warta bea cukai edisi 379

97
JUNI 2006 TAHUN XXXVIII EDISI 379 PROFIL FARIED SYIBLI BARCHIA DARI SORONG HINGGA HONGKONG MENJALANKAN TUGAS “...POLA OPERASI ROKOK ILEGAL BERGESER KE OPERASI PEMASARAN...” WAWANCARA FRANS RUPANG UPAYA PEMBINAAN DAN PENEGAKAN HUKUM OPERASI PITA CUKAI OPERASI PITA CUKAI

Upload: bcperak

Post on 07-Jun-2015

2.502 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Warta Bea Cukai Edisi 379

JUNI 2006TAHUN XXXVIII EDISI 379

MENUNGGU IMPLEMENTASIPROFILFARIED SYIBLI BARCHIADARI SORONG HINGGA HONGKONGMENJALANKAN TUGAS

“...POLA OPERASI ROKOK ILEGAL BERGESERKE OPERASI PEMASARAN...”

WAWANCARAFRANS RUPANG

UPAYA PEMBINAAN DANPENEGAKAN HUKUM

OPERASIPITA CUKAIOPERASIPITA CUKAI

Page 2: Warta Bea Cukai Edisi 379

1WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

IZIN DEPPEN: NO. 1331/SK/DIRJEN-G/SIT/72TANGGAL, 20 JUNI 1972 ISSN.0216-2483

PELINDUNGDirektur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Direktur Jenderal Bea dan Cukai:Drs. Anwar Suprijadi, MSc

PENASEHATDirektur Penerimaan & PeraturanKepabeanan dan Cukai:Drs. M. Wahyu Purnomo, MScDirektur Teknis KepabeananDrs. Teguh Indrayana, MADirektur Fasilitas KepabeananDrs. Ibrahim A. KarimDirektur CukaiDrs. Frans RupangDirektur Pencegahan & PenyidikanDrs. Endang TataDirektur Verifikasi & AuditDrs. Thomas Sugijata, Ak. MMDirektur Kepabeanan InternasionalDrs. Kamil Sjoeib, M.A.Direktur Informasi Kepabeanan & CukaiDrs. Jody KoesmendroKepala Pusat Pendidikan danPelatihan Bea dan CukaiDrs. Sofyan PermanaInspektur Bea dan CukaiDrs. Bambang Heryanto, Ak

KETUA DEWAN PENGARAHSekretaris Direktorat JenderalBea dan Cukai:Drs. Sjahrir Djamaluddin

WAKIL KETUA DEWAN PENGARAH/PENANGGUNG JAWAB

Kepala Bagian Umum:Soedirman A. Gani, S.E.

DEWAN PENGARAHDrs. Nofrial, M.A., Drs. Hanafi Usman,Drs. Patarai Pabottinggi,Drs. Bachtiar, M.Si., Dra. Cantyastuti Rahayu,Drs. Nasar Salim, M. Si.,Drs. Nirwala Dwi Heryanto,Ir. Agung Kuswandono, M.A.,Ir. Agus Sudarmadi, M. Sc.,Drs. Ahmad Dimyati

PEMIMPIN REDAKSILucky R. Tangkulung

REDAKTURAris Suryantini, Supriyadi Widjaya, Ifah MargarettaSiahaan, Zulfril Adha Putra

FOTOGRAFERAndy Tria Saputra

KORESPONDEN DAERAHIgnatius Agus Nugraha (Medan),Donny Eriyanto (Balikpapan),Bendito Menezes (Denpasar),Bambang Wicaksono (Surabaya)

KOORDINATOR PRACETAKAsbial Nurdin

SEKRETARIS REDAKSIKitty Hutabarat

PIMPINAN USAHA/IKLANPiter Pasaribu

TATA USAHANiko Budhi Darma, S. Sos, Untung Sugiarto

IKLANWirda Renata Pardede

SIRKULASIH. Hasyim, Amung Suryana

BAGIAN UMUMRony Wijaya

PERCETAKANPT. BDL Jakarta

ALAMAT REDAKSI/TATA USAHAKantor Pusat Direktorat JenderalBea dan Cukai,Jl. Jenderal A. Yani (By Pass) Jakarta TimurTelp. (021) 47865608, 47860504,4890308 Psw. 154 - Fax. (021) 4892353E-Mail : - [email protected]

- [email protected] GIRO WARTA BEA CUKAI

BANK BNI CABANG JATINEGARA JAKARTANomor Rekening : 8910841

Pengganti Ongkos Cetak Rp. 10.000,-

TERBIT SEJAK 25 APRIL 1968MISI:MISI:MISI:MISI:MISI:

DARI REDAKSI

Membimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertaMembimbing dan meningkatkan kecerdasan sertakesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendkesadaran karyawan Direktorat Jendeeeeeral Bea danral Bea danral Bea danral Bea danral Bea danCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraCukai terhadap tugas negaraMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danMendekatkan Hubungan antara atasan danbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat Jendbawahan serta antara karyawan Direktorat JendeeeeeralralralralralBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakatBea dan Cukai dengan masyarakat

PAGI KERJAMALAM BOLA

etelah bulan lalu kami meminta maaf atas keterlambatanpengiriman majalah, kini kami kembali harus menyampaikanpermohonan maaf khususnya kepada Dirjen Bea Cukai atas

kesalahan penulisan nama yang terdapat pada cover depan WBC edisibulan Mei lalu. Anwar Suprijadi adalah nama yang seharusnya kamitulis, dan bukan Anwar Supriyadi yang menggunakan huruf y. Edisi lalusepertinya menjadi catatan yang tidak terlalu bagus buat WBC.

Ketika berlangsung pelantikan dirjen di Departemen Keuangan(Depkeu) pada 27 April, saya sempat meminta biodata atau riwayathidup singkat Dirjen Bea Cukai yang baru kepada Humas Depkeu,namun dijawab tidak (atau mungkin belum) punya. Setelah acarapelantikan, kami berinisiatif datang ke staf dirjen di kantor pusat, danternyata di tembok pintu masuk ruangan telah terpasang nama dirjendengan menggunakan huruf y. Atas dasar itulah kami kemudianmenuliskan nama dengan huruf y di majalah edisi Mei lalu.

Sayangnya, kesalahan baru diketahui tidak lama setelah majalahterbit sehingga kami tidak bisa segera merevisi. Untuk seterusnya,Redaksi berusaha untuk tidak ada lagi kesalahan penulisan nama,bukan saja dirjen tapi juga setiap nara sumber yang kami hubungi.Sekalipun ada ungkapan, apalah arti sebuah nama, namun hal itu tidakberlaku bagi standar jurnalistik berita yang menekankan pentingnyapenulisan yang baik dan benar, termasuk soal nama.

Disamping itu, nama adalah pemberian orangtua yang harusdihargai, dan kami berusaha menghormatinya. Untuk itu apabilaRedaksi dengan tanpa sengaja menuliskan nama nara sumber secarasalah mohon segera diberitahukan kepada kami untuk segera dibuatralatnya.

Selasa 16 Mei, WBC diterima Dirjen Anwar Suprijadi untukmelakukan wawancara. Pukul 07.00 pagi ketika akan memasukiruangan, kami sempat melihat nama dirjen di pintu masuk yang tentusaja telah tertulis dengan benar. Hasil wawancara WBC dengan dirjenbisa anda temukan di halaman 21, menyusul kemudian wawancaradengan mantan dirjen, Eddy Abdurrachman di halaman 24.

Tulisan lain yang tidak kalah menarik pada edisi ini misalnya opini dihalaman 72 tentang perlukah persandian di DJBC? Tulisan ini lumayanmenarik, disamping membuka wacana baru, pembaca juga bisamembaca sejarah persandian dari masa kuno hingga modern. Satutulisan opini lainnya di halaman 71 berhubungan erat dengan olahragaterpopuler sedunia, sepakbola.

Berhubung bulan Juni ini Piala Dunia sepakbola segera dimulai dan‘demam’-nya bisa dipastikan meluber kemana-mana, mudah-mudahananda yang termasuk “gila” bola tidak kesiangan masuk kerja gara-garanonton pertandingan malam atau dini hari, atau malah tidak masuk kerjasama sekali.

Selamat bekerja, selamat menonton, hati-hati bila bertaruh, apalagikalau melibatkan uang, ingat kata Rhoma Irama….. ? Aku meranakarena judi…. ?

Lucky R. Tangkulung

S

1WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Page 3: Warta Bea Cukai Edisi 379

2 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Laporan Utama5

Info Pegawai21

Daerah ke Daerah29

Pengawasan62

DAFTAR ISI

Rubrik ini akan menampilkantegahan yang dilakukan olehKPBC Tanjung Priok III danKanwil IV DJBC Jakarta. Adapula berita mengenaipelatihan identifikasi bahanperusak ozon, the 4th ASEANcustoms directors on enforce-ment and mutual assistance,serta plane zoeking.

Rokok illegal merupakan salah satutantangan yang harus dihadapi.Pasalnya peredaran rokok illegalmerupakan momok bagi pengusahadan negara. Akibat rokok illegalpotensi penerimaan negara akanberkurang dan bagi pengusaha,tentu saja akan berpengaruh padapendapatan. Untuk mengetahuilebih jauh mengenai rokok illegaldan upaya menekannya, simak be-ritanya dalam rubrik laporan utama.

Masalah rokok illegal diakuimerupakan suatu permasalahanyang rumit dan kompleks,sehingga penanganannyamemerlukan perhatian yangkhusus. Untuk mengetahui lebihlanjut masalah rokok illegalbeserta langkah-langkah yangdiambil, WBC sengajamewawancarai Direktur Cukai,Frans Rupang. Selengkapnyabaca rubrik wawancara.

18Wawancara

Selak40“Haji, ibadah fisikperjalanan ruhani,”demikian judul selak kaliini. Selengkapnya, ikutiperjalanan seorangpegawai bea cukaidalam menunaikanibadah haji dalam rubrikselak.

Simak wawancara WBCdengan Mantan Dirjen Bea danCukai, Eddy Abdurrachmanseputar institusi yang pernahdipimpinnya, serta wawancaraWBC dengan Dirjen Bea danCukai yang baru, AnwarSuprijadi untuk mengetahuilebih jauh visi dan misinyakedepan dalam memimpin Beadan Cukai.

Kali ini WBC akanmenampilkan profilKPBC Probolinggo.Simak pula beritaseputar MoU antaraKanwil VI Semarangdan Kapolda Jateng,serta penumpukankontainer di PelabuhanTanjung Emas.

Page 4: Warta Bea Cukai Edisi 379

3WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

1 DARI REDAKSI3 SURAT PEMBACA4 KARIKATUR21 INFO PEGAWAI

- Wawancara Direktur JenderalBea dan Cukai, Anwar Suprijadi

- Wawancara Mantan DirekturJenderal Bea dan Cukai, EddyAbdurrachman

- Pegawai Pensiun per 1 Juni2006

26 INFO PERATURAN27 KONSULTASI

KEPABEANAN DAN CUKAIBarang Impor

28 KEPABEANANINTERNASIONALMoU Kepabeanan IndonesiaDengan Iran dan NegaraAnggota D-8

44 SIAPA MENGAPA- Endro Yuwono- Djunafar- Sapuwan

46 KOLOM- Manajemen Sumber Daya

Manusia (SDM)48 RUANG INTERAKSI

Mengatasi Kebiasaan Buruk50 MITRA

DHL on Mission Impossible51 SEKRETARIAT

Pisah Sambut PengurusKopesat DJBC

52 RENUNGAN ROHANISang Pemimpin

54 NASIONALJuru Sita, Bagian Penting DariUpaya Penagihan Piutang Pajak

56 SEPUTAR BEACUKAI61 RUANG KESEHATAN

Mengatasi Fobia Pada Anak-Anak

72 OPINI- Total Football Management- DJBC, Perlukah Persandian ?

80 APA KATA MEREKA- VJ Rianty- Fery Ardiansyah

Surat PembacaKirimkan surat anda ke Redaksi WBC melalui alamatsurat, fax atau e-mail. Surat hendaknya dilengkapidengan identitas diri yang benar dan masih berlaku.

Nasib Pegawai Eks-BINTEK di DJBCSaya adalah salah seorang karyawati Eks-BINTEK dan sekaligus mewakili

teman-teman semua pegawai Eks-BINTEK dimana kami telah bergabungselama kurang lebih 3 tahun dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)Kanwil I Medan. Tetapi sampai saat ini kami merasa ruang lingkup kerja kamisangatlah terbatas dan banyak yang belum kami pahami masalah pekerjaan baiksecara teori maupun praktek di lapangan.

Menurut informasi yang kami dengar, kami ini belum bisa melakukanpekerjaan di bidang lain, selain di bagian umum contoh : Bidang Pelayanan,Verifikasi, P2, Audit karena kami belum mengikuti Pendidikan Teknis.

Kepada Bapak bagian Pengembangan yang ingin kami tanyakan adalah :a. Apakah sebenarnya kriteria yang harus dipenuhi untuk bisa mengikuti

pendidikan teknis yang dilaksanakan oleh DJBC ?b. Apakah DJBC akan mengkhususkan kami para pegawai Eks-Bintek untuk

mengikuti pendidikan DTSD tersebut dan sampai kapan kami akanmenunggu ?

Cukup sekian pertanyaan dari kami dan mohon jawabannya yang jelas.Terima kasih.

FATIMA HUTABARATNip : 060081511

JAWABAN :

Sehubungan dengan surat Sdri. Fatima Hutabarat, NIP 060081511,Pelaksana pada Kanwil I DJBC Medan, mewakili teman-teman pegawai eksBintek, yang disampaikan melalui Warta Bea Cukai tentang Persyaratan untukmengikuti diklat teknis dan kapan pegawai eks Bintek akan diikutsertakan padaDiklat Teknis Substantif Dasar (DTSD) dan Diklat Teknis Substantif Spesialis(DTSS), dengan hormat kami sampaikan sebagai berikut :

1. Bahwa untuk dapat melaksanakan pekerjaan teknis atau dapat menjadiPelaksana Pemeriksa, seluruh pegawai eks Bintek harus mengikuti DTSDdan DTSS terlebih dahulu. DTSD/DTSS I untuk pelaksana golongan II danDTSD/DTSS II untuk pelaksana golongan III. Setelah dinyatakan lulus DTSSI/II selanjutnya dapat ditunjuk untuk mengikuti pendidikan teknis lainnya.

2. Untuk pelaksanaan DTSD/DTSS, akan dilaksanakan secara bertahapmengingat jumlah pegawai yang belum mengikuti DTSD/DTSS masih cukupbanyak yaitu sekitar 2500 orang, sedangkan dana yang tersedia setiaptahunnya sangat terbatas. Untuk pegawai eks Bintek sendiri telah mulaidiikutsertakan sejak tahun 2005 dan akan terus diikutsertakan tahun 2006sampai seluruhnya mengikuti diklat tersebut.

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Kepala Bagian Kepegawaian

JUSUF INDARTONIP 060061439

RALATPada Warta Bea Cukai edisi 378 bulan Mei 2006, terjadi kesalahan penulisan

nama Direktur Jenderal Bea dan Cukai di halaman depan (cover utama) majalahserta di halaman 1 boks redaksional, dimana tertulis : Anwar Supriyadi.Seharusnya : Anwar Suprijadi. Untuk itu redaksi mohon maaf atas kesalahanpenulisan yang terjadi khususnya kepada Dirjen Bea Cukai, dan untukseterusnya kami akan menggunakan penulisan nama sebenarnya. Demikiankami perbaiki, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

REDAKSI

Page 5: Warta Bea Cukai Edisi 379

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

KARIKATUR

IKHSAN

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Page 6: Warta Bea Cukai Edisi 379

5WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

eadaan perekonomian Indonesia yang sempatmengalami guncangan cukup kuat pada 2005 laluakibat dari naiknya harga minyak dunia dan

naiknya suku bunga fed di Amerika Serikat, ternyatadampaknya tidak terlalu signifikan bagi penerimaannegara dari sektor cukai. Penerimaan dari sektor cukaipada 2005 mencapai Rp.33,25 triliun dari target yangdibebankan sebesar Rp.32,24 triliun.

Tentunya meningkatnya penerimaan negara darisektor cukai ini bisa menambah isi pundi-pundipenerimaan negara yang ada disamping daripenerimaan bea masuk, pajak dan lain sebagainya.Berdasarkan data yang diperoleh, target penerimaancukai untuk tahun 2005 lalu setidaknya sudahmengalami beberapa revisi melalui APBN-P sebanyakdua kali. Menurut Direktur Penerimaan dan PeraturanKepabeanan dan Cukai (PPKC) Drs. MuhammadWahyu Purnomo Msc, pada APBN tahun 2005, targetpenerimaan dari sektor cukai adalah Rp 28,933,600miliar. Lanjutnya target tersebut kemudian berubahmelalui APBN-P menjadi Rp31,439,600 miliar ataunaik sebesar 8,66 persen.

Tidak hanya sampai disitu, pemerintah kembalimelakukan perubahan APBN tersebut melalui APBN-Pyang kedua, dimana untuk sektor cukai target yangharus dipenuhi adalah sebesar Rp.32,244,800triliun yang berarti kenaikan tersebut2,56 persen dari targetAPBN-P pertama.

Daerah sekitarJawa Tengah dan Ja-wa Timur yangterkenal dengan pro-duksi hasil tem-bakau membe-rikan kontribusiyang cukup besardari sektor cukai.Berdasarkan data dari PPKC

Kanwil VI DJBC Semarang, pada 2005 lalu mencatatpemasukan dari sektor cukai sebesar Rp.9,068,077,62 dari target yang dibebankan pada APBN-P II sebesar Rp.8,461,646,24. Sementara Kanwil VIIDJBC Surabaya mencatat penerimaan dari sektorcukai sebesar Rp.22,886,877,79 dari target APBN-P II

Masih menurut Wahyu, terjadinya dua kaliperubahan pada APBN tahun 2005, lebih dikarenakanpada banyaknya kegiatan negara yang memerlukanbiaya yang cukup besar, sehingga pemerintah merasaperlu untuk melakukan revisi terhadap APBN tahun2005. Bukan hanya cukai yang mengalami perubahantarget, tetapi bea masuk juga mengalami revisi samahalnya dengan revisi cukai.

PRODUKSI TAHUN 2005Lalu bagaimana dengan produksi hasil tembakau

tahun 2005? Produksi hasil tembakau tahun 2005mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, 2004.Pada 2004 lalu, produk hasil tembakau mencapai 203miliar batang dengan perincianproduksi jenis Rokok SigaretMesin (SKM), Sigaret

Kretek Tangan(SKT) dan Si-

garet Putih Mesin(SPM), sedang-

kan jumlahproduksi padatahun 2005

mencapai 220miliar batangatau mengalami

kenaikan sebesar 8,3persen dari produksi tahun 2004.

Menurut Sunaryo Kepala Seksi AnalisisTarif Harga dan Produksi Hasil Tembakau Direk-

torat Cukai DJBC, kenaikan produksi hasil temba-kau tahun 2005 merupakan anomali terhadap situasi

Cukai,Penerimaan

MASIH JADI ANDALANDITENGAH GEJOLAKPenerimaan dari sektor cukai tetap surplus, ditengah tantangan eksternal yangmelanda Indonesia.

K

LAPORAN UTAMA

Page 7: Warta Bea Cukai Edisi 379

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

setelah tahun 2002, dimana padatahun tersebut kebijakan Cukai HasilTembakau (CHT) berpengaruhterhadap menurunnya produksi HasilTembakau (HT). Lebih lanjut Sunaryomengatakan berdasarkan data padaDirektorat Cukai menunjukan sejaktahun 2002 HT secara keseluruhantelah menjadi komoditas yang sangatresponsif terhadap harga. Ini berartijika terdapat perubahan harga dalampresentase tertentu konsumen akanmeresponnya dengan mengurangiproduk bersangkutan atau beralih keproduk yang lebih murah.

Lebih lanjut Sunaryomemaparkan, ketika tahun 2003-2004 tidak dilakukan kebijakankenaikan tarif atau Harga JualEceran (HJE), rokok jenis SKM yangpaling memimpin dalam presentasepeningkatan produksinya. Sedangkanjenis SKT relatif landai tingkatpertumbuhan produksinya. Namunpada akhir tahun 2005 produksiSKM,SKT dan SPM secara globalmenunjukan peningkatan 8 persendengan perincian SKM mengalamikenaikan tertinggi sebesar 11 persen,SKT sebesar 5 persen, dan SPMmengalami penurunan menjadi 2persen.

Jika dilihat tingkat responsif hasiltembakau, perubahan harga tidaknampak lagi, hanya SPM yangterlihat terpengaruh dengankebijakan kenaikan HJE 15 persenpada bulan Juli 2005. Lebih lanjutSunaryo menambahkan, daripengamatan data tersebut, dampakkenaikan HJE sebesar 15 persenpada bulan Juli tidak berpengaruh,namun jika melihat lebih jauh kemekanisme pasar produk HT, makapendapat tadi akan berbalik, karenakebijakan kenaikan HJE 15 persentersebut tetap berpengaruh.

KARAKTER INDUSTRI TEMBAKAUIndustri tembakau pada

kenyataannya memiliki karakterberbeda dengan dengan industri lain.Perbedaan ini dicontohkan Sunaryoketika pemerintah memberlakukankenaikan harga, dimana satu pabrikrokok dengan pabrik rokok lainnyaberbeda. Masih menurutnya lagibeberapa pabrik bisa langsungmerespon kenaikan tersebut dengancara menaikan harga transaksi pasar,dimana tipikal pabrik yang demikiankonsumennya termasuk konsumenyang tidak responsif denganperubahan harga, atau dengan katalain konsumennya adalah konsumenfanatik rasa dari produk tersebut.

Namun terdapat pula pabrik yangmemilih untuk tidak menaikkan hargasama sekali dalam kurun waktutertentu, dimana nantinya merekaakan mendapat “penggemar baru”dari konsumen yang tipikalnya

sensitif terhadap perubahan hargadari kompetitornya. Setelah merekamerasa perlu dan merasa sudahcukup mempunyai banyakpenggemar, barulah merekamenaikan harga.

Masih menurut Sunaryo, dalampasar hasil tembakau momen sepertiwait and see layaknya pedagangsaham pun terjadi diantara pabrikrokok, begitu kebijakan kenaikanharga diberlakukan. Dari hasilpantauan Direktorat Cukai, situasimenunggu momen seperti ini terjadisampai bulan Desember 2005 lalu.Menurutnya lagi setelah kenaikanHJE 1 Juli 2005 sampai denganDesember 2005, tidak adapenurunan produksi hal itumenurutnya adalah wajar karenafaktor menunggu tadi. Namun

dampak tersebut baru dirasakanpada tahun 2006.

MMEA CUKUP MENJANJIKANSekalipun tembakau masih yang

terbesar, Minuman Mengandung EtilAlkohol (MMEA) dan Etil Alcohol (EA)juga menambah kontribusi bagipenerimaan negara dari sektor cukai.Hal ini disampaikan Direktur CukaiDrs. Frans Rupang, menurutnya pada2005 lalu, penerimaan dari sektorMMEA tercatat Rp.599 miliar daritarget yang ditetapkan sebesar Rp.500 miliar, atau naik 0,2 persen.Untuk tahun 2006 target yang harusdipenuhi untuk MMEA dan EA adalahRp.599 miliar. Frans pun mengatakanoptimis cukai dari MMEA dan EAdapat mencapai target yangditetapkan sebesar Rp. 559 miliar,mengingat semakin membaiknyaperekonomian Indonesia yangberimbas pada kemampuanmasyarakat membeli minuman keras,tentunya yang diperdagangkansecara legal.

Menurut Frans, penerimaan darisektor cukai minuman bukanlahsemata-mata untuk meningkatkanpenerimaan, namun untukmembatasi peredaran minumankeras agar tidak mudah dikonsumsioleh sembarang orang yang nantinyaakan berdampak pada masalahsosial.

MMEA yang beredar di Indonesiakebanyakan berasal dari luar negeri,dan untuk peredarannya di Indone-sia, pemerintah melalui DirekturJenderal Perdagangan Luar Negerimenunjuk dua importir terdaftar yaituPT. Cipta Niaga dan PT DharmaNiaga berdasarkan surat No.191/DJPLN/VII/2001 tanggal 6 Juli 2001.

Untuk peredarannya ke pasaran,PT Dharma Niaga menunjuk distribu-tor yang telah ditetapkan oleh DirjenPerdagangan Dalam Negeri danDirjen Perdagangan Luar Negeri,dimana tujuh distributor adalah PT.Tebet Indraraya, PT. BimasenaChemindonatama, PT. PrimeraInternusa, PT Geka Nara Sutra, PT.Esham Dima, PT Danisa Texindo, PT.Mulia Tama Sentosa dan PT SinarBahagia Abadi.

Departemen Perdagangan jugaselalu menerapkan kuota minumanberalkohol yang bisa untuk diimpormasuk ke Indonesia, dan kuotatersebut dibuat berdasarkan realisasiimpor tahun sebelumnya dan jugaberdasarkan estimasi kunjunganwisatawan yang akan datang, yangkesemuanya itu harus dijelaskandalam surat permohonan imporminuman beralkohol tersebut.

Tidak semua jenis minumanberalkohol dapat masuk ke Indone-sia, dan untuk itu pemerintah melaluiMenteri Keuangan mengeluarkan

M. WAHYU PURNOMO. pemerintah merasa perluuntuk melakukan revisi terhadap APBN.

SUNARYO. Industri tembakau padakenyataannya memiliki karakter berbedadengan dengan industri lain

LAPORAN UTAMAWBC/ATS

WBC/ATS

Page 8: Warta Bea Cukai Edisi 379

7WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

peraturan melalui Surat KeputusanMenteri Keuangan nomor No.231/KMK.05/1996 tentang penetapan tarifcukai minuman yang mengandungkadar alkohol dan konsentrat yangmengandung etil alcohol yangkemudian terbagi menjadi tigagolongan.

Ketiga golongan tersebut adalah,golongan A dengan minol beralkoholetanol (C2H5OH) 1 % sampaidengan 5 %.Golongan B denganminol beralkohol etanol (C2H5OH)lebih dari 5 % sampai dengan 20 %dan golongan C adalah minol dengankadar etanol (C2H5OH) kurang 20 %sampai dengan 55 %. SementaraGolongan B dan C dikelompokkanyang termasuk kadar etanolnya tinggitermasuk minuman keras (miras)yang produksi, pengedaran, penjual-an dan penimbunan ditetapkansebagai barang dalam pengawasan.Produksi minol golongan A, B dan Charus sesuai dengan standar mutuyang ditetapkan.

PEREDARAN DAN DISTRIBUSITERKONTROL

Jika dilihat peredaran minumanberalkohol,kini sudah mulai terbataspada tempat-tempat tertentu sepertiyang diatur dalam instrumen hukumyang berlaku. Peredaran danPenjualan minuman beralkoholtersebut diatur dalam Surat EdaranDirektur Jenderal PerdaganganDalam Negeri yang menetapkanPT.Cipta Niaga sebagai pengimporminuman beralkohol dengangolongan A,B dan C dimana PT.Cipta Niaga berkewajiban untukmemenuhi permintaan toko bebasbea (TBB) (Duty Free Shop)

Sedangkan keberadaan tokobebas bea, Menteri Keuanganberwenang untuk mengaturkeberadaan dan jumlahnya diIndonesia. Hingga saat ini tercatatjumlah toko bebas bea di bandaraberjumlah 15 toko bebas bea yaitu diBali sebanyak 5 TBB, Surabayasebanyak 1 TBB, Surakarta sebanyak

2 Tbb. Sementara Medan dan Papua(Irian Jaya) sebanyak 1 TBB.

Sedangkan di dalam kota (diluarbandara) tercatat 11 TBB yangtersebar di Jakarta sebanyak 5 TBB,Surabaya sebanyak 2 TBB,sementara Bali, Padang, Medan danRiau tercatat sebanyak 1 TBB.Sementara PT. Dharma Niagamengimpor minuman beralkoholdengan golongan A, B dan C untukmemenuhi kebutuhan hotel, pub danrestoran.

Selanjutnya DepartemenPerdagangan melalui DirektoratJenderal Perdagangan Luar Negerimengatakan, untuk impor minumanberalkohol golongan A,B dan C gunakeperluan toko bebas bea di seluruhIndonesia, hanya dapat dilakukanmelalui sarana gudang berikatdibawah pengawasan pabean yangdikuasai oleh PT.Cipta Niaga, danuntuk itu pula proses importasinyahanya dapat dilakukan melaluiPelabuhan Tanjung Priok, Bandara

PEMUSNAHAN MMEA ILLEGAL. Dilakukan karena MMEA masuk tanpa melalui prosedur yang ditetapkan.

WBC/ATS

Page 9: Warta Bea Cukai Edisi 379

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Internasional Soekarno-Hatta,Pelabuhan Tanjung PerakSurabaya,Bandara Internasional IGusti Ngurah Rai.

PT. Cipta Niaga sebagai importirdiharuskan menerapkan sistem kartukendali impor di pelabuhan-pelabuhan pemasukan denganberbagai ketentuan seperti,pelabuhan yang wajib memiliki kartukendali masing-masing, setiap jum-lah dan jenis yang dimasukan wajibdicatat dalam kartu kendali yangdiparaf atau diketahui oleh petugasbea dan cukai setempat. Dan selan-jutnya isi kartu kendali wajib dilapor-kan kepada direktur impor DirektoratJenderal Perdagangan Luar NegeriDepartemen Perdagangan.

Lebih lanjut, minuman berlakoholyang sudah melalui tahapan tadi dansiap untuk didistribusikan, akandilekati dengan stiker yangmenunjukkan nama jelas importir

beserta dengan alamatnya yaitu PT.Cipta Niaga.

KEMASAN MMEA IMPORMinuman beralkohol, hanya dapat

diimpor dalam kemasan konsumsitertentu seperti golongan A hanyadapat beredar dalam kemasan botolukuran 330 ml, dan dalam kemasankaleng ukuran 330 ml. Sedangkanuntuk golongan B dan C masing-masing hanya dapat beredar dalamkemasan botol dalam ukuran 750 mldan 1000 ml.

Untuk minuman beralkoholdengan kadar satu hingga limapersen, pemerintah menerapkanpenghitungan penerimaan negaradengan bea masuk sebesar 40persen, dan PPN barang mewahsebesar 40 persen. Selanjutnyaminuman tersebut juga dikenai PPNditambah PPH sebesar 12,5 persendengan cukai kadar ethanol kurang

dari 5 persen sebesar Rp.2500 perliter.

Sedangkan untuk minumanberalkohol golongan B dengan kadarkurang dari lima persen hingga 30persen, bea masuk yang dikenakansebesar 170 persen dengan PPNbarang mewah sebesar 75 persen.Selanjutnya minuman tersebut masihdikenakan PPN dan PPH sebesar12,5 persen dengan cukai kadarethanol kurang dari 5 persen hingga30 persen sebesar Rp.10.000

Hotel dan restoran yang menjualminuman beralkohol untuk dapatdiminum di tempat haruslahmendapat ijin, dan jenis minumanberlakohol yang dijual haruslahminuman beralkohol golongan A,Bdan C. Restoran yang menjual punhanya terbatas pada hotel berbintangtiga, empat dan lima. Sementaratempat lain yang diperkanankanuntuk menjual adalah restoran, bar,termasuk didalamnya pub dan klubmalam yang mendapat ijin untukmembuka usahanya dari instansipemerintah baik pusat maupun didaerah.

TIDAK MENJUAL SECARA TERBUKABeberapa tempat pasar swalayan

terkemuka berdasarkan pengamatanWBC, menjual minuman tersebuttidak secara terbuka dan dijualberdasarkan ketentuan yang berlaku.Bahkan ada yang sudah tidakmenjualnya lagi. WBC sempatmelakukan pengamatan di salah satupasar swalayan dibilangan Jakarta.Untuk harga minuman keras ukuran750 ml dengan merek “OrlandoJacobs Creek”dijual sehargaRp.458.500, lengkap dengan pitacukai yang melekat di tutupnya.

Sebaliknya disatu sisi masih adatempat-tempat keramaian yangmenjual minuman impor denganharga miring alias murah tanpa pitacukai salah satunya di sebuah pasardi bilangan Jakarta Selatan. KetikaWBC menanyakan bagaimanapengelola mendapatkan minumanimpor dan menjualnya dibawah hargatoko? pengelola engganmenyebutkan asal minuman tersebut,namun ia mengatakan bahwaseseorang menitipkan minumantersebut untuk dijual di warungnya.Entah benar atau tidak?

Pemerintah tampak serius untukmengontrol peredaran barang-barangyang dinilai tidak mempunyaimanfaat namun digemari, sepertihalnya rokok dan minuman keras.Namun sayang upaya ini masih harusdicederai dengan kurangnyakesadaran hukum anggota masyara-kat untuk mentaati aturan yangdikeluarkan pemerintah khususnyayang berkaitan dengan peredaranrokok dan minuman keras.

MINUMAN KERAS. Hanya dapat diimpor oleh dua importir terdaftar.

LAPORAN UTAMA

zap

FOTO : ISTIMEWA

Page 10: Warta Bea Cukai Edisi 379

9WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

okok ilegal menjadi momokkalangan pengusaha dan juganegara. Bagi pemerintah, sudah

pasti potensi penerimaan negaraakan berkurang akibat beredarnyarokok illegal, walaupun dampaknyatidak terlalu signifikan. Sedangkanbagi pengusaha yang menjalankandengan benar dan taat denganaturan, kerugian dapat dilihatdari sisi pendapatannya, karenadikhawatirkan konsumen akanberalih ke produk rokok illegal yangmelempar produknya ke pasar, jauhdibawah harga standar rokokkeluaran pabrik rokok yang sah.

Menteri Perindustrian Fahmi Idris,merasakan keresahan para pengusa-ha, akibat persaingan yang tidaksehat . Untuk itu Menteri Perindustri-an meninjau langsung ke Jawa Timurpada 10 Maret 2006 untuk melihatkeadaan yang sebenarnya. Padakunjungannya tersebut MenteriPerindustrian mengadakan rapatkoordinasi dengan Gubernur JawaTimur, Dirjen Bea dan Cukai, DirjenPajak, Kepolisian dan juga asossiasipabrik rokok baik dari Gappri danGaperoma untuk membahas masalahperedaran rokok illegal tersebut.

Ketika itu Fahmi mengatakan,untuk menanggulangani masalah ro-kok ilegal ini, pemerintah akandihadapi dengan berbagai permasa-lahan diantaranya adalah kesempat-an kerja yang menyempit danpengangguran yang kemungkinanakan terus bertambah.

Masih menurut Fahmi, penanggu-langan masalah rokok ilegal perluditindaklanjuti melalui operasipenegakkan hukum, pembinaan danpenyuluhan agar semua pihak yangterkait dapat menjalankan prosesindustrinya dengan benar sehinggatidak ada yang dirugikan.

Rencananya operasi cukai tersebutakan dikoordinasikan oleh GubernurJawa Timur dan pemerintah daerahdi bawah pimpinan pihak kepolisian.Bukan hanya aparat saja yangdilibatkan dalam rencana task forcetersebut, stake holder sebagai salahsatu pihak yang berkepentingan jugadilibatkan dalam task force tersebut.

Menurut Kepala Kantor PelayananBea dan Cukai (KPBC) Tipe A MalangDrs. Roeslan. M. Sutedjo sepertiyang disampaikan Kepala Seksi P2KPBC Malang Radian Permana,rencana pembentukan task forceyang dirumuskan pada pertemuantersebut belum dapat dilihatefektifitasnya karena masih banyakhal yang perlu disiapkan danberbagai pertimbangan lainnya

seperti pertimbangan masalah sosialdan tenaga kerja.

Dirjen Bea dan Cukai ketika ituDrs.Eddy Abdurachman padakunjungannya mengatakan, dalamkurun waktu dua tahun terakhirpihaknya telah mengungkapsejumlah kasus peredaran rokokilegal. Pada tahun 2003 lanjut Eddy,pihaknya berhasil mengungkap 85kasus rokok illegal dan pada tahun2004 sebanyak 59 kasus. Sementarauntuk tahun 2005 sebanyak 22 kasusberhasil diungkap pihak bea dancukai, dengan berbagai moduspenyalahgunaan pita cukai sepertirokok polos, pita cukai palsu danpenggunaan pita cukai yang bukanhaknya.

BUKAN ROKOK ILEGALMengenai terminologi rokok ilegal,

Kepala KPBC Kudus Amin Shofwanmempunyai suatu pendapat lain.Menurutnya dalam Undang-UndangNomor 11 tahun 1995 tentang Cukaitidak dikenal istilah rokok ilegal,namun kalau yang dimaksud denganilegal itu adalah rokok yang tidakdilekati dengan pita cukai,menggunakan pita cukai palsu danmenggunakan pita cukai yang bukanhaknya, diakui Amin memang seringditemukan diwilayah kerjanya.

Masih menurutnya, peredaranrokok ilegal sudah mulai marak padasaat terjadinya krisis ekonomi,dimana keadaan ekonomi pada saatitu tidak menentu sehinggatumbuhlah pabrik rokok kecil dandisinyalir beroperasi tanpa izin.Namun Amin menambahkan bahwapada saat ini sudah banyakperusahaan rokok yang beroperasisesuai dengan prosedur atau dengankata lain telah memiliki izin.

Mengenai tren perkembangan

Beredar,Rokok illegal

PENERIMAAN NEGARA DANINDUSTRI PUN TERGANGGUBukan hanya negara yang beresiko kehilangan pendapatan, pengusaha rokok legalterimbas dengan adanya peredaran rokok illegal.

AMIN SHOFWAN. pihaknya memperkuatdatabase yang meliputi database pabrik rokok,database merek dan database personalisasi.

R

DOK. WBC

Page 11: Warta Bea Cukai Edisi 379

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

rokok illegal di wilayah Kudus, Aminmengakui agak sulit untukmemantaunya, karena sebagianbesar produksi rokok yang ada diKudus juga beredar di luar Kudusseperti di daerah Jawa Barat,Sumatera dan Kalimantan.Sementara yang beredar di Kudussangat sedikit, dan kalaupun adarokok illegal tersebut, itu pun hanyarata-rata air dalam artian tidak adapeningkatan ataupun penurunanyang signifikan.

Lebih lanjut Amin mengatakan,peredaran rokok illegal di wilayahkerja KPBC Kudus lebih banyakdilakukan oleh pabrik rokok golonganIIIB maupun golongan IIIA, dan daripabrik rokok tersebut oengaruhnyahanyalah sebesar 0,2 persen danmenurutnya hal itu tidak berpengaruhpada penerimaan negara. Namun iakembali menegaskan walaupunpengaruhnya hanya sedikit, namunjika peredarannya tidak segeraditertibkan, maka dampaknyaberpengaruh pada perusahaan rokokyang taat aturan sehingga terciptasituasi pasar yang tidak sehat.

Hampir serupa dengan KPBCKudus, tren peredaran rokok illegal diwilayah kerja KPBC Malang, menurutRadian dapat dilihat dari adanya

hukum permintaan dan penawaran.Selain itu juga kondisi perekonomiannasional juga sangat mempengaruhiperedaran rokok ilegal. Lebih lanjutia mengatakan, pada saat kondisiperekonomian belum membaik dankemampuan daya beli masyarakatrendah, tentunya ini menjadi peluangpasar yang bagus untuk masuknyapenjualan rokok ilegal.

Dengan masuknya rokok ilegallanjut Radian, maka masyarakatakan mencari produk rokok yangmurah untuk memenuhi kebutuhanrokok, dan itu bisa didapat denganmengkonsumsi rokok ilegal yangmenjalankan operasinya denganberbagai macam modus.

OPERASI CUKAI DI DAERAHDari operasi cukai yang dilakukan

oleh KPBC Kudus bersama denganinstansi terkait pada tahun 2005menurut Amin, ditemukan rokok-rokok yang melanggar dan pabrikrokok yang melakukan pelanggaranjumlahnya kurang lebih mencapai140 pabrik rokok. Namun ia kembalimenjelaskan dari operasi tersebut,barang bukti yang ditemukandilapangan jumlahnya tidaksignifikan, hanya sekitar 2 sampai 3bungkus saja. Untuk itu pihaknya

lanjut Amin, langsungmenurunkan tim ke pab-rik rokok yang disinyalirillegal tersebut untukmelakukanpengumpulan bahan ke-terangan (pulbaket) se-kaligus berusaha untukmenemukan barangbukti lainnya.

Amin melanjutkan,dari 140 pabrik rokokilegal tersebut, terhadaptiga pabrik rokok illegalmasih dilakukanpenyidikan dimana satupabrik telah mempunyaiputusan hukum tetapimasih mengajukanupaya hukum lainnya ketingkat banding, dandua pabrik sudah padatahap P21 (pelimpahanke pengadilan)sementara 74 pabrikrokok lainnya dikenakansanksi administratifberupa denda.

Untuk melakukanoperasi cukai, Amin me-ngatakan pihaknyamenggunakan mekanis-me operasi cukai yangdilakukan oleh unit P2,seperti operasi rutinyang dilakukan seba-nyak dua sampai tigakali dalam satu minggudengan pola acak, baik

hari maupun daerah operasi agarinformasi mengenai operasi tersebuttidak bocor. Mekanisme lainnya ada-lah operasi yang dilakukan secarainsidentil, dimana operasi dilakukanberdasarkan laporan atau informasidari hasil intelejen dan juga laporandari masyarakat yang merasa ter-

RADIAN PERMANA. kondisi perekonomiannasional juga juga sangat mempengaruhiperedaran rokok illegal.

OPERASI CUKAI DI MALANG. hasil dari operasi cukai yang dilakukan di wilayah KPBC Malang dan sekitarnya.

DOK. KPBC MALANG

DOK. KPBC MALANG

LAPORAN UTAMA

Page 12: Warta Bea Cukai Edisi 379

11WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

ganggu dengan adanya peredaranrokok illegal.

Mengenai sumber rokok illegal,Radian mengidentifikasi ada duasumber yaitu yang berasal daripengusaha non Nomor PokokPengusaha Barang Kena Cukai(NPPBKC) dan dari pengusahaNPPBKC. Dari pengusaha nonNPPBKC lanjut Radian, pengusahayang belum memiliki NPPBKC telahmemproduksi rokok ilegal denganmodus melekati pita cukai palsu,tanpa dilekati pita cukai atau dilekatipita cukai yang bukan haknya.Sementara pengusaha NPPBKCRadian menjelaskan, pengusahatersebut memproduksi rokok ilegaldikarenakan permintaannya yangcukup besar di tempatpemasarannya, sementara pabrikrokok tersebut tidak memiliki pitacukai yang cukup, sehingga merekamemproduksi rokok illegal denganmenggunakan modus tadi.

Agar dapat meredam peredaranrokok ilegal di wilayah Malang, KPBCMalang menerapkan beberapamekanisme operasi cukai.Mekanisme tersebut lanjut Radiandapat berupa operasi pengawasanpreventif yang bertujuan untukmendorong pabrikan untuk mematuhiketentuan yang diwajibkan sepertimemiliki NPPBKC, melaksanakanpembukuan, melakukan pelaporanbulanan dan kewajiban membuatdokumen pelindung pengangkutanhasil tembakau.

Mekanisme lainnya yaitupengawasan represif danpengawasan fisik, dimana masing-masing mekanisme tadi bertujuanuntuk melakukan penindakanterhadap pelanggaran pidana danadministratif dibidang cukai danbertujuan untuk melakukanpencacahan atau stock opname hasiltembakau dan jumlah pita cukai sertaoperasi pasar terhadap peredaranrokok ilegal.

INDIKATOR KEBERHASILANOperasi cukai yang dilakukan di

Kudus menurut Amin, bisa dibilangberhasil. Hal ini dapat dilihat darimeningkatnya pemesanan pita cukaidan bertambahnya penerimaannegara dari sektor cukai,khususnyapabrik rokok golongan IIIA maupungolongan IIIB. Masih menurutnya jikaproduksi rokok meningkat ataupuntetap dan tidak ada lagi rokok ilegal,maka seharusnya kebutuhan pitacukai akan meningkat.

Hal serupa juga disampaikan olehRadian, menurutnya setelah adanyaoperasi cukai, jumlah perusahaanyang mengajukan NPPBKC wilayahkerja KPBC Malang menjadimeningkat, namun pningkatannyatidak bisa dipukul rata.

Baik Amin mau-pun Radian sepa-kat untuk menja-lankan operasi per-edaran rokok ilegaldan juga operasicukai, pihaknyaterbentur pada be-berapa masalahyang bisa dibilangcukup klasik yaitujumlah Sumber Da-ya Manusia (SDM),sarana dan prasa-na serta masalahdana. Mengenaimasalah klasik yangberkaitan denganSDM baik itu jum-lah maupun kuali-tasnya , Amin danRadian sepakatuntuk masalah inidapat diminimalisirdengan meningkat-kan kemampuan dankualitas SDM da-lam melaksanakanpengawasan danmenganalisa dataintelejen untukmengungkappelanggaran dibi-dang cukai, walau-pun wilayah kerjamasing-masingKPBC tadi bisa di-bilang cukup luas.

Mengenaimasalah teknis yangditemui di lapangan,Amin mencontohkanproses perijinan untuk mendapatkanalat pendeteksi pita cukai, holo readeractivator yang cukup memakan waktu.Salah satu proses untuk mendapatkanbarang tersebut adalah harus melaluiDirektur Cukai, sementara perusahaanyang ditunjuk oleh Bea dan Cukai untukmenyediakan holo activator tersebuttepat berada di depan KPBC Kudus,yaitu PT. Pura dan kebutuhan akan alattersebut semakin mendesak.

Untuk mengefektifkanpengawasan lainnya, Aminmengatakan pihaknya memperkuatdatabase yang meliputi databasepabrik rokok, database merek dandatabase personalisasi. Dari data-base tersebut menurut Amin,pihaknya bisa menerapkan riskmanagement sehingga operasi yangdilakukan berdasarkan skala prioritasyaitu pabrik rokok yang masukkategori high risk. Dengan demikianoperasi yang dilaksanakandiharapkan bisa berjalan denganefektif.

DINILAI KENDURPendapat lain mengenai operasi

cukai disampaikan oleh Darjoto,

DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. perlu tindak lanjut dari operasi cukai

Presdir PT. Bentoel Prima. Iamempertanyakan keseriusanpemerintah dalam menertibkanperedaran rokok illegal dengan pitacukai palsu yang pada akhir-akhir inimengendur. Ia menilai penertibanterhadap peredaran rokok illegal inijika tersendat maka upayapemerintah untuk mendapatkanpenerimaan negara dari sektor cukaiyang ditargetkan tahun ini sebesarRp. 36 triliun ini tidak akan tercapai.

Mengenai tanggapannya tentangpembentukan task force pemberan-tasan rokok ilegal, Darjoto mengata-kan, ia menyambut positif pemben-tukkannya, namun ia menyayangkanhingga saat ini belum adarealisasinya sementara menurutnya,semangatnya sudah didengungkansejak dua bulan yang lalu.

Hal senada juga diungkapkanoleh ketua Gabungan PengusahaRokok Malang Gaperoma CecepSyaifuddin. Menurut Cecep pihaknyapernah diajak rapat untuk pemben-tukan task force tersebut atau timterpadu, namun sayang hingga saatini belum ada tindak lanjutnya dantidak terdengar lagi.

DOK. WBC

zap

Page 13: Warta Bea Cukai Edisi 379

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

embinaan dan penyuluhanmengenai pentingnya pelekatanpita cukai pada produk rokok

sudah sering dilakukan, namunhasilnya tetap saja ditemukan adanyaproduk rokok yang tidak menggunakanpita cukai, menggunakan pita cukaiyang bukan haknya dan penggunaanpita cukai palsu. Disinyalir pelakuperedaran rokok illegal adalah pabrikrokok (PR) kecil yaitu golongan IIIA,golongan IIIB dan golongan IIIC.

Berdsarkan data yang diperolehmelalui Kompas Cyber Media (KCM)menunjukan, saat ini jumlah PR mencapai3217 pabrik dan tersebar di Jawa Tengah,Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat.Jumlah PR ini mulai meningkat semenjakterjadinya krisis ekonomi dan sifatnyakebanyakan adalah industri rumahan.

KPBC Kudus menggunakanbeberapa metode pendekatan kepadamasyarakat tentang pentingnya cukai baginegara. Menurut Kepala KPBC KudusAmin Shofwan, pihaknya melakukanpendekatan yang sifatnya keagamaankepada pihak-pihak yang melakukanpelanggaran. Pendekatan lainnya adalahpendekatan kepada masyarakat, agarbekerja sama dengan aparat bea dancukai dalam memberikan informasi jikaterjadi pelanggaran. Pendekatan yangsifatnya kemasyarakatan itu menurut Aminsangat membantu pihaknya dalammengungkap peredaran rokok illegal danperusahaan rokok nakal, terbukti denganadanya beberapa laporan dari masyarakatkepada pihaknya yang kemudianlangsung ditindaklanjuti dengan berbagaikegiatan operasi.

Selanjutnya Amin mengatakan, pihak-nya juga melakukan kerjasama denganbeberapa KPBC yang mengawasi daerahpemasaran rokok-rokok yang berasal dariKudus. Sejauh ini menurut Amin berbagaipendekatan tersebut membuahkan hasilyang cukup memuaskan walaupun menu-rutnya masih perlu dilakukan peningkatan.

Hal serupa juga dilakukan olehKPBC Malang, menurut Kasi P2 KPBCMalang Radian Permana, pihaknya se-lalu melakukan operasi rutin dan intensterhadap pabrikan, dan dari operasi ru-

tin tersebut sejak awal tahun 2006 hing-ga Maret 2006, pihaknya mengidentifi-kasi telah terjadi 11 kasus pelanggarandibidang cukai yang hingga kiniprosesnya masih dikembangkan.

Radian kembali menyebutkan pihak-nya juga melakukan sosialisasi dengancara membentangkan spanduk yang berisitulisan mengenai sanksi administrasi danpidana sesuai dengan Undang-Undangnomor 11 tentang Cukai kepada pabrikandan diluar wilayah KPBC Malang, dimanasering ditemukan peredaran rokok illegalbuatan Malang.

“Kesemuanya itu adalah upaya untukmeminimalisir peredaran rokok illegaldisamping cara-cara lain seperti operasipasar, operasi pita cukai dan lainsebagainya,”ujar Radian.

Kanwil VII DJBC Surabaya pun selalumelakukan koordinasi dengan paraKepala KPBC di Jawa Timur, dimana padabulan Pebruari hingga Maret 2006 lalumelakukan penyuluhan tentang“Menciptakan Iklim Usaha yang Baik danKondusif Melalui Pemahaman Peraturan

Perundang–undangan Cukai” dan jugatelah disampaikan surat kepada KepalaKPBC di Jawa Timur untuk senantiasamelakukan pembinaan melalui operasipasar dan penegakan hukum, yangdilaksanakan dengan memperhatikanhasil mapping dari intelijen dan informasidari masyarakat serta media massa.

Selanjutnya dibentuk Tim Penyuluhan,Pembinaan, dan Pengawasan IndustriRokok di Jawa Timur oleh PemerintahPropinsi Jawa Timur dibawah koordinasiGubernur Jawa Timur dimana Bea Cukaimenjadi salah satu anggotanya.

MODUS KLASIKKetika ditanya mengenai modus ope-

randi peredaran rokok illegal, baik Aminmaupun Radian mengatakan, modusseperti dulu masih tetap dilakukan. Menu-rut Kepala Kanwil VII DJBC Surabaya,Drs. Zeth. A. Likumahwa pihaknya tidaksecara langsung melakukan pengungkap-an kasus rokok ilegal hanya berdasarkaninformasi saja. Untuk itu lanjutnya kem-bali, tindak lanjut dari informasi tersebutpihaknya melakukan pengembangansebelum dilakukan operasi pasar.

Pengembangan tersebut lanjut Zethbiasa dilakukan dengan melakukan opera-si Intelijen, yang meliputi, pengambilandata atau collecting data pabrik rokok diwilayah Jawa Timur yang diteruskandengan melakukan mapping (identifikasi)daerah rawan pelanggaran cukai sepertidaerah penghasil Barang Kena Cukai(BKC), tempat penjualan atau pemasaranBKC dan pengumpulan database BKCdan analisis data hasil operasi intelijen.Sedangkan targeting terhadap operasiintelijen tersebut dilakukan dengan caralangsung datang ke pabrik rokok, distribu-tor atau agen dan tempat penjualan rokokdengan target rokok ilegal.

Tren peredaran rokok ilegal di wila-yah kerja Kanwil VII DJBC Surabayamenurut Zeth, untuk periode 2005hingga 2006 telah terjadi pelanggarantindak pidana di bidang cukai sebanyak26 kasus dengan tren pelanggaranyaitu tindak pidana penggunaan pitacukai yang bukan haknya (Pasal 58 UU11/1995) sebanyak 42,3 persen, tindak

Masyarakat PerluTaat AturanUsaha untuk memerangi peredaran rokok ilegal tidak dapat dilakukan sendiri olehpemerintah tanpa peran serta anggota masyarakat.

P

ZETH. A. LIKUMAHWA. Peran masyarakatmasih kurang sehingga peredaran rokok illegaldengan berbagai modus masih dijumpai dibeberapa daerah.

LAPORAN UTAMA

DOK. WBC

Page 14: Warta Bea Cukai Edisi 379

13WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

pidana penggunaan pita cukai palsu(Pasal 55 UU 11/1995) sebanyak 26,9persen tindak pidana rokok tanpadilekati pita cukai (polos) dan pita cukaiyang bukan peruntukannya (Pasal 54UU 11/1995) sebanyak 23,1 persen,serta tindak pidana menjalankan usahatanpa ijin (Pasal 50 UU 11/1995)sebanyak 7,7 persen. Sementara untuktahun 2006 ini, Delapan kasus cukai dibeberapa wilayah Kanwil VII Surabaya

telah selesai proses penyelidikan danpenyidikannya. (lihat Tabel)

Peran serta masyarakat menurutZeth, dinilai masih kurang sehinggaperedaran rokok illegal dengan berba-gai modus masih dijumpai di beberapadaerah. Zeth lebih lanjut mencontoh-kan, masyarakat yang masih apatis ter-hadap ketentuan dibidang cukai sepertimasih membeli rokok illegal karenaharganya yang murah. Bukan hanya

masyarakat, pengusaha pun merasaenggan untuk memproduksi rokok yangsesuai dengan aturan yang dikeluarkanpemerintah melalui Undang-Undangnomor11 tahun 1995 tentang cukai.

“Itu merupakan salah satu kendalayang kami temui di lapangan selainmasalah klasik lainnya seperti kurang-nya SDM, biaya operasional dan lainsebagainya, mengingat wilayah kerjakami sangat luas,”papar Zeth Kembali

JenisBarang

HasilTembakau

HasilTembakau

HasilTembakau

HasilTembakau

HasilTembakau

HasilTembakau

HasilTembakau

HasilTembakau

HasilTembakau

HasilTembakau

JumlahBarang

166 Pack

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Modus Operandi/Pasal yangdilanggar

Hasil Operasi Pasarterhadap hasiltembakau yangmelanggar ketentuanyang ditemukanditingkat pengecer

Tidak Membukukanhasil produksi Pasal16 ayat 1 UU no.11/1995

Keterlambatanpelunasan utangcukai Pasal 7 ayat 7UU no.11 tahun 1995

Keterlambatanpelunasan utangcukai Pasal 7 ayat 7UU no.11 tahun 1995

Tidak Membukukanhasil produksi Pasal16 ayat 1 UU no.11/1995

Menjalankan usahatanpa ijin (NPPBKC)pasal 14 ayat 7 UUno. 11 / 95

Keterlambatanpelunasan utangcukai Pasal 7 ayat 7UU no.11 tahun 1995

Keterlambatanpelunasan utangcukai Pasal 7 ayat 7UU no.11 tahun 1995

Keterlambatanpelunasan utangcukai Pasal 7 ayat 7UU no.11 tahun 1995

Tidak Membukukanhasil produksi Pasal16 ayat 1 UU no.11/1995

JumlahkerugianNegara

Rp.23.200,-

Rp.12.428.720,-

Rp.26.325.000,-

Rp.17.280.000,-

Rp.7.428.720,-

Rp.6.528.000,-

Rp.29.424.000,-

Rp.29.328.000,-

Rp.1.049.600,-

Posisi kasus(Penyidikan)

Barang dikuasainegara

SanksiAdministrasiSebesar Rp.12.428.720,-

SanksiAdministrasiSebesar Rp.26.325.000,-

SanksiAdministrasiSebesar Rp.17.280.000,-

SanksiAdministrasiSebesar Rp.12. 428.720,-

SanksiAdministrasiSebesar Rp.20.000.000,-

SanksiAdministrasiSebesar Rp.6.528.000,-

SanksiAdministrasiSebesar Rp.29.424.000,-

SanksiAdministrasiSebesar Rp.29.328.000,-

SanksiAdministrasiSebesarRp.1.049.600,-

No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

KPBC

Blitar

Juanda

Juanda

Malang

Juanda

Kediri

Malang

Malang

Malang

Kediri

TanggalPenang-kapan

Jan 2006

16 Jan2006

15 Maret2006

16 Jan 06

01-09-05

Maret2006

8 Maret2006

8 Maret2006

8 Maret2006

Maret2006

LokasiPenangkapan/

Pelaku

Kec. PongokSananwetan, danKepanjen Kidul

Ds. Ketegan,TanggulanginSidoarjo

PT. Radja MuliaAbadi

H. Mustofa PR.Valas

PR. Cemerlang

Sdr. Suyadi Dsn.SelokulonSelorejo, Bagor,Kediri

H. Mustofa PR.Valas

H. Mustofa PR.Valas

H. Mustofa PR.Valas

Sdr. Teguh HadiSuprono PR. AgaSurya Niaga

KASUS CUKAI YANG TELAH SELESAI PROSES PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKANNYAHINGGA MARET 2006 KANWIL VII DJBC SURABAYA

* Sumber Kanwil VII DJBC Surabaya

Page 15: Warta Bea Cukai Edisi 379

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

PENERTIBAN NPPBKC YANG TIDAKBEROPERASI

Modus operandi lain yangdigunakan oleh PR nakal adalahdengan cara melakukan jual beli pitacukai. Modus tersebut sering dipakaioleh perusahaan yang kelebihan pitacukai, dimana mereka menjual pitacukai yang berlebih tersebut kepada PRyang tidak mempunyai pita cukai, agarrokok yang dihasilkannya tampakseperti rokok yang sah, sehingga PRmembeli pita cukai bukan kepada beacukai melainkan kepada PR yangkelebihan pita cukai.

Menurut Amin, pihaknya masihmenemukan kasus tersebutdilapangan.Dalam kasus ini masihmenurut Amin, sulit untuk menangkaptangan pelaku kasus rokok ilegaldengan modus ini. Menurutnya kasustersebut baru bisa terungkap saat pitacukai tersebut telah dilekatkan padarokok yang berhasil ditegah olehpetugas bea dan cukai saat melakukanoperasi.

Lebih lanjut Amin menambahkan,pihaknya juga melakukan pengawasanterhadap perusahaan yang memiliki

NPPBKC tetapisudah tidakberoperasiagar tidak me-nyalahgunakanhak yang dimi-likinya. Masihmenurutnya,pengawasansecara admi-nistrasi dilaku-kan denganmelakukancross checkantara laporambulanan pro-duksi dan pe-mesanan pitacukai. Apabiladitemukan adaindikasipelanggaran,pihaknya akanmelakukanpengawasanfisik secara se-lektif terhadapperusahaanyang diindikasi-kan melakukanpelanggaran.

Amin lebihlanjut menje-laskan, jika pi-haknya mene-mukan ada pe-rusahaan yangsudah tidakberoperasi, te-tapi masihtetap memesanpita cukai, ma-ka perusahaan

tersebut akan diblokir dan akandiusulkan untuk dilakukan pencabutanNPPBKC-nya.

Hal serupa tentunya juga dilakukanoleh wilayah lain tidak terkecuali diMalang. Menurut Radian, pihaknya mela-kukan pengawasan dan seleksi melaluikomputer aplikasi cukai. Dengan programini maka jika ada suatu perusahaan yangmelakukan pemesanan pita cukaiterhadap suatu merek lewat dari enambulan, maka tidak dapat dilayani melaluikomputer. Dan melalui data komputer puladapat terlihat tanggal terakhir suatuperusahaan melakukan pemesanan pitacukai (CK1)

Lebih lanjut Radian mengatakantindak lanjut di lapangan dari hasil datakomputer tersebut adalah tidak melaya-ni pemesanan pita cukai jika perusaha-an tersebut tidak melakukan pemesan-an lewat dari satu tahun. Menjelangenam bulan dan menjelang satu tahuntidak beroperasi, maka akan dikirimsurat teguran dan jika tidak dihiraukanmaka ijin NPPBKC-nya akan dicabut.

Terkadang dalam praktek di lapang-an diakui Amin dan Radian seringterjadi penumpukan pita cukai yang ti-

dak diambil oleh PR yang telah meme-san sejak jauh hari. Tidak diambilnyapita tersebut bisa disebabkan olehberbagai macam keadaan mulai daritidak beroperasi lagi PR yang meme-san sampai keengganan untuk meng-ambil pita cukai yang telah dipesan.

Sanksi tentunya telah menunggubagi PR yang telah memesan pita cukainamun tidak diambil. Sanksi tersebutberupa keharusan untuk membayarongkos pengganti sejumlah pita cukaiyang tidak diambil. Untuk itu PR yangtelah memesan harus membayarsejumlah Rp.18,- per keeping atau pitacukai tersebut dikembalikan ke KantorPusat DJBC untuk disimpan.

PERSONALISASI DINILAI EFEKTIFPada awal 2005, Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai mengeluarkan aturanbaru mengenai personalisasi pita cukaimelalui surat ederan Direktur JenderalBea dan Cukai nomor 28 tahun 2004tentang pemberian identitas pabrikpada pita cukai hasil tembakau dalamrangka personalisasi.

Dengan adanya personalisasi pitacukai ini, rokok yang diproduksi olehPR kecil, pada pita cukainya akantertera kode PR yang bersangkutansebanyak delapan digit, yang kodenyadibuat oleh DJBC, sehingga pita cukaitersebut hanya dapat digunakan olehPR yang telah memesan pita cukaiyang telah dipersonalisasi dan tidakdapat dijual atau digunakan olehproduk rokok buatan PR lain.

Di Kudus menurut Amin, denganadanya personalisasi sangat efektifmemberantas pemalsuan pita cukaiatau penyalahgunaan pita cukai denganberbagai modusnya. Ia mencontohkanjika ada penyalahgunaan pita cukaimaka akan cepat terungkap siapa yangmenggunakan dan memalsu pita cukai,sehingga PR tidak berani memalsukanatau menggunakan pita cukai untukkepentingan illegal.

Selain itu juga Amin mengatakandengan adanya personalisasi pita cukaimaka PR yang menggunakan pita cukaiyang bukan haknya akan mudahdiketahui dalam pengawasan fisikpabrik rokok maupun pengawasan didaearah pemasaran rokok. NamunAmin mengakui personalisasi pita cukaitidak dapat efektif dalam memberantasperedaran rokok polos yang tidakmenggunakan pita cukai, karena PRtersebut menyebarkan produknya kepasar tanpa menggunakan pita cukai.

Hal serupa juga disampaikan Radian,menurutnya personalisasi pita cukai cukupefektif untuk menekan peredaran rokokillegal diwilayah kerjanya, namun iamenyampaikan jika terjadi keterlambatandalam mekanisme pencetakanpersonalisasi pita cukai akibat daribanyaknya jumlah pabrik rokok yang ada,dapat berakibat pada merebaknyaperedaran rokok illegal.

GUDANG CUKAI. kegiatan Pemesanan pita cukai di Kantor Pusat DJBC

LAPORAN UTAMADOK. WBC

zap

Page 16: Warta Bea Cukai Edisi 379

15WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

enegasan Fahmi ini langsung men-dapat respon dari berbagai pihak. DiJatim menurut Kepala Kantor

Wilayah (Kakanwil) VII DJBC Drs. Zeth. A.Likumahwa, Pemda dan intansi terkait diJatim termasuk didalamnya Kanwil VIIDJBC Surabaya, tengah merumuskanbeberapa langkah persiapan yang untukmenindak lanjuti kunjungan Menteri Perin-dustrian. Tindak lanjut itu menurutnya be-rupa pembentukan tim penyuluhan, pem-binaan dan pengawasan industri rokok diJatim.

Tim ini lanjut Zeth berada di bawahkoordinasi Gubernur Jawa Timur dengananggota yang berasal dari Bea dan Cukai,Kepolisian Daerah Jawa Timur (PoldaJatim), Kodam V Brawijaya, KejaksaanTinggi Surabaya, Dinas Perindustrian danPerdagangan Jatim,Dinas KoperasiPropinsi Jatim, Biro Perekonomian SetdaJatim, asosiasi pabrik rokok Gapri,Gaperindo dan Gaperoma.

Dalam berbagai pertemuan untukmembahas rencana pembentukan tim iniKanwil VII DJBC Surabaya menurut Zeth,mengusulkan uraian tugas tim pengawas-an industri rokok di Jatim. Usulan tersebutdiantaranya adalah melakukan pemetaanatau mapping terhadap Pabrik Rokokyang ada di wilayah Jatim yang meliputipabrik rokok ilegal, daerah pemasaran,distributor, dan nama toko.

Usulan lainnya, berkaitan denganpelaksanaan operasi pasar danpenertiban terhadap penyimpangan ataupelanggaran di bidang legalitas perijinan,produksi, Hak Atas Kekayaan Intelektual

(HaKI), kesehatan dan lain-lain sesuaiperaturan perundang-undangan yang ber-laku. Tidak hanya sampai disitu, Kanwil VIIDJBC Surabaya juga mengusulkan me-ngenai penegakan hukum sesuai denganketentuan yang berlaku dan penatausaha-an data pelanggaran peraturan perun-dang-undangan dibidang cukai termasukdidalamnya penatausahaan dan pengu-

rusan barang hasil operasi pasar/barangbukti dan penyiapan bahan evaluasi pe-laksanaan operasi pasar serta penyidikandi bidang cukai sesuai ketentuan yangberlaku.

Tim yang rencananya langsung dipim-pin oleh Gubernur Jatim hingga berita iniditurunkan belum berjalan efektif karenabanyaknya pertimbangan yang harus di-

Cukai,OPERASI

TIDAK EFEKTIF TANPAKERJASAMA ANTAR INSTANSI TERKAITKunjungan Menteri Perindustrian Fahmi Idris ke wilayah sentra penghasil tembakaudi Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim) berujung pada rencanapembentukan satuan tugas pemberantasan peredaran rokok illegal yang melibatkaninstansi terkait di wilayah tersebut.

P

RUMAH. Tampak industri rokok yang menggunakan rumah sebagai pabrik rokok

WBC/ADI

Page 17: Warta Bea Cukai Edisi 379

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

perhatikan seperti masalah sosial dantenaga kerja, dan diharapkan tim ini akansegera berjalan dalam waktu dekat ini.Namun Zeth menambahkan sambilmenunggu tim ini terbentuk dan efektif,pihaknya masih menjalankan operasi pitacukai di beberapa daerah Jawa Timurdengan mekanisme yang biasa dilakukan,jauh sebelum adanya usulan dari MenteriPerindustrian, dimana dalam operasi pitacukai ini melibatkan instansi terkait.

Kepala KPBC Kudus Amin Shofwanmengatakan, untuk meredam peredaranrokok ilegal diwilayah Kudus, pihaknyamelakukan sendiri operasi pasar dan kedepannya akan menjalin kerja samadengan pihak kepolisian,kejaksaan danpengadilan guna efektifitas penegakanhukum dibidang cukai.

PERLU KOORDINASIKakanwil VI DJBC Semarang, Toto

Sugiatno Samingan, SH memaparkanmengenai melimpahnya stok tembakau diWonosobo dan Temanggung JawaTengah (Jateng) yang menjadi pemasokutama bagi PR di Kudus. Melimpahnyastok tembakau di dua daerah tadimenurutnya lagi tidak dapat diserapseluruhnya oleh PR di Kudus sehinggabisa terancam terjadinya proses yangmubazir, dimana stok tembakau melim-pah, namun tidak ada yang menampung.

Untuk menghindari proses mubazirtersebut tambah Toto, pemda setempatmengijinkan pendirian PR di dua wilayahtadi, namun sayang upaya tersebut tidakditindaklanjuti dengan permohonankepemilikan NPPBKC ke pihak BeaCukai, dan ironisnya lagi, di dua daerahtadi tidak ada KPBC yang bertugas untukmenyelesaikan masalah tersebut,sementara KPBC terdekat dengan keduadaerah tadi adalah Kudus yang jaraknya

cukup jauh dengan kedua daerah tadi .Hal itu yang menurut Toto menjadi salahsatu kendala bagi pihaknya dalammembina PR yang berada di beberapawilayah di Jateng yang sulit dijangkau.

Koordinasi dengan berbagai pihakterkait di Jateng menurutnya merupakankunci bagi keberhasilan dalam menekanjumlah peredaran rokok ilegal di wilayahKanwil VI Semarang. Ia mengakui bahwapihaknya telah melakukan pembicaraandengan Gubernur Jateng untukmelegalkan seluruh PR yang ada diwilayah Jateng dalam artian legal dalamkepemilikan ijin dari Bea Cukai. Masih

menurutnya lagi, Bea Cukai tidak dapatmelakukan proses tersebut tanpa adanyadukungan dari pemda dan dari pihaklainnya.

Sementara gubernur lanjut Totosangat mendukung upaya tersebut danmenyarankan agar upaya sosialisasimengenai pentingnya pengenaan cukaikepada PR agar lebihdikedepankan,”Beliau (gubernur.red)mendukung upaya pembinaan yang kitalakukan,”papar Toto.

Selain Pemda, pihaknya telahmelakukan koordinasi dengan KepolisianDaerah Jawa Tengan (Polda Jateng).Koordinasi ini menurut Toto tertuangdalam bentuk nota kesepahaman (MoU)agar operasi cukai dapat terkoordinir lebihbaik lagi antara Bea Cukai dengan pihakPolda Jateng. Dengan adanya MoU inilanjut Toto, kepolisian akan mengertimengenai ketentuan tentang Kepabeanandan Cukai secara utuh, dan bea cukaiakan menghormati segala proses hukumyang dilakukan oleh kepolisian, tentunyadengan keterlibatan pihak pemda.(Selanjutnya mengenai MoU, lihat rubrikdaerah)

Untuk menciptakan suatu wilayahsentra penghasil tembakau yang sahdalam artian mempunyai ijin baik dariPemda maupun juga dari Bea Cukai, Totomengatakan bahwa usulan itu menjadiperhatian khusus dari gubernur JawaTengah, namun gubernur lanjutnya lagilebih mengedepankan sosialisasi danpembinaan. Sedangkan untuk langkahpembinaan, pihaknya mengarahkan PRyang tidak mempuyai ijin untuk segeramengurus ijin kepemilikanNPPBKC.”Tentunya ini tidak bisadilakukan oleh Bea Cukai sendirian, harusada kerja sama yang baik dengan instansi

PEMUSNAHAN ROKOK ILEGAL. Rokok illegal yang berhasil dijaring oleh petugas KPBC Malangbersama dengan instansi terkait. Tampak pimpinan dari instansi terkait secara simbolismemusnahkan hasil tangkapan rokok ilegal .

PABRIK ROKOK. Masih ada yang belum mengerti pentingnya pengenaan cukai bagi kepentingan negara.

LAPORAN UTAMADOK. WBC

WBC/ADI

Page 18: Warta Bea Cukai Edisi 379

17WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

terkait terutama pemda,”ujarnya kembali.Pelanggaran yang dilakukan oleh PR

besar menurutnya masih dijumpaidiwilayah kerjanya, namun itu tidaksebesar pelanggaran yang dilakukan olehPR kecil. Menurutnya lagi PR besarmelakukan pelanggaran dengan caramelakukan promosi rokok tanpa cukaipada saat adanya acara besar di wilayahSemarang. “Misalnya dia promosi diSimpang Lima kalau ada acara musik, diabagi-bagi rokok tanpa pita cukai,”ujar Totomencontohkan.

Kedepannya Toto berharap, jikanantinya perlu adanya tindak lanjut dankajian mengenai NPPBKC seperti polauntuk perijinan, apakah sebuah pabrikdengan ukuran 60 m2 sudah dapatdisebut sebagai pabrik rokok, sampaipada pembatasan jumlah pabrik rokokagar mudah dilakukan pengawasan,pihaknya senantiasa akan mengikutinya“Jika nantinya perijinan direformasi kitapasti akan membantu,”ujarnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan tentangketerlibatan asosiasi pabrik rokok dalampemberian saran-saran agar bisa menatajumlah PR yang ada dan metode sosiali-sasi cukai. Menurutnya pengusaha harusdilibatkan dalam masalah ini, sementaradengan pihak Pemda, ia menyarankanperlu adanya komunikasi yang lebihintensif dengan berbagai pihak lainnya ter-masuk dengan Bea Cukai, sehingga ter-capai apa yang diinginkan oleh berbagaipihak baik dalam hal tercapainya peneri-maan daerah, adanya tenaga kerja danbanyaknya PR yang taat aturan.

FAKTA DI LAPANGANMengenai kesadaran para pengusaha

tentang pentingnya cukai bagi negara danjuga kelangsungan usaha PR yang ada diwilayahnya, Toto mengatakan masih adakekurangmengertian sebagianmasyarakat akan pentingnya pelekatancukai pada produknya. Masih menurutnyalagi, ia pernah menemui suatu kasusdimana sebuah PR menggunakan pitacukai milik orang lain. Setelah diusut, PRtersebut menggunakan pita cukai yangbukan haknya yang didapat dari PR lainyang kelebihan pita cukai.”Sang pemilikPR berdalih, pita cukai yang dilekati padaproduknya adalah resmi dari Bea Cukai,cuma tidak diperoleh di KPBC dan tidakmerugikan negara,”ujar Toto meniruperkataan pemilik PR.

“Kita langsung memberikan arahanbahwa tindakan mereka itu melanggarketentuan Undang-Undang nomor 11tahun 1995 Tentang Cukai dimana merekamenggunakan pita cukai yang bukanhaknya, mereka kita proses melalui jalurhukum dan langsung dibina dan digiringuntuk memiliki NPPBKC,”ujar Totokembali.

Bukan hanya sampai disitu, Totokembali menyebutkan tentang adanya PRyang tidak ingin naik golongan agarterhindar dari kewajiban membayar PPN.“Beberapa PR yang seharusnya sudah

naik golongan karena produksinyameningkat, sengaja memecah diri menjadiPR golongan IIIB agar tidak kena PPNdan untuk itu mereka kembali mengajukanNPPBKC, dan itu (NPPBKC.red) diberikansepanjang memenuhi persyaratan dantidak bisa ditolak,”ujarnya kembali. Sekalilagi menurutnya sosialisasi sangat pentingagar masyarakat sadar akan pentingnyacukai bagi negara dan kelangsunganusaha.

Toto juga menyebutkan adanya istilah“tukang jahit” dalam industri rokok ilegal.“Tukang jahit” masih menurutnya adalahistilah bagi orang atau perusahaan yangdipesan oleh pihak yang tidak bertang-gung jawab untuk membuat suatu kemas-an rokok yang mirip dengan kemasanrokok legal yang digemari oleh masyara-kat. Bukan hanya bungkusnya saja yangdibuat mirip, isi dan pita cukainya pundibuat mirip, tanpa adanya ijin dari PRyang kemasannya di “jahit” dan juga dariBea Cukai, atau dengan kata lain palsu.

WBC sempat mengikuti jalannya ope-rasi pita cukai di wilayah Kudus pada 15Mei 2006 yang dilakukan oleh Kanwil VIbeserta petugas KPBC Kudus. Dari ope-rasi tersebut, WBC menjumpai pelanggar-an yang dilakukan oleh tiga pabrik yangmenghasilkan produk rokok dengan inisialJW, MD dan S. Dalam operasi tersebutmerk MD dan S kedapatan menggunakanpita cukai yang bukan haknya.

Dalam operasi yang berjalan lancartersebut petugas langsung menemuipemilik PR melanggar tersebut, dan

pemilik PR mengakui kesalahan yangdilakukannya. Terhadap kesalahan yangdilakukanya petugas memberikan sanksiadministrasi dan memerintahkan agar PRtersebut segera mengurus NPPBKC agardapat beroperasi. Selama proses pengu-rusan tersebut, PR yang bersangkutantidak diperkenankan melakukan kegiatanproduksi dan baru dapat menjalankankegiatan produksi setelah pengurusanNPPBKC-nya rampung.

Masih pada kesempatan yang sama,petugas juga melakukan cross checkterhadap pengggunaan pita di PR PPL,dan tidak ditemui adanya pelanggaran,dimana PR tersebut menggunakan pitacukai sesuai dengan yang dipesannya diKPBC Kudus.

Dalam kesempatan tersebut WBCmelihat, untuk menghasilkan suatu produkrokok, ternyata tidak harus selaludilakukan dalam suatu pabrik. Bahkanbisa dilakukan didalam rumah yang hanyadipisahkan dengan penyekat yangmemisahkan ruangan satu denganlainnya, dan tentunya industri ini rawanterhadap pelanggaran dengan jumlahpekerja sedikit. Namun ada juga PRgolongan III yang melakukan produksidalam pabrik dengan jumlah pekerja yangcukup, dan mengantongi ijin usaha danjuga memiliki NPPBKC, mengingatproduknya yang cukup digemari pasardan juga menjaga image sebagai PRyang taat aturan. Namun masih ditemukanjuga PR yang cukup besar tetapi masihtetap melanggar.

KANWIL VI DJBC SEMARANG. Melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait di Jateng untukmenekan jumlah peredaran rokok illegal di wilayah Kanwil VI Semarang

WBC/ADI

zap/adi

Page 19: Warta Bea Cukai Edisi 379

12 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Bisa diceritakan tren pengawasanrokok illegal di Indonesia?

Kalau bicara rokok ilegal, pastiorang bertanya mengapa jumlahnyabanyak sekali. Bahkan pabrik rokok(PR) banyak yang komplain kalaudipasaran banyak rokok ilegal, asosiasipabrik rokok dan juga anggota DPRjuga mengatakan hal serupa. Itumemang tidak bisa dipungkiri. Pabrikrokok yang resmi dalam arti terdaftarsaja mencapai 3000-an diseluruhIndonesia dan mayoritas di Pulau Jawa.

Kita akui tidak mudah untukmengawasi pabrik rokok terutama yangilegal, kalau kita lihat di sentra pabrikrokok, bangunan yang bentuknyaseperti garasi saja kalau ada kegiatanproduksi rokok sudah disebut pabrikrokok. Nah yang paling rumitmengawasi peredarannya. Waktu kamibersama dengan pak Dirjen (AnwarSuprijadi.red) ke Kudus, disana (KPBCKudus.red) pegawainya berjumlah 40orang. Yang khusus mengawasidilapangan jumlahnya tidak sampai 10orang dengan wilayah pengawasanyang mencapai lima kabupaten denganjumlah pabrik 800.

Nah pengawasan terhadap pabrikrokok saja sudah sulit bagaimanamengawasi peredarannya,operasidengan sasaran pabrik ini dilapangankita sebut dengan operasi terhadappabrik. Kenyataan dilapangan, pabrikannakal ini kadang sudah tahu kapanpetugas Bea Cukai akan operasi, kalaumereka tahu ada petugas Bea Cukaiakan datang untuk operasi, yang ilegalini akan berproduksi malam agar tidakdiketahui petugas.

Sekarang pola operasi rokok ilegalbergeser ke operasi pemasaran,karena kita melihat kalau kita operasiterhadap pabrik ilegal di Kudus,Malang, Kediri dan lain sebagainya, kitamenghadapi pemilik pabrik dan sangatresisten. Nah kita rubah operasi,dimana kita melacak kemana rokokyang dipasarkan oleh PR illegal

tersebut. Umpamanya rokok ilegaltertentu laris dipasaran, nah petugaskita disana memperketat operasipasarnya .

Di beberapa daerah salah satunyaMakasar juga pernah ditemui. Nahsekarang P2 sudah mulai gencarmelakukan operasi, dan informasisudah masuk. Maksud dirubahnya polaoperasi ini adalah agar pemasarannyakita tutup nah otomatis permintaanberkurang dan pabriknya berhentisendiri. Kira-kira sasarannya seperti itu.

Sejak kapan pabrik illegal itu marakdi Indonesia, apakah trennyameningkat setiap tahunnya?

Maraknya PR illegal sekitar tahun2001 dan trennya naik hingga saat ini.Kami mensinyalir tidak semua pabrikyang terdaftar pada saat ini benar-benar berproduksi. Merekamenggunakan celah yang mereka milikiseperti memiliki daftar usaha, punyaijin, beli pita cukai dan lain sebagainya,sementara pita yang mereka pesantidak dipakai dengan semestinya danpita tersebut di jual kepada PR lainsehingga terjadi jadi jual beli pita cukai.Penyimpangan dalam bisnis rokok inimacetnya banyak, salah satunyarokoknya polos. Masyarakat disini jugamasa bodoh, mau beli rokok ilegal atautidak yang penting bisa ngebul. Ini yangterjadi di masyarakat saat ini.

Yang kedua mereka bikin rokokpakai pita tapi palsu. Dari pada gakpakai pita cukai mereka bikin pita palsu.Kemudian juga penggunaan pita cukaiyang bukan haknya jadi pitanya resmi.Pita itu nilainya ada yang 4 persen, 8persen, 22 persen dan 40 persen.Misalnya begini, kalau ada PR yangmemproduksi rokok pakai mesinseharusnya dia pakai pita cukai yangnilainya 26 persen, nah PR ilegal diabikin rokok pakai mesin kemudianmelekatkan cukai untuk rokok produksitangan yang nilainya 4 persen, jadidisini terjadi penyelewengan.

Adalagi yang pakai pita cukaiseharusnya sudah dimusnahkan, kanbanyak rokok yang pita cukainya di lemsedikit supaya bisa di lepas dan dipakailagi. Tapi secara keseluruhan informasidari masyarakat dan asosiasi bahwaoperasi terhadap rokok ilegal sangatmembantu dan operasi iniharus lebihgencar lagi. Teman-teman di lapanganyang dikoordinir oleh Direktorat P2,sekarang sudah mulai gencarmelakukan operasi. Dampaknya bisadilihat satu atau dua bulan kedepan.

Bagaimana dampak peredaranrokok ilegal ini terhadappenerimaan negara mengingatMenteri Perindustrian Fahmi Idrismengatakan kerugian akibatperedaran rokok ilegal mencapaiRp.6 triliun?

Saya tidak tahu bagaimanaperhitungan yang digunakan beliausehingga tercapai nilai Rp.6 triliun,mungkin beliau punya data PR illegalsehingga tercapai nilai tersebut. Kitatidak punya data PR illegal, jadi kitamulai penghitungannya dari jumlah PRyang legal dalam artian yang memesanpita. Jadi kami menganalisa berdasar-kan data yang resmi, mungkin beliaupunya informasi. Informasi dari beliauini mungkin bisa kita jadikan bahan.Kita mau coba hitung lagi berdasarkaninformasi yang sangat signifikan dariasosiasi maupun menteri.

Nah dengan cara ini baru dapatketahuan melalui operasi yang gencardilakukan. Jika kita sampai pada suatutitik yang benar-benar yakin tidak adalagi rokok ilegal, kita lihat lagi apakahkehilangan pendapatan negara tadimencapai sebesar itu. Saya sangatterpicu oleh informasi yangdisampaikan beliau, tentunya informasitersebut juga didapat dari asosiasikalau sebenarnya kita kecolongan.

Jadi tren yang paling dicurigaiadalah pabrik yang katanya resmi, diadapat ijin bikin rokok pakai tangan

Masalah rokok ilegal diakui memang merupakan suatu permasalahan yang rumit dan kompleks,sehingga penanganannya memerlukan perhatian khusus. Berbagai cara dan kerjasama antarinstansi terkait baik di pusat maupun daerah diharapkan dapat meredam peredaran rokok ilegaldengan lebih signifikan, sehingga pasar tetap terjaga dan penerimaan negara tidak menguap sia-sia akibat peredaran rokok ilegal. Direktur Cukai Frans Rupang memaparkan masalah rokok ilegalbeserta dengan langkah-langkah yang diambil kepada redaktur WBC Zulfril Adha Putra. Berikutpetikan wawancaranya;

DIREKTUR CUKAI, Drs. FRANS RUPANG

“...Kita Minta Konsumen Untuk Mengawasi JugaPeredaran Rokok Ilegal...”

18 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

WAWANCARA

Page 20: Warta Bea Cukai Edisi 379

13WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

sehingga cukainya rendah, sementaradia diam-diam bikin rokok pakai mesin.Kalau pakai mesin nilai cukainya 26persen bukan 4 persen, jadi adapenyimpangan. Menurut pabrik resmikemungkinan besar cara itu yangdigunakan untuk mengedarkan rokokillegal. Dan masalah ini kita sampaikanke pihak terkait seperti ke kepolisian.

Apakah operasi yang dilakukan didaerah antara Bea Cukai denganinstansi terkait sudah efektif?

Menurut saya iya. Sesudahmelakukan kunjungan ke Semarangbeberapa waktu lalu ada yang bilangkepada saya kalau PR ilegal “tiarap”.Cuma berapa lama tiarapnya ?.Dilapangan, PR illegal belum operasi100 persen kapasitas, jadi merekaproduksi tergantung pesanan. Kalauproduksi digenjot terus, kemudian tidakbisa di pasarkan dia akan rugi. Jadikalau ada permintan dia genjotproduksi. Nah sekali lagi sayakatakan, kita rubah pola operasi daripabrik ke tempat penjualan. Kepadadistributor yang mendistribusikan rokokilegal kita peringatkan kalau jual rokokilegal dia kena proses hukumberdasarkan undang-undang Cukai,sehingga dia takut. Dan tidak hanyarantai pemasan terhalang, produksiserta konsumennya akan terhalang.

Bagaimana mensinkronkan aturandalam Undang-Undang nomor 11tahun 1995 tentang Cukai denganaturan daerah, dimana di daerah,hanya dengan ijin pemda suatu PRsudah bisa dibilang pabrik rokok?

Ketika kunjungan ke daerah, kamisampaikan PR itu bukan perusahaanbiasa. Tidak seperti industri lainnyadimana ada ijin urusan selesai. Nahkalau PR itu spesifik dia masihterhutang kewajiban kepada negaradalam bentuk cukai. Kalau pabrik laintidak seperti itu. Nah hal seperti iniyang coba kita yakinkan kepadapemda, dan pemda Jateng yang kamitemui waktu itu mengerti dan akan disosialisasikan.

Selain itu juga perbedaankepentingan, kalau pemdakepentingannya bagaimana rodaperekonomiannya berjalan dan tenagakerja tersalurkan. Kalau dipusat karenaada PR yang berproduksi maka diaterhutang cukai, maka kami sarankanagar pemda hati-hati mengeluarkanijinnya. Jadi upaya ini yang kami cobasinkronkan antar aturan kita dengandaerah.

Setelah adanya kunjungan MenteriPerindustrian ke beberapa daerahseperti Jawa Tengah dan JawaTimur tindaklanjutnya adalahrencana pembentukan task forcerokok ilegal, apakah dipusat jugaada task forcenya?

19WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Page 21: Warta Bea Cukai Edisi 379

14 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Sudah ada dan task force tersebutberada dibawah pimpinan Direktur P2.Kami hanya memberi masukan danyang turun ke lapangan adalah unit dariDirektorat P2.

Ada daerah yang menghasilkantembakau seperti di Temanggung,tapi produknya tidak dapat diserapke pasar, dan disana akhirnyatimbul pabrik rokok agar produktembakau yang tidak terserap kepasar dapat digunakan, bagaimanatanggapan bapak?

Kalau suatu daerah penghasiltembakau tapi tembakaunya tidak dapatdiserap ke pasar secara keseluruhanmungkin kaitannya dengan kualitastembakaunya. PR tentunya akanmemilih tembakau yang berkualitas,umpanya tembakau jenis tertentu tidakcocok untuk dijadikan rokok keretek,sebaliknya tembakau tertentu tidak bisadipakai di rokok putih. Jadi adakelasnya dan di Temanggung sayatidak tahu kualitasnya. Nah pemdamelihat daripada mubazir lebih baikdibikin ijin PR, jadi disinikepentingannya berbeda,

Kita tidak bisa bilang kepadapemda agar tidak kasih ijin mendirikanpabrik rokok disana, karena aturanmemang mengatakan begitu.Rangsangan untuk membuat pabrikrokok itu tinggi sekali. PR kecil memilikikemudahan yaitu tidak membayarPPN, jadi PR tersebut hanya semata-mata bayar cukai, walaupunkemudahannya hanya seperti itu padakenyataannya masih ada PR yang tidakmau mengurus NPPBKC.

PR Kecil, dia bergerak di levelbawah karena cukainya murah dantidak bayar PPN. Kalau bisnisnyasudah bagus rokoknya mulai dikenaldan rasanya cocok, ada batasmaksimum. Kalau dia produksi diatas 6juta batang pertahun dia harus naikkelas, namun ada juga PR yang tidakmau naik kelas. Rangsangan untukmengembangkan secara binis yanglebih transaparan berhenti disitu karenaada batasan tadi.

Dia mau bayar cukai kecil dan tidakmau kena PPN. Ketika kita ingatkankalau ia harus naik kelas, dia bilangbatas saya masih maksimum,sementara secara diam-diam diaproduksi tapi pakai cukai orang lain danlain sebagainya. Sehingga secaraindividual, company produksinya masihmaksimum padahal produksi sehari-harinya lebih besar, dia harusnya naikkelas dari IIIB ke IIIA atau goloingandua, nah dia gak mau. Padahal diaCuma mau menikmati tariff cukai yangrendah.

Apakah ada semacam rangsanganatau stimulus agar mereka maunaik kelas, seperti kalau di pabeanitu ada jalur prioritas?

Yang kita hadapi ini adalah homeindustry seperti rumah-rumah biasa,dimana ada yang kerja 3-4 orang, diatidak punya ijin tapi bisa produksi dalamjumlah besar, karena mereka tidaksadar pentingnya cukai. Nah dengan itukita ubah pola operasinya. Kalau kitadatangi pabrik satu per satu berarti kitaharus masuk rumah satu persatu,namun ada UU yang bilang kita tidakbisa masuk rumah tanpa ijin untukgeledah. Daripada tidak efektif kitaubah pola operasi kita dengan sasarandistributor dan penjual kita temuimereka, kita tanya dapat darimana, kitaikuti lagi dari mana barang itu berasal,lama-lama akan ketahuan dari manapabrik asalnya. Memang tantangannyadisitu.

Bagaiaman koordinasi dilapangandengan berbagaipihak terkaitseperti kepolisian, pemda dan lainsebagainya yang punyakewenangan?

Dari task force tersebut adapembagian tugas. Ada operasibersama. Harusnya ini kewenanganbea cukai, namun kalau kami operasisendiri, kita minta bantuan polisi.Polanya tetap, bea cukai didepan, kalauminta bantuan polisi mereka punyaback up. Polisi juga melakukan operasi,selama untuk operasi rokok ilegal,tentunya itu akan bermuara di BeaCukai, polisi akan meneruskan proseslebih lanjut kepada kita (Bea Cukai)karena kita punya PPNS. Hal ini bisadilihat di Malang, polisi melakukanpenangkapan setelah itu kasus besertabarang bukti diserahkan kepada BeaCukai. Kita malah berterima kasihkepada polisi.

Untuk melakukan operasidibutuhkan alat bantu salah satunyaadalah holo reader activator,mengapa proses pemesanannyasangat sulit salah satunya harusmelalui Direktur Cukai?

Jadi begini, holoreader itu baru bisadibuat di PT. Pura. Kita harusmendistribusikan kepada kantor yangmembutuhkan, jangan sampai kitakasih alat tersebut ke tempat yangkurang memerlukan. Kalau tidak diaturdengan baik nanti jatuhnya ke tempatyang salah sasaran. Tapi kalau nantisudah banyak baru kita sebar.Sekarang ada skala prioritas.

Hambatan dilapangan sepertifasilitas, jumlah SDM dan lainsebagainya sering ditemui petugasdilapangan, bagaimana menyikapihambatan ini?

Yang dikeluhkan di daerah salahsatunya adalah alat transportasi karenawilayah operasinya berjauhan dan luas.Nah untuk itu kita tanggulangi denganmengirimkan biaya operasional.Sehingga kantor yang perlu biaya

operasi dapat segera mengajukanpermohonan untuk meminta biaya.Sebelum-sebelumnya tidak ada itu.Dan biaya tersebut dialokasikankepada Diretktorat P2. Tentunya danaini harus dipertanggung jawabkan. Dankita sudah meminta kepada pimpinanagar wilayah yang luas harus ditambahkendaraan dinas. Kalau pakaikendaraan umum bisa tidak tercapaisasarannya. Paling Cuma dapat satupabrik dalam satu hari.

Apakah juga ada operasi cukaiuntuk MMEA dan polanya apakahsama dengan operasi cukai padarokok?

Harusnya sama, dan itu sudahdisampaikan ke Dit P2. Kita dapatmasukan, dianalisa dan disampaikanke P2 untuk ditindaklanjuti. Sasarannyaminuman impor. Ada informasi yangdatang ke saya dan mengatakan, kalauada pihak yang mau membayar secararesmi minuman impor, itu tidak akanmungkin. Karena Bea Masuk (BM),cukai dan PPNBM-nya tinggi, bisa-bisa untuk harga satu botol bisaberhargaRp.2 juta .Padahal harga (asalminuman) hanya satu juta. Jadi adayang secara hitung-hitungan tidakmungkin. Dan disatu sisi pemerintahkurang mengerti bahwa kebutuhanmasyarakat tertentu seperti orang asingdan lain sebagainya itu tetap ada.Kebutuhan untuk minum ada tapi tidaksanggup membayar, akhirnya lewatjalur pintas seperti menyelundupsehingga illegal.

Kalau MMEA dimana sasaranoperasinya?

Jakarta, kriteria untuk melakukanmengedarkan MMEA itu harus ada ijindari Bea Cukai. contohnya café, diaada ijin untuk mengedarkan MMEA tadi,dan itu harus terdaftar. Selanjutnya kitasudah menyampaikan ke asosiasiperhotelan dan restoran agarmengurus ijin, dan sebagian darimereka agak reluctant.

Himbauan bapak kepada pengusahaagar taat aturan?

Kalau pabrik kita himbau agar turutidan patuhi aturan. Kalau sayamengajak konsumen, dan kita mintakonsumen untuk mengawasi jugaperedaran rokok illegal tersebut. Jadikalau masyarakat tahu ada produkrokok illegal, jangan membelinya.Rokok illegal tersebut salah satunyarokok polos, tarnya tidak terkontrolsementara yang sah kadar tarnya diaturpemerintah dan ini membahayakan.

Kedua, kepada para penyalur,kalau sudah tahu ada rokok ituillegal, jangan dijual atau disalurkan.Masih banyak rokok bagus dan legalyang bagus untuk dipasarkan. Kalautetap dijual, mereka juga terkenasecara pidana.

20 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

WAWANCARA

Page 22: Warta Bea Cukai Edisi 379

21WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Wawancara Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi

“SAYA INGIN PELAYANAN DAN PENGAWASANYANG DILAKUKAN BEA DAN CUKAIMENINGKAT...”Tepatnya pada 27 April2006, Menteri Keuangan SriMulyani melantik DirekturJenderal Bea dan Cukaiyang baru, Anwar Suprijadi.Anwar Suprijadi.Anwar Suprijadi.Anwar Suprijadi.Anwar Suprijadi.Setelah 18 hari menjabatsebagai Dirjen Bea danCukai, 16 Mei yang lalu,WBC mendapatkesempatan untukmewawancarai AnwarSuprijadi di ruang kerjanya.Untuk mengetahui lebih jauhvisi dan misinya kedepandalam memimpin institusiBea dan Cukai, berikutpetikan wawancaranya;

Waktu pertama kali Bapak dimintamenjadi Dirjen Bea dan Cukai,merasa terkejut atau tidak?

Paling surprise saja ya, saya anggapsemuanya itu amanah yang saya harusjalankan. Saya memang sering diberikanamanah yang diluar perkiraan saya.

Tapi kabarnya, dulu bapak pernahdicalonkan menjadi Dirjen Bea danCukai?

Saya memang mendapatkaninformasi demikian, tapi saya tidak tahupasti karena pada waktu itu saya tidakdipanggil seperti pada waktu sekarangini.

Ketika dipanggil oleh Ibu Ani(Menkeu-red), apa yang diinginkanoleh Ibu Ani?

Ibu Ani ingin merubah stigma yangsaat ini melekat pada Bea dan Cukai,jadi perubahan citra kearah yang lebihbaik. Pelaksanaan good governance diBea dan Cukai juga harus ditingkatkan.

21WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

INFO PEGAWAI

Page 23: Warta Bea Cukai Edisi 379

22 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Apakah Bapak mengalami kesulitanberadaptasi di lingkungan Bea danCukai?

Saya rasa tidak… Contohnya, waktusaya ikut senam bersama ketika sayasedang berada di Denpasar, Bali. Ternyata,disana ada tradisi kalau memakai kaosharus dimasukan kedalam dan kaos sayatidak dimasukan. Ketika Kakanwil menegur,saya tidak tersinggung. Justru sayamenghormati bawahan yang beranimengingatkan atasannya. Itu salah satucontoh saja, saya senang dikritik. Kalauanda lihat saya salah atau saya sombongdan anda menegur saya, berarti sayadiingatkan. Itu artinya sayang padapimpinan.

Apa prioritas Bapak dalammemimpin Bea dan Cukai?

Yang pertama, terus terang saya harusbelajar cepat. Kedua, saya sangatmenghargai teman-teman karena menurutsaya Bea dan Cukai sekarang sudah baikdan ada keinginan untuk memperbaiki diri.Kedua, mereka (pegawai bea cukai-red)harus berani menginformasikan hasil-hasilyang mereka peroleh. Jadi kepercayaandiri ini harus kita tingkatkan karena kalautidak, berdasarkan pengalaman yang ada,kita sering dikritik karena jarangmemberikan publikasi yang seimbang.

Ketiga, kita konsolidasi kedalam.Artinya, kita mencoba membenahi sistemsupaya pelaksanaan pelayanan danpengawasan bisa dilakukan dengan baik,misalnya mengenai akuntabilitas,menghindari code of conduct, melakukantransparansi. Dan yang terkahir, kita harusbekerja sesuai dengan peraturan.

Upaya apa yang dilakukan untukmewujudkan prioritas tersebut?

Upaya yang pertama, sayamenegakannya dari diri saya sendiri,karena kalau tidak kan susah ya… Kitasudah melakukan sosialisasi, kita jugasudah melakukan komunikasi. Saya jugasudah bertemu dengan teman-teman diTanjung Priok, Batam, Surabaya,Semarang dan yang berada di Denpasar.

Tadi bapak mengatakan bahwapublikasi dari Bea dan Cukai belumseimbang. Menurut Bapak, perluatau tidak institusi Bea dan Cukaimemiliki humas seperti yangterdapat pada Ditjen Pajak?

Hal itu masih butuh kajian.Sebenarnya yang perlu itu fungsinyasaja, saya kira tidak semua institusimemiliki humas. Tidak masalah kalauSekditjen menunjuk salah satu kepalabagiannya untuk merangkap sebagaihumas, termasuk teman-teman yangmenangani majalah WBC.

Waktu kami wawancarai AgungPermana (mantan Dirjen Bea danCukai-red), kami juga sempatmenanyakan hal itu. Jawabnya,memang sedang ada kajian mengenai

hal itu. Beberapa rekan media di luarjuga mengatakan bahwa memang Beadan Cukai kurang berkomunikasi.Bagaimana tanggapan Bapak?

Bagi saya, kritik itu untuk perbaikanya… tapi jangan lantas kita berpolemikkarena itu. Kepentingan kita kanbagaimana institusi Bea dan Cukai bisakita tingkatkan citranya. Seharusnya kitakompak, rukun dan saling mendukung.

Lalu, apa program jangka panjangdan jangka pendek yang akanBapak lakukan untuk kemajuan Beadan Cukai?

Kalau jangka pendek, intinya kitaingin memperbaiki citra, memanfaatkanatau mengoptimalisasikan sumber dayayang kita punya. Kita punya sisteminformasi, teman-teman (stakeholder–red) juga punya sistem informasi,sehingga pelayanan yang diberikandapat dilakukan dengan cepat.

Jangka panjangnya, kitameneruskan program customs reformyang telah dicanangkan, yang sudahada harus kita teruskan. Kita jugapunya sumber hukum dan kita harusmemberikan keseimbangan antarapriority dan security, seperti melakukanprofiling terhadap komoditi mulai dariyang low risk (green channel) hinggayang high risk (red channel).

Dari wawancara kami dengan EddyAbdurrachman (mantan Dirjen Beadan Cukai-red) beberapa waktu yanglalu, ada beberapa program Bea danCukai kedepannya seperti menambahjumlah importir yang memperolehjalur prioritas dan menurunkanprosentase pelayanan jalur merah.Apakah program tersebut akan terusdijalankan?

Saya kira hal itu memang harus terusdi jalankan, seperti yang disampaikan olehEddy Abdurrachman. Kenapa target ituhingga saat ini belum tercapai juga? Adabeberapa hal yang menjadi penyebabnya.Dari beberapa kali diskusi kami (Dirjendan para direktur yang terkait-red), adabeberapa hal yang harus kitakonfirmasikan. Pertama, sosialisasiterhadap stakeholder, yang keduamungkin ada beberapa hal lainnya seperti,importir yang memperoleh jalur prioritaspada kenyataannya ada yangmenggunakan perusahaan jasakepabeanan atau PPJK, makanya sayamengusulkan agar PPJK juga diprofil.

Jadi, sepertinya yang dibilang EddyAbdurrachman tadi belum bisatercapai ya?

Belum… masih membutuhkansosialisasi dan butuh beberapapenyempurnaan.

Bapak optimis nantinya hal itu bisatercapai?

Ya saya harus optimis, tapi harusbekerjasama dengan teman-teman yang

lain karena saya tidak mungkin bekerjasendiri.

Apakah ada hal lain yang akandilakukan untuk meningkatkanpengawasan dan pelayanan?

Yang lain ya law enforcement,pengembangan intelijen kita supayaprobabilitas untuk tercapai bisa lebihbaik. Kemudian mengenai code ofconduct, sebagai Dirjen Bea dan Cukaiseharusnya tidak ada anak saya yangberbisnis disini (di Bea dan Cukai-red),hal seperti itu yang harus kita cegah.

Kemudian, berkoordinasi denganinstansi lain. Dari kunjungan yang sayalakukan bersama-sama dengan DirekturP2 dan Kakanwil IV, ternyata kondisidilapangan itu sangat berbeda. mencarikontainer itu sangat sulit karena antarakontainer ekspor dan impor jadi satu.Untuk itu, kita sudah meminta kepadabeberapa instansi, misalnya dengan Adpeluntuk menata kembali pelabuhan.

Hasilnya koordinasi tersebutbagaimana?

Hasilnya mereka akanmenindaklanjuti, kita harus membenahipelabuhan khusus yang dipakai untukpelabuhan umum. Kemudian kita jugamemberikan contoh seperti pelabuhanyang ada di Surabaya yang kondisinyalebih baik, itu pun kita masih memintatambahan lapangan untuk tempatpenimbunan.

Bagaiman tanggapan Bapakterhadap opini masyarakat bahwainstitusi Bea dan Cukai merupakaninstitusi yang korup?

Saya kira tidak seperti itu ya…mungkin salah persepsi seperti yangtadi saya katakan, Bea dan Cukaihanya kurang proaktif. Mungkin adasatu dua pegawai yang ada kasus tapikan kecil sekali ya…

Makanya, kita menyarankan padateman-teman bahwa kita harusmelaksanakan good governance tadi,sebab kalau kita ada masalah kan yangsakit kita semuanya. Untuk itu kitamengajak pada seluruh pegawai beacukai untuk bersama-samamemperbaiki citra. Saya kira sebagianbesar teman-teman bea cukai itubagus, hanya memang butuh motivasi,butuh keteladanan.

Kalau mengenai kesejahteraanpegawai bagaimana?

Itu yang dirasakan masih harus terusdiperjuangkan. Hanya problemanya, kitaberlari diantara kita dan kesejahteraan.Saya dan teman-teman tidak mungkinmemperjuangkan kesejahteraan kalaucitra kita masih begini, mereka akanmenganggap yang nggak-nggak, untuk itusaya mohon pengertian, selama satu duatahun ini lah kita berjuang menegakancitra ini. Bersama-sama kita juga berjuanguntuk meningkatkan kesejahteraan.

INFO PEGAWAI

Page 24: Warta Bea Cukai Edisi 379

23WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Riwayat Hidup SingkatNama :

ANWAR SUPRIJADITempat/tgl lahir :

Semarang, 23 Desember 1948

Keluarga :Istri : Ny. Herawati PudyastutiAnak : 1. Dyah Novita Andriastuti

2. Widya Desy Andrianti3. Arief Yuwono Andriyanto

Riwayat Pendidikan :1. Sarjana Ekonomi Perusahaan,

FE-UNDIP (1972)2. Pasca Sarjana Transportasi,

ITB-Bandung (1983)

Riwayat Pekerjaan :1. Th 2006-sekarang, Dirjen Bea dan

Cukai, Departemen Keuangan2. Th 2003-2006, Kepala Lembaga

Administrasi Negara3. Th 2001, Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara4. Th 1998-2001, Sekjen Departemen

Perhubungan5. Th 1995-1998, Dirjen PPK,

Departemen Koperasi dan UKM6. Th 1991-1995, Dirut Perusahaan

Kereta Api.

Kemudian, mungkin harus ditatasistem penggajian yang ada yangdisesuaikan juga dengan sistemmanajemen kepegawaian. Sistem jenjangkarir juga harus ditata, remunerasinyajuga ditata, sehingga jangan ada kesanbahwa pegawai yang rajin dan pegawaiyang tidak rajin itu pendapatannya sama.

Tapi bukannya kalau gaji memangharus dipukul rata?

Seharusnya tidak, Kita ingin menatadan memperjuangkan kesejahteraanpegawai bea cukai, kalau bisa kitamenjadi model bagi PNS di instansilainnya. Nanti juga saya jangan iri kalauada anak buah saya yang berprestasibesar dimana penghasilannya suatusaat lebih tinggi dari Dirjennya.

Buat kita tidak ada artinya kalau kitamenambah gaji tapi kita tidak adildengan teman-teman yang rajin danyang tidak, atau teman-teman yangberesiko dan yang tidak beresiko.

Kira-kira berapa gaji yang idealuntuk pegawai bea cukai?

Hal itu sedang dibahas dan ditelitioleh Sekretaris DJBC, sebab yang tahupersis soal itu kan Sekditjen. Jadi,besarnya berapa belum diketahui,minimal bisa memenuhi kebutuhan.Sistem penilaian yang kita lakukan jugaberdasarkan kinerja.

Kalau mengenai pegawai yangkorupsi?

Ya kita minimalisasilah, nanti kita akanada komite atau bagian yang mengawasi.

Mengenai mutasi dan promosibagaimana?

Banyak pegawai yang mengeluhmengenai hal itu, saya sendiri juga sudahbertanya pada teman-teman agar hal itu didata. Tapi saya masih belum mendengarberapa presentasinya. Yang pasti sayaingin keadaan kita jelas, kalau teman-teman yang di kawasan timur Indonesiadimutasi terus di kawasan itu saja, itu jadimasalah. Alasan lain seperti ada perasaanlike dan dislike juga menjadi masalah.

Jadi sebaiknya bagaimana?Saya masih menunggu kajian dari

Sekditjen karena beliau yang tahupersis soal itu.

Mengenai target cukai dan beamasuk bagaimana?

Target bea masuk sampai dengan28 april 2006 berjumlah 5,524 trilyunrupiah, yang baru terealisasi sebesar3,78 trilyun rupiah sehingga masihminus 1,74 trilyun rupiah. Untuk cukai,target sampai dengan 28 April 2006sebesar 12,173 trilyun rupiah, yangsudah terealisasi sebesar 11,643 trilyunrupiah, jadi masih minus 529 milyar.

Bapak optimis target 2006 akantercapai?

Kalau untuk cukai insya Allah terca-pai, tapi kalau bea masuk ini kan adakorelasi dengan kebijakan pemerintahdi bidang industri dan perdagangan.Bea masuk kita anggap sebagai tradefaciliting. Kita tidak mungkin mengejarbea masuk sebab policy pemerintahterus menurunkan bea masuk.

Lantas bagaimana pandanganBapak terhadap RUU Kepabeanandan Cukai?

Saya sudah baca RUU Kepabeanandan Cukai tersebut dan didalamnya adabeberapa perbaikan.

Bagaimana kemungkinannya di DPR?Insya Allah kita terus berjuang.

Sepanjang pengetahuan kami, MarieMuhammad dan MarsilamSimanjuntak akan berkantor di KantorPusat DJBC, apakah itu benar?

Iya itu benar, hal itu dilakukan dalamrangka menangani code of conduct,supaya saya juga tidak merasa superior.Di dalam governance kan harus adacheck and balancing, jadi menurut sayahal itu sesuatu yang menggembirakan.

Posisi kedua orang itu apakah dibawah Bapak atau bagaimana?

Tidak, mereka tidak dibawahsaya. Mereka itu merupakan bagiandari tim bersama-sama denganMenkeu dan saya, untuk mengawalreformasi di bidang bea cukai.

Jabatan resmi mereka apa?Saya sendiri belum mengetahui, yang

saya dengar itu keputusannya presiden.

Efektifnya kapan mereka mulaibekerja?

Saya belum tahu… tapi saya sangatmengharapkan kehadiran mereka danwelcome pada mereka karena kami inibutuh kontrol. Bawahan itu harusmengingatkan atasannya, karena kalautidak ada yang mengingatkan akan repotnantinya. Jadi ingatkanlah saya ke jalanyang benar. Anda juga jangan sungkan-sungkan mengingatkan saya.

Bapak sudah pergi mengunjungibeberapa Kantor Wilayah maupunKantor Pelayanan Bea dan Cukai,apa hasil dari kunjungan tersebut?

Kalau mengenai hasil, mereka(pegawai bea cukai-red) banyakmenemukan temuan. Misalnya ketika diMerak, saya melihat mereka menemukanbeberapa kasus yang terkait dengantidaksamanya antara dokumen denganbarang. Begitu pula ketika di TanjungPriok, itu temuan mereka (pegawai beacukai-red) bukan temuan saya.

Jadi, kami ingin memotivasi danmenghargai teman-teman yangmenemukan temuan itu. Begitu jugadengan yang di Semarang, Surabaya,Denpasar dan Batam, semuanya sudahbagus hanya butuh motivasi.

Harapan Bapak terhadap institusiBea dan Cukai kedepannya?

Saya ingin pelayanan danpengawasan yang dilakukan Bea danCukai meningkat karena kebutuhanmasyarakat makin meningkat, misalnyadalam hal penyelesaian dokumen, kalaumungkin sekarang dua hari dianggapcepat tapi bukan tidak mungkin suatu saatmereka (masyarakat-red) memintapenyelesaian dokumen dalam waktu satuhari. Nah, ini butuh dinamika dari teman-teman untuk mengantisipasi keinginanmasyarakat.

Kemudian kami juga ingin agarteman-teman pegawai bea cukaisejahtera, tetapi didalam koridor yangsesuai dengan aturan, sehingga kitabisa memberikan iklim yang kondusifuntuk kegiatan ekonomi dan kita jugabisa memberikan kontribusi padanegara yang kita cintai.

Pesan untuk pegawai bea cukai?Yang pertama, sampaikan salam

saya kepada pegawai bea cukai dankeluarganya. Saya titip pesan agar kitabisa bekerja sesuai dengan ketentuanyang berlaku dan meningkatkan citraBea dan Cukai. Saya juga titip pesanagar para pegawai memperhatikankeluarganya sehingga anak-anak bisasekolah dan memiliki karir yang lebihbaik dari orangtuanya. Saya jugamohon maaf kalau ada kesalahan dankekurangan saya selama ini. ifa

Page 25: Warta Bea Cukai Edisi 379

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Usai sudah masakepemimpinan Eddy

Abdurrachman sebagaiDirektur Jenderal Bea

dan Cukai. Sejak iadilantik sebagai Dirjen

Bea dan Cukai pada 6September 2002 hingga

akhir masa jabatannyapada 21 April 2006,

terhitung sudah 3 tahun7 bulan 21 hari, Eddy

menjabat sebagai DirjenBea dan Cukai.

Pada 27 April 2006secara resmi Menteri

Keuangan Sri Mulyanimelantik Direktur

Jenderal Bea dan Cukaiyang baru, Anwar

Suprijadi, menggantikanEddy Abdurrachman.

Sebelum memasukiruang Graha Sawala,

Departemen Keuangan,Jakarta Pusat, tempatdiselenggarakan acara

pelantikan DirekturJenderal Bea dan Cukai

dan serah terima jabatandari pejabat lama pada

pejabat baru, MantanDirektur Jenderal Bea

dan Cukai, EddyAbdurrachman

berbincang-bincangdengan pers seputar

institusi yang pernahdipimpinnya ter-

sebut. Berikutpetikannya.

Wawancara Mantan Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Addy Abdurrachman

“YANG UTAMA ADALAH MENINGKATKANCITRA BEA DAN CUKAI...”

24 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

INFO PEGAWAI

Page 26: Warta Bea Cukai Edisi 379

25WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Setelah tidak menjabat sebagaiDirjen Bea dan Cukai, dimana bapakakan ditempatkan?

Saya sebagai Pegawai Negeri Sipilsiap untuk melaksanakan perintahdimanapun saya ditugaskan, kan gitu…dengan sendirinya yang saya harapkansesuai dengan kemampuan dankapasitas saya.

Gambarannya akan ditempatkankemana?

Saya tidak tahu karena bukan sayayang menugaskan.

Mengenai realisasi penerimaan beamasuk dan cukai sampai April 2006bagaimana?

Untuk cukai, sampai dengan tanggal13 April telah mencapai 10,02 trilyunrupiah dari target yang ditetapkan untuk2006 yakni sebesar 36.5 trilyun. Artinya27,4 persen target penerimaan untukcukai telah tercapai. Untuk bea masuktelah terkumpul sebesar 3,272 trilyunrupiah atau sekitar 20 persen dari targetyang ditetapkan untuk 2006 yakni 16,5trilyun rupiah.

Kalau kita lihat memang untuk beamasuk agak seret, mengapa demikian?Yang pertama karena dampak darikebijakan dibidang bea masuk. Kebijak-an bea masuk saat ini cenderungditurunkan dengan adanya harmonisasipenurunan-penurunan tarif untukkomoditi tertentu.

Kedua, terjadinya penguatan kursrupiah. Pada tahun yang lalu, kursrupiah bergerak antara 9.600–9.700rupiah. Dan sekarang kurs rupiah terusmenguat, yang terakhir mencapai 8.800rupiah. Nah, hal itu juga berpengaruhkarena importasi dilakukan denganmenggunakan valuta asing tetapipenerimaan di bayarkan dalam matauang rupiah.

Ketiga, terdapat kecenderunganpenurunan impor untuk sektor-sektortertentu misalnya otomotif, bahan ma-kanan dan minuman, elektronik.Kemudian adanya beberapa aturan-aturan yang membatasi importasi se-perti gula, beras dimana hal itu merupa-kan potensi-potensi yang cukup besaruntuk penerimaan bea masuk.

Sepanjang tahun lalu, realisasipenerimaan selalu tercapai?

Selalu tercapai, terutama dari cukaiselalu melebihi target. Tapi untuk beamasuk, saat ini policy untuk impor beamasuk sebetulnya lebih banyak dituju-kan sebagai instrumen perdagangandalam rangka memberikan fasilitasi.

Kira-kira PR untuk Dirjen yang baruapa?

Saya bukan atasannya Pak Anwar,untuk hal itu tanya sama Ibu Menteri.

Bagaimana dengan program kerjaBea dan Cukai kedepannya?

Kalau pekerjaan kedepan, pertamaada Inpres No.3 tahun 2006 yang ber-kaitan dengan paket investasi, dianta-ranya dibidang kepabeanan, menyang-kut masalah pemberian fasilitas padaperdagangan. Misalnya, menambahjumlah importir yang memperoleh jalurprioritas dimana saat ini jumlahnyakurang lebih ada 74 importir. Nah, ditar-getkan pada Juni harus bisa mencapai100 importir. Kemudian pada Septem-ber jumlahnya menjadi 130 importir, itutarget yang pertama.

Kemudian, masalah target fasilitasiyakni menurunkan prosentasepelayanan jalur merah dimana saat iniimportir yang masuk pada jalur merahbesarnya antara 25-27 persen. Jadi,pada Juni targetnya harus sudah bisamenjadi 20 persen. Dan pada akhirtahun yakni Desember, jalur merahdiharapkan tinggal 10 persen, itu yangpaling utama.

Lalu yang di Batam juga demikian,pemerintah akan merevitalisasi Batam.Jadi di dalam kepabeanan, konsepkawasan berikat plus (bonded zoneplus) harus ditingkatkan dengan melihatkembali kira-kira fasilitas apa yangmasih bisa diberikan untukmengembangkan Batam.

Kemudian, kita juga punya programyang kaitannya dengan Nasional SingleWindow atau NSW. Pada akhir tahun2006, NSW sudah harus terimplementasi.Rencananya akan dimulai dengan pilotingatau diuji coba di Batam pada Juni.

Terus… kaitannya juga denganpeningkatan pemanfaatan teknologiinformasi seperti melakukan sistem onlinedengan Tempat Penimbunan Sementara(TPS) di pelabuhan. Kemudian juga onlinedengan perusahaan pelayaran yang jugakita sebut dengan pertukaran dataelektronik untuk manifest. Itu adalah hal-hal kedepan yang menjadi programjangka pendek kita.

Bagaimana dengan RUUKepabeanan dan Cukai?

Mengenai Rancangan Undang-Undang Kepabeanan dan Cukai, padawaktu saya melakukan pembahasandengan panitia khusus RUUKepabeanan dan Cukai di DPR, kitaschedule-kan pada pertengahan Mei2006 sudah bisa dilakukanpembahasan kembali. Mudah-mudahanitu juga masih on schedule… itu jugamerupakan pekerjaan yang besar.

Kalau dibidang pengawasanbagaimana?

Kalau dibidang pengawasan,program-programnya adalah melaku-kan pencegahan dan pemberantasanterhadap penyelundupan, sertaterhadap praktek-praktekpelanggaran-pelanggaran di bidangkepabeanan. Penyelundupan yangsifatnya langsung maupun yang kitasebut dengan customs fraud seperti

mis deklarasi dalam kaitannyadengan value, valuation, jenis dansebagainya. Itu program-programyang kedepannya juga harus lebihdiefektifkan.

Bapak harapkan itu semua akandilaksanakan oleh Dirjen yang baru?

Dengan sendirinya… karena itumerupakan tugas utama dari bidangkepabeanan. Tugas utama di bidangkepabeanan itu yang pertama revenuecollector, Bea dan Cukai sebagaipemungut pajak-pajak negara dalambentuk bea masuk dan cukai. Sekarangpemerintah sedang mengharapkanadanya penerimaan dari dalam negeriyang semakin meningkat.

Kedua, sebagai fasilitator perdaga-ngan memberikan fasilitasi kepadaperdagangan. Bagaimana agar Beadan Cukai bukan merupakan hambatanbagi perdagangan. Jadi harus lebihbanyak memberikan fasilitas atau tradefacilitation. Sehingga, prosedurnyaharus tidak terlampau birokratis danmenggunakan teknologi seperti infor-mation technology. Lalu menggunakansarana-sarana teknologi sepertiscanner dan sebagainya dalam rangkamempercepat proses pemeriksaankepabeanan.

Yang ketiga, dalam kaitannyadengan pemberantasanpenyelundupan. Baik penyelundupanyang berdampak terhadap ekonomi,misalnya melindungi industri dalamnegeri maupun dampaknya ataukaitannya dengan masalahperlindungan terhadap masyarakat,misalnya mencegah pemasukan illegaldrugs (narkoba), bahan-bahan untukkepentingan terorisme dan sebagainya.

Jadi masih banyak PR-nya?Banyak dong… dan itu tidak akan

berhenti, itu akan terus berkelanjutandan di negara manapun juga akanseperti itu.

Kira-kira Pak Anwar mampu tidakmelakukan hal tersebut?

Oh kalau itu saya no comment…saya tidak etis menjawabnya.

(Saat Eddy mengakhiripernyataannya tersebut dan berlalu daripers, WBC memintanya untukmemberikan pesan-pesan terakhir padapegawai bea cukai-red)

“Pesan-pesan saya pada pegawaibea cukai agar bekerja lebih keras lagi,khususnya yang paling utama adalahbagaimana upaya kita untuk bisameningkatkan citra. Oleh karena itu,mereka harus tetap berpegang padakode etik dan bekerja sesuai denganaturan-aturan yang ada secara profes-sional. Kalau mereka bisa bekerjaseperti itu maka kinerja organisasi jugaakan lebih baik.” ifa

Page 27: Warta Bea Cukai Edisi 379

16 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

PEGAWAI PENSIUNT.M.T 01 JUNI 2006 PERIODE T.A 2006

NO. NAMA NIP GOL JABATAN KEDUDUKAN

1. Drs. Hery Sutanto 060062028 IV/c Kabid Kepabeanan dan Kantor Wilayah VI DJBCCukai Semarang

2. Drs. Irwin Helfian Dalimi 060044470 IV/c Kasubdit Pembebasan Direktorat FasilitasKepabeanan

3. Moch. Natsir 060035994 IV/a Kasie Kepabeanan I KPBC Tipe A Kudus4. Asrizal A.Z 060034211 IV/a Kasie Pengadaan dan Direktorat Cukai

Penukaran5. Johanes Sriwahono 060063351 IV/a Kasubbag Umum KPBC Tipe A Surakarta6. Agustinus Rochadi Purnama 060035288 IV/a Kasie Kepabeanan dan KPBC Tipe A Tanjung

Cukai IV Perak7. Soedarto 060029989 III/c Korlak Administrasi TPB KPBC Tipe A Tanjung

Emas8. E.M. Suparman 060040355 III/b Pelaksana Direktorat PPKC9. Kansil Elwinto Rara M. 060059443 III/b Korlak Distribusi Dokumen KPBC Tipe A Khusus Tg.

Priok II10. Moh. Jusup 060050893 III/a Pelaksana KPBC Tipe A Khusus Tg.

Priok III11. Sugijarso 060057744 II/b Pelaksana KPBC Tipe A Khusus

Soekarno-Hatta

PERATURAN MENTERI KEUANGANPer Mei 2006

No. KEPUTUSAN P E R I H A L Nomor Tanggal

1. 27/PMK.04/2006 23-03-06 Tata Cara Pemberian Imbalan Bunga di Bidang Kepabeanan dan Cukai

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAIPer Mei 2006

PERATURAN P E R I H A LNo. Nomor Tanggal

1. P-05/BC/2006 25-04-06 Petunjuk Pelaksanaan Penyelesaian Impor Barang Kiriman Melalui PerusahaanJasa Titipan

2. P-06/BC/2006 25-04-06 Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor 11/BC/2005Tentang Jalur Prioritas

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAIPer Mei 2006

SURAT EDARANNo. Nomor Tanggal P E R I H A L

1 SE-17/BC/2006 19-04-06 Penegasan Kembali Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-16/BC/2005 Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea danCukai Nomor P-18/BC/2005

2 SE-18/BC/2006 25-04-06 Perubahan Surat Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor : SE-12/BC/2006Tanggal 31 Maret 2003 Tentang Pedoman Pemberian Izin Impor Sementara Kapal

INFO PEGAWAI

INFO PERATURAN

26 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Page 28: Warta Bea Cukai Edisi 379

11WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

KONSULTASIKepabeanan & CukaiDengan ini kami informasikan agar setiap surat pertanyaan yang masuk ke Redaksi Warta Bea Cukaibaik melalui pos, fax ataupun e-mail, agar dilengkapi dengan identitas yang jelas dan benar. Redaksihanya akan memproses pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan menyebutkan identitas danalamat yang jelas dan benar. Dan sesuai permintaan, kami dapat merahasiakan identitas anda.Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih. Redaksi

emperhatikan Keputusan Direktur JenderalBea dan Cukai Nomor : KEP-07/BC/2003tanggal 31 Januari 2003 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Tatalaksana Kepabeanan di Bidang Impordan perubahannya mohon diberikan penjelasan hal-halsebagai berikut :

1. Dokumen apakah yang melindungi pengangkutanbarang apabila importir mendapat persetujuanbarang di gudang milik importir ?

2. Apakah terhadap penimbunan barang di gudangmilik importir berlaku ketentuan mengenaipenimbunan di Tempat Penimbunan Sementara(khususnya mengenai hak dan kewajiban sertasanksi kepada importir) ?

3. Bagaimanakah tatacara penyelesaian barang imporyang ditimbun di gudang milik importir ?

FERIPegawai pada Kantor Wilayah DJBC

JAWABAN :

Sehubungan dengan surat pertanyaan konsultasi,dengan ini disampaikan sebagai berikut :

1. Sesuai lampiran VIII Keputusan DirekturJenderal Bea dan Cukai No. KEP-07/BC/2003tanggal 31 Januari 2003 pengangkutan barang

dari Kawasan Pabean ke gudang milik importirharus dilakukan penyegelan dan pengawalankarena barang tersebut belum diselesaikankewajiban pabeannya.

2. Berdasarkan Pasal 41 Keputusan Direktur JenderalBea dan Cukai No. KEP-07/BC/2003 tanggal 31Januari 2003 bahwa pembongkaran danpenimbunan barang impor dapat dilakukan ditempat lain selain di Kawasan Pabean dan TPSsetelah mendapat persetujuan dari Kepala KantorPabean. Kepala Kantor melakukan penelitian yangmendalam sebelum memberikan ijin. Dengandemikian, dilihat dari aspek pengawasan, gudangimportir diperlakukan sama dengan TPS.Sedangkan dari administrasi, gudang importir tidakidentik dengan TPS.

3. Tatacara penyelesaian barang impor darigudang importir pada dasarnya sama denganpenyelesaian barang impor yang dikeluarkandari Kawasan Pabean sebagaimana diaturdalam Pasal 7 ayat (7) UU No. 10/1995 besertapetunjuk pelaksanaannya.

Demikian disampaikan, atas perhatiannya kamiucapkan terima kasih.

Direktur Teknis KepabeananTEGUH INDRAYANA

NIP 060054090

BARANG IMPORM

27WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Page 29: Warta Bea Cukai Edisi 379

10 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

ada bulan Mei 2006 telah dilakukanpenandatanganan 2 (Dua) berkaspersetujuan kerjasama timbal balik di

bidang kepabeanan (AGREEMENT ONMUTUAL ADMINISTRATIVE ASSIS-TANCE IN CUSTOMS MATTERS), yaituantara Pemerintah Indonesia denganPemerintah Republik Islam Iran pada 10Mei 2006, bertempat di Istana MerdekaJakarta, dan antara Pemerintah Indonesiadengan negara-negara anggota Develop-ing Eight (D-8) pada 13 Mei 2006 di NusaDua, Bali.

Kerjasama kepabeanan merupakansalah satu tindak lanjut kesepakatan antarPemerintah yang bertujuan untukmeningkatkan kerja sama ekonomi danperdagangan antar negara. Kerja samadi bidang kepabeanan dapat berupaAgreement (yang pemberlakuannya perlumelalui proses ratifikasi dari parlemen)maupun Memorandum of Understand-ing/MoU (yang langsung dapatdiberlakukan setelah ditandatangani).

Kerjasama kepabeanan ini terutamamengatur hal-hal sebagai berikut:a. Cooperation : kerja sama dalam

rangka penegakan hukum di bidangkepabeanan,:

b. Exchange of information :pertukaran informasi dalam rangkasaling membantu menerapkan pene-gakan hukum di bidang kepabeanan,

c. Implementation : mengatur hal-halyang berkaitan dengan implementasiAgreement

Kerjasama kepabeanan disusun de-ngan mengacu kepada model yang dire-komendasikan WCO (Model Bilateral Ag-reement on Mutual Administrative Assist-ance in Customs Matters). Kerjasama inimenjadi sangat penting karena sebagaifront-line dari kepentingan berbagai ins-tansi di Indonesia, Direktorat Jenderal Beadan Cukai (DJBC) berada pada posisiyang strategis dalam rangka ikut mendu-kung keberhasilan kerjasama antar nega-ra di berbagai bidang. Sejauh ini, selainkedua kerjasama di atas, telah ditandata-ngani satu Agreement dengan Adminis-trasi Pabean Belanda (Juni 2003) dansatu MoU dengan Administrasi PabeanPapua New Guinea (November 2005).

KERJASAMA KEPABEANAN DENGANPEMERINTAH REPUBLIK ISLAM IRAN

Pembahasan kerjasama dalam bentukAgreement on Mutual AdministrativeAssistance in Customs Matters denganIran sudah dirintis sejak tahun 2004 danmelibatkan instansi lain sepertiDepartemen Luar Negeri dan SekretariatNegara. Penandatanganannya sempattertunda beberapa kali karena belum ada

kesepakatan mengenai tempat dan waktupenandatanganan serta pejabat yangakan menandatangani Agreement.

Pada awalnya pihak Iran mengingin-kan agar Agreement on Customsditandatangani oleh Direktur Jenderal Beadan Cukai masing-masing negara denganalasan Customs di negara Iran adalah ins-titusi yang independen. Akan tetapi, kare-na pada akhirnya penandatanganan dise-pakati dilaksanakan di Jakarta dalamrangkaian kunjungan bilateral PresidenIran Mahmoud Ahmadinejad ke Indonesia,dan disaksikan oleh presiden kedua ne-gara, maka akhirnya pada tanggal 10 Mei2006 bertempat di Istana Merdeka, Jakar-ta, penandatanganan dilakukan oleh Men-teri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani In-drawati dan Menteri Komunikasi dan Tek-nologi Iran, Mohammad Soleimani. Direk-tur Jenderal Bea dan Cukai Anwar Suprija-di dan Direktur Kepabeanan InternasionalDJBC Kamil Sjoeib juga turut menghadirimomen penandatanganan tersebut.

Agreement on Customs yang ditanda-tangani dibuat dalam tiga bahasa, yaituInggris, Indonesia dan Persia dengankesepakatan apabila kelak terjadi bedapendapat maka format dalam bahasaInggris yang dijadikan acuan. Dalamrangkaian kunjungan bilateral tersebutjuga ditandatangani beberapa agreementmaupun MoU dari instansi lain antarakedua negara, di antaranya bidang energiserta pariwisata dan budaya.

KERJASAMA KEPABEANAN DENGANNEGARA-NEGARA ANGGOTA DEVELOP-ING EIGHT (D-8)

Developing Eight (D-8) adalah kelom-pok yang beranggotakan 8 (delapan)negara berkembang, yaitu Bangladesh,Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria,Pakistan dan Turki. D-8 didirikan melaluiDeklarasi Istanbul yang merupakan hasilKonferensi Tingkat Tinggi (KTT) I padatahun 1997 di Istanbul, Turki.

Tujuan utama pembentukan kerjasama D-8 adalah untuk meningkatkanposisi negara berkembang dalamperekonomian dunia; memperluas danmenciptakan peluang baru dalamhubungan perdagangan; meningkatkanpartisipasi negara berkembang dalampengambilan keputusan di tingkatinternasional; dan mengupayakanpeningkatan taraf hidup bagi rakyatnya.Kerja sama D-8 didasarkan pada prinsipperdamaian, dialog, kerja sama, keadilan,persamaan dan demokrasi. KetuaKelompok D-8 ini berganti-ganti setiaptahun, dan pada tahun 2006 ini jabatanKetua dipegang oleh Presiden SusiloBambang Yudhoyono dari Indonesia

Salah satu keputusan penting KTT D-8

bulan Februari 2004 adalah adanyakesepakatan untuk merumuskan suatuperjanjian di bidang kepabeanan untuklebih meningkatkan kerja sama ekonomidan perdagangan. Pada pertemuan D-8High Level Trade Officials di Jakartatanggal 9 - 11 Oktober 2004, pejabat Beadan Cukai negara D-8 telah menyelesai-kan pembahasan dan menyetujui finaldraft Multilateral Agreement among D-8Member Countries on AdministrativeAssistance in Customs Matters.

Agreement tersebut merupakanperjanjian multilateral tentang bantuanadministratif timbal balik di bidangkepabeanan yang mencakup hal-halsebagai berikut:a. pertukaran data dalam penerapan

peraturan kepabeanan; dalampencegahan, investigasi, usaha-usahamemberantas pelanggaran pabean;serta menjamin keamanan mata rantaiperdagangan;

b. pengembangan sendi-sendi kapasitas(capacity building) melalui program pe-latihan, penyediaan tenaga ahli, sertafasilitas pelatihan untuk satu samalain;

c. bantuan administratif dalam rangkapenegakan hukum peraturan kepabe-anan; dalam pencegahan, investigasi,usaha-usaha memberantas pelang-garan kepabeanan;

d. fasilitas transit, dengan menyederha-nakan dan mengharmonisasi prosedurkepabeanan dan mekanismekepatuhan;

e. pembentukan Customs Data Bank dimasing-masing negara.

Substansi perjanjian multilateral iniagak berbeda dan lebih luas dibandingkandengan perjanjian bilateral di bidangkepabeanan dengan Iran yangditandatangani pada 10 Mei 2006.

Agreement tersebut akhirnya disepa-kati oleh Sekretariat D-8 untuk ditandata-ngani oleh Menteri Keuangan atauwakilnya dari masing-masing negara padasaat penyelenggaraan KTT D-8 di NusaDua, Bali tanggal 13 Mei 2006, dengandisaksikan oleh para Kepala Negara.Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawatikembali mewakili Indonesia sebagaipenandatangan. Bahasa yang digunakandalam Agreement yang ditandatanganiadalah bahasa Inggris. Pada saatbersamaan ditandatangani juga Preferen-tial Trade Agreement (PTA) yaituKerjasama Penetapan Tarif Preferensiuntuk meningkatkan perdagangan antaranegara D-8, oleh Menteri Perdaganganmasing-masing negara.

Subdit Kerjasama Internasional IIDirektorat Kepabeanan Internasional

Kerjasama kepabeanan disusun dengan mengacu kepada model yang direkomendasikan WCO.

PENANDATANGANAN KERJASAMA BIDANG KEPABEANANINDONESIA DENGAN IRAN & DENGAN NEGARA ANGGOTA D-8

P

KEPABEANAN INTERNASIONAL

28 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Page 30: Warta Bea Cukai Edisi 379

9WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

edatangan pimpinan bea cukai yangbaru memangku jabatan kurang darisebulan ini sangat dinantikan oleh

semua jajaran Bea dan Cukai Denpasar,lantaran Anwar Suprijadi adalah orangbaru dan hampir semua pegawai dilingkungan Kanwil VIII belum mengenalsiapa Dirjen Bea dan Cukai yang satu ini.

Begitu menginjakkan kaki di BandaraInternasional Ngurah Rai Bali, AnwarSuprijadi dengan didampingi oleh Kakan-wil VIII DJBC Heryanto Budi Santoso,Direktur Kepabeanan Internasional KamilSjoeib, Kepala Kantor Pelayanan BeaCukai Ngurah Rai Adam Rudi Kembuan,memeriksa berbagai sarana prasaranayang digunakan oleh petugas Bea danCukai Ngurah Rai untuk melakukanpengawasan terhadap lalu lintas barangdan penumpang khususnya wisatawan diBandara Ngurah Rai.

Selanjutnya Dirjen Bea dan Cukai jugamemberikan pengarahan kepada parapegawai di lingkungan Kanwil VIII di Aula

Kanwil. Akhirnya acara pada hari Kamistersebut diakhiri dengan kunjungan keKantor Pelayanan Bea dan Cukai Benoa.

Esoknya Jumat, 12 Mei sebagaimanabiasa, kegiatan rutin pega-wai dimulai dengan senampagi yang dilaksanakan dihalaman depan Kantor Wi-layah VIII Denpasar, namundemikian hari tersebut men-jadi hari yang istimewa ka-rena pada kesempatan ituDirjen Bea dan Cukai berke-nan hadir dan melakukansenam pagi bersama se-mua pegawai di lingkunganKanwil VIII Denpasar. Usaisenam pagi, dengandidampingi Kakanwil VIIIDenpasar, Dirjen Bea Cukaimenyampaikan pengarahansingkat kepada semua pe-gawai di lingkungan KanwilVIII DJBC. Inti dalam peng-

arahan tersebut, Dirjen Bea dan Cukaimenekankan pentingnya peningkatan per-formance semua jajaran Bea dan Cukaikhususnya Bea dan Cukai Denpasardalam rangka memberikan pelayananyang terbaik bagi stakeholder khususnyapelayanan kepada dunia pariwisata yangmenjadi denyut nadi perekonomian di Bali.

Untuk meningkatkan performanceyang dimaksud, lebih lanjut Anwar Suprija-di mengungkapkan kembali strategi yangdigunakan oleh Direktorat Jenderal Beadan Cukai yaitu: Profesionalisme, Efisien-si, dan Pelayanan. Menurutnya, profesio-nalisme bukan semata-mata masalahkemampuan akademis, bukan pula seke-dar kecakapan dalam pelaksanaan tugas,tetapi lebih dari semua itu profesionalismeadalah juga masalah bagaimana setiapinsan Bea dan Cukai berperilaku.

Efisiensi adalah bagaimana kita dapatmenghasilkan suatu output dan outcomesyang optimal dengan menggunakan inputyang ada. Sementara itu pelayanan ada-lah bagaimana kita memberikan pelayan-an yang smart dan excelent kepadastakeholders.

Pada hari yang sama, Anwar Suprijadijuga mengujungi Kantor Pelayanan Ngu-rah Rai, kemudian ia mengujungi arealkargo internasional yang merupakan Tem-pat Penimbunan Sementara yang beradadi bawah pengawasan KPBC Ngurah Rai.Pada kesempatan itu Dirjen meminta ma-sukan mengenai berbagai kendala yangdihadapi oleh petugas Bea dan Cukai dilapangan dan solusi apa yang semestinyadigunakan untuk memperbaiki segalakekurangan yang ada. Selain dengan parapegawai, Dirjen juga sempat berbicaradengan para pengguna jasa yang sedangmengurus barang di KPBC Ngurah Rai,berkaitan dengan masalah pelayanan Beadan Cukai kepada mereka.

Tepat jam 2 siang waktu Denpasar,Dirjen Bea dan Cukai Anwar Suprijadibersama Direktur KepabeananInternasional Kamil Sjoeib meninggalkanDenpasar menuju Jakarta melaluiBandara Internasional Ngurah Rai Bali.Bravo Bea dan Cukai.

Adito, Koresponden wilayah Denpasar

AREAL KARGO. Dirjen Bea Cukai, Anwar Suprijadi didampingi Kakanwil VIII DJBC, Heryanto Budi Santosoketika meninjau areal kargo internasional di Ngurah Rai, Bali.

DUA HARI BERSAMADIRJEN BEA DAN CUKAIDi Kanwil VIII DenpasarKamis 11 Mei 2006, Direktur Jenderal Bea dan Cukai yangbaru Anwar Suprijadi melakukan kunjungannya untuk kalipertama ke negeri seribu pura atau tepatnya ke Kantor WilayahVIII DJBC Denpasar yang kebetulan terletak di pulau yanglebih dikenal dengan “The Last Paradise”.

K

PENGGUNA JASA. Anwar Suprijadi (baju safari abu-abu) sempatberbincang dengan pengguna jasa yang sedang mengurusbarang di KPBC Ngurah Rai, berkaitan dengan masalahpelayanan Bea dan Cukai.

29WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

DAERAH KE DAERAHWBC/ADITO

WBC/ADITO

Page 31: Warta Bea Cukai Edisi 379

30 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

asalah peredaran rokok ilegal diJawa Tengah memang seakantiada habisnya, berbagai upaya

yang dilakukan oleh DJBC khususnyaKanwil VI Semarang juga telah banyakdilakukan. Namun semuanya ituterkadang terbentur oleh kebijakan dariPemda setempat yang begitugampangnya mengeluarkan ijin kepadamasyarakatnya untuk mendirikan pabrikrokok.

Mudahnya pengeluaran ijin daripemda setempat memang bukan tanpaalasan yang berarti. Sebagai contoh didaerah Temanggung yang merupakansentra penghasil tembakau, parapetaninya pada beberapa periodesekarang ini selalu mengeluh karena hasiltembakau mereka kurang diserap olehpara pabrikan rokok besar yang umumnyalebih mengutamakan tembakau impor.Agar tembakau tersebut tidak terbuangdengan cuma-cuma dan para petani tetapmendapatkan penghasilan, makadikeluarkanlah ijin pendiriaan pabrik rokok.

Ini memang suatu dilema yangberputar pada satu lingkarang saja, pabrikrokok baru mulai bermunculan sementarapengetahuan mereka tentang bagaimanamendirikan pabrik rokok yang benar dan

bagaimana tentang pita cukai yang harusdilekatkan pada kemasan rokok tersebut,sangat minim sekali diketahui oleh parapabrikan kecil ini.

Upaya sosialisasi yang dilakukan olehKanwil VI DJBC Semarang maupun Kan-tor Pelayanan Bea dan Cukai setempatjuga telah dilakukan, namun kembali lagikendala masih tetap ada dan untukmenertibkan ini dibutuhkan koordinasidengan pihak terkait lainnya khususnyaKepolisian Daerah Jawa Tengah.

Untuk mewujudkan itu, ketika DirekturJenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadi,melakukan kunjungan kerja ke Kanwil VIpada pertengahan April 2006, terbesitsuatu ide untuk melakukan kerjasamadengan Polda Jateng. Untuk kepentingantersebut maka Dirjen melakukankoordinasi dengan Menteri Keuangan danGubernur Jawa Tengah.

Hasilnya, disaksikan Gubernur JawaTengah, Mardiyanto pada 9 Mei 2006 lalu,ditandatangani nota kesepakatan bersama(Memorandum of Understanding/MoU)antara Kakanwil VI Semarang, TotoSugiatno Samingan dengan KapoldaJawa Tengah, Irjen Polisi D.Sumantyawan. MoU ini bertujuan untukmengefektifkan dan mengoptimalkan

MoU Kanwil VI DJBC SemarangDan Polda Jawa TengahUntuk lebih meningkatkan koordinasi antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) khususnyaKantor Wilayah (Kanwil) VI Semarang dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah dalammelaksanakan penegakan hukum di bidang kepabeanan dan cukai, perlu suatu pernyataanbersama agar dapat lebih efektif dan optimal lagi.

penegakan hukum di bidang kepabeanandan cukai di wilayah Jawa Tengah.

Menurut Kakanwil VI DJBCSemarang, Toto Sugianto Samingan,selama ini baik bea cukai maupunkepolisian beroperasi sendiri-sendiridalam menegah rokok ilegal, untuk ituperlu ada koordinasi yang baik dikeduabelah pihak sehingga pihak kepolisianjuga mengetahui secara jelas ketentuanbea cukai secara utuh.

“Dengan MoU ini kami harapkanbaik bea cukai maupun kepolisiandapat berkoordinasi lagi dengan baik,dan pada MoU itu juga ada satu pasalyang cukup penting, yang menyebutkanpenyidikan terhadap tindak pidana dibidang kepabeanan dan cukaidilakukan oleh penyidik pengawainegeri sipil DJBC. Dan dalam situasitertentu maka sesuai dengan PP no. 55tahun 1996 maka kepolisian juga dapatmelakukan penindakan.

Hal ini dimaksudkan DJBC memilikikewenangan penuh untuk melakukanpenindakan pelanggaran cukai, namununtuk kondisi tertentu, seperti tidakadanya KPBC dari lokasi pelanggarandan polisi menangkap tangan pelakupelanggran, hal itu sepenuhnya dapatdilakukan oleh kepolisian yangtentunya telah berkoordinasi denganpihak DJBC.

TOTO SUGIATNO SAMINGAN. Denganditandatanganinya MoU antara DJBC denganKepolisian, diharapkan koordinasi dapat lebihmeningkat lagi dan operasi pun dapatdilakukan secara bersama-sama.

OPERASI ROKOK ILEGAL. Dengan jumlah kurang lebih 1700 pabrik rokok di wilayah Kanwil VI,pembinaan dan penertiban perlu dilakukan secara intensif.

M

adi

WBC/ADI

WBC/ADI

DAERAH KE DAERAH

Page 32: Warta Bea Cukai Edisi 379

31WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

ada penghujung tahun 2005 lalu,pelabuhan Tanjung Mas Semarangbagaikan lautan kontainer. Walaupun

lahan yang tersedia cukup memadai,namun saat itu terjadi penumpukankontainer yang tidak dapat terhindarkan.Akan penumpukan ini, Kantor Wilayah(Kanwil) VI Direktorat Jenderal Bea danCukai (DJBC) Semarang, maupun KantorPelayanan Bea dan Cukai (KPBC) Tipe ATanjung Mas, menjadi sorotan mediamassa setempat karena dituding sebagaipenyebab utama terjadinya penumpukankontainer tersebut.

Menurut Kepala KPBC Tipe A TanjungMas, Maimun, penumpukan itu memangterjadi dipelabuhan Tanjung Mas, namundemikian penumpukan tersebut semata-

mata bukan karena DJBC menghambatkeluarnya barang. Ada beberapa faktoryang menyebabkan terjadinyapenumpukan kontainer ketika itu diTanjung Mas, yang secara logika memangtidak dapat terhindari.

“Ada empat faktor yang menjadipenyebab utama mengapa pada penghuj-ung tahun 2005 itu kontainer menjadimenumpuk di pelabuhan Tanjung Mas.Pertama karena kejadian itu terjadi padabulan-bulan November hingga Januaridimana volume barang yang datang me-mang sangat banyak sekali, kedua, Pela-buhan Tanjung Mas ini memiliki karateris-tik tersendiri dimana pada siang hari bisaterjadi banjir dari air laut yang pasang ataurob. Ketiga, dari sisi pelabuhan sendiri pa-

da saat itu fasili-tas yang dimilikibelum cukupmemadai untukmenghadapi lon-jakan kontaineryang datang keTanjung Mas, danyang ke empat,buruh yang adadi pelabuhan inijumlahnyasangat minimsekali, yaituhanya sekitar30-an orangyang dalamsehari itu hanyadapat membantupemeriksaansebanyak 10kontainer saja,”ujar Maimun.

Lebih lanjut Maimun menjelaskan,kondisi cuaca yang ada pada bulan-bulantersebut, memang dirasakan sangatkurang mendukung karena volume hujanjuga cukup tingg, sehingga tidakmemungkinkan para petugas bea cukaiuntuk melakukan pemeriksaan. Selainuntuk SDM pemeriksa yang dimiliki olehKPBC Tanjung Mas juga sangat minimsekali, yaitu hanya sekitar 7 orang saja. .

Satu hal yang juga menjadi penyebabterjadinya penumpukan adalah, adanyainstruksi untuk melakukan pemeriksaansecara ketat sehingga mengharuskan pe-meriksaan dilakukan terhadap semua ba-rang yang masuk. Namun demikian kondi-si tersebut akhirnya dapat teratasi dengancepat, berkat adanya koordinasi yang baikantara pihak DJBC dengan pengelolapelabuhan. Penambahan fasilitas yangada saat itu dirasakan sangat membantuuntuk memperlancar pengeluaran arusbarang. Sementara dari pihak KPBC sen-diri penambahan SDM pemeriksa, jugaturut memperlancar proses pemeriksaanyang menjadi kendala pada saat itu.

“Dengan kejadian ini kita juga telahmenjelaskan kepada seluruh stakeholderdan umumnya mereka memahami sehing-ga tidak terjadi komplain yang ditujukankhusus kepada kami,” kata Maimun.

Kini dengan adanya penambahanSDM di KPBC Tanjung Mas, segalanyadapat teratasi dengan baik dan cepat.Sedangkan untuk penumpukan, memangsewaktu-waktu dapat terjadi. Kembali lagibanyak faktor yang mempengaruhiterjadinya penumpukan kontainer itu, danumumnya faktor non teknis yang tidakdapat diduga-duga menjadi penyebabutama dari hambatan tersebut.

Penumpukan KontainerDI PELABUHAN TANJUNG MAS DI PENGHUJUNG 2005

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penumpukan itu, salah satunya adalah faktor cuaca.

MENUMPUK. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penumpukan kontainer di pelabuhan Tanjung Mas, dan ini bukan semata-mata karena DJBC.

BANJIR ROB. Kendala utama yang kerap dialami oleh pelabuhan Tanjung MasSemarang adalah banjir rob yang tiap hari selalu menggenangi pelabuhan.

P

WBC/ADI

WBC/ADI

adi

Page 33: Warta Bea Cukai Edisi 379

32 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

erjalanan menuju Kantor PelayananBea dan Cukai (KPBC) Probolinggodapat kita tempuh dengan

menggunakan kendaraan pribadi dariSurabaya dengan waktu kurang lebih duajam. Kota Probolinggo berjarak kuranglebih 110 km dari kota Surabaya dansekitar 40 km dari kota Pasuruan.

Kota Probolinggo yang merupakandaerah Tingkat II dan dipimpin seorangBupati ini banyak menyimpan aset wisata,antara lain wisata arung jeram SungaiPekalen, Gunung Bromo, dan pantai PasirPutih.

KPBC Probolinggo terletak di pelabuh-an Mayangan kota Probolinggo tepatnyadi Jl. Tanjung Tembaga Timur. KPBC TipeC Probolinggo wilayah kerjanya meliputidua kabupaten yaitu KabupatenProbolinggo dan Kabupaten Lumajang.Meskipun dalam wilayah kerja tersebutterdapat pelabuhan , tapi hanya sebagaipelabuhan tradisional untuk penangkapanikan. Jadi praktis KPBC Tulungagung

difokuskan melakukan pelayanan danpengawasan di bidang cukai.

KPBC Probolinggo memiliki luas ba-ngunan 752 m2 dan luas tanah 2247 m2serta dilengkapi dengan sarana ibadahberupa mushola dan aula. KPBC Probo-linggo nampak luas dan besar, terasa si-sa-sisa kemegahan masa lalu ketika Beadan Cukai memberikan pelayanan danpangawasan antar pulau yang pada waktuitu jumlah pegawai sekitar 60 orang,sedangkan sekarang hanya ada 12 orang.Lingkungan yang bersih, rapi, dan indahdikelilingi pepohonan dan taman membu-at pegawai terasa betah di dalamnya,meskipun sesekali bau ikan asin menye-ngat hidung.

Di ruang utama terdapat ruang tungguuntuk kenyamanan pengguna jasa saatmenunggu penyelesaian dokumennya.Ruang tunggu tersebut meskipun tidak di-lengkapi AC tapi cukup sirkulasi udara ka-rena banyak jendela, dilengkapi pula tem-pat duduk bersandar, tempat air minum,

dan information desk . Para penggunajasa benar-benar mendapat pelayananyang baik sehingga merasa nyaman danbetah.

Saat ini KPBC Probolinggo memilikipegawai sejumlah 12 orang, terdiri darisatu orang Kepala Kantor, tiga korlak dandelapan orang pelaksana. Jumlah terse-but masih dirasa kurang mendukungpelaksanaan tugas pelayanan dan penga-wasan secara optimal. Menurut KepalaKPBC Probolinggo, Kasmin idealnyapegawai ditambah dua belas orang lagi,terutama pegawai yang mengerti danpaham komputer. Sementara ini dalammembantu kelancaran tugas diperbantu-kan tenaga honorer. Guna menunjangaktivitas tugas disediakan 12 rumah dinasdengan kondisi sebagian baik dansebagian rusak.

PELAYANAN DAN PENGAWASANKPBC Probolinggo sebagai salah

satu unit pelayanan yang melaksana-kan tugas dan fungsi DirektoratJenderal Bea dan Cukai (DJBC) diJawa Timur berada di bawah koordinasidan bertanggung jawab langsungkepada Kantor Wilayah VII DJBCSurabaya.

Perusahaan yang mendapatpelayanan dan pengawasan di bidangCukai adalah sebagai berikut :1. Perusahaan/pabrik Hasil tembakau

sebanyak 22 buah yang terdiri dari :l Golongan III A : 3 perusahaanl Golongan III B : 19 perusahaan

2. Perusahaan/ pabrik Ethyl Alkhohol se-banyak satu buah yaitu Pasa Jatiroto

3. Berapa perusahaan yang mendapatpelayanan dan atau pengawasan dibidang Pabean dengan perinciansebagai berikut :a. PT Indhopherin Jaya ( fasilitas

KITE )Komoditi impor : Phenol,Melamine Resin, Oxalic Acid,dan Hexamine. Komoditi ekspor: Phenolic, Resin.

b. PT Surya Abadi Perkasa(fasilitas KITE ) Komoditi impor :Bottle cup. Komoditi ekspor :jamur dalam kaleng.

c. PT Southern Marine Produk (fasili-

KPBC Tipe C Probolinggo

FOKUS PADA PELAYANANDAN PENGAWASAN CUKAIDengan wilayah kerja yang luas diperlukan SDM yang handal didukung sarana danprasarana yang memadai untuk mencapai tingkat pelayanan yang prima dan efektif.

P

DAERAH KE DAERAH

PROBOLINGGO

s

Page 34: Warta Bea Cukai Edisi 379

33WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

tas KITE ) KomoditiImpor : refined sugar.Komoditi ekspor :frozen Surimi ( dagingikan beku )

d. PT Kertas Leces (fasi-litas KITE ) Komoditiimpor : pulp, ONP, danMWP. Komoditi eks-por : kertas, hvs, tisu.

e. PT Eratex Djaja(PDKB ) Komoditi im-por : kapas dan textile.Komoditi ekspor:textile dan garment.

f. PT Kutai TimberIndonesia (EksportirUmum). Komoditi eks-por berupa plywood.

PENERIMAAN BEA MASUKDAN CUKAI

Penerimaan (bea masukdan penerimaan pabeanlainnya) KPBC Probolinggosampai dengan berakhirnyatahun 2005 tercapai Rp3.125.440.000. atau 62,7persen dari target yang ditetapkan untuktahun 2005 sebesar Rp. 5.026.900.000.Walaupun realisasi bea masuk belummemenuhi target yang ditetapkan tapirealisasi penerimaan bea masuk tahun2005 ini mengalami peningkatan yangcukup signifikan yaitu sebesar Rp.3.125.440.000. dibandingkan denganrealisasi penerimaan tahun 2004 sebesarRp 1.778.104.000.

Penerimaan cukai tahun 2005 punbelum memenuhi target yang ditetapkanKantor Pusat DJBC sebesar Rp 13, 7miliar. Dengan kondisi perekonomian yangsangat menurun dan kebijakan yangsering berubah, awalnya mempengaruhikinerja di sektor cukai khususnya hasiltembakau yang tidak kondusif dan padaakhirnya mengakibatkan menurunnyaaktivitas pabrik rokok.

Sampai akhir tahun 2005 KPBCProbolinggo dapat merealisasikanpenerimaan cukai dapat sebesar 86,67

persen atau Rp 11.911.354.000 dari targetyang ditetapkan. Realisasi penerimaancukai tahun 2005 ini mengalamipenurunan cukup sinifikan dibandingkandengan realisasi penerimaan cukai tahun2004 sebesar Rp. 12.587.176.000.

Pada 2006 ini KPBC Probolinggodibebani target penerimaan bea masuksebesar Rp 3.940.550.000 turun sebesarRp 1.086.350.000 atau turun sebesar21,60 persen dari target sebelumnya.

Sedangkan untuk cukai dibebanisebesar Rp 13.404.920.000 merupakansuatu penurunan target yaitu sebesar 0,51persen dari target tahun sebelumnya yaitusebesar RP 13.473.210.000.

KENDALABeberapa kendala yang dihadapi

KPBC Probolinggo sehingga belumterpenuhinya target penerimaannegara, Menurut Kasmin, antaralain; Dibidang kepabeanan :

l Penunjang penerimaan Bea Masukhanya terdiri dari satu perusahaansatu PDKB yaitu ERATEX DJAJA.

l Belum ditunjuknya Pelabuhan Probo-linggo sebagai pelabuhan SamuderaInternasional

l Tarif yang dikenakan atas bea masuk(PDKB) berdasarkan tarif bahan baku.Banyak perusahaan KITE belum ber-ubah menjadi perusahaan kawasanberikat Importir yang melakukan pe-menuhan kewajiban pabeancenderung berkurang dikarenakanminimnya importir di wilayah kerjaKPBC Probolinggo.

l Adanya kebijakan dari Kantor PusatDJBC dalam pembekuan operasionalGudang Berikat berdasarkan S-74/BC.2/2005 tanggal 12 Januari 2006

l Penyelesaian kewajiban pabean atasperusahaan KITE dilakukan di KantorPelayanan pelabuhan bongkar.

l Kurangnya SDM yang menyebabkandistribusi dokumen-dokumenpemasukan dan pengeluaran dari KBtidak dapat dianalisis untuk mencegahterjadinya kerugian keuangan Negara

Sedangkan kendala di bidang cukaiantara lain, kebijakan pemerintah menaik-kan tarif HJE, persaingan harga hasil tem-bakau, beredarnya hasil tembakau tanpadilengkapi pita cukai, kurangnya kesadar-an masyarakat yang mendirikan perusa-haan hasil tembakau di pedesaan belummematuhi peraturan dan hukum tentangcukai. Batas waktu pemesanan Pita Cukaiyang terlalu singkat dan masih belumterbiasanya stakeholder dalam melaksa-nakan ketentuan tentang P3C dan P3CTmengakibatkan tidak terpenuhinyakebutuhan pita cukai dari stakeholder

Keterlambatan distribusi pita cukaijuga masih menjadi kendala dan masihKPBC PROBOLINGGO, tampak dari depan.

KEPALA KANTOR, Kasmin, bersama staf dan jajarannya.

FOTO : BAMBANG WICAKSONO

FOTO : BAMBANG WICAKSONO

Page 35: Warta Bea Cukai Edisi 379

34 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

adanya kurang lebih 30 pengusaha hasiltembakau (perbandingan antara dataNPPBKC dan data dari pemerintah setem-pat ) di wilayah kerja KPBC Probolinggoyang belum memiliki NPPBKC (NomorPokok Pengusaha Barang Kena Cukai).

UPAYA MEMPERBAIKI KINERJAUpaya-upaya mendatang agar

mampu memperbaiki kinerja KPBCProbolinggo akan dilakukan, yaitudengan beberapa upaya.

Pertama, peningkatan promosiinvestasi wilayah kerja KPBC Probolinggodengan mengedepankan fasilitas-fasilitasyang dapat diberikan oleh DJBC selaindalam kerangka pencapaian target pene-rimaan Bea Masuk juga dalam rangkapelaksanaan fungsi DJBC sebagai “Indus-trial Assistance” sehingga akan menam-bah jumlah PKB/PDKB/PGB/PPGB.

Kedua, peningkatan pengawasanterhadap KITE yang berada di bawahpengawasan KPBC Probolinggo tentangproduktifitas dan impor serta ekspor

Ketiga, peningkatan kemampuanpenetapan klasifikasi barang dan peneta-pan harga sehingga dapat meningkatkanrata-rata bayar PIB.

Keempat, peningkatan sosialisasi ataspemberlakuanketentuan-ketentuan ten-tang pemesanan pita cukai seiring denganpelaksanaan SE-01/BC/2006 tanggal 9Januari 2005 tentang Peningkatan Penga-wasan Barang Kena Cukai dalam RangkaPengamanan Hak Keuangan Negara..

Kelima, peningkatan operasi pasarhasil tembakau/EA untuk mencegah per-luasan/peningkatan hasil tembakau tanpadilekati pita cukai (rokok polos).

Keenam, peningkatan koordinasi de-ngan KP DJBC tentang peningkatan efek-tifitas dan efisiensi pengiriman pita cukai.

Ketujuh, peningkatan kerja sama de-ngan instansi pemerintah daearah Probo-linggo dan Lumajang tentang NPPBKC.

Mengenai volume kerja KPBC Probo-linggo di bidang pabean dan cukai dapatdilihat dengan pelayanan dokumen padatabel (data tahun 2005) sebagai berikut :

No. JENIS DOKUMEN JUMLAH

1 PIB 7422 PEB 563 BC 1.1 294 BC 2.3 6825 BC 4.0 156 CK 1 1417 CK 5 1878 CK 12 1579 CK 14 72

PENGAWASANKarakteristik tugas dan fungsi DJBC

memang unik karena di satu sisidiharuskan memberikan pelayanan yangmemuaskan kepada penguna jasa, di sisilain dituntut untuk waspada denganmelakukan pengawasan terhadapkemungkinan pelanggaran yang terjadi dibidang kepabeanan dan cukai.

Dalam bidang pengawasan KPBCProbolinggo melaksanakan dua program :

pelaksanaan pencegahan dan penyi-dikan pelanggaran impor, ekspor, dancukai serta peningkatan koordinasi unitintelejen dengan instansi terkait di daerah

Dalam operasi cukai pada akhir tahun2005 ditemukan hasil tembakau tanpadilekati pita cukai atas nama PR. Eka Jayasejumlah 390 pak, merk Eka Jaya, HJE3000 Tarif 4 persen isi 12 batang jenisSKT. Ditindaklanjuti dengan penerbitanSPSA No. 003/WBC.07/KP.12/2005Tanggal 26 Desember 2005 berupa dendaRp 468.000 ( empat ratus enam puluhdelapan ribu rupiah dengan perinciansebagai berikut : 390 pak x Rp 3000 x 4persen x 10 =Rp 468.000.

Meskipun beban target penerimaanKPBC Probolinggo diturunkan, Kasminselaku Kepala Kantor dan para staf tetapberupaya memberikan pelayanan yangterbaik dan menggali sumber penerimaannegara terutama perusahaan hasiltembaku di pedesaan dengan melakukanpembinaan.

“Kami selalu siap memberikan pela-yanan dan menjawab setiap pertanyaanpara stakeholder dan dalam waktu dekatkami telah mengusulkan kepada pengusa-

ha hasil tembakau untuk membentukpaguyuban.Paguyuban ini berguna untukmempererat hubungan antar pengusahahasil tembakau dan sebagai wadahmenampung aspirasi, ” kata Kasmin

Pada kesempatan ini pula WBC diajakuntuk melihat salah satu perusahaanrokok Audi Kecamatan Kraksaan,Kabupaten Probolinggo yang berjarakkurang lebih 15 Km dari kota Probolinggo.PR. Audi ini memproduksi rokok jenis SKTdan termasuk golongan III B. Perusahaanmilik Samsudi ini merupakan perusahaankeluarga dan tidak begitu besar denganmenempati gedung seluas 72 meterdengan luas produksi 36 meter denganperalatan yang sederhana memiliki tenagakerja 30 orang. Pekerjanya kebanyakanwanita dari penduduk sekitar perusahaan.Hasil produksi rokoknya dipasarkan kedaerah sekitar Probolinggo, Banyuwangidan Lumajang Meskipun PR Audi yangberoperasi sejak 13 Desember 2004hanya penghasil rokok gol IIIB, namunproduksi perhari rata-rata 25.000 sampai28.000 batang.

Selanjutnya WBC juga berkesempatanmelihat satu-satunya PDKB PT EratexDjaja yang mendapat pelayanan danpengawasan oleh KPBC Probolinggo. PTEratex Djaja yang memiliki duadepartemen yaitu tekstil dan garment inibertempat di pusat kota Probolinggoberorentasi ekspor. PT Eratex Djaja yangberdiri tahun 1972 dan mulaimemproduksi tekstil tahun 1974 dangarment sejak 1981 ini menempati lahanseluas 17 hektar. Tujuan eksportekstilnya ke Amerika Serikat, Inggris,Jerman dan Itali. Sedangkan eksporgarmentnya ke tujuan Amerika Serikat,Jerman, Hongkong, Filipina dan Jepang.

Perusahaan yang memiliki karyawansejumlah 1700 orang untuk tekstil dansebanyak 3200 orang untuk divisi garmentdidominasi wanita. PT Eratex Djaja meru-pakan penunjang penerimaan bea masukKPBC Probolinggo sekaligus mampumenciptakan lapangan kerja untuk me-ngurangi angka pengangguran.

Bambang Wicaksono/Surabaya

SATU-SATUNYA KAWASAN BERIKAT yang mendapatkan pelayanan dariKPBC Probolinggo, PT Eratex Djaja.

PR AUDI SS, perusahaan rokok yang memilikikaryawan 30 orang.

DAERAH KE DAERAHFOTO : BAMBANG WICAKSONOFOTO : BAMBANG WICAKSONO

Page 36: Warta Bea Cukai Edisi 379

35WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

ejenak menengok kembali sejarahtentang siapa Kartini itusebenarnya. Beliau adalah cucu

Pangeran Ario Tjondronegoro BupatiDemak yang suka akan kemajuan.Pangeran Ario Tjondronegoro adalahbupati pertama yang mendidik anak-anaknya dengan pelajaran barat danpesan beliau pada anak-anaknya,”Anak-anakku, jika tidakmemperoleh pelajaran engkau tiadaakan mendapat kesenangan ,turunankita akan mundur”. Oleh sebab itulahkeluarga di sekeliling Kartini suka akankemajuan terutama dibidang ilmu yangpada saat itu pendidikan untuk orangbumi putra masih sangatlah minim

Kartini yang lahir pada 21 April 1879di Mayong Jepara ,kemudian sekolahBelanda di Jepara yang pada saat ituayahandanya Raden mas Adipati ArioSosrodiningrat menjadi bupati. Padawaktu itu pendidikan untuk kaum wanitamasih sedikit, jika dibandingkan denganlaki-laki .Kartini harusberhenti sekolahpada umur dua belastahun karena harusdipingit , padahalKartini remaja sangatingin sekali menerus-kan pendidikannyaseperti teman-teman-nya dari bangsaEropa.

Karena orang tuaKartini memegangteguh adat memingitmenyebabkan iaberontak dari pingitandan kelemahan seba-gai wanita tanpa hentihentinya ,namun ha-nya sebatas keingin-an saja. Ia bertemandengan teman daribangsa eropa, seba-tas surat menyuratdan dalam hatinya ti-dak suka bahwa wa-nita lebih rendah daripada laki-laki. Suratmenyurat pada te-man-temannya mem-buat hatinya terhibur,sehingga surat-surat

luapan hati kartini menjadi kumpulan buku“Habis Gelap Terbitlah Terang”

KARTINI MASA KINIKartini waktu itu pernah bertanya

pada Ayahanda,”Jadi Apakah kelak akuAyahanda?”.

Beliau tidak pernah mendapatkanjawaban sampai pada kematiannya pada17 September 1904. Berpuluh-puluhtahun kemudian ketika pertanyaan serupayang diajukan kepada anak kecil ataupunanak kita pasti akan ada jawaban.Jawabannya pun pasti berderet panjanginsinyur,dokter guru, hakim, jaksa , pilot,polisi ,wartawan , astronot, direktur,pegawai ,menteri.dan bahkan Presiden.

Berpuluh puluh tahun kemudianwanita tak hanya menyimpan keinginansebatas impian melainkan juga mampumeraihnya. Wanita bisa menjadi apa sajaseperti yang diinginkan yang dicita citakanmelebihi apa yang diperjuangkan Kartinisaat itu dan bahkan yang sebelumnya

hanya dicapai oleh kaum lelaki saja,perempuan dapat meraihnya.

Wanita kini berbeda dengan wanitajaman dahulu. Wanita tidak pernah mera-sa risih untuk menjadi tulang punggungkeluarga. Fenomena ini sudah munculsejak wanita diakui memiliki peran yangtidak jauh berbeda dengan peran priapada umumnya. Sikap mandiri tersebutmuncul pada wanita akhir-akhir ini sangatberpengaruh dalam perkembangan suatunegara. Muncul presiden wanita, bupati,pengusaha, ilmuwan, pilot hingga profesisebagai sopir angkutan umum. Denganadanya fonemena abad ini kita tidakmenyangkal peran wanita sangat pentingdalam menjembatani peran antaraseorang wanita karir dengan figur ibu bagikeluarga.

Semangat Kartini yang dimiliki olehwanita khususnya wanita Indonesia harusmampu melihat kehidupan dari bebagaisudut pandang yang subyektif. Merekaharus mampu membagi waktu antara

Dari Perayaan Hari Kartini di Kanwil VII DJBC Surabaya

Setiap mendengar nama Kartini kita sudah membayangkan perempuan Jawa kuno berpakaiankebaya dengan konde di kepala dan suweng (anting-anting) di telinganya. Itulah juga bayanganpenulis sewaktu kecil dengan melihat foto beliau di halaman buku sejarah Indonesia.

DAN PERANNYASEMANGAT KARTINI MASA KINI

SELEPAS SEMUA acara para karyawati kembali ke tempat tugas masing-masing dengan masih mengenakan kebaya dantetap ramah melayani stake holder yang datang.

S

FOTO : BAMBANG WICAKSONO

Page 37: Warta Bea Cukai Edisi 379

36 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

pekerjaan dengan keluarga khususnya.Suatu jabatan yang tinggi tidak harusmengesampingkan tugas utama wanitayaitu sebagai figur ibu dari anak-anaknya,peran istri dari suami dan peran ibu rumahtangga tetap dimunculkan meskipunkadang sudah diganti oleh pembantu.

Beberapa contoh dalam bidang politik,wanita mampu membuktikan kiprahnyatak kalah dari lelaki mereka mampu men-jadi orang nomor satu di negerinya, yaituIndira Gandhi,Benazir Bhutto, SirimavoBandaranaike,Golda Meir, Cory Aquino,Aung San Suu Kyi, Margaret Thatcher,dan lain sebagainya. Bahkan di AmerikaSerikat yang saat ini sedang popularadalah Menteri Luar Negeri AmerikaSerikat, Condoleezza Rice.

Di Indonesia Kiprah perempuan terjundi pentas politik cukup membanggakan,Menteri Pemberdayaan PerempuanMeutia Hatta ,Menteri Perdagangan MariElka Pangestu, Menteri Keuangan SriMulyani,dan yang lebih membanggakanlagi Mantan presiden kita adalahMegawati Sukarnoputri.

Di Direktorat Jendral Bea Cukai sendi-ri banyak wanita yang telah mendudukijabatan tinggi dan pernah ada perempuanyang telah menduduki jabatan Esselon II.Saat inipun beberapa wanita atau karya-wati telah duduk sebagai kepala Kantor. DiDJBC Jumlah pegawai wanita sebanyak1543 (14,23%) orang sedangkan laki-lakiadalah 9302 (85,77%) orang dari totalpegawai 10845 orang. Perlu diakui bahwaperempuan sudah dapat membuktikandirinya sejajar dengan laki-laki ,meskipundari segi kuantitas keberadaan merekabelum sebanyak laki-laki namun dari segikualitas sudah sama dengan laki-laki .

Perayaan Kartini tiap tanggal 21 April

bukan hanya sekedar ,pakain nasional,sanggul ,kebaya dan lenggak lenggok,namun semangat itulah yang harusmemacu kaum wanita, jangan hanyasekedar masak,manak,dan macak(masak,melahirkan,dan berdandan) istilahorang Jawa. Dimana pun peranperempuan ,pastilah memberikan warnakhas tersendiri tanpa mengurangi sifatlembut dalam memimpin dan bekerjanamun tetap mempunyai prinsip tegas,serta bertanggung jawab pada keluargatentunya . Sukses perempuan IndonesiaKartini Indonesia masa kini dankhususnya Kartini Direktorat Jenderal Beadan Cukai

PERINGATAN HARI KARTINI KANWIL VIIDJBC SURABAYA

Tak seperti hari biasanya pada 21 April2006 ada nuansa yang berbedamenghiasi pemandangan lingkungan kerjaKanwil VII DJBC Surabaya. Hari itu parakaryawati berpakaian kebaya denganberbagai macam gaya, mode dan warnabak peragawati dan model. Yang tak kalahmenariknya mereka sangat bersemangatberangkat pagi-pagi dari rumah denganmenggunakan becak, bis jemputan kantor,naik angkot, dan bahkan ada yang naikmotor.

Karyawati yang terlibat dalam kegiatanini meliputi KPBC Tanjung Perak, BPIB,dan Kanwil VII DJBC Surabaya. Tema HariKartini kali ini adalah “ Kartini MetropolisAntara Karir dan Figur Ibu bagi Keluarga”.

Acara dibuka oleh Harry Wahyudi(Kabag Umum kanwil VII DJBC Surabaya)pukul 09.00 dan dilanjutkan dengan acaraspontanitas lomba Fashion Show dandilakukan penilaian untuk memperebutkanjuara I, II ,dan III. Semua karyawati yang

hadir diwajibkan turut serta tanpa terkecu-ali untuk meramaikan acara.

Tercatat hampir delapan puluh pe-serta bersaing unjuk kebolehan didepan dewan juri dengan gaya dan po-se masing-masing.

Selanjutnya acara dilanjutkan menjualkue buatan karyawati yang dijual kepadapara stake holder dan pegawai untukmengisi kas organisasi karyawati. Ketuaorganisasi karyawati diketuai Ani Choriya-tin, Wakil Ketua Rini Anggraeni, danBendahara Andahrini Fatimah. Selepas

semua acara para karyawatikembali ke tempat tugasmasing-masing dengan masihmengenakan kebaya dantetap ramah melayani stakeholder yang datang.

Tidak cukup disitu, pada26 April 2006 masih dalamrangka hari Kartini diadakanTalkshow di aula Kanwil VIIdengan penceramah Dra.Jennie Kisdharjanti, Psi,Psikolog tentang “ KartiniMetropolis”.

Selanjutnya untuk meng-akhiri seluruh rangkaian kegi-atan diadakan lomba penyaji-an makanan untuk keluargasejahtera ayah, ibu dan duaorang anak dengan tema 4sehat 5 sempurna. Pesertaterbagi dalam delapan grupdengan batasan masing-ma-sing harus mampu menyaji-kan menu dengan dana mak-simal Rp 25.000,00 (dua pu-luh lima ribu rupiah ) yang di-sajikan di atas meja makan.Ani Choryatin, SH, M.Hum/ Bambang W

Koresponden Surabaya

KUE BUATAN KARYAWATI yang dijual kepada parastake holder dan pegawai ikut menyemarakkankegiatan Hari Kartini di Kanwil VII Surabaya.

LOMBA FASHION SHOW dilakukan secara spontanitas dan dinilai untuk memperebutkan juara I, II ,dan III.

FOTO : BAMBANG WICAKSONO

FOTO : BAMBANG WICAKSONO

DAERAH KE DAERAH

Page 38: Warta Bea Cukai Edisi 379

37WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

ebelum memulai kegiatannya, Dirjenterlebih dulu diterima Kakanwil,Erlangga Mantik dan pejabat di ling-

kungan Kanwil IV dan para Kepala KantorPelayanan Tanjung Priok I,II dan III, untukkemudian bersama-sama meninjausistem pelayanan di KPBC Tanjung Priok.

Dalam kunjungan kerja tersebut,Anwar Suprijadi, melihat secara langsungproses pengurusan PIB dan memasukiruang PFPD atau pemeriksaan dokumendan mengambil salah satu dokumen pem-beritahuan impor barang. Disempatkanpula oleh Dirjen untuk menanyakansecara langsung kepada seorang penggu-na jasa kepabeanan dari PPJK yangsedang mengurus dokumen PIB-nya dilantai dasar.

Dikatakan Anwar, sering terjadipenyimpangan antara pemberitahuan didokumen dengan fisik barang. Maka itusistem informasi di DJBC harus lebihdipercepat lagi supaya lebih dapat mende-teksi ketepatan antara dokumen pemberi-tahuan dengan fisik barang.

Setelah Anwar menerima print PIBatas nama importir PT. Golindo PrimatamaSweater, yang beralamat di Jl. CilampeniNo.132, Bandung dan Alam Sejagad Rayadi Jl. Cempaka Koja, Jakarta Utara, selan-jutnya Anwar bersama rombongan Kanwil menuju ke tempat penimbunan barang di

Gudang 207 X KPBC Tanjung Priok II.Setelah kedua kontainer yang me-

mang sudah menjadi sasaran operasi in-telijen aparat P2 KPBC Tanjung Priok IIdibuka, ternyata isinya tidak sesuai antaradokumen yang diberitahukan sebagai ka-ret dengan fisik barang berupa gulungantekstil sebagai bahan baku garmen.

Diperoleh informasi dari salah seorangaparat Bea dan Cukai, kedua importirtersebut merupakan importir jalur hijau,namun dari hasil penyelidikan ternyatakedua importir tersebut mengaku tidakmelakukan impor atas tekstil tersebut,artinya nama perusahaan mereka diguna-kan para penyelundup untuk memasuk-kan tekstil illegal asal Cina tersebut.

Sejauh ini, Anwar mengaku belummencurigai adanya keterlibatan aparat,namun bagi yang melanggar akandikenakan sanksi. Ini semata-mata untukmelakukan perbaikan pelayanan yangbaik dan manusiawi.

“Komitmen kita tidak ada pungutandan tidak ada korupsi di sini. Tadi para Ke-pala KPBC juga telah sepakat untuk mem-buat kawasan ini bebas korupsi,”tegasnya.

Dalam keterangannya dihadapanpers, baik cetak maupun elektronik,Anwar mengungkapkan, potensi kerugian

negara berupa bea masuk diperkirakansebesar Rp. 1,2 miliar. Untuk itu gunamengatasi masalah penyelundupan kedepan, pihaknya akan terus mengurangicontact person antara importir dan aparatBea dan Cukai. Disamping itu juga, akanterus dilakukan perbaikan sistem informasidan teknologi serta analisis yang tajam. Iaberharap, mudah-mudahan ke depanakan lebih baik lagi sehingga masalahpungutan tidak lagi terjadi.

“Masih ada yang harus dipadukandengan pihak lain untuk melakukanperbaikan sistem kepabeanan, misalnyadengan pihak Pelabuhan Indonesia.Karena kenyataannya, dibeberapaterminal operator masih dicampur antarakontainer eskpor, antar pulau dan impor,hal ini yang menyebabkan kita kesulitandalam melakukan pengawasan,” ucapnya.

Dalam hal ini, lanjut Anwar Bea danCukai sudah siap, tetapi harus didukunginstansi lain, seperti karantina dan pihaklain seperti pelabuhan. Bea dan Cukai,sudah menyiapkan diri dan saat ini diTanjung Priok sedang berlangsungproses uji manifest. Hanya kendala yangakan dihadapi adalah bagaimanamengintegrasikan sistem dari beberapainstansi, seperti karantina, perindustriandan sebagainya.

Kunjungan Kerja Dirjen Bea dan CukaiKE KANWIL IV JAKARTASelasa, 2 April 2006, pukul 12.00 WIB, Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Anwar Suprijadimelakukan kunjungan kerja ke Kantor Wilayah (Kanwil) IV DJBC Jakarta. Kunjungan inidimaksudkan untuk melihat kinerja Bea dan Cukai khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

KEDUA KONTAINER yang memang sudahmenjadi sasaran operasi intelijen aparat P2 KPBCTanjung Priok II setelah dibuka, ternyata isinyatidak sesuai antara dokumen yang diberitahukansebagai karet, ternyata berisi tekstil.

DALAM KUNJUNGAN KERJA, Anwar Suprijadi, melihat secara langsung proses pengurusan PIBdan memasuki ruang PFPD atau pemeriksaan dokumen dan mengambil salah satu dokumenpemberitahuan impor barang.

S

WBC/RIS

WBC/RIS

ris

Page 39: Warta Bea Cukai Edisi 379

38 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

eperti kita ketahui bahwa negarakita adalah negara kepulauan de-ngan beribu-ribu pulau besar

maupun kecil sehingga memiliki garispantai yang panjang. Apalagi sejak dira-tifikasinya UNCLOS dengan UU No.171985 yang menyebutkan bahwa ZEE(Zona Ekonomi Exclusif ) adalahsepanjang 200 mil laut maka wilayahperairan yang menjadi tanggung jawabDitjen Bea dan Cukai semakin luas lagi.

Pada 4 Mei 2006 dua kapal FPB 28telah selesai direhabilitasi oleh PT PALIndonesia. PT PAL merupakan industristrategis yang pendiriannya ditujukanuntuk menstimulir perkembanganindustri maritim di Indonesia, terutamadalam rangka mengembangkankemandirian di bidang pembangunankapal-kapal baru, pembangunan produkrekayasa umum, seperti power plantdan peralatan pemboran minyak dangas bumi, pemeliharaan, dan perbaikankapal, baik untuk kapal niaga maupunbagi kepentingan pertahanan.

Di bidang kapal-kapal komersialpengembangan teknologi dilakukan de-ngan pembangunan kapal tanker sam-pai dengan ukuran 30.000 dwt, Caraka

Salah satu implementasi dari tugas pokok yang telah dilakukan oleh Ditjen Bea danCukai selama ini adalah mengadakan patroli laut untuk mencegah terjadinyapenyelundupan di wilayah perairan Indonesia yang merupakan sebagian dari wilayahpabean Indonesia yang menjadi tanggung jawab DJBC.

PENANDATANGANAN serah terima kapal oleh Direktur Utama PT.PAL, Adwin H. Suryohadiprojokepada Direktur P2 DJBC, Endang Tata disaksikan Dirjen Bea dan Cukai.

S

DARI PT PAL KEPADA DJBCPenyerahan Dua Kapal FPB 28

FOTO : BAMBANG WICAKSONO

FOTO : BAMBANG WICAKSONOKAPAL PATROLI BC, salah satu kapal yangdiserahterimakan.

DAERAH KE DAERAH

Page 40: Warta Bea Cukai Edisi 379

39WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Jaya, Kapal Konta-iner Palwo Buwono1600 TEU dan 400Teu, kapal penum-pang Pax-200 danPax-500. Dari pe-ngalaman pengem-bangan kapal iniPAL Indonesia te-lah melakukan eks-pansi ke pasaranekspor melaluikapal Dry CargoVessel 18.500 dwtdan kapal OHBC45.000 dan Star 50.

Di bidang kapalperang penguasa-an teknologi telahdiimplementasikanmelalui pembangu-nan kapal patrolicepat 57 meteratau FPB 57 danpembangunanKapal Patroli Cepat28 meter atau FPB28 untuk Ditjen BeaCukai danKepolisian RI.

Acara serahterima kedua kapal FPB 28 milik DJBCini dimulai pukul 10.00 WIB bertempatdi Gedung Utama PT PAL Indonesialantai IV. Serah terima itu diawalidengan sambutan Direktur Utama PTPAL, Adwin H. Suryohadiprojo.Kemudian dari pihak Bea dan Cukaidiwakili oleh Anwar Supriadi selakuDirjen Bea dan Cukai. Dilanjutkanpenandatanganan serah terima kapaloleh Direktur Utama PT PAL, Adwin H.

BERSAMA ABK melihat ruang kemudi FPB 28 BC 9004.

Suryohadiprojo kepada Endang Tataselaku Direktur P2 disaksikan olehAnwar Supriyadi. Kemudian diserahkancindera mata berupa prototype kapalkepada Dirjen Bea dan Cukai oleh DirutPT PAL.

Rombongan dari Bea dan Cukaiterdiri dari Endang Tata ( Direktur P2),Z.A. Likumahuwa ( Kakanwil VII DJBCSurabaya ), Harry Wahyudi (KabagUmum Kanwil VII DJBC Surabaya), dan

Bambang Wicaksono ( KorespondenWBC ), para pimpinan PT PAL dan parajajarannya, serta ABK Kapal patroli Beadan Cukai berkesempatan melakukanpelayaran melintas Selat Madura untukmencoba dua kapal FPB tersebut yangsebelumnya diawali dengan peninjauangalangan dan dok kapal PT PAL.

Penyerahan kapal FPB 28 milik Beadan Cukai dengan nomor lambung BC9004 dan BC 9006 dari PT PALmerupakan kapal rehabilitasi tahap IIdan merupakan kapal ke-5 dan ke-6dari 8 unit yang diperbaiki.Kapal BC9004 dan BC 9006 direncanakan akanditempatkan di Pangkalan SaranaOperasi Tanjung Balai Karimun.

Dengan bertambahnya 2 unit kapalFPB 28 yang siap beroperasi inidiharapkan pengawasan terhadapdaerah perairan yang rawanpenyelundupan lebih dapat ditingkatkansehingga penyelundupan dapatdicegah atau setidaknya diturunkanjumlahnya.

Selanjutnya di lain pihak, sebagaibahan kajian melalui kerjasama antaraPT PAL dan Bea dan Cukai tentunyadapat mewujudkan nilai tambah padakemampuan industri dalam negeri.

Sebagaimana diketahui prosespembuatan suatu kapal melibatkan danmembutuhkan dukungan SDM danindustri-industri pendukung lainnyayang pada gilirannya mampu menyerapdan menciptakan lapangan kerja barusekaligus sebagai wahana transformasikeahlian untuk menciptakan komunitasmasyarakat yang mandiri dalam segalaaspek industrialisasi.Bambang Wicaksono, Koresponden Surabaya

DIRJEN BEA DAN CUKAI, Anwar Suprijadi, meninjau dok kapal PT.PAL, tampak salah satu kerangka kapal patroli Bea dan Cukai.

FOTO : BAMBANG WICAKSONO

FOTO : BAMBANG WICAKSONO

Page 41: Warta Bea Cukai Edisi 379

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

NIAT DAN SYUKUR NIKMATebagai seorang muslim, siapa sihyang tidak punya niat untuk pergihaji ke tanah suci? Sekedar niat saja

pasti semua orang memiliki, masalahnyaadalah bagaimana mendapatkan biayauntuk dapat menunaikannya. Sungguh se-buah kenikmatan yang besar, bila ternyataAllah SWT menjadikan kita sebagai tamu-Nya yang dapat mengunjungi Baitullah.Sesungguhnya hal itu pula yang terjadipada kami (saya dan istri), akhirnya dapatberangkat menunaikan ibadah haji ditahun 1426 H yang baru saja terlewati.

Niat untuk berhaji sebenarnya sudahlama, namun bertambah kuat pada saat diawal tahun 1424 H atau 2004 M ketikasaya diusulkan untuk menjadi petugas hajiyang mewakili DJBC. Sayangnya, saat itugagal karena persyaratan dariDepartemen Agama berubah, dari yangsebelumnya umur maksimal 50 tahunmenjadi umur minimal 40 tahun. Adaperasaan kecewa sebagai manusia,namun saya tetap meyakini bahwa Allahakan memberikan ganti yang lebih baik.

Ternyata memang benar, padapertengahan bulan suci Ramadhan 1424

H atau 2004 M, Allah SWT memberikanganti yang lebih baik, karena dengankemudahan dari-Nya, akhirnya malahsaya bersama istri dapat mendaftarkan dirisebagai calon jamaah haji di Kota Bekasi.Alhamdulillah.

WALIMATUS SAFARUL HAJ, MAAF DANDOA

Setelah melalui proses panjang pe-nantian dan serangkaian proses persiap-an dari mulai manasik haji, pemeriksaankesehatan dan penentuan kelompokterbang (kloter) serta jadwal keberangkat-an, akhirnya kepastian pun mulai jelassetelah diumumkan bahwa nama kamimasuk diantara ± 3.200 orang calon jama-ah haji Kota Bekasi, dalam Gelombang Ikloter 20 bersama 2 (dua) orang Duta HajiBea dan Cukai yaitu Bapak BambangHeru dan Bapak Djaka Kusmartata, yangakan berangkat tanggal 14 Desember2005. Jadwal itu mengingatkan tanggal la-hir saya 12 Desember 1973 dan jika dihi-tung ternyata kami ditakdirkan berangkathaji pada umur 32 tahun, karena sayadan istri juga berdekatan tanggal lahirnya.

Hari Sabtu tanggal 10 Desember2005, kami mengundang teman-teman,tetangga dan saudara untuk menghadiriacara walimatus safarul haj kami. Dalamkesempatan tersebut, mulai terasa getar-an hati yang akhirnya berbuah air mata,pada saat menyampaikan permintaanmaaf yang tulus dari lubuk hati yangterdalam atas segala khilaf, permohonandoa untuk keselamatan kami dari semuayang hadir dan menitipkan 2 (dua) buahhati kami Naufal (6 th) dan Salma (3 th)kepada mertua. Sungguh semuanya ber-jalan laksana wasiat terakhir seseorangmau pergi berperang yang sudah siapuntuk mati. Kami sepenuhnya menyadarihal tersebut, karena memang hanya 2(dua) pilihan kebaikan yang ada, yaitu hajimabrur atau mati syahid. Namun hati kecilkami tetap berharap pada Allah SWT agardiberikan kemudahan dan keselamatanhingga dapat kembali ke tanah air.

DUA KOTA SUCI : MADINAH DANMAKKAH

Setelah menempuh perjalanan selama± 9 jam, sampailah kami di Madinah padahari Kamis, 15 Desember 2005 pukul04.30 waktu setempat dan terhitung mulaiSholat Dhuhur hari itu, kami akanmelaksanakan sunnah arba’in di MasjidNabawi, yaitu sholat wajib 40 waktu yangmenurut hadist Nabi, pahalanya adalahterbebas dari siksa neraka, azab, dankemunafikan.

Di Masjid Nabawi yang sangat megahini, jamaah selalu berebut menempatisalah satu bagian di antara Mimbar Nabidan Rumah Nabi (sekarang menjadi ma-kam Nabi), yang disebut Raudhah (TamanSurga), salah satu tempat yang mustajab(tempat do’a yang pasti diterima AllahSWT). Hanya saja, untuk berebut tempatdi Raudhah jangan sampai mengorban-kan sholat wajib, karena saking penuhnya,

HajiIBADAH FISIK,PERJALANAN ROHANI

“Menunaikan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu(bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan menujuBaitullah. Dan barang siapa mengingkari (kewajiban haji), makasesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak membutuhkan sesuatu)dari semesta alam.” (QS Al-Imran : 97)

KA’BAH BAITULLAH, yang tak pernah sepi dari orang-orang yang Thawaf mengelilinginya.

S

40 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

SELAK

Page 42: Warta Bea Cukai Edisi 379

41WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

terkadang orang berdiri berjubelan dannggak bisa bergerak apalagi untuk sholat.

Setelah menyelesaikan sunnaharba’in, para jamaah haji diberangkatkanke Makkah dengan sudah berpakaianihram untuk mengambil miqat di Bir Ali, 12km dari Madinah, yaitu untuk berniatumrah dan melakukan sholat sunnah 2rakaat.

Sampai di Mekkah, setelah membe-reskan koper, mengatur pembagian kamardan beristirahat sejenak, pukul 19.00 WIBkami bersama rombongan KelompokBimbingan Ibadah Haji Al-Ishmah yangdipimpin oleh Ust. Burhanuddin, Lcberjalan dari penginapan di daerah Jarwal,menuju Masjidil Haram yang jaraknya ±1,5 km. Selama perjalanan menujuMasjidil Haram, semua membaca talbiyah.Subhanallah, kami dapat melihat ribuanorang keluar dari Masjidil Haram, karenakebetulan baru sampai setelah lewatwaktu sholat Isya’.

Bergetar hati ini, karena Ka’bah yangdisebut dalam Al-Qur’an dan selalu men-jadi arah kiblat sholat kita, sudah berada didepan kami. Setelah melakukan thawafumrah, isak tangis tanda syukur pun taktertahankan keluar membasahi wajah danihram kami. Setelah melakukan Sa’i danber-tahallul, selesailah pelaksanaan um-rah sekitar pukul 24.00 waktu setempat.

KA’BAH, KISWAH, HAJAR ASWAD DANAIR ZAM-ZAM

Ka’bah atau Baitullah ( Rumah Allah)atau Baitul ‘Atiq (Rumah Kemerdekaan)adalah bangunan yang menyerupaibentuk kubus ini merupakan bangunanpertama di atas bumi yang digunakan un-tuk menyembah Allah. Dibangun berupatembok bersegi empat yang terbuat daribatu-batu besar kerwarna kebiru-biruanyang berasal dari gunung-gunung di seki-tar Mekah, dengan pondasi yang kokohterbuat dari batu marmer yang tebalnya ±25 cm.

Ka’bah ditutup dengan kelambu sutra

hitam yang disebut Kiswah dan tergantungdari atap sampai ke kaki. Sejak zamanNabi Ismail, Ka’bah sudah diberi penutupdari luar yang disebut Kiswah. Kiswah inidihiasi dengan tulisan-tulisan ayat suci Al-Qur’an yang disulam secara khususdengan benang emas. Setiap tanggal 9Dzulhijjah, pada saat jamaah haji sedangwukuf, Kiswah diganti dengan yang baru.Tak kurang dari 20 juta riyal dibutuhkanuntuk biaya pembuatan Kiswah danseluruh proses pembuatannya dikerjakanoleh 200 orang. Kenapa dipilih tanggal 9Dzulhijjah? Karena pada saat wukuf, sua-sana di Masjidil Haram sedang kosong,sehingga untuk menjaga agar tidak terjadi-nya khurafat khususnya berebutan untukmendapatkan potongan Kiswah yangakhirnya menjadi perbuatan syirik.

Selama 24 jam Ka’bah tidak pernahsepi dari para jamaah yang berthawafmengelilinginya sepanjang siang dan

malam, ribuan orang-orang muslim dariberbagai belahan dunia. Di sini terlihatsangat jelas, betapa orang-orang sangatbersemangat dan menikmati seluruhproses ibadah. Sebuah kekaguman dankeharuan selalu menyertai ketika bertemudengan orang-orang yang barangkali me-nurut ukuran di Indonesia tidak mungkinuntuk melaksanakannya, karena orang-orang yang cacat (maaf) tidak mempunyaisatu kaki atau malah dua-duanya terlihatbegitu khusyu’nya melakukan thowaf.Belum lagi ibu-ibu muda dengan bayinyaatau orang tua yang sudah bungkuk (ma-af), juga sangat menikmati thowaf yangdilakukannya. Kami jadi berpikir, seperti-nya kita malu dan harus berkaca padamereka, karena ternyata semangat mere-ka untuk mendekat pada Allah jauh lebihbesar dari pada orang-orang yang mung-kin sudah diberikan kesehatan dan sekali-gus kemampuan yang lebih dibandingmereka.

Sudah pasti, jamaah haji yang sedangthowaf pun akan mencoba ittiba’ (meng-ikuti sunnah Nabi) untuk mencium HajarAswad, yang terletak di salah satu sudutKa’bah yang juga menjadi tempat mulai-nya melakukan thowaf. Di sini sepertinyamerupakan pergulatan abadi bagi orang-orang yang berusaha menciumnya.Alhamdulillah, saya diberikan kesempatandan kemudahan untuk 2 (dua) kali menci-um Hajar Aswad yang menurut riwayatmerupakan batu ruby dari Surga.

Jangan salah, kami juga baru tahuternyata di sini banyak orang Indonesiayang memanfaatkannya untuk dijadikanlahan mengambil keuntungan denganmembantu orang-orang Indonesia lainnyayang mau mencium Hajar Aswad dengantarif 10 SR s.d. 100 SR. Naudzubillah mindzalik, bagaimana mungkin jamaah hajiuntuk mengerjakan hal sunnah sajasampai rela menyakiti jamaah haji yanglain, karena dalam praktiknya, orang-TRAGEDI JAMARAT. Banyak korban yang berjatuhan saat terjadi tragedi di Jamarat pada 12 Dzulhijjah.

MASJIDIL HARAM. Suasana Masjidil Haram di pagi hari setelah Sholat Shubuh.

DOK. PRIBADI

DOK. PRIBADI

41WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Page 43: Warta Bea Cukai Edisi 379

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

orang yang mengambil untung tersebutselalu berkelompok dan melakukanapapun supaya “klien”nya dapat menciumHajar Aswad. Padahal dengan bermodal-kan doa, keikhlasan dan kepasarahan,Insya Allah akan diberikan kemudahanuntuk mencium Hajar Aswad. Walaupunbanyak jamaah haji wanita dari Indonesiayang ikut mencoba menciumnya, menurutpendapat ulama, hal tersebut adalahharam, karena bagi wanita lebih terhormatuntuk tidak melakukannya daripadaberdesak-desakan dengan jamaah laki-laki dan kemungkinan malah akanmembuka auratnya. Sedangkan untukthowaf saja, bagi wanita disunnahkan dibagian yang paling luar.

Satu hal lagi, di Masjidil Haram terletaksumber mata air zamzam, sehingga diseluruh sudut masjid dapat dengan mu-dah ditemukan air zamzam yang dialirkanmelalui kran-kran atau tabung-tabungsemacam dispenser, yang juga banyakditemukan di Masjid Nabawi. Sungguhsebuah mu’jizat Allah yang nyata,diminum, diambil untuk dibawa pulang,dan dikemas untuk dikirim ke seluruhmaktab jamaah haji yang jumlahnya juta-an orang, air zam-zam tidak pernah habis.Berdasarkan sabda Nabi MuhammadSAW, air zamzam dapat menyembuhkanpenyakit dan dapat membawa berkahsesuai dengan doa yang dipanjatkan se-waktu meminumnya.

MINA, ARAFAH DAN MUZDALIFAHKalau sebagian besar jamaah haji dari

Indonesia setelah memakai ihram, padatanggal 8 Dzulhijjah diberangkatkan keArafah untuk persiapan wukuf di keesokanharinya, maka kami bersama 10 orangjamaah dari rombongan minta izin ketuakloter untuk “tanazul” yaitu keluar darirombongan untuk melakukan sunnahNabi menginap di Mina terlebih dahulu.

Setelah melakukan sholat Subuh di

Masjidil Haram, sekitar pukul 07.00 waktusetempat kami berangkat dengan berjalankaki menuju Mina yang berjarak ± 8 kmdari Makkah. Bersama jamaah haji lainnyayang jumlahnya cukup banyak, kamiberjalan menyusuri jalanan yangdisediakan khusus oleh Pemerintah ArabSaudi untuk pejalan kaki (pedestrianroad). Dalam perjalanan ini, kami bertemudengan rombongan haji Daarut Tauhidyang dipimpin langsung oleh KH.AbdullahGymnastiar (Aa’ Gym).

Sekitar pukul 09.30, setelah melewatiJamarat (tempat jumrah) dan terowonganMuashim, kami sampai di tenda yangterletak di sektor 98 dan persis di bawahjembatan layang. Di Mina ternyatamemang dibolehkan menginap di tendayang disediakan Pemerintah Arab Saudi.Walaupun sebagian besar masih kosong,namun banyak juga yang melakukansunnah Nabi tersebut. Di sini kamimelaksanakan sholat 5 waktu mulaiDhuhur sampai dengan Subuh denganqashar namun tidak di jama’.

Setelah melaksanakan sholat Subuh,± pukul 06.00 pada tanggal 9 Dzulhijjahkami berangkat berjalan kaki menujuArafah yang berjarak ± 16 km. Namunsetelah berjalan sekitar 4 km dan mulaimemasuki Muzdalifah, kami memutuskanuntuk meneruskan dengan kendaraanumum, karena kondisi sebagian darirombongan terutama para istri kita terlihatkecapaian, padahal sebelum Dhuhurharus sudah berkumpul denganrombongan di maktab kita. Denganmenggunakan kendaraan umum, ± 30menit kemudian sekitar pukul 08.00, kamisudah sampai Arafah dan turun di dekatJabal Rahmah untuk kemudian denganmenggunakan peta, kembali meneruskanperjalanan mencari maktab kita.Alhamdulillah setelah berputar-putarmenyusuri jalanan di Arafah yang cukupmelelahkan, ± pukul 10.00 sampai juga ke

maktab kita dan bertemu kembali dengananggota rombongan lainnya yang sudahmenginap semalaman di tenda maktab.

Pada pukul 12.00, dimulailah khotbahyang disampaikan oleh Ust. AhmadSyaikhu, Ak, Wakil Ketua DPRD KotaBekasi yang juga satu rombongan dengankami. Ungkapan kata-kata dan sentuhanhati yang disampaikannya sangatmenyentuh perasaan hingga hampirsemua orang menangis, teringat akandosa-dosa bercampur harap ataskeselamatan di dunia dan akhirat. Setelahmelaksanakan sholat Dhuhur dan Ashardengan jama’ qashar, mulailah waktuuntuk wukuf. Memang wukuf di Arafahpada hari terbaik dalam setahun tersebuthanya berdiam diri sambil berdzikir,membaca Al-Qur’an, berdoa danbermuhasabah untuk lebih mendekatkandiri pada Allah, namun wukuf di Arafahadalah wajib haji dan tidak sah hajiseseorang tanpa wukuf. Setelah terbenammatahari, selesailah pelaksanaan wukuf,dan dimulailah persiapan untuk mabit(bermalam) di Muzdalifah.

Dengan sistem taradudi untukpengangkutan jamaah haji, satu kloterhanya kebagian 2 (dua) buah bus,sehingga harus menunggu giliran untukdijemput. Rombongan kami akhirnyadijemput sekitar pukul 23.00 dan sampaidi Muzdalifah sekitar pukul 23.30, untukkemudian melakukan Sholat Maghrib danIsya’ jama’ ta’khir dilanjutkan denganmencari tujuh batu kerikil yang akandipakai untuk melempar jumrah aqobah diMina pada tanggal 10 Dzulhijjah.Alhamdulillah, kami dapat bermalam diMuzdalifah hingga waktu Shubuh, karenaNabi memang melaksanakan seperti itu.

JUMRAH DAN TRAGEDI JAMARATPada tanggal 10, 11 dan 12 Dzulhijjah,

jamaah melempar jumrah di Jamarat un-tuk yang mengambil nafar awal, sedang-kan bagi mereka yang mengambil nafartsani harus bermalam lagi dan melemparjumrah lagi pada tanggal 13 Dzulhijjah.

Perhatian Pemerintah Arab Saudi un-tuk menjaga kemanan dan keselamatan

TEROWONGAN MUASIM. Penulis (paling kiri) berpose di depan terowongan Muasim di Mina bersamadengan rombongan jamaah haji ketika melakukan Tanazul pada 8 Dzulhijjah.....

MENUJU MAKKAH. Penulis bersama istridengan kondisi Ihram saat akan berangkatmenuju Makkah.

DOK. PRIBADI

DOK. PRIBADI

42 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

SELAK

Page 44: Warta Bea Cukai Edisi 379

43WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

bagi para jamaah haji sebenarnya sangattinggi, karena selain sudah dibuat 2 lantai,fasilitas keamanan dan keselamatan jugacukup disiagakan. Hal tersebut mengingatkepadatan di Jamarat cukup tinggi yangberarti resiko keamanan juga paling tinggi,sehingga wajar bila di sana sudah disiap-kan sekitar 100 mobil ambulan, ratusantentara (rajul amni) dan patroli helikopteryang terus berputar-putar di atasnya.

Namun, tragedi yang tidak diharapkanitu terjadi juga pada tanggal 12 Dzulhijjah,di saat ribuan jamaah haji memadatiJamarat menunggu waktu utama (afdhal)melempar jumrah yaitu selepas waktudhuhur (ba’da zawal). Selama menungguwaktu yang utama tersebut, terjadipenumpukan sehingga kepadatan luarbiasa menjelang waktu melempar jumrah.Begitu adzan Dhuhur dikumandangkan,penumpukan jamaah dalam jumlah besaritulah mulai mengalir bagaikan air bah.Dalam kondisi demikian, banyak jamaahbersinggungan, terjatuh dan terinjak-injak.Apalagi disinyalir banyak juga jamaahyang mengambil nafar awal, sehinggapada saat melempar jumrah sekaligusmembawa barang-barang bawaan yangcukup banyak. Tercatat dalam trageditersebut menyebabkan 345 jamaah wafatdan 289 lainnya luka-luka termasuk rajulamni yang bertugas.

Pada hari itu rombongan kami barumelempar jumrah sekitar pukul 16.00,dimana para korban sudah dievakuasinamun lokasi jamarat masih sangat padat.Di tengah suara himbauan agar jamaahhaji dari Indonesia tidak pergi melemparjumrah, dengan mengucapkan Bismillahkami tetap berangkat dan Alhamdulillahdapat melaksanakannya dengan lancar.

ombongan kami memang memutus-kan untuk mengambil nafar tsani, sehing-ga baru tanggal 13 Dzulhijjah setelahmelempar jumrah sekitar pukul 07.00, ka-mi kembali ke Makkah untuk melakukanthowaf dan sa’i haji.

JAULAH DAN ZIARAHBaik sebelum maupun sesudah pelak-

sanaan ibadah haji, selain melakukanumrah sunnah, kami juga menyempatkandiri untuk berziarah ke Makam RasulullahSAW, makam Abu Bakar Shiddiq, makamUmar bin Khattab dan tempat-tempat yangterkait dengan sejarah Islam lainnya diMadinah, seperti Baqi’ dan Bukit Uhud, diMakkah, seperti : Goa Hira’, Jabal Tsur,Masjid Jin, dan Masjid Hurairah (Kucing),dan di Jeddah, seperti makam Siti Hawa,Masjid Qishos dan Laut Merah.

Khusus untuk sampai ke Goa Hira’tempat turunnya wahyu yang pertama ini,saya dan bersama beberapa temantermasuk Pak Bambang Heru harus pergike Jabal Nur, yang terletak 5 km disebelah utara Makkah di sebelah kiriperjalanan menuju Arafah dengan biaya10 SR per orang. Tinggi puncak gunungJabal Nur ± 200 meter dan di sekelilingnyaterdapat sejumlah gunung, bukit batu danjurang. Dibutuhkan waktu sekitar 1 jam

sebelum sampai ke puncak, namun kalausudah agak siang, dengan padatnyaorang-orang yang juga mau mendakinya,maka perjalanan akan semakin lama.

Dari atas Jabal Nur ini, kita bisa meli-hat dengan jelas hamparan kota Makkah.

PULANG, UJIAN KESABARAN DAN PESANSetelah hampir 40 (empat puluh) hari

melakukan nikmatnya ibadah di tanahsuci, sampai juga pada batas waktu yangmengharuskan kami kembali ke tanah air.Berat rasa hati untuk meninggalkan kotasuci bercampur dengan kerinduan padakeluarga di tanah air.

Seharusnya kami pulang denganpesawat Saudi Arabian Airlines pukul20.00 waktu setempat, namun karenasesuatu hal, akhirnya kami harusmenginap di Bandara King Abdul Azis,Jeddah. Di sini pun para “haji” masih diujikesabarannya karena harus menunggu,berdiri mengantri untuk pemeriksaan,mulai pukul 10.00 sampai keberangkatanpesawat pukul 03.30 waktu setempat.

Setelah mendarat di BandaraSoekarno-Hatta pukul 16.30 WIB, kembalirasa syukur kami sampaikan kepada AllahSWT, tetapi bukan berarti selesai sampaidisini, karena kembali ujian kesabarandatang silih berganti. Semua jamaah hajimemang sudah ingin berkumpul dengankeluarga, sehingga pada saatpengambilan koper pun berebutan untukduluan dan begitu pula saat masuk ke busyang akan mengantarkan kembali keasrama haji Kota Bekasi.

Apakah sudah selesai? Ternyata juga

belum. Kami juga disambut senyumramah para penjual valuta asing yangdengan ramahnya mempersilahkan untukmenukar riyal dengan rupiah, tapi dengannilai tukar yang betul-betul anjlok, yaituketika berangkat 1 SR = Rp 2.950,00 danketika pulang 1 SR = Rp2.150,00. Belumlagi para kurir di bandara pun ternyata ikutmengambil kesempatan dengan mematoktarif mahal, banyak jamaah yang sudah“sepuh” dikerjain mereka. Begitulahadanya, sampai akhirnya setelah menem-bus kemacetan jalanan dan dengan ka-walan polisi bak tamu negara, pada pukul20.45 WIB tiba juga di asrama haji KotaBekasi. Di sepanjang jalan menujugerbang asrama haji sudah banyak mobilberjejer dan orang-orang melambaikantangannya menyambut para jamaah haji.Alhamdulillah, akhirnya kami bisaberkumpul kembali dengan keluarga.

Sebagai penutup tulisan ini, kamiberpesan kepada pembaca semuanyadengan 2 hal saja, pertama segeralahberhaji jika anda masih muda dan sudahmampu, kalau perlu setelah membacatulisan ini segeralah mendaftar, karenatidak ada yang tahu apa yang akan terjadibesok hari, yang kedua berlatihlahmenjadi orang yang sabar karena akansangat dibutuhkan di sana.

“Ya, Allah jadikanlah haji kamisebagai haji mabrur yang pahalanyatidak lain adalah surga…Amin”

Aris Sudarminto, S.Sos, MM,Pelaksana pada Direktorat Cukai Kantor Pusat

DJBC sekaligus Sekretaris I DewanKemakmuran Masjid Kantor Pusat DJBC

MASJID NABAWI. Penulis bersama istri berpose dengan latar belakang Masjid Nabawi di Madinah.

DOK. PRIBADI

43WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Page 45: Warta Bea Cukai Edisi 379

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

S A P U W A NSapuwan lahir di Purwodadi, Jawa Tengah pada 1952. Pria setengah bayayang mengaku tidak tahu tanggal kelahirannya ini, dikenal kalem dansederhana. Namun bagi para pegawai KPBC Balikpapan, sosok Sapuwanmemegang peranan yang sangat penting. Lewat bapak empat orang putrainilah segala urusan yang menyangkut administrasi kepegawaian bisaterurus dengan baik. Lebih dari lima tahun ia ditempatkan di bagiankepegawaian dan merasa enjoy dengan tugasnya tersebut.

“Sewaktu bertugas di KPBC Samarinda, saya juga ditempatkan di UP(kepegawaian). Saya menerima karena memang saya belum mendapatpendidikan teknis,” kata Sapuwan yang pernah menerima penghargaanSatya Lancana Karya Satya XX tahun.

Perjalanan hidup Sapuwan sebelum bekerja di Bea dan Cukai terbilang tidakmudah. Pada 1974, Sapuwan bertekad merantau dari desanya di Grobogan,Purwodadi untuk mencari pekerjaan di Samarinda. “Tanpa modal apa-apa sayake Samarinda. Saya cari pekerjaan apa saja yang penting halal, mulai dari kulibangunan sampai menjadi buruh, pokoknya apa saja,” cerita Sapuwan.

Sejak 16 Januari 1979, nasibnya mulai berubah dengan menjadi tenagahonorer di KPBC Samarinda. Mujur baginya, sembilan bulan berikutnya,tepatnya 1 Maret 1980, ia diangkat menjadi pegawai bea cukai melalui tesCPNS di Banjarmasin. Selama lebih dari 20 tahun karirnya dihabiskan diKPBC Samarinda sebelum dimutasi ke KPBC Balikpapan sejak tahun 2000.

D J U N A F A RSeulas senyum tersungging diujung bibir pria paruh baya ini ketika

bertemu dengan WBC di kantornya, KPBC Tipe B Bogor, pada April lalu.Masih dengan senyum yang tak lepas dari wajahnya, Djunafarmenceritakan pengalamannya mengabdi pada institusi Bea dan Cukaiselama kurang lebih 33 tahun.

Sejak lulus pendidikan juru tata telegraf/radio dan teleprinter DJBC pada1972-1973 di Lemdik Postel Bandung, ia langsung ditempatkan di KantorPusat DJBC tepatnya pada Sarana Perhubungan Jakarta (Sarhub) sebagaitenaga telekomunikasi (radio operator).

Setelah kurang lebih 5 tahun (1973-1978) bertugas di Sarhub KP DJBC,pada 1978 ia dipindahkan ke Kanwil II DJBC TBK sebagai tenagakomunikasi (radio operator) di Pangkalan Sarana Perhubungan DJBC TBK.

Saat bertugas di Sarhub Kanwil II DJBC TBK, pria yang lahir di Bogor, 7April 1950 ini sering melakukan patroli laut dengan menggunakan kapalpatroli Bea dan Cukai dibawah kendali Kakanwil II DJBC TBK cq Kabid P2atau Kasi Operasi. Sesuai dengan surat perintah berlayar (SPB), setiappatroli rutin yang dilakukan memakan waktu 8 hari. Wilayah patroli pun taksebatas wilayah II DJBC TBK tetapi hingga keluar wilayah TBK seperti keBelawan, Sabang, Pontianak, Jakarta, Surabaya dan Balikpapan (mencakupTarakan dan Nunukan).

Selama menjalankan tugas patroli laut, pengalaman yang dirasa sangatmenyenangkan dan berkesan adalah ketika laut dalam keadaan tenang, tanpariak sedikitpun bagaikan hamparan plastik. “Pada saat itu kadang-kadang sangnakhoda memerintahkan kapal untuk mengapung di daerah yang dianggapaman dan mesin kapal pun dimatikan. Setelah itu biasanya kami berkumpul

ENDRO YUWONO SH. MM.Sosok yang ramah dan murah senyum, begitu kesimpulan WBC ketika

bertemu dengan pegawai yang satu ini di ruang kerjanya. Saat WBC berkun-jung ke KPBC Tulungagung, Endro demikian ia dipanggil, menceritakanpengalamannya setelah 22 tahun mengabdi pada institusi Bea dan Cukai.

Endro mulai meniti karir di Bea dan Cukai sejak 1984. Ia mengakubahwa menjadi pegawai negeri sipil memang merupakan cita-citanya sejakkecil. Untuk itu ia sangat bersyukur dapat menjadi pegawai bea cukai.

Penempatan pertama dilaluinya di KPBC Juanda hingga tahun 1990,kemudian ia dipindahtugaskan ke Kanwil VII DJBC Surabaya sejak 1994 -2001. Setelah itu ia dipromosi menjadi Kasi Pabean dan Cukai di KPBCPasuruan hingga tahun 2006.

Saat ini Endro menjabat sebagai Kepala Kantor KPBC Tipe CTulungagung dengan pangkat penata muda Tk I. Penempatannya sebagaiKepala KPBC Tulungagung merupakan kesempatan berharga bagi dirinyauntuk berkarya di tempat ia dilahirkan dan dan dibesarkan. Dengan kata lain,ia merupakan sosok putra daerah yang dipercaya oleh DJBC untukmemimpin KPBC Tulungagung dalam memberikan pelayanan sekaliguspengawasan kepada pengguna jasa kepabeanan dan cukai.

“Bertugas di KPBC Tulungagung harus rajin menjemput bola. Misalnyadengan mengadakan sosialisasi ke lapangan khususnya ke pabrik-pabrikrokok yang jumlahnya mencapai 137 perusahaan yang meliputi gol III, IIIAdan IIIB. Pabrik-pabrik tersebut tersebar di desa-desa dan pengelolaannyamasih tradisional. Beberapa waktu lalu kami juga menemukan rokok polosdan pita cukai palsu,” imbuhnya. Tak hanya itu, KPBC Tulungagung juga

44 WARTA BEA CUKAI EDISI 378 MEI 200644 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

SIAPA MENGAPA

Page 46: Warta Bea Cukai Edisi 379

45WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Pada 1997, Sapuwan mempunyai pengalaman yangmengesankan ketika bertugas di KPBC Samarinda. “Saatsedang periksa kapal (boatzoeking) di daerah Senipah, tiba-tibadatang ombak yang cukup besar yang sebelumnya tidakpernah ada. Hal itu membuat kami semua ketakutan,”kenangnya. Uniknya, pengalaman tersebut terulang lagi pada2004 saat bertugas di daerah Grogot.

Demi tugas, Sapuwan saat ini harus bolak-balik menempuhperjalanan pulang-pergi (pp) Balikpapan – Samarinda untukmenemui keluarga yang tinggal di Samarinda. Perjalanansejauh 125 km ke Samarinda dilakukannya seminggu sekali.“Kalau pulang, saya harus naik angkutan umum sebanyak 6kali, mulai dari angkot, bis sampai ojek, baru sampai ke rumah,”tutur pegawai yang sehari-hari tinggal di mess pegawai.

Dua tahun lagi, tahun 2008, Sapuwan akan pensiun. Ia be-rencana mengisi masa pensiunnya dengan bercocok tanam se-bagaimana telah ia lakukan saat ini kala pulang ke Samarinda.

Diakhir cerita, ia memberikan pesan bagi para pegawai BeaCukai agar senantiasa bekerja dengan baik tanpa selalumemikirkan imbalan uang. “Kalau kita bekerja baik denganmelayani mereka (PPJK), pasti mereka akan selalu ingat namakita walaupun sudah pensiun…” ujarnya.

aktif menyampaikan pesan lewat media radio maupun cetaktentang peraturan cukai.

Selama masa bertugas, pegawai yang gemar memba-ca ini mempunyai kisah menarik ketika bertugas di KPBCJuanda. “Waktu itu saya mendapat tugas pemeriksaan pe-sawat jamaah haji yang baru tiba di Bandara Juanda,banyak sekali barang-barang penumpang yang terurai tidakberaturan dan sebagai petugas kami terpaksa merapikan-nya hingga larut malam,” kenang bapak tiga orang anak ini.

Meskipun memiliki kesibukan di kantor, Endro tidak pernahmenyia-nyiakan waktu untuk menimba ilmu. Pada 1998 iaberhasil meraih gelar sarjana hukum di Universitas Surabaya.Tidak puas dengan hanya memiliki gelar S1, Endro melanjutkanpendidikan pascasarjana. Gelar Magister Manajemen di STIEABI Surabaya berhasil disandangnya pada 2003.

Selain pendidikan formal, ia juga mengenyam berbagaipendidikan dan latihan di lingkungan kerja antara lain, DPTII (1992), ADUM (1999), Diklat Verifikasi (1998) dan DiklatNarkotika (2001).

Di akhir wawancara, Endro mengutarakan harapan-nya pada institusi DJBC yang sangat ia cintai ini dimasa yang akan datang. “Bea dan Cukai harus menjadiorganisasi yang besar dan disegani oleh pengguna jasabukan ditakuti,” harap pria kelahiran Tulungagung, 23Juni 1960.

dibelakang sambil bersenda gurau dan bermain kartu domino,ada juga yang memancing ikan,” kenang Djunafar.

Setelah kurang lebih 22 tahun bertugas di SarhubKanwil II DJBC TBK (1978-2000), pada 2000 iadipindahtugaskan dari TBK ke KP DJBC Jakartasebagai pelaksana dan ditempatkan di Sarana Operasi(stasiun radio/faksimile) Dit. P2. Delapan bulankemudian, ia dipindahkan ke KPBC Bogor danditempatkan sebagai Staff Kepala KPBC Bogor selama2 tahun. “Kemudian saya minta dipindahkan ke bagianlain dan ditempatkan sebagai Staff Kasi Perbedaharaanhingga pensiun,” ujarnya.

Sejak bertugas di KPBC Bogor selama kurang lebih4,5 tahun, Djunafar merasakan ketenangan lahirmaupun batin. Di kota kelahirannya itu, ia dapatberkumpul dengan keluarga dan mendapat pengalamanbaru yang sangat berharga yaitu di bidangperbendaharaan diakhir karirnya sebagai PegawaiNegeri Sipil (ia memasuki masa purna bhakti pada 1Mei 2006-red).

“Harapan saya semoga Direktorat Jenderal Bea danCukai pada umumnya dan KPBC Bogor khususnya,kedepannya dapat menjadi lebih baik dan lebih primadalam segala hal, terutama dalam hal sistem pelayananyang diberikan pada masyarakat dan pengguna jasalainnya, amin…,” harapnya.

info buku

CATATAN:Ongkos kirim buku wilayah Jabotabek Rp. 25.000

Rp. 120.000

MAJALAH WARTA BEA CUKAIKantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan CukaiJl. A. Yani (By Pass) Jakarta Timur 13230Telp.Telp.Telp.Telp.Telp. (021) 47860504, 4890308 ex. 154Fax.Fax.Fax.Fax.Fax. (021) 4892353 / E-mail:E-mail:E-mail:E-mail:E-mail: wbc.cbn.net.iddengan Hasim / Kitty

MAJALAH WARTA BEA CUKAI MENYEDIAKANBUKU SEBAGAI BERIKUT:

BILA ANDA BERMINAT,

LANGGANAN MAJALAHWARTA BEA CUKAI

No Lama Diskon Harga Harga luarBerlangganan Jabotabek Jabotabek

1 3 Bulan (3 edisi) 0% Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 40 40 40 40 40.....555550000000000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 43 43 43 43 43.....5555500000000002 6 Bulan (6 edisi) 5% Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 78 78 78 78 78.....000000000000000 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 84 84 84 84 84.....0000000000000003 1 Tahun (12 edisi) 10% Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 15050505050.000.000.000.000.000 Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 1Rp. 16262626262.000.000.000.000.000

○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○

Sudah Termasuk Ongkos Kirim

BUNDEL WBC 2005Bundel Majalah Warta Bea Cukai Tahun 2005 (EdisiJanuari - Desember)

Bambang W. (Surabaya)

ifa

Dons (Balikpapan)

Page 47: Warta Bea Cukai Edisi 379

46 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Oleh: Redy Bambang Sri Gunawan, SH, MH.

KOLOM

MANAJEMENSUMBERDAYAMANUSIA(SDM)( B A G I A N II )

ika pada bulan lalu kita telahmembicarakan manajemenadalah suatu proses sistimatis

untuk mencapai tujuan denganfungsi-fungsinya yang disebutdengan konsep PDCA (Plan; Do;Check; and Act), dan jugamenyinggung banyak masalahmanajemen SDM Model 7P, makakali ini kita melanjutkan daribeberapa fungsi Manajemen SDMhingga sampai Evaluasi.

PENGORGANISASIAN FUNGSI-FUNGSIMANAJEMEN SDM

Bila unsur SDM dikelompokanmenjadi pembagian wilayah tugasdan tanggung jawab, maka akanmenjadi 4 (empat) kelompok besar,yaitu :a. Bagian Kepersonaliaanb. Bagian Pengupahan dan

Kesejahteraanc. Bagian Pelatihan dan

Pengembangan, dand. Bagian Perencanaan;

Pendayagunaan dan PengukuranKinerja

a. Fungsi Kepersonaliaanl Pengolahan data karyawanl Sistem informasi ketenaga

kerjaanl Bimbingan dan penyuluhanl Kontrak kerja/surat keterangan

kerja, dan lain-lainb. Fungsi Pengupahan dan

Kesejahteraanl Sistem penggajianl Pajak penghasilan karyawanl Program kesejahteraanl Pinjaman/kredit untuk

karyawan, dan lain-lain

c. Fungsi Pelatihan danPengembanganl Analisa kebutuhan pelatihanl Pengembangan modul-modul

pelatihanl Evaluasi efektivitas pelatihanl Pengkaderan pemimpin/

eksekutif, dan lain-laind. Fungsi Perencanaan;

Pendayagunaan dan PengukuranKinerjal Perencanaan kebutuhan

tenaga kerjal Kebijakan semasa/selama

masa percobaanl Melakukan ex interview Audit

SDMl Pengkaderan manajer SDM

l Program pengembangankarier, dan lain-lain

EVALUASITahap ketiga dalam siklus

manajemen adalah evaluasi ataupenilaian hasil. Setelah perencanaandilanjutkan dengan pengukuran,untuk memperoleh informasimengenai tingkat efektivitas, efisiensi

dan kesesuaian terhadap metode-metode, azas-azas yang ingindirealisasikan.

Proses evaluasi adalahmembandingkan kinerja yang telahterealisasi dengan yangdirencanakan, dengan demikian akanmendapat hasil yang disebut variasi,yaitu nilai harapan dan nilaikenyataan.

Variasi dapat menjadi variasipositif atau juga variasi negatif :a. Variasi positif, adalah nilai kinerja

aktual berada diatas nilaiharapan, sedang

b. Variasi negatif, adalah nilaikinerja aktual berada dibawahnilai harapan.

Kedua variasi itu perlu dianalisa/dikaji kembali apa penyebabnya yangmenjadikan variasi negatif dan apapendorongnya sehingga menjadivariasi positif. Dari hasil analisamaka dapat disimpulkan sebagaidasar acuan untuk mengambillangkah-langkah kebijakan,perbaikan program, dan sebagainya,yang berkaitan dengan upaya untukmeningkatkan kinerja perusahaan/organisasi.

Pengertian pengukuran kinerja,adalah suatu prosesmengkuantifikasikan secara akuratdan valid tingkat efisiensi danefektivitas suatu kegiatan yang telahterealisasi dan membandingkannyadengan tingkat prestasi yangdirencanakan.

Efektivitas, adalah tingkatpencapaian tujuan. Efisiensi adalahtingkat seberapa ekonomis

PENILAIAN KINERJADAPAT DIARTIKANSEBAGAI PROSESDIMANA ORGANISASIMENILAI KINERJAINDIVIDUALKARYAWAN

J

Page 48: Warta Bea Cukai Edisi 379

47WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

pemanfaatan sumberdaya untukmencapai tujuan.

Pengukuran Penilaian KinerjaManfaat evaluasi melalui proses

pengukuran ada 4 (empat) hal pokok,yaitu:1. Pengukuran untuk mengecek

posisi kinerja2. Pengukuran untuk

mengkomunikasikan posisi kinerja3. Pengukuran untuk menetapkan

prioritas tindakan4. Pengukuran untuk memacu

prestasi

Penilaian kinerja atau penilaianprestasi kerja tidak dapat dipisahkandari keseluruhan proses kegiatanmanajemen SDM. Penilaian kinerjadapat diartikan sebagai prosesdimana organisasi menilai kinerjaindividual karyawan. Penilaian inidapat meliputi produktivitas, sikap,disiplin, dan sebagainya, untukmenemukan di level mana seorangkaryawan melaksanakanpekerjaannya (Davis, 1996).

Bagi organisasi yang cukup maju,hasil penilaian kinerja dapatdigunakan sebagai bahanpertimbangan untuk promosi,demosi, diklat, kompensasi,pemutusan hubungan kerja, dansebagainya. Dengan digunakannyapenilaian kinerja ini sebagai bahanpertimbangan hal-hal tersebut akanmemotivasi karyawan untukmeningkatkan kinerjanya, yang padaakhirnya akan mempengaruhi pulakinerja organisasi.

Melihat betapa pentingnya hasilpenilaian kinerja ini baik terhadaporganisasi maupun karyawan, makapelaksanaannya perlu diupayakanseobyektif mungkin, denganmenghindari faktor suka dan tidaksuka dari diri penilai.

Manajemen SDM biasamenggunakan penilaian kinerja untukmengevaluasi keberhasilan maksuddan tujuan organisasi, dan tujuanpenilaian kinerja secara garis besaradalah untuk evaluasi danpengembangan pegawai/karyawan(French, 1986).

BALANCED SCORECARDBalanced Scorecard adalah suatu

kerangka proses manajemen yangmengintegrasikan dan menjabarkanstrategi perusahaan ke dalamrumusan obyektif dalam empatperspektif kinerja yaitu :

1. Pengukuran Kinerja PerspektifKeuangan, yang diarahkan untukmendapatkan informasi mengenaipencapaian kemajuan/keberhasilan organisasi dengantolok ukur :l Pertumbuhan asset

l Harga pokok penjualanl Laba bersihl Laba dari produk barul Arus kas, danl Tingkat pengembalian modal,

dan lain-lain.

2. Pengukuran Kinerja PerspektifPelanggan, untuk mendapatkaninformasi mengenai kontribusiterhadap pencapaian kemajuan/keberhasilan organisasi dariperspektif pelanggan, misalnya :l Indek kepuasan pelangganl Customer Equalityl Kehilangan pelangganl Pangsa pasarl Jumlah keluhan pelangganl Volume penjualan, dan lain-lain

3. Pengukuran Kinerja PerspektifProses Internal, untukmendapatkan informasi tingkatefisiensi dan efektivitas berbagaiproses internal organisasi, misal :l Jumlah produk cacatl Keterlambatan pengirimanl Jumlah produk yang hilangl Produk yang ditarik dari

pasaran, dan lain-lain

4. Pengukuran Kinerja PerspektifPembelajaran dan Pertumbuhan,untuk mendapatkan informasimengenai perubahan ataukemajuan pada berbagai unsurinternal organisasi yangmengarah pada tingkatkompetensi inti perusahaanmelalui pemberdayaan manusia,misal :l Jumlah jam pelatihanl Jumlah perbaikan yang

dilakukan karyawanl Jumlah pengembangan produk

barul Indeks kepuasan kerja

karyawanl Tingkat kesadaran mutul Pemahaman karyawan tentang

sistem perusahaan, dan lain-lain

KESIMPULANPembahasan masalah

manajemen tidak lepas dari unsurmanusia sebagai sumber dayaorganisasi yang harus dimanagesebagaimana sumber-sumber dayayang lainnya. Manajemen SumberDaya Manusia (MSDM), tidak dapatdipelajari secara terpisah atausendiri. Ilmu ini merupakan inte-grated knowledge dari beberapa ilmuseperti manajemen kepegawaian,manajemen perencanaan,manajemen kepemimpinan,manajemen organisasi, danbeberapa ilmu yang terkait dengankependudukan dan sebagainya.

Pengertian Manajemen SumberDaya Manusia adalah, bagaimanameningkatkan kontribusi yang positifdari orang-orang yang dilibatkanuntuk pencapaian tujuan organisasimelalui suatu sistem kerja yangbertanggung jawab secara strategis,etis, dan sosial.

Kegiatan-kegiatannya meliputikegiatan perencanaan, pelaksanaan,pengendalian, dan pengevaluasiankegiatan SDM dalam suatuorganisasi. Kegiatan-kegiatan itusecara rinci meliputi, kegiatanperencanaan SDM, penarikan danseleksi, orientasi dan penempatan,penggajian, pendidikan danpelatihan, penilaian kinerja,hubungan antar karyawan maupunkaryawan dengan organisasi.

Untuk dapat menerapkanmanajemen SDM secara tepat, harusterlebih dahulu mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi sikap danperilaku manusia atau individu dalamorganisasi tersebut. Untuk mendisignstruktur organisasi bagi unit SDMmaka perlu diperhitungkan besarkecilnya organisasi maupunkompleks tidaknya kebutuhan dalamorganisasi tersebut.

Penulis adalah Kepala SeksiKepabeanan dan Cukai I, KPBC Tipe B Kotabaru

PENGERTIANMANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIAADALAH, BAGAIMANAMENINGKATKANKONTRIBUSI YANGPOSITIF...

MANAJEMEN SDMBIASA MENGGUNAKANPENILAIAN KINERJAUNTUKMENGEVALUASIKEBERHASILANMAKSUD DAN TUJUANORGANISASI, DANTUJUAN PENILAIANKINERJA SECARAGARIS BESAR ADALAHUNTUK EVALUASI DANPENGEMBANGANPEGAWAI/KARYAWAN(FRENCH, 1986)

Page 49: Warta Bea Cukai Edisi 379

48 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Oleh: Ratna Sugeng

RUANG INTERAKSI

erulangkali mencoba (lagi dan lagi) untuk bangun lebihpagi atau menghentikan kebiasaan menggigit kuku, ataulupa meletakkan kunci, menggaruk-garuk badan yang

tidak gatal, tetapi senantiasa berulang. Jangan menyerah.

MEROKOKKetika Gubernur DKI mengeluarkan peraturan daerah

tentang larangan merokok dimuka umum, banyak perokok diwilayah DKI Jakarta merasa mendapat perhatian khususterutama denda khusus. Kehilangan uang atau lebih tepatnyamelepaskan uang dari kantung untuk urusan pelanggaranatas kebiasaan, merupakan pengingkaran kerelaan.

Ibet, bukan nama sesungguhnya, kini merasaterancam kesenangan merokoknya. Baginya rokok adalahteman ketika dilanda kebosanan,jemu, pusing memikirkan sesuatu danbanyak lagi alasan. Bayangkanbagaimana harus merokok di tempatruang merokok yang sempit, bersamabanyak orang, rasanya ’sumpek’ danbertambah bosan saja. Ibetmengunjungi saya, meminta berhentimerokok, kalau saja ada obatnya.

Di Jakarta plester nikotin (nicotine-patch) tidak beredar, sehingga sayatak dapat membantunya denganplester semacam koyok berisi nikotinyang ditempelkan pada kulit gunamengganti kebutuhan pembiasaan nikotin tubuh. Tekadyang besar dari Ibet sangat membantu. Beberapa hari iamerasa sakit kepala dan melawan dorongan inginmerokok yang demikian besar. Ia mencoba menyibukkandiri, rasanya luar biasa sulit konsentrasi.

Setelah beberapa hari semua gejala menurun, dan dalambeberapa minggu keinginan untuk merokok lenyap. Ibet mulaimerasa segar tanpa merokok sebulan setelah berhentimerokok. Sulit untuk menghentikan rokok, sehinggabeberapa klinik di Australia atau Singapura membukalayanan penghentian merokok. Departemen Kesehatanpernah membuka klinik serupa pada tahun 2004-2005membantu mengatasi kerinduan atas merokok. Hanyamereka yang bertekad dan punya alasan kuat untuk berhentiyang berhasil. Mirip penghentian zat adiksi (zat pembuatketergantungan) lainnya seperti alkohol, putauw, ganja.

KETIDAK SABARANBegitu padatnya lalu lintas Jakarta membuat orang

menjadi tidak sabaran. Bukan hanya itu, generasi sekarangmenuntut pemuasan segera, tak begitu sabar menungguseperti generasi penunggu panen di era pertanian. Sejak erakomunikasi, semua berjalan ingin cepat, dimana-mana orangdapat dihubungi dengan telepon seluler, informasi masuk kepelosok melalui dunia maya.

Dengan demikian hidup dipenuhi oleh kata-kata :segera, cepat, sekarang, jangan tunda dan seterusnya.Semua menuntut cepat, maka ketidak sabaran melandakehidupan masyarakat, termasuk demo-demo danamarah yang mudah terbakar. Nampaknyaketidaksabaran merupakan standar baku prosedur hidup.

Sabar, kata yang sering diucapkanorang dalam rangka menenangkansituasi galau. Sejatinya ketidak sabaranmenurut B.J. Gallagher seorang sosiologdari Los Angeles, penulis buku Women’sWork is Never Done membuat rasamarah terangsang, tekanan darahmeninggi, pencernaan terganggu danrasa diri tidak puas. Dalam hal ini adasaran baik, yakni menikmati kegalauansebagai suatu hiburan bagi diri,sehingga rasa galau menurun dan kitadapat berpikir lebih baik.

Ketika kita terburu-buru dan lalulintas macet, anggaplah malaikat sedang membuat kitaberjalan lebih lambat, menurunkan percepatan pikir dantindakan, yang pada gilirannya akan menenangkan pikiran.Kata orang Jawa, ’pasrah’.

SELALU LUPA MELETAKKAN BARANGSaya bekerja ditempat dengan kewaspadaan tinggi. Jika

meninggalkan barang, lebih banyak hilangnya daripada utuh.Karena itu sejak tahun 1980-an saya terbiasa untuk secermatmungkin atas barang. Nah, sekarang seringkali saya lupameletakkan barang-barang saya, karena terlalu cermatmenyimpan. Untuk mencari sebuah buku catatan kecil,beberapa kali saya harus membongkar lemari buku saya.Tentu saja memakan waktu ber-jam-jam, meski adakeuntungannya, karena itu berarti buku-buku saya menjadirapih kembali dan semua arsip yang tak diperlukan berpindah

KEBIASAANBURUKKetika kita terburu-buru dan lalu lintas macet, anggaplahmalaikat sedang membuat kita berjalan lebih lambat,menurunkan percepatan pikir dan tindakan, yang pada gilirannyaakan menenangkan pikiran. Kata orang Jawa, ’pasrah’.

MENGATASI

SABAR, KATA YANGSERING DIUCAPKANORANG DALAMRANGKAMENENANGKANSITUASI GALAU

B

Page 50: Warta Bea Cukai Edisi 379

49WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

ke tempat sampah, dan akan memudahkan pencarian atau penelusurankembali barang yang dicari.

Menurut Donna Smallin penulis buku The One Minute Organizersemua benda hendaknya ditata dengan urutan logika yang pasti,jadikanlah sebuah folder untuk setiap jenis klasifikasi file. Misalkunci-kunci kendaraan dalam folder atau laci kunci kendaraan,kunci-kunci lemari dalam laci kunci-kunci lemari, gunting kuku,cutter, pisau kertas, penjepit kertas dalam laci tersendiri.Cerianya, di rumah anggota keluarga bukan hanya satu,sehingga hiruk pikuk pencarian barang selalu terjadi.Rupanya pembelajaran memerlukan kesabaran dan waktu,dengan peringatan berulangkali agar semua barang tetapberada ditempatnya.

SUMPAH SERAPAHNyanyian merdu sumpah serapah, dari semut sampai

seluruh hewan di kebun binatang disebut, masih seringterdengar ketika hati digelitik amarah. Tolong berkacakembali, ingatkan diri bahwa orang menilai kita dari apayang keluar dari mulut kita. Karena itu sumpah serapah,keluhan, ’merepet’, nampaknya akan memberikan noktahdalam penilaian diri.

Seorang ibu, katakan namanya Gina, sejak gadissenang sekali menyebut kata tak sedap ketika jengkel.Begitu ia punya anak, ia bertekad tak akan menyuarakankata-kata tersebut lagi. Ia tak ingin anaknyamenirukannya kelak. Ia ganti semua kata tak sedapdengan yang lebih manis, seperti ’manisnya dikaumenghalang jalanku, bisa lebih ke tepi’.

Menurut Gallagher, jika anda tidak punya anak sepertiGina, maka tekad dapat saja dimodifikasi, misalnya anakdiganti dengan anak buah atau staff. Teknik mental sepertiini dapat dilakukan dengan pelatihan setiap saat, diulang,dan kemudian menjadi pembiasaan baru.

TIDUR LARUT MALAMSeperti lingkaran setan, tidur larut malam, bangun telat

siang, banyak tidur siang tak mengantuk hingga larut ma-lam. Tidur larut malam dan pekerjaan menuntut anda harusbangun pagi, membuat otot ditengkuk dan dahi tegang, nyerikepala, mudah tersinggung dan tampilan jauh darimenarik. Untuk menghindari tidur larut, tekadkanbahwa besok harus bangun pagiuntuk pencapaian hal positif.Menurut beberapa kawan yangtelah mencobanya, katakanpada diri bahwa kita akanmelakukan aktivitas menyenang-kan esok pagi yang membuat diri terpesona.

Ketertarikan akan bangun pagi akan me-micu untuk tidur cepat dan menurunkankebiasaan tidur larut malam. Denganpengaturan tidur lebih cepat dan bangunpagi, maka hormon kortisolbadan akan berjalan dalamsiklus harian teratur.Kortisol adalah hormonpembuat kitabersemangat untukberpacu.

Geser waktu tiduranda bertahap,mulai dengan 30menit, sampai waktuyang dapatditoleransi untukistirahat dan bangunkeesokan harinya.Siapkan alarm jam un-tuk membangunkanpagi hari. Bangun segar,hidup lebih produktif.

49WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

MEROKOK. Hanya mere-ka yang bertekad dan

punya alasan kuat untukberhenti yang berhasil.

Page 51: Warta Bea Cukai Edisi 379

50 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

esuksesan suatu film bukan hanyadiperoleh dari cerita yang bagus,para pemain yang handal, sutra-

dara terkenal, musik yang indah, lokasiyang tepat maupun peralatan canggih,banyak faktor yang saling terkait satusama lain dan saling mendukung untukmenentukan keberhasilan suatu film.

Satu faktor lain yang memegangperanan penting dalam kesuksesansuatu film adalah pengelolaan kegiatantransportasi dan logistik barang-barangproperti film. “Waktu adalah uang dantak ada industri yang lebih

memahaminya seperti industri film.Bahkan penundaan sedetik saja dapatmengakibatkan kerugian biayaoperasional yang signifikan,” kata MarkBakshi, President of Feature ProductionManagement for Paramount Pictures.

“Oleh karena itu, kami mencari mitralogistik yang tidak hanya cepat danhandal, namun juga berpengalamandalam menangani pengiriman khusus diseluruh dunia,” lanjutnya.

Ketepatan waktu dalam pengirimanbarang-barang properti tersebutsangatlah penting bagi suatu film,

terutama bagi film aksi thriller sepertiMission Impossible III yang mulaidiputar dibioskop-bioskop pada 5 Mei.Terkait dengan hal tersebut, UnitedInternational Paramount (UIP) memilihDHL sebagai mitra resmi untukmenangani kegiatan transportasi danlogistik selama proses pembuatan filmMission Impossible III.

Untuk itu, pada 26 April 2006, DHLmengadakan media briefing DHL-MI3 disebuah café di bilangan JakartaSelatan. Menurut Bimo Dewanto,Communications Manager PT. BirotikaSemesta/DHL Express, mengelolakegiatan transportasi dan logistikbarang-barang properti untuk film aksiyang penuh adegan ledak-ledakan inibukanlah merupakan sebuah misi yangmudah. Terlebih lagi karena lokasipembuatan film yang diproduseri olehTom Cruise dan Paula Wagner ini tidakhanya dilakukan di satu negara sajatetapi dilakukan di 4 negara yaitu Italy,Amerika Serikat (AS), China danJerman.

DHL terlibat dalam semua proses,mulai dari mengatur pesawat sewaandari Beijing (China) ke Los Angeles(AS) hingga proses pemaketan,pengangkutan dan pengirimanperalatan teknik ke berbagai lokasipembuatan film. Bersama ParamountPictures, Tim DHL bekerja selama 24jam sehari tanpa henti untuk

mengantarkan barang-barang properti film danperalatan di seluruh dunia.Diantaranya enam palletmobil (4 BMW 740IL, 2 LandRover LR3 danLamborghini), perangkatkamera, material-materialfilm dan banyak lagi propertifilm lainnya yang dikirimkanlewat darat, laut dan udaradengan melibatkan semuaunit operasional DHL.

Dengan total air freightlebih dari 50.000 kg, proyekini bernilai milyaran dollarAS, belum termasuk biayacustoms dimasing-masingnegara. “Kami sangatsenang dapat menjadi mitraresmi shipping dan logistikuntuk Mission ImpossibleIII,” kata ManfredHarnischfeger, ExecutiveVice President CorporateCommunications dariDeutche Post World Net. Iamenambahkan, denganpengalaman selamaberpuluh-puluh tahun diindustri ekspres dan logistik,sangat penting pengirimanbarang dilakukan secaratepat waktu bahkan melebihiharapan pelanggan untukmemungkinkan misi yangtidak mungkin.

DHLon Mission ImpossibleKetepatan waktu dalam pengiriman barang-barangproperti film sangat penting bagi kesuksesan suatu film.

DHL-MI3. Secara simbolis Nelly Panigoro, General Manager UIP menyerahkan reel film MI3 pada Bimo Dewanto,Communication Manager PT. Birotika Semesta/DHL Express.

K

WBC/KY

ifa

MITRA

Page 52: Warta Bea Cukai Edisi 379

51WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

idak dapat dipungkiri lagi kalau Ko-perasi Kantor Pusat (Kopesat)Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

(DJBC), memiliki peran yang cukupsignifikan untuk ikut mensejahterahkanpara anggotanya yang keseluruhannyaadalah pegawai Kantor Pusat DJBC, danbeberapa kantor pelayanan yang adadisekitar Kantor Pusat. Dengan sistemsimpan pinjam yang meringankan anggo-tanya, Kopesat menjadi andalan bagipegawai yang membutuhkan bantuan.

Dengan menjunjung cita-cita yangagung tersebut, tumpuan akanberjalannya pelayanan Kopesat denganmaksimal, tentunya sangat didambakanoleh para anggotanya. Untuk itu dituntutperan pengurus yang sangat profesionaldan mau menerima segala masukan dankritik demi kelancaran pelayanan yangdiberikannya.

Pergantian pengurus Kopesat yangbelum lama ini dilaksanakan, tentunyabukan semata-mata karena ketidak-mampuan dari pengurus lama untukmenjalankan cita-cita yang ada, namunkarena kedinasan yang mengharuskanmereka harus meninggalkan Kopesat

dan digantikan dengan yang baru.Acara pisah sambut pengurus

Kopesat lama dengan yang baru, pada 2Mei 2006 lalu di gedung pertemuan kolamrenang Bojana Tirta, merupakan acaraperpisahan yang cukup sederhana namunpenuh hikmat, karena telah banyak halyang telah dilakukan oleh pengurus lamapimpinan Baried Effendi dan akan terusdijalankan oleh pengurus baru pimpinanOentarto Wibowo.

Dalam kesempatan itu Baried menga-takan, dengan adanya pergantian pimpin-an di DJBC yang juga membawa misikearah kebaikan dan kemajuan, makaperubahan ini kita harus sambut dan ha-rus kita sikapi dalam pengelolaan Kopesatitu sendiri. ”Atas nama pribadi dan pengu-rus lama lainnya, saya menyampaikanrasa terima kasih yang sebesar-besarnyaatas dukungan yang selama ini diberi-kan kepada kami,” ujar Baried Effendi.

Lebih lanjut Baried mengatakan,kalau pada saat kepemimpinannyabanyak terjadi benturan-benturan danperbedaan pendapat, namun semuanyadapat diselesaikan dengan baik, karenahal tersebut adalah wajar dalam

dinamika suatu organisasi dan memilikinilai yang positif.

Sementara itu pimpinan Kopesat yangbaru Oentarto Wibowo dalam kata sam-butannya mengatakan, rasa terimakasih-nya kepada seluruh angggota Kopesatyang telah mempercayakan jabatanpimpinan kepada dirinya dan tanggungjawab yang diberikannya ini merupakanpekerjaan yang ringan dan berat.

“Ringan dan berat disini adalah, ringankarena beberapa pekerjaan sudah dapatberjalan dengan baik pada masakepemimpinan pak Baried, sedangkanberatnya adalah mempertahankan apayang telah baik dijalankan selama ini se-hingga jangan sampai menjadi lebih bu-ruk ketimbang kepengurusan yang lama,”papar Oentarto Wibowo.

Acara yang cukup sederhana ini, jugadihadiri oleh pengurus lama dan baruKopesat, para pegawai Kopesat danundangan lainnya, yang dilanjutkandengan pemberian cinderamata daripengurus baru ke pengurus lama, dansebagai penutup acara dilakukan doabersama yang diakhiri dengan acararamah-tamah.

T

Pisah SambutPengurus Kopesat Lama Dengan yang BaruDemi kesejahteraan seluruh anggota kopesat, upaya demi upaya pun akan terusdilaksanakan oleh pengurus baru.

FOTO BERSAMA. Para pengurus lama bersama-sama dengan pengurus baru berfoto bersama dengan seluruh pegawai Kopesat DJBC.

WBC/ATS

adi

SEKRETARIAT

Page 53: Warta Bea Cukai Edisi 379

52 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

erbicara soal pemimpin, direktur, CEO, presiden, raja, kaisardan sebagainya, rasanya takkan sebanding bila berkacapada kepemimpinan Yesus. Dia berkarya hanya sekitar 3

tahun, wafat di usia muda 33 tahun. Tetapi hasil kerja dalamwaktu yang sangat singkat itu kini terasa di seluruh pelosok bumidirayakan dan diceritakan dari abad ke abad. Jutaan pekerja dantenaga sosial bekerja untuk melanjutkan tugas yang diamanatkanSang Pemimpin. Tak terbilang bangunan yamg didirikan sebagaitempat ‘meeting’ khusus denganNya.

KehadiranNya mengilhami para pekerja seni menghasilkanmaha karya yang tak ternilai di seluruh dunia. Triliunan dollarbergulir menggerakkan roda ‘pemerintahanNya’ di bumi,menjangkau hingga ke pelosok-pelosok, menjangkau lebih dari 3milyar anak-anakNya. Luar biasa. Tak ada pribadi yang akanmenghasilkan karya sedemikian monumental sepanjang jaman.

Pertanyaannya sekarang, apa sih keistimewaankepemimpinan seorang Jesus? Bukankah Dia hanyalah seoranganak tukang kayu dari daerah Nazaret? Mungkin aspek-aspekberikut dapat membantu kita sedikit memahaminya.

ENERGIYesus berasal dari sumber segala energi. Namun energiNya

bukan tanpa batas. Ia tahu menggunakan energinya secaraefisien, sekaligus menghindari kebocoran energi yang tak perlu.Yesus takkan menghabiskan energi untuk mengemis, membujukorang agar mengikuti Dia. Sebaliknya, Ia melatih para stafnyauntuk ‘mengibaskan debu dari kaki mereka dan langsungmeninggalkan orang yang tak terbuka dengan gagasanNya.”Bahkan Ia melarang ‘memberi mutiara pada babi.’ Bahkan dipengadilan yang menentukan mati hidupNya, Ia tak mauberdebat untuk pertahanan yang sia-sia.

Seorang pemimpin memerlukan energi yang besar. Banyakorang yang terjatuh ke dalam pelukan obat bius dan alkoholkarena tidak pandai mengelolah energinya. Ketika berada dipuncak kekuasaan dan popularitas, manusia justru cenderungkehabisan energi. Yesus, Ia tak menyia-nyiakan waktu danenergi, termasuk untuk mengadili orang lain. Ia mengarahkanenergiNya untuk kreasi, penciptaan, dan perbaikan. “Kata-katamusendirilah yang akan menjadi hakim bagimu”.

Ia mengetahui tugas dan tanggung-jawabNya. Bahkanpenjahat yang terpaku disebelah salibNya, pun Ia ajak pulang kerumah BapaNya. Ia seakan selalu membuka peluang untukmencoba dan mencoba lagi, bangkit dari kesalahan. Gunakanenergi untuk sesuatu yang baru dan baik. Untuk menjagamenjaga supply energinya Ia meluangkan waktu dalamkeheningan dan kesendirian bersama Sang Sumber EnergiSejati. Tak heran, setelah itu Ia akan bejalan di atas air yangbergelora, memberi makan ribuan orang bahkan menantangderita maut. Pemimpin sejati tak pernah kehabisan energi.

TEGUH DI JALANNYAKepemimpinan saat ini banyak dikendalikan oleh pool opini,

yang sebenarnya merupakan sumber gagasan yang sangatmiskin. Mempertahankan hubungan dengan pengetahuankebenaran batiniah sangatlah penting bagi seorang pemimpin.Mengerjakan hal yang sulit bukan berarti harus tergantung dangoyah oleh opini publik serta tepuk tangan massa lalu melupakanbahasa nurani, keberanian, dan semangat dalam diri.

Petrus adalah seorang analis handal. Ia melarang Yesus keJerusalem karena analisisnya mengatakan disana berbahaya.Tetapi bagi Yesus, bahaya itu adalah bagian dari rencana Allahyang lebih besar. Ia teguh menatap jalanNya. Ia mengatakantidak pada Judas yang memintaNya beralih ke dunia politik yanglebih menjanjikan.

Bukan berarti Yesus tidak memiliki rasa takut. Tanpa rasatakut, Ia bukanlah manusia. Menghadapi ketakutan, seorangpemimpin sejatinya tak mudah goyah oleh tawaran maupuntekanan berbagai kepentingan. Rasanya belum ada yang takutsampai harus berkeringat darah seperti Yesus. Dan TamanGetsmani menjadi saksi keteguhan dan kesetiaan Yesus dengantujuan hidupNya. Ia meminum cawan penderitaan demikesempurnaan karya Bapa.

PENGABDIAN TOTALPerhatikan peran tokoh-tokoh ini: insiyur yang terbuai mimpi,

tukang sulap, orang gila, waiter, nudist (orang yang hiduptelanjang), pengemis, gundik simpanan, wanita yang tidak tahuaturan, penghujat Tuhan. Peran tersebut adalah peran yangdibawakan oleh tokoh-tokoh terkenal sepanjang jaman dalamalkitab: Nuh (merancang kapal super besar ditengah padangpasir gersang), Musa (mengubah air sungai menjadi darah danlain-lain), Nehemia (penyaji minuman raja Babel), Yesaya (hiduptelanjang selama tiga tahun), Elia (mengemis makanan padaseorang janda miskin), Raja Daud (berpura-pura gila untukmenghindari orang menangkapnya), Ester (penyelamat rakyatnyasetelah menjadi kesayangan raja), Maria (melahirkan anak diluarnikah) dan Jesus (menyatakan dirinya sederajat dengan Tuhan).

Bagi Tuhan, tidak ada gunanya memilih orang yang terlalubanyak berpikir ‘lalu apa kata tetangga nanti.’ Pemimpin harusmemiliki keberanian ekstra untuk mempertaruhkan citranyadidepan publik. Seorang pemimpin tak selalu harus tampildengan kebijakan populis untuk tujuan jangka panjang.

Yesus bersedia nampak konyol demi karya agungNya. Iamasuk Yerusalem dengan mengendarai keledai, terpaksamenjaring ikan untuk membayar pajak. Ia menangisi Yerusalemseperti pemuda yang ditolak pinangan oleh sang gadis idaman, Iameyebarkan undangan pesta yang tak dihadiri undangansehingga Ia harus mengetuk dari pintu ke pintu, dari lorong kelorong mengajak para pengemis dan anak jalanan. Rasanya ini

SangPemimpin“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akanmenjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka (Kis. 1: 8,9)

B

RENUNGAN ROHANI

Page 54: Warta Bea Cukai Edisi 379

53WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

bukanlah tugas-tugas seorang raja. Sang Pemimpin itu telahmelakukanNya.

MENGENDALIKAN DENGAN CINTAKetika polularitas Daud mulai menurun, Shimei salah seorang

anggota keluarga Raja Saul memaki dan melempari Dauddengan batu. Melihat hal itu, seorang serdadu Daud inginmenghancurkan Shimei. Tetapi Daud melarangnya, ”Jangan.Siapa tahu Tuhan memang mengutusnya untuk memaki aku.”Demikian juga, Daud tiga kali tidak menggunakan kesempatanyang terbuka lebar untuk membunuh Raja Saul demi membalassakit hatinya dan mengambil alih kekuasaan.

Di hadapan pengadilan Pilatus, Yesus menolak tawaranPilatus dengan berkata, “Engkau tidak punya kewenangan atasdiriKu bila kewenangan itu tidak diberikan dari surga.” Dengankata lain, Ia melihat para serdadu, orang Yahudi yang jahat, sertapara serdadu sebagai bagian dari rencana Tuhan.

Daud dan Yesus secara mental sanggup menerima danmemadukan ketidakadilan sebagai bagian dari rencana cintakasih yang lebih besar. Sulitnya, dijaman ini cinta kasih semakinhilang dari ruang publik maupun ruang kekuasaan. Setiapkebijakan didahului dengan demonstrasi, sifat anarkis, sampaiperkelahian para wakil rakyat di parlemen.

DIA BERBEDASang pemimpin seharusnya memberdayakan orang lain.

Itulah sebabnya Ia memilih bertanya, “Menurut kamu siapakahaku ini? Menurutmu siapakah kamu. Apa yang kamu inginkan.Dimana hatimu?”. Pemimpin yang baik menerimainput, bukan hanya memberi perintah. Yesuspercaya, suara hati yang dibuka akan memberihasil terbaik. Opini dan aspirasi tak harus ditutupikarena takut dan sungkan. Dalam jangka panjang,sikap seperti ini malah dapat menjadi bom waktubagi organisasi. Kebenaran akan memerdekakan,membebaskan dari kepalsuan yang tertutupdibalik pikiran sendiri.

Ketika membangkitkan orang mati, Ia bekata,“Ia tidak mati, hanya tertidur”. Ia mengambilperspektif yang berbeda dari kebanyakan orang untuk memberiharapan. Demikian juga ketika “yang pertama akan menjadi yangterakhir dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.. beradadi dunia, tetapi bukan bagian dari dunia... siapapun yang inginmenjadi terbesar, ia harus menjadi yang terkecil…. kasihilahmusuhmu dan berdoalah untuk mereka…”. Sang Raja Semestapun mencuci kaki rakyatNya. Ia sungguh berbeda dalamperspektif dan tindakanNya.

Dunia memerlukan pemimpin yang berani menguak barisandengan pikiran yang mencerahkan. Daud, si gembala kecil, harusmenguak pasukan Israel yang gemetar ketakutan karena Goliat.Dan ia menang. Yusuf menjadi korban pikiran yang biasa-biasadari mayoritas keluarganya. Setiap orang, keluarga, perusahaan,organisasi mempunyai ‘corporate culture’ sendiri. Yesus tahu, Iaharus keluar dari ‘corporate culture’ sekelilingnya yang seperti‘kuburan bercat putih, tetapi dalamnya penuh ulat’. Tak peduliresikonya, seseorang harus berani untuk tampil beda. Dan Iamengambil resiko itu.

TUNAS BARUSungguh Ia adalah tunas Tuhan. Pemimpin yang baik selain

penuh inovasi, juga harus menyiapkan tunas-tunas baru. Siapa-kah pemimpin masa depan? Kita tahu seperti apa seharusnyaseorang Miss Universe. Seperti apa orang yang pantas jadipresiden, jadi anggota DPR atau CEO. Itulah ukuran pemimpindalam otak kita (seperti kebanyakan orang biasa lainnya).

Seorang Yesus tidak mengambil tunas-tunas dari sistimorganisasi Yahudi maupun Farisi yang sudah mapan. Ia hanyamemilih 12 orang yang berprofesi nelayan, tukang pajak, danmantri desa. Hasilnya, cukup tiga tahun mendidik mereka untukdapat menyampaikan misi Tuhan kepada hampir setengahpenghuni bumi saat ini.

Tuhan penuh kejutan, jangan memandang remeh. Dunia ini

dipenuhi pemimpin yang dahulunya adalah petani, pelaut, buruh,wanita yang tadinya hanya menyajikan teh, ataupun mantannarapidana. Agar pekerjaannya terus bertumbuh, seorangpemimpin harus peka melihat dikedalaman hati, memilih tunasmana yang akan menjadi pohon beringin.

Tugas pemimpin adalah memberdayakan dan membawaanak buahnya ke puncak. Yesus menerima para stafNya sebagaikarunia. Ia meluangkan waktu khusus mendoakan paramuridNya, meskipun Ia tahu salah seorang diantaranya akanmerancang kematianNya.

ANGGUR TERBAIKKita semua berkesempatan mengungkapkan kasih kita kepa-

da orang lain. Tetapi tanyalah diri anda, apakah anda tulus? Atauhanya karena dia professor yang sebentar lagi menguji anda.Ataukah hanya karena dia penting untuk karir Anda? Pemimpindalam hidup selalu menyediakan diri untuk direpotkan olehkeinginannya untuk memberi ‘excellent service.’ Berapa kali Andatersenyum menyapa orang yang celingukan di kantor Anda?

Hidup ini indah, namun tidak terlalu lama. Yesus tahu iatakkan mencapai usia 35 tahun. Karya besarNya dimulai denganmengubah air menjadi anggur terbaik di pesta pernikahan.Anggur yang bisa dinikmati semua orang. Segenap kitab sucimencatat, kehadiran Yesus selalu membuat sesuatu mekar,membawa kesembuhan, kebangkitan, harapan dan ungkapancinta. Seorang pemimpin tidak mendatangkan rasa takut, tetapirasa aman, sentuhan kasih. Kasih sang pemimpin harus dapatmenjangkau semua orang di sekelilingnya. Singkatnya, seorang

pemimpin harus menjadi berkat.

DETOL TOTALSeorang pemimpin harus bisa memandang

jauh ke depan. Pemborosan Maria Magdalenamungkin berarti bagi seorang Yudas. Tetapi Yesusmemandang lebih jauh. Kebaikan Magdalenadiceritakan turun temurun, tinggallah Yudas seba-gai konotasi seorang pengkhianat. Yesus setapakdemi setapak dalam keyakinanNya melangkah.Dengan atau Tanpa Orang Lain (Detol). Bahkan

bila Petrus dan para murid menghalangi langkahNya menujumaut, Ia tetap menantang bahaya ke Yerusalem. Tak seorang punbisa menggagalkan rencanaNya. Tak peduli meski Ia ditinggalkandan harus berjalan sendiri ke puncak Golgota. Disana Ia kepe-nuhan karyaNya ditulis dengan darahNya sendiri.

SUDAH SELESAITotalitas Yesus sebagai pemimpin tak diragukan lagi. Ia

menyusun tim, melatih timnya, mendidik dengan didikan luar bia-sa diluar pakem duniawi, memberi kuasa dan mengutus merekake seluruh pelosok bumi. Karya besarNya sungguh berhasil.KebangkitanNya dari maut membuka harapan bagi pengikutNyauntuk menjadikanNya raja untuk berkarya lebih hebat lagi, lagidan lagi. Ternyata Yesus menolak pikiran itu. Tak sedikit ahli yangberpendapat bahwa karya terbesar Yesus adalah ketika Iamemutuskan untuk meninggalkan semua hasil kerja kerasNya.Kebesaran seorang pemimpin tidak terletak pada apa yang diker-jakanNya, tetapi pada buah dari tunas-tunas yang disemainya.

Tanggal 25 Mei yang lalu kita merayakan kenaikan Yesus kesurga. Tetapi Ia bukan pemimpin yang lepas tangan.Sesungguhnya Ia tak membiarkan kita sendiri. Roh KudusditurunkanNya bagi setiap anak-anakNya agar Ia tetap dalam hatimereka. Pemimpin datang dan pergi, tetapi Yesus selalu di hati.

Tak terbilang aspek kepemimpinan Yesus yang dapatdituturkan sebagai panduan ditengah kegersangan bangsaini. Akan tetapi seperti kata penginjil Yohanes, bila semua ituditulis, air samudera takkan cukup dijadikan tinta danbentangan langit takkan bisa menampung semua tulisantentang karyaNya.

Tak peduli siapa anda, posisi anda, seberapa umurmu; lihatkedalam dirimu dan bertindaklah. Karena Tuhan penuh kejutan.

(PWK KP-DJBC/Disarikan dari: Jesus, Chief Executive Officer – Laurie Beth Jones)

PEMIMPINDATANG DANPERGI, TETAPIYESUS SELALUDI HATI

Page 55: Warta Bea Cukai Edisi 379

54 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

erdasarkan data yang diterimadari Departemen Keuangan,sampai dengan saat ini potensi

tagihan piutang pajak adalah kuranglebih Rp. 35 triliun.

Atas dasar hal tersebut makaperanan jurusita sangat diharapkankarena jurusita merupakan bagianpenting dari upaya penagihanpiutang pajak atau dapat ditegaskanbahwa keberadaan Jurusita diDepartemen Keuangan sangatlahpenting.

Menurut Kepala Biro Hukum,Departemen Keuangan, Hadiyanto,Jurusita di Departemen Keuanganmulai ada sejak ditetapkannyaUndang-Undang Darurat Nomor 27Tahun 1957 tentang Penagihan Pajakdengan Surat Paksa. UU Darurat No.27 Tahun 1957 tentang PenagihanPajak dengan Surat Paksa,sebagaimana telah diubah terakhirdengan UU Nomor.19 Tahun 2000maka undang-undang tersebut tidakberlaku lagi.

Di Departemen Keuangan,lanjutnya, jurusita ditempatkandibeberapa Direktorat Jenderal,antara lain Direktorat Jenderal Beadan Cukai (DJBC), DirektoratJenderal Pajak (DJP), dan DirektoratJenderal Piutang dan Lelang Negara(DJPLN).

Dalam melakukan suatupenyitaan pastinya tidak selaluberjalan mulus. Bisa saja justrutimbul persoalan hukum baru.Mengenai hal itu Hadiyantomembenarkan, pernah ada kejadianseperti itu. Ketika Wajib Pajak(WP)menggugat ke pejabat yang

menetapkan Surat Paksa ke PTUN(Pengadilan Tinggi Tata Usaha Nega-ra) dan aset WP yang telah disitaoleh DJP kemudian dijarah massa.WP kemudian mengajukan gugatanke pengadilan atas kerugian asetyang berada di DJP tersebut. Con-toh lainnya yang dimungkinkan ada-lah ketika terjadi penyitaan terhadappiutang negara bukan pajak, makapenyelesaian permasalahan hukum-nya salah satunya adalah PTUN.

PERANAN DEPARTEMEN KEUANGANMengenai peranan Departemen

Keuangan terhadap keberadaanjurusita yang mengurus penagihanpajak pusat dan jurusita penagihanpiutang negara bukan pajak,dijelaskan Hadiyanto, adalah yangmenyangkut persiapan perangkatperaturan yang digunakan dalampelaksanaan tugasnya dan jugamengurus masalah kepegawaiannyaseperti pengangkatan danpemberhentian jurusita, kenaikangolongan, pangkat dan sebagainya.

Instrumen yang diperlukan dalamhal ini adalah berupa perangkathukum atau peraturan dan parapetugas yang mempunyaikemampuan sebagai jurusita.Perangkat hukumnya sudahdilengkapi baik dari Undang-Undang,Peraturan Pemerintah, KeputusanMenteri Keuangan sampai denganKeputusan Direktur Jenderal sertaSurat Edarannya. Sedangkan untukpara petugasnya telah kami lengkapidengan pendidikan dan keterampilandalam melaksanakan tugasnyasebagai jurusita pajak sesuai denganKeputusan Menteri Keuangan Nomor562/KMK.04/2000 tentang Syarat-syarat, Tata Cara, Pengangkatan danPemberhentian Jurusita Pajak.

Mengenai struktur keberadaanjurusita lebih lanjut dijelaskan, dalampasal 2 UU No.19 Tahun 2000menyebutkan bahwa jurusitadiangkat dan diberhentikan olehpejabat yang ditunjuk MenteriKeuangan. Pejabat yang dimaksuddalam UU tersebut adalah KepalaKantor KPP (Kantor Pelayanan

Juru Sita,BAGIAN PENTING DARI UPAYAPENAGIHAN PIUTANG PAJAKDalam Rubrik Laporan Utama edisi Bulan Mei, WBC No. 378, redaksi mengangkattopik mengenai Jurusita, khususnya di DJBC. Topik ini diangkat mengingatkeberadaan jurusita seakan kurang terdengar gaung dan kiprahnya. Salah satu narasumber yang dihubungi berkaitan dengan topik ini adalah Kepala Biro HukumDepartemen Keuangan, Hadiyanto.

B

HADIYANTO. Perangkat peraturan yangdibutuhkan masih dipandang cukup memadaiuntuk kegiatan jurusita.

DOK. PRIBADI

NASIONAL

Page 56: Warta Bea Cukai Edisi 379

55WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Pajak), KPBB (Kantor PelayananPajak Bumi dan Bangunan) danKPBC (Kantor Pelayanan Bea danCukai). Dengan demikiankeberadaan jurusita pajak berada dibawah KPP, KPPBB dan KPBC.

Mengenai Sumber Daya Manusia(SDM) jurusita, maka persyaratan-persyaratan tertentu mesti dipenuhi.Syarat-syarat yang harus dipenuhiuntuk diangkat menjadi jurusita pajakadalah berijazah serendah-rendah-nya SMU, berpangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda/GolonganII/a, berbadan sehat, lulus pendidik-an dan latihan jurusita dan jujur, ber-tanggung jawab dan penuh pengab-dian. Syarat-syarat tersebut di aturdalam Keputusan Menteri KeuanganNomor 562/KMK.04/2000 tentangsyarat-syarat, Tata Cara Pengangka-tan dan Pemberhentian JurusitaPajak. Ketika terjadi persinggunganhukum, maka atas hal itu bukanmerupakan tugas dari jurusita pajak.

Pada dasarnya, pekerjaan jurusitaakan muncul jika telah ada/ terbitSurat Paksa dalam rangka penagihanpiutang pajak dari masing-masinginstansi baik itu dari DJP maupunDJBC. Jadi, ada atau tidaknya peker-

jaan jurusita baik di DJP maupunDJBC bergantung pada penyelesaiandi intern masing-masing.

ATURAN DAN KEBIJAKANMengenai aturan dan kebijakan

untuk kinerja aparat jurusita,ditegaskan Hadiyanto, sampaidengan saat ini perangkat peraturanyang dibutuhkan masih dipandangcukup memadai untuk kegiatanjurusita sehingga tidak akandikeluarkan dalam waktu yang cepat,namun jika dibutuhkan dengansegera aturan yang baru dalammenangani kegiatan jurusita makasecepatnya akan dibuatkanperaturan yang baru sehingga atastugas jurusita tersebut telahmempunyai payung hukum.

Ketika ditanya apakah upayapenyitaan yang dilakukan sudahdianggap salah satu cara yang efektifuntuk memaksimalkan penerimaannegara, Hadiyanto mengiyakan,karena para wajib pajak/ penanggungpajak pada umumnya berusaha untukmengulur-ulur waktu ketika SuratPaksa telah diterbitkan. Untukmenindaklanjutinya adalah denganlangkah penyitaan.

Maka itu yang perlu ditingkatkanbagi aparat jurusita saat ini adalahpeningkatan jumlah jurusita,peningkatan kualitas jurusita dengancara meningkatkan pengetahuan danwawasan jurusita, baik yang bersifatteknis maupun non teknis sertapeningkatan sarana pendukungpelaksanaan tugas jurusita.

Mengenai masalah dana dansarana operasional, menurutnya, halini selalu berulang-ulang terjadi dantidak hanya di lingkungan jurusitasaja, tetapi di hal-hal yang lain juga.Jika bicara dana dan saranaoperasional maka yang kitabicarakan adalah pengusulan DIPA(Daftar Isian Perencanaan Anggaran)dari masing-masing instansi, olehkarena itu sebaiknya permasalahantersebut telah diusulkan oleh masing-masing instansi dalam rangkapengusulan DIPA.

Sedangkan upaya di masa men-datang antara lain; pengadaansarana pendukung yang memadai,seperti kendaraan dinas, seragam(pakaian dinas) jurusita dan danaoperasional kegiatan penagihan. Di-samping itu juga, peningkatan kerja-sama dengan instansi terkait.

PERAN DEPARTEMEN KEUANGAN, terhadap keberadaan jurusita adalah menyangkut persiapan perangkat peraturan yang digunakan dalampelaksanaan tugas, mengurus masalah kepegawaian seperti pengangkatan dan pemberhentian jurusita, kenaikan golongan, pangkat dan sebagainya.

FOTO : ISTIMEWA

ris

Page 57: Warta Bea Cukai Edisi 379

4 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

JAKARTA. Usai melakukan serah terima jabatan Ketua Dharma Wanita Persatuan DJBC dari Ny. Eddy Abdurrachman kepada Ny. Anwar Suprijadi yangberlangsung 27 April 2006 di gedung Graha Sawala Departemen Keuangan, pada 2 Mei 2006 di Aula Sekretariat Dharma Wanita Persatuan KP-DJBCdiselenggarakan acara pisah sambut. Acara secara sederhana diawali dengan beberapa sambutan diantaranya dari panitia penyelenggara Ny. SjahrirDjamaluddin, sambutan Ketua Dharmawanita Persatuan yang baru Ny. Anwar Suprijadi dan lama Ny. Eddy Abdurrachman. Setelah itu dilakukanpenyerahan cinderamata yang diserahkan oleh Ny. Thomas Sugijata kepada Ny. Eddy Abdurrachman. Selain itu Ny. Eddy Abdurrachman menerima bungadari ibu-ibu pengurus dharmawanita pusat dan daerah dan acara diakhiri dengan foto bersama.

MALANG. Para Pegawai dan Dharma Wanita KPBC Malang, alumni ESQ (Emotional Spiritual Quotient) daribeberapa angkatan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1427 H menyelenggarakantraining ESQ pada 23 April 2006 di Masjid Baiturrachman, Perum Istana Bedali Lawang. Training dibuka olehKepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Malang H. Roeslan M. Soetedjo selaku Donatur Masjid Baiturrachmanmenampilkan K.H. Fahmi Basya sebagai pemberi training dan diikuti sebanyak 115 peserta. Tampak padagambar, Kepala Kantor (berdiri No 8) dan pemberi training (duduk No 5) menyempatkan foto bersama dengansebagian para peserta dari Bea dan Cukai dan Dharma Wanita. Kiriman KPBC Malang

KENDARI. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelaku usaha ekspor dan impor di Sulawesi Tenggara,pada Rabu, 19 April 2006 di Hotel Kartika Kendari, diadakan acara Sosialisasi Kebijakan PerdaganganLuar Negeri. Atas koordinasi penyelenggara dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi SulawesiTenggara, KPBC Kendari berkesempatan untuk memberikan sosialisasi mengenai TatalaksanaKepabeanan di Bidang Ekspor dan Impor. Tampak pada gambar, Kasubbag Umum KPBC Kendari, Suaidy,S.Pt., selaku pembicara, sedang memberikan materi terhadap audiens yang terdiri dari masyarakat duniausaha dan instansi pemerintah. Kiriman KPBC Kendari

WBC/ATS

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

SEPUTAR BEACUKAI

56 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Page 58: Warta Bea Cukai Edisi 379

5WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

JAKARTA. Acara The 4Th ASEANCustoms on Enforcement and MutualAssistance (ACDEMA) yangberlangsung selama tiga hari, ditutuppada 27 April 2006 yang ditandaidengan penyerahan cinderamata yangdiserahkan oleh Direktur P2 EndangTata kepada para delegasi ASEAN.Turut memeriahkan acara penutupanditampilkan beberapa tarian daerah,serta delegasi yang tampil ke panggungmenyanyikan lagu. Hadir dalam acarayang digelar di Hotel Borobudurtersebut Direktur KepabeananInternasional Kamil Sjoeib dan parapejabat eselon III dan IV lainnya.

SEMARANG. Karyawati Kanwil VI DJBC Semarang dan Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Emas Semarang dalam rangka memperingati hariKartini mengadakan kegiatan bakti sosial. Bakti sosial yang diselenggarakan pada 21 April 2006 kali ini mengadakan kunjungan dan memberikansumbangan berupa uang dan barang (sembako dan perlengkapan sekolah) ke dua Panti Asuhan yakni Panti Asuhan Yayasan Al Ittihad yang berlokasi di Jl.KH. Abdurahman, desa Bugen Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pendurungan Semarang dan Panti Asuhan Yayasan Baitul Falah di desa TlogomulyoRt. 01 Rw 04 Kecamatan Pedurungan Semarang. Kiriman Kanwil VI DJBC Semarang

JAKARTA. Bertemakan : “Dengan Teladan Rosulullah dan Para Sahabat Kita budayakan Etos Kerja Yang Professional”, DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) KPBCJakarta dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW menyelenggarakan beberapa kegiatan. Kegiatan ceramah agama dan santunan kepada jandadilingkungan KPBC Jakarta diselenggarakan pada 19 April 2006. Ceramah agama dibawakan oleh Ust. Drs. Bali Pranowo, MBA dihadiri pegawai dilingkungan KPBCdan para janda-janda pegawai. Tampak pada gambar kiri, Kepala Kantor KPBC Jakarta Drs. Gunawan memberikan santunan kepada janda dilingkungan KPBCJakarta. Serangkaian kegiatan lainnya pada 21 April 2006 bekerjasama dengan PMI Indonesia menyelenggarakan acara donor darah. Kiriman KPBC Jakarta

FOTO : KIRIMAN

WBC/ATS

FOTO : KIRIMAN

57WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Page 59: Warta Bea Cukai Edisi 379

6 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

BOGOR. Untuk mempererat tali silaturahmi antar pegawai Bea dan Cukai pada 28 April 2006 di KPBC Bogor dilakukan pertandingan voli dan tennis meja, berupapertandingan persahabatan antara tim Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tanjung Priok dengan tim Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Bogor. Tampak padagambar kiri, Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tanjung Priok Pudjo Wibowo (no 2 dari kanan) dan Kepala KPBC Bogor Sonny Subagyo dan gambarkanan kedua tim sedang bertanding. Kiriman Pangkalan Sarana Operasi BC Tanjung Priok

JAKARTA. Pegawai Kristiani DJBC Wilayah Jakarta dan sekitarnya tanggal 22 April 2006 lalu, menyelenggarakan Perayaan Paskah dengan tema : “KitaTingkatkan Kepekaan Bersama Kebangkitan-Nya.” Perayaan Paskah ini dimeriahkan dengan games anak-anak maupun games keluarga. Edo Kondologit,artis cilik Gerald Johannes, Paduan Suara Seven Chorale dan pendukung acara lainnya menghibur dengan kidung-kidung surgawi. Bapak Thomas Sugijatadan Bapak Frans Rupang serta pejabat Bea Cukai lainnya terlihat di antara pegawai dan para pensiunan yang hadir menikmati taburan Firman Tuhan yangdibawakan oleh Pendeta LZ. Raprap. Kiriman PWK KP-DJBC

BALIKPAPAN. Bertempat diAula Kanwil X DJBCBalikpapan pada 11 Mei 2006lalu dilakukan upacarapelantikan dan pengambilansumpah jabatan untuk 10pegawai yang diangkatmenjadi pejabat eselon IV dilingkungan Kanwil X DJBCBalikpapan. Upacara yangdipimpin oleh Kakanwil XDJBC Balikpapan, FariedSyibli Barchia dihadiri pulaoleh para pejabat eselon IIIdan IV dilingkungan Kanwil XBalikpapan. Tampak dalamgambar, Kakanwil tengahmenyematkan tanda jabatankepada salah satu perwakilanpejabat yang baru dilantik.Dons (Balikpapan)

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

SEPUTAR BEACUKAI

58 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Page 60: Warta Bea Cukai Edisi 379

7WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

JAKARTA. Walaupun dengan persiapan yang kurang dan terkesan terburu-buru, namun dengan semangat tinggi, Inkado Korda DKI Jaya pimpinan MamanAnurachman, (Kepala Bidang Pencegahan dan Penyidikan Kanwil V DJBC Bandung), berhasil meraih juara umum di kejuaran karate piala Gubernur DKI. Kejuaraanyang berlangsung 20 - 23 April 2006 di GOR Sumantri Brojonegoro dan diikuti kurang lebih 1300 atlet dari 33 perguruan karate se-DKI ini, dibuka langsung oleh wakilGubernur DKI Fauzi Wibowo. Dengan mendapat perlawanan yang cukup berat, akhirnya Inkado Korda DKI memimpin dengan meraih 6 emas, 11 perak, dan 8perunggu. Sementara itu dari Kejuaran karate memperebutkan piala KSAD di Medan pada 27 - 29 April 2006, tim Inkado yang dipimpin Agustinus Djoko Pinandojo(Kepala Seksi Pencegahan dan Penyidikan KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta), dan Maman Anurachman, hanya berhasil meraih medali 1 emas dan 4 perunggu.Tim Inkado yang terdiri dari atlet-atlet pilihan, belum dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Hal ini mengingat kejuaran piala KSAD juga diikuti oleh atlet-atletkenamaan dan merupakan atlet-atlet pilihan di tanah air, sehingga persaingan yang terjadi di lapangan juga dirasakan sangat erat.

BALIKPAPAN.Bertempat di AulaKanwil X Balikpapan,diadakan acara“Pelatihan dan ujiansertifikasi pengadaanbarang/jasapemerintah”. Kegiatantersebut berlangsungtanggal 9 – 12 Mei 2006dengan dibuka olehKepala Balai DiklatKeuangan, Drs.Nuzirwan. Acara yangdiadakan oleh YayasanArtha Bhakti wilayahKalimantan dan BalaiDiklat Keuangan inidiikuti oleh para pesertadari berbagai instansipemerintah, termasukdiantaranya perwakilandari Bea Cukai. Tampakpada gambar, suasanaketika pelatihanberlangsung. Dons(Balikpapan)

SURABAYA. KepalaKantor Wilayah VII DJBCSurabaya, Zeth A.Likumahwa pada 17 Mei2006 melantik 12pegawai eselon IV diAula Kanwil. Pelantikandihadiri para pejabatdilingkungan KanwilSurabaya dan undanganpegawai. BambangWicaksono (Surabaya)

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

WBC/ADI

59WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Page 61: Warta Bea Cukai Edisi 379

8 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

JAKARTA. Pada 17 Mei 2006 Suyono (Honorer Dharmawanita Persatuan) melihat aksi pencurimenyatroni mobil kijang yang parkir didepan Gedung Sekretariat Dharmawanita Persatuan KP-DJBC. Kijang milik pengusaha pengguna fasilitas KITE ini didalamnya ada sebuah tas berisi laptopkomputer, uang dan surat-surat berharga yang diambil oleh pencuri Oleh Suyono kemudian aksitersebut dilaporkan ke PKD dan kedua pencuri tersebut akhirnya ditangkap. Tersangka berinisial MJ(26 Tahun) dan AR (25 Tahun) diinterogasi oleh Dantim (Komandan Tim) PKD Azis Firman danDanpok (Komandan Kelompok) C PKD H. Sukardi yang selanjutnya diserahkan kepada polisi.

BANDA ACEH. Bertempat di gedung sementara Kantor Wilayah XIII DJBC, Jln. Tgk. H.M. Daud Beureuh No.174 Banda Aceh pada tanggal 18 Mei 2006dilaksanakan acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Eselon IV dan Pengambilan Sumpah PNS di lingkungan Kanwil XIII DJBC Banda Aceh.Tampak pada gambar kiri, penyematan tanda jabatan kepada perwakilan pejabat eselon IV yang baru dilantik (Suparyanto, SE sebagai Kasi Cukai I KPBCLhoksemauwe) oleh Kakanwil XIII DJBC Banda Aceh, Drs. Muhammad Chariri dan gambar kanan, foto bersama pejabat yang baru dilantik beserta seluruhpejabat di lingkungan Kanwil XIII DJBC Banda Aceh setelah acara pelantikan. Handoko Nindyo W, S.Sos, MM (Kanwil XIII DJBC Aceh)

SURABAYA. Dalam rangka memperingati Hari Kartini pada 26 April 2006 diselenggarakanTalkshow di aula Kanwil VII DJBC Surabaya dengan menampilkan psikolog Dra. JennieKisdharjanti, Psi. Talkshow bertemakan Kartini Metropolis dihadiri para pegawai khususnya wanitadilingkungan Kanwil VII DJBC Surabaya. Bambang Wicaksono (Surabaya)

FOTO : KIRIMAN

FOTO : KIRIMAN

WBC/ATS

SEPUTAR BEACUKAI

60 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Page 62: Warta Bea Cukai Edisi 379

61WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

nak saya (18) sampai sekarangjika melihat darah, tiba-tiba sajadia bisa lemas bahkan pingsan.

Sebenarnya, jika saya berada disisinya dia bisa tetap saya sadarkandengan menepuk-nepukpunggungnya untuk tidak pingsan,paling-paling badannya lemas lunglai.Apakah ini suatu kelainan dok ? danapa yang harus saya perbuat supayadia tetap sadar ? Nunik-Semarang.

J a w a b :Ibu Nunik, banyak orang mengalami

rasa takut atau cemasterhadap suatu obyek,seperti; cicak, laba-laba,darah, ketinggian danlain-lain. Tapi biasanyatidak sampai menggang-gu aktifitasnya.

Pada seorang yangmengalami kecemasanluar biasa atau ekstrimsehingga aktifitas yangsedang dilakukanberhenti maka dapatdigolongkan sebagaikeadaan yang disebutphobia (fobia : kelainanpanik). Seorang yangfobia punya keinginankuat untuk menghindariobyek yang ditakutisehingga kadang membu-at seseorang tidak maumelakukan aktifitassecara normal.

Ia juga menyadaribahwa rasa takutnyaberlebihan dan tidakmasuk akal tetapi tetaptidak dapat mengontrolrasa takut dan cemasnya.Gejala-gejala fobia bisatimbul hanya denganmembayangkan ataumemikirkan obyek yangditakuti. Gejalanya antaralain: denyut nadi menjadicepat, berkeringat,gemetar, sesak napas,

menggigil, mual, kram perut, pusing,tenggorokan mengencang sampaidengan pingsan. Gejala-gejala ini bisamemuncak dalam waktu 10 menit danberlangsung sekitar setengah jam.

Para peneliti belum tahu persisapa penyebab kelainan panik ini.Faktor keluarga ikut berperan pentingpada seseorang bila ada anggotakeluarga dekat yang juga suka panik.Kadang ada hubungannya denganpengalaman masa lalu yang trau-matik misalnya, pengalaman terjebaksementara di suatu tempat tertutup

DIASUH OLEH PARA DOKTERDI KLINIK KANTOR PUSAT DJBC

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

Anda BertanyaDokter Menjawab

RUANG KESEHATAN

MENGATASI

FobiaPADA ANAK-ANAKA

waktu kecil bisa menjadi pencetus“claustrophobia” (takut tempat tertu-tup) nantinya.

Ada 2 jenis fobia, yaitu simplephobia (fobia sederhana) dan com-plex phobia (fobia complex). Fobiayang sederhana, rasa takut spesifikpada satu obyek atau satu situasi,seperti takut ketinggian, takut melihatdarah, laba-laba dan lain-lain. Fobiakomplek lebih banyak komponenyang ditakutkan misalnya pada “agor-aphobia”, takut berada di tempatterbuka.

Rasa takutnya bermanifestasi padasaat ia naik kendaraan umum, ditempatkeramaian dan lain-lain sehingga untukmenghindari kecemasannya maka iamenarik diri bahkan sampai berhentibekerja dan mengurung diri.

Pengobatan bagi yang fobia seder-hana lebih mudah. Tetapi tingkah lakuyang disebut desensitisasi yaitu dimanasang terapis akan memberi dukungandan rasa aman sementara secara ber-

lahan obyek atau situasiyang ditakutkan dipapar-kan kedapa yangbersangkutan.

Kadang ia akanmengalami kecemasanatau ketakutan, tapidipertahan-kan dalambatas-batas yang masihbisa ditoleransi. Misal-nya, pada seseorangyang fobia terhadaplaba-laba. Secara berta-hap ia dihadapkan padagambar seekor laba-labadan terapis melatihdirinya menangani pemi-cu rasa cemasnya itu.Latihan terus dilakukanhingga ia bisa dihadap-kan pada mainan laba-laba dan akhirnyabinatang laba-laba.

Yang Ibu Nunik laku-kan selama ini terhadapanak ibu sudah sebagaiterapis karena pada saatIbu berada dekat putraIbu, dia tidak sampaipingsan. Perhatian Ibudan kerabat di sekitaranak Ibu bila dihadapkandengan darah akanmembantu dia mengatasikelainan paniknya. Bilaperlu, Ibu dapat berkon-sultasi lebih lanjut denganseorang psikolog.

FOTO : ISTIMEWA

Page 63: Warta Bea Cukai Edisi 379

62 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

lane Zoeking ini bukan suatupemeriksaan yang mudah ataubisa dilakukan oleh setiap orang.

Karena untuk melakukan pemeriksaanini dibutuhkan suatu keahlian khususatau setidaknya telah mengikutipelatihan yang dilaksanakan baik olehDJBC sendiri maupun oleh maskapaipenerbangan.

Haruskah DJBC melakukan planezoeking ini? Sesuai dengan Undang-Undang nomor 10 tahun 1995 tentangKepabeanan, dimana pada pasal 70dijelaskan, DJBC memiliki kewenanganpenuh untuk melakukan pemeriksaanterhadap sarana pengangkut.

Selain itu pemeriksaan ini juga

didukung oleh beberapa peraturanlainnya, seperti Peraturan Pemerintahnomor 21 tahun 1996 tentangpenindakan dibidang kepabeanan,Keputusan Menteri Keuangan nomor131/KMK.05/1997 tentang kawasanpabean, kep-08/BC/1997 tentangpenghentian, pemeriksaan, danpenegahan sarana pengangkut danbarang di atasnya serta penghentianpembongkaran dan penegahan barang,kep-58/BC/1997 tentang patroli Beadan Cukai, dan Kep-07/BC/2003tentang petunjuk pelaksanaantatalaksana kepabeanan dibidangimpor.

Menurut Kepala Kantor PelayananBea dan Cukai (KPBC) Tipe A KhususSoekarno-Hatta, Achmad Riyadi,pemeriksaan pesawat termasuk didalam tugas kegiatan patroli pada seksiP2. Kegiatan-kegiatan patroli, surveil-lance, intelijen, maupun kegiatananalis, merupakan bagian takterpisahkan dari suatu sistempengawasan.

“Kegiatan patroli secara umumdapat dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu melakukan patroli disekitarlandasan pesawat, Garuda Mainte-nance Facility (GMF), Merpati Mainte-nance Facility (MMF), AerowisataCatering Service (ACS), Purantara, danlalu lintas sekitarnya, selain itu jugamelakukan plane zoeking terhadappesawat yang akan menginap dan yangterdapat atensi, melakukan tindakanpenegahan terhadap saranapengangkut (pesawat) yang tidakmemenuhi prosedur sesuai ketentuan,dan melakukan penegahan terhadapkargo yang tidak jelas identitas dan

posisinya,” papar Achmad Riyadi.Lebih lanjut Achmad Riyadi menga-

takan, untuk prosedur pemeriksaan pundapat dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu membuat analisa profil kerawananpenerbangan (penerbangan yangmemiliki kerawanan tinggi) antara lainpenerbangan yang berasal/transit daridaerah narkoba utama, profil pesawatyang mempunyai kisah membawanarkoba ilegal, serta laporan-laporanintelijen dari negara lain. Metodeseleksi antara lain digunakan untukpesawat terbang yang menjalaniperbaikan besar di bandara yangmemiliki kerawanan tinggi, menentukankonfigurasi pesawat, membentuk tim

PlaneZoeking,SATU KEWENANGAN YANGMEMERLUKAN KEAHLIAN KHUSUSSalah satu tugas cukup berat yang harus dilakukan petugas Bea dan Cukai khususnya di wilayahbandara internasional adalah, melakukan pemeriksaan terhadap pesawat komersial yang baru tibadari luar negeri atau yang dikenal dengan istilah Plane zoeking.

ACHMAD RIYADI. SDM yang adasudah cukup memadai,namun masih pelu peningkatanpengetahuan lagi.

AGUSTINUS DJOKO PINANDOJO. Padaprinsipanya pemeriksaan pesawat terdiri daridua bagian, yaitu pemeriksaan biasa danpemeriksaan pesawat mendalam.

P

PENGAWASAN

WBC/ATS WBC/KY

Page 64: Warta Bea Cukai Edisi 379

63WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

patroli, alat dan perlengkapan, sertamerencanakan penggeledahan pesa-wat/menentukan daerah pemeriksaan.

Sementara itu menurut KepalaSeksi Pencegahan dan Penyidikan (P2)KPBC Tipe A Khusus Soekarno-Hatta,Agustinus Djoko Pinandojo, dalammelakukan patroli atau pemeriksaanterhadap pesawat, diperlukan beberapakelengkapan, seperti, seragam dinaslapangan, senter, narkotes, peralatanpemeriksaan dan penindakan(segel,Berita Acara (BA), dan lain-lain),mobil patroli, formulir BA-plane zoeking,dan jadwal kedatangan pesawat jugatarget untuk plane zoeking.

“Untuk melakukan plane zoekingpetugas memerlukan waktu antara 30hingga 60 menit, dan tahap awal yangkita lakukan untuk plane zoeking iniadalah, memonitor kondisi sekitarpesawat, memonitor distribusi barangyang dibongkar (kargo, penumpang,rush tag, dan lain-lain), selain ituberkomunikasi dengan patroli kargountuk barang-barang kargo dan unma-nifes, dan memonitor keluar masuknyacatering dari dan ke pesawat,” ujarAgustinus.

Lebih lanjut Agustinus mengatakan,dalam melaksanakan plane zoekingbea cukai harus bekerjasama dengansecurity penerbangan sebagaipenanggung jawab, karena pesawatmemiliki instrumen yang sensitif yangjika menyalahi prosedur keamananpesawat, dapat berakibat fatal padapesawat itu sendiri.

PRINSIP DASAR PEMERIKSAANLalu apa saja yang dilakukan oleh

petugas saat melakukan planezoeking? Menurut Agustinus, dalammelakukan plane zoeking petugasmemiliki prinsip dasar pemeriksaan,yaitu segi keamanan harus benar-benarditekankan dan pemeriksaan dilakukansecara teliti, misalnya mencari tanda-tanda perubahan/tanda-tanda lain yangtidak biasa, bahwa telah ada orangyang berusaha masuk ke dalampesawat, lalu mencari ruang-ruangyang terjangkau tangan yang dapatdipakai untuk menyembunyikannarkoba. Dan yang lebih utama lagiadalah, dalam pemeriksaan ini petugaswajib disertai oleh seorang teknisipesawat yang diperuntukan untukmembuka setiap bagian pesawat yangdipasang mur/baut, apabila diperlukan.

Selain hal tersebut, petugas jugaperlu melengkapi dokumen-dokumensebelum melakukan pemeriksaan, se-perti kargo manifes, general declarati-on, VIP report, fly away kit list, drug list,stowage plane, pemberitahuan barangyang lain (rush tag, airline property, nonkargo, kargo, penumpang (claim tag)termasuk fly away kits, dan securityitem/weapon list (report, teleks).

“Dalam satu hari ada 45 penerbang-an dari luar negeri yang masuk ke

Indonesia melalui bandara Soekarno-Hatta, namun tidak seluruhnya pesawatdari luar negeri kami periksa. Tetapikami tetap melakukan pengawasan dariwilayah golden triangle, golden cres-cent karena pada dasarnya perubahan

modus operandi bisa satu waktu akankembali dapat terulang, sehingga kamitetap mengawasi jalur yang dianggaprawan sebagai daerah transit barang-barang terlarang tersebut. Jikadiperlukan pesawat dengan rutedomestik tertentu (juga diperiksa-Red)berdasarkan analisis resiko (sumber,negara transit, dan informasi lainnya).Dengan pemeriksaan pesawat secaraacak ini akan menyiutkan nyali untukmembentuk konspirasi,” ujar Agustinus.

Jika dilakukan secara acak, lalupesawat mana sajakah yang diperiksaoleh petugas? Menurut Agustinus, padaprinsipnya pemeriksaan pesawat terdiridari dua bagian, yaitu pemeriksaanpesawat biasa dan pemeriksaanpesawat mendalam. Untuk pemeriksa-an pesawat biasa, lebih pada kategoripesawat yang tidak menginap(transit)/langsung melanjutkan perjalanan luarnegeri maupun domestik, pemeriksaandilakukan kemungkinan adanyabarang-barang yang tidak pada tempatdan waktunya di pesawat, monitoringcrew pesawat dan monitoring palka-palka bagasi pesawat.

Sementara untuk pemeriksaanpesawat secara mendalam, biasanyauntuk kategori pesawat yang menginap

PUTU ARJAYA. Kendala yang dihadapi diNgurah Rai adalah masih belumtersosialisasikannya peran bea dan cukaikepada seluruh security di bandara.

TIM PLANE ZOEKING. WBC didampingi tim plane zoeking KPBC Soekarno-Hatta untuk ikutmelaksanakan pemeriksaan. Dari kiri Heiky Lazuli, Sudijanto, Hengky Aritonang, Ilham, AsikinEfendi, M. Solakhudin, dan Rediete R.

DOK. PRIBADI

WBC/KY

Page 65: Warta Bea Cukai Edisi 379

64 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

maupun yang akan diperbaiki di GMF.Pemeriksaan dilakukan untuk mencarikemungkinan adanya barang-barangyang tidak pada tempat dan waktunyadi pesawat, monitoring palka-palkabagasi pesawat, monitoring ruang-ruang lain di pesawat yang juga telahdidampingi oleh teknisi pesawat,sehingga ruang-ruang bisa dibukatanpa harus menyebabkan gangguanpenerbangan.

“Tiap bagian pesawat dapatdigunakan untuk menyembunyikannarkoba/barang larangan, tetapiuntuk melakukan pemeriksaansecara keseluruhan sangat tidakmungkin dilakukan. Untuk itu kitaharus melakukan pemeriksaansecara selektif, tetapi yang wajibdilakukan pemeriksaan adalah, ruangroda hidung, daerah pelistrikan/elektronik, lubang roda utama, ruangkargo, ruang pilot/flight deck, ruangdapur, toilet/WC, tempat dudukpenumpang, ruang di atas kepala,daerah di atas panel-panel langit,dan lubang angin/ventilasi danlantai,” papar Agustinus.

Namun demikian ada batasan-batasan tertentu juga yang tidakdapat dilakukan pemeriksaan olehpetugas, antara lain dengan tidakmengubah/memindahkan posisisetiap alat kontrol atau sakelar padadaerah kokpit atau daerah laintempat kontrol peralatan berada.Selain itu jika akan membukaperalatan mekanik/elektronik yangada di dalamnya yang terpasangmur/baut pemeriksaan wajibdilakukan bersama teknisi pesawat.

Cukupkah pemeriksaan sampaidisitu? Tidak. Setiap selesaipemeriksaan petugas wajib membuatlaporan akan hasil pemeriksaannya,dan jika memang menemukan sesuatuyang mencurigakan petugas langsungmembuat berita acara pemeriksaanpesawat (penyegelan, penegahan,serah terima), pengamanan barangbukti dan memberikan laporan kepadaatasan.

Lebih dari itu petugas bea cukaijuga memiliki kewenangan untukmenunda keberangkatan pesawat, jikamendapatkan infomasi yang sifatnyaA1, yang secara nyata telah diketahuikalau salah seorang penumpang adayang membawa narkoba atau dalampesawat tersebut terdapat barang yangberbahaya.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUANPETUGAS

Dari keterangan di atas memangsepintas terlihat mudah dan dapatdilakukan oleh setiap orang, namundemikian pemeriksaan ini ternyataharus didasari oleh suatu pengalamanyang didapat baik melalui pelatihanmaupun praktek langsung di lapangan.Menurut Achmad Riyadi, para petugas

atau SDM yang ada di KPBC Soekarno-Hatta ini sudah terbilang cukupmemadai dan telah mengoptimalkanmetode pemeriksaan yang ada,sedangkan untuk kedepan, seiringdengan modus operandi yang barumaka metode pemeriksaan juga akanterus dikembangkan.

“Saat ini kami juga terus mengupa-yakan untuk lebih meningkatkan lagiketerampilan petugas dalammelaksanakan tugasnya, diantaranyabekerjasama dengan GMF untukmemberikan pelatihan pemeriksaanpesawat bagi para petugas patroli dilapangan. Selain itu juga memberikanpelatihan melalui PPKP serta modulyang diberikan oleh Badan NarkotikaNasional (BNN) dan United National OnDrug and Criminal (UNODC)-LawEnforcement Training Academy untuklebih memperdalam pengetahuandalam mengungkap modus danperkembangan teknik penyelundupan.Dan yang terakhir dibuatkan filmdokumenter yang berisi tatacarapemeriksaan pesawat,” jelas AchmadRiyadi.

Lebih lanjut Achmad Riyadimenjelaskan, hingga saat ini kendalayang dihadapi oleh petugas, adalahmasih adanya anggapan kalau petugasBea dan Cukai mempersulit/mengganggu kerja petugas lapangan/security bandara. Kondisi ini pernahterjadi di Bali, dimana petugas bea dancukai KPBC Ngurah Rai dihalang-halangi oleh security bandara ataupenerbangan, sehingga tidak dapatmelakukan kegiatan plane zoeking.

Menurut Kepala Seksi P2 KPBCNgurah Rai, Putu Arjaya, kendala inipernah dihadapi oleh para petugas,tepatnya setelah kejadian bom Bali ke-II. Sejak kejadian itu pihak pengelolabandara atau Angkasa Pura membuataturan tersendiri yang secara nyata-nyata menyulitkan petugas untukmelakukan plane zoeking.

“Pihak Angkasa Pura menilaikeamanan bandara perlu peningkatan,untuk itu setiap petugas harus discrening terlebih dahulu untuk dapatmasuk ke area bandara. Selain itupetugasa security juga kurangmemahami tugas dari bea cukai yangberada di bandara, sehingga setiap kitaakan melakukan plane zoeking selaludihalang-halangi,” papar Putu Arjaya.

Lebih lanjut Putu mengatakan, haltersebut memang menjadi kendalayang cukup berarti bagi para petugasbea cukai, untuk itu pihak KPBC punmelakukan koordinasi dengan seluruhpihak penerbangan untukmensosialisasikan tugas dankewenangan dari petugas bea cukai.Dengan koordinasi ini akhirnya pihakpenerbangan pun dapat memahamidan mengerti sehingga hambatan itusedikit demi sedikit mulai berkurang.

Dalam satu hari pesawat

internasional yang tiba di bandaraNgurah Rai sebanyak kurang lebih 30pesawat, dan dari jumlah itu ada 2pesawat dilakukan pemeriksaan secararandom. Sementara itu dari data yangada di KPBC Soekarno-Hatta padapriode tahun 2004, petugas telahmelakukan plane zoeking sebanyak965 kali, tahun 2005 sebanyak 963 kali,dan ditahun 2006 ini data hingga bulanApril sebanyak 508 kali.

“Dari data tersebut, petugasberhasil mengungkap upayapenyelundupan satu kilogram kokain,pada 12 April 2005, barang tersebutditemukan petugas kebersihan dibawah bangku 18A pasawat KLM-809, yang terbang dari Amsterdam keJakarta,” tandas Achmad Riyadi.

PELAKSANAAN PLANE ZOEIKING DIKPBC SOEKARNO-HATTA

Untuk mengetahui secara detaildari kegiatan plane zoeking ini, WBCdiberikan kesempatan untuk ikutserta dalam pemeriksaan. Kegiatanpemeriksaan dilakukan pada 18 Mei2006, dengan mengambil secaraacak pesawat yang akan diperiksa, danakhirnya ditetapkan pesawat KLM-809 asal Amsterdam menuju Jakartayang terlebih dahulu transit di KualaLumpur.

Pesawat KLM jenis Boing 747 seri400, mendarat dengan mulus dibandara Soekarno-Hatta tepat pukul16.40 WIB. Setelah seluruhpenumpang turun, WBC bersamadengan petugas bea cukai yangterlebih dahulu telah berkoordinasidengan security bandara dan airlaneuntuk dapat mendampingipemeriksaan ini, langsung menujuruang lantai satu untuk kelasekonomi. Disini WBC melihat secaralangsung para petugas memeriksasetiap kursi, dapur hingga ke toilet.

Selesai dilantai satu pemeriksaandilanjutkan ke lantai dua untuk kelasbisnis, disini petugas juga memeriksasetiap kursi dan rongga-rongga yangada hingga keruang kokpit. Setelahselesai masih dilanjutkan keruangbelakang untuk memeriksa ruangistirahat crew pesawat dan kargo.Setelah kegiatan pemeriksaanberlangsung selama kurang lebihsatu jam dan setelah dipastikanaman, petugas bea cukai selanjutnyamenyerahkan berita acara kepadasecurity airlane untuk ditandatangani,bahwa dalam pemeriksaan tersebuttidak terjadi kerusakan yangdiakibatkan oleh petugas.

Dari pengalaman ini WBCberkesimpulan kalau plane zoekingmemang memerlukan suatukeahlian khusus dan ketajaman daripetugas untuk mengetahui lokasi-lokasi yang rawan sebagai tempatpenyimpanan barang larangan danberbahaya.

PENGAWASAN

adi

Page 66: Warta Bea Cukai Edisi 379

65WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Pesawat Boing 747seri 400 mendaratdengan mulusdibandaraSoekarno-Hatta(foto-1), selesaipenumpang turundan sebelumpetugaskebersihan masuk,terlebih dahulupetugas bea cukaimasuk untukmelakukanpemeriksaan (foto-2). Pemeriksaandilakukan padaruang toilet (foto-3), kemudiandapur (foto-4), danruang kokpit (foto-5). Kemudiandilanjutkan keruang istirahatcrew (foto-6), dankursi-kursi di kelasbisnis danekonomi (foto-7).

1 2

3

4 5

6

7

FOTO-FOTO WBC/KY

Page 67: Warta Bea Cukai Edisi 379

66 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

PENGAWASAN

elain mengamankan daging dantekstil ilegal, aparat bea cukai jugaberhasil mengamankan dua

tersangka pemalsu dokumen importekstil asal China, masing-masingberinisial PR dan SMD yangkeduanya kini ditahan danbarang bukti yang telah digelardalam jumpa pers sebelumnyapada 2 April 2006 lalu jugatelah diamankan.

Dalam jumpa persnyapada 19 Mei 2006 lalu, di aulaGedung Hi-co Scan Kanwil IVDJBC Jakarta. DirekturJenderal Bea dan Cukai,Anwar Suprijadi menjelaskan,terungkapnya penyelundupantersebut setelah petugasmendapat informasi adanyaupaya pengeluaran keduajenis barang tersebut daritempat penimbunan KantorPelayanan Bea dan Cukai(KPBC) Tanjung Priok II.

Tentu saja upaya itu tidakdengan mudah dapatdilakukan, sebab setelahpetugas bea cukai melakukanpengecekan silang melaluidatabase dalam komputer Beadan Cukai diketahui bahwaSurat PersetujuanPengeluaran Barang (SPPB)kedua barang tersebut adalahpalsu.

“Potensi kerugian negaradalam bentuk bea masuk padakedua kasus ini mencapai Rp.5 miliar , tetapi selain kerugianmateril, yang palingmengkhawatirkan adalahbahaya penyebaran penyakitmenular yang mungkinterdapat dalam penyebaran

daging impor, karena tidak melaluiproses tindakan karantina sehinggaada kemungkinan terjangkit penyakit,”demikian jelas Anwar.

Mengenai prosedur yang harus

dilalui para importir daging sapi antaralain harus melampirkan sertifikatkesehatan dan sertifikat halal sebelummengeluarkannya ke luar wilayahpabean. Atas tindakan ini, pelaku dijerat

pasal berlapis, yaitu Pasal103 UU N0.10 tahun 1995tentang Kepabeanan dan UUNo. 16 Tahun 1992 tentangKarantina.

Sementara itu, upayapenyelundupan tekstiltentunya sangat memukulindustri dalam negeri sertamengganggu iklim sehatdalam persaingan usaha dansampai saat ini kasus tersebutmasih dalam prosespenyelidikan. Untuk itu, Beadan Cukai akan memperketatpengawasan kepabeananantara lain melalui penerapansistem kepabeanan satu atap.

Dalam kesempatan itu,Dirjen Bea dan Cukaididampingi para pejabateselon II di Kantor Pusat,masing-masing DirekturCukai, Frans Rupang, DirekturVerifikasi dan Audit, ThomasSugijata, Direktur P2, EndangTata, dan Direktur InformasiKepabeanan dan Cukai,Djody Koesmendro danKepala Kanwil IV DJBCJakarta., Erlangga Mantik.Para pejabat eselon,memaparkan tugas dankewenangan masing-masingdirektoratnya. SebelumnyaDirjen meninjau ruangoperator Hi-co Scan danmendapat penjelasanmengenai fungsi dan carakerja mesin tersebut

IlegalDaging Beku

DITEGAHBEA CUKAIUpaya penyelundupan dagingsapi beku (frozen bonelessbeff) satu kontainer asalSelandia Baru serta duakontainer tekstil asal Chinadigagalkan petugas bea cukaiKanwil IV DJBC Jakarta.

S

RUANG MONITOR X-RAY, yang dikunjungi Dirjen dan mendapat penjelasan mengenai fungsi dancara kerja mesin X-ray Kontainer.

DAGING BEKU ILEGAL asal Selandia Baru yang berhasil diamankan aparatP2 Kanwil IV DJBC Jakarta di Pelabuhan Tanjung Priok

WBC/RIS

WBC/RIS

ris

Page 68: Warta Bea Cukai Edisi 379

67WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

ada 25-27 April 2006, bertempat diRuang Ambon, Hotel BorobudurJakarta, diselenggarakan acara The

4th ASEAN Customs Directors on Enforce-ment and Mutual Assistance (ACDEMA).Dengan didampingi oleh Direktur P2DJBC, Endang Tata, acara dibuka olehDirektur Kepabeanan Internasional DJBC,Kamil Sjoeib.

Sidang itu sendiri dihadiri oleh Cus-toms dari negara-negara yang tergabungdalam ASEAN yakni Mr. Haji Awang BesarBin PG HJ Ahmad dan Mr. PG Abdul AzizBin PG HJ Ahmad (Brunai Darussalam),Mr. Tech Siek Ngorn (Kamboja), Mr.Vongchanh Lawkhamphromtakoun (LaoPDR/Laos), Shaharuddin Bin Ibrahim chinYue Hon (Malaysia), Mr. SubramaniamKhishnan, Mr. Ng Chee Siong, Mr. Lim HuiKwan (Singapura), Mr. Senis Pattanasiri(Thailand), Mr. Nguyen Thanh Binh danMr. Nguyen Anh Tai (Vietnam).

Hadir pula perwakilan dari SekretariatASEAN Jakarta dan perwakilan dari BritishAmerican Tobacco’s (BAT). Sementaraperwakilan dari Myanmar dan Philipinatidak hadir dalam sidang tersebut. Dari In-donesia Customs sendiri antara lain diha-diri oleh Agung Kuswandono, Nasar Sa-lim, Oentarto Wibowo, Ambang Priyonggo,Okto Irianto dan Hendri Darnadi.

Ketika diwawancara oleh WBC, Direk-tur Kepabeanan Internasional, KamilSjoeib mengatakan, fokus dari meetingtersebut adalah enforcement dan yangbersidang merupakan para pejabat di bi-dang P2 (enforcement) yang mewakili ne-gara-negara anggota ASEAN. Ia menam-bahkan, untuk meeting kali ini, perwakilan

dari Myanmar dan Philipina tidak dapathadir. “Tapi ketidakhadiran mereka tidakjadi masalah,” ujarnya.

“Pertemuan ini kan sifatnya sharinginformation dari masing-masing negara,”imbuh Kamil. Sehingga, semua hal yangdibicarakan adalah mengenai enforce-ment diantaranya mengenai drugs,terrorism dan lainnya.

Tak hanya itu, para peserta meetingjuga saling berbagi pengalaman, membe-rikan usulan untuk pemecahan suatu ma-salah serta memberikan bantuan dalamhal kerjasama. “Misalnya, diantara negara-negara ASEAN, Indonesia leading dalamhal Post Clearance Audit atau PCA, makakita juga berbagi pengalaman denganmereka. Kita membangun modul,guidelines untuk masing-masing negarasehingga mereka dapat menerapkannyadinegara masing-masing. Nah, di bidangenforcement juga seperti itu,” katanya.

Kamil menjelaskan, dalam pertemuantersebut juga tidak dilakukan penandata-nganan suatu MoU atau kesepakatan ber-sama karena meeting ini sifatnya bukanbilateral. Ia berharap, pertemuan tersebutmerupakan suatu wadah bagi negara-negara anggota ASEAN untuk melakukankerjasama, exchange information, trainingdan sebagainya. “Problem Bea dan Cukaidi negara manapun sama, yakni mene-gakan peraturan dan itu tidak ada habis-nya,” tandas Kamil yang menambahkanbahwa pada Juni 2006 akandiselenggarakan DG Meeting di Kamboja.

Saat ditemui WBC, Mr. Ng CheeShiong, Senior Research and InternationalOfficer, Singapore Customs mengatakan,

pihaknya tidak memiliki topik atau isu un-tuk diangkat dalam pertemuan kali ini.Walaupun begitu, pihaknya memutuskanuntuk hadir karena ingin mengetahui infor-masi apa yang dimiliki oleh customs darinegara-negara anggota ASEAN lainnya.

“Jadi, pada dasarnya kami hanya inginmengetahui isu-isu atau informasi apayang dibawa oleh customs dari negara-negara lain, sebab Singapura Customshanya menangani revenue and trade,”imbuhnya.

Namun demikian, ia berharap lewatpertemuan ini akan terjalin kerjasamayang lebih baik antar negara anggota

on Enforcement and Mutual AssistanceThe 4th ASEAN Customs Directors

Dalam pertemuan ini, masing-masing negara mengemukakan isu yang berbeda.

KAMIL SJOEIB. Pertemuan tersebut merupakansuatu wadah bagi negara-negara anggota ASEANuntuk melakukan kerjasama, exchange informa-tion, training dan sebagainya.

NG CHEE SHIONG. Ingin mengetahuiinformasi apa yang dimilikioleh customs dari negara-negaraanggota ASEAN lainnya.

SUASANA MEETING. Para peserta sidang merupakan para pejabat di bidang P2 (enforcement) yangmewakili negara-negara anggota ASEAN.

P

WBC/ATS WBC/ATS

WBC/ATS

Page 69: Warta Bea Cukai Edisi 379

68 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

ebagai penjaga pintu gerbang atas masuknya barang-barang yangmembahayakan negara ini, DJBC memang banyak menerimaperaturan titipan dari instansi-instansi pemerintah lainnya.

Untuk dapat memahami dengan baik dan benar apa yang menjadi titipandari instansi lain tersebut, belum lama ini tepatnya pada 9 hingga 10 Mei2006, DJBC bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH),mengadakan pelatihan identifikasi bahan perusak ozon di ruang rapat LokaMadya Gedung A lantai 5 Kantor Pusat DJBC.

Pelatihan selama dua hari yang diikuti oleh 25 orang perserta, 20 orangdari DJBC yang terdiri dari seluruh Kanwil, sedangkan 5 orang berasal dariDepartemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, DepartemenPertanian, dan PPNS dari KLH ini, dibuka langsung oleh Kepala SubdirektoratPengawasan dan Pembatasan Barang Larangan (PPBL), Usman Pasaribu.Dalam kata sambutannya Usman Pasaribu, mengatakan pelatihan ini adalahtindak lanjut dari penandatangan MoU antara DJBC dengan KLH yangdilaksanakan pada November 2005 lalu.

“Sebagai upaya peningkatan kinerja dari pegawai DJBC, maka perluadanya peningkatan kualitas dari SDM yang ada, baik melalui pelatihanmaupun workshop yang diselenggarakan oleh berbagai instansi terkait, untukitu dengan adanya pelatihan ini maka diharapkan para pegawai dapatmemahami dengan baik apa-apa saja bahan yang dapat merusak ozon,sehingga dalam melakukan pengawasan dilapangan tidak terkecoh oleh ulahpara perusak yang ingin memasukan bahan-bahan perusak ozon keIndonesia,” ujar Usman Pasaribu.

Adapun bahan-bahan atau materi yang diberikan pada pelatihan yangkedua kalinya ini (pertama pada 2003-Red), dirasakan oleh para persertasangat bermanfaat, seperti ozon dan perusakan lapisan ozon, bahan perusakozon berupa, jenis, aplikasi dan bahan penggantinya, konvensi internasionalperlindungan lapisan ozon, program-program perlindungan lapisan ozon diIndonesia, international effort on cambating of ODS illegal trade,pengendalian impor bahan perusak ozon di Indonesia, metil bromida dancara identifikasinya, peningkatan sistem pengawasan impor BPO di Indone-

sia, cara-cara ilegal impor BPOdan cara pencegahannya,jenis-jenis refrigeran dansifatnya, praktek penggunaanrefrigeran identifier, BPO padasektor pelarut dan caraidentifikasinya, halon dan caraidentifikasinya, BPO bidangaerosol, dan BPO pada sektorbusa dan cara identifikasi.

Nara sumber pada pelatih-an kali ini juga dirasakan cukupmemuaskan, karena umumnyamereka dari para praktisi yangberkompeten dibidang bahan-bahan perusak ozon, sepertiITB, World Bank, Fumigrasi,Departemen Perdagangan, dandari KLH sendiri.

Menurut Ina Binari yangjuga merupakan wakil dariWorld Bank, hingga saat iniWorld Bank telah mengucurkandana sebesar US$ 27 juta dari

ASEAN. Ia juga bisa mengetahui lebih banyakinformasi dan bertemu dengan banyak orang darinegara lain yang terkait dengan enforcement.“Jadi kapanpun kami memerlukan kerjasama,kami tinggal memberitahukan pada negara yangbersangkutan sehingga kalau ada masalahsemuanya bisa diatasi dengan cepat,” akunya.

ISU YANG BERBEDADalam pertemuan ini, masing-masing negara

mengemukakan isu yang berbeda dan melanjut-kan topik/isu yang dibahas pada pertemuansebelumnya, seperti Lao PDR yang mengangkatisu berkaitan dengan penyelundupan danMalaysia dengan isu commercial frauds-nya.

Malaysia mengusulkan tindakan-tindakan apayang harus diambil untuk melawan commercialfrauds. Diantaranya mengenakan sanksi yangberat terhadap pelaku commercial frauds,bekerjasama dengan pengusaha untuk melatihpetugas bea cukai mengenai technical know-howdalam bidang yang spesifik seperti baja,kendaraan bermotor dan keramik. Kemudianmenerapkan teknik risk management saatinspeksi kargo, menset-up Customs IntelligenceCentre (CIC) untuk memonitor importir maupuneksportir yang “nakal”, melakukan profiling dananalisis terhadap trend penyelundupan.

Sementara Brunei Darussalam mengusulkantindakan spesifik untuk melaksanakan programSPCD (Strategic Plan of Customs Development)dalam hal pengawasan. Ada 4 strategi yangdiusulkan Brunei Darussalam antara lain memba-ngun dan mengimplementasikan strategi danprogram-program enforcement berdasarkan prin-sip manajemen resiko guna mengurangi penye-lundupan dan customs frauds, serta meningkat-kan customs compliance. Kemudian meningkat-kan dan membangun mekanisme agar dapat sa-ling berbagi informasi, joint customs controls andmanagement, serta membangun capacity buildingdi lingkungan customs enforcement.

Dalam papernya, Kamboja mengangkat isuperaturan-peraturan yang berkaitan dengancustoms enforcement, informasi melawan cust-oms fraud dan penyelundupan dan mengung-kapkan pandangannya secara konkrit mengenaiisu-isu yang sebaiknya menjadi prioritas utamadalam customs enforcement.

Isu tersebut diantaranya meresmikan jaringanwebsite ASEAN Customs enforcement, buletinASEAN Customs enforcement harus dimanfaatkansehubungan dengan data input dari negaraanggota ASEAN serta pendistribusian bulletintersebut. Kemudian melakukan perbaikan dalamlingkungan petugas ASEAN Customs Liaison,pasalnya sejauh ini komunikasi yang dilakukanmelalui hubungan tersebut sangat terbatas. Lalumelakukan training dan pertukaran program antarnegara anggota ASEAN serta perbaikan dalam halkerjasama di bidang pertukaran informasi.

Indonesia Customs sendiri mengangkat isumengenai peraturan yang berkaitan dengancustoms enforcement, informasi untukmemerangi customs fraud, danpenyelundupan, proposal untuk meningkatkancustoms control dan pengawasan di daerahperbatasan serta berbagi informasi mengenaiPCA. Sementara dari BAT (British AmericanTobacco) mengungkapkan topik mengenaiperlawanan terhadap perdagangan gelapproduk-produk hasil tembakau (rokok).

Pelatihan IdentifikasiBahan Perusak OzonSebagai instansi yang banyak menjalankan peraturandari instansi lain, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai(DJBC) merasa perlu memahami dengan benar apayang menjadi titipan dari instansi tersebut. Denganpelatihan diharapkan apa yang dititipkan oleh instansilain dapat dipahami oleh seluruh pegawai.

S

ARI DARMAWAN PASEK. Materi yang diberikansudah sangat cukup mengingat latar belakangpeserta yang sudah cukup mendukung.

WBC/ATS

PENGAWASAN

ifa

Page 70: Warta Bea Cukai Edisi 379

69WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

US$ 36 juta yang dianggarkan untuk membantu Indonesia dalammengatasi perusakan ozon, adapun bantuan itu diberikan dalambentuk pelatihan-pelatihan maupun alat-alat untuk mendeteksibahan-bahan perusak ozon.

Sementara itu menurut DR.Ir.Ari Darmawan Pasek yangjuga praktisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus jugasebagai Kepala Pusat Rekayasa Industri ITB, materi yangdiberikan pada pelatihan kali ini, pada dasarnya adalahmemberikan informasi bahan perusak ozon itu apa, kemudian diadipakai dimana saja dan ciri-cirinya bagaimana sehingga dapatdiketahui bagaimana cara-cara mengindentifikasinya.

“Pelatihan dua hari ini saya rasa sangat cukup, mengingatpara peserta telah memiliki latar belakang yang mendukung,sehingga tidak terlalu sulit untuk memahami jenis-jenis bahanperusak ozon tersebut,” papar Ari Darmawan Pasek.

Lebih lanjut Ari Darmawan pasek mengatakan, kalau tujuanpelatihan ini adalah untuk mempelajari pola perdagangan ilegal,memperkirakan jumlah konsumsi CFC, merekomendasikan cara-cara untuk meningkatkan efektifitas pengawasan, pengendaliandan pencegahan, mengusulkan legal framework, dan melakukanpelatihan kepada personil DJBC.

Sementara itu menurut peserta pelatihan I.G.A.A Ari Tiastaryyang juga sebagai korlak administrasi impor Kantor Pelayanan

Bea dan Cukai(KPBC) NgurahRai, secara garisbesar pelatihan inisangat penting se-kali dan sangat ur-gensi sekali karenauntuk kasus-kasusseperti ini sudahseharusnya dilaku-kan sejak dulu,sehingga peranDJBC sebagai pintugerbang itu dapatbenar-benarmengkontrol akanmasuknya bahan-bahan yang dapatmerusak ozon.

“Untuk pelatih-an ini seharusnyajangan hanya sam-pai disini saja, tapiada tindak lanjutnya

lagi, seperti peranaktif dari KLH sen-diri yang maumenginformasikanlebih lanjut kepadakami akan bahan-bahan perusakozon tersebut, halini tidak lain karenabahan-bahan kimiamemiliki banyak je-nis sehingga per-kembangannya punjuga akan bertam-bah terus,” kataI.G.A.A Ari Tiastary.

Sama denganAry Tiastary, me-nurut Arie Swaso-no Herlambangyang juga merupa-kan korlak admi-nistrasi imporKPBC Belawan,pelatihan ini seca-

ra pribadi juga sangat membantu karena dapat menambahpengetahuain akan bahan-bahan perusak ozon, sehinggakita juga semakin peduli dengan lingkungan kita yang saat inisudah semakin menipisnya lapisan ozonnya.

“Pelatihan ini sangat penting artinyabagi DJBC karenadengan dukungan pelatih yang sangat representatif dan jugainteraktif, sehingga dengan materi yang sedemikian rupatersebut kita bisa memahami secara mendalam apa-apa sajabahan yang dapat merusak ozon, sehingga dalam melakukanpengawasan kita menjadi lebih paham,” tutur Herlambang.

Selain materi yang diberikan oleh para narasumber, padapelatihan kali ini juga dipraktekan secara langsung bahan-bahan perusak ozon yang secara kimia dapat dilihat secaralangsung. Akhirnya pelatihan selama dua hari itu ditutup olehDirektur pencegahan dan Penyidikan Endang Tata danAsisten Deputi Menteri bidang Urusan Pengendalian DampakPerubahan Iklim, Sulistiawati.

Dalam kata sambutannya, Endang Tata mengatakan,bahwa DJBC memiliki komitmen untuk mencegah masuknyabarang-barang perusak ozon, untuk itu kepada para pesertapelatihan diharapkan untuk dapat mempraktekannya secarasungguh-sungguh di unit kerjanya masing-masing, selain ituyang lebih penting lagi adalah dapat menyumbangkan ilmuyang telah didapatpada pelatihan inikepada teman-teman lainnya.

Sebagai penu-tup pelatihan dila-kukan foto bersa-ma oleh seluruhpeserta denganDirektur P2, yangdilanjutnya de-ngan pembagiansertifikan secarasimbolis kepadapeserta. Dan aca-ra pun diakhiri de-ngan pembagianalat pendeteksi ba-han perusak ozonkepada masing-masing peserta un-tuk dibawa di unitkerjanya masing-masing.

I.G.A.A. ARI TIASTARY. Pelatihan iniakan sangat lebih mendukung jika ada tindaklanjutnya.....

ARIE SWASONO HERLAMBANG. Secara pribadi daninstitusi pelatihan ini sangat mendukung dalampeningkatan pengetahuan dan kinerja.

FOTO BERSAMA. Seluruh peserta pelatihan identifiksasi bahan perusak ozon foto bersama dengan Direktur P2 dan asistem deputi KLH.

WBC/ATSWBC/ATS

WBC/ATS

adi

Page 71: Warta Bea Cukai Edisi 379

70 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

paya memanipulasi-kan dokumen milikperusahaan lain sam-

pai saat ini masih kerapdilakukan oleh oknum-oknum yang ingin mencarikeuntungan pribadi. Sepertihalnya yang dilakukan olehtersangka yang berinisialZP selaku manajer eksimPT.LJG, yang bekerjasamadengan SK (broker) yangjuga seorang Direktur Uta-ma CV.SKB, berusahamemasukan dua kontainerberisikan tekstil, dengancara memanipulasidokumen fasilitas KITEtempat dimana ia berkerja.

Kejadiannya berawalketika ZP mendaftarkanbarang yang diimpornyadalam manifes pada 4Maret 2006 dengan jenisbarang tekstil sebanyak714 pkgs, dengan caramencatut nama PT.LJG.Aksi ini dilakukan denganmaksud untuk menghindaripembayaran bea masuk,pajak dalam rangka impor,persyaratan impor dariinstansi teknis, sehinggamendapatkan keuntunganpribadi yang cukup besar.

Namun upaya iniakhirnya berhasil digagal-kan oleh petugas KantorPelayanan Bea dan Cukai(KPBC) Tipe A KhususTanjung Priok III, saatmelakukan delivery con-trol. Petugas yang sebe-lumnya telah mendapat-kan informasi kalauPT.LJG tidak melakukanimportasi itu, langsungmengikutinya hingga ke wilayah Tange-rang tepatnya di pergudangan umum.

Barang yang sebelumnya keluar dariUPTK I ini, seharusnya masuk ke gudangPT.LJG untuk diproduksi dan kemudiandilakukan ekspor, kenyataannya tidak de-mikian, barang senilai Rp 3 milyar tersebut

KPBC Tanjung Priok III

TEGAH DUA KONTAINERTEKSTIL ILEGALDengan cara memanipulasi dokumen fasilitas KITE (kemudahan Impor Tujuan Ekspor) milikperusahaan tempat bekerjanya, seorang manajer Eksim berusaha memasukan dua kontainerberisikan tekstil ilegal.

TEKSTIL ILEGAL. Sebanyak dua kontainer tekstil ilegal yang dimasukan dengan caramemanipulasi dokumen impor, berhasil ditegah petugas KPBC Tanjung Priok III.....

U

rencanannya akan dijual ke pasar umumdan bukan untuk diproduksi kembali.

Menurut Kepala Seksi Pencegahandan Penyidikan KPBC Tipe A KhususTanjung Priok III, Cerah Bangun, setelahmengkonfirmasikan kepada PT.LJG,barang tersebut langsung dibawa kembali

ke tempat penimbunan pa-bean PT. Tripandu. Dankedua tersangka ini telahmenyalahgunakan fasilitasKITE yang merupakanfasilitas mengimpor bahanbaku untuk diekspor kem-bali menjadi barang jaditanpa membayar bea ma-suk dan pajak dalam rang-ka impor.

”Dalam pengembang-an penyidikan kita jugamenemukan satu konta-iner lagi dan kontainertersebut berisikan 594kain jenis rolls fabricsdengan kondisi baik ataubaru, dengan temuan inimaka telah ditetapkandua orang sebagaitersangka, yakni ZP danSK, sedangkan untuk SKtelah ditahan di rumahtahanan Salemba,sementara ZP masihburon dan masuk seba-gai daftar pencarianorang (DPO),” ujar CerahBangun.

Pelanggaran yangdilakukan kedua tersang-ka adalah pemalsuandokumen impor dan bisadijerat pasal 103 huruf aUndang-Undang Nomor10 tahun 1995 tentangKepabeanan jo pasal 55dan 56 KUHP. Denganpasal itu, tersangkadiancam hukumanpidana paling lama limatahun penjara dan dendaRp 250 juta.

Selain itu tindakanyang dilakukan tersang-ka, juga sangat merugi-

kan negara, karena dengan beredar-nya secara bebas tekstil tersebut,maka industri pertekstilan di Indone-sia akan mengalami persaingan yangtidak sehat yang berujung padakebangkrutan dari industripertekstilan dalam negeri. adi

WBC/ATS

PENGAWASAN

Page 72: Warta Bea Cukai Edisi 379

71WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

iala Dunia 2006 di Jerman akansegera dimulai, dan demamsepakbola sudah mulai melanda

seluruh pelosok dunia, tak terkecualiIndonesia tercinta ini. Bagi saya, ritualempat tahunan ini selalu sajamendatangkan gairah yang menggelorauntuk dapat menikmati keindahan tarianpara seniman lapangan hijau, sambilberdebar-debar menunggu perfor-mance tim kesayangan, Belanda.

Mengapa Belanda? Tentu sajakarena Total Football-nya yang sangatmenggairahkan. Ingatan tentangBelanda dan Total Football-nya selalusaja memunculkan kembali momenpenting yang mungkin luput dariperhatian para pembaca sekalian.

Pada akhir tahun ‘90-an, sangarsitek Total Football, Rinus Mitchelsdatang berkunjung ke Indonesia. Entahuntuk berjalan-jalan sebagai turis,sekedar melepas kejenuhan di hari tua,atau mungkin atas undangan PSSI,yang jelas dalam rangkaian kehadiran-nya di Indonesia Rinus Mitchels sempatmemberikan ilmunya – tentu sajaformula Total Football – kepadabeberapa pelatih sepak bola di Jakarta.Manfaat dari kesempatan langka itumungkin belum terasa sampaisekarang, karena ternyata prestasi timnasional kita masih jalan di tempat.

Dalam partisipasinya menyambutkehadiran sang pembaharu dalam duniapersepak bolaan itu, sebuah mingguanolah raga pada waktu itu ikutmenampilkan sebuah karikatur ironistentang Total Football ala Indonesia.Dalam karikatur itu digambarkan seorangpelatih sepak bola tengah mengajakRinus Mitchels nonton pertandingansepak bola sambil berkomentar singkat,‘Meneer, this is Indonesian Total Football’,dan sebagai latar belakangnyaditampakkan sepuluh pemain bersera-gam merah dan putih mengerubuti si kulitbundar ke mana pun dia menggelinding.

TOTAL FOOTBALLTotal Football adalah konsep yang

diakui telah melahirkan sepak bolamenyerang yang sangat indah, terutamajika dimainkan oleh orang-orang yangmenjiwainya. Dalam konsep tersebutsemua pemain ‘diijinkan’ untuk menempatiposisi yang manapun, sesuai kebutuhantim pada saat tertentu, sesuai dengankondisi permainan. Total Footballmemungkinkan seorang pemain bertahanuntuk tiba-tiba menjadi pencetak gol, ataujustru seorang striker tiba-tiba harusmenjadi libero, tentu saja jika kondisi timsaat itu mengharuskan demikian.

Sekalipun, tentu saja, setiap pemainmemiliki posisi utama, namun kondisi dansituasi yang dihadapi tim akan membuatmereka terpaksa bertukar peran, semata-mata untuk mencapai hasil yang maksi-mal, mencapai kemenangan bersama.Sementara itu kapten dan manajer timtinggal memperhatikan keseluruhan lapa-ngan sambil tidak henti-hentinya membe-rikan instruksi dan peringatan kepada tim.

Benar-benar konsep yang indah, danmemang telah diakui sangat indah dilapangan pada masa keemasan JohanCruijff dan kawan-kawannya. Bagi pemba-ca yang sempat menyaksikan permainanmereka, atau melihat rekamannya, tentuakan sependapat bahwa memangpertukaran peran antara para pemainberjalan secara begitu dinamis sehinggasetiap pemain lawan akan berhadapandengan orang yang berbeda-beda, baikpada saat menyerang maupun pada saatbertahan. Dan yang paling penting adalahbahwa secara internal tidak ada pemainyang merasa bahwa satu posisi adalahmilik pribadi mereka dan posisi yang lainadalah urusan rekan mereka.

Secara sadar mereka akan menyerah-kan peran kepada rekannya yang terdekat- yang lebih berkompeten - dan rekan ituakan secara sukarela menggantikanperan yang terpaksa ditinggalkan, jika itumemang dibutuhkan. Nyaris tidak ada

pemain yang terpaksa berlari kencanguntuk kembali ke posisinya semula ataubersusah payah mengejar lawan yangtidak mungkin dikejarnya. Semua mengalirbegitu saja seperti ada tangan yang takterlihat yang mengaturnya.

Tentu saja untuk dapat memainkankonsep ini dengan benar diperlukanpemain-pemain dengan karakter yangsesuai. Beberapa karakter yang dapatdikedepankan di sini adalah:l Keterampilan individu dalam

mengolah bolal Pemahaman yang kuat atas tujuan

bersamal Kemampuan membaca pola

permainan dan perubahannyal Kemauan untuk menanggung

beban pemain lain yang tidak dalamposisinya

l Kemauan untuk memberikankesempatan kepada pemain lainyang lebih baik posisinya

‘INDONESIAN TOTAL FOOTBALL’Sementara itu, bercermin dari sepuluh

pemain yang mengerubuti bola dalamkarikatur di atas, Total Football alaIndonesia telah melahirkan pemain sepakbola yang bernapas kuda, mampu berlarikencang, sekalipun cuma separo babakpermainan. Bisa kita bayangkanbagaimana jadinya jika sepuluh pemainsecara serentak mengejar bola, walaupuntak harus ikut menendang, kemana punsang bola bergulir. Di sini manajermungkin hanya perlu memberikaninstruksi pada awal permainan dengansederhana, ‘kerubuti bola, jangan sampailawan bisa menendangnya’, dan dalampermainan sesungguhnya kapten timhanya perlu berteriak ‘kejarrr ....., jangansampai lepasss ....., dan maju terussss...’.

Pada awalnya akan terlihat betapakompak dan sehidup-sematinya parapemain, mereka bahu-membahumenghadang bola dan bersama-samamelakukan serangan ke gawang lawan,

OPINI

Oleh: Suko Wibowo

FootballTotalMANAGEMENT

P

Page 73: Warta Bea Cukai Edisi 379

72 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

erita tersebut di atas sebenarnyamerupakan sandi. Bila beritatersebut diambil huruf-huruf

depannya saja maka akan didapat teksterang “Sugar Sails from Bajoe June I”.Contoh tersebut merupakan bentuksandi yang sangat sederhana. Dewasaini persandian telah menggunakansarana komputer dengan sistim yangteramat rumit dimana dapatmenghasilkan kode kunci hinggatrilyunan bahkan tak terhingga. Sebagaiilustrasi, dengan menggunakan suatuprogram (enchiperprogram) tersebutmaka untuk mem-bongkar kunci sanditersebut ‘musuh’harus mengguna-kan puluhan supercomputer danmemerlukan waktupuluhan tahun untukdapatmemecahkannya.

Hal-hal tersebutlah sebagian kecilyang penulis pernah pelajari selamamengikuti pendidikan Ahli Sandi TingkatII di Pusdiklat Lembaga Sandi Negara.Karena kesibukan penulis (KPBCBajo’e) maka baru kali ini pengalamantersebut dapat kami sampaikan dansemoga dapat berguna bagi DJBCkelak dengan dibukanya UTP (UnitTeknis Persandian).

SEJARAH PERSANDIAN KUNO(KRIPTOGRAFI KUNO)

Ilmu persandian (Cryptology) meru-pakan bagian dari ilmu intelijen yangtelah mengalami perkembangan sejak

jaman Mesir Kuno (SM). Terlebihdengan berhasilnya seorang arkeologPerancis Jean Francois Champolliondapat “membaca” tulisan hiroglifik padatahun 1880.

Sedangkan pada jaman China Pur-ba salah satu penyampaian berita raha-sia adalah dengan ditulis di atas kainsutera, lalu digulung menjadi bulatankecil dan dibungkus dengan lilin yangdisebut “La wan” dan cara membawa-nya adalah dengan dimasukkan kebadan caraka (kurir sandi) dengan dite-

lan atau dimasuk-kan ke rektumnyasehingga tidak ter-lihat musuh.

Pada abad VISM dalam HistoryOf Herodotus, His-teaeus menyam-paikan berita dariistana Persia de-ngan menggundulikepala caraka ke-

mudian berita ditulis di atasnya (tattoo)dan mengirimkan caraka ke tujuansetelah rambutnya panjang. Penerimaberita kemudian menggunduli kembaliuntuk membaca beritanya.

Pada abad IV SM di Romawi, Aenas(panglima perang Arcadia) mengguna-kan sebuah piringan berlubang-lubangkecil yang tiap lubang mewakili sebuahhuruf. Cara penyandiannya dilakukandengan memasukkan tali ke lubangsesuai dengan urutan huruf beritanya.Pada proses pembukaannya tali dilepasdan dicatat huruf-huruf yang melalui talitersebut.

Dalam abad IX SM dikenal suatu

Oleh: Benny W Noegroho

“ Smuggling Undetectable Generally Activate Ruins SituationAffecting International Law. Statement Flunk Rush of ManyBranches Activity Judicial of English Journals Unifying NationalExcitement Immensely”

OPINI

DJBC, PerlukahPersandian?

B

PADA KENYATAANNYADJBC SEJAUH INIBARU MEMILIKI 3(TIGA) AHLI SANDITINGKAT II

namun dalam 30 menit saja sebagianbesar pemain akan kehabisan nafasdan kehilangan kekuatannya, dan 60menit selanjutnya tim tinggal menung-gu ‘pembantaian’ yang dilakukan olehlawannya. Mungkin akan kelihatanindah jika saja dalam 30 menit perta-ma itu tim mampu menghasilkan limaatau bahkan sepuluh gol, untukkemudian seluruh pemain bertahansepanjang sisa waktu pertandingan,mengerubuti bola agar tidak dapatditendang lawan ke dalam gawang.

Jika dibandingkan dengankarakter pemain yang dibutuhkanuntuk memainkan Total football-nya,maka akan terlihat bahwa:l Keterampilan dasar bermain bola

menjadi tidak terlalu pentingkarena setiap pemain tidak akanpernah mendapat ruang yangcukup untuk mengolah bola.

l Pemain yang samin akan lebihdibutuhkan, yaitu pemain yangakan menjalankan perintahsecara apa adanya, tanpaimprovisasi dan dinamika. Jikaperintah yang diberikan adalah‘kejar bola’ maka pasti bola akanterus dikejar, mungkin bahkanjika bola sudah keluar lapanganpermainan sekalipun.

l Pemahaman terhadap strategi dankerja sama juga tidak lagi dibutuh-kan, kebugaran fisik yang sangatprima akan lebih diutamakan agarpara pemain dapat mengejar bolatanpa henti sepanjang permainan.Bahkan pelatih pun tak perlumemiliki pemahaman tentang carabermain bola !

Lantas tiba-tiba saja terlintas da-lam pikiran seandainya ironi ini dikem-balikan kepada kita, DirektoratJenderal Bea dan Cukai (DJBC). Jika‘kesebelasan’ DJBC turun kelapangan, sepak bola macam apakahyang akan dimainkannya ? TotalFootball-nya meneer Rinus Mitchels,atau Indonesian Total Football di kari-katur itu ? Atau mungkin akan terben-tuk model Individual Football ? Dimanapara pemain belakang akan berdiridibelakang garis tengah sambil meli-pat tangan menyaksikan rekan-rekan-nya para pemain depan bersusahpayah mencoba memasukkan bola kegawang lawan, dan pemain depanakan menunggu dibalik garis tengahsambil bertepuk tangan melihatpenjaga gawangnya berjibaku meng-halau bola di depan gawangnya ?

Dan kalau ditanya mengapa tidakturun membantu pemain yang lainmaka semua pemain akan menjawab,‘... itu kan tugas dia dan tugas sayaadalah bla... bla.. bla..’ ?

Wallahu a’lam.Penulis adalah Pelaksana DIKC, juga sebagai

Wasit C2 Pengda PSSI DKI, sedang dalamproses diklat Pengawas Pertandingan

Page 74: Warta Bea Cukai Edisi 379

73WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

metodik yang digunakan oleh Lysander,panglima perang Sparta semasa pepe-rangan melawan Athena. Dalam pertu-karan berita rahasia dengan kakaknyaThorex (pimpinan operasi), Lysandermenugaskan kepada para carakanyamembawa gulungan pita yang bertulis-kan huruf tak bermakna (incoherent).Tulisan tersebut dari proses membelit-kan memutar pita pada silinder kemudi-an menuliskan berita dan melepaskankemudian mengirimkan berita tanpamakna tersebut. Penerima beritamembelitkan kembali dengan silinderyang berukuran serupa sehingga dapatterbaca. Sistim ini disebut SKYTALEyang dinilai sebagai sistim kriptografipertama yang relatif berbobot.

Julius Caesar pada abad Imemperkenalkan sistim QUARTAMELEMENTORUM LITERAM (QEL)yang menjadi salah satu sistim dasarpada studi kriptologi di tahun-tahun be-rikutnya. Sistim tersebut adalah dengancara mengganti huruf terang denganhuruf abjad lain yang letaknya 3 hurufabjad lebih jauh dari huruf terangnya.Dengan demikian huruf A menjadi D, Fmanjadi I dan seterusnya. Sistim QELyang lebih dikenal sebagai sistimCaesar ini pada akhirnya kehilangannilai kriptografisnya berkat penelitianyang semakin maju. Dengan sistimANALISA FREKWENSI HURUF baha-sa Indonesia dapat diketahui bahwahuruf A paling banyak dipakai dalampenyusunan suatu berita. Dari situ da-pat diketahui kunci huruf-huruf lainnya.

Sistim Vigenere yang diciptakanoleh BLAISE DE VIGENERE (1523-1596) menggunakan huruf sandi lebihdari satu, berbeda dari sistim CAESARyang menggunakan satu huruf sandi.Keistimewaan lainnya adalah menggu-nakan sebuah kata sebagai kunci yangdipakai secara berulang-ulang. Denganmenggunakan table (Vigenere) makaterbacalah sandi tersebut. Secara ilus-tratif sistim itu bekerja seperti terlihatpada Tabel 1.

Sistim Vigenere ini untuk sebagianmemang tidak menunjukkan kekonsta-nan seperti pada sistim Caesar. Namunsebagian masih konstan dankekonstanan yang demikian itulah,meskipun secara koinsidentil,merupakan gejala yang dapat dipakaisebagai pangkal tolak analisa danpemecahannya (Crypto Analisist).

Secret Ink (tinta rahasia) telah lamadikenal sampai Perang Dunia II. GDasch seorang pimpinan suatukelompok orang Jerman yangdidaratkan di Long Island tahun 1942

membawa sapu tangan yang tampak-nya biasa, tetapi jika terkena ammo-nium timbullah tulisan alamat-alamat diLisabon dan Amerika yang dapatdiminta bantuan jika diperlukan. Padaperkembangannya tinta rahasia yangjuga disebut “Sympathetic Inks” itudapat juga dipakai susu, cuka, saribuah sebagai sarana pencampurnya(developer). Contoh lain misalnya :(Lihat Tabel 2)

Salah satu sistim yang menggu-nakan alat fotografi adalah sistimMicrodots. Berita rahasia difotosebesar perangko. Melalui mikroskopterbalik minifoto tersebut difoto lagisehingga menjadi sebuah titik (dot)berdiameter 0,005 inch (sekitar 1 mm).Titik kecil tersebut kemudian dicungkildan ditaruh pada suatu teks beritasamaran (covertext).

Sistim Jargon merupakan sistimyang sederhana namun cukup kuathanya kurang praktis saja. Selama PDII kaum resistance yang berada diwilayah Jerman menerima perintah dariLondon via siaran British BroadcastingCenter (BBC). Siaran “It’s Hot in Suez”berarti perintah untuk sabotase jalandan sarana kereta api. Perintah pemu-tusan kabel telepon menggunakansandi siaran “The Dice are on theTable”, lagu “Chanson D’autumn”berarti invasi akan dilakukan dalam 24

jam mendatang. Tidak ada perhitunganmatematis maupun rasional (logika)yang dapat mengembalikan jargontersebut pada arti yang dimaksud. Satu-satunya jalan hanyalah saling memilikidaftar perjanjiannya.

PENGELOMPOKAN SISTIM SANDIDari percikan sejarah di atas dapat

dilihat aneka ragam sistim persandianmulai dengan cara penyembunyianberita di dalam lilin/tubuh (Conceal-ment), kemudian penyampaian beritadengan isyarat benda-benda tertentu(Obor, semaphor), sampai sistim yangmengubah (transform) tata tulisanberita menjadi tata tulisan yang samasekali berlainan atau tidak dapatterbaca.

Bila aneka ragam sistim tersebutdikelompokkan, maka akan terdapatdua kelompok dasar yaituSTENOGRAFIK yang terdiri dari sistimsandi yang dilakukan dengan caramenyembunyikan atau menyamarkandengan tanda tertentu, dihilangkandengan tinta rahasia dan sebagainya.Bentuk akhir tersebut tidak memberikesan adanya pengrahasiaan berita.

Yang kedua yaitu KRIPTOGRAFIKyang meliputi sistim yang mengolahtata tulisan berita menjadi tata tulisanyang berlainan dari teks semula dantidak bermakna. Bentuk akhir proses

Kata Kunci : C U S T O M S C U S T O M S C U S

Teks Terang : N I L A I P A B E A N S E S U A I

Teks Sandi : P C D T W B S D Y S G G Q K W U A

TABEL 1

TINTA

Coper Sulphate, 1sdt teh dilarutkandalam 1 gelas air

Coper Sulphate, 1sdt teh dilarutkandalam 1 gelas air

Lead Nitrate, 1/2 sdtteh dilarutkan dalam1 gelas air

Lead Nitrate,1/2 sdtteh dilarutkan dalam1 gelas air

DEVELOPER

Sodium Carbonate(soda), 2 sdt tehdilarutkan dlm 1 gelas air

Sodium Iodide, 2 sdt tehdilarutkan dalam1 gelas air

Sodium Iodide,1 sdt tehdilarutkan dalam1 gelas air

Sodium Sulphide,1/2 sdtteh dilarutkan dalam 1gelas air

Courtesy : Herbert S.Zim

WARNA

Biru Muda

Coklat

Kuning

Hitammengkilat

TABEL 2

Page 75: Warta Bea Cukai Edisi 379

74 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

pengolahan tersebut jelas menunjukkanadanya usaha pengrahasiaan beritaseperti pada Caesar, Vigenere dansebagainya.

PERSANDIAN SEBAGAI KEGIATANINTELIJEN KOMUNIKASI

Dalam keadaan damai maupunperang kegiatan “mencuri” berita antarnegara selalu terjadi. Masih ingatterbongkarnya kegiatan intelijenpersandian yang melibatkan Jepangdan Australia tahun 80-an di KedubesJepang Jl. MH Thamrin Jakarta.Kemudian kasus pencurian dokumenrahasia negara dengan terlibatnyaSERGEI EGOROV, seorang agenrahasia Uni Sovyet (KGB) di Jakarta.

Hal tersebut sebenarnya sangat-lah wajar terjadi di dunia intelijenwalaupun bertentangan denganInternational Law c.q Diplomatic Law

(Viena Convention on DiplomaticRelation 1962). Saling mendapatkan(“mencuri”) informasi merupakankeharusan sesuai dengan adagium“periode damai merupakan periodepersiapan untuk perang”.

Menjelang PD II merupakan saatdimana perang persandian jugameningkat tajam. Serangan Jepangterhadap Pearl Harbour 7 Desember

P E N G A M A N A N

Melindungi berita rahasia via telkom/sandi

1. Pengamanan Transmisi (TransmissionSecurity).

Menyamarkan/menutupi transmisi

l Mengirimkan berita dengan alat transmisi yangkecepatannya dipertinggi.

l Mengubah ucapan kata secara teknologisdengan ciphony (ciphered telephony)/scrambling.

2. Pengamanan Crypto (Crypto Security)

Mengamankan berita rahasia, baik dari aspekkriptografis maupun fisik personil

l Menciptakan sistim sandi dengan kriptografis kuatl Pengaman fisik bahan/info sandi, baik materil

(a.l. tempat kegiatan sandi), maupunadministrasinya (pembuatan, pengedaran,penyimpanan, pemusnahannya).

l Membina keahlian/ketrampilan serta mentalpejabat sandi agar dapat diandalkan dandipercaya (crypto clearance).

3. Pengamanan Lalulintas Berita

Mengamankan lalu lintas berita

l Menyamarkan alamat berital Call Sign, frekwensi dan Schedule diganti-ganti

sesuai instruksi.

1941 merupakan sukses besar Jepang.Serangan dadakan tersebut berkatkemampuan Jepang menutuppemberitaan mengenai rencana danpersiapan sebelum D-Day. Mengapahal tersebut dapat terjadi, sedangkansebelum tanggal tersebut AS telahberhasil memecahkan sandi-sandiJepang dan dengan demikian memilikiinformasi penting dan rahasia. Rupanyamenjelang serangan Pearl Harbourtersebut, pada tanggal 4 Desember1941 Jepang mengganti sistim sandi-nya dengan sistim Super Enchiper-ment. Dan AS baru dapat memecah-kannya pada tanggal 8 Desember, satuhari setelah serangan terjadi.

Namun kekalahan AS dapat ditebusdalam pertempuran laut di Midwaypada bulan Juni 1942. Dalam kurunwaktu tersebut Jepang masih belummengetahui jika persandiannya (Super

P E N Y E L I D I K A N

Mencari data info via telkom

1. Penyadapan(Interception)

Scan, monitor dan recording

l Scanning, mencari/menangkap siaran lawandengan menelusuri spectrum/gelombang radio.

l High Frequency Direction Finder (HFDF) untukmenangkap siaran lawan dan mengetahui posisipemancar lawan.

l Menyadap dan mencatat berita biasa dan berita/kawat sandi.

2. Pemecahan Sandi Asing (Chiper &Codebreaking)

Menemukan berita terang dari kawat sandi tanpamengetahui sistim/kuncinya.

l Kriptanalisa (murni).l Memanfaatkan bahan/info sandi (sistim/kunci

dokumen,instruksi/table, berita lain yangterkait,dsb).

l Memanfaatkan kesalahan/keteledoran pejabatsandi lawan, baik secara teknis crypto maupun

karena kelalaian/ kelemahan mental.

3. Analisa Lalulintas Berita

Mengolah/analisa berita biasa, khusus mengenai lalulintas.

l Pola korespondensi dan alamat berita lawanmemungkinkan penenalan identitas pengirim.

l Call Sign, frekwensi dan schedule dapat jugaterdeteksinya pengirim.

SKEMA INTELIJEN KOMUNIKASI

DALAM KEADAANDAMAI MAUPUNPERANG KEGIATAN“MENCURI” BERITAANTAR NEGARASELALU TERJADI

OPINI

Page 76: Warta Bea Cukai Edisi 379

75WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

Enchiperment) sudah berhasil dipecah-kan AS. Dalam pemilihan presiden ta-hun 1944, seorang calon Thomas De-wey, dapat diyakinkan oleh pihak militerAS agar tidak menggunakan affair PearlHarbour (keterlambatan pemecahansandi Jepang) di dalam kampanyenya,sehingga Jepang tetap tidakmengetahui bahwa sebenarnya AStelah lama mengetahui kunci sandinya.

Gugurnya Admiral Yamamotomerupakan hasil pemecahan sandiJepang oleh AS mengenai rencana per-jalanan inspeksi admiral tersebut. Padabulan April 1943 Yamamoto merenca-nakan kunjungan ke Kepulauan Solo-mon. Berita sandi tentang jadwal perja-lanannya dapat disadap dan dipecah-kan oleh Traffic Analyst AS. Mengetahuijadwal tersebut pada tanggal 18 April1943, 18 pesawat tempur AS mengha-dang rombongan Yamamoto di Bougen-vile tepat sesuai jadwal dan berhasilditembak jatuh dan gugur di tengahhutan kawasan pulau Bougenvile.

Hal senada juga terjadi pada kapalselam (Jerman) Nazi U-Boat yangberhasil menghancurkan kapal perangsekutu, dimana Jerman menggunakanmesin sandi “Enigma” yang sulitdipecahkan oleh sekutu.

Dari beberapa peristiwa di atasmaka dapat kita simpulkan akan sangatpentingnya persandian. Pertanyaan kitaadalah “Mungkinkah UTP (Unit TeknisPersandian) berdiri di DJBC?”

PERSANDIAN DI INDONESIAPersandian secara organisatoris

dimulai pada tanggal 4 April 1946 diJogjakarta sebagai Dinas PerhubunganRahasia dari Kementerian PertahananB yang berfungsi pengamanan komuni-kasi rahasia antara pejuang di medanpertempuran dengan para pemimpin.

Keputusan Presiden Nomor 7 tahun1972 jo. Keputusan Presiden Nomor 46tahun 2002 yang mengatur dansekaligus menjadi dasar hukumberdirinya Lembaga Sandi Negara(LSN) sebagai lembaga pemerintah nondepartemen yang bertanggung jawabkepada Presiden, dalam melaksanakantugasnya dikoordinasikan oleh MenteriPertahanan. LSN yang letak kantornya“tersamar” di daerah Ragunan takhenti-hentinya berusaha meningkatkankesadaran akan pentingnyapersandian.

Berdasarkan dinamika organisasi,tugas dan peranan LSN dapatdiformulasikan secara singkat sebagaipusat pengkajian kriptologi nasional,sebagai lembaga koordinator bidangteknis bagi unit teknis persandian dilingkungan instansi pemerintah,sebagai penentu sertifikasi, akreditasidan standardisasi persandian, dansebagai salah satu lembaga peng-amanan dalam peyelenggaraan jaringkomunikasi sandi melalui pembentukanUTP (Unit Teknis Persandian).

Unit Teknis Persandian merupakansatuan unit kerja yang dibentuk untukmelaksanakan tugas persandian demikeamanan berita melalui sarana komu-nikasi. Diperlukan beberapa persiapanjika kita hendak membentuk UTP,diantaranya sumber daya manusia,sistim sandi dan peralatannya.

Pada kenyataannya DJBC sejauhini baru memiliki 3 (tiga) Ahli SandiTingkat II. Maka secara ideal masihdiperlukan adanya juru sandi dan AhliSandi Tingkat III. Untuk dapat mengikutipendidikan ahli sandi diperlukanserangkaian test sehingga dapatmengikuti diklat selama 6 (enam) bulandi Pusdiklat LSN Ciseeng Bogor.Diperlukan konsentrasi ekstra selamamengikuti diklat tersebut karena banyakmata pelajaran mulai dari yang ringanhingga yang sangat rumit, sepertimatematika, statistik, intelijen,elektronika, kriptografi, cryptanalisyst,hingga penggunaan mesin sandimodern.

Kami sangatlah beruntung menda-

patkan ilmu yang terbilang langkatersebut walaupun dengan perjuanganakhirnya kami semua dapatmenyelesaikannya dengan hasil yangmemuaskan. Sungguh pengalamanyang tidak dapat kami lupakan. Kamisampai sekarang kadang masih berpikiratas kepercayaan atasan kami padawaktu (Bp. Bambang Semedi, ketika itumenjabat sebagai Ka KPBC TajungPriok III) menugaskan kami.

Departemen Luar Negeri, TNI, Polridan Pemda adalah instansi yangsecara regular mengikuti diklattersebut. Instansi-instansi tersebut telahmemiliki UTP, misalnya Deplu perluuntuk keperluan di tiap kedutaan RI diluar negeri. Demikian pula kiranyadalam lingkup DJBC kiranya banyakklasifikasi pengiriman berita yangberkategori rahasia. Namun selama inipengirimannya masih dalam keadaan“telanjang”.

Dapatlah kita simpulkan bahwafaktor kriptografi di DJBC belumlahberjalan. Pengiriman berita rahasiadengan Surat Rahasia, radiogram viafaksimili sangatlah rentan kebocoranberita. Surat rahasia yang seharus-

nya langsung diterima penerima yangberhak sering kali terlebih dahuludibuka oleh bagian tata usaha.

Pada beberapa kasus sering terjadikerancuan pengelompokan informasitermasuk rahasia atau tidak sebagaimana sering terlihat dari bercampurnyapencatatan dalam buku agendaadministrasi. Hal inilah yangseharusnya tidak terjadi jika pegawaiyang bersangkutan memiliki cryptoclearance (seseorang yang telah diberikepercayaan dan kemampuan dalamproses persandian).

Pengiriman berita di tempat userjuga merupakan kelemahan, sehinggamudah bocor, disadap oleh pihak yangtidak berkepentingan. Secara idealdiperlukan kamar sandi yaitu sebuahruangan sekitar 3x3 meter yang bebassadap, bebas sinyal apapun termasuksinyal telepon selular pun tidakmungkin dapat menembusnya.

PERSANDIAN BUKAN PRIORITAS DJBC?Kondisi lain yang menyebabkan

belum terselenggaranya persandiandi DJBC antara lain belum adanyawadah kegiatan persandian sehinggatidak terdapat aturan atau pedomanserta tidak adanya personil yangkhusus memegang bagian tersebut.Kegiatan persandian memerlukanpersonil yang bertanggung jawabterhadap segala bentuk operasionaldan pengamanannya.

Turn over (mutasi) pagawai yangterbilang sering menyebabkan tidakada personil yang tetap pada suatubagian, sehingga kerahasiaan beritadapat memudar. Tiadanya mesin sandijuga merupakan masalah sendiridisamping membutuhkan biaya yangtidak kecil. Dapat juga menggunakansistim manual yang terbukti ampuhnamun akan membutuhkan waktu yangrelatif lama, sehingga terjadikecenderungan pengiriman dilakukandalam bentuk teks terang. Beritarahasia akan bernilai rahasia selamabelum melewati waktu yang ditentukan.Apabila waktunya telah lewat maka nilaikerahasiaannya akan berkurang.

Dalam tahap awal perlu kiranyadalam diklat kepabeanan diberikansuatu pengantar ilmu persandiansehingga dapat memberikan gambaranakan perlunya persandian.

Memerlukan waktu lama untukdapat dimengerti bahwa persandianmerupakan langkah terakhir daripengamanan terhadap berita yang akandisimpan maupun yang akandisampaikan kepada pimpinan melaluisuatu transmisi (alat sandi). Untukmembentuk sebuah UTP memerlukanproses mulai dari proses pengenalan,pembentukan, pengawasan dan prosespembinaan. Memerlukan jalan yangpanjang ke arah kesempurnaan.

Penulis adalah Ahli Sandi Tk. II,saat ini menjabat sebagai Ka. KPBC Bajo’E

SURAT RAHASIA YANGSEHARUSNYALANGSUNG DITERIMAPENERIMA YANGBERHAK SERING KALITERLEBIH DAHULUDIBUKA OLEH BAGIANTATA USAHA

Page 77: Warta Bea Cukai Edisi 379

76 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

udah beberapa strata pendidikanyang telah dilalui Faried SyibliBarchia, MA, Kepala Kantor Wilayah

X Balikpapan. Betapa tidak, Faried, begituia akrab disapa, sepanjang hidupnyadilewati dengan berbagai pendidikansekolah. Bangku SD dijalaninya dua kalisekaligus, pagi hari sekolah di SD Negeri2 Desa Sri Tanjung dan selepas itu siangharinya melanjutkan sekolah di MadrasahIbtidaiyah Nurul Yakin. Belum lagi kalaumalam sehabis maghrib, Faried kecilmasih harus belajar mengaji Al Qur’an disurau desanya.

Masa kecil putra pasangan almarhumBarchia dan almarhumah Fatimah inibanyak dihabiskan di Desa Sri Tanjung,Kabupaten Ogan Ilir (kurang lebih 60 kmdari Palembang), sekaligus sebagai tem-pat kelahirannya. Banyak kenangan indahsewaktu kecil dialaminya. Kebetulan dibelakang rumahnya mengalir anak sungaikecil, Faried kecil senang menghabiskanwaktu senggangnya untuk menangkapikan atau bermain layang-layang.

Selain pendidikan formal, ayah Fariedyang bekerja sebagai pedagang sudahmenanamkan pengetahuan mengenaiagama sejak dini. “Untuk pendidikan for-mal, orang tua mendidik biasa-biasa saja,artinya yang ditanamkan adalah (pendidik-an) agama, baik melalui dia maupunustadz-ustadz di kampung,” papar Fariedyang kebetulan ayahnya adalah seorangustadz. Ibunya yang seorang ibu rumahtangga justru sangat baik mendidiknyalantaran pernah mengenyam pendidikanformal pada zaman Belanda.

Setelah lulus SD, pria kelahiranPalembang 30 Januari 1950 ini punmelanjutkan pendidikannya ke SekolahMenengah Pertama (SMP) Negeri 1Kayu Agung, Ogan Ilir. Untukmelanjutkan SMP ini, Faried terpaksaharus berpisah dengan orang tuanya.“Sejak dari SMP sampai sekarang, sayaberpisah dengan orangtua terus,”tuturnya. Di Kayu Agung, anak kelimadari sepuluh bersaudara ini

menumpang di rumah kakak tertuanyayang berprofesi sebagai guru SD.

Menginjak sekolah di SMU, Fariedyang diterima sekolah di SMA Negeri 3Palembang, ketika itu harus hidup seo-rang diri. Ia tinggal di rumah kakak lainnyayang kebetulan kosong.

MERAIH GELAR S2 DI AMERIKAFaried yang masa kecilnya bercita-cita

menjadi pilot mengaku sebelumnya tidaktahu mengenai Bea Cukai. Tak ayal,sebelum diterima kuliah di IIK (Institut IlmuKeuangan) pada bulan Januari 1972, dialebih dulu kuliah di Unila (UniversitasLampung) selama satu tahun mengambilfakultas pertanian. ”Saya nggak tahusama sekali (apa itu Bea Cukai), sayacuma dikasih tahu sama paman saya diJakarta,” katanya. Bahkan pada waktumendaftar IIK, Faried memilih jurusanpajak dan akuntansi. ”Kebetulan di kam-pung ada orang pajak pernah datang danada saudara yang bekerja (sebagai)akuntan di Kantor Akuntan Negara. Tapibegitu lulus, nggak tahu kenapa ditempat-kan di Bea cukai. Oh, ini lho Bea Cukai,pekerjaan dan segala macam,” tuturnya.

Lulus IIK awal tahun 1975 denganmeraih gelar sarjana muda dan disusuldengan penempatan kerja pertama kali diKPBC Bandar Lampung sebagai pemerik-sa dengan pangkat masih II b. Setahunkemudian Faried menerima panggilan tesmasuk IIK untuk mengambil gelar S1.Alhamdulillah, setahun berikutnya (1977),ia menerima pengumuman lolos tesmasuk IIK tersebut. Mulailah Fariedmenjalani kuliah di IIK selama dua tahun.

Penempatan pertama Fariedsetelah meraih gelar S1 pada tahun1980 adalah di KPBC Sorong, Papuasebagai pemeriksa. Atas kebijaksanaanKepala Kantor Inspeksi, Faried diangkatmenjadi Kepala Hanggar dan kemudianmenjadi Pjs. Kasi P2.

Penempatan Faried di Sorong ini tidakmenjadi beban baginya dan malah me-nambah pengalaman dan pengetahuan

baginya. “Kita bisa tahu, oh… RepublikIndonesia ini bukan hanya Jakarta danPalembang saja, bahkan lebih luas darisekian luasnya,” katanya. Sorong padawaktu itu, menurutnya, merupakan kotayang sangat berkembang karena adaeksploitasi minyak dan bahkan kegiatanimportasi sangat banyak terutama untukbahan-bahan keperluan eksploitasiminyak Tidak hanya untuk keperluanproyek Pertamina saja, akan tetapi bahan-bahan makanan pekerja-pekerja di camppertambangan pun harus diimpor dariSingapura.

Hal yang menarik diingatnya di Sorongadalah pada masa itu orang Sorong kalaubeli cabe harus sama akarnya dan belinyapun harus pakai uang seratus rupiahwarna merah. “Jadi kalau beli dua ya(pakai uang) dua ratus, jangan lima ratus,dia nggak tahu kembalian tiga ratus,pokoknya (uang) warna merah,” ceritaFaried. Dan hal yang pasti diingatnyaketika musim durian adalah kalau sudahberbuah, orang Sorong tidak mau naikpohon, tapi langsung ditebangnya.

Awal tahun 1982, Faried dimutasikandi Kantor Cabang Tk. I (sekarang KPBCTipe C) Tahuna, Sangihe Talaud. Kota inimerupakan perbatasan dengan Filipina.”Nggak ada di peta deh, pokoknya…”

Setahun kemudian, tepatnya pada1983, Faried mendapat panggilan sekolahuntuk mengambil gelar S2 di Amerika.Waktu itu, dari sekitar 40-an orang yangmendaftar tes, hanya 3 orang yangditerima, diantaranya selain Faried sendiriadalah Kamil Sjoeib (sekarang DirekturKepabeanan Internasional) dan Johny DaCosta (sekarang Kepala SubdirektoratKerjasama Internasional I, Dit.Kepabeanan Internasional)

Selama 8 bulan, Faried harus meng-ikuti semacam kursus di Boulder Eco-nomic Institute, Colorado sebagai persiap-an kuliah. Kemudian sejak September1984, mulailah ia kuliah di VanderbiltUniversity, Nashville, Tennessee denganmengambil jurusan ekonomi pembangun-

Faried Syibli Barchia, MAKEPALA KANTOR WILAYAH X BALIKPAPAN

“Kerja Untuk Mencari RidhoYang Maha Kuasa...”Didikan agama dari orangtua sejak dini, menjadikan profil WBC ini seorang sosok yang sederhana,baik di lingkungan keluarga maupun kerja. Pribadi sederhana dan ramah ditunjang pengalamankerja yang luas membuatnya disegani oleh para bawahannya.

S

PROFIL

Page 78: Warta Bea Cukai Edisi 379

77WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

an. Kuliah di luar negeri ini dirasakanFaried sangat berbeda dengan diIndonesia terutama dari segi fasilitaspendidikannya. “Di luar negeri, untukkuliah fasilitasnya, menurut saya, sangat-sangat lengkap terutama perpustakaan,gymnasium, dan segala macam,pokoknya kita diberi uang (saku) cukuplahdengan berhemat-hemat,” kenang Faried.

Faktor bahasa dirasakannya sebagaisatu-satunya kendala dalam menghadapiperkuliahan disana. Meskipun,menurutnya, sebelum berangkat keAmerika dirinya terlebih dulu dikursuskanbahasa Inggris oleh pihak sponsor HIID (Harvard International Institute Develop-ment ) selama 4 bulan, tapi dirasakannyahal itu belum cukup.

BEKERJA DI LUAR NEGERIKetekunan belajar Faried dan

dorongan keluarga yang turutmendampinginya selama kuliah diAmerika membuahkan hasil yang baik.Faried berhasil lulus dengan meraih gelarMaster of Art (MA) tepat pada tahun 1986.

Meskipun sudah lulus dan tahun 1987balik ke Jakarta, Faried tidak langsungmendapat penempatan. Dia masihberstatus diperbantukan dulu. Baru duatahun kemudian, tepatnya 1989, Fariedmendapatkan promosi sebagai KasiVerifikasi di Kantor Inspeksi KhususTanjung Priok.

Sejak saat itu, karier Faried terusmenanjak. Terbukti hanya dalam setahun,ia sudah mendapat kepercayaan untukmenduduki eselon III dengan menjabatKepala Inspeksi Polonia, Medan padatahun 1990. Kemudian, setahunberikutnya, tahun 1991, ia diangkatmenjadi Kepala Perwakilan Bea Cukai diHongkong.

Di Hongkong, Faried merasakanpengalaman kerja di luar negeri yang jauhberbeda di dalam negeri. Menurutnya,orang-orang Hongkong sangat ulet dalambekerja. “Kehidupannya memang harusulet, kalau tidak, mereka (orangHongkong) tidak bisa survive. Merekabenar-benar pekerja keras, bekerjanyapun sampai malam dan dari berjalannyasaja kelihatan sangat cepat,” tambahnya.

Namun, Faried sangat senang tinggaldisana. Pasalnya, keluarganya turutmendampinginya. Bahkan anak-anaknyapun bersekolah disana. Selain itupengalamannya merantau sejak kecilmembuatnya bisa survive di mana saja.

Tiga tahun di Hongkong, pada 1994 iakemudian dimutasikan di DirektoratPerencanaan dan Penerimaan denganmenjabat sebagai Kasubdit PengkajianPeraturan. Selanjutnya, pada 1995 iadipromosikan menjadi Inspektur JenderalBea Cukai. Disini Faried hanya menjabatbeberapa bulan saja, sebelum kemudiandicalonkan oleh Menteri Keuangan untukmenjadi Direktur Utama PT SurveyorIndonesia ( PTSI ).

Menjadi seorang Dirut sebuah BUMNmerupakan suatu pengalaman sekaligus

Page 79: Warta Bea Cukai Edisi 379

78 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

KELUARGA. Keluarga Faried Syibli dalam pesta pernikahan putri kedua pada akhir November 2005, dari kiri ke kanan, Yoni(menantu dari putri pertama), Fetti Fadliah (putri pertama), Asnidar (istri), Deny (menantu dari putri kedua), Ariqa Fiqria(putri kedua), Faried Syibli, dan Fadilah Affani putri bungsunya. Depan sebelah kanan, Rafi (cucu dari putri pertama).

SURVEYOR. Tampak Faried (kiri) ketika menjabat sebagai Direktur Utama PT Surveyor.

tantangan bagi Faried. Dia harusmenghadapi orientasi budaya kerja yangberbeda. Selama ini dalam lingkunganBea Cukai lebih ditekankan bekerjadengan unsur memberikan pelayanankepada masyarakat usaha. Sedang dalamPTSI, dia dihadapkan pada budaya kerjayang berorientasi bisnis dan diharuskanbisa bekerjasama dengan orang-orang

asing (ekspatriat). ”Waktu itu PreShipment Inspection kan maudikembalikan ke Bea Cukai, jadi (saya)harus menciutkan (karyawan)perusahaan,” kata Faried yang mengakuagak depresi pada waktu itu.

Setelah itu, pada 1998 Faried kembalike lingkungan Bea Cukai lagi denganmenjabat Pjs. Direktur Cukai. Tak lama

kemudian, tepatnyatahun 1999, ia kembali‘pulang kampung’dengan menjadiKepala Kanwil IIIPalembang. Cukuplumayan lama iaditempatkan disana.Kira-kira tiga tahunkemudian (2002), baruia dimutasikanmenjadi Kakanwil IXPontianak. Sampaikemudian tahun 2003,Faried pindah lagimenjadi Kakanwil XBalikpapan sampaisekarang ini.

Sudah banyaktempat tugas telahdisinggahi orangnomor satu di KanwilX Balikpapan ini.Semua dirasakannyadengan senang.Tetapi yang palingmengesankan ada-lah tatkala bertugasdi Hongkong. “Selaingajinya dollar, suasa-na kerjanya sangatmendukung kitauntuk maju karenadisana ada perkum-pulan Bea Cukai se-dunia,” alasan

Kepala Perwakilan Depkeu KalimantanTimur ini.

TERINGAT SELALU NASEHAT TEMANSebagai seorang yang sering

mengalami tour of duty, Faried mengakumenerima saja. Sikap ini diakuinya karenateringat akan pesan seorang temannya.Menurut temannya, jabatan itu jangandiminta karena kamu akan dimintaipertanggung jawaban di akhirat. Tetapikalau kamu diberikan jabatan dan harusdilaksanakan, Insya Allah, Allah SWTakan menolong. ”Itu patokannya,”tegasnya.

Faried menambahkan bahwa iabersyukur sampai saat ini tidak pernahmeminta- minta jabatan. Semuanya iaserahkan pada atasan yang menilaikinerjanya. Bahkan ia mengaku tidakpernah menyangka bisa sampai menjabatsejauh ini. ”Pada waktu masih pemeriksa,saya pikir menjadi kepala seksi udahsenang banget, eh tahu-tahu, lebih dariitu,” tandas Faried.

Ketika disinggung mengenai prosespromosi mutasi di Bea Cukai, Fariedmengatakan bahwa ia lebih cenderungmengambil sisi positifnya. Menurutnya, haltersebut dapat lebih meningkatkanmotivasi pegawai. Apalagi sekarang inipersaingan sangat ketat, jadi mau tidakmau pegawai harus berprestasi. Fariedmenilai proses promosi mutasi selama inisudah berjalan bagus. “Namun yangnamanya kerja manusia mesti kan banyak

DOK. PRIBADI

DOK. PRIBADI

PROFIL

Page 80: Warta Bea Cukai Edisi 379

79WARTA BEA CUKAIEDISI 379 JUNI 2006

kelemahan - kelemahannya selama adabatas-batasnya,” tambahnya.

Dalam bekerja, Faried berprinsip untukselalu bekerja sambil berupaya untukmencari ridho Yang Maha Kuasa. Menu-rutnya, banyak hal positif yang didapat dariprinsip tersebut terutama dapatbersilahturahmi dengan banyak orang.

Selain itu, Faried juga mempunyai kiatsukses sebagai pemimpin yang telahmembawahi sekian banyak pegawai. Diacenderung mendelegasikan wewenang kebawah. Dalam arti kata, selalu mendengarpendapat bawahannya. ”Kalau baik(pendapatnya) saya terima dan kalaupada akhirnya mereka (pegawai) tidakterima, saya jelaskan mengapa pendapat-nya ditolak,” paparnya. Selanjutnyapengawasan dilakukannya melaluimasukan-masukan, baik dari anak buahmaupun masyarakat luar.

Sudah lebih seperempat abad Fariedmengabdi di Bea Cukai. Untuk itu ia me-naruh harapan besar pada instansi BeaCukai agar Bea Cukai bisa menyesuaikandiri dengan kemajuan jaman. ”Artinya BeaCukai harus bisa menguasai teknologiyang lebih canggih, kalau tidak, kita akankalah dengan teknologi yang maju,”katanya penuh harap.

Selanjutnya, Faried berpesan kepadapara pegawai agar rajin belajar danmeningkatkan diri dengan menambahilmu pengetahuan. Wawasan pegawaiakan terus bertambah dalam menghadapimodus operandi baru yang sangat cang-gih sekarang ini.

ARTI KELUARGAArti keluarga bagi Faried sangat me-

megang peranan penting. Tak heran sejakmenikah sampai anak-anaknya beranjakdewasa, keluarganya selalu mengikutidimana Faried ditugaskan, termasuk diluar negeri. Namun untuk saat ini, Fariedharus terpisah dari keluarga. Dua minggusekali ia harus bolak-balik Balikpapan –

Jakarta untuk melepas kerinduan padakeluarga.

Didikan agama dari orangtua sejakkecil, ia coba terapkan pada anak-anaknya. “Karena kita punya kewajiban(sebagai orang tua), menjadikan merekaanak sholehah, kita berupaya untuk itusaja. Soal kekayaan, Allah yangmengatur,” tutur Faried yang selalu rajinmengirim SMS berisi Hadits maupunhikmah Al Qur’an kepada anak-anaknyamaupun para pegawai.

Ketika ditanya mengenai hobi, Fariedmengaku tidak mempunyai hobi yang spe-sial. Sesuai dengan usia, ia baru-baru inimenggeluti olahraga golf. Selain itu, ia ha-nya berolahraga ringan, seperti jalan kaki.

Apabila sang istri, Asnidar, datang ke

PATKORKASTIMA. Faried kedua dari kiri ketika menjadi Ketua Tim Teknis Pencegahan dan Penyelundup-an Kanwil X Balikpapan dalam upacara pembukaan Patkorkastima Borneo ke-5 di Tawao, Sabah.

Balikpapan, ayah dari tiga putri ini, FettiFadliah (28), Arifa Fiqria (25), dan FadilahAffani (18), kerap memanfaatkan waktusenggang terutama hari minggu untukjalan-jalan ke pasar mencari ikan. Balikpa-pan sebagai kota yang terkenal ikannyasangat menguntungkannya mencari ikansegar untuk dibawa ke Jakarta.

Sekitar tiga tahun lagi, Faried akanmemasuki masa purna bhakti. Untukitu, ia telah menyusun beberaparencana mengisi masa pensiunnya.Selain mengasuh cucunya (sekarangAlhamdulillah sudah dikaruniai duacucu), ia telah menyiapkan diri untukmenghadapi masa – masa pensiundengan misalnya berkebun.

Donny Eriyanto, koresponden wilayah Balikpapan

DI SORONG. Faried (tengah kaca mata hitam) bersama masyarakat lokal ketikaditugaskan di Sorong, Papua, pada awal tahun 80-an.

GOLF. Menjadi salah satu hobinyadi kala senggang.

DOK. PRIBADI

DOK. PRIBADI DOK. PRIBADI

Page 81: Warta Bea Cukai Edisi 379

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Begitumelihat sosokcowok gan-teng yang sa-tu ini, WBCtanpa sung-kan-sungkanlangsungmenghampiri.Senyumnyapun mengem-bang ketikaWBC menya-panya de-ngan ramah.Fery Ardian-syah, begitunama leng-kapnya, lang-sung menja-wab bebera-pa pertanya-an WBC se-hubungan de-ngan penga-lamannya sa-at berhadap-an denganpetugas beacukai di Ban-dara Soekar-no Hatta.

Ia menu-turkan, se-jauh penga-

matannya petugas bea cukai melakukan pe-meriksaan dan prosedur lainnya sesuaidengan aturan yang berlaku. “Jadi hinggasaat ini semua masih aman-aman saja, tidakada masalah,” ujarnya. Ia merasa perlakuanpetugas masih dalam batas yang wajar, mi-salnya saja ketika ia pulang dari luar negeridengan membawa gitar dan petugas meme-riksanya secara detail.

Namun demikian, ada hal yang cukupmengganggunya. Misalnya ketika ia mem-bawa tas besar yang didalamnya terdapatsuatu perangkat yang sangat ringkih,seperti peralatan yang ia butuhkan untukshow keluar kota atau keluar negeri,dimana untuk menyusun atau packingbarang tersebut cukup sulit. “Jadi, ketikapetugas telah selesai membuka danmemeriksanya, mereka tidak membantupacking kembali, sementara jadwal kita itukan padat, musti buru-buru... Itu aja sihyang kadang bikin kesal,” kata cowok ke-rap muncul sebagai co host untuk Pildacildi salah satu tv swasta.

Ia sendiri mengaku sering dipermudaholeh petugas karena petugas mengenaliwajahnya. Oleh sebab itu ia sering memintaagar petugas juga ikut memeriksanya sepertipenumpang yang lain. “Kan gak enakdengan penumpang yang lain, asisten akuaja diperiksa, jadi ya sekalian aja aku jugaminta diperiksa, masa gak diperiksa sih?”imbuhnya dan kejadian itu kerap ia alami.

Fery pun melihat petugasmemperlakukan dirinya dengan ramah,namun tidak demikian halnya denganpenumpang yang lain. Terhadap penumpanglain petugas agak sedikit keras dan tegassehingga proses pemeriksaan yangdilakukan benar-benar akurat.

“Saran aku buat petugas bea cukaikalau bisa jangan bikin orang takut. Soalnyakadang-kadang lebih galakan dia daripadapolisi dalam hal pemeriksaan hehehe…orangharus begini harus begitu hehehe… tapi sofar, jobs descriptionnya petugas bea cukaisejauh ini yang aku lihat oke lah, fine-fine ajagak masalah…,” kata cowok yang saat iniselain sibuk menjadi pembawa acara Kocok-Kocok di salah satu tv swasta, juga tengahmempersiapkan sinetron terbarunya.

VJ Rianty“ADA PERUBAHANKEARAH YANG LEBIHPOSITIF”

Bagi anda yang hobi nongkrongin programacara MTV, anda pasti akrab dengan sosokcewek bertubuh mungil ini. Saat ditemui WBCdisebuah café di bilangan Jakarta Pusat, VJRianty salah satu VJ (video jockey-red) MTVmenuturkan bahwa keterlibatannya di MTV diawalidengan tidak sengaja.

“Kebetulan kampusku dan kantor MTVterletak di satu gedung yang sama. Jadi aku sukamondar-mandir di depan kantor MTV,” ceritanya.Pada saat itulah ada seorang programmer MTVyang melihat dan memintanya untuk ikutan MTVWOW. Setelah itu tawaran menjadi guest VJ punmenghampiri. Tak berapa lama ia pun resmimenjadi VJ.

“Jadi, aku masuk MTV lewat pintu belakanghehehe…” kata cewek yang mulai efektif menjadiVJ MTV sejak Juni 2005. Rianty mengaku merasasenang bekerja di MTV karena memperolehbanyak pengalaman baru. Ia bisa travelling,bertemu banyak orang dan terlibat dalamkampanye AIDS awarness.

Ketika disinggung pengalamannya denganpetugas bea cukai di Bandara Soekarno Hatta,Rianty mengaku tidak mengalami kesulitandengan petugas bea cukai setibanya dari luarnegeri. Hal itu dikarenakan dirinya pergi keluarnegeri bersama orangtuanya.

“Jadi sebetulnya aku agak takut kalau pergike luar negeri sendiri, soalnya aku nggak ngertidengan prosedur yang nanti musti aku jalani.Kalau perginya sama orangtuakan mereka yangngurus semuanya. Jadi kalaupun ada masalah,yang menghandle itu pasti papa atau mama, jadiaku taunya cuma santai aja hehe…” ujarnya.

Cewek yang lahir pada 22 September 1983ini menuturkan bahwa sejak bergulirnyareformasi, petugas bea cukai terlihat lebih “takut”,berbeda dengan dahulu yang lebih blak-blakan.Sebelum reformasi, terkadang ia melihat petugassecara tidak langsung meminta “uang rokok” padapenumpang.

“Biasanya mereka menggunakan kata-katayang lebih sopan seperti bapak… ada hadiahnggak?… dan itu bikin aku sebel, kenapa sih pe-merintah tidak melakukan apa-apa? Apamungkin karena sudah terlalu lamaya keadaan itu berlangsung…aku harap sih kedepannya ke-adaannya akan makin mem-baik,” harap cewek yangkerap menjadi bintang vi-deo klip beberapa musi-si Indonesia.

Ia menambahkan,saat ini masyarakatlebih berani mengha-dapi petugas yangbertindak diluar batas.“Kalau sekarang adapetugas yangmacam-macam, kitasudah berani berta-nya nama petugastersebut siapadan jabatannyaapa, dan biasanyapetugas langsung takut,jadi sekarang adaperubahan kearah yanglebih positif,” lanjutnya.

Rianty sendiri secaralangsung tidak meng-alami hal buruk sepertiitu, ia mengetahui haltersebut dari sang ayah.Ketika ditanya sarannyauntuk petugas bea cukai,mahasiswi semester 6jurusan internationalbusiness and marketingini dengan cepatmenjawab, “Jangankorupsi dongmas…hehehe…”selorohnya.

FeryArdiansyah“MASIHAMAN-AMANSAJA,TIDAK ADAMASALAH...”

80 WARTA BEA CUKAI EDISI 379 JUNI 2006

APA KATA MEREKA

ifaifa

WBC/IFA

Page 82: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 12/PMK.04/2006

T E N T A N GPERUBAHAN KEDELAPAN ATAS KEPUTUSAN

MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/KMK.04/2002T E N T A N G

TATA CARA PEMBERIAN PEMBEBASAN BEA MASUKDAN CUKAI ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN

BADAN INTERNASIONAL BESERTA PARAPEJABATNYA YANG BERTUGAS DI INDONESIA

MENTERI KEUANGAN,M e n i m b a n g :a. bahwa telah ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) antara

Pemerintah Indonesia dan Conservation Internasional (CI) sertaDepartemen Sosial dan Consortium for Assistance to Refugees and theDisplaced in Indonesia (CARDI);

b. bahwa berdasarkan rekomendasi dari Sekretariat Negara, CI dan CARDIdapat ditetapkan sebagai Organisasi Internasional;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf adan b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang PerubahanKedelapan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 89/KMK.04/2002Tentang Tata Cara Pemberian Pembebasan Bea Masuk Dan Cukai AtasImpor Barang Untuk Keperluan Badan Internasional Beserta ParaPejabatnya Yang Bertugas Di Indonesia.

M e n g i n g a t :1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3612);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3613)

3. Keputusan Presiden Nomor 20 / P Tahun 2005;4. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 89/KMK.04/2002 tentang Tata Cara

Pemberian Pembebasan Bea Masuk Dan Cukai Atas Impor Barang UntukKeperluan Badan Internasional Beserta Para Pejabatnya Yang Bertugas DiIndonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 114/PMK.04/2005;

1

Page 83: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

M E M U T U S K A N :M e n e t a p k a n :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHANKEDELAPAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 89/KMK.04/2002 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN PEMBEBASAN BEAMASUK DAN CUKAI ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUANBADAN INTERNASIONAL BESERTA PARA PEJABATNYA YANGBERTUGAS DI INDONESIA.

P a s a l I

Mengubah Lampiran I butir VI Keputusan Menteri Keuangan Nomor 89KMK.04/2002 dengan menambah 2 (dua) nomor, yaitu nomor 30 dan 31sehingga keseluruhan butir VI berbunyi sebagai berikut :“VI. ORGANISASI SWASTAINTERNASIONAL :

1. Asian Foundation2. The British Council3. CARE (Cooperation for America Relief Everywhere in Corporation)4. CCF (Christian Children’s Fund)5. CRS (Chatholic Relief Service)6. The Ford Foundation7. FES (Friedrich Ebert Stiftung)8. FNS (Friedrich Neumann Stiftung)9. IECS (International Executive Service Coorperation)10. IRRI (International Rice Research Institute)11. Leprosy Mission International12. OXFAM (Oxford Committee for Famine Relief)13. Rockfeller Foundation14. WE (World Education Incooperated, USA)15. NEDO (The New Energy and Industrial Technology Development

Organization)16. HSF (Hans Seidel Foundation)17. DAAD (Deutcher Achademischer Austaushdienst)18. IBF (The Inverso Baglivo Foundation)19. WCS (The Wildlife Conservation Society)20. BORDA (The Bremen Overseas Research and Development

Association)21. Yayasan Al-Haramain Islamic Foundation22. IMC (International Medical Corps)23. The Sub Regional Office Of CIRDAP In Southeast Asia (SOCSEA)

2

Page 84: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

24. International Islamic Relief Organization (IIRO)25. The Nature Conservancy (TNC)26. Koninklije Nederlands Centrale Vereniging tot Bestrijding der

Tuberculosis (KNCV)27. Asia Pacific Telecommunity (APT)28. Christoffel Blindenmission of Germany (CBM)29. Mercy Corps30. Conservation International (CI)31. Consortium for Assistence to Refugees and the Displaced in

Indonesia (CARDI).”

P a s a l II

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman PeraturanMenteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 16 Februari 2006

MENTERI KEUANGAN,

ttd,-

SRI MULYANI INDRAWATI

3

Page 85: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 13/PMK.04/2006

TENTANGPENYELESAIAN TERHADAP BARANG YANG DINYATAKAN

TIDAK DIKUASAI, BARANG YANG DIKUASAI NEGARA, DANBARANG YANG MENJADI MILIK NEGARA

MENTERI KEUANGAN,M e n i m b a n g :a. bahwa dalam rangka memberikan kepastian hukum, kepastian waktu, dan

kepastian biaya, perlu diatur kembali ketentuan mengenai penyelesaianbarang yang dinyatakan tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, danbarang yang menjadi milik negara:

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang PenyelesaianTerhadap Barang Yang Dinyatakan Tidak Dikuasai, Barang Yang DikuasaiNegara, Dan Barang Yang Menjadi Milik Negara;

M e n g i n g a t :1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3612);

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1969 tentang Penyelenggaraan danPengusahaan Angkutan Laut (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1969 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2881)sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan PemerintahNomor 25 Tahun 1985 (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 33,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3292);

5. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

M E M U T U S K A N :M e n e t a p k a n :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENYELESAIAN

4

Page 86: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

TERHADAP BARANG YANG DINYATAKAN TIDAK DIKUASAI, BARANGYANG DIKUASAI NEGARA, DAN BARANG YANG MENJADI MILIKNEGARA.

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :

1. Undang-Undang adalah Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentangKepabeanan.

2. Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai adalah:a. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Sementara

yang berada di dalam area pelabuhan dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari sejak penimbunannya;

b. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Sementarayang berada di luar area pelabuhan dalam jangka waktu 60 (enampuluh) hari sejak penimbunannya;

c. Barang yang tidak dikeluarkan dari Tempat Penimbunan Berikatyang telah dicabut izinnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) harisejak pencabutan izin; atau

d. Barang yang dikirim melalui Pos:1) yang ditolak oleh si alamat atau orang yang dituju dan tidak

dapat dikirim kembali kepada pengirim di luar Daerah Pabean;2) dengan tujuan luar Daerah Pabean yang diterima kembali

karena ditolak atau tidak dapat disampaikan kepada alamatyang dituju dan tidak diselesaikan oleh pengirim dalam jangkawaktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya Pemberitahuandari Kantor Pos.

3. Barang yang Dikuasai Negara adalah :a. barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau diekspor yang

tidak diberitahukan atau diberitahukan secara tidak benar dalamPemberitahuan Pabean;

b. barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah oleh Pejabat Beadan Cukai; atau

c. barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di KawasanPabean oleh pemilik yang tidak dikenal.

5

Page 87: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

4. Barang yang Menjadi Milik Negara adalah:a. Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai yang merupakan barang

yang dilarang untuk diekspor atau diimpor, kecuali terhadap barangdimaksud ditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai yang merupakan barangyang dibatasi untuk diekspor atau diimpor, yang tidak diselesaikanoleh pemiliknya dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari terhitungsejak disimpan di Tempat Penimbunan Pabean;

c. Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah oleh Pejabat Beadan Cukai yang berasal dari tindak pidana yang pelakunya tidakdikenal;

d. Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di KawasanPabean oleh pemilik yang tidak dikenal yang tidak diselesaikandalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak disimpan di TempatPenimbunan Pabean;

e. Barang yang Dikuasai Negara yang merupakan barang yang dilarangatau dibatasi untuk diimpor atau diekspor; atau

f. Barang dan/atau sarana pengangkut yang berdasarkan putusan hakimyang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dinyatakandirampas untuk negara.

5. Lelang umum adalah penjualan barang melalui kantor lelang negara.6. Harga terendah adalah harga serendah-rendahnya yang harus dicapai

dalam pelelangan umum.7. Pemusnahan adalah kegiatan untuk menghilangkan wujud awal dan sifat

hakiki suatu barang.

B A B IIBARANG YANG DINYATAKAN TIDAK DIKUASAI

Pasal 2

(1) Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai dibukukan dalam Buku CatatanPabean Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai.

(2) Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai yang telah dibukukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan di Tempat PenimbunanPabean atau tempat lain yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Bea danCukai dan dipungut sewa gudang.

6

Page 88: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Pasal 3

(1) Pejabat Bea dan Cukai segera memberitahukan secara tertulis kepadapemilik Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai sebagaimana dimaksuddalam Pasal 2, bahwa barang tersebut akan dilelang apabila KewajibanPabeannya tidak diselesaikan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) harisejak disimpan di Tempat Penimbunan Pabean.

(2) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selambat-lambatnya 2 (dua) harisebelum dilakukan pelelangan pertama, oleh pemilik atau kuasanya dapat :a. diimpor untuk dipakai setelah Bea Masuk dan biaya lainnya yang

terutang dilunasi;b. diekspor kembali setelah biaya yang terutang dilunasi;c. dibatalkan ekspornya setelah biaya yang terutang dilunasi;d. diekspor setelah biaya yang terutang dilunasi; ataue. dikeluarkan dengan tujuan Tempat Penimbunan Berikat setelah biaya

yang terutang dilunasi.

Pasal 4

Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2yang :a. busuk, segera dimusnahkan;b. merupakan Barang Kena Cukai berupa minuman yang mengandung etil

alkohol, konsentrat yang mengandung etil alkohol, dan hasil tembakau,segera dimusnahkan;

c. karena sifatnya :1) tidak tahan lama, antara lain barang yang cepat busuk, misalnya

buah segar dan sayur segar;2) merusak, antara lain asam sulfat dan belerang;3) berbahaya, atau4) pengurusannya memerlukan biaya tinggi,

segera dilelang dengan memberitahukan secara tertulis kepadapemiliknya;

d. merupakan barang yang dilarang untuk diimpor atau diekspor, dinyatakanmenjadi milik Negara, kecuali terhadap barang tersebut penyelesaiannyaditetapkan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;atau

e. merupakan barang yang dibatasi untuk diimpor atau diekspor, diberikankesempatan untuk diselesaikan oleh pemiliknya dalam jangka waktu 60 (enampuluh) hari terhitung sejak disimpan di Tempat Penimbunan Pabean.

7

Page 89: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Pasal 5

(1) Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang tidak diselesaikanKewajiban Pabeannya dalam jangka waktu yang ditetapkan dan barangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c ditetapkan untuk dilelangoleh Kepala Kantor Pabean tanpa memperhatikan batasan nilai pabean.

(2) Untuk memudahkan pelaksanaan lelang, barang yang telah dibukukandalam Buku Catatan Pabean Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasaidibuatkan Rencana Pelelangan Barang yang berisi barang siap lelangdengan memperhatikan urutan tahun, bulan, dan tanggal penyimpanan diTempat Penimbunan Pabean, kecuali barang sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 huruf c.

(3) Pelelangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui lelangumum dengan memperhatikan Rencana Pelelangan Barang sebagaimanadimaksud pada ayat (2).

(4) Segala akibat yang timbul atas pelelangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) menjadi tanggung jawab pemilik barang.

Pasal 6

(1) Terhadap Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai yang merupakanbarang milik pemerintah yang telah dibukukan dalam Buku CatatanPabean Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai segera diserahkankepada instansi yang mengimpor barang tersebut, kecuali:a. busuk, segera dimusnahkan;b. merupakan Barang Kena Cukai berupa minuman yang mengandung

etil alkohol, konsentrat yang mengandung etil alkohol, dan hasiltembakau, segera dimusnahkan;

(2) Pemusnahan barang tidak dikuasai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak dibukukan dalam BukuCatatan Pabean Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2 ayat (5).

B A B IIIBARANG YANG DIKUASAI NEGARA

8

Page 90: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Pasal 7

(1) Barang Yang Dikuasai Negara dibukukan ke dalam Buku Catatan PabeanBarang yang Dikuasai Negara.

(2) Barang yang Dikuasai Negara yang telah dibukukan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disimpan di Tempat Penimbunan Pabean atautempat lain yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai dandipungut sewa gudang.

Pasal 8

(1) Pejabat Bea dan Cukai memberitahukan secara tertulis kepada:a. pemilik dari barang yang dilarang atau dibatasi untuk diimpor atau

diekspor yang tidak diberitahukan atau diberitahukan secara tidakbenar dalam Pemberitahuan Pabean; atau

b. pemilik dari barang dan/atau sarana pengangkut yang ditegah olehPejabat Bea dan Cukai, bahwa barang tersebut dinyatakan sebagaiBarang yang Dikuasai Negara dan menyebutkan alasannya.

(2) Barang dan/atau sarana pengangkut yang ditinggalkan di Kawasan Pabeanoleh pemilik yang tidak dikenal yang dinyatakan sebagai Barang yangDikuasai Negara diumumkan selama 30 (tiga puluh) hari sejak disimpandi Tempat Penimbunan Pabean atau tempat lain yang ditunjuk olehDirektur Jenderal Bea dan Cukai melalui papan pengumuman atau mediamassa.

Pasal 9

(1) Barang yang Dikuasai Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat(1) huruf b atau Pasal 8 ayat (2) yang bukan merupakan pelanggaranketentuan Undang-Undang, diserahkan kembali kepada pemiliknya dalamjangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak penyimpanan di TempatPenimbunan Pabean dalam hal :

a. telah dilunasi Bea Masuk dan pajak dalam rangka impor yangterutang; dan

b. apabila merupakan barang yang dilarang atau dibatasi, telahdiserahkan dokumen atau keterangan yang diperlukan sehubungandengan larangan atau pembatasan impor atau ekspor.

9

Page 91: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

(2) Barang yang Dikuasai Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)huruf b atau Pasal 7 ayat (2) yang merupakan pelanggaran ketentuan Undang-Undang, dapat diserahkan kembali kepada pemiliknya dalam jangka waktu 30(tiga puluh) hari sejak penyimpanan di Tempat Penimbunan Pabean dalam hal :a. barang tersebut secara fisik tidak diperlukan untuk bukti di pengadilan;b. telah diserahkan uang pengganti yang besarnya tidak melebihi harga

barang; danc. telah dilunasi Bea Masuk dan pajak dalam rangka impor yang terutang.

Pasal 10

Barang yang Dikuasai Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 yang :a. busuk, segera dimusnahkan;b. merupakan Barang Kena Cukai berupa minuman yang mengandung etil

alcohol, konsentrat yang mengandung etil alkohol, dan hasil tembakau,segera dimusnahkan;

c. karena sifatnya :1) tidak tahan lama, antara lain barang yang cepat busuk, misalnya

buah segar dan sayur segar;2) merusak, antara lain asam sulfat dan belerang;3) berbahaya, atau4) pengurusannya memerlukan biaya tinggi,

segera dilelang dengan memberitahukan secara tertulis kepadapemiliknya;

d. merupakan barang yang dilarang dinyatakan menjadi milik Negara,kecuali terhadap barang dimaksud ditetapkan lain berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku; atau

e. merupakan barang yang dibatasi, dinyatakan menjadi Barang yangMenjadi Milik Negara.

Pasal 11

(1) Barang yang Dikuasai Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 yangtidak diselesaikan Kewajiban Pabeannya dalam jangka waktu yangditetapkan berdasarkan ketentuan dalam Pasal 9 dan barang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 10 huruf c, dilelang oleh Kepala Kantor Pabean.

(2) Untuk memudahkan pelaksanaan lelang barang yang telah dibukukandalam Buku Catatan Pabean Barang yang Dikuasai Negara dibuatkanRencana Pelelangan Barang dengan memperhatikan urutan tahun, bulan,

10

Page 92: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

dan tanggal penyimpanan di Tempat Penimbunan Pabean, kecuali barangsebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf c.

(3) Pelelangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui lelangumum dengan memperhatikan Rencana Pelelangan Barang sebagaimanadimaksud pada ayat (2).

(4) Segala akibat yang timbul atas pelelangan barang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) menjadi tanggung jawab pemilik barang.

B A B IVPELELANGAN

Pasal 12

(1) Harga terendah untuk Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai danBarang yang Dikuasai Negara yang akan dilelang sekurang-kurangnyameliputi :a. Bea Masuk, Cukai, PPN, PPnBM, dan PPh Pasal 22;b. sewa gudang di Tempat Penimbunan Sementara untuk selama-

lamanya 2 (dua) bulan;c. sewa gudang di Tempat Penimbunan Pabean; dand. biaya pencacahan dan penimbunan di Tempat Penimbunan Pabean.

(2) Untuk menghitung Bea Masuk, Cukai, dan Pajak dalam rangka imporsebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Kantor Pabean menetapkannilai pabean dari barang yang akan dilelang berdasarkan data yangtersedia pada Kantor Pabean yang bersangkutan.

(3) Penetapan harga terendah untuk barang yang akan dilelang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Kepala Kantor Pabean.

Pasal 13

(1) Apabila penawaran pada pelelangan pertama tidak mencapai hargaterendah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, selambat-lambatnyadalam jangka waktu 14 (empat belas) hari dilakukan pelelangan kedua.

(2) Apabila pada waktu pelelangan kedua harga terendah lelang tidak

11

Page 93: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

tercapai, Kepala Kantor Pabean mengusulkan kepada Direktur JenderalBea dan Cukai untuk mendapatkan persetujuan pemusnahan barang,diserahkan kepada instansi pemerintah, atau dihibahkan.

(3) Terhadap barang yang peruntukannya diserahkan kepada instansipemerintah, Direktur Jenderal Bea dan Cukai menyampaikan kepadaMenteri Keuangan untuk mendapatkan persetujuan.

(4) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dipungut sewa gudangTempat Penimbunan Sementara, dan Tempat Penimbunan Pabean sertabiaya lain yang timbul akibat dari pengelolaan.

Pasal 14

(1) Hasil pelelangan setelah dikurangi dengan Bea Masuk, Cukai, PPN,PPnBM, dan PPh Pasal 22, sewa gudang, serta biaya-biaya yangdikeluarkan, sisanya disediakan untuk pemiliknya.

(2) Sisa uang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberitahukan secaratertulis kepada pemiliknya oleh Pejabat Bea dan Cukai dalam waktu 7(tujuh) hari setelah tanggal pelelangan.

(3) Sisa uang hasil lelang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi miliknegara apabila dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal suratpemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak diambil olehpemiliknya.

Pasal 15

Jumlah penerimaan negara yang berasal dari lelang berupa Bea Masuk, Cukai,PPN, PPnBM, dan PPh Pasal 22 disetor seluruhnya ke Kas Negara.

B A B VBARANG YANG MENJADI MILIK NEGARA

Pasal 16

(1) Barang yang dinyatakan sebagai Barang yang Menjadi Milik Negaramerupakan kekayaan negara.

12

Page 94: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

(2) Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpan di TempatPenimbunan Pabean atau di tempat lain yang ditunjuk oleh DirekturJenderal Bea dan Cukai, dan dibukukan ke dalam Buku Catatan PabeanBarang yang Menjadi Milik Negara.

(3) Direktur Jenderal Bea dan Cukai menyampaikan kepada MenteriKeuangan daftar Barang Yang Menjadi Milik Negara beserta usulandilelang, dihibahkan, dimusnahkan, dan/atau untuk ditetapkan statuspenggunaannya.

(4) Menteri Keuangan menetapkan peruntukan Barang yang Menjadi MilikNegara dengan memperhatikan usulan Direktur Jenderal Bea dan Cukaisebagaimana dimaksud pada ayat (3).

Pasal 17

Pengelolaan barang yang ditetapkan menjadi Barang yang Menjadi MilikNegara dilakukan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaanBarang yang Menjadi Milik Negara.

B A B V IPEMBIAYAAN

Pasal 18

Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan operasional ketentuanPeraturan Menteri Keuangan ini dibebankan kepada anggaran DepartemenKeuangan.

B A B V I IPENUTUP

Pasal 19

Pelaksanaan teknis lebih lanjut Peraturan Menteri Keuangan ini diatur olehDirektur Jenderal Bea dan Cukai, Direktur Jenderal Perbendaharaan, danDirektur Jenderal Piutang dan Lelang Negara baik secara bersama-samamaupun sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

13

Page 95: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Pasal 20

Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Keputusan MenteriKeuangan Nomor 235/KMK.05/1996 tentang Barang Yang Dinyatakan TidakDikuasai, Barang Yang Dikuasai Negara, Dan Barang Yang Menjadi MilikNegara dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 21

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman PeraturanMenteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 20 Februari 2006MENTERI KEUANGAN,

ttd

SRI MULYANI INDRAWATI

14

Page 96: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 16/PMK.04/2006

T E N T A N GKENAIKAN HARGA DASAR HASIL TEMBAKAU

MENTERI KEUANGAN,M e n i m b a n g :

a. bahwa dalam rangka meningkatkan penerimaan negara dari sektor cukai,perlu dilakukan penyesuaian Harga Dasar hasil tembakau sebagai dasarpenghitungan cukai;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Kenaikan HargaDasar Hasil Tembakau.

M e n g i n g a t :

1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3612);

2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3613);

3. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;

4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 43/PMK.04/2005 tentang PenetapanHarga Dasar Dan Tarif Cukai Hasil Tembakau;

MEMUTUSKAN :

M e n e t a p k a n :PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG KENAIKAN HARGADASAR HASIL TEMBAKAU.

15

Page 97: Warta Bea Cukai Edisi 379

K E P U T U S A N & K E T E T A P A N

BONUS WARTA BEACUKAI EDISI 379 JUNI 2006

Pasal 1

Harga Jual Eceran semua jenis hasil tembakau yang masih berlaku atas masing-masing Pengusaha Pabrik/Importir hasil tembakau dinaikan sebesar 10%(sepuluh per seratus) per batang atau per gram.

Pasal 2

Hasil akhir perhitungan Harga Jual Eceran per kemasan penjualan ecerandilakukan pembulatan ke atas dalam kelipatan Rp 100,00 (seratus rupiah).

Pasal 3

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak 1April 2006.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman PeraturanMenteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 1 Maret 2006

MENTERI KEUANGAN

ttd,

SRI MULYANI INDRAWATI

16