file · web viewuntuk memenuhi tugas ekonomi pembangunan. di susun oleh : juri. y. ah ......

17

Click here to load reader

Upload: vanminh

Post on 06-Feb-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

PENGARUH INOVASI TERHADAP DAYA SAING UMKM

(Studi Kasus UMKM Di Kec. Rubaru Kab. Sumenep)

Untuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan

Di susun oleh :

1. JURIYAH (11.02.3.1.1.00043)

EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2012/2013

Page 2: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) secara menyeluruh merupakan salah

satu bagian penting dari perekonomian suatu negara maupun daerah, begitu juga halnya di

Kec. Rubaru Selain memiliki peranan penting dalam laju perekonomian masyarakat,

UMKM juga membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja baru sehingga

tercipta unit-unit kerja baru. Di Kec. Rubaru, UMKM dianggap penting terutama hanya

karena menyerap banyak tenaga kerja, `bukan karena secara potensial bisa menjadi sumber

inovasi seperti halnya UMKM di tingkat kabupaten, bahkan di suatu negara seperti negara-

negara maju lainnya. Untuk mengetahui pengaruh inovasi terhadap daya saing UMKM,

hendaknya dilakukan suatu pengukuran. Dalamp engukuran inovasi, elemen yang harus

diperhatikan ialah kultur inovasi dan kapasitas inovasi, sedangkan dalam pengukuran daya

saing, indikator yang perlu diperhatikan yakni daya saing produk dan daya saing

perusahaan.

Perkembangan usaha mikro kecil menengah di kec. Rubaru mengalami sedikit

perberkembangan (stagnant) dari tahun ke tahun meskipun masih ada pula yang sedikit

menurun, namun bila dilihat dari jumlah unit usaha, tingkat penyerapan tenaga kerja, nilai

investasi dan nilai produksi UMKM di kec. Rubaru memang ada sedikit perkembangan.

Page 3: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

Tabel perkembangan UMKM di kec. Rubaru 2007-2010 (Rupiah)

No/Tahun Indikator UMKM 2007 2008 2009 2010

1. Jumlah Unit Usaha 1.781

(1.2%)

2.887

(2.7%)

2.855

(0.38%)

3.086

(7.3%)

2. Penyerapan Tenaga

Kerja

21.514

(0.28%)

22.78

(0.37%)

21.335

(0.20%)

24.119

(2.20%)

3. Nilai Investasi 1.756.211

(10%)

1.788.533

(10.9%)

1.528.770

(7.5%)

2.112.802

(15%)

4. Nilai Produksi 311.306

(0.10%)

370.551

(0.16%)

288.909

(0.09%)

433.110

(1.5%)

Sumber : Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Di olah

Tabel di atas menunjukkan adanya suatu perkembangan UMKM di kec. Rubaru dari tahun

ke tahun di lihat jumlah unit, penyerapan tenaga kerja, nilai investasi serta nilai produksi,

hanya saja pada tahun 2009 mengalami penururnan di berbagai bidang baik dalam bidang

penyerapan tenaga kerja maupun nilai-nilai investasi dan produksi. Namun hal ini tidak

menutup kemungkinan bahwasanya UMKM di kec. Rubaru sedikit banyak telah

memberikan kontribusi terhadap PDRB (Product Domistic Bruto) dan menambah

pendapatan masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah sana juga akan

mengalami peningkatan, meskipun secara bertahap.

Kini UMKM di kec. Rubaru semakin memiliki peluang untuk terus berkembang,

namun meskipun demikian perkembangan UMKM di kec. Rubaru masih terhambat

dengan sejumlah persoalan. Beberapa hal yang masih menjadi penghambat dalam

pengembangan UMKM ditinjau dari dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal

Page 4: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

UMKM, dimana penanganan masing-masing faktor harus bersinergi untuk memperoleh

hasil yang maksimal.

1. Faktor Internal (masalah klasik dari UMKM) : yaitu lemah dalam segi permodalan

dan segi manajerial (kemampuan manajemen, produksi, pemasaran dan sumber

daya manusia) serta dalam pengkemasan produk itu sendiri.

2. Faktor Eksternal merupakan masalah yang muncul dari pihak pengembang

UMKM, misalnya solusi yang diberikan tidak tepat sasaran, tidak adanya

monitoring dan program yang tumpang tindih antar institusi serta besarnya biaya

transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh inovasi terhadap daya saing pada UMKM di Kec. Rubaru

Kab. Sumenep?

1.3. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi semua persoalan yang

berkaitan dengan inovasi dan daya saing pada UMKM di Kec. Rubaru Kab Sumenep

1.4. Mamfaat

1. Sebagai bahan intansi bagi masyarkat Rubaru

2. Memeberikan pemahaman mengenai pengaruh inovasi terhadap daya saing

UMKM Di Kec. Rubaru Kab. Sumenep

3. Sebagai bahan pengembangan penelitian selanjutnya

Page 5: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Wahyono (2002 : 30) mengemukakan bahwa kapasitas inovasi diukur berdasarkan

tolok ukur lamanya waktu adopsi, serta banyaknya inovasi yang diadopsi oleh perusahaan

dari sejumlah pilihan inovasi yang ada. Perusahaan dengan kapasitas yang lebih besar

untuk berinovasi mampu membuat keunggulan kompetitif dan mencapai tingkat kinerja

yang lebih besar.

Setyari (2005 : 3) meyakini bahwa tanpa proses dan inovasi produk, mayoritas

UMKM tidak akan mampu mengakomodasikan perubahan struktural yang terjadi di

lingkungan ekonomi mereka. Kesalahan strategi pengembangan UMKM di Indonesia

selama ini yang akhirnya membuat kinerja UMKM Indonesia tertinggal dibandingkan

UMKM di negara-negara lain adalah selama ini UMKM di Indonesia dianggap penting

terutama hanya karena menyerap banyak tenaga kerja, bukan karena secara potensial bisa

menjadi sumber inovasi seperti halnya UMKM di negara maju.

Menurut Laceiva (2004), faktor penentu kesuksesan UKM terdiri dari faktor internal dan

eksternal.

1. Penentu sukses eksternal adalah:

a. Kebijakan pemerintah

b. Situasi Pasar

c. Ketersediaan dana

d. Informasi

e. Infrastruktur

f. Bahan Baku

Page 6: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

2. Penentu Sukses Internal adalah:

a. Manajemen Keuangan

b. Manajemen Perusahaan

c. Bahan baku, mekanik dan lokasi usaha

d. Proses Produksi

e. Jumlah yang ditawarkan dalam pasar

f. Manajemen Personalia.

Page 7: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan yang di gunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

diskriptif kualitatif, karna di dukung oleh beberapa teori dan sesuai dengan pendapat para

tokoh serta pendekatan ini juga peduli dengan seluruh aspek yang melekat dalam fenomena

sosial serta memahami fenomena apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistic

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Page 8: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Definisi Inovasi Pada UMKM Di Kec. Rubaru

Inovasi pada UMKM di kec. Rubaru merupakan suatu sistem yang baru bagi

masyarakat rubaru yang mengarah pada suatu pengalaman untuk menciptakan atau

memperbaiki suatu produk baru, sehingga menghasilkan suatu produk yang lebih

berkualitas sekaligus sebagai faktor penentu dan senjata yang tangguh dalam menghadapi

dunia persaingan (UMKM) yang diharapkan mampu memberikan solusi baru yang dapat

memberikan nilai pada para pelanggan.

4.2. UMKM Membentuk Inovasi

Pengembangan sistem inovasi daerah diyakini dapat dijadikan landasan dalam

pembangunan ekonomi daerah untuk meningkatkan daya saing, namun Inovasi disini tidak

hanya berurusan dengan pengetahuan baru dan cara-cara baru, tetapi juga dengan nilai-

nilai, karena harus bisa membawa hasil yang lebih baik serta produk yang lebih

berkualitas. Kreativitas dalam kewirausahaan (UMKM) akan melahirkan inovasi, yang

dapat mendorong pertumbuhan ekonomi suatu masyarakat. Namun, nyatanya tidak semua

inovasi berujung pada pertumbuhan. Tidak semua pertumbuhan merupakan hasil inovasi.

Tingginya tingkat persaingan yang di rasakan oleh pengusaha kripik singkong dan

jelbeng manis di kec. Rubaru mengharuskan pengusaha untuk membuat inovasi baru atau

kreasi yang baru untuk meningkatkan kualitas produk tersebut. Perubahan-perubahan yang

Page 9: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

terjadi pada UMKM kripik singkong di antaranya adalah kenaikan harga bahan baku serta

meningktnya persaingan UMKM itu sendiri dengan daerah-daerah di sekitarnya. Tingkat

persaingan semakin ketat pada UMKM kripik singkong ini akibat berkurangnya pangsa

pasar dalam suatu daerah, sehingga menuntut UMKM untuk menerapkan strategi yang

relevan dengan kondisi UMKM dan lingkungan yang terus berubah.

Salah satu inovasi dari UMKM di kec. Rubaru adalah peningkatan produktivitas

pada UMKM itu sendiri, yang akan berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan

masyarakat, karena UMKM adalah tempat dimana banyak orang menggantungkan sumber

kehidupannya. Salah satu alternatif dalam meningkatkan produktivitas UMKM adalah

dengan melakukan modernisasi sistem usaha dan perangkat kebijakannya yang sistemik

sehingga akan memberikan dampak yang lebih luas lagi dalam meningkatkan daya saing

daerah.

4.3. Inovasi dan Daya Saing

Inovasi merupakan pijakan bagi UMKM untuk mencapai tingkat daya saing yang

kompetitif, terlebih lagi bagi UMKM yang bergerak di industri kreatif. daya saing UMKM

di kec. Rubaru tercermin dalam daya saing produk dan daya saing organisasi. Indikator-

indikator utama daya saing produk adalah nilai/harga produk dan kepuasan konsumen,

sedangkan indikator-indikator utama daya saing organisasi adalah profit dan sumber daya

manusia (SDM). Inovasi yang tinggi baik itu inovasi proses maupun inovasi produk akan

meningkatkan kemampuan UMKM akan menciptakan produk yang lebih berkualitas.

Kualitas produk yang tinggi akan meningkatkan keunggulan bersaing dalam UMKM yang

pada akhirnya berdampak pada kinerja UMKM itu sendiri.

Page 10: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

Suatu industri dikatakan berdaya saing (kompetitif) jika memiliki tingkat

produktivitas faktor keseluruhan (total factor productivity/TFP) sama atau lebih tinggi

dibandingkan dengan pesaing asingnya (foreign competitors).

Inovasi tetap jadi tuntutan dan sangat penting dengan berbagai inovasi, baik mulai

dari produk maupun dari prosesnya dan bisa di lihat seberapa besar kontribusi upaya

inovasi itu pada revenue dan prosesnya, terutama inovasi itu harus di arahkan pada aspek

UMKM itu sendiri, namun harus di siasati juga dengan biaya yang rendah, sehingga

inovasi harus di fokuskan pada efisiensi dan deferesiensi produk, termasuk pula di

dalamnya menyangkut kelayakan dan kualitas yang lebih baik.

Page 11: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas mengenai UMKM di kec. Rubaru dapat di simpulkan

beberapa hal:

1. UMKM merupakan suatu demensi bagi masyarakat rubaru yang mengarah pada

pengalaman-pengalaman baru untuk memperbaiki suatu produk agar lebih

berkualitas.

2. Pengembangan sistem inovasi daerah diyakini dapat dijadikan landasan dalam

pembangunan ekonomi daerah untuk meningkatkan daya saing serta kreatifitas

dalam UMKM akan melahirkan inovasi, yang dapat mendorong pertumbuhan

ekonomi suatu masyarakat.

3. Salah satu inovasi dari UMKM di kec. Rubaru adalah peningkatan produktivitas

pada UMKM itu sendiri, yang akan berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan

masyarakat, karena UMKM adalah tempat dimana banyak orang menggantungkan

sumber kehidupannya.

4. Daya saing UMKM di kec. Rubaru tercermin dalam daya saing produk dan daya

saing organisasi.

Page 12: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

5.2. Saran

Dari beberapa hasil penelitian yang telah di lakukan, peneliti menyadari bahwa

masih banyak kekurangan dan keterbatasan-keterbatasan tertentu, maka dari itu di

harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan setelah di adakannya penelitian

ini di harapkan mampu memberikan suatu perubahan bagi masyarakat rubaru, terutama

mengenai UMKM untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Page 13: file · Web viewUntuk memenuhi tugas Ekonomi Pembangunan. Di susun oleh : JURI. Y. AH ... yaitu lemah dalam segi permodalan dan segi manajerial (kemampuan manajemen,

Daftar Pustaka

Tambunan, T. 2008. Ukuran Daya Saing Koperasi dan UKM. Bogor.

Tambunan, T. 2009. UMKM di Indonesia. Bogor: Penerbit Ghalia.

Wahyono. 2002. Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya Terhadap Kinerja

Pemasaran, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.1, No.1, Mei. Semarang

Setyari, N. 2008. Dinamika Pengembangan UMKM di Indonesia. Bali