wawasan nusantara

16
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN “WAWASAN NUSANTARA” Disusun Oleh : KELOMPOK 11 Anita Diana Sari (1310531001) Wilda Syahyuni (1310531002) Clara Mutiara Assyura (1310531003) Putramal Lubis (1310531004) Dosen Pembimbing : Drs. Yoserizal M.Si FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 2013

Upload: anita-diana-sari

Post on 22-Jul-2015

178 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wawasan nusantara

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“WAWASAN NUSANTARA”

Disusun Oleh :

KELOMPOK 11

Anita Diana Sari (1310531001)

Wilda Syahyuni (1310531002)

Clara Mutiara Assyura (1310531003)

Putramal Lubis (1310531004)

Dosen Pembimbing :

Drs. Yoserizal M.Si

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

2013

Page 2: Wawasan nusantara

WAWASAN NUSANTARA

A. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara keanekaragaman (pendapat , kepercayaan,

hubungan , dsb) memerlukan suatu perekat agar bangsa yang bersangkutan dapat bersatu guna

memelihara keutuhan negaranya.

Suatu bangsa dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh

lingkungannya, yang didasarkan atas hubungan timbal balik atau kait- mengait antar filosofi

bangsa , idiologi, aspirasi, dan cita-cita yang dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat ,

budaya, dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarah.

Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya, memerlukan suatu

konsepsi yang berupa wawasan nasional yang dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan

hidup, keutuhan wilayah serta jati diri .

Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat

atau memandang, jadi kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.

Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategik

sehingga wawasan harus memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai

hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaannya.

Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus

diperhatikan oleh suatu bangsa yaitu:

1. Bumi/ruang dimana bangsa itu hidup

2. Jiwa, tekad dan semangat manusia/rakyat

3. Lingkungan

Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri

dan lingkungannnya dalam eksistensinya yang serba terhubung ( interaksi & interelasi) serta

pembangunnya didalam bernegara di tengah-tengah lingkungannnya baik nasional, regional,

maupun global.

B. LANDASAN WAWASAN NASIONAL

Wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang

dianut oleh negara yang bersangkutan diantaranya :

1. Paham –paham kekuasaan

a. Paham Machiavelli (Abad XVII)

Page 3: Wawasan nusantara

Dalam bukunya tentang politik “The Prince”, Machiavelli memberikan pesan

tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah negara dapat berdiri

dengan kokoh. Didalamnya terkandung beberapa postulat dan cara pandang tentang

bagaimana memelihara kekuasaan politik. Menurut Machiavelli, sebuah negara akan

bertahan apabila menerapkan dalil-dalil berikut:

1. Segala cara dihalalkan dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan

2. Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba (divide et impera) adalah

sah

3. Dalam dunia politik (yang disamakan dengan kehidupan binatang buas ), yang

kuat pasti dapat bertahan dan menang.

Semasa Machiavelli hidup, buku “The Prince” dilarang beredar oleh Sri Paus karena

dianggap amoral. Tetapi setelah Machiavelli meninggal, buku tersebut menjadi sangat

dan banyak dipelajari oleh orang-orang serta dijadikan pedoman oleh banyak kalangan

politisi dan para kalangan elite politik.

b. Paham Kaisar Napoleon Bonaparte (abad XVIII)

Kaisar Napoleon merupakan tokoh revolusioner di bidang cara pandang, selain

penganut baik dari Machiavelli. Napoleon berpendapat bahwa perang di masa depan

akan merupakan perang total yang mengerahkan segala upaya dan kekuatan nasional.

Kekuatan ini juga perlu didukung oleh kondisi sosial budaya berupa ilmu pengetahuan

teknologi demi terbentuknya kekuatan hankam untuk menduduki dan menjajah

negara-negara disekitar Prancis. Ketiga postulat Machiavelli telah diimplementasikan

dengan sempurna oleh Napoleon, namun menjadi bumerang bagi dirinya sendiri

sehingga akhir kariernya dibuang ke Pulau Elba.

c. Paham Jendral Clausewitz (abad XVIII)

Pada era Napoleon, Jenderal Clausewitz sempat terusir oleh tentara Napoleon

dari negaranya sampai ke Rusia. Clausewitz akhirnya bergabung dan menjadi

penasihat militer Staf Umum Tentara Kekaisaran Rusia. Sebagaimana kita ketahui,

invasi tentara Napoleon pada akhirnya terhenti di Moskow dan diusir kembali ke

Perancis. Clausewitz, setelah Rusia bebas kembali, di angkat menjadi kepala staf

komando Rusia. Di sana dia menulis sebuah buku mengenai perang berjudul Vom

Kriege (Tentara Perang). Menurut Clausewitz, perang adalah kelanjutan politik

dengan cara lain. Baginya, peperangan adalah sah-sah saja untuk mencapai tujuan

Page 4: Wawasan nusantara

nasional suatu bangsa. Pemikiran inilah yang membenarkan Rusia berekspansi

sehingga menimbulkan perang Dunia I dengan kekalahan di pihak Rusia atau

Kekaisaran Jerman.

d. Paham Feuerbach dan Hegel (abad XVII)

Paham materialisme Feuerbach dan teori sintesis Hegel menimbulkan dua

aliran besar Barat yang berkembang didunia, yaitu kapitalisme di satu pihak dan

komunisme di pihak yang lain. Pada abad XVII paham perdagangan bebas yang

merupakan nenek moyang liberalisme sedang marak. Saat itu orang-orang

berpendapat bahwa ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara adalah seberapa besar

surplus ekonominya, terutama diukur dengan emas. Paham ini memicu nafsu

kolonialisme negara Eropa Barat dalam mencari emas ke tempat yang lain. Inilah yang

memotivasi Columbus untuk mencari daerah baru, kemudian Magellan, dan lain-

lainnya. Paham ini juga yang mendorong Belanda untuk melakukan perdagangan

(VOC) dan pada akhirnya menjajah Nusantara selama 3,5 abad.

e. Paham Lenin (abad XIX)

Lenin telah memodifikasi paham Clausewitz. Menurutnya, perang adalah

kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Bagi Leninisme/komunisme, perang atau

pertumpahan darah atau revolusi di seluruh dunia adalah sah dalam kerangka

mengkomuniskan seluruh bangsa di dunia. Karena itu, selama perang dingin, baik Uni

Soviet maupun RRC berlomba-lomba untuk mengekspor paham komunis ke seluruh

dunia. G.30.S/PKI adalah salah satu komoditi ekspor RRC pada tahun 1965. Sejarah

selanjutnya menunjukkan bahwa paham komunisme ternyata berakhir secara tragis

seperti runtuhnya Uni Soviet.

f. Paham Lucian W.Pye dan Sidney

Dalam buku Political Culture and Political Development (Princeton University

Press, 1972 ), mereka mengatakan :”The political culture of society consist of the

system of empirical believe expressive symbol and values which devidens the

situation in political action can take place, it provides the subjective orientation to

politics.....The political culture of society is highly significant aspec of the political

system”. Para ahli tersebut menjelaskan adanya unsur-unsur subyektivitas dan

psikologis dalam tatanan dinamika kehidupan politik suatu bangsa, kemantapan suatu

Page 5: Wawasan nusantara

sistem politik dapat dicapai apabila sistem tersebut berakar pada kebudayaan politik

bangsa yang bersangkutan.

C. WAWASAN NASIONAL INDONESIA

Wawasan nasional Indonesia dikembangkan berdasarkan wawasan nasional secara

universal sehingga dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dipakai

negara Indonesia.

a. Paham Kekuasaan Indonesia

Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham

tentang perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan tetapi

lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional bangsa Indonesia tidak

mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hak tersebut mengandung

persengketaan dan ekspansionisme.

b. Geopolitik Indonesia

Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasarkan ARCHIPELAGO

CONCEPT yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi

satu kesatuan yang utuh sebagai Tanah Air dan ini disebut negara kepulauan.

c. Dasar pemikiran wawasan nasional Indonesia

Bangsa Indonesia dalam menentukan wawasan nasional mengembangkan dari

kondisi nyata. Indonesia dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman kekuasaan dari bangsa

indonesia yang terdiri dari latar belakang sosial budaya dan kesejarahan indonesia.

Untuk itu pembahasaan latar belakang filosofi sebagai dasar pemikiran dan

pembinaan nasional Indonesia ditinjau dari :

1. Pemikiran berdasarkan falsafah Pancasila

Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah bersemayam dan berkembang dalam

sanubari dan kesadaran bangsa Indonesia, termasuk dalam menggali dan

mengembangkan wawasan nasional. Wawasan Nasional merupakan pancaran dari

Pancasila oleh karena itu menghendaki terciptanya persatuan dan kesatuan dengan

tidak menghilangkan ciri, sifat dan karakter dari kebhinekaan unsur-unsur

pembentuk bangsa (suku bangsa, etnis, dan golongan ).

Page 6: Wawasan nusantara

2. Pemikiran berdasarkan aspek kewilayahan

Wilayah Indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang

wilayah teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu TZMKO 1939, dimana lebar laut

Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau

Indonesia, sehingga tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu

pulau dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah sehingga pada tanggal 13

Desember 1957 pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya :

1. Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman

Indonesia

2. Laut wilayah Indonesia adalah jalur laut 12 mil laut

3. Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi

dalam dari garis dasar.

Luas wilayah Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut

Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratan. Sesuai dengan Hukum Laut

Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Wilayah perairan laut

Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut teritorial, zona ladasan

kontinen, dan zona ekonomi eksklusif.

3. Pemikiran berdasarkan aspek sosial budaya

Masyarakat Indonesia sangat heterogen dan unik sehingga mengandung potensi

konflik yang sangat besar, terlebih kesadaran nasional masyarakat yang relatif

rendah sejalan dengan terbatasnya masyarakat terdidik.

Sehingga, perlu dilakukan proses sosial yang akomodatif. Proses sosial dalam

upaya menjaga persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi atau

kesatuan cara pandang tentang eksistensi budaya yang sangat bergam namun

memiliki semangat untuk membina kehidupan bersama secara harmonis.

4. Pemikiran berdasarkan aspek kesejarahan

Wawasan Nasional Indonesia diwarnai oleh pengalaman sejarah yang

menginginkan tidak terulangnya lagi perpecahan dalam lingkungan bangsa yang

akan melemahkan perjuangan dalam mengisi kemerdekaan untuk mewujudkan

cita-cita dan tujuan nasional sebagai hasil kesepakatan bersama agar bangsa

Indonesia setara dengan bangsa lain.

Page 7: Wawasan nusantara

D. PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA

Menurut Prof. Dr. Wan Usman , Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa

Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek

kehidupan yang beragam.

Menurut Kelompok kerja LEMHANAS 1999, Wawasan Nusantara adalah cara

pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam

dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan

wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara untuk

mencapai tujuan nasional.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994) wawasan berasal dari dari

bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang berarti meneliti,meninjau,memandang, mengamati.

Jadi kata wawasan dapat diartikan hasil mewawas, tinjauan, pandangan . Sedangkan

nusantara, masih menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi II,1994), adalah sebutan

(nama) bagi seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

Jadi , Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai

diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan

Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia

mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan

mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati

kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Ciri-Ciri Pokok Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Mawas ke dalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan bangsa dan

negara

b. Mewujudkan suatu kesatuan dan persatuan yang yang bersifat menunggal dan utuh

menyeluruh antara Wadah,Isi, dan Tata laku

c. Mawas ke luar dengan penampilan wibawa sebagai wujud sikap kesatuan dan

persatuan dan kebulatan wadah,isi, dan tat laku

Page 8: Wawasan nusantara

Tujuan Wawasan Nusantara

a. Wawasan Nusantara dalam pembangunan nasional adalah member pedoman

setiap upaya pada masing-masing sector pembangunan dalam rangka menjapai

Tujuan Nasional,sesuai dengan yang telah dirumuskan dalam Pembukaan

Undang Undang Dasar 1945 yaitu:

1) Membentuk NKRI yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh Tanah Air

2) Mensejahterakan dan mencerdasakan kehidupan bangsa

3) Ikut serta dalam melaksanakan ketertiban dan perdamaian dunia

b. Tujuan kedalam adalah aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek

sosial, yang terdiri dari:

1) Aspek alamiah, Trigatra:

- Geografi

- Kekayaan alam

- Demografi (kependudukan)

2) Aspek sosial

- Ideologi

- Politik

- Ekonomi

- Sosial budaya

- Pertahanan keamanan

c. Tujuan ke luar adalah ikut serta mewujdkan kebahagiaan,ketertiban, dan

perdamaian seluruh umat manusia. Upaya ini dilakukan dengan berperan serta

mewujudkan ketertiban dan pedamaian dunia berdasarkan

kemerdekaan,keadilan sosial, dan perdamaian abadi, dengan mengadakan

kerjasama di forum internasional dalam mewujudkan kepentingan nasional

Indonesia di dunia yang serba berubah.

Page 9: Wawasan nusantara

Fungsi Wawasan Nusantara

a. Membentuk dan membina persatuan, kesatuan, dan keutuhan bangsa dan negara

Indonesia melalui upaya integrasi nasinal seluruh aspek kehidupan bangsa dan

negara.

b. Merupakan ajaran dasar yang melandasi kebijaksanaan dan strategi

Pembangunan nasional baik pada aspek keamanan, dalam upaya Tujuan

Nasional.

E. UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

1. Wadah ( contour )

Wadah wawasan telah dirumuskan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar

1945 sebagai “ Segenap bangsa Indonesia dab seluruh tumpah darah Indonesia”.

Isi Wawasan Nusantara ditunjukkan oleh perspektif bangsa Indonesia dalam

eksistensinya, dalam bentuk persatuan untuk mencapai cita-cita keadilansosial dan

kerakyatan,sesuai dengan perikemanusian yang adil dan beradab dngan dijiwai oleh

Ketuhanan Yang Maha Esa. Dengan wadah dan isi tersebut, Wawasan Nusantara

menumbuhkan tata laku mawas diri yang meliputi masalah-masalah serta peluang

dalam kehidupan bangsan dan negara.

a. Wadah Wawasan Nusantara meliputi 3 kompenen :

1) Bentuk wujud atau batas ruang lingkup

Dalam bentuk wujud Nusantara, batas-batas negara ditentukan pleh lautan yang

didalamnya terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau yang satu sama lain

dihubungkan oleh perairan, baik berupa lautan maupun selat serta

udara/dirgantara diatasnya. Sebagai kesatuan yang utuh dalam ruang wilayah,

maka ruang Nusantara meluas baik secara horizontal maupun vertical. Secara

horizontal dibatasi oleh lautan dan daratan dan dihubungkan oleh perairan

didalamnya,sedang secara vertical marupakan suatu kerucut terbuka ke atas

dengan pusatnya di titik pusat bumi.

Letak geografis Nusantara berada diposisi silang dunia yaitu terletak di antara

2 samudra yaitu Samudra Pasifik dan Hindia serta diantara 2 benua yaitu

Benua Asia dan Benua Australia yang mempunyai pengaruh besar terhadap

kehidupan dan sifat perkehidupan nasionalnya.

Page 10: Wawasan nusantara

Perwujudan Nusantara menjadi satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya

dan pertahanan keamanan.

2) Tata Inti Organisasi

Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik, kedaulatan

berada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya di tangan MPR

Presiden RI memegang kekuasaan pemerintah menurut Undang Undang Dasar

1945

Sistem Pemerintahan yang dianut adalah sebagaimana diatur dalam UUD 1945

( Indonesia adalah negara berdasarka atas hukum bukan atas kekuasaan belaka,

pemerintah dibentuk dan bekerja berdasarkan sistem konstitusi dan tidak

berdasarkan kekuasaan yang tidak terbatas dan kedudukan DPR adalah

kuat,tidak dapat dibubarkan oleh Presiden. Anggota DPR merangkap sebagai

anggota MPR).

3) Tata Kelengkapan Organisasi

Kesadaran politik dan kesadaran bernegara harus dimiliki seluruh masyarakat,

partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, organisasi profesi dan

fungsional sertaseluruh aparatur negara dan pemerintah.

Lembaga-lembaga rakyat sebagai wadah musyawarah desa, lembaga-lembaga

pendidikan dan media massa harus menjadi saluran efektif dalam membina dan

mewujudkan demokrasi Pancasila melalui kegiatan bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara

2. Isi Wawasan Nusantara

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta

tujuan nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi

yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut

di atas, bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam

kebhinekaan dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:

a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-

cita dan tujuan nasional.

b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek

kehidupan nasional.

Page 11: Wawasan nusantara

Isi Wawasan Nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia

meliputi :

a) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang

menyebutkan :

1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.

3. Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh

menyeluruh meliputi :

Satu kesatuan ruang wilayah artinya satu wadah bangsa Indonesia yang serba

Nusantara satu kesatuan perairan,darat dan dirgantara.

Satu kesatuan politik artinya satu keasatuan UUD dan politik pelaksanaannya

serta satu ideology dan identitas nasional.

Satu kesatuan sosial budaya artinya satu bentuk dari perwujdan budaya

nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika serta satu tertib sosial dan tertib

hukum.

Satu kesatuan ekonomi artinya berdasarkan azaz usaha bersama dan azaz

kekeluargaan, serta satu pembinaan sistem ekonomi yang terpadu, seimbang,

serasi serta sekaligus menghilangkan dulisme dalam perekonomian Indonesia.

Satu kesatuan pertahanan keamana artinya terpadu, serasi, dan seimbang serta

satu sistem pembinaan ketertiban umum dan ketertiban masyarakat

Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya pada seluruh aspek kehidupan

3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah

Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari :

a. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat, dan mentalitas yang baik dari

bangsa indonesia.

b. Tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa

Indonesia.

Page 12: Wawasan nusantara

Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa

indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan

cinta kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi

dalm segala aspek kehidupan nasional.

F. HAKEKAT WAWASAN NUSANTARA

Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan nusantara, dalam pengertian cara

pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan nasional.

Hal tersebut berarti bahwa setiap warga bangsa dan aparatur negar harus berpikir, bersikap,

dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia .

Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus dalam lingkup dan demi

kepentingan bangsa dan negara Indonesia, tanpa menghilangkan kepentingan lainnya, seperti

kepentingan daerah, golongan dan orang per orang.

G. ASAS WAWASAN NUSANTARA

Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi , ditaati,

dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen/unsur

pembentuk bangsa Indonesia (suku/golonngan) terhadap kesepakatan (commitment )bersama.

Asas Wawasan Nusantara meliputi :

1. Kepentingan / tujuan yang sama

2. Keadilan

3. Kejujuran

4. Solidaritas

5. Kerjasama

6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

Dengan latar belakang budaya, sejarah serta konstelasi geografi serta memperhatikan

perkembangan lingkungan strategis, maka arah pandang Wawasan Nusantarameliputi

1. Ke dalam

Bangsa Indonesia harus peka dan berusaha mencegah dan mengatasi sedini

mungkin faktor-faktor penyebab timbulnya disintegrasi bangsa dan mengupayakan

tetap terbina dan terpeliharanya persatuan dan kesatuan

Tujuannya adalah menjamin terwujudnya persatuan dan kesatuan segenap aspek

kehidupan nasional baik aspek alamiah maupun aspek sosial.

2. Keluar

Page 13: Wawasan nusantara

Bangsa Indonesia dalam semua aspek kehidupan internasional harus berusaha

untuk mengamankan kepentingan nasional dalam semua aspek kehidupan baik

politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan demi tercapainya tujuan

nasional.

Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam dunia yang serba

berubah dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

H. KEDUDUKAN WAWASAN NUSANTARA

Wawasan Nusantara merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat

dengan tujuan agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam rangka mencapai dan

mewujudkan tujuan nasional.

Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat hirarkhi paradigma

nasional sebagai berikut.

1. Pancasila (dasar negara) sebagai landasan idiil

2. UUD 1945 (konstitusi negara) sebagai landasan konstitusional

3. Wawasan Nusantara (visi bangsa) sebagai landasan visional

4. Ketahanan Nasional (konsepsi bangsa) sebagai landasan konsepsional

5. GBHN (kebijaksanaan dasar negara)sebagai landasan operasional

I. IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap dan pola

tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara

1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim

penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut tampak dalam wujud

pemerintahan yang kuat aspiratif dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan

kedaulatan rakyat.

2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan

tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan

kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata. Di samping itu,

implementasi wawasan nusantara mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber

daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal

balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

Page 14: Wawasan nusantara

1. Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan

milik bersama bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia

secara merata.

2. Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh daerah

tanpa mengabaikan ciri khas yang memiliki daerah masing-masing.

3. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai

usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan

untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan

sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui segala bentuk perbedaan sebagai

kenyataan hidup sekaligus karunia Tuhan. Implementasi ini juga akan menciptakan

kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membedakan suku,

asal usul daerah, agama, atau kepercayaan,serta golongan berdasarkan status

sosialnya . Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan corak

ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa . Budaya Indonesia

tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan tidak bertentangan dengan nilai

budaya bangsa sendiri dan hasilnya dapat dinikmati.

4. Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan

menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan

membentuk sikap bela negara pada tiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap

cinta tanah air dan bangsa serta bela negara ini menjadi modal utama yang akan

mengerakkan partisipasi setiap warga negara indonesia dalam menghadapi setiap

bentuk ancaman antara lain :

1. Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakikatnya adalah

ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.

2. Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta

dalam pertahanan dan keamanan Negara dalam rangka pembelaan negara dan

bangsa.

Page 15: Wawasan nusantara

K. TANTANGAN IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA

1. Pemberdayaan Masyarakat

John Naisbit dalam buku “Global Paradox “menyatakan negara harus dapat memberi

peranan sebesar-besarnya kepada rakyatnya.

Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas

dan partisipasi masyarakat untuk mencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan

oleh negara-negara maju dengan button-up planning, sedangkan untuk negara

berkembang dengan top-down planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber

daya manusia, sehingga diperlukan landasan opersional seperti GBHN.

Kondisi nasional (pembangunan) yang tidak merata mengakibatkan keterbelakangan

dan ini merupakan ancaman bagi integritas. Pemberdayaan masyarakat diperlukan

terutama untuk daerah-daerah tertinggal

2. Dunia Tanpa Batas

Perkembangan IPTEK dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan

dunia tanpa batas dapat merupakan tantangan Wawasan Nusantara, mengingat

perkembangan tersebut akan dapat mempengaruhi masyarakat Indonesia dalam pola

pikir, pola sikap dan pola tindak didalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

3. Era baru Kapitalisme

Menurut Sloan dan Zureker di era baru kapitalisme, sistem ekonomi untuk

mendapatkan keuntungan dengan melakukan aktivitas-aktivitas secara luas dan

mencakup semua aspek kehidupan masyarakat sehingga diperlukan strategi baru yaitu

adanya keseimbangan.

Menurut Lester Thurow di era baru kapitalisme, negara-negara kapitalis dalam

rangak mempertahankan eksistensi di bidang ekonomi menekan negara-negara

berkembang dengan menggunakan isu-isu global yaitu demokrasi, hak asasi manusia,

dan lingkungan hidup.

4. Kesadaran Warga negara

a. Pandangan Indonesia tentang hak dan kewajiban

b. Kesadaran bela negara

Page 16: Wawasan nusantara

Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

Diperlukan kesadaran WNI untuk :

1. Mengerti, memahami, menghayati tentang hak dan kewajiban warga negara serta

hubungan warganegara dengan negara sehingga sadar sebagai bangsa Indonesia.

2. Mengerti, memahami, menhayati tentang bangsa yang telah menegara, bahwa dalam

menyelenggarakan kehidupan memerlukan konsepsi wawasan nusantara sehingga

sadar sebagai warga negara yang memiliki cara pandang.

Agar kedua hal dapat terwujud, diperlukan sosialisasi dengan program yang teratur,

terjadwal, dan terarah.

DAFTAR PUSTAKA

Danusaputro, Munadjat. 1983. Wawasan Nusantara dalam ilmu, politik, hukum. Bandung:

Alumni

Lemhannas. 1997. Wawasan Nusantara. Jakarta: Skala Indah.

Muchji, achmad, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gunadarma

Soewarso. 1984. Wawasan Nusantara. Jakarta: Genap Jaya.

Panitia Kooerdinasi Penyelesaian. 1980. Wawasan Nusantara. Jakarta: Departemen

pertahanan keamanan.