wawancara yang berbentuk artikel
TRANSCRIPT
WAWANCARA YANG BERBENTUK ARTIKEL
1. Pendahuluan
a. Latar belakang melakukan wawancara
Untuk membahas sebuah permasalahan mengenai pendidikan,
yang kemudian dapat memberikan sebuah kesimpulan.
Untuk mengumpulkan suatu data.
Dengan adanya wawancara, peneliti akan mendapat informasi
dengan cara bertanya langsung dengan nara sumber.
Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu penelitian
Survey.
b. Tujuan wawancara
Untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan – pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang di
wawancara.
c. Nama Instansi atau narasumber yang diwawancarai :
d. Waktu dan tempat dilaksanakan wawancara :
Minggu , 2 Maret 2014 : di Lingga Tiga, Pasar Belakang.
2. Isi
a. Informasi tentang berbagai hal sesuai dengan pokok permasalahan :
- Persentase siswa yang sudah mentaati peraturan sekolah sebesar
90% dan yang belum mentaati sekitar 10%.
- Poin – poin yang akan diberikan apabila siswa melanggar peraturan
sekolah.
- Teknik – teknik yang dilakukan Bapak / Ibu guru kepada siswa yang
melanggar peraturan sesuai dengan poin – poin yang sudah
ditentukan.
b. Uraian tentang hasil wawancara :
Pertanyaan : Berapa persen siswa yang sudah mentaati
peraturan sekolah?
Jawab : Kalau Siswa di SMA N 2 Rantau Selatan sudah
beberapa
persen yang mentaati peraturan sekolah itu sekitar
90%,
sisanya memang 10% lagi yang belum mentaati
peraturan
sekolah, artinya dari sekian banyak siswa di SMA N
2 Rantau
Selatan lebih dari 750-an masih ada satu atau dua
orang,
mungkin beberapa orang yang belum mentaati
peraturan
sekolah dengan berbagai factor dan alasan.
Pertanyaan : Bagaimana tanggapan bapak tentang peraturan di
sekolah ?
Jawab : Peraturan sekolah di SMA N 2 Rantau Selatan
memang sudah
dirancang atau dikonsep sedemikian rupa oleh
pihak – pihak
terkait, yang tujuannya bagaimana untuk
mendisiplinkan
siswa. Jadi, memang sudah luar biasa baik karena
kalau pun
dilihat di sekolah – sekolah lain atau sekolah luar itu
peraturannya sama. Jadi tidak ada yang
membedakan dengan
sanksi – sanksi yang telah dibuat dari peraturan
sekolah itu
sendiri.
Pertanyaan : Poin – poin apa saja yang paling sering dilanggar
siswa
tentang peraturan sekolah ?
Jawab : Kalau poin – poin yang sering dilanggar siswa itu
yang
pertama mengenai keterlambatan hadir disekolah,
hampir
setiap hari ada saja siswa yang terlambat dating
kesekolah
sehingga tidak bias hadir tepat waktu, yang kedua
memang
mengenai absensi itu juga lumayan banyak siswa
yang selalu
hampir setiap hari ada saja yang absensi,
terkadang hampir
satu dua orang setiap kelas, dengan berbagai alas
an, baik
alpa, izin maupun sakit. Yang ketiga mengenai
kedisiplinan
berpakaian, untuk yang putra berseragam tidak
lengkap
dengan atribut, celana yang mungkin mengikuti
model, sepatu
yang tidak sesuai atau bercorak, atau berwarna lain
selain
hitam, kaos kaki tidak sesuai, bahkan rambut yang
sudah
panjang belum dipangkas. Dan untuk yang putrid
yaitu
mengenai pakaian seragam dengan memakai rok
yang sudah
digantung tidak diganti, sesuai dengan peraturan
sekolah. Jadi
memang masih banyak lagi mengenai peraturan
sekolah yang
lain yang masih di langgar oleh siswa tapi yang
paling sering
dilanggar oleh siswa adalah ketiga poin ini.
Pertanyaan : Teknik – teknik apa saja yang bapak lakukan untuk
mengatasi
siswa yang melanggar peraturan sekolah ?
Jawab : Kalau teknik – teknik atau cara – cara yang bapak
lakukan
kepada siswa yang melanggar peraturan sekolah itu
sesuai
dengan poin apa yang dilanggarnya. Jadi kalau poin
yang
masih ringan itu kita berikan sanksi yang ringan,
tapi kalau
sudah ke tahap diatas atau dalam kategori sedang
dan tegas,
apalagi sampai dengan permasalahan melanggar
peraturan
sekolah yang fatal itu sudah pasti diberi sanksi yang
tegas
bisa saja kita undang orang tua sampai proses
selanjutnya
bisa saja dikembalikan ke orang tua jika
mengulanginyalagi.
Pertanyaan : Apakah peraturan disekolah sudah tegas atau
masih ada
kendala?
Jawab : Kalau sudah tegas memang peraturan – peraturan
itu
memang sudah tegas dengan sanksi juga tegas
tetapi
terkadang kendalanya adalah pada masing –
masing individu
siswa. Meskipun sudah dilakukan langkah
pembicaraan, kita
arahkan, kita nasehati, kita panggil orang tua, kita
buat surat
perjanjian, bahkan dengan sanksi yang tegas bias
langsung
dikeluarkan. Jika terus – terusan melanggar
peraturan
sekolah walaupun tidak yang sama
permasalahannya.