armaini.staff.gunadarma.ac.idarmaini.staff.gunadarma.ac.id/publications/files/3688/... · web...

21
PENGARUH DESTINATION IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DESTINASI WISATA ALAM KEBUN RAYA BOGOR Armaini Akhirson Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma Jalan Margonda Raya No. 100, Depok - 16424 [email protected] ABSTRAK Keputusan berkunjung wisata alam merupakan proses dimana seorang pengunjung melakukan penilaian dan memilih satu alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Destination Image terhadap keputusan berkunjung destinasi wisata alam Kebun Raya Bogor. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara survei yaitu penelitian yang informasinya dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor pada bulan April 2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara nonprobability sampling sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah regresi berganda dengan program IBS SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukanbahwa variabel destination image tidak berpengaruh positif (tidak signifikan) terhadap keputusan berkunjung pada Wisata alam Kebun Raya Bogor. Kata Kunci: Harga, Destination Image, Keputusan Berkunjung. I. PENDAHULUAN Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan sektor terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global.

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH DESTINATION IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DESTINASI WISATA ALAM KEBUN RAYA BOGOR

Armaini Akhirson

Fakultas Ekonomi Universitas GunadarmaJalan Margonda Raya No. 100, Depok - [email protected]

ABSTRAK

Keputusan berkunjung wisata alam merupakan proses dimana seorang pengunjung melakukan penilaian dan memilih satu alternatif yang diperlukan berdasarkan pertimbangan tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Destination Image terhadap keputusan berkunjung destinasi wisata alam Kebun Raya Bogor. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara survei yaitu penelitian yang informasinya dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor pada bulan April 2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara nonprobability sampling sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah regresi berganda dengan program IBS SPSS 22. Hasil penelitian ini menunjukanbahwa variabel destination image tidak berpengaruh positif (tidak signifikan) terhadap keputusan berkunjung pada Wisata alam Kebun Raya Bogor.

Kata Kunci: Harga, Destination Image, Keputusan Berkunjung.

I. PENDAHULUAN

Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan sektor terbesar dan terkuat dalam pembiayaan ekonomi global. Sektor pariwisata akan menjadi pendorong utama perekonomian dunia pada abad ke-21, dan menjadi salah satu industri yang mengglobal. Pariwisata telah memberikan devisa yang cukup besar bagi setiap negara. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau atau disebut juga sebagai nusantara atau negara maritim, telah menyadari pentingnya sektor pariwisata terhadap perekonomian Indonesia. Karena pertumbuhan pariwisata Indonesia selalu diatas pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Rekreasi merupakan aktivitas manusia untuk beristirahat dari pekerjaan, yang memberikan perubahan (selingan hiburan), dan memulihkan kembali agar bisa kembali bekerja (De Grazia dalam Brockman dan Merriam, 1973). Adapun motivasi orang untuk berpartisipasi dalam rekreasi alam ditimbulkan oleh keinginan untuk santai, mencapai kepuasan diri sendiri, melepaskan diri sendiri dari kehidupan sehari-hari dan keinginan untuk melakukan perjalanan (Douglass, 1970). Rekreasi alam merupakan salah satu bentuk rekreasi yang memanfaatkan tempat-tempat terbuka untuk mendapatkan penyegaran dan menikmati keindahan alam. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan berekreasi, obyek-obyek alam yang menarik semakin banyak dikunjungi dan dijadikan daerah tujuan wisata yang menyenangkan. Adapun faktor-faktor yang mempercepat pertumbuhan pariwisata adalah pertumbuhan demografi, kemajuan teknologi, perubahan politik dan keamanan, adanya keinginan terhadap pariwisata ramah lingkungan, dan faktor kesehatan (Yoeti, 2006).

Seperti halnya kota di provinsi Jawa Barat memiliki potensi wisata yang berbeda serta beraneka ragam jenisnya, salah satunya Kota Bogor. Kota Bogor merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang terletak di selatan Kota DKI Jakarta, Kota Bogor memiliki julukan sebagai kota hujan dikarenakan memiliki curah hujan yang tinggi dibandingkan kota lain di Jawa Barat. Kota Bogor terletak di ketinggian 190-330m diatas permukaan laut sehingga Kota Bogor memiliki cuaca yang sejuk. Kota Bogor memiliki daya tarik wisata berupa wisata alam, wisata edukasi, dan wisata tirta. Beragamnya daya tarik wisata tersebut menjadikan sebuah persaingan dan wisatawan cenderung ingin mengunjungi daya tarik wisata lainnya.

Saat ini tempat wisata alam di Kabupaten Bogor mengalami peningkatan dan persaingan yang cukup ketat. Namun tidak menyurutkan minat wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor merupakan salah satu tempat wisata yang berbasis ekowisata, dimana diposisikan sebagai lawan dari tempat wisata missal. Hal ini disebabkan selain sebagai tempat wisata, Kebun Raya Bogor memiliki peran penting sebagai tempat melestarikan, mendayagunakan dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan konservasi ex-situ, penelitian, pendidikan, serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap Kebun Raya Bogor. Berikut jumlah Koleksi Tumbuhan yang ada di Kebun Raya Bogor:

Tabel 1.1 Koleksi Jenis Tumbuhan di Kebun Raya Bogor

Jenis Tumbuhan

Jumlah

Anggrek

421 jenis

Tanaman Buah

41 jenis

Tanaman Merambat

50 jenis

Tanaman Air

51 jenis

Tanaman Obat

403 jenis

Tanaman Palem

1215 jenis

Sumber : Jasa informasi Kebun Raya Bogor (April 2017)

Keunggulan Kebun Raya Bogor telah diakui tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional. Berikut adalah data statistik kunjungan wisatawan yang datang berkunjung di Kebun Raya Bogor pada Tahun 2007-2016:

Tabel 1.2 Data statistik kunjungan wisatawan Kebun Raya Bogor tahun 2007-2010

Tahun

Total Wisatawan (orang)

2007

955.436

2008

831.231

2009

797.048

2010

840.216

2011

927.268

2012

984.359

2013

961.432

2014

929.967

2015

955.773

2016

1.030.836

Sumber : Jasa informasi Kebun Raya Bogor (2017)

Pada Tabel 1.2 diperoleh informasi bahwa jumlah kunjungan wisatawan Kebun Raya Bogor mengalami kenaikan dan penurunan setiap tahunnya dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2016. Jumlah pengunjung terbanyak berada pada tahun 2012 yaitu sebesar 984.359 wisatawan dan paling sedikit berada pada tahun 2009 yaitu sebesar 797.048 wisatawan. Dari informasi terakhir yang didapat yaitu tahun 2016, pengunjung domestik yang berkunjung di Kebun Raya Bogor sebanyak 1.007.751 orang sedangkan wisatawan asing sebanyak 23.085 orang. Wisatawan asing sendiri paling banyak dari negara Belanda yaitu sebanyak 11.735 orang, Belgia 3296 orang, Jerman 2173 orang, dan negara lainnya. Banyak wisatawan domestik yang memilih berkunjung ke Kebun Raya Bogor karena disebabkan berbagai faktor.

KRB disejajarkan juga dengan Kebun Raya besar lainnya seperti Royal Botanic Gardens of Kew (Inggris) dan New York Botanical Gardens (Amerika Serikat). Faktor-faktor itu juga yang menyebabkan Kebun Raya Bogor tetap diminati. Meskipun Kebun Raya Bogor merupakan tempat wisata yang masih minim akan promosinya dibandingkan dengan tempat wisata lainnya. Dari segi promosi harga bisa menjadi salah satu alasan untuk seseorang melakukan kunjungan seperti ke Kebun Raya Bogor. Bisa saja harga yang ditawarkan pihak pengelola tidak sesuai dengan fasilitas yang ada disana. Berikut adalah daftar harga yang ditawarkan pihak Kebun Raya Bogor:

Tabel 1.3 Data Harga Tiket di Kebun Raya Bogor

Keterangan

Harga

Tiket Masuk Wisatawan Domestik

RP. 14.000; / orang

Tiket Masuk Wisatawan Asing

Rp. 25.000; / orang

Mobil Keliling

Rp. 30.000;

Parkir Kendaraan Roda Dua

Rp. 5.000;

Tiket Sepeda Keliling

Rp.10.000;

Sumber : Jasa informasi Kebun Raya Bogor (2017)

Selain itu produk wisata yang ada juga dapat mempengaruhi pengunjung untuk melakukan kunjungannya. Berikut Produk Wisata yang ada di Kebun Raya Bogor:

Tabel 1.4 Data Produk Wisata di Kebun Raya Bogor

Keterangan

Tarif

Rumah Kaca Anggrek

Gratis

Museum Zoologi

Gratis

Makam Belanda

Gratis

Tugu Raffles

Gratis

Tugu Reindwart

Gratis

Kolam Gunting

Gratis

Mobil Wisata

Rp. 30.000;

Sumber : Jasa informasi Kebun Raya Bogor (2017)

Adapun fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh pengelola Wisata Alam Kebun Raya Bogor antara lain :

Tabel 1.5 Data statistik Fasilitas di Kebun Raya Bogor

Keterangan

Garden Shop

Tempat Ibadah

Toilet

Sewa Area

Pemanduan

Gedung Konservasi

Sumber : Jasa informasi Kebun Raya Bogor (2017)

Tak hanya itu Destination Image atau citra destinasi dari Kebun Raya Bogor yang dirasakan setelah berkunjung berbeda juga merupakan permasalahan yang di hadapi pengelolan Kebun Raya Bogor. Hal ini dikarenakan melihat dari karakteristik keindahan Kebun Raya Bogor yang mulai pudar karena banyaknya sampah dedaunan yang jatuh tidak dibersihkan oleh petugas kebersihan dan danau-danau yang ada pun jarang dibersihkan sehingga banyak sampah dedaunan yang mengapung di danau. Pengunjung yang kurang puas dengan harga, produk wisata, dan citra destinasi yang dinilai negatif dari beberapa pengunjung dikhawatirkan membuat pengunjung menceritakan kembali ke calon pengunjung lainnya tentang kekurangan yang ada di Kebun Raya Bogor. Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisis pengaruh Destination Image terhadap Keputusan Berkunjung pada Kebun Raya Bogor.

II. LANDASAN TEORI

Menurut Kotler dan Armstrong(2001:7), “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain”. Sedangkan menurut Maynard dan Beckman dalam Alma (2004:1), “Pemasaran bearti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi”. Kotler (2002:9) menyatakan, “Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”.

Citra menurut Kotler dan Keller (2009:406) adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek. Sedangkan citra yang terdapat pada suatu destinasi wisata dikenal dengan istilah destination image (citra destinasi). Coshall (2000) dalam Dewi (2013) yang menyatakan bahwa citra destinasi merupakan kesan wisatawan secara umum terhadap suatu destinasi wisata. Hailin Qu et al., (2010:6-7) dalam Dewi (2013) mengungkapkan bahwa citra destinasi terdiri dari beberapa dimensi yaitu sebagai berikut:

1. Cognitive image terdiri dari kualitas pengalaman yang didapat oleh para wisatawan, atraksi wisata yang ada di suatu destinasi, lingkungan dan infrastruktur di lingkungan tersebut, hiburan, dan tradisi budaya dari destinasi tersebut.

2. Unique Image terdiri dari lingkungan alam, kemenarikan suatu destinasi dan atraksi lokal yang ada di destinasi tersebut.

3. Affective Image terdiri dari perasaan yang menyenangkan , membangkitkan, santai, dan menarik ketika di suatu destinasi.

Gambar 2.1 Model Proses Kebutuhan Pembelian

Keputusan berkunjung dapat diartikan seperti keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian (Kotler, 2004). Jelaslah bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu. Namun para konsumen tidak selalu melewati seluruh lima urutan tahap ketika membeli produk. Mereka bisa melewati atau membalik beberapa tahap. Akan tetapi model dalam Gambar 1.2 menyajikan satu kerangka acuan, karena ia merebut kisaran perimbangan sepenuhnya yang muncul ketika seorang konsumen menghadapi pembelian baru dengan keterlibatan yang tinggi.

III. METODE PENELITIAN

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara survei yaitu penelitian yang informasinya dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pengunjung Kebun Raya Bogor pada bulan April 2017. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah secara nonprobability sampling sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian ini adalah regresi berganda dengan program IBS SPSS 22.

IV. PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Bermula dari Prof. Dr. C.G.C. Reinwardt, Botanis asal Jerman.Memohon sebidang tanah untuk penelitian manfaat berbagai tumbuhan serta koleksi tanaman yang bernilai ekonomi yang berasal dari kawasan Indonesia juga yang berasal dari mancan negara. Pada tanggal 18 Mei 1817, dilakukan pemancangan patok pertama, kemudian tanggal tersebut menandai berdirinya Kebun Raya Bogor yang dahulu diberi nama ‘slands Plantentuin atau Hortus Botanicus Bogoriensis seluas 47 hektar dan setelah mengalami beberapa kali perkembangan kini luasnya 87 hektar letaknya berdampingan dengan Istana Gubernur Jenderal di Bogor, sekarang terkenal dengan nama Istana Presiden di Bogor lihat Gambar 4.1.berikut :.

Gambar 4.1 Peta Kebun Raya Bogor

Kebun Raya Bogor selama ini dipimpin oleh Dr. Carl Ludwig Blume (1822), J. E. Teijsmann dan Dr. Hasskarl (zaman Gubernur Jenderal Van den Bosch), J. E. Teijsmann dan Simon Binnendijk, Dr. R.H.C.C. Scheffer (1867), Prof. Dr. Melchior Treub (1881), Dr. Jacob Christiaan Koningsberger (1904), Van den Hornett (1904), dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpin lembaga penelitian yang bertaraf internasional.

Kebun Raya Bogor (KRB) terletak di tengah-tengah kota Bogor dengan ketinggian 260 m dpl., dengan curah hujan yang tinggi antara 3.000 – 4300 mm pertahun, sehingga kota Bogor dikenal juga dengan sebutan kota hujan. KRB dilengkapi perpustakaan, bank biji, museum biji, pembibitan tanaman, rumah kaca dan laboratorium. KRB juga memiliki bangunan bangunan peninggalan masa lalu sebagai bukti sejarah seperti komplek kuburan Belanda, Lady Raffles Memorial, tugu J.J. Smith dan patung Sudjana Kassan. Kebun Raya Bogor sepanjang perjalanan sejarahnya mempunyai berbagai nama dan julukan, seperti: s'Lands Plantentiun te Buitenzor, Syokubutzuer (zaman Pendudukan Jepang), Botanical Garden of Buitenzorg, Botanical Garden of Indonesia, Kebun Gede, Kebun Jodoh.

Pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 23 Agustus 1967 membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dalam struktur organisasi LIPI, Lembaga Biologi Nasional (LBN) bersama Lembaga Oseanologi Nasional (LON) dan Lembaga Geologi dan Pertambangan Nasional (LGPN) berada dalam Kedeputian Ilmu Pengetahuan Alam. Sejak Tahun 2001 Kebun Raya Bogor yang semula berstatus sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Pengembangan Kebun Raya Bogor LIPI (Eselon III), berdasar Surat Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia No. 1151/M/2001dikukuhkan menjadi Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor LIPI (Eselon III) yang berada dibawah koordinasi Kedeputian Bidan Ilmu Pengetahuan Hayati-LIPI, dan tentunya memiliki cakupan tugas yang lebih luas. Sedangkan Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi dan Kebun Raya “Eka Karya” Bali masing-masing berstatus sebagai UPT Balai Konservasi Tumbuhan (Eselon III) dibawah koordinasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Deskripsi Responden

Bedasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner maka diperoleh data tentang umur konsumen yang sedang mengunjungi Kebun Raya Bogor dalam penelitian ini, seperti disajikan pada Gambar 4.2.

41.00%52.00%6%1.00%18-20 Tahun21-30 Tahun31-40 Tahun>40 Tahun

Gambar 4.2 Grafik responden berdasarkan usia

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebar kuesioner maka diperoleh data tentang jenis kelamin pengunjung yang datang pada Kebun Raya Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.3.

67.00%33.00%00PerempuanLaki-Laki

Gambar 4.3 Grafik responden berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebar kuesioner maka diperoleh data tentang pendidikan terakhir pengunjung yang datang pada Kebun Raya Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.4.

2.00%10.00%40.00%0.00%16.00%23%9.00%SDSMPSMADiplomaS1S2/S3

Gambar 4.4 Grafik responden berdasarkan Pendidikan Terakhir

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebar kuesioner maka diperoleh data tentang pekerjaan pengunjung yang datang pada Kebun Raya Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.5.

3%11.00%10%16.00%35%20%5%0%Pegawai Negeri Sipil (PNS)Karyawan SwastaWiraswastaIbu Rumah TanggaMahasiswa

Gambar 4.5 Grafik responden berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebar kuesioner maka diperoleh data tentang pengeluaran untuk liburan pengunjung yang datang pada Kebun Raya Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.6.

6.00%24.00%16.00%15.00%14.00%25.00%Kurang dari Rp. 100.000;Rp. 100.000; -Rp. 200.000;Rp. 200.000; -Rp. 300.000;Rp. 300.000; -Rp. 400.000;Rp. 400.000; -Rp. 500.000;

Gambar 4.6 Grafik responden berdasarkan Pengeluaran Untuk Liburan

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebar kuesioner maka diperoleh data tentang domisili pengunjung yang datang pada Kebun Raya Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.7.

28.00%36.00%24.00%3%6%3%BogorDepokJakartaTangerangBekasiLuar Jabodetabek

Gambar 4.7 Grafik responden berdasarkan Domisili

Berdasarkan data penelitian yang diperoleh dari penyebar kuesioner maka diperoleh data tentang frekuensi pengunjung yang datang pada Kebun Raya Bogor dapat dilihat pada Gambar 4.8.

37.00%63.00%001 kaliLebih dari 1 kali

Gambar 4.8 Grafik responden berdasarkan Frekuensi Kunjungan

Pengujian Instrumen Penelitian

Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid ketika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Tingkat validitas dapat diukur dengan membandingkan nilai r hitung (correlation item total correlation) dengan r tabel. Secara statistik pertanyaan akan dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel. Jika r hitung < r tabel , maka instrument atau item pernyataan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). Nilai r tabel pada signifikan 0.05 dan sampel berjumlah n = 100 responden adalah sebesar 0.197. Jika r hitung > 0.197 maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

Variabel

Faktor

Kode Item

Corrected Item-Total Correlation

R table

Keterangan

Destination Image

DI1

0,895

0.197

Valid

DI2

0,810

0.197

Valid

Sumber: Data primer diolah, 2017

Uji Reliabilitas untuk alternatif jawaban lebih dari dua menggunakan uji cronbach’salpha, yang nilainya akan dibandingkan dengan nilai koefisien reliabilitas minimal yang dapat diterima. Dalam uji reliabilitas apabila nilai cronbach’s alpha> 0.6 maka instrument penelitian reliable.Jika nilai crobach’s alpha < 0.6 maka instrument tersebut tidak reliable.Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang telah dilakukan diperoleh rangkasan hasil terlihat pada Tabel 4.2 di bawah ini :

Tabel 4.2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Destination Image

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,618

2

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa variabel destination image (X3) menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,618 > dari 0,60 sehingga variabel tersebut dinyatakan reliabel.

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Berkunjung

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

,945

10

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa variabel Keputusan Berkunjung (Y) menghasilkan nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,945> dari 0,60 sehingga variabel tersebut dinyatakan reliabel.

Berdasarkan hasil koefisiensi reliabilitas (Cronbach’s Alpha) pada keputusan berkunjung pada Kebun Raya Bogor bernilai >0.60 dapat dikatakan reliabel artinya bahwa instrument yang digunakan handal, artinya suatu instrument yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Uji Regresi Linier Sederhana

Tabel 4.4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

(Constant)

15,901

4,771

3,333

,001

Destination_Image_X

-,117

,101

-,096

-1,157

,250

Sumber: Data primer diolah, 2017

Dari Tabel 4.4. diatas di ketahui bahwa nilai koefisien regresi (X) destination image bertanda negatif sebesar -0,117. Artinya jika variabel independen bernilai tetap maka destination image mengalami penurunan 1% , dan keputusan berkunjung akan mengalami penurunan sebesar -0,117. Dengan asumsi variabel lain dianggap tetap atau konstant. Nilai koefisien bernilai negatif antar destination image dengan keputusan berkunjung. Dan diketahui bahwa kesalahan standar error yang mungkin terjadi dari penaksiran nilai destination image adalah 0,101.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Destination Image tidak berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung pada Kebun Raya Bogor. Hal ini dibuktikan dengan hasil statistik uji t untuk variabel Destination Image diperoleh nilai t hitung -1,157 dan t tabel 1,660 (df=99) dengan tingkat signifikan 0,250; karena t hitung0,05), dan koefisien regresi mempunyai nilai negatif sebesar -0,117. Hal ini mengindikasikan bahwa destination image tidak terlalu mempengaruhi pengunjung untuk berkunjung pada Kebun Raya Bogor. Maka penelitian ini tidak berhasil membuktikan hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa “Destination Image berpengaruh positif terhadap keputusan berkunjung pada Kebun Raya Bogor”.

Tabel 4.5 Hasil Uji F

ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

1,334

4

,334

5,004

,001b

Residual

6,333

95

,067

Total

7,668

99

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat nilai F hitung sebesar 5,004. Hal ini semakin memperkuat bahwa destination image secara bersama-sama bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan berkunjung.

V. KESIMPULAN

Secara parsial dapat dilihat nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (-1,157<1,660) dan nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 (0,250>0,05), menunjukan bahwa Destination Image tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Berkunjung pada Kebun Raya Bogor. Hal ini menunjukan bahwa Destination Image tidak berpengaruh pada Keputusan pengunjung untuk berkunjung.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mangara Khair Harahap. 2013. Analisis Pengaruh Brand Imaage dan Word of Mouth (WOM) Terhadap Proses Keputusan Pembelian Handphone Blackberry (Studi Kasus pada Mahasiswa FE UNY). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

Aprilia Fitri, Srikandi Kumadji, dan Andriani Kusumawati. 2015. “Pengaruh Word of Mouth Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya pada Keputusan Berkunjung ( Survei pada Pengunjung Tempat Wisata “Jawa Timur Park 2” Kota Batu)”. Jurnal Fakultas Administrasi Universitas Brawijaya, Malang, Vol. 24 No. 1:1-6.

Dewi Scoria Novrisa, 2013. “Pengaruh Citra Destinasi Pariwisata Kabupaten Belitung Terhadap Perilaku Pasca Berkunjung Wisatawan Nusantara”. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Edisi : 1- 17

Diana Ich Sarah Dhiba dan Ayun Maduwinarti. 2014. “Analisis Pengaruh Bauran Pemaasaran Jasa Terhadap Minat Pengunjung Pada Obyek Wisata Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH Surabaya”. Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen Universitas 17 Agustus 1945, Surabaya, Vol. 1 No. 1:94-109.

Ferdinand. 2011. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk skripsi, Tesis, dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Fitriana Nur. 2011. Analisis Pengaruh Promosi Word of Mouth Terhadap Brand Image dan Proses Keputusan Kunjungan Kebun Raya Bogor. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.

Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan V. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hapsari Nurul Retno, 2014.” Pengaruh Atribut Produk Wisata dan Electronic Word Of Mouth (eWOM) Terhadap Keputusan Berkunjung pada Obyek Wisata Umbul Sidomukti Kabupaten Semarang”. Universitas Diponegoro Semarang : p. 2

Hari Anjar Kiswanto. 2011. Pengaruh Harga, Lokasi, dan Fasilitas Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan di Objek Wisata Dampo Awang Beach Rembang. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Priyanto Rizky, Widiartanyo, dan Sari Listyorini. 2015. “Pengaruh Produk Wisata, Destination Image, dan Word of Mouth Terhadap Keputusan Berkunjung (Studi Kasus pada Pengunjung Objek Wisata Goa Kreo Semarang”). Jurnal Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

Puji Resa Riyanto. 2015. Pengaruh Brand Image, Promosi, dan Distribusi pada Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Vario. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Soebagyo. 2012. “Strategi Pengembangan Pariwisata di Indonesia”. Jurnal Liquidity Universitas Pancasila, Vol.1 No.2:153-158.

Surgawi Ilham. 2016. Analisis Pengaruh Produk Wisata, Persepsi Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Wisatawan dalam Mengunjungi Objek Wisata (Studi pada Objek Wisata Puri Maerokoco Kota Semarang). Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.

Widayanti Rahayu. 2010. “Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Kunjungan Wisatawan Domestik (Studi Kasus di Taman Rekreasi Sengkaling Malang”). Jurnal Dinamika Dotcom Dosen STMIK Pradnya Paramita Malang, Vol. 3 No. 1:1-17.

Perilaku Pasca Pembelian

Keputusan Pembelian

Evaluasi Alternatif

Pencarian Informasi

Pengenalan Kebutuhan

_1569558029.xls

Chart1

Perempuan

Laki-Laki

Sales
0.67
0.33

Sheet1

Sales

Perempuan67.00%

Laki-Laki33.00%

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1569558079.xls

Chart1

Kurang dari Rp. 100.000;

Rp. 100.000; - Rp. 200.000;

Rp. 200.000; - Rp. 300.000;

Rp. 300.000; - Rp. 400.000;

Rp. 400.000; - Rp. 500.000;

Lebih dari Rp. 500.000;

Sales
0.06
0.24
0.16
0.15
0.14
0.25

Sheet1

Sales

Kurang dari Rp. 100.000;6.00%

Rp. 100.000; - Rp. 200.000;24.00%

Rp. 200.000; - Rp. 300.000;16.00%

Rp. 300.000; - Rp. 400.000;15.00%

Rp. 400.000; - Rp. 500.000;14.00%

Lebih dari Rp. 500.000;25.00%

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1569558108.xls

Chart1

1 kali

Lebih dari 1 kali

Sales
0.37
0.63

Sheet1

Sales

1 kali37.00%

Lebih dari 1 kali63.00%

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1569663436.xls

Chart1

SD

SMP

SMA

Diploma

S1

S2/S3

Sales
0.02
0.1
0.4
0.16
0.23
0.09

Sheet1

Sales

SD2.00%

SMP10.00%

SMA40.00%

Diploma16.00%

S123%

S2/S39.00%

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1569558093.xls

Chart1

Bogor

Depok

Jakarta

Tangerang

Bekasi

Luar Jabodetabek

Sales
0.28
0.36
0.24
0.03
0.06
0.03

Sheet1

Sales

Bogor28.00%

Depok36.00%

Jakarta24.00%

Tangerang3%

Bekasi6%

Luar Jabodetabek3%

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1569558062.xls

Chart1

Pegawai Negeri Sipil (PNS)Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Karyawan SwastaKaryawan Swasta

WiraswastaWiraswasta

Ibu Rumah TanggaIbu Rumah Tangga

MahasiswaMahasiswa

PelajarPelajar

Lain-LainLain-Lain

Column1
Column2
0.03
0.11
0.1
0.16
0.35
0.2
0.05

Sheet1

Column3Column1Column2

Pegawai Negeri Sipil (PNS)3%

Karyawan Swasta11.00%

Wiraswasta10%

Ibu Rumah Tangga16.00%

Mahasiswa35%

Pelajar20%

Lain-Lain5%

_1569558011.xls

Chart1

18-20 Tahun

21-30 Tahun

31-40 Tahun

>40 Tahun

Kelompok Usia Responden
0.41
0.52
0.06
0.01

Sheet1

Kelompok Usia Responden

18-20 Tahun41.00%

21-30 Tahun52.00%

31-40 Tahun6%

>40 Tahun1.00%

To resize chart data range, drag lower right corner of range.