astadasahastra.files.wordpress.com€¦ · web viewrangkuman matematika kelas 7. pengertian...
TRANSCRIPT
RANGKUMAN MATEMATIKA Kelas 7
Pengertian Bilangan Bulat artinya tidak terpecah atau tidak terpotong.
Bilangan ini utuh baik negatif atau positif
Merupakan kelipatan dari angka 1 atau -1.
Kumpulan bilangan yang habis di bagi 1 seperti angka 100, 40, dan -7.
Bilangan Bulat Pada Garis Bilangan
Di lihat dari garis bilangan di atas, bilangan 1, 2, 3, 4, 5, … di namakan bilangan bulat positif
dan letak nya di bagian sebelah kanan angka 0.
Bilangan -1, -2, -3, -4, -5, … disebut dengan bilangan bulat negatif dan letak nya di sebelah
kiri angka 0.
Hubungan Antara 2 Bilangan Bulat
Jika ada 2 buah bilangan A dan B di tuliskan pada garis bilangan seperti di atas akan berlaku
hubungan:
jika A terletak di sebelah kiri B maka nilai A lebih kecil dari nilai B ( A < B )
Jika A terletak di sebelah kanan B maka nilai A lebih besar dar nilaii B ( A > B )
Operasi Matematika
1. Penjumlahan
2 bilangan bulat bertanda sama:
Jika ada 2 buah bilangan bulat bertanda sama ( sama – sama negatif atau positif ). Jumlah
kan kedua bilangan itu dan abaikan tanda ( + / – ).
2 bilangan bulat berlawanan tanda :
Jika 2 buah bilangan berbeda tanda positif dan negatif, kurangi bilangan yang nilai nya besar
dengan bilangan yang nilai nya kecil dengan abaikan tanda.
Sifat-sifat pada Penjumlahan Bilangan Bulat:
1. Sifatnya tertutup
2. Sifatnya komutatif atau pertukaran
3. Unsurnya identitias
4. Sifatnya asosiatif
5. Memiliki invers
2. Pengurangan
Pengurangan sama seperti penjumlahan lawan dari bilangan pengurang nya. perhatikan
contoh berikut:
4 – 3 = 4 + ( -3 ) = 1
Kesimpulan nya pada pengurangan bilangan, mengurangi sebuah bilangan sama dengan
menambah kan lawan bilangan pengurang itu sendiri.
Rumus nya:
a – b = a + ( -b )
3. Perkalian
rumus:
p x q = pg
( -p ) x q = –( p x q ) = -pq
p x ( -q ) = –( pxq ) = -pq
( -p ) x ( -q ) = p x q = pq
Sifat – sifat perkalian bilangan bulat:
1. Sifat nya tertutup
2. Sifat nya komutatif
3. Sifat nya asosiatif
4. Sifat nya distributif perkalian terhadap penjumlahan
5. Sifat nya distributif perkalian terhadap pengurangan
6. Unsur nya identitas
4. Pembagian
Operasi pembagian kebalikan dari operasi perkalian nya.
Jika p : q = r Maka: p = q x r
Tanda dalam pembagian bilangan bulat :
Jika dalam pembagian p : q = r maka:
jika p dan q bertanda sama maka r bilangan bulat positif
jika p dan q bertanda beda maka r bilangan bulat negatif.
Jika a x 0 = 0
Dalam pembagian a : 0 = hasil nya tidak terdefinisi
Sifat Pembagian Bilangan Bulat:
1. Tidak bersifat tertutup
2. Tidak bersifat komutatif
3. Tidak bersifat asosiatif
Bilangan pecahan
Pengertian
Bentuk umum ab a = pembilang , b = penyebut
Jika a< b disebut pecahan murni
Jika a > b disebut pecahan tidak murni
Jenis Pecahan
Pecahan biasa = 12
Pecahan campuran =112
Desimal = 0,5
Persen = 50%
Membandingkan pecahan
Metode 1: Untuk penyebut yang sama, hanya membandingkan pembilangnya.
Contoh:
Untuk penyebut yang berbeda, menyamakan penyebut terlebih dahulu lalu
membandingkan pembilangnya. Cara menyamakan penyebut:
o Cara I: Mengalikan atau membagi pembilang dan penyebut dengan bilangan
bulat yang sama hingga penyebutnya sama.
o Cara II: Penyebutnya sama-sama dibuat menjadi KPK dari penyebutnya.
Contoh:
Penjumlahan dan pengurangan
Jika penyebut sama maka langsung dijumlah atau dikurang pembilangnya dan penyebutnya
tetap
Contoh: ap+ bp=a+b
p , ap−bp=a−b
p
Untuk penyebut yang berbeda maka disama kan dulu dengan KPK
Contoh:
12+ 13=36+ 26=56
Perkalian Pecahan
ab× cd= a×cb×d
Untuk perkalian percampuran , terlebih dahulu mengubahnya menjadi pecahan biasa
contoh:123×2 45=53× 145
=7015
=4 23
Pembagian Pecahan
Membagi pecahan sama dengan mengalikan pecahan dengan kebalikan dari pecahan
pembaginya .
Contoh
ab: cd=abx dc
Perpangkatan pecahan
a2 = a x a maka ( ab¿ 2 =
ab x
ab
Pecahan desimal
Penjumlahan dan pengurangan
Tanda koma desimalnya disejajarkan dulu kemudian dijumlah atau dikurang
Contoh
150,7936,562________+187,352
Perkalian desimalHasil kali dua bilangan desimal menghasilkan bilangan desimal yang memiliki angka dibelakang koma sebanyak jumlah desimal dari bilangan yang dikalikanContoh : 12,5 x 8,19 = 102,375
Bentuk bakuBentuk umum a x 10n atau a x 10-n
Contoh :23.500 = 2,35 x 10.000 = 2,35 x 104
0,0000762 = 7,62 x 10-5
Pengertian, Teori, Konsep dan Jenis
Himpunan Matematika
Notasi Himpunan
sebuah himpunan biasanya dinyatakan dengan simbol simbol tertentu
Sebuah himpunan dinyatakan dengan menggunakan huruf besar/kapital seperti A, B, C,
D, E, dst.
Bisa juga ditandai dengan adanya kurung kurawal, {…}
Anggota dari himpunan tersebut biasanya ditandai dengan menggunakan huruf alfabet
kecil seperti a,b,c,d,e, dst.
Untuk menyatakan sebuah himpunan, ada 4 buah cara yang bisa dilakukan. yaitu:
1. Enumerasi
Cara menyatakan himpunan dengan menuliskan seluruh anggota himpunan di dalam
kurung kurawal.
Setiap anggota di dalamnya dipisahkan dengan tanda koma.
Misalnya: x = {k,u,c,i,n,g}
2. Simbol baku
Ada beberapa simbol tertentu yang sudah disepakati untuk menyatakan sebuah himpunan.
sebagai contoh, simbol P biasanya digunakan utnuk menyatakan himpunan bilangan bulat
positif, sedangkan huruf R digunakan untuk menyatakan sebuah himpunan yang berisi
bilangan riil ( bilangan yang ditulis dalam bentuk desiamal)
3. Notasi pembentukan himpunan
himpunan juga bisa dinyatakan dengan cara menulis ciri-ciri umum dari anggota yang ada di
dalam himpunan tersebut. misalnya: A = {x|x adalah himpunan bilangan riil}
Diagram venn
adalah cara menyatakan sebuah himpunan dengan menggambarkannnya dalam
bentuk grafis
Masing masing himpunan digambarkan dalam sebuah lingkaran dilingkupi olah
himpunan semesta yang dinyatakan dalam bentuk persegi empat seperti pada
gambar berikut:
Selain diagram venn, ada juga diagram garis dan diagram cartess, berikut penjelasannya:
Diagram garis
Diagram diatas menyatakan bahwa A dan B merupakan himpunan bagian dari C.
Diagram Cartes
Rene Descartes menjelaskan suatu himpunan dalam bentuk garis bilangan seperti gambar di
bawah ini:
Macam-macam himpunan
ada beberapa jenis himpunan yang dikenal di dalam dunia matematika, yaitu:
Himpunan kosong
Himpunan kosong merupakan sebuah himpunan yang tidak ada anggota di dalamnya,
biasanya jenis himpunan ini dituliskan dengan simbol ø atau { }.
Himpunan Semesta
adalah himpunan yang memuat atau mencakup keseluruhan anggota yang sedang dibahas,
biasanya himpunan ini ditandai dengan huruf S.
Himpunan bilangan
himpunan bilangan terdiri dari:
Himpunan terhingga
Himpunan terhingga adalah himpunan yang jumlah anggotanya masih terhingga, meliputi
himpunan kosong dan himpunan yang memiliki n elemen. Contohnya:
X = {c, d, e, f} ,
Y = { }
Himpunan tak terhingga
Himpunan tak terhingga adalah himpunan yang jumlah anggotanya tidak terhingga.
Comtohnya himpunan bilangan ganjil atau genap, himpunan bilangan bulat, dsb.
Operasi pada himpunan matematika
Bentuk Aljabar
Ada beberapa istilah yang akan ditemui dalam bentuk aljabar, antara lain:
1. Variabel
Variabel atau kadang juga disebut peubah adalah lambang yang menggantikan suatu
bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas.
Dalam contoh tadi (x + 5), x merupakan variabel.
2. Konstanta
Konstanta adalah sebuah bilangan yang tidak mengandung variabel dan sudah diketahui
nilainya dengan jelas.
Dalam contoh tadi 5 merupakan konstanta.
3. Suku
Suku adalah konstanta dan variabel pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi
jumlah atau selisih.
Suku-suku sejenis
Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dengan masing-masing variabel
memiliki pangkat yang sama.
Contoh: 2x dan -3x, dan , y dan 4y, …
Suku tak sejenis
Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dengan masing-masing variabel memiliki
pangkat yang tidak sama.
Contoh: 2x dan –3×2, –y dan –x3, 5x dan –2y, …
Suku satu
Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 3x, 2a2, –4xy, …
Suku dua
Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3×2 – 4x, …
Suku tiga
Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih.
Contoh: 2×2 – x + 1, 3x + y – xy, …
Suku banyak
Suku banyak adalah Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku
banyak.
Operasi bentuk aljabar
Operasi penjumlahan dan pengurangan
Operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk aljabar hanya dapat dilakukan pada suku
yang sejenis, dengan cara mengoperasikannya pada konstantanya.
contoh :
-> tidak dapat dijumlahkan karena bukan suku yang sejenis
bisa dituliskan sebagai x saja.
-> bukan suku sejenis
Operasi perkalian
Operasi perkalian bilangan bulat terdapat sifat distributif pada penjumlahan dan
pengurangan, yaitu a(b + c)= ab + ac , dan a(b – c) = ab – ac.
Pada operasi perkalian bentuk aljabar sifat tersebut juga berlaku.
Perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar.
Untuk melakukan operasi perkalian antara konstanta dengan bentuk aljabar, yaitu dengan
mengalikan konstanta tersebut dengan konstanta pada bentuk aljabar.
Contoh :
perkalian antara dua bentuk aljabar.
Dalam perkalian dua bentuk aljabar berlaku juga sifat distributif.
Untuk suku yang sejenis, jika variabel dikalikan maka akan menjadi pangkat, misal
, sedangkan konstanta dikalikan seperti biasa.
Untuk suku yang tidak sejenis maka variabelnya akan dituliskan saja, dan konstanta
dikalikan seperti biasa
Perkalian satu suku dengan dua suku,
Perkalian antara dua suku,
Perkalian antara dua suku dengan tiga suku,
Contoh :
Operasi pembagian
Operasi pembagian pada bentuk aljabar dilakukan dengan cara membagi konstantanya
seperti biasa, namun untuk variabelnya, dilihat dulu koefisien dari kedua variabel nya,
kemudian bagi masing-masing variabelnya dengan koefisiennya.
Contoh :
Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat diketahui nilai kebenarannya.
Variable (peubah) adalah lambang (symbol) pada kalimat terbuka yang dapat diganti oleh
sembarang anggota himpunan yang telah ditentukan.
Konstanta adalah lambang yang menyatakan suatu bilangan tertentu.
Pada kalimat berikut x + 5 = 12.
Belum dapat mengatakan kalimat itu benar atau salah, sebab nilai (x) belum diketahui. Bila
lambang (x) diganti dengan lambang bilangan cacah, barulah itu dapat dikatakan kalimat itu
benar atau salah. Jika (x) diganti dengan “3” , kalimat itu bernilai salah ; tetapi bila (x) diganti
dengan 7 , kalimat itu bernilai benar. Lambang (x) dapat pula diganti menggunaan huruf-
huruf kecil dalam abjad lainnya, yaitu ; a, b,c,… x,y,z dari bentuk diatas
Pemangkatan bentuk aljabar
Pemangkatan adalah perkalian berulang
An = A x A x A x A x......x A
n faktor
4a2 = 4 x a x a
(4a)2 = 4a x 4a = 16a2
-(4a)2 = -(4a x 4a) = -16a2
(-4a)2 = (-4a) x (-4a) = 16a2
Pengkuadratan suku dua
(x + 4)2 = x2 + (4x + 4x) + 42 = x2 + 8x + 16
Subtitusi bentuk aljabar
Subtitusi adalah menggantikan variabel dengan bilangan yang ditentukan
Contoh: a=5 , b= (−4 ) tentukan nilai 2ab+3b2
Jawab: 2ab+3b2=2×5× (−4 )+3× (−42 )
¿10× (−4 )+3×16
¿−40+48=8
Faktorisasi bentuk aljabar
Faktorisasi adalah menyatakan bentuk penjumlahan suku suku menjadi bentuk perkalian
faktor faktor
Faktorisasi dengan hukum distributif
ab + ac = a(b+c)
4a + 8 = 4(a) + 4(2) = 4(a+2)
Faktorisasi selisih dua kuadrat
X2 – Y2 = (X + Y)(X – Y)
Contoh
a2 – 49 = a2 – 72 = (a + 7)(a – 7)
25x2 – 36 = (5x)2 – 62 = (5x + 6)(5x – 6)
Faktorisasi selisih dua kuadrat yang lengkap
2a2−32=2 (a2−16 )=2 (a−4 )(a+4)
Faktorisasi bentuk alajabar kali silang (1)
Faktorisasi bentuk x2+bx+c adalah:
x2+bx+c=( x+ p ) ( x+q )dengan syarat x=p×qdanb=p+q
Contoh: a2+6 a+8=(a+4 )(a−4)
2
8
4 +
6
Faktorisasi bentuk alajabar kali silang (2)
contoh:2 x2+7 x+5=2x2+2x+5 x+5=2 x ( x+1 )+5 ( x+1 )=( x+1 )(2x+5)
5
10 = 2x5
2 +
7
= 2 X 5 = 10