

meningkatkan power otot dikembangkan melalui latihan berbeban .

Didalam penelitian ini akan mengetahui seberapa besar peningkatan power otot

pitcher softball melalui latihan berbeban.

D. Hipotesis

Berdasarkan dari tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas dapat

dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

“ weight training dapat meningkatkan power otot lengan pitcher softball”.

Page 76: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitan

Penelitian ini telah dilaksanakan di tempat Asia fitness Center

2. Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan atau (Action Reaserch) ini dilaksanakan pada bulan juni

sampai juli 2012.

Tabel 1: Rincian Kegiatan Waktu Dan Jenis Kegiatan Penelitian

NO Rencana Kegiatan Tahun 2012

1. Persiapan Mar Apr Mei Jun Jul

a. Obeservasi 7

b. Identifikasi Masalah 10

c. Penentuan Tindakan 12

d. Pengajuan Judul 4

e. Penyusunan Proposal 1-31

2. Pelaksanaan

a. Seminar Proposal 1

b. Pengumpulan Data Penelitian 6 11

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan 11

b. Ujian Skripsi 27

Page 77: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

B. Subjek Penelitian

Subjek yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pitcher club Softball

Buffaloe’s sebanyak 6 orang

C. Data Dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan (action reaserch) ini adalah sebgai

berikut:

1. Data power lengan diperoleh dari pitcher menggunakan teknik pengumpulan

data dengan tes unjuk kerja dan menggunakan instrument tes Vertical Arm

Pull (Ismaryati 2008:65-66).

2. Data keaktivan latihan diperoleh dari peristiwa selama latihan berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi.

3. Teknik gerakan latihan diperoleh dari peristiwa yang diamati selama latihan

berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.

D. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian tindakan (action reaserch) terdiri

dari tes dan observasi:

Jenis Data Sumber Teknik Instrumen

Power lengan Pitcher Tes unjuk kerja Vertical Arm Pull

Tes

Keaktifan latihan Peristiwa Observasi Lembar Observasi

Teknik gerakan Peristiwa Observasi Lembar Observasi

Ketepatan beban Peristiwa observasi Lembar Observasi

Page 78: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

E. Uji Validtitas Data

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi (content

validity) yang mana teknik tes yang akan diberikan kepada subjek penelitian sudah

sesuai dengan isi yang seharusnya diberikan.

Sedangkan untuk mendapatakan data yang valid digunakan tes yang

terstandar.

F. Analisis Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif.

Data kuantitatif berupa hasil tes power sebelum dan sesudah latihan, dihitung

menggunakan T Test untuk mengetahui peningkatan hasil latihan. dianalisis

menggunakan computer dengan program SPSS-18.

Data kualitatif berupa keaktifan latihan, kebenaran teknik gerak weight

training, latihan dianalisis melalui analisis kritis.

G. Indikator Kinerja Penelitian

Prosentase indikator pencapaian keberhasilan penelitian pada tabel berikut:

Tabel 3. Indikator kinerja penelitian

Aspek yang diukur Indikator

pencapaian

Cara mengukur

Power Otot Lengan

Pitcher

40% Tes Vertical Arm-Pull

untuk mengetahui

power otot lengan

Proses Latihan Diamati saat proses

latihan dengan

menggunakan lembar

observasi

Page 79: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

H. Prosedur Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode dalam

penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research) dan dilakukan dengan

beberapa siklus sampai tercapainya indikator penelitian, setiap siklus terdiri atas lima

tahapan melalui sistem daur dari berbagai kegiatan dalam proses pelatihan. Tahapan

tersebut terdiri atas pengembangan fokus masalah, perencanaan tindakan perbaikan,

observasi dan interpretasi, analisis dan refleksi, serta perencanaan tindak lanjut. (Raka

Joni dan Toho Cholik Muthohir dkk, 2000: 17-18)

Rancangan Siklus I

A. Tahap Perencanaan:

Pada tahap ini peneliti menyusun skenario latihan yang akan dilaksanakan

pada proses latihan yang terdiri dari:

a. Peneliti melakukan analisis program latihan yang sudah ada pada club softball

buffaloes khususnya latihan program latihan power otot lengan pitcher untuk

mengetahui komdisi awal subjek penelitian.

b. Membuat program latihan dengan mengacu pada tindakan peningkatan power

otot lengan pitcher dengan menggunakan latihan weight training.

c. Memilih dan menentukan instrument tes untuk mengetahui peningkatan

power otot lengan pitcher dengan tes Vertical Arm Pull dan menggunakan

lembar observasi untuk mengamati dalam proses latihan.

d. Membuat lembar observasi kebenaran teknik latihan weight training.

e. Menyusun panduan latihan.

Page 80: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

B. Tahap Pelaksanaan:

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses

latihan di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:

a. Melakukan pemanasan.

b. Melakukan latihan weight training yang terdiri dari latihan Arm fly, Chest

press, Twisting trunk curl, Low pulley bicep curl, Tricep press down. Push

up

c. Melakukan pendinginan.

C. Pengamatan Tindakan:

Pengamatan dilakukan terhadap setiap kejadian yang terjadi selama proses

latihan berlangsung.

D. Tahap Evaluasi:

Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian

dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang

dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan berikutnya.

Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai

pada siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi latihan

sesuai dengan tujuan latihan.

Page 81: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

BAB IV

HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Berikut ini akan disajikan deskripsi data awal pnelitian dan akhir minggu ke

keenam penelitian:

1. Awal Penelitian

Tabel 4. Diskripsi Data Tes Awal Pada pitcher club Softball Buffaloe’s UNS

2. Akhir Minggu ke enam penelitian

Tabel 5 . Diskripsi Data Tes Akhir Pada pitcher club Softball Buffaloe’s UNS

Merujuk dari tabel 1 dan table 2 dapat diketahui perbedaan hasil penelitian

sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Berdasarkan hasil pengujian perbedaan

dengan analisis statistik t-test antara pretest dan postest diperoleh nilai sebesar 18.871

dan ttabel dengan taraf signifikan 5% dan n=10 sebesar 2.447. Karena thitung >ttabel

maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan

postes.

Tes N Nilai

Minimum

Nilai

Maksimum

Mean SD

Awal 6 3,28 7,28

5,25 1,516

Tes N Nilai

Minimum

Nilai

Maksimum

Mean SD

Akhir 6 5,20 9,88 7,67 1,785

Page 82: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data perlu dilakukan pengujian persyaratan

analisis yang dilakukan terdiri dari uji reliabilitas, uji normalitas.

1. Uji Realibilitas

Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas tes, digunakan tabel

koefisien korelasi dari Book Walter dalam Mulyono B (2010:49) seperti dibawah

ini:

Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas Tes.

Tes Nilai Reliabilitas

Kategori

Observasi Latihan 0.892 Tinggi

Awal

0.924 Tinggi Sekali

Akhir 0.920 Tinggi Sekali

Tabel 7. Tabel Range Kategori Reliabilitas.

Kategori Reliabilitas

Tinggi Sekali 0.90-1.00

Tinggi 0,80-0.89

Cukup 0,60-0.79

Kurang 0.40-0.59

Tidak Signifikan 0.00-0.39

Page 83: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data diuji distribusi kenormalannya dari data tes

awal dan tes akhir power otot lengan pitcher. Uji normalitas data dalam penelitian ini

digunakan liliefors. Hasil uji normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes awal

dan tes akhir sebagai berikut:

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data.

Tes Kelompok n Mean SD Lhitung Ltabel Keterangan

Awal

6 5.25 1.52 0.154 0.319 Normal

Akhir

6 7.67 1.79 0.181 0.319 Normal

Berdasarkan tabel 5 uji liliefors dihasilkan Lhitung Tes awal < Ltabel dengan

taraf signifikansi 5% . oleh karena itu tes awal dan tes akhir berdistribusi normal.

Page 84: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3. Uji Perbedaan Pretes dan Postest.

Uji perbedaan pada penelitian ini adalah untuk membedakan Setelah diberi

pelatihan weight training kemudian dilakukan uji perbedaan pada pitcher club

Softball Buffaloe’s UNS sebanyak 6 orang. Uji perbedaan yang dilakukan dalam

penelitian ini hasilnya sebagai berikut:

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan sebelum dan setelah

diberi pelatihan.

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik t-test antara

pretest dan postest diperoleh nilai sebesar 18.871 dan ttabel dengan taraf signifikan 5%

dan n=6 sebesar 2.447. Karena thitung >ttabel maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan postes.

C. Pengujian Hipotesis

1. Weight Trainig Dapat Meningkatkan Power Otot Lengan Pitcher

Softball

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan yang dilakukan pada data pretest dan

postest diperoleh thitung sebesar18.871, sedangkan ttabel pada taraf signifikansi 5%

sebesar 2.447, berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa, terdapat

Pelatihan N Mean Thitung Ttabel Keterangan Persentase

peningkatan

Pretest 6 5.25

18.871

2.447

Ada perbedaan

46,09%

Postest 6 7.67

Page 85: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

perbedaan yang signifikan antara data pretes dan postest pada pelatihan weight

training pada pitcher club Softball Buffaloe’s UNS, dari nilai rata-rata setelah diberi

latihan lebih tinggi daripada nilai rata-rata sebelum diberi latihan.

Weight training menurut Thomas R. Beachle (2003:28) adalah “latihan-

latihan yang dilakukan terhadap penghalangan ubtuk meningkatkan kualitas dari otot-

otot yang dilatih pada pada seseorang yang berlatih untuk meningkatkan kebugaran”.

Sedangkan menurut Hrsono (1998:185) weight training adalah latihan-latihan yang

sistematis dimana beban hanya dipakai sebagai alat untuk menambah kekeuatan otot

guna mencapai tujuan tertentu, seperti misalnya memperbaiki kondisi fisik, kesehatan

kekuatan, prestasi dalam suatu cabang olahraga. Dengan demikian weight training

dapat membangun unsur fisik seorang atlet dalam hal ini unsure power otot lengan

dari pitcher.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Berdasarkan hasil pengujian perbedaan dengan analisis statistik T test pretes

dan posttest diperoleh nilai sebesar 18.871 dan ttabel dengan taraf signifikan 5% dan

n=6 sebesar 2.447. Karena thitung >ttabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang signifikan antara pretest dan postes. Hal ini menunjukan bahwa pada

subjek penelitian terdapat peningkatan power otot lengan pada pitcher setelah diberi

perlakuan. Merujuk pada tebel 7, hasil perhitungan persentase peningkatan sebesar

46,09% dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode weight training dapat

meningkatkan power otot lengan pada pitcher klub softball buffaloes. Selain itu

perubahan pada serabut otot setelah melakuakan weight training hal ini memberi

pengaruh terhadap peningkatan power otot lengan pada pitcher. Hal ini dapat

disimpulkan weight training memiliki sumbangan yang berarti dalam meningkatkan

power otot lengan pitcher. Pembahasan analisis tersebut menunjukan bahwa

hipotesis terbukti , hal ini tentunya tidak terlepas dari hasil latihan yang sudah

dilakukan.

Page 86: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Menurut Edwin (1997:30) secara sederhana serabut otot dibagi menjadi 2

gbagian yaitu serabut otot cepat (Fast twitch fibers) dan otot lambat (Slow twitch

fiber) . latihan fisisk akan mempengaruhi ke dua serabut otot tersebut, yaitu

terjadinya hipertropi; akan tetapi proporsi pengembangan ke 2 serabut otot tersebut

akan berbeda akibat perbedaan intensitas latihan yang diberikan. Latihan aerobik

lebih nyata pengaruhnya pada serabut otot cepat. Dalam hal ini latihan weight

training mengandung unsur. yang diperlukan dalm peningkatan power otot lengan

pada pitcher. Dan pengaruh – pengaruh yang yang ditimbulkan setelah penelititan ini

dapat disimpulkan berasal dari program latihan dan perlakuan yang sudah

dilaksanakan oleh subjek.

Menurut Edward L. Fox dalam bukunya M. Sajoto (1988 : 155-166) Latihan

berbeban pada prinsipnya merupakan suatu program yang membantu manusia dalam

memperbaiki manusia dalam memperbaiki kondisi fisik seseorang. Dalam latihan

berbeban yang tujuannya meningkatkan kondisi fisik seseorang ini salah satunya

dalam bentuk latihan dalam pengembangan kecepatan, kekuatan serta power otot

lengan serta daya tahan tubuh. Hal ini dapat disimpulkan weight training memiliki

sumbangan yang berarti dalam meningkatkan power otot lengan pitcher.

Pembahasan analisis tersebut menunjukan bahwa hipotesis terbukti , hal ini tentunya

tidak terlepas dari hasil latihan yang sudah dilakukan.

Page 87: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari hasil analisis data yang telah dilakukan

ternyata hipotesis yang diajukan dapat diterima. Dengan demikian dapat diperoleh

simpulan sebagai berikut:

1. Dari hasil observasi mengenai keaktivan latihan, kebenaran teknik gerak weight

training, dan ketepatan beban latihan pada pitcher club Softball Buffaloe’s UNS

sebanyak 6 orang dapat disimpulkan bahwa subjek melakukan latihan dengan

teknik yang benar.

2. Ada perbedaan yang signifikan antara pretes dengan postest teknik pelatihan

weight training pada pitcher club Softball Buffaloe’s UNS, analisis statistik t-test

antara pretest dan postest diperoleh nilai sebesar 18.871 dan ttabel dengan taraf

signifikan 5% dan n=10 sebesar 2.447. (thitung 2.240 > ttabel 2.228) dan nilai rata-

rata postest lebih tinggi daripada nilai rata-rata pretest.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelatihan weight training

dapat meningkatkan power lengan otot pitcher. Implikasi teoritik dari hasil

penelitian ini adalah metode pelatihan weight training (Latihan berbeban) adalah

suatu cara menerapkan prosedur pengkondisian secara sistematis pada berbagai

otot tubuh,sedangkan latihan berbeban merupakan latihan fisik dengan bantuan

alat sebagai beban, yang tujuan utamanya untuk memberikan efek terhadp otot-

otot rangka dan memberikan perubahan secara morfologis, khususnya ditujukan

untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot guna membantu kemajuan

Page 88: WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT …/Weight... · Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “WEIGHT TRAINING UNTUK MENINGKATKAN POWER OTOT LENGAN PITCHER SOFTBALL” ini

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

penampilan seseorang, sesuai dengan batasan strength yaitu kemampuan otot

untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.

C.Saran

Berdasrkan simpulan dan implikasi diatas, maka dapat dikemukakan saran

sebagai berikut:

1. Weight training dapat meningkatkan power otot lengan pitcher softball,

pelatih bisa menggunakan weight training untuk meningkatkan power otot

lengan pitcher.

2. Untuk meningkatkan power otot lengan pada pitcher softball perlu diterapkan

metode latihan yang tepat, sehingga diperoleh hasil latihan yang optimal.