heleninfo.files.wordpress.com · web viewkegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan...
TRANSCRIPT
BAB IPENDAHULUAN
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang
diinginkan konsumen. Hasil itu dapat berupa barang atau jasa. Dalam artian tersebut, produksi
merupakan konsep yang lenih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini
hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Jadi, dengan cara ini pedagang besar, pengecer,
dan lembaga-lembaga yang menyediakan jasa juga berkepentingan di dalam produksi.
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber
menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggung jawab manajer produksi adalah membuat
keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual.
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan desain sistem produksi
adalah tentang :
1. Desain produksi dari barang yang diproses
2. Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya
3. Desain tugas
4. Lokasi dari fasilitas produksi
5. Layout dari fasilitas tersebut
Kali ini, kami akan membahas tentang sebuah
perusahaan roti “Liana Bakery”. Perusahaan ini berdiri
pada tahun 1990 oleh Hj.Siti Wartinah. Nama Liana
sendiri diambil dari nama anak pertamanya.
Pada saat pertama kali usaha ini dibangun, ibu Siti
memerlukan modal sekitar Rp 13.000.000,- untuk membuat roti tawar. Karena
keuletannya, sejak tahun 1995, usaha tersebut semakin berkembang. Kini ia telah
mempunyai 2 cabang lain selain di bekasi yaitu di cikarang dan tambun.
1
Tidak hanya roti tawar, Liana bakery juga memproduksi macam-macam roti manis
mulai dari isi coklat, keju, susu,dll.
Dengan harga roti yang relatif murah (Rp 1500 - Rp 4000), ibu Siti dapat
memperoleh pendapatan hingga Rp 90.000.000,- setiap bulannya. Namun hasil tersebut
masih merupakan pendapatan kotor. Menurut ibu Siti, keuntungan bersih yang ia
dapatkan hanya sekitar 5-10% dari pendapatan tersebut.
Sisa-sisa kulit roti setelah proses pemotongan pun dapat dimanfaatkan oleh para
peternak untuk pangan ternaknya.
Pendistribusiannya menggunakan saluran distribusi langsung. Disini, pengecer
langsung melakukan pembelian pada produsen. Kemudian pengecer langsung
menjualnya kembali kepada para konsumen. Selain itu, ibu Siti juga sering mendapatkan
pesanan dari rumah sakit.
Namun, ada beberapa kesulitan dalam menjalankan usahanya ini. Seperti masalah
modal, tenaga kerja ahli dibdang tata boga, dan pemasarannya.
2
BAB II
PROSES PRODUKSI
a. Analisis
Sifat Proses produksi yang dijalani oleh perusahaan
Liana Bakery ini adalah proses sintesis yaitu metode
pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk
produk. Terigu, mentega, gula, pengembang, garam, telor
dan susu dicampur menjadi satu untuk menciptakan sebuah
roti.
Jangka waktu produksinya sendiri adalah proses
terus-menerus (continuous process). Dalam keadaan ini, para pekerja bekerja dari pagi (06.00)
hingga sore hari (16.00) dan malam hari tidak beroperasi. Dan kegiatannya terus-menerus tanpa
henti selama periode waktu yang lama. Dalam 1 hari, Liana bakery mampu memproduksi 6-7
ball roti (150-175 kg).
3
b. Proses ProduksiUntuk roti tawar :
1. Tahap pemilihan bahan
2. Tahap pencampuran semua bahan-bahan ke dalam mesin pengaduk
3. Tahap penggilingan adonan roti yang telah kalis (tidak lengket)
4.
4
5. Tahap penimbangan agar berat setiap roti sama
6. Tahap pencetakan menggunakan mesin khusus pencetak
7. Tahap pengembangan. Roti didiamkan selama ±30 menit dalam cetakan
5
8. Tahap pembakaran dengan menggunakan oven selama 20 menit
9. tahap pemotongan roti
10. tahap pembungkusan
6
11. Setelah selesai dikemas, maka roti-roti tersebut langsung dijual kepada para pengecer.
Para pengecer tersebut menjual dengan menggunakan gerobak yang dipinjamkan oleh ibu
Siti.
Untuk roti manis:
1. Tahap pemilihan bahan
2. Tahap pencampuran semua bahan-bahan ke dalam mesin pengaduk
7
3. Tahap penimbangan agar berat setiap roti sama
4. Tahap pembentukan, pengisian, dan pengolesan kuning telur
5. Tahap pengembangan. Roti didiamkan selama ±30 menit di mesin khusus
8
6. Tahap pembakaran dengan menggunakan oven selama 15 menit
7. Tahap pembungkusan
8. Setelah selesai dikemas, maka roti-roti tersebut langsung dijual kepada para pengecer.
Para pengecer tersebut menjual dengan menggunakan gerobak yang dipinjamkan oleh ibu
Siti
9
BAB IIIPENUTUPAN
a. KesimpulanLiana Bakery adalah sebuah perusahaan manufaktur,yaitu perusahaan yang mengubah
bahan mentah menjadi barang siap untuk dikonsumsi. Dan proses produksinya adalah proses
sintesis yaitu metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk.
Jangka waktu produksinya sendiri adalah proses terus-menerus (continuous process).
Dalam keadaan ini, para pekerja bekerja dari pagi hingga sore hari dan malam hari tidak
beroperasi.
Pendistribusiannya adalah dengan Dengan memperhatikan kebutuhan pasar dan para
pesaing, Liana Bakery mampu dan terus berkembang hingga saat ini.
Namun , ada pula beberapa kendala dalam menjalankan usaha ini yaitu modal yang
terbatas, kurangnya tenaga ahli dibidang tata boga, serta wilayah pemasaran yang terbatas. Hal
ini diatasi dengan ditingkatkannya produktivitas, pencarian tenaga ahli dan usaha untuk
membuka cabang-cabang pada daerah lain seperti di Jakarta.
10
b. Saran
Liana Bakery telah mempunyai seluruh alat-alat produksi. Namun sayangnya,beberapa alat-
alat produksi tersebut terlihat seperti kurang terawat. Akan lebih baik lagi jika perawatan
alat-alat produksi lebih diperhatikan.
Selanjutnya adalah masalah ruang produksi yang terlihat kurang terawat. Terbukti dengan
lantai yang kotor dan licin. Akan lebih baik jika setelah proses produksi selesai, rruang
tersebut dibersihkan kembali.
Dan yang terakhir kurang higienis dalam proses pembentukan roti manis sebelum
dipanggang dan dalam proses pemotongan roti tawar setelah dioven. Pembentukan roti
dilakukan tanpa menggunakan sarung tangan plastik. Sedangkan dalam proses pemotongan,
roti hanya beralaskan kardus dan para pekerjanya-pun tidak menggunakan sarung tangan.
Seharusnya masalah higienis menjadi salah satu hal penting yang harus diperhatikan.
11