pedoman wasit juri

Upload: dani-rizana

Post on 07-Jul-2018

633 views

Category:

Documents


106 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    1/41

    1

    PENGANTAR

    Perkembangan Pencak Silat dewasa ini menunjukkan adanya suatu perkembangan sangat pesat

    sekali , sehingga diperlukan adanya Peraturan  –  Peraturan yang bisa mengantisipasi segalapersoalan-persoalan yang terjadi di dalam suatu pertandingan Pencak Silat .Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (PERSILAT) sebagai induk organisasi Pencak Silat di Duniatelah berulang kali mengadakan penyempurnaan Peraturan Pertandingan Pencak Silat , sampaiakhirnya dalam Rapat Teknik Negara Pendiri PERSILAT yang diselenggarakan pada tanggal 1  – 3

     April 2012 di Jakarta telah menetapkan Peraturan Pertandingan Pencak Silat Antarabangsa yangharus dipatuhi dan dilaksanakan oleh semua anggota PERSILAT beserta seluruh jajarannya .

    Pertandingan Pencak Silat bisa terlaksana secara baik dan benar , jika Aparat Pertandingan yangbertugas dalam pertandingan tersebut dapat bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan yangdiharapkan oleh Peraturan tersebut . Perwasit-Jurian sebagai pelaksanaan dari ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pertandingan harus benar-benar mewujudkan bentuk-bentuk pelaksanaan pertandingan sesuai dengan dasar dan tujuan dari pertandingan itu sendiri .Oleh karena itu sangatlah diperlukan tenaga-tenaga Wasit dan Juri yang pengetahuannya tentangPeraturan Pertandingan benar-benar dapat dipertanggung jawabkan serta bisa menjabarkanPeraturan tersebut dalam pelaksanaan suatu Pertandingan .Berhasil atau tidaknya Wasit dan Juri melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,akan sangat menentukan citra Pencak Silat dimata Dunia.

    Oleh sebab itu dipandang perlu adanya bahasa yang sama dalam perwasitan dan penjurian , yangtidak cukup hanya dengan apa yang tersurat maupun yang tersirat dalam Peraturan Pertandingansaja , namun dibutuhkan suatu pedoman pelaksanaan yang sejiwa dengan makna dari ketentuan-ketentuan dasarnya .

    Pedoman Pelaksanaan Tugas Wasit Juri ini memberikan “rambu-rambu” pelaksanaan bagi Wasit

    dan Juri untuk dapat menterjemahkan Peraturan Pertandingan , serta sebagai bekal untukmenjalankan tugasnya secara baik dan benar . Tugas-tugas Wasit di gelanggang serta tugas-tugasJuri sebagai penilai digariskan dan diatur secara khusus dalam rangka koordinasi tugasnya dalampenentuan hasil pertandingan .

    Dengan melalui pengalaman-pengalaman pertandingan Pencak Silat di Dunia dan usaha-usahapenyempurnaan yang tidak mengenal lelah yang telah dilaksanakan oleh Persekutuan Pencak Silat

     Antarabangsa , maka pedoman ini akan menjadi landasan yang kuat bagi para pelaksana teknispertandingan , pelatih dan para pesilat serta menjadi landasan yang kuat untuk pengembanganPencak Silat di kemudian hari .

    Usaha-usaha penyempurnaan akan terus menerus dilaksanakan melalui pengkajian pada

    pelaksanaan pertandingan Pencak Silat , dan hasilnya akan diagendakan dan didiskusikan dalamRapat Teknis PERSILAT , kemudian dilakukan Penataran-Penataran , sehingga pertandinganPencak Silat , diharapkan dapat meningkatkan citra Pencak Silat dimata Dunia , sekaligusmerupakan salah satu sarana bagi terjalinnya hubungan silaturrahmi dan persahabatan Duniakhususnya di jajaran Pencak Silat Antarabangsa.

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    2/41

    2

    BAB I

    PEDOMAN PERWASITAN PENCAK SILAT 

    Bekal utama seorang Wasit dan Juri adalah memahami peraturan pertandingan secara baik danbenar yang meliputi segala sesuatu yang menjadi jiwa peraturan dan ketentuan teknispelaksanaannya .

    Pertandingan Pencak Silat mempunyai prinsip menghargai teknik “sambut” , yaitu serangan yangdidahului oleh pembelaan dinilai lebih tinggi dari serangan langsung .Pesilat melakukan pola taktik “jual beli” lebih memungkinkan mendapat kemenangan.

    Pola taktik yang perlu dikembangkan adalah bagaimana Pesilat menghindarkan atau memunahkanserangan lawan dan membalas dengan serangan masuk. Pola inilah yang perlu dicermati dandiamati oleh Wasit dan Juri, terutama dalam hal pemberian nilai oleh Juri.

    Kaidah bertanding yang perlu dikembangkan adalah dimulainya Pesilat membuat sikap pasang,melakukan pola langkah untuk mencapai jarak yang ideal guna melakukan serang bela dengankoordinasi yang baik ( maksimal 6 jenis serangan untuk seorang pesilat ) dan kembali membuatsikap pasang.

    Diharapkan Pesilat tidak hanya melakukan pukulan dan tendangan saja , tetapi mengembangkanteknik yang mempunyai kemungkinan nilai yang benar , yaitu teknik sambut dan teknikmenjatuhkan .

    Jika Pesilat dapat dituntun / diarahkan untuk melakukan kaidah bertanding yang baik , artinyadapat melakukan kembali sikap pasang setelah terjadinya serang bela yang terkoordinasi dengan

    baik dan benar , maka teknik dan taktik dapat dikembangkan .Pertandingan akan berlangsung dengan lancar dan konsentrasi Pesilat diharapkan dapatmenggunakan akal pikirannya untuk mengembangkan taktiknya .

    Pengamatan pada ketentuan pelanggaran harus secermat mungkin . Usaha mengenai bagian yangbukan merupakan sasaran yang sah secara langsung dan sengaja , patut mendapat hukuman .Cara memberikan pembinaan dan hukuman harus dilakukan secara jelas dengan bahasa isyarat ,sehingga dapat dimengerti oleh Pesilat maupun penonton / publik lainnya .

    Wasit yang baik merupakan guru bagi para Pesilat untuk menerapkan peraturan perwasitan danpertandingan, sehingga para Pesilat tahu mana yang benar dan mana yang salah dalampelaksanaan pertandingan .Sebagai hakim , Wasit harus dapat memutuskan hukuman bagi pelanggaran yang dibuat oleh

    Pesilat secara tegas . Dengan sendirinya Wasit sebagai pemimpin pertandingan harus mempunyaiwibawa dalam memimpin , baik dalam penampilan fisik maupun tindakannya .

    MEMAHAMI UNSUR – UNSUR PERATURAN PERTANDINGAN

    Untuk lebih jelas memahami unsur  – unsur pertandingan Pencak Silat , marilah kita melihat padaskema pertandingan dibawah ini :

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    3/41

    3

    SKEMA PERTANDINGAN PENCAK SILAT

    PERATURANPERTANDINGAN Landasan :

    Norma olahraga

    Kaidah Pencak Silat

    TARGET PRESTASI- Elakan / Tangkisan

    BELAAN - Pukulan & Tendangan SERANGAN- Teknik menjatuhkan

    - Elakan / Tangkisan - Pukulan- Teknik menjatuhkan - Tendangan

    - Teknik menjatuhkansecara langsung

    PENILAIAN

    KEPUTUSANPEMENANG

    N I L A I

    - Menang Angka- Menang Teknik- Menang WMP- Menang Mutlak- Menang Diskualifikasi- Menang Undur Diri

    NILAI PRESTASI TEKNIK

    1. Pukulan masuk pada sasaran sah2. Tendangan masuk pada sasaran sah3. Teknik menjatuhkan yang berhasil

    4. Elakan / tangkisan yang dilanjutkan dengan serangan ( pukulan / tendangan ) masukpada sasaran sah atau teknik menjatuhkan yang berhasil .

    Pertandingan Pencak Silat mempunyai landasan yang meliputi :

    1. Prinsip sebagai olahraga  , artinya pertandingan dilakukan dengan didasarkan pada jiwa dan norma-norma olahraga , dengan mengembangkan sportivitas sebagaiolahragawan sejati serta diwajibkan bertanding dengan semangat kesatria . Usaha-usahauntuk mencederai / merusak lawan secara sengaja harus dicegah .

    2. Kaidah Pencak Silat , dimaksudkan bahwa pengembangan teknik dan taktik bertandingberdasarkan kaidah Pencak Silat , yaitu adanya sikap pasang , pola langkah dan

    koordinasi yang baik dalam melakukan serang bela dan kembali pada sikap pasang .Teknik dan taktik sambut lebih diutamakan untuk dikembangkan , dan mempunyai nilailebih tinggi dari pada serangan langsung .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    4/41

    4

    Dalam menilai hasil pertandingan , pedoman yang dapat dipakai adalah pengamatan aksi danreaksi ( jual beli ) . Dalam suatu rangkaian serang bela yang kemungkinan terdiri dari 6 jenis ,perlu diamati secara seksama aksi dan reaksi kedua Pesilat . Dengan pedoman jual beli diawalisikap pasang , seorang Wasit - Juri harus dapat mengamati gerak serang bela kedua Pesilat ,apakah merupakan serangan langsung yang disambut ataukah serangan langsung yang beruntun .

    Kemungkinan seorang Pesilat setelah melakukan taktik serangan , kemudian melakukanpembelaan untuk menerima serangan lawan .

    Dalam suatu rangkaian serang bela , seorang juri harus dapat merekam nilai dengan pengamatanpada serangan termasuk taktiknya . Kalau serangan masuk tersebut diawali dengan pembelaan(elakan / tangkisan ) maka Pesilat tersebut berhak mendapat tambahan nilai :

    1 ( satu ) + “x” . ( 1 + 1 / 1 + 2 / 1 + 3 ) .

    Target prestasi yang mungkin dicapai oleh Pesilat menjadi dasar bagi penilaian . Juriberkonsentrasi mengamati serangan masuk dengan tangan ( pukulan ) dan serangan masukdengan kaki ( tendangan ) yang dilakukan oleh Pesilat . Termasuk nilai tambahan 1 ( satu ) + “x”

     jika Pesilat melakukan sambut atas serangan lawan .

    Nilai teknik jatuhan yang berhasil , ditulis atas keputusan pengesahan Wasit . Diamati benarterhadap teknik jatuhan yang diawali dengan pembelaan , dimana Pesilat berhak mendapat nilaitambahan 1 ( satu ) + 3 . Keputusan Wasit atas nilai jatuhan harus ditulis oleh Juri . Jika adapendapat Juri berbeda dengan keputusan Wasit, hendaknya ditulis pada kolom catatan sebagaibahan( Manual ). Bila penilaian mengunakan sistem digital juri dapat menekan tombol yangditentukan.

    Seorang Wasit dan Juri harus mengerti tentang jenis-jenis keputusan pemenang serta unsur-unsurnya , yaitu :

    1. Menang Angka

    a. Bila pertandingan dapat berlangsung selama 2 ( Dua ) babak untuk golongan usiadini dan pra remaja dan 3 ( tiga ) babak untuk remaja ,dewasa dan pendekar,

     jumlah Juri yang menentukan menang atas seorang Pesilat lebih banyak dari padalawannya , dinyatakan sebagai pemenang .Penentuan kemenangan dilaksanakan oleh masing-masing Juri .

    b. Bila hasilnya masih sama , maka Pesilat yang tidak mendapat nilai hukuman atauPesilat yang paling sedikit mendapat nilai hukuman adalah pemenangnya .

    c. Bila hasilnya masih sama , maka pemenangnya adalah Pesilat yang berhasilmengumpulkan nilai prestasi teknik tertinggi / paling banyak .

    d. Bila hasilnya masih sama , maka pertandingan ditambah 1 ( satu ) babak lagi .

    e. Bila nilainya masih sama , maka dilihat dari hasil penimbangan berat badan 15menit sebelum bertanding . Pesilat yang lebih ringan timbangannya dinyatakansebagai pemenang .

    f. Bila hasilnya masih sama , maka diadakan undian oleh Ketua Pertandingan dengandisaksikan oleh Tecknical Delegate dan kedua Menejer Tim .

    Hasil penilaian Juri diumumkan pada papan nilai ( Manual ) , setelah penentuankemenangan selesai dilaksanakan. Kecuali penilaian mengunakan sistem digital.

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    5/41

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    6/41

    6

    c. Lawan melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai sportivitas danmelanggar norma-norma olahraga .

    d. Lawan pada saat penimbangan berat badan ( 15 menit sebelum bertanding ), tidaksesuai dengan ketentuan berat badan dari kelas yang diikutinya .

    6. Menang Undur DiriDisebabkan karena lawan tidak hadir di gelanggang setelah pemanggilan yang ketiga .Tenggang waktu setiap pemanggilan adalah 30 ( Tiga puluh ) detik .

    Enam kemungkinan Keputusan Kemenangan ini harus benar-benar dipahami oleh Wasit dan Juriserta menjadi pegangan dalam memimpin pertandingan Pencak Silat .

    BAB II

    PEDOMAN MEWASITI 

    Sebelum seorang Wasit melaksanakan tugasnya memimpin pertandingan , ada beberapa hal yangharus menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas , yaitu :

    1. Tata cara Pembukaan2. Tata cara Penutupan3. Sikap laku memimpin pertandingan4. Pengamatan dan Pengambilan Keputusan

    1. TATA CARA PEMBUKAAN

    Setelah Pesilat masing-masing sudut diperiksa tentang segala sesuatu yang berkaitan denganpelaksanaan pertandingan yang meliputi antara lain : kuku Pesilat, Cap Protector, Pelindung sendidan lain-lain ( diluar gelanggang ) , maka prosesi selanjutnya adalah sebagai berikut :

    a. Wasit memasuki gelanggang bersama kelima Juri dari sebelah kanan Ketua Pertandingan ,dalam posisi berbanjar dengan urutan : Juri 2 , Juri 1 , Juri 5 , Juri 4 dan Juri 3  (Wasit berada didepan Juri ) , selanjutnya dengan dipimpin oleh Wasit memberi hormatserta memberi laporan kepada Ketua Pertandingan ( Wasit dan Juri siapmelaksanakan tugas ) .

    b. Dengan komando Wasit , semuanya “balik kanan” dan memberi hormat kepada publik( hormat gerak / tegak gerak ).

    c. Wasit dan Juri menuju dan menempati kursi masing-masing dengan urutan :

    Juri 2 , Juri 1 dan Wasit  memasuki gelanggang dari arah sudut netral disebelah kirimenuju sudut diagonal sudut netral lainnya serta Juri 3 , Juri 4 dan Juri 5 menujukursi masing-masing melalui arah sudut Biru .

    d. Sebelum duduk dikursi Juri , semua Juri dalam keadaan berdiri , dan atas komando Wasituntuk duduk , kelima Juri duduk secara bersamaan .

    e. Setelah semua Juri sudah berada dalam posisi kursi masing-masing , Wasitmempersilahkan Pesilat sudut merah dan Pesilat sudut Biru untuk memasuki gelanggang ,memberi hormat kepada Wasit dan Ketua Pertandingan secara bergantian .

    f. Wasit memanggil kedua Pesilat untuk memasuki gelanggang pertandingan ,mempersilahkan kedua Pesilat berjabat tangan serta memberikan arahan secukupnya(tidak perlu bertele-tele ) tentang pelaksanaan pertandingan , menempatkan Pesilat

    dalam posisi masing-masing diluar lingkaran kecil ( diameter 3 meter ) , memberikantanda kepada seluruh Aparat Pertandingan bahwa pertandingan sudah siap dilaksanakan .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    7/41

    7

    g. Wasit memberikan aba-aba BERSEDIA  –  Pesilat harus melaksanakan sikap pasang ,minimal 1 tangan diatas pusar – dilanjutkan dengan aba-aba MULAI .

    2. TATA CARA PENUTUPAN

    Setelah selesainya pertandingan , maka beberapa hal yang harus dilakukan oleh Wasit adalahsebagai berikut :

    a. Dalam pelaksanaan Keputusan Pemenang , Wasit memerintahkan kedua Pesilat untukmemasuki gelanggang pertandingan ( didalam lingkaran kecil ) dalam posisi Wasit beradadiantara kedua Pesilat menghadap Ketua Pertandingan dengan memegang tangan keduaPesilat .Pandangan Wasit harus senantiasa tertuju kepada Ketua Pertandingan / LampuPemenang yang berada didepan Ketua Pertandingan .

    b. Setelah peluit berbunyi dan Lampu Pemenang menyala ( bendera pemenang dikibarkanoleh Ketua Pertandingan apabila lampu pemenang tidak menyala ) , Wasit mengangkattangan Pesilat yang menang selama 5 detik , kemudian diturunkan kembali dengan

    menundukkan kepala .

    c. Pesilat diminta bersalaman dengan mengambil tempat ditengah gelanggang .

    d. Setelah Pesilat meninggalkan gelanggang , Wasit bersama kelima Juri meninggalkangelanggang menuju Ketua Pertandingan .

    e. Wasit melaporkan kepada Ketua Pertandingan ( Wasit Juri telah melaksanakan tugaslaporan selesai ), dan memberi hormat kepada Ketua Pertandingan ( Hormat gerak /tegak gerak ).

    f. Wasit dan kelima Juri kembali ketempat Wasit Juri dari arah sebelah kiri KetuaPertandingan ( hadap kanan maju jalan ). Dalam posisi berbaris denagan urutan Juri 2,

     juri 1, juri 5, juri 4, juri 3, Wasit .

    3. SIKAP MEMIMPIN PERTANDINGAN

    a. Posisi dan Langkah

    1. Posisi Wasit dalam memimpin pertandingan harus dalam posisi segi tiga sama kakidengan Pesilat . Pengambilan jarak tidak terlalu dekat atau terlalu jauh denganPesilat .

    2. Pengambilan langkah dalam mengikuti gerak perpindahan Pesilat tidak terlalu pendekatau lari-lari kecil , tetapi langkah panjang yang taktis dan effisien . Diusahakan tidak

    terlalu mengadakan perpindahan jika tidak perlu .

    3. Sikap awal dalam memulai pertandingan dilakukan dengan mengambil kuda-kudadepan dalam posisi segi tiga dengan Pesilat (kaki kanan dan tangan kanandiacungkan kedepan), dengan mengucapkan aba-aba “BERSEDIA”   ( dengan suaralantang ).

    4. Jika Pesilat belum melakukan sikap pasang , dapat ditambah dengan aba-aba “PASANG” . Jika kedua Pesilat sudah siap dengan sikap pasang , maka sambilmengucapkan aba-aba “MULAI” kaki kanan depan ditarik / melangkah mundur kebelakang dan tangan kanan digerakkan kearah badan .

    5. Wasit harus mengupayakan posisinya sedemikian rupa agar tidak menghalangipandangan Juri terhadap kedua Pesilat .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    8/41

    8

    b. Sikap Melerai

    1. Usahakan mengambil sikap tegak dengan tangan lurus disisi badan . Sikap meleraidilakukan dengan mendekati kedua Pesilat dengan isyarat berhenti , mengacungkantangan kedepan sambil menyerukan aba-aba “BERHENTI” , dengan sikap kakikedepan

    2. Jika perlu melerai dengan masuk mendekat, sikap tangan untuk menjaga gerakPesilat, siku tidak diarahkan pada Pesilat. Posisi tidak boleh membelakangi Pesilatyang melakukan serangan .

    3. Jika terdapat Pesilat yang bergumul , dilakukan dengan menepuk badan Pesilatdengan gerakan yang tidak terlalu kuat sambil menyerukan aba-aba “BERHENTI”  sekali lagi .

    c. Sikap Memberi Tegoran dan Peringatan

    1. Waktu pertandingan berjalan Wasit dapat mengarahkan pesilat dengan bahasaisyarat atau dengan ucapan singkat seperlunya seperti langkah, pasang, dan silat.

    Wasit memberikan pembinaan pertama apabila pesilat melakukan pelanggaran ringandengan isyarat telunjuk tangan kanan didepan dada horisontal selama 5 detik.

    2.

    3. Pemberian Tegoran dilakukan dengan sikap kaki rapat , Pesilat bersangkutandipanggil serta ditunjukkan kesalahan Pesilat dengan bahasa isyarat , kemudianmemberikan hukuman dengan mengangkat jari telunjuk tangan kanan keatas untukteguran satu, jari telunjuk dan jari tengah untuk teguran 2 selama 5 detik supayadapat dilihat dengan jelas oleh Juri .

    4. Peringatan diberikan dengan mengangkat jari telunjuk tangan kanan keatas untuk

    peringatan satu, jari telunjuk dan jari tengah untuk peringatan 2 dan tangan kiriWasit memegang tangan kanan pesilat selama 5 detik, dilakukan dengan memutarbadan sejajar dengan pesilat yang mendapat peringatan.

    d. Sikap dalam Teknik Jatuhan

    1. Jika terdapat teknik menjatuhkan yang dilakukan oleh Pesilat , perlu pengamatan aksidan reaksi kedua Pesilat . Teknik menjatuhkan , menyapu , mengkait , danmenggunting atau karena serangan langsung , jika dilakukan dengan mantap danlawan jatuh , Wasit menghentikan pertandingan dan memberikan tanda dengan sikaptangan mengepal ibu jari terbuka diarahkan dari posisi horisontal turun ke bawah ,tangan yang lainnya (telapak tangan menghadap keatas) diarahkan kepada Pesilat

    yang berhasil menjatuhkan selama 5 detik .

    2. Teknik menjatuhkan dengan cara mengungkit harus diamati apakah dilakukan denganmemegang atau tidak . Apabila Pesilat melakukan pegangan sebelum melakukanungkitan , maka jatuhan tersebut tidak sah .

    3. Teknik jatuhan dengan menangkap , diberi kesempatan dalam waktu 5 ( lima ) detik, jika berhasil menjatuhkan dengan baik dan tidak ikut terjatuh, Wasit mengesahkan jatuhan tersebut .

    4. Jika dalam proses jatuhan terdapat pegangan yang berlarut-larut ( lebih dari 5 detik )atau bergumul, segera dihentikan dan diberi tanda tidak sah dengan menggerakkankedua lengan menyilang didepan badan sebanyak 2 kali.

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    9/41

    9

    5. Jatuhan yang dilakukan dengan anggota badan lawan jatuh digaris bidang lagadinyatakan syah, bila jatuhan diluar garis bidang laga dinyatakan tidak sah.( kriterianya adalah anggota tubuh yang jatuh lebih dahulu mengenai garis ataudiluar garis )

    6. Pegangan atau rangkulan oleh Pesilat yang dilakukan sebagai usaha menahankeseimbangan , jika dapat dijatuhkan lawannya dalam waktu kurang dari 5 ( lima )

    detik, jatuhan tetap dinyatakan sah .

    7. Jika Pesilat yang menjatuhkan melakukan serangan terhadap lawannya yang jatuh,Wasit menghentikan pertandingan dan Pesilat yang melakukan serangan tersebutdiberi tegoran .

    8. Serangan menjatuhkan dengan dengan sapuan bawah depan atau belakang yanggagal maka lawan dapat menyerang 1 kali dalam tempo 1 detik pada sasaran yangsyah dengan tidak mengunakan beban berat badan ( yang diperbolehkan tendanganmengayun, pukulan )

    9. Serangan menjatuhkan dengan cara merebahkan badan ( sapuan bawah depan

    maupun belakang ) , yang dilakukan dengan tujuan untuk mengulur-ulur waktu lebihdari 1 ( satu ) kali dalam 1 (satu) babak diberi tegoran oleh Wasit. Sapuan bawahdepan / belakang yang dilakukan dengan tidak bertenaga atau diluar jarak jangkauansasaran adalah merupakan indikasi mengulur-ulur waktu .

    e. Sikap dalam Menang Mutlak

    1. Menang mutlak adalah Pesilat jatuh karena serangan sah yang dilakukan padasasaran yang sah. Dalam hal ini Wasit harus menghentikan pertandingan, danmengesyahkan jatuhannya, dilanjutkan dengan memerintahkan Pesilat yangmenyerang untuk menempati sudut netral. Wasit menempatkan diri pada posisidiantara kedua Pesilat serta masih dapat melihat kedua Pesilat dan melihatPengamat Waktu.

    2. Dengan pedoman isyarat dari Pengamat Waktu, Wasit melakukan hitungan dengancara meluruskan lengan ke belakang lalu mengayunkan kedepan sampai hitungan ke9 ( sembilan ) walaupun Pesilat sudah berdiri tegak, kemudian Pesilat ditanyakesanggupannya untuk meneruskan pertandingan.Jika masih sanggup bertanding, maka pertandingan dilanjutkan kembali.

    3. Jika sampai hitungan ke 9 ( sembilan ), Pesilat belum bisa berdiri tegak atau masihnanar, hitungan dilanjutkan sampai 10 ( sepuluh ). Apabila pesilat tidak dapatbangkit maka pertandingan dinyatakan selesai dengan kemenangan mutlak.

    4. Jika dalam waktu menghitung, Pesilat yang menjatuhkan bergerak mendekati

    lawannya, Wasit menghentikan hitungan dan memerintahkan Pesilat kembali kesudut netral. Hitungan dilanjutkan kembali setelah Pesilat berada dalam sudut netral.

    5. Jika Pesilat yang terkena serangan tersebut jatuh diluar gelanggang, maka tata caramenghitung yang dilakukan oleh Wasit adalah sama dengan tata cara seperti kasustersebut diatas ( Point 2,3,4 )

    6. Jika terjadi serangan pada sasaran yang syah secara bersamaan dan kedua Pesilat jatuh dan tidak bangkit, maka Wasit memberikan tanda jatuhan syah kepada keduapesilat. Wasit memberikan tanda dengan sikap kedua tangan mengepal ibu jariterbuka diarahkan dari posisi horisontal turun ke bawah (45 derajat) selama 5 detik.Selanjutnya Wasit melakukan hitungan mutlak kepada kedua Pesilat.

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    10/41

    10

    f. Kesalahan Teknik Belaan

    1. Serangan yang sah dengan lintasan sasaran yang benar, jika karena kesalahan teknikpembelaan (elakan yang menuju pada lintasan serangan), tidak dinyatakan sebagaipelanggaran dan Wasit segera menghentikan pertandingan.

    2. Jika Pesilat yang terkena serangan salah bela kemudian cidera ( luka ) dan tidaksegera bangkit, maka Wasit segera memanggil Dokter Pertandingan. Jika DokterPertandingan memutuskan bahwa Pesilat tersebut “unfit”, maka Pesilat yangbersangkutan dinyatakan kalah teknik . Tetapi jika Dokter Pertandingan menyatakan

     “fit”, Wasit segera menghitung sampai 9 hitungan teknik ( 9 detik ) jika Pesilat tidakmau bangkit, maka Wasit melanjutkan hitungan teknik sampai 10.

    4. PENGAMATAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

    Hal yang sangat penting untuk dijadikan dasar / pedoman dalam mengambil keputusan adalahberdasarkan pada SEBAB  dan  AKIBAT . Wasit harus melihat sebab terlebih dahulu , baru

    meneliti akibat . Jangan terpengaruh oleh akibat yang diderita oleh Pesilat , sehingga kehilangandasar untuk mengambil keputusan yang benar . Dalam menilai suatu kejadian Wasit harusmempunyai pandangan secara kronologis teknis atau runtut tidak boleh meloncat-loncat .Sebagai contoh , dalam menilai Pesilat yang jatuh karena suatu serangan , maka tindakan yangharus dilakukan oleh Wasit sebelum mengambil suatu keputusan adalah sebagai berikut :

    1. Wasit harus menilai sebab dari jatuhnya Pesilat tersebut , artinya apakah karena seranganyang sah atau karena pelanggaran .

    2. Kalau karena serangan yang syah, Wasit segera mensyahkan jatuhan tersebut. Dan jikaPesilat yang mendapat serangan tidak dapat bangun atau nanar, harus segeramemerintahkan Pesilat yang menjatuhkan menempati sudut netral dan melakukanhitungan Mutlak.

    3. Kalau karena serangan yang tidak sah ( pelanggaran ), Wasit segera memberi hukumankepada Pesilat yang melanggar dan segera pula menolong Pesilat yang jatuh, dan kalaumemerlukan pertolongan dokter, maka segera memanggil Dokter Pertandingan .

    Jika dokter menyatakan fit maka pertandingan dapat dilanjutkan. Jika Dokter menyatakanPesilat unfit maka hukuman ditingkatkan menjadi diskualifikasi .

    Cara pengamatan Wasit harus kronologis ( runtut ) dari satu kejadian ke kejadian berikutnya ,bertitik tolak dari sebab dan akibat , selanjutnya diamati prosesnya .Begitu pula dalam mengamati perkenaan suatu pelanggaran ( pada leher keatas ) , Wasit harusmencari sebab , apakah karena serangan langsung ataukah karena kesalahan pembelaan . Jika

    karena serangan langsung Wasit harus memberi hukuman kepada Pesilat yang melanggar . Dan jika karena kesalahan teknik pembelaan , harus dijelaskan dengan singkat kesalahan Pesilattersebut dan tidak merupakan pelanggaran bagi Pesilat yang menyerang . Dalam kasus ini perludiperhatikan serta dicegah taktik “berkorban diri” untuk dikenai oleh lawan guna mendapatkankemenangan diskualifikasi .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    11/41

    11

    5. MENGARAHKAN KAIDAH PERTANDINGAN

    Wasit yang baik adalah Wasit yang dapat mengarahkan pertandingan sehingga dapat berjalan danberkembang sesuai dengan prinsip – prinsip kaidah bertanding . Disamping itu Pesilat diharapkanbisa mengetahui serta memahami hal-hal mana yang merupakan pelanggaran .

    Wasit juga harus bisa mengarahkan Pesilat agar Pesilat bisa melakukan serangan yangterkoordinasi dengan baik mulai dari sikap pasang, pola langkah dan dilanjutkan denganserangan. Pesilat yang tidak melakukan pola langkah harus dibina oleh Wasit , dan jika setelahdiberi pembinaan 1 ( satu ) kali Pesilat masih tetap tidak melakukan pola langkah yang telahditentukan, maka Wasit akan memberikan tegoran.

    Wasit harus dapat melakukan kepemimpinan sehingga bimbingannya serta keputusannya akan jelas diterima oleh Pesilat dan merupakan pelajaran untuk memahami peraturan pertandingansecara baik dan benar.

    Pedoman mewasiti berdasarkan kaidah bertanding dapat dilihat pada bagan dibawah ini .

    BERSEDIA

    SIKAP PASANG A - 1 A/2 B/2 B - 1 SIKAP PASANGJARAK YANG CUKUP

     A/2 B/2

    LANGKAH TRANSAKSI LANGKAH( JUAL – BELI )

    - 6 JENIS SERANGAN- KOORDINASI

    - SIKAP PASANG

    1. Pada saat Wasit memberi aba-aba “BERSEDIA” , Pesilat berada dalam posisi A/1 danB/1, dengan membuat sikap pasang. Setelah wasit memberi aba-aba “ MULAI “ makapesilat melakukan langkah untuk saling mendekat ( A-1 ke A2 dan B-1 ke B-2 ).

    2. Langkah Pesilat , harus diteliti , apakah merupakan langkah yang baik antara lainlangkah angkatan , langkah geseran , langkah lompatan , langkah ingsutan /seseran atau putaran. Tidak diperkenankan menggunakan langkah lari dalammendekati lawan. Pesilat harus berusaha untuk mendapatkan jarak ideal/jangkau yangtepat untuk melakukan serangan ( posisi A/2 dan B/2 ) .Pesilat harus melakukan pola langkah. Apabila Pesilat tidak melakukan hal tersebut , makaPesilat bersangkutan harus diberi pembinaan. Dan setelah diberi pembinaan Pesilatbersangkutan tetap tidak melakukan pola langkah yang dimaksudkan , maka Pesilat

    bersangkutan langsung diberi tegoran.

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    12/41

    12

    3. Sikap pasang adalah merupakan sikap teknik yang penting untuk dikembangkan dalampertandingan .Berbagai sikap pasang yang dapat dilakukan antara lain :

    3.1. Pasang dengan kuda-kuda depan sejajar3.2. Pasang dengan kuda-kuda badan berputar

    3.3. Pasang dengan kuda-kuda serong depan3.4. Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap3.5. Pasang dengan kuda-kuda silang belakang3.6. Pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping3.7. Pasang dengan kuda-kuda silang depan3.8. Pasang dengan kuda-kuda satu kaki diangkat

    Sikap tangan Pesilat dalam membuat sikap pasang adalah:

    1.  minimal satu tangan diatas pusar.2.  Bila kedua tangan diatas pusar, salah satu harus terbuka atau kedua-duanya

    terbuka.

    3. 

    Bila kedua tangan diatas pusar, tidak diperbolehkan keduanya mengepal.

    Sikap pasang yang dapat dilakukan adalah sikap pasang atas (kuda-kuda ringan), sikappasang tengah (kuda-kuda berat) . Sedangkan sikap pasang bawah ( tungkai terletak dimatras ) tidak diperbolehkan.

    4. Pengamatan untuk serang bela ( gebrakan ) harus betul-betul diperhatikan sertadicermati. Rangkaian serang bela yang lebih dari 6 jenis serangan oleh 1 (satu) orangpesilat harus dihentikan , dan Pesilat diberi bimbingan /arahan kode tangan 6 ( enam )

     jari, dengan rincian 5 jari tangan kanan dan 1 jari telunjuk tangan kiri dihadapkan sejajardidepan dada.

    5. Kalau terjadi pergumulan, Wasit harus segera menghentikan pertandingan, untuk

    menghindari terjadinya pukulan yang salah atau jatuhan .

    6. Jika Pesilat setelah melakukan rangkaian serang bela, kembali membuat sikap pasang,maka pertandingan dapat dilanjutkan kembali dengan isyarat tangan.Jika Pesilat setelah melakukan rangkaian serang bela tidak segera membuat sikap pasang

     / ragu-ragu , maka Wasit memberi aba-aba “PASANG” dan “MULAI”. 

    7. Pada prinsipnya Pesilat dapat melakukan serang bela dengan runtut asalkan membuatsikap pasang kembali setelah gebrakan serta dapat mengatur medan pertandingan secarabaik .

    Jika Wasit dapat meletakkan dasar bertanding menurut kaidah bertanding tersebut danmembimbing kedua Pesilat untuk menjunjung tinggi sportivitas, pertandingan akan berkembangdengan baik. Diharapkan para Pesilat menggunakan akal pikirannya dalam melakukan danmengembangkan taktik pertandingan.Taktik yang utama adalah bagaimana menghindarkan atau memusnahkan serangan lawan untukdisambut dengan serangan balasan.

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    13/41

    13

    TATA CARA WASIT JURIPENCAK SILAT KATEGORI TANDING

    MEMASUKI GELANGGANG PERTANDINGAN

    3

    4

    5

    1

    2 Anggota Wasit Juri yang tidak bertugas

    W Dwn Sekret. Pembw Pengmt Dokter

    W / J Ketua Pertand. Acara Waktu Pertand

    Pertand.

    3 4 5 1 2

    BIRU Netral

    Juri 5 Juri 1

    Juri 4 Juri 2

    NETRAL Merah

    Juri 3

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    14/41

    14

    TATA CARA WASIT JURIPENCAK SILAT KATEGORI TANDING

    KELUAR GELANGGANG PERTANDINGAN

     Anggota Wasit Juri

    Dwn Sekret. Pembw Pngmt DokterW / J Ketua Pertand. Acara Waktu Pertan

    Pertand.

    3 4 5 1 2

    BIRU NETRAL

    Juri 5 Juri 1

    Juri 4 Juri 2

    WNETRAL Merah

    Juri 3

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    15/41

    15

    BAB III

    PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS WASIT

    1. SIKAP WASIT

    1. Wasit harus menunjukkan sikap yang meyakinkan dan sama sekali tidak bolehmenunjukkan sikap ragu-ragu .

    2. Wasit harus menghilangkan rasa memihak pada salah satu Pesilat , sebab jika hal itutampak pada mimik , pandangan mata , apalagi sampai pada perbuatan maka Wasitakan gagal , karena perbuatan yang memihak akan menimbulkan ekses-ekses yangmebahayakan .

    3. Wasit harus bertindak tegas , cepat , adil dan bijaksana .

    4. Rasa dedikasi dan senang pada tugasnya merupakan bekal yang sangat berharga bagiseorang Wasit , dan hal ini merupakan faktor yang dapat mengatasi kendala-kendala .

    Sikap yang meyakinkan memberi pengaruh atau kesan :

    a. Rasa aman bagi Pesilat yang dipimpinnya

    b. Kepercayaan kedua Pesilat serta publik

    c. Menghilangkan keragu-raguan Juri dan Pimpinan Pertandingan ( termasuk publik )bahwa dalam diri Wasit terdapat kekurangan-kekurangan .

    2. LARANGAN BAGI WASIT

    Seorang Wasit tidak boleh :

    a. Menangani Pesilat , dengan cara yang tidak sesuai dengan norma-norma olahragaantara lain : memisah dengan pukulan , tendangan , tamparan dan segala tindakankasar lainnya .

    b. Menunjukkan sikap marah ketika mendapat ejekan atau cemoohan dari publik .

    c. Lepas konsentrasinya dari kedua Pesilat yang sedang bertanding .

    d. Hilang kontrol / pengawasan karena putus asa , amarah atau tekanan emosi .

    e. Terpengaruh oleh segala sesuatu disekitarnya , yang bersifat mempengaruhikonsentrasi dan pikiran sehingga lepas dari pedoman yang dimilikinya .

    3. TATA CARA DI DALAM GELANGGANG

    Seorang Wasit dalam tugasnya tidaklah sekedar memimpin pertandingan saja , tetapi jugabertindak sebagai pimpinan dalam melaksanakan semua tata cara yang harus dilaksanakanoleh seorang Pesilat atau Wasit itu sendiri .Beberapa hal yang perlu diperhatikan serta dilakukan oleh seorang Wasit, sejak sebelummemasuki gelanggang,hingga akhir pertandingan adalah sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    16/41

    16

    a. Sebelum memasuki gelanggang , seorang Wasit harus menyiapkan diri secarasungguh-sungguh . Secara lahiriah ia harus tampil ke gelanggang dalam keadaanrapi , bersih dan sopan . Sedangkan secara rohaniah ia harus sudah siap tampil kegelanggang dengan segala konsekuensinya yaitu siap untuk menghadapi segala

    kemungkinan yang dapat terjadi di gelanggang .

    b. Memasuki gelanggang dari sudut netral , serta berjalan dengan adat yang sopan dantidak dibuat-buat .

    c. Memeriksa dengan cermat keadaan gelanggang , perhatikan noda-noda keringatatau darah .

    d. Wasit memberi isyarat kepada kedua Pesilat untuk masuk kegelanggang secarabergantian. Selanjutnya pesilat memberi hormat kepada wasit dan ketuapertandingan (pesilat diperbolehkan melaksanakan rangkaian gerak jurus perguruanlima sampai sepuluh gerakan), setelah kedua pesilat siap Wasit memanggil keduaPesilat untuk saling berjabatan tangan. Pada saat ini dilakukan pemeriksaan ulang

    kepada masing-masing Pesilat dengan cara yang tidak menyolok  – usahakan serapimungkin. terutama mengenai pemakaian perlengkapan pertandingan ( genatalprotector , pelindung sendi dan lain-lain ) dan menggunakan barang-barang terlaranglainnya . Perhatikan pula kesehatan Pesilat , apakah ada bekas luka pukul ataumemar . Kalau Wasit meragukan kesegaran dan kesehatan Pesilat , segera memintabantuan Dokter Pertandingan untuk memeriksanya kembali .Pada saat pemeriksaan tersebut digunakan oleh Wasit untuk memberikan arahantentang pertandingan secara singkat.

    e. Wasit memimpin pertandingan sesuai dengan peraturan pertandingan yang berlaku .

    f. Diantara masing-masing babak , Wasit - kalau dianggap perlu - sekali lagi memeriksakeadaan gelanggang , kemudian menunggu babak selanjutnya di sudut netral

    dengan sikap istirahat sempurna dengan melihat ke Pengamat Waktu dan Ketuapertandingan.

    g. Setelah babak ketiga berakhir , wasit memberi kesempatan kepada kedua Pesilatuntuk beristirahat sejenak sebelum nama Pemenang diumumkan ( ada tanda lampu /bendera ) memanggil kedua Pesilat . Selanjutnya Pesilat yang menang , salah satutangannya diangkat tinggi sebagai pemberitahuan kepada publik. Kecuali dalammenggunakan sistem penilaian digital dimana keputusan pemenang langsungdiumumkan setelah babak ketiga berakhir.

    h. Wasit mengajak kedua Pesilat untuk saling berjabat tangan , dan memberikanpenghormatan kepada publik .

    i. Setelah mengakhiri tugasnya , Wasit memberikan laporan kepada KetuaPertandingan tentang selesainya pelaksanaan tugas Wasit – Juri .

    4. PELAKSANAAN PERWASITAN

    a. Seorang Wasit harus benar-benar memahami dan menghayati ketentuan-ketentuanpertandingan yang digariskan dalam Peraturan Pertandingan .Hubungan antara ketentuan-ketentuan bertanding dalam pasal yang satu denganpasal yang lain harus menjadi satu kesatuan pengertian sikap dan tindakan Wasit .Hal-hal yang harus dipahami secara baik dan benar oleh Wasit adalah :

    1. Tata cara bertanding

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    17/41

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    18/41

    18

    5. POSISI WASIT

    Suatu ukuran yang pasti mengenai berapa jarak yang harus diambil oleh seorang Wasitdari kedua Pesilat , tidaklah dapat diberikan secara pasti . Hal ini hanya dapat diberikanbeberapa rambu-rambu sebagai berikut :

    a. Wasit harus berada didalam jarak yang sama dengan kedua Pesilat dengan posisiberbentuk segi tiga sama kaki .

    b. Tiap-tiap perubahan posisi dan jaraknya , Wasit harus senantiasa mengikuti setiapperubahan gerak serta perubahan posisinya .

    c. Jauh dan dekatnya jarak ditentukan oleh keadaan yang timbul selama pertandingandengan patokan bahwa posisi Wasit tidak menghalangi gerak / keleluasaan gerakkedua Pesilat .

    d. Wasit harus mencegah terjadinya gerakan yang melintas / memotong gerakan keduaPesilat yang sedang bertanding .

    e. Wasit harus mengupayakan posisinya sedemikian rupa agar tidak menghalangipandangan Juri terhadap kedua Pesilat .

    6. ABA-ABA DAN ISYARAT TANGAN

     Agar terdapat kesamaan dalam pelaksanaan tugas Wasit , maka dipandang perlu adanyakeseragaman sikap dalam memberikan aba-aba serta isyarat tangan .

     Aba-aba dan isyarat tangan tersebut antara lain :

    a. Aba-aba yang dipergunakan adalah :“BERSEDIA” , “PASANG” , “MULAI” , “LANGKAH”, dan “BERHENTI”  .

    b. Aba-aba harus diucapkan dengan jelas , keras dan dengan tekanan suara yang tegasdan berwibawa .

    c. Aba-aba “BERSEDIA” disertai dengan isyarat tangan kedepan , diucapkan untukmemberi tahukan kepada Pesilat bahwa pertandingan akan segera dimulai .

    d. Aba-aba “MULAI”  disertai dengan isyarat tangan ditarik , diucapkan untuk memberitahukan kepada Pesilat bahwa pertandingan sudah bisa dimulai .

    e. Aba-aba “PASANG”  disertai dengan isyarat tangan , diucapkan kepada Pesilat yangbelum melakukan sikap pasang pada saat akan dimulainya pertandingan atau untukmenempatkan Pesilat dalam posisi siap bertanding .

    f. Aba-aba “LANGKAH”   disertai dengan isyarat gerakan langkah kaki dan tanganmembentuk sikap pasang diucapkan kepada Pesilat yang tidak mempergunakan polalangkah pada saat akan melaksanakan teknik serangan atau belaan .

    g. Aba-aba “BERHENTI”   disertai dengan isyarat tangan kedepan , jika terjadi hal-halyang mengharuskan pertandingan dihentikan sesuai dengan ketentuan peraturanpertandingan yang berlaku .

    h. Perintah , tegoran . larangan , peringatan dari Wasit sebaiknya selalu disertai denganisyarat tangan .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    19/41

    19

    7. CARA-CARA MELERAI / MEMISAH

    a. Dalam melerai / memisah Pesilat yang sedang dalam keadaan bertarung ramai, Wasitagar menggunakan aba-aba “BERHENTI”  dengan tekanan yang lebih keras .Gerakan-gerakan tangan yang membahayakan Pesilat , agar dihindari .Dalam memghentikan pertandingan yang menggeser keluar gelanggang , tanganWasit cukup digerakkan diantara kedua Pesilat ( disodorkan / diacungkan) .

    b. Apabila terjadi pergumulan dan Wasit sudah memberikan aba-aba “BERHENTI”   ,tetapi kedua Pesilat tidak segera terlerai / menghentikan pertandingan , maka Wasitdapat memberi isyarat tepukan ringan di salah satu bagian badan yang tidakmembahayakan ( bahu , lengan dan punggung ) .

    c. Apabila ternyata setelah Wasit memberi aba-aba dan kemudian diperkuat denganisyarat tangan , kedua Pesilat tidak menghiraukan aba-aba tersebut , maka Wasitdapat memberikan tegoran atau peringatan , tergantung sampai sejauh mana unsurkesengajaan memegang peranan dalam masalah ini .Wasit harus senantiasa berhati-hati dalam memberikan tegoran atau peringatan

    kepada Pesilat . Betul-betul harus diperhatikan apakah unsur-unsurnya sudah cukupterpenuhi untuk diberikannya tegoran / peringatan .

    8. WASIT RAGU-RAGU DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN

    1. Seorang Wasit adalah manusia biasa , yang tidak terlepas dari sikap lupa , salah dansikap ragu-ragu . Keputusan yang harus diambil dalam menentukan keputusan olehseorang Wasit hanya selama 1 ( satu ) detik . Oleh sebab itu jika seorang Wasit ragu-ragu dalam mengambil suatu keputusan , maka agar tidak terjadi keputusan yangsalah , Wasit diperkenankan untuk menanyakan kepada para Juri yang bertugas dalamrangka untuk menetapkan suatu keputusan dengan tata cara sebagai berikut :

    a. Kedua Pesilat ditempatkan pada sudut netral .

    b. Wasit memanggil semua Juri yang bertugas ke tengah gelanggang , berdiriberjajar menghadap Wasit .

    c. Wasit menanyakan satu persatu Juri ( maju kedepan / kedekat Wasit ) tentangkasus yang terjadi , dengan disaksikan oleh salah seorang Dewan Wasit Juri .

    d. Pengambilan keputusan didasarkan kepada pendapat yang lebih banyak darisemua Juri .

    e. Bila terjadi keputusan yang sama oleh para juri ( contoh : dalam kasus jatuhandua Juri menyatakan jatuhan syah, dua juri menyatakan jatuhan tidak Syah dansatu juri tidak melihat. Maka keputusan ada di Wasit.

    2. Jika suatu keputusan yang telah ditetapkan oleh seorang Wasit dianggap kurang / tidaktepat atau kontroversial oleh Ketua Pertandingan , maka Ketua Pertandinganmempunyai hak untuk memanggil Wasit bersangkutan , serta menyarankan agarmenanyakan keputusan tersebut kepada semua Juri dengan tata cara sebagai berikut :

    a. Ketua Pertandingan memanggil Wasit bersangkutan dengan isyarat bel atau peluituntuk menghadap Ketua Pertandingan. Setiap wasit yang dipanggil harusmenghadap keketua pertandingan

    b. Ketua Pertandingan menyarankan agar Wasit menanyakan keputusannya kepadasemua ( kelima ) Juri yang bertugas . Saran ini harus dilaksanakan oleh Wasit .

    c. Wasit memanggil semua Juri ketengah gelanggang dalam posisi berjajar

    menghadap Wasit dalam jarak yang cukup .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    20/41

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    21/41

    21

    b. Peringatan

    Suatu pelanggaran yang dilakukan dengan sengaja dan membahayakan lawan dapatlangsung diberikan “Peringatan” , tanpa melalui “Tegoran” terlebih dahulu , jikakesalahan-kesalahan tersebut termasuk pelanggaran berat .Peringatan diberikan kepada Pesilat dengan memberi tahukan kepada Juri mengenaikesalahannya serta tingkat peringatannya . Pemberi tahuan cukup dengan isyarattangan saja dengan jelas dan tegas sesuai dengan tata cara yang berlaku . Yang perludiperhatikan oleh Wasit adalah sikap pada waktu memberikan Peringatan terhadapPesilat .Hendaknya mengambil sikap sempurna dan melakukan dengan berwibawa dan tidakmenunjukkan sikap emosional . Peringatan berlaku untuk semua Babak .Peringatan III merupakan hukuman diskualifikasi .

    c. Diskualifikasi

    Pelanggaran berat yang langsung mengakibatkan lawan cedera atau jelas-jelasdidorong oleh unsur kesengajaan yang melanggar norma-norma keolahragaan , dapat

    dikenakan sanksi diskualifikasi, tanpa melalui Peringatan . Pada hakekatnya semuatindakan yang mencemarkan norma-norma keolahragaan dan kekesatriaan dapatdikenakan hukuman diskualifikasi .

    10. Hitungana. Hitungan terhadap seorang Pesilat dapat dilakukan bila Pesilat bersangkutan berada

    dalam keadaan tidak sadar , setengah sadar atau nanar.

    b. Sebelum hitungan dimulai, Pesilat yang lain harus diperintahkan menempati sudutnetral. Apabila Pesilat tersebut belum melaksanakan perintah ini , maka hitungan tidakboleh dilaksanakan .

    c. Pada saat hitungan , Wasit harus berada segaris dengan Pesilat yang dihitung danPengamat Waktu , agar bisa memperhatikan isyarat-isyarat Pengamat Waktu danPesilat yang bersangkutan . Untuk itu Wasit harus bisa menempatkan dirinyasedemikan rupa , sehingga Wasit bisa mengamati Pesilat yang dihitung , Pesilatlainnya serta Pengamat Waktu .

    d. Hitungan tetap dilaksanakan hingga hitungan ke - 9 ( sembilan ) sekalipun sebelum ituPesilat bersangkutan sudah mampu berdiri tegak .

    e. Pesilat yang belum sadar atau masih dalam keadaan setengah sadar atau nanar ,dilanjutkan hingga hitungan ke - 10 ( sepuluh ) , dan dinyatakan kalah mutlak .

    f. Hitungan harus dilakukan sesuai dengan isyarat-isyarat Pengamat Waktu yangmenghitung tiap-tiap satu hitungan.

    g. Hitungan dilakukan oleh wasit dan tidak boleh diikuti oleh pembawa acara.

    11. KeputusanKeputusan Wasit atas jalannya pertandingan tidak dapat diganggu gugat . Apabila ternyatakeputusan Wasit bertentangan dengan aturan yang ada , maka Wasit tersebut harusmempertanggung jawabkan tindakannya didepan Ketua Pertandingan, Dewan Wasit Juri ,dan selanjutnya kepada Lembaga Wasit Juri sesuai dengan tingkatannya .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    22/41

    22

    BAB IV

    PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS JURI

    1. SIKAP JURI

    Juri harus menunjukkan sikap yang memberi kesan meyakinkan pada tugas yangdibebankan pada dirinya , antara lain :

    a. Bertindak jujur , adil dan tidak hanyut pada emosinya .b. Bersikap tenang dan tidak tergesa-gesa ( gugup )c. Percaya pada kepemimpinan Wasit di gelanggang dan tidak boleh menunjukkan sikap

    tidak setuju walaupun menurut juri keputusan Wasit adalah salah.d. Konsentrasi harus selalu tetap pada kedua Pesilat , serta tidak terpengaruh oleh suara-

    suara dari luar .e. Mengisi formulir nilai pertandingan dengan cepat , benar dan teliti . kecuali dalam

    menggunakan sistem penilaian digital.f. Sejak duduk dikursi yang telah disediakan sudah mulai mencatat apa-apa yang

    diperlukan , dan jangan sekali-kali mengadakan pembicaraan baik secara lisan maupunisyarat dengan siapapun .

    g. Hindarkan coretan-coretan dalam formulir nilai pertandingan , dan bila tidak bisadihindarkan , hendaknya memberi parap pada coretan tersebut. kecuali dalammenggunakan sistem penilaian digital.

    2. PENGERTIAN NILAI

    Seorang Juri harus paham benar tentang pengertian sasaran dan nilai . Terhadap pola-polateknis pertandingan , Juri harus mempunyai pandangan yang luas dan memahami dasar

    penilaian atas proses pertandingan .Unsur-unsur pertandingan yang pokok yaitu serangan serta pembelaan dalam hubungannyadengan tujuan mencapai prestasi yang akan dinilai oleh Juri , dalam berbagai variasi dankemungkinannya tidak boleh terjadi keragu-raguan bagi Juri .Teknik-teknik yang akan dinilai oleh Juri adalah :

    a. Teknik elakan atau tangkisan yang disusul oleh serangan yang masuk atau tekniksambut yang berhasil , dinilai menurut serangannya yaitu : 1 + 1 jika disusul olehserangan tangan yang berhasil , dan 1 + 2 jika disusul oleh serangan kaki yangberhasil , serta 1 + 3 jika disusul dengan teknik menjatuhkan yang berhasil .

    b. Serangan tangan maupun kaki pada sasaran yang sah dengan ketentuan yangdisahkan oleh peraturan pertandingan , yaitu bertenaga dan tanpa terhalang olehtangkisan / elakan / hindaran . Seorang Juri harus benar-benar mengamati unsur-

    unsur serangan tersebut .c. Teknik menjatuhkan pengamatan serta penentuan pengesahannya diberikan oleh

    Wasit . Juri tidak boleh memberikan nilai jatuhan sebelum ada tanda dari Wasit yangmemimpin pertandingan .

    d. Serangan yang sah ( pukulan / tendangan ) yang tidak diawali oleh sikap pasang danpola langkah , tidak dinilai oleh Juri.

    Pada dasarnya hendaknya Juri didalam menilai suatu pertandingan , tidak melepaskanpengamatan teknik bertanding dari kedua Pesilat , terutama terhadap serangan yang sah ,yang dinilai sesuai dengan prinsip-prinsip yang digariskan dalam peraturan .Pengertian yang mendalam tentang bentuk serangan dan pembelaan pertandingan PencakSilat mutlak dituntut bagi seorang Juri . Hal ini untuk menghindarkan terjadinya kefatalan

    dalam keputusan kemenangan .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    23/41

    23

    3. PENGISIAN FORMULIR PENILAIAN

    Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para Juri dalam pengisian daftar nilai , sebenarnyamerupakan masalah-masalah yang tidak terlampau penting , tetapi tidak boleh dilupakanoleh para Juri , antara lain :

    a. Nama-nama Pesilat agar ditulis dengan jelas ( diteliti dengan jelas , apakah sudahditulis oleh Sekretaris Pertandingan atau belum ) , mudah dibaca dan tidak tertukarsudut-sudutnya ( sebelah kiri adalah sudut merah , dan sebelah kanan adalah sudutbiru ) . Jangan lupa diteliti juga tentang partai pertandingan berikut babaknya .Semua isian harus ditulis dengan jelas. Kecuali dalam menggunakan sistem penilaiandigital.

    b. Periksa dengan teliti tentang angka yang telah ditulis , penentuan pemenang , tandatangan dan sebagainya sebelum pengumuman Keputusan Pemenang dilakukan olehKetua Pertandingan. kecuali dalam menggunakan sistem penilaian digital.

    c. Hindari coretan-coretan . kecuali dalam menggunakan sistem penilaian digital.

    4. CARA MENILAI

    a. Setelah Juri duduk pada tempat yang telah disediakan  – sesuai dengan nomor Juri  – serta telah mempersiapkan diri , sebaiknya periksa kembali daftar nilai sertamengadakan pengecekan ulang terhadap isian Pesilat yang telah ditulis oleh SekretarisPertandingan . kecuali dalam menggunakan sistem penilaian digital.

    b. Harus diingat benar, bahwa kolom sebelah kiri adalah untuk menilai Pesilat sudutmerah , sedangkan kolom sebelah kanan adalah untuk menilai Pesilat sudut biru . Hal

    ini perlu diingat , karena kemungkinan posisi Pesilat tidak selalu berada pada posisiyang tetap ( tidak selalu Pesilat sudut merah berada disebelah kiri , atau sebaliknya ) .Jangan sampai letak penilaian menjadi tertukar / terbalik .

    c. Penilaian dilakukan dengan angka-angka : 1 , 2 , 3 , 1 + 1 , 1 + 2 , 1 + 3 harusditulis dengan jelas . kecuali dalam menggunakan sistem penilaian digital.

    d. Pengurangan nilai akibat pelanggaran yang diberitahukan oleh Wasit ditulis padakolom Hukuman dengan angka : 1 untuk Tegoran I , 2 untuk Tegoran II , 5 untukPeringatan I dan 10 untuk Peringatan II . kecuali dalam menggunakan sistempenilaian digital.

    e. Setelah babak I selesai , jumlahkan segera nilai yang diperoleh masing-masing Pesilatdengan cara menjumlahkan perolehan nilai dikurangi nilai hukuman .Begitu pula setelah selesainya babak II . kecuali dalam menggunakan sistem penilaiandigital.

    f. Setelah babak III selesai , segera lakukan penjumlahan seperti penjumlahan padababak sebelumnya , dan dilanjutkan dengan menjumlahkan seluruh hasil nilai padababak I , babak II dan babak III .Teliti sekali lagi jumlah-jumlah tersebut dan kemudian isilah nama Pemenang sertapenegasan kemenangannya pada kolom yang telah tersedia . Jangan lupa mengisi

    nama Juri , nomor Juri serta tanda tangan Juri . kecuali dalam menggunakan sistempenilaian digital.

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    24/41

    24

    g. Setelah selesai semuanya ( diberikan waktu 30 detik ) , Juri bersiap menantikan tandapelaksanaan Keputusan Pemenang , dengan memandang kearah gelanggang . Tidakdiperkenankan membuat tindakan-tindakan yang tidak perlu yang bisa menimbulkanpersepsi negatif . kecuali dalam menggunakan sistem penilaian digital.

    h. Setelah Ketua Pertandingan membunyikan peluit , Juri secara serentak mengangkatbendera Pesilat yang menang . Pada tangan kiri bendera merah untuk Pesilat sudutmerah dan pada tangan kanan bendera biru untuk Pesilat sudut biru .Jika terjadi seri , Juri mengangkat kedua bendera ( merah dan biru ) disilangkan diataskepala .

    i. Kelima Juri menurunkan bendera secara serentak , bersamaan dengan pada saat Wasitmenurunkan tangan Pesilat yang menjadi Pemenang .

    BAB V

    TATA CARA PENENTUAN PEMENANG

    1 ( satu ) orang Wasit dan 5 ( lima ) orang Juri adalah pelaksana perwasitan sampai padapenentuan hasil kemenangan . Tugas ini diwenangkan oleh ketua Pertandingan sesuai denganketentuan-ketentuan yang diatur dalam peraturan pertandingan mengenai tugas-tugas tersebut .Untuk penentuan kemenangan yang terjadi dalam keadaan pertandingan berlangsung penuh 3(tiga ) babak , maka pelaksanaan tata cara penentuan pemenang adalah sebagai berikut :

    1. Setelah babak III berakhir , Juri diberi kesempatan selambat-lambatnya 60 detik untuk

    menyelesaikan penjumlahan nilai , dan kemudian siap menanti keputusan pemenang .kecuali dalam menggunakan sistem penilaian digital.

    2. Ketua Pertandingan melalui Pembawa Acara memberi aba-aba untuk mempersiapkankeputusan pemenang .

    3. Setelah aba-aba “Keputusan Pemenang” , Wasit menuju ketengah gelanggang danmemerintahkan kedua Pesilat berdiri disamping Wasit , menghadap Ketua Pertandingandengan memegang kedua tangan Pesilat untuk menunggu isyarat dari KetuaPertandingan.

    4. Ketua Pertandingan memberikan isyarat dengan membunyikan peluit , serentak kelima

    Juri menyatakan keputusannya dengan mengangkat bendera sesuai dengan keputusanyang diyakini oleh Juri . Ketua Pertandingan memberikan Keputusan Pemenang denganmenyalakan lampu pemenang .

    5. Pembawa Acara mengumumkan hasil kemenangan Pesilat , dan Wasit mengangkattangan Pesilat yang menang serta mengadakan penghormatan kepada KetuaPertandingan .

     Apabila hasilnya ternyata seri , maka Wasit mengangkat tangan kedua Pesilat , danpelaksanaan selanjutnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

    6. Setelah Pesilat meninggalkan gelanggang , Wasit mempersilahkan kelima Juri untukmenuju ke meja Ketua Pertandingan , serta melaporkan selesainya pelaksanaan tugasWasit Juri .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    25/41

    25

    Catatan :

    Penentuan Pemenang yang diputuskan oleh Juri bisa terjadi hal-hal sebagai berikut :

    1. Kelima Juri bendera Merah : Pemenang Sudut Merah

    2. Kelima Juri bendera Biru : Pemenang Sudut Biru3. Keempat Juri bendera Merah X 1 Biru : Pemenang Sudut Merah4. Keempat Juri bendera Biru X 1 Merah : Pemenang Sudut Biru5. Ketiga Juri bendera Merah X 2 Biru : Pemenang Sudut Merah6. Ketiga Juri bendera Biru X 2 Merah : Pemenang Sudut Biru7. Ketiga Juri bendera Merah X 1 Biru X 1 Seri : Pemenang Sudut Merah8. Ketiga Juri bendera Biru X 1 Merah X 1 Seri : Pemenang Sudut Biru9. Ketiga Juri bendera Merah X 2 Seri : Pemenang Sudut Merah

    10. Ketiga Juri bendera Biru X 2 Seri : Pemenang Sudut Biru11. Kedua Juri bendera Merah X 1 Biru X 2 Seri : Pemenang Sudut Merah12. Kedua Juri bendera Biru X 1 Merah X 2 Seri : Pemenang Sudut Biru13. Kedua Juri bendera Merah X 3 Seri : Pemenang Sudut Merah14. Kedua Juri bendera Biru X 3 Seri : Pemenang Sudut Biru

    15. Keempat Juri Seri X 1 Merah : Pemenang Sudut Merah16. Keempat Juri Seri X 1 Biru : Pemenang Sudut Biru17. Kedua Juri bendera Merah X 2 Biru X 1 Seri : Seri18. Ketiga Juri Seri X 1 Merah X 1 Biru : Seri

    BAB VI

    PEDOMAN JURI KATEGORI TUNGGAL , GANDA DAN REGU

    Sebelum Juri kategori Tunggal . Ganda dan Regu  –  selanjutnya disebut Juri - melaksanakantugasnya menilai pertandingan , ada beberapa hal yang harus menjadi pedoman dalampelaksanaan tugas , yaitu :

    1. Tata cara Pembukaan2. Tata cara Penutupan

    1. TATA CARA PEMBUKAAN

    Setelah diumumkannya nama-nama Juri yang akan menilai pertandingan suatu kategori , makaprosesi selanjutnya adalah sebagai berikut :

    a. Kelima Juri memasuki gelanggang dari sebelah kanan Ketua Pertandingan , dengan

    urutan , Juri 5 , Juri 4 , Juri 3 , Juri 2 dan Juri 1 . Dalam posisi berbanjar memberihormat serta memberikan laporan kepada Ketua Pertandingan yang dipimpin oleh juri 3 (isi laporan para juri siap melaksanakan tugas ).

    b. Dengan dipimpin Juri 3 , semuanya “balik kanan” dan memberi hormat kepada publik .

    c. Juri menuju dan menempati kursi masing-masing dengan melalui pinggir gelanggangpertandingan sebelah kiri Ketua Pertandingan .

    d. Sebelum duduk dikursi Juri , semua Juri dalam keadaan berdiri , dan atas isyarat Juri 3,kelima Juri duduk secara bersamaan .

    e. Kelima Juri memberikan penilaian kepada Pesilat dalam satu kategori sesuai dengan

    nomor undian .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    26/41

    26

    2. TATA CARA PENUTUPAN

    Setelah selesainya pertandingan , maka beberapa hal yang harus dilakukan oleh Juri adalahsebagai berikut :

    a. Setelah selesainya penilaian terhadap semua nomor dalam satu kategori , maka atasperintah Ketua Pertandingan  –  melalui Pembawa Acara  –  kelima Juri berdiri serempak(atas isyarat Juri 3 ) , kemudian berjalan menuju Ketua Pertandingan melalui pinggirgelanggang sebelah kanan Ketua Pertandingan .

    b. Melaporkan kepada Ketua Pertandingan atas selesainya tugas Juri ( isi laporan para Juritelah melaksanakan Tugas, laporan selesai ) serta memberi hormat dengan aba-aba

     “hadap kanan maju jalan”. 

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    27/41

    27

    TATA CARA JURI PENCAK SILATKATEGORI TUNGGAL , GANDA DAN REGU

    MEMASUKI GELANGGANG PERTANDINGAN

    1

    23

    4

    5 Anggota Wasit Juri

    Dwn Sekret. Pembw Pengmt Dokter

    Juri Ketua Pertand. Acara Waktu Pertand

    Pertand.

    1 2 3 4 5

    Juri 5 Juri 4 Juri 3 Juri 2 Juri 1

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    28/41

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    29/41

    29

    3. SIKAP JURI

    Sebagaimana dalam Juri kategori Tanding , maka Juri kategori Tunggal , Ganda dan Reguharus menunjukkan sikap yang memberi kesan meyakinkan pada tugas yang dibebankanpada dirinya , antara lain :

    a. Bertindak jujur , adil dan tidak hanyut pada emosinya .b. Bersikap tenang dan tidak ragu-ragu .c. Konsentrasi harus selalu tetap pada Pesilat yang sedang memperagakan gerakan

    Pencak Silat di arena pertandingan , serta tidak terpengaruh oleh situasi dan kondisi .d. Mengisi formulir nilai pertandingan dengan cepat , benar dan teliti . kecuali dalam

    menggunakan sistem penilaian digital.e. Sejak duduk dikursi yang telah disediakan sudah mulai mencatat apa-apa yang

    diperlukan , dan jangan sekali-kali mengadakan pembicaraan baik secara lisan maupunisyarat dengan siapapun

    f. Hindarkan coretan-coretan dalam formulir nilai pertandingan , dan bila tidak bisa

    dihindarkan , hendaknya memberi parap pada coretan tersebut . kecuali dalammenggunakan sistem penilaian digital.

    4. PENGERTIAN KATEGORI DAN NILAI

    Seorang Juri harus paham benar tentang pengertian masing-masing kategori yangdipertandingkan serta nilai yang harus diberikan pada setiap penampilan Pesilat .Penampilan Pesilat yang tidak sesuai dengan kreteria yang berlaku , seorang Juri harusmempunyai keberanian moral untuk memberikan Diskualifikasi .

    Terhadap teknis-teknis Jurus yang diperagakan – Tunggal dan Regu - Juri harus betul-betulhafal serta memahami terhadap makna jurus , rincian gerak , rincian urutan gerak sertarincian jurus , begitu juga mengenai lintasannya , sehingga Juri bisa menetapkan apakahJurus yang diperagakan itu ada kesalahan atau tidak .

    Kemantapan penampilan seorang Pesilat adalah termasuk sesuatu yang harus dinilai olehJuri . Penampilan seorang Pesilat yang mantap , sudah barang tentu harus mendapatkannilai lebih dibandingkan dengan penampilan Pesilat yang kurang mantap .

    Begitu pula halnya dalam kategori Ganda , seorang Juri harus betul-betul memahami sertamempunyai pandangan yang luas tentang makna teknik Pencak Silat yang diperagakanyang menjadi dasar penilaian kategori Ganda .Peragaan / penampilan teknik serang bela menjadi dasar utama dalam pemberian nilaiPesilat , terutama mengenai logis atau tidaknya teknik serang bela yang ditampilkan .

    Seorang Juri harus bisa membedakan antara teknik-teknik yang masuk akal/ logis sertateknik yang tidak masuk akal/ tidak logis ( seperti permainan akrobatik ). Kekayaan teknikyang ditampilkan serta ketrampilan dan kreativitas teknik yang diperagakan , harus jugamendapatkan pengamatan yang cermat dari seorang Juri sebagai dasar penentuan nilaiteknik serang bela .

    Pada dasarnya seorang Juri didalam memeberikan nilai suatu peragaan Pesilat , tidakboleh sekali-kali melepaskan pengamatannya terhadap teknik Pencak Silat yangditampilkan oleh Pesilat , terutama terhadap segala sesuatu , yang dinilai sesuai denganprinsip-prinsip yang digariskan dalam peraturan .

    Pengertian yang mendalam tentang bentuk serangan dan pembelaan pertandingan PencakSilat mutlak dituntut bagi seorang Juri . Hal ini untuk menghindarkan terjadinya kesalahanyang fatal dalam pengambilan keputusan .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    30/41

    30

    5. PENGISIAN FORMULIR PENILAIAN

    Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh para Juri dalam pengisian daftar nilai , sebenarnyamerupakan masalah-masalah yang tidak terlampau penting , tetapi tidak boleh dilupakanoleh para Juri , antara lain :

    a. Nama Pesilat dan nomor undian serta kategori yang dipertandingkan agar ditulisdengan jelas ( diteliti dengan jelas , apakah sudah ditulis oleh Sekretaris Pertandinganatau belum ) dan mudah dibaca .Semua isian harus ditulis dengan jelas . kecuali dalam penggunaan sistem penilaiandigital.

    b. Periksa dengan teliti tentang angka yang telah ditulis ( termasuk penjumlahan danpengurangannya ) , nama Juri , nomor Juri serta tanda tangan Juri sebelum formulirpenilaian diambil oleh Petugas Lapangan . kecuali dalam penggunaan sistem penilaiandigital.

    c. Hindari coretan-coretan . Kalau terpaksa ada coretan , maka angka yang dicoret masih

    harus bisa tetap terbaca , diganti dengan angka yang seharusnya diisikan sertadiparap. kecuali dalam penggunaan sistem penilaian digital.

    6. CARA MENILAI

    a. Setelah Juri duduk pada tempat yang telah disediakan  – sesuai dengan nomor Juri  – serta telah mempersiapkan diri , sebaiknya periksa kembali daftar nilai sertamengadakan pengecekan ulang terhadap isian Pesilat yang telah ditulis oleh SekretarisPertandingan . kecuali dalam penggunaan sistem penilaian digital.

    b. Penilaian dilakukan dengan angka-angka dan harus ditulis dengan jelas . kecualidalam penggunaan sistem penilaian digital.

    c. Pengurangan nilai akibat pelanggaran yang dilakukan oleh Pesilat ditulis pada kolomyang telah disediakan . kecuali dalam penggunaan sistem penilaian digital.

    7. PENENTUAN DAN PENGUMUMAN PEMENANG

    Pada dasarnya seorang Juri hanya bertugas untuk memberikan nilai pada Pesilat yangtampil memperagakan teknik Pencak Silat ( baik tunggal , Ganda maupun Regu ) ,sedangkan penentuan dan pengumuman pemenang dilaksanakan oleh Ketua Pertandingan.Penentuan dan pengumuman pemenang dilaksanakan setiap selesainya 1 ( satu ) kategori,dengan tata cara sebagai berikut :

    1. a. Setelah kelima Juri selesai memberikan penilaian , dan kembali ketempat Juriyang telah disediakan ( dibelakang Ketua Pertandingan ) , Dewan Juri me

     “rekap” perolehan nilai dari masing-masing Juri yang bertugas dalam formulirRekapitulasi Nilai yang telah disediakan . kecuali dalam penggunaan sistempenilaian digital.

    b. Dewan Juri akan mencoret nilai terendah dan tertinggi yang diberikan oleh Juri,dan menjumlahkan ketiga nilai Juri yang tidak dicoret . kecuali dalampenggunaan sistem penilaian digital.

    c. Peserta yang mendapatkan nilai tertinggi untuk penampilannya , dinyatakansebagai pemenang untuk kategori bersangkutan .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    31/41

    31

    d. Jika terjadi nilai sama, maka pemenangnya adalah peserta yang mendapatkannilai tertinggi untuk Nilai Kebenaran bagi kategori Tunggal dan Regu atau nilaitertinggi untuk Teknik serang bela bagi kategori Ganda.Perlu diperhatikan bahwa penjumlahan Nilai Kebenaran (kategori Tunggal dan

    Regu) atau penjumlahan nilai Teknik Serang bela ( kategori Ganda ) adalahmerupakan penjumlahan nilai dari kelima Juri yang bertugas (termasukJuri yang nilainya dicoret ) , dengan ketentuan nilai tertinggi danterendah dicoret .Ketentuan ini berlaku untuk penentuan-penentuan selanjutnya . 

    e. Jika masih sama , maka pemenangnya adalah peserta yang mempunyai nilaikemantapan , penghayatan dan stamina tertinggi untuk kategori Tunggal dannilai tertinggi untuk unsur kemantapan / kekompakan / keberanian untukkategori Ganda serta nilai tertinggi untuk unsur kekompakan / kemantapan /solidaritas untuk kategori Regu .

    f. Jika masih sama , maka pemenangnya adalah peserta dengan waktu lebih atau

    kurang yang terkecil mendekati ketepatan waktu 3 ( tiga ) menit. untukketepatan waktu ( kategori Tunggal dan Beregu ) serta nilai tertinggi untukunsur penghayatan ( kategori Ganda ) .

    g. Jika masih sama , maka pemenangnya adalah peserta dengan jumlah nilaihukuman terkecil ( untuk kategori Tunggal dan Beregu ), dan waktu lebih ataukurang yang terkecil mendekati ketepatan waktu 3 ( tiga ) menit pada kategoriGanda .

    h. Jika masih sama , maka pemenangnya akan diundi oleh Ketua Pertandingandengan disaksikan oleh Delegasi Teknik , Dewan Juri dan Tim Manejer Pesilatbersangkutan untuk kategori Tunggal dan Beregu , dan jumlah nilai hukumanterkecil untuk kategori Ganda .

    i. Untuk kategori Ganda bila nilai masih sama , maka pemenangnya akan diundioleh Ketua Pertandingan dengan disaksikan oleh Delegasi Teknik , Dewan Juridan Tim Manejer Pesilat yang bersangkutan.

    2. a. Setelah ditetapkan pemenang berdasarkan ketentuan tersebut diatas, makaDewan Juri serta Ketua Pertandingan membubuhkan tanda tangannya padaformulir Rakapitulasi Nilai, kecuali dalam menggunakan sistem penilaian digital.Dan Ketua Pertandingan segera mengumumkan hasil perolehan nilai darimasing-masing peserta untuk kategori tunggal, ganda ,regu .

    b. Ketua Pertandingan mengumumkan hasil perolehan nilai , dimulai dari nomor

    undian 1 sampai dengan nomor undian terakhir .

    c. Ketua Pertandingan menetapkan Juara-Juara kategori Tunggal, Ganda dan regu(dimulai dari Juara III , II dan Juara I ) , dan kalau diperlukan disebutkan jugadasar dari pengambilan keputusan tersebut dengan menyebutkan pasal-pasaldari Peraturan Pertandingan yang berlaku .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    32/41

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    33/41

    33

    g. Tidak berkaca mata dalam memimpin pertandingan, dengan penglihatan mata pada jarak paling sedikit 12 meter harus bisa menghitung jari-jari tangan .

    h. Tinggi badan minimal 165 Cm untuk pria dan 160 Cm untuk wanita , dengan beratbadan dan tinggi yang ideal .

    i. Tidak cacat fisik yang menggangu tugas Wasit Juri .

    2. TEKNIS

    a. Mengikuti penataran dan dinyatakan lulus menurut jenjang Wasit Juri.

    b. Menguasai dan bisa memperagakan Jurus-jurus baku.

    c. Berpengalaman dalam tugas pertandingan untuk mengikuti jenjang yang lebihtinggi. ( Dibuktikan dengan buku lisensi Wasit Juri dan sertifikat-sertifikat

    kejuaraan )

    d. Berbakat, bijaksana dan bersikap netral serta dapat bertindak cepat dalammemimpin pertandingan serta mematuhi etika Wasit Juri.

    f. Tidak merangkap sebagai atlet dan pendamping pesilat ( Coach ) pada saatpertandingan .

    KRITERIA DAN TUGAS KEWAJIBAN WASIT JURI

    1. WASIT JURI International Kelas III

    a. Telah mengikuti penataran dan dinyatakan lulus ujian Wasit Juri International KelasIII dan diberikan sertifikat.

    b. Bertugas dalam pertandingan tingkat Regional, International sebagai Wasit Juri.c. Berkewajiban membina tugasnya dengan Bidang Teknik dan Lembaga Wasit Juri

    PERSILAT.

    2. WASIT JURI International KELAS II

    a. Memiliki sertikat Wasit Juri International Kelas III dan mempunyai masa baktiminimal 4 tahun dalam kejuaraan resmi kebangsaan/ Nasional, regional,International setelah menerima sertifikat kelas III. ( Dibuktikan dengan buku lisensi

    Wasit Juri dan sertifikat-sertifikat kejuaraan )b. Telah mengikuti penataran dan dinyatakan lulus ujian Wasit Juri tingkat

    International Kelas II dan diberikan setifikat Wasit Juri Pencak Silat InternationalKelas II

    c. Bertugas dalam pertandingan kebangsaan/ nasional, Regional dan International.Sebagai Technical delegate, ketua Pertandingan, dewan Wasit juri, dan Wasit Juripada kejuaraan tingkat Kebangsaan, regional dan International.

    d. Berkewajiban membina tugasnya dengan Bidang Teknik dan Lembaga Wasit JuriPERSILAT serta dapat menjadi penatar pada kelas dibawahnya yang ditugasi olehPERSILAT.

    e. Diberikan sertikat Wasit Juri untuk jenjang yang dicapainya .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    34/41

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    35/41

    35

    2.2  Wasit Juri International Kelas II.

    a. Peraturan Pertandingan Pencak Silatb. Pedoman pelaksanaan Tugas Wasit Juric. Etika dan ketentuan Wasit Juri Pencak Silat

    d. Pengetahuan Kesehatan Pertandingane. Studi kasus dalam Pertandinganf. Praktek perwasitan dan Penjuriang. Pemahaman dan penguasaan Jurus-Jurus Bakuh. Leader Sheapi. Organisasi Pencak Silat.

    2.3 

    Wasit Juri International Kelas I

    a. Peraturan Pertandingan Pencak Silat

    b. Pedoman pelaksanaan Tugas Wasit Juri

    c. Etika dan ketentuan Wasit Juri Pencak Silat

    d. Pengetahuan Kesehatan Pertandingan

    e. Studi kasus dalam Pertandingan

    f. Praktek perwasitan dan Penjurian

    g. Pemahaman dan penguasaan Jurus-Jurus Baku

    h. Leader Sheap

    i. Organisasi Pencak Silat.

     j. Sistem dan Administrasi Pertandingan

    k. Pengusaan Bahasa asing

    3. Penetapan dan pengukuhan jenjang Wasit Juri dan kualifikasinya dilakukan olehPengurus PERSILAT .

    4. Pembinaan pendalaman tugas dan kesejahteraan Wasit Juri dilakukan melalui LembagaWasit Juri PERSILAT

    PAKAIAN SERAGAM WASIT JURI

    1. WASIT

    a. Memakai pakaian Pencak Silat model standard, warna PUTIH , sabuk warna KUNINGEMAS lebar 10 Cm ( dengan simpul sebelah kiri )

    b. Pada dada sebelah kanan dipasang Badge Wasit Juri International sesuai dengankelasnya ( III, II, I )

    2. JURI

    a. Juri Pencak Silat untuk semua kategori ( Tanding , Tunggal , Ganda dan Regu )memakai pakaian Pencak Silat model standard, warna PUTIH , sabuk warna KUNINGEMAS lebar 10 Cm ( dengan simpul sebelah kiri ) .

    b. Pada dada sebelah kanan dipasang Badge Wasit Juri International sesuai dengankelasnya ( III, II, I ).

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    36/41

    36

    WADAH ORGANISASI WASIT JURI

    Tindakan dan keputusan Wasit Juri akan dapat mempengaruhi perkembangan Pencak Silat dimasa

    mendatang . Kesalahan bahkan ke tidak bijaksanaan tindakan yang dilakukan Wasit Juri dapatmenimbulkan pengaruh negatif yang merugikan cita-cita PERSILAT .Oleh sebab itu Wasit Juri selalu dituntut keteladanannya bagi semua warga PERSILAT baik padawaktu pertandingan maupun dalam kehidupan sehari-hari .Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas Wasit Juri dan mengusahakan kesejahteraan WasitJuri , dibentuklah wadah organisasi yang disebut Lembaga Wasit Juri PERSILAT .

    TUGAS LEMBAGA WASIT JURI

    Tugas-tugas serta fungsi Lembaga Wasit Juri PERSILAT adalah mencakup beberapa hal , yaitu :

    1. Bidang Pembinaan Personil

    a. Memberikan saran dan membantu PERSILAT mempersiapkan bahan-bahan sertapenyelenggaraan penataran Wasit Juri.

    b. Memberikan saran dan membantu PERSILAT dalam menetapkan kualifikasi WasitJuri .

    c. Memberikan saran dan membantu PERSILAT dalam operasi penugasan Wasit Juri.

    d. Memberikan saran dan membantu PERSILAT dalam merencanakan danmengevaluasi perwasitan.

    e. Memberikan saran dan membantu PERSILAT dalam menyelenggarakan administrasipersonil Wasit Juri.

    Memberikan saran dan membantu PERSILAT dalam perencanaan kesejahteraanWasit Juri PERSILAT.

    f.

    2. Bidang Peraturan / Reglementasi

    a. Memberikan saran dan membantu Pengurus PERSILAT dalam usahapenyempurnaan peraturan perwasitan .

    b. Memberikan saran dan membantu Pengurus PERSILAT dalam bidang arbitrasi /penengah bila terjadi protes / gugatan mengenai pertandingan Pencak Silat

    c. Menyalurkan aspirasi anggota Lembaga Wasit Juri PERSILAT.

    3. Tugas-tugas lain yang diberikan oleh Pengurus PERSILAT.

    DEWAN WASIT JURI

    1. Ketentuan anggota Dewan Wasit Juri

    a. Dewan Wasit Juri adalah pimpinan Wasit Juri dalam suatu kejuaraan / pertandingan

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    37/41

    37

    b. Dewan Wasit Juri terdiri dari 3 ( Tiga ) orang yang dipilih dari anggota Wasit Juriminimal Wasit Juri International Kelas II .

    c. Dewan Wasit Juri dalam suatu tingkat kejuaraan dipilih dan diangkat olehPERSILAT .

    d. Penugasan sebagai Dewan Wasit Juri bersifat sementara .

    2. Tugas dan Wewenang Dewan Wasit Juri

    a. Membantu Ketua Pertandingan dalam hal menyusun dan mengatur penugasanWasit Juri di lapangan .

    b. Mengoreksi hasil penilaian para Juri dalam suatu pertandinganc. Meneliti, mengawasi dan mencatat kejadian-kejadian serta kasus-kasus yang terjadi

    selama pertandingan berlangsung .d. Memberi pengarahan dan pembinaan kepada Wasit Juri yang bertugas melalui

    ketua pertandingan.e. Memberikan jawaban / pertimbangan tentang masalah pertandingan kepada Ketua

    Pertandinganf. Memberi laporan secara tertulis tentang pelaksanaan tugas Wasit Juri kepada

    Lembaga Wasit Juri PERSILAT .

    PEMBINA WASIT JURI

    Pembina Wasit Juri Pencak Silat International

    a. Wasit Juri International Kelas I, karena pengalamannya mampu melakukanpembinaan terhadap Wasit Juri Pencak Silat Kelas II dan Kelas III International

    b. Berusaha meningkatkan mutu / kualitas , pengetahuan serta ketrampilan para

    Wasit Juri baik sebagai individu-individu maupun korps .

    c. Dalam melaksanakan tugasnya , Pembina Wasit Juri berkewajiban bekerja samadengan bidang Teknik dan Lembaga Wasit Juri PERSILAT

    KETENTUAN DISIPLIN

    I. Tingkat dan bentuk pelanggaran

    1. Pelanggaran Berat

    a. Dengan sengaja melakukan perbuatan atau tindakan yang bertentangan dengan

    Konstitusi PERSILAT

    b. Dengan sengaja melakukan perbuatan atau tindakan yang bertentangan ataumenyimpang dari ketentuan dan peraturan yang ditetapkan oleh PERSILAT .

    c. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang dapat mencemarkan kehormatan ,martabat dan citra Pencak Silat .

    d. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan cidera berat suatupihak dalam penyelenggaraan kegiatan Pencak Silat .

    e. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerugian materi yangberat suatu pihak .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    38/41

    38

    f. Dengan sengaja melakukan penghinaan berat yang menyinggung harga diri dankehormatan suatu pihak .

    g. Setiap perbuatan yang bersifat menghasut untuk melakukan pelanggaran disiplin Yang dapat menyebabkan kerugian moril dan materiil suatu pihak .

    h. Setiap pelanggaran lainnya yang dapat dinilai sebagai pelanggaran berat olehPERSILAT .

    2. Pelanggaran Ringan

    a. Setiap pelanggaran sebagaimana tercantum dalam kreteria pelanggaran beratdiatas yang dilakukan secara tidak sengaja .

    b. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan cidera ringan suatupihak .

    c. Dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan kerugian materiilringan suatu pihak .

    d. Dengan sengaja melakukan penghinaan ringan yang menyinggung harga diri dankehormatan dari suatu pihak .

    e. Setiap pelanggaran lainnya yang dapat dinilai sebagai pelanggaran ringan olehPERSILAT .

    II. Sanksi Pelanggaran

    1. Untuk Pelanggaran Berat

    a. Tidak diperkenankan bertugas sebagai Wasit Juri dalam pertandingan Pencak Silatperingkat Regional dan International.

    b. Dicabut status / predikat sebagai Wasit Juri PERSILAT yang telah dicapainya .

    c. Diturunkan peringkat Wasit Juri yang telah diraihnya .

    d. Sanksi lain yang dinilai sesuai sebagai sanksi pelanggaran berat .

    2. Untuk Pelanggaran Ringan

    a. Tidak diperkenankan bertugas sebagai Wasit Juri dalam pertandingan Pencak Silatperingkat Regional dan International selama 2 ( dua ) tahun.

    b. Pembekuan sementara status / predikat sebagai Wasit Juri PERSILAT yang telah

    dicapainya. paling lama 2 ( dua ) tahun .

    c. Diturunkan peringkat Wasit Juri yang telah diraihnya .

    d. Sanksi lain yang dinilai sesuai sebagai sanksi pelanggaran ringan .

    3. Lain-lain

    a. Apabila seorang Wasit Juri tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajibannya dengantanpa memberikan alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, bisa dikenakan

    sanksi sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    39/41

    39

    1. Teguran / peringatan lisan ataupun tulisan2. Skorsing3. Penurunan Kelas4. Dicabut keanggotaannya sebagai Wasit Juri dengan ketentuan diberi hak

    untuk membela diri selambat-lambatnya 6 bulan setelah keluarnya Surat

    Keputusan

    b. Apabila seorang Wasit Juri tidak memenuhi persyaratan-persyaratan lagi sebagaiWasit Juri sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku maka dicabutkeanggotaannya sebagai Wasit Juri .

    III. PENETAPAN SANKSI

    a. Setiap terjadi pelanggaran disiplin , maka masalah tersebut dibahas dalam RapatPengurus PERSILAT .

    b. Sanksi yang diputuskan diterbitkan dalam bentuk Surat Keputusan PERSILAT

    bersangkutan dan dikirimkan kepada semua pihak terkait dalam waktu selambat-lambatnya 1 ( satu ) bulan setelah Keputusan ditetapkan .

    IV. TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN SANKSI

    a. Pengurus PERSILAT bersangkutan melakukan pengkajian terhadap setiap tindakan yangdinilai melanggar ketentuan disiplin PERSILAT baik atas inisiatif sendiri maupunberdasarkan laporan yang diterima dari suatu pihak .

    b. Pengkajian atas suatu pelanggaran disiplin dilakukan dalam Rapat Pengurus PERSILATbersangkutan selambat-lambatnya satu bulan setelah suatu pelanggaran disiplin

    dilakukan .

    c. Bila diperlukan Pengurus PERSILAT dapat memanggil pihak-pihak yang terkait dalamsuatu pelanggaran untuk dimintakan keterangan atau penjelasan .

    d. Rapat kemudian menetapkan sanksi yang berlaku bila pelanggaran dinyatakan terbukti ,dengan satu surat keputusan yang disampaikan kepada setiap pihak yang terkait.Keputusan harus mencantumkan dengan jelas pokok pelanggaran dan pertimbangandasar penetapan sanksi .

    e. Dalam hal yang terkena sanksi menolak sanksi yang ditetapkan , maka yangbersangkutan dapat mengajukan banding kepada Presiden PERSILAT .

    f. Keputusan sanksi yang ditetapkan oleh Presiden PERSILAT adalah keputusan akhir yangmengikat .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    40/41

    40

    KODE ETIK WASIT JURI PENCAK SILAT

    1. Seorang Wasit Juri WAJIB :

    a. Menjunjung tinggi Pesilat pladge, untuk mengangkat harkat dan martabat PencakSilat .

    b. Memiliki pengetahuan yang lengkap tentang Peraturan Pertandingan Pencak Silat .

    c. Melaporkan tugasnya sebelum pertandingan dimulai.

    d. Memakai uniform ( seragam ) Wasit Juri dengan rapi sesuai dengan ketentuanyang berlaku .

    e. Menghormati keputusan sesama rekan Wasit Juri, serta tidak mendiskusikannya

    diluar ketentuan / prosedur yang telah ditentukan .

    f. Mengontrol permainan sepanjang waktu dengan memberikan pembinaan , tegurandan peringatan kepada Pesilat untuk berlaku sportif

    g. Memberikan interprestasi yang jelas dan menyatakan peraturan yang mendasarikeputusannya kepada kedua Pesilat yang bertanding .

    h. Memperhatikan keselamatan Pesilat dan menjadikannya sebagai pertimbanganutama sepanjang pertandingan .

    2. Seorang Wasit Juri TIDAK DIPERKENANKAN :

    a. Mendiskusikan permainan atau pemain dari suatu team dihadapan team lawannya.

    b. Memberikan kompensasi terhadap suatu team sebagai akibat kesalahankeputusannya dengan cara memberikan hukuman yang berlebihan kepada teamlawannya .

    c. Mengubah keputusannya disebabkan oleh pengaruh siapapun dan oleh sebabapapun , kecuali sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku .

    d. Berkumpul dengan kontingen selama bertugas .

    e. Menerima imbalan dalam bentuk apapun yang diberikan oleh siapapun dengantujuan memenangkan / mengalahkan Pesilat .

  • 8/19/2019 Pedoman Wasit Juri

    41/41