untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/12860/04... · web...

46
Lab. Akuntansi Lanjut A Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma I. Adanya Persediaan Awal Barang Dalam Proses Apabila pada awal periode terdapat persediaan awal barang dalam proses maka timbul masalah untuk menentukan harga pokok barang jadi. Hal ini tiimbul karena persediaan barang dalam proses tersebut telah mempunyai harga pokok yang berasal dari periode sebelumnya. Untuk menentukan harga pokok barang jadi terdapat 3 metode yaitu : 1) Metode Harga Pokok Rata-rata (Weighted Average) Di departemen – Pertama : a. Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya produksi, yaitu : biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara biaya yang melekat pada persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya-biaya periode berjalan. b. Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan : Barang jadi (yang ditransfer ke departemen berikutnya) ditambah barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen. Harga pokok rata-rata kemudian dihitung berdasarkan total biaya dibagi jumlah unit ekuivalen. Di departemen – Lanjutan : a. Dihitung harga pokok rata-rata yang berasal dari departemen sebelumnya. Harga pokok tersebut terdiri dari : Harga pokok persediaan awal dan harga pokok yang diterima pada periode yang bersangkutan. b. Dihitung harga pokok rata-rata per satuan yang ditambahkan dalam departemen yang bersangkutan. c. Menghitung harga pokok rata-rata per satuan di departemen yang bersangkutan dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang bersangkutan dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang mendahului ditambah harga pokok rata-rata di departemen yang bersangkutan. 2) Metode Harga Pokok FIFO (First - In, First - Out) Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

I. Adanya Persediaan Awal Barang Dalam ProsesApabila pada awal periode terdapat persediaan awal barang dalam proses maka timbul masalah untuk menentukan harga pokok barang jadi. Hal ini tiimbul karena persediaan barang dalam proses tersebut telah mempunyai harga pokok yang berasal dari periode sebelumnya.

Untuk menentukan harga pokok barang jadi terdapat 3 metode yaitu :1) Metode Harga Pokok Rata-rata (Weighted Average)

Di departemen – Pertama :a. Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya produksi, yaitu : biaya

bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara biaya yang melekat pada persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya-biaya periode berjalan.

b. Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan : Barang jadi (yang ditransfer ke departemen berikutnya) ditambah barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen. Harga pokok rata-rata kemudian dihitung berdasarkan total biaya dibagi jumlah unit ekuivalen.

Di departemen – Lanjutan :a. Dihitung harga pokok rata-rata yang berasal dari departemen sebelumnya. Harga

pokok tersebut terdiri dari : Harga pokok persediaan awal dan harga pokok yang diterima pada periode yang bersangkutan.

b. Dihitung harga pokok rata-rata per satuan yang ditambahkan dalam departemen yang bersangkutan.

c. Menghitung harga pokok rata-rata per satuan di departemen yang bersangkutan dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang bersangkutan dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang mendahului ditambah harga pokok rata-rata di departemen yang bersangkutan.

2) Metode Harga Pokok FIFO (First - In, First - Out)Perhitungan harga pokok adalah sebagai berikut :a. Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan produk dalam proses awal

menjadi produk selesai.b. Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak digabungkan dengan

elemen biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan.c. Harga pokok produk dalam proses awal periode tidak perlu dipecah kembali

menurut elemennya ke dalam setiap elemen biaya.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

Page 2: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

d. Produksi ekuivalen = (Produksi dalam proses awal x tingkat penyelesaian yang dibutuhkan) + Produksi Current + (Produk dalam proses akhir x Tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati).

e. Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung sebesar elemen biaya yang terjadi pada periode yang bersangkutan dibagi jumlah produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.

3) Metode Harga Pokok LIFO (Last - In, First - Out)a. Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan produk yang baru masuk proses

pada periode yang bersangkutan, apabila semua produk yang baru masuk proses sudah dapat diselesaikan kemudian untuk mengolah produk dalam proses awal.

b. Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal periode tidak perlu digabungkan dengan setiap elemen biaya yang terjadi pada periode yang bersangkutan.

c. Besarnya produksi ekuivalen dapat dihitung : Produksi ekuivalen = Produk selesai + [ (Produksi dalam proses akhir x tingkat

penyelesaian yang dinikmati) – (Produk dalam proses awal x Tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati periode sebelumnya) ].

c. Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung dengan cara membagi elemen biaya tertentu yang terjadi pada periode yang bersangkutan dengan produksi ekuivalen biaya yang bersangkutan.

II. Adanya Produk Hilang Dalam ProsesUntuk mencatat adanya pengaruh produk hilang selama proses produksi diadakan pembedaan antara produk hilang dalam proses sebagai berikut :

1) Produk Hilang Awal ProsesDalam hal ini pengaruhnya ke perhitungan harga pokok adalah :Di departemen Awal :Produk yang hilang awal tidak dihitung dalam menentukan jumlah unit ekuivalen.Di Departemen Lanjutan : (dept 2 dst)Harga pokok dari departemen sebelumnya disesuaikan dengan jumlah satuan setelah adanya produk hilang.

2) Produk Hilang Akhir Prosesa. Apabila produk hilang terjadi pada akhir proses mempunyai pengaruh terhadap

perhitungan harga pokok produksi untuk departemen awal maupun lanjutan.b. Produk hilang tersebut tetap diperhitungkan dalam unit ekuivalen karena dianggap

telah ikut menyerap biaya-biaya produksi.c. Harga pokok produk hilang tersebut diperhitungkan ke harga pokok produk selesai

yang ditransfer dari departemen produksi yang bersangkutan ke departemen produksi berikutnya.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 3: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

III. Adanya Produk Rusak Dalam Proses (Spoiled Goods)Produk rusak adalah produk yang mutunya tidak sesuai dengan standar mutu yang telah ditentukan dan tidak dapat diperbaiki lagi. Adapun perlakuan terhadap produk rusak adalah :

1. Apabila produk rusak tidak laku dijual maka produk rusak tersebut diperlakukan sebagai produk hilang akhir proses.

2. Apabila produk rusak mempunyai harga jual maka perlakuan terhadap produk rusak tersebut sebagai berikut :a. Nilai jual produk rusak dicatat untuk mengurangi biaya-biaya produk pada

departemen tempat terjadinya produk rusak tersebut. Dasar pembagian kepada masing-masing jenis biaya produksi adalah perbandingan unit ekuivalen maka produk rusak tersebut tetap diperhitungkan.

b. Kerugian atas produk rusak (selisih harga pokok dengan harga jual) dicatat sebagai biaya overhead yang sesungguhnya di departemen tempat terjadinya produk rusak. Pencatatan ini dipakai apabila biaya overhead pabrik dibebankan ke produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka.

c. Niali jual produk rusak dicatat sebagai pendapatan di luar usaha, produk rusak tetap diperhitungkan dalam unit ekuivalen.

IV. Adanya Produk Cacat Dalam Proses (Defective Goods)Produk cacat yaitu produk yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu yang sudah ditentukan, tetapi masih dapat diperbaiki secara ekonomis menjadi produk yang baik kembali, dalam arti biaya perbaikannya lebih rendah dibandingkan kenaikan nilai yang diperoleh dengan adanya perbaikan.Perlakuan produk cacat tergantung penyebab timbulnya produk cacat, yaitu :1. Produk Cacat Bersifat Normal

Semua biaya perbaikan diperlakukan sebagai elemen biaya produksi dan digabungkan dengan elemen biaya produksi yang ada pada departemen tersebut.

2. Produk Cacat Karena KesalahanPerlakan biaya perbaikan tidak boleh dikapitalisasi ke dalam biaya produksi, akan tetapi harus diperlakukan sebagai elemen rugi produk cacat.

V. Adanya Tambahan Bahan Setelah Departemen AwalMeskipun pada umumnya bahan baku dipakai pada departemen awal tetapi adakalanya bahan baku ditambahkan di departemen lanjutan (departemen 2 dst).Adapun pencatatan tambahan bahan baku tersebut di departemen lanjutan adalah sebagai berikut :

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 4: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

1. Apabila tambahan bahan baku tersebut tidak menambah unit produk maka tambahan bahan baku itu hanya dicatat menambah biaya produk tanpa mempengaruhi perhitungan unit ekuivalen departemen bersangkutan.

2. Apabila tambahan bahan baku tersebut mengakibatkan bertambahnya unit produk di departemen yang bersangkutan, maka akan mengakibatkan diadakannya penyesuaian terhadap harga pokok produksi per satuan dari departemen sebelumnya.

VI. Adanya Bahan Sisa Proses Produksi (Scrap Matreial)Adalah bahan baku yang merupakan sisa proses produksi yang tidak dapat dimasukkan lagi dalam produksi untuk tujuan yang sama, tetapi mungkin dapat digunakan untuk proses produksi yang berbeda atau dijual kembali dalam suatu jumlah tertentu. Bahan sisa ini nilai jualnya lebih kecil dibandingkan produk utama.

VII. Adanya Bahan Buangan (Waste Material)Adalah bagian dari bahan mentah yang tertinggal sesudah proses produksi dan tidak mempunyai kegunaan untuk dipakai atau dijual kembali. Biaya dalam mengatur bahan buangan biasanya dibebankan pada kontrol overhead pabrik.

● Kalkulasi Biaya Rata - Rata VS Kalkulasi Biaya Fifo

Kalkulas biaya rata - rata dan biaya Fifo masing - masing mempunyai keunggulan tersendiri. Tidak layaklah untuk menyatakan bahwa metode yang satu lebih sederhana atau lebih akurat daripada metode lain. Pemilihan salah satu metode itu akan tergantung seluruhnya pada sikap manajemen mengenai prosedur penentuan biaya yang dapat memberikan angka - angka yang andal bagi pedoman manajerial.

Perbedaan mendasar antara kedua metode terutama berkaitan dengan perlakuan terhadap persediaan awal barang dalam proses. Dalam metode rata - rata, biaya persediaan awal barang dalam proses ditambahkan ke biaya dari departemen sebelumnya dan ke biaya bahan, pekerja, dan overhead pabrik yang dikeluarkan selama periode itu. Biaya perunit akan ditentukan dengan membagi biaya - biaya ini dengan kuantitas produksi ekuivalen. Unit - unit serta biayanya kemudian ditrasfer ke departemen berikutnya sebagai suatu angka kumulatif.

Dalam metode Fifo, biaya persediaan awal barang dalam proses dicantumkan sebagai satu angka yang terpisah. Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan unit - unit persediaan awal ditambahkan ke biaya tadi. Jumlah kedua biaya ini kemudian ditransfer ke departemen berikutnya. Unit yang dimulai dan diselesaikan selama periode tersebut memiliki biaya per unit tersendiri yang lazimnya berbeda dengan biaya per unit lengkap untuk unit - unit dalam proses. Jadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 5: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

CONTOH SOAL

PT. KRISMON mengolah produk melalui 2 departemen, produk yang berasal dari Dept. A dipindahkan ke Dept. B untuk diproses menjadi produk jadi yang siap digunakan. Pada Dept. A terjadi produk hilang awal proses dan di Dept. B terdapat produk yang rusak bersifat normal dan tidak laku dijual. Data produksi dan biaya dalam bulan Desember 1996 adalah sebagai berikut :

Departemen A Departemen BProduk dalam proses per 01/12/1996

(BB 100 %, Konversi 75%) . . . . . . 400 —

Produk masuk proses . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.100 —Produk selesai ditransfer ke Dept. B . . . . . 2.500 —Produk dalam proses per 31/12/1996

(BB 100 %, Konversi 50%) . . . . . 500 —

Produk dalam proses per 01/12/1995(Konversi 50%) . . . . . . . . . . . . . . . — 300

Produk selesai diterima dari Dept. A . . . . — 2.500Produk selesai ditransfer ke gudang . . . . . . — 2.100Produk dalam proses per 31/12/1995

(Konversi 80%) . . . . . . . . . . . . . . . — 600

Produk hilang awal proses . . . . . . . . . . . . 500 —Produk rusak bersifat normal (tidak laku dijual) — 100

Harga pokok produk dalam proses 01/12/1996 :Harga Pokok dari Dept. A . . . . . . . . . . . . . — Rp. 475.000Biaya Bahan Baku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 90.000 —Biaya Tenaga Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 65.000 Rp. 150.000Biaya Overhead Pabrik . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 85.000 Rp. 125.000

Biaya Ditambahkan :Biaya Bahan Baku . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 637.000 —Biaya Tenaga Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 931.000 Rp. 910.800Biaya Overhead Pabrik . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 392.000 Rp. 1.113.200

Diminta :1. Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi per departemen produksi dengan menggunakan metode FIFO.2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

JAWABAN

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 6: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

PT. KRISMONLaporan Harga Pokok Produksi Dept. A

Bulan Desember 1995Laporan produksi : UnitProduk dalam proses per 01/12/96

(BBB 100%, Konversi 75 %) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 400Produk masuk proses . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3.100

3.500Produk selesai ditransfer ke Dept. B . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.500 Produk dalam proses per 31/12/96

(BBB 100%, Konversi 50%) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 500 Produk hilang awal proses . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 500

3.500Biaya dibebankan di Dept A :

Elemen Biaya Jumlah Unit Ekuivalen HPP / unitHP Produk dalam proses awal Rp. 240.000Biaya ditambahkan di Dept. A :Biaya Bahan Baku Rp. 637.000 2.600 1] Rp. 245Biaya Tenaga Kerja Rp. 931.000 2.450 2] Rp. 380Biaya Overhead Pabrik Rp. 392.000 2.450 2] Rp. 160

Rp. 1.960.000 Rp. 785 Biaya Kumulatif Dept. A Rp. 2.200.000

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP Produk dalam proses awal :HP Produk dalam proses periode lalu . . . . . . . . . . . . . Rp. 240.000 Biaya untuk menyelesaikan produk dalam proses awal :Biaya Bahan Baku : 400 x 0 % x Rp. 245 = Rp. —Biaya Tenaga Kerja : 400 x 25 % x Rp. 380 = Rp. 38.000Biaya Overhead Pabrik : 400 x 25 % x Rp. 160 = Rp. 16.000

Rp. 294.000Perhitungan HP Produk selesai ditransfer ke Dept. B :HP Produk selesai [ ( 2.500 – 400 ) x Rp. 785 ] . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 1.648.500HP Produk selesai ditransfer ke Dept. B ( 2.500 x Rp. 777 )3 . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 1.942.500Perhitungan HP Produk dalam proses akhir :Biaya Bahan Baku : 500 x 100 % x Rp. 245 = Rp. 122.500Biaya Tenaga Kerja : 500 x 50 % x Rp. 380 = Rp. 95.000Biaya Overhead Pabrik : 500 x 50 % x Rp. 160 = Rp. 40.000 Rp. 257.500

Jumlah Harga Pokok Produksi di Dept. A Rp. 2.200.000

1] ( 2.500 – 400 ) + ( 400 x 0 % ) + ( 500 x 100 % ) = Rp. 2.6002] ( 2.500 – 400 ) + ( 400 x 25 % ) + ( 500 x 50 % ) = Rp. 2.4503] Rp. 1.942.500 / 2.500 = Rp. 777

PT. KRISMONLaporan Harga Pokok Produksi Dept. B

Bulan Desember 1996

Laporan produksi : UnitBuku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 7: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas GunadarmaProduk dalam proses per 01/12/96 (Konversi 50 %) . . . . . . . . . . . . . 300Produk selesai diterima dari Dept. A . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.500

2.800Produk selesai ditransfer ke gudang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.100 Produk dalam proses per 31/12/96 (Konversi 80%) . . . . . . . . . . . . . 600 Produk rusak bersifat normal . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 100

2.800

Biaya dibebankan di Dept B : Elemen Biaya Jumlah Unit Ekuivalen HPP / unit

HP Produk dalam proses awal Rp. 750.000HP dibebankan dalam Dept. B :HP Produk dari Dept. A . . . . Rp. 1.942.500 Rp. 777

Biaya ditambahkan di Dept. B :Biaya Tenaga Kerja Rp. 910.800 2.530 1] Rp. 360Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.113.200 2.530 1] Rp. 440

Rp. 2.024.000 Rp. 800 Biaya Kumulatif Dept. B Rp. 4.716.500 Rp. 1.577

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP Produk dalam proses awal :HP Produk dalam proses periode lalu . . . . . . . . . . . . Rp. 750.000 Biaya untuk menyelesaikan produk dalam proses awal :Biaya Tenaga Kerja : 300 x 50 % x Rp. 360 = Rp. 54.000Biaya Overhead Pabrik : 300 x 50 % x Rp. 440 = Rp. 66.000

Rp. 870.000Perhitungan HP Produk selesai ditransfer ke gudang :HP Produk selesai [ ( 2.100 – 300) x Rp. 1.577 ] . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 2.838.600HP Produk rusak ( 100 x Rp. 1.577 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Rp. 157.700

HP Produk selesai ditransfer ke gudang ( 2.100 x Rp. 1.841,09 )2 . . . Rp. 3.866.300

Perhitungan HP Produk dalam proses akhir :Dari Dept. A : 600 x Rp. 777 = Rp. 466.200Biaya Tenaga Kerja : 600 x 80 % x Rp. 360 = Rp. 172.800Biaya Overhead Pabrik : 600 x 80 % x Rp. 440 = Rp. 211.200 Rp. 850.200

Jumlah Harga Pokok Produksi di Dept. B Rp. 4.716.500

1] ( 2.100 – 300 ) + ( 300 x 50 % ) + ( 600 x 80 % ) + 100 = 2.5302] Rp. 3.866.300 / 2.100 = 1.841,09

Jurnal Dept. Aa) Mencatat biaya pada bulan Des ‘96

BDP - BBB Dept. A Rp. 637.000 —BDP - BTK Dept. A Rp. 931.000 —BDP - BOP Dept. A Rp. 392.000 —

Persediaan bahan baku — Rp. 637.000Gaji dan upah — Rp. 931.000Berbagai jenis biaya — Rp. 392.000

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 8: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

b) Mencatat transfer produk ke Dept. BBDP - BBB Dept. B Rp. 1.942.500 —

Persediaan produk dalam proses awal Rp. 240.000BDP - BBB Dept. A — Rp. 514.500 1]

BDP - BTK Dept. A — Rp. 836.000 2]

BDP - BOP Dept. A — Rp. 352.000 3]

c) Mencatat persediaan produk dalam proses akhirPersediaan PDP Dept. A Rp. 257.500 —

BDP - BBB Dept. A — Rp. 122.500BDP - BTK Dept. A — Rp. 92.000BDP - BOP Dept. A — Rp. 40.000

1] [ ( 2.500 - 400 ) + ( 400 x 0 % ) x Rp. 245 2] [ ( 2.500 - 400 ) + ( 400 X 25 % ) x Rp. 3803] [ ( 2.500 - 400 ) + ( 400 X 25 % ) x Rp. 160

Jurnal Dept. Ba) Mencatat biaya pada bulan Des ‘96

BDP - BTK Dept. B Rp. 910.800 —BDP - BOP Dept. B Rp. 1.113.200 —

Gaji dan upah — Rp. 910.800Berbagai jenis biaya — Rp. 10113.200

b) Mencatat transfer produk jadi ke gudangPersediaan Produk Jadi Rp. 3.866.300 —

Persediaan produk dalam proses awal — Rp. 750.000 BDP - BBB Dept. B — Rp. 1.476.300 1]

BDP - BTK Dept. B — Rp. 738.000 2]

BDP - BOP Dept. B — Rp. 902.000 3]

c) Mencatat persediaan produk dalam proses akhirPersediaan PDP Dept. B Rp. 850.200 —

BDP - BBB Dept. B — Rp. 466.200BDP - BTK Dept. B — Rp. 172.800 BDP - BOP Dept. B — Rp. 211.200

1] [ ( 2.100 - 300 ) + 100] x 777 2] [ ( 2.100 - 300 ) + ( 300 x 50% ) + 100] x 3603] [ ( 2.100 - 300 ) + ( 300 x 50% ) + 100] x 440

KASUS 1

LULLABY COMPANY memproduksi baju bayi melalui dua proses yaitu pemotongan dan penjahitan, pada saat proses produksi berlangsung terdapat produk rusak (tidak laku dijual) di departemen pemotongan dan pada departemen penjahitan terdapat produk cacat, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan Oktober 1998 :

Dept .Pemotongan Dept. PenjahitanBuku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 9: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Produk Dalam Proses per 01/10/1998( BBB 100%, BTK 50%, BOP 30%) 1.000 -( BTK 25%, BOP 20% ) -

800Produk Masuk Proses 8.000

-Produk Selesai diterima dari dept.pemotongan -

7.000Produk Selesai ditransfer ke gudang - 5.800Produk Dalam Proses per 31/10/1998

( BBB 100%, BTK 80%, BOP 40%) 1.500 -( BTK 30 %, BOP 30 % ) - 1.800

Produk Rusak(normal) tidak laku dijual 500 -

Produk Cacat bersifat normal - 200

Harga Pokok Produk Dalam Proses per 01/10/1998 : Biaya Bahan Baku Rp.2.000.000 -Biaya Tenaga Kerja Rp.1.200.000

Rp.2.600.000 Biaya Overhead Pabrik Rp. 300.000

Rp.1.000.000

Biaya ditambahkan :Biaya Bahan Baku Rp.4.000.000

-Biaya Tenaga Kerja Rp.2.706.000

Rp.4.000.000Biaya Overhead Pabrik Rp.1.638.000

Rp.2.000.000

Biaya perbaikan produk cacat bersifat normal :Biaya Tenaga Kerja - Rp. 191.200Biaya Overhead Pabrik - Rp. 380.000

Diminta :

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 10: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma1. Buatlah Laporan Harga Pokok produksi per departemen dengan menggunakan Metode LIFO.2. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

KASUS 2

ADEPT COMPANY memproduksi kemasan anti pecah untuk kosmetik, dengan menggunakan dua departemen, yaitu departemen pencampuran, dan pencetakan, berikut ini disajikan data produksi dan biaya untuk bulan April 1998 :

Dept. Pencampuran Dept. Pencetakan

Produk dalam proses per 01/04/1998( BBB 100%, BTK 25%, BOP 30%) 450 -( BTK 30 %, BOP 20 % ) - 500

Produk masuk proses 3.000 -Produk selesai ditransfer ke dept. Pencetakan 2.900 -Produk ditransfer ke gudang - 2.490Produk dalam proses per 30/04/1998

( BBB 100%, BTK 45%, BOP 30%) 500 -( BOP 25%, BTK 40% ) - 1.000

Produk cacat karena kesalahan 50 -Tambahan produk akibat tambahan bahan - 40

Harga Pokok Produk dalam proses per 01/01/1998 :Rp. 87.500 Rp.166.200

Biaya ditambahkan :Biaya Bahan Baku Rp.586.500 -Biaya Tenaga Kerja Rp.635.000 Rp.562.030Biaya Overhead Pabrik Rp.496.000 Rp.418.500

Diminta :

1. Sajikan Laporan Harga Pokok Produksi untuk masing-masing departemen : Departemen Pencampuran menggunakan metode Rata - rata Tertimbang. Departemen Pencetakan menggunakan metode FIFO.

2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 11: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

KASUS 3

RELAXO COMPANY memproduksi obat sakit kepala, produksi dibagi dalam tiga proses yaitu peramuan, penggandaan dan pengepakan. Kalkulasi biaya rata-rata digunakan pada departemen peramuan, kalkulasi biaya FIFO pada departemen penggandaan, kalkulasi biaya LIFO digunakan di departemen pengepakan.

Dept.Peramuan Dept. Penggandaan Dept. PengepakanProduk dalam proses per 01/03/98 (BBB 100%, BTK 30%, BOP 40%) 200 - - Produk masuk proses 3.500 - -Produk selesai ditransfer ke Dept. penggandaan 3.000 - -Produk dalam proses per 31/03/98(BBB 100%, BTK 40%, BOP 30 %) 710 - -Produk dalam proses per 01/03/98(BTK 40%, BOP 20%) - 600 -Produk selesai diterima dr Dept. Peramuan - 3.020 -Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengepakan - 2.680 -Produk dalam proses per 31/03/98 (BTK 25%, BOP 30%) - 1.000 -Produk dalam proses per 01/03/98(BTK 30%, BOP 25%) - - 800Produk selesai diterima dr Dept. Penggandaan - - 2.680Produk selesai ditransfer ke gudang - - 2.400Produk dalam proses per 31/03/98(BTK 70%, BOP 40%) - - 1.000Produk cacat karene kesalahan 20 - -Hilang awal 40 - -Tambahan produk akibat tambahan bahan - 60 -Hilang akhir - - 80

Harga pokok produk dalam proses 01/03/98Bahan Baku Rp. 2.500.000 - -Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.200.000 Rp. 1.700.000 Rp. 3.500.000Biaya Overhead Pabrik Rp. 220.000 Rp. 800.000 Rp. 1.600.000Biaya ditambahkan selama bulan Maret ‘98Biaya Bahan Baku Rp. 4.998.200 - -Biaya Tenaga Kerja Rp. 3.198.272 Rp. 5.380.000 Rp. 6.697.320

Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.487.180 Rp. 2.276.650 Rp. 3.299.080

Diminta :1. Buatlah laporan harga pokok produksi per departemen produksi :

- Departemen peramuan menggunakan metode rata - rata tertimbang.- Departemen penggandaan menggunakan metode FIFO.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 12: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

- Departemen pengepakan menggunakan metode LIFO.2. Buat jurnal yang diperlukan.

KASUS 4

METRO COMPANY menghasilkan baju bayi melalui dua proses yaitu pemotongan dan penjahitan, pada saat proses produksi berlangsung terdapat produk hilang akhir di departemen pemotongan dan pada departemen penjahitan terdapat produk cacat bersifat normal. Berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan Oktober 1998 :

Dept .Pemotongan Dept. Penjahitan

Produk dalam proses per 01/10/1998( BBB 100%, Konv. 40%) 500 -

Produk masuk proses 6.000 -Produk selesai ditransfer ke Penjahitan 5.000 -Produk dalam proses per 31/10/1998

( BBB 100%, Konv. 50%) 1.400 -

Produk dalam proses per 01/10/1998( BTK 25%, BOP 30%) - 400

Produk selesai diterima dari dept.pemotongan - 5.000Produk selesai ditransfer ke gudang - 4.000Produk dalam proses per 31/10/1998

( BTK 35 %, BOP 40 % ) - 1.200Produk hilang akhir proses 100 -Produk cacat bersifat normal - 200

Harga Pokok Produk dalam proses per 01/10/1998 :Harga pokok dari Dept Pemotongan - Rp. 350.000

Biaya Bahan Baku Rp. 253.000 -Biaya Tenaga Kerja Rp. 101.000 Rp. 150.000 Biaya Overhead Pabrik Rp. 71.200 Rp. 50.000

Biaya ditambahkan :Biaya Bahan Baku Rp. 192.000 -Biaya Tenaga Kerja Rp. 84.000 Rp. 200.000Biaya Overhead Pabrik Rp. 128.800 Rp. 141.000

Biaya perbaikan produk cacat bersifat normal :Biaya Tenaga Kerja - Rp. 37.300Biaya Overhead Pabrik - Rp. 41.856

Diminta :1. Buatlah Laporan Harga Pokok produksi per departemen dengan menggunakan Metode

LIFO.2. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 13: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

KASUS 1

LULLABY COMPANY memproduksi baju bayi melalui dua proses yaitu pemotongan dan penjahitan, pada saat proses produksi berlangsung terdapat produk rusak (tidak laku dijual) di departemen pemotongan dan pada departemen penjahitan terdapat produk cacat, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan Oktober 1998 :

Dept .Pemotongan Dept. Penjahitan

Produk Dalam Proses per 01/10/1998( BBB 100%, BTK 50%, BOP 30%) 1.000 -( BTK 25%, BOP 20% ) -

800Produk Masuk Proses 8.000

-Produk Selesai diterima dari dept.pemotongan -

7.000Produk Selesai ditransfer ke gudang - 5.800Produk Dalam Proses per 31/10/1998

( BBB 100%, BTK 80%, BOP 40%) 1.500 -( BTK 30 %, BOP 30 % ) - 1.800

Produk Rusak(normal) tidak laku dijual 500 -

Produk Cacat bersifat normal - 200

Harga Pokok Produk Dalam Proses per 01/10/1998 : Biaya Bahan Baku Rp.2.000.000 -Biaya Tenaga Kerja Rp.1.200.000

Rp.2.600.000 Biaya Overhead Pabrik Rp. 300.000

Rp.1.000.000

Biaya ditambahkan :Biaya Bahan Baku Rp.4.000.000

-Biaya Tenaga Kerja Rp.2.706.000

Rp.4.000.000

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 14: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas GunadarmaBiaya Overhead Pabrik Rp.1.638.000

Rp.2.000.000

Biaya perbaikan produk cacat bersifat normal :Biaya Tenaga Kerja - Rp. 191.200Biaya Overhead Pabrik - Rp. 380.000

Diminta :

1. Buatlah Laporan Harga Pokok produksi per departemen dengan menggunakan Metode LIFO.

2. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

JAWABAN :

1.KASUS 1

LULLABY COMPANYLaporan Harga Pokok Produksi Departemen Pemotongan

Bulan Oktober 1998( Metode LIFO )

Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/10/1998

( BBB 100%, BTK 50%, BOP 30%) 1.000Produk masuk proses 8.000

9.000Produk selesai ditrasfer ke Dept. penjahitan 7.000Produk dalam proses per 31/10/1998

( BBB 100%, BTK 80%, BOP 40%) 1.500Produk rusak 500

9.000Biaya dibebankan di Departemen Pemotongan :

Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HPP/unitHP Produk dalam proses awal Rp. 3.500.000Biaya ditambahkan di Dept. Pemotongan :Biaya Bahan Baku Rp. 4.000.000 8.000 1] Rp. 500Biaya Tenaga kerja Rp. 2.706.000 8.200 2] Rp. 330Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.638.000 7.800 3] Rp. 210

Rp. 8.344.000 Rp.1.040Biaya Kumulatif Rp.11.844.000

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP Produk selesai ditranfer ke Dept Penjahitan :

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 15: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas GunadarmaHP produk selesai ( 7.000 x Rp.1.040 ) = Rp.7.280.000HP produk rusak ( 500 x Rp.1.040 ) = Rp. 520.000HP produk selesai di trasfer ke Dept Penjahitan :

( 7.000 x Rp.1.114,29 ) = Rp. 7.800.000

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :BBB : {(1.500 x 100 %) - (1.000 x 100 %)} x Rp.500 = Rp. 250.000BTK : {(1.500 x 80 %) - (1.000 x 50 %)} x Rp.330 = Rp. 231.000BOP : {(1.500 x 40 %) - (1.000 x 30 %)} x Rp.210 = Rp. 63.000 HP produk dalam proses periode lalu = Rp.3.500.000

Rp. 4.044.000Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Pemotongan Rp.11.844.000

1] BBB = {7.000 + ( 1.500 x 100 % ) - ( 1.000 x 100 % )} + 500 = 8.0002] BTK = {7.000 + ( 1.500 x 80 % ) - ( 1.000 x 50 % )} + 500 = 8.2003] BOP = {7000 + ( 1.500 x 40 % ) - ( 1.000 x 30 % )} + 500 = 7.800

LULLABY COMPANYLaporan Harga Pokok Produksi Departemen Penjahitan

Bulan Oktober 1998( Metode LIFO )

Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/10/1998

( BTK 25%, BOP 20% ) 800Produk masuk proses 7.000

7.800Produk selesai di trasfer ke gudang 5.800Produk dalam proses per 31/10/1998

( BTK 30%, BOP 30 % ) 1.200Produk cacat 800

7.800Biaya dibebankan di Departemen Penjahitan :

Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HPP/unitHP produk dalam proses awal Rp. 3.600.000HP dibebankan dalam Dept. Penjahitan :HP produk dari Dept. Pemotongan Rp. 7.800.000 7.000 Rp.1.114,29Biaya ditambahkan di Dept. Penjahitan :Biaya Tenaga Kerja Rp. 4.191.200 6.760 1] Rp. 620,00Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.380.000 6.800 2] Rp. 350,00Biaya Kumulatif Rp.17.971.200 Rp.2.084,29

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP produk selesai di transfer ke gudang :HP produk selesai ( 5.800 x Rp.2.084,29 ) = Rp.12.088.882Hp produk cacat ( 800 x Rp.2.084,29 ) = Rp 1.667.432HP produk selesai di transfer ke gudang ( 6.600 x Rp.2.084,29 ) = Rp.13.756.314

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 16: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas GunadarmaPerhitungan HP produk dalam proses akhir :Dari Dept. Pemotongan ( 1200 - 800 ) x Rp. 1.114,29 = Rp. 445.716Biaya Tenaga Kerja (1200 x 30 % ) - (800 x 25 % ) x Rp.620 = Rp. 99.200Biaya Overhead Pabrik (1200 x 30 % ) - (800 x 20 % ) x Rp.350 = Rp 70.000HP produk dalam proses periode lalu = Rp.3.600.000

Rp. 4.214.916Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penjahitan Rp.17.971.230

1] BTK : {5.800 + ( 1.200 x 30 % ) - ( 800 x 25 % )} + 800 = Rp. 6.7602] BOP : {5.800 + ( 1.200 x 30 % ) - ( 800 x 20 % )} + 800 = Rp. 6.800

2. Jurnal Departemen Pemotongan

a) Mencatat persediaan produk dalam proses awalBDP - BBB Dept. Pemotongan Rp.2.000.000BDP - BTK Dept. Pemotongan Rp.1.200.000BDP - BOP Dept. Pemotongan Rp. 300.000 Persediaan PDP Dept. Pemotongan Rp.3.500.000

b) Mencatat biaya pada bulan Oktober 1998BDP - BBB Dept. Pemotongan Rp.4.000.000BDP - BTK Dept. Pemotongan Rp.2.706.000BDP - BOP Dept. Pemotongan Rp.1.638.000

Persediaan bahan baku Rp.4.000.000Gaji dan upah Rp.2.706.000Berbagai jenis biaya Rp.1.638.000

c) Mencatat trasfer produk ke Dept PenjahitanBDP - BBB Dept. Penjahitan Rp.7.800.000

BDP - BBB Dept. Penjahitan Rp.3.750.000 1]BDP - BTK Dept. Penjahitan Rp.2.475.000 2]BDP - BOP Dept. Penjahitan Rp.1.575.000 3]

d) Mencatat persediaan produk dalam proses akhirPersediaan PDP Dept. Pemotongan Rp.4.044.000

BDP - BBB Dept. Pemotongan Rp. 250.000BDP - BTK Dept. Pemotongan Rp. 231.000BDP - BOP Dept. Pemotongan Rp. 63.000Persediaan produk dalam proses awal Rp. 3.500.000

Keterangan :

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 17: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma1] : ( 7.000 + 500 ) x Rp. 5002] : ( 7.000 + 500 ) x Rp. 3303] : ( 7.000 + 500 ) x Rp. 210

Jurnal Departemen Penjahitan

a) Mencatat persediaan produk dalam proses awal BDP - BBB Dept. Penjahitan Rp.3.600.000BDP - BTK Dept. Penjahitan Rp.4.191.200BDP - BOP Dept. Penjahitan Rp.2.380.000

Persediaan PDP Dept. Penjahitan Rp.10.171.200

b) Mencatat biaya pada bulan Oktober 1998 BDP - BTK Dept. Penjahitan Rp.4.191.200BDP - BOP Dept. Penjahitan Rp.2.380.000

Gaji dan upah Rp.4.191.200Berbagai jenis biaya Rp.2.380.000

c) Mencatat transfer produk jadi ke gudang Persediaan produk jadi Rp.13.226.000

BDP - BBB Dept. Penjahitan Rp.6.864.000 1]BDP - BTK Dept. Penjahitan Rp.4.092.000 2]BDP - BOP Dept. Penjahitan Rp.2.310.000 3]

d) Mencatat persediaan produk dalam proses akhir Persediaan PDP Dept. Penjahitan Rp.4.705.200

BDP - BBB Dept. Penjahitan Rp. 936.000BDP - BTK Dept. Penjahitan Rp. 99.200BDP - BOP Dept. Penjahitan Rp. 70.000Persediaan produksi dalam proses awal Rp. 3.600.000

Keterangan :

1] : (5.800 + 800) + Rp.1.0402} : (5.800 + 800) + Rp. 6203] : (5.800 + 800) + Rp. 350

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 18: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

KASUS 2

ADEPT COMPANY memproduksi kemasan anti pecah untuk kosmetik, dengan menggunakan dua departemen, yaitu departemen pencampuran, dan pencetakan, berikut ini disajikan data produksi dan biaya untuk bulan April 1998 :

Dept. Pencampuran Dept. Pencetakan

Produk dalam proses per 01/04/1998( BBB 100%, BTK 25%, BOP 30%) 450 -( BTK 30 %, BOP 20 % ) - 500

Produk masuk proses 3.000 -Produk selesai ditransfer ke dept. Pencetakan 2.900 -Produk ditransfer ke gudang - 2.490Produk dalam proses per 30/04/1998

( BBB 100%, BTK 45%, BOP 30%) 500 -( BOP 25%, BTK 40% ) - 1.000

Produk cacat karena kesalahan 50 -Tambahan produk akibat tambahan bahan - 40

Harga Pokok Produk dalam proses per 01/01/1998 :Rp. 87.500 Rp.166.200

Biaya ditambahkan :Biaya Bahan Baku Rp.586.500 -Biaya Tenaga Kerja Rp.635.000 Rp.562.030Biaya Overhead Pabrik Rp.496.000 Rp.418.500

Diminta :

1. Sajikan Laporan Harga Pokok Produksi untuk masing-masing departemen : Departemen Pencampuran menggunakan metode Rata - rata Tertimbang. Departemen Pencetakan menggunakan metode FIFO.

2. Buatlah jurnal yang diperlukan.

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 19: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

JAWABAN KASUS 2

1.ADEPT COMPANY

Laporan Harga Pokok Produksi Departemen PencampuranBulan April 1998

( Metode Rata - rata Tertimbang )Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/04/1998

( BBB 100%, BTK 25%, BOP 30% ) 450Produk masuk proses 3.000

3.450Produk selesai ditransfer ke Dept. Pencetakan 2.900Produk dalam proses per 30/04/1998

( BTK 100%, BTK 45%, BOP 30% ) 500Produk cacat karena kesalahan 50

3.450

Biaya dibebankan di Departemen Pencampuran :Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HP/unit

Hp produk dalam proses awal Rp. 87.500Biaya ditambahkan di Dept. Pencampuran :Biaya Bahan Baku Rp. 586.500 3.450 1] Rp.170Biaya Tenaga Kerja Rp. 635.000 3.175 2] Rp.200Biaya Overhead Pabrik Rp. 496.000 3.100 3] Rp.160

Rp.1.717.500 Rp.530Biaya Kumulatif Rp.1.805.000

Perhitungan harga Pokok :Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke Dept.Pencetakan :HP produk selesai (2.900 x Rp. 530) = Rp.1.537.000Hp produk cacat ( 50 x Rp. 530) = Rp. 26.500HP produk selesai ditransfer ke Dept.Pencetakan :

( 2.950 x Rp. 530 ) = Rp. 1..563.500

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :Biaya Bahan Baku (500 x 100%) x Rp.170 = Rp.85.000Biaya Tenaga Kerja (500 x 45%) x Rp.200 = Rp.45.000Biaya Overhead Pabrik (500 x 30%) x Rp.160 = Rp.24.000HP produk dalam proses periode lalu = Rp.87.500

Rp. 241..500Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Pencampuran Rp.1.805.000

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 20: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

1] BBB : 2.900 + (500 x 100%) + 502] BTK : 2.900 + (500 x 45%) + 503] BOP : 2.900 + (500 x 30%) + 50

ADEPT COMPANYLaporan Harga Pokok Produksi Departemen Pencetakan

Bulan April 1998( Metode FIFO )

Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/04/1998

( BTK 30%, BOP 20% ) 500Produk masuk proses 2.950Tambahan produk karena ada tambahan bahan 40

3.490Produk selesai ditrasfer ke gudang 2.490Produk dalam proses per 30/04/1998

( BTK 25%, BOP 40% ) 1.000 3.490

Biaya dibebankan di Departemen Pencetakan :Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HP/unit

HP produk dalam proses awal Rp. 166.200HP dibebankan dalam Dept.Pencetakan:HP produk dari Dept.Pencampuran Rp.1.563.500 2.950 Rp.530,00Penyesuaian tambahan produk 40 Rp. 7,09

___________ _____ ________ Rp.1.563.500 2.990 Rp.522,91

Biaya ditambahkan di Dept.Pencetakan : Biaya Tenaga Kerja Rp. 562.030 2.590 1] Rp.217,00Biaya Overhead Pabrik Rp. 418.500 2.790 2] Rp.150,00Biaya Kumulatif Rp.2.710.230 Rp.889,91

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP.Produk selesai ditranfer ke gudang :HP. Produk selesai ( 2.490 x Rp.889,91 ) Rp.2.215.875,9

Perhitungan HP.Produk dalam proses akhir :Dari dept. Pencampuran (1000 - 500) x Rp.522,91 = Rp.261.455Biaya Tenaga Kerja (1000 x 25%) - (500 x 30%) x Rp.217 = Rp. 21.700Biaya Overhead Pabrik (1000 x 40%)- (500 x 20%) x Rp.150 = Rp. 45.000HP Produk dalam proses periode lalu = Rp.166.200

Rp. 494.355Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Pencetakan Rp.2.710.230

1] BTK : ( 2.490 - 500 ) + ( 500 x 70 % ) + ( 1.000 x 25 % )2] BOP : ( 2.490 - 500 ) + ( 500 x 80 % ) + ( 1.000 x 40 % )

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 21: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

2. Jurnal Departemen Pencampuran

a. Mencatat Biaya pada Bulan April 1998 BDP - BBB Departemen Pencampuran Rp. 586.500BDP - BTK Departemen Pencampuran Rp. 635.000BDP - BOP Departemen Pencampuran RP. 496.000

Persediaan bahan baku Rp.586.500Gaji dan upah Rp.635.000Berbagai jenis biaya Rp.496.000

b. Mencatat Transfer Produk ke Departemen Pencetakan BDP - BBB Departemen Pencetakan Rp.1.536.500

BDP - BBB Departemen Pencampuran Rp.501.500 1]BDP - BTK Departemen Pencampuran Rp.590.000 2]BDP - BOP Departemen Pencampuran Rp.472.000 3]

c. Mencatat Persediaan produk dalam Proses Akhir Persediaan PDP Departemen Pencampuran Rp. 241.500

BDP - BBB Departemen Pencampuran Rp. 85.000BDP - BTK Departemen Pencampuran Rp. 45.000BDP - BOP Departemen Pencampuran Rp. 24.000Persediaan Prosuk dalam proses awal Rp. 87.500

Keterangan :1] ( 2.900 + 50 ) x Rp. 170 2] ( 2.900 + 50 ) x Rp. 200 3] ( 2.900 + 50 ) x Rp. 160

Jurnal Departemen Pencetakan

a. Mencatat Biaya pada Bulan April 1998 BDP - BTK Departemen Pencetakan Rp. 562.030BDP - BOP Departemen Pencetakan Rp. 418.500

Gaji dan upah Rp.562.030Berbagai jenis biaya Rp.418.500

b. Mencatat Trasfer Produk Jadi ke Gudang Persediaan produk jadi Rp.2.215.876

BDP - BBB Departemen Pencetakan Rp.1.302.046 1]BDP - BTK Departemen Pencetakan Rp. 540.330 2]BDP - BOP Departemen Pencetakan Rp. 375.500 3]

c. Mencatat Persediaan Produk dalam Proses Akhir Persediaan PDP Departemen Pencetakan Rp. 494.355

BDP - BBB Departemen Pencetakan Rp. 261.455BDP - BTK Departemen Pencetakan Rp. 21.700BDP - BOP Departemen Pencetakan Rp. 45.000Persediaan produk dalam prosese awal Rp. 166.200

Keterangan :1] 2.490 x Rp. 522,91 2] 2.490 x Rp. 217 3] 2.490 x Rp. 150Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 22: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

KASUS 3

RELAXO COMPANY memproduksi obat sakit kepala, produksi dibagi dalam tiga proses yaitu peramuan, penggandaan dan pengepakan. Kalkulasi biaya rata-rata digunakan pada departemen peramuan, kalkulasi biaya FIFO pada departemen penggandaan, kalkulasi biaya LIFO digunakan di departemen pengepakan.

Dept.Peramuan Dept. Penggandaan Dept. PengepakanProduk dalam proses per 01/03/98 (BBB 100%, BTK 30%, BOP 40%) 200 - - Produk masuk proses 3.500 - -Produk selesai ditransfer ke Dept. penggandaan 3.000 - -Produk dalam proses per 31/03/98(BBB 100%, BTK 40%, BOP 30 %) 710 - -Produk dalam proses per 01/03/98(BTK 40%, BOP 20%) - 600 -Produk selesai diterima dr Dept. Peramuan - 3.020 -Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengepakan - 2.680 -Produk dalam proses per 31/03/98 (BTK 25%, BOP 30%) - 1.000 -Produk dalam proses per 01/03/98(BTK 30%, BOP 25%) - - 800Produk selesai diterima dr Dept. Penggandaan - - 2.680Produk selesai ditransfer ke gudang - - 2.400Produk dalam proses per 31/03/98(BTK 70%, BOP 40%) - - 1.000Produk cacat karene kesalahan 20 - -Hilang awal 40 - -Tambahan produk akibat tambahan bahan - 60 -Hilang akhir - - 80

Harga pokok produk dalam proses 01/03/98Bahan Baku Rp. 2.500.000 - -Biaya Tenaga Kerja Rp. 1.200.000 Rp. 1.700.000 Rp. 3.500.000Biaya Overhead Pabrik Rp. 220.000 Rp. 800.000 Rp. 1.600.000Biaya ditambahkan selama bulan Maret ‘98Biaya Bahan Baku Rp. 4.998.200 - -Biaya Tenaga Kerja Rp. 3.198.272 Rp. 5.380.000 Rp. 6.697.320

Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.487.180 Rp. 2.276.650 Rp. 3.299.080

Diminta :1. Buatlah laporan harga pokok produksi per departemen produksi :

- Departemen peramuan menggunakan metode rata - rata tertimbang.- Departemen penggandaan menggunakan metode FIFO.

- Departemen pengepakan menggunakan metode LIFO.

2. Buat jurnal yang diperlukan.

JAWABAN KASUS 3

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 23: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

1.RELAXO COMPANY

Laporan Harga Pokok Produksi Departemen PeramuanBulan Maret 1998

( Metode Rata - rata Tertimbang )Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/03/1998

( BBB 100%, BTK 30%, BOP 40% ) 200Produk masuk proses 3.500Produk cacat karena kesalahan 20

3.720Produk selesai ditransfer ke Dept. Penggandaan 3.000Produk dalam proses per 31/03/1998

( BTK 100%, BTK 40%, BOP 30% ) 710Produk hilang awal 10

3.720Biaya dibebankan di Departemen Peramuan:

Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HP/unitHp produk dalam proses awal Rp. 3.920.00 Biaya ditambahkan di Dept. Peramuan:Biaya Bahan Baku Rp. 4.998.200 3.750 1] Rp.1.340Biaya Tenaga Kerja Rp. 3.198.272 3.304 2] Rp. 968Biaya Overhead Pabrik Rp. 1.487.180 3.233 3] Rp. 460

Rp. 9.683.652 Rp.2.768Biaya Kumulatif Rp.13.603.652

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke Departemen Penggandaan :HP produk selesai (3.000 x Rp. 2.768)= Rp. 8.304.000Hp produk cacat ( 20 x Rp. 2.768) = Rp. 55.360HP produk selesai ditransfer ke Dept.Penggandaan :

( 3.020 x Rp. 2.768 ) = Rp. 8.359.360

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :Biaya Bahan Baku (710 x 100%) x Rp. 1.340 = Rp. 951.400Biaya Tenaga Kerja (710 x 40%) x Rp. 968 = Rp. 274.912Biaya Overhead Pabrik (710 x 30%) x Rp. 460 = Rp. 97.980 HP produk dalam proses periode lalu = Rp.3.920.000

Rp. 5.244.292 Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Peramuan Rp.13.603.652

1] BBB : 3.000 + (710 x 100%) + 202] BTK : 3.000 + (710 x 40%) + 203] BOP : 3.000 + (710 x 30%) + 20

RELAXO COMPANYLaporan Harga Pokok Produksi Departemen Penggandaan

Bulan Maret 1998Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 24: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

( Metode FIFO )Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/03/1998

( BTK 40%, BOP 20% ) 600Produk masuk proses 3.020Tambahan produk karena ada tambahan bahan 60

3.680Produk selesai ditransfer ke Dept. Pengepakan 2.680Produk dalam proses per 31/03/1998

( BTK 25%, BOP 30% ) 1.000 3.680

Biaya dibebankan di Departemen Penggandaan:Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HP/unit

Hp produk dalam proses awal Rp. 2.500.000 Biaya ditambahkan di Dept. Penggandaan :HP produk dari Dept. Peramuan Rp. 8.359.360 3.020 Rp. 2.768Penyesuain tambahan produk 60 Rp. 53,923 Rp 8.359.360 3.080 Rp.2.714,077Biaya ditambahkan di Dept. Penggandaan :Biaya Tenaga Kerja Rp. 5.380.000 2.690 1] Rp.2.000Biaya Overhead Pabrik Rp. 2.276.650 2.860 2] Rp. 796 Biaya Kumulatif Rp.18.516.010 Rp.5.510,077

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke Departemen Pengepakan :HP produk selesai (2.680 x Rp. 5.510,077) = Rp. 14.767.006,36

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :Dari Departemen Peramuan (1000 - 600) x Rp. 2.714,077 = Rp. 1.086.630,8Biaya Tenaga Kerja (1000 x 25%) - (600 x 40%) x Rp.2.000 = Rp. 20.000Biaya Overhead Pabrik (1000 x 30%) - (600 x 20%) x Rp. 796 = Rp. 143.280 HP produk dalam proses periode lalu = Rp.2.500.000

Rp. 3.749.910,8 Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penggandaan Rp.18.516.977,16

1] BTK : (2.680 - 600) + (600 x 60%) + (1000 x 25%) 2] BOP : (2.680 - 600) + (600 x 80%) + (1000 x 30%)

RELAXO COMPANYLaporan Harga Pokok Produksi Departemen Pengepakan

Bulan Maret 1998( Metode LIFO )

Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/03/1998

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 25: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

( BTK 30%, BOP 25% ) 800Produk masuk proses 2.680

3.480Produk selesai ditransfer ke gudang 2.400Produk dalam proses per 31/03/1998

( BTK 70%, BOP 40% ) 1.000Produk hilang akhir 80

3.480

Biaya dibebankan di Departemen Pengepakan:Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HP/unit

Hp produk dalam proses awal Rp. 5.100.000 Biaya ditambahkan di Dept. Pengepakan :HP produk dari Dept. Penggandaan Rp.14.767.006,36 2.680 Rp. 5.510,077 Biaya ditambahkan di Dept. Pengepakan :Biaya Tenaga Kerja Rp. 6.697.320 2.940 1] Rp.2.278Biaya Overhead Pabrik Rp. 3.299.080 2.680 2] Rp.1.231 Biaya Kumulatif Rp.29.863.406,36 Rp.9.019,077

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke gudang :HP produk selesai (2.400 x Rp. 9.019,077) = Rp. 21.645.784,8HP produk hilang akhir ( 80 x Rp. 9.019,077) = Rp. 721.526,16HP produk selesai ditransfer ke gudang (2.480 x 9.019,077 = Rp. 22.367.310,96Perhitungan HP produk dalam proses akhir :Dari Departemen Penggandaan (1000 - 800) x Rp. 5.510,077 = Rp. 1.102.015,4Biaya Tenaga Kerja (1000 x 70%) - (800 x 30%) x Rp.2.278 = Rp. 1.047.880Biaya Overhead Pabrik (1000 x 40%) - (800 x 25%) x Rp.1.231 = Rp. 246.200 HP produk dalam proses periode lalu = Rp. 5.100.000

Rp. 7.496.095,4 Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penggandaan Rp.29.863.406,36

1] BTK : {(2.400 + (1.000 x 70%) - (800 x 30%)} + 80 2] BOP : {(2.400 + (1.000 x 40%) - (800 x 25%)} + 80

2. Jurnal Departemen Peramuan

a. Mencatat Biaya pada Bulan Maretl 1998 BDP - BBB Departemen Peramuan Rp. 4.998.200BDP - BTK Departemen Peramuan Rp. 3.198.272 BDP - BOP Departemen Peramuan RP. 1.487.180

Persediaan bahan baku Rp. 4.998.200Gaji dan upah Rp. 3.198.272Berbagai jenis biaya Rp. 1.487.180

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 26: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

b. Mencatat Transfer Produk ke Departemen Penggandaan BDP - BBB Departemen Penggandaan Rp. 8.359.360

BDP - BBB Departemen Peramuan Rp.4.046.800 1]BDP - BTK Departemen Peramuan Rp.2.923.360 2]BDP - BOP Departemen Peramuan Rp.1.389.200 3]

c. Mencatat Persediaan produk dalam Proses Akhir Persediaan PDP Departemen Peramuan Rp. 5.244.292

BDP - BBB Departemen Peramuan Rp. 951.400BDP - BTK Departemen Peramuan Rp. 274.912BDP - BOP Departemen Peramuan Rp. 97.980Persediaan Prosuk dalam proses awal Rp. 3.920.000

Keterangan :1] ( 3.000 + 20 )x Rp. 1.340 2] ( 3.000 + 20 ) x Rp. 968 3] ( 3.000 + 20 ) x Rp. 460

Jurnal Departemen Penggandaan

a. Mencatat Biaya pada Bulan Maret 1998 BDP - BTK Departemen Penggandaan Rp. 5.380.000 BDP - BOP Departemen Penggandaan Rp. 2.276.650

Gaji dan upah Rp. 5.380.000Berbagai jenis biaya Rp. 2.276.650

b. Mencatat Trasfer Produk ke Departemen Pengepakan BDP - BBB Departemen Pengepakan Rp. 14.767.006,36

BDP - BBB Departemen Penggandaan Rp.7.273.726,36 1]BDP - BTK Departemen Penggandaan Rp.5.360.000

2]BDP - BOP Departemen Penggandaan Rp.2.133.280

3]

c. Mencatat Persediaan Produk dalam Proses Akhir Persediaan PDP Departemen Penggandaan Rp. 3.749.910,8

BDP - BBB Departemen Penggandaan Rp. 1.086.630,8BDP - BTK Departemen Penggandaan Rp. 20.000BDP - BOP Departemen Penggandaan Rp. 143.280 Persediaan produk dalam prosese awal Rp. 2.500.000

Keterangan :1] 2.680 x Rp. 2.714,077 2] 2.680 x Rp. 2.000 3] 2.680 x Rp. 796

Jurnal Departemen Pengepakan

a. Mencatat Biaya pada Bulan Maret 1998 BDP - BTK Departemen Pengepakan Rp. 6.697.320 BDP - BOP Departemen Pengepakan Rp. 3.299.080

Gaji dan upah Rp. 6.697.320Berbagai jenis biaya Rp. 3.299.080

b. Mencatat Trasfer Produk Jadi ke Gudang Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 27: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Persediaan produk jadi Departemen Pengepakan Rp. 22.367.310,96BDP - BBB Departemen Pengepakan

Rp.13.664.990,961]BDP - BTK Departemen Pengepakan Rp. 5.649.440 2]BDP - BOP Departemen Pengepakan Rp. 3.052.880 3]

c. Mencatat Persediaan Produk dalam Proses Akhir Persediaan PDP Departemen Pengepakan Rp. 3.749.910,8

BDP - BBB Departemen Pengepakan Rp. 1.102.015,4BDP - BTK Departemen Pengepakan Rp. 1.047.880BDP - BOP Departemen Pengepakan Rp. 246.200 Persediaan produk dalam prosese awal Rp. 5.100.000

Keterangan :1] 2.480 x Rp. 5.510,077 2] 2.480 x Rp. 2.278 3] 2.480 x Rp. 1.231

KASUS 4

METRO COMPANY menghasilkan baju bayi melalui dua proses yaitu pemotongan dan penjahitan, pada saat proses produksi berlangsung terdapat produk hilang akhir di departemen pemotongan dan pada departemen penjahitan terdapat produk cacat bersifat normal. Berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan Oktober 1998 :

Dept .Pemotongan Dept. Penjahitan

Produk dalam proses per 01/10/1998( BBB 100%, Konv. 40%) 500 -

Produk masuk proses 6.000 -Produk selesai ditransfer ke Penjahitan 5.000 -Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 28: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas GunadarmaProduk dalam proses per 31/10/1998

( BBB 100%, Konv. 50%) 1.400 -

Produk dalam proses per 01/10/1998( BTK 25%, BOP 30%) - 400

Produk selesai diterima dari dept.pemotongan - 5.000Produk selesai ditransfer ke gudang - 4.000Produk dalam proses per 31/10/1998

( BTK 35 %, BOP 40 % ) - 1.200Produk hilang akhir proses 100 -Produk cacat bersifat normal - 200

Harga Pokok Produk dalam proses per 01/10/1998 :Harga pokok dari Dept Pemotongan - Rp. 350.000

Biaya Bahan Baku Rp. 253.000 -Biaya Tenaga Kerja Rp. 101.000 Rp. 150.000 Biaya Overhead Pabrik Rp. 71.200 Rp. 50.000

Biaya ditambahkan :Biaya Bahan Baku Rp. 192.000 -Biaya Tenaga Kerja Rp. 84.000 Rp. 200.000Biaya Overhead Pabrik Rp. 128.800 Rp. 141.000

Biaya perbaikan produk cacat bersifat normal :Biaya Tenaga Kerja - Rp. 37.300Biaya Overhead Pabrik - Rp. 41.856

Diminta :

1. Buatlah Laporan Harga Pokok produksi per departemen dengan menggunakan Metode LIFO.

2. Buatlah Jurnal yang diperlukan.

JAWABAN KASUS 4

METRO COMPANYLaporan Harga Pokok Produksi Departemen Pemotongan

Bulan Oktober 1998

Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/10/1998

( BBB 100%, BK 40% ) 500Produk masuk proses 6.000

6.500Produk selesai ditransfer ke Dept. Penjahitan 5.000Produk dalam proses per 31/10/1998

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 29: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas Gunadarma

( BTK 100%, BK 40% ) 1.400Produk hilang akhir 100

6.500Biaya dibebankan di Departemen Pemotongan:

Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HP/unitHp produk dalam proses awal Rp. 425.200 Biaya ditambahkan:Biaya Bahan Baku Rp. 192.000 6.000 1] Rp. 32Biaya Tenaga Kerja Rp. 84.000 5.600 2] Rp. 15Biaya Overhead Pabrik Rp. 128.800 5.600 3] Rp. 23Biaya Kumulatif Rp. 830.000 Rp. 70

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke Departemen Penjahitan :HP produk selesai (5.000 x Rp. 70) = Rp. 350.000Hp produk hilang akhir (100 x Rp.70) = Rp. 7.000HP produk selesai ditransfer ke Dept.Penjahitan :

( 5.000 x Rp. 71,40 ) = Rp. 357.000

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :Biaya Bahan Baku [(1.400 x 100%) - (500 x 100%)] x Rp. 32 = Rp. 28.800Biaya Tenaga Kerja [(1.400 x 50%) - (500 x 40%)] x Rp. 15 = Rp. 7.500Biaya Overhead Pabrik [(1.400 x 50%) - (500 x 40%)] x Rp. 23 = Rp. 11.500 HP produk dalam proses periode lalu Rp. 425.200

Rp. 473.000Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penjahitan Rp.830.000

1] BBB : 5.000 + (1.400 x 100%) - (500 x 100%)] +1002] BTK : 5.000 + (1.400 x 50%) - (500 x 40%)] + 1003] BOP : 5.000 + (1.400 x 50%) - (500 x 40%)] + 100

METRO COMPANYLaporan Harga Pokok Produksi Departemen Penjahitan

Bulan Oktober 1998

Laporan Produksi : Unit :Produk dalam proses per 01/10/1998

( BTK 25%, BOP 30% ) 400Produk masuk proses 5.000

5.400Produk selesai ditransfer ke gudang 4.000Produk dalam proses per 31/10/1998

( BTK 35%, BOP 40% ) 1.200Produk cacat normal 200

5.400

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya

Page 30: untoro.staff.gunadarma.ac.iduntoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/12860/04... · Web viewJadi metode Fifo mengidentifikasi secara terpisah biaya - biaya per unit CONTOH SOAL

Lab. Akuntansi Lanjut AFak. Ekonomi Universitas GunadarmaBiaya dibebankan di Departemen Penjahitan:

Elemen biaya Jumlah Unit ekuivalen HP/unitHp produk dalam proses awal Rp. 550.000 Biaya ditambahkan di Dept. Pennjahitan :HP produk dari Dept. Pemotongan Rp. 357.000 5.000 Rp. 71,40 Biaya Tenaga Kerja Rp. 237.300 4.520 1] Rp. 52,50Biaya Overhead Pabrik Rp. 182.856 4.560 2] Rp. 40,10 Biaya Kumulatif Rp.1.327.156 Rp.164,00

Perhitungan Harga Pokok :Perhitungan HP produk selesai ditrasfer ke gudang :HP produk selesai (4.200 x Rp. 164) = Rp. 688.800

Perhitungan HP produk dalam proses akhir :H. P. dari Dept. Pemotongan (1200 x 100%) - (400 x 100%) x Rp.71,40 = Rp 57.120Biaya Tenaga Kerja (1200 x 35%) - (400 x 25%) x Rp.52,50 = Rp. 16.800Biaya Overhead Pabrik (1200 x 40%) - (400 x 30%) x Rp.40,10 = Rp. 14.436 HP produk dalam proses periode lalu = Rp. 550.000

Rp. 638.356 Jumlah Harga Pokok Produksi Departemen Penggandaan Rp.1.327.156

1] BTK : (4.200 + (1.200 x 35%) - (400 x 25%) 2] BOP : (4.200 + (1.200 x 40%) - (400 x 30%)

Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya