awanawan4th.files.wordpress.com€¦ · web viewsebagaimana namanya, mesin diesel empat langkah...
TRANSCRIPT
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 1 dari 34
I. Kompetensi:
Setelah mengikuti mata kuliah praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Memelihara dan merawat motor diesel multi silinder dengan baik
2. Memperbaiki dan melengkapi peralatan dan perlengkapan motor diesel
3. Membuat mesin diesel multi silinder hidup dengan baik.
II. Dasar Teori
1. Proses kerja motor diesel 4 langkah
Pada prinsipnya pada motor diesel tidak jauh berbeda dengan motor bensin,
demikian pula secara mekanis tidak dapar perbedaan jenis komponen yang digunakan.
Disamping itu pada motor diesel dikenal pula motor diesel 2 langkah (2 stroke) dan
motor diesel 4 langkah (4 stroke), namun dalam perkembangannya motor diesel 4
langkah lebih banyak berkembang dan digunakan sebagai penggerak. Sebagaimana
namanya, mesin diesel empat langkah mempunyai empat prinsip kerja, yaitu langkah
hisap, langkah kompresi, langkah usaha dan langkah buang. Keempat langkah mesin
diesel ini bekerja secara bersamaan untuk menghasilkan sebuah tenaga yang
menggerakkan komponen lainnya.
Motor Diesel disebut juga motor pembakaran dengan tekanan kompressi
karena motor mengisap udara dan mengkompresikan dengan tingkat yang lebih
tinggi. Berdasarkan efisiensi secara keseluruhan, motor diesel muncul sebagai mesin
pembakaran yang paling efisien dan bertenaga besar, pada jenis motor diesel putaran
rendah dapat mencapai effesiensi sampai 50 persen atau lebih.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
1
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 2 dari 34
Pada motor diesel 4 langkah, katup masuk dan buang digunakan untuk
mengontrol proses pemasukan dan pembuangan gas dengan membuka dan menutup
saluran masuk dan buang. Pemakaian bahan bakar lebih hemat, diikuti dengan tingkat
polutan gas buang yang relatif rendah, semuanya itu dihasilkan oleh motor diesel
secara signifikan. Seperti halnya motor bensin maka ada motor diesel 4 langkah dan 2
langkah, dalam aplikasinya pada sektor otomotif/kendaraan kebanyakan dipakai
motor diesel 4 langkah.
a. Langkah pertama adalah langkah hisap.
Pada langkah ini, piston akan bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati
bawah (TMB). Selanjutnya, katup hisap akan terbuka sebelum mencapai TMA
dan katup buang akan tertutup. Akibatnya, akan terjadi kevakuman di dalam
silinder yang menyebabkan udara murni masuk ke dalam silinder.
b. Sedangkan pada langkah kedua (langkah kompresi), piston bergerak sebaliknya,
yaitu dari TMB ke TMA. Katup hisap tertutup sementara katup buang akan
terbuka. Udara kemudian akan dikompresikan sampai pada tekanan dan suhunya
menjadi 30kg/cm2 dan suhu 500 derajat celsius. Perbandingan kompresi pada
motor diesel berkisar diantara 14 : 1 sampai 24 : 1 . Akibat proses kompressi ini
udara menjadi panas dan temperaturnya bisa mencapai sekitar 900 °C . Pada akhir
langkah kompresi injektor/nozel menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara
panas yang bertekanan sampai diatas 2000 bar. Solar dibakar oleh panas udara
yang telah dikompresikan di dalam silinder. Untuk memenuhi kebutuhan
pembakaran tersebut, maka temperatur udara yang dikompresikan di dalam ruang
bakar harus mencapai 500 derajat celsius atau lebih. Perbedaan kompresi ini
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
2
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 3 dari 34
menghasilkan efisiensi panas yang lebih besar, sehingga penggunaan bahan bakar
diesel lebih ekonomis dari
pada bensin. Pengeluaran untuk bahan bakar pun bisa lebih hemat.
c. Pada langkah ketiga (langkah usaha)
Katup hisap tertutup, katup buang juga tertutup dan injektor menyemprotkan
bahan bakar. Sehingga, terjadi pembakaran yang menyebabkan piston bergerak
dari TMA ke TMB.
d. Dan pada langkah keempat (langkah buang)
Piston bergerak dari TMB ke TMA. Namun, katup hisap akan tertutup dan katup
buang akan terbuka. Sedangkan piston akan bergerak mendorong gas sisa
pembakaran keluar
2. Ruang bakar motor diesel
Pada umumnya ada 2 macam ruang bakar motor diesel yaitu: ruang bakar
injeksi langsung (direct injection combustion chamber) dan ruang bakar tidak
langsung (in-direct injection combustion chamber). Jenis ruang bakar injeksi langsung
adalah mesin yang lebih efisien dan lebih ekonomis dari pada mesin yang
menggunakan ruang bakar tidak langsung (prechamber), oleh karena itu mesin diesel
injeksi langsung lebih banyak digunakan untuk kendaraan komersial dan truk, selain
dari itu dapat menghasilkan suara dengan tingkat kebisingan yang lebih rendah.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 4 dari 34
Gambar 2 Ruang bakar injeksi tidak langsung (in-direct injection combustion
chamber)
Pada ruang bakar injeksi tidak langsung tampak bahwa bahan bakar
diinjeksikan oleh pengabut (nozzle) tidak secara langsung pada ruang bakar utama
(combustion chamber), namun diinjeksikan dalam ruang pembakaran awal (pre-
chamber). Dalam pemakaiannya ruang pembakaran awal ini terdapat beberapa jenis
diantaranya controlled air swirl chamber, comet air swirl chamber , Suarer dual-
turbulence system, dan pre-chamber system.
Masing-masing bentuk dan sistim yang dikembangkan memiliki keunggulan
dan kelemahan, namun pada umumnya tipe ruang bakar ini dipasangkan pada
kendaraan penumpang dimana kenyamanan lebih penting dari pada kendaraan
komersial, disamping itu mesin diesel dengan ruang bakar prechamber menghasilkan
sangat rendah racun emisi (HC dan NOx) dan biaya pembuatan lebih rendah daripada
mesin injeksi langsung. Berdasarkan kenyataan itulah mesin diesel dengan ruang
bakar injeksi tidak langsung (prechamber) pemakaian bahan bakarnya lebih hemat
dari pada mesin injeksi langsung (10 - 15%).
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
4
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 5 dari 34
Gambar 3 ruang bakar injeksi langsung (direct injection)
Berbeda dengan tipe pembakaran tidak langsung, pada motor diesel
pembakaran langsung, injeksi bahan bakar langsung ditujukan kedalam ruang bakar
utama (combustion chamber), sehingga konstruksinya lebih sederhana. Disamping itu
tenaga yang dihasilkan akan lebih besar dibandingkan dengan tipe pembakaran tidak
langsung, namun karena membutuhkan tekanan kompresi yang lebih besar, maka
suara yang ditimbulkan akan lebih besar, disamping itu membutuhkan material yang
lebih kuat pula.
3. Penyaluran bahan bakar dengan pompa injeksi in-line
Pada sistim pengaliran bahan bakar menggunakan pompa injeksi in-line
seperti terlihat pada gambar 9 terdiri dari beberapa komponen diantaranya :
1) Tangki bahan bakar yang mempunyai fungsi untuk menyimpan bahan bakar
sementara yang akan digunakan dalam penyaluran
2) Feed pump (priming pump) atau pompa penyalur berfungsi untuk
mengalirkan bahan
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
5
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 6 dari 34
bakar dengan cara memompa bahan bakar dari tangki dan mengalirkannya ke
pompa injeksi
3) Fuel filter biasanya terdapat 2 (dua) yaitu pada bagian sebelum feed pump
yang dilengkapi pula dengan water separator yang berfungsi untuk
memisahkan air dalam sistim dan setelah feed pump yang berfungsi untuk
menyaring kotoran yang terdapat pada bahan bakar untuk menjaga kualitas
bahan bakar.
4) Pompa injeksi yang berfungsi untuk menaikkan tekanan sehingga bahan
bakar dapat dikabutkan oleh nozzle, menakar jumlah bahan bakar yang
dibutuhkan oleh engine dan mengatur saat injeksi sesaui dengan putaran motor
5) Automatic timer yang terpaang pada bagian depan pompa injeksi yang
berhubungan dengan timing gear berfungsi untuk memajukan saat injeksi
sesuai dengan putaran motor
6) Governor terpasang pada bagian belakang pompa injeksi yang berfungsi
sebagai pengatur jumlah injeksi bahan bakar sesuai dengan pembebanan
motor.
7) Pengabut (Nozzle) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah
bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder
8) Pipa tekanan tinggi terbuat dari bahan baja yang berfungsi untuk
mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke masing-
masing pengabut
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
6
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 7 dari 34
9) Busi pijar atau busi pemanas (glow plug) berfungsi untuk memanaskan
ruangan pre chamber pada saat mulai start. Dengan merubah energi listrik dari
battery menjadi energi panas
10) Battery (aki) berfungsi sebagai sumber energi listrik yang mensupply
energi yang dibutuhkan oleh busi pijar untuk memanaskan ruangan pre
chamber
11) Kunci kontak (ignition switch) berfungsi sebagai saklar utama pada sistim
kelistrikan kendaraan
12) Relay yang berfungsi sebagai pengaman dan pengatur saat pemanasan
ruang pre chamber
Source : Bosch Gmbh, 2000
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
7
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 8 dari 34
Gambar 9 Skema aliran bahan bakar dengan pompa injeksi jenis in-line
Skema aliran bahan bakar pada pengaliran dengan pompa injeksi in-line ini
terlihat pada gambar 9 sebagai berikut :
Fuel tank – feed pump – fuel filter – injection pump – nozzle –fuel return pipe – fuel
feed pump.
4. Pompa injeksi in-line
Pada pompa injeksi in-line memiliki konstruksi elemen pompa sebaris, dimana
masing-masing silinder dilayani oleh satu plunger. Camshaft /poros nok pompa
disangga oleh dua bantalan roler tirus (tapered roller bearings) dan digerakkan oleh
mesin melalui rangkaian roda gigi. Elemen pompa, terdiri dari plunyer dan silinder
(atau barrel ), adalah bagian pompa yang paling penting. Plunyer dan silinder ini
dikerjakan dengan penyelesaian/finishing presisi tinggi, dan ditempatkan dalam
toleransi kecil sekali untuk memungkinkan elemen pompa bertahan dalam tekanan
tinggi sekali tanpa adanya kebocoran. Untuk alasan ini, plunyer dan silinder harus
tidak pernah diganti sendiri-sendiri/ secara terpisah, tetapi diganti satu set.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
8
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 9 dari 34
Source : Toyota Motor Sales Co, 1980
Gambar 11 Konstruksi pompa injeksi in-line
Rak (rack) pengontrol dirangkaikan/dipasangkan ke akhir regulator (governor),
melalui roda gigi pengontrol mengelilingi plunyer untuk mengontrol kwantitas
pemberian bahan bakar (dan waktu injeksi dalam beberapa tipe/model ).Katup-katup
delivery berfungsi untuk menghentikan bahan bakar dari aliran balik sementara
plunyer bergerak turun, dan juga mencegah penetesan / “after-dripping “ bahan bakar
dari nozel.
5. Elemen pompa injeksi
Elemen pompa injeksi seperti yang ditunjukkan pada gambar di samping,
terdiri dari plunyer yang terpasang dalam silinder dengan toleransi kecil sekali sekitar
1/1000 mm. Ketepatan pemasangan menjamin kerapatan minyak bahkan pada saat
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
9
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 10 dari 34
tekanan injeksi yang sangat tinggi sekalipun, baik pada putaran tinggi maupun pada
putaran rendah. Lobang/celah diagonal disebut alur kontrol (control groove), dipotong
dalam bagian silinder atas plunyer. Alur dihubungkan dengan bagian atas plunyer
dengan lubang. Bahan bakar disuplai oleh pompa pengalir bahan bakar ke elemen
pompa injeksi, tahapan gerak bolak-balik plunyer adalah sebagai berikut :
Source : Bosch Gmbh, 2000
Gambar 20 Penyaluran bahan bakar oleh plunger
Pada saat plunyer berada pada mati bawah, bahan bakar mengalir melalui
lubang pengisian dalam silinder ke ruang penghantar di atas plunger (zero delivery)
Ketika poros nok berputar, plunyer bergerak naik dan ketika permukaan atas plunyer
mencapai tepi atas lubang pengisian, penekanan bahan bakar dimulai. Ketika plunyer
bergerak ke atas, bahan bakar di dalam ruang bagian atas menekan dan membuka
katup penyalur (delivery valve) dan mengalir mengalir keluar melalui pipa injeksi ke
nosel.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
10
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 11 dari 34
Plunyer terus bergerak naik tetapi ketika tepi atas alur kontrolnya mencapai
tepi bawah lubang pengisian bahan bakar berhenti ditekan. Selanjutnya gerak naik
plunyer akan menyebabkan bahan bakar sisa dalam ruang penghantar masuk melalui
lubang bagian dalam atas plunyer mengalir turun dan keluar melalui alur kontrol dan
lubang pengisian, sehingga tidak ada bahan bakar lagi dapat dilepaskan.
6. Pengontrolan volume bahan bahan bakar
Pada mesin diesel terdapat berbedaan yang mendasar jika dibandingkan
dengan mesin bensin, volume penyemprotan bahan bakar pada mesin diesel diatur
sedemikian rupa dan tidak tergantung dari pembukaan katup gas, hanya saja governor
akan bekerja sesuai dengan gerakan katup gas. Pada waktu pedal gas ditekan secara
konstan maka putaran mesin akan turun bila beban mesin bertambah, misalnya pada
saat tanjakan, untuk mengatasi hal ini maka governor akan menambah volume
penyemprotan bahan bakar agar mesin tidak mati dan putaran mesin dapat
dipertahankan.
Untuk mengontrol jumlah (volume) bahan bakar yang diinjeksikan pada
pompa injeksi dilengkapi dengan unit governor Governor dirancang untuk mengatur
secara otomatis putaran dan daya mesin dengan mengontrol volume penyemprotan
berdasarkan beban mesin dan penekanan pedal gas. Governor bekerja dengan
menggerakkan rak pengontrol pompa injeksi dan rak pengontrol akan mengatur
langkah efektif plunyer. Berdasarkan macam dan type jenisnya, maka governor dapat
dibagi menjadi tiga yaitu governor mekanis, governor pneumatic dan gabungan
pneumatic dan mekanis.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
11
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 12 dari 34
Source : VEDC, 1990
Gambar 21 Governor mekanik dan pneumatik
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
12
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 13 dari 34
Macam dan Tipe Governor Berdasarkan Fungsinya dapat digolongkan
menjadi governor Putaran Minimum dan Maksimum. Pada governor ini dirancang
untuk mengontrol volume penyemprotan bahan bakar (daya mesin) secara
proporsional berdasarkan injakan pedal gas. Governor Segala Putaran jenis governor
ini dirancang agar dapat mengatur volume penyemprrotan bahan bakar secara lebih
luas, pengaturannya dapat dilakukan saat pertama pedal gas diinjak sampai pada
putaran maksimum, pada umumnya governor ini yang digunakan pada aplikasi mesin
diesel untuk kendaraan.
4. Pengontrolan saat injeksi bahan bakar
Pada mesin bensin saat pengapian harus dimajukan sesuai dengan putaran
mesin melaui advans sentrifugal yang ditempatkan pada unit distributor pengapian,
pada mesin diesel juga dilengkapi suatu bagian yang dapat mengajukan saat
penyemprotan sesuai dengan putaran mesin yang disebut dengan automatic timer.
Mesin-mesin diesel putaran tinggi untuk penggunaan otomotif/kendaraan, daya mesin
dapat diperbaiki/dinaikkan dengan memajukan waktu injeksi sesuai dengan kenaikan
putaran. Ini sama seperti memajukan waktu pengapian dalam mesin-mesin bensin,
untuk tujuan ini timer digunakan.
Ada dua tipe timer yang dipakai, yang pertama adalah timer tangan (hand
timer) dan timer otomatis (automatic timer). Timer otomatis lebih umum digunakan
sekarang ini, diskripsi/gambaran diberikan di bawah ini.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
13
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 14 dari 34
Source : VEDC, 1990
Gambar 22 Mekanik automatic timer
Timer otomatis menggunakan gaya sentrifugal yang secara otomatis
memajukan waktu penyemprotan sesuai dengan putaran mesin. Seperti ditunjukkan
dalam gambar, timer otomatis dibuat/disusun oleh dua buah pemberat sentrifugal
(centrifugal weight), 2 pegas (spring), pelindung (cover) dan flens penghubung
(driving flange). Flens dihubungkan ke poros penggerak pompa injeksi dengan
tonjolan keluar dari permukaannya. Hub/poros dipasang ke poros nok/camshaft
pompa injeksi.
7. Injektor (nozzle)
Pada umumnya nozel terbagi dalam tipe lubang (hole) dan pin Nozel tipe
lobang (hole) terdiri dari tipe; Lobang tunggal (single hole), Lubang banyak (multiple
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
14
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 15 dari 34
hole). Nozel tipe pin terdiri dari tipe; Throttle dan Pintle Tipe nozel yang digunakan
akan menentukan proses pembakaran dan bentuk dari ruang bakar.
Secara umum nozel dengan tipe lubang banyak (multiple hole) digunanakan
untuk mesin diesel pembakaran langsung, sedangkan tipe pin dipakai untuk jenis
mesin diesel pembakaran tak langsung. Kebanyakan dari nozel tipe pin adalah tipe
throttle. Disebabkan karena bentuk khusus dari tipe pintle maka hanya sedikit bahan
bakar yang masuk kamar muka saat awal penyemprotan, akan tetapi banyaknya bahan
bakar akan meningkat pada saat akan berakhir penyemprotan. Pengabutan bahan
bakar lebih bagus pada tipe throttle ini untuk menjaga detonasi pada mesin diesel,
serta pemakaian bahan bakar juga lebih hemat.
Source : Swisscontact, 2000
Gambar 25 Beberapa jenis nozzle
Injector berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection
pump ke dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston)
mendekati posisi TMA. Injector yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan
bahan bakar dari injection pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
15
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 16 dari 34
bertekanan antara 60 sampai 200 kg/cm², tekanan ini mengakibatkan peningkatan
suhu pembakaran didalam silinder meningkat menjadi 600°C.
Tekanan udara dalam bentuk kabut melaui Injector ini hanya berlangsung satu
kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga
setelah sekali penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengabutan
yang sempurna maka injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk
menutup atau membuka saluran injectror ini sehingga kelebihan bahan bakar yang
tidak mengabut akan dialirkan kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar
sebagai kelebihan aliran (overflow). Untuk menyempurnakan fungsi injector ini
maka injektor akan kita temukan dalam beberapa jenis, tentu saja dengan karakteristik
yang berbeda antara lain terdiri atas Injector berlubang, injector ini terdapat dalam
Injektor berlubang satu (Single hole) dan injeKtor berlubang banyak (multi hole).
Injector model pin atau trotle, injeKtor ini terdapat dalam model trotle dan model
pintle.
Macam-macam injektor seperti disebutkan diatas dengan sifat pengabutan dan
karakteristik yang berbeda maka pemilihan untuk fungsi pemakaiannya juga berbeda
yang bergantung pada proses pembakarannya dan proses pembakaran ini ditentukan
oleh bentuk ruang bakarnya, untuk sifat-sifat injector ini antara lain adalah seperti
berikut;
1. Injector berlubang satu (Single hole) proses pengabutannya sangat baik akan tetapi
mememrlkukan tekanan injektion pump yang tinggi. Demikian halnya dengan
Injektor berlubang banyak (multi hole) pengabutannya sangat baik. Injector ini
sangat tepat digunakan pada direct injection (injeksi langsung).
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
16
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 17 dari 34
2. Injektor dengan model pin, injektor model pin ini model trotle maupun model
pintle lebih tepat digunakan pada motor diesel dengan ruang bakar yang memiliki
combustion chamber, kamar muka maupun kamar pusar (turbulen) dan Type
Lanova.
Kontruksi dan Bagian-Bagian Utama Injektor
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
17
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 18 dari 34
Komponen Injektor dan Kedudukannya
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
18
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 19 dari 34
Injektor dengan Tipe Throttle, Pintle dan Hole
Komponen Injektor dan Kedudukannya
a. Proses Pengabutan Bahan Bakar pada Injector Proses pengabutan bahan bakar diesel
melalui injektor ini diperlukan agar terjadi proses pembakaran yang sempurna didalam
silinder, kendati pada motor diesel ini pembakaran diberikan melalui panas yang dihasilkan
oleh pemampatan udara luar namun nyala api tidak akan terjadi tanpa adanya penambahan
oksigen. Oleh karena itu, dalam proses pengabutan ini pada dasarnya adalah mencampur
bahan bakar dengan oksigen, untuk itu proses pengabutan untuk memperoleh gas bahan bakar
yang sempurna pada injector dapat dilakukan dengan tiga sistem pengabutan yaitu :
1. Pengabutan Udara
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
19
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 20 dari 34
2. Pengabutan tekan dan
3. Pengabutan gas.
Pengabutan Udara
Proses pengabutan udara terjadi pada saat bahan bakar yang bertekanan 60 sampai 85
kg/cm² mengakibatkan tekanan pada rumah pengabut sebesar 60 kg/cm² yang selalu
berhubungan langsung dengan tabung udara dengan tekanan bahan bakar dari pompa
mencapai 70 kg/cm² pada Volume tertentu akan tertampung pada cincin pembagi dari
pengabut tersebut. Tekanan bahan bakar dari pompa tadi juga akan mengangkat jarum
pengabut dengan demikian, udara yang bertekanan tadi akan mengalir bersama bahan bakar
melalui lubang-lubang halus pada cincin pembagi sehingga membentuk gas bahan bakar dan
masuk kedalam silinder.
Gas bahan bakar yang terbentuk karena proses persenyawaan antara udara dengan
bahan bakar maka akan sangat mudah terbakar bila berhubungan dengan udara panas dan
bertekanan tinggi. Dengan plunger pompa injeksi yang digerakan oleh poros bubungan dan
distel sedemikian rupa maka pengabutan hanya terjadi pada akhir kompresi.
Pengabutan Tekan
Pada proses pengabut tekan ini saluran bahan bakar dan ruangan dalam rumah
pengabut harus selalu terisi penuh oleh bahan bakar, dengan jarum pengabut yang tertekan
oleh pegas sehingga saluran akan tertutup. Namun ketika bahan bakar dari injection pump
yang beterkanan 250 kg/Cm² mengalir kebagian takikan jarum pengabut, pengabut akan
tertekan keatas sehingga saluran akan terbuka.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
20
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 21 dari 34
Dengan demikian, bahan bakar akan terdesak melalui celah di antara jarum pengabut
dalam bentuk gas. Untuk memperoleh proses pembakaran yang sempurna didalam silinder
maka proses pemampatan udara di dalam silinder diusahakan menghasilkan turbulensi udara.
Pengabutan Gas
Pengabut ini dikonstruksi sedemikisn rups dengan komponen-komponen yang terdiri
atas rumah poengabut, katup dan bak pengabut yang ditempatkan di bagian bawah dari
pengabut dan berada di dalam ruang bakar. Dalam proses pengabutan ini bahan bakar telah
berada dalam keadaan bertekanan tinggi dan katup injeksi sudah terbuka sejak langkah
pengisapan oleh torak dan pada kondisi demikan ini sebagian bahan bakar telah menetes ke
bak pengabut yang di bagian sisinya terdapat lubang-lubang kecil. Keadaan ini akan
mengakibatkan motor menjadi sangat panas sehingga bahan bakar tadi akan berubah menjadi
kabut. Pada akhir langkah kompresi udara yang bertekanan akan menerobos masuk ke bak
pengabut tersebut melalui lubang-lubang kecil dari bak pengabut tersebut dan mengakibatkan
letusan Namun hal ini tidak cukup membakar bahan bakar secara keseluruhan kartena tidak
cukup oksigen sehingga sisa bahan bakar yang tidak terbakar akan keluar masuk didalam
ruang bakar dan terbakar pada ruangan ini, oleh kerena itu pada sisitem pengabutan ini askan
terjadi dua kali proses pembakaran yaitu proses pembakaran mula dan prose pembakaran
yang sebenarnya, kendati sistem ini jarang digunakan namun proses pengabutan dengan gan
ini dapat menghasilkan kabut bahan bakar yang memenuhi syarat dalam kebutuhan proses
pembakaran.
8. Filter dan Sedimenter
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
21
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 22 dari 34
Sebagaimana pesawat kerja pada umunya memerlukan perawatan dan pemeliharaan
untuk menjaga agar pesawat kerja tersebut dapat bekerja secara optimal dan tidak
menghambat proses produksi yang selanjutnya dapat mengakibatkan kerugian-kerugian.
Demikian halnya pada sistem bahan bakar diesel yang merupakan salah satu pesawat kerja
dalam sistem mekanik industri.
Sistem bahan bakar diesel yang terdiri atas berbagai komponen yang presisi dan
sensitif terhadap gangguan terutama kotoran yang terbawa bersama bahan bakar kendati
sistem bahan bakar itu sendiri telah diperlengkapi dengan saringan pembersih atau filter
namun tidak selalu dapat mengandalkan sistem perlindungan mekanis semacam filter tersebut
secara rutin, berkala, ataupun secara periodik, perawatan dan pemeliharaan harus tetap
dilakukan. sebagai contoh untuk motor diesel yang digunakan dalam kendaraan; tangki bahan
bakar harus dibersihkan setiap jarak tempuh 4000 km demikian pula komponen-komponen
yang lainnya.
Disamping waktu perawatannya juga pergantian komponen dan bahan pelumas juga
ditentukan dan direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya atau ekuivalen sesuai dengan
kualifikasi yang disyaratkan. Berbagai unsur dapat tercampur dengan bahan bakar sehingga
menimbulkan kontaminasi yang merugikan terhadap ketahanan dan fungsi dari sistem bahan
bakar tersebut. Unsur-unsur itu antara lain seperti berikut;
Debu dan kotoran dapat menimbulkan kerusakan pada system bahan bakar diesel ini
karena partikel-partikel kotoran akan mengikis bagian-bagian komponen yang bergerak
dan bergesek dengan suaian yang kecil yang dapat menurunkan performa bahkan
kerusakan yang fatal. Kotoran dan debu ini dapat masuk ke sistem bahan bakar antara
lain melalui tangki bahan bakar pada saat dilakukan pengisian bahan-bakar tersebut
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
22
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 23 dari 34
seperti di SPBU atau sedimen yang membentuk karat pada tangki bahanbakar tersebut.
Kendati sedimenter berfungsi untuk menjebak partikel-partikel kotoran juga saringan
atau fuel filter namun secara periodik tangki bahan bakar harus sealu dibersihkan.
· Air dapat merupakan unsur kontaminasi terhadap bahan bakar diesel ini baik berupa
air yang secara tidak disengaja masuk kedalam tangki bahan bakar atau air yang
terbentuk melalui proses kondensasi dari uap air karena kelembaban udara didalam
tangki. Hal ini juga akan menimbulkan bahaya terhadap sistem bahan bakar diesel ini
terutama bagian pompa mengingat air sangat mudah menimbulkan karat sehingga akan
mengakibatkan keausan. Untuk itu fungsi sedimenter menjadi sangat penting dan harus
dibersihkan secara periodik atau bila diperlukan.
Ganggang biologis adalah suatu keadaan mikro organisme yang selalu ada di atmosfer
setiap saat ada jika masuk ke dalam tangki dan berkembang biak pada bahan bakar akan
membentuk lapisan yang dapat menyumbat filter bahan bakar. Mikro organisme akan
masuk ke dalam tangki bahan bakar melalui lubang pernapasan (Breather) tangki atau
filter dan muncul di antara bahan bakar dengan air pada dasar tangki. Problem ini sering
terjadi di daerah dingin atau daerah yang sangat lembab dan cenderung terjadi pada
motor-motor Diesel yang tidak dioperasikan dalam waktu yang lama. Penangananya
adalah dengan membersihkan tangki secara periodik serta membersihkan sedimenter dan
meyakinkan bahwa sedimenter berfungsi dengan baik.
9. Pengeluaran udara
Pengeluaran udara dari sistem bahan bakar Diesel harus dilakukan apabila :
1. Sebelum Injection Pump bekerja untuk pertama kalinya.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
23
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 24 dari 34
2. Setelah Injection Pump idling dalam waktu yang lama.
3. Setelah pergantian part dari sistem bahan bakar seperti pipapipa, filter dan lain-lain.
4. Diperkirakan ada udara masuk saluran bahan bakar atau saluran isap (suction
chamber).
Catatan :
Pada waktu pengeluaran udara melalui salurannya dengan menggunakan
priming pump posisi control-rack harus berada pada posisi “Fuel Shut-off”.
Sumber :
Toyota, 1980, Toyota Diesel Engine, Service Training Information, Toyota Motor
Sales CO. LTD, Japan
DaimlerChrysler, 2000, Common Rail Diesel Injection (CDI), Systim Injeksi Bahan
Bakar Diesel, Edisi 1, Central Training Departement PT. DaimlerChrysler Distribution
Indonesia, Jakarta Indonesia
PEMELIHARAAN/SERVIS SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL, TEAM LPPM ITB,
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN TAHUN 2004
III. Alat dan Bahan
1. Motor diesel multi silinder
2. Tool box 1 set
3. Nampan
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
24
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 25 dari 34
4. Majun
IV. Keselamatan Kerja:
1. Hati-hati anda bekerja, komponen motor diesel sangat presisi
2. Jangan sampai bagian tangan anda didepan pengabut yang sedang dites
tekanannya.
3. Masukkan komponen pengabut dalam solar saat dibongkar
4. Kondisi pengabut sesudah dipergunakan untuk praktikum harus dapat kembali
seperti sebelumnya
5. Demikian juga tempat praktikum harus tetap dalam kondisi bersih
V. Langkah Kerja:
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Hidupkan mesin diesel. Catatan : Bila tidak hidup, ikuti langkah 5
3. Biarkan mesin hidup beberapa saat (10 menit)
4. Matikan mesin
5. Periksa seluruh kondisi motor diesel, dan catat kekurangannya konsultasi dengan
instruktur untuk prosedur melengkapinya
6. Lepaskan injektor dari mesin diesel
7. Bongkar injektor dan masukkan setiap komponennya pada tempat yang diisi
dengan solar
Komponen injektor terdiri dari :
a. Nozzle body (rumah nozzle)
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
25
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 26 dari 34
b. Nozzle needle (jarum nozzle)
c. Retaining nut (mur pengikat nozzle)
d. Pressure spindle (penghubung tekanan pegas dengan jarum nozzle)
e. Pressure spring (pegas injektor)
f. Adjusting pressure (pengatur tekanan injeksi, ada yang menggunakan model
baut dan model shim)
g. Closing plug (mur penutup dan saluran leak off)
1. Pasang kembali komponen injektor.
2. Tes tekanan injeksi sesuai dengan spesifikasi. Perhatian : saat
melakukan tes injeksi jangan sampai mengenai bagian tubuh anda,
sangat berbahaya karena solar bertekanan tinggi.
a. Pasang injektor pada pipa injection tester
b. Arahkan injektor ketempat kipas injection tester
c. Gerakan handel injection tester perlahan, perhatikan apakah ada
kebocoran pada pemasangan sambungan pipa injection tester.
Bila ada betulkan terlebih dulu.
d. Bila sudah, lakukan uji tekanan injeksi dengan menggerakkan
handle injection tester secepat mungkin.
e. Perhatikan penunjukkan jarum tekanan maksimumnya.
f. Bila tidak cocok dengan tekanan injeksi spesifikasi, lakukan
penyetelan dengan mengatur baut atau mengatur tebal shim.
Bila sudah lakukan kenbali langkah a sampai dengan e. Sampai
diperoleh tekanan injeksi sesuai dengan spesifikasinya.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
26
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 27 dari 34
3. Pasang ke mesin diesel.
4. Pasang kembali pipa tekanan tinggi dari pompa injeksi.
5. Periksa minyak pelumas, bila kondisinya sudah ‘tidak layak’, ganti.
6. Periksa kebocoran oli dan bahan bakar, bila ada kebocoran lakukan
perbaikan.
7. Periksa mekanisme handel gas, bila rusak perbaiki, sampai dapat
dioperasikan dengan baik.
8. Periksa sistem kelistrikan,bila rusak perbaiki
9. Pindahkan handle gas pada posisi full load
10. Hidupkan kembali mesin diesel.
11. Bila sudah hidup biarkan 5 menit dan matikan.
12. Bersihkan mesin diesel, peralatan-peralatan, dan tempat yang anda
gunakan.
VI. Hasil Pemeriksaan
Pemeriksaan Kondisi
a. Nozzle body (rumah nozzle) Baik
b. Nozzle needle (jarum nozzle) Baik
c. Retaining nut (mur pengikat
nozzle)
Baik
d. Pressure spindle (penghubung
tekanan pegas dengan jarum
nozzle)
Baik
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
27
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 28 dari 34
e. Pressure spring (pegas injektor) Baik
f. Adjusting pressure (pengatur
tekanan injeksi, ada yang
menggunakan model baut dan
model shim
Baik
g. Closing plug (mur penutup dan
saluran leak off)
Baik
h. Fuel return pipe Rusak
i. Selang tekanan tinggi Injektor 3 bocor pada sambungan
dengan pipa tekanan tinggi.
j. Injektor Untuk injektor no 4, barel dan jarum
nozzle
k. Tekanan pengabutan
Limit spesifikasi
Injektor 1 = 160 N/m2 (jelek)
Injektor 2 = 150 N/m2 (jelek)
Injektor 3 = 150 N/m2 (jelek)
Injektor 4 = 130 N/m2 (paling jelek)
180 N/m2
VII. Kesimpulan
a. Pada selang tekanan tinggi dan pengikatnya jangan sampai ada kebocoran. Baik
yang berhubungan dengan injektor/ yang berhubungan dengan fuel filter, dll.
Pastikan sudah dikencangkan.
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
28
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 29 dari 34
b. Perhatikan/periksa pengabutan dari nozzle, sampai bentuk pengabutan menyebar
sempurna. Sambil melihat tekanan pengabutannya. Bila belum mengabut
sempurna tambahkan mur/shim pada penyetelnya (tambahkan shim/mur bila
belum mengabut, kurangi tebal shim/mur bila mengabut secara berlebihan/terlalu
kabut)
c. Perhatikan juga kebocoran injektor, setelah mengabut tidak ada solar yang
menetes dari ujung injektor, Pemeriksaan barel dengan plunger, bila plunger
bergerak lembut pada sudut 60 didalam barel, maka kondisinya baik.
d. Sebelum mesin dihidupkan, nyalakan glow plug terlebih dahulu dan pastikan
angin sudah tidak ada didalam saluran bahan bakar (bila angin masih ada, lakukan
pembleedingan).
VIII. Lampiran
A. CONTOH BENTUK PENGABUTAN INJEKTOR
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
29
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 30 dari 34
B. PENUNJUKAN JARUM SAAT MENGECEK PENGABUTAN INJEKTOR
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
30
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 31 dari 34
C. PENGECEKAN BAREL DAN PLUNGER
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
31
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 32 dari 34
D. KOMPONEN INJEKTOR
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
32
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 33 dari 34
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
33
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
JOB TEKNOLOGI MOTOR DIESEL
Semester IVSERVICE AND MAINTENANCE MOTOR
DIESEL MULTI SILINDER2 x 50 menit
No. JST/OTO/OTO 419/02Revisi : 00
Tgl. :22 Februari 2013
Hal 34 dari 34
Disusun Oleh :Lundiawan
11504241029
Dilarang memperbanyak sebagian/ seluruh isi dokumen tanpa ijin tertulis dari program pasca
sarjana UNY
Diperiksa oleh :DR. Sukoco, M.Pd.
34