web viewsetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar...

26
1 SINOPSIS JUDUL : DIBALIK BENINGNYA AIR MATA IBU TOKOH : MAMAD : PEKERJA KERAS, RAJIN, BAIK HATI, BERTANGGUNG JAWAB, DERMAWAN. PAK PARJO : BERTANGGUNG JAWAB BU DARMI : SABAR, TABAH, BERTANGGUNG JAWAB PAK DIRMAN : BAIK HATI, SUKA MENOLONG, DERMAWAN SETTING: DI DESA SAWOJAJAR MALANG Di desa Sawojajar tinggalah sebuah keluarga yang terdiri dari Pak Parjo, Bu Darmi, Mamad dan kedua adiknya yang masih kecil. Mereka tinggal disebuah rumah yang kecil , pengap dan tidak layak disebut sebuah rumah tapi mereka hidup rukun dan saling menolong. Pak parjo sebagai tulang punggung harus bekerja siang dan malam tanpa mengenal lelah. Hingga pada suatu hari pak Parjo terserang penyakit yang akhirnya meninggal. Sepeninggal pak Parjo, bu Darmi bersama anaknya yang bernama Mamad bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Mereka bekerja sebagai pemulung mengumpulkan botol bekas dan menjualnya ke pengepul. Meskipun ia bekerja keras ia tidak melupakan kewajibannya sebagai pelajar yang rajin. Setiap Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Upload: vuthien

Post on 05-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

1

SINOPSIS

JUDUL : DIBALIK BENINGNYA AIR MATA IBU

TOKOH : MAMAD : PEKERJA KERAS, RAJIN, BAIK HATI, BERTANGGUNG JAWAB,

DERMAWAN.

PAK PARJO : BERTANGGUNG JAWAB

BU DARMI : SABAR, TABAH, BERTANGGUNG JAWAB

PAK DIRMAN : BAIK HATI, SUKA MENOLONG, DERMAWAN

SETTING: DI DESA SAWOJAJAR MALANG

Di desa Sawojajar tinggalah sebuah keluarga yang terdiri dari Pak Parjo, Bu

Darmi, Mamad dan kedua adiknya yang masih kecil. Mereka tinggal disebuah rumah

yang kecil , pengap dan tidak layak disebut sebuah rumah tapi mereka hidup rukun dan

saling menolong. Pak parjo sebagai tulang punggung harus bekerja siang dan malam

tanpa mengenal lelah. Hingga pada suatu hari pak Parjo terserang penyakit yang

akhirnya meninggal.

Sepeninggal pak Parjo, bu Darmi bersama anaknya yang bernama Mamad

bekerja keras untuk menghidupi keluarga. Mereka bekerja sebagai pemulung

mengumpulkan botol bekas dan menjualnya ke pengepul. Meskipun ia bekerja keras ia

tidak melupakan kewajibannya sebagai pelajar yang rajin. Setiap malam ibu Darmi selalu

meneteskan air mata ia tidak tega melihat penderitaan anak-anaknya seraya berdoa

kepada Tuhan semoga keluarganya tabah menjalani kehidupan yang begitu keras.

Berkat keikhlasan dan keuletannya, terusiklah hati pak Dirman sebagai juragan

Mamad. Dia berniat membantu biaya sekolah Mamad hingga perguruan tinggi.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 2: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

2

Meskipun biaya kuliahnya dibantu oleh Pak Dirman, namun Mamad tetap

bersemangat dalam bekerja dan belajar. Berkat ketekunannya dalam menuntut ilmu ia

dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu dan mendapatkan nilai yang terbaik.

Setelah menyelesaikan pendidikannya ia bekerja di salah satu usaha milik pak

Dirman. Sebagian penghasilannya ia sisihkan untuk ditabung. Dengan modal tabungan

Mamad mendirikan usaha bengkel yang terus berkembang dengan pesat. Sebagai

pengusaha yang sukses ia selalu menyisihkan uangnya untuk membantu orang yang

membutuhkan. Ibu Darmi bangga mempunyai anak yang bernama Mamad. Ditengah

himpitan ekonomi anaknya bisa tegar menghadapinya dan sukses menjadi pengusaha.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 3: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

3

CERITA FIKSIDI BALIK BENINGNYA AIR MATA IBU

DI PRESENTASIKAN DALAM :WORKSHOP PENGEMBANGAN PENULISAN BUKU

SEKOLAH DASARTINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHAP II

TAHUN 2011

Oleh :1. Titik Yuliati, S.Pd Kab. Blitar2. Kuntari N. R Kab. Malang3. Mei Yunani, S.Pd.SD Kab. Nganjuk4. Sujinab, S.Pd Kab. Kediri5. Siti Aminah, S.Pd Kab. Kediri6. Sukesi, S.Pd Kab. Trenggalek7. Juhari, S.Pd.SD Kab. Sumenep8. Indah Setyorini, S.Pd, M.Si Kab. Nganjuk9. Esti Sukasih, S.P Kab. Nganjuk

10. Vita Dewi Susanti, S.Pd Kab. Nganjuk

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 4: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

4

1. Masa Kecil Mamad

Senja telah tiba, malam itu suara jangkrik bersautan, nyamuk-nyamuk nakal

beterbangan mengerumuni warga desa Sawojajar, Malang. Di desa itu ada sebuah

keluarga kecil yang hidupnya penuh dengan kesengsaraan. Sebut saja keluarga

Pak Parjo dan istrinya Bu Darmi dengan seorang anak laki-lakinya bernama

Mamad. Kehidupan Pak Parjo sangat memprihatinkan. Setiap hari mereka bekerja

sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil tua. Hasil yang di dapat

hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya pada hari itu juga.

Suatu hari, istri Pak Parjo sudah saatnya untuk melahirkan. Mereka pun

membawanya ke bidang desa terdekat. Pada saat itu Bu Darmi istri Pak Parjo

melahirkan bayi kembar laki-laki. Ucapan syukur dari Pak Parjo terucap tak henti-

hentinya dari bibirnya, karena baru saja mereka dikarunia dua orang anak laki-laki

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 5: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

5

lagi. Namun, mulai saat itu Pak Parjo harus bekerja lebih keras lagi untuk

membiayai kebutuhan istri dan tiga orang anaknya yang masih kecil-kecil itu.

Pak Parjo bekerja siang dan malam. Tidak kenal lelah demi keluarganya.

Anaknya yang masih kecil-kecil itu perlu biaya hidup, makan, pakaian dan

kebutuhan hidup lainnya yang dapat menyenangkan buah hatinya. Namun dari

hari ke hari penghasilannya sebagai pemulung tidaklah cukup, sehingga Pak Parjo

harus mencari pekerjaan tambahan dengan membantu para sopir truk untuk

mencucikan mobilnya.

Setahun pekerjaan itu Pak parjo lakukan, kondisinya semakin

memprihatinkan seiring usianya yang sudah menjelang senja. Suatu malam,

karena kondisi Pak Parjo kelelahan dia pingsan. Pak Parjo kemudian dibawa ke

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 6: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

6

puskesman setempat untuk diadakan pemeriksaan. Baru satu malam Pak Parjo

dirawat di puskesmas tersebut, kemudian ajal menjemputnya. Betapa terkejutnya

Bu Darmi dengan kepergian suaminya, yang selama ini telah menjadi tulang

punggung keluarganya. Tangisan pilu dan deraian air mata mengiringi kepergian

suaminya tercinta. Pak Parjo meninggalkan tiga orang anak laki-laki yang masih

kecil.

Setelah satu minggu berlalu, kini Bu Darmi kebingungan bagaimana

caranya untuk menghidupi keluarga dan tiga orang anaknya. Bu Darmi sejenak

berpikir, apa yang harus dia lakukan untuk bisa menyambung hidup ketiga anak-

anaknya. Dia tidak mungkin mencari pekerjaan yang lain, “Apa yang harus aku

kerjakan? Aku tak mungkin mencari pekerjaan lain”, kata Bu Darmi. Akhirnya dia

putuskan untuk melanjutkan pekerjaan suaminya sebagai pemulung.

Hari itu, Bu Darmi dan ketiga orang anaknya pergi mencari barang-barang

rongsokan. Dia pungut satu persatu botol-botol bekas yang sudah tidak terpakai

lagi sambil menggandeng anak-anaknya. Sedangkan Mamad, sebagai anak tertua

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 7: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

7

juga menggendong keranjang tempat hasil pungutannya. Dengan tubuh yang

mungil Mamad berusaha sekuat tenaga untuk membantu memulung botol- botol

bekas.

Meski terbilang masih anak-anak, Mamad ikut berpikir bagaimana

caranya agar dia selalu bisa untuk membantu ibu dan adik-adiknya. Bu Darmi

selalu mengajak anak-anaknya pergi ke tempat pembuangan sampah, dimana

barang-barang bekas itu bisa di dapatkannya. Sementara Mamad dan adik-adiknya

duduk beristirahat di bawah pohon.

Hari demi hari hidup sebagai seorang pemulung mereka lalui, hingga

saatnya hari raya tiba. Bu Darmi sangat bersedih karena tidak bisa membelikan

pakaian untuk anak-anaknya. Tapi, Bu Darmi tidak patah semangat. Bu Darmi

tetap membelikan anak-anaknya pakaian bekas di pasar dari hasil kerjanya

sebagai pemulung.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 8: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

8

2. Kegiatan Mamad

Pagi itu terdengar ayam berkokok bersaut-sautan, suara adzan

berkumandang, Mamad menggeliat di tempat tidur yang hanya beralaskan tikar

yang sudah usang. Berat rasanya untuk membuka mata, tubuhnya terasa penat, ltih

dan lelah setelah seharian bekerja keras tak kenal lelah.

Mamad duduk di pinggir tempat tidur, matanya memandang karung –

karung yang berisi botol bekas. “Aku harus memilah-milah barang yang aku

kumpulkan kemarin”, katanya dalam hati. “Tetapi aku tetap harus ke sekolah”

lanjutnya sambil menguap. Mamad berjalan menuju ke kamar mandi dengan

langkah yang gontai. Sebenarnya belum layak bila dikatakan kamar mandi, karena

dindingnya hanya terbuat dari anyaman bambu yang sudah hampir rusak dan

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 9: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

9

sebuah bak mandi dari plastik.Mamad pun mengisi bak mandi sampai penuh dan

ia pun kemudian mandi.

Mamad adalah anak yang rajin beribadah. Setiap hari ia melaksanakan

sholat berjamaah di surau dekat rumahnya. Setelah melaksanakan sholat ia pun

memisahkan botol yang dia kumpulkan agar sepulang sekolah nanti ia langsung

dapat menjualnya. Mamad adalah anak yang rajin dan ikhlas menjalani kehidupan

walaupun ia masih anak sekolah dasar. Tanpa sarapan pagi iapun pergi ke sekolah

yang jaraknya hampir 2 kilometer dari rumahnya dengan berjalan kaki.

Di sekolah Mamad dikenal sebagai anak yang rajin, pandai dan sopan

sehingga ia disenangi guru-guru dan teman-temannya. Walaupun dengan keadaan

yang serba kekurangan Mamad tetap menjadi juara kelas, ia pun menjadi teladan

bagi teman-temannya.

Sepulang dari sekolah Mamad harus menjual botol bekas yang ia

kumpulkan kemarin dan mengumpulkan lagi untuk dijual keesokan harinya.

Waktu demi waktu ia habiskan untuk bersekolah dan mencari uang untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. Meskipun Mamad adalah anak yang masih duduk

di bangku sekolah dasar tetapi ia tidak mempunyai kesempatan bermain seperti

teman-temannya.

Suatu hari ketika bangun tidur ia teringat belum mengerjakan PR karena

malam harisangat lelah setelah seharian bekerja. Bergegas Mamad mengambil

bukunya. Betapa bingungnya ia tidak menemukan buku yang dicarinya. Mamad

segera menghampiri ibunya yang memasak didapur.” Bu......apakah ibu tahu buku

PR saya?” tanya Mamad penuh harap. “Ibu tidak tahu Mad, coba cari ditempat

lain”. Jawab ibunya sambil membetulkan kayu bakar pada tungku. Mamad

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 10: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

10

terkejut saat melihat bukunya berserakan di lantai. Diambilnya sobekan kertas

yang sudah kusut setelah dibuat mainan oleh adiknya. Dengan sabar mamad

segera mengerjakan PR agar tidak diberi sanksi oleh gurunya. Sampai disekolah ia

terlambat. Mamad menjelaskan sebab keterlambatannya masuk sekolah dengan

jujur. Pak guru menasihatinya Mamad dengan sabar, ia diperbolehkan duduk. Hati

Mamad merasa lega, pak guru memahami alasan Mamad. Ia pun berjanji tidak

akan mengulanginya lagi. “Anak-anak, Mamad adalah anak yang jujur dan

bertanggung jawab, keterlambatannya bukanlah hal yang disengaja, kalian harus

berhati-hati menyimpan peralatan sekolah kalian agar tidak dibuat mainan

adikmu”,kata pak guru.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 11: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

11

3. Pertolongan Pak Dirman

Pagi buta dihari Minggu Mamad telah bangun dari tidurnya.Kemudian

Mamad membasuh muka dan menghadap Tuhannya.Tak lama kemudian

dikenakan lagi baju lusuh dan sandal jepit yang tak terlihat lagi warna

aslinya,sambil membawa kantong plastik.Mamad berpamitan pada

ibunya,”Ibu,Aku berangkat ya,Nasi dan lauk sisa kemarin masih ada di

meja.”’Makanlah bersama adik-adik Bu!””Ya Nak ,hati-hati!,dan jangan sampai

kamu mencuri barang orang lain!””Ya,Bu,aku ingat nasihat ibu.”Dengan tatapan

penuh harapan mamad melangkahkan kaki jalan raya.Setiap tong-tong sampah di

depan rumah dibuka dan dikaisnya.Ia mencari benda-benda yang dapat

dijualnya.Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong plastik,sambil matanya

jelalatan menatap jalan disekitarnya mungkin ada benda yang dapat dipungutnya.

Sejak pagi hingga siang hari jalan jalan di kota itu telah ditelusurinya dan

apa yang dicarinya telah memenuhi kantong plastiknya.Tak lama kemudian

mamad duduk beristirahat di pos penjangaan dekat perempatan jalan.Mamad

bergumam sambil tersenyum,”Wah…sudah penuh kantong-kantong

plastikku.””Hari ini aku akan mendapatkan uang yang banyak dan aku akan

membeli sebutir telur dan sepotong tempe untuk ibu dan adik-adikku.”aku ingin

tabung sisanya”Ah….aku masih ingin sekolah lagi,terus dan terus agar aku dapat

membahagiakan ibuku”Iapun tersenyum lagi,matanya menerawang jauh ke depan

seakan-akan dia telah berlari menggapai asanya”

Mamadpun beranjak dari tempat duduknya dan berjalan penuh semangat

menuju pengepul barang rongsokan.Dengan riang gembira mamad

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 12: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

12

berkata,”Pak ,ini hasil saya tolong ditimbang ya!”Aku dapat uang berapa pak

Dirman?Hari ini aku ingin membelikan telur dan tempe untuk adik-adikku

Pak”Sisanya nanti aku tabung.Mendengar ucapan mamad dan melihat ekspresinya

hati pak dirman trenyuh dan tergugah untuk ikut meringankan

bebannya.”Mad……kesinilah!””Ada apa pak dirman?”jawab mamad.”Mad

apakah kamu mau sekolah ke SMP? “Sekolah Pak?” “Horee ….aku pasti mau!

sorak mamad dengan mata berbinar-binar.”Tapi pak aku tak punya uang “,jawab

mamad dengan wajah lesu dan sikap pasrah” “Mad ….tak usah kawatir,Bapak

akan membiayai sekolah kamu sampai setinggi mungkin ,tapi kamu harus berjanji

pada dirimu sendiri bahwa kamu akan tetap bersemangat dan rajin

belajar.””Benarkah pak….?”Tanya mamad dengan mata terbeliak seakan tidak

percaya apa yang didengarnya.”Benar mamad,Bapak akan membiayai

sekolahmu,sekarang pulanglah dan cepat belikan telur dan tempe untuk ibu dan

adik-adikmu!””Besuk kita berangkat ke SMP “”Ya Pak !jawab mamad sambil

memeluk pak dirman dan jatuhlah mutiara bening dari kedua bola matanya.

Secepatnya mamad berlari pulang dengan perasaan gembira yang meluap-luap.

Tiba di depan rumahnya yang kumuh mamad berteriak,”Ibu-ibu aku

pulang.””Ada apa mamad?,ucap ibunya dengan terbata-bata sambil menahan rasa

sakit di dadanya.Mamad lalu menceritakan apa saja yangbtelah dikatakan pak

dirman kepadanya.Bu darmi mendengarkan cerita mamad dengan seksama dan

tak terasa air mata ibu darmi pun membasahi pipinya.Mereka sekeluarga

bersyukur atas pertolongan pak dirman.Bagi mamad malam itu terasa lama untuk

menjemput pagi.Sulit sekali ia memejamkan mata .Memgingat esok akan kembali

sekolah.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 13: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

13

Ketika kokok ayam terdengar Mamad terbangun dari tidurnya.segera

bersiap berangkat ke rumah pak dirman. Tak lupa ia berpamitan pada

ibunya.Dengan baju seadanya tapi bersih dan rapi mamad melangkahkan kaki

dengan pasti dan perasaan riang gembira.Sampai di depan rumah pak dirman ia

menyambut mamad dengan penuh kasih saying.”Sudah makan pagi Mad?” Tanya

pak dirman.”Belum pak “,jawab mamad dengan jujur.”Ayo …..makan dulu!”kata

pak dirman.Lalu mereka menuju ruang makan dan makan bersama-sama dengan

keluarga pak dirma. Tak lupa mereka berdoa sebelum memulai makan.Selesai

makan pak dirman mengantarkan mamad ke SMP yang dituju dengan

mengendarai mobil berwarna merah.Hati mamad semakin senang karena

sebelumnya semua itu tak pernah dibayangkannya.

Akhirnya mamad bisa bersekolah di SMP yang diharapkan.Disekolah

itupun mamad diterima oleh semua teman-temannya karena ia rendah

hati,rajin ,cerdas dan periang,Sekolahnyapun berjalan dengan lancer hingga ia

selesai SMA dan selalu mendapatkan prestasi di sekolahnya.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 14: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

14

4. Masa Kuliah Mamad

Berkat kegigihan Mamad dalam bekerja sedikit demi sedikit dapat

mengumpulkan uang untuk melanjutkan sekolah.Awal tahun pelajaran telah

tiba.Si mamad bersama teman perkuliahannya.Joko ,Siti dan Aminah mengikuti

seleksi penerimaan mahasiswa baru.mereka mengambil jurusan ekonomi.pada

saat pengumuman penerimaan mahasiswa baru ternyata hanya mamad yang

tertera di situ.rasa bahagia dan haru terpancar di sorot matanya.Iapun bergegas

pulang memberitahu ibunya”Assalamuallaikum…”Suara mamad terdengar ketika

memasuki rumah.”Waalaikum sallam.” Terdengar suara lirih ibunya.Mamad

langsung menuju kamar ibunya.Iapun segera menyalami tangan ibunya lalu

menciumnya.Setelahmelepas tangan ibunya mamadpun berkata,”Bu mamad

diterima jadi mahasiswa baru di Universitas Brawijaya

malang.”AlhamdulillahNak, Ibu ikut senang mendengarnya,tapi….?”jawab ibu

Darmi tidak melanjutkan kalimatnya.”Tapi apa,bu?”tanya Mamad.ibu diam

sejenak lalu menghela nafas panjang.tapi,apa bu apa yang membebani pikiran

ibu?”,desak mamad.Ibunya memandang tajam wajah mamad dengan penuh

makna.“Begini Nak!”, jawab ibunya terbata-bata.“Kalau kamu kuliah di

universitas sebesar itu, dari mana kamu memperoleh biaya?”, kata ibu.

“Sudahlah,Ibu tidak perlu kawatir, karena saat ini tabungan Mamad sudah cukup

untuk biaya kuliah, yang penting ibu cepat sembuh dan selalu berdoa untuk

keberhasilan Mamad”, lanjut Mamad.Ibunya tersenyum mendengar perkataan

Mamad.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 15: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

15

Pagi itu matahari bersinar cerah mengiringi langkah kaki Mamad menuju

kampus megah Universitas Brawijaya Malang, di tempat inilah Mamad akan

digembleng jadi seorang sarjana ekonomi yang handal. Mamad segera masuk ke

ruang perkuliahan dengan mata kuliah ekonomi dan bisnis.Tak lama kemudian

dengan senyum ramah pak Budi dosen muda itu masuk.”Selamat pagi

saudaraku.”sapa pak budi dengan ramah.”selamat pagi pak!”jawab para

mahasiswa serempak.ruangan menjadi henbing sejenak.Apa tujuan kalian kuliah

disini dengan mengambil jurusan ekonomi bisnis?”Tanya pak budi memecah

keheningan .Apa yang kalian harapkan setelah lulus kuliah dari sini/”Tanya pak

budi selanjutnya dengan serempak para mahasiswa menjawab.”ingin menjadi

seorang ahli ekonomi.ada lagi yang menjawab menjadi PNS .Saya ingin menjadi

pengusaha yang dapat membuka lapangan kerja baru.”kata mamad dengan

lantang.”Bagus!”Itulah para generasi yang diharapkan oleh bangsa dan Negara ini

karena mempunyai cita-cita yang luhur.”kata pak budi menggaris bawahi

perkataan mamad.””Seorang sarjana tidak harus menjadi PNS .Dengan usaha

keras banyak orang yang berhasil jadi pengusaha sukses.”kata pak budi

selanjutnya.Tidak terasa seratus duapuluh menit berlalu perkuliahan pagi itu

berakir.Mamad keluar ruangan dengan langkah pasti untuk mewujudkan cita-cita

yang telah digenggamnya.

Seiring waktu berjalan semester satu dilalui mamad dengan prestasi yang

gemilang.Demikian juga semester dua,tiga dan seterusnya mamad selalu

memeroleh IPK tidak kurang dari 3,5. Tak terasa semester akhir tiba.Kelulusan

telah diumumkan yang mana mamad memperoleh IPK tertinggi . Tibasaatnya

wisuda yang ditunggu oleh Mamad. Dalam hatinya bergetar saat namanya

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 16: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

16

dipanggil sebagai wisudawan terbaik. Dalam benaknya terbesit rasa bangga, haru

serta bahagia sampai dia menitikkan air mata dan ia teringat sosok perempuan

yang lemah tak berdaya akibat penyakit yang dideritanya. Setelah acara wisuda

berakhir ia bergegas pulang. “ibuuuu.............., ibuuuu.....................,Mamad jadi

sarjana...............................!” dengan tergesa-gesa ia kemudian menghampiri dan

memeluk ibunya. Sambil memeluk pundak anaknya Bu Darmi tersenyum penuh

kebanggaan dan kebahagian. “ Selamat anakku.................berkat usaha yang keras,

akhirnya kamu dapat menyelesaikan kuliahmu nak”, kata Bu Darmi.

Keesokan harinya atas saran Bu Darmi, maka pergilah Mamad ke rumah

pak Dirman. Pak Dirman pun menyambut kedatangan Mamad dengan penuh suka

cita. Mamad bercerita kepada pak Dirman bahwa ia telah berhasil menyelesaikan

kuliahnya dan sudah diwisuda dengan hasil yang memuaskan. Mendengar cerita

Mamad pak Dirman ikut merasa bahagia, beliaupun menanyakan apa yang akan

Mamad lakukan setelah ini.” Apa rencanamu selanjutnya, Mad?”, kata pak

Dirman. “Saya ingin mencari pekerjaan Pak”, kata Mamad. Pak Dirman pun

menawarkan pekerjaan pada Mamad agar dia membantu menjalankan usahanya.

Mamad pun menerima tawaran pak dirman, karena ia ingin membalas budi dan

ingin bisa membawa ibunya ke dokter.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 17: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

17

5. Keberhasilan Mamad

Hari demi hari Mamad menghabiskan waktunya bekerja ditempat pak

Dirman. Setiap bulan ia mendapatkan penghasilan yang lebih dari cukup, dari

penghasilan itu ia menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung dan yang

lainnya untuk membiayai sekolah adiknya serta membeli obat untuk ibunya.

Berkat kerja keras dan keuletan Mamad usaha pak Dirman semakin

berkembang pesat, Pak Dirmanpun merasa bahagia serta puas dengan pekerjaan

yang dilakukan Mamad. Suatu ketika disaatpulang dari bekerja, ia melihat

disepanjang jalan banyak anak kecil yang meminta- minta. Seketika itu ia teringat

akan masa kecilnya yang nasibnya hampir sama dengan anak tersebut. Dalam hati

Mamad terbesit keinginan menjadi pengusaha yang sukses dan membantu anak-

anak tersebut. Setibanya dirumah Mamadpun kembali berfikir ia ingin

mempunyai usaha sendiri.

Keesokan harinya Mamad mengutarakan keinginan tersebut kepada pak

Dirman, ia pun mendukung niat baik Mamad tersebut. Dengan modal dari

tabungannya Mamad membuka usaha sebuah bengkel. Berkat keuletan dan usaha

yang keras dari Mamad usaha yang didirikannya pun berkembang dengan pesat

dan membuka cabang di beberapa tempat.

Dari hasil usaha tersebut Mamad Dapat membiaya pengobatan ibunya

sampai sembuh, adik-adiknya pun dapat melanjutkan pendidikan hingga lulus

kuliah, ia pun tidak lupa dengan keinginannya untuk dapat membantu anak-anak

jalanan. Untuk menampung anak-anak jalanan tersebut ia mendirikan rumah

singgah dan membiayai sekolah mereka. Atas kebaikannya Mamad mendapat

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu

Page 18: Web viewSetiap hari mereka bekerja sebagai pemulung bersama istrinya yang sedang hamil ... kembar laki-laki. Ucapan ... Satu demi satu dimasukkan ke dalam kantong

18

sebutan “ Mamad pengusaha dermawan”.Mamad tidak lupa akan kewajibannya

sebagai muslim yang selalu menyisihkan sebagian harta untuk fakir miskin.

Di Balik Beningnya Air Mata Ibu