at risk pemulung

25
APLIKASI KONSEP AT RISK PADA POPULASI PEMULUNG SAMPAH Endang Triyanto 0806446201

Upload: yuyun-fitriana

Post on 11-Jun-2015

1.480 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

kasihan

TRANSCRIPT

Page 1: At Risk Pemulung

APLIKASI KONSEP AT RISK PADA POPULASI

PEMULUNG SAMPAH

Endang Triyanto

0806446201

Page 2: At Risk Pemulung

PENDAHULUAN

Population at risk adalah masyarakat yang beresiko terpaparnya penyakit, bahaya, bencana, ketakutan dan ketidaknyamanan.

Kemungkinan terjadinya penyakit/cedera yang disebabkan oleh bbgai faktor baik manusia, lingkungan.

Salah satunya adalah masyarakat pemulung sampah

Page 3: At Risk Pemulung

PENDAHULUAN

Di Indonesia tercatat angka pemulung sampah pada tahun 1998 sebanyak 9,96% dari total penduduk di Indonesia dan setiap tahun terjadi penambahan (BPS, 1998).

Angka tersebut tersebar paling banyak di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Purwokerto, Menado.

Diperkirakan angka tersebut meroket tinggi selama krisis ekonomi sejak tahun 1998.

Page 4: At Risk Pemulung

PENDAHULUAN

Kontak langsung dengan faktor resiko yg mengandung bibit penyakit

Angka kesakitan pemulung sampah tinggi, namun jarang terdeteksi & tdk ada laporan dr pemulung krn (-) kemampuan akses yankes.

Kesehatan pemulung jarang mendapatkan perhatian oleh pemerintah.

Perawat komunitas harus mampu menganalisa faktor resiko yg dpt tjd pd populasi tsb mll rencana prevensi primer, sekunder dan tersier, dg kerja sama lintas program/sektoral

Page 5: At Risk Pemulung

TUJUAN

Mengidentifikasi faktor-faktor resiko terjadinya masalah kesehatan pada pemulung sampah di TPA.

Mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan mungkin terjadi pada pemulung sampah di TPA.

Menjelaskan intervensi keperawatan yang akan dilakukan melalui 3 level pencegahan meliputi usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

Page 6: At Risk Pemulung

TEORI

Konsep at risk dapat teridentifikasi hubungan antara karakteristik populasi dengan penyakit.

At risk menurut Botorft (1995) adalah seseorang yang beresiko terpaparnya penyakit, bahaya, ketakutan, ketidak-nyamanan, penyiksaan.

Konsep at risk memudahkan perawat dlm memberikan askep pd klpk resiko intensif dengan memfokuskan pada kondisi at risk tersebut. (Stanhope & Lancaster, 1996)

Page 7: At Risk Pemulung

TEORI

Stanhope & Lancaster (2002) mengidentifikasi 4 kategori utama, yaitu: risiko biologis; lingkungan; perilaku; dan risiko yg terkait dengan usia.

Pender (1996) mengidentifikasi 6 faktor kemungkinan terjadinya resiko kesehatan yaitu genetik, usia, karakteristik biologis, kebiasaan kesehatan personal, gaya hidup dan lingkungan.

Page 8: At Risk Pemulung

TEORI

Pemulung adalah orang yang kegiatannya mengambil dan mengumpulkan barang bekas yang masih memiliki nilai jual yang kemudian akan dijual kepada juragan barang bekas (Saratri, 2005)

Sampah bekas dpt mengandung bakteri Bakteri ini bisa masuk ke tubuh manusia melalui

pori-pori, kulit atau pernapasan. Jika komponen zat berbahaya pada barang bekas

tersebut masuk ke tubuh, maka akan menyebabkan orang jatuh sakit.

Page 9: At Risk Pemulung

APLIKASI AT RISK

Faktor lingkungan : bau tidak sedap dan kotoran di tempat tumpukan sampah, bahan berbahaya seperti bahan pembungkus kimia dan bahan buangan RS.

Rendahnya pengetahuan membuat pemulung tidak menyadari bahaya yang ditimbulkan.

Page 10: At Risk Pemulung

APLIKASI AT RISK

Pemulung cenderung membiarkan sakitnya jika sakit krn faktor ekonomi yg rendah.

Penyakit yang sering menyerang banyak dicetuskan akibat paparan sampah yaitu pernafasan, kulit, keracunan, pencernaan.

Kategori at risk pemulung sampah : Resiko biologis, psikologis, ekonomi, gaya hidup,

sosial, perilaku kesehatan, lingkungan, resiko kejadian dlm hidup (pemulung sering pindah tempat tinggal)

Page 11: At Risk Pemulung

Aplikasi At Risk

Social risk -pekejaan kotor,

- hina, -“kriminal”. -terisolasi.

Life-style risk- merokok sambil

ambil sampah- Jauh dr PHBS

Life-event risk- Pindah-pindah- Komuniksi klg -- Stres psikolgis

Economic risk:(rendah)

rumah, makanpakaian,

kesehatan

Biologic risk -usia anak & dws. - kurangnya gizi

Pemulung Sampah

Page 12: At Risk Pemulung

MANFAAT LABEL AT RISK

Label at risk bermanfaat utk identifikasi faktor2 yg mnyebabkan timbulnya penyakit/masalah kes

Dilakukan pencegahan atau menghentikan keberlanjutan proses penyakit atau fenomena yang berhubungan dengan kesehatan

Page 13: At Risk Pemulung

DAMPAK POSITIF

Peningkatan pengetahuan pemulung ttg faktor resiko yang mengancam kesehatannya dan cara melak PHBS

Terpeliharanya status kesehatan pemulung .Peningkatan kesadaran pemulung untuk melak pencegahan dg menggunakan alat perlindungan spt : sarung tangan, masker, helm, sepatu both.

Peningkatan kesadaran para pemulung sampah untuk melakukan PHBS.

Page 14: At Risk Pemulung

DAMPAK POSITIF

Peningkatan motivasi pemulung untuk menjalin kebersamaan antar pemulung sampah.

Peningkatan kesadaran pemulung untuk kontrol kesehatannya.

Peningkatan kesadaran masyarakat sekitar lebih peduli terhadap kehidupan pemulung sampah.

Aparat pemerintah untuk menjamin teraksesnya pelayanan kesehatan dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk para pemulung sampah.

Page 15: At Risk Pemulung

DAMPAK NEGATIF

Adanya stigma masyarakat bhw pemulung mrpk kotor, tersisihkan dan hina

Kurangnya perhatian dinas kesehatan akan kesehatan pemulung sampah tersebut.

Para pemulung sampah tidak menyadari bahwa sampah mrpk media penyakit

Akibatnya adalah penyakit pernafasan, pencernaan, kulit dapat menyerang mereka.

Page 16: At Risk Pemulung

Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Advokasi, negosiasi dan lobiying kpd pemda dan

dinas kesehatan thd yankes pemulung terkait faktor resiko serta besarnya masalah kesehatan yang mungkin terjadi

Penkes kepada populasi pemulung ttg faktor resiko, cara mengatasi melibatkan keluarga/masyarakat setempat.

Pendidikan kesehatan PHBS. Penggalakkan kontrol sosial dlm modifikasi perilaku

sehat pemulung. Advokasi kepada dinas kesehatan : peralatan

proteksi diri pemulung sampah.

Page 17: At Risk Pemulung

Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Skrining status kesehatan pemulung sampah Pengobatan bagi pemulung sampah. Upaya rehabilitasi pemulung sampah yg cacat. Peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemeliharaan

kesehatan pemulung sampah. Posyandu sebagai tempat pelayanan kesehatan pemulung

sampah. Mengangkat kehidupan pemulung melalui media masa Penggalangan dana sehat sesama pemulung sampah. Pembentukan pertemuan para pemulung sampah secara

periodik. Melakukan kegiatan follow up terhadap program kesehatan

pemulung sampah.

Page 18: At Risk Pemulung

Rancangan Kebijakan

1. Tahap Primer Pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan,

ketrampilan sampai menumbuhkan kesadaran tentang PHBS, faktor-faktor yang berkontribusi terjadinya masalah kesehatan beserta cara mengatasinya.

Pemberian suplemen gizi untuk para pemulung sampah. Pembentukan kader kesehatan dari pemulung sampah

untuk memandirikan mereka dalam menjaga status kesehatan.

Arisan dan pertemuan berkala antara pemulung sampah guna meningkatkan kebersamaan dan gotong royong yang menghadirkan aparat desa/kelurahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, petugas kesehatan

Page 19: At Risk Pemulung

Rancangan Kebijakan

2. Tahap Primer Pengadaan dan pemakaian alat perlindungan pemulung

sampah seperti sarung tangan, sepatu both, masker, helm, gancu, keranjang gendong, kaca mata dan baju khusus.

Pemerintah daerah setempat menjamin pelayanan kesehatan pamulung sampah dengan alokasi dana askeskin.

Pembentukan dana sehat dari, oleh dan untuk pemulung sampah.

Survey secara berkala tentang perubahan perilaku menggunakan alat proteksi selama mengambil sampah

Page 20: At Risk Pemulung

Rancangan Kebijakan

3. Tahap Skunder

Skrining berkala terhadap status kesehatan pemulung sampah

Pengobatan bagi pemulung sampah yang dalam keadaan sakit

Page 21: At Risk Pemulung

Rancangan Kebijakan

4. Tahap Tersier Konseling kepada pemulung sampah khususnya

yg mengalami keterbatasan Pelatihan ketrampilan kerajinan tangan yang

mempunyai nilai jual guna menambah pendapatan pemulung sampah

Page 22: At Risk Pemulung

PENUTUP

Kesimpulan Pemulung sampah merupakan salah satu populasi

at risk, faktor resiko dari sampah Dampak yang terjadi penyakit pernafasan, kulit,

pencernaan, mata. Berbagai faktor resiko pada pemulung sampah

mengancam kesehatannya (usia, perilaku, lingkungan, gaya hidup, ekonomi)

Dampak dari faktor resiko perlu dicegah mll usaha primer, skunder dan tersier

Page 23: At Risk Pemulung

PENUTUP

Saran : Pemda lebih memperhatikan kesehatan pemulung sampah

dengan menjamin kesehatannya melalui alokasi dana askeskin Puskesmas mll upaya : pendidikan kesehatan, penyediaan alat

proteksi (masker, sarung tangan, helm, sepatu, kaca mata), skrining, pengobatan, dan konseling

Dinas kesehatan menjamin terlaksanya promosi kesehatan bagi pemulung sampah mll kerjasama lintas program dan sektoral

LSM dapat berperan sebagai advokat bagi kesehatan pemulung sampah.

Perawat komunitas memberikan yankes scr komprehensif mll upaya promosi kesehatan tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.

Page 24: At Risk Pemulung

DAFTAR PUSTAKA Andriani, Dine, 2002, Kesehatan Pemulung Sampah dan Air, Diakses dari

http://komunikasiair.org/artikel/art1107002.htm Tgl 15 April 2009. Ann, Mc Murray. (2003). Community Health and Wellness, A Socioecological Approach. Austaralia:

Mosby Co Bottorff,J,L.& Ratner, P,A & Johnson, J,L & Lovato, C, Y & Joab, S,A. (1995). Uncertainties and

Challenges, Communicating Risk in The Context of Familial Cancer, Canada: The University of British Coloumbia

BPS. (1998). Sensus Ekonomi Nasional tahun 1998, http://www.bps.go.id/ sector/population/Pop_indo.htm diperoleh tanggal 15 April 2009.

Clemen-Stone, S., McGuire, S.L., & Eigsti, D.G. (2002). Comprehensive community health nursing: family, aggregate, & community practice, 6th edition. St. Louis: Mosby, Inc.

Hayes, Michael,V. (1992). On The Epistomology of Risk: Language, Logic and Social Science.Canada: Simon Fraser University.

Lawrence, J. & May, D. (2003). Infection control in the community. London: Churchill Livingstone. Pender, N.J. (1996). Health promotion in nursing practice, 3rd edition. Stamford: Appleton & Lange. Saratri,W. (2005). Nasib Pemulung Sampah. Diakses dari http://www.lib.unair.ac.id/pemulungsampah/pdf

pada tanggal 15 April 2009. Stanhope, M., & Lancaster, J. (1996). Community health nursing: promoting health of aggregates,

families, and individuals, 4th edition. St. Louis: Mosby-Year Book, Inc Stanhope, M., & Lancaster, J. (2002). Foundation of community health nursing: community oriented

practice. St. Louis: Mosby, Inc

Page 25: At Risk Pemulung

SEKIAN