· web viewmakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat...

52
BAB 43 PENERANGAN, KOMUNIKASI, DAN MEDIA MASSA

Upload: others

Post on 15-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

BAB 43

PENERANGAN, KOMUNIKASI,DAN MEDIA MASSA

Page 2:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif
Page 3:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

BAB 43

PENERANGAN, KOMUNIKASI,DAN MEDIA MASSA

I. PENDAHULUAN

Penerangan merupakan upaya penyampaian informasi yang telah diolah dan berisi penjelasan ataupun pesan pembangunan melalui komunikasi dan media massa. Penerangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjuangan dan pembinaan kehidupan bangsa dan negara untuk mewujudkan tujuan nasional dalam upaya mencapai cita-cita bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan konstitusional dan arah bagi perjuangan negara dan rakyat Indonesia yang dewasa ini sedang membangun untuk dapat mewujudkan keadaan yang diinginkan pada waktu mendatang sehingga dapat mencapai cita-cita bangsa Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur, dalam negara kesatuan yang bersifat demokratis dan yang hendak menyelenggarakan kehidupan kebangsaan yang berkeadilan sosial dan berperikemanusiaan.

599

Page 4:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993 mengamanat-kan bahwa dalam Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II), pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa lebih ditingkatkan dan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta menggerakkan dan menggairahkan peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan nasional dan dalam seluruh dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Selanjutnya, GBHN 1993 mengamanatkan bahwa dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun Keenam (Repelita VI), pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa diarah-kan pada terlaksananya pembudayaan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, pemasyarakatan dasar pemikiran dan pelaksanaan pembangunan nasional serta hasil-hasilnya yang berwawasan nusantara dan berketahanan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan peran serta rakyat dalam pem-bangunan, memperlancar keterpaduan gerak pembangunan di segala bidang, serta mendukung kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam upaya mewujudkan kondisi tersebut, pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa dituntut untuk mampu menyalurkan dan menjelaskan pengertian yang terkandung dalam kebijaksanaan pembangunan, mampu menjelaskan segala pemikir- an dasar bangsa, segala rencana, segala langkah, dan segala permasalahan pembangunan serta menampung aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, mampu meningkatkan kesadaran politik masyarakat untuk terselenggaranya kontrol sosial yang dinamis dan konstruktif, dan mampu mempersiapkan kondisi mental masyarakat yang penuh dengan pengertian dan kesadaran untuk berperan serta aktif dan kreatif dalam pembangunan nasional dan sekaligus ikut memantapkan stabilitas nasional.

Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa ditujukan untuk mewujudkan masyarakat yang sadar informasi,

600

Page 5:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

yaitu terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan informasi yang mendukung pelaksanaan pembangunan, dan terciptanya interaksi terbuka yang bertanggung jawab antarmasyarakat serta antara masyarakat dan Pemerintah dalam proses komunikasi, serta meningkatnya peran serta aktif masyarakat dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional. Selanjutnya, pem-bangunan penerangan, komunikasi, dan media massa juga dituju -kan untuk meningkatkan isi dan mutu serta memperluas jangkauan kegiatan penerangan ke seluruh pelosok tanah air, termasuk daerah terpencil, daerah perbatasan, dan kawasan timur Indonesia, melalui media cetak, elektronik, dan media tradisional yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan sarana serta prasarana pendukung yang memadai.

Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa dalam PJP II dan Repelita VI disusun dan diselenggarakan dengan berlandaskan pada pengarahan GBHN 1993 seperti tersebut di atas.

II. PEMBANGUNAN PENERANGAN, KOMUNIKASI, DAN MEDIA MASSA DALAM PJP I

Pembangunan Jangka Panjang Pertama (PJP I) telah menghasil-kan kemajuan dalam segala aspek kehidupan nasional dan telah meletakkan landasan yang cukup kuat bagi bangsa Indonesia untuk memasuki Pembangunan Jangka Panjang Kedua (PJP II), sebagai awal bagi kebangkitan nasional kedua dan proses lepas landas me-nuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur, dan mandiri berdasarkan Pancasila. Kegiatan pembangunan telah berhasil mengatasi berbagai masalah mendasar dan telah memberikan hasil menggembirakan di berbagai bidang yang mengantarkan bangsa Indonesia ke dalam taraf kemajuan seperti sekarang ini.

Selama PJP I, kegiatan pembangunan penerangan, komuni - kasi, dan media massa telah berhasil membentuk dan mengem-bangkan sikap mental, semangat, kesadaran, ketaatan, dan disiplin

601

Page 6:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

para penyelenggara negara serta seluruh rakyat Indonesia, yang sangat diperlukan sebagai potensi dan kekuatan efektif bangsa dalam memasuki PJP II.

Penyebaran informasi pembangunan ke seluruh wilayah tanah air telah meningkat. Demikian pula, peran serta dan tanggung jawab masyarakat terhadap pembangunan, terbinanya kehidupan masyarakat yang mengarah kepada terwujudnya masyarakat Pancasila, serta makin kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas materi penerangan, telah ditingkatkan koordinasi kegiatan penerangan, melalui pemantapan kerja sama antarpusat informasi serta antarlembaga komunikasi sosial. Melalui pusat informasi dan lembaga komunikasi masyarakat tersebut, telah dapat ditingkatkan komunikasi timbal balik sehingga selain telah dapat meningkatkan pemerataan informasi juga meningkatkan tersalurnya aspirasi masyarakat. Sementara itu, potensi yang ada dalam masyarakat telah digalang dengan berkembangnya wadah komunikasi sosial dan berbagai kelompok informasi perdesaan yang dapat diarahkan pada berbagai kegiatan yang positif, seperti kelompok pendengar, pembaca, dan pemirsa (Kelompencapir), Pusat Penerangan Perde-saan (Puspendes), Pusat Informasi Pesantren (PIP), kelompok permainan simulasi P-4, dan kelompok informasi masyarakat lain-nya. Dengan berkembangnya kelompok informasi perdesaan terse-but, penyebaran dan pemerataan arus informasi dalam upaya men-ciptakan masyarakat yang sadar informasi di perdesaan dapat ber-kembang dan langsung menemui sasaran.

Dalam rangka memantapkan keterpaduan dalam penyebaran informasi pembangunan kepada masyarakat luas telah ditingkatkan kegiatan penerangan melalui Badan Koordinasi Hubungan Masya-rakat (Bakohumas), baik secara kualitatif maupun secara kuantita-tif. Untuk menunjang kegiatan penerangan telah pula ditingkatkan jumlah dan mute para juru penerang dan kelompok informasi yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara. Siaran radio dan televisi,

602

Page 7:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

baik jumlah maupun kualitas siarannya, telah makin luas jangkauannya dan semakin beraneka ragam jenis dan programa siarannya.

Untuk menunjang kegiatan operasional penerangan sampai dengan akhir PJP I telah dibangun sarana dan prasarana pene-rangan antara lain berupa 283 buah Pusat Penerangan Masyarakat (Puspenmas) dan 34 buah Balai Penerangan Kecamatan yang ter-sebar di seluruh Indonesia serta pengadaan 327 unit penerangan mobil. Selanjutnya, dalam rangka upaya pemerataan informasi telah ditempatkan sebanyak 57.900 buah televisi umum pada desa-desa yang telah terjangkau oleh siaran Televisi Republik Indonesia (TVRI).

Stasiun pemancar RRI dan TVRI telah meningkat menjadi 398 buah dan 314 buah, dibandingkan pada awal PJP I yang baru ber-jumlah 107 buah dan 7 buah. Untuk memberikan alternatif pilihan acara siaran televisi, telah dikembangkan Siaran Programa II TVRI Jakarta dan Surabaya, serta telah pula dipersiapkan untuk Siaran Programa II TVRI Bandung, Yogyakarta, dan Medan, serta ke-beradaan stasiun penyiaran televisi swasta seperti Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Surya Citra Televisi Indonesia (SCTV), ANteve dan Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Di samping itu, radio siaran non-RRI jumlahnya telah mencapai 670 buah yang tersebar di seluruh propinsi. Tersedianya fasilitas satelit komuni-kasi Palapa telah memperluas jangkauan siaran televisi ke pelosok tanah air sehingga makin mendorong pencapaian pemerataan informasi kepada masyarakat melalui siaran radio dan televisi.

Siaran RRI telah ditujukan ke luar negeri selama 12 jam setiap hari dengan menggunakan 10 bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Malaysia, Thai, Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, Arab, Mandarin, dan Jepang.

Dalam upaya turut serta mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa telah dilaksanakan siaran pendidikan berupa

603

Page 8:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

SMP terbuka di lima propinsi, yaitu Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat, serta siaran Universitas Terbuka melalui RRI dan TVRI dan paket siaran pendidikan lainnya yang bekerja sama dengan instansi terkait. Di samping itu, telah dilaksanakan pula siaran TPI yang merupakan wujud nyata peran serta sektor swasta dalam upaya pemerataan pendidikan.

Komunikasi sosial politik antara Pemerintah dan masyarakat, dan antarmasyarakat sendiri telah ditingkatkan dengan memanfaat-kan media massa, khususnya pers. Kegiatan itu telah memperlancar arus komunikasi sosial politik itu sendiri dan telah mampu menggugah dan meningkatkan kesadaran rakyat terhadap kehi-dupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kehidupan pers telah tumbuh makin sehat, bebas, dan makin bertanggung jawab, serta telah ikut mencerdaskan kehidupan bangsa, memperluas wawasannya, dan memperkaya informasi yang diperlukan oleh masyarakat yang makin terbuka. Sejalan dengan itu, telah pula meningkat interaksi positif dan kerja sama yang saling menunjang antara pers, Pemerintah, dan masyarakat.

Jumlah dan jenis penerbitan pers bertambah banyak dan meningkat mutunya, serta telah menjangkau sampai ke daerah perdesaan sehingga memungkinkan masyarakat dapat menerima informasi melalui pers. Rasio surat kabar terhadap pembaca telah meningkat dari 1 : 47 pada awal PJP I menjadi 1 : 26 pada akhir PJP I. Isinya telah menampilkan kenyataan dan perkembangan masyarakat, pandangan, dan aspirasi berbagai kalangan masyara-kat, serta masalah yang penting bagi kehidupan masyarakat luas, dan telah berfungsi sebagai media kontrol sosial yang semakin efektif. Selain itu, jumlah penerbitan pers daerah juga telah me-ningkat menjadi 148 penerbitan jika dibandingkan pada awal PJP I yang baru berjumlah 50 penerbitan.

604

Page 9:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

Kebijaksanaan nasional untuk menyebarkan informasi ke daerah perdesaan telah dilakukan melalui Koran Masuk Desa, yang saat ini bernama Koran Membangun Desa (KMD), yang sekaligus telah membantu penyebaran dan pengembangan pers daerah. Penyelenggaraan KMD telah menjangkau seluruh propinsi di Indonesia dengan mengikutsertakan 57 penerbitan pers.

Disamping itu, Indonesia juga telah berhasil menggalang kerja sama internasional melalui berbagai forum internasional antara lain Asia-Pacific Broadcasting Organization of Non Aligned Countries (BONAC), Non Aligned News Agencies Pool (NANAP), dan Inter-national Islamic News Agency (IINA).

III. TANTANGAN, KENDALA, DAN PELUANG PEMBANGUNAN

Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa selama PJP I telah cukup berhasil dan memberi sumbangan yang besar bagi pembangunan nasional. Dengan makin kuatnya arus globalisasi dan tuntutan masyarakat khususnya terhadap informasi, diperkirakan dalam PJP II masalah pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa masih akan berat. Oleh karena itu, perlu dikenali tantangan dan kendala yang akan dihadapi serta peluang yang dapat dimanfaatkan.

1. Tantangan

Tantangan yang pertama dalam pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa adalah mewujudkan masyarakat yang sadar informasi, yaitu dengan memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi, serta mengembangkan keterbukaan informasi yang ditunjang oleh peningkatan kemampuan dan sikap keterbukaan melalui pemberian informasi secara lebih terbuka dan bertanggung jawab sehingga timbul kesadaran setiap warga negara akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,

605

Page 10:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

berbangsa, dan bernegara dan mampu melaksanakan nilai-nilai Pancasila serta ikut berperan serta dalam pembangunan sesuai dengan GBHN. Tantangan itu berkaitan erat dengan keadaan masyarakat kita yang majemuk yang mempunyai latar belakang sosial ekonomi, sosial budaya, dan tingkat pendidikan yang berbeda.

Makin derasnya arus informasi lintas batas negara yang dise-babkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif. Dengan demikian media massa nasional dihadapkan pada tantangan untuk dapat mengatasi dampak negatif yang diakibatkannya dan mengembangkan aspek positifnya bagi kemajuan bangsa.

Makin intensifnya arus informasi yang tidak lagi mengenal batas wilayah negara, mengakibatkan dunia akan menjadi ajang pertentangan berbagai kepentingan melalui arus informasi itu dan hanya yang memiliki keunggulan teknologi, finansial dan sumber daya manusialah yang mampu berperan serta dan mendapat akses dalam sistem informasi dan komunikasi global. Hal itu merupakan kenyataan dan tantangan yang harus dihadapi sejalan dengan perkembangan pembangunan nasional.

Perkembangan, perubahan, dan gejolak internasional pada akhir PJP I yang ditandai oleh proses globalisasi yang dapat mempengaruhi stabilitas nasional dan ketahanan nasional yang pada gilirannya akan berdampak pada pelaksanaan pembangunan nasional di masa yang akan datang, menimbulkan tantangan bagi upaya penerangan, komunikasi, dan media massa untuk lebih meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan keyakinan masyara-kat terhadap wawasan kebangsaan agar selalu memperkuat persa-tuan dan kesatuan bangsa dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara dan memantapkan Ketahanan Nasional.

Terdapat gejala adanya dorongan yang semakin kuat pada media massa (pers dan media elektronika) untuk menarik minat

606

Page 11:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

pembaca dan pemirsa dengan berbagai materi yang berorientasi komersial yang dapat menimbulkan tantangan terhadap idealisme media massa Indonesia yang memiliki ciri sebagai pers perjuangan dan berakarkan budaya bangsa.

Demikian pula, kecerdasan masyarakat yang semakin me-ningkat sebagai akibat keberhasilan PJP I menuntut peningkatan kualitas informasi yang disampaikan kepada masyarakat yang ditunjang oleh sumber daya manusia penerangan, komunikasi, dan media massa yang profesional. Hal itu juga merupakan tantangan dalam PJP II.

Ketidakseimbangan arus informasi internasional yang ditandai dengan masuknya informasi dari negara maju ke negara ber-kembang secara satu arah, sebagai akibat dikuasainya media komunikasi oleh negara maju, yang memungkinkan dikuasainya serta dipengaruhinya pendapat umum internasional oleh negara maju, menghadapkan bangsa Indonesia pada tantangan untuk bersama negara berkembang dan negara nonblok lainnya, memben-tuk pendapat umum yang positif mengenai perjuangan membangun tatanan dunia baru yang lebih berkeadilan, yang dapat menjamin perdamaian dan menunjang upaya menciptakan kemakmuran bagi seluruh umat manusia. Bagi Indonesia pada khususnya hal itu merupakan tantangan pula untuk menanamkan dan membina citra yang positif di luar negeri sehingga menunjang upaya pembangunan nasional.

2. Kendala

Dalam rangka penyebarluasan dan pemerataan informasi untuk mencapai sasaran khalayak dan wilayah yang sedemikian luas ke seluruh pelosok tanah air guna mewujudkan masyarakat yang sadar informasi, masih dirasakan adanya kendala keterbatasan sarana dan prasarana penerangan, komunikasi, dan media massa. Kendala lain adalah adanya keterbatasan sumber daya manusia, baik dalam jumlah maupun mutunya sebagai pelaku kegiatan operasional

607

Page 12:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

penerangan untuk menunjang upaya peningkatan peran penerangan, komunikasi, dan media massa.

Dalam pelaksanaan sistem informasi nasional yang melibatkan unsur penerangan dari berbagai instansi/lembaga Pemerintah dan lembaga kemasyarakatan, masih dirasakan kurangnya keterpaduan, sedangkan permasalahan koordinasi di berbagai sektor pembangun-an akan makin kompleks dan mendesak.

Dalam upaya mengembangkan komunikasi timbal balik dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan, masih dirasakan kurang efektifnya wadah yang menampung dan menya-lurkan aspirasi masyarakat, terutama di perdesaan.

Kendala lainnya, adalah tingkat pendidikan yang belum merata yang menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat kesiapan masyara-kat dalam menerima, mencerna, dan memahami arus informasi yang makin canggih.

3. Peluang

Hasil pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa selama PJP I merupakan modal dan peluang yang dapat dikembangkan dalam pencapaian sasaran PJP II.

Kekayaan dan keanekaragaman sosial budaya bangsa Indonesia merupakan peluang untuk mengembangkan informasi dan komu-nikasi dengan pendekatan kebudayaan.

Kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan peningkatan kegiatan penerangan dan komunikasi serta memperluas pilihan dalam penggunaan teknologi yang sesuai untuk menunjang upaya meningkatkan penyebarluasan informasi.

608

Page 13:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

Kemampuan investasi masyarakat yang makin meningkat mendorong pengembangan swadaya masyarakat di bidang informa- si dan komunikasi.

Pengetahuan dan kesejahteraan yang makin meningkat mendo-rong masyarakat untuk memperoleh informasi secara mandiri serta makin memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara berdasarkan UUD 1945.

IV. ARAHAN, SASARAN, DAN KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN

1. Arahan GBHN 1993

Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa diarahkan untuk makin meningkatkan penghayatah dan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 dalam semua segi kehidupan bangsa sehingga makin meningkatkan kesadaran rakyat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara, memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, dan memeli-hara stabilitas nasional yang mantap dan dinamis, sejalan dengan dinamika pembangunan dan kemajuan teknologi.

Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa hams mampu menciptakan iklim yang dapat mendorong terjadinya interaksi timbal balik secara terbuka dan bertanggung jawab antar dan antara sesama warga masyarakat dan Pemerintah dalam memperoleh informasi tentang pembangunan dan hasilnya sehingga makin meningkatkan kualitas, peranan, peran serta, dan tanggung jawab masyarakat dalam pembangunan dalam rangka menumbuh-kembangkan sikap kemandirian dan ketangguhan bangsa.

Pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa terus ditingkatkan kualitas dan jangkauannya agar mendukung upaya

609

Page 14:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

meningkatkan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkuat kepribadian bangsa, serta menggelorakan semangat pengabdian dan per-juangan bangsa, dan menggairahkan peran serta masyarakat dalam rangka memantapkan kehidupan demokrasi Pancasila sehingga masyarakat siap untuk makin mampu menyerap nilai yang positif dan menangkal pengaruh negatif arus informasi dari luar. Untuk itu, media massa harus makin meningkatkan pengabdian, tanggung jawab profesional, kemampuan, dan kualitas sumber daya manusianya, serta makin mampu meningkatkan pendayagunaan sarana dan prasarana komunikasi dengan lebih efisien dan efektif.

Pembangunan sarana dan prasarana penerangan, komunikasi, dan media massa perlu makin ditingkatkan dengan memperhatikan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi sehingga dapat makin diwujudkan tersedianya wahana komunikasi dan informasi yang andal, serta tersebar makin merata di seluruh pelo- sok tanah air sesuai dengan tuntutan pembangunan. Pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana penerangan, komunikasi, dan media massa perlu terus didorong dan dimantapkan berdasar- kan semangat kebersamaan dan kekeluargaan.

Dalam rangka meningkatkan peranan pers yang bebas dan bertanggung jawab berdasarkan Pancasila perlu terus diupayakan makin berkembangnya interaksi positif antara pers, Pemerintah dan masyarakat. Dengan demikian, akan dapat makin diwujudkan peran serta aktif dunia pers dalam mendukung pembangunan dengan menyebarkan informasi yang objektif dan edukatif, 610

Page 15:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

melakukan kontrol sosial yang konstruktif, menyalurkan aspirasi rakyat, serta memperluas komunikasi dan peran serta masyarakat.

Upaya penyebarluasan peran media massa, baik cetak maupun elektronik, seperti radio, televisi, film, video, surat kabar, maja- lah, dan kantor berita perlu terus ditingkatkan, baik dalam jumlah, kualitas, maupun jangkauannya, termasuk media tradisional se- hingga makin dapat dicapai tujuan penyebaran informasi yang lebih

Page 16:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

efektif sesuai dengan kebinekaan masyarakat Indonesia di perko-taan dan di perdesaan guna mendukung makin tercapainya persa-tuan dan kesatuan bangsa yang makin kukuh. Sejalan dengan itu, perlu terus dikembangkan dan dilindungi kehidupan pers daerah sehingga mampu berperan secara mandiri dan bertanggung jawab.

Peningkatan peranan pers dan media massa dalam pemba-ngunan perlu terus didukung oleh peningkatan jumlah dan kualitas tenaga terdidik dan profesional, yang mampu mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi komunikasi, sebagai insan pers dan media massa yang memiliki idealisme, integritas, dan wawasan kebangsaan serta pengetahuan, keahlian, dan keterampilan dalam pengabdian terhadap profesinya. Lembaga pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di bidang pers dan media massa perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan.

Pembinaan dan pengembangan film nasional sebagai karya cipta seni. dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar perlu terus ditingkatkan peran dan fungsinya sehingga mampu menciptakan iklim yang mendukung peningkatan produksi serta perlindungan peredaran film nasional.

Peranan penerangan, komunikasi, dan media massa di dalam pergaulan internasional perlu terus ditingkatkan dalam rangka mengembangkan citra dan pengertian dunia terhadap harkat dan martabat bangsa Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila.

2. Sasaran

a. Sasaran PJP II

Sasaran pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa pada PJP II sesuai amanat GBHN 1993 adalah ter-selenggaranya penerangan, komunikasi, dan media massa yang mampu menggugah peran serta rakyat dan berfungsi positif

611

Page 17:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

terhadap upaya mengoptimalkan dan memeratakan manfaat pembangunan di segala bidang, memantapkan persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan kualitas demokrasi.

Berkaitan dengan itu merupakan sasaran pula terwujudnya masyarakat yang sadar informasi, yaitu dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan informasi, sekaligus pemerataan informasi serta berlangsungnya interaksi terbuka dan bertanggung jawab dalam proses komunikasi, dan tercapainya integrasi sosial dalam menunjang pembangunan nasional.

b. Sasaran Repelita VI

Sasaran pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa pada Repelita VI sesuai amanat GBHN 1993 adalah meningkatnya kemampuan dan kegiatan penerangan, komunikasi, dan media massa dalam menggerakkan dan menggairahkan peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan.

Sasaran tersebut dijabarkan lebih lanjut dengan sasaransasaran berikutnya, yaitu meluasnya informasi pembangunan secara terpadu dan merata, terciptanya kondisi sosial budaya yang makin mantap dan dinamis, serta berkembangnya potensi masyarakat secara optimal dalam mendukung pembangunan; makin meningkatnya kemampuan sumber daya manusia, sarana, dan prasarana, pemanfaatan media dan teknologi penerangan; serta meningkatnya kualitas dan kuantitas materi penerangan sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan teknologi; makin

612

Page 18:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

berkembangnya interaksi positif antara pers, Pemerintah, dan masyarakat, dan meningkatnya peranan pers yang bebas dan bertanggungjawab berdasarkan Pancasila; serta meningkatnya pemerataan informasi baik melalui media cetak maupun elektronik, sehingga sampai pelosok perdesaan. Pada akhir Repelita VI di rencanakan angka perbandingan pembaca terhadap surat kabar mencapai 1 : 10.

Page 19:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

Di samping itu, sasaran lainnya adalah terbinanya solidaritas dan kerja sama antarnegara berkembang untuk menyebarluaskan semangat Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), wawasan Asia Pasifik, dan Gerakan Nonblok (GNB), serta meng-hadapi ketidakseimbangan arus informasi internasional, antara lain melalui kerja sama penyiaran, pertukaran berita, paket siaran radio dan televisi, serta tenaga ahli antarnegara; dan terbentuknya citra yang positif serta pengertian dunia internasional terhadap harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui komunikasi internasional, yang menunjang upaya pembangunan nasional.

3. Kebijaksanaan

Kebijaksanaan pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa pada Repelita VI adalah meningkatkan upaya mema-syarakatkan dan membudayakan nilai-nilai Pancasila melalui jalur penerangan, komunikasi, dan media massa yang lebih menekankan pada aspek pembudayaannya dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Pembudayaan Pancasila harus diwarnai oleh paham kekeluargaan yang mengandung paham persa-tuan dan kesatuan, kebersamaan, gotong royong, dan musyawarah. Dalam hubungan itu, kebijaksanaan penerangan mengarahkan pada upaya penyebaran informasi guna menunjang pemeliharaan dan peningkatan semangat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila, serta pada sikap dan tekad untuk mencapai kemandirian masyarakat Indonesia; serta menanamkan sikap dan tekad itu pada setiap warga negara dan secara dini kepada generasi muda yang merupakan penerus bangsa. Di samping itu, kebijaksanaan pembangunan penerangan diarahkan pada pemberian pesan penerangan untuk memperhatikan pengembangan kesadaran masyarakat Indonesia dalam perilaku kehidupannya yang berjatidiri budaya Pancasila. Berbagai upaya itu akan menghasilkan bangsa yang mampu tegar mempertahankan kepribadiannya dalam meng-hadapi dampak negatif berbagai informasi dan komunikasi pada masa kini dan yang akan datang. Kebijaksanaan itu juga diarahkan pada upaya pembangunan watak dan kepribadian Pancasila yang

613

Page 20:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

mampu memupuk rasa cinta terhadap nusa, bangsa, dan negara, dalam memperkuat jati diri bangsa Indonesia melalui pesan pene-rangan yang berintikan unsur-unsur budaya bangsa. Berkaitan dengan itu, ditingkatkan kegiatan penerangan dalam rangka upaya meningkatkan penghayatan dan pengamalan Pancasila dan UUD 1945 melalui pemasyarakatan dan pembudayaan P-4 kepada masyarakat sebagai bagian dari pendidikan politik dalam arti etis normatif.

Kebijaksanaan lainnya ialah mendukung upaya pembangunan ekonomi melalui peningkatan kreativitas dan produktivitas serta membentuk etos kerja yang tinggi. Dalam hubungan itu, Pemerin-tah mengarahkan materi penerangan pada upaya untuk meningkat-kan kreativitas, produktivitas, dan etos kerja melalui pengem-bangan informasi yang bersifat inovatif dan persuasif sehingga mampu mendorong masyarakat untuk mengembangkan nilai tambah guna kesejahteraan hidupnya. Di samping itu, memanfaat-kan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun masyarakat yang radar ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta mendorong pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek dengan tetap memperhatikan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa; menyesuaikan informasi iptek dengan kondisi masyarakat setempat, yaitu dengan pengenalan teknologi sederhana yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Pengembangan budaya bangsa yang tanggap dan mudah menyerap iptek akan mendorong berkembangnya masyarakat industri.

Kebijaksanaan selanjutnya adalah mengarahkan upaya peningkatan kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya sebagai warga suatu negara hukum melalui penerangan dan penyu-luhan hukum kepada masyarakat sehingga tertib sosial dan disiplin nasional makin meningkat serta memanfaatkan tata informasi nasional antarinstansi, dan antardaerah yang dapat menunjang komunikasi di perdesaan dan di perkotaan, ataupun di luar negeri melalui perwakilan-perwakilan Indonesia, dengan memperhatikan pula keperluan berbagai jenis informasi di dunia internasional,

614

Page 21:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

dalam upaya menyebarluaskan dan memeratakan informasi menge-nai pembangunan nasional seluas-luasnya.

Kebijaksanaan lainnya adalah mengarahkan upaya peningkatan sistem informasi terpadu dalam bentuk kerja sama yang lebih mantap antarsegenap aparatur penerangan dalam satu sistem ja-ringan informasi nasional sampai tingkat kecamatan. Di tingkat desa pengembangan dan pemerataan informasi ditingkatkan antara .lain melalui kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa (kelom-pencapir), kelompok permainan simulasi P-4, pusat-pusat informa- si pesantren, dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat; mengem-bangkan dan mengintensifkan komunikasi timbal balik yang terbu-ka, bebas, jujur, dan bertanggung jawab antarmasyarakat dan antara masyarakat dan Pemerintah antara lain melalui Pusat Pene-rangan Masyarakat (Puspenmas), dan wadah koordinasi informasi di daerah, dengan cara yang makin efektif sehingga dalam interaksi tersebut tercermin aspirasi masyarakat melalui umpan balik.

Kebijaksanaan ini juga memberikan perhatian yang lebih besar pada upaya peningkatan jumlah dan mutu tenaga terdidik di bidang operasional penerangan, termasuk para juru penerang (jupen) sesuai dengan tuntutan kemajuan di bidang teknologi dan komuni-kasi, serta memberikan pembekalan keterampilan kepada lembaga sosial kemasyarakatan yang bergerak di bidang informasi dan komunikasi guna meningkatkan peran sertanya.

Kebijaksanaan selanjutnya ialah meningkatkan peranan Pusat Informasi Nasional (PIN) sebagai salah satu simpul jaringan sistem informasi nasional sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kemajuan teknologi komunikasi, serta kerja sama dengan pusat penyedia informasi dalam berbagai bidang pembangunan; mening-katkan upaya pemantapan komunikasi internasional, antara lain melalui pusat kebudayaan dan Bahasa Indonesia di luar negeri yang mampu memberikan pelayanan terhadap permintaan informasi masyarakat luar negeri mengenai Indonesia. Usaha itu juga menun-jang terbinanya citra yang positif mengenai Indonesia serta

615

Page 22:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

kegiatan diplomasi di berbagai forum internasional, seperti di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), GNB, dan Organisasi Konfe-rensi Islam (OKI).

Kebijaksanaan yang lain ialah meningkatkan upaya perluasan jangkauan dan kualitas siaran radio dan televisi, serta upaya pe-ningkatan mutu dan jumlah produksi film nasional, meningkatkan upaya pemantapan isi siaran radio dan televisi agar senantiasa mencerminkan sikap kesatuan dan persatuan bangsa, menghindari pembentukan kesenjangan-kesenjangan sosial dan ekonomi, mendorong pembentukan jati diri dan budaya nasional serta Wawasan Nusantara, memasyarakatkan iptek, serta mencerdaskan kehidupan bangsa pada umumnya; memberikan perhatian kepada upaya pengembangan sistem penerimaan dan penyiaran radio dan televisi untuk mengantisipasi kemajuan pesat di bidang informasi dan komunikasi, khususnya di bidang satelit komunikasi agar dapat menyesuaikan pengembangan di bidang peradioan dan pertelevisian dengan kebutuhan dan kemajuan teknologi. Di sam-ping itu, meningkatkan peranan radio dan televisi swasta sebagai mitra kerja RRI dan TVRI dalam memeratakan informasi, mening-katkan kualitas dan keanekaragaman muatan informasi sehingga memungkinkan lebih banyak pilihan bagi masyarakat; meningkat-kan upaya untuk terbinanya iklim keterbukaan di bidang perfilman yang mendukung pengembangan produksi film sebagai karya yang berbudaya nasional dan perlindungan bagi film nasional terhadap film luar negeri secara lebih wajar.

Kebijaksanaan selanjutnya ialah memberikan perhatian pada upaya peningkatan peranan Lembaga Sensor Film (LSF) agar kehidupan dan pertumbuhan perfilman dapat tetap berjalan seiring dengan pandangan hidup, kepribadian, jiwa, falsafah, dan kebu-dayaan bangsa, serta melindungi masyarakat akan dampak negatif yang diakibatkan.

Kebijaksanaan selanjutnya adalah membuat dan menyempur-nakan perangkat peraturan perundang-undangan di bidang

616

Page 23:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

penerangan, komunikasi, dan media massa, antara lain untuk mengatasi dampak teknologi komunikasi dan telekomunikasi, khususnya di bidang peradioan, pertelevisian, serta perfilman nasional, yang mencakup pula radio dan televisi swasta, yang meliputi aspek teknis, siaran, ataupun pengelolaannya; meningkat -kan upaya untuk terbinanya interaksi positif antara pers, Pemerin -tah, dan masyarakat, sejalan dengan upaya untuk meningkatkan pemahaman mengenai tugas, fungsi, hak, dan kewajiban pers nasional sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; melan-jutkan upaya untuk menyusun peraturan perundang-undangan tentang hak jawab dan hak tolak, sebagai penjabaran dari undang-undang tentang ketentuan-ketentuan pokok pers. Hal itu sangat menunjang dalam pelaksanaan dan pengembangan interaksi positif antara Pemerintah, pers, dan masyarakat, serta semakin mendo -rong berkembangnya pers yang bebas dan bertanggung jawab.

Kebijaksanaan selanjutnya ialah mendorong upaya peningkatan peranan Dewan Pers, yang antara lain berfungsi untuk menampung dan memperhatikan aspirasi dan pandangan dari masyarakat guna mengembangkan kehidupan pers nasional. Selain itu, meningkat -kan mutu dan memperbesar isi sajian pers agar mampu menum -buhkan sikap dan tekad kemandirian pembaca dengan informasi yang persuasif dan edukatif; meningkatkan upaya memperluas minat baca masyarakat di perdesaan dan dalam rangka mengem-bangkan pers daerah melalui Koran Membangun Desa (KMD), serta mengupayakan KMD untuk lebih mampu menjangkau masya-rakat di perdesaan termasuk yang tergabung dalam kelompencapir serta lembaga swadaya masyarakat lainnya. Pada saat yang sama, dilanjutkan upaya pengembangan pers daerah yang mencerminkan budaya luhur daerah sebagai salah satu upaya memperkuat jati diri bangsa dalam rangka memperkukuh ketahanan nasional. Dengan berkembangnya pers daerah, informasi akan mengarah dan mengalir tidak saja dari pusat ke daerah, tetapi juga dari daerah ke pusat dan dari daerah ke daerah lainnya.

617

Page 24:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

Kebijaksanaan lainnya yang terkait ialah memberikan perha-tian kepada upaya pengadaan kertas koran untuk pers agar dapat menunjang pengembangan pers nasional, khususnya pers di daerah. Dalam hubungan itu, diupayakan untuk meningkatkan peranan organisasi pers dalam memantapkan pengadaan dan penyaluran kertas koran untuk pers.

Selanjutnya diupayakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang andal serta mampu mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, memiliki idealisme, integritas, dan wawasan kebangsaan, serta pengetahuan dan keterampilan dalam pengabdian terhadap profesinya sehingga mampu meningkatkan kemandiriannya.

Di samping itu, perhatian diberikan pula pada upaya pening-katan kemampuan kantor berita nasional, seperti Lembaga Kantor Berita Nasional Antara (LKBN Antara), Kantor Berita Nasional Indonesia (KNI), dan Kantor Berita Pemberitaan Angkatan Bersen-jata (PAB), khususnya di bidang sumber daya manusia dan kemampuan redaksional serta manajemen sehingga mampu mengantisipasi tuntutan-tuntutan baru serta turut berperan serta dalam arus informasi global; upaya pengembangan kerja sama internasional di lingkungan ASEAN dan Asia Pasifik dalam usaha mewujudkan tata informasi dan komunikasi dunia baru, melalui organisasi-organisasi kantor berita internasional, seperti Organiza-tion of Asia Pacific News Agency (OANA), Non Aligned News Agencies Pool (NANAP), International Islamic News Agency (IINA) dan OPEC News Agency; upaya pengembangan sistem jaringan informasi antarnegara berkembang dengan memperluas kerja sama teknik antarnegara berkembang dalam bidang penerangan, komunikasi, dan media massa, terutama antarang- gota GNB, guna mengimbangi arus informasi yang tidak seimbang dan sekaligus memperkukuh usaha menciptakan kerja sama Selatan-Selatan pada masa mendatang.

618

Page 25:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

V. PROGRAM PEMBANGUNAN

Kebijaksanaan pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa sebagaimana diuraikan di atas dituangkan lebih lanjut dalam beberapa program, yang terdiri atas program pokok dan program penunjang. Program pokok, terdiri atas program pengem-bangan operasi penerangan; program pembinaan dan pengem-bangan radio, televisi, dan film; serta program pembinaan dan pengembangan pers dan grafika. Program pokok tersebut di-lengkapi dengan beberapa program penunjang, yaitu program pen-didikan, pelatihan, penyuluhan, dan penerangan, program peneli-tian dan pengembangan penerangan, serta program peranan wanita.

1. Program Pokok

a. Program Pengembangan Operasi Penerangan

Program ini ditujukan untuk meningkatkan pemerataan infor-masi pembangunan serta mengembangkan komunikasi timbal balik secara terbuka dan bertanggung jawab sehingga makin meningkat-kan peran serta dan tanggung jawab masyarakat dalam pem-bangunan. Upaya ini antara lain ditunjang dengan penyediaan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pembiayaan sarana operasional seperti unit penerangan mobil, adanya Puspenmas yang dibangun pada tingkat dati II di seluruh Indonesia, termasuk balai penerangan kecamatan di daerah perbatasan, terpencil, dan trans-migrasi, serta adanya radio dan televisi umum yang tersebar pada desa-desa yang telah terjangkau oleh siaran RRI dan TVRI, dan tersedianya bahan penerangan tercetak, serta rekaman film dan video, termasuk untuk penerangan di luar negeri. Pelaksanaan kegiatan operasional penerangan akan memanfaatkan sarana dan prasarana komunikasi yang tersedia, seperti media radio, televisi, cetak, tradisional, tatap muka, pameran pembangunan, serta media komunikasi lainnya, yaitu kelompok komunikasi sosial, seperti Kelompencapir, Pusat Penerangan Perdesaan (Puspendes), Pusat

619

Page 26:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

Informasi Pesantren, kelompok Kadarkum, kelompok tani, kelom-pok permainan simulasi P-4, dan organisasi sosial kemasyarakatan lainnya, sebagai bagian dari tata informasi perdesaan.

Melalui pusat kebudayaan dan Bahasa Indonesia di luar negeri akan ditingkatkan kegiatan mengenalkan segala aspek kehidupan bangsa Indonesia melalui pendekatan seni budaya sehingga Indone -sia akan dikenal sebagai bangsa yang memiliki kepribadian serta seni budaya yang tinggi dan sejajar dengan bangsa-bangsa besar di dunia.

b. Program Pembinaan dan Pengembangan Radio, Televisi, dan Film

Program ini ditujukan untuk memperluas jangkauan, mening -katkan kualitas siaran, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatannya berupa penyempurnaan kualitas peralatan dan penambahan jumlah stasiun penyiaran dan pemancar, pemeli -haraan dan perawatan stasiun yang telah ada, termasuk di daerah terpencil dan daerah perbatasan, serta peningkatan keterampilan dan keahlian tenaga operasional di bidang radio dan televisi. Selain itu, untuk memungkinkan memproduksi paket-paket siaran yang lebih sesuai dan serasi dengan tingkat pendidikan, budaya dan lingkungan masyarakat, secara bertahap melengkapi propinsi -propinsi dengan stasiun produksi televisi. Pada akhir Repelita VI direncanakan stasiun penyiaran dan pemancar radio akan bertam -bah 4 buah dan 53 buah, stasiun penyiaran dan pemancar televisi bertambah 3 buah dan 125 buah. Pengembangan sarana dan prasa-rana radio dan televisi, serta tersedianya satelit komunikasi yang makin canggih, serta makin berkembangnya radio dan televisi swasta, akan memungkinkan jangkauan siaran radio dan televisi mencapai seluruh pelosok tanah air, serta meningkatnya kualitas, keanekaragaman muatan informasi, dan lebih banyak pilihan acara siaran.

620

Page 27:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

Program itu dimaksudkan pula untuk meningkatkan upaya pembinaan dan pengembangan perfilman secara menyeluruh dan terpadu dengan memperhatikan berbagai kepentingan sehingga tercapai hasil yang optimal sejalan dengan dasar, arah, dan tujuan penyelenggaraan perfilman. Di samping itu, produksi film Indonesia juga memperhatikan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa, pembangunan watak dan martabat manusia, pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa. Pembinaan dan pengembangan perfilman Indonesia akan dapat pula memberikan saham dalam usaha bangsa Indonesia untuk lebih memantapkan ketahanan na-sional, serta melanjutkan peningkatan profesionalisme sumber daya manusia di bidang perfilman dalam berbagai bidang spesialisasi sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga terdidik dalam bidang perfilman di Indonesia.

Selain itu, perhatian diberikan pula pada upaya untuk mening-katkan keekonomian dan teknologi perfilman Indonesia sehingga produksi dan distribusi serta peredaran, pertunjukan film Indonesia dapat meningkat dalam kualitas dan kuantitas, serta dapat bersaing dengan film impor. Kerja sama antara Perum Produksi Film Negara (PPFN), dengan insan film untuk membuat film khusus yang bermutu dengan dukungan swasta dan pemerintah yang sudah ada selama ini ditingkatkan intensitasnya.

c. Program Pembinaan dan Pengembangan Pers dan Grafika

Program ini ditujukan untuk lebih memantapkan sistem pers Pancasila, yaitu pers yang sehat, bebas dan bertanggung jawab serta lebih meningkatkan interaksi positif serta mengembangkan suasana saling percaya antara pers, Pemerintah, dan golongan-golongan dalam masyarakat untuk mewujudkan suatu tata informasi di dalam kondisi masyarakat yang terbuka dan demokratis. Demikian pula turut mengupayakan peningkatan minat baca dan budaya baca masyarakat. Dalam rangka menunjang pemerataan informasi, diupayakan peningkatan jumlah tiras

621

Page 28:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

penerbitan pers dan jangkauan media pers secara bertahap sehingga dapat mencapai daerah diseluruh Indonesia.

Selain itu dimaksudkan pula untuk lebih dapat meningkatkan kemampuan sarana teknologi grafika yang meliputi grafika pers maupun grafika non pers, baik secara kuantitatif maupun kualitatif serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia pendukungnya, antara lain melalui pendidikan dan pelatihan.

2. Program Penunjang

Untuk menunjang kegiatan pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa dilaksanakan beberapa program penunjang, sebagai berikut.

a. Program Pendidikan, Pelatihan, Penyuluhan, dan Penerangan

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan petugas penerangan lembaga pemerintah melalui kegiatan, antara lain diklat teknis fungsional dan pelatihan ke-terampilan di bidang radio, televisi, film, grafika, dan operasional penerangan, serta penjenjangan guna menunjang kegiatan opera-sional penerangan. Dalam program ini tercakup juga berbagai kegiatan penyuluhan bagi masyarakat.

b. Program Penelitian dan Pengembangan Penerangan

Program ini ditujukan untuk membantu perumusan kebijaksa-naan di bidang penerangan, komunikasi, dan media massa melalui berbagai kegiatan yang meliputi antara lain, analisis tata informasi nasional yang aktual, dampak informasi dan penerangan, serta pengembangan teknologi penerangan untuk perangkat produksi, pengelolaan, dan penyebaran informasi.

622

Page 29:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

c. Program Peranan Wanita

Program ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan wanita terutama di daerah perdesaan, yang dilaksana -kan melalui berbagai kegiatan antara lain pelatihan juru penerang wanita, penyelenggaraan siaran khusus wanita melalui radio dan televisi, serta pembinaan kelompencapir wanita, guna mendorong peran serta wanita dalam kegiatan pembangunan.

VI. RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN DALAM REPELITA VI

Program-program pembangunan tersebut di atas dilaksanakan baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat. Dalam program-program tersebut, yang merupakan program dalam bidang penerangan, komunikasi dan media massa, yang akan dibiayai dengan anggaran pembangunan selama Repelita VI (1994/95 - 1998/99) adalah sebesar Rp988.880,0 juta. Rencana anggaran pembangunan penerangan, komunikasi, dan media massa untuk tahun pertama dan selama Repelita VI menurut sektor, sub sektor dan program dalam sistem APBN dapat dilihat dalam Tabel 43-1.

623

Page 30:  · Web viewMakin derasnya arus informasi lintas batas negara yang disebabkan oleh kemajuan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, memberikan dampak, negatif dan positif

Tabel 43—1

RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNANPENERANGAN, KOMUNIKASI, DAN MEDIA MASSA

Tahun Anggaran 1994/95 dan Repelita VI (1994/95 — 1998/99)

(dalam juta rupiah)

No.Kode Sektor/Sub Sektor/Program 1994/95 1994/95 —

1998/99

19 SEKTOR POLITIK, HUBUNGAN LUAR NEGERI, PENE-RANGAN. KOMUNIKASI DAN MEDIA MASSA

19.3 Sub Sektor Penerangan. Komunikasi dan Media Massa

19.3.01 Program Pengembangan Operasi Penerangan 22.000,0 146.300,019.3.02 Program Pembinaan dan Pengembangan Radio, Televisi

dan Film 124.600,0 816.090,019.3.03 Program Pembinaan dan Pengembangan Pers dan Grafika 3.985,0 26.490,0

624