allabouteducationss.files.wordpress.com  · web viewbab iv. hasil dan pembahasan . kondisi...

28
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Geografis Jawa Timur Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT dan 7°12’ LS - 8°48’ LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian utara Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa. Bagian selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali, dan daerah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Letak Jawa Timur yang strategis memberikan keuntungan bagi daerah ini karena menjadi penghubung antara wilayah Indonesia bagian barat dengan bagian tengah. Topografi di Provinsi Jawa Timur beragam, ada yang berupa pegunungan, perbukitan, dan kepulauan. Oleh karena itu, wilayah ini memiliki sumber daya pertanian, kelautan, kehutanan, dan pertambangan yang potensial. Iklim di daerah Jawa Timur termasuk dalam tropis lembab dengan curah hujan rata-rata 2.100 mm setiap tahun. Suhu udara di daerah ini berkisar antara 18°-35° Celcius. Struktur geologi di Provinsi Jawa Timur didominasi oleh batuan sedimen Alluvium. Batuan hasil gunung berapi juga tersebar di bagian tengah wilayah Jawa Timur sehingga daerah ini relatif subur. Beragam jenis 13

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kondisi Geografis Jawa Timur

Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT dan

7°12’ LS - 8°48’ LS, dengan ibukota yang terletak di Kota Surabaya. Bagian

utara Provinsi Jawa Timur berbatasan dengan Laut Jawa. Bagian selatan

berbatasan dengan Samudera Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan

Selat Bali, dan daerah Barat berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Letak

Jawa Timur yang strategis memberikan keuntungan bagi daerah ini karena

menjadi penghubung antara wilayah Indonesia bagian barat dengan bagian

tengah. Topografi di Provinsi Jawa Timur beragam, ada yang berupa

pegunungan, perbukitan, dan kepulauan. Oleh karena itu, wilayah ini

memiliki sumber daya pertanian, kelautan, kehutanan, dan pertambangan

yang potensial. Iklim di daerah Jawa Timur termasuk dalam tropis lembab

dengan curah hujan rata-rata 2.100 mm setiap tahun. Suhu udara di daerah ini

berkisar antara 18°-35° Celcius. Struktur geologi di Provinsi Jawa Timur

didominasi oleh batuan sedimen Alluvium. Batuan hasil gunung berapi juga

tersebar di bagian tengah wilayah Jawa Timur sehingga daerah ini relatif

subur. Beragam jenis batuan yang tersebar di Jawa Timur menyebabkan

besarnya ketersediaan bahan tambang di wilayah ini.

4.2 Hasil Penelitian

a. Kondisi Fisik

Kondisi fisik lokasi penelitian terkait dengan geografi terpadu

yang meliputi aspek geomorfologi dan bentuk permukaan seperti

kemiringan lereng, ketinggian, koordinat. Berikut hasil pengkuran yang

telah dilakukan :

13

Page 2: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

Tabel 4.1 hasil analisis kondisi fisik lokasi penelitian

Lokasi Kemiringan Lereng Ketinggian Koordinat Gambar

Karst Puger Jember

Elevasi = 32 mKanan = 50%

Kiri = 35°

245 mdpl555 mdpl

S = 08° 20. 791'E = 113° 28. 430'

Endapan Vulkanik Gunung Semeru

Lumajang

Elevasi = 731 mKanan = 120%

Kiri = 50°555 mdpl S = 08° 10. 929'

E = 113° 01. 094'

Gunung Bromo 60-80 ° 2100-2300

mdplS = 07° 56. 375'

E = 112° 57. 132'

Pantai Bentar Probolinggo

Kanan = 0%Kiri = 1° 13 mdpl S = 07° 46. 799'

E = 113° 16. 556'

Sumber : data hasil penelitian, 2018

b. Meteorologi

Kajian Meteorologi menggambarkan bagaimana keadan cuaca

dan unsur-unsur pembentuk cuaca itu sendiri yang ada di lokasi penelitian

yang meliputi kelembapan udara, suhu, kecepatan angin. Berikut tabel

hasil pengukuran yang telah dilakukan :

Tabel 4.2 hasil analisis meteorologi lokasi penelitian

14

Page 3: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

SSumber : data hasil penelitian, 2018

4.3 Pembahasan

4.3.1 Lokasi Karst Puger

Karst Puger masih satu rumpun dengan pegunungan karst

selatan. Karst Puger merupakan pegunungan kapur yang berada di desa

Grenden, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember yang berjarak ± 25 km

dari pusat kota. Berikut ini pemaparan temuan yang di dapatkan dari

kegiatan penelitian di lokasi karst Puger sebagai berikut :

A. Geologi dan Geomorfologi Karst

Daerah karst secara geomorfologi terbentuk karena adanya

gerakan sesar dan pengaruh sirkum mediterania. Menurut (Hadi

Purnomo dan Sugeng, 2005) memaparkan bahwa lahan karst

15

LokasiKelembapan

UdaraSuhu

Kecepatan

AnginGambar

Karst Puger

Jember67% 32,1-37,9 °C 2,0 knot

Endapan

Vulkanik

Gunung

Semeru

Lumajang

68% 31,7 °C 3,3 knot

Gunung

Bromo42-97%. 3-20 °C 10,7 knot

Pantai Bentar

Probolinggo67% 30,8 °C 3,7 knot

Page 4: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

merupakan bentukan rupa bumi yang unik dengan kenampakan atau

fenomena khas akibat proses pelarutan dan pengendapan kembali

CaCO3 diatas dan dibawah permukaan bumi. Bentang alam seperti

karst juga dapat terjadi dari proses pelapukan, hasil kerja hidrolik

misalnya pengikisan, pergerakan tektonik, pencairan es dan evakuasi

dari batuan beku. Karena proses utama pembentukanya bukan

pelarutan, maka bentang alam demikian disebut pseudokarst.

Kerusakan lingkungan kawasan karst identik dengan pertambangan,

ekstensifikasi pertanian, penebangan hutan, dan utamanya perubahan

penggunaan lahan (Raras Endarto, dkk, 2015). Daerah karst sangat

rentan mengalami degradasi karena kawasan karst merupakan kawasan

yang mudah rusak yang diakibatkan oleh beberapa faktor yakni faktor

manusia kerusakan lingkungan karena faktor alam adalah dampak yang

ditimbulkan oleh adanya faktor alam seperti curah hujan yang

menyebabkan erosi ptropogenik dan faktor alam. Kerusakan lingkungan

karena faktor manusia merupakan dampak yang ditimbulkan oleh suatu

kegiatan yang dilakukan oleh manusia seperti penambangan batu

gamping. Lahan karst ini sangat rentan terkena erosi karena sedikitnya

vegetasi yang dapat tumbuh dikarenakan memiliki sedikit unsur hara.

Karst yang terletak di Desa Grenden Kecamatan Puger

Kabupaten Jember sesuai dengan tempat yang dilakukannya observasi

memiliki kemiringan 40° dan memiliki prosentase 82% dengan

kecepatan angin 2 knot yang memiliki titik koordinat 08°20.797’ LS

16

Gambar 4.1 Bukit Karst

Page 5: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

dan 113°28.479’ LU dengan ketinggian 22 meter diatas permukaan laut,

dan memiliki suhu 37,2°C dengan kelembapan 50%. Karst Puger masih

satu rumpun dengan wilayah karst selatan. Pada karst yang terletak di

Desa Grenden Kecamatan Puger Kabupaten Jember tidak cocok untuk

tanaman hal itu dikarenakan kalsium karbonat yang tinggi selain itu

karst tersebut juga tidak baik untuk bangunan.

B. Hidrologi Karst

Struktur hidrologi daerah karst Puger menunjukkan air disana

kurang cocok untuk dikonsumsi. Secara hidrologi apabila ada aliran air

didaerah karst yang tercemar maka aliran air yang lainnya juga akan

tercemar karena tidak adanya lapisan akuifer tanah dan juga tidak

adanya sungai bawah tanah yang terbentuk pada kawasan karst Puger.

Morfologi permukaan kawasan karst akan berpengaruh terhadap

sirkulasi sistem air di karst atau dalam kata lain, besar kecilnya

komponen air tanah karst (infiltrasi, autogenik, allogenik, dan recharge

langsung) sangat tergantung pada distribusi dan banyak sedikitnya

ponor, sungai yang tertelan, diameter cekungan, doline, polje (Adji

Nugroho, 2006). Daerah karst tidak terdapat air bawah tanah, tetapi

disana terdapat sungai bawah tanah. Air dari sungai bawah tanah keluar

melalui celah-celah batuan yang ada dilahan karst.

17

Gambar 4.2 Air Pada Lahan Karst

Page 6: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

Tata air wilayah karst Puger fokus pada tata air bawah

permukaan tanah sebagai ciri khas karst. Badan air bawah tanah

dikontrol oleh litologi batuan karst. Kondisi hidrologi di daerah karst

mempunyai karakteristik yang sangat berbeda jika dibandingkan

dengan kondisi hidrologi di daerah non-karst. Perbedaan utamanya

terdapatnya perkembangan sungai bawah permukaan yang jauh lebih

dominan daripada berkembangnya sungai permukaan. Hal ini terjadi

karena proses geomorfologi yang mengontrol pembentukan karst

melalui proses pelarutan (White, 1993).

C. Meteorologi Karst

Dampak perubahan iklim juga dirasakan di Indonesia. Pada

daerah karst memiliki cuaca yang sangat panas pada siang hari.

Kecenderungan penurunan curah hujan secara umum terjadi di

Indonesia (Dipayana, dkk, 2012). Bentuk lahan karst terbentuk karena

proses pelarutan dengan batuan penyusun berupa batu gamping

(limestone). Pada dasarnya batu gamping kurang berpotensi dalam

menyimpan air anah karena letaknya yang dalam, maka penduduk

mengalami kesulitan mengeksploitasi untuk kebutuhan sehari-hari. Hal

ini yang menyebabkan daerah karst identik dengan kekeringan.

Temperatur mendorong proses karstifikasi terutma dalam kaitannya

dengan aktivitas organisme. Daerah dengan temperatur hangat seperti di

daerah tropis merupakan tempat yang ideal bagi perkembangan

organisme yang selanjutnya menghasilkan CO2 dalam tanah yang

melimpah. Temperatur juga menentukan evaporasi, semakin tinggi

temperatur semakin besar evaporasi yang pada akhirnya akan

menyebabkan rekristalisasi larutan karbonat di permukaan dan dekat

permukaan tanah (Haryono dan Adji, 2004).

Potensi air yang merupakan ketersediaan air ini yang akan

digunakan untuk menentukan indeks kekritisan air. Curah hujan

18

Page 7: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

merupakan media pelarut utama dalam proses karstifikasi. Semakin

besar curah hujan, semakin besar media pelarut, sehingga tingkat

pelarutan yang terjadi di batuan karbonat juga semakin besar (Haryono

dan Adji, 2004). Curah hujan yang cenderung menurun tentunya akan

mempengaruhi pasokan air di karst puger ini, sehingga ketersediaan air

untuk penduduk semakin berkurang. Pada daerah karst ini dampak

perubahan iklim sangat terasa sehingga perlu adanya penelitian neraca

air secara meteorologi sebagai dasar untuk mentukan indeks kekritisan

air. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, metode

perhitungan ketersediaan air secara meteorologis merupakan metode

yang cukup akurat dalam menentukan besarnya ketersediaan air.

Ketersediaan secara meteorologis merupakan jumlah air yang jatuh ke

permukaan bumi dikurangi dengan evapotranspirasi dan koefisien

aliran. Kekritisan air pada dasarnya merupakan perbandingan antara

ketersediaan dengan kebutuhan.

D. Sosial dan Ekonomi Karst

Batu kapur Gunung Sadeng merupakan bahan galian industri

yang cukup potensial di Desa Grenden Kecamatan Puger karena

cadangan depositnya yang mencapai 475.800.000 ton dengan luas areal

tambang 183 Ha berkualitas putih super atau high grade. Gunung

Sadeng adalah sumber bahan baku semen yang ada di Kabupaten

Jember. Penambangan batu kapur harus dilakukan secara tepat pada

daerah-daerah yang telah ditetapkan sebagai daerah tambang

dikarenakan penambangan batu kapur akan menghilangkan manfaat

lain dari kawasan karst (Rahman, 2006). Kegiatan pabrik semen telah

memberikan dampak positif terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat Puger seperti halnya dapat memberikan lowongan

pekerjaan dan peluang untuk terciptanya lapangan pekerjaan baru.

19

Page 8: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

Penambangan batu gamping di kawasan karst menjadi

primadona sektor usaha dengan mengabaikan fungsi ekologis

(Rahmasari, 2013). Dengan adanya lowongan pekerjaan dan lapangan

pekerjaan baru tersebut masyarakat dapat memiliki kesempatan untuk

meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka. Kegiatan pabrik semen

yang ada di Kecamatan Puger tersebut tidak hanya memiliki dampak

bagi pabrik tersebut tapi juga memiliki dampak sosial ekonomi bagi

pihak–pihak di luar pabrik semen tersebut. Tetapi kondisi ekonomi

masyarakat sekitar karst masih belum merata, masih banyak masyarakat

yang kurang sejahtera. Masyarakat sekitar masih banyak yang bekerja

hanya sebagai kuli serabutan dipegunungan karst puger, adajuga yang

bekerja sebagai penambang batu kapur, kuli angkut batu kapur.

4.3.2 Lokasi Endapan Vulkanik Gunung Semeru

Lokasi penelitian endapan vulkanik gunung semeru berada di

Kecamatan Pronojiwo,Geladak perak kabupaten Lumajang. Letak

koordinat geladak perak yakni 08010.929’ LS dan 113001.94’ LU,

elevasi 731 meter dengan ketinggian ±555 meter diatas permukaan

laut, memiliki kemiringan lereng sekitar 500 dengan prosentase 120%,

suhu rata-rata daerah tersebut yakni 31,70C dengan kelembapan 68%,

dengan kecepatan angin rata-rata 3,3 knot. Berikut ini pemaparan dari

hasil penelitian yang telah dilakukan pada Lokasi Endapan Vulkanik

Gunung Semeru sebagai berikut :

A. Geologi dan Geomorfologi Endapan Vulkanik Gunung Semeru

20

Gambar 4.3 Kegiatan Penambangan Kapur

Page 9: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

Secara geologi endapan vulkanik Gunung Semeru terletak pada

daerah Tmv yang merupakan lajur gunung selatan yang memiliki jenis

batuan gunung api oligomiosen (lava, breksi, aglomerat, tuff dengan

susunan andesit basalt yang berlensa batu gamping hablur berurat

kuarsa. Kompleks Gunung Semeru berada dalam satu kelurusan dengan

kompleks Gunung Tengger di bagian utara merupakan gunung api

strato yang umumnya tersusun atas batuan piroklastik dan lava

berkomposisi basaltik sampai andesitik.

Batuan vulkanik ini merupakan hasil dari beberapa titik letusan

yang terpisah (Wahyudin, 2010). Temuan Lubis (2012), bahwa kondisi

morfologi daerah vulkanik terdiri dari satu satuan bentuk lahan yaitu

bentuk lahan Fluvial yang terdiri dari empat satuan geomorfologi yaitu

dataran aluvial tubuh sungai, teras sungai, dataran limpah banjir.

Endapan vulkanik Gunung Semeru merupakan satuan bentuk lahan

vulkanis yang terjadi pada massa pra-quarter dengan materi

penyusunnya berupa tuff dan aglomerat. Formasi geologis endapan

vulkanik, masih merupakan kawasan bagian vulkan semeru. Struktur

geologi yang berkembang di komplek Gunung Semeru terdiri dari

struktur sesar, kaldera, kawah dan maar. Kelurusan struktur atau sesar

mempunyai arah barat laut, tenggara, timur-barat dan timur laut-barat

daya umumnya mempunyai indikasi pergeseran litologi dan dianggap

sesar normal. Kaldera Jambangan dan ajek-ajek dicirikan oleh bentuk

morfologi berupa suatu dasar kaldera, dinding curam kaldera dan

21

Gambar 4.4 Endapan Vulkanik G. Semeru

Page 10: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

bentuk vulkanik tua. Lereng selatan semeru mempunyai bentuk concave

atau cekungan dengan adanya beberapa spur atau taji. Taji tersebut

terdapat beberapa bagan yang mana menunjukkan bahwa adanya zona

selatan yang masuk pada zone tengah, atau begitu pula sebaliknya.

Sebagai contohnya adalah gunung sawur yang ada di lumajang. Gunung

sawur merupakan sebuah gunung tua oligomiosen, yang terletak di

tengah-tengah karst. Gunung sawur merupakan vulkan purba yang

seumuran dengan vulkan purba yang ada di dampit dan yang ada di

ampel gading.

Adanya aliran lahar dari kaki gunung semeru, pada wilayah ini

banyak ditemukan batuan beku, batu sedimen dan lainnya. Struktur

internal Gunungapi Semeru di dominasi oleh batuan pasir, batuan

sedimen, dan batuan dengan rongga berisi gas (Hena, 2013). Vegetasi

didaerah ini sangatlah lebat dikarenakan tanah yang subur yang

memiliki unsur-unsur dari lahar dingin. Daerah ini merupakan daerah

yang gampang meresap air. Lebih banyak terjadi pengendapan sedimen

tanah dan krikil. Adanya masswating yaitu tanah yang bergerak atau

ambles karena adanya gerakan dari akar tanaman.

B. Hidrologi Endapan Vulkanik Gunung Semeru

Kawasan gunung api umumnya merupakan daerah tinggian,

merupakan tangkapan sekaligus resapan air hujan yang sangat baik.

Karakteristik geologi endapan vulkanik yang selalu terremajakan dalam

jarak waktu yang cukup dekat dan struktur geologinya yang sangat

kompleks akan berpengaruh pada sistem aliran air tanah (Ismawan dkk,

2013). Pola aliran sungai Gladak Perak, dikategorikan coarse dendritic.

Pola aliran sungainya yaitu dendritik sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Nursalim, dkk (2016), daerah gunung api aliran lava

dan endapan aliran yang dihasilkan berupa piroklastik, berpola aliran

dendrtitik.

22

Page 11: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

Alirannya point bar yang disebut proses degradasi. Pola ini

berkembang pada batuan yang resistennya seragam, lapisan sedimen

mendatar, batuan beku massif, daerah lipatan, dan daerah metamorf

yang kompleks. Air tanah di endapan vulkanik gunung semeru

memiliki kedalaman sekitar 30-35 meter hal ini terbukti dari sumur-

sumur yang di gunakan masyarakat sekitar. Secara umum keadaan

hidrologi sekitar endapan vulkanik tidak mempengaruhi kuantitas air

untuk keperluan pertanian dan sebagainya namun jika untuk keperluan

rumah tangga kualitasnya tidak baik, kandungan air yang tersedia pada

lahan vulkanik dan permeabilitas tidak menunjukkan perbedaan yang

jelas pada setiap lapisan.

C. Kondisi Sosial dan Ekonomi Masyarakat Endapan Vulkanik

Gunung Semeru

Pembangunan yang cepat membutuhkan pasir vulkanik yang

banyak sehingga penambangan pasir vulkanik dilakukan secara intensif

(Widyastomo, 2013). Kegunaannya pasir besi ini selain untuk industri

logam besi juga telah banyak dimanfaatkan pada industri semen. Pasir

besi lumajang terkanal akan kualitasnya yang sangat baik sehinga

masyarakat dominan memiliki mata pencarian sebagai penambang pasir

besi. Kabupaten Lumajang mempunyai potensi cadangan pasir besi

paling luas di Indonesia. Lumajang merupakan kawasan yang memiliki

potensi kekayaan sumberdaya yang cukup besar. Sumberdaya yang

dimanfaatkan oleh masyarakat Lumajang yakni pasir besi, menurut Uun

23

Gambar 4.5 Aliran Sungai

Page 12: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

Bisri dan Anim Lukman (1992) mendefinisikan bahwa penambangan

pasir merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang memanfaatkan

sumber daya alam. Secara umum pasir besi terdiri dari mineral opak

yang bercampur dengan butiran-butiran dari mineral non logam seperti,

kuarsa, kalsit, feldspar, ampibol, piroksen, biotit, dan tourmalin.

mineral tersebut terdiri dari magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit,

limonit, dan hematit, titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup

penting merupakan ubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih

pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik.

Pasir vulkanik merupakan bahan material yang diperlukan dalam

pembangunan sarana fisik.

4.3.3 Lokasi Gunung Bromo

Gunung Bromo secara administratif berada di wilayah

Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu dari lima gunung yang

terdapat di komplek Pegunungan Tengger. Gunung Bromo merupakan

gunung berapi yang memiliki sejarah panjang, baik dalam proses

alamiah pembentukannya maupun perannya dalam kehidupan spiritual

masyarakat Tengger yang hidup disekitarnya. Gunung Bromo

mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, dengan

koordinat 07056’.375” LS dan 112057’.132’’ LU. Berikut ini pemaparan

dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada Lokasi Gunung Bromo

sebagai berikut :

A. Geologi dan Geomorfologi Gunung Bromo

Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah

±800 meter (utara-selatan) dan ±600 meter (timur-barat). Batuan

vulkanik yang menyusun dasar kaldera Bromo-Tengger (pada lautan

pasir) terdiri dari pasir vulkanik Tengger yang berukuran butir pasir

kasar, kerikil, bom vulkanik, dan batu apung. Berdasarkan kenampakan

morfologis, Gunung Bromo tergolong gunung komposit kuarter karena

24

Page 13: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

fasiesnya yang mudah diklasifikasikan. (Lestari, dkk, 2000). Jenis

batuan kawasan ini terdiri dari abu pasir/tuff vulkan intermedia sampai

basis (dengan fisiografi vulkan), asosiasi andosol kelabu dan regosol

kelabu (dengan bahan induk abu/pasir), dan tuff intermedia sampai

basis. Gunung api Bromo merupakan gunung aktif tipe A, yaitu gunung

api yang kegiatannya atau letusannya tercatat dalam sejarah sejak tahun

1600 (Bronto, 2001).

Bentuk struktur geologi ini menghasilkan batuan yang tidak

padat dan tidak kuat ikatan butirnya, sehingga mudah tererosi terutama

pada musim penghujan. Struktur batuan yaitu andesit dan basalt.

Gunung bromo memiliki kaldera yang berupa lautan pasir yang terjadi

karena kekosongan dapur magma, sehingga aktivitas vulkanik terhenti

cukup lama. Di kompleks Gunung Bromo-Tengger ini tidak dijumpai

adanya welded ignimbrite, padahal ada dua kaldera yang terbentuk di

kompleks gunung api ini. Endapan ignimbrit yang dijumpai hanya

partially welded ignimbrite ketika pembentukan Kaldera Ngadisari

(Zaennudin, 1990 dan Hadisantono, 1990), dan tidak dijumpai adanya

jenis ignimbrit lainnya. Kegiatan vulkanik terjadi lagi bila ada suplai

magma baru. Proses ini memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan

tidak adanya endapan batuan yang baru, maka proses pelapukan dapat

terjadi pada endapan batuan yang paling atas dari susunan perlapisan

25

Gambar 4.7 Kawah G. Bromo

Page 14: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

batuan. Batuan di sekitar dan di dalam Kaldera Lautan Pasir terbentuk

dari endapan abu dan pasir yang berhubungan dengan pembentukan

Kaldera Lautan Pasir dan kawah Gunung Widodaren (Zaennudin,

1990). Bentuk lautan pasir pada gunung bromo ini juga di pengaruhi

oleh erosi parit sehingga terbentuk igir yang menjadi tempat

mengalirnya air hujan yang turun.

B. Hidrologi Gunung Bromo

Anomali pola aliran sungai pada lereng Bromo diakibatkan oleh

adanya endapan ignimbrit hasil letusan besar yang membentuk kipas

piroklastik. Kipas prioklastik tersebut mengakibatkan sungai-sungai

mengalami penimbunan material ignimbrit dan mengindikasikan

adanya channel sungai yang tertimbun. Indikasi channel yang tertimbun

diperkuat dengan kemunculan mata air pada bagian tepi kipas

piroklastik (Hendrayana, dkk. 2015). Terbentuknya kipas piroklastik

menyebabkan beberapa saluran sungai (channel) mengalami

penimbunan. Channel ini tertutup tidak hanya oleh ignimbrit yang

bertindak sebagai akuifer, tetapi juga adanya aliran debris yang

bertindak sebagai akuitar. Pada beberapa daerah yang tersusun atas

material aliran debris cukup tebal, akan mengalami masalah terhadap

pemenuhan kebutuhan air bersih. Melalui akuifer ignimbrit, pada

daerah zona medial dan proksimal muncul beberapa mata air dengan

debit yang cukup besar. Akuifer ignimbrit pada mata air ini merupakan

akuifer tertekan karena ditutupi oleh lava masif hasil aktifitas vulkanik

pasca terbentuknya kaldera Ngadisari (Hendrayana, dkk. 2015).

C. Sosial Ekononomi Gunung Bromo

Mata pencaharian utama masyarakat bromo yaitu bertani

(sayuran), mereka mengandalkan sektor lahan pertanian untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Masyarakat Suku Tengger

Desa Ranu Pani telah lama memanfaatkan sumber daya alam hayati,

26

Page 15: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

khususnya tumbuhan sebagai bahan pemenuh kebutuhan hidup

(Meyliana, dkk. 2014). Mereka tidak hanya bekerja pada satu lahan

pertanian, tetapi dapat juga bekerja di lahan milik orang lain.

Komoditas utama hasil pertanian masyarakatnya diantaranya adalah

kentang, kubis, bawang merah, jagung, dan sayuran lain. Tanaman

kentang biasanya bisa dipanen sampai tiga kali dalam satu tahun,

terutama di kawasan yang subur dengan keadaan musim dan cuaca yang

bagus. Sementara di dataran yang memiliki potensi air bawah tanah

sedikit, juga dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung, panen hanya

bisa dilakukan dua kali dalam satu tahun. Mata pencaharian penduduk

Bromo antara lain menjadi petani (50%), pelaku wisata (30%), buruh

tani (5%), dan pedagang (15%). Sebagai desa penyangga kawasan

TNBTS, banyak penduduk yang terlibat langsung dalam kegiatan

wisata. Penduduk yang terlibat sebagai pelaku usaha berperan sebagai

pemilik dan tenaga kerja di warung/kios barang kebutuhan wisata,

pengemudi angkutan jip, ojek, pemandu wisata, dan volunteer (Andjani,

2016) .

4.3.4 Lokasi Pantai Bentar

Lokasi Pantai Bentar terletak di Kabuupaten Probolinggo yang

berada di jalur lintas pantura, Curahsawo, Gending Jawa Timur dengan

koordinat 07°46.799’ LS dan 113°16,556 LU dengan ketinggian ±13

Meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng 0° dengan

prosentase 4,2%, pada saat dilakukan observasi kecepatan rata-rata

angin sekitar 3,7 knot dengan suhu 30,8°C dan kelembapan 67%.

Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada

Lokasi Pantai Bentar sebagai berikut :

A. Geologi Pantai Bentar

Pantai Bentar berada di pantai utara pulau jawa sesuai dengan

kaedaan pantai utara pulau jawa yang landai, pantai Bentar juga

27

Page 16: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

memiliki daerah yang landai sehingga pantai Bentar lebih mudah

mengalami pengendapan marine.

Noor Djauhari (2012) memaparkan bahwa wilayah pesisir

merupakan suatu wilayah yang berada pada batas antar daratan dan

merupakan tempat pertemuan antara energi dinamis yang berasal dari

darat dan laut. Wilayah pesisir merupakan wilayah yang dipengaruhi

oleh proses-proses erosi, abrasi, sedimentasi, penurunan (submergence),

dan pengangkatan (emergence).

Endapan marin tersebut di tumbuhi vegetasi yang berupa pohon

bakau yang menjadi habitat untuk beberapa satwa, selain itu hutan

bakau juga memiliki fungsi untuk mengurangi abrasi yang siakibatkan

oleh ombak laut. Hutan bakau disebut sebagai hutan pantai, hutan

pasang surut, hutan payau, atau hutan bakau.Istilah bakau digunakan

untuk jenis-jenis tumbuhan tertentu saja yaitu dari marga Rhizophora,

sedangkan istilah mangrove digunakan untuk segala tumbuhan yang

hidup dilingkungan yang khas ini (Nontji, 1993).

28

Gambar 4.8 Pantai Bentar

Gambar 4.8 Pantai Bentar

Page 17: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

B. Geomorfologi Pantai Bentar

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi morfologi maupun

bangunan pantai seperti jenis tanah dasar laut, gempa, tsunami, pasang-

surut dan sebagainya, namun gelombang yang ditimbulkan oleh angin

merupakan yang dominan (Frans, 2012). Pantai selalu berubah akibat

pengaruh angin dan gelombang, pasang surut, kejadian badai, dan

kegiatan manusia. Menurut Kaiser (2007), kerentanan pantai

merupakan suatu kondisi yang menggambarkan keadaan susceptibilit

(mudah terkena) dari suatu sistem alami serta keadaan sosial pantai

(manusia, kelompok atau komunitas) terhadap bencana pantai. Pesisir

utara pulau Jawa mengalami pergerakan sebanyak 6% ke arah utara

yang disebabkan karena daerah selatan pulau jawa mengalami

pengikisan sementara daerah utara pulau jawa mengalami pengendapan,

di sebalah utara pantai Bentar terdapat sebuah pulau yang terbentuk

akibat terjadinya endapan marine, ini juga di dukung oleh bentuk pantai

yang berupa teluk sehingga lebih mempermudah terjadinya endapan

marine, karena di daerah teluk arusnya lebih tenang.

C. Hidrologi Pantai Bentar

Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia dimuka

bumi. Siklus air global dapat digambarkan dengan delapan proses fisik

yang besar yang membentuk gerakan air yang kontinu (Firdaus, 2016).

Pada akuifer pantai, air tanah mempunyai gradien hidrolika ke arah laut

sehingga terjadi aliran air tanah dari darat ke laut secara kontinu,

sedangkan dari laut terjadi tekanan air laut ke darat. Pertemuan air tanah

dan air laut membentuk bidang kontak yang dikenal dengan istilah

interface. Air tanah mempunyai densitas lebih kecil dari pada air laut,

sehingga pada bidang kontak air tanah selalu berada di atas air laut

(Muhammad, 2011). Sebagian besar masyarakat pesisir di Indonesia

memanfaatkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan akan air dalam

rumah tangganya. Namun kualitas air tanah di daaerah pesisir

29

Page 18: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

kualitasnya kurang baik untuk dikonsumsi karena airnya payau, air

payau merupakan air percampuran antara air tawar dan air asin. Air ini

memiliki kandungan garam yang cukup tinggi sehingga apabila di

konsumsi memiliki rasa yang berbeda dengan air tawar. Pengambilan

air tanah dengan pembentukan sumur di kawasan pantai secara

berlebihan dapat menyebabkan penurunan muka air tanah yang

akhirnya menyebabkan intrusi air laut. Intrusi air laut merupakan proses

masuknya air laut ke daerah akuifer air tawar (Purnomo, 2013).

Maraknya pembangunan pemukiman di daerah pesisir menyebabkan

daerah resapan air berkurang dan juga berkurangnya vegetasi didaerah

pesisir.

D. Sosial Ekonomi Pantai Bentar

Masyarakat disekitar pantai bentar notabene masyarakatnya

bekerja sebagai nelayan, pencari kreco (kerang), dan pada daerah pantai

yang dijadikan tempat wisata masyarakat sekitar memanfaatkannya

untuk berjualan disekitar tempat wisata pantai Brentar. Konsep wisata

pesisir di dasarkan pada view, keunikan alam, karakteristik ekosistem,

kekhasan seni budaya dan karakteristik masyarakat sebagai kekuatan

dasar yang dimiliki oleh masing-masing daerah (Aryanto, 2003). Selain

itu masyarakat sekitar juga ada yang bekerja sebagai petani. Terdapat

bukit kecil yang di kenal dengan sebutan Bukit Bintang yang di bawah

kaki bukit ini terdapat banyak sekali petani bawang merah. Masyarakat

pesisir merupakan masyarakat yang tinggal dan melakukan aktifitas

sosial ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya wilayah pesisir dan

lautan (Dewi, 2016). Dengan demikian, secara sempit masyarakat

pesisir memiliki ketergantungan yang cukup tinggi dengan potensi dan

kondisi sumber daya pesisir dan lautan. Masyarakat pesisir merupakan

sekumpulan masyarakat (nelayan, pembudidaya ikan, pedagang ikan,

dan lan-lain) yang hidup bersama-sama mendiami wilayah pesisir

30

Page 19: allabouteducationss.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . Kondisi Geografis Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur membentang antara 111°0’ BT - 114°4’ BT

membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas yang terkait dengan

ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya pesisir.

31