warga tidak mau dipindah ke marundagelora45.com/news/sp_2017050428.pdfpenjaringan, jakarta utara...

1
28 Suara Pembaruan Kamis, 4 Mei 2017 [JAKARTA] Meski proses gugatan warga korban penggusuran Kampung Akuarium sudah dilayang- kan ke PN Jakarta Pusat se- jak Oktober 2016 lalu, Pemprov DKI Jakarta tetap akan menertibkan 90 ba- ngunan liar. Warga yang masih ting- gal di RW04 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara masih bertahan karena ber- harap Pemprov DKI mem- berikan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) yang tidak jauh dari tempat ting- gal mereka saat ini. Kampung Akuarium sebe- narnya sudah rata dengan tanah sejak April 2016 lalu. Hermanto (47), salah satu warga Kampung Akuarium yang sudah ber- tahan sejak tahun lalu me- nyebutkan, dirinya masih bertahan dengan memba- ngun tenda darurat karena merasa kecewa dengan lo- kasi rusunawa yang diberi- kan Pemprov DKI Jakarta. "Kami ingin agar Pemerintah memberikan tempat relokasi yang la- yak, masak iya dipindah- kan ke rusunawa seperti di Marunda atau Rawa Bebek yang jauhnya puluhan kilo- meter," ujar Hermanto, Rabu (3/5) saat diadakan dialog antara sejumlah lembaga swadaya masya- rakat. Menurutnya, kebanyak- an warga eksisting (lama) itu memiliki profesi sebagai buruh nelayan, sehingga bi- la dipindahkan ke rusun yang jauh, mereka akan ter- cerabut dari profesinya. "Ada juga beberapa warga yang sudah mengam- bil kunci rusun, namun ka- rena bingung mau kerja dan bayar uang sewa rusun pa- kai apa, akhirnya mereka kembali lagi ke kampung yang sudah ditinggali pu- luhan tahun ini," katanya. Lurah Penjaringan, Depika Romadi mengata- kan, pihaknya sudah beru- paya mengusahakan agar warga eksisting Kampung Akuarium bisa dipindahkan ke rusunawa yang lokasi- nya dekat. "Dua lokasi rusun yang paling dekat dengan kam- pung akuarium adalah Rusunawa Muara Baru dan Rusun Tanah Pasir (Penjaringan). Namun, ke- dua lokasi itu ada yang su- dah penuh, dan ada pula yang sedang dalam tahap pembangunan," kata Depika. Ia menyebutkan, ada 90 bangunan tenda dan bercam- pur dengan bangunan semi- permanen dari triplek dan seng, tetapi ada pula yang nekat membangun bangunan permanen dari batako. "Ada bangunan perma- nen yang hendak dibangun kembali, tetapi kita sudah imbau untuk dihentikan da- ripada nanti kerugian makin besar dan belum ada kete- tapan hukum soal gugatan itu," tambahnya. Ia mengatakan, sampai saat ini masih melakukan pendataan ulang kepada warga yang masih bertahan, karena jumlahnya terus ber- tambah jika dicocokkan de- ngan jumlah warga Kampung Akuarium yang bertahan pascapenggusuran April 2016 lalu. "Untuk mendapatkan air dan listrik diduga mereka melakukan pembelian jeri- gen, bahkan sambungan ile- gal untuk listrik. Mereka masih bersikeras ada yang bertahan karena mengaju- kan tuntutan ke pengadilan dan itu sudah ditangani biro hukum tingkat kota dan provinsi," kata Depika. Depika menjelaskan, rencana penertiban akan di- lakukan mengikuti perintah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pekan awal Mei 2017. Namun, dia belum bisa me- netapkan tanggal pasti pe- laksanaan kegiatan. [C-7] [JAKARTA] Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memu- tuskan akan menjadi pem- bicara di berbagai forum setelah jabatan Gubernur DKI selesai pada Oktober mendatang. "Saya sudah putuskan selesai ini (gubernur), saya akan jadi pembicara saja," ujar Basuki di Balai Kota, Kamis (4/5). Basuki mengatakan, dia tidak akan masuk ke partai politik bahkan men- jadi menteri atau staf presi- den. Basuki sudah memi- liki rencana untuk menja- jaki kariernya dengan membuat forum diskusi sebagai pembicara pasca- kekalahannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 lalu. "Enggak masuk partai politik, enggak mau jadi menteri, enggak jadi staf presiden, semua enggak. Aku mau bikin Ahok Show dengan salah satu stasiun televisi," ungkapnya. Acara tersebut, kata- nya, akan ditayangkan di salah satu televisi swasta dengan sistem pembayaran revenue sharing. Apabila ada perusahaan yang me- masang iklan di acaranya ia akan membagi pengha- silannya dengan televisi yang menayangkan. "Ya, jadi kalau terima iklan berapa, bagi sayalah 20-30%. Kita mengajar sa- ja, jadi mendidik saja," ka- tanya. Banyak yang mengata- kan, jika dirinya sedianya ingin menjadi wakil presi- den mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Namun dengan nada bercanda, Basuki lang- sung membantahnya. "Mau jadi gubernur aja susah, ini lagi mau jadi wapres," pungkasnya sam- bil tertawa. Sebelumnya Basuki ju- ga pernah mengungkapkan jika dirinya akan menjadi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) ketika mengha- diri pencanangan makanan sehat di Balai Kota bebe- rapa waktu lalu. Namun, hal tersebut juga disampai- kannya sembari bercanda. [D-14] Selesai Jabat Gubernur, Basuki Jadi Pembicara Ahok Persilakan Aksi yang Menuntut 5 Tahun Penjara Kampung Akuarium Segera Ditertibkan Warga Tidak Mau Dipindah ke Marunda SP/JOANITO DE SAOJOAO Warga saat beraktivitas di bangunan semipermanen, di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (3/5). [JAKARTA] Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menang- gapi santai bakal adanya aksi demo pada Jumat (5/5). Aksi ini menuntut ha- kim supaya memvonisnya selama 5 tahun atas kasus dugaan penodaan agama yang dilakukannya. " Ya, demo saja," ujar Basuki di Balai Kota, Kamis (4/5). Vonis hukuman kepada Basuki atas kasus tersebut rencananya diputuskan ha- kim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (9/5). Namun, Basuki yakin, ha- kim tidak akan terpengaruh dalam memberikan vonis terhadapnya sekalipun aksi demonstrasi itu digelar. "Saya kira itu urusan ha- kim (vonis). Kan sudah ada bukti semua. Dia sudah pu- nya kok. Saya kira keadilan orang semua bisa tonton. Terbuka kok zaman ini. Salah enggak salah orang bisa ton- ton kok. Kenapa kita mera- gukan hakim?" katanya. Kendati demikian, Basuki enggan berkomen- tar putusan hakim kelak akan menjadi seperti apa. Baik bebas maupun dija- tuhi hukuman penjara, Basuki tetap menyerahkan- nya kepada hakim. Dalam pembacaan tun- tutan, pada Selasa (25/4) lalu, jaksa penuntut umum (JPU), menuntut Basuki penjara se- lama satu tahun dengan masa percobaan dua tahun. Adanya aksi yang me- nolaknya dengan putusan seperti itu, Basuki menye- rahkannya kepada pihak kepolisian agar bisa menin- dak dan mengamankan me- reka yang mungkin akan mengacaukan situasi. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengharapkan ma- jelis hakim dapat menvonis Ahok bebas. “Kalau harap- annya, ya menurut saya, Pak Ahok dibebasin dong. Sesuai dengan fakta-fakta persidangan,” kata Djarot. Petisi Sementara itu, praktisi hukum Todung Mulya Lubis bersama sejumlah koleganya selaku alumni Universitas Harvard, AS, terpaksa menyerahkan peti- si dukungan terhadap Basuki yang terbelit perka- ra penodaan agama. Petisi itu diberikan untuk mendo- rong majelis hakim yang mengadili perkara Ahok objektif dalam memutus. Mulya Lubis menyebut- kan, keterpaksaan dirinya beserta 25 koleganya sela- ku inisiator petisi disebab- kan keadaan yang sudah tak lagi normal dalam per- kara Ahok. Indikasinya se- derhana, yakni adanya te- kanan massa yang menun- tut majelis hakim yang di- pimpin Dwiarso Budi Santiarto sekaligus Ketua PN Jakut untuk memvonis Ahok bersalah. "Sebetulnya kami agak enggan awalnya untuk ma- suk dan memberikan petisi ini. Sebab kami tidak mau ditafsirkan mengintervensi. Namun, peradilan kasus Basuki T Purnama sudah ti- dak normal karena begitu ba- nyak tekanan," ujar Mulya. Mulya menekankan, petisi terhadap perkara yang tengah berproses di persidangan sepatutnya ti- dak dapat dilakukan. Namun dalam perkara Ahok terdapat situasi yang jelas berbeda akibat adanya tekanan sekelompok massa yang terus memaksa agar terdakwa divonis bersalah. Padahal, dalam perkara po- koknya jaksa penuntut umum tidak menyatakan Ahok terbukti menista aga- ma. [LEN/D-14/F-5/E-11] ANTARA/INDRIANTO EKO SUWARSO Terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang lanjutan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (25/4).

Upload: nguyenthuy

Post on 25-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Warga Tidak Mau Dipindah ke Marundagelora45.com/news/SP_2017050428.pdfPenjaringan, Jakarta Utara masih bertahan karena ber-harap Pemprov DKI mem-berikan rumah susun sewa sederhana

28 Sua ra Pem ba ru an Kamis, 4 Mei 2017

[JAKARTA] Meski proses gugatan warga korban penggusuran Kampung Akuarium sudah dilayang-kan ke PN Jakarta Pusat se-jak Oktober 2016 lalu, Pemprov DKI Jakarta tetap akan menertibkan 90 ba-ngunan liar.

Warga yang masih ting-gal di RW04 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara masih bertahan karena ber-harap Pemprov DKI mem-berikan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) yang tidak jauh dari tempat ting-ga l mereka saa t in i . Kampung Akuarium sebe-narnya sudah rata dengan tanah sejak April 2016 lalu.

Hermanto (47), salah sa tu warga Kampung Akuarium yang sudah ber-tahan sejak tahun lalu me-nyebutkan, dirinya masih bertahan dengan memba-ngun tenda darurat karena merasa kecewa dengan lo-

kasi rusunawa yang diberi-kan Pemprov DKI Jakarta.

" K a m i i n g i n a g a r Pemerintah memberikan tempat relokasi yang la-yak, masak iya dipindah-kan ke rusunawa seperti di Marunda atau Rawa Bebek yang jauhnya puluhan kilo-meter," ujar Hermanto, Rabu (3/5) saat diadakan dialog antara sejumlah lembaga swadaya masya-rakat.

Menurutnya, kebanyak-an warga eksisting (lama) itu memiliki profesi sebagai buruh nelayan, sehingga bi-la dipindahkan ke rusun yang jauh, mereka akan ter-cerabut dari profesinya.

"Ada juga beberapa warga yang sudah mengam-bil kunci rusun, namun ka-rena bingung mau kerja dan bayar uang sewa rusun pa-kai apa, akhirnya mereka kembali lagi ke kampung yang sudah ditinggali pu-luhan tahun ini," katanya.

Lurah Penjar ingan, Depika Romadi mengata-kan, pihaknya sudah beru-paya mengusahakan agar warga eksisting Kampung Akuarium bisa dipindahkan ke rusunawa yang lokasi-nya dekat.

"Dua lokasi rusun yang paling dekat dengan kam-pung akuarium adalah

Rusunawa Muara Baru dan R u s u n Ta n a h P a s i r (Penjaringan). Namun, ke-dua lokasi itu ada yang su-dah penuh, dan ada pula yang sedang dalam tahap pembangunan," kata Depika.

Ia menyebutkan, ada 90 bangunan tenda dan bercam-pur dengan bangunan semi-permanen dari triplek dan

seng, tetapi ada pula yang nekat membangun bangunan permanen dari batako.

"Ada bangunan perma-nen yang hendak dibangun kembali, tetapi kita sudah imbau untuk dihentikan da-ripada nanti kerugian makin besar dan belum ada kete-tapan hukum soal gugatan itu," tambahnya.

Ia mengatakan, sampai saat ini masih melakukan pendataan ulang kepada warga yang masih bertahan, karena jumlahnya terus ber-tambah jika dicocokkan de-n g a n j u m l a h w a r g a Kampung Akuarium yang bertahan pascapenggusuran April 2016 lalu.

"Untuk mendapatkan air dan listrik diduga mereka melakukan pembelian jeri-gen, bahkan sambungan ile-gal untuk listrik. Mereka masih bersikeras ada yang bertahan karena mengaju-kan tuntutan ke pengadilan dan itu sudah ditangani biro hukum tingkat kota dan provinsi," kata Depika.

Depika menjelaskan, rencana penertiban akan di-lakukan mengikuti perintah Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pekan awal Mei 2017. Namun, dia belum bisa me-netapkan tanggal pasti pe-laksanaan kegiatan. [C-7]

[JAKARTA] Gubernur DKI Jakar ta , Basuki Tjahaja Purnama memu-tuskan akan menjadi pem-bicara di berbagai forum setelah jabatan Gubernur DKI selesai pada Oktober mendatang.

"Saya sudah putuskan selesai ini (gubernur), saya akan jadi pembicara saja," ujar Basuki di Balai Kota, Kamis (4/5).

Basuki mengatakan, dia tidak akan masuk ke partai politik bahkan men-jadi menteri atau staf presi-den. Basuki sudah memi-liki rencana untuk menja-jaki kariernya dengan membuat forum diskusi sebagai pembicara pasca-kekalahannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 lalu.

"Enggak masuk partai politik, enggak mau jadi menteri, enggak jadi staf presiden, semua enggak. Aku mau bikin Ahok Show dengan salah satu stasiun televisi," ungkapnya.

Acara tersebut, kata-nya, akan ditayangkan di salah satu televisi swasta dengan sistem pembayaran

revenue sharing. Apabila ada perusahaan yang me-masang iklan di acaranya ia akan membagi pengha-silannya dengan televisi yang menayangkan.

"Ya, jadi kalau terima iklan berapa, bagi sayalah 20-30%. Kita mengajar sa-ja, jadi mendidik saja," ka-tanya.

Banyak yang mengata-kan, jika dirinya sedianya ingin menjadi wakil presi-den mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Namun dengan nada bercanda, Basuki lang-sung membantahnya.

"Mau jadi gubernur aja susah, ini lagi mau jadi wapres," pungkasnya sam-bil tertawa.

Sebelumnya Basuki ju-ga pernah mengungkapkan jika dirinya akan menjadi Kepala Badan Pengawas O b a t d a n M a k a n a n (BPOM) ketika mengha-diri pencanangan makanan sehat di Balai Kota bebe-rapa waktu lalu. Namun, hal tersebut juga disampai-kannya sembari bercanda. [D-14]

Selesai Jabat Gubernur, Basuki Jadi Pembicara

Ahok Persilakan Aksi yang Menuntut 5 Tahun Penjara

Kampung Akuarium Segera Ditertibkan

Warga Tidak Mau Dipindah ke Marunda

SP/JOANITO DE SAOJOAO

Warga saat beraktivitas di bangunan semipermanen, di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (3/5).

[JAKARTA] Gubernur DKI Jakar t a , Basuk i Tjahaja Purnama menang-gapi santai bakal adanya aksi demo pada Jumat (5/5). Aksi ini menuntut ha-kim supaya memvonisnya selama 5 tahun atas kasus dugaan penodaan agama yang dilakukannya. "Ya, demo saja," ujar Basuki di Balai Kota, Kamis (4/5).

Vonis hukuman kepada Basuki atas kasus tersebut rencananya diputuskan ha-kim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Selasa (9/5). Namun, Basuki yakin, ha-kim tidak akan terpengaruh dalam memberikan vonis terhadapnya sekalipun aksi demonstrasi itu digelar.

"Saya kira itu urusan ha-kim (vonis). Kan sudah ada bukti semua. Dia sudah pu-nya kok. Saya kira keadilan orang semua bisa tonton. Terbuka kok zaman ini. Salah enggak salah orang bisa ton-ton kok. Kenapa kita mera-gukan hakim?" katanya.

Kenda t i demik ian , Basuki enggan berkomen-tar putusan hakim kelak akan menjadi seperti apa. Baik bebas maupun dija-tuhi hukuman penjara, Basuki tetap menyerahkan-

nya kepada hakim.Dalam pembacaan tun-

tutan, pada Selasa (25/4) lalu, jaksa penuntut umum (JPU), menuntut Basuki penjara se-lama satu tahun dengan masa percobaan dua tahun.

Adanya aksi yang me-nolaknya dengan putusan seperti itu, Basuki menye-rahkannya kepada pihak kepolisian agar bisa menin-dak dan mengamankan me-reka yang mungkin akan mengacaukan situasi.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengharapkan ma-jelis hakim dapat menvonis Ahok bebas. “Kalau harap-

annya, ya menurut saya, Pak Ahok dibebasin dong. Sesuai dengan fakta-fakta persidangan,” kata Djarot.

PetisiSementara itu, praktisi

hukum Todung Mulya Lubis bersama sejumlah koleganya selaku alumni Universitas Harvard, AS, terpaksa menyerahkan peti-s i dukungan terhadap Basuki yang terbelit perka-ra penodaan agama. Petisi itu diberikan untuk mendo-rong majelis hakim yang mengadili perkara Ahok objektif dalam memutus.

Mulya Lubis menyebut-

kan, keterpaksaan dirinya beserta 25 koleganya sela-ku inisiator petisi disebab-kan keadaan yang sudah tak lagi normal dalam per-kara Ahok. Indikasinya se-derhana, yakni adanya te-kanan massa yang menun-tut majelis hakim yang di-pimpin Dwiarso Budi Santiarto sekaligus Ketua PN Jakut untuk memvonis Ahok bersalah.

"Sebetulnya kami agak enggan awalnya untuk ma-suk dan memberikan petisi ini. Sebab kami tidak mau ditafsirkan mengintervensi. Namun, peradilan kasus Basuki T Purnama sudah ti-dak normal karena begitu ba-nyak tekanan," ujar Mulya.

Mulya menekankan, petisi terhadap perkara yang tengah berproses di persidangan sepatutnya ti-dak dapat d i lakukan. Namun dalam perkara Ahok terdapat situasi yang jelas berbeda akibat adanya tekanan sekelompok massa yang terus memaksa agar terdakwa divonis bersalah. Padahal, dalam perkara po-koknya jaksa penuntut umum tidak menyatakan Ahok terbukti menista aga-ma. [LEN/D-14/F-5/E-11]

ANTARA/INDRIANTO EKO SUWARSO

Terdakwa kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjalani sidang lanjutan di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (25/4).