apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/bab-i.…  · web viewbab...

50
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan salah satu keberhasilan bagi bangsa kita, di karenakan para remaja yang ada di negara ini sekarang sudah mempunyai kegiatan-kegiatan yang positif yang mampu memacu perkembangan pola berfikir para remaja tersebut. Akan tetapi globalisasi seperti itu akan berdampak negative terhadap kesehatan para remaja, walaupun secara globalisasi para remaja saat ini memberi keuntungan bagi bangsa Indonesia. Perkembangan teknologi khususnya bidang telekomunikasi sangat mempengaruhi perkembangan para remaja. Remaja semakin giat mengikuti perkembangan teknologi sehingga berdampak sempitnya ruang dan

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan salah satu

keberhasilan bagi bangsa kita, di karenakan para remaja yang ada di negara ini

sekarang sudah mempunyai kegiatan-kegiatan yang positif yang mampu

memacu perkembangan pola berfikir para remaja tersebut. Akan tetapi

globalisasi seperti itu akan berdampak negative terhadap kesehatan para

remaja, walaupun secara globalisasi para remaja saat ini memberi keuntungan

bagi bangsa Indonesia.

Perkembangan teknologi khususnya bidang telekomunikasi sangat

mempengaruhi perkembangan para remaja. Remaja semakin giat mengikuti

perkembangan teknologi sehingga berdampak sempitnya ruang dan waktu yang

ada bagi remaja untuk memikirkan kesehatannya. Jadwal dan kegiatan yang

padat mengakibatkan sebagian remaja memilih makanan siap saji tanpa

memikirkan gizi yang dibutuhkan tubuh. Kemudahan-kemudahan di berbagai

bidang serta sempitnya ruang dan waktu mengakibatkan anak dan remaja

menjadi sangat kurang beraktivitas jasmani.

Dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan suatu kegiatan kita

memerlukan adanya energi di dalam tubuh kita. Semakin banyak energi yang

Page 2: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

2

ada pada tubuh kita, maka semakin banyak kegiatan yang bisa kita lakukan.

Tetapi dengan keadaan yang saat ini serba instant, serba mudah, maka gizi

yang seimbang sangatlah susah di capai untuk anak dan remaja yang aktif

sehingga kesehatanpun terabaikan.

Remaja adalah individu baik pria atau wanita yang berbeda pada

masa/usia antara anak-anak dan dewasa. Remaja adalah kelompok orang yang

berusia 10-19 tahun. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi pada

masa remaja akan mempengaruhi status kesehatan dan gizi remaja tersebut.

Salah satu area penting dalam kesehatan Reproduksi Remaja. Kesehatan

Reproduksi Remaja (Adolescent Reproductive Health) adalah upaya kesehatan

reproduksi yang dibutuhkan oleh remaja. Salah satu unsur yang berperan dalam

mewujudkan kesehatan seimbang dan sesuai dengan kebutuhan remaja akan

membantu remaja mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan

menimbulkan masalah gizi baik itu berupa gizi lebih maupun gizi kurang.

Berbagai perubahan terjadi pada diri remaja baik itu perubahan fisik

maupun perubahan psikis. Masa remaja merupakan periode pertumbuhan dan

proses kematangan manusia , sehingga terjadi perubahan yang sangat unik dan

berkelanjutan. Pertumbuhan fisik pada remaja terjadi secara bersamaan dengan

proses matangnya organ reproduksi. Masalah gizi pada remaja akan berdampak

negatif pada tingkat kesehatan, misalnya penurunan konsentrasi belajar , resiko

melahirkan bayi dengan BBLR , seta penurunan kesegaran jasmani. Banyak

penelitian telah dilakukan menunjukan kelompok remaja menderita/

mengalami banyak masalah gizi. Masalah gizi tersebut antara lain Anemia dan

IMT kurang dari batas normal atau kurus. Tanda – tanda anemia sering dikenal

dengan 5 L yaitu lemah, Letih, Lesu, Lelah, dan Lalai. Prevalensi anemia

berkisar antara 40% - 88 %, sedangakan revelensi remaja dengan IMT kurus

berkisar antara 30%-40%.

Page 3: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

3

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian gizi ?

2. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan ilmu gizi ?

3. Bagaimanakah karakteristik makan remaja ?

4. Bagaimanakah kebutuhan zat gizi untuk remaja?

5. Bagaimanakah permasalahan gizi pada remaja?

6. Bagaimanakah pengembangan perilaku makan sehat untuk remaja ?

7. Bagaimanakah pengembangan pendidikan kesehatan tentang gizi ?

8. Bagaimanakah pedoman umum gizi seibang.

C.Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian gizi.

2. Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan ilmu gizi.

3. Untuk karakteristik makan remaja.

4. Untuk kebutuhan zat gizi untuk remaja.

5. Untuk permasalahan gizi pada remaja.

6. Untuk mengetahui pengembangan perilaku makan sehat untuk remaja.

7. Untuk pengembangan pendidikan kesehatan tentang gizi .

8. Untuk mengetahui pedoman umum gizi seimbang.

Page 4: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

4

BAB II

ISI

A.Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan

untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-

organ, serta menghasilkan energi.

Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang

mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan

produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam

makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu

Ibu (ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal

yang penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.

Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi

kesehatan. Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung

unsur-unsur zat gizi yang diperlukan tubuh baik kualitas maupun

kuantintasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa disebut triguna makanan yaitu,

makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur. Apabila

terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu pada satu jenis

makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan yang lain. Jadi

Page 5: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

5

makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan

sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Makanan sumber zat tenaga antara lain: beras, jagung, gandum, ubi

kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti dan mi. Minyak, margarin dan santan yang

mengandung lemak juga dapat menghasilkan tenaga. Makanan sumber zat

tenaga menunjang aktivitas sehari-hari.

Makanan sumber zat pembangun yang berasal dari bahan makanan

nabati adalah kacang-kacangan, tempe, tahu. Sedangkan yang berasal dari

hewan adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahan, seperti keju.

Zat pembangun berperan sangat penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan seseorang.

Makanan sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-

buahan. Makanan ini mengandung berbagai vitamin dan mineral, yang

berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ-organ tubuh.

B.Sejarah dan Perkembangan Ilmu Gizi

Hubungan antara makanan dengan kesehatan sudah mualai dikenal

sejak beberapa tahun abad yang lampau. Pada zaman Babilonia di bawah

pemerintahan Raja Nebukadnezar, konon menurut cerita di suatu waktu raja

bermaksud mendidik calon kasatria yang akan dijadikan pengawalnya.

Dipilihlah empat orang pemuda dan mereka setiap hari disuguhi aneka daging

dan anggur kerajaan. Namun karena merasa malu dan segan terhadap para

ksatria lain di lingkungan istana itu, yang mungkin lebih tangkas dari mereka ,

keempat pemudah tersebut bermufakat untuk menolak hidangan daging dan

anggur dari istana. Sebagai gantinya mereka secara teratur memakan makanan

Page 6: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

6

yang bersumber dari berbagai jenis kacang dan air. Ternyata pada saat terakhir

latihan keempat pemuda itu jauh lebih tangkas dan perkasa dibanding para

ksatria lainnya. Disini terlihat bahwa meskipun ketekunan berlatih memegang

peran penting, namun menjadi jelas pula bahwa makanan yang baik akan

memberi kekuatan jasmani yang sempurna.

Jauh sebelum itu, Hipokrates, seorang filsuf Yuanani pada tahun 460 SM,

telah berhasil mengobati dan menyembuhkan orang – orang yang menderita

rabun senja dengan memberikan makanan berupa hati binatang buruan. Setelah

ratusan tahun kemudian barulah ditemukan bahwa penyakit rabun senja

merupakan akibat dari kekurangan vitamin A dan bahwa hati hewan banyak

mengandung vitamin A.

Selanjutnya pada zaman pelayaran Vasco de Gama yang berlayar dari

Eropa menuju Hindia pada tahun 1497, awak kapalnya diserang penyakit

skorbut (gejala gusi bengkak, gigi mudah tanggal , serta gangguan

pencernaan). Baru pada awal abad ke – 20 para ahli medis dapat memastikan

bahwa penyebab penyakit yang banyak mematikan awak kapal Vasco de

Gama itu adalah akibat kurang vitamin C. seperti diketahui, para awak kapal

selama berbulan – bulan tidak mengkonsumsi makanan segar.

Pada tahun 1987 seorang dokter berkebangsaan Belanda, Eijkman

(namanya diabadikan pada laboratorium pusat penilitian di Jakarta) yang

bertugas mengawasi kesehatan para napi di Jakarta, mengamati bahwa burung

dara yang diberi makan sisa makanan para pidana tersebut menderit penyakit

radang saraf (polineuritis). Serupa dengan itu, pengalaman dokter Takaki dari

angkatan laut Jepang dalam pelayarannya ke Eropa mengamati bahwa

sejumlah awak kapal yang berlayar bersamanya menunjukan gejala radang

saraf. Namun setelah ransum awak kapal diganti denagn sejenis gandum, gejala

– gejala itu menghilang. Pada tahun 1990, dokter Grijns (juga dari Beland)

dapat mematikan bahwa kedua gejala polineuritis diatas tersebut karena

kekurangn vitamin B1.

Sebagaimana halnya sejumlah ilmu – ilmu lain, ilmu gizi juga

berkembang pesat setelah Perang Dunia (PD) II. Perkembangan itu telah

Page 7: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

7

berhasil mengidentifikasi banyak penyakit gangguan gizi seperti xerofthalmi,

serta gangguan gizi lain akibat defesiensi kalori dan protein, zat besi, defesiensi

zodium , beserta cara- cara menanggulangi berbagai gangguan itu.

Dapatkan bahwa perkembangan ilmu gizi di Indonesia baru berkembang

pesat sejak tahun 1975-an. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan

mengikuti anjuran World Health Organization (WHO ) dan dan Persatuan

Bangsa – Bangsa ( PBB) di banyak negara termasuk di Indonesia.

Program perbaikan gizi yang disebut Applied Nutritional Programme

(ANP) diselenggarakn sebagai penerapam konsep WHO dan Food and

Agricultural Organization ( FAO). Sejak Pelita II terdapat kebijakan nasional

tentang hal ini (perkembangna gizi ) yang ditegaskan melalui Intruksi Presiden

( INPRES) No. 14 tahun 1974. Sejak itu program gizi di selenggarakan secara

nasional oleh Departemen Kesehatan (DepKes) yang pada tahun 1975-1976

program Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPKG ) sebagai terjemahan dari

ANP tersebut diatas, dilangsungkan di delapan provinsi di mulai pada 100 desa

binaan yang ditingkatkan menjadi 660 desa binaan. Selanjutnya pada setiap

tahun program UPKG tersebut semakin diperluas. Pada tahun 1976/1977

terdapat pula kebijaksanaan pemerintah (DepKes) yang memulai kampanye

pemberian vitamin A dosis tinggi pada 85 kecamatan di Pulau Jawa. Sejalan

dengan itu pula semakin disadari bahwa perbaikan gizi penduduk memerlukan

kerjasama dan lintas- sektor, sehingga pada 18 Februari 1975 keluar edaran

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang pembentukan Badan Perbaikan Gizi

Daerah (BPGD) di seluruh provinsi. Badan ini akan berfungsi sebagai wadah

lintas sektor yang berkedudukan di daerah dalam rangka peningkatan program

pangan dan gizi. Beberapa perkembangan lainya yang dapat dicatat yakni pada

7-9 September 1976 oleh Depkes RI diselenggarakan lokakarya lintas- sektor

nasional tentang penyuluhan gizi di Ciracan (Bogor), yang merintis

pengembangan pendidikan tenaga gizi.

Kebijakan ini ditindaklanjuti berupa tiga Provinsi di Jawa Tengah

(Jateng), Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Sumatra Selatan (Sumsel).

Sejak saat itu semakin banyak dibuka institusi pendidikan tenaga gizi.

Page 8: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

8

Berbagai kerjasama lintas- departemen untuk merumuskan pendekatan.

Penyuluhan gizi meliputi Departemen Penerangan , Departemen Pertanian ,

Departemen Kesehatan serta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sebagai contoh, kebijakan yang diambil oleh Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan berupa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) , mahasiswa perlu

menerapkan penyuluhan gizi dan kebijakan itu mulai berlaku sejak tahun

1976/1977. Selain itu, edaran Mendagri pada bulan Juli 1976 mengintruksikan

seluruh program gubernur dan bupati dalam rangka mendukung Upaya

Kesehatn Sekolah (UKS) yang dikemudian hari dilengkapi pula dengan

Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT –AS).

C.Karakteristik Makan Remaja

Masa remaja adalah masa mencari identitas diri, adanya keinginan untuk

dapat diterima oleh teman sebaya dan mulai tertarik oleh lawan jenis

menyebabkan remaja sangat menjaga penampilan. Semua itu sangat

mempengaruhi pola makan remaja, termasuk pemilihan bahan makanan dan

frekuensi makan. Remaja merasa takut gemuk sehingga remaja menghindari

sarapan dan makan siang atau hanya makan sekali sehari. Hal itu menyebabkan

pertumbuhan dan perkembangan tubuh akan terhambat.

Berikut ini karakteristik perilaku makan yang dimiliki remaja :

1.Kebiasaan malas makan pagi dan malas minum air putih .

2.Gadis remaja sering terjebak dengan pola makan tak sehat, menginginkan

penurunan berat badan secara drastis, bahkan sampai gangguan pola makan.

Hal ini dikarenakan remaja memiliki body image (citra diri) yang mengacu

pada idola mereka yang biasanya adalah para artis, peragawati, selebriti yang

cenderung memiliki tubuh kurus, tinggi, semampai.

3.Kebiasaan ngemil yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin, dan

mineral) seperti makanan ringan, kerupuk, dan chips.

Page 9: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

9

4.Kebiasaan makan makanan siap saji ( fast food ) yang komposisi gizinya

tidak seimbang yaitu terlalu tinggi kandungan energinya, seperti pasta, fried

chicken, dan biasanya juga disertai dengan mengonsumsi minuman bersoda

yang berlebihan.

D.Kebutuhan Gizi untuk Remaja

Terpenuhinya kebutuhan zat gizi adalah hal yang mutlak diperlukan

untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Beberapa alasan yang

mendasari masa remaja membutuhkan banyak zat gizi adalah :

1.Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat ditandai dengan

peningkatan berat badan dan tinggi badan.

2.Mulai berfungsi dan berkembangnya organ – organ reproduksi. Jika

kebutuhan gizi tidak diperhatikan maka akan merugikan perkembangan

selanjutnya. Terutama pada perempuan karena akan menyebabkan

menstruasi tidak lancar, gangguan kesuburan, rongga panggul tidak

berkembang sehingga sulit ketika melahirkan, kesulitan pada saat hamil,

serta produksi ASI tidak bagus. Perempuan yang fisiknya tidak pernah

tumbuh sempurna karena kurang zat gizi juga berisiko melahirkan bayi

dengan berat badan lahir rendah.

3.Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibanding usia

lainnya sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak.

4.Penentuan zat gizi remaja sacara umum didasarkan pada angka

kecukupan gizi yang dianjurkan untuk di Indonesia.

Berikut ini beberapa kebutuhan zat gizi remaja.

1.Energi

Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi

adalah aktivitas fisik seperti olahraga. Remaja yang banyak melakukan

olahraga memerlukan asupan energi yang lebih banyak dibandingkan yang

kurang aktif. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VII (WKNPG VII)

Page 10: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

10

tahun 2004 menganjurkan angka kecukupan gizi ( AKG ) energi untuk

remaja putri sebesar 2.000 - 2.200 kkal sedangkan untuk pria sebesar 2.800

kkal setiap hari. AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber

karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, terigu, dan hasil

olahannya ( makaroni, spaghetty, umbi-umbian, jagung gula dan lain – lain).

Beberapa studi menunjukkan ada hubungan antara pertumbuhan

dengan asupan kalori. Kebutuhan energi pada pria pada umumnya

cenderung meningkat terus menerus dengan cepat 3.470 kkal perhari sampai

mereka mencapai usia 16 sampai 19 tahun kebutuhan tersebut berkurang

hingga 2.900 kkal perhari. Kebutuhan energi pada perempuan memuncak

pada usia 12 tahun hingga 2.550 kkal perhari dan kemudian menurun

menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Kebutuhan energi ini didasarkan

pada tahap – tahap perkembangan fisiologis bukan usia kronologis.

2.Protein

Sumber protein sangat diperlukan untuk pertumbuhan,

perkembangan badan, pembentukan jaringan – jaringan baru dan

pemeliharaan tubuh. Protein juga berguna untuk menjernihkan pikiran dan

meningkatkan konsentrasi kecerdasan. Sumber protein diperoleh dari

sumber hewani (daging, ayam, ikan dan telur ) dan nabati ( tumbuh –

tumbuhan seperti kacang – kacangan, biji – bijian, tahu dan tempe ).

Kebutuhan protein pria pada akhir masa remaja lebih tinggi

dibanding perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan

protein remaja 1,5 – 2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa

muda adalah 48 – 62 gr per hari untuk perempuan dan 55 – 66 per hari

untuk pria. Perhitungan besarnya kebutuhan akan protein berkaitan dengan

pola tumbuh, bukan usia kronologis.

3.Lemak

Lemak berguna sabagai cadangan energi, pelarut vitamin A, D, E

dan K, pelumas persendian , pertumbuhan dan pencegahan peradangan kulit

Page 11: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

11

dan pemberi cita rasa pada makanan. Lemak dapat diperoleh dari minyak

goreng, mentega, susu, daging, dan ikan. Makanan yang berlemak

berlebihan seperti gajih, daging berlemak, kulit ayam, susu berlemak, keju

dan mentega tidak di sarankan karena bisa mengganggu kesehatan.

Konsensus terbaru di USA merekomendasikan anak lebih dari 2 tahun untuk

mengonsumsi lemak <30% per hari (33gr/1000 kkal), lemak jenuh <10%

dan kolesterol <300mg guna mencegah penyakit jantung pada masa dewasa.

4.Vitamin

Kebutuhan vitamin pada masa remaja meningkat karena

pertumbuhan dan perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan

energi meningkat maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat.

Vitamin dapat diperoleh dari sayuran dan buah- buahan. Kandungan vitamin

dan mineral pada buah dan sayuran bermanfaat untuk mengatur pengolahan

bahan makanan serta menjaga keseimbangan cairan tersebut. Biasanya

banyak remaja yang kurang suka makan sayuran dan buah – buahan.

Padahal makanan tersebut sangat bermanfaat bagi tubuh. Vitamin yang di

butuhkan antara lain vitamin B6, Asam Folat. B12, A, C dan E. Vitamin –

vitamin ini di butuhkan untuk membantu meningkatkan metabolisme

karbohidrat menjadi energi. Untuk sintesis DNA dan RNA diperlukan

vitamin B6, asam folat, dan vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan

tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Vitamin A,C, dan E diperlukan

untuk pembentukan dan penggantian sel.

5.Mineral

Mineral sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan

selama masa pertumbuhan dan remaja. Berikut ini mineral yang dibutuhkan

oleh remaja.

a) Kalsium

Kebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena

akselerasi muskular, skeletal dan perkembangan endokrin lebih

Page 12: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

12

besar dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20%

pertumbuhan tinggi badan sekitar 50% masa tulang dewasa dicapai

pada masa remaja.AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda

adalah 600 -700 mg per hari untuk perempuan dan 500 – 700 mg

per hari untuk pria.

Sumber kalsium paling baik adalah susu dan hasil olahannya.

Sumber kalsium lainnya adalah kacang – kacangan, sayuran hijau,

makanan, yang difermentasi (tempe, oncom,tauco dan sebagainya)

dan ikan – ikanan (ikan teri, bandeng,dan sebagainya).

b) Besi ( fe )

Kebutuhan zat besi pada masa remaja juga meningkat karena

terjadinya pertumbuhan cepat. Kebutuhan besi pada remaja pria

untuk ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi

hemoglobin. Pada masa ini pria memerlukan 1,0 – 2,5 mg/hari.

Setelah dewasa kebutuhan tinggi akan besi terutama disebabkan

kehilangan zat besi selama masa menstruasi. Hal ini mengakibatkan

wanita lebih rawan terhadap anemia berat daripada pria. Pada wanita

zat besi yang di butuhkan maksimum adalah 1,5 mg/hari, namun

sebenarnya 1,3 mg/hari dibutuhkan untuk mengganti zat besi yang

hilang pada saat menstruasi.

Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau mereka

dengan kehilangan besi yang meningkat akan mengalami anemi gizi

besi. Defisiensi mungkin merupakan limiting factor untuk

pertumbuhan remaja, mengakibatkan tingginya kebutuhan mereka

akan zat besi. Hal lain yang perlu di ingat adalah bioavailability dari

makanan umumnya sangat rendah yaitu <10%.

Status besi dalam tubuh juga mempengaruhi efisiensi

penyerapan besi, remaja dengan defisiensi besi maka penyerapan

besi akan lebih efisien dibandingkan yang tidak defisiensi besi. Yang

dapat meningkatkan penyerapan besi dari sumber nabati adalah

Page 13: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

13

vitamin C serta sumber hewani tertentu (daging dan ikan )

sedangkan zat yang dapat menghambat penyerapan besi antara lain

adalah cafein, tanin, fitat,zinc, dan lain – lain. AKG besi untuk

remaja dan dewasa muda wanita 19-26 mg setiap hari sedangkan

untuk pria 13-23mg perhari. Makanan yang banyak mengandung zat

besi adalah hati, daging, merah ( sapi, kambing, domba), daging

putih (ayam dan ikan ), kacang – kacangan dan sayuran hijau nabati.

c) Seng ( Zn )

Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan

seksual remaja terutama untuk remaja pria. Pertumbuhan fisik dan

kematangan seksual pada remaja yang kekurangan seng akan

terhambat. Indonesia Nutrition network (2002) menyebutkan AKG

seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa muda baik

perempuan maupun pria. Makanan sumber seng bisa diperoleh dari

ikan, kerang – kerangan dan sayur – sayuran. Asupan seng yang

terbatas berpengaruh pada perkembangan karakteristik seks

sekunder misalnya tumbuhnya jerawat yang banyak.

Mineral – mineral lain yang dibutuhkan oleh remaja adalah

magnesium, iodine, fosfor,tembaga, krom, kobalt dan flour.

E.Permasalahan Gizi pada Remaja

Timbulnya masalah gizi pada remaja pada dasarnya dikarenakan

perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara konsumsi gizi dengan

kecukupan gizi yang dianjurkan. Bila konsumsi gizi selalu kurang dari

kecukupan maka seorang akan mengalami gizi kurang. Sebaliknya jika

konsumsi melebihi kecukupan akan menderita gizi lebih dan obesitas.

Page 14: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

14

Keadaan gizi atau status gizi merupakan gambaran apa yang

dikonsumsi dalam jangka waktu cukup lama. Keadaan gizi dapat berupa gizi

kurang, baik atau normal maupun gizi lebih. Kekurangan salah satu gizi dapat

menimbulkan penyakit berupa penyakit defisiensi. Bila kekurang batas

marginal menimbulkan gangguan yang sifatnya lebih ringan atau menurunnya

kemampuan fungsional. Misalnya kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan

badan cepat lelah, kekurangan zat besi dapat menurunkan prestasi kerja dan

prestasi belajar selain turunnya ketahanan tubuh terdapat penyakit infeksi.

Permasalahan gizi yang timbul pada masa remaja dipicu oleh beberapa

faktor, diantaranya adalah:

1.Kebiasaan makan yang buruk

Timbulnya kebiasaan makan yang buruk pada remaja biasanya dikarenakan

kebiasaan makan yang juga tidak baik yang tertanam sejak kecil.

2.Pemahaman gizi yang salah

Remaja sering memiliki pemahaman bahwa tubuh yang menjadi idaman

adalah tubuh yang langsing. Sehingga untuk mempertahankan

kelangsingannya remaja melakukan pengaturan makan yang salah.

3.Berlebihan terhadap suatu jenis kesukaan makanan tertentu

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan terlebih lagi jika

makanan tersebut minim kandungan gizi akan menyebabkan tidak

terpenuhnya kebutuhan gizi.

4.Promosi yang berlebihan di media massa tentang produk makanan

Usia remaja merupakan usia yang sangat mudah tertarik dengan hal-hal

terbaru, termasuk produk makanan yang diiklankan, padahal makanan

tersebut belum tentu memiliki kandungan gizi yang baik.

5.Maraknya produk makanan impor

Jenis makanan impor siap saji seperti hotdog, hamburger, fried chicken dan

frenchfries semakin banyak dipasaran. Secara nilai gizi makanan tersebut

tidak terlalu bagus karena memiliki kolesterol, lemak jenuh, dan kadar

natrium yang tinggi yang tentunya berakibat buruk bagi kesehatan.

Page 15: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

15

Beberapa masalah yang berkaitan dengan gizi yang ditemukan pada

remaja antara lain adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) kurang dari batas

normal (KEK) atau sebaliknya, memiliki IMT yang berlebih (obesitas),dan

anemia serta masalah yang berhubungan dengan gangguan perilaku makan

berupa anoreksia nervosa dan bulimia.

1.Kurus

Menurut Susenas 1999-2003, sebesar 35-40% Wanita Usia Subur

(WUS) 15-19 tahun beresiko Kekurangn Energi Kronis (KEK). Salah satu

cara yang dilakukan untuk mendeteksi kekurang energi adalah dengan

menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT). Hasil analisis terdapat data

SKRT 2010 dan data SUSENAS 2002 menunjukan bahwa prevalensi gizi

kurang pada remaja dengan IMT < 5 persentil, sebesar 17,4%. Prevalensi

IMT kurang atau kurus berkisar antara 30% - 40% (permaisih, 2003)

penelitian yang dilakukan Ani Nurhayati (2006) di SMU I PGRI Bogor

menunjukan bahwa terdapat 59,1% remaja dengan kategori kurus. Jika

dilihat dari resiko kurang energi protein, hasil penelitian yang dilakukan di

SMKN I Tempel menunjukan sebanyak 73% siswi memiliki lingkar

lengan atas kurang dari 23,5cm, yang berarti resiko kurang energi kronis.

Hasil penelitian yang dilakukan Rini Santy (2006) di Bukit Tinggi

menunjukan bahwa rata-rata IMT remaja putri adalah 20,69 kg/m2 + 2,63.

Proporsi siswi yang mempunyai IMT < 18,5kg/m2 sebesar 29,9% dengan

penyebaran 14,1% kekurangang gizi tingkat ringan dan 5,8% kekurang

gizi yang umumnya lebih banyak ditemukan pada remaja perempuan.

Seringkali remaja putri memiliki motto bahwa “kurus itu indah” sehingga

mereka sering melakukan diet tanpa pengawasan dari dokter atau ahli gizi

sehingga zat-zat penting tidak dapat dipenuhi. Remaja yang kurus

penampilannya malah cenderung kurang menarik, mudah letih dan resiko

sakit pun tinggi. Selain itu remaja yang kurus akan kurang mampu bekerja

keras.

Jika penyebab kurus itu memang hanya karena kekurangn zat gizi

semata atau karena sedang menderita penyakit tertentu tanpa ada faktor

Page 16: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

16

psikologis seperti anoreksia dan bulimia maka penanganan bisa segera

dilakukan dengan terapi gizi atau dengan pengobatan jika menderita sakit

dilanjutkan dengan pemulihan gizi. Namun jika penyebabnya adalah

karena anoreksia dan bulimia maka penanganannya perlu dilakukan

terpadu antara dokter (psikiater) dan ahli gizi. Hal ini akan dibahas lebih

lanjut dalam anoreksia dan bulimia.

2.Obesitas

Obesitas adalah keadaan seseorang jika berat badannya lebih dari

30 standar BBI (Berat Badan Ideal), atau juga keadaan jika seseorang

mempunyai berat badan 120% lebih besar dari berat badan seharusnya

pada usianya. Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia karena

prevalensinya yang meningkat pada orang dewasa dan anak baik di negara

maju maupun negara sedang berkembang. Jumlah anak usia sekolah

dengan overweight terbanyak berada di kawasan Asia yaitu 60% atau 10,6

juta jiwa. Penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada remaja dan

eksekutif muda diperkotaan karena konsumsi makanan berlebih serta

kurang aktivitas fisik dan olahraga. Penelitian menunjukan obesitas

sebagai faktor resiko berbagai penyakit seperti Hipertensi,

Hiperkolesterol,penyakit jantung, ginjal dan diabetes militus selain itu

penampilan juga kurang menarik, tidak lincah dan cenderung lamban.

Obesitas remaja biasanya karena remaja tidak dapat mengontrol

makanannya dalam jumlah berlebih hingga berat badan lebih dari normal.

Remaja putri yang melakukan diet untuk mengurangi berat badan beresiko

kegemukan saat dewasa nanti yang akan menimbulkan terjadinya depresi.

Penatalaksanaan : mengembangkan diet yang sehat, olahraga

secara bertahap.

3.Anemia

Masalah gizi lain pada remaja khususnya remaja putri adalah

kurang zat besi atau anemia yang merupakan kelanjutan dampak dari

Page 17: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

17

kurang zat gizi makro ( karbohidrat,protein,lemak) dan kurang zat mikro

(vitamin dan mineral). Berdasar survey Nasional tahun 1995 prevalensi

anemia remaja putri sebesar 57,1% penelitian WHO 2001 didapatkan

sekitar 41,4% sampai 66,7% remaja putri Indonesia menderita anemia.

Prevalensi remaja putri lebih beasr dari pada remaja pria, lebih besar

dipedesaaan (27%) dibandingan di perkotaan (22,6%).

Dampak anemia pada remaja putri yaitu pertumbuhan terhambat,

mudah terinfeksi mengakibatkan kebugaran atau kesegaran berkurang,

semangat belajar menurun, saat menjadi calon ibu akan menjadi beresiko

tinggi untuk kehamilan dan melahirkan diantaranya perdarahan pada

waktu melahirkan sehingga menyebabkan kematian. Dapat diatasi dengan

suplementasi iron/zink. Sumber hewani seperti daging, prodak laut dan

sumber nabati seperti kacang-kacangan. Suplementasi/zink diharapkan

menjadi salah satu cara meningkatkan status gizi dan kesehatan remaja

putri juga diharapkan menjadi cara untuk meningkatakan kesehatan calon

ibu sehingga dapat menurunkan kematian ibu melahirkan akibat

perdarahan dan menurunkan bayi lahir dengan berat badan rendah.

4.Anoreksia dan Bulimia

Anoreksia dan Bulimia merupakan kelainan pola makan yang lebih

sering terjadi pada perempuan. Kelainan ini merupakan gangguan makan

yang menyiksa/bentuk penyiksaan diri sendiri yang dihasilkan ketakutan

tubuh akan menjadi gemuk setelah makan dan ketakutan mental ini

terpancar melalui penyiksaan fisik. Angkanya meningkat selama dekade

terakhir, 1 dari 100 remaja perempuan umur antara 16-18 tahun menderita

anoreksia. Perbandingan dengan remaja laki-laki 10 : 1 (sidiartha,

Soetijinigsih,2009)

Anoreksia nervosa adalah hilangnya nafsu makan atau

terganggunya pusat nafsu makan disebabkan karena rasa takut yang

berlebihan terhadap kegemukan sehingga melakukan diet sangat ketat

sehingga berat badan turun drastis dalam waktu singkat. Akibatnya fungsi

Page 18: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

18

normal tubuh akan terganggu. Pertumbuhan terhambat, rambut rontok,

siklus haid terganggu dan mudah terserang penyakit misalnya anemia,

kekurang vitamin dan penyakit infeksi. Yang paling berbahanya adalah

kelainan jantung serta kekurangan cairan dan elektrolit (natrium, kalium,

klarida) jantung menjadi lemah dan memompa sedikit darah keseluruh

tubuh, pada penderita dehidrasi cenderung mengalami pingsan. Darah

menjadi asam dan kadar kalium darah berkurang. Bisa terjadi kematian

mendadak karena irama jantung yang abnormal. Juga terjadi perubahan

hormonal yaitu berkurangnya kadar hormon estrogen dan tiroid serta

meningkatnya kadar hormon kortisol.

Penderita Bulimia ciri utamanya makan banyak kemudian

dimuntahkan kembali atau mengkonsumsi obat pencahar dan obat diuretik

untuk memuntahkan kembali makanannya, biasanya mengakibatkan

kerusakan email gigi karena terciptanya prodak asam yang berlebih ketika

muntah.

Bulimia dapat diikuti dengan terjadinya anoreksia begitu pula

sebaliknya. Penderita kelainan ini mampu menjaga kekuatan dan kegiatan

sehari-hari mendekati normal. Penyakit ini menyebabkan kematian pada

10% penderitanya.

Penatalaksanaannya umunya terdiri dua tahap yaitu

mengembalikan berat badan normal, serta terapi psikis yang seringkali

dibarengi dengan pemberian obat-obatan. Pengobatan awal biasanya

dirumah sakit penderita didorong untuk makan kadang melalui infus atau

selang Nasogastrik. Jika ditemukan depresi diberi anti obat depresi.

F. Pengembangan Perilaku Makan Sehat Untuk Remaja

Perilaku makan sehat untuk remaja sama penting dengan perubahan

fisik selama masa remaja yang berpengaruh pada gizi yang dibutuhkan remaja.

Remaja biasanya memilih makanan sesuai keinginannya. Cenderung lebih

Page 19: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

19

banyak makan diluar rumah juga terpengaruh oleh peer groupnya lebih suka

mengkonsumsi sejenis jungfood (soft drink, fast food, makanan kemasan ).

Remaja biasanya kurang mengkonsumsi serat yang kebutuhan rata-ratanya

perhari sebesar 20-35 grm. Penelitian dilakukan oleh Christine Mulyanty S

pada tahun 2002 di SMU I Bogor menunjukan konsumsi serat remaja sebesar

9,3gram, di SMU Leuwiliang sebesar 8,8gram.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam

menyiapkan makanan untuk remaja:

1.Biarkan remaja untuk menemukan sendiri tentang gizi yang diperlukan

untuk mereka dengan menyediakan majalah atau buku remaja yang memuat

artikel tentang makanan dan mendorong mereka, mendukungnya agar

mereka tertarik dalam kesehatan, masakan atau gizi yang dibutuhkan

mereka.

2.Jika memungkinkan selalu siapkan makanan dirumah

3.Mencoba menu yang “baru” misalnya mencoba menu dari daerah lain

4.Saat ini sudah tersedia snack bergizi. Sesekali sediakan snack ini

5.Hindari menyediakan makanan yang tidak disukai remaja dirumah anda

6.Membuat waktu makan menjadi saat yang menyenangkan untuk berbagi

pengalaman diantara keluarga

7.Mengetahui jadwal kegiatan remaja sehingga waktu makan (bersama)

tidak berbenturan dengan kegiatan (yang menurut mereka sangat penting)

8.Memberikan penekanan tentang manfaat makanan yang baik seperti

perbaikan vitalitas dan peningkatan ketahanan fisik

9.Menyimpan hanya kudapan bergizi dilemari es

10.Melatih tanggung jawab remaja dalam hal perencanaaan makanan,

pembelanjaan, dan pemasakan.

Page 20: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

20

G. Pendidikan Kesehatan Tentang Gizi

Konteks pendidikan gizi pada umumnya dapat dipahami melalui

pendekatan melalui pendekatan keluarga. Pentingnya gizi dalam sebagai

kebutuhan pokok dalam keluarga, harus dapat diterapkan secara proporsional.

Khususnya sumber daya keluarga serta aktivitas keluarga. Kedudukan pangan

keluarga sebagai salah satu kebutuhan pokok dalam keluarga jangan sampai

dikalahkan oleh gengsi keluarga, misalnya gizi secara umum biasanya

dipandang telah telah dietahui oleh setiap orang.

Berkaitan dengan hal tersebut, pengetahuan umum tentang gizi

meliputi : fungsi makanan , susunan makanan , kombinasi makanan yang

dapat menghindari pemborosan, cara mengelola dan memilih serta cara

menilai kesehatan yang berhubungan dengan faktor gizi, harus benar – benar

diketahui oleh keluarga.

Penyuluhan mencakup tidak hanya menyampaikan pengetahuan tetapi

juga konseling kepada klien untuk membantu menciptakan perubahan dalam

perilaku makan.beberapa intervensi yang memudahkan penyuluhan kepada

klien dan keluarga adalah :

1.Dengarkan masalah dan ide klien.

2.Dorong keterlibatan keluarga bila tepat.

3.Tekankan pentingnya mendapatkan nutrisi adekuat.

4.Tenangkan klien memilih makanan yang tepat.

5.Bantu klien tentang interaksi obat nutrien.

6.Beritahu klien tentang interaksi obat nutrien.

7.Hindari penggunaan istilah ”diet”.

8.Tekankan hal-hal yang “perlu dilakukan “bukan hal yang“ tidak perlu

dilakukan“.

9.Pertahankan pesan yang sederhana.

10.Tinjau ulang material tertulis bersama klien.

11.Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang tidak dapat ditoleransi.

Page 21: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

21

Tujuan umum pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa

adalah wanita remaja dan dewasa memahami tentang kebutuhan gizi

seimbang sesuai usianya. Sedangkan tujuan khususnya adalah wanita

remaja dan dewasa mampu menguraikan tentang pedoman uum gizi

seimbang.

H. Pedoman Umum Gizi Seimbang

Salah satu misi pembangunan kesehatan diindonesia menuju

Indonesia sehat 2010 adalah pemeliharan dan peningkatan kesehatan

individu.dalam program gizi dikenal dengan istilah Pedoman Umum Gizi

Seimbang (PUGS).

PUGS itu berupa 13 pesan dasar gizi seimbang seperti yang

diuraikan oleh Depkes berikut ini :

1.Makanlah aneka ragam makanan

Tidak satupun makanan yang mengandung zat gizi , yang mampu

membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif.

Makan – makanan yang beraneka ragam sangat berpengaruh bagi

kesehatan, seperti makanan yang mengandung unsur – unsur zat gizi yang

diperlukan tubuh, baik kualitas maupun kuantitasnya. Secara populer

disebut Triguna Makanan, yaitu makanan yng mengandung zat kalori, zat

pembangun (protein)dan zat pengatur (vitamin).jadi mengonsumsi

makananyang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya kecukupan

sumber zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur.

2.Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Di anjurkan memenuhi makanan yang cukup kalori (energi) agar

dapat hidup dan beraktivitas sehari – hari seperti bekerja, belajar,

berolahraga, berekreasi dan kegiatan sosial lain. Bila konsumsi kalori /

energi melebihi kebutuhan akan ditimbun.

Page 22: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

22

Bila keadaan ini berlanjut akan menyebabkan kegemukan yang

selanjutnya bisa berakibat gangguan kesehatan, seperti darah tinggi,

penyakit jantung, kencing manis, dll. Sebaliknya bila konsumsi energi

kurang, maka cadangan energi dalam tubuh yakni dalam jaringan otot /

lemak akan dipakai untuk menutupi kekurangan tersebut.

Kuarng energi yang berlangsung lama akan berakibat berat badan

menurun dan pada gilirannya akan mengganggu kesehatan, juga mudah

terkena penyakit.

3.Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

Terdapat dua kelompok karbohidrat yaitu yang berbentuk kompleks

dan sederhana. Yang kompleks adalah golongan padi – padian, umbi –

umbian dan tepung – tepungan. Sedangkan gula termasuk bentuk

sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks

berlansung lebih lama dari pada yang sederhana. Hal ini berakibat bila

orang mengonsumsi gula akan cepat merasa lapar lagi, hal ini berbeda jika

mengonsumsi karbohidrat kompleks. Konsumsi gula cukup dibatasi

sampai 3-4 sendok makan perhari, bila berlebih cenderung berakibat

kegemukan. Selain itu gula juga merusak gigi geligi. Konsumsi

karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50 % saja dari kebutuhan energi

agar tubuh dapat memenuhi sumber – sumber zat pembangun dan

pengatur.

4.Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi

Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk

meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin ( A, D, E dan

K) serta menambah lezatnya hidangan sehingga menimbulkan rasa

kenyang lebih lama. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan

akan mengurangi konsumsi makanan lain yang dapat mengurangi

kebutuhan zat gizi lainnya. Dianjurkan konsumsi lemak dan minyak sehari

– hari ¼ saja dari kebutuhan energi.

Page 23: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

23

5.Gunakan garam beryodium

Sesuai Keppres no.69 tahun 1994, semua garam yang beredar di

Indonesia harus mengandung yodium.

6.Makanlah makanan sumber zat besi

Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan

sel darah merah.kekurangan zat besi secara berkelanjutan dapat

menimbulkan penyakit anemia gizi atau yang dikenal masyarakat sebagai

penyakit kurang darah. Anemia gizi besi (AGB) terutama banyak diderita

oleh wanita hamil,wanita menyusui,dan wanita usia subur karena fungsi

kodrati adalah haid, hamil, melahirkan,dan menyusui yang menyebabkan

kebutuhan Fe atau zat besi relatif lebih tinggi ketimbang yang lainnya.

Kelompok yang rawan AGB adalah anak balita, anak usia sekolah, dan

buruh serta tenaga kerja berpenghasilan rendah.

7.Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahan MP-ASI

sesudahnya.

8.Biasakan makan pagi

Bagi remaja dan dewassa makan pagi dapat memelihara ketahanan

fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja danmeningkatkan

produktivitas kerja. Bagi anak sekolah, makan pagi dapat meningkatkan

konsentrasi belajar menjadi lebih baik.

9.Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya

Air minum harus bersih dan aman. Aman berarti bersih dan bebas

dari kuman.untuk mendapatkan air minum yang bersih air harus

dididihkan terlebih dahulu.

10.Lakukan aktivitas fisik secara teratur

Aktivitas fisik sangat bermanfaat bagi setiap orang karena dapat

meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan

fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.

11.Hindari minum – minuman beralkohol

Seseorang yang minum – minuman beralkohol akan sering buang

air kecil sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasi rasa

Page 24: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

24

hausnya dengan minum-minuman alkohol lagi. Alkohol hanya

mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain.

12.Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

Selain harus bergizi dan seimbang makanan harus juga layak di

konsumsi sehingga aman bagi kesehatan. Makanan yang aman yaitu yang

bebas dari kuman dan bahan kimia berbahaya serta tidak bertetangan

dengan keyakinan masyarakat yang dikenal dengan istilah halal. Halal

dalam arti luas selain bebas alkohol dan bukan daging babi adalah

makanan harus diolah secara higienis, sehingga tidak mengandung

cemaran yang dapt membahayakan kesehatan manusia.

13.Bacalah label pada makanan yang dikemas

Keterangan tentang isi, jenis dan ukuran bahan – bahan yang

digunakan ,susunan zat gizi, tanggal kadaluarsa, dan keterangan penting

lainnya.

Page 25: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

25

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dari uraian diatas kami dapat menyimpulkan :

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan energi. Makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat

bagi kesehatan,dalam ilmu gizi dikenal dengan triguna makanan yaitu,

makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun dan zat pengatur.

Sejarah dan perkembangan ilmu gizi di luar negri diantarannya

Hipokrates, seorang filsuf Yuanani pada tahun 460 SM, telah berhasil

mengobati dan menyembuhkan orang – orang yang menderita rabun senja

dengan memberikan makanan berupa hati binatang buruan. Setelah ratusan

tahun kemudian barulah ditemukan bahwa penyakit rabun senja merupakan

akibat dari kekurangan vitamin A dan bahwa hati hewan banyak mengandung

vitamin A. Selanjutnya pada zaman pelayaran Vasco de Gama yang berlayar

dari Eropa menuju Hindia pada tahun 1497, awak kapalnya diserang penyakit

skorbut (gejala gusi bengkak, gigi mudah tanggal , serta gangguan

pencernaan). Baru pada awal abad ke – 20 para ahli medis dapat memastikan

bahwa penyebab penyakit yang banyak mematikan awak kapal Vasco de

Page 26: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

26

Gama itu adalah akibat kurang vitamin C. seperti diketahui, para awak kapal

selama berbulan – bulan tidak mengkonsumsi makanan segar.

Di indonesia perkembangan ilmu gizi pesat pada tahun 1975 Program

perbaikan gizi Applied Nutritional Progamme ( ANP ) merupakan konsep dari

WHO dan FAO. Pada tahun 1974 keluar INPRES No 14/74 tentang Program

gizi dijalankansecara nasional oleh departemen kesehatan. Dan 1976-1977

diselenggarakan kampanye vitamin A dosis tinggi.

Berikut ini karakteristik perilaku makan yang dimiliki remaja :

1. Kebiasaan malas makan pagi dan malas minum air putih .

2. Gadis remaja sering terjebak dengan pola makan tak sehat, menginginkan

penurunan berat badan secara drastis, bahkan sampai gangguan pola

makan. Hal ini dikarenakan remaja memiliki body image (citra diri) yang

mengacu pada idola mereka yang biasanya adalah para artis, peragawati,

selebriti yang cenderung memiliki tubuh kurus, tinggi, semampai.

3. Kebiasaan ngemil yang rendah gizi (kurang kalori, protein, vitamin, dan

mineral ) seperti makanan ringan, kerupuk, dan chips.

4. Kebiasaan makan makanan siap saji ( fast food ) yang komposisi gizinya

tidak seimbang yaitu terlalu tinggi kandungan energinya, seperti pasta,

fried chicken, dan biasanya juga disertai dengan mengonsumsi minuman

bersoda yang berlebihan.

Alasan yang mendasari masa remaja membutuhkan banyak zat gizi.

1. Secara fisik terjadi pertumbuhan yang sangat cepat ditandai dengan

peningkatan berat badan dan tinggi badan.

2. Mulai berfungsi dan berkembangnya organ – organ reproduksi.

3. Remaja umumnya melakukan aktivitas fisik lebih tinggi dibanding usia

lainnya sehingga diperlukan zat gizi yang lebih banyak.

4. Penentuan zat gizi remaja sacara umum didasarkan pada angka kecukupan

gizi yang dianjurkan untuk di Indonesia.

Berikut beberapa kebutuhan remaja yaitu energi,protein,lemak,vitamin dan

mineral ( Zn,Ca,Fe).

Page 27: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

27

Faktor pemicu permasalahan gizi remaja yaitu :Kebiasaan makan yang

buruk, promosi yang berlebihan di media massa tentang produk makanan,

pemahaman gizi yang salah, berlebihan terhadap suatu jenis kesukaan makanan

tertentu, dan maraknya produk makanan impor.

Beberapa masalah yang berkaitan dengan gizi yang ditemukan pada

remaja antara lain: kurus,anemia,obesitas,anoreksia dan bulimia.

Pengembangan perilaku makan sehat untuk remaja diantaranya : selalu

siapkan makanan dirumah,mencoba menu yang “baru” misalnya mencoba

menu dari daerah lain,saat ini sudah tersedia snack bergizi. Sesekali sediakan

snack ini,hindari menyediakan makanan yang tidak disukai remaja dirumah

anda,dan membuat waktu makan menjadi saat yang menyenangkan untuk

berbagi pengalaman diantara keluarga.

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) berupa 13 pesan dasar gizi

seimbang seperti yang diuraikan oleh Depkes berikut ini :

1. Makanlah aneka ragam makanan

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi

5. Gunakan garam beryodium

6. Makanlah makanan sumber zat besi

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan dan tambahan MP-ASI

sesudahnya.

8. Biasakan makan pagi

9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur

11. Hindari minum – minuman beralkohol

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan

13. Bacalah label pada makanan yang dikemas

Page 28: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

28

B.Saran

Dalam makalah ini, penyusun menyadari bahwa ada begitu banyak hal yang harus dilengkapi demi perkembangan kemampuan penyusun dan para pembaca. Oleh karena itu, Segala bentuk masukan atau saran dan usulan yang sifatnya mendukung penyusunan ini, amat sangat diharapkan bukan semata-mata demi sempurnanya tulisan ini sendiri melainkan juga demi penghayatan akan dalam kehidupan sehari.

Page 29: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

29

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,Sunita.2007.Penuntun Diet.Jakarta;Gramedia Putaka utama

Lailatul badriah,Dewi.2011.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Bandung;Refika

Aditama

Francin Paath,Erna dkk.2004.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Jakarta;EGC

Mansjoer,Arif dkk.2000.Kapita Selekta Kedokteran jilid 1.Jakarta;Media

Aesculaplus

.2001. Kapita Selekta Kodokteran jilid 2.Jakarta;Media

Aesculaplus

Purwitasari,Desi dkk.2009.Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta;Nuha

Medika

Sulistyo,Hariyani.2010.Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak.Yogyakarta;Graha

Ilmu

Wiwik sartika,Mitayani.2010.Buku Saku Ilmu Gizi.Jakarta;Trans Info Media

Page 30: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

30

LAMPIRAN

Lampiran 1 :

Tabel . Kebutuhan kalori menurut berat badan dan aktivitas

Golongan Umur (tahun ) Kebutuhan kalori<1 1.090

1 -3 1.3604 - 6 1.8307 - 9 2.190

Laki laki: remaja,dewasa10 - 12 2.60013 - 15 0,97 M x A16 - 19 1,02 M x A20 - 39 1,00 M x A40 - 49 0,95 M xA50 - 59 0,90 M x A60 - 69 0,80 M x A

>70 0,70 M x AWanita : remaja, dewasa

10 -12 2.35013 - 15 1,13 M x A16 - 19 1,05 M x A20 - 39 1,00 M x A40 - 49 0,95 M x A50 - 59 0,90 M x A60 - 69 0,80 M x A

>70 0,70 M x A

Keterangan :

M = berat badan x 46 kalori = kebutuhn kalori laki – laki dewasa pada berat badan

tertentu

F = berat badan x 46 kalori + kebutuhan wanita dewasa pada berat badan tertentu

A = indeks aktivitas : Ringan = 0,9p ; Sedang = 1,0 ; Aktif = 1,17

Page 31: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

31

Tabel.Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk Indonesia agar kesehatan yang baik

dapat dipertahankan.Golongan/

Umur (tahun)

Berat Badanᴰ

(kg)

Energi ᴰ

(kal)

protein ᴰ

(g)

Kalsium ᶜ

(g)

Besi ᶜ

(mg)

vit. A ᵈ

( IU vit. A ug karoten )

Tiaminᴰ

(mg)

Ribolflavinᴰ

(mg)

Anak 1/2 - 1 8.0 900 20 0.6 10 1.200 0.4 0.51 -3 11.5 1.160 22 0.5 10 1.500 0.5 0.64 - 6 16.5 1.450 27 0.5 10 1.800 0.6 0.87 - 9 23.0 1.790 33 0.5 10 2.400 0.7 1.0

10 - 12 30.0 2.130 39 0.7 10 3.450 0.9 1.213 - 15 40.0 2.280 46 0.7 18 4.000 0.9 1.316 - 19 53.0 2.600 0.6 15 4.000 1.0 1.4

Pria 20 - 39 55.0 2.530 51 0.5 9 4.000 1.0 1.440 - 59 55.0 2.470 51 0.5 9 4.000 1.0 1.4

>60 55.0 2.020 51 0.5 9 4.000 0.9 1.2

10 - 12 32.0 1.980 39 0.7 12 3.450 0.8 1.113 - 15 42.0 2.100 43 0.7 24 3.500 0.8 1.216 - 19 45.0 1.940 40 0.6 24 3.500 0.8 1.1

Wanita 20 - 39 47.0 1.880 40 0.5 28 3.500 0.8 1.340 - 59 47.0 1.740 40 0.5 12 3.500 0.7 1.0

>60 47.0 1.500 40 0.5 8 3.500 0.6 0.9

+ 300 + 8 + 0.6 + 2 + 500 + 0.2+ 470 + 23 + 0.6 + 4 +2500 +0.3

Tambahan untuk :Wanita hamil Wanita menyusui

Page 32: apranolo.tif.uad.ac.idapranolo.tif.uad.ac.id/wp-content/uploads/2014/10/BAB-I.…  · Web viewBAB I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Meningkatnya mobilitas para remaja saat ini merupakan

32

Tabel. Angka kecukupan gizi rata – rata yang dianjurkan (per orang per hari

Gol um

urBB

TBEne

rgiPro

teinVit

AVit

DVit

EVit

KTia

minribo

flavin

Niasin

Vit B

12As

am fol

atPir

idoksi

nVit

CKa

lsium

Fosfo

rMa

gnesium

Besi

Seng

Iodin

Seleni

um(kg

)(cm

)(kk

al)(g)

(RE)

(mg)

(ug)

(mg)

(mg)

(mg)

(mg)

(ug(ug

)(mg

)(mg

)(mg

)(mg

)(mg

)(mg

)(mg

)(ug

)(ug

)0 -

6 bln

5,560

56012

3507,5

35

0,30,3

2,50,1

220,3

30300

20035

33

5010

7 -12

bln8,5

71800

15350

104

100,4

0,53,8

0,132

0,635

400250

555

570

151 -

3 th

1290

1250

23350

106

150,5

0,65,4

0,540

1,040

500250

758

1070

204 -

6 th

18110

1750

32460

107

200,8

1,08

0,760

1,145

500350

1109

10100

207 -

9 th

24120

1900

37400

107

301,0

1,09

0,981,

31,4

45500

400145

1010

12030

Pria

4010

- 12 th

30135

2000

45500

1010

451,0

1,09

1,090

1,750

700500

18014

15150

5013

- 15 th

45150

2400

64600

1010

651,0

1,210

1,0125

2,060

700500

27517

15150

7016

- 19 th

56160

2500

66700

1010

701,0

1,311

1,0165

2,060

600500

28023

15150

7020

- 45 th

62165

2800

55700

510

801,2

1,512

1,0170

2,060

500500

28013

15150

7046

- 59 th

62165

2500

55700

510

801,0

1,012

1,0170

2,060

800800

28013

15150

70> 6

0 th62

165220

055

6005

1080

1,01,2

101,0

1702,0

60500

500280

1315

15070

Wanita

10 - 1

2 th35

240190

054

50010

845

1,01,0

101,0

1001,4

50700

450210

1415

15070

13 - 1

5 th46

153210

062

50010

855

1,01,2

101,0

1301,5

60700

450250

1915

15045

16 - 1

9 th50

154200

051

50010

860

1,01,0

101,0

1501,6

60600

450250

2515

15050

20 - 4

5 th54

156220

048

5005

865

1,01,2

91,0

1501,6

60500

450250

2615

15055

46 - 5

9 th54

156210

048

5005

865

1,01,2

91,0

1501,6

60600

450250

1415

15055

> 60 th

54154

1850

48500

58

651,0

1,08

1,0150

1,660

500450

25014

15150

55

Hamil

+ 285

+ 12

+200

1010

65+ 0

,2+0

,2+0

,1+ 0

,3+1

502,2

+400

+200

+30

+20

+5+2

5+ 1

5

Menyu

sui0 -

6 bln

+ 700

+ 16

+ 350

1012

65+0

,3+0

,4+3

+ 0,3

+50

2,1+2

5+4

00+3

00+4

0+2

+10

+50

+25

7 - 12

bln+ 5

00+ 1

2+3

0010

1065

+ 0,3

+0,3

+3+ 0

,3+4

02,1

+10

+400

+200

+30

+2+1

0+5

0+2

0