diyahpradita.files.wordpress.com€¦ · web viewnamun diera globalisasi seperti sekarang ini,...
TRANSCRIPT
PENTINGNYA RASA NASIONALISME bagi KELANGSUNGAN
HIDUP BANGSA dan NEGARA
Makalah PPKn
Disusun Oleh
Diyah Pradita Sari
134254018
PROGRAM STUDI PPKN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
SURABAYA
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas mata kuliah PPKn dengan
membuat makalh yang berjudul “Pentingnya Rasa Nasionalisme bagi Kelangsungan
Hidup Bangsa dan Negara”
Saya berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai rasa
nasionalisme bangsa saat ini, dimana saat ini sudah banyak ditemui berbagai
perilaku pemuda bangsa yang tidak sesuai rasa nasionalisme bangsa.
Juga saya ucapkan terima kasih kepada dosen yang sudah membimbing saya
dalam mata kuliah PPKn, sehingga saya dapat memahami berbagai materi yang ada.
Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif guna perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua.
Surabaya, 28 Maret
2014
Penyusun
Diyah Pradita Sari
NIM. 134254018
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3
2.1 Nasionalisme.............................................................................................3
2.2 Bangsa dan Negara...................................................................................12
2.3 Pentingnya Nasionalisme..........................................................................14
BAB III PENUTUP ......................................................................................16
3.1 Kesimpulan..............................................................................................16
3.2 Saran-Saran...............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................17
LAMPIRAN..................................................................................................18
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nasionalisme merupakan sebuah identitas dalam sebuah negara.
Nasionalisme dapat terwujud dengan baik, jika masyarakat atau warga negara
dalam sebuah negara tersebut mau mempertahankan dan memperkuat rasa
bersama dalam menjaga keutuhan dalam berbangsa dan bernegara. Nasionalisme
memang bukanlah sesuatu yang dapat dibuat dalam waktu semalam.
Nasionalisme adalah suatu proses yang harus dilalui oleh suatu bangsa secara
berkesinambungan. Nasionalisme yang ideal dapat tercipta jika warga negara dan
pemerintah dalam satu kesatuan, dimana kebijakan pemerintah sesuai kehendak
rakyat. Dan pemerintah serta warga negara memiliki rasa kecintaan yang besar
terhadap negaranya.
Namun diera globalisasi seperti sekarang ini, nasionalisme Indonesia mulai
merosot atau dapat dikatakan meranggas. Dan itu membuat Bangsa Indonesia
saat ini memerlukan genre baru untuk mereinterpretasikan ide nasionalisme yang
secara fundamental telah dibangun oleh founding father seperti Soekarno.
Merosotnya nasionalisme di Indonesia dapat diketahui dalam sebuah berita
yang menyatakan bahwa dalam suatu seminar, yang diadakan untuk mengenang
100 tahun Dr Johannes Leimena di Jakarta pada bulan September 2005. Pada hal
itu terungkap kekhawatiran para ahli, bahwa nasionalisme Indonesia telah
banyak mengalami kemunduran. Juga terungkap fakta lain yaitu gejala
komunalisme semakin menguat dan mengakar dimasyarakat Indonesia. Seperti
semakin menguatnya peristiwa-peristiwa konflik antar kesukuan dan kelompok
atas nama agama dan sentimen kesukuan (Kompas, 26/9/2005). Terdapat
ungkapan lain juga dalam kesempatan yang lain, bahwa semangat nasionalisme
dikalangan para anak muda bangsa kita yang sedang giat-giatnya membangun
dan mengejar ketertinggalan juga menunjukkan kemerosotan. Dalam catatan
merah, Dinamika Pemuda dan Budaya Indonesia yang digelar di Taman Budaya
Yogyakarta pada bulan Februari 2006, terkuak bahwa para generasi pejuang
yang turut memerdekan bangsa ini semakin khawatir arus tergerusnya nilai-nilai
dan semangat nasionalisme dikalangan anak muda Indonesia (Kompas,
18/2/2006).
Dari hal itu sudah dapat dikatakan dengan pasti, bahwa nasionalisme Bangsa
Indonesia saat ini telah mengalami kemerosotan.
Dimana nasionalisme itu semakin tergerus dan menurun kualitasnya.
Penghormatan terhadap simbol-simbol negarapun sudah tidak sebaik dan
sekhidmat pada masa dahulu.
Terutama pada kalangan generasi penerus bangsa, yakni pemuda-pemudi
yang akan meneruskan kehidupan dan tujuan Negara Indonesia. Para pemuda
bangsa masa sekarang sudah banyak yang tidak peduli terhadap keadaan
negaranya, bahkan banyak dari mereka yang menjalani hidupnya hanya dengan
berfoya-foya tanpa memikirkan masa depannya apalagi memikirkan masa depan
bangsa. Jelas sudah rasa nasionalisme mereka semakin menurun dan lama-
kelamaan akan hilang tanpa tersisa.
Untuk itu perlu dibangun dan ditata kembali sikap para pemuda, agar rasa
nasionalisme yang seperti dulu kala dan bahkan lebih baik dari dulu kala bisa
tertanam kuat dijiwa para pemuda penerus bangsa. Sehingga dengan begitu,
bangsa dan negara ini akan semakin kuat pertahanannya untuk menghadapi
berbagai ancaman baik dari luar maupun dari dalam.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja faktor-faktor yang ada dalam nasionalisme?
2. Strategi apa saja yang dapat dilakukan untuk menguatkan rasa
Nasionalisme para generasi bangsa?
3. Bagaimana cara membangkitkan rasa Nasionalisme?
4. Apa pengaruh perubahan jaman atau globalisasi terhadap Nasionalisme?
5. Apa manfaat dari Nasionalisme terhadap bangsa dan negara?
6. Seberapa penting rasa Nasionalisme bagi kelangsungan hidup bangsa dan
negara?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Nasionalisme
2.1.1 Pengertian Nasionalisme
Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (Ali dkk., 1994:89), kata bangsa memiliki arti: (1)
kesatuan orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya
serta pemerintahan sendiri; (2) golongan manusia, binatang, atau tumbuh-
tumbuhan yang mempunyai asal-usul yang sama dan sifat khas yang sama atau
bersamaan; dan (3) kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan
bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan yang biasanya menempati
wilayah tertentu di muka bumi. Dari beberapa makna kata bangsa diatas
menunjukkan arti bahwa bangsa adalah kesatuan yang timbul dari kesamaan
keturunan, budaya, pemerintahan, dan tempat.
Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan
satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Nasionalisme dapat
menonjolkan dirinya sebagai bagian paham negara atau gerakan (bukan negara)
berdasarkan pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa Nasionalisme adalah pengikat dari ciri-ciri yang ada
dalam sebuah negara. Karena ciri-ciri kelompok tersebut diolah sedemikian rupa
sehingga dapat memunculkan suatu kekuatan baru berdasarkan rasa solidaritas
kelompok yang kuat dan tangguh. Dan tanpa nasionalisme identitas bangsa tidak
akan hidup dan akan segera melayu dengan sendirinya.
Di Indonesia, nasionalisme melahirkan Pancasila sebagai ideologi negara.
Perumusan Pancasila sebagai ideologi negara terjadi dalam BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Pada prinsipnya
nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Sehingga dalam hal ini, nasionalisme memiliki peranan penting
dalam kehidupan Bangsa Indonesia. Dimana Pancasila di Negara Indonesia,
memiliki kedudukan tertinggi sebagai acuan dalam menjalani hidup berbangsa.
2.1.2 Faktor-Faktor dalam Nasionalisme
Nasionalisme dalam sebuah negara dapat terwujud atau tercipta karena
beberapa faktor, diantaranya dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada gambar diatas digambarkan mengenai faktor-faktor kemunculan
nasionalisme di Asia Tenggara. Namun pada dasarnya nasionalisme dalam sebuah
negara terwujud karena faktor-faktor diatas, tidak hanya di Asia Tenggara saja
walaupun tidak semua faktor itu sama. Dari gambaran tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut :
Nasionalisme akibat Pengaruh Agama
Peranan agama dianggap penting dalam pencetusan nasionalisme, karena
agama juga mempengaruhi terbentuknya nasionalisme., antara lain :
a) Rakyat telah dapat disatukan dibawah lambang agama didalam menghadapi
penindasan dan pengaruh kebudayaan barat serta agama Kristian.
b) Agama Kristian telah menyatupadukan penduduk pribumi di Filipina untuk
menentang kuasa Spanyol.
c) Gerakan Islam di Indonesia dan Melayu telah memperjuangkan Pan-
Islamisme, yaitu penyatuan dunia Islam bagi penentang penjajah Barat.
d) Agama telah dijadikan sebagai alat perpaduan dan golongan agama sebagai
pencetus semangat nasionalisme di Asia Tenggara pada peringkat awal
gerakan nasionalisme.
Nasionalisme akibat Karya Kesusastraan
Sastra memiliki pengaruh dalam terbentuknya nasionalisme melalui beberapa
hal diantaranya yaitu :
a) Sastra sebagai media bagi masyarakat untuk menyampaikan pesan
kekecewaan dan kesengsaraan terhadap penindasan penjajah.
b) Karya-karya kesusastraan yang ada di Asia Tenggara ikut dalam
membangkitkan rasa nasionalisme di Asia Tenggara.
c) Di Indonesia karya-karya seperti cerpen yang berjudul “ Kerikil-kerikil
Tajam dan Ke Makam Bonda “ berpengaruh dalam membangkitkan
nasionalisme.
Nasionalisme akibat Sistem Pendidikan
Peranan yang dimainkan oleh sistem pendidikan juga tidak dapat disangkal
dalam melahirkan nasionalisme, nasionalisme tercipta melalui beberapa hal
diantaranya :
a) Sikap penjajah yang mengamalkan dasar pilih kasih dalam menyediakan
kemudahan pendidikan telah melahirkan perasaan tidak puas hati dikalangan
rakyat.
b) Penjajah memberikan keutamaan kepada sekolah yang menggunakan bahasa
penjajah sebagai bahasa pengantar.
c) Di Indonesia, anak-anak yang berkedudukan di Jawa ( Priyayi ) diberikan
pendidikan tersendiri dan diasingkan daripada anak orang kebanyakan.
d) Sikap-sikap perbandingan tersebutbertujuan untuk memecah perpaduan
rakyat.
Dari hal-hal diatas membuat masyarakat memperkuat rasa p[ersatuan mereka,
sehingga tumbuhlah nasionalisme itu.
Nasionalisme akibat Kemunculan Kaum Intelektual
Golongan intelektual juga merupakan pencetus nasionalime karena :
a) Golongan intelektual berpeluang melanjutkan pelajaran di Asia Barat dan
Islam.
b) Golongan ini kemudian bertindak sebagai pemimpin pergerakan
nasionalisme dengan menyuarakan rasa tidak puas terhadap sikap penjajah.
Nasionalisme Pengaruh Media Massa
Kewujudan Media massa seperti akhbar dan majalah telah meningkatkan
kesedaran semangat nasionalisme di Asia Tenggara.
Nasionalisme Pengaruh Sistem Pengangkutan dan Perhubungan
Perkembangan dalam sistem pengangkutan dan perhubungan juga telah
memainkan peranan dalam kemunculan gerakan nasionalisme, diantaranya :
a) Kemunculan alat-alat sebaran seperti telegraf dan telephon telah
memudahkan hubungan dikalangan nasionalis.
b) Adanya jalan raya dan jalan kereta api telah dapat menghubungkan kawasan-
kawasan yang jauh dan berada dipedalaman.
c) Para pemimpin negara dapat menyampaikan ide-ide nasionalisme kepada
rakyat dengan mudah.
Nasionalisme akibat Pengaruh Luar
Salah satu faktor pembentukan nasionalisme yaitu pengaruh dari luar, dimana
penggaruh dari luar ini membantu perkembangan nasionalisme.
a) Kemenangan Jepang dalam Perang Russia-Jepang ( 1905 ) dan Perang China
1895 telah memberi ilham kepada pemimpin nasionalis di Asia Tenggara
tentang keupayaan sebuah Negara kecil mengalahkan Negara besar.
b) Perjuangan tokoh luar seperti Mahatma Gandhi, yaitu seorang tokoh
nasionalis yang bersikap sederhana dalam memperjuangkan hak rakyat dan
kemerdekaan, di India menentang British telah memberikan inspirasi kepada
nasionalis di Negara-negara Asia Tenggara.
Nasionalisme akibat Dasar Penjajahan Barat
Penjajahan Barat yang dilakukan di Asia bertujuan untuk memecah persatuan
masyarakat sehingga akan dapat dengan mudah bagi penjajah untuk menguasai
kekayaan alam yang dimiliki negara-negara di Asia. Dengan adanya ancaman-
ancaman seperti itu, membuat masyarakat dan pemerintah negara memperkuat
rasa persatuan mereka dengan bersikap nasinalisme.
Itulah faktor-faktor dalam terbentuknya nasionalisme secara umumnya. Hal
itu tidak hanya terjadi pada satu negara, tetapi banyak negara.
2.1.3 Strategi yang Dapat Dilakukan untuk Menguatkan Nasionalisme
Semangat nasionalisme sangat diperlukan dalam sebuah kehidupan
berbangsa dan bernegara, agar setiap elemen bangsa bekerja dan berusaha dengan
keras untuk mencapai jati diri dan kepercayaan diri sebagai negara yang
bermartabat. Karena jati diri dan kepercayaan diri dalam sebuah bangsa ini
merupakan salah satu modal yang kuat dalam menghadapi berbagai ancaman dan
hambatan kedepannya. Oleh karena itu diperlukan strategis-strategis tertentu untuk
menanam kuat nasionalisme itu, diantaranya dengan cara :
a) Meningkatkan apresiasi terhadap anggota atau kelompok masyarakat yang
berusaha melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa.
b) Melakukan penguatan semangat nasionalisme pada masyarakat yang hidup di
daerah rawan pangan, rawan konflik, dan rawan bencana alam. Sehingga dengan
hal itu akan tercapai rasa nasionalisme secara menyeluruh.
c) Penguatan lembaga-lembaga sosial kemsyarakatan untuk ikut membangun
semangat nasionalisme, contohnya seperti kegiatan pramuka.
Dengan hal-hal tersebut kemungkinan besar nasionalisme dalam sebuah negara
akan dapat tercapai dengan baik.
2.1.4 Cara Membangkitkan Rasa Nasionalisme
Rasa nasionalisme dapat diperkuat salah satunya dengan menghargai
keragaman. Misalnya di Indonesia, seperti yang kita ketahui Negara Indonesia
memiliki banyak keragaman budaya. Kita mengenal adanya perbedaan etnis,
perbedaan bahasa, perbedaan fisik, fdan itulah Indonesia.
Namun berangkat dari itu semua, marilah kita semua berpegang kepada
semagat Bhinneka Tunggal Ika yang merupakan semboyan pemersatu bangsa.
Dimana semboyan itu memiliki arti kata bahwa “ Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu”.
Oleh karena perlunya kita untuk mengahargai keragaman yang ada, dimanapun
terjadinya pesta demokrasi baik di pusat atau di daerah, hendaknya menjadi ajang
aspirasi yang paling demokratis tanpa dibayangi atau dihantui serta diracuni
dengan pikiran-pikiran sempit dari sebagian atau sekelompok orang tertentu yang
hendak memudarkan semangat Nasionalisme dalam konteks berbangsa dan
bernegara.
Dengan memegang semangat nasionalisme yang tinggi atau menghargai
sebuah keragaman seperti yang dimaksudkan di atas, maka pada akhirnya nanti
masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi benar-benar akan menikmati
pesta demokrasi ini secara lansung, umum, bebas dan rahasia serta jujur dan adil
sesuai dengan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 dan
Pancasila.
2.1.5 Pengaruh Globalisasi terhadap Nasionalisme
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh terhadap kelangsungan
hidup suatu bangsa dan negara, termasuk Negara Indonesia. Pengaruh tersebut
meliputi dua sisi, yakni pengaruh positif dan pengaruh negatif. Hal ini tentu akan
memepengaruhi nilai-nilai nasionalisme yang ada dalam sebuah bangsa dan negara.
Pengaruh positif, dilihat dari segi globalisasi politik pemerintahan dijalankan
secara demokratis dan terbuka. Karena pemerintah merupakan penggerak dari suatu
negara, jika pemerintahan dijalankan secara bersih dan jujur maka akan mendapat
tanggapan positif dari rakyat. Dan salah satu tanggapan itu berupa sikap
nasionalisme terhadap negara semakin meningkat. Dari aspek globalisasi ekonomi,
terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan
devisa negara. Semakin terbukanya pasar internasional ini akan membuka peluang
besar kerja sama dalam sektor perekonomian nasional. Dengan adanya hal tersebut
akan semakin meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa guna menunjang
kehidupan nasional bangsa dan Negara.
Selain dampak positif juga terdapat dampak negatif. Globalisasi mampu
meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan
dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari
ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.
Sedangkan dari aspek ekonomi, semakin hilang rasa cinta terhadap produk
dalam negeri. Sebab banyak dari masyarakat dalam negeri yang menyukai produk
luar negeri, lagi pula banyak produk luar negeri yang membanjiri pasar dalam
negeri. Dengan hal tersebut rasa cinta terhadap produk dalam negeri mulai
memudar, dan itu menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat
kita terhadap bangsa Indonesia. Mayarakat kita, khususnya anak mudayang banyak
meniru budaya Barat.
Pengaruh-pengaruh di atas memang tidak secara langsung berdampak
terhadap nasionalisme. Akan tetapi, secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa
nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang. Oleh karena
itu, diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap
nilai nasionalisme.
2.1.6 Manfaat Nasionalisme terhadap Bangsa dan Negara
Nasionalisme mrupakan sikap yang sangat berperan dalam sebuah bangsa
dan negara, untuk itu naionalisme memiliki manfaat yang cukup besar terhadap
kehidupan bangsa dan negara tersebut. Manfaat dari adanya sikap nasionalisme
dalam sebuah bangsa dan negara, diantaranya yaitu sebuah negara akan menjadi
negara yang kuat terhadap ancaman, akan dapat menghadapi berbagai hambatan
untuk masa depannya, memiliki rasa kecintaan yang besar terhadap tanah airnya,
memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang cukup besar, dan tidak akan mudah
terpengaruh oleh budaya-budaya yang tidak sesuai dengan budaya sendiri.
2.2 Bangsa dan Negara
2.2.1 Pengertian Bangsa dan Negara
Tidak ada rumusan ilmiah yang bisa dirancang untuk mendefinisikan istilah
bangsa secara objektif, tetapi fenomena kebangsaan tetap aktual hingga saat ini.
Dalam kamus Ilmu Politik dijumpai istilah bangsa yaitu “ natie “ dan “ nation”
yang artinya yaitu sebuah masyarakat yang bentuknya diwujudkan oleh sejarah
yang memiliki unsur-unsur kesatuan bahasa, daerah, ekonomi, hubungan ekonomi,
dan jiwa yang terlukis dalam kesatuan budaya.
Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat oleh kesamaan
bahasa dan wilayah tertentu yang ada dibumi ini. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa bangsa adalah sekelompok orang yang terorganisasai dalam sebuah negara
dengan memiliki kesamaan-kesamaan tertentu, seperti bahasa, wilayah, dan
budaya.
Sedangkan negara adalah suatu organisasi sekelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui adanya
pemerintahan yang mengurus tata tertib.
Negara menurut seorang ahli yang bernama Prof. Mr L.J Van Appeldorn
yaitu, istilah Negara mengandung berbagai arti sebagai berikut:
Istilah negera dipakai dalam arti “Penguasa”, yakni untuk menyatakan orang atau
orang-orang yang melakukan kekuasaan tertinggi Atas persekutuan rakyat yang
bertempat tinggal dalam suatub daerah. Istilah Negara dalam arti “Persekutuan
Rakyat” yakni menyatakan suatu bangsa yang hidup dalam suatu daerah dibawah
kekuasaan tertinggi, menurut kaidah-kaidah hukum yang sama.
Negara mengandung arti “Suatu Wilayah Tertentu” dalam hal ini istilah Negara
dipakai untuk menyatakan suatu daerah yang didalamnya berdiam suatu bangsa
dibawah kekuasaan tertinggi. Dan yang terakhir yaitu Negera berarti “Kas Negara
atau FIS CUSS” yakni untuk menyatakan harta yang dipegang oleh penguasa guna
kepentingan umum.
Sedangkan menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia, Negara diartikan
sebagai organisasi dalam suatu wilayah tertentu yang diatur oleh kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Negara adalah suatu organisasi dimana didalamnya terdapat suatu bangsa, negara
diatur oleh kekuasaan tertinggi dan didalmnya terdapat berbagai tata tertib yang
ditujukan kepada bangsanya.
2.2.2 Unsur-Unsur yang Ada dalam Bangsa dan Negara
Berdasarkan pengertian bangsa diatas dapat diketahui unsur-unsur
pembentuk bangsa, antara lain :
1) Persamaan nasib dimasa lalu atau persamaan sejarah
2) Memiliki persamaan karakter
3) Memiliki ikatan persatuan diantara anggota-anggotanya
4) Memiliki ikatan terhadap tanah air yang sama
5) Dan memiliki cita cita tujuan hidup yang sama.
Sedangkan unsur-unsur terbentuknya sebuah negara yaitu :
1) Rakyat, yaitu semua orang yang menghuni sebuah negara.
2) Wilayah, yaitu suatu tempat yang ditinggali oleh rakyat secara permanen yang
meliputi daratan,lautan, dan udara.
3) Pemerintahan yang berdaulat, adalah pemerintah yang mempunyai kekuasaan
baik ke dalam maupun ke luar untuk menjalankan tugas dan wewenangnya
untuk mengatur ekonomi, sosial, dan politik suatu Negara.
4) Pengakuan dari negara lain, merupakan modal dasar bagi suatu negara yang
bersangkutan untuk diakui sebagai negara yang merdeka dan mandiri.
2.2.3 Pentingnya Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Kesadaran akan berbangsa dan bernegara merupakan hal penting yang
memang harus ditanamkan kepada setiap masyarakat dalam sebuah negara. Dengan
adanya hal itu maka tujuan dari suatu negara itu akan terwujud. Sehingga dapat
dikatakan bahwa berbangsa dan bernegara adalah salah satu hal penting yang ada
dalam suatu masyarakat.
Membangun Kesadaran Berbangsa dan Bernegara kepada pemuda
merupakan hal penting yang tidak dapat dilupakan oleh bangsa ini, karena pemuda
merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan panjang
bangsa ini. Akan tetapi kesadaran berbangsa dan bernegara ini jangan ditafsir
hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi harus lebih luas memandangnya,
sehingga dalam implementasinya, pemuda lebih kreatif menerapkan arti sadar
berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupannya tanpa menghilangkan hakekat
kesadaran berbangsa dan bernegara itu sendiri.
Kesadaran berbangsa dan bernegara sesuai dengan perkembangan bangsa
mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara yang tidak akan selalu positif.
Bisa saja pada suatu masa kesadaran tersebut tidak seutuh dengan masa
sebelumnya.
Apabila kita membangun kesadaran berbangsa, bernegara, dan memahami
hukum yang berlaku, tentu tidak akan ada generasi yang bisa dimanfaatkan oleh
orang-orang untuk memecahkan bangsa dan negaranya sendiri serta tidak ada
generasi muda yang memiliki perlakuan yang menyimpang dari norma-norma
umum dimasyarakat. Dengan membangun kesadaran berbangsa dan bernegara
itulah, maka pemuda telah melakukan salah satu dari sekian banyak aspek untuk
menjaga keutuhan Negara nya sendiri.
Untuk itulah kesadaran akan berbangsa dan bernegara memanglah sangat
penting unttuk ditumbuhkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena
memiliki peranan tertentu. Dimana peranan itu juga bersifat positif dan memiliki
pengaruh baik pula terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
2.3 Pentingnya Nasionalisme terhadap Kelangsungan Hidup Bangsa dan
Negara
Nasionalisme telah mendasari pembentukan negara kebangsaan Indonesia
yang modern. Semangat kebangsaan ini dibangun dan digelorakan oleh para putra-
putri bangsa Indonesia, khususnya di kalangan terpelajar. Kalangan ini mulai
menyadari bangsa mereka adalah bangsa jajahan yang harus berjuang meraih
kemerdekaan, jika ingin menjadi bangsa merdeka dan sederajat dengan bangsa-
bangsa lain. Mereka berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa yang merasa
satu nasib dan sependeritaan sehingga mau bersatu menggalang kekuatan bersama.
Nasionalisme Indonesia tidak bersifat internasionalisme yang berarti
memperluas wilayah bangsa. Nasionalisme Indonesia juga tidak bersifat ekspansif
sebab hal itu tidak sesuai dengan wilayah bangsa yang memiliki. Nasionalisme
Indonesia tidak bersifat sempit yang hanya mementingkan atau mengutamakan
kelompok, wilayah, atau golongan tertentu karena tidak mencerminkan semangat
kebersamaan, serta perasaan senasib dan sependeritaan. Selain itu, nasionalisme
Indonesia tidak bersifat mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa
lain (chauvinisme) karena menyadari bahwa di luar bangsa Indonesia masih
terdapat bangsa-bangsa lain yang memiliki hak hidup sama dan sederajat dengan
bangsa kita. Justru keberadaan bangsa-bangsa lain tersebut menyadarkan kita
bahwa bangsa Indonesia adalah bagian dari masyarakat dunia.
Dengan begitu nasionalisme memiliki peranan penting dalam Bangsa
Indonesia, nasionalisme menyadarkan bangsa ini untuk tetap bersatu dalam satu
tujuan. Nasionalisme mengarahkan masyarakat untuk tidak bersikap
mengagungkan bangsa sendiri, dimana dengan hal itu tidak akan muncul ancaman
dari luar. Sehingga tampak jelas bahwa nasionalisme memiliki peranan penting
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana nasionalisme memberikan
petunjuk-petunjuk yang bersifat positif kepada masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nasionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Sedangkan Nasionalisme
Indonesia adalah sebuah nasionalisme bentukan, sebuah kesadaran akan identitas
bangsa sebagai hasil konstruksi karena pengalaman penderitaan dan diskriminasi
oleh bangsa kolonial Belanda. Itulah nasionalisme Indonesia, yakni sebuah
penegasan akan identitas diri versus kolonialisme-imperialisme.
Nasionalisme memiliki peranan penting dalam sebuah kehidupan berbangsa
dan bernegara, dimana nasionalisme mengajarkan kepada semua elemen yang ada
dalam sebuah negara untuk selalu bersatu dan cinta terhadap tanah airnya sendiri.
Dan tidak mengagungkan negara nya serta merendahkan negara lain. Nasionalisme
harus selalu dijaga keberadaanya melalui semangat yang menggambarkan sikap
nasionalisme, terutama kepada generasi penerus bangsa.
3.2 Saran-Saran
Mengembangkan nasionalisme itu adalah sebuah perilaku penting yang harus
dilakukan dalam sebuah bangsa dan negara, dimana dengan nasionalisme akan
tercipta sebuah persatuan dan kesatuan bangsa. Nasionalisme akan memperkuat
kedudukan suatu bangsa dan negara dalam kehidupan negara.
Untuk itu sudah kita sebagai bagian dari sebuah negara sudah sepatutnya
untuk selalu bersikap dan berjiwa nasioanalisme. Terutama bagi generasi penerus
bangsa, mengembangkan rasa nasionalisme memang harus dan wajib untuk
dilakukan, sebab yang akan melanjutkan kehidupan bangsa dan negera kedepannya
tidaklah lain adalah para generasi muda bangsa. Sehingga tanamkan dan kibarkan
rasa nasionalisme.
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Besar Bahasa Indonesia
http://forallofya.blogspot.com
http://tsumasaga.wordpress.com
http:// faktor nasionalisme.com
http:// nadya Alicia PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA.com
www.Nasionalisme - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.com
http:// pentingnya nasioanlisme.com
LAMPIRAN
Contoh Sikap Nasionalisme