bappeda.bengkaliskab.go.id · web viewhasil reses yang sudah diparipurnakan belum menjadi prioritas...

20
POKOK – POKOK PIKIRAN DPRD KABUPATEN BENGKALIS TENTANG ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017 OLEH H. HERU WAHYUDI, SH KETUA DPRD KABUPATEN BENGKALIS Disampaikan pada : Pokok-Pokok Pikiran DPRD Kabupaten Bengkalis Tahun 2017 1

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

POKOK – POKOK PIKIRAN

DPRD KABUPATEN BENGKALIS

TENTANG

ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017

OLEH

H. HERU WAHYUDI, SH

KETUA DPRD KABUPATEN BENGKALIS

Disampaikan pada :

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten Bengkalis

Tahun 2016

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, mengamanatkan bahwa penyusunn Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang menjadi pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), harus berdasarkan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Musrenbang menjadi sarana untuk menghasilkan kesepakatan antar pelaku (stakeholders) pembangunan guna mematangkan RKPD yang dihasilkan oleh Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (Forum SKPD).

Musrenbang dilakukan dengan cara berjenjang, mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga ke tingkat nasional. Hal ini mengisyaratkan terbukanya pintu untuk seluruh pelaku pembangunan (pemerintah, masyarakat, dunia usaha) untuk turut berpartisipasi dalam keseluruhan tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Pengalaman pada penyusunan APBD tahun sebelumnya patut menjadi pelajaran dalam upaya kita memperbaiki proses perencanaan pembangunan untuk selalu mengedepankan kepentingan masyarakat secara keseluruhan daripada kepentingan kelompok atau kepentingan perorangan.

Diharapkan Musrenbang Kabupaten Bengkalis Tahun 2016 ini menjadi momen yang strategis yang akan membahas dan membicarakan Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Bengkalis yang dituangkan dalam RKPD Kabupaten Bengkalis Tahun 2017 dan selanjutnya menjadi arahan dan acuan dalam menyusun APBD Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2017.

PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

KABUPATEN BENGKALIS

KINI DAN MENDATANG

Permasalahan umum yang dihadapi di daerah Kabupaten Bengkalis memerlukan perhatian serius bagi kita semua , untuk segera ditangani dan diselesaikan agar tidak berdampak negatif terhadap proses pembangunan yang dilaksanakan.

Adapun permasalahan tersebut secara garis besar masih seperti tahun sebelumnya dan dapat disampaikan sebagai berikut :

A.Bidang Pemerintahan dan Keuangan Daerah

1.Sengketa tapal batas antara masyarakat dengan perusahaan masih terjadi seperti antara PT Sumatera Riang Lestari dengan masyarakat Rupat, dan PT. Rokan Rimba Lestari dengan masyarakat Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan. Begitu juga konflik antara perusahaan yang ada di Kecamatan Pinggir dan Mandau. Sengketa antara masyarakat desa dengan desa yang lain juga masih saja terjadi serta ganti rugi pembangunan jalan, begitu juga sengketa batas kecamatan dan batas Kabupaten.

2.Ketergantungan yang tinggi kepada dana bagi hasil minyak dan gas dan tidak memanfaatkan alokasi dana perimbangan yang berasal dari Pemerintah Pusat dan kurangnya alokasi dana dari provinsi sehingga daerah menjadi terlena dan tidak menggali potensi pajak – pajak daerah lainnya seperti Pajak Hotel dan Resoran, pajak reklame serta pajak-pajak lainnya.

3.Masih lamanya pengurusan perizinan, dan belum jelasnya batas waktu pengurusan perizinan maupun non perizinan, baik pelayanan publik di tingkat desa/kelurahan, kecamatan maupun di tingkat kabupaten yang ditandai dengan lemahnya kinerja aparatur dan belum dibuatnya Standar Operasional Prosedur (SOP) , masih adanya pungutan liar, biaya yang tidak transparan dan tidak menggunakan Standar Pelayanan Minimal(SPM) ke depan masyarakat kategori miskin jika berurusan dengan pelayanan publik harus dinomor satukan dan gratis.

4.Pelimpahan kewenangan diberikan Bupati kepada Satuan Kerja terutama kepada Camat.

5.Masih rendahnya realisasi pelaksanaan APBD Tahun 2015, masih banyak kegiatan yang belum selesai dikerjakan di akhir tahun 2015 bahkan diberi tambahan waktupun kegiatan masih belum selesai. Hal ini harus diantisipasi baik dari sisi administrasi maupun dari sisi hukum. Antisipasi juga untuk tahun-tahun mendatang yaitu Unit Pelayanan Pengadaan (ULP) dinilai lamban dalam proses pengumuman lelang. Diharapkan rekomendasi yang diberikan Pansus ULP agar dilaksanakan.

7. Antisipasi terhadap keterlambatan pembayaran keuangan, misalnya gaji PNS dan non PNS terutama di awal-awal tahun.

8. Alokasi Dana Desa, bantuan Desa dari APBN/APBD I dan Inbup, harus lebih transparan, aparat pemerintahan desa agar diberikan bimbingan tekhnis mengenai penggunaan dana tersebut.

9. Hasil reses yang sudah diparipurnakan belum menjadi prioritas untuk dilaksanakan.

10.Bantuan sosial untuk sekolah agama negeri maupun swasta, mesjid dan mushalla harus tetap diberikan, daerah daerah lain tetap memberikan bantuan ini.

11.Keberpihakan terhadap pendidikan berbasis budaya melayu agar bias mengejar Visi Riau 2020.

12.Pemberian pelatihan terhadap pelaku dan peminat Budya Melayu dan permainan rakyat sebagai salah satu daya tarik wisata dan sekaligus pelestarian Budaya Melayu.

B.Bidang Ekonomi Kerakyatan

1.Up date data penerima beras miskin harus dilakukan, beras yang ada tidak sesuai dengan jumlah masyarakat penerima, akibatnya masyarakat menerima tidak sesuai jatah.

2. Harga komoditas karet makin menurun, harus ada campur tangan pemerintah untuk mengatasi hal ini tidak hanya berdiam diri saja. Harga Karet masih belum beranjak dari Rp. 5.000,- bahkan kurang dari itu, terutama pada peningkatan produksi.

3. Minat masyrakat terhadap pertanian khususnya padi makin berkurang harus ada terobosan dan berikan bantuan kepada petani, baik bimbingan dan penyuluhan maupun sarana dan prasarana.

4. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) sudah didirikan harus segera dioptimalkan dengan pengawasan dan bimbingan yang komprehensip.

5. Pendataan secara akurat jumlah masyarakat miskin dan dibuat Peraturan Daerah yang mengatur untuk itu agar ada standarisasi dari masyarakat miskin di Kabupaten Bengkalis.

6. Rehabilitasi dan penambahan kebun-kebun rakyat

C.Bidang Sumber Daya Manusia

1.Masih terbatasnya jumlah sumber daya manusia yang berkualitas, khususnya SDM PNS, pengiriman PNS dengan status tugas belajar sepi peminat, PNS yang berpendidikan S2/S3 masih sangat sedikit, harus dicari terobosan baru agar PNS mau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebihh tinggi baik ke dalam dan luar negeri, Peraturan Bupati yang mengekang PNS untuk tugas belajar harus dievaluasi kembali.

2.Tenaga Pendidik saat ini perlu ditingkatkan kemampuannya. Disamping itu sebarannya belum merata, masih ditemukan sekolah-sekolah yang sangat kekurangan guru, disisi lain ada sekolah yang kelebihan guru khususnya perkotaan, rencana mutasi guru agar merata sampai ke pelosok sampai saat ini belum terealisasi.

3. Badan Diklat sudah dapat akreditasi, namun kegiatan-kegiatan diklat masih dilaksanakan oleh SKPD yang tupoksinya mengambil pekerjaan Badan Diklat, ke depan kita harus berkomitmen bahwa untuk semua jenis diklat harus dilaksanakan oleh Badan Diklat.

4. Badan Peneltian Pengembangan dan Statistik banyak kegiatan yang dinilai mubazir, ke depan badan ini harus melaksanakan kegiatan yang realistic, memang dibutuhkan oleh masyarakat.

5. Distribusi tenaga Dokter dan medis harus sesegera mungkin dilaksanakan sampai ke desa.

6.Masih kurangnya tenaga kesehatan (medis dan paramedis)

7.Pelayanan kesehatan di RSUD harus ditingkatkan terus, prasaranan dan sarana yang ada di RSUD yang rusak agar diganti atau diperbaiki. Ruang inap kelas III untuk masyarakat biasa sangat memperihatinkan. Ini catatan untuk RSUD yang tahun ini sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah.

8. Peningkatan pemberian bea siswa kepada seluruh mahasiswa asal Kabupaten Bengkalis dengan 3 (tiga) kategori, pertama mahasiswa yang akan tamat, kedua mahasiswa berprestasi ketiga mahasiswa dari masyarakat miskin.

7. Belum terlihat keseriusan dalam pengurusan pendirian perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Bengkalis, sekaligus dalam usaha mewujudkan kota pendidikan.

8. Team Work antar SKPD belum kompak dalam menghadapi pekerjaan maupun tuntutan Hukum dan LSM.

D.Bidang Infrastruktur

1.Masih terbatasnya ketersediaan infrastruktur dasar (transportasi, listrik, air bersih dan telekomunikasi) khususnya di daerah pedesaan sehingga kebutuhan dasar masyarakat belum dapat terpenuhi sepenuhnya.

2.Sarana dan prasarana pendidikan masih kurang contoh di Plekon dan di penggir masih ada sekolah yang tidak pakai kursi.

3. Jalan poros desa, kecamatan dan Kabupaten masih kurang perlu ditambah terus.

3.Jalan produksi masih sedikit, jalan menuju ke akses pariwisatapun masih terbatas, ke depan patut di tambah

4.Pengaman pantai di sepanjang daerah pantai Kab. Bengkalis masih banyak abrasi.

5. Pemanfaatan bangunan yang sudah dibangun seperti wisma atlit, water boom, kolam renang, pemeliharaan stadion Muhammad Ali.

6. Pembangunan Islamic Centre.

7. Pembangunan Stadion Mini di setiap ibukota Kecamatan dan pembangunan sarana olahraga di setiap desa.

8. Pemanfaatan Pelabuhan Material Bengkalis.

9. Pembenahan lokasi-lokasi wisata lokal, seperti Pantai Sepahat, pantai Perapat Tunggal dan Pantai Selat Baru.

E.Bidang Lingkungan Hidup dan Pendukung

1.Belum ada perencanaan yang matap dalam upaya menghadapi Karhutla.

2.Hutan mangrove makin berkurang perlu pengijauan mangrove.

3.Banyak bangunan yang retak-retak akibat eksplorasi PT. Chevron di Duri dan Pinggir, tanah Borrow Fit yang tidak termanfaatkan dan erosi serta pengikisan tanah-tanah tersebut perlu penanganan dari pihak yang terkait.

ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN

KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2017

1.Arah Kebijakan dan Strategis Pembangunan Kabupaten Bengkalis Tahun 2017 hendaknya disesuaikan dengan Visi dan Misi, Bupati terpilih yaitu "Terwujudnya Kabupaten Bengkalis Sebagai Model Negeri Maju dan Makmur di Indonesia"

Visi ini akan dicapai dengan 3 misi sebagai berikut:

Pertama. Terwujudnya pemerintahan yang berwibawa, transparan dan bertangungjawab serta dapat melaksanakan kepimpinan dengan bijak, berani dan ikhlas.Kedua. Terwujudnya pengelolaan seluruh potensi daerah dan sumber daya manusia untuk kemakmuran rakyat. danKetiga. Terwujudnya penyediaan infrastruktur yang berkualitas untuk kesejahteraan rakyat.

Dalam rangka menjadikan Kabupaten Bengkalis sebagai negeri yang maju dan makmur, Kabupaten Bengkalis akan dibagi menjadi empat pusat kegiatan pembangunan secara spasial, yakni:

1. Gerbang Utama. Fokus menjadikan Pulau Bengkalis sebagai Pusat Pemerintahan, Pusat Pendidikan Terpadu dan Pusat Pengembangan Budaya Melayu Serumpun.

2. Gerbang Laksamana. Fokus menjadikan Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Siak Kecil sebagai Kawasan Industri Wisata Religius, Pelabuhan ekspor-impor, pusat pengembangan pertanian, perkebunan dan peternakan modern yang pro rakyat.

3. Gerbang Permata,  Fokus menjadikan Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir sebagai Pusat Pengembangan Industri, Pertambangan, Perdagangan, Ketenagakerjaan, Peternakan, Pertanian dan Perkebunan.

4. Gerbang Pesisir. Fokus untuk menjadikan Pulau Rupat sebagai pusat pariwisata unggulan daerah, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan.

Untuk itu pembangunan di Kabupaten Bengkalis masih dititik beratkan kepada : Pertama, Ekonomi Kerakyatan, Kedua, Sumber Daya Manusia, Ketiga, Infrastruktur, dan Keempat, Lingkungan dan Pendukung lainnya.

Keempat komponen yang menjadi titikberat pada Arah Kebijakan dan Strategi di Tahun 2017 tersebut harus dilaksanakan secara serentak dan menyeluruh (holistik), saling dukung dan tidak berjalan sendiri-sendiri serta memperioritaskannya dengan setiap gerbang pembangunan yang menjadi pusat kegiatan pembangunan. Ini memerlukan kebersamaan langkah, kebersamaan, dan kesatuan cita-cita kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap pembangunan daerah ini.

2.Perencanaan Pembangunan Kabupaten Bengkalis Tahun 2017 hendaknya disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan dan harus mengacu serta memperhatikan tujuan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

3.Untuk Pembangunan Ekonomi Kerakyatan, dalam RKPD tahun 2017 program-program yang hendaknya menjadi prioritas adalah :

a. Mengurangi jumlah keluarga miskin dengan memprogramkan berbagai kegiatan penguatan basis ekonomi masyarakat termasuk kebijakan harga karet untuk petani karet.

b.Melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai kegiatan yang pernah diprogramkan di tahun-tahun yang lalu, dan dikemaskinikan agar lebih berhasil guna dan berdaya guna serta tepat sasaran.

c.Dana UED SP yang selama ini sudah diterima oleh Desa dan Kelurahan harus diawasi dan dipantau terus, karena ada beberapa desa yang belum optimal pengelolaannya dan optimalisasi BUMDES.

d.Memperbanyak program-program ketahanan pangan guna meningkatkan produksi bahan-bahan pokok dan disamping itu juga mengoptimalkan fungsi Dewan Ketahanan Pangan.

e.Menguatkan dan membentuk daerah Sentra Perikanan dengan Sub Sektor Budidaya dan Tangkap, dan Sentra Peternakan guna mencukupi kebutuhan / konsumsi masyarakat serta menguatkan kembali peran penyuluh baik penyuluh pertanian, perkebunan maupun perikanan.

f.Mendorong dan merekayasa tumbuhnya industri kecil dan menengah yang berbasis pada potensi setempat.

4.Untuk Pembangunan Sumber Daya Manusia, dalam RKPD tahun 2017 program-program yang hendaknya menjadi prioritas adalah :

a.Melanjutkan program wajib belajar yang telah mulai dilaksanakan pada tahun 2005

b.Menuntaskan rehabilitasi dan penambahan sarana dan prasarana sekolah disetiap jenjangnya serta merasionalkan jumlah sekolah disetiap jenjangnya disuatu wilayah tertentu.

c.Pembangunan baru sekolah kejuruan dan mengoptimalkan sekolah-sekolah kejuruan yang telah ada. Disamping itu juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan kejuruan bagi siswa-siswa putus sekolah.

d.Peningkatan kuantitas dan kualitas guru disetiap jenjang pendidikan, serta meratakan penyebarannya. Disamping itu, kesejahteraan guru juga hendaknya dapat ditingkatkan.

e.Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat. Pembangunan Puskesmas induk hendaknya memperhatikan sebaran penduduk dan kondisi geografis setempat.

f.Meningkatkan kuantitas dan penyebaran tenaga kesehatan (medis dan paramedis)

g.Meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang ada, dengan membantu penyelenggaraan pendidikan tinggi di Kabupaten Bengkalis.

h.Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan tinggi seperti seperti membangun kampus akademi keperawatan yang sudah berdiri beberapa waktu yang lalu, serta perguruan tinggi lainnya.

i. Menggiatkan program pendidikan Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) untuk PNS baik ke dalam negeri maupun ke luar negeri.

5.Untuk Pembangunan Infrastruktur, dalam RKPD tahun 2016 program-program yang hendaknya menjadi prioritas adalah :

a.Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dasar.

b.Pembangunan jalan dan jembatan, khususnya untuk mengentaskan daerah terisolir.

c.Pembangunan Steiger (Pelabuhan Rakyat) desa.

d.Melanjutkan program merangkai pulau

e.Peningkatan kualitas jalan dan rehabilitasi jalan-jalan yang rusak

6.Untuk Pembangunan Lingkungan dan Pendukung lainnya, dalam RKPD Tahun 2017 program-program yang hendaknya menjadi prioritas adalah:

a.Antisipasi lebih dini terhadap ancaman kebakaran hutan / lahan

b.Mengantisipasi abrasi yang melanda daerah pesisir utara

c.Rehabilitasi Hutan Mangrove

d.Mengkaji kemungkinan pencadangan areal untuk hutan lindung, minimal disetiap kecamatan atau malah jika memungkinkan disetiap desa/kelurahan.

e.Meningkatkan pengembangan objek-objek wisata, baik wisata alam (hutan dan bahari) maupun wisata budaya.

f.Penyelesaian permasalahan tapal batas, baik antar desa, antar kecamatan maupun dengan kabupaten/kota/provinsi yang berbatasan laangsung dengan wilayah Kabupaten Bengkalis.

7.Untuk meningkatkan penerimaan daerah khususnya PAD dan mengurangi ketergantungan kepada bagi hasil migas dana perimbangan lain dari pusat, upaya yang harus dilakukan adalah terus menerus menggali potensi sumber-sumber penerimaan yang telah ada. Juga harus digesa upaya-upaya meraih dana-dana pembangunan baik dari pusat maupun provinsi.

8.Meningkatkan kualitas pelayanan publik baik perizinan maupun non perizinan, baik pada level Desa/Kelurahan maupun level Kabupaten dengan melakukan inovasi-inovasi terhadap berbagai sektor pelayanan, khususnya yang menyangkut pelayanan terhadap masyarakat.

9. Melakukan penyempurnaan terhadap pelimpahan wewenang dari Bupati kepada SKPD dan Camat khusus bidang perizinan maupun non perizinan.

10.Melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Desa antisipasi banyaknya dana yang masuk ke desa, sehingga dana-dana tersebut dapat disalurkan dan tepat sasaran.

PENUTUP

Demikian Pokok-Pokok Pikiran DPRD Kabupaten Bengkalis tentang Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Bengkalis Tahun 2017 yang disampaikan dalam Musrenbang Kabupaten Bengkalis Tahun 2016 ini, dengan harapan kiranya dapat dijadikan referensi dan bahan masukan dalam menyusun RKPD Kabupaten Bengkalis Tahun 2017. Dan hasil akhirnya adalah dapat tersusunnya APBD Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2017 yang lebih proporsional, akuntabilitas, bertanggungjawab, berkeadilan dan tepat sasaran.

Bengkalis, 17 Maret 2016

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

KABUPATEN BENGKALIS

KETUA,

H. HERU WAHYUDI, SH

Pokok-Pokok Pikiran DPRD Kabupaten Bengkalis Tahun 2017 11