week 13 - 28 november 2014
DESCRIPTION
Kinetika KimiaTRANSCRIPT
Kinetika Kimia
Week XIII – 21 November 20124
Pendahuluan
Apakah reaksi dapat berlangsung?
TERMODINAMIKA
Seberapa cepat proses reaksi terjadi? KINETIKA
KINETIKA KIMIA
Kinetika kimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari laju dan mekanisme reaksi kimia
kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi / tekanan zat – zat yang bereaksi.
LAJU REAKSI
A B
Laju A = -[A]t
Laju B = [B]t
[A] = Perubahan konsentrasi A selama t
[B] = Perubahan Konsentrasi B selama t
Karena [A] menurun selama reaksi, [A] = negatif
LAJU REAKSI
Laju Reaksi dapat ditentukan dengan monitoring perubahan konsentrasi setiap reaktan/produk sebagai fungsi dari waktu [A] vs t
A B
waktu
A B
Laju A = -[A]t
Laju B = [B]t
LAJU REAKSI
pada reaksi ini, konsentrasi butil klorida, C4H9Cl, diukur pada variasi waktu, t.
C4H9Cl(aq) + H2O(l) C4H9OH(aq) + HCl(aq)
[C4H9Cl] M
LAJU REAKSI
Rata-rata laju reaksi pd setiap interval berubah dalam konsentrasi per perubahan waktu
C4H9Cl(aq) + H2O(l) C4H9OH(aq) + HCl(aq)
= 1,9 x 10-4
LAJU REAKSI
Rata-rata laju menurun utk setiap proses reaksi
C4H9Cl(aq) + H2O(l) C4H9OH(aq) + HCl(aq)
LAJU REAKSI
Plot konsentrasi vs waktu memberikan hasil kurva seperti ini.
Slope garis tangen pada kurva untuk setiap titik merupakan laju spontan pada waktu tersebut.
C4H9Cl(aq) + H2O(l) C4H9OH(aq) + HCl(aq)
LAJU REAKSI
Reaksi melambat karena konsentrasi reaktan menurun
C4H9Cl(aq) + H2O(l) C4H9OH(aq) + HCl(aq)
Br2 (aq) + HCOOH (aq) 2Br- (aq) + 2H+ (aq) + CO2 (g)
Laju rata-rata = -[Br2]t
= -[Br2]akhir – [Br2] awal
takhir - tawal
slope oftangent
slope oftangent
slope oftangent
LAJU REAKSI & STOKIOMETRI
Rasio C4H9Cl terhadapC4H9OH = 1:1.
Laju pengurangan C4H9Cl sama dengan laju pembentukan of C4H9OH.
C4H9Cl(aq) + H2O(l) C4H9OH(aq) + HCl(aq)
Rate =-[C4H9Cl]
t=
[C4H9OH]t
LAJU REAKSI & STOKIOMETRI2A B
2 mol A berubah menjadi 1 mol B
Rate B = [B]t
Laju A = -[A]t
12
aA + bB cC + dD
Laju = -[A]t
1a
= -[B]t
1b
=[C]t
1c
=[D]t
1d
KONSENTRASI & LAJU
Setiap reaksi memiliki persamaan sendiri dimana laju sebagai fungsi dari konsentrasi reaktan disebut Rate Law
Rate law ditentukan dengan mengukur laju dengan konsentrasi awal yang berbeda
KONSENTRASI & LAJU
Bandingkan percobaan 1 dan 2:
ketika [NH4+] menjadi 2x, laju awal menjadi 2X.
KONSENTRASI & LAJU
Bandingkan percobaan 5 & 6:
ketika [NO2-] menjadi 2x, laju awal menjadi 2X
KONSENTRASI & LAJU
Persamaan ini disebut rate law, & k adalah konstanta laju.
Rate Laws
rate law menunjukkan hubungan antara: laju reaksi dan konsentrasi reaktan.
Untuk reaktan fasa gas, menggunakan PA bukan [A].
k merupakan konstanta yang bernilai spesifik untuk setiap rekasi.
nilai k ditentukan secara eksperimen
Rate Laws
Exponen menunjukkan orde reaksi terhadap setiap reaktan.
Reaksi
orde pertama untuk [NH4+]
orde pertama untuk [NO2−]
Orde reaksi keseluruhan dapat dicari dengan menjumlahkan exponen reaktan pada rate law.
Orde reaksi seluruhnya yaitu orde reaksi kedua.
F2 (g) + 2ClO2 (g) 2FClO2 (g)
V = k [F2]x[ClO2]y
Percobaan 1 & 3:
[F2] berubah 2X, laju reaksi berubah 2X, maka: x = 1
Percobaan 1 & 2:
[ClO2] berubah 4X, laju reaksi berubah 4X, maka: y = 1
V = k [F2][ClO2]
RATE LAW
Laju reaksi selalu ditentukan berdasarkan hasil percobaan
Orde Reaksi didefinisikan dalam konsentrasi reaktan (bukan produk).
Orde reaktan tidak berhubungan dengan koefisien stoikiometri dari reaktan pada persamaan kesetimbangan kimia
F2 (g) + 2ClO2 (g) 2FClO2 (g)
rate = k [F2][ClO2]1
MOLEKULARITAS Molekularitas yaitu jumlahmolekul yang bereaksi dalam
tahap dasar. Reaksi dasar merupakan reaksi sederhana (dijelaskan
dengan molekularitas).
a. A → Produk (reaksi unimolekular)H2C
H2C CH2
CH3CH
CH2
b. A + A → Produk or A + B → Produk (reaksi bimolekular)
CH3I + CH3CH2O- CH3OCH2CH3 + I-
c. 2A + B P or A + B + C P (Ter-molekular)
Tentukan rate law dan hitung konstanta laju reaksi untuk reaksi:S2O8
2- (aq) + 3I- (aq) 2SO42- (aq) + I3
- (aq)
Percobaan [S2O82-] [I-]
Kec awal (M/s)
1 0.08 0.034 2.2 x 10-4
2 0.08 0.017 1.1 x 10-4
3 0.16 0.017 2.2 x 10-4
v = k [S2O82-]x[I-]y
Percobaan 1 & 2 untuk mencari orde [I-]
y = 1
Percobaan 2 & 3 untuk mencari orde [S2O82-]
x = 1
k = rate
[S2O82-][I-]
v = k [S2O82-][I-]
=2.2 x 10-4 M/s
(0.08 M)(0.034 M)= 0.08/M•s
Secara kuantitatif, kecepatan reaksi kimia
ditentukan oleh orde reaksi, yaitu jumlah dari
eksponen konsentrasi pada persamaan
kecepatan reaksi.
Reaksi Orde Nol
Pada reaksi orde nol, kecepatan reaksi
tdk tergantung pada konsentrasi reaktan
k =
Reaksi Orde NOL
A produk
v = - [A]t
v = k [A]° = k
V[A]°= M/s[A]
t = k-
[A] = [A]0 - kt
[A] = [ A] pd waktu t
[A]0 = [ A] pd waktu t = 0
t½ = t ketika [A] = [A]0/2
t½ =[A]0
2k
Reaksi Orde Satu
Pada reaksi orde satu, kecepatan reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan.
Persamaan laju reaksi orde satu dinyatakan sebagai :
[A]t
= k [A]-
dA[A]
= k dt-
A produk
Reaksi Orde Satu
Tetapan laju (k) dapat dihitung dari grafik ln [A] terhadap t, dengan – k sebagai gradiennya
Bila t = 0 A = A0 .
tA
Adtk
A
Adt0
][
][ 0 ][
][
y = mx + b
Grafik ln [A] terhadap t utk reaksi orde satu
ln [A]
ln [A]0
gradien = -k
t
Bila t = 0 At = A0 .
PROSES ORDE PERTAMA
• Jika reaksi adalah orde pertama
• plot ln [A]t vs. t akan menghasilkan garis lurus dengan slope -k.
• Jadi, gunakan grafik utk menentukan orde reaksi.
PROSES ORDE PERTAMA
proses metil isonitril menjadi acetonitril.
CH3NC CH3CN
Bagaimana kita tahu ini adalah orde reaksi pertama?
PROSES ORDE PERTAMA
data reaksi ini diambil pada 198.9°C.
CH3NC CH3CN
V = k[CH3NC] Untuk semua interval waktu?
PROSES ORDE PERTAMA
ketika ln P diplotkan sebagai fungsi dari waktu, dihasilkan garis lurus. Proses merupakan orde pertama. Slope (k) negatif: 5.1 10-5 s-1.
Reaksi 2A B merupakan reaksi orde pertama untuk A dengan konstanta = 2.8 x 10-2 s-1 @ 800C. Berapa lama waktu yang dibutuhkan agar [A] berkurang dari 0.88 M menjadi 0.14 M ?
ln[A] = ln[A]0 - kt
kt = ln[A]0 – ln[A]
t =ln[A]0 – ln[A]
k
[A]0 = 0.88 M [A] = 0.14 M
ln[A]0
[A]
k=
ln0.88 M
0.14 M
2.8 x 10-2 s-1= = 66 s
Proses Orde Kedua
Sama saja, dengan mengintegralkan hukum laju reaksi pada orde kedua pada reaktan A:
juga dalam bentuk y = mx + b
Disusun mendapatkan:
Proses Orde Kedua
Jadi jika proses orde kedua untuk A, plot 1/[A] vs. t akan menghasilkan sebuah garis lurus dengan kemiringan k.
Jadi jika proses orde pertama untuk A, plot ln [A]t vs. t akan menghasilkan sebuah garis lurus dengan kemiringan -k.
Ore pertama:
WAKTU PARO
Waktu paro yaitu waktu yang dibutuhkan agar konsentrasi berkurang setengahnya.
Karena [A] pada t1/2 adalah setengah dari [A] awal,
[A]t = 0.5 [A]0
t½ = t ketika [A] = [A]0/2
ln[A]0
[A]0/2
k=t½
t½ln2k
=
Orde Reaksi Pertama
ln2k
=0.693
k=
Berapa waktu paro N2O5 jika terurai dengan nilai konstanta laju 5.7 x 10-4 s-1?
0.6935.7 x 10-4 s-1
= = 1200 s = 20 menit
Bagaimana kita tahu reaksi ini ,orde pertama? satuan k (s-1)
Reaksi orde 1
Rate = k [A]
13
13
][
sdmmol
sdmmol
A
Rk
Satuan konstanta lajuUntuk orde reaksi pertama
11323
13
) (
]][[
smoldmdmmol
sdmmol
BA
Rk
Satuan konstanta laju
Untuk orde reaksi kedua
Reaksi orde 2
Rate = k [A][B]
WAKTU PARO ORDE KEDUA
Untuk proses orde kedua, set
[A]t=0.5 [A]0 dalam persamaan orde kedua.
PENENTUAN ORDE REAKSI
Penguraian NO2 pd 300°C :
NO2 (g) NO (g) + 1/2 O2 (g)
hasil data:
Time (s) [NO2], M
0.0 0.01000
50.0 0.00787
100.0 0.00649
200.0 0.00481
300.0 0.00380
Grafik hasil ln [NO2] vs t :
Time (s) [NO2], M ln [NO2]
0.0 0.01000 -4.610
50.0 0.00787 -4.845
100.0 0.00649 -5.038
200.0 0.00481 -5.337
300.0 0.00380 -5.573
• Plot bukan garis lurus, jadi bukan reaksi orde pertama dalam [A].
PENENTUAN ORDE REAKSI
Tidak cocok
PROSES ORDE KEDUA
GRAFIK 1/[NO2] vs. t memberikan plot
Time (s) [NO2], M 1/[NO2]
0.0 0.01000 100
50.0 0.00787 127
100.0 0.00649 154
200.0 0.00481 208
300.0 0.00380 263
Merupakan garis lurus. Oleh karena itu, prosesnya adalah orde kedua dalam [NO2].
Summary
Orde Rate LawPersamaan
Konsentrasi-waktu Waktu paro
0 v = k [A] = [A]0 - kt t½ =[A]0
2k
1 v = k [A] ln[A] = ln[A]0 - kt t½ln2k
=
2 v = k [A]21
[A]=
1[A]0
+ kt t½ =1
k[A]0