· web viewberdasarkan hasil sensus penduduk tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada tabel xix...

66
KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

Upload: others

Post on 22-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

Page 2:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan
Page 3:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

B A B XIX

KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

A. PENDAHULUANMasalah-masalah pokok yang dihadapi di bidang

kependudukan dan keluarga berencana meliputi besarnya jumlah penduduk dan masih tingginya pertumbuhan penduduk. Menurut sensus 1980, jumlah penduduk Indonesia pada saat ini adalah sekitar 147,4 juta jiwa dan pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun selama tahun 1971 — 1980 adalah 2,32%. Tingginya pertumbuhan penduduk ini terutama disebabkan masih tetap tingginya tingkat kelahiran dan menurunnya tingkat kematian berkat kemajuan-kemajuan di bidang pembangunan kesehatan. Sejalan dengan itu maka struktur umur penduduk cenderung kurang seimbang, yaitu sebagian besar penduduk Indonesia merupakan penduduk berumur muda.

Di samping jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi serta struktur umur yang timpang, maka penyebaran penduduk secara geografis juga kurang seimbang yaitu lebih dari 62% penduduk Indonesia berada di pulau Jawa yang merupakan hanya sekitar 7% dari luas Indonesia.

Langkah-langkah yang ditempuh selama tahun 1980/81 merupakan kelanjutan langkah-langkah tahun sebelumnya dan merupakan sebagian dari usaha-usaha jangka panjang untuk memecahkan masalah-masalah kependudukan di atas.

Dalam hubungan ini keluarga berencana merupakan bagian utama dari pada usaha jangka panjang untuk menurunkan tingkat kelahiran dan pertumbuhan penduduk. Dalam uraian berikut dikemukakan langkah-langkah yang ditempuh selama tahun kedua Repelita III.

B. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNANDalam pelaksanaan kegiatan pembangunan ini

bidang kependudukan dan keluarga berencana pada

Page 4:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

tahun 1980/81 terdapat satu hal

983

Page 5:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

yang sangat penting yang akan mempengaruhi arah perencanaan pembangunan berbagai sektor pembangunan, khususnya dalam penanganan masalah kependudukan di Indonesia. Hal penting tersebut adalah telah dilaksanakannya Sensus Penduduk Tahun 1980 yang merupakan pelaksanaan sensus yang ketiga kalinya di Indonesia yaitu Sensus Penduduk Tahun 1961, Sensus Penduduk Tahun 1971, dan Sensus Penduduk Tahun 1980. Melalui hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 akan didapat gambaran keadaan peta kependudukan yang sebaik-baiknya.

Berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan antara tahun 1971 — 1980 tersebut adalah lebih tinggi bila dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan penduduk tahun 1961 — 1971 yaitu sebesar 2,10% tiap tahun. Kenaikan laju pertumbuhan penduduk yang cukup besar antara tahun 1971 — 1980 antara lain disebabkan adanya penurunan tingkat kematian yang cukup besar dibandingkan dengan tingkat kelahiran dalam sepuluh tahun terakhir. Menurunnya dengan lebih cepat tingkat kematian antara lain disebabkan oleh keberhasilan pembangunan sektor kesehatan khususnya dan berhasilnya pembangunan di sektor-sektor lain pada umumnya yang telah dapat meningkatkan derajat kesejahteraan rakyat.

Tabel XIX — 1 juga menyajikan gambaran jumlah penduduk pada tahun 1971 dan jumlah penduduk pada tahun 1980 yang diperinci menurut pulau/kepulauan dan propinsi. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan penduduk menurut daerah sangat beragam, yang paling tinggi adalah Sumatera 3,32%, diikuti oleh Kalimantan 2,96%, Maluku dan Irian Jaya 2,79% Sulawesi 2,22%, Jawa 2,02%, dan Nusa Tenggara 2,01%. Dengan 984

Page 6:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

demikian kepulauan Sumatera merupakan daerah dengan laju pertumbuhan penduduk paling tinggi. Tingginya laju pertumbuhan penduduk ini disebabkan perpindahan penduduk ke Sumatera dari pulau lainnya terutama dari Jawa di samping pertumbuhan alami yang masih tinggi. Melalui Tabel XIX — 1 ini nampak khususnya laju pertumbuhan penduduk di pulau Jawa dalam sepuluh tahun terakhir ini terdapat gejala penurunan dan apabila dibandingkan dengan pulau lainnya kecuali Nusa Tenggara,

Page 7:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

TABEL XIX — 1JUMLAH PENDUDUK INDONESIA MENURUT DAERAH TINGKAT I DAN PULAU/KEPULAUAN,

MENURUT HASIL SENSUS PENDUDUK 1971 DAN SENSUS PENDUDUK 1980 ( orang )

No.Daerah Tingkat I/Propinsi

—dan Pulau/Kepulauan

Jumlah Penduduk laju PertumbuhanPenduduk Rata-rata

Per tahun 1%1Sensus 1971 Sensus 1980 1971 - 1980 1)

01. Daerah Istimewa Aceh 2.006595 2.611.271 2,9302. Sumatera Utara 6.621.831 8.360.894 2,6003 Sumatera Barat 2.793.198 3.406.816 2,2104. R I a u 1.641.545 2.168.535 3,1105 J a m b I 1.006.084 1.445.994 4,0706 Sumatera Selatan 3.440.573 4.629.801 3,3207. Bengkulu 519.316 766064 4,39OB L a m p u n g 2.777.008 4.624.785 5,77

Sumatera 20.806148 28.016.160 3,32

09. DKI Jakarta 4.579.303 6.503.449 3.9310. Jawa Barat 21.623.529 27.453.525 2,6611. Jawa Tangah 21.877.136 25.372.889 1,6412. Daerah Istimewa Yogyakarta 2489.360 2.750.8t3 1,1013. Jawa Timur 25.516.999 29.188.852 1,49

J a w a 76.086.327 91.269,528 2,02

14. B a I i 2120.322 2.469.930 1,6915 Nusa Tenggara Barat 2203.465 2.724.884 2,3616. Nusa Tenggara Timur 2.295.287 2.737.188 1.9517. Timor Timur 555.350

Nusa Tenggara 5818.074 8.487.100 2,01 2)

18 Kalimantan Barat 2.019.936 2.486.068 2,3119. Kalimantan Tengah 701.936 954.353 3,4320. Kalimantan Selatan 1.699.105 2.064.649 2,1621. Kalimantan Timur 733.797 1.218.016 5,73

Kalimantan 5154.774 6723.086 2,96

22. Sulawesi Utara 1.716543 2.115.384 2,3123. Sulawesi Tangah 913.662 1.289.635 3,8624. Sulawesi Selatan 5.180.576 6.062.212 1,7425. Sulawesi Tenggara 714.120 942.302 3,09

Sulawesi 8.526.901 10.409.533 2,22

26. M a l u k u 1.089.565 1.411.006 2,8827. Irian Jaya 923.440 1.173.875 2,67

Maluku dan Irian Jaya 2.013.005 2.584.881 2,79

I N D O N E S I A 2,322)147.490.298119.206229

1) Rats-rats majemuk selama 9,1 tahun dad 24 September 1971 — 31 Oktober 19802) Tidak termasuk Timor Timur

Page 8:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

laju pertumbuhan penduduk sebesar 2,02%. Hal ini memberikan gambaran keberhasilan usaha penekanan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana yang telah dilaksanakan sejak Repelita I.

Selanjutnya Tabel XIX — 2 dan Grafik XIX — 1 menyajikan gambaran Pengelompokan jumlah penduduk menurut kelompok umur. Apabila dilihat kepada kelompok umur antara 0 — 4 tahun dan 5 — 9 tahun dan dibandingkan dengan pertumbuhan kedua kelompok umur tersebut berdasarkan hasil Sensus Tahun 1971 terdapat penurunan yaitu dad 16,1% dan 14,4% pada tahun 1980. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program keluarga berencana telah memperlihatkan keberhasilannya, sehingga dalam tahun-tahun mendatang struktur umur penduduk yang muda akan dapat lebih seimbang. Dengan lebih seimbangnya struktur umur penduduk maka upaya-upaya pembangunan yang sedang dilaksanakan akan dapat lebih berarti.

TABEL XIX—2

PENDUDUK INDONESIA MENURUT KELOMPOK UMUR, MENURUTHASIL SENSUS PENDUDUK 1971 DAN SENSUS PENDUDUK 1980

Kelompok S e n s u s 1971 S e n s u s 1980Umur

(tahun)Penduduk

(orang)Persen-tase

Penduduk(orang)

Persen-tase

0— 4 19.192.525 16,1 20.796.132 14,15— 9 18.954.108 15,9 21.238.603 14,4

10— 14.304.988 12,0 18.141.307 12,315 — 24 19.550.149 16,4 28.465.627 19,325— 49 35.762.469 30,0 42.477.206 28,E50 ke atas 11.443.990 9,6 16.371.423 11.1

Jumlah : 119.208.229 100,0 147.490.298 100,0

Tabel XIX — 3 dan Grafik XIX — 2 memberikan

986

Page 9:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

gambaran kepadatan penduduk per Km2 yaitu jumlah penduduk yang mendiami tiap Km2. Berdasarkan Tabel XIX — 3 secara nasional dalam kepadatan penduduk per Km2 terdapat kenaikan sebesar 24,19%. Apabila dilihat

Page 10:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX – 1

PENDUDUK INDONESIA MENURUT KELOMPOK UMUR,

MENURUT HASIL SENSUS PENDUDUK 1971 DAN SENSUS PENDUDUK 1980

987

Page 11:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

0TABEL XIX—3

JUMLAH PENDUDUK PER KM2 MENURUT PULAUMENURUT HASIL SENSUS PENDUDUK 1971

DAN SENSUS PENDUDUK 1980(orang)

P u l a u Jumiah Penduduk per Km2

Sensus 1971 Sensus 1980

1. Jawa dan Madura 576 6902. Sumatera 44 593. Kalimantan 10 124. Sulawesi 45 555. Pulau dan Kepulauan lainnya 15 19

INDONESIA : 62 77

menurut distribusi menurut kepulauan, Sumatera mengalami kenaikan kepadatan penduduk dengan 34,1% disusul dengan kepulauan lainnya 26,7%, Sulawesi 22,3%, Kalimantan 20% dan di Jawa dan Ma-dura kepadatan penduduk naik dengan 19,8%. Dari Tabel XIX — 3 dapat dilihat bahwa pelaksanaan program keluarga berencana telah mulai menunjukkan tanda-tanda keberhasilannya karena di Jawa dan Madura kepadatan penduduk meningkat hanya 19,8%. Satu peningkatan yang paling rendah dibandingkan dengan kepulauan lainnya. Dalam hubungan ini dapat dicatat bahwa pelaksanaan program untuk Jawa dan Madura telah berjalan lebih dari 10 tahun.

Langkah-langkah serta usaha-usaha yang ditempuh dalam tahun 1980/81 ditujukan untuk mempercepat tercapainya sasaran jangka panjang di bidang kependudukan yaitu menurunkan tingkat kesuburan dengan 50% selambat-lambatnya pada tahun 2000 dibandingkan dengan keadaan tahun 1971,

301020

968

Page 12:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

meningkatkan tingkat harapan hidup, meningkatkan kwalitas hidup, dan menurunkan tingkat kematian terutama kematian anak-anak Dalam tahun 1980/81 dilanjutkan usaha-usaha

Page 13:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX - 2JUMLAH PE3DUDUK PER IG?2 MENURUT PULAU,

MENURUT HASIL SENSUS PENDUDUK 1971 DAN SENSUS PENDUDUK 1980

989

Page 14:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

terpadu untuk menurunkan tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

Usaha terpadu KB-Gizi yang mulai dilaksanakan tahun 1979/80 terus dikembangkan sehingga jumlah desa yang dilayani meningkat dari 2.500 desa pada tahun 1979/80 menjadi 9.000 desa pads tahun 1980/81. Demikian pula wilayah penggarapan usaha terpadu KB-Gizi yang semula pada tahun 1979/80 baru terbatas di Jawa dan Bali, pada tahun 1980/81 telah dikembangkan ke dua propinsi lainnya di luar Jawa dan Bali yaitu di Sumatera Barat dan Lampung. Melalui usaha terpadu KB-Gizi diharapkan tingkat kesehatan dapat ditingkatkan dan sekaligus penurunan tingkat kelahiran dan kematian.

Kegiatan terpadu lainnya adalah usaha peningkatan pendapatan masyarakat. Usaha ini antara lain telah membantu mendorong para kelompok peserta keluarga berencana terutama di daerah pedesaan dalam kegiatan yang produktif.

Dengan didahului berbagai pertemuan dan lokakarya antara instansi-instansi pemerintah dan swasta pada tahun 1979/80, maka pada tahun 1980/81 mulai dilaksanakan berbagai usaha terpadu dengan sasaran utama pengembangan daerah kecamatan miskin, yaitu melalui kegiatan pembangunan sarana pertanian sederhana, penye-diaan bibit tanaman dan ternak serta usaha, perkreditan. Kegiatankegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 1980/81 meliputi 202 desa di 82 kecamatan dengan wilayah kerja di 58 daerah Tingkat II di Jawa dan Bali serta Lampung. Di samping itu jugs dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan merubah polo, kebudayaan antara lain usaha peningkatan usia perkawinan bagi wanita terutama wanita pedesaan, melalui latihan keterampilan wanita dengan memanfaatkan saluran PKK.

Dalam pelaksanaan usaha-usaha terpadu tersebut,

Page 15:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

di samping peranan instansi pemerintah dan swasta, sangatlah besar peranan lembaga-lembaga desa antara lain LKMD, PLKB dan PPKBD. Da-lam rangka memperluas dan mengembangkan program kependudukan terpadu pada tahun 1980/81 berbagai pertemuan pada tingkat pusat dan daerah, dengan instansi-instansi pemerintah dan swasta terus di-lanjutkan.

990

Page 16:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

Di bidang pendidikan kependudukan, kegiatan tahun 1979/80 terus dilanjutkan pada tahun 1980/81 yang terutama diarahkan untuk merintis pengintegrasian kurikulum pendidikan kependudukan ke dalam kurikulum perguruan tinggi hukum, pertanian, ilmu-ilmu sosial, baik di perguruan tinggi. swasta maupun pemerintah serta pondok pesantren. Demikian pula pelaksanaan pendidikan kependudukan pada tahun 1980/81 terutama diarahkan kepada kalangan generasi muda bekerjasama dengan KNPI, kalangan wanita dengan melalui Dharma Wanita, petugas koperasi, para pemuka agama, para pejabat instansi pemerintah khususnya para pejabat Bappeda TK. I dan TK. II bidang Kesra, serta sekolah-sekolah kejuruan.

Usaha penerangan dan motivasi mengenai manfaat keluarga kecil ke arah tercapainya keluarga yang bahagia dan sejahtera terus ditingkatkan pada tahun 1980/81. Usaha penerangan tetap mengguna-kan jalur penerangan massa melalui mass media, ceramah, dan wawanmuka. Dengan telah terbinanya saluran-saluran penerangan terse-but sampai tingkat desa, pada tahun 1980/81 perhatian terutama diarah-kan pada penyempurnaan isi pecan yang akan disampaikan kepada masyarakat, cara penyampaian, serta penyempurnaan pola kerja antar berbagai kegiatan dalam ruang lingkup penerangan dan motivasi, sehingga berjalan lebih serasi dan berkesinambungan.

Demikian pula kegiatan pelayanan kontrasepsi, dengan semakin meningkatnya kegiatan pelayanan bagi peserta keluarga berencana baru, disertai pembinaan peserta keluarga berencana yang ada, di-usahakan agar dapat berjalan serasi dan teratur serta berkesinambungan dengan kegiatan penerangan dan motivasi. Dengan demikian komponen kegiatan penerangan motivasi dan pelayanan kontrasepsi

991

Page 17:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

merupakan kegiatan yang lebih terpadu dengan bimbingan dan pengawasan/pengendalian lapangan.

Di bidang penelitian pada tahun 1980/81 terutama dilakukan penelitian masalah pelayanan kontrasepsi dalam rangka memberikan pelayanan kontrasepsi yang lebih baik, penelitian tentang efektivitas penerangan, di samping melanjutkan penelitian yang sedan berjalan. Usaha untuk mengefektifkan pelaksanaan Undang-undang Perkawinan termasuk ketentuan mengenai umur minimum perkawinan terus

Page 18:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

dilanjutkan melalui penerangan mengenai pengunduran usia kawin serta konsultasi perkawinan.

a. Penerangan dan Motivasi.Salah satu tujuan kegiatan penerangan dan

motivasi program kependudukan dan keluarga berencana adalah meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai permasalahan kependudukan pada umumnya dan masalah keluarga berencana pada khususnya.

Selain itu kegiatan penerangan dan motivasi juga bertujuan untuk memberikan pengayoman guna membina kelestarian peserta keluarga berencana yang aria.

Dalam dua tahun terakhir ini sasaran penerangan dan motivasi lebih diarahkan kepada usaha mendorong meningkatnya proses pelembagaan kegiatan kependudukan, dan keluarga berencana dalam masyarakat. Usaha pembinaan dan pelembagaan ini dilaksanakan bersama antara aparat pemerintah dan unsur-unsur yang potensial dalam masyarakat, sehingga pada tahun 1980/81 sudah menampakkan tanda-tanda meningkatnya partisipasi aktif masyarakat dalam program kependudukan dan keluarga berencana dengan unsur pengelolaan program sudah lebih banyak ditangani oleh masyarakat.

Tanda-tanda keberhasilan usaha pelembagaan tersebut terutama di daerah-daerah yang tingkat kesertaannya telah mencapai 15% sam-pai 35%, terlihat dengan terus meningkatnya pertumbuhan pos keluarga berencana desa ataupun kelompok peserta keluarga berencana. Bahkan di beberapa tempat telah mulai tumbuh juga kegiatan lain di samping keluarga berencana, sehingga kelompok peserta 992

Page 19:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

keluarga berencana tersebut seakan-akan merupakan wahana untuk mendorong usaha dan aktivitas lain dalam rangka pembangunan desa. Dengan demikian organisasi para peserta keluarga berencana seperti Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Paguyuban telah meningkat dari 147.935 perkumpulan pada tahun 1979/80 menjadi 159.522 perkumpulan pada tahun 1980/81 sebagaimana terlihat pada Tabel XIX – 4.

Page 20:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

TABEL XIX — 4

JUMLAH PEMBANTU PEMBINA KELUARGA BERENCANA DESA (PPKBD) DAN PAGUYUBAN, *)

1978/79—1980/81(unit)

Jenis Organisasi 1978/79 1979/80 1980/81

1. PPKBD 34.780 49.152 50.204

2. Paguyuban 55.285 98.783 109.318

Jumlah : 90.065 147.935 159.522

*) Keadaan pada akhir tahun fiskal.

Kegiatan penerangan dan motivasi yang utama pada tahun 1980/81 adalah meningkatkan perluasan daya jangkau jaringan komunikasi sehingga memungkinkan pendekatan yang lebih akrab dengan masyarakat dalam rangka mempercepat proses pelembagaan dan pembudayaan. Di samping itu segi isi dan pesan yang akan disampaikan kepada masyarakat telah disempurnakan dan dilengkapi sehingga meliputi segenap aspek kependudukan dan keluarga berencana yang dikaitkan dengan berbagai aspek pembangunan nasional lainnya seperti masalah kesehatan lingkungan, kelestarian alam, kesehatan dan gizi, serta masalah peningkatan pendapatan keluarga.

Demikian pula pada tahun 1980/81 telah dilakukan peningkatan cara penyajian yang lebih bervariasi serta pengintegrasian siaran kependudukan dan

993

Page 21:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

keluarga berencana ke dalam berbagai acara yang telah ada.

Selanjutnya dalam sistem penerangan dan motivasi telah dilakukan penyempurnaan sehingga antara kegiatan penerangan massa, penerang-

Page 22:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX - 3

JUMLAH PEMBANTU PEMBINA KELUARGA

BERENCANA DESA (PPKBD) DAN PAGUYUBAN,1978/79 1980/81

994

Page 23:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

an kelompok, dan penerangan wawan muka merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkesinambungan. Hal ini semua telah mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam bentuk pengambil alihan tanggung jawab yang semula bertumpu kepada Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) berpindah ke tangan masyarakat sendiri baik itu PPKBD, paguyuban maupun kelompok peserta keluarga berencana Maka PLKB dapat lebih memusatkan perhatian nya pada usaha pembinaan pertumbuhan lembaga-lembaga masyarakat tersebut.b. Pendidikan dan Latihan

Meningkatnya jangkauan program kependudukan dan keluarga berencana perlu diimbangi dengan peningkatan tenaga pengelola maupun tenaga pelaksana yang memadai baik dalam jumlah maupun mutu.

Untuk memenuhi tuntutan perkembangan program, pada tahun 1980/81 telah dilakukan pendidikan dan latihan berbagai jenis tenaga antara lain meliputi pendidikan tenaga medis dan tenaga non-medis sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel XIX — 5 dan Grafik XIX — 4. Jumlah tenaga yang dididik dan dilatih pada tahun 1980/81 mencapai 14.958 orang atau merupakan kenaikan sekitar 46% dibandingkan dengan tahun 1979/80.

Di samping itu untuk mendukung terselenggaranya pendidikan dan latihan yang bermutu usaha pembinaan pusat-pusat latihan yang meliputi pembinaan teknis latihan, administrasi, kelengkapan dan mutu personil, serta perlengkapan latihan terus dilanjutkan.

Untuk mendukung usaha pelembagaan dan pembudayaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui program pendidikan kependudukan, pada tahun 1980/81 kegiatan diarahkan kepada peng-isian kebutuhan tenaga pelatih/guru pendidikan kependudukan untuk bidang pendidikan luar sekolah

Page 24:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

dan tenaga pelatih/guru untuk kelompok-kelompok masyarakat khususnya wanita dan pemuda. Untuk bidang pendidikan formal pada tahun 1980/81 dilakukan suatu penilaian lapangan untuk memperoleh umpan balik bagi peningkatan program pendidikan kependudukan selanjutnya. Maka sesuai dengan rencana pada tahun 1980/81 jumlah tenaga pelatih/guru pendidikan kependudukan mencapai jumlah 9.542 orang (Lihat Tabel XIX - 6).

995

Page 25:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

TABEL XIX — 5

JUMLAH TENAGA YANG MENDAPAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN

KELUARGA BERENCANA,1978/79 — 1980/81

(orang)

Kategori Tenaga 1978/79 1979/80 1980/81

1. D o k t e r 362 850 1.308

2. Bidan/Pembantu Bidan 828 1.788 2.248

3. PLKB *), Pemimpin Kelompok,1.197 2.542 2.624Pengawas, dan Koordinator PLKB

4. Petugas Pencatatan dan Pelaporan 3.554 321 720

5. Petugas Penerangan 1.147 2.473 958

6. Pembantu Pembina KeluargaBerencana Desa (PPKBD) 906 695 1.946

7. Lain-lain Petugas 228 1.554 5.154

J u m l a h : 8.222 10.223 14.958

*) Petugas Lapangan Keluarga Berencana

Dalam rangka kerjasama di bidang keluarga berencana dengan negara-negara sahabat, mulai tahun 1980/81 secara bertahap telah dilakukan latihan bagi para petugas lapangan keluarga berencana Bangladesh di Indonesia sebanyak 8 angkatan atau sekitar 240 orang.

c. Pelayanan Keluarga Berencana(1) Perkembangan Jumlah Peserta Baru Keluarga Berencana

996

Page 26:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

Perkembangan jumlah peserta baru keluarga berencana pada tahun 1980/81 dapat dilihat pada Tabel XIX — 7 dan Grafik XIX — 5. Pada tahun 1980/81 jumlah peserta keluarga berencana baru di Jawa dan Bali mencapai 2.145.402 orang peserta, di 10 propinsi luar Jawa Bali I sejumlah 768.992 orang, dan di luar Jawa

Page 27:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX - 4JUMLAH TENAGA YANG MENDAPAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN KELUARGA BERENCANA,

1978/79 – 1980/81

997

Page 28:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

TABEL XIX — 6JUMLAH TENAGA GURU PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN

YANG DILATIH.

1978/79 — 1980/81(orang)

Jenis Tenaga Guru 1978/79 1979/80

1980/81 1)

1. Guru SD/Ibtidaiyah 7.740 1.355 480

2. Guru SLP/Tsanawiyah 2.130 — 480

3. Guru SLA/Aliyah 360 367 1.020

4. Dosen Pendidikan Tinggi/IAIN/APDN

— — 115

5. Guru PLS 2) 4.480 1.029 2.345

6. Guru SPG 3) 180 57 —

7. Guru untuk Pelatih Guru-guru — 2.727 2.844

8. Lain-lain 240 2.270 2.258

J u m l a h : 15.130 7.805 9.542

1) Angka Sementara2) Pendidikan Luar Sekolah3) Sekolah Pendidikan Guru

Bali II yang merupakan tahun kedua pelaksanaan program dapat mencapai jumlah 136.850 orang peserta. Dengan demikian pada tahun 1980/81 jumlah peserta baru keluarga berencana seluruhnya dapat dicapai 3.051.244 orang peserta atau sekitar 13,9% di atas sasaran yang telah ditetapkan yaitu sebesar 2.677.918 orang peserta baru keluarga berencana.

Walaupun secara nasional telah dapat dicapai 13,9% di atas sasaran yang ditetapkan untuk tahun 1980/81, apabila dilihat pencapaian sasaran menurut 998

Page 29:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

wilayah program, hanya di Jawa dan Bali pencapaian berada di atas sasaran. Untuk wilayah luar Jawa Bali I dan II

Page 30:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

TABEL XIX — 7

HASIL PENCAPAIAN SASARAN PESERTA BARU KELUARGABERENCANA,

1978/79 — 1980/81(peserta)

Daerah peserta 1978/79 1979/80 1980/81

Di Jawa dan BaliSasaran 1.800.000 1.576.400 1.560.000Hasil 1.797.656 1.772.174 2.145.402

Di Luar Jawa Bali ISasaran 400.000 696.433 852.370Hasil 418.228 400.912 768.992

Di Luar Jawa Bali I ISasaran 68.238 265.548

Hasil 56.705 136.850

Di Seluruh Indonesia2.200.000 2.341.071 2.677.918Sasaran

Hasil 2.215.884 2.229.791 3.051.244

Persentase Pencapaian 100,7 % 95,2% 113,9%

pencapaian sasaran masih ada di bawah jumlah sasaran yang ditetapkan. Hal ini disebabkan di, daerah luar Jawa Bali I dan daerah luar Jawa Bali II pengembangan pusat operasional di Daerah Tingkat II masih dalam penataan baik dari segi organisasi maupun kelengkapan personalia. Adanya hambatan dari segi organisasi dan personalia ini telah menghambat pula pencapaian sasaran bagi daerah luar Jawa Bali I dan II.

Dilihat dari metode kontrasepsi yang dipakai para peserta baru keluarga berencana pada tahun 1980/81 sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel XIX 8 dan Grafik XIX 6 sekitar 69,5% menggunakan pil, 16,3% menggunakan metode lainnya. Angka-angka tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun

999

Page 31:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

sebelumnya. Penggunaan pil sebagai alat kontrasepsi ternyata masih tetap merupakan pilihan terbesar.

Page 32:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX - 5

HASIL PENCAPAIAN SASARAN PESERTA BARU KELUARGA BERENCANA, 1978/79 - 1980/81

1000

Page 33:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

TABEL XIX — 8JUMLAH PESERTA BARU KELUARGA BERENCANA

MENURUT METODE KONTRASEPSI,

1978/79 — 1980/81(ribu peserta)

Metode Kontrasepsi 1978/79 1979/80 1980/81

1. P i 1 1.524,5 1.550,9 2.120,8(68,8%) (69,5%) (69,5%)

Z. I U D 405,7 398,2 496,8(18,3%) (17,9%) (16,3%)

3. Kondom 176,9 167,7 264,3(8,0%) (7,5%) (8,7%)

4. Lain-lain 108,8 112,9 169,2(4,9%) (5,1%) (5,5%)

Jumlah : 2.215,9 2.229,7 3.051,1(100,0%) (100,0%) (100,0%)

Apabila dilihat perkembangan peserta baru keluarga berencana tiap tahun sebagaimana digambarkan pada Tabel XIX — 9 dan Grafik XIX — 7 hal yang menggembirakan ialah bukan saja me-ningkatkan peserta setiap tahun, tetapi juga ciri-ciri nya yang menunjukkan hal yang mengesankan. Dari segi umur para peserta nampak bahwa sebagian besar berumur di bawah 30 tahun: Hal ini menunjukkan kecenderungan para peserta baru keluarga berencana semakin mengarah pads kelompok umur muda. Inipun berarti bahwa penggarapan program telah menuju ke arah sasaran yang potensial, sehingga meningkatnya kelestarian peserta keluarga berencana diharapkan akan memberikan arti pada usaha penurunan tingkat kesuburan. Dari segi lapangan pekerjaan para peserta baru keluarga berencana bagian terbesar

1001

Page 34:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

yaitu sekitar 64,6% terdiri dari golongan petani. Hal ini menunjukkan bahwa sasaran program telah menjangkau golongan terbesar masyarakat berpendapatan rendah, sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel XIX — 10 clan Grafik XIX — 8.

Page 35:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX - 6JUMLAH PESERTA BARU KELUARGA BERENCANA

MENURUT METODE KONTRASEPSI,1978/79 - 1980/81

1002

Page 36:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

TABEL XIX - 9PERSENTASE PESERTA BARU KELUARGA

BERENCANAMENURUT KELOMPOK UMUR DI JAWA DAN BALI,

1978/79 - 1980/81(persen)

Kelompok Umur(Tahun)

1978/79 1979/80 1980/81

15- 19 10,4 10,8 10,520- 24 32,6 34,2 35,425- 29 27,7 28,1 27,730- 34 16,0 14,9 15,035- 39 10,4 9,5 9,040- 44 2,5 2,1 2,145 Keatas 0,4 0,4 0,3

J u m l a h : 100,0 100,0 100,TABEL XIX - 10

PERSENTASE PESERTA BARU KELUARGA BERENCANA

MENURUT PEKERJAAN SUAMI DI JAWA DAN BALI,1978/79 - 1980/81

(persen)

Pekerjaan Suami Peserta KB

1978/79

1979/80 1980/81

1. Pegawai Negeri 6,9 5,9 6,02. Pegawai Swasta 6,7 6,5 6,33. A B R I 1,9 1,7 1,34. Pedagang 5,4 5,4 5,25. Petani 63,9 64,8 64,66. Pekerja Lepas 14,2 14,2 15,57. Tidak bekerja, dan

lain-lain1,0 1,5 1,1

J u m l a h : 100,0 100,0 100,0100

3

Page 37:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan
Page 38:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX - 7PERSENTASE PES E R T A BARU KELUARGA BERENCANA

MENURUT KELOMPOK UMUR DI . JAWA DAN BALI,

1978/79 - 1980/81

1004

Page 39:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX - 8PERSENTASE PESERTA BARU KELUARGA BERENCANA

MENURUT PEKERJAAN SUAMI DI JAWA DAN BALI,

1978/79 - 1980/81

1005

Page 40:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

(2) Pembinaan Peserta Keluarga Berencana

Pembinaan peserta yang sudah ada untuk menjaga kelestarian para peserta keluarga berencana dalam menggunakan kontrasepsi terus ditingkatkan. Usaha pembinaan ini selain dilakukan melalui pelayanan kontrasepsi yang lebih mudah dan tetap ada dalam jangkauan masyarakat, dilakukan pula melalui berbagai kegiatan kependudukan yang mendukungnya antara lain usaha terpadu KB — Gizi dan usaha peningkatan pendapatan keluarga.

Usaha pembinaan peserta keluarga berencana ini telah menunjukkan hasil-hasil yang positif. Pada tahun 1980/81 telah tercatat sekitar 7,8 juta peserta keluarga berencana yang secara aktif terus menggunakan kontrasepsi secara berkelanjutan (Lihat Tabel XIX-11). dan Grafik XIX - 9. Jumlah tersebut merupakan kenaikan sekitar 20% bila dibandingkan dengan tahun 1979/80.

Jumlah peserta keluarga berencana lestari sebesar 7,8 juta diperkirakan merupakan 36,1% dari jumlah pasangan usia subur yang menjadi sasaran program. Hal ini berarti dari setiap 100 pasangan usia subur yang ada 36 pasangan di antaranya tetap menggunakan kontrasepsi secara berlanjut.

Usaha pembinaan kelestarian peserta keluarga berencana dengan mendekatkan jangkauan pelayanan serta di topang dengan program kependudukan terpadu telah memberikan sumbangan yang besar terhadap penurunan tingkat kesuburan. Terdapat indikasi kuat bahwa di daerah-daerah dengan tingkat kesertaan lestari pemakaian kontrasepsi yang cukup tinggi, terlihat tingkat fertilitas mulai menu-run secara mengesankan.

(3) Pelembagaan Pembudayaan

1006

Page 41:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

Pada tahun 198081 tingkat pelembagaan dan pembudayaan pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana semakin terlihat. Keikutsertaan instansi-instansi dalam kegiatan kependudukan dan keluarga berencana semakin aktif baik secara langsung maupun secara tidak langsung baik sebagai unsur pelaksanaan pro-gram maupun sebagai pendukung melalui kegiatan-kegiatan yang

Page 42:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

terintegrasi dalam program masing-masing. Demikian pula organisasi wanita dan pemuda telah menunjukkan peranan yang semakin meningkat baik ditingkat pusat maupun tingkat daerah.

TABEL XIX — 11

JUMLAH PESERTA KELUARGA BERENCANA LESTARIMENURUT METODE KONTRASEPSI,

1978/79 — 1980/81(ribu peserta)

Metode Kontrasepsi 1978/79 1979/801980/81

1007

Page 43:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan
Page 44:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

1. P i l 3.569,6

(64,4%) 2. I U D 1.494,2

(27,0%)3. Kondom 306,8

(5,5%)

4. Suntikan 58.3

(1,1%)

5. Lain-lain 112,6

(2,0%)

J u m l a h : 5.541,5

(100,0%)

4.124,0 4.993,9(63,5%) (64,1%) 1.745,6

2.017,1(26,9%) (25,9%)

409,6 477,1(6,3%) (6,1%)

66,6 106,7(1,0%) (1,4%)151,6 196,5

(2,3%) (2,5%)6.497,17.791,3

(100,0%) (100,0%)

Page 45:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

Selanjutnya dari proses pelembagaan pembudayaan di lingkungan masyarakat terutama bagi daerah-daerah dengan tingkat kesertaan cukup tinggi terlihat dinamika masyarakat yang semakin meningkat. Di daerah-daerah ini tumbuh pos-pos keluarga berencana desa atau kelompok-kelompok akseptor lainnya. Dalam pertumbuhannya kelompok peserta keluarga berencana tersebut telah menjadi wahana untuk mendorong usaha-usaha pembangunan yang tumbuh dan berkembang dalam kerangka kelembagaan sosial desa yang ada. Kegiat-an-kegiatan yang dilaksanakan terutama adalah bidang kesehatan dan gizi, ketrampilan wanita, dan usaha peningkatan pendapatan keluarga. Kelompok-kelompok peserta keluarga berencana tersebut

Page 46:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX - 9

JUMLAH PESERTA KELUARGA BERENCANA LESTARI

MENURUT METODE KONTRASEPSI,

1978/79 - 1980/81

1008

Page 47:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

walaupun mempunyai nama-nama yang berbeda di tiap propinsi, namun jelas mempunyai peranan yang sama dengan Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD). Kelompok-kelompok peserta keluarga berencana tersebut mempunyai peranan penting dalam usaha penerangan wawanmuka maupun penggunaan kontrasepsi.

(4) Pelayanan KontrasepsiMeningkatnya kesadaran masyarakat untuk

melaksanakan keluarga berencana perlu diimbangi dengan tersedianya sarana pelayanan yang cukup memadai dan mudah dijangkau, sehingga memberikan kesempatan yang sebaik-baiknya bagi masyarakat untuk melaksanakan keluarga berencana. Sarana utama untuk memberikan pelayanan keluarga berencana kepada masyarakat adalah klinik keluarga berencana.

Dalam hubungan ini pada tahun 1980/81 jumlah klinik keluarga berencana telah meningkat menjadi 5.609 buah klinik dibandingkan dengan 5.118 buah klinik pada tahun 1979/80. Perkembangan jumlah klinik keluarga berencana dapat dilihat dalam Tabel XIX — 12 dan Grafik XIX — 10.

TABEL XIX — 12JUMLAH KLINIK KELUARGA BERENCANA

MENURUT STATUS, *)1978/79 — 1980/81

(klinik)

Status Klinik 1978/79

1979/80 1980/81

1. Departemen 3.411 4.237 4.6522. A B R I 319 372 4013. Instansi Pemerintah

lain109 164 176

4. S w a s t a 295 345 380

J u m l a h : 4.134 5.118 5.609

Page 48:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

*) Keadaan pada akhir tahun fiskal

1009

Page 49:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX – 10

JUMLAH KLINIK KELUARGA BERENCANA MENURUT STATUS,

1978/79 – 1980/81

1010

Page 50:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

Di samping peningkatan, jumlah klinik keluarga berencana, di- tingkatkan pula jumlah pelayanan, cara pelayanan, serta mutu pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Dalam rangka lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang tinggal jauh di pelosok desa dan pedalaman, usaha peningkatan pelayanan melalui Team Medis Keliling (TMK) terus dilaksanakan. Untuk itu pads tahun 1980/81 telah dilaksanakan sebanyak 261.987 gerak pelayanan. Jika dibandingkan dengan jumlah .gerak pelayanan pada tahun 1979/80, maka had ini berarti meningkat dengan 48%.

Di samping penambahan jumlah gerak pelayanan dilakukan pula penambahan sarana pelayanan berupa mobil unit TMK. Di Jawa dan Bali serta luar Jawa Bali I untuk setiap daerah tingkat II di- lengkapi dengan suatu kendaraan mobil unit dan untuk tiap klinik keluarga berencana ditingkat kecamatan dilengkapi dengan satu ken-daraan roda dua.

Khusus untuk daerah perkotaan pada tahun 1980/81 telah di-lakukan penataan kembali dalam cara pendekatan dan pelayanan kepada masyarakat dengan meningkatkan peranan dokter dan bidan praktek swasta. Sementara itu di daerah pedesaan terus ditingkatkan peranan PPKBD atau paguyuban sebagai sarana pemberian pelayanan, khususnya pelayanan ulang untuk pit dan kondom.

Dalam rangka pengayoman medis terhadap para peserta keluarga berencana baik yang baru maupun yang sudah ada, usaha pelayanan medis dengan sistem rujukan secara lebih cermat, teratur dan ber-kesinambungan terus ditingkatkan. Hal ini diharapkan dapat mem-bantu mengatasi kemungkinan adanya efek sampingan maupun akibat negatif lainnya.

Sejalan dengan meningkatnya jumlah klinik keluarga berencana, meningkatnya jumlah gerak

1011

Page 51:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

pelayanan, meningkatnya jumlah peserta keluarga berencana, serta semakin meluasnya wilayah jangkauan, telah pula dilakukan penambahan tenaga pelayanan. Untuk tahun 1980/81 jumlah tenaga dokter telah meningkat menjadi 3.808 orang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 3.594 orang. Demikian juga tenaga bidan meningkat menjadi 5.707 orang, tenaga pembantu bidan menjadi 4.525 orang dan tenaga administrasi klinik menjadi

Page 52:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

4.096 orang. Jumlah personalia klinik keluarga berencana keseluruhannya telah meningkat dari 17.316 orang pada tahun 1979/80 menjadi 18.136 orang pada tahun 1980/81 sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel XIX — 13 dan Grafik XIX.— 11.

TABEL XIX -- 13

JUMLAH PERSONALIA KLINIK KELUARGA BERENCANA

MENURUT KATEGORI, *)1978/79 — 1980/81

(orang)

Personalia Klinik 1978/79 1978/79 1980/81

1. D o k t e r 2.882 3.594 3.8082. B i d a n 4.568 5.476 5.7073. Pembantu Bidan 3.715 4.319 4.5254. Tenaga Administrasi 3.504 3.927 4.096

J u m l a h : 14.669 17.316 18.13

*) Keadaan pada akhir tahun fiskal

Meningkatnya jangkauan pelaksanaan program kependudukan dan keluarga berencana sampai ke pelosok pedesaan membutuhkan sistem penyediaan kontrasepsi yang lebih baik sehingga penyediaan slat kontrasepsi dapat lebih dekat kepada masyarakat serta tersedia dalam jumlah yang memadai pada waktu dibutuhkan. Untuk itu maka pada tahun 1980/81 telah mulai dilaksanakan pola penyediaan alat kontrasepsi berupa persediaan pada tingkat nasional untuk selama 3 bulan, pada tingkat propinsi untuk selama 3 bulan, pada tingkat 1012

Page 53:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

kabupaten/kotamadya 6 bulan, pada tingkat kecamatan/klinik ke-luarga berencana 6 bulan dan pada tingkat desa untuk persediaan selama 3 bulan. Di samping pola penyediaan tersebut juga dalam pola distribusi dilakukan perbaikan yaitu penyediaan di lapangan

Page 54:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan
Page 55:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX – 11JUMLAH PERSONALIA KLINIK KELUARGA BERENCANA

MENURUT KATEGORI, 1978/79 – 1980/81

1013

Page 56:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

tidak didasarkan pada permintaan lapangan tetapi pada perhitungan kebutuhan lapangan. Hal ini mengurangi kemungkinan adanya kebutuhan di suatu daerah tetapi tidak dimintakan sehingga terdapat kekurangan.

Demikian pula untuk menjaga kelancaran serta menjamin persediaan di lapangan kegiatan monitoring pergudangan yang telah dijalankan terus ditingkatkan sejalan dengan pola penyediaan yang baru.

Perkembangan penyediaan alat-alat kontrasepsi selama tahun 1980/81 yang meliputi pil keluarga berencana, IUD dan kondom dapat dilihat dalam Tabel XIX — 14 dan Grafik XIX — 12.

TABEL XIX — 1 4PENYEDIAAN ALAT KONTRASEPSI PADA KLINIK

KELUARGA BERENCANA,1978/79 — 1980/81

Alat Kontrasepsi

Satuan 1978/79

1979/80

1980/81*)

1. P i 1 ribu siklus

45.742,0

48.609,8

58.959,82. I U D ribu

buah1.476,

01.078,

11.079,

73. Kondom ribu 324,0 183,7 183,9

*) Angka sementaraSelain itu untuk menghindari ketergantungan

penyediaan kontrasepsi dari luar negeri serta dalam rangka menuju swasembada di bidang kontrasepsi, khususnya pil keluarga berencana, pada tahun 1980/81 telah berhasil di rakit sebanyak 18 juta siklus. Jumlah pro-duksi tersebut akan terus

1014

Page 57:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

ditingkatkan dalam tahun-tahun yang akan datang. Demikian juga untuk jenis kontrasepsi lainnya yaitu IUD dan kondom, pada tahun 1980/81 telah dilakukan usaha perintisan untuk produksi di dalam negeri.

Page 58:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

GRAFIK XIX –12PENYEDIAAN ALAT KONTRASEPSI PADA

KLINIK KELUARGA BERENCANA,1978/79 – 1980/81

1015

Page 59:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

Dalam menunjang usaha produksi pil keluarga berencana di dalam negeri, penelitian untuk mendapatkan bahan baku pil keluarga berencana pada tahun 1980/81 terus ditingkatkan.

e. Pelaporan, Data Kependudukan dan

PenelitianDi dalam menunjang pelaksanaan program

kependudukan dan keluarga berencana, tersedianya data dari berbagai jenis kegiatan secara tepat dan dapat dipercaya merupakan suatu hal penting bagi kecermatan perencanaan, pengendalian dan penilaian program. Sis-tem pencatatan dan pelaporan yang selama ini telah berjalan dengan baik maupun telah memberikan berbagai informasi pelaksanaan program di seluruh wilayah sampai tingkat kecamatan dan desa.

Pada tahun 1980/81 data dan informasi yang tersedia terus ditingkatkan pendayagunaan nya baik di tingkat pusat, propinsi, kabupaten/kotamadya maupun kecamatan melalui peningkatan penyebaran data dan informasi serta peningkatan kecepatan waktu penyampaian. Data dan informasi tersebut antara lain terdiri dari laporan kegiatan klinik, pencapaian peserta keluarga berencana baru dan peserta keluarga berencana lestari, laporan mutasi alat-alat kontrasepsi, laporan kegiatan penerangan baik yang dilakukan juru penerang Kecamatan maupun Mobil Unit Penerangan Keliling, laporan kegiatan PLKB, laporan kegiatan pendidikan dan latihan, laporan penimbangan balita, laporan proyek dan lain-lainnya.

Dalam rangka pengumpulan data dasar kependudukan sebagai bahan untuk perumusan kebijaksanaan program, pada tahun 1980/81 telah

1016

Page 60:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

dirintis usaha peningkatan pengumpulan data dasar melalui berbagai pertemuan dan penjajagan di beberapa propinsi sebagai usaha pengembangan selanjutnya.

Guna melengkapi data dan informasi yang ada, pada tahun 1980/81 telah dilakukan berbagai penelitian terapan baik yang ber- sifat penelitian sosial budaya maupun yang bersifat medis dan biome- dia. Penelitian yang dilakukan terdiri dari penelitian tentang penge-tahuan, sikap dan praktek di seluruh propinsi di luar Jawa Bali II, penelitian efektivitas media massa, penelitian tentang mutu pelayanan

Page 61:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

IUD dan penelitian berbagai program integrasi serta penelitian tata-laksana program.

Di samping itu di beberapa daerah juga dilakukan beberapa proyek uji coba yang bertujuan mengkaji gagasan atau penemuan baru sebelum disebarluaskan ke seluruh wilayah program. Demikian pula usaha peningkatan dan pembinaan lembaga-lembaga penelitian kependudukan di

1017

Page 62:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan

berbagai universitas terus dilanjutkan.

Page 63:  · Web viewBerdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XIX — 1, rata-rata pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahun 2,32%, angka pertumbuhan