wajib printtttttttttt
TRANSCRIPT
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 1/12
LAPORAN RESMI BIOFARMASI
PENGUJIAN BIOKIMIA URIN
31071113 – YENI MARIA LILWUR
FAKULTAS BIOTEKNOLOGI
PROGRAM STUDI BIOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
2010
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 2/12
I. TUJUAN
Mempelajari dan mengetahui substansi normal dan abnormal yang terlarut didalam urin
dengan beberapa pengujian biokimia urin.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang, terletak retroperitoneal, di
kedua sisi kolumna vertebralis daerah lumbal. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan
dengan ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati. Kutub atasnya terletak setinggi kosta
12, sedangkan kutub atas ginjal kiri terletak setinggi kosta 11. Setiap ginjal terdiri dari
600.000 nefron. Nefron terdiri atas glomerulus dengan sebuah kapiler yang berfungsi sebagai
filter. Penyaringan terjadi di dalam sel-sel epitelial yang menghubungkan setiap glomerulus.
Gambar 1. Letak ginjal
Ginjal merupakan organ terpenting dari tubuh manusia maka dari itu ginjal
mempunyai beberapa fungsi seperti : mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dan
asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal , reabsorpsi selektif air ,
elektrolit dan non elektrolit , serta mengekskresikan kelebihannya sebagai kemih. Ginjal juga
mengeluarkan sampah metabolisme (seperti urea, kreatinin, dan asam urat) dan zat kimia
asing. Akhirnya selain regulasi dan ekskresi, ginjal juga mensekresi renin yang penting untuk
mengatur tekanan darah, juga bentuk aktif vitamin D yaitu penting untuk mengatur kalsium,
serta eritropoeitin yang penting untuk sintesis darah.
Urin adalah buangan dari ginjal yang mengandung sisa-sisa metabolisme, seperti
garam, racun, dan air yang dibawa oleh darah ke ginjal. Ginjal dan saluran kencing (termasuk
ureter, kandung kemih, dan uretra) menyaring darah dan membuang sisa metabolisme yang
terdapat di darah tersebut. Tanpa ginjal, sisa metabolisme dan racun akan bertumpuk di darah
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 3/12
Urin mengandung sekitar 95% air. Komposisi lain dalam urin normal
adalah bagian padat yang terkandung didalam air. Didalam urin terkandung
Urea CON2H4 atau (NH2)2CO, Kreatin, Asam Urat C5H4N4O3, Dan
subtansi lainya seperti hormon
Urin sering dianggap hasil buangan yang sudah tidak berguna.
Padahal urin sangat membantu dalam pemeriksaan medis. Urin merupakan salah satu cairan
fisiologis yang sering dijadikan bahan untuk pemeriksaan dan menjadi salah satu parameter
kesehatan dari pasien yang diperiksa. Selain darah, urin juga menjadi komponen yang penting
dalam diagnosis keadaan kesehatan seseorang.
Berdasarkan hasil urinalisis, kita akan mengetahui apakah kondisi kita baik atau buruk secara medis, biasanya dibuat berdasarkan 3 pemeriksaan. (1) pemeriksaan
visual. Urin mengindikasikan kesehatan yang baik bila terlihat bersih. Bila tidak, maka
ada masalah dalam tubuh kita. Kesehatan bermasalah biasanya ditunjukkan oleh
kekeruhan, aroma tidak biasa, dan warna abnormal. (2) kita akan mendapatkan hasil
dari tes yang menggunakan kertas kimia yang akan berganti warna bila substansi tertentu
terdeteksi atau ada di atas normal. (3) Hasil yang datang dari pemeriksaan mikroskopis yang
dilakukan untuk mengetahui apakah kandungan berikut ini berada di atas normal atau tidak.
Karakteristik urine normal
• Warna : warna urin normal kuning pucat sampai kuning. Dalam keadaan normal, warna urin
pagi (yang diambil sesaat setelah bangun pagi) sedikit lebih gelap dibanding urin di waktu
lainnya. Perubahan warna urin dapat terjadi karena beberapa hal.
- Hitam : Baru mengkonsumsi tablet besi (ferri sulfat), minum obat
parkinson (levodopa)
- Coklat : Gangguan fungsi ginjal, mengkonsumsi antibiotik
(sulfonamid), dan konsumsi obat parkinson (levodopa).
- Kuning gelap (seperti teh) : Hepatitis fase akut, kelebihan vitamin B2.-
- Oranye – merah : Dehidrasi , demam, konsumsi antikoagulan oral.
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 4/12
• Berat jenis : Nilai normal 1.003 - 1.03 g/mL Nilai ini dipengaruhi sejumlah variasi,
misalnya umur. Berat jenis urin dewasa berkisar pada 1.016 -1.022, neonatus (bayi baru
lahir) berkisar pada 1.012, dan bayi 1.002 - 1.006. Urin pagi memiliki berat jenis lebih
tinggi daripada urin di waktu lain, yaitu sekitar 1.026. Abnormalitas: Berat jenis urin
normal menunjukkan gangguan fungsi ginjal, infeksi saluran kemih, kelebihan hormon
antidiuretik, demam, diabetes melitus, diare / dehidrasi. Berat jenis urin yang kurang dari
normal menunjukkan gangguan fungsi ginjal berat, diabetes insipidus, atau konsumsi
antibiotika (aminoglikosida).
• Bau : Urin berbau harum atau tidak berbau, tetapi juga tergantung dari bahan – bahan yang
diekskresi. Normal urine berbau aromatik yang memusingkan. Bau merupakan indikasi
adanya masalah seperti infeksi atau mencerna obat-obatan tertentu.
• Volume : urin yang normal rata – rata 1 – 2 liter / hari. Tetapi berbeda – beda sesuai dengan
jumlah cairan yang dimasukan. Kekurangan minum menyebabkan kepekatan urin
meningkat ( konsentrasi semua substansi dalam urin meningkat ). Sehingga mempermudah
pembentukan batu.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 5/12
A. HASIL
Unsur
yang
dites
Darah Bilirubin Urobilinogen Keton Protein Nitri
t
Glukosa pH BJ Leokosit As.
askorbat
Hasil • • • • • • • 6 1,020 25 10
. PEMBAHASAN
Urinalisis (tes urin), dilakukan untuk mengevaluasi kesehatan seseorang,
mendiagnosis kondisi medis seseorang, atau untuk memonitor penyakit seseorang. Berdasarkan
hasil urinalisis, kita akan mengetahui apakah kondisi kita baik atau buruk secara medis
Urinalisis yang akurat dipengaruhi oleh spesimen yang berkualitas. Sekresi vagina dan
uretra pada wanita, kontaminan uretra pada pria dapat mengurangi kualitas pengujian. Mukus,
protein, sel, epitel, dan mikroorganisme dapat masuk ke dalam sistem urine dari uretra dan jaringan
sekitarnya. Oleh karena itu sebaiknya membuang beberapa millimeter urine pertama sebelum mulai
menampung urine. Kita perlu membersihkan daerah genital sebelum berkemih. Bagi wanita yang
sedang haid harus memasukkan tampon yang bersih sebelum menampung specimen. Bila perlu
gunakan kateterisasi untuk memperoleh spesimen yang tidak tercemar .Hindari sinar matahari
langsung waktu menangani spesimen urin. Lakukan pemeriksaan dalam waktu 1 jam setelah buangair kecil. Penundaan pemeriksaan terhadap spesimen urine harus dihindari karena dapat
mengurangi validitas hasil. Analisis harus dilakukan 4 jam setelah pengambilan spesimen. Dampak
dari penundaan pemeriksan antara lain : unsur berbentuk dalam sedimen mulai mengalami
kerusakan dalam 2 jam, urat dan fosfat yang semula larut dapat mengendap, bilirubin dan
urobilinogen dapat mengalami oksidasi bila terkena sinar matahari, bakteri berkembangbiak dan
dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan mikrobiologik dan pH, glukosa mungkin turun, dan badan
keton jika ada akan menguap.
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 6/12
Pada praktikum ini kita menguji urin dengan menggunkan “ Analisis Dipstik “ Dipstick
adalah strip reagen berupa strip plastik tipis yang ditempeli kertas seluloid yang mengandung bahan
kimia tertentu sesuai jenis parameter yang akan diperiksa. Pada dipstik ini terdapat berbagai reagen
yang dapat menjadi indikator parameter-parameter yang biasa digunakan untuk pendekatan kondisi
patologis. Uji kimia yang tersedia pada reagen strip umumnya adalah : glukosa, protein, bilirubin,
urobilinogen, pH, berat jenis, darah, keton, nitrit, dan leukosit esterase.
• Darah
Darah dalam urine ( hematuria ) menjadi tanda adanya gangguan di dalam tubuh.
Kemungkinan darah dalam urine berkaitan dengan masalah di organ – organ seperti ginjal, ureter,
kandung kemih, prostat dan uretra. Hematuria bisa akibat penyakit glomerular (penyakit ginjal
akibat peradangan di glomerulus) atau penyakit non – glomerular seperti olaraga dan kontaminasi
saat menstruasi. Selain bisa juga infeksi atau akibat mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti
aminoglikosida, anticonvulsants, siklophospamida, quinine. Pada praktikum ini, didalam urin saya
tdak ditemukan adanya darah.
• Bilirubin
Secara normal harusnya negatif / tidak ditemukan dalam
urin, maksimal 0,3434 μmol/L. Bilirubin yang dapat dijumpai
dalam urine adalah bilirubin direk (terkonjugasi), karena tidak
terkait dengan albumin, sehingga mudah d ifiltrasi oleh glomerulus
dan diekskresikan ke dalam urine bila kadar dalam darah
meningkat. Bilirubinuria dapat disebabkan oleh: Penyakit hepar
(sirosis, hepatitis alkoholik), termasuk efek hepatotoksisitas. Pada praktikum ini, didalam urin saya
tidak ditemukan adanya bilirubin, ini menunjukan bahwa substansi dalam urin saya masih normal.
• Urobilinogen
Empedu yang sebagian besar dibentuk dari bilirubin terkonjugasi mencapai area
duodenum, tempat bakteri dalam usus mengubah bilirubin menjadi urobilinogen. Sebagian besar
urobilinogen berkurang di feses; sejumlah besar kembali ke hati melalui aliran darah, di sini
urobilinogen diproses ulang menjadi empedu, dan 1% diekskresikan ke dalam urine oleh ginjal.
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 7/12
Peningkatan ekskresi urobilinogen dalam urine terjadi bila fungsi sel hepar menurun atau
terdapat kelebihan urobilinogen dalam saluran gastrointestinal yang melebihi batas kemampuan
hepar untuk melakukan rekskresi. Urobilinogen meningkat dijumpai pada : destruksi hemoglobin
berlebihan (ikterik hemolitika atau anemia hemolitik), kerusakan parenkim hepar (toksik hepar,
hepatitis infeksiosa, sirosis hepar,), penyakit jantung dengan bendungan kronik, obstruksi usus,
mononukleosis infeksiosa, anemia sel sabit. Urobilinogen urine menurun dijumpai pada ikterik
obstruktif, kanker pankreas, penyakit hati yang parah (jumlah empedu yang dihasilkan hanya
sedikit), penyakit inflamasi yang parah, kolelitiasis, diare yang berat. Hasil positif juga dapat
diperoleh setelah olahraga atau minum atau dapat disebabkan oleh kelelahan atau sembelit. Orang
yang sehat dapat mengeluarkan sedikit urobilinogen. Pada praktikum ini hasilnya negattif / tidak
ditemukan adanya Urobilinogen.
• Keton
Badan keton (aseton, asam aseotasetat, dan asam β-hidroksibutirat) diproduksi untuk
menghasilkan energi saat karbohidrat tidak dapat digunakan. Asam aseotasetat dan asam β-
hidroksibutirat merupakan bahan bakar respirasi normal dan sumber energi penting terutama untuk
otot jantung dan korteks ginjal. Apabila kapasitas jaringan untuk menggunakan keton sudah
mencukupi maka akan diekskresi ke dalam urine, dan apabila kemampuan ginjal untuk
mengekskresi keton telah melampaui batas, maka terjadi ketonemia. Benda keton yang dijumpai di
urine terutama adalah aseton dan asam asetoasetat.
Ketonuria disebabkan oleh kurangnya karbohidrat (kelaparan, tidak seimbangnya diet
tinggi lemak dengan rendah karbohidrat),gangguan absorbsi karbohidrat (kelainan gastrointestinal),
gangguan metabolisme karbohidrat ( diabetes), sehingga tubuh mengambil kekurangan energi dari
lemak atau protein. Pada praktikum ini, tidak ditemukan adanya keton dalam urin saya.
•
Protein
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 8/12
Biasanya, hanya sebagian kecil protein plasma disaring di glomerulus yang diserap oleh
tubulus ginjal. Normal ekskresi protein urine biasanya tidak melebihi 150 mg/24 jam atau 10 mg/dl
dalam setiap satu spesimen. Lebih dari 10 mg/ml didefinisikan sebagai proteinuria.
Selama olahraga, stres / diet yang tidak seimbang dengan daging dapat menyebabkan
protein dalam jumlah yang signifikan muncul dalam urin. Pra – menstruasi juga dapat
menyebabkan jumlah protein tinggi. Protein terdiri atas fraksi albumin dan globulin. Dipsticks
mendeteksi protein dengan indikator warna Bromphenol biru, yang sensitif terhadap albumin tetapi
kurang sensitif terhadap globulin, protein Bence-Jones, dan mukoprotein. Untuk anak-anak di
bawah 10 tahun nilai kuantitatif normal protein dalam urin sedikit lebih rendah daripada dewasa,
yaitu <100> . Hasil abnormal (positif) dalam uji proteinuria dapat berarti: Masalah non ginjal
(gagal jantung kongestif, asites, infeksi bakteri, keracunan). Proteinuria sementara ( dehidrasi, diet
tinggi protein, stres, demam, post-pendarahan). Penyakit ginjal (lupus, infeksi saluran kemih,
nekrosis tubular ginjal). Pada anak-anak sering karena sindroma nefrotik atau penyakit bawaan
(ginjal polikistik). Pada praktikum ini hasilnya normal, karena tidak ditemukan adanya protein
dalam urin saya.
• Nitrit
Di dalam urine orang normal terdapat nitrat sebagai hasil metabolisme protein, yang
kemudian jika terdapat bakteri dalam jumlah yang signifikan dalam urin ( Escherichia coli,
Enterobakter, Citrobacter, Klebsiella, Proteus) yang megandung enzim reduktase, akan mereduksi
nitrat menjadi nitrit . Hal ini terjadi bila urine telah berada dalam kandung kemih minimal 4 jam.
Hasil negative bukan berarti pasti tidak terdapat bakteriuria sebab tidak semua jenis bakteri dapat
membentuk nitrit, atau urine memang tidak mengandung nitrat, atau urine berada dalam kandung
kemih kurang dari 4 jam. Disamping itu, pada keadaan tertentu, enzim bakteri telah mereduksi
nitrat menjadi nitrit, namun kemudian nitrit berubah menjadi nitrogen. Spesimen terbaik untuk
pemeriksaan nitrit adalah urine pagi dan diperiksa dalam keadaan segar, sebab penundaan
pemeriksaan akan mengakibatkan perkembang biakan bakteri di luar saluran kemih, yang juga
dapat menghasilkan nitrit. Hasil uji menunjukan tidak adanya Nitrit dalam Urin saya.
•
Glukosa
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 9/12
Nilai normal dalam urin adalah negatif / harusnya tidak ditemukan dalam urin. Kurang
dari 0,1% dari glukosa normal disaring oleh glomerulus muncul dalam urin (kurang dari 130 mg/24
jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui atau
daya reabsorbsi tubulus yang menurun. Glukosuria umumnya berarti diabetes mellitus. Namun,
glukosuria dapat terjadi tidak sejalan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah, oleh karena
itu glukosuria tidak selalu dapat dipakai untuk menunjang diagnosis diabetes mellitus.
Glukosa urin positif tidak selalu berarti diabetes melitus, walaupun memang penyakit ini
yang paling sering memberi hasil positif pada uji glukosa urin. Kemungkinan lainnya : Penyakit
ginjal (glomerulonefritis, nefritis tubular, sindroma Fanconi). Penyakit hepar dan keracunan logam
berat. Faktor farmakologis (indometasin, isoniazid, asam nikotinat, diuretik tiazid, karbamazepin).
Pada praktikum ini, hasilnya adalah negatif / tidak ditemukan glukosa dalam urin saya.
• pH / keasaman
Nilai pH normal ( 5.0 – 6.0 ini urin pagi). Filtrat glomerular plasma darah biasanya
diasamkan oleh tubulus ginjal dan saluran pengumpul dari pH 7,4 menjadi sekitar 6 di urin akhir.
Namun, tergantung pada status asam – basa, pH urin dapat berkisar dari 4,5 – 8,0. pH bervariasi
sepanjang hari, dipengaruhi oleh konsumsi makanan, bersifat basa setelah makan, lalu menurun dan
menjadi kurang basa menjelang makan berikutnya. Urine pagi hari (bangun tidur) bersifat lebih
asam. Obat-obatan tertentu dan penyakit gangguan keseimbangan asam-basa dapat mempengaruhi
pH urine.
Dalam praktikum ini, Urine yang diperiksa haruslah segar, sebab bila disimpan terlalu
lama, maka pH akan berubah menjadi basa. Urine basa memberi hasil negatif atau tidak maksimal
terhadap albuminuria dan unsure mikroskopik sedimen urine, seperti eritrosit, silinder yang akan
mengalami lisis. pH urine yang basa kemungkinan oleh adanya infeksi. Urine dengan pH yang
selalu asam dapat menyebabkan terjadinya batu asam urat. Hasil praktikum ini menunjukan bahwa
pH saya 6, yang berarti bahwa kondisi urine adalah asam. Urine normal biasanya bersifat sedikit
asam dengan pH antara 5 – 7. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa urine saya meskipun
tidak netral dan dapat dikatakan bersifat asam masih merupakan urine normal karena memang urine
normal bersifat sedikit asam.
•
Berat Jenis / BJ
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 10/12
Nilai normal: 1.003 s/d 1.030 g/mL. BJ dipengaruhi sejumlah variasi, misalnya umur. BJ
urin dewasa berkisar pada 1.016-1.022, neonatus (bayi baru lahir) berkisar pada 1.012, dan bayi
antara 1.002 sampai 1.006. Urin pagi memiliki berat jenis lebih tinggi daripada urin di waktu lain,
yaitu sekitar 1.026.
Pada praktikum ini, BJ urin saya adalah 1,020. Nilai ini menunjukan bahwa BJ urin saya
masih dalam tahap normal karena masih masuk pada nilai normal yang ditentukan 1.003 s/d 1.030
g/mL.
• Leokosit
Lekosit dalam urine umumnya adalah neutrofil ( polymorphonuclear,
PMN ). Lekosit dapat berasal dari bagian manapun dari saluran kemih.
Leukosit yang berlebihan dalam urin (piuria) adalah indikator dari ISK.
Lekosit dalam urine juga dapat merupakan suatu kontaminan dari saluran
urogenital, misalnya dari vagina dan infeksi serviks, atau meatus uretra
eksterna pada laki-laki. Wanita cenderung untuk memiliki angka yang
lebih tinggi dibanding laki-laki, ini menunjukkan adanya pencemaran dari daerah vaginal.
Pada praktikum ini Leokosit dalam urin saya ada 25, padahal jumlah normal adalah > 10. Hal ini
menunjukkan adanya infeksi saluran kemih.
ISK dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme patogen terbanyak adalah bakteri.
Meskipun jarang ditemukan ada juga jamur, virus, klamidia, parasit, dan mikobakterium. Bakteri
yang paling sering menyebabkan ISK ialah Escherichia coli 60 – 90%, bakteri ini merupakan flora
normal di vagina dan rektum. Bakteri penyebab ISK lainnya yakni Enterococcus spp, Enterobacter
spp, Proteus spp, dan Pseudomonas sp,
• As. askorbat
Kelebihan as. Askorbat dalam tubuh akan dieliminasi melalui urin, jika kita
mengkonsumi makanan dan minuman yang mengandung vit C dalam jumlah yang banyak
sedangkan yang dimanfaatkan oleh tubuh hanya sebagaian kecil maka kandungan vit C yang
dibuang melaui urin akan semakin banyak. Dalam praktikum ini, di urin saya terdapat 10 as.
Askorbat.
• Klorida
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 11/12
Klorida merupakan ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu electron
untuk membentuk suatu anion. Chlorida yang terdapat dalam urine berasal dari makanan yang
mengandung garam (NaCl). Uji klorida dilakukan untuk mengetahui zat-zat abnormal yang
terkandung dalam urine, indikatornya terdapat endapan putih, menunjukkan urin tersebut
mengandung klorida Hasilnya sampel urine mengandung klorida, menunjukkan bahwa kinerja hati
terganggu.
Uji Khlorida. Setelah urine dicampur dengan HNO3 dan AgNO3, pada tabung terbentuk endapan
putih (AgCl) dan setelah larutan tersebut ditambah dengan amoniak berlebihan, endapan putih tadi larut
kembali. HNO3 pada percobaan ini berfungsi untuk mencegah terjadinya perak fofat Terbentuknya endapan
AgCl (endapan putih) menunjukkan adanya ion Cl- yang berasal dari urine diikat oleh Ag+ dari AgNO3.
Penambahan amoniak akan mengurangi endapan AgCl (Ganong, 2003).
AgCl + NH4OH AgOH + NH4Cl (Ganong, 2003)
• Kreatinin
Uji Pikrat. Pungujian ini dilakukan dengan membandingkan air akuades dengan urine.
Pada tabung 1 diisi dengan 3 ml akuades dan tabung 2 diisi dengan 3 ml urine, kemudian pada
masing-masing tabung ditambah asam pikrat jenuh dan NaOH 10 %. Dari percobaan ini pada
tabung 1 terbenuk larutam warna merah jingga dan pada tabung 2 terbentuk larutan berwarna
kuning. Hal ini menunjukkan bahwa di dalama air tidak mengandung kreatinin, sedangkan pada
urine mengandung kreatinin. Warna merah jingga pada urine menunjukkan adanya kreatinin pikrat
yang terjadi karena kreatinin berikatan dengan pikrat jenuh. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui adanya kreatinin dalam urine. Kreatin adalah hasil buangan kreatinin dalam otot.
Produk metabolisme lain mencakup benda-benda purine, oxalat, fosfat, dan sulfat (Ganong, 2003).
IV.KESIMPULAN
8/8/2019 wajib PRINTTTTTTTTTTT
http://slidepdf.com/reader/full/wajib-printtttttttttt 12/12
Urin menjadi komponen yang penting dalam diagnosis keadaan kesehatan seseorang.
Berdasarkan hasil urinalisis, kita akan mengetahui apakah kondisi kita baik atau buruk secara
medis. Urinalisis terbagi menjadi 3 : (1) pemeriksaan visual. Mengindikasikan kesehatan
baik bila urin terlihat bersih. Bila Kesehatan bermasalah ditunjukkan kekeruhan, aroma tidak
biasa, dan warna abnormal. (2) Tes menggunakan kertas kimia yang akan berganti warna bila
substansi tertentu terdeteksi atau ada di atas normal. (3) pemeriksaan mikroskopis untuk
mengetahui apakah kandungan dalam urin normal atau abnormal.
• Jumlah leokosit dalam urin melebihi normal, normalnya > 10 mg /dl dalam urin saya
ada 25 maka kemungkinan mengalami ISK.
• Pengujian mengenai zat-zat anorganik yang terkandung di dalam urine dilakukan
dengan uji khlorida, Pada uji khlorida didapat endapan putih (AgCl).
• Pengujian kreatin menunjukan hasil +, pada tabung 1 ( isi urin ) terbentuk warna
merah jingga.
V. DAFTAR PUSTAKA
Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 17. England Upploten and Lange, 1998
Ganong. 2003. fisiologi Kedokteran. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/laporan-praktikum-urinalisa.
(online: 13 Desember 2009).
Sinosuke, N. 2009. http://bagiilmunohara,blogspot.com/2009/04/uji-urin.html. (online: 13
Desember 2009). Team Biokimia. 2009.
Petunjuk Praktikum Biokimia. Jember: Jember University Press.
Evelyn, C.P. 1993. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. PT Gramedia, Jakarta.