wawasan nusantara 2

Upload: irwina-nova

Post on 03-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wawasan nusantara

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam kehidupannya, bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi dan interelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional atau internasional). Dalam hal ini bangsa Indonesia memerlukan prinsip prinsip dasar sebagai nasional untuk mencapai cita cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut wawasan nusantara. Karena hanya dengan upanya inilah bangsa dan negara Indonesia tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju mayarakat yang adil, makmur dan sentosa.1Wawasan nusantara juga merupakan sebuah alat yang menyatukan semua kepulauan yang ada di Indonesia. Seperti kita ketahui bahwa bangsa Indonenesia terdiri dari beberapa pulau, dan untuk menyatukannya bukanlah suatu tindakan yang mudah. Setelah deklarasi Djuanda itu terjadi yang sudah melahirkan konsep wawasan nusantara, laut nusantara bukan lagi sebgai pemisah akan tetapi sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang disikapi sebagai wilayah kedaulatan yang mutlak Negara Kesatuan Republik Indonesia.Wilayah Indonesia yang sebagian besar adalah wilayah perairan mempunyai banyak celah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh negara lain yang pada akhirnya dapat meruntuhkan bahkan dapat menyebabkan disintegrasi bangsa Indonesia. Seperti kasus pulau Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep wawasan nusantara. Indonesia yang memiliki banyak pulau memerlukan pengawasan yang cukup ketat. Dimana pengawasan tersebut tidak hanya dilakukan oleh pihak TNI/Polri saja tetapi semua lapisan masyarakat Indonesia. Bila hanya mengandalkan TNI/Polri saja yang persenjataannya kurang lengkap mungkin bangsa Indonesia sudah tercabik cabik oleh bangsa lain.Dengan adannya wawasan nusantara kita dapat mempererat rasa persatuan di antara penduduk Indonesia. Dalam era reformasi ini, wawasan nusantara semakin pudar dalam pemahaman bangsa Indonesia. Peranan wawasan nusantara sebagai landasan visional semakin berkurang penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Konflik-konflik internal dan eksternal yang terjadi saat ini yang tidak mampu diselesaikan dengan baik disebabkan rapuhnya landasan visional bangsa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalaha. Apa pengertian wawasan nusantara?b. Bagaimana kedudukan wawasan nusantara?c. Apa fungsi dan tujuan serta unsur dari wawasan nusantara?d. Bagaimana implementasi dan tantangan implementasi wawasan nusantara di Indonesia?e. Apa permasalahan wawasan nusantara yang telah di hadapi bangsa Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan Makalaha. Mengetahui pengertian wawasan nusantara.b. Mengetahui kedudukan wawasan nusantara.c. Mengetahui fungsi dan tujuan serta unsur wawasan nusantarad. Mengetahui implementasi dan tantangan wawasan nusantara di Indonesiae. Mengetahui permasalahan wawasan nusantara yang pernah di hadapi oleh bangsa Indonesia

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan NusantaraIstilah wawasan nusantara terdiri dari dua buah kata yakni wawasan dan nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan inderawi. Akar kata ini membentuk kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Sehingga wawasan dapat berarti cara pandang, cara meninjau, atau cara melihat. Sedangkan Nusantara berasal dari kata nusa yang berarti pulau pulau, dan antara yang berarti diapit di antara dua hal (dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia serta dua samudera yakni samudera Pasifik dan samudera Hindia).[footnoteRef:1] [1: Niels Mulder, Individu Masyarakat dan Sejarah, Kanisius, 2000, hal 91]

1. 2. 2.1. 2.2. Kedudukan, Fungsi dan Tujuan, serta Unsur dari Wawasan Nusantara1. KedudukanWawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita- cita dan tujuan nasional. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya sebagai berikut:a. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan idiil.b.Undang-undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai landasan konstitusional.c. Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan visional.d.Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.2. FungsiWawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.[footnoteRef:2] [2: Yohanes Babari, Relasi dengan Sesama, Elex Media Komputindo, 2004, hal 87]

3. TujuanWawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa, atau daerah. Hal tersebut bukan berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku bangsa,atau daerah.[footnoteRef:3] [3: Yohanes Babari, Relasi dengan Sesama, Elex Media Komputindo, 2004, hal 87]

Tujuan nasional, dapat dilihat dalam pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darahIndonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakanketertibanduniayang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dankeadilan sosial".Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupunsosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.4. UnsurWawasan nusantara memiliki 3 unsur dasar yaitu [footnoteRef:4]: [4: Yohanes Babari, Relasi dengan Sesama, Elex Media Komputindo, 2004, hal 86]

1. Wadah (Contour) Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya. Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud supra struktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infra struktur politik.2. Isi (Content) Adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut diatas bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan dalam kehidupan nasional yang berupa politik, ekonomi, social budaya dan hankam. Isi menyangkut dua hal pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.3. Tata laku (Conduct) Hasil interaksi antara wadah dan isi wasantara yang terdiri dari Tata laku Bathiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia. Tata laku Lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan, perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

1. 2. 2.1. 2.2. 2.3. Implementasi Wawasan Nusantara dan TantangannyaImplementasi wawasan nusantara dalam kehidupan bangsa Indonesia yaitu meliputi :Kehidupan politikAda beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:[7] Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UUPartaiPolitik, UUPemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden. Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihanpresiden, anggotaDPR, dankepala daerahharus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyaidasar hukumyang sama bagi setiap warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat diterbitkan olehprovinsidankabupatendalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikappluralismeuntuk mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikaptoleransi.Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik danlembaga pemerintahanuntuk meningkatkan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan.Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuatkorps diplomatiksebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar danpulaukosong. Kehidupan ekonomi Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisikhatulistiwa, wilayah laut yang luas,hutan tropisyang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar. Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan,pertanian, dan perindustrian. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antar daerah. Oleh sebab itu, dengan adanyaotonomi daerahdapat menciptakan upaya dalamkeadilanekonomi.Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan fasilitaskreditmikro dalam pengembangan usaha kecil. Kehidupan sosial Tari pendet dariBalimerupakan budaya Indonesia yang harus dilestarikan sebagai implementasi dalam kehidupan sosial. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:[8] Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segibudaya,status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan kegiatanpariwisatayang memberikan sumberpendapatan nasionalmaupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembanganmuseum, dancagar budaya. Kehidupan pertahanan dan keamanan Membagun TNI Profesional merupakan implementasi dalam kehidupan pertahanan keamanan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:[9] Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangunsolidaritasdan hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.MembangunTNIyang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.Sejalan dengan tumbuhnya kesadaran akan pentingnya penghayatan semangat wawasan nusantara, juga perlu menyadari betapa seriusnya tantangan bagi usaha-usaha mengimplementasikan konsep ini dalam kenyataan hidup sebagai bangsa, yang selalu dalam keterbukaan dan pembauran dengan dunia yang lebih luas. Tantangan-tantangan yang terus dihadapi adalah[footnoteRef:5]: [5: Yohanes Babari, Relasi dengan Sesama, Elex Media Komputindo, 2004, hal 88]

a) Pemberdayaan masyarakat secara optimal. Pemberdayaan ini berkaitan dengan banyak hal, menyangkut segi-segi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.b) Dunia tanpa batas. Bangsa Indonesia tidak bisa menutup diri dari berbagai pengaruh dan ancaman dari luar. Kekurangberdayaan ini sering menjadi peluang bagi berhasilnya pengaruh dan ancaman dari luar memperdaya bangsa Indonesia.c) Era baru kapitalisme, yang diartikan sebagai suatu sistem ekonomi berdasarkan hak milik swasta atas macam-macam barang, dan kebebasan individu untuk mengadakan perjanjian dengan pihak lain untuk berkecimpung dalam aktifitas ekonomi yang dipilihnya sendiri, berdasarkan kepentingannya sendiri, dan untuk mencapai laba bagi dirinya sendiri.d) Tantangan lain adalah lemahnya kesadaran warga negara akan makna terdalam dari wawasan nusantara. Banyak dari masyarakat masih sangat lemah dalam mengutamakan kepentingan bangsa sebagai keseluruhan.

1. 2. 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. Permasalahan Wawasan Nusantara di IndonesiaPermasalahan yang pernah dihadapi bangsa Indonesia perihal mengenai wawasan nusantara adalah kasus Sipadan dan Ligitan. Sengketa Sipadan dan Ligitanadalah persengketaanIndonesiadanMalaysiaatas pemilikan terhadap keduapulauyang berada diSelat Makassar yaitu pulau sipadan dan pulau ligitan Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia ini, masing-masing negara ternyata memasukkan pulau Sipadan dan pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya. Pada 31 Mei 1997 pemerintah Orde Baru di bawah pimpinan Pak Harto dan pihak Malaysia secara resmi menyerahkan gugatan ke Mahkamah Internasional. Gugatan berlangsung selama tiga tahun bergulir di mahkamah Internasional, dan sidang terakhir terjadi pada tahun 2000, sebelum Megawati diangkat menjadi presiden Republik Indonesia. Ketika Megawati menjadi Presiden Republik Indonesia kelima pada 23 Juli 2001, perkara sudah Sipadan dan Ligitan sudah hampir final di Mahkamah Internasional. Lagipula, proses guliran hukum tidak dapat dihentikan setelah suatu negara sepakat untuk menyelesaikannya melalui Mahkamah Internasional. Pada akhirnya 16 dari 17 orang juri memutuskan kepemilikan pulau Sipadan dan Ligitan sebagai bagian dari wilayah Malaysia, pada tahun 2002. Keputusan para juri diambil dengan menggunakan kaidah kriteria pembuktian adanya Continuous presence, effective occupation, maintenance dan ecology preservation kedua negara di Sipadan dan Ligitan. Jadi, hampir semua Juri tersebut menyatakan bahwa Sipadan dan Ligitan menjadi milik Malaysia karena kedua pulau tersebut tidak begitu jauh dari Malaysia dan faktanya Malaysia telah membangun beberapa prasarana pariwisata di pulau-pulau tersebut. Dari fakta-fakta dan kronologi sengketa pulau Sipadan dan Ligitan itu jelas tidak fair untuk menyalahkan kekalahan Indonesia di Mahkamah Internasional semata pada Presiden Megawati yang baru memerintah pada bulan Juli 2001, beberapa bulan SEBELUM sidang terakhir Mahkamah Internasional. Megawati memang menjadi presiden yang ketiban tanggung jawab untuk mencuci piring kotor yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya. Dia melakukannya dengan ikhlas dan tak pernah memanfaatkan situasi ini untuk mencari simpati. Itu sebabnya Megawati memilih untuk lebih banyak diam ketika dihujat oleh rakyatnya sendiri yang tak sepenuhnya paham apa yang sebenarnya terjadi[footnoteRef:6] [6: Opini, Sipadan, Ligitan dan Megawati]

Kasus Sipadan dan Ligitan yang kini telah menjadi milik Malaysia, menjadi bukti lemahnya bangsa Indonesia memahami konsep Wawasan Nusantara. Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia semakin hari semakin berat, maka penerapan dan pemahaman konsep wawasan nusantara sebagai landasan visional mutlak perlu ditanamkan kembali dalan tatanan kehidupan masyarakat Indonesia. Euforia reformasi telah menghilangkan arah dalam pembangunan yang merata dan adil, karena hilangnya arah visional pembangunan bangsa. Era desentralisasi dan globalisasi saat ini, menjadi tantangan dan peluang bagi bangsa Indonesia, untuk terus bertahan dan menjaga keutuhannya.Tantangan globalisai yang semakin besar akan merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Apabila tidak memiliki arah pandangan hidup yang kuat. Pemahaman yang kuat tentang konsep wawasan nusantara dapat menjadi banteng dalam mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB IIIPENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Babari, Yohanes. 2004 . Relasi dengan Sesama . Jakarta : Elex Media KomputindoMulder, Niels. 2000 . Individu Masyarakat dan Sejarah . Yogyakarta : KanisiusOpini. 2014. Sipadan, Ligitan dan Megawati . http://politik.kompasiana.com/. Diakses tanggal 2Desember 2014