warisan sengketa tanah rakyat …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/isi... ·...

12
Kasus Karawang: Warisan Sengketa Tanah Rakyat Yang Berkepanjangan (Tim Peneliti PKHK) KAJIAN KHUSUS _ (PENELITIANI Tim Peneliti Pusat Kajian Hukum Dan Keadilan KASUS KARAWANG: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT YANGBERKEPANJANGAN Pendahuluan lni merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti pada Pusat Kajian Hukum dan Keadilan, Jakarta. Dari hasil awal dapat disimpulkan Karawang berpotensi konflik akibat sengketa tanah seluas 350ha yang terletak di Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang antara masyarakat dengan PT Sumber Air Mas Pratama (selanjutnya disebut "PT SAMP"). Masyarakat mengklaim tanah tersebut adalah tanah hak milik adat, sementara PT SAMP mengklaim tanah tersebut telah diopergarapkan dari PT Dasa Bagja dengan menyerahkan sejumlah uang sehingga secara hukum mereka berhak atau diberi hak prioritas untuk memohon- kan HGB atas tanah tersebut. Saat ini memang PT SAMP telah mengajukan permohonan HGB kepada BPN cq. Kantor Pertanahan Kabupaten Karawang. Masyarakat menolak klaim PT SAMP di atas dikarenakan masyarakat tidak pernah merasa tanah mereka pernah dibebaskan oleh PT SAMP. Masyarakat 'memang pernah menyewakan tanah mereka kepada PT Dasa Bagja untuk dikelola selama 3 (tiga) tahun namun PT Dasa Bagja tidak mengelolanya sesuai peruntukkannya atau dengan kata lain dibiarin begitu saja sehingga rakyat 'kembali menguasai dan mengelola 17 sendiri tanah mereka. Masyarakat tentu saja tidak bisa menerima opergarapan yang terjadi, selain tidak mendapat persetujuan mereka, mereka juga sudah mengelola tanah mereka sendiri dengan membayarpajak sebagaimana mestinya. Akibatnya, terjadinya saling gugat menggugat di pengadilan dan putusan pengadilan pun saling tumpang tindih ada yang memenangkan masyarakat ada pula yang memenangkan PT SAMP. Sementara itu, di atas lahan seluas 350ha tersebut sudah banyak terbit sertifikat hak milik atas nama berbagai pihak baik perorangan maupun perusahaan. Hal ini semakin memperkeruh masalah karena ternyata di tengah konflik, Kantor Pertanahan Karawang ikut terlibat dengan menerbitkan berbagai sertifikat tanah yang ada, padahal PT SAMP beranggapan tanah seluas 350ha tersebut adalah tanah negara bagaimana mungkin

Upload: vunhi

Post on 03-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

Kasus Karawang: Warisan Sengketa Tanah Rakyat Yang Berkepanjangan (Tim Peneliti PKHK)

KAJIAN KHUSUS _

(PENELITIANI

Tim Peneliti Pusat Kajian Hukum Dan Keadilan

KASUS KARAWANG:

WARISAN SENGKETA TANAH RAKYATYANGBERKEPANJANGAN

Pendahuluanlni merupakan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Tim Peneliti pada PusatKajian Hukum dan Keadilan, Jakarta.Dari hasil awal dapat disimpulkanKarawang berpotensi konflik akibatsengketa tanah seluas 350ha yang terletakdi Kecamatan Telukjambe BaratKabupaten Karawang antara masyarakatdengan PT Sumber Air Mas Pratama(selanjutnya disebut "PT SAMP").Masyarakat mengklaim tanah tersebutadalah tanah hak milik adat, sementara PTSAMP mengklaim tanah tersebut telahdiopergarapkan dari PT Dasa Bagjadengan menyerahkan sejumlah uangsehingga secara hukum mereka berhakatau diberi hak prioritas untuk memohon­kan HGB atas tanah tersebut. Saat inimemang PT SAMP telah mengajukanpermohonan HGB kepada BPN cq.Kantor Pertanahan Kabupaten Karawang.

Masyarakat menolak klaim PTSAMP di atas dikarenakan masyarakattidak pernah merasa tanah mereka pernahdibebaskan oleh PT SAMP. Masyarakat'memang pernah menyewakan tanahmereka kepada PT Dasa Bagja untukdikelola selama 3 (tiga) tahun namun PTDasa Bagja tidak mengelolanya sesuaiperuntukkannya atau dengan kata laindibiarin begitu saja sehingga rakyat'kembali menguasai dan mengelola

17

sendiri tanah mereka. Masyarakat tentusaja tidak bisa menerima opergarapanyang terjadi, selain tidak mendapatpersetujuan mereka, mereka juga sudahmengelola tanah mereka sendiri denganmembayarpajak sebagaimana mestinya.

Akibatnya, terjadinya saling gugatmenggugat di pengadilan dan putusanpengadilan pun saling tumpang tindih adayang memenangkan masyarakat ada pulayang memenangkan PT SAMP.Sementara itu, di atas lahan seluas 350hatersebut sudah banyak terbit sertifikat hakmilik atas nama berbagai pihak baikperorangan maupun perusahaan. Hal inisemakin memperkeruh masalah karenaternyata di tengah konflik, KantorPertanahan Karawang ikut terlibatdengan menerbitkan berbagai sertifikattanah yang ada, padahal PT SAMPberanggapan tanah seluas 350ha tersebutadalah tanah negara bagaimana mungkin

Page 2: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

ada sertifikat hak milik? Hal ini juga sulituntuk dibayangkan karena apabila tanahnegara bagaimana mungkin PT DasaBagja bisa mengopergarapkan kepada PTSAMP? Tentu saja hal ini mengangkangipenguasaan dan hak negara atas tanahtersebut? Dugaan-dugaan keterlibatanberbagai pihak atas "konflik" tanah inibisa berbuntut panjang, ada unsur pidanabahkan korupsi di dalamnya?

Status TerakhirTanah SengketaTanah sengketa adalah tanah ex NY.

Tegal Waroe Landen dengan luas lahan ±55.173 Ha yang terletak di KeeamatanTelukjambe Kabupaten Ka'rawang.Sekitar tahun 1949, tanah tersebutdiserahkan.kepada Pemerintah Indonesiadengan status Tanah Usaha, Tanah NegaraBebas (Tanah Kongsi) dan Tanah Negara.Sejak UU No. 5 tahun 1960 tentangUndang-Undang Pokok Agraria (UUPA)diberlakukan, tanah usaha diakui menjadiTanah Milik Adat, sedangkan untukTanah Negara Bebas (Kongsi) sebagiandilimpahkan menjadi tanah kehutananpengairan, dan lain sebagainya.

Tahun 1975, sebagian dari lahan Ex.NY. Tegal Waroe Landen seluas ± 582 Hadimohonkan HGU oleh PT Dasa Bagja.Dalam rangka persyaratan untukpermohonan HGU tersebut diatas, PT.Dasa Bagja meminjam surat-surat milikmasyarakat seperti girik-girik dan LetterC, namun, permohonan HGU tersebuttidak pernah disetujui/tidak diterbitkan.Di areal lahan tersebut masyarakat tetapmenggarap tanah tersebut seeara turuntemurun. Tahun 1986, PT Dasa Bagjamengalihkan prioritas permohonan HGUkepada PT. Makmur Jaya Utama (SutiknoWijaya) untuk diupayakan penanamankapas, dikarenakan areal tersebut ter­masuk di dalam keseluruhan pennohonanyang dimohon oleh PT Makmur JayaUtama yaitu keseluruhan lahan Ex. NY.

Jumal Keadilan Vol. 6, No.1, Tahun 2012

Tegal Waroe Landen seluas ± 55.173 M'.Namun permohonan HGU tersebut tidakpernah dikabulkan/diterbitkan. Padatahun 1989, terbitlah Kepres No. 53 yangmembuka peluang untuk KawasanIndustri di Karawang. Pada saat itu didepan Muspida Karawang, SutiknoWijaya selaku Pemilik PT Makmur JayaUtama mengatakan tidak akanmelanjutkan izin PT Makmur Jaya Utamadan tidak ada hubungan lagi dengan tanahyang diperoleh dari PT Dasa Bagjadikarenakan areal tersebut tidakfeasiblekarena kurangnya air, sehingga PT.Makmur Jaya Utama sudah tidakmempunyai hak prioritas PermohonanHGU untuk tanah tersebut.

Namun demikian, pada tanggal 30Mei 1990, Sutikno Wijaya mengoperkanhak garapan atas tanah tersebut kepadaPT. Sumber Air Mas Pratama eg. Sdr.Tommy Kartawinata di hadapan NotarisBogor Ny. Muljani Syafei, SH.Seyogyanya pengoperan tersebutdilaksanakan oleh PPAT dimana lokasitanah tersebut berada. Dalam rangkamemenuhi persyaratan administrasi BPNuntuk permohonan HGB, PT SAMPmelaksanakan opergarapan kepadaorang-orang yang ternyata menurutmasyarakat pemilik lahan adalah bukanorang yang berhak (bukan masyarakatpemilik girik (Letter C), pemilik Eks. SKRedis), oleh karena itu mulai timbulpermasalahan sengketa terhadap tanahtersebut diatas. Timbullah gugatmenggugat antara masyarakat dengan PTSAMP baik seeara pidana, perdata danTata Usaha Negara. Oleh karena itusampai saat ini BPN belum bisamemproses permohonan PT SAMPkarena kondisi di lapangan belum " cleanand clear."

Dalam mengajukan permohonansertipikat HGB, PT SAMP didugamemanipulasi peta yang tadinya

18

Page 3: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

Kasus Karawang: Wansan Sengkela Tanah Rakyat Yang Berkepanjangan (Tim Penelili PKHK)

dipergunakan untuk menginventarisasipermasalahan antara masyarakat denganPT SAMP dirubah menjadi petapermohonan HGB. PT SAMP mendesakBPN melalui PTUN untuk dapatmemproses permohonan sertipikat HGBtersebut, namun status tanah tersebutmasih dalam kondisi persengketaandikarenakan banyak putusan baik pidana,perdata maupun PTUN yang tumpangtindih, putusannya ada yang memenang­kan pihak masyarakat dan ada yangmemenangkan pihak PT SAMP.

Masalah Mafia/Spekulan TanahMasalah tanah ex Tegal Waroe Illl

memuneulkan spekulasi tentangberkeliarannya orang-orang atau pihak­pihak yang dapat disebut sebagaispekulan tanah atau mafia tanah. Merekaini tidak saja bisa mendapatkan tanahdengan harga murah kemudian menjualkembali ke pihak investor, tetapi juga bisabertindak selaku broker dan pokrolbambu dengan mengandalkan kedekatandengan pejabat/petugas BPN eg. KPNKabupaten Karawang dan KanwilPertanahan Jawa Barat termasukpengadilan. Kinerja BPN eg. KanwilPertanahan Jawa Barat dan KPNKabupaten Karawang yang buruk ikutmemperkeruh konflik dan sengketa ditengah masyarakat. Penerbitan berbagaisertifikat yang saling tumpang tindih, danmasih dalam sengketa merupakan bagiandari buruknya administrasi BPN.

Dalam kasus yang melibatkan PTSAMP dengan masyarakat, masing­masing pihak mengklaim memiliki hakatas tanah ex Tegalwaroe tersebut, bahkanmasing-masing pihak melemparkantuduhan salah satn pihak sebagai spekulantanah atau mafia tanah. Misalnya, PTSAMP menuduh pihak masyarakatdiwakilkan oleh orang perorangan yangbertindak sebagai broker atau spekulan

19

tanah yang membeli tanah rakyat denganharga murah dan menjual kepada investordengan harga tinggi. Sementaramasyarakat menilai dan menganggap PTSAMP adalah mafia tanah karena sebuahperusahaan perseroan terbatas yang tidakjelas pergerakannya, tetapi melulu hanyameneari dan merampas tanah rakyat ataumembeli tanah rakyat yang besar denganharga serendah mungkin dan kemudianmenjualnya kembali kepada pihakinvestor lain.

Baik PT SAMP maupun masyarakatmempunyai alasan masing-masing. PTSAMP justru menyatakan akibat ulahmasyarakat dan spekulan tanah, merekatidak dapat bekerja dan menjalankanperusahaan dengan baik termasukpermohonan HGB mereka ditolak olehBPN. Sementara pihak masyarakatmengatakan di pihak masyarakatmemang ada orang-orang yang bertindakselaku koordinator atau kuasa tanahmasyarakat yang disamping melindungimasyarakat dari ulah spkeluan tanah jugamembantu menjual tanah masyarakatkepada investor. Maklum saja dalamkondisi yang buta huruf dan buta hukum,masyarakat sangat mudah untukdipengaruhi dan ditipu oleh para mafiatanah atau spekulan tanah.

Bagaimana persepsi dari sisi luar,berdasarkan fakta di lapangan, PT SAMPtemyata memang setelah memenangkankasus tanah seluas 350ha melaluipengadilan namun di atas lahan tersebutsebagian besar masih dikuasaimasyarakat dan sudah ada sertifikat hakmilik sehingga sekalipun PT SAMPsudah berkali-kali menawarkan lahantersebut kepada pihak lain, namun belumada yang berani membelinya. Hal inidikarenakan PT SAMP ingin menjualputusan pengadilan yang memenangkanlahan seluas 350ha di Telukjambe Baratkabupaten Karawang sementara PT

Page 4: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

SAMP tidak memiliki bukti kepemilikanapapun atas lahan dimaksud. Jikalausudah begini tinggal publik menilainya,siapa yang spekulan tanah dan siapa yangbukan!

Masalah Putusan Pengadilan yangsaling Tumpang Tindih

Oi dalam menghadapi problem tanahdi kawasan Telukjambe KabupatenKarawang ini, para pihak baik itumasyarakat maupun PT SAMP menuntuthaknya masing-masing melaluipengadilan, artinya saling gugatperdata/tata usaha negara dan saling laporpidana. Hasilnya terbitnya t>erbagalputusan baik perdata, pidana dan tatausaha negara. Putusan-putusan tersebutsaling tumpang tindih satu sarna lainsehingga putusan-putusan tersebut tidakdapat dieksekusi. Putusan-Putusantersebut bisa saling tumpang tindih karenapenuh manipulasi dan kebohongan yangmelibatkan semua pihak, baik pihakberperkara maupun pihak pengadilan,kepolisan maupun kejaksaan.

Putusan-Putusan tersebut salingtumpang tindih dan bertentangandikarenakan di dalam Putusan MahkamahAgung Republik Indonesia No. 695KJPOT/2009 tanggalll September 2009,tanah seluas 350 ha dinyatakan sebagaitanah eks Tegalwaroe yang telahdibebaskan oleh PT Oasa Bagja/PTMakmur Jaya Utama yang kemudiandiopergarapannya kepada PT SAMP,sementara Putusan-Putusan lainnya telahmemberikan hak kepemilikan kepadapihak perorangan di atas tanah/lahanseluas 350 ha tersebut.

Salah satu putusan pengadilantumpang tindih yang sulit dan tidakmungkin dijalankan antara lain PutusanMahkamah Agung Nomor 19K/TUN/2003 juncto. No.99IB/2002/PT.TUN.. JKT. juncto No.

Jumal Keadilan Vol. 6. No.1, Tahun 2012

I 04/G/200 I IPTUN-BOG yangmemerintahkan Kantor PertanahanKabupaten Karawang untuk menerbitkansertifikat HGB kepada PT SAMP sesuaidengan permohonan HGB yangdimintakan oleh yang bersangkutan.Pelaksanaan eksekusi PutusanMahkamah Agung ini tidak dapatdijalankan karena di atas obyek sengketa(tanah) masih ada sengketa kepemilikanyang belum selesai karena sampai saat iniproses hukumnya masih berjalan dipengadilan; baik di Mahkamah Agungmaupun di Pengadilan Negeri.

Oi atas tanah obyek sengketa yangdiklaim oleh Penggugat (PT Sumber AirMas Pratama) tersebut terdapat tanah­tanah milik masyarakat baik yang sudahbersertifikat maupun yang masih dalampengajuan ke Kantor PertanahanKabupaten Karawang; artinya hampirseluruhnya dikuasai oleh masyarakat.Adalah tidak mungkin Kantor PertanahanKabupaten Karawang harus menerbitkansertifikat HGB untuk PT SAMP di ataslahan sengketa dan di atas tanah-tanahmasyarakat yang sudah bersertifikat,tentu saja hal ini tidak mungkin danbertentangan dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Putusan tumpang tindih lain yanglebih dasyat lagi adalah Putusan PerkaraMahkamah Agung R.I. No. 695K/POT/2009 juncto No.272/POT/2008/PT. BOG juncto No.

20

Page 5: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

Kasus Karawang: Warisan Sengketa Tanah Rakyat Yang Berkepanjangan (Tim Peneliti PKHK)

2/Pdt.GI 2007/PN. Krw tanggal 3Desember 2007. Putusan ini memberikanhak kepada PT SAMP untuk menguasaitanah seluas 350ha di KecamatanTelukjambe Barat Kabupaten Karawangtanpa didukung dengan buktikepemilikan apapun, padahal di ataslahan 350ha tersebut terdapat tanah-tanahmasyarakat baik yang sudah bersertifikatmaupun yang masih dalam prosespengajuan ke BPN.

Putusan ini bisa terjadi karena parapihak melakukan kebohongan atau tipumuslihat yang diduga melibatkan pihakpengadilan sekalipun hal itu diketahuipengadilan. Kebohongan-kebohongan ituantara lain para pihak tidak secara jujurmenyampaikan kepada pengadilantentang adanya perkara-perkara yangsedang diproses di pengadilan laintentang obyek sengketa yang sarnasehingga pengadilan telah memberikanputusan yang saling bertentangan.Perkara-perkara tersebut antara lain:Perkara No. 1526 K1Pdt/20OS antara PTSAMP dan Badan Pertanahan Nasional(BPN) melawan Nani Binti Tarmudin;Perkara No. 499 PKlPdt/2008 antara PTSAMP dan Badan Pertanahan Nasional(BPN) melawanAgus Sugito. dan PerkaraPidana No. 08/Pid/2009/PN.Krw tanggal24 Februari 2009. Para pihak melakukankebohongan dengan menyatakan telahmelakukan pembebasan atas tanah seluas350ha padahal masyarakat sampai saat inimasih membayar pajak untuk tanah-tanahtersebut. Para pihakjuga mengklaim telahmenguasai tanah tersebut padahal tanah­tanah tersebut masih dikuasai oleh pihaklain. Hal ini terjadi karena pengadilantidak melakukan tinjau lapangan(plaatsopneming). Selain itu, para pihaktelah menggunakan alat bukti yangberupa Peta Persil dan Peta Bidang dariobyek tanah seluas 350 ha yang didugapalsu karena tidak mungkin dibuat dan

21

dikeluarkar. oleh instansi yangberwenang.

PT SAMP telah mengajukan klaimkepemilikan atas tanah seluas 350hatanpa memiliki dokumen kepemilikanapapun kecuali Surat Keterangan KepalaDesa, Akta berdasarkan PerjanjianPengoperan Garapan yang dibuat olehNotaris Ny. Muljani Syafei, SH; SuratPelepasan Hak dari PT Dasa Bagja/PTMakmur Jaya Utama; namun ternyataSurat Pelepasan Hak tersebut salah orangdan salah obyek, artinya orang yangbukan pemiliklpenggarap tanah, danobyek tanahnya juga tidak jelas,sementara masyarakat pemilik tanah!penggarap.

Agak aneh dalam kasus ini menurutpeta yang dijadikan dasar putusan arel360ha termasuk tanah-tanah pihak lainyang sudah bersertifikat seperti Tanahmilik Udam Muhtadin Bin Aman yangcoba diambil alih oleh PT SAMP tetapilidak berhasil dalam Perkara Pidana No.08/Pidl2009/PN.Krw tanggal24 Februari2009; Tanah milik Nani Binli Tarmudinberdasarkan Putusan Perkara PeninjauanKembali No. 316 PK/PDT/2007 juntoPutusan Kasasi Mahkamah Agung No.1526 K/Pdt/2005 juncto PutusanPengadilan Tinggi Jawab Barat No.497/PDT/2004/PT.Bdg juncto PulusanPengadilan Negeri Karawang No.35/Pdt.G/2004/PN.Krw; Tanah milikAgus Sugito berdasarkan Putusan PerkaraPeninjauan Kembali No. 499PK/PDT/2008 juncto Putusan KasasiMahkamah Agung No. 1524 K1Pdt/2005juncto Putusan Pengadilan Tinggi JawaBarat No. 496/PDT/2004/PT.Bdg junctoPutusan Pengadilan Negeri KarawangNo. 33/Pdt.G/2003/PN.Krw.

Kemudian, Tanah Milik Saikam binDenin berdasarkan Sertifikat Tanah hakmilik No.IOO Desa Wanasari, Kec.Telukjambe, Kab. Karawang, Jawa Barat

Page 6: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

Jumal Keadilan Vol. 6, No.1, Tahun 2012

Masalah Peta Terbitan KantorWilayah Pertanahan Provinsi JawaBarat

Salah satu alat bukti yang dijadikanoleh PT SAMP sebagai bukti dipengadilan untuk menyatakan tanabseluas 350ha tersebut adalab tanab yangdimilikinya adalah Petalgambar Ukuryang dikeluarkan oleh Kantor WilayabPertanaban Propinsi Jawa Barat tanggal

Bukti Surat Pelepasan Hak yang tidakjelas subyek, obyek dan luas tanabnya.Pengadilan juga telab mengabaikan asasAudi Alteram Partem yang melanggarPasal 131 ayat (I) dan (2) HIR sehinggaputusan selain mengabaikan kebenaranformil juga mengabaikan kebenaranmateriel. Hal ini terlibat dari proses peme­riksaan sengketa tanab tanpa dilakukanpemeriksaan setempat (gerechtelijkeplaatsopneming) padabal sudah dimintaoleb masyarakat baik di tingkat pertamamaupun di tingkat kedua. lni menun­jukkan pengadilan telah melanggar asasimparsialitas dan fairness sebagaimanadiatur dalam Pasal 29 UU No.4 Tabun2004 tentang Kekuasaan Kebakimankarena bersikap parsial, tidak adil dandiskriminatif. Pelaksanaan asas AudiAlteram Partem dan lmparsialitas seba­gaimana diatur dalam Pasal 131 HIR danPasal 29 UU No.4 Tahun 2004 tentangKekuasaan kehakiman adalab imperativesifatnya sehingga putusan pengadilanyang mengabaikan asas-asas tersebutberakibat bukum harus dibatalkan.

Putusan-putusan yang salingtumpang tindih di atas semestinya perludieksaminasi oleh tim independen danhasiinya tentu memberikan rekomendasikepada semua pihak kenapa bisa terjadidemikian. Semua ini perlu diteliti agarmasalab tanab Karawang dapatdiselesaikan dengan baik dan adil untukmasyarakat Karawang.

atas nama Saikam bin Denin. Luas 9.325m2.9; Tanab milik Karda bin Deninberdasarkan Sertifikat Tanab bak milikNo.99 Desa Wanasari, Kec. Telukjambe,Kab. Karawang, Jawa Barat atas namaKarda bin Denin. Luas 9.335 m2; Tanabmilik Karsa bin Saikam berdasarkanSertifikat Tanab bak milik No.98 DesaWanasari, Kec. Telukjambe, Kab.Karawang, Jawa Barat atas nama Karsabin Saikam. Luas 9.340 m2 ; Tanab MilikAjem binti Sayan berdasarkan SertifikatTanab bak milik No.88 Desa Wanasari,Kec. Telukjambe, Kab. Karawang, JawaBarat atas nama Ajem binti Sayan. Luas2.010 m2; Tanab Milik Darsim bIn Wasimberdasarkan Sertifikat Tanab bak milikNo.89 Desa Wanasari, Kec. Telukjambe,Kab. Karawang, Jawa Barat atas namaDarsim bin Wasim. Luas 3.250 m20;Tanab Milik Saepudin bin Wasimberdasarkan Sertifikat Tanab bak milikNo.138 Desa Margakaya, Kec.Telukjambe, Kab. Karawang, Jawa Baratatas nama Saepudin bin Wasim. Luas14.980 m2. dan No. 136 Desa Margakaya,Kec. Telukjambe, Kab. Karawang, JawaBarat atas nama Saepudin bin Wasim.Luas 14.980 m2; dan Tanah milikMardiya berdasarkan Sertifikat Tanah hakmilik No.96 Desa Margakaya, Kec.Telukjambe, Kab. Karawang, Jawa Baratatas nama Mardiya. Luas 18.530 m2.

Putusan dalam kasus ini sangatmungkin terjadi dikarenakan pemeriksa­an perkara oleh pengadilan tidak sesuaidengan bukum acara yang berlakukhususnya pengabaian tata cara pemerik­saan menurut tata bukum perdata(burger/ijke rechtsorde) karen apengadilan mengabaikan kebenaranformil. Hal ini terlibat dari amar putusanyang memberikan bak kepada PT SAMPatas laban 350ba tanpa didukung buktiformal apapun. PT SAMP banya meng­ajukan bukti Akta Pengoperan Hak dan

lA.c:~U''';':'' i.:_.:),',22

Page 7: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

Kasus Karawang: Warisan Sengkela Tanah Rakyal Yang Berkepanjangan (TIm Penelili PKHK)

20 September 2005. Kenyataannya, adapeta/gambar ukur yang dikeluarkan olehKantor Wilayah Pertanahan PropinsiJawa Barat pada tanggal yang sarna yaitu20 September 2005, tetapi isinya berbeda.Untuk lebih jelas kita coba menelusuriproses pembuatan peta di atas yangdiketahui oleh masyarakat dan pihak­pihak lainnya.

Pada tanggal 28 Maret 2005, KanwilPertanahan Propinsi Jawa Baratmengirim Surat kepada KepalaKepolisian Resort Karawang, melaluiSurat No. 630-416, Perihal PennohonanHGB an PI SAMP terletak di DesaWanakerta, Margakaya, ',dan SimabayaKec. Ielukjambe, Kabupaten Karawang.lsi surat demi menjaga ketertiban dankeamanan, kami mohon bantuan bapakuntuk mengendalikan situasi di lapangan,supaya pelaksanaan pengukuran dapatterlaksana dengan baik dan lancar. Padatanggal 07 April 2005, Waka PolresKarawang mengeluarkan SuratUndangan No. Pol. B/463/IV/2005IResKrw kepada Para Pihak, PihakPerusahaan, Pihak BPN Jawa Barat danBPN Karawang, Pihak masyarakat danPihak Muspida Kab. Karawang, gunakoordinasi pengamanan pengukurantanah. Dalam pertemuan yang difasilitasioleh Wakapolres Karawang tersebutternyata mendapat protes keras dari pihakyang mewakili masyarakat, sehinggarencana pengukuran yang akandilaksanakan pada tanggal 11 April 2005menjadi batal. Masyarakat tidak bisamenerima j ika pengukuran tanahmasyarakat untuk kepentinganpennohonan HGB PI SAMP.

Pada tanggal II April 2005, KantorWilayah Pertanahan KabupatenKarawang mengirim Surat kepada KepalaKantor Wilayah Perlanahan PropinsiJawa Barat, melalui Surat No. 630-0263­06-2005, perihal Rencana Pengukuran

23

Ianah bennasalah antara PI. SAMPdengan masyarakat di Desa Margamulya,Wanakerta dan Wanasari. Masyarakatmempennasalahkan maksud dan tujuanisi sural dengan tekstual perihal dan dasarsurat tersebut karena Kantor PertanahanKabupaten Karawang belum pemahmenindaklanjuti pennohonan masyarakatuntuk melakukan pengukuran atas namamasyarakat sebanyak 106 bidang. Dalamsurat yang dikirim kepada KanwilPertanahan Jawa Barat tersebut, KantorPertanahan Karawangjuga mengingatkanKantor Wilayah Pertanahan untukmempertegas kembali suratnya agarkepentingan semua pihak terakomodasi.

Pada tanggal 13 April 2005, keluarsurat dari Kepala kantor WilayahPertanahan Propinsi Jawa Barat, denganSurat No. 610-533 ditujukan kepadaKepala Kantor Pertanahan KabupatenKarawang, perihal Rencana PengukuranIanah bermasalah antara PI SAMPdengan masyarakat terletak di DesaMargakaya, Wanakerta dan WanasariKabupaten Karawang. lsi surat antararencana ini tujuannya dalam rangkamenyelesaikan masalah antaramasyarakat dengan PI SAMP atas tanahterletak di Desa Margakaya, Wanakertadan Wanasari; Kantor Wilayahmemerlukan data spasial/data fisikberupa Peta hasil pengukuran kadaster.Sesuai Surat tanggal 28 Maret 2005 No.630-416, bahwa pelaksanaan pengukuranyang dilakukan bertujuan untukmemperoleh data awal dan belummemberikan sesuatu hak kepadasiapapun. Dalam melaksanakanpengukuran Kantor Wilayah akanmengukur semua bidang tanah baik yangdikuasai oleh masyarakat maupun yangdiklaim oleh PI SAMP. HasilPengukuran diharapkan akanmengakomodir baik untuk kepentinganPI SAMP maupun untuk masyarakat.

Page 8: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

Foto: DoIamen JumaI Keadilafl

Pada tanggal 13 April 2005,Wakapolres Karawang· mengeluarkanSurat Undangan No. Pol.B/490/lV12005IRes Krw kepada ParaPihak Pihak Perusahaan, Pihak BPN, .Jawa Barat dan BPN Karawang, Pihakmasyarakat dan Pihak Muspida Kab.Karawang, guna menindaklanjutikoordinasi pengamanan pengukurantanah. Dalam Pertemuan yang difasilitasioleh Wakapolres Karawang, denganpembahasan sebagaimana lsi SuratKepala Kantor Wilayah PertanahanPropinsi Jawa Barat dalam suratnya yangbemomor: 610-533, masyarakat dapatmemahami dan menyetujuinya.

Pada tanggal19 April 2005, KapolresKarawang mengeluarkan SuratUndangan No. Pol. B/523/1V/2005/ResKrw kepada para pihak, PihakPerusahaan, Pihak BPN Jawa Barat danBPN Karawang, Pihak masyarakat danPihak Muspida Kab. Karawang, gunapembahasan dalam rangka koordinasipengamanan pengukuran tanah. Padatanggal26April2005, Camat TelukjambeBarat mengirim Surat Penting No.138/44/Pem, perihal: PelaksanaanPengukuran Tanah ditujukan kepada:.Bupati Karawang, bahwa pelaksanaanpengukuran tanah dimulai hari Senintanggal 26 April 2005 sampai dengantanggal 2 Mei 2005 oleh Petugas Ukurdari Kantor Wilayah Badan PertanahanPropinsi Jawa Barat dan Kantor Pertanahc

Jumal Keadilan Vol. 6, No.1, Tahun 2012

an Kabupaten Karawang, yang meliputipengukuran tanah secara menyeluruhsebagaimana yang diklaim oleh PTSAMP dan isi rincikan bidang tanah yangdimiliki masyarakat di Desa Margamulyasebanyak III bidang, Wanasari 87bidang, Wanakerta 48 bidang.

Pada tanggal 21 Mei 2005, keluarSurat Kapolres Karawang No. Pol.B1756N12005IRes Krw, perihal SaranKepolisian ditujukan kepada BupatiKabupaten Karawang, dengan rujukanSurat dari H. DODO dan H. MINDA alasnama masyarakat yang ditujukan kepadaKapolres Karawang langgal 9 Mei 2005,permintaan kepada Kapolres untukmenindaklanjuti hasil pengukuran tanahuntuk penyelesaian lebih lanjut.Sehubungan adanya permintaan tersebutdiatas, diinformasikan bahwa BPNKantor Wilayah Propinsi Jawa Barat telahselesai melaksanakan pengukuran tanahyang terlelak di Desa Wanakerta, DesaWanasari dan Desa Margamulya Kec.Telukjambe Barat Kab. Karawang,kemudian mengingat pada lokasi tanahtersebut telah teJjadi sengketa antaraMasyarakat dengan PT SAMP, makauntuk penyelesaian lebih lanjut dimohonkepada Bupati untuk menjembataniupaya penyelesaiannya.

Dengan demikian, apabila kemudianterbit Peta/Gambar Ukur Kantor WilayahPertanahan Jawa Barat yang hanya mem­buat peta untuk kepentingan PT SAMPsemata, maka diduga kuat telah teJjadipenipuan dan atau pembuatansurat/peta/gambar ukur palsu, yangdengan sengaja dilakukan oleh pihak­pihak tertentu yang melibatkan orangdalam Kantor Wilayah BPN Jawa Barat,yang kemudian peta ini digunakan olehPT SAMP untuk memenangkan haknya diberbagai tingkat pengadilan. Tentu sajahal ini merugikan masyarakat 3 Desayaitu Desa Margamulya, Desa Wanakerta

24

Page 9: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

Kasus Karawang: Warisan Sengketa Tanah Rakyat Yang Berkepanjangan (Tim Peneliti PKHK)

dan Desa Wanasari Kec. TelukjambeBarat Kab. Karawang Prop. Jawa Barat.

Berdasarkan hasil Rapat yangdifasilitasi oleh Wakapolres Karawangpada tanggal 13 April 2005 yang dihadirisecara lengkap oleh semua pihak, danRapat difasilitasi oleh Kapolres padatanggal 19 April 2005 juga dihadiriKantor Wilayah Pertanahan PropinsiJawa Barat, menyatakan bahwapengukuran di atas tanah bermasalahantara masyarakat dengan PT SAMPdilakukan dengan tujuan untukmemperoleh data awal dan belummemberikan suatu hak kepada siapapun,dan dalam melaksanakan '.pengukuranakan mengukur semua bidang tanah, baikyang dikuasai oleh masyarakat maupunyang diklaim oleh PT SAMP serta hasilpengukuran yang kami lakukandiharapkan akan mengakomodir baikuntuk kepentingan PT SAMP maupununtuk masyarakat.

Jikalau kemudian Kanwil PertanahanPropinsi Jawa Barat menerbitkan petahanya untuk kepentingan PT SAMP makajelas ada unsur penipuan disini karenaternyata peta dimakud untuk kepentinganPT SAMP dan peta itu telah digunakansebagai bukti dan sebagai Alas Hak atauDasar Hak atas tanah di PengadilanNegeri Karawang, dalam Perkara PerdataNo: 2/Pdt/G12007/PN. Krw, PerkaraPerdata antara Pihak masyarakatmelawan Pihak PT SAMP dan Pihak BPNKarawang.

lni berarti pula Pihak KanwilPertanahan Propinsi Jawa Barat bersama­sarna dengan Pihak PT SAMP tidakmenaati/mengingkari isi surat yangdibuatnya sendiri oleh Kantor WilayahPertanahan Propinsi Jawa Barat No. 610­533, yang disosialisasikan dan difasilitasibaik oleh Wakapolres maupun KapolresKarawang pada tanggal 13 April 2005 dantanggal19 April 2005 . Sebagai akibatnya,

25

bail< Pihak masyarakat telah dirugikan,yaitu telah dikalahkan dalam PerkaraPerdata No. 2/Pdt/G/2007/PN.Krw,karena salah satu pertimbangan MajelisHakim, adalah mengenai SuratlPetaiGarnbar Ukur dari Kanwil PertanahanPropinsi Jawa Barat tanggal 20September 2005, yang digunakan oleh PTSAMPsebagai Dasar Hak atas Tanah.

Bahwa Kanwil Pertanahan PropinsiJawa Barat diduga kuat telah membuatSurat/PetaiGambar Ukur Palsu, artinyamembuat SuratlP~ta/Gambar Ukur yangisinya bukan semestinya (tidak benar),karena diatas areal tanah seluas kuranglebih 350 Ha itu, sebenarnya tidak semuabidang-bidang tanah diukur, sebagai

· contoh: banyak bidang-bidang tanah yangterletak di Desa Margamulya dan DesaWanasari sebenarnya tidak diukur,padahal mengenai isi surat dari KanwilBPN Propinsi Jawa Barat No. 610-533menyatakan akan mengukur semuabidang tanah baik yang dikuasai olehmasyarakat maupun yang diklaim olehPT SAMp, karena tidak diukur, makasurat/peta/gambar ukur yangdihasilkannya seakan-akan tanah kosong,tanah murni sudah dibebaskan, padahalsarna sekali tidak pernah dibebaskan,sementara Surat/PetaiGambar Ukur yangdiberikan kepada masyarakat termasukPELAPOR ada rincikan bidang-bidangsesuai pemilik tanah, akan tetapi tidak adanamanya, jadi kalau Peta maka tidak adasatupun nama pemilik tanah yang terteradi Peta itu, ternyata nama-nama pemiliktanah malah dibuatkan dalam satu daftar

· larnpiran khusus, hal ini tidak lazim_dalam membuat sebuah Gambar Ukuratau Peta, patut diduga hal seperti iniadalah perbuatan dengan sengaja, karenaada maksud lain yang hendak dicapai,setidak-tidaknya dapat mengelabuiorang-orang tertentu, karena apabila

· melihat Gambar Ukur atau Peta buatan

Page 10: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

BPN tersebut secara sepintas, rnaka kesanyang ditirnbulkan seakan tanah kosong,tidak ada pernilik lagi.

Hal ini dapat dilihat dariSurat/Peta/Garnbar Ukur yang diterirnaoleh rnasyarakat. Akan tetapi,Surat/Peta/Garnbar Ukur oleh KanwilPertanahan Propinsi Jawa Barat yangdiberikan kepada PT SAMP dapat didugaadalah Peta Global, seakan-akan tidak adalagi pernilik tanah, seakan-akansernuanya sudah dibebaskan, seakan­akan sernuanya sudah rnumi rnilik PTSAMP. Padahal buktinya sangat jelas,bahwa pengukuran itu saja bisa berjalanlancar, karena rnasyarakat '. sebagaipernilik tanah sendiri bersedia sebagaipenunjuk batas. Dalarn hal ini dapatdiduga pula, bahwa Kanwil PertanahanPropinsi Jawa Barat telah rnernbuatSurat/Peta/Garnbar Ukur palsu, atausekurang-kurangnya ada dua Suratlataudua Peta/atau dua Garnbar ukur, yang satuuntuk PT SAMP, dan yang satu lagi untukrnasyarakat, yang saling berbeda isinya,atau isinya palsu. Buktinya, di atas arealtanah seluas kurang lebih 350 Ha itu,terdapat bidang-bidang tanah yang sudahbersertifikat, bukan sudah kosong, atausudah dibebaskan oleh PT SAMP.Kernudian ada beberapa bidang tanahyang sudah rnernperoleh kekuatan hukurntetap berdasarkan Putusan PeninjauanKernbali Mahkarnah Agung RI yangrnenyatakan bahwa tanah tersebut adalahhak rnilik orang perorang, bukan sudahkosong, atau sudah dibebaskan oleh PTSAMP. Kernudian, rnasih banyak bidang­bidang tanah rnilik adat berupa sawah,bukan sudah kosong, atau sudahdibebaskan oleh PT SAMP. Narnun,sernua yang tersebut di atas dianggapkosong, tidak ada sertifikat, tidak ada PKMA RI, tidak ada tanah sawah rnilik adat,dU. Diduga kuat, bahwa Surat/PetaIGarnbar Ukur Kanwil Pertanahan

Jumal Keadilan Vol. 6, No.1, Tahun 2012

Propinsi Jawa Barat yang diberikankepada PT SAMP adalah Peta Global.Jadi sudah jelas sekali bahwa Surat/PetaIGarnbar Ukur itu isinya tidak sernestinya(tidak benar), atau isinya palsu.

Masalah Surat Pelepasan HakPada sekitar tahun 1970an sarnpai

dengan tahun 1973 telah diadakanpengukuran tanah, atau klasiran yangdilakukan oleh KDL (Kantor Dinas Luar)Cirebon, pada bidang-bidang tanah yangterletak di Desa Margarnulya, DesaWanakerta dan Desa Wanasari Kec.Telukjambe kini Kec. Telukjarnbe BaratKab. Karawang Prop. Jawa Bara!.Petugas Ukur dari KDL Cirebon narnanyaHasyirn, . dan yang rnendarnpinginyaadalah Sdr. Hun, yang saat itu rnenjabatsebagai Kepala Dusun I RK DesaMargakaya, sekarang Desa Margarnulya.Sebelurn diadakan klasiran oleh KDLCirebon, di areal tanah tersebut sudah adagaris pernisah antara tanah yang dikuasaioleh Kehutanan dan tanah yang dikuasaioleh rnasyarakat, garis pernisah tersebutdinarnakan Sekat Bakar, yang rnernbuatgaris pernisah ini adalah Kodarn 3Siliwangi dulu Kodarn 6 Siliwangi, garispernisah tersebut juga biasa disebut TOPDAM. Jauh sebelurn tanah tersebutdiklasir/dirincik oleh KDL Cirebon, tanahtersebut sudah dikuasai/digarap olehrnasyarakat sejak tahun 1950an.

Pada tahun 1973 sarnpai dengantahun 1974, keluar Girik atau Kikitir yangditerirna rnasyarakat dari KDL Cirebon,akan tetapi pada tahun 1974 itu jugaGirik-Girik tersebut ditarik, ataudikurnpulkan kernbali oleh Kepala DesaMargakaya saat itu, yaitu Sdr. H. Ernbeh.Alasannya; Girik tanah dikurnpulkanuntuk rnengetahui luas tanah (rnaklurnwaktu itu belurn ada foto kopi),jadi untukrnengetahui luas tanah rnaka Girik Tanahasli yang. ditarik, karena tanah tersebut

26

Page 11: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

Kasus Karawang: Warisan Sengketa Tanah Rakyat Yang Berkepanjangan (Tim Penelili PKHK)

ada Perusahaan dari Jakarta yangbenninat mau menyewa dengan jangkawaktu 3 tahun, Perusahaannya adalah PIDasa Bagja, harga sewaan yang diterimamelalui orang suruhan. H. Embeh KepalaDesa saat itu, Rp 10.000,- perhektar atauRp 1.- permeter, kenapa dihitungpenneter, karena luas tanah masing­masing tidak sarna, jadi untuk adilnyadihitung penneter. Pada saat itu (1974)diadakan Rapat Kelompok/ Penyuluhan,yang langsung dipimpin oleh SolihinMustari, B.A. Camat Ielukjambe kiniIelukjarnbe Barat, penyuluhan diadakandi halaman rumah Sdr.. Masna (salah satupemilik tanah) di Kampullg KiarajayaDesa Margakaya kini Desa MargamulyaKec. Ielukjambe Barat Kab. KarawangProp. Jawa Barat, disaat penyuluhan itu.Camatmengatakan dengan tegas danjelasdan didengar oleh seluruh yang hadir,bahwa tanah-tanah masyarakat tersebutakan disewa oleh Perusahaan dari Jakartanamanya PI Dasa Bagja, tanah tersebutakan disewa selama 3 tahun, apabilatanaman penghijauan seperti kapastumbuh subur maka akan diperpanjangsewanya akan dilanjut dengan jual-beli,penyuluhan Carnat ini memang tidaktertulis tetapi masyarakat menulisnyadalam hati, maklum jaman dulujangankan Camat yang berbicara, RI atauHansip saja yang berbicara, rakyat sudahtunduk dan taat serta sangat percaya.

Penanaman telah dilakukan sejaktahun 1975, akan tetapi tidak dirawatdengan baik jadi hanya ilalanglah yangtumbuh subur, dan sebagian besar dirusakoleh babi hutan. Karena tanamanpenghijauan tidak ada kemajuan, makasecara perlahan-lahan bahkan sebelumsampai jatuh tempo 3 tahun, orang-orangdari Perusahaan PI Dasa Bagja sudahmeninggalkan lapangan. Setelah jatuhtempo 3 tahun berlalu, rakyat pemiliktanah menanyakan Girik tanah mereka

27

kepada H. Embeh sebagai Kepala Desamereka, dan juga sebagai orang yangmenyuruh RI dan Hansip menarik Girik­Girik tanah dari tangan masyarakat. Padasaat itu kata H. Embeh, Girik akan segerakita tarik, kalian percayakan saja padasaya, jangan pusingkan dengan surattanah, mulai sekarang masuk kembali danmenggarap kernbali pada bidangtanahnya masing-masing. Sejak saat itu,yaitu mulai pada tahun 1978 sejak disuruhmenggarap kembali oleh Kepala Desa danseterusnya sampai hari ini tetap digarapoleh masyarakat, dan setiap tahunmembayar Pajak Bumi dan Bangunanseperti biasa sampai hari ini (maksudnyatahun ini), kemudian sekitar tahun 1992turun penagihan Pajak berupa SPPI, kataParta Kades pengganti H. Embeh, bahwaSPPI ini sebagai pengganti Girik tanah,karena pemahaman bahwa SPPI adalahsebagai pengganti Girik Ianah, makasejak keluamya SPPI, masyarakat tidakpemah menanyakan lagi Girik tanahmasyarakat kepada Bapak Kepala Desa,pokoknya dengan dasar adanya SPPImasyarakat siap membayar Pajak, dankebetulan SPPI tiap tahun keluar, jaditiap tahun masyarakat bayar Pajak sampaihari ini (tahun ini). Sejak tahoo 1978,masyarakat masuk menggarap kernbalisesuai petunjuk Kepala Desa, sejak saatitu sarnpai hari ini tidak pemah sarnasekali rnendapat teguran apalagi larangandari PI Dasa Bagja, atau suruhannya, danuntuk PI Dasa Bagja sejak meninggalkantanah masyarakat pada tahun 1977 sarnpaihari ini tidak pemah kembali lagi.

Masalab baru rnuncul ketika rnuncul­lah PI SAMP yang mengklairn tanahseluas 350 Ha tennasuk tanah masyarakatsebagai kawasan yang telah dibebaskan­nya berdasarkan Akta Pengoperan danSurat Pelepasan Hak yang katanya ter­masuk Surat Pelepasan Hak yang ditanda­tangani masyarakat. Masyarakat sarna

Page 12: WARISAN SENGKETA TANAH RAKYAT …digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi... · hak garapan atas tanah tersebut kepada PT. ... apapun kecuali Surat Keterangan

sekali tidak pemah mengetahui adanyaSurat Pelepasan Hak tersebut. Setelahdiselidiki temyata Surat pelepasan Haktersebut dibuat dalam formulir kosongtanpa nama, tanpa batas-batas tanah, dantanpa tanda-tangan masyarakat.Masyarakat baik secara sendiri-sendirimaupun secara kelompok dari dulusampai sekarang, sarna sekali tidakmengenal orang-orang Perusahaan PTDasa Bagja, sama sekali tidak pemah ber­temu, tidak pemah bermusyawarah, tidakpemah ada negosiasi tentang harga tanah,tidak pemah menandatangani kuitansi­kuitimsi, tidak pemah menandatanganiSurat Pelepasan Hak Atas Tanah. Dalamurusan sewa tanah 3 tahun oleh PT DasaBagja hanya melalui petugas Rt., WakilRt dan Hansip yang ada di Desa, sedang­kan orang-orang perusahaan PT DasaBagja, benar-benar masyarakat tidakpemah tahu dan tidak mengenalnyakarena tidak pemah bertemu. Denganpejabat-pejabat bidang Pertanahan diKab. Karawang yang namanya Moh.Kanapi juga tidak pemah mengenal,apalagi menandatangani Surat PelepasanHak Atas Tanah masyarakat dihadapannya.

Masyarakat memang pernahmenerima uang sewaan tanah selama 3tahun, ada yang menerima melalui orangsuruhan H. Embeh Kepala DesaMargakaya saat itu dan ada yang melaluiorang suruhan Anden Kepala Wanakerta

Folo: Dokumen Jumal Keadilan

Jumal Keadilan Vol. 6, No.1, Tahun 2012

saat itu, orang suruhannya antara lainmelalui RT, ada yang melalui Wakil RTada yang melalui Hansip, namun ada jugayang tidak menerima sarna sekali. Ini inti­nya menurut masyarakat Surat PelepasanHak adalah f1ktif dan palsu. Namun,sayangnya, SPH-SPH palsu ini telahdigunakan oleh PT SAMP untukmemenangkan hak atas lahan seluas350ha di pengadilan.

PenutupSengketa tanah Karawang ini ber­

potensi konflik. Tidak ada jalan lain bagimasyarakat maupun PT SAMP kecualiduduk bersama untuk menyelesaikan halini. Masyarakat tentu saja menginginkanhakuya atas tanah yang dikuasai dandikelolanya itu beserta seluruh isinyaharus dihargai sebagaimana mestinya.Apabila, PT SAMP dapat melakukanpembebasan atas tanah mereka sesuaidengan peraturan perundang-undanganyang berlaku.

Dari sisi PT SAMP, tidak ada jalanlain bagi PT SAMP selain memper­timbangkan alternatif untuk dudukbersama. Tidak bisa lagi bagi PT SAMPuntuk kembali mempersoalkan uangkompensasi "opergarap" yang pemahdiberikan kepada PT Dasa Bagja sebagaibentuk dari pembebasan tanah karena tatacara pengoperan itu sulit untuk dipertang­gungjawabkan secara hukum karena ber­tentangan dengan peraturan perundang­undangan yang berlaku bahkan berbaukorupsi karena tanah negara kok bisadipeIjualbeIikan apalagi dengan dalil"opergarap". Tambahan lagi, "opergarap"bukan berarti memiliki tetapi tetap sajaharus melakukan ';pembebasan" ataslahan yang masih dikuasai oleh pihaklain.o

Dikumpulkan oleh:Pusal Kajian Hukum.dan Keadilan, Jakarta

28