walikota lhokseumawe provinsi aceh nomor 4 tahun 2009 tentang tata cara pemilihan dan pemberhentian...

16
1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4109); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan ~mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); Mengingat Menimbang :a. bahwa dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 ten tang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, maka beberapa ketentuan dalam Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 1 Tahun 2015 tentang Gampong perlu disempurnakan untuk keselarasan dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai Gampong; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Qanun Kota Lhokseumawe tentang Perubahan atas Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 1 Tahun 2015 tentang Gampong; WALIKOTALHOKSEUMAWE, DENGANNAMAALLAHYANGMAHAPENGASIHLAGIMAHAPENYAYANG ATASRAHMATALLAHYANGMAHAKUASA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM PERUBAHANATASQANUNKOTALHOKSEUMAWENOMOR 1 TAHUN2015 TENTANGGAMPONG TENTANG RANCANGAN QANUN KOTALHOKSEUMAWE NOMOR 11 TAHUN2016 WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH

Upload: truongtruc

Post on 07-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893);

4. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2001 tentangPembentukan Kota Lhokseumawe (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4109);

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

~mbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Mengingat

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 47Tahun 2015 ten tang Perubahan atas Peraturan PemerintahNomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan PelaksanaUndang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, makabeberapa ketentuan dalam Qanun Kota LhokseumaweNomor 1 Tahun 2015 tentang Gampong perludisempurnakan untuk keselarasan dalam pelaksanaanpengaturan dan kebijakan mengenai Gampong;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksuddalam huruf a, perlu membentuk Qanun KotaLhokseumawe tentang Perubahan atas Qanun KotaLhokseumawe Nomor 1 Tahun 2015 tentang Gampong;

WALIKOTALHOKSEUMAWE,

DENGANNAMAALLAHYANGMAHAPENGASIHLAGIMAHAPENYAYANGATASRAHMATALLAHYANGMAHAKUASA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

PERUBAHANATASQANUNKOTALHOKSEUMAWENOMOR 1 TAHUN2015TENTANGGAMPONG

TENTANG

RANCANGANQANUN KOTALHOKSEUMAWE

NOMOR 11 TAHUN2016

WALIKOTA LHOKSEUMAWEPROVINSI ACEH

Page 2: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat danPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentangPemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4633);

8. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4595);

9. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Undang-UndangNomor 9 Tahun 2015 ten tang Perubahan Kedua atasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2002 tentangPemberlakuan Secara Efektif Undang-Undang Nomor 2Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Lhokseumawe(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor116, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4329);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang DanaDesa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan danBelanja Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5694);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentangPeraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5539), sebagaimana telah diubah denganPeraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentangPerubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran

~ara Republik Indonesia Nomor 5717);

-2 -

Page 3: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

1. Aceh adalah daerah provinsi yang merupakan kesatuanmasyarakat hukum yang bersifat istimewa dan diberikewenangan khusus untuk mengatur dan mengurussendiri urusan pemerintahan dan kepentinganmasyarakat setempat sesuai dengan peraturanperundang-undangan dalam sistem Negara KesatuanRepublik Indonesia berdasarkan Undang- Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, yang dipimpinoleh seorang Gubernur;

2. Pemerintahan Aceh adalah pemerintahan daerahprovinsi dalam Sistem Negara Kesatuan RepublikIndonesia berdasarkan Undang-undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 yang menyelenggarakanurusan pemerintahan yang dilaksanakan olehPemerintah Aceh dan Dewan Perwakilan Rakyat Acehsesuai dengan fungsi dan kewenangannya masing­masing.

3. Gubernur adalah Kepala Pemerintah Aceh yang dipilihmelalui suatu proses demokratis yang dilakukanberdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia,

~r, dan adil.

Pasal1

1. Diantara angka 15 dan angka 16 Pasal 1 disisip 1 (satu)angka yakni angka 15a, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 1Tahun 2015 tentang Gampong (Lembaran Kota LhokseumaweTahun 2015 Nomor 1), diubah sebagai berikut:

Menetapkan: QANUN KOTA LHOKSEUMAWETENTANGPERUBAHANATASQANUN KOTA LHOKSEUMAWE NOMOR 1 TAHUN 2015TENTANGGAMPONG.

danWALIKOTALHOKSEUMAWE

MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama:

DEWANPERWAKILANRAKYATKOTA LHOKSEUMAWE

13. Qanun Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihandan Pemberhentian Keuchik di Aceh (Lembaran Aceh Tahun2009 Nomor 04, Tambahan Lembaran Aceh Nomor 26);

14. Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 1 Tahun 2015 tentangGampong (Lembaran Kota Lhokseumawe Tahun 2015Nomor 1);

- 3 -

Page 4: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

4. Kota Lhokseumawe yang selanjutnya disebut Kota adalahbagian dari daerah Provinsi sebagai suatu kesatuanmasyarakat hukum yang diberi kewenangan khusus untukmengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dankepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturanperundang-undangan dalam sistem Negara KesatuanRepublik Indonesia berdasarkan Undang-Undang DasarNegara Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yangdipimpinoleh seorangWalikota.

5. Dewan Perwakilan Rakyat Kota Lhokseumawe yangselanjutnya disingkat DPRK adalah lembagaperwakilan rakyat Kota sebagaimana unsurpenyelenggaraan Pemerintah Kota Lhokseumawe.

6. Pemerintahan Kota Lhokseumawe yang selanjutnyadisebut Pemerintahan Kota adalah penyelenggaraanurusan pemerintahan yang dilaksanakan olehPemerintah Kota Lhokseumawe dan Dewan PerwakilanRakyat Kota Lhokseumawe sesuai dengan fungsi dankewenangannya masing-masing.

7. Pemerintah Kota Lhokseumawe yang selanjutnya disebutPemerintah Kota adalah unsur penyelenggarapemerintahan Kota Lhokseumawe yang terdiri atasWalikota dan perangkat Pemerintah Kota.

8. Walikota adalah Kepala Pemerintah Daerah KotaLhokseumawe yang dipilih melalui suatu prosesdemokratis yang dilakukan berdasarkan asas langsung,umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.

9. Qanun Kota Lhokseumawe yang selanjutnya disebutQanun Kota adalah peraturan perundang-undangansejenis peraturan daerah yang mengaturpenyelenggaraan pemerintahan dan kehidupanmasyarakat Kota Lhokseumawe.

10. Kecamatan adalah suatu wilayah kerja Camat sebagaiperangkat pemerintah Kota Lhokseumawe.

11. Mukim adalah kesatuan masyarakat hukum di bawahkecamatan yang terdiri atas gabungan beberapaGampong yang mempunyai batas wilayah tertentu yangdipimpin oleh Imuem Mukim dan berkedudukanlangsung di bawah Camat.

12. Gampong adalah kesatuan masyarakat hukum yangberada di bawah Mukim dan dipimpin oleh Keuchik yangberhak menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri.

13. Pemerintahan Gampong adalah Keuchik dan Tuha PeutGampong yang memiliki tugas dalam penyelenggaraanPemerintah Gampong.

14. Pemerintah Gampong adalah Keuchik, SekretarisGampong beserta perangkat Gampong lainnya yangmemiliki tugas dalam penyelenggaraan Pemerintah

~mpong.

- 4 -

Page 5: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

15. Tuha Peut Gampong atau nama lain adalah unsurPemerintahan Gampong yang berfungsi sebagai BadanPermusyawaratan Gampong.

15a.Tuha Lapan adalah lembaga swadaya dan wadahpartisipasi masyarakat dalam melaksanakan danmengendalikan pembangunan yang tumbuh dari, olehdan untuk masyarakat.

16. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengannama lain adalah wadah partisipasi masyarakat danmerupakan mitra Pemerintah Gampong dalampemberdayaan masyarakat.

17. Pembentukan Gampong adalah tindakan penggabunganbeberapa Gampong atau bagian Gampong yangbersandingan, atau pemekaran dari satu Gampongmenjadi dua Gampong atau lebih, atau pembentukanGampong diluar Gampong yang telah ada.

18. Keuangan Gampong adalah semua hak dan kewajibandalam rangka penyelenggaraan pemerintahan Gampongyang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnyasegala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hakdan kewajiban Gampong tersebut.

19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yangselanjutnya disingkat dengan APBN adalah rencanakeuangan tahunan Pemerintah.

20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh yangselanjutnya disingkat dengan APBA adalah rencanakeuangan tahunan Pemerintah Aceh.

21. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kota Lhokseumaweyang selanjutnya disingkat dengan APBKadalah rencanakeuangan tahunan Pemerintah Kota Lhokseumawe.

22. Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong selanjutnyadisingkat APBG adalah rencana keuangan tahunanpemerintahan Gampong, yang bersumber dari APBN,APBA,APBK, pendapatan asli Gampong, dan sumberlainnya yang sah, dibahas dan disetujui bersama olehpemerintah Gampong dan Tuha Peut, dan ditetapkandengan Qanun Gampong.

23. Badan Usaha MilikGampong yang selanjutnya disingkatBUMGadalah badan usaha yang seluruh atau sebagianbesar modalnya dimiliki oleh Gampong melaluipenyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaanGampong yang dipisahkan guna mengelola aset, jasapelayanan dan lainnya untuk kesejahteraan masyarakatGampong.

24. Qanun Gampong adalah peraturan perundang­undangan yang ditetapkan oleh Keuchik setelah dibahas

~ disepakati bersama Tuha Peut Gampong.

- 5 -

Page 6: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

(1) Kewenangan Gampong berdasarkan hak asal usulsebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 huruf a palingsedikit terdiri atas:a. sistem organisasi masyarakat adat;b. pembinaan kelembagaan masyarakat;c. pembinaan lembaga dan hukum adat;d. pengelolaan tanah kas Gampong; dane. pengembangan peran masyarakat Gampong.

(2) Kewenangan lokal berskala Gampong sebagaimanadimaksud dalam Pasal 21 huruf b paling sedikit terdiriatas kewenangan:a. pengelolaan tambatan perahu;b. pengelolaan pasar Gampong;c. pengelolaan tempat pemandian umum;d. pengelolaan jaringan irigasi;e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat

Gampong;f. pembinaan kesehatan masyarakat dan pengelolaan

pos pelayanan terpadu;g. pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan

belajar;h. pengelolaan perpustakaan Gampong dan taman

bacaan;i. pengelolaan embung (wadah air) Gampong;J. pengelolaan air minum berskala Gampong; dank. pembuatan jalan Gampong antar permukiman ke

wilayah pertanian.(3) Kewenangan pemerintahan yang menjadi kewenangan

Pemerintah Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) yang diserahkan kepada Gampongmemperhatikan azas efisiensi, efektifitas danektemalitas.

(4) Penyerahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada~at (1)disertai dengan pembiayaannya.

Pasa122

2. Ketentuan Pasal 22 ayat (1) huruf d dan ayat (2) diubah,sehingga Pasal 22 berbunyi sebagai berikut:

25. Pembinaan dan pengawasan adalah pemberian pedoman,standar pelaksanaan, perencanaan, penelitian,pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan,konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum danevaluasi pelaksanaan penyelenggaraan PemerintahanGampong.

26. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong,selanjutnya disingkat RPJM Gampong, adalah RencanaKegiatan Pembangunan Gampong untuk jangka waktu 6(enam) tahun.

27. Rencana Kerja Pemerintah Gampong, selanjutnya disebutRKP Gampong, adalah penjabaran dari RPJM Gamponguntukjangka waktu 1 (satu) tahun.

- 6 -

Page 7: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

(1) Pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud dalamPasal 49 ayat (3) huruf b merupakan unsur pembantuKeuchik sebagai satuan tugas kewilayahan.

(2) Pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)diangkat oleh Keuchik setelah dikonsultasikan dengan

~t atas nama Walikota.

Pasal 51

5. Ketentuan Pasal 51 Ayat (5) huruf c dihapus, sehingga Pasal51 berbunyi sebagai berikut:

(1) Perangkat Gampong sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 bertugas membantu Keuchik dalammelaksanakan tugas dan wewenangnya.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Gampongsebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertanggungjawabkepada Keuchik.

(3) Perangkat Gampong lainnya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) terdiri atas:a. sekretariat Gampong;b. pelaksana kewilayahan; danc. pelaksana teknis.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur orgamsasiPemerintah Gampong diatur dengan PeraturanWalikota.

Paragraf7Perangkat Gampong

Pasal 49

4. Ketentuan Pasal 49 ayat (4) diubah, sehingga Pasal 49berbunyi sebagai beriku t:

(1) Imuem Gampong berkedudukan sebagai mitraPemerintah Gampong dan bertanggung jawab kepadaKeuchik.

(2) Imuem Gampong dalam melaksanakan tugasnya dapatdibantu oleh Imuem Dusun.

(3) Imuem Dusun sebagaimana dimaksud pada ayat (2)berkedudukan dibawah Imuem Gampong danbertanggung jawab kepada Imuem Gampong.

Pasal45

3. Ketentuan Pasal 45 ayat (1) diubah , sehingga Pasal 45berbunyi sebagai berikut:

(5) Tata cara penyerahan kewenangan pemerintahan danrincian bidang urusan pemerintahan diatur lebih lanjutdalam Peraturan Walikota.

- 7 -

Page 8: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

Pengangkatan Perangkat Gampong dilaksanakan denganmekanisme sebagai beriku t:a. Keuchik melakukan penjaringan dan penyaringan atau

seleksi calon perangkat Gampong;b. Keuchik melakukan rapat terbatas dalam pelaksanaan

seleksi calon perangkat Gampong;c. Keuchik melakukan konsultasi dengan camat mengenai~gangkatan perangkat Gampong;

7. Ketentuan Pasal 53 huruf b diubah, sehingga Pasal 53berbunyi sebagai berikut:

Pasal 53

(1) Pelaksana teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal49 ayat (3) huruf c merupakan unsur pembantuKeuchik sebagai pelaksana tugas operasional.

(2) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas tertentu sesuai dengan kebutuhan,kemampuan dan kondisi sosial ekonomi dan sosialbudaya masyarakat.

(3) Unsur Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud padaayat (1) diangkat oleh Keuchik setelah dikonsultasikandengan Camat atas nama Walikota.

(4) Pelaksana teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling banyak terdiri atas 3 (tiga) seksi.

(5) Dihapus.

(6) Unsur Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud padaayat (1)harus memenuhi persyaratan:a. memiliki ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang

berwenang;b. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42

(empat puluh dual tahun; danc. dihapus.

Pasal 52

6. Ketentuan Pasal 52 Ayat (5) dan ayat (6) huruf c dihapus,sehingga Pasal 52 berbunyi sebagai berikut:

(3) Jumlah pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditentukan secara proporsional antarapelaksana kewilayahan yang dibutuhkan dankemampuan keuangan Gampong.

(4) Pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)yaitu Kepala DusunjKepala Jurong atau nama lain.

(5) Pelaksana kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)harus memenuhi persyaratan:a. memiliki ijazah yang dilegalisir oleh pejabat yang

berwenang;b. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42

(empat puluh dual tahun; danc. dihapus.

- 8 -

Page 9: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

(1) Untuk pencalonan dan pemilihan Keuchik, Tuha PeutGampong membentuk Panitia Pemilihan Keuchik (P2K)yang terdiri dari unsur masyarakat, lembagakemasyarakatan dan tokoh masyarakat yang bersifatindependen.

(2) Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas mengadakan penjaringan danpenyaringan bakal calon berdasarkan persyaratan yangditentukan, melaksanakan pemungutan suara,menetapkan calon Keuchik terpilih dan melaporkanpelaksanaan pemilihan Keuchik kepada Tuha Peut

~pong.

Pasal81

10.Ketentuan Pasal 81 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 81berbunyi sebagai berikut:

(1) Dalam rangka melaksanakan fungsi dan tugasnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 dan Pasal 64Tuha Peut Gampong menyusun tata tertib.

(2) Ketentuaan lebih lanjut mengenai pedoman penyusunantata tertib diatur dengan Peraturan Walikota berdasarkanperaturan perundang-undangan.

Pasal65

9. Ketentuan Pasal 65 ayat (2) diubah, sehingga Pasal 65berbunyi sebagai berikut:

Pemberhentian Perangkat Gampong dilaksanakan denganmekanisme sebagai beriku t:a. Keuchik melakukan rapat terbatas dalam hal rencana

pemberhentian perangkat Gampong;b. Keuchik melakukan konsultasi dengan camat mengenai

pemberhentian perangkat Gampong;c. Camat memberikan rekomendasi tertulis yang memuat

mengenai pemberhentian perangkat Gampong yang telahdikonsultasikan dengan Keuchik; dan

d. rekomendasi tertulis camat dijadikan dasar oleh Keuchikdalam pemberhentian Perangkat Gampong denganKeputusan Keuchik.

Pasal 56

8. Ketentuan Pasal 56 huruf a diubah, sehingga Pasal 56berbunyi sebagai berikut:

d. Camat memberikan rekomendasi tertulis yang memuatmengenai calon perangkat Gampong yang telahdikonsultasikan dengan Keuchik; dan

e. rekomendasi tertulis camat dijadikan dasar oleh Keuchikdalam pengangkatan Perangkat Gampong denganKeputusan Keuchik.

- 9 -

Page 10: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

Ketentuan lebih lanjut mengenai Perencanaan Pembangunan~pong diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasall03

12. Ketentuan Pasal 103 diubah, sehingga Pasal 103 berbunyisebagai berikut:

Bagian KeenarnMusyawarah Gampong

Pasa185A(1) Musyawarah Garnpong merupakan forum

permusyawaratan yang diikuti oleh PemerintahGampong, Tuha Peut Garnpong, LembagaKemasyarakatan dan unsur masyarakat Garnpong untukmemusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalampenyelenggaraan Pemerintahan Gampong.

(2) Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud padaayat (1)meliputi:a. penataan Garnpong;b. perencanaan Garnpong;c. kerja sarna Garnpong;d. rencana investasi yang masuk ke Gampong;e. pembentukan BUMG;f. penambahan dan pelepasan aset Garnpong; dang. kejadian luar biasa.

(3) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas :a. tokoh adat;b. tokoh agama;c. tokoh masyarakat;d. tokoh pendidikan;e. perwakilan kelompok tani;f. perwakilan kelompok nelayan;g. perwakilan kelompok perajin;h. perwakilan kelompok perempuan;1. perwakilan kelompok pemerhati dan perlindungan

anak;danJ. perwakilan kelompok masyarakat miskin.

(4) Selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud padaayat (3), musyawarah Garnpong dapat melibatkan unsurmasyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budayamasyarakat.

11.Ketentuan BAB IV ditarnbah 1 (satu) Bagian, yakni BagianKeenarn dan diantara Pasal 85 dan Pasal 86 disisip 1 (satu)Pasal, yakni Pasa185A, berbunyi sebagai berikut:

(3) Penyelesaian sengketa pemilihan Keuchik dilaksanakanoleh Tuha Peut Gampong dan apabila pada tingkat TuhaPeut Garnpong tidak selesai, maka penyelesaian sengketadiserahkan kepada Walikota melalui Carnat.

- 10 -

Page 11: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

(1) Penasihat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 113 ayat(3) huruf a mempunyai tugas melakukan pengawasandan memberikan nasihat kepada pelaksana operasionaldalam menjalankan kegiatan pengurusan danpengelolaan usaha Gampong.

(2) Penasihat dalam melaksanakan tugas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) mempunyai kewenanganmeminta penjelasan pelaksana operasional mengenai

~gurusan dan pengelolaan usaha Gampong.

Pasal 114

15.Ketentuan Pasal 114 ayat (1) diubah, sehingga Pasal 114berbunyi sebagai berikut:

(1) Pendirian BUMG sebagaimana dimaksud dalam Pasal112 ayat (1) dilakukan melalui musyawarah Gampongdan ditetapkan dengan Qanun Gampong.

(2) Organisasi pengelola BUMG terpisah dari organisasiPemerintah Gampong.

(3) Organisasi pengelola BUMGsebagaimana dimaksud padaayat (1)paling sedikit terdiri atas:a. penasihat; danb. pelaksana operasional.

(4) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf adijabat secara ex-officio oleh Keuchik.

(5) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat(3) huruf b merupakan perseorangan yang diangkat dandiberhentikan oleh Keuchik.

(6) Pelaksana operasional sebagaimana dimaksud pada ayat(5) dilarang merangkap jabatan yang melaksanakanfungsi pelaksana lembaga Pemerintah Gampong danLembaga kemasyarakatan Gampong.

Pasal 113

14.Ketentuan Pasal 113 ayat (3) huruf a dan ayat (4) diubah,sehingga Pasal 113 berbunyi sebagai berikut:

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai keuangan Gampongsebagaimana dimaksud dalam Pasal 104 diatur denganPeraturan Walikota.

(2) dihapus.

Pasal 111

13.Ketentuan Pasal 111 ayat (1) diubah dan ayat (2) dihupus,sehingga Pasal 111 berbunyi sebagai berikut:

- 11 -

Page 12: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

Ketentuan lebih lanjut mengenai Tuha Lapan dan Lembaga~maSyarakatan lainnya diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasal 132

19. Ketentuan Pasal 132 diubah, sehingga Pasal 132 berbunyisebagai beriku t:

(3) Unsur Lembaga Kemasyarakatan lainnya sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dapat menjadi pengurus TuhaLapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125A;

(4) dihapus.

sebagaimana(1) Dihapus.(2) Lembaga Kemasyarakatan lainnya

dimaksud dalam Pasal 125A, terdiri dari:a. dihapus;b. Tim Penggerak PKKGampong;c. Karang Taruna;d. Organisasi Pemuda;e. Organisasi Wanita;f. Lembaga Sosial Masyarakat;g. Lembaga Adat di Gampong; danh. dihapus.

Pasal 126

18. Ketentuan Pasal 126 ayat (2) dan ayat (3) diubah, Ayat (1),ayat (2) huruf a dan huruf h, dan ayat (4) dihapus, sehinggaPasal 126 berbunyi sebagai beriku t:

Di Gampong dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan yangdisebut Tuha Lapan dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

Pasal 125 A

17. Diantara Pasal 125 dan Pasal 126 disisipkan 1 (satu) Pasal,yakni Pasal 125A, sehingga Pasal 125A berbunyi sebagaiberikut:

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pendirian danpengelolaan BUMG diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasall19

16. Ketentuan Pasal 119 diubah , sehingga Pasal 119 berbunyisebagai beriku t:

- 12 -

Page 13: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

LEMBARANKOTALHOKSEUMAWETAHUN2017 NOMOR3NOMOR REGISTER QANUN KOTA LHOKSEUMAWE, PROVINSI ACEH:(11/178/2016)

')(\M SEKRETARISDAE~~~ KOTALHO SEUMA~,

Diundangkan di Lhokseumawepada tanggal 13 Februari 2017

16 Rabi'ul Akhir 1438

.UAIDI YAHYA

Ditetapkan di Kota Lhokseumawepad a tanggal 13 Februari 2017

~ 16 Rabi'ul A~hir 1438

WALIK A OKSEUMA~lK\' .

Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalamLembaran Kota Lhokseumawe.

Pasal II

- 13 -

Page 14: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

Angka 6Pasa153

HurufaCukup Jelas

HurufbYang dimaksud dengan Rapat Terbatas adalah rapatyang dapat dihadiri diantaranya adalah PerangkatGampong, Imum Gampong, Tuha Peut Gampong danTuha Lapan.

HurufcCukup Jelas

HurufdCukup Jelas

Angka 5Pasa152

Cukup Jelas

Angka 4Cukup Jelas

Angka 3Pasa149

Cukup Jelas

Angka 2Pasa145

Cukup Jelas

PasalIAngka 1

Pasa122Cukup Jelas

II. PASALDEMIPASAL

I. UMUMbahwa dengan ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015

tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentangDesa, maka beberapa ketentuan dalam Qanun Kota Lhokseumawe Nomor 1Tahun 2015 tentang Gampong perlu disempumakan untuk keselarasandalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai Gampong.

GAMPONG

TENTANG

PENJELASANATAS

QANUNKOTALHOKSEUMAWENOMOR 11 TAHUN2016

- 14 -

Page 15: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

- 15 -

Angka 17Pasa1126

HurufaCukup Jelas

HurufbCukup Jelas

HurufcCukup Jelas

HurufdCukup Jelas

HurufeCukup Jelas

Angka 16Pasal125A

Cukup Jelas

Angka 15Pasall19

Cukup Jelas

Angka 14Pasal 114

Cukup Jelas

Angka 13Pasa1113

Cukup .Jelas

Angka 12Pasal 111

Cukup Jelas

Angka 11Pasa1103

Cukup Jelas

Angka 10Pasa185A

Cukup Jelas

Angka 9Pasa181

Cukup Jelas

Angka 8Pasa165

Cukup Jelas

Angka 7Pasa156

Cukup Jelas

HurufeCukup Jelas

Page 16: WALIKOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH Nomor 4 Tahun 2009 tentang Tata Cara Pemilihan dan Pemberhentian Keuchik diAceh(Lembaran AcehTahun 2009 Nomor04,Tambahan Lembaran AcehNomor26); 14

TAMBAHANLEMBARANDAERAHKOTALHOKSEUMAWENOMOR .

Pasal IICukup Jelas

Angka 18Pasal 132

Cukup Jelas

HuruffCukup Jelas

HurufgYang dimaksud dengan Lembaga Adat adalah LembagaAdat yang sudah tumbuh dan berkembang di Gampongyang bersangkutan serta diakui oleh masyarakat sepertiKeujruen Blang yang memiliki tugas dan fungsi yangberhubungan dengan kegiatan persawahan, PeutuaSeuneu bok yang memiliki tugas dan fungsi yangberhubungan dengan pengaturan bidang perkebunan,peternakan dan perhutanan, Pawang Laot yangmemiliki tugas dan fungsi yang berhubungan denganusaha penangkapan ikan dilaut, termasuk pengaturantentang usaha tambak sepanjang pantai serta kegiatanyang berhubungan dengan sektor kelautan, dan HariaPeukan yang memiliki tugas dan fungsi yangberhubungan dengan kegiatan pasar Gampong.

HurufhCukup Jelas

- 16 -