agriculture99blog.files.wordpress.com · web viewuret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada...

29
LAPORAN PRAKTIKUM KOMPONEN AGROEKOSISTEM PADA TANAMAN PANGAN LAPORAN PRAKTIKUM Oleh Golongan F/kelompok 3 Riwi Dwi Kris Mualifah (161510501219)

Upload: others

Post on 30-Jun-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

LAPORAN PRAKTIKUM

KOMPONEN AGROEKOSISTEM PADA TANAMAN PANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM

OlehGolongan F/kelompok 3

Riwi Dwi Kris Mualifah (161510501219)

LABORATURIUM HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHANPROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER

2016

Page 2: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman merupakan mahluk hidup yang pertumbuhan dan

perkembangannya sangat bergantung pada faktor biotik dan abiotik disekitar

tanaman.  Faktor abiotik biasanya meliputi tanah, suhu, air, cahaya sedangkan

faktor biotik meliputi hama, patogen, mikroorganisme lain dan manusia.  Interaksi

atau hubungan timbal balik antara faktor biotik dan faktor abiotik disebut dengan

ekosistem.  Peningkatan faktor biotik disuatu lingkungan bisa dipengaruhi oleh

faktor abiotik. Organisme dalam ekosistem berkembang bersama-sama dengan

lingkungan fisik sebagai suatu sistem. Kehadiran, kelimpahan dan penyebaran

suatu spesies dalam ekosistem ditentukan oleh tingkat kisaran yang dapat

ditoleransi oleh spesies tersebut.

Agroekosistem atau ekosistem pertanian merupakan suatu kesatuan

lingkungan pertanian yang tersusun dari komponen biotik dan abiotik yang saling

berinteraksi serta manusia dengan sistem sosialnya yang tidak dapat dipisahkan

dengan komponen-komponen tersebut. Pengertian ekosistem pertanian yang

paling sederhana dan mudah dimengerti oleh petani adalah hubungan timbal balik

antara komponen biotik dan abiotik serta manusia pada suatu lingkungan

pertanian. Pendekatan pertanian berwawasan lingkungan adalah pendekatan yang

dimulai dengan pendekatan ekosistem.

Komponen agroekosistem dan interaksinya terdiri dari Tanah, biota tanah ,

vegetasi, manusia, teknologi, nutrisi / pemupukan , pestisida, Hewan ternak,

Sungai / air.  Dalam komponen agroekosistem di atas saling berinteraksi satu

dengan yang lainnya. Tanah komponen sumberdaya alam yang mencakup semua

bagian atas permukaan bumi, termasuk yang di atas dan di dalamnya yang

terbentuk dari bahan induk yang dipengaruhi kinerja iklim dan biota tanah. Tanah

yang diberikan pestisida kimia yang berlebihan dapat membuat tanah kekurangan

nutrisi, musuh alami menjadi berkurang, dan ledakan hama.

Komponen abiotik dan biotik di dalam agroekosistem saling berinteraksi untuk mencapai keseimbangan ekosistem

Page 3: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

pertanian. Kebutuhan pangan atau sumber nutrisi bagi faktor biotik tersedia dengan adanya faktor abiotik tanah, air, unsur hara, dan iklim yang mendukung nutrisi dalam tanah maupun udara menjadi tersedia. Adanya daur unsur atau daur biogeokimiawi di alam menunjukkan keterkaitan antara faktor biotik dan abiotik.

Hama adalah hewan yang merusak secara langsung pada tanaman. Hama

terdapat beberapa jenis, diantaranya adalah insekta (serangga), moluska (bekicot,

keong), rodenta (tikus), mamalia (babi), nematoda, dll. Vektor penyakit atau biasa

disebut sebagai faktor pembawa penyakit adalah organisme yang memberikan

gejala sakit, menurunkan imunitas, atau mengganggu metabolisme tanaman

sehingga terjadi gejala abnormal pada sistem metabolisme tanaman tersebut.

Beberapa vektor penyakit tanaman adalah virus, bakteri, dan cendawan.

Gulma adalah tumbuhan liar yang tidak dikehendaki tumbuhnya dan

bersifat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang

dibudidayakan. Gulma memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada

pertumbuhan tanaman, meskipun biasanya tidak menimbulkan kematian. Gulma

bisa disebut juga sebagai kompetitor penyerap nutrisi daerah perakaran tanaman.

1.2 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang tanamn inang, herbivora yang ada pada

tanaman inang, predator, polinator dan hama pada tanaman pangan.

2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen agroekosistem yang ada pada tanaman

pangan.

Page 4: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Komponen agroekosistem dan interaksinya terdiri dari tanah, biota tanah,

vegetasi, manusia dan teknologi, nutrisi atau pemupukan, OPT dan pestisida,

hewan ternak dan sumber-sumber energi. Agroekosistem termasuk semua elemen

lingkungan dan manusia. Suatu wilayah yang digunakan untuk produksi

pertanian, misalnya suatu lahan, dipandang sebagai suatu sistem yang kompleks

dimana proses ekologi yang terjadi dalam kondisi alami juga ditemukan, misalnya

daur unsur hara, interaksi pemangsa-mangsa, persaingan dan simbiosis (Siswanto

dan Elna Karmawati, 2012).

Keragaman dapat dilihat dari semua jenis tanaman, ternak, dan

mikroorganisme yang ada dan berinteraksi dalam suatu ekosistem. Dalam suatu

agroekosistem, fauna penyerbukan, musuh alami, cacing tanah, dan

mikroorganisme semuanya merupakan kunci komponen keragaman yang

mempunyai peranan penting dalam proses introgesi genetika, pengendalian alami,

daur hara dan dekomposisi (Rahman, 2002).

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan sebagai

sumber energi yang umumnya dikonsumsi masyarakat Indonesia. Hampir separuh

penduduk dunia, terutama di Asia menggantungkan hidupnya dari tanaman padi.

Begitu pentingnya arti padi sehingga kegagalan panen dapat mengakibatkan

gejolak social luas. Upaya peningkatan produksi tanaman pangan dihadapkan

pada berbagai kendala dan masalah, antara lain kekeringan dan banjir (Supartha,

2012).

Padi adalah salah satu tanaman pangan yang banyak di budidayakan oleh

petani, karena sebagai bahan makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat

Indonesia, jika kebutuhan bahan pangan tersebut tidak dapat di penuhi maka

dikhawatirkan masyarakat akan kekurangan bahan pangan yang berakibat

menurunnya gizi masyarakat. Munculnya serangan organisme pengganggu pada

tanaman padi mempengaruhi para petani untuk melakukan pengendalian

organisme pengganggu tanaman terutama hama dengan menggunakan pestisida

bahan kimia yang berlebihan, tidak perduli adanya serangga yang bermanfaat bagi

Page 5: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

para petani yang ada di luasan pertanaman padi. Selain itu kurangnya para petani

mempraktekkan teknik pengendalian secara alami yaitu dengan musuh alami

seperti parasitoid, pathogen dan predator (Wadia, 2012).

Sistem jarak tanam merupakan cara untuk mengatur jarak tanam agar

tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka sistem jarak tanam

yang baik akan mengatur suhu dan kelembapan udara untuk mengurangi

peledakan populasi hama . populasi tanaman yang tinggi dan jarak tanam yang

rapat akan mengakibatkan tanaman tumbuh yang sangat rimbun sehingga terjadi

iklim mikro pada pertanaman (suhu dan kelembapan udara yang tinggi). Sangat

rentan terhadap perkembangan populasi herbivora dan juga mempengaruhi

perkembangan predator (Nurindah 2006).

Page 6: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

BAB 3. BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum acara “komponen agroekosistem pada tanaman pangan”

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1 November 2016 pukul 15.00-17.00 WIB

di Antirogo, Jember.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat1. Kamera2. Alat penggali3. Lembar kerja praktikum4. Alat tulis 5. Papan dada6. Sweepnet7. Kuadran 8. Alat ukur/meteran9. Peralatan metode corong Berlese10. Peralatan metode ekstrasi nematode metode baerman

3.2.2 Bahan1. Komponen yang diamati2. Sampel tanah pada pertanaman padi3. Air4. cairan (alcohol dan air)

3.3 Cara kerja3.3.1 Metode hama, penyakit dan gulma1. Mengamati tanaman padi2. Mengidentifikasi morfologi tanaman padi. Bagian struktur

tanaman apa yang terkena hama penyakit.

Page 7: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

3. Mendokumentasi hasil pengamatan.

3.3.2 Metode Corong Berlese1. Mengambil bahan kompos atau serasah pada pertanaman yang telah ditentukan sebanyak 250 gram pada kedalaman 1-10 cm2. Memepersiapkan peralatan metode corong Berlese3. Memasukkan tanah ke saringan4. Menuangkan cairan secukupnya (alcohol,air, dan sebagainya) ke dalam wadah tempat cairan5. Menyalakan lampu dan didiamkan sampai 24 jam6. Membiarkan serangga dan binatang lainnya jatuh ke wadah berisi cairan7. Mengamati serangga yang jatuh ke dalam wadah dengan menggunakan mikroskop8. Menentukan jenis serangga yang didapatkan 9. Mendokumentasikan serangga menggunakan kamera

3.3.3 Metode Baermann1. Membuat lubang dan mengambil contoh tanah pada pertanaman yang telah ditentukan sebanyak 250 gram pada kedalaman 10-20 cm2. Menyiapkan peralatan metode Baermann dan menuangkan air ke dalam corong atau piring sampai menyentuh saringan3. Mengambil tanah (bila perlu disaring) lalu menempatkannya di atas kain panas dalam saringan dan simpan selama 24 jam4. Membuka dan menuangkan larutan air dan nematode ke dalam cawan petri5. Mengamati nematode yang diperoleh di bawah mikroskop

Page 8: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

6. menghitung jumlah nematode yang diperoleh dan menentukan jenis nematode yang diperoleh7. Mendokumentasikan nematode menggunakan kamera.

Page 9: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Aspek keberadaan parasit sebagai pathogen tanaman

No

.

Gejala sebagai

IndikatorHasil Observasi

Rumusan Hasil

Observasi(Nama

Penyakit(Tipe/Jenis

Gejala)

Pada

Tanaman/bag

ian Tanaman

Golongan

Patogen

Penyebab

Penyakit

(Patogen)

1

Bercak pada

daun berbentuk

belah ketupat

Padi/daun jamurRykularia

OryzaPenyakit Blas

2

Bercak

memanjang

oval bertepi

coklat

Padi/daun jamur DreschsleraPenyakit Bercak

Coklat

3

Bercak coklat

kehitaman pada

pangkal leher

Padi/leher

padijamur

Picularia

GrassGriseaj

4.1.2 Dokumentasi foto hasil pengamatan gejala penyakit

No. Nama PenyakitFoto Gejala Penyakit pada Bagian

Daun Batang Buah/Biji

1 Bercak daun pada

padi

 Gejala :adanya

Page 10: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

brcak berwarna

coklat tua berbentuk

oval, sampai bulat,

berukuran sebesar

biji wijen

2

Penyakit Blast

 

Gejala : adanya

becak daun

berbentuk belah

ketupat awalnya

hijau keabu-abuan,

kemudian putih dan

akhirnya abu-abu

dengan tepi

berwarna coklat

3

Penyakit Hawar

Seludang

 

Gejala : layu pada

tanaman muda atau

tanaman dewasa,

daun kuning pucat

4 Penyakit padi

hampa(kopong

padi/gabuk)

 Gejala :

pertumbuhan

terhambat dan

tanaman kerdil, tepi

Page 11: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

daun tidak rata,

daun kekuningan

hijaunya sedikit

4.1.3 Kelompok serangga pollinator

No. Foto Keterangan

1 Kupu-kupu Kingdom: animalia

Filum   :    Arthropoda

Kelas   :     Insecta

Ordo  :     lepidoptera

Familia  :Peridae

Genus   :     Leptosia

Spesies :     L. ninu

2 Capung Kingdom : Animalia

Filum   :    Arthropoda

Kelas   :     Insecta

Ordo  :    Neuroptera

Familia  : Aesnidae

Genus   :  Anar

Spesies :     Anar imperatur

3 Lalat Kingdom : Animalia

Filum   :    Arthropoda

Kelas   :     Insecta

Ordo  :     Biftera

Page 12: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

Familia  : Caliphoridae

Genus   :     Stomorhina

Spesies :     Stomorhina lunatu

4.1.4 Kelompok serangga predator, parasitoid dan simbiosis

No. Foto Keterangan

4. Semut Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda latrielle

Kelas : Insect

Ordo : Hymenoptera

Family : Formicidae

Genus : Oecophylla

Spesies : Oecophylla sp.

Daur hidup :

Telur-larva-pupa-semut-semut muda- semut

dewasa

5. Anggang-anggang Klasifikasi :

Kingdom : animalia

Filum : arthropoda

Kelas : insecta

Ordo : Hemiptera

Family : Cendarnae

Genus : Lymogonus

Spesies : Lymogonus sp.

Page 13: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

4.1.5 kelompok serangga herbivore

No. Foto Keterangan

6 Belalang Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Orthopieta

Family : Acrididae

Genus : Dissoseteiria

Spesies : Dissosteiria Carolina

Daur hidup : telur-nimfa-belalang dewasa

7 Walang Sangit Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Ordo : Hemiptera

Family : Alydidae

Genus : Leptocorisa

Spesies : Leptocorisa acuta

Daur hidup :

Telur- nimfa -imago

8  Penggerek daun

padi

Klasifikasi :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Kelas : Insecta

Page 14: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

Ordo : Lepidoptera

Family : Crambidae

Genus : Scirpopaga

Spesies : S. innotate

Telur-larva- pupa imago

4.1.6 Kelompok Gulma (Tanaman Selain Tanaman Utama)

No

.

FotoKeterangan

9 Klasifikasi :

Kingdom : plantae

Divisi : magnoliophyta

Kelas : magnoliopsida

Ordo : giranidae

Family : oxalidaceae

Genus : oxacis

Spesies : oxalis barrelieli

Pengendalian :

1.      Dibabat atau dicabut

2.      Pengaturan pohon pelindung

3.      Menggunakan tumbuhan penutup tanah

4.      Menggunakan herbisida

10 Klasifikasi :

Kingdom : plantae

Divisi : magnoliophyta

Kelas : liliopsida

Ordo : cyperales

Family : cyperaciae

Page 15: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

Genus : cyperus

Spesies : cyperus kyllingia

Pengendalian :

1.      Agen pengendali berupa organisme

2.      Mencabut atau membabat

3.      Menggunakan herbisida

11 Klasifikasi :

Kingdom : plantae

Divisi : magnoliophyta

Kelas : magnoliopsida

Ordo : poales

Family : paceae

Genus : imperata

Spesies : imperata cylinadrica

Pengendalian :

1.      Pencabutan

2.      herbisida

4.2 Pembahasan

Penyakit pada tanaman padi yang ditemukan diantaranya adalah penyakit

hawar padi, penyakit bercak daun padi dan penyakit blast. Penyakit hawar adalah

penyakit utama pada tanaman padi sawah. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri

Xanthomonas compestris pv oryzae yang menyerang pada bagian daun padi. Gejala

yang terjadi adalah adanya bercak berwarna kuning sampai putih (bercak bisa dari

salah satu atau kedua tepi daun, berkembang hingga tepi daun atau seluruh daun

Page 16: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

menjadi kering), serangan pada pembibitan menyebabkan bibit menjadi kering,

pertumbuhan tanaman terhambat, butir-butir padi kurang beras, kualitas beras rendah

dan presentase beras pecah tinggi. Pengendalian penyakit hawar daun padi ini dapat

dilakukan dengan menanam varietas padi yang tahan penyakit hawar daun dan

perbaikan cara bercocok tanam (persemaian, pemakaian pupuk, pebaikan system

pengairan, sanitasi pertanaman, pemberian unsur mikro seng dan penyemprotan

dengan bakterisida). Serangan penyakit hawar akan meningkat pada kelembaban

yang tinggi dan sel bakteri akan cepat tersebar dengan melarutnya embun-embun

pada permukaan daun (Suryanto, 2010).

Penyakit bercak daun padi adalah penyakit yang disebabkan oleh cendawan

Helminthusporium oryzae dan cercospora oryzae. Gejala serangan terlihat pada daun,

pelepah daun, malai dan butir padi. Tanaman yang terserang berat akan

mempengaruhi jumlah malai yang terbentuk. Bahkan kadang-kadang tanaman akan

mati. Pengendalian dilakukan dengan memotong dan membakar bagian tanaman yang

terserang, mengurangi kelembaban dengan membersihkan gulma disekitar tanaman

(Tjahjadi, 1989).

Penyakit blast adalah penyakit yang disebabkan oleh cendawan Pycularia

Oryzae. Gejala serangan dibagi menjadi tiga tahap yaitu busuk daun yang dimulai

dengan adanya bercak berbentuk belah ketupat kemudian bercak meluas mengikuti

urat tulang daun, busuk gelang buku yaitu gejala pada tanaman yang telah keluar

malai, busuk leher yaitu pangkal batang tanamn secara keseluruhan mengkerut,

berwarna coklat kehitaman, dan mudah rebah. Pengendalian diarahkan pada

penanaman yang lebih baik, pemupukan Nitrogen yang berlebihan dihindarkan,

menanam varietas yang tahan, dan membakar sisa tanaman yang terserang (Herman

et al., 2015).

Hama adalah salah satu factor penting dalam meningkatkan produksi padi

karena dapat menyebabkan rendahnya produksi baik dari segi kualitas maupun

kuantitas bahkan kalau tidak segera diantisipasi atau ditanagani secara serius dapat

menyebabkan gagal panen. Perlu adanya upaya untuk melindungi tanaman padi dari

Page 17: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

serangan hama (Tompunu, 2014). Serangga hama yang menyerang tanaman padi

cukup beragam dan salah satu serangga hama penting yang menyerang tanaman padi

adalah uret dan wereng.

Uret adalah larva berordo Cleoptera, uret yang merusak tanaman terdiri dari

spesies Exopholis hypoleuca, leucopholis rorida dan Phylophga helleri, (Ordo

Coleoptera, family Melolonthidae). E. hypoleuca, kumbang (imago) panjangnya 2,5

cm, kepala dan toraks hitam kecoklatan, sayap coklat, di Jawa Barat dikenal dengan

nama lege. Uret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm.

uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina bertelur 15-60

butir. E. rorida, kumbang (imago) panjangnya 2-3 cm, kepala dan toraks hitam

kecoklatan, sayap hitam, di Jawa Barat dikenal dengan nama lonte. Uret ditemukan

pada kedalaman 20-80 cm. Uret merusak padi, ubi kayu, karet, dan cabai. Imago

betina bertelur kira-kira 35 butir. P. helleri, panjang kumbang 1,2-1,4 cm, warna

kumbang merah kecoklatan, di Jawa Barat dikenal dengan nama putul, gambrengan,

atau katimumul. Uret ditemukan pada kedalaman 5-20 cm. Uret menetas dari telur

bersamaan waktunya dengan masa perkecambahan padi gogo. Uret muda mula-mula

dimakan humus, lalu merusak akar tanaman padi, jagung, tebu, bayem, dan

sebagainya. Perkembangan ketiga uret tersebut sama (karena satu ordo), yaitu telur-

larva (uret)-pupa-imago (kumbang). Kumbang hanya makan sedikit daun-daunan dan

tidak begitu merusak disbanding uretnya. Pengendalian diarahkan pada system

bercocok tanam yang baik, seperti pemupukan yang seimbang agar vigor tanaman

baik. Tanaman yang vigornya baik toleran terhadap serangan hama ini(Tjahjadi

1989).

Wereng coklat (N. tugens) termasuk ordo Homoptera, family Delphacidae.

Perkembangan hidupnya telur-nimfa-imago. Serangga perusaknya nimfa dan imago,

nimfa mengalami lima kali ganti kulit. Tanaman padi muda yang terserang akan

menguning dan mati, sedang pada tanaman tua pertumbuhan akan merana dan bulir

padi akan hampa. Wereng coklat menghisap cairan tanaman sehingga pada tanaman

padi yang terserang secara luas terlihat gejala terbakar yang sering pula disebut

Page 18: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

puso.Pengendalian lebih diutamakan dengan menanam varietas yang resisten. Unsur

pengedalian lainnya yaitu mengatur pola tanam, menanam secara serentak, rotasi

tanaman secara serentak agar ada pemutusan siklus hidup wereng coklat. Pembakaran

sisa tanaman yang terserang penting dilakukan untuk mengurangi serangan pada

penanaman berikutnya (Tjahjadi, 1989).

Hamdan Pane dan Sigit Yuli Jatmiko(2013), menyatakan bahwa gulma dapat

diidentifikasi berdasarkan bentuk morfologi gulma yaitu gulma rumput, teki dan daun

lebar. Gulma rumput termasuk ke dalam family Graminae/Poaceae. Tumbuhan

tersebut memiliki batang berbentuk bulat kadang-kadang agak pipih, dan kebanyakan

berongga. Pada batang menjalar biasanya terjadi pembengkakan batang yang disebut

“buku”. Buku akan muncul secara regular pada panjang ruasan tertentu. Helai daun

akan muncul berselang-seling dari kedua sisi batang pada setiap buku. Daun terdiri

dari pelepah daun dan helai daun. Contohnya adalah Echinochloa crus-galli, Cynodon

dactylon, Leptochloa chinensis, dll. Gulma teki termasuk golongan Cyperacea.

Gulma ini mirip dengan gulma rumput. Batang berbentuk segitiga, kadang-kadang

bulat tak berongga. Tidak terdapat ligula. Pelepah daun menjadi satu membentuk

pembuluh pada pangkal batang. Daun-daun tersusun dalam tiga deretan. Teki yang

tumbuh tahunan mempunyai umbi atau rizom/rimpang di dalam tanah seperti teki

berumbi (Cyperus rotundus). Contoh lainnya adalah Cyperus iria. C. difformis,

Fimbristylis miliacea, dll. Pengendalian gulma dapat dilakukan dengan beberapa

tahap yaitu tahap pencegahan, pengolahan tanah, pengaturan air irigasi, pengelolaan

pupuk, pemilihan varietas dan pengelolaan tanaman.

Luasan lahan untuk tanaman padi pada daerah observasi yaitu seluas 200 m2

yang terpisah dari gedung perkantoran. Aspek pengelolaan tanaman yang dilakukan

pada daerah observasi meliputi jarak tanam, pemupukan, pemangkasan tanaman,

penyiraman, aplikasi pestisida dan kondisi tanaman. Jarak tanam tanaman padi di

daerah observasi adalah 15cm x 15cm dan untuk lahan yang memanjang yaitu 15cm x

30 cm. Pemupukan dilakukan dengan pupuk organik setelah tanaman berumur 12 hari

setelah tanam, lalu dengan pupuk urea setelah tanaman padi berumur 15 hari, pupuk

Page 19: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

ZA setelah tanaman berumur satu bulan dan pupuk ponska agar tanaman padi tidak

mudah rontok. Pengairan berasal dari gorong-gorong dan setelah setengah bulan air

dikurangi karena ditakutkan padi akan membusuk. Aspek keberadaan parasite sebagai

pathogen tanaman yaitu munculnya bercak pada daun berbentuk belah ketupat

awalnya hijau keabu-abuan kemudian putih dan akhirnya abu-abu dengan bagian tepi

berwarna coklat. Gejala ini terjadi pada bagian daun padi dan biasa disebut dengan

penyakit blast. Serangga polinator yang ditemukan adalah kupu-kupu, capung, dan

lalat, sedangkan kelompok predator dan parasitoid ditemukan semut dan anggang-

anggang.

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Penyakit pada tanaman padi yang ditemukan diantaranya adalah penyakit hawar

padi, penyakit bercak daun padi dan penyakit blast.

2. Serangga hama yang menyerang tanaman padi cukup beragam dan salah satu

serangga hama penting yang menyerang tanaman padi adalah uret dan wereng.

3. Gulma dapat diidentifikasi berdasarkan bentuk morfologi gulma yaitu gulma

rumput, teki dan daun lebar.

Page 20: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

5.2 Saran

1. Perlu adanya perbaikan pengelolaan tanaman agar tanaman padi tidak mudah

terserang berbagai macam hama penyakit dan gulma.

2. Pengendalian OPT juga perlu dilakukan agar tanaman padi mempunyai

produktivitas yang tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Herman, T., E.H. Muchie and A.A. Warsi. 2015. Rice Production and Climate Change A Case Study of Malaysian Rice. Trop agric, 38(3) : 321-328.

Iqbal, M.F and M. Hussain. 2015. Impact of Pre and Post Emergence Herbicides.. Advanced Multidisciplinary Research, 2(9) : 17-20.

Jiang, L. 2014. Impact of Pay Interval on Sequential Infestations of the Rice Leaf Older. Insect Science, 1(6) : 23-32.

Page 21: agriculture99blog.files.wordpress.com · Web viewUret ditemukan pada kedalaman 3-10cm, pupa pada kedalaman 15-20cm. uret merusak padi gogo, sereh, kacang tanah, dan karet. Imago betina

Suryanto. 2010. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta :Kanisius.

Tjahjadi. 1989. Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta :Kanisius.

Suparth, I.N.Y., G. Wijena dan G.M. Adnyana. 2012. Aplikasi Jenis Pupuk Organik Pada Tanaman Padi Sistem Pertanian Organik. Agroteknologi Tropika, 1(2) : 98-107.

Wadia, A.A., R. Lywati dan W. pembengoron. 2012. Musuh Alami Predator Tanaman Padi Agroekosistem Berbeda. Jurnal Crop Agro, 3(2) : 92-96.

Wanta, N.N. 2012. Serangga Predator Pada Ekosistem Padi Sawah di Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara. Serangga Predator, 1(2) : 1-20.