wawasan dan bimbingan konseling.doc

6
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam keseluruhan proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat, gagasan, alat dan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku. Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa. Konsep diri meliputi konsep tentang diri, orang lain, pendapat orang lain tentan diri, tujuan (harapan, kepercayaan diri) serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dilingkungan dan masyarakat. (prayitno, 1987). Kegiatan bimbingan dan konseling disekolah ditetapkan adanya 4 bidang bimbingan dan konseling. Keempat biadang tersebut adalah : 1. Bidang bimbingan pribadi; membantu individu menilai kecakapan, minat bakat, dan karakteristik kepribadian diri sendiri untuk mengembangkan diri secara realistik. 2. Bidang bimbingan sosial; membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial yang lebih luas. 3. Bidang bimbingan belajar; membantu individu dalam kegiatan dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai kecakapan atau keterampilan tertentu. 4. Bidang bimbingan karier; membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan dengan karier tertentu, baik karier di masa depan maupun karier yang sedang dijalaninya Untuk melaksanakan keempat bidang tersebut ada tujuh layanan yang diberikan kepada siswa menurut Prayitno antara lain : 1. Layanan orientasi 2. Layanan informasi 3. Layanan penempatan dan penyaluran 4. Layanan pembelajaran 5. Layanan konseling perorangan 6. Layanan bimbingan kelompok

Upload: nurul-abdillah

Post on 27-Oct-2015

71 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wawasan dan Bimbingan Konseling.doc

A. Pengertian Bimbingan dan KonselingBimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam keseluruhan proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat, gagasan, alat dan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku. Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa.Konsep diri meliputi konsep tentang diri, orang lain, pendapat orang lain tentan diri, tujuan (harapan, kepercayaan diri) serta menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dilingkungan dan masyarakat. (prayitno, 1987).Kegiatan bimbingan dan konseling disekolah ditetapkan adanya 4 bidang bimbingan dan konseling. Keempat biadang tersebut adalah :

1. Bidang bimbingan pribadi; membantu individu menilai kecakapan, minat bakat, dan karakteristik kepribadian diri sendiri untuk mengembangkan diri secara realistik.

2. Bidang bimbingan sosial; membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial yang lebih luas.

3. Bidang bimbingan belajar; membantu individu dalam kegiatan dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai kecakapan atau keterampilan tertentu.

4. Bidang bimbingan karier; membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta mengambil keputusan berkenaan dengan karier tertentu, baik karier di masa depan maupun karier yang sedang dijalaninya

Untuk melaksanakan keempat bidang tersebut ada tujuh layanan yang diberikan kepada siswa menurut Prayitno antara lain :

1. Layanan orientasi2. Layanan informasi3. Layanan penempatan dan penyaluran4. Layanan pembelajaran5. Layanan konseling perorangan6. Layanan bimbingan kelompok7. Layanan konseling kelompok

Agar terlaksananya kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik disekolah diperlukan kegiatan pendukung dalam kaitannya dengan kegiatan bimbingan dan konseling, menurut prayitno (1997) adalah :

1. Aplikasi intrumen bimbingan dan konseling2. Konferensi kasus3. Kunjungan rumah4. Alih tangan kasus.

B. Latar Belakang Perlunya Bimbingan dan Konseling dalam PendidikanBerikut akan dikemukakan beragai latar belakang perunya bimbingan dan konseling dalam pendidikan.

Page 2: Wawasan dan Bimbingan Konseling.doc

a. Latar belakang social budayaPerkembangan dan perubahan social budaya sangat cepat terjadi dalam kehidupan manusia saat ini, terutama dengan adanya era globalisasi.

b. Latar belakang pendidikanSekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan yang penting dalam usaha mendewasakan siswa.Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar ada tiga bidang pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan

1. Bidang pengajaran dan kurikulum2. Bidang administrasi dan kepemimpinan3. Bidang layanan bantuan

c. Latar belakang psikologisLatar belakang dari segi psikologis menyangkut masalah perkembangan individu, perbedaan individu, kebutuhan individu penyesuaian diri serta masalah belajar. Masalah psikologis siswa dapat berupa:

1. Masalah perkembangan individu2. Masalah perbedaan individu3. Masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku4. Masalah belajar

C. Tujuan Bimbingan dan KonselingTujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif dimasyarakat, hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan kemampuan yang ada.Tujuan bimbingan dan konseling mencakup

a. Tujuan bimbingan dan konseling untuk kepentingan sekolahb. Tujuan bimbingan dan konseling untuk siswac. Tujuan bimbingan dan konseling untuk gurud. Tujuan bimbingan dan konseling untuk orang tua siswae. Tujuan bimbingan dan konseling

D. Fungsi Bimbingan dan Konseling1. Fungsi pemahaman

Fungsi ini merupakan landasan dari kegiatan bimbingan dan konseling.2. Fungsi pencegahan

Yaitu pelayanan bimbingan dan konseling dapat dimanfaatkan untuk menghindari individu dari permasalahan-permasalahan yang mungkin akan menimpan individu tersebut, yang identik dengan slogan kesehatan “mencegah lebih baik dari pada mengobati.

3. Fungsi pengentasanYaitu pelayanan yan dimanfaatkan untuk membantu individu terlepasa dari masalah yang dihadapinya

Page 3: Wawasan dan Bimbingan Konseling.doc

4. Fungsi pemeliharaan dan pengembanganYaitu pelayanan yang dapat dimanfaatkan untuk memelihara dan mengembangkan segala yang baik yang ada pada diri individu, baik berupa potensi sebagai bawaan ataupun hasil perkembangan yang diperoleh dari belajar.

5. Fungsi advokasiYaitu pelayanan bimbingan yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan perlindungan pada individu, terhadap tindakan yang tidak adil yang dikenakan kepada mereka, terutama perlindungan terhadap hak pendidikan anak.

E. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konselinga. Prinsip-prinsip umum

Sikap dan tingkah laku individu terbentuk dari aspek kepribadian yang unuk dan ruet Pegenalan dan pemahaman tentang perbedaan merupakan suatu keharusan Bimbingan diusahakan untuk dapat mengarahkan individu untuk menolong diri sendiri Bimbingan terpusat pada individu siswa

b. Prinsip khusus yang berhubungan dengan siswa1. Pelayan ditunjukkan untuk seluruh siwa2. Ada kriteria tertentu untuk menentukan perioritas3. Program bimbingan harus berpusat pada siswa

c. Prinsip yang berhubungan dengan guru pebimbing1. Guru pembimbing harus mampu melakukan tujuan sesuai dengan kemampuan2. Guru pembimbing hendaklah dipelihara atas dasar kualifikasi pendidikan,

kepribadian, pengalaman dan kemapuan3. Guru pembimbing harus dapat kesempatan untuk megembangkan dirinya serta

keahlian melalui latihan dan penataran.

d. Prinsip-prinsip yang berhubungan dengan organisasi dan admnistrasi bimbingan1. Bimbingan dilakukan secara berlanjut2. Tersedianya kartu pelayan pribadi3. Program disesuaikan dengan program sekolah

F. Azas-azas Bimbingan dan Konselinga. Asas Kerahasiaan, yaitu segala sesuatu yang dibicarakan peserta didik kepada

pembimbing tidak boleh disampaikan kepada orang lain.b. Asas Kesukarelaan, yaitu pelaksanaan Bimbingan dan Konseling berlangsung atas

dasar kesukarelaan dari kedua belah pihak, baik dari peserta didik maupun pembimbing.

c. Asas Keterbukaan, yaitu Bimbingan dan Konseling dapat berhasil dengan baik jika peserta didik yang bermasalah mau menyampaikan masalah yang dihadapi kepada pembimbing dan pembimbing bersedia membantunya.

Page 4: Wawasan dan Bimbingan Konseling.doc

d. Asas Kekinian, yaitu masalah yang ditangani oleh Bimbingan dan Konseling adalah masalah sekarang walaupun ada kaitanya dengan masalah yang lampau dan yang akan dating.

e. Asas Kemandirian, yaitu Bimbingan dan Konseling membantu agar peserta didik dapat mandiri atau tidak tergantung baik kepada pembimbing atau orang lain.

f. Asas Kegiatan, yaitu Bimbingan dan Konseling harus dapat membantu membangkitkan peserta didik agar berusaha melakukan kegiatan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi.

G. Kode Etik Bimbingan dan Konseling Untuk menyatakan pandangan tentang kode etik jabatan, berikut ini dikemukakansuatu rumusan dari Winkel (1992): “Kode etik jabatan ialah pola ketentuan/aturan/tatacara yang menjadi pedoman dalam menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi.” Sehubungan dengan itu, Bimo Walgito (1980) mengemukakan berapa butir rumusankode etik bimbingan dan konseling sebagai berikut:

1. Pembimbing atau pejabat lain yang memegang jabatan dalam bidang bimbingandan penyuluhan harus memegang teguh Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling.

2. Pembimbing harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat mencapai hasilyang sebaik-baiknya, dengan membatasi diri pada keahliannya atauwewenangnya. Karena itu, pembimbing jangan sampai mencampuri wewenangserta tanggun jawab yang bukan wewenang serta tanggung jawabnya.Seorang pembimbing harus :a. Dapat memegang atau menyimpan rahasia klien dengan sebaik-baiknya.b. Menunjukkan sikap hormat kepada klien.c. Menunjukkan penghargaan yang sama kepada bermacam-macam klien.d. Meminta bantuan ahli dalam bidang lain di luar kemampuan atau

diluarkeahliannya ataupun di luar keahlian stafnya yang diperlukan dalammelaksanakan bimbingan dan konseling.

e. Pembimbing harus selalu menyadari akan tanggung jawabnya yang berat yangmemerlukan pengabdian penuh.Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia Merupakan landasan moraldan pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan dandiamankan oleh setiap profesional Bimbingan dan Konseling IndonesiaLandasan Kode Etik:

Pancasila, mengingat profesi bimbingan dan konseling merupakanusaha pelayanan terhadap sesama manusia dalam rangka ikut membinawarga negara Indonesia yang bertanggung jawab

Tuntutan profesi, yang mengacu pada kebutuhan dan kebahagiaanklien sesuai denagn norma-norma yang berlaku

Page 5: Wawasan dan Bimbingan Konseling.doc

Sumber :Nata wijaya, Rochman Dkk. 1986. Pengantar bimbingan dan penyuluhan modul UT/ 1/ 3.Jakarta : Depdikbud.Prayitno Dkk. 1997. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Jakarta : PT. IkrarMandiri Abadihttp://muliadi-haneda.blogspot.com/2012/05/makalah-profesi-kependidikan.html