berlian441.files.wordpress.com  · web viewkomite remunerasi & nominasi bsm dibentuk pada...

22
Sistem Operasional Komite Pembiayaan Dan Sistem Operasional Account officer DISUSUN OLEH : BERLIAN (20130730001) MIMI NURIATI (20130730003) KURNIAWATI (20130730016) SITI ENDANG PURWATI ( 20130730032) NURUL AULIA SYAFARINA (20130730044) FAKULTAS AGAMA ISLAM

Upload: others

Post on 23-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

Sistem Operasional Komite Pembiayaan

Dan

Sistem Operasional Account officer

DISUSUN OLEH :

BERLIAN (20130730001)

MIMI NURIATI (20130730003)

KURNIAWATI (20130730016)

SITI ENDANG PURWATI ( 20130730032)

NURUL AULIA SYAFARINA (20130730044)

FAKULTAS AGAMA ISLAM

EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Page 2: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

SISTEM OPERASIONAL KOMITE PT BANK SYARIAH MANDIRI

1. KOMITE AUDITKomite Audit PT Bank Syariah Mandiri dibentuk pada tanggal 1 April 2005

sebagai bagian dari komitmen Bank dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang

baik (Good Corporate Governance). Pembentukan Komite Audit Bank berpedoman

pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No.Kep-29/PM/2004 tanggal 24

September 2004 dan Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

No.SE-07/PM/2004 tanggal 24 Desember 2004 masing-masing tentang Pelaksanaan

Peraturan BAPEPAM No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan

Kerja Komite Audit.

Dalam perkembangannya, kegiatan Komite Audit juga berpedoman pada

Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan

Good Corporate Governance, sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI tanggal 5 Oktober 2006. Ruang lingkup tugas

Komite Audit meliputi pemberian pendapat atas laporan atau hal-hal yang

disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang

memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dan pelaksanaan tugas-tugas lainnya yang

berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris. Komite Audit bertugas pula melakukan

pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern,

kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang

berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku, tindak

lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik, dan

hasil pengawasan Bank Indonesia, serta memberikan rekomendasi mengenai

penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris

untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

Sebagai pedoman kerja Komite Audit, Direksi dan Dewan Komisaris Bank

telah pula mengesahkan Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) Bank pada

tanggal 20 Mei 2005. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Audit bertanggung

jawab kepada Dewan Komisaris. Susunan Komite Audit terdiri atas 1 orang ketua dan

2 orang anggota, yang seluruhnya berasal dari pihak independen.

Page 3: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

2. KOMITE REMUNERASI & NIMINASI

Komite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007

melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank Syariah

Mandiri No.9/004- SKB/Kom-Dir dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia

No.8/4/PBI tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance, sebagaimana telah diubah terakhir berdasarkan Peraturan Bank

Indonesia No.8/14/ PBI tanggal 5 Oktober 2006.

Ruang lingkup tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi & Nominasi

meliputi:

1) Bidang Remunerasi, antara lain bertugas melakukan evaluasi terhadap kebijakan

remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

Kebijakan remunerasi bagi Pengurus untuk disampaikan kepada RUPS.

Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk

disampaikan ke Direksi.

2) Bidang Nominasi, antara lain menyusun dan atau memberikan rekomendasi kepada

Dewan Komisaris mengenai:

Sistem dan prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota Pengurus untuk

disampaikan kepada RUPS.

Calon anggota Pengurus untuk disampaikan kepada RUPS.

Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau

Risiko untuk disampaikan kepada RUPS.

3. KOMITE PEMANTAU RESIKO

Keberadaan Komite Pemantau Risiko merupakan salah satu faktor pendukung

terwujudnya tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam

suatu Bank. PT Bank Syariah Mandiri (Bank) telah membentuk Komite Pemantau

Risiko pada tanggal 27 Maret 2007 dan mulai menjalankan tugasnya pada bulan Juni

2007. Pembentukan Komite Pemantau Risiko berpedoman pada Peraturan Bank

Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/PBI/2006 tanggal 15 Oktober

2006 serta Surat Edaran Bank Indonesia No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 masing-

masing tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.

Page 4: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

Bank telah mengesahkan Piagam Komite Pemantau Risiko Bank sebagai

acuan pelaksanaan tugas Komite yang tertuang dalam Keputusan Bersama Direksi

dan Dewan Komisaris PT Bank Syariah Mandiri No.9/004- SKB/KOM-DIR tanggal

18 Juli 2007 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja Pemantau Risiko. Sesuai dengan

Pedoman dan Tata Tertib tersebut Komite Pemantau Risiko berfungsi membantu

Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan dalam bentuk pemberian

opini dan rekomendasi berdasarkan aktivitas sebagai berikut:

Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan

pelaksanaannya;

1)Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja

Manajemen Risiko;

2)Pemantauan dan evaluasi lainnya yang berkaitan dengan kebijakan dan pelaksanaan

manajemen risiko Bank sesuai permintaan Dewan Komisaris.

Page 5: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

SISTEM OPERASIONAL ACCOUNT OFFICER

A. PERANAN DAN FUNGSI ACCOUNT OFFICER

Di dalam melaksanakan tugasnya, Account Officer memiliki fungsi ganda. Di satu

pihak, ia merupakan personil bank yang harus bekerja di bawah peraturan dan tujuan

bank, sehingga dapat memberikan hasil (target revenue) kepada bank, dan di pihak

lain, ia di tuntut untuk memberikan kondisi yang paling baik bagi nasabahnya, yang

umumnya tercermin dari biaya yang harus dikeluarkan oleh nasabah. Oleh karena itu,

seorang AccountOfficer dituntut untuk mengoptimalkan kedua sisi kepentingan

tersebut. Bank yang memiliki Account Officer yang berkualitas baik tentunya akan

sangat membantu dalam menghadapi persaingan pada situasi perbankan saat ini. Pada

dasarnya , peranan seorang Account Officer adalah sebagai berikut:

1. Mengelola Account

Seorang Account Officer berperan untuk membina nasabah agar mendapatkan

efisiensi dan optimalisasi dari setiap transaksi keuangan yang dilakukan tanpa

meninggalkan tanggung jawabnya sebagai personil bank.

2. Mengelola Produk

Seperti disebut di atas, seorang Account Officer harus mampu menjembatani

kemungkinan pemakaian berbagai produk yang paling sesuai untuk kebutuhan

nasabahnya.

3. Mengelola Kredit

Account Officer berperan untuk melakukan pemantauan atas pinjaman yang

diberikan kepada nasabah agar nasabah selalu memenuhi komitmen atas

pinjamannya. Untuk melaksanakan hal ini, seorang Account Officer harus

memiliki pengetahuan yang cukup tentang bisnis nasabahnya.

4. Mengelola Penjualan

Seorang Account Officer pada dasarnya merupakan ujuk tombak bank dalam

memasarkan produknya, maka seorang Account Officer juga harus memiliki

salesmanship yang memadai untuk dapat memasarkan produk yang ditawarkan.

5. Mengelola Profitability

Seorang Account Officer juga berperan dalam menentukan keuntungan yang

diperoleh bank. Dengan demikian, ia harus yakin bahwa segala hal yang

dilakukannya berada dalam suatu kondisi yang memberikan keuntungan kepada

pihak bank.

Page 6: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

B. ACCOUNT OFFICER DAPAT MELAKUKAN

1. Aqad Pembiayaan

Jika Account Officer dan Pimpinan Cabang menilai bahwa permohonan

pembiayaan mudharabah layak diproses lebih lanjut, maka Account Officer akan

menghubung calon muharib untuk menentukan kapan akan dilakukan peninjauan

langsung kelokasi usaha lokasiaminan. Jenis-jenis Jaminan Pembiayaan Mudharab

di Bank Negara Indonesia cabang Medan antara lain ;

a) Jaminan Materil

Jaminan materil atau agunan dapat berupa benda bergerak dan tidak bergerak.

a. Benda Bergerak

Kendaraan bermotor yang memiliki nilai marketability. Marketability adalah

kekuatan barang jaminan itu ntuk dijual/dipasarkan.

Surat Berharga yakni sertifikat Bank Indonesia (SBI).

Tabungan pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan.

Simpanan Giro pada PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan.

Benda bergerak lainnya yang dapat diterima sebagai jaminan pembiayaan

sesuai ddengan ketentuan  PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang

Medan.

b. Benda Tidak Bergerak

Tanah berikut bangunan, status hak atas tanahnya adalah hak milik, hak guna

bangunan atau hak pakai yang mempunyai masa berlaku disesuaikan dengan

jangka waktu pembiayaan.

Benda tidak bergerak lainnya yang dapat diterima sebagai jaminan kredit

sesuai dengan ketentuan PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang Medan.

b) Jaminan Immateril

Jaminan immateril dapat berua jaminan perseorangan (personal guarantee)

atau jaminan perusahaan (corporate guarantee). Jaminan immateril mengandung

resiko yang sangat tinggi untuk dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan dapat

diterima sebagai jaminan tambahan. Syarat-syarat agunan yang dijadikan sebagai

jaminan pembiayaan adalah :

Page 7: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

a. Mempunyai nilai ekonomis (dapat diperjualbelikan ecara umum dan jelas) dan

nilai marketability.

b. Nilai agama harus lebih besar dari jumlah pembiayaan yang diberikan.

c. Agunan tersebut tidak berada dalam persengketaan dengan pihhak lain.

d. Agunan tersebut tidak ada ikatan jaminan dengan pihak lain.

Setelah diadakan peninjauan likasi, maka account officer menyusun laporan analisis

pembiayaan, lapoarn data hasil kunjungan, dan laporan hasil peninjauan agunan

tanah/kios/kendaraan dan laporan analisis rasio keuangan calon mudharib. Laporan-laporan

tersebut sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan apakah permohonan pembiayaan

tersebut ayak atau tidak dibiayai pejabat pemutus. Laporran keuangan alon mudharib beserta

analisis yang dilaksanakan oleh pihak  bank pada permohonan pembiayaan mudharabah

antara lain sebagai berikut:

1. Identitas dan status perusahaan.

2. Analisis Kualitatif.

a. Karakter

Karakter dan kredibilittas pemohon yang cukup baik.

b. Aspek Pemasaran

Posisi pasar pemohon menunjukkan hasil yang cukup baik, hal ini terlihat dan

jenis produk/barang dagangan memenuhi kebutuhan konsumen, harga jual

lebih murah dibanding pesaing, personil terampil dan cepat, pemohon

memiliki strategi pemasaran yang tepat, lokasi dan usaha yang strategis.

c. Situasi Pasar dann Persaingan

Orientasi  pemasaran adalah lokal. Perkembangan pasar diperkirakan tetap

stabil, tingkat  persaingan cukup kompetitif, dan target market perusahaan ini

adalah kalangan menengah kebawah.

d. Manajemen

Pengalaman manajemen dinilai baik, walau[un sistemm manajemen yang

diterapkan  masih sederhana berupa catatan pemasukan dan penjualan namun

telah cukup menggambarkan kondisi usaha yang sebenarnya.

e. Pemenuhan Bahan Baku Oleh Perusahaan.

Perusahaan mempunyai supplier tetap sehingga pemenuhan kebutuhan bahan

baku terjamin.

Page 8: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

f. Kendala yang Dihadapi.

Kendala yang dihadapi saat ini adalah tingkat produksi yang rendah sedangkan

permintaan pasar terus meningkat. Hal ini diakibatkan oleh kekurangan modal

perusahaan.

3. Analisis Kuantitatif.

Pada analisis kuantitatif oleh PT. Bank Negara Indonesia Syariah Cabang

Medan digunakan laporan keuangan calon mudharib sebagai berikut :

a. Laporan Laba/Rugi

b. Neraca

c. Rekonsiliasi Aktiva Tetap

d. Rekonsiliasi Modal

e. Pernyataan Kas

2. Plafon Pembiayaan

Sistem operasional dari Account Officer (AO) dalam menentukan Plafon

Pembiayaan di BMT Wonosobo.

a) Plafon Pembiayaan.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan oleh Account Officer yang dapat

mempengaruhi kualitas pembiayaan adalah        :

a. Karakter Mitra

b. Analisis Keuangan Mitra

c. Sturuktur Modal

d. Kemampuan Produksi

e. Siklus Usaha

f. Jaminan

Penetapan plafon pembiayaan dari KJKS atau UJKS Koperasi melalui rapat

anggota harus menetapkan berapa besarnya nilai pembiayaan minimal dan berapa

nilai pembiayaan maksimal berkaitan dengan efektifitas penyaluran pembiayaan,

sedangkan penentuan besarnya nilai pembiayaan maksimal berkaitan dengan

penekanan resiko pembiayaan. Penetapan batas minimal dan maksimal

pembiayaan produktif harus mempertimbangkan hal berikut        :

Page 9: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

a) Tepat Jumlah

b) Tepat Sasaran

c) Tepat Penggunaanya

d) Tepat Pengembalian

Besarnya plafon pembiayaan produktif lebih didasarkan pada kelayakan

usaha calon mitra. Sedangkan besarnya penetapan plafon pembiayaan konsumtif

dapat ditetapkan sebesar 3 kali nilai simpanan dan atau cicilan pembiayaan per

periode (bulan) tidak lebih dari 30% penghasilan calon mitra. Dan besarnya

penetapan plafon pembiayaan produktif dengan agunan yang dapat ditetapkan

adalah 75% dari nilai agunan. Cara pengembalian dapat ditentukan berdasarkan

sifat penghasilan dari mitra usaha atau kesepakatan antara pihak Koperasi dengan

atau mitra usaha, sehingga cara pengembalian bervariasi, yaitu salah satu

gabungan dari pemotongan gaji, mitra membayar sendiri ke Koperasi atau ada

tindakan penagihan dari Koperasi terhadap mitra

3. Analisis Pembiayaan

 Analisi pembiayaan adalah suat proses yang dimaksudkan untuk menganalisis

suatu permohonana pembiayaan yang diajukan oleh calon debitur pembiayaan

sehingga dapat memberikan keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang

akan dibiayai dengan pembiayaan bank cukup layak (feasible). Pelaksanaan anaisi

pembiayaan berpedoman pada UU. No. 10 Tahun 1988 tentang Perubahan UU

NO. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, khususnya pasal 1 ayat (11), pasal 8, dan

pasal 29 ayat (3).

 Resiko pembiayaan bermasalah/ macet dapat diperkecil dengan malakukan

analisa pembiayaan, yang tujuan utamanya adalah menilai seberapa besar

kemampuan dan kesediaan debitur mengembalikan pembiayaan yang mereka

pinjam dan membayar margin sesuai dengan isi perjanjian pembiayaan.

Berdasarkan penilaian ini, bank dapat memperikan tinggi rendahnya resiko yang

akan ditanggung. Pihak bank dapat memutuskan apakah permohonan pembiayaan

dapat diajukan diolak, diteliti, lebih lanjut atau diluluskan.

Page 10: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

Dalam melakukan evaluasi permintaan pembiayaan, seorang analis

pembiayaan akan meneliti berbagai faktor diperkirakan dapat mempengaruhi

kemampuan dan kesediaan calon nasabah untuk memenuhi keajibannya kepada

bank.

Analisis pembiayaan merupakan langkah penting untuk realisasi pembiayaan

di bank Syariah. Analisis pembiayaan yang dilakukan oleh pelaksana (pejabat)

pembiayaan di bank Syariah, dimaksudkan untuk :

a) Menilai kelayakan usaha calon peminjam.

b) Menekan risiko akibat tidak terbayarnya pembiayaan.

c) Mengitung kebutuhan pembiayaan yang layak.

Setelah tujuan analisis pembiayaan dirumuskan dan disepakati oleh pelaksana

pembiayaan, maka untuk selanjutnya dapat ditemukan pendekatan- pendekatan

yang digunakan untuk analisis pembiayaan. Ada beberapa pendekatan analisis

pembiayaan yang dapat diterapkan oleh para pengelola bank Syariah, yaitu :

a) Pendekatan jaminan, artinya bank dalam memberikan pembiayaan selalu

memperhatikan kuantitas dan kualitas jaminan yang dimiliki oleh

peminjam.

b) Pendekatan karakter, artinya bank mencermati secara sungguh- sungguh

terkait dengan karakter nasabah.

c) Pendekatan kemampuan pelunasan, artinya bank menganalisis kemampuan

nasabah untuk melunasi jujlah pembiayaan yang telah diambil.

d) Pendekatan dengan study kelayakan, artinya bank memperhatikan

kelayakan usaha yang dijalankan oleh nasabah peminjam.

e)  Pendekatan fungsi- fungsi bank, artinya bank memperhatikan fungsinya

sebagai lembaga intermediary keuanagan, yaitu mengatur mekanisme dana

yang dikumpulkan dengan dana yang disalurkan.

Setelah pendekatan analisis pembiayaan dirumuskan dan disepakati,

selanjutnya yang harus diperhatikan adlaah prinsip analasis pembiayaan. Adapun

prinsip analisis pembiayaan adalah pedoman- pedoman yang harus diperhatikan oleh

pejabat pembiayaan bank Syariah pada saat melakukan analisis pembiayaan. Secara

umum, prinsip analisis pembiayaan didasarkan pada rumus 5C, yaitu :

Page 11: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

a) Character (penilaian waktu).

Dimaksudkan untuk mengetahui kebiasaan- kebiasaan, sifat- sifat pribadi, cara

hidup, keadaan keluarga, dan sebagainya. Ini merupakan ukuran tentang willingness

to pay, kemampuan untuk membayar. Adapun beberapa petunjuk bagi bank

mengetahui karakter nasabah adalah :

a. Mengenal dari dekat.

b. Mengumpulkan keterangan mengenai aktivitas calon debitur dalam perbankan.

c. Mengumpulkan keterangan dan minta pedapat dari rekan- rekannya, pegawai, dan

saingannya mengenai reputasi, kebiasaan pribadi, pergaulan sosial, dan lain- lain.

b) Capacity (kapasitas).

Dimaksudkan untuk meneliti tentang keahlian dalam bidang usahanya, baik

pengalaman bisnisnya atau kekuatan perusahaan seseorang sehingga nasabah dinilai

mempunyai kemampuan untuk membayar.

c) Capital

Dimaksudkan untuk menganalisis terhadap posisi keuangan secara

menyeluruh mengenai masa lalu dan yang akan datang. Sehingga dapat diketahui

kemampuan permodalan calon mitra.

d) Collateral (penilaian terhadap agunan).

Dimaksudkan untuk menanggung pembayaran pembiayaan bermasalah calon

mitra umumnya wajib menyediakan jaminan berupa agunan yang berkualitas tinggi

dan mudah dicairkan nilainya minimal sebesar jumlah pembiayaan yang diberikan

kepadanya.

e) Conditon of Economy (penilaian terhadap prospek usaha).

Dimaksudkan untuk menganalisis keadaan pasar di dalam dan di luar negeri

baik masa lalu maupun masa  yang akan datang, sehingga masa depan pemasaran dari

hasil proyek atau usaha calon mitra yang dibiayai bank dapat diketahui.

Prinsip 5 C tersebut terkadang ditambahkan dengan 1 C, yaitu constraint, yaitu

hambatan-hambatan yang nmungkin mengganggu proses usaha. Untuk bank syariah,

dasar 5 C belumlah cukup, karena perlu juga memperhatikan kondisi sifat amanah,

kejujuran, kepercayaan dari masing-masing nasabh.

Page 12: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

 Berdasarkan prinsip-prinsip analisis pembiayaan tersebut diatas, maka aspek-

aspek yang harus diperhatikan sebelum memutuskan calon nasabah pembiayaan

adalah:

1. Evaluasi Pasar dan Pemasaran Hasil Produksi.

Kemampuan pasar dalam menciptakan dana untuk mengembalikan

pembiayaansangat dipengaruhi olehkeberhasilan pemasaran hasil produksi mereka.

Semakin maju dan berhasilpemasaran hasil produksi, akan semakin besar kemampuan

perusahaan dalam meningkatkan jumlah penjualan dan keuntungan mereka.

a) Internal, strategi pemasaran perusahaan dari 4P (marketing mix), yaitu:

a. Products (produk yang dihasilkan perusahaan)

b. Place (strategi produksi distribusi)

c. Price (strategi hasil penjualan produk)

d. Promotion(strategi promosi produk)

b) Eksternal, berupa :

a. Perkembangan kehidupan ekonomi umum

b. Perkembangan keadaan politik negara

c. Perkembangan suasana persaingan pasar

d. Peraturan atau keputusan pemerintah.

2. Evaluasi Manajemen Perusahaan Debitur

Kriteria pokok yang dapat digunakan ooleh para analisis pembiayaan untuk

menilai kemampuan calon nasabah dalam mengolah perusaan, antara lain :

a) Usia perusahaan.

b) Kualifikasi dan kekompakkan kerja pimpinan teras.

c) Kedudukan perusahaan dipasar.

d) Kemampuan mengolah harta perusahaan.

e) Kemampuan mengelolah sumber daya manusia.

f) Kemampuan memperoleh keuntungan.

Page 13: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

3. Analisis Kondisi Keuangan

Seorang analis pembiayaan mengevaluasi kondisi keuangan calon debitur dengan

tujuan :

a) Kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan.

b) Struktur pendanaan operasi perusahaan.

c) Kemampuan mereka untuk melunasi pinjaman yang jatuh tempo.

d) Efesiensi pengolaan harta perusaan untuk masa lampau.

4. Menentukan Angsuran

Prosedur yang dilakukan oleh account officer  pada Bank Jatim Cabang Madiun

a) Pada saat permohonan kredit

Pengendalian kredit yang diterapkan oleh PT. Bank Jatim telah mencerminkan

pengendalian kredit yang baik, hal yang dapat dilihat bahwa, proses kredit dapat

dilakukan apabila syarat dan ketentuan dari pemohon kredit telah lengkap dan

sesuai dengan prosedur kredit yang dituangkan dalam buku pedoman kredit PT.

Bank Jatim Cabang Madiun.

b) Pada saat proses analisa kredit

Pengendalian kredit pada PT. Bank Jatim Cabang Madiun dilihat dari prosedur

otoritas sudah berjalan baik yaitu dengan dilakukannya otorisasi oleh bagian

Account Officer pada saat analisis kredit dan kemudian analisis kredit diuji

kembali pada Rapat Kelompok Pemutus Kredit, untuk pihak yang berwenang

melakukan otorisasi keputusan atas kredit yang diajukan kreditur adalaj Pimpinan

Cabang atau Pimpinan Cabang Biidang Operasionalnya.

c) Pada saat proses penarikan kredit

Permohonan kredit telah mencerminkan Pengendalian Kredit yang memadai

dilihat dari dokumen dan catatan yang memadai.

d) Pada saat analisis kredit

Sebagai bahan Rapat Kelompok Pemutus Kredit, bagian ACCOUNT Officer

menyampaikan daftar nama-nama pemoohon yang diusulkan untuk disetujui atau

dittolak permohonannya dan telah melampirkan data-data  yang terjamin

Page 14: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

keakuratannya, ketepatan, kebenaran dan kelengkapannya. Data-data tersebutt

antara lain hasil analisi kredit yang dilakukan oleh Account Officer, laporan

penilaian anggunan, hasil wawancara serta seluruh data-data dan informasi yang

telah disampaikan oleh debitur. Pengendalian kredit pada Bank Jatim Cabang

Madiun saat analisis kredit ditinjau dari dokumen dan catatatn-catatan yang telah

mendukung pengendalian kredit yang baik.

e) Pada saat proses penarikan kredit

Pengendalian kredit pada dokumen dan catatan telah berjalan baik. Sebelum

realisasi kredit telah dipersiapkankelengkapan0kelengkapan perrjanjian kredit

yang disesuaikan dengan  hasil keputusan rapat kelompok pemutus kredit,

kelengkapan atas legalitas jaminan atas agunan yang telah disahkan oleh pihak

Bank. Pemohon dapatt melakukan proses penarikan kredit setelah semua

kelengkapan dokumenn dan persyarratan lainnya telah dilengkapi dan

ditandatangani oleh pihak-pihak yang berwenang dalam penarikan kredit.

f) Pada saat monittoring/pemantauan kredit

Semua dokumen kredit milik debitur tersimpan rapi dan aman pada bagian

administrasi kredit. Sedangkan untuk pemantauann terhadap kewajiban

pembayaran angsuran debitur dilakukan oleh teller yaitu sebagai pengelolah

rekening nasabah, teller aktif memberikan informasi kepada bagian administrasi

yang akan disampaikan pada account kredit debitur masuk dalam kelompok

perhatian khusus, kurangg lancar, diragukan, macet. Pemantauan juga dilakukan

dengan memantau rekening debitur, laporan keuangan yang disampaikan nasabah

dan data-data lain. Hal inni menandakan pengendalian kredit pada PT. Bank Jatim

Cabang Madiun cukup bailk.

5.  Menentukan Agunan

a) Penilaian agunan/jaminan dan pemeriksaan ke tempat usaha calon debitor

di lakukan oleh Account Officer denga teliti. Pada saat melakukan

kunjungan terhadap calon debitor, hendaknya Account Officer

menanyakan kepemilikan agunan yang di jaminkan kepada bank tersebut.

Jika agunan merupakan milik calon debitor harus menunjukkan bukti

kepemilikan agunan yang akan di serahkan kepada bank. Besarnya nilai

agunan yaitu sampai seberapa besar agunan tersebut mengcover kredit

modal kerja yang akan di berikan nantinya. Dalam pemeriksaan ke tempat

Page 15: berlian441.files.wordpress.com  · Web viewKomite Remunerasi & Nominasi BSM dibentuk pada tanggal 18 Juli 2007 melalui Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank

usaha calon debitor, Account Officer harus menanyakan kepemilikan

tempat yang di jadikan usaha tersebut, milik sendiri atau kontrak. Jika

tempat tersebut kontrak, maka Account Officer menanyakan seberapa

lama tempat usaha tersebut di kontrak, jika perlu di berikan bukti yang

mendukung. Hal ini di lakukan agar pinjaman yang akan di berikan dapat

di kembalikan sesuai dengan kesepakatan.

b) Putusan Kredit (PTK) terhadap permohonan kredit calon debitor di

lakukan setelah di lakukan analisis tersebut yaitu Account Officer

melakukan kunjungan langsung (on the spot), sehingga dapat di ketahui

kondisi sesungguhnya calon debitor beserta usaha yang di jalankan.

Setelah melakukan kunjungan langsung (on the spot), Account Officer

membuat laporan kunjungan nasabah (LKN), berkas SKPP terdisposisi,

laporan usulan dan rekomendasi, laporan penilaian jaminan dan laporan

penilaian hasil pemeriksaan di lapangan kemudian di jadikan dasar analisis

dan evaluasi lebih lanjut. Hasil analisis dan evaluasi kemudian di tuangkan

dalam memorandum analisis kredit (MAK). Kepala unit memperhatikan

rekomendasi-rekomendasi dari Account Officer dalam memberikan

putusan kredit dan juga putusan nomisal nilai kredit nantinya, akan tetapi

terkadang saat Account Officer melakukan kunjungan langsung (on the

spot) namun penilaianAccount Officer masih di ragukan, maka di lakukan

kunjungan ulang dan kepala unit terhadap calon debitor.

c) Pelaksanaan kunjungan ke tempat debitor hanya di lakukan sekali pada

satu bulan setelah pencairan kredit dan secara insidentil yang berlangsung

secara tidak teratur.