xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · web viewhamparan dataran hijau, bunga daffodil dan...

25
1 “KEKUATAN CINTA MAMPU MENAKLUKAN DUNIA” A. IDENTITAS BUKU 1. Judul : Edensor 2. Pengarang : Andrea Hirata 3. Penyunting : Imam Risdiyanto 4. Desain sampul : Andreas Kusumahandi 5. Pemeriksa aksara : Yayan R.H 6. Penata aksara : Iyan Wb. 7. Ilustrasi isi : Pirie Tramotane 8. Penerbit : PT. Bentang Pustaka 9. Tempat terbit : Yogyakarta 10. Tahun terbit : Cetakan pertama, Mei 2007 11. ISBN : 979-979-1227-D2-5 12. Tebal halaman : 294 halaman 13. Harga : - 14. Ilustrasi Gambar : Sampul berwarna kelabu dominan dengan balutan kabut harapan yang manggambarkan langit dengan berbagai suasana. Tampak seorang laki-laki yang sedang duduk termenung di atas sebuah bangku di pinggir jalan dengan pandangan sejuta mimpi masa kecil yang hendak diwujudkan. Dilengkapi

Upload: others

Post on 02-Aug-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

1

“KEKUATAN CINTA MAMPU MENAKLUKAN DUNIA”

A. IDENTITAS BUKU

1. Judul : Edensor

2. Pengarang : Andrea Hirata

3. Penyunting : Imam Risdiyanto

4. Desain sampul : Andreas Kusumahandi

5. Pemeriksa aksara : Yayan R.H

6. Penata aksara : Iyan Wb.

7. Ilustrasi isi : Pirie Tramotane

8. Penerbit : PT. Bentang Pustaka

9. Tempat terbit : Yogyakarta

10. Tahun terbit : Cetakan pertama, Mei 2007

11. ISBN : 979-979-1227-D2-5

12. Tebal halaman : 294 halaman

13. Harga : -

14. Ilustrasi Gambar :

Sampul berwarna

kelabu dominan dengan

balutan kabut harapan

yang manggambarkan

langit dengan berbagai

suasana. Tampak seorang

laki-laki yang sedang

duduk termenung di atas

sebuah bangku di pinggir

jalan dengan pandangan sejuta mimpi masa kecil yang hendak

diwujudkan. Dilengkapi dengan lukisan rumah-rumah penduduk

berusia ratusan tahun, bertingkat-tingkat yang tampak seperti kandang

merpati. Terdapat pula lukisan jembatan Ponte Vechio dengan riak

sungai yang mengalir di bawahnya. Sungguh kecantikannya tak dapat

dilukiskan dengan kata-kata.

Page 2: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

2

Pada sampul terdapat tulisan “EDENSOR” dengan variasi

tulisan yang indah dan warna putih penuh makna yang menunjukan

judul dari novel tersebut. Pada sampul bagian atas, di belakang

seorang laki-laki, tampak gambar lampu jalan yang bernilai seni

tinggi, berkualitas dan megah.

B. SINOPSIS

Edensor mengulas tentang perjalan hidup Andrea dan Arai, saudara

sekaligus teman seperjalanannya yang telah melalui banyak episode

kehidupan, suka maupun duka.

Pertemuannya dengan Weh, lelaki yang harus menanggung aib

karena menderita penyakit burut, penyakit nista yang disebabkan oleh ulah

nenek moyangnya yang telah berani melanggar aturan agama. Weh yang

telah mengajarkannya cara membaca bintang, mengurai langit sebagai

kitab terbentang serta membawanya pada satu pemahaman tentang

konstelasi zodiak. Zenit dan nadir, pesan terakhir yang ditinggalkan Weh

sebelum kematiannya. Weh adalah orang pertama yang telah mengenalkan

Andrea pada diri sejatinya, dan telah menguatkan tekad Andrea untuk

menjelajahi separuh belahan dunia, berjalan di atas tanah-tanah mimpi,

dan menemukan cinta yang sesunguhnya. Pelajaran yang tidak akan

ditemukan di bangku pendidikan formal, karena hanya kekuatan semesta

yang mampu menguak realita kehidupan.

Tawaran beasiswa dari Uni Eropa telah menjadi sebuah jembatan

keberuntungan (magical bridge) yang menghantar mereka pada

penjelajahan panjang di tanah-tanah mimpi, menjadi sebuah kunci yang

telah membuka kotak pandora yang berisi mimpi-mimpi masa kecil

mereka. Sebuah kerinduan untuk berbuat sesuatu bagi tanah kelahiran,

memberikan kebanggaan bagi orang tua dan menyelesaikan mimpi-mimpi

para sehabat yang telah terenggut oleh keterbatasan dan jerat kemelaratan.

Universitas Sorbonne Perancis, telah menghantar mereka pada

pertemuan dan persahabatan dengan mahasiwa dari berbagai belahan

dunia dengan beragam latar belakang. Kehidupan bangsa eropa yang

terkenal intelektual, dinamis dan efisien telah menunjukkan pada berbagai

realita betapa rendahnya kualitas serta sistem pendidikan bangsa

Page 3: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

3

Indonesia. Hanya semangat dan tekad yang kuat yang mampu menghantar

mereka pada sebuah keberanian untuk menjadi bagian dari sistem

pendidikan yang modern. Kesenjangan tingkat pemahaman dan

pengetahuan mengharuskan kedua orang ini berjuang mati-matian untuk

menyelesaikan pendidikan mereka.

Keindahan benua Eropa dan gemerlapnya dunia malam kota Paris

memberikan daya tarik tersendiri bagi siapapun yang melihatnya. Namun,

tradisi dan etika backpacker Kanada sangat menarik perhatian Andrea

bahkan lebih menarik dibadingkan Katya, seorang mahasiswi Jerman yang

telah menolak cinta banyak pemuda dan memilih Andrea untuk menjadi

kekasihnya. Meskipun pada akhirnya perbedaan makna tentang mencintai

telah membawa mereka kembali pada jalinan pertemanan. Kerinduan

Andrea pada A Ling, perempuan masa kecil yang sangat dicintainya telah

menguakkan kembali ingatannya tentang Edensor. Sebuah desa khayalan

pada sebuah novel pemberian A Ling, karya Herriot yang berjudul

Seandainya Mereka Bisa Bicara.

Hamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma

rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

khayalan yang telah membuka jalan rahasia dalam kepala Andrea, jalan

menuju penaklukan-penaklukan terbesar untuk menemukan A Ling, untuk

menemukan cinta dan diri sejatinya. Andrea dan Arai berencana untuk

melakukan perjalanan keliling benua Eropa mengikuti tradisi para

pengelanan backpacker Kanada. Rencana perjalanan panjang ini mendapat

respon yang serius dari para sahabat, yang akhirnya dijadikan sebagai

ajang pertaruhan untuk mengukur keberanian untuk menahklukkan

tantangan. Penjelajahan panjang menjelajahi benua eropa dengan

bermodal semangat dan keberanian.

Perjalanan dimulai dari kota Paris, Perancis melintasi benua Eropa

dan berakhir di Spanyol. Pencarian Andrea akan cinta masa kecil telah

membawa mereka melintasi rute perjalanan yang panjang melintasi benua

Eropa hingga Tunisia, Zaire dan Casablanca di benua Afrika. Rasa lapar,

kelelahan serta ancaman kematian karena kedinginan tidak menyurutkan

semangat dan keberanian Andrea untuk menjelajahi enigma tentang A

Ling yang kini menjadi semakin terang.

Page 4: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

4

Kota demi kota menghadirkan beragam realita yang semakin

memperjelas makna pencarian Andrea. Sekuat apapun upaya untuk

menemukan sesuatu, dan pada titik akhir upaya tersebut masih belum

berhasil sesungguhnya kita sedang dihadapkan pada berbagai realita

tentang diri kita. Pencarian cinta pada sosok perempuan bernama A Ling

telah memberikan pembelajaran tentang makna cinta sejatinya, yaitu diri

sendiri. Keberanian untuk bermimpi telah menghantar kita pada satu

realita yang mengajarkan kita arti kebahagiaan yang sesungguhnya.

Edensor, membawa kita pada perjalanan yang tidak hanya

membawa kita pada tempat-tempat yang spektakuler, tidak hanya memberi

kita tantangan ganas yang menghadapkan pada cinta putih, tetapi mampu

membawa kita pada satu kesadaran kesejatian diri manusia. Toleransi,

daya tahan dan integritas bukanlah hal yang dapat ditawar-tawar dalam

keadaan apapun. Dibutuhkan semangat, kemauan dan daya juang tinggi

untuk menghidupi setiap mimpi hingga terwujud dalam sebuah realita

kehidupan.

C. KEPENGARANGAN

Andrea Hirata, laki-laki kelahiran Belitung,

24 Oktober 1982 ini merupakan penulis muda yang

tidak memiliki latar belakang jurnalistik tetapi

memiliki kemampuan untuk menguak berbagai

realita kehidupan dan menyarikannya menjadi

sebuah tulisan yang apik dan mampu menggugah

ketersadaran nurani setiap pembacanya. Edensor merupakan novel ketiga

dari tetralogi Laskar Pelangi yang terdiri dari Laskar Pelangi, Sang

Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Novel ini diterbitkan pertama

kali pada Mei 2007 oleh PT. Bentang Pustaka, telah menjadi best seller

Indonesia.

Page 5: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

5

D. UNSUR-UNSUR SASTRA

a. Unsur Inrinsik

1. Tema

Novel tersebut menceritakan tentang keberanian bermimpi,

kekuatan cinta, pencarian diri sendiri dan penaklukan-penaklukan

yang gagah berani.

2. Alur

Dalam novel ini, penulis menggunakan alur campuran (alur maju-

mundur).

3. Latar

a. Latar waktu

1) Pagi hari (“Akhir pekan, pagi buta, kami bertolak...”

halaman 5), (“minggu pagi,” halaman 49)

2) Tengah malam (“tengah malam, Weh menyalakan obor,”

halaman 6)

3) Siang hari (“matahari membara, tepat di atas kepala.”

halaman 37)

4) Dini hari (“pukul dua pagi,” halaman 65)

5) Malam hari (“malam menjelang” halaman 91)

6) Sore hari (“sore itu kami bergegas ke Booth..” halaman

235)

b. Latar tempat

1) Di Tanjung Pandan (“setiap hari di Tanjung Pandan, Aku

merindukan Weh”, halaman 4)

2) Di Pangkalan (“kembali dari Tanjung Pandan, aku

bergegas ke pangkalan.” halaman 4)

3) Di Selat Karimata (“perahu ia layarkan melintasi lor-lor

ganas Karimata ” halaman 5)

4) Di Tanjung Sambar (“perahu terlontar memasuki

perairan Kalimantan di wilayah Tanjung Sambar.”

halaman 6)

5) Di Masjid (“di atas lantai pualam terbentang sajadah

panjang dari Turki.” halaman 27)

6) Di kelas (“hari ini, di kelasku,” halaman 36)

Page 6: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

6

7) Di Bogor (“di Bogor kami melamar kerja.” halaman 39)

8) Di sebuah ruko (“kantor itu adalah sebuah ruko.”

halaman 41)

9) Di perumahan (“ia menurunkan kami disebuah

perumahan.” halaman 42)

10) Di kantor pos (“sambil bekerja di kantor pos...” halaman

42)

11) Di depan toko Sinar Harapan (“aku melamun di depan

toko yang telah dibubarkan itu.” halaman 49)

12) Bandara Soekarno Hatta (“kami bertolak ke bandara

Soekarno Hatta,” halaman 50)

13) Bandara Schippol (“masih dalam lingkar pemanas

Bandara Schippol,” halaman 54)

14) Platform kereta underground (“kami membuntutinya

menuruni tangga dan memasuki platform..” halaman 56)

15) Kereta (“kita segera naik kereta..” halaman 56)

16) Brugge (“kota kecil di pinggir Belgia, yaitu Brugge.

Itulah akomodasi kami.” halaman 59)

17) Kantor Uni Eropa (“di kantor Uni Eropa..” halaman 74)

18) La rue de L’etuve (“kami menghambur ke La rue de

L’etuve.” halaman 77)

19) Di bus (“sabtu malam, naik bus Euroline,” halaman 78)

20) Terminal bus (“kami tiba di terminal bus..” halaman 79)

21) Di dalam metro (“kami melompat ke dalam metro,”

halaman 80)

22) Stasiun Trocadero (“kami sampai di stasiun Trocadero.”

halaman 80)

23) Kampus (“aku tergopoh-gopoh ke kampus.” halaman 91)

24) Kuburan (“aku menyelinap di antara celah nisan yang

berdesakan” halaman 94)

25) Kafe Brigadi et Bougreesses (“kami menghambur ke

kafe Brigadi et Bougreesses” halaman 113)

26) Groningen (“sampai ke Groningen” halaman 193)

Page 7: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

7

27) Stasiun Koln (“tidur di sudut stasiun Koln” halaman

197)

28) Skandinavia (“Helsinky, Finlandia adalah kota

Skandinavia terakhir yang kami kunjungi.” halaman 199)

29) Finlandia (“kami berdiri di bibir Finlandia” halaman

200)

30) Olovyannaya (“kami berbalik lagi ke barat, menuju

Olvyannaya” halaman 209)

31) Akropolis, Yunani (“ketika kami sampai di Akropolis,

Yunani.” halaman 216)

32) Balkan (“nasib kami berbalik di negeri Balkan” halaman

221)

33) Estonia (“..kami sampai ke Estonia.” halaman 234)

34) Stasiun Sentral (“..di depan stasiun Sentral Austria.”

halaman 241)

35) Fontana de Trevi, Roma (“..yang paling mengesankan

adalah di Fontuna de Trevi, Roma” halaman 252)

36) Verona (“aku melihatnya sendiri di Verona.” halaman

253)

37) Milan (“masih di Milan,” halaman 262)

38) Ponte Vechio, Florence (“ia menonton kami tampil di

Ponte Vechio, Florence.” halaman 265)

39) Gurun Sahara (“kini mengarungi bantaran Gurun Sahara

yang panas membara,” halaman 271)

40) Zaire (“kami pun sampai ke Zaire.” halaman 271)

41) Spanyol (“di Spanyol aku ternganga..” halaman 273)

42) Terminal Victoria (“aku termangu di terminal Victoria,”

halaman 287)

43) Sheffield (“sampai di Sheffield,” halaman 287)

44) Tepi sungai Ouse di Sussex (“sepanjang hari aku

melamun di tepi sungai itu..” halaman 289)

45) Rumah Profesor Turnbull (“rumah itu memiliki halaman

dengan penataan yang memikat.” halaman 289)

Page 8: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

8

46) Desa Edensor (“aku makin dekat dengan desa yang

dipagari batu bulat berwarna hitam.” halaman 292)

c. Latar Suasana

1) Tegang (“lemparkan! hardiknya melihat benda-benda di

tanganku..” halaman 3), (“gadis itu jengkel. Ia

membanting surat panggilan,” halaman 41)

2) Hening (“sampai aku pulang kami tak berkata-kata.”

halaman 4)

3) Gelisah (“aku gelisah sepanjang malam.” halaman 4),

(“semalam suntuk tak dapat kupejamkan mataku.”

halaman 7)

4) Damai (“Tak pernah wajahnya kulihat sedamai itu.”

halaman 5)

5) Waswas (“perahu meluncur pelan dan waswas dalam

intaian maut,” halaman 6)

6) Bahagia (“..kegembiraan yang secara ajaib menjelma.. ”

halaman 28), (“perasaanku melambung, melesat-lesat..”

halaman 32), (“aku gembira, berbulan-bulan...” halaman

47)

7) Haru (“kami tahu, sebagian hatinya ingin kami tak

pergi.” halaman 49)

8) Sedih (“aku tersedu sedan.” halaman 51), (“berat sekali

berpisah dengan Famke..” halaman 59)

9) Kaget (“ya tuhan, inilah Ms. Famke Somers yang

kusangka ibu-ibu gendut...” halaman 56)

10) Takjub (“aku terpana.” halaman 57), (“subhanallah!”

halaman 81)

11) Mencekam (“sunyi, mencekam.” halaman 64)

12) Panik (“bertahanlah Tonto!” halaman 66), (“aku panik,

berlari pontang-panting” halaman 93)

13) Takut (“bulu tengkuku meruap..” halaman 94)

14) Bingung (“tanpa peta, kami tak tahu beraa di mana”

halaman 210)

Page 9: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

9

4. Penokohan

1) Andrea (Ikal), merupakan tokoh utama dalam novel ini. Ia

seorang tokoh yang berkemauan keras demi mewujudkan cita-

cita masa kecilnya.

2) Arai, seorang tokoh yang berwatak gigih, pantang menyerah.

Pribadi yang penyayang dan cerdas.

3) Ayah Ikal, sosok seorang ayah yang sabar, pendiam,

penyayang dan sangat bijaksana.

4) Weh, seorang yang gagah, pandai berlayar, sosok inspirator

dalam hidup Ikal.

5) Ibu Ikal, berkepribadian keras kepala sekaligus sosok ibu

penyayang.

6) Taikong Hamin, seorang ustadz.

7) A Ling, cinta pertama Ikal.

8) Zakiah Nurmala, cinta pertama Arai. Sosok wanita yang tidak

pernah menyerah untuk menolak cinta Arai.

9) Ms. Fmke Somers, seorang yang cantik, baik dan bertanggung

jawab.

10) Simon Van Der Wall, sosok yang tidak peduli pada nasib

orang lain.

11) Dr. Michaella Woodward, seorang doktor ekonomi yang

sangat cerdas.

12) Erika Ingeborg, asisten Dr. Woodward yang tegas dan

bertanggungjawab.

13) Maurent Leblanch, seorang yang terpelajar dan

bertanggungjawab.

14) Titouan Bernarzou dan Isabelle Copernic, teman baik Ikal dan

Arai.

15) Toha, laki-laki tua orang Indonesia di Crainova, Rumania.

Seorang pembasmi kecoa yang baik.

16) Oruzgan Mourad Karzani, seorang Imam masjid Afganistan di

Gmunden. Sosok Imam yang sangat bersahaja dan pahlawan

besar Balloch yang menumbangkan resimen Tentara Merah.

17) Profesor Turnbull, Dosen Ikal yang sudah sepuh.

Page 10: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

10

18) Naomi Stanfield, teman kuliah Ikal yang sikapnya primordial,

seorang perempuan yang trendi dan selalu ingin dipuji.

19) Virginia Sue Townsend, teman kuliah Ikal yang

berkepribadian keras kepala.

20) Yankee, teman kuliah Ikal dari kelompok Amerika yang

cenderung mendominasi, intimidatif dan penuh intrik untuk

mengambil alih kendali ketika dalam diskusi.

21) Marcus Holdvessel, Christian Diedrich dan Katya

Kristanamea, sekelompok mahasiswa Jerman yang ahli dalam

materi-materi hitungan.

22) Saskia de Roojis dan Marike Ritsoma, sosok yang tidak terlalu

memperdulikan penampilan, pendiam namun kritis.

23) Abraham Levin, Y’hudit Oxxenberg, Yoram Ben Mazuz dan

Becky Avshalom, kelompok mahasiswa asal Yahudi yang

sangat jenius.

24) Charlotte Gastonia, Sylvie Laborde, Jean Pierre Minot dan

Sebastien Delbonnel. Mahasiswa pribumi, Prancis yang

berkepribadian yang luhur dan sangat peduli akan nasib orang-

orang kecil.

25) Guangzhou dan Hongkong, orang-orang Tionghoa yang

memiliki pribadi broad minded, berpikiran luas dan akrab

dengan siapa pun.

26) MVRC Manooj, seorang yang berkulit legam, kurus tinggi,

berwajah jenaka tapakeal India.

27) Pablo Arian Gonzales, pribadi yang selalu menampilkan

kegembiraan.

28) Ninochka Stronovsky, seorang yang tidak punya kepercayaan

diri.

5. Sudut Pandang

Dalam novel ini, pengarang menggunakan sudut pandang orang ke-

1 yang ditandai dengan kemunculan tokoh Aku, Ku.

Page 11: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

11

6. Gaya Bahasa

1) Personifikasi

“Perahu bergoyang halus, tapi cepat serupa denting

senar gitar. ” (halaman 4)

“Perahu meluncur pelan dan waswas dalam intaian

maut, laksana melintas titian serambut terbelah tujuh

di atas neraka yang berkobar-kobar” (halaman 6)

“Penguasa laut itu menggelinjang berguling-guling

seperti buaya mematahkan leher lembu”(halaman 6)

“langit telah mencatat semua kejadian di muka

bumi” (halaman 8)

“Dedaunan trembesi yang merunduk memagari

tepian delta” (halaman 8)

“Angin meniup layar, perahu menusuk kabut”

(halaman 11)

“pilar-pilar tingginya memantul-mantulkan suara.”

(halaman 27)

“Tiga aliran sungai berkejaran” (halaman 54)

“Suara alam lenyap terisap angin.” (halaman 79)

“Hebat sekali kantor Uni Eropa, meraja di jantung

kota Brussel, kukuh berwibawa melambangkan

supermasi bangsa-bangsa Eropa” (halaman 69)

“Paris mulai menyambut musim panas” (halaman

148)

“arloji itu telah tega mengkhianatinya.”(halaman

219)

“telinga kami berdiri” (halaman 268)

“digenggam dingin yang jahat” (halaman 279)

2) Metafora

“Raksasa-raksasa kelabu itu ternyata jauh lebih

besar dari yang selalu kubayangkan” (halaman 6)

“Hewan berparas mengerikan serupa tikus terkutuk

itu mendekor langit” (halaman 27)

Page 12: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

12

“Suhu dingin di luar seganas gigitan hewan buas.”

(halaman 54)

“Sikap Van Der Wall delapan derajat celcius, lebih

dingin satu strip dari suhu di luar” (halaman 62)

“Iblis es dari kutub utara gentayangan.” (halaman

63)

“Menara Eifel laksana Nyonya besar. Tegak kekar,

tak peduli. ” (halaman 81)

“Katya adalah primadona” (halaman 144)

“Si ganteng itu adalah arjuna” (halaman 145)

“Kesatria kuda putih yang beruntung” (halaman

125)

“Dewi Fortuna tertawa lebar,” (halaman 216)

3) Hiperbola

“adalah ekor puting beliung yang sepanjang hari ini

menyapu Selat Gaspar” (halaman 9)

“aku merasa separti dipeluk arus sungai Lenggang,

berenang bersama lumba-lumba, dijemput jutaan

kunang-kunang, lalu diterbangkan menuju bintang.”

(halaman 41)

“Van Der Wall memuntahkan kata-kata yang lebih

menyakitkan.” (halaman 62)

“menyelamatkan diri dari gempuran salju yang

buas.” (halaman 65)

“suara Anggun membawaku melayang.” (halaman

90)

“aku menghambur ke luar apartemen.” (halaman 92)

“Selalu berkoar-koar seperti angsa trumpeter, tak

lain adalah oang Inggris.” (halaman 98)

“helium yang memenuhi rongga dadaku meledak

dan aku pecah menjadi ribuan kuntum mawar”

(halaman 127)

“wajah Tuan Smith merah padam” (halaman 135)

“matahari adalah tukang tenung” (halaman 147)

Page 13: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

13

“ia seperti kembang api, seperti pasar malam, seperti

lebaran” (halaman 162)

“angin-angin lembah yang jahat” (halaman 215)

“Arai naik darah” (halaman 219)

“suasana membeku,” (halaman 221)

“kami telah menusuk ulu hati Eropa...” (halaman

237)

4) Litotes

“mereka semakin kelihatan tidak penting dengan

sosoknya yang kecil di antara raksasa hitam dan

putih.” (halaman 70)

“sepucuk surat yang amat biasa sebenarnya,”

(halaman 144)

“seorang pria penganut kebenaran hidup tang

sederhana seperti ayahku.” (halaman 145)

5) Asosiasi

“Langit adalah kitab yang terbentang” (halaman 10)

“Katya masih seperti pulau karang tak bertuan di

perairan Pasifik, indah, diperebutkan” (halaman

125)

“Aku dan Arai sibuk seperti tupai mengumpulkan

biji pinang” (halaman 150)

“kami seperti tikus buta di tengah labirin.” (halaman

206)

“kami memasuki kantong-kantong kemiskinan

Eropa”(halaman 222)

7. Amanat

Apabila kita mempunyai mimpi, maka kita harus

memperjuangkan mimpi tersebut dan berusaha untuk meraihnya.

Cerita dalam novel ini mengingatkan kepada kita bahwa menerima

kenyataan hidup berarti menerima kenyataan bahwa tidak ada hal

sekecil apa pun terjadi karena kebetulan. Semua yang terjadi

merupakan timbal balik dari perbuatan kita.

b. Unsur Ekstrinsik

Page 14: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

14

1. Latar belakang pengarang

Pengarang merupakan seorang yang menyukai

tantangan dalam setiap kegiatannya. Begitu pula dalam

menjalani hidup ini, ia ingin menghirup rupa-rupa pengalaman

dan terjun langsung menghadapi lika-liku hidup yang akhirnya

tak dapat disangka. Novel ini merupakan catatan peristiwa

yang pernah ia lalui dalam perjalanannya untuk melakukan

penaklukan dalam hidup.

2. Nilai-nilai yang terkandung

a) Nilai agama

Sekecil apapun hal yang kita lakukan pasti akan ada

balasannya.

Harus menghormati orang yang lebih tua.

Harus saling tolong-menolong.

Membiasakan shalat berjama’ah.

Tidak mudah menyerah dalam melawan hawa

nafsu.

Selalu meminta izin kepada orang tua apabila

hendak bepergian.

Selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah

berikan.

b) Nilai sosial

Bersikap ramah kepada siapapun.

c) Nilai politik

Pendapat seorang anak sangat diperlukan dalam

pengambilan suatu keputusan dalam keluarga.

Berdemo untuk mendapatkan pekerjaan.

Seseorang yang telah mampu mengharumkan nama

bangsanya.

Konfrontasi yang beradab.

Berusaha menemukan cara untuk mendapatkan nilai

cukup.

Pemberian beasiswa World Bank sebagai bagian

dari program pengetasan kemiskinan Meksiko.

Page 15: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

15

d) Nilai budaya

Bagi orang Melayu pedalaman, nama begitu

penting.

Orang Eropa tidak terlalu peduli terhadap orang

yang tidak mereka kenal.

Orang Indonesia selalu tertindas karena tidak

memiliki keberanian.

Bersaing dengan mode.

Penduduk Prancis memiliki cita rasa tinggi terhadap

seni.

Orang Prancis selalu menjunjung tinggi

persahabatan.

e) Nilai pendidikan

ilmu tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal,

tapi dari alam sekalipun kita bisa mendapatkan

ilmu.

Pemberian hukuman atas kesalahan yang diperbuat.

Gigih dalam mewujudkan cita-cita.

Pengetahuan diperoleh sebagian besar dari

membaca.

Menumbuhkan rasa patriotisme, merasa bangga ada

orang Indonesia yang mampu bersaing di tingkat

internasional.

E. PENILAIAN

a. Keunggulan

Novel ini sangat inspratif. Mengajarkan kita tentang optimis,

semangat dan pantang menyerah. Sampulnya menarik, mampu

menampilkan rangkuman dari seluruh isi cerita. Novel ini menyajikan

ilustrasi gambar sehingga membuat cerita lebih menarik dan mudah

dipahami.

b. Kelemahan

Kelemahan dari novel ini berupa penyajian secara fisik, yakni

kertas yang digunakan adalah kertas buram yang kualitasnya kurang

Page 16: xia3anaritadiana.files.wordpress.com€¦  · Web viewHamparan dataran hijau, bunga daffodil dan semerbak aroma rerumputan telah membawa Andrea bekelana ke setiap sudut desa. Desa

16

baik, sehingga apabila novel ini terlalu sering dibaca maka kertasnya

akan mudah kusut dan tidak tahan lama.

F. PENUTUP

a. Kesimpulan

Novel ini bercerita tentang keberanian bermimpi, kekuatan

cinta, pencarian diri sendiri dan penaklukan-penaklukan terhadap

ganasnya kehidupan.

b. Saran

Pendapat saya novel ini begitu hebat, ceritanya memberikan

motivasi perjuangan hidup dan mampu menggugah nurani

pembacanya. Oleh karena itu, segeralah membaca novel ini agar anda

lebih mengetahui hakikat cinta sejati dan pencarian diri yang

sesungguhnya.